BAB I PENDAHULUAN. peroduksi kecap untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri khususnya di provinsi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Lombok Gandaria merupakan suatu perusahaan berbasis Agroindustri yang memproduksi kecap, saus dan cuka dalam kemasan. Produk tersebut dipasarkan dengan merek dagang Lombok Gandaria dengan mengutamakan peroduksi kecap untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri khususnya di provinsi Jawa Tengah. Kecap dan saus dikemas dalam berbagai ukuran dan bahan kemasan, salah satunya berupa botol kaca 600 ml. Proses produksi telah menerapkan standarisasi nasional dengan menerapkan prinsip-prinsip keamanan pangan untuk memperoleh mutu produk yang baik. Penggunaan teknologi diterapkan dalam proses produksi guna menghasilkan produk kualitas baik dalam jumlah sesuai target. Salah satu penerapaan teknologi adalah pada proses pengemasan produk kecap dan saus dengan prinsip bottling menggunakan mesin pencuci botol dan mesin pengisi botol otomatis. Proses pengemasan produk kecap dan saus pada kemasan botol kaca ukuran 600 ml dilakukan secara aseptis meliputi tahap pencucian botol kaca, kemudian botol bersih memasuki stasiun pengisian produk. Proses pencucian botol menjadi salah satu faktor terpenting dalam proses pengemasan. Karena kebersihan botol kaca menjadi salah satu penentu kualitas produk. Sehingga mesin pencuci botol memiliki peranan sebagai salah satu mesin utama dalam proses pengemasan memiliki beban kerja yang tinggi. Performansi mesin pencuci botol serta

2 penggunaan cairan pembersih menentukan tingkat kebersihan botol serta jumlah botol bersih yang dihasilkan. Mesin pencuci botol yang digunakan di PT Lombok Gandaria merupakan produk dari Jerman, dibuat pada tahun 1987 dengan merk dagang Holstein und Kappert tipe Omega Kaskana 19/105 ER00. Mesin pencuci botol dibeli oleh PT Lombok Gandaria dalam keadaan second pada tahun Mesin pencuci botol bekerja dengan menerapkan dua sistem yaitu perendaman dan pencucian. Proses pencucian menggunakan sumber energi listrik dan uap dari boiler, sedangkan proses sanitasi menggunakan media pembersih berupa cairan caustic soda (NaOH), antifoam, dan air. Kapasitas mesin pencuci botol sebesar botol per jam di PT Lombok Gandaria seringkali tidak menghasilkan output maksimal, hasil dapat disebabkan oleh kinerja mesin yang tidak optimal. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja mesin pencuci botol berdasarkan efektivitas penggunaannya serta memberikan saran perbaikan. Efektivitas sendiri berkaitan dengan tingkat pencapaian target berdasarkan waktu, kuantitas, dan kualitas. Metode pengukuran efektivitas mesin yang dapat digunakan adalah OEE (Overall Equipment Effectiveness). Metode ini merupakan bagian utama dari sistem pemeliharaan yaitu TPM (Total Productive Maintanance). TPM (Total Productive Maintanance) dengan menggunakan metode pengukuran OEE (Overall Equipment Effectiveness) berfungsi sebagai pengukuran performansi perawatan berdasarkan kondisi mesin untuk melihat secara keseluruhan efektivitas mesin yang mencakup tiga faktor yaitu availability rate,

3 performance rate dan rate of quality (Fahmi dkk, 2013). Dari perkalian tiga faktor tersebut menghasilkan nilai OEE yang kemudian membandingkan hasil nilai OEE aktual dengan nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) JIPM (Japan Institute of Plant Maintanance). Berdasarkan perbandingan tersebut maka diketahui apakah performansi perawatan yang dilakukan oleh perusahaan telah mencapai kelas JIPM. B. Perumusan Permasalahan Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Seberapa besar tingkat efektivitas mesin pencuci botol di PT Lombok Gandaria yang ditunjukkan availability, performance rate, dan quality rate dalam Overall Equipment Effectiveness (OEE) dibandingkan dengan standar JIPM (Japan Institute of Plant Maintanance). 2. Faktor yang paling mempengaruhi nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin pencuci botol di PT Lombok Gandaria. 3. Rekomendasi penyelesaian masalah yang dapat dilakukan berkenaan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin pencuci botol di PT Lombok Gandaria. C. Batasan Masalah Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Objek yang diteliti adalah mesin pencuci botol kaca 600 ml pada proses pengemasan produk kecap dan saus di PT Lombok Gandaria. Mesin ini berjumlah satu unit, berada di lini utama proses pengemasan.

4 2. Pengambilan data dilakukan selama periode pengamatan pada 8 Juli 2015 sampai 30 November Pengambilan data dilakukan sesuai jadwal operasi mesin pencuci botol yang ditetapkan perusahaan. 3. Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini tidak membahas tentang biaya yang ditimbulkan akibat losses yang terjadi. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan yaitu : 1. Mengetahui nilai Availability Rate, Performance Rate, dan Quality Rate unit mesin pencuci botol di PT Lombok Gandaria. 2. Menganalisis Overall Equipment Effectiveness (OEE) unit mesin pencuci botol pada proses pengemasan produk kecap dan saus di PT Lombok Gandaria. 3. Mengidentifikasi faktor utama yang mempengaruhi nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang dihasilkan. 4. Memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan efektivitas mesin pencuci botol. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Perusahaan mendapat informasi mengenai metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai metode yang digunakan untuk mengukur kinerja perawatan mesin.

5 2. Dapat mengetahui tingkat efektivitas mesin pencuci botol Omega Kaskana 19/105 ER00 yang dimiliki PT Lombok Gandaria selama periode pengukuran. 3. Memberikan masukan kepada manajemen perusahaan dalam hal perawatan mesin sehingga diharapkan mampu meningkatkan availability, performance, dan rate of quality mesin pencuci botol.