DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Hal
|
|
- Susanti Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ABSTRAK... ABSTRACT... RINGKASAN... HALAMAN PERSETUJUAN... TIM PENGUJI... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keanekaragaman Hayati Buah-buahan Lokal Arti Penting Tanaman Buah-buahan Kendala Pengembangan Tanaman Buah di Bali Identifikasi Karakter Morfologi dan Agronomi Sumber Daya Genetik Buah-buahan... 7 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Alat dan Bahan Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan data sekunder Survei jenis-jenis sumber daya genetik buah-buahan i ii iii iv v vii viii ix x xii xiv xv xix i
2 lokal dan sebarannya Identifikasi karakter morfologi dan agronomi Menentukan buah unggulan Menyusun peta geografis sebaran sumber daya genetik buah-buahan lokal Tabulasi dan Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Identifikasi dan profil sumber daya genetik buah-buahan Lokal di Kabupaten Jembrana Buah uggulan dan kalender panen buah-buahan di Kabupaten Jembrana Peta sebaran dan sentra produksi buah-buahan di Kabupaten Jembrana Pembahasan V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ii
3 DAFTAR TABEL No. Teks Hal 4.1. Jenis dan Sub-jenis Buah-buahan Lokal di Kabupaten Jembrana Buah Unggulan yang ditemukan di Kecamatan dan Kabupaten Jembrana Kalender Musim Panen Buah-buahan di Kabupaten Jembrana iii
4 DAFTAR GAMBAR No. Teks Hal 3.1. Diagram Alur penelitian Tanaman Alpukat Tanaman Belimbing Manis Tanaman Belimbing Wuluh Tanaman Buah Naga Tanaman Buni Tanaman Ceremai Tanaman Duku Tanaman Durian Tanaman Jamblang Tanaman Jambu Air Tanaman Jambu Bol Tanaman Jambu Biji Tanaman Jeruk Besar Tanaman Jeruk Siam Tanaman Kawista Tanaman Kecapi Tanaman Kedondong Tanaman Kelengkeng Tanaman Kenetu Tanaman Kersen Tanaman Mangga Amplem Tanaman Mangga Gading iv
5 4.23. Tanaman Mangga Gedang Tanaman Mangga Golek Tanaman Mangga Heni Tanaman Mangga Madu Tanaman Mangga Manalagi Tanaman Manggis Tanaman Melon Tanaman Mengkudu Tanaman Mundu Tanaman Murbei Tanaman Nanas Tanaman Nangka Tanaman Pepaya Tanaman Pisang Batu Tanaman Pisang Buluh Tanaman Pisang Dangsabo Tanaman Pisang Gancan Tanaman Pisang Kapal Tanaman Pisang Ketip Tanaman Pisang Kidang Tanaman Pisang Mas Tanaman Pisang Palembang Tanaman Pisang Raja Tanaman Pisang Susu Tanaman Rambutan Tanaman Rukam v
6 4.49. Tanaman Sawo Kecik Tanaman Sawo Manila Tanaman Semangka Tanaman Sirsak Tanaman Srikaya Tanaman Wani Peta Sebaran Geografis Buah Alpukat di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Belimbing Manis di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Belimbing Wuluh di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Naga di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Buni di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Ceremai di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Duku di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Durian di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Jamblang di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Jambu Air di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Jambu Biji di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Jambu Bol di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Jeruk Besar di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Jeruk Siam di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Kawista di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Kecapi di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Kedondong di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Kelengkeng di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Kenetu di Kabupaten Jembrana vi
7 4.74. Peta Sebaran Geografis Buah Kersen di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Mangga di Kabupaten Jembrana Lanjutan peta Sebaran Geografis Buah Mangga di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Manggis di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Melon di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Mengkudu di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Mundu di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Murbei di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Nanas di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Nangka di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Pepaya di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Pisang di Kabupaten Jembrana Lanjutan peta Sebaran Geografis Buah Pisang di Kabupaten Jembrana Lanjutan peta Sebaran Geografis Buah Pisang di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Rambutan di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Rukam di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Sawo Kecik di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Sawo Manila di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Semangka di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Sirsak di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Srikaya di Kabupaten Jembrana Peta Sebaran Geografis Buah Wani di Kabupaten Jembrana vii
8 DAFTAR LAMPIRAN No. Teks Hal 1 Lampiran 1. Tabel Nama Buah-Buahan Lokal dan Lokasi Keberadaanya di Kabupaten Jembrana Lampiran 2. Tabel Buah Unggulan di Kabupaten Jembrana Lampiran 3. Tabel Buah Unggulan di Kecamatan Melaya Lampiran 4. Tabel Buah Unggulan di Kecamatan Negara Lampiran 5. Tabel Buah Unggulan di Kecamatan Jembrana Lampiran 6. Tabel Buah Unggulan di Kecamatan Mendoyo Lampiran 7. Tabel Buah Unggulan di Kecamatan Pakutatan viii
9 ABSTRAK I Putu Dian Pratama. NIM Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Tanaman Buah-buahan Lokal di Kabupaten Jembrana. Dibimbing oleh: Ir I Gusti Alit Gunadi, M.S. dan Ida Ayu Putri Darmawati, S.P.,M.Si. Buah-buahan merupakan salah satu sumber makanan bergizi yang memiliki fungsi yang beragam seperti: sumber vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan dalam menu sehari-hari. Buah-buahan digunakan sebagai konsumsi masyarakat, kebutuhan pariwisata, perdagangan antar pulau, maupun untuk sarana kegiatan keagamaan, bahkan secara turun-temurun buah lokal digunakan sebagai sarana dalam usadha. Kabupaten Jembrana memiliki beraneka ragam tanaman buah-buahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya genetik buah-buahan yang ada di Kabupaten Jembrana. Penelitian ini dilakukan dengan lima tahapan yaitu: (1) pengumpulan data sekunder, (2) survei jenis-jenis sumber daya genetik dan sebarannya, (3) identifikasi karakter morfologi dan agronomi, (4) menentukan buah unggulan, dan (5) menyusun peta geografis sebaran sumber daya genetik buah-buahan lokal. Hasil penelitian di Kabupaten Jembrana ditemukan 38 jenis dan 53 sub-jenis tanaman buah-buahan lokal, dengan 6 jenis buah unggulan, 12 jenis buah langka, 17 jenis buah untuk upakara dan 9 jenis buah untuk obat. Berdasarkan survei yang dilakukan di Kabupaten Jembrana dapat disusun 41 peta sebaran geografis buah-buahan lokal. Kata kunci: buah lokal, Kabupaten Jembrana, identifikasi, dan karakterisasi. ix
10 ABSTRACT I Putu Dian Pratama. NIM Identification and Characterization of Plant Genetic Resources Local Fruits in Jembrana. Supervised by: Ir I Gusti Alit Gunadi, M.S. and Ida Ayu Putri Darmawati, S.P.,M.Si. Fruit are one source of nutritious food that has diverse functions such as: a source of vitamins, minerals, and fiber needed in the daily menu. Fruit used as a consumption society, the needs of tourism, trade between the islands, as wellas to the means of religious activity, even by generations of local fruit is used as a tool in usadha. Jembrana has a wide range of fruit trees. This study aims to identify the types of genetic resources of fruit in Jembrana. This research was conducted with five stages, namely: (1) secondary data collection, (2) surveys the types of genetic resources and distributions, (3) identification of morphological characters and agronomy, (4) determine the seeds fruit, and (5) make up the geographical map distribution of genetic resources of local fruit. Research in Jembrana found 38 species and 53 sub-types of local fruit trees, with 6 different types of eminent fruit, 12 kinds of rare fruits, 17 types of fruit that usually use for upakara, and 9 types of fruits that are use as medicine. Based on the results of the survey conducted in Jembrana then it can be possible to composed 41 map of geographical distributions of local fruit. Keywords: local fruit, Jembrana, identification, and characterization x
11 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun permintaan luar negeri. Buahbuahan merupakan salah satu sumber makanan bergizi yang memiliki fungsi yang beragam seperti sumber vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan dalam menu sehari-hari (Padmiari, 2010). Permintaan akan buah-buahan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan jumlah penduduk serta meningkatnya pemahaman akan pentingnya nilai gizi (Rai dkk., 2008). Buah lokal adalah semua jenis buah-buahan yang dikembangkan dan dibudidayakan di suatu daerah (PERDA No 3, 2013). Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki sumber daya genetik buah-buahan lokal yang beragam. Sumber daya genetik buah lokal yang belum dibudidayakan memiliki prospek pengembangan yang sangat baik kedepannya, mengingat permintaan buah yang akan selalu meningkat. Potensi besar yang dimiliki Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga kebutuhan masyarakat terhadap buah sebagian besar dipenuhi dengan cara impor. Meluasnya pasar buah impor di Indonesia, disebabkan karena kualitas sumber daya genetik buah-buahan lokal belum bisa menunjukkan keunggulan dibandingkan dengan buah-buahan impor yang berasal dari luar. Bali memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah dan beragam yang harus dijaga, dilestarikan, dikembangkan, dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Keanekaragaman hayati tanaman buah lokal digunakan sebagai xi
12 konsumsi masyarakat, kebutuhan pariwisata, perdagangan antar pulau, maupun untuk sarana kegiatan keagamaan, bahkan secara turun-temurun buah lokal digunakan sebagai sarana dalam usadha (pengobatan) di Bali. Di Bali pertanian sangat memungkinkan untuk disinergikan dengan pariwisata yang diwujudkan dalam pengembangan agrowisata. Agrowisata ini menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan atau di Bali sering disebut sebagai Ajeg Bali yang artinya keberlanjutan sumber daya alam, sosial-budaya, dan pemberian manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal (Subadra, 2008). Kabupaten Jembrana adalah salah satu kabupaten yang terletak di ujung barat pulau Bali, Indonesia membujur dari barat ke timur pada posisi 08 o o LS dan 114 o o BT dengan luas wilayah 841,80 Km 2 atau 14,93 % dari luas wilayah Pulau Bali. Batas-batas administrasi Kabupaten Jembrana berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah selatan, Selat Bali di sebelah barat, dan Kabupaten Tabanan di sebelah timur. Kabupaten Jambrana terbagi atas 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Melaya, Kecamatan Negara, Kecamatan Jembrana, Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pakutatan (BPS Kabupaten Jembrana, 2014). Tanaman buah lokal yang tersebar di masing-masing kecamatan di Kabupaten Jembrana, namun belum mendapat perhatian dan diketahui dengan pasti karena belum teridentifikasi secara keseluruhan. Menurut BPS Kabupaten Jembrana (2014) didapat 15 jenis tanaman buah-buahan lokal yang berada di Kabupaten Jembrana yaitu: alpukat, duku, durian, jambu air, jambu biji, jeruk, nanas, papaya, pisang, rambutan, salak, sawo, semangka, mangga dan sirsak. Sebagian tanaman buah-buahan lokal tersebut sudah ada yang dikembangkan dan xii
13 dimanfaatkan sehingga mempunyai nilai ekonomi tinggi, tetapi banyak diantaranya yang belum dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga terancam punah. Kurangnya informasi mengenai profil tanaman secara lengkap, perlu dilakukan identifikasi dan karakterisasi tanaman buah lokal yang ada di Kabupaten Jembrana. Diharapkan untuk kedepannya agar keberadaan tanaman buah-buahan lokal di Kabupaten Jembrana dapat dipertahankan dan dilestarikan demi kesejahtraan umat manusia dan kelestarian lingkungan secara berkelanjutan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah jenis-jenis sumber daya genetik buah-buahan lokal ada di Kabupaten Jembrana? 2. Bagaimanakah profil sumber daya genetik buah-buahan lokal di Kabupaten Jembrana menyangkut karakter morfologi dan agronomi, kegunaan, produksi, dan foto-foto sumber daya genetik? 3. Bagaimanakah peta geografis sebaran sumber daya genetik buah-buahan lokal di Kabupaten Jembrana? 1.3 Tujuan 1. Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya genetik buah-buahan lokal yang ada di Kabupaten Jembrana. 2. Menyusun profil sumber daya genetik buah-buahan lokal di Kabupaten Jembrana menyangkut karakter morfologi dan agronomi, kegunaan, produksi, dan foto-foto sumber daya genetik. 3. Menyusun peta geografis sebaran sumber daya genetik buah-buahan lokal di Kabupaten Jembrana. xiii
ABSTRAK. Kata kunci : buah, Kabupaten Tabanan, karakterisasi, dan identifikasi. iii
ABSTRAK I Ketut Ade Sujana. NIM. 1105105056. Identifikasi dan Karakterisasi Sumber daya Genetik Tanaman Buah-buahan Lokal di Kabupaten Tabanan. Dibimbing oleh: I Made Sukewijaya, SP.,M.Sc. dan Ir. I Wayan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN DI KABUPATEN KARANGASEM
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN DI KABUPATEN KARANGASEM SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Buah Lokal, Identifikasi, Karakterisasi, Sumber Daya Genetik.
ABSTRAK I Gede Sudarmika NIM 1105105058. Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal di Kabupaten Badung. Dibimbing oleh: Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S, dan Ir. Utami, M.S. Buah
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN BUAH-BUAHAN LOKAL DI KABUPATEN GIANYAR
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN BUAH-BUAHAN LOKAL DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL DI KABUPATEN BANGLI
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL DI KABUPATEN BANGLI Oleh NI LUH MARTINI KONSENTRASI AGRONOMI DAN HORTIKULTURA PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah karena memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi jangka
Lebih terperinciIdentifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Tanaman Buah-Buahan Lokal di Kabupaten Tabanan
AGROTROP, 6 (2): 146-153 (2016) ISSN: 2088-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Tanaman Buah-Buahan Lokal di Kabupaten
Lebih terperinciRepublik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)
RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL DI KABUPATEN KLUNGKUNG SKRIPSI
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL DI KABUPATEN KLUNGKUNG SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas
Lebih terperinciIdentifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Tanaman Buah-buahan Lokal di Kabupaten Gianyar
Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Tanaman Buah-buahan Lokal di Kabupaten Gianyar NI WAYAN PENI YULIAWATI I WAYAN WIRAATMAJA*) HESTIN YUSWANTI 1 ) PS Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sub sektor pertanian tanaman pangan, merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan telah terbukti memberikan peranan penting bagi pembangunan nasional,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang meliputi buah-buahan dan sayuran. Buah-buahan berfungsi penting dalam proses metabolisme tubuh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Buah-buahan Lokal Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat
Lebih terperinciIdentifikasi dan Karakterisasi Buah-buahan di Kabupaten Karangasem
AGROTROP, 6 (1): 53-62 (2016) ISSN: 2088-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Identifikasi dan Karakterisasi Buah-buahan di Kabupaten Karangasem I MADE ANANTA SURYAWAN,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam yang tersebar luas di wilayahnya. Negara Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris dan sebagian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal
PENDAHULUAN Latar Belakang Peluang berkebun buah selalu berangkat dari adanya peluang pasar. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal pokok inilah yang paling menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pola Konsumsi Buah di Indonesia Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang buah masyarakat mutlak akan mempengaruhi permintaan buah di Indonesia. Menurut Kementerian Pertanian (2011), terdapat tiga pola konsumsi buah terbesar di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Bali sebelum tahun 1980 terfokus pada sektor pertanian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Bali sebelum tahun 1980 terfokus pada sektor pertanian. Masyarakat Bali aktif berperan serta dalam pembangunan sektor pertanian. Menginjak tahun 1980
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN PADA LAHAN DATARAN RENDAH DI PROVINSI BENGKULU
KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN PADA LAHAN DATARAN RENDAH DI PROVINSI BENGKULU KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN PADA LAHAN DATARAN RENDAH DI PROVINSI BENGKULU Afrizon*, Dedi Sugandi,
Lebih terperinciTabel/Table 1.4 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Buah - Buahan Harvest Area, Production and yield Rate of Fruits Tahun/ Year 2013
Tabel/Table 1.4 No Jenis Tanaman/ Yang Sedang / Rata-rata Kinds of Vegetable Menghasilkan Kuintal (Ku/Ha) (Ha) 2 3 4 1 Alpukad 332,530 17.218 51,78 2 Belimbing 25,297 4.319 170,75 3 Duku/Langsat 11,080
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Buah-buahan Lokal Buah-buahan lokal merupakan buah yang varietas tanamannya asli dari Indonesia dan ditanam oleh petani Indonesia terlepas dari nama dan varietasnya.
Lebih terperinciPETA PENELITIAN TERHADAP 12 JENIS BUAH LOKAL INDONESIA PADA SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI LULUSAN IPB
PETA PENELITIAN TERHADAP 12 JENIS BUAH LOKAL INDONESIA PADA SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI LULUSAN IPB 2012-2016 INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERPUSTAKAAN 2017 Peta Penelitian Terhadap 12 Jenis Buah Lokal Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Berdasarkan Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor non migas merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat dibutuhkan Indonesia dalam mendukung perekonomian nasional. Selama beberapa tahun terakhir, sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan merupakan sumber vitamin A, C, serat, dan mineral yang sangat berguna sebagai zat pengatur tubuh manusia. Vitamin dan mineral yang banyak terkandung dalam
Lebih terperinciRumusan FGD Cabai dan Bawang
RUMUSAN PLENO 1. Menghadapi pasar global, hortikultura memang masih menghadapi banyak kendala dan tantangan, namun penuh juga dengan berbagai peluang. Berbagai permasalahan dan strategi bahkan program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber mata pencarian mayoritas penduduknya. Dengan demikian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis, oleh karena itu Indonesia memiliki keanekaragaman buah-buahan tropis. Banyak buah yang dapat tumbuh di Indonesia namun tidak dapat tumbuh
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Tanda tangan,
LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN ASUPAN SERAT, ASUPAN CAIRAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA VEGETARIAN DI PUSDIKLAT BUDDHIS MAITREYAWIRA Saya
Lebih terperinciANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO
ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO Akhmad Faruq Hamdani Universitas Kanjuruhan Malang Email: hamdani_af@ymail.com Abstrak Pertumbuhan wilayah suatu daerah ditentukan oleh pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditi buah buahan mempunyai keragaman dalam jenisnya serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman pangan. Selain itu, buah buahan juga bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan hidup, dan karakter-karakter yang memungkinkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar sebagai proses yang dialami setiap individu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan hidup, dan karakter-karakter yang memungkinkan setiap individu mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia agribisnis di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia umumnya merupakan suatu sistem pertanian rakyat dan hanya sedikit saja yang berupa sistem perusahaan
Lebih terperinciTabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun
9 2.1 Tanaman Sayuran Tabel 2.1.1 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun 20112015 Uraian A. 1 Bawang Merah Tahun * Luas Panen (Ha) 2,00 7,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 45,00 90,00 * Produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah, tak heran jika banyak aneka jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah, tak heran jika banyak aneka jenis buah-buahan yang diproduksi oleh negeri agraris ini. Melihat jumlah produksi yang cukup
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat penting bagi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARAKTERMORFOLOGI, AGRONOMI, DAN FENOLOGI. TANAMAN GONDA (Sphenoclea zeylanica Gaertn) DI KABUPATEN TABANAN SKRIPSI
IDENTIFIKASI KARAKTERMORFOLOGI, AGRONOMI, DAN FENOLOGI TANAMAN GONDA (Sphenoclea zeylanica Gaertn) DI KABUPATEN TABANAN SKRIPSI Skripsi ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciPerkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam. lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak produktif
A. LATAR BELAKANG Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung mengalami penman, yang antara lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Makro
Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu
Lebih terperinciLEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : 5216.6409 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting di Indonesia, oleh sebab itu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang penting di Indonesia, oleh sebab itu pembangunan yang dilaksanakan di sektor ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sedang. berkembang, sebagian besar penduduknya hidup bergantung pada bidang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang bercorak agraris, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang, sebagian besar penduduknya
Lebih terperinciResponden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden. petani, responden pedagang, dan industri pengolahan buah.
V. HASIL PENGAMATAN 5.1 Karakteristik Responden Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden petani, responden pedagang, dan industri pengolahan buah. Responden petani berjumlah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keanekaragaman Spesies Kutu Putih
11 HSIL DN PEMHSN Keanekaragaman Spesies Kutu Putih Pada penelitian ini ditemukan 20 spesies kutu putih yang menyerang 23 jenis tanaman buah-buahan (Tabel 2 ), yaitu: Dysmicoccus brevipes (Cockerell),
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan kondisi alam yang subur untuk pertanian. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai
Lebih terperinciDATA JUMLAH POHON, POHON PANEN, PRODUKSI,PROVITAS DAN HARGA TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN DI PACITAN TAHUN 2010
Komoditi : Adpokat 1 Donorojo 517 86 4 0.41 2,000 2 Punung 2,057 427 8 0.19 2,000 3 Pringkuku 49,947 0 0 0 4 Pacitan 406 150 5 0.35 2,000 5 Kebonagung 590 590 19 0.33 1,750 6 Arjosari 1,819 1,327 7 0.05
Lebih terperinciIdentifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-Buahan Lokal di Kabupaten Badung
AGROTROP, 6 (2): 105-116 (2016) ISSN: 2088-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-Buahan Lokal di Kabupaten Badung
Lebih terperinciANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1
ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 1 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology
Lebih terperinciBUAH BUAHAN TROPIKA Oleh Prof. Dr Ir Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
BUAH BUAHAN TROPIKA Oleh Prof. Dr Ir Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor 10/24/2008 1 Konsumsi: Konsumsi Buah 2001 Populasi: 206,264,595 jiwa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. keragaman hayati yang sangat tinggi. Keunikannya adalah disamping memiliki
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Buah-buahan Lokal Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara di dunia yang memiliki keragaman hayati yang sangat tinggi. Keunikannya adalah disamping memiliki
Lebih terperinciIdentifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal di Kabupaten Bangli
AGROTROP, 5 (2): 179-186 (2015) ISSN: 2008-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal di Kabupaten Bangli
Lebih terperinciProsiding Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN HORTIKULTURA DI WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh Sarno Politeknik Banjarnegara Jl. Raya Madukara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan besarnya jumlah penduduk yang ada. Banyaknya penduduk yang ada
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki luas wilayah yang besar. Negara yang terdiri dari banyaknya pulau ini tentunya juga memiliki jumlah daratan yang banyak. Besarnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Secara umum pangan diartikan sebagai segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Peran penting tersebut antara lain sektor pertanian
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Peran penting tersebut antara lain sektor pertanian sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang penting di Indonesia. Sektor ini memegang peranan penting dalam perekonomian, seperti kontribusi terhadap peningkatan
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN BUAH DI GIANT HYPERMARKET MARGO CITY
Maria Ulfa/34212430/3DD01 Pembimbing : Dr. Aris Budi Setiawan, SE.,MM. Manajemen Pemasaran/ D3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2016 STRATEGI PEMASARAN BUAH DI GIANT HYPERMARKET MARGO CITY
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: ekowisata pesisir, edukasi, hutan pantai, konservasi, perencanaan. iii
ABSTRAK Devvy Alvionita Fitriana. NIM 1305315133. Perencanaan Lansekap Ekowisata Pesisir di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Dibimbing oleh Lury Sevita Yusiana, S.P., M.Si. dan Ir. I
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI Oleh : DEVI KUNTARI NPM : 0824010021 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berusaha di pedesaan (Abdurrahman et al, 1999). Hampir sebagian besar. dalam arti sebagai sumber pendapatan (Sumaryanto, 2002).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Pertanian tanaman pangan dan hortikultura merupakan bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan bagi keluarga petani.,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,
Lebih terperinciBAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA
BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA A. Sasaran Umum Selama 5 (lima) tahun ke depan (2015 2019) Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1. Peningkatan ketahanan pangan, 2.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciHORTIKULTURA (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
HORTIKULTURA (Buah Buahan) 3 SKS (2-1) Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA SILABI HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN) MKB6306 3(2-1) Pendahuluan. Syarat ekologi dan penyebaran di Indonesia. Dinamika
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Tanaman Hias dan Tanaman Buah
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Tanaman Hias dan Tanaman Buah Indonesia memiliki iklim dan wilayah tropis yang menyebabkan banyak tanaman dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, sehingga wilayah dan
Lebih terperinciAPLIKASI PENGENALAN NAMA-NAMA BUAH UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS ANAK SEKOLAH DASAR KELAS IV BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Aplikasi pengenalan dengan... (M Martindra R) 1 APLIKASI PENGENALAN NAMA-NAMA BUAH UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS ANAK SEKOLAH DASAR KELAS IV BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 FRUIT NAME RECOGNITION
Lebih terperinciVII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR
VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR 7.1 Komoditas Unggulan di Kecamatan Pamijahan Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) terhadap komoditas pertanian di Kabupaten Bogor yang menggambarkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PEMETAAN PENYEBARAN TUMBUHAN BERACUN DI HUTAN LINDUNG SIBAYAK II TAHURA BUKIT BARISAN, KABUPATEN KARO SKRIPSI
IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN PENYEBARAN TUMBUHAN BERACUN DI HUTAN LINDUNG SIBAYAK II TAHURA BUKIT BARISAN, KABUPATEN KARO SKRIPSI Oleh : Ida Lestari Nainggolan 091201086/ Manajemen Hutan PROGRAM STUDI KEHUTANAN
Lebih terperinciPedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5
Lampiran 2. Konversi Hortikultura 1. Konversi Jarak Tanam, Populasi dan Umur Panen Sayuran dan Buahbuahan Semusim (SBS). a. Sayuran Semusim Jarak Populasi Umur Mulai No Tan / ha Tanam / cm Panen (Hari)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara agraris yang dalam penerapannya mengandalkan sektor pertanian dalam menopang serta sumber mata pencaharian bagi masyarakat. Sektor pertanian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Buah Lokal Pada Pasal 1 Rancangan Peraturan Daerah Perlindungan Buah Lokal disebutkan bahwa buah lokal adalah semua produk buah-buahan baik segar atau yang diolah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan hortikultura meningkat setiap tahunnya, tetapi hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah produksi yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk pengembangan
Lebih terperinci2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun
2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4
Lebih terperinciI PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan didunia bisnis saat ini sangat pesat. Hampir disemua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan didunia bisnis saat ini sangat pesat. Hampir disemua sektor baik manufaktur atau jasa sedang mengalami peningkatan yang signifikan disetiap tahunnya.
Lebih terperinciDi bawah ini kita dapat melihat kandungan, khasiat dan manfaat sehat dari beberapa jenis buah yang ada di bumi :
Buah adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual
Lebih terperinciUkuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram
Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan pariwisata menduduki posisi sangat penting setelah minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan bangsa yang dapat meningkatkan perekonomian.
Lebih terperinciKata kunci : Burung, Pulau Serangan, habitat
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan jenis burung di Pulau Serangan, Bali pada bulan Februari sampai Maret tahun 2016. Pengamatan dilakukan sebanyak 20 kali, yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain memiliki masa panen yang cukup pendek, permintaan
Lebih terperinciKuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali
67 Lampiran 1 : Kuesioner Food Frekuesi (FFQ) Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif Nama : Umur : Jenis kelamin : Tanggal wawancara : No. Sampel : Bahan Makanan Berapa kali konsumsi per... Porsi tiap
Lebih terperinciMEMPELAJARI JALUR DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN STRAWBERRY DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR SKRIPSI
MEMPELAJARI JALUR DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN STRAWBERRY DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR SKRIPSI Oleh : OLEH: I GUSTI MADE DWI SAPTA NUGRAHA NIM : 1011205027 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya buah-buahan impor masuk ke pasar dalam negeri menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen terhadap kualitas buah-buahan lokal.
Lebih terperinciJURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN MENDASARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMASARAN JERUK SIAM (Citrus nobilis LOUR var) MELALUI TENGKULAK (Studi Kasus Desa Wringinagung Kecamatan Gambiran Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu potensi terbesar yang ada di Indonesia. Hal ini tercermin dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah, terutama hasil pertanian. Buah-buahan adalah salah satu potensi terbesar yang ada di
Lebih terperinciPENGARUH PENYIMPANAN DENGAN SUHU RENDAH TERHADAP MUTU BUAH STROBERI
PENGARUH PENYIMPANAN DENGAN SUHU RENDAH TERHADAP MUTU BUAH STROBERI 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Stroberi merupakan tanaman buah yang pertama kali ditemukan di Chili, Amerika, dan termasuk dalam komoditi
Lebih terperinciMEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG KRISAN (Dendrathema grandiflora Tzvelev) DENGAN PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI ANTI TRANSPIRAN SKRIPSI
MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG KRISAN (Dendrathema grandiflora Tzvelev) DENGAN PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI ANTI TRANSPIRAN SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar
Lebih terperinciKOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)
KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN DAN SURPLUS PRODUKSI) Eka Dewi Nurjayanti, Endah Subekti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh
Lebih terperinciBAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BUAH-BUAHAN TROPIKA UNTUK ANAK USIA 6-7 TAHUN
BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BUAH-BUAHAN TROPIKA UNTUK ANAK USIA 6-7 TAHUN II.1 Media Informasi Menurut kamus besar bahasa Indonesia Daring, 2008 (dalam permata: 2009, h.4), media adalah alat atau
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Buah-buahan
3 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah-buahan Taksonomi Tanaman Buah-buahan Tanaman buah-buahan termasuk ke dalam divisi Spermatophyta atau tumbuhan biji. Biji berasal dari bakal biji yang biasa disebut makrosporangium,
Lebih terperinciIdentifikasi dan Telaah Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal untuk Meningkatkan Integrasi Pertanian dan Pariwisata di Bali
Identifikasi dan Telaah Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal untuk Meningkatkan Integrasi Pertanian dan Pariwisata di Bali Identification and Study of Utilization of Genetic Resources of Local
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan daerah dalam era globalisasi saat ini memiliki konsekuensi seluruh daerah di wilayah nasional menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi secara langsung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ekonomi. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap Produk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto
Lebih terperinciMORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING
SKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING Oleh: Rizky Ari Setiawan 11082100056 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Konsumsi per Kapita per Tahun Buah-Buahan di Indonesia Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan tanaman buah-buahan tropika yang berasal dari Asia Tenggara, Brazil dan India. Di Asia Tenggara, pisang diyakini berasal dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional saat ini dihadapkan pada tantangan berupa kesenjangan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional saat ini dihadapkan pada tantangan berupa kesenjangan masalah kemiskinan dan tantangan dampak krisis ekonomi yang ditandai dengan tingginya tingkat
Lebih terperinciLampiran 1. PDRB Kabupaten Karo Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah) 1. Pertanian 5.572, ,06 1.
Lampiran 1. PDRB Kabupaten Karo Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah) Lapangan Usaha Nilai PDRB Kabupaten Karo (miliar) 2010 (Eij) 2014 (E*ij) Perubahan 1. Pertanian 5.572,93
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan buah-buahan. Indonesia menghasilkan banyak jenis buah-buahan.
Lebih terperinciIV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o sampai dengan
IV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Keadaan fisik Kabupaten Sleman Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o 13 00 sampai dengan 110 o 33 00 Bujur Timur, dan mulai 7ᵒ34 51 sampai dengan 7ᵒ47 03 Lintang
Lebih terperinci