Analisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis"

Transkripsi

1 Petunjuk Sitasi: Himawan, R., Choiri, M., & Saputra, B. (2017). Analisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C ). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Analisis Efektivitas Mesin Stripping Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis Rakhmat Himawan (1), Mochamad Choiri (2), Baramuli Saputra (3) Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia (1), (2), (3) ABSTRAK PT. XYZ memproduksi tablet kemasan strip dimana dalam proses produksinya sering mengalami kerusakan mesin dengan downtime menit pada mesin STRIP02. Dalam mengurangi downtime, digunakan Overall Equipment Effectiveness untuk mengukur efektivitas mesin STRIP02 dan FMEA untuk mengetahui prioritas kegagalan yang berpengaruh pada efektivitas mesin. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat efektiviitas mesin STRIP02 sebesar 44,35%. yang memberikan pengaruh signifikan antara lain reduced speed losses, setup and adjustment losses, idling and minor stoppage losses, breakdown losses, defect in process losses, dan reduced yield losses. Berdasarkan analisis FMEA, rekomendasi perbaikannya adalah pemberian termometer infrared dan adjustment suhu pada kegagalan sealing roll overheat, mengubah stasiun kerja operator sortir menjadi seri pada kegagalan stopper macet,briefing dan peringatan pada kegagalan sealing roll tidak rapat, mengurangi waktu setup dengan SMED serta penerapan 5S untuk waktu setup lama. Kata kunci Cause and Effect Diagram, Failure Mode and Effect Analysis, Overall Equipment Effectiveness, Six Big, 5S I. PENDAHULUAN Di dalam dunia industri saat ini, dengan kondisi meningkatnya kebutuhan akan suatu barang, tentunya akan menciptakan persaingan perusahaan yang bergerak di industri manufaktur untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Mesin merupakan faktor produksi yang sangat berpengaruh dalam proses produksi. Seiring dengan penggunaannya, kinerja mesin akan mengalami depresiasi dan dapat mempengaruhi tingkat efektivitas dari mesin. Sering ditemukan bahwa tindakan perbaikan mesin yang mengalami depresiasi kinerja tidak memberikan hasil yang optimal, sehingga mesin yang telah diperbaiki dapat rusak kembali. Hal tersebut dapat mengganggu produktivitas perusahaan dan dapat menyebabkan pemborosan yang berdampak pada kerugian yang diterima perusahaan. PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri farmasi. Produk utamanya adalah tablet dengan kemasan strip. Proses produksi tablet kemasan strip seringkali menimbulkan suatu masalah pada mesin produksinya, terutama pada mesin STRIP02 pada proses stripping yang ditandai adanya downtime losses sebesar 15,55%, speed losses sebesar 15,38%, dan quality losses sebesar 5,06%. Tindakan perbaikan saat ini yang telah dilakukan PT. XYZ untuk mengurangi downtime adalah dengan melakukan preventive maintenance setiap 2 bulan dan melakukan corrective maintenance pada saat mesin mengalami breakdown yang cukup lama waktunya. Namun, tindakan perbaikan mesin tersebut belum optimal dan belum dapat mengurangi downtime mesin STRIP02. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu tindakan perbaikan mesin yang tepat agar dapat mengurangi kerusakan mesin, dan meningkatkan keefektivitasan mesin STRIP02. C-236

2 Meningkatkan Efektivitas Mesin STRIP02 Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis II. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu dengan menggambarkan serta menjabarkan kejadian yang terjadi selama penelitian terjadi (Suryabrata, 2014). Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang berada di Malang. Bulan Loading Setup Tabel 1 Data Kondisi Kerja Mesin STRIP02 Downtime Non Total Breakdown Productive Downtime time time Processed Amount (strip) Defect Amount (strip) Cacat Setting (strip) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total A. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu: 1) Data Primer Data primer didapatkan dengan pengamatan langsung pada permasalahan yang ada dan diskusi atau wawancara. Diskusi dilakukan dengan bagian produksi dan bagian teknik untuk mengidentifikasi kegagalan dan penentuan ranking FMEA. 2) Data Sekunder Data sekunder merupakan data kondisi kerja mesin STRIP02 selama tahun 2016 yang ditunjukkan pada Tabel 1. B. Tahap Pengolahan Data Pada tahap pengolahan data, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Melakukan perhitungan overall equipment effectiveness (OEE) mesin STRIP02 diawali dengan menghitung availability, performance, dan quality. 2) Melakukan perhitungan enam losses utama yang mempengaruhi efektivitas mesin dengan six big losses. 3) Melakukan identifikasi kegagalan, mode kegagalan, dan efek dari kegagalan dari losses dengan menggunakan Cause and Effect Diagram. 4) Melakukan analisis FMEA berdasarkan kegagalan, mode kegagalan, dan efek dari kegagalan untuk mengetahui prioritas kegagalan yang akan diperbaiki berdasarkan nilai RPN tertinggi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan hasil dan pembahasan pada penelitian ini sebagai berikut: A. Perhitungan Overall Equipment Effectiveness Besarnya nilai efektivitas mesin STRIP02 secara keseluruhan, dapat dihitung apabila nilai availability rate, performance rate, dan rate of quality sudah didapatkan (Kostas, 1981). Perhitungan nilai availability rate, performance rate, rate of quality,dan OEE bulan Januari dapat dihitung dengan Rumus (1), Rumus (2), Rumus (3), dan Rumus (4) (Stephens, 2004). Hasil perhitungan OEE ditunjukkan pada Tabel 2. C-237

3 Saputra, Himawan, dan Choiri (1) (2) (3) (4) Tabel 2 Nilai OEE Mesin STRIP02 Bulan AR PR RQ OEE Januari 87,92% 40,69% 94,75% 33,89% Februari 82,71% 47,08% 95,72% 37,27% Maret 84,39% 55,86% 94,71% 44,65% April 85,11% 49,29% 95,13% 39,90% Mei 86,28% 54,95% 95,38% 45,23% Juni 85,18% 51,52% 95,45% 41,89% Juli 84,28% 99,63% 94,41% 79,27% Agustus 85,61% 52,41% 95,72% 42,95% September 85,51% 82,60% 95,27% 67,29% Oktober 75,22% 30,90% 95,54% 22,20% November 85,23% 51,80% 95,79% 42,29% Desember 87,69% 41,96% 96,07% 35,35% Rata-rata 84,59% 54,89% 95,33% 44,35% B. Perhitungan Six Big Perhitungan six big losses bertujuan untuk mengetahui losses manakah yang berpengaruh terhadap rendahnya efektivitas mesin STRIP02 yang masih dibawah standar Japan Institute Plant Maintenance yaitu 85% untuk nilai OEE (Nakajima, 1988). Six big losses terdiri dari breakdown losses, setup and adjustment losses, idling and minor stoppages losses, reduced speed losses, defect in process losses, dan reduced yield losses (Nakajima, 1988). Perhitungan six big losses menggunakan Rumus (5) sampai Rumus (11) dan presentase kumulatif six big losses ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Kumulatif Six Big Six Big Kumulatif Reduced Speed ,05 64,11% 96,09% Setup and Adjustment ,01% 25,07% Idling and Minor Stoppages ,91% 31,98% (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) C-238

4 Meningkatkan Efektivitas Mesin STRIP02 Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis Six Big Kumulatif Breakdown ,06% 6,06% Defect in Process 6556,12 3,64% 99,74% Reduced Yield 517,64 0,27% 100% Total ,69 100% Machine Thermocontrol pembacaan suhu aktual error Posisi thermocouple dan heater kurang tepat Suhu sealing roll tidak stabil Sealing roll over heat Sortir tablet kurang baik Stopper macet Tablet patah tersangkut di stopper Setting stopper error Kecepatan cutter horizontal berkurang Cutter horizontal macet Kurang oli Komponen penggerak kotor Motor kipas tersumbat Cutter vertikal tumpul Cutter aus dan melebihi masa pakai Kipas tidak bergerak Pemasangan tidak pas Kipas lepas Ring kendur Sealing roll macet Salah setting stopper Bearing rusak Masa pakai bearing habis Sensor cutter horizontal error Cutter vertikal miring Posisi bergeser Masa pakai sensor habis Reduced Speed Tablet patah Sealing roll tidak rapat Setting sealing roll error Hasil strip bocor Stamp coding aus Sortir tablet kurang baik Hasil coding tidak jelas Melebihi masa pakai Material Gambar 1 Cause and effect diagram untuk reduced speed losses C. Identifikasi Kegagalan Berdasarkan perhitungan six big losses, selanjutnya melakukan identifikasi kegagalan (failure), penyebab kegagalan (failure mode), dan efek dari kegagalan (failure effect) dari masingmasing losses menggunakan cause and effect diagram. Cause and effect diagram digunakan untuk mengetahui akibat dari suatu masalah untuk dicari beberapa kemungkinan penyebabnya (Ariani, 2004). Gambar 1 menunjukkan cause and effect diagram untuk reduced speed losses. D. Analisis FMEA Analisis failure mode and effect analysis (FMEA) digunakan untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode) (Cayman Business Systems, 2002). FMEA terdiri dari severity, occurance, dan detection yang selanjutnya dilakukan perhitungan risk priority number (RPN) dengan Rumus (12) (Borror, 2008) : (12) Berdasarkan penilaian tabel FMEA, didapatkan prioritas kegagalan dengan nilai RPN tertinggi dari hasil diskusi pada bagian teknik, bagian produksi, dan logbook operator. Tabel 4 C-239

5 Saputra, Himawan, dan Choiri menunjukkan prioritas kegagalan dengan nilai RPN tertinggi yang akan diberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan efektivitas Mesin STRIP02. Tabel 4 Prioritas Kegagalan pada Mesin STRIP02 Failure Failure Mode Failure Effect Cara Terdeteksi RPN Sealing Roll Posisi thermocouple dan Foyl strip Melihat foyl strip Overheat heater kurang tepat mengkerut yang mengkerut 180 Stopper Macet Tersangkut tablet patah Tablet tidak Deteksi tablet tidak turun turun 125 Sealing Roll Deteksi hasil strip Setting sealing roll error Strip bocor Tidak Rapat bocor 96 Waktu Setting Produksi Deteksi dari lamanya Menunggu foyl Foyl Lama menunggu waktu setting 90 Waktu Setting Produksi Deteksi dari lamanya Stamp coding berantakan Coding Lama menunggu waktu setting 81 Waktu Setting Produksi Deteksi dari lamanya Waktu mencari tools lama Awal Lama menunggu waktu setting 80 Tabel 5 Konversi Internal Setup Menjadi Eksternal Setup Aktivitas Waktu Menyiapkan baut feeder 00:00:34 Menyiapkan stamp coding 00:10:24 Membuka plastik pembungkus roll foyl 00:00:34 Total Waktu Aktivitas 00:11:32 Berdasarkan prioritas kegagalan pada Tabel 4, rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan untuk masing-masing kegagalan antara lain: 1) Sealing Roll Overheat Menambahkan termometer infrared yang terpasang pada mesin STRIP02, agar operator dapat mengetahui suhu aktual sealing roll sebelum terjadinya overheat yaitu lebih dari 130º C (± 5º C). Rekomendasi lainnya yaitu melakukan training dan briefing tentang adjustment suhu kepada setiap operator yang akan bekerja di mesin STRIP02. Training adjustment suhu berupa pelatihan setting suhu pada thermocontrol mesin STRIP02 yang berbeda dengan mesin stripping lainnya yaitu dengan melakukan penyesuaian suhu 10º C - 20º C pada suhu yang tertera di thermocontrol. Briefing adjustment suhu dilakukan setiap sebelum operator memulai pekerjaan di mesin STRIP02. 2) Stopper Macet Mengubah stasiun kerja operator menjadi seri. Operator 1 bertugas menyortir tablet berdasarkan batch, kemudian tablet hasil sortir operator 1 disortir kembali oleh operator 2. Hal ini akan meminimalisir tablet patah yang lolos ke proses stripping karena hasil sortir tablet operator 1 akan disortir kembali oleh operator 2, sehingga proses sortir tablet lebih ketat dari sebelumnya. 3) Sealing Roll Tidak Rapat Memberikan alat ukur digital yang terpasang pada mesin STRIP02 untuk mengetahui jarak antara dua sealing roll. Serta melakukan briefing secara rutin setiap shift mengenai setting sealing roll yang harus rapat serta memberikan penjelasan dampaknya pada produksi. Selain itu juga seharusnya pihak perusahaan memberikan peringatan yang berisi tentang pemasangan sealing roll dengan benar, jarak harus dibawah batas maksimal jarak kedua sealing roll yaitu 0,7 mm. Peringatan tersebut dapat diletakkan berdekatan dengan mesin STRIP02. 4) Waktu Setup Lama Waktu setting foyl, waktu setting coding, dan waktu setting awal termasuk dalam waktu setup. Rekomendasi perbaikan untuk mengurangi waktu setup adalah mengkonversikan internal setup menjadi eksternal setup dengan metode SMED. SMED adalah metode yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainnya (Monden, 2000). Hasil C-240

6 Meningkatkan Efektivitas Mesin STRIP02 Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis konversi aktivitas internal setup menjadi eksternal setup dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan hasil konversi tersebut didapatkan penurunan waktu setup mencapai 13,70%. Pengarahan dan pelatihan secara berkala kepada operator dalam penerapan konsep 5-S untuk lebih baik lagi. Konsep 5-S sudah diterapkan sebelumnya, namun dalam pelaksanaannya masih kurang baik. Untuk itu pelaksanaan konsep 5-S dilakukan lebih baik lagi. IV. PENUTUP Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata tingkat efektivitas mesin STRIP02 pada bulan selama tahun 2016 sebesar 44,35%. Nilai OEE pada mesin STRIP02 tidak memenuhi standar OEE yang ditetapkan JIPM sebesar 85%. Dari hasil perhitungan six big losses, beberapa losses yang mempengaruhi efektivitas mesin STRIP02 yaitu reduced speed losses 64,11%, setup and adjustment losses 19,01%, idling and minor stoppage losses 6,91%, breakdown losses 6,06%, defect in process losses 3,64%, reduced yield losses 0,27%. Berdasarkan FMEA, dari 14 kegagalan, terdapat 6 kegagalan yang melebihi nilai RPN kritis sebesar 64,86 diantaranya sealing roll overheat dengan nilai RPN sebesar 180, stopper macet dengan nilai RPN sebesar 125, sealing roll tidak rapat dengan nilai RPN sebesar 96, waktu setting foyl lama dengan nilai RPN sebesar 90, waktu setting coding lama dengan nilai RPN sebesar 81, dan waktu setting awal lama dengan nilai RPN sebesar 80. Rekomendasi perbaikan yang dapai diberikan untuk meningkatkan efektivitas Mesin STRIP02 antara lain Menambahkan termometer infrared yang terpasang pada mesin STRIP02, melakukan training dan briefing tentang adjustment suhu kepada setiap operator yang akan bekerja di mesin STRIP02, mengubah stasiun kerja operator sortir tablet menjadi seri, memberikan alat ukur untuk mengetahui jarak kedua sealing roll, briefing secara rutin setiap shift mengenai setting sealing roll yang harus rapat serta memberikan peringatan tentang pemasangan sealing roll dengan benar, mengurangi waktu setup dengan mengkonversikan aktivitas internal setup menjadi aktivitas eksternal setup. DAFTAR PUSTAKA Ariani, D.W., 2004, Pengendalian Kualitas Statistik Pendekatan Kuantitatif dan Manajemen Kualitas, Yogyakarta: ANDI. Borror, C.M., 2008, The Certified Quality Engineer Handbook Third Edition, Milwaukee: ASQ Quality Press. Cayman Business Systems, 2002, Failure Mode and Effect Analysis, (diakses pada 7 Februari 2017). Kostas, N.D., 1981, Operational Management, New York: MC Grawhill Book Company. Monden, Y., 2000, Sistem Produksi Toyota, Terjemahan Nugroho, Jakarta: yayasan Toyota & Astra dan PPM. Nakajima, S., 1988, Introduction to Total Productive Maintenance (1st ed), Productivity Inc. Cambridge. Stephens, M.P., 2004, Productivity and Realibility Based Maintenance Management, New Jersey: Pearson Education Inc. Suryabrata, S., 2014, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. C-241

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CARDING COTTON DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus: PT. EASTERNTEX - PANDAAN)

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CARDING COTTON DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus: PT. EASTERNTEX - PANDAAN) ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CARDING COTTON DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus: PT. EASTERNTEX - PANDAAN) ANALYSIS OF TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE IN CARDING

Lebih terperinci

PENGUKURAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN CARDING (Studi kasus: PT. XYZ)

PENGUKURAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN CARDING (Studi kasus: PT. XYZ) PENGUKURAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN CARDING (Studi kasus: PT. XYZ) MEASUREMENT OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) TO INCREASE VALUE OF

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan

Lebih terperinci

ANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL FILTERS

ANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL FILTERS ANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL FILTERS DD07 (Studi kasus : PT. Filtrona Indonesia, Surabaya, Jawa Timur) ANALYSIS OF OVERALL EQUIPMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menunjukkan penelitian melalui penelitian lapangan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Mesin atau peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PT. XYZ yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin ini bersifat

Lebih terperinci

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY 55184 1,2)Email: teknik.industri@uii.ac.id ABSTRAK

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY 55184 1,2)Email: teknik.industri@uii.ac.id ABSTRAK Penerapan Metode Total Productive Maintenance (TPM) untuk Mengatasi Masalah Six-Big Losess dalam Mencapai Efisiensi Proses Produksi (Studi Kasus pada PT. Itokoh Ceperindo) Aldila Samudro Mukti 1, Hudaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Kakao Mas Gemilang dan pengambilan data dilakukan pada department teknik dan produksi. 3.2. Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1.Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan OEE di PT. XYZ dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di mesi reaktor R-102

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam) BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha perbaikan pada industri manufaktur, dilihat dari segi peralatan adalah dengan meningkatkan efektivitas mesin/peralatan yang ada seoptimal mungkin. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan macam-macam langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian ini. 3.1 Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan penyusunan landasan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN GREY FMEA DI PT XYZ

RANCANGAN PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN GREY FMEA DI PT XYZ RANCANGAN PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN GREY FMEA DI PT XYZ Syumarlin Barat 1, Khawarita Siregar 2, Ikhsan Siregar 2 Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang

Lebih terperinci

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN: Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES PADA MESIN CAVITEC DI

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk Disusun Oleh : Nama : Gabriella Aningtyas Varianggi NPM : 33412072 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya perusahaan. Semakin berkembangnya industri semakin banyak pula teknologi yang dikembangkan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISA OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM PERAWATAN MESIN DOP BERBASIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (Studi Kasus: PT XYZ Malang) THE ANALYSIS OF OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS TO

Lebih terperinci

Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang

Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang Yustine Intan Dwi Wijaya1), Ilham Priadythama2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Effektivitas dari pada mesin mesin m/c.cr.shaft yaitu mesin : Grinding,Fine Boring,dan Gun drilling. Sebagai langkah di dalam

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA

ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang

dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah adalah tahap dimana peneliti ingin menemukan masalah yang akan menjadi fokus penelitian. Tahap ini merupakan penggabungan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overall Equipment Effectiveness ( OEE ) Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah tingkat keefektifan fasilitas secara menyeluruh yang diperoleh dengan memperhitungkan

Lebih terperinci

EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM MENGUKUR

EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM MENGUKUR Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Prosiding Teknik Industri ISSN: Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-8137 Peningkatan Produktivitas Mesin Stripping Chen Tai dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus: Pabrik Farmasi Y) Proposal in Increasing

Lebih terperinci

Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho

Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho KALKULASI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS MESIN KOMATZU 80T (Studi Kasus pada PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri) Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang PERHITUNGAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS MESIN MIXER BANBURY 270 L DAN MESIN BIAS CUTTING LINE 2 (STUDI KASUS PT. SURYARAYA RUBBERINDO INDUSTRIES) Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program

Lebih terperinci

Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan)

Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan) Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan) Melani Anggraini *1), Rawan Utara *2), dan Heri Wibowo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi 3.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Untuk tetap bertahan di persaingan usaha, sebuah industri harus selalu melakukan perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

Lebih terperinci

Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban Tofiq Dwiki Darmawan *1) dan Bambang Suhardi 2) 1,2) Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodelogi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapatahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengukuran Performansi Pengukuran performansi sering disalah artikan oleh kebanyakan perusahaan saat ini. Indikator performansi hanya dianggap sebagai indikator yang menunjukkan

Lebih terperinci

Iyain Sihombing, Novie Susanto*, Hery Suliantoro

Iyain Sihombing, Novie Susanto*, Hery Suliantoro ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN RENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI CV. ALI GRIYA, SEMARANG Iyain Sihombing, Novie Susanto*, Hery Suliantoro

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk.

PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. Sidoarjo) Oleh Ferry Wicaksono, Enny Aryani, Dwi Sukma Prodi TeknikIndustri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Manajemen Operasi 2.1.1 Konsep Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat berperan penting dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) 48 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisis perhitungan overall equipment effectiveness di PT. Inkoasku dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu paradigma untuk memecahkan masalah yang terjadi agar penelitian ini lebih sistematis dan terarah. Bab ini berisi langkahlangkah pembahasan

Lebih terperinci

Analisis Efektivitas Mesin Produksi Menggunakan Pendekatan Failure and Mode Effect Analysis dan Logic Tree Analysis

Analisis Efektivitas Mesin Produksi Menggunakan Pendekatan Failure and Mode Effect Analysis dan Logic Tree Analysis Analisis Efektivitas Mesin Produksi Menggunakan Pendekatan Failure and Mode Effect Analysis dan Logic Tree Analysis Production Machine Effectiveness Analysis Using Failure and Mode Effect Analysis and

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)

STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Seminar Nasional Teknik IV STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS () MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Didik Wahjudi, Soejono Tjitro, Rhismawati Soeyono Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo)

Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo) Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo) Maulita Farah Zevilla*, Wahyunanto Agung Nugroho, Gunomo Djojowasito

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. NASKAH SOAL TUGAS AKHIR... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. ABSTRACT... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. NASKAH SOAL TUGAS AKHIR... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. ABSTRACT... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii NASKAH SOAL TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v INTISARI... vi ABSTRACT... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN Achmad Said, Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Semua jenis industri khususnya industri manufaktur membutuhkan suatu kelancaran proses produksi dalam memenuhi tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Hasil yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITAS MESIN RENG

PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITAS MESIN RENG PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITAS MESIN RENG Hery Suliantoro, Novie Susanto*), Heru Prastawa, Iyain Sihombing, Anita M. Program

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI)

PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI) PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI) Fitri Agustina Jurusan Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel...

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xii Abstrak... xiii Abstract... xiv Bab I. Pendahuluan

Lebih terperinci

D E P A RT E M E N T E K NI K I ND US T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

D E P A RT E M E N T E K NI K I ND US T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN INTEGRASI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) UNTUK MENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN HAMMER MILL D I P T. S A LIX B I N T AM A PR I M A TUGAS SARJANA Diajukan

Lebih terperinci

Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper

Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper Melani Anggraini* 1), Marcelly Widya W 2), Kujol Edy F.B. 3) 1,2,3) Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap industri manufaktur hampir semua proses produksinya menggunakan mesin atau peralatan sebagai fasilitas produksi yang utama. persaingan dalam penjualan produk

Lebih terperinci

STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN AMUT 1 DENGAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN AMUT 1 DENGAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN AMUT 1 DENGAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (Studi kasus: PT. Niaga Sejahtera Plastik Industri, Pandaan, Jawa Timur) MAINTENANCE STRATEGY FOR AMUT 1 MACHINE WITH A CONCEPT

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PENENTUAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENENTUAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA BATCHING SECTION PRODUKSI PAKAN TERNAK (Studi Kasus: PT Sierad Produce, Tbk.) DETERMINATION MAINTENANCE STRATEGY

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat yang merupakan kota besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat yang merupakan kota besar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat yang merupakan kota besar di Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota belanja,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan

I. PENDAHULUAN. penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Tanaman ubikayu tumbuh tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, namun penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan 32% dari total luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. industri baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang manajemen, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang dibentuk dengan tujuan ekonomi dalam melakukan kegiatan usahanya. Untuk mencapai tujuan ekonomi tersebut maka perusahaan

Lebih terperinci

Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press

Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press Petunjuk Sitasi: Yusrizal, & Mesra, T. (2017). Evaluasi Efektivitas Mesin Filter Press. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C175-180). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Evaluasi Efektivitas

Lebih terperinci

DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

DI PT. DIRGANTARA INDONESIA Seminar SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi November Informasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedirgantaraan (SENATIK) Vol. II, 26 November 2016, ISSN: 2528-1666 RPT- 25 ANALISA MESIN CINCINNATI DI PT. DIRGANTARA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Total Productive Maintenance (TPM) merupakan salah satu konsep inovasi dari Jepang, dan Nippondenso adalah perusahaan pertama yang menerapkan dan mengembangkan konsep

Lebih terperinci

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) SEBAGAI DASAR PERBAIKAN EFEKTIFITAS MESIN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) Hendra Fasla Silalahi Mahasiswa

Lebih terperinci

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Achmad Nur Fauzi Program

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sinurat dkk (2015) melakukan penelitian di suatu perusahaan manufaktur yang dalam proses produksinya menggunakan mesin bubut. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan dalam Bab V, bisa disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja mesin high pressure die casting

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE). BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE). Analisis perhitungan overall equipment effectiveness pada PT. Selamat Sempurna Tbk. dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses operasional kapal laut yang berlangsung dalam suatu industri pelayaran semuanya menggunakan mesin dan peralatan. Menurut Siringoringo dan Sudiyantoro (2004)

Lebih terperinci

Pengukuran Nilai OEE dan ORE sebagai Dasar Perbaikan Efektivitas Produksi Filter Rokok Mono Jenis A

Pengukuran Nilai OEE dan ORE sebagai Dasar Perbaikan Efektivitas Produksi Filter Rokok Mono Jenis A Petunjuk Sitasi: Aulia, R. S., Novareza, O., & Sulistyarini, D. H. (2017). Pengukuran Nilai OEE dan ORE sebagai Dasar Perbaikan Efektivitas Produksi Filter Rokok Mono Jenis A. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses

BAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskritif yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap

Lebih terperinci

BAB II LADASAN TEORI 2.1 Defenisi Perawatan Mesin ( Maintenance 2.2 Manajemen Perawatan

BAB II LADASAN TEORI 2.1 Defenisi Perawatan Mesin ( Maintenance 2.2 Manajemen Perawatan BAB II LADASAN TEORI 2.1 Defenisi Perawatan Mesin (Maintenance) Perawatan adalah suatu konsep dari semua aktifitas yang diperlukan untuk menajaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MESIN MILLS STATION MENGGUNAKAN BASIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Ahmad Kholid Alghofari 1*, Muhamad Arsyad Rifa i 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA 39410112 LATAR BELAKANG Peningkatan Produktivitas Overall Equipment Effectiveness

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil BAB V ANALISA HASIL Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan di bab sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil pencapain OEE setiap bulannya adalah tidak

Lebih terperinci

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses PERANCANGAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (LCC) DAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) (Studi Kasus : PT ABC) Chairun Nisa 1, Judi Alhilman

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENENTUAN JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN-MESIN DI STASIUN GILINGAN (Studi Kasus PG. Lestari Kertosono) PREVENTIVE MAINTENANCE SCHEDULING DETERMINATION AT MILL STATION (Case Study PG. Lestari Kertosono)

Lebih terperinci

Pengukuran Efektivitas Mesin Menggunakan Overall Equipment Effectiveness Untuk Dasar Usulan Perbaikan

Pengukuran Efektivitas Mesin Menggunakan Overall Equipment Effectiveness Untuk Dasar Usulan Perbaikan Pengukuran Efektivitas Mesin Menggunakan Overall Equipment Effectiveness Untuk Dasar Usulan Perbaikan Bernandus Yoseph Bilianto 1, Yurida Ekawati 2 Abstract. CV. Gracia has offset printing machines that

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Perawatan 1 Perawatan (maintenance) adalah semua tindakan yang dibutuhkan untuk memelihara suatu unit mesin atau alat di dalamnya atau memperbaiki sampai pada kondisi

Lebih terperinci

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September PRESENTASI SIDANG SKRIPSI 1 ANALISIS KINERJA DAN KAPABILITAS MESIN DENGAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. X Disusun oleh Nama : Teguh Windarto NPM : 30408826 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Pengantar Manajemen Pemeliharaan P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Topik Bahasan Perkembangan manajemen pemeliharaan Sistem pemeliharaan Preventive maintenance (PM) Total

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KERUSAKAN PADA MESIN LARGE PRES 500 TON MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT PAMINDO TIGA T

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KERUSAKAN PADA MESIN LARGE PRES 500 TON MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT PAMINDO TIGA T LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KERUSAKAN PADA MESIN LARGE PRES 500 TON MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT PAMINDO TIGA T Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peragian yang ada di Brew house depart hingga proses packaging PT. MBI. produktivitas yang diinginkan perusahaan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. peragian yang ada di Brew house depart hingga proses packaging PT. MBI. produktivitas yang diinginkan perusahaan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Multi Bintang Indonesia Tbk bergerak dalam bidang industri pembuatan minuman, dimana perusahaan tersebut berproduksi berdasarkan besarnya permintaan dari costumer

Lebih terperinci

1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall

1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall 1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses sesuai dengan prinsip TPM (Total Produktive Maintenance) untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR...

BAB II KAJIAN LITERATUR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN....iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi HALAMAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS LINI PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI KONTINYU DENGAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)

PENINGKATAN EFEKTIVITAS LINI PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI KONTINYU DENGAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PENINGKATAN EFEKTIVITAS LINI PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI KONTINYU DENGAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) (Studi Kasus pada PT. Petrokimia Gresik) IMPROVING THE PRODUCTION LINE EFFECTIVENESS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia juga telah memacu peningkatan kebutuhan dan keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini menimbulkan

Lebih terperinci

Spektrum Industri, 2012, Vol. 10, No ISSN : UPAYA PENINGKATAN PERFORMANSI MESIN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR

Spektrum Industri, 2012, Vol. 10, No ISSN : UPAYA PENINGKATAN PERFORMANSI MESIN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR UPAYA PENINGKATAN PERFORMANSI MESIN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR Ahmad Kholid Al-Ghofari, Muchlison Anis, Ayub As Ari Program Studi Teknik Industri UMS Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta kholid_all@ums.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA 4.1. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan overall equipment effectiveness di PT. Sulfindo Adi Usaha dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat.

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN BLOWING BERDASARKAN EVALUASI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PLASTIK

PENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN BLOWING BERDASARKAN EVALUASI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PLASTIK PENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN BLOWING BERDASARKAN EVALUASI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PLASTIK TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Perbandingan Efektivitas Mesin Gilingan Susunan 3 Rol dan 4 Rol dengan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) di PT. PG. Candi Baru Sidoarjo

Perbandingan Efektivitas Mesin Gilingan Susunan 3 Rol dan 4 Rol dengan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) di PT. PG. Candi Baru Sidoarjo Perbandingan Efektivitas Mesin Gilingan Susunan 3 Rol dan 4 Rol dengan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) di PT. PG. Candi Baru Sidoarjo Mayadiana Susilowati Ningsih*, Wahyunanto Agung Nugroho,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness di PT. Gramedia Printing Group dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

Analisis Efektivitas Mesin Produksi Pada Divisi Foming PT. Sango Ceramics Indonesia. Skripsi

Analisis Efektivitas Mesin Produksi Pada Divisi Foming PT. Sango Ceramics Indonesia. Skripsi Analisis Efektivitas Mesin Produksi Pada Divisi Foming PT. Sango Ceramics Indonesia Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: Seminar Nasional IENACO - 2017 ISSN: 2337-4349 ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI SOLUSI SIX BIG LOSSES DAN CACAT PRODUK Imam Sodikin *, Cyrilla

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PADA MESIN WELDING DENGAN PENERAPAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (Studi kasus: PT Arthawenasakti Gemilang, Malang)

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PADA MESIN WELDING DENGAN PENERAPAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (Studi kasus: PT Arthawenasakti Gemilang, Malang) PENINGKATAN EFEKTIVITAS PADA MESIN WELDING DENGAN PENERAPAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (Studi kasus: PT Arthawenasakti Gemilang, Malang) IMPROVING THE EFFECTIVENESS OF WELDING MACHINE BY IMPLEMENTING

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OVERALL THROUGHPUT EFFECTIVENESS GUNA MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DI PT XYZ

PENGUKURAN KINERJA MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OVERALL THROUGHPUT EFFECTIVENESS GUNA MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DI PT XYZ PENGUKURAN KINERJA MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OVERALL THROUGHPUT EFFECTIVENESS GUNA MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DI PT XYZ Sigit Wahono, Tedjo Sukmono Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Universitas Bakrie BAB I

Universitas Bakrie BAB I BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, persaingan dunia usaha yang semakin berkembang, menuntut perusahaan untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan lingkungan. Perusahaan

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL DENGAN MEMINIMUMKAN SIX BIG LOSSES *

USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL DENGAN MEMINIMUMKAN SIX BIG LOSSES * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENINGKATANOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESINTAPPING MANUAL

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Dengan metodologi penelitian, dapat dijelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LADASA TEORI Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung, diperoleh dari mata kuliah yang pernah didapat dan dari referensi-referensi sebagai bahan pendukung. Untuk mencapai

Lebih terperinci