ABSTRAK. Kata Kunci: ekowisata pesisir, edukasi, hutan pantai, konservasi, perencanaan. iii

Transkripsi

1 ABSTRAK Devvy Alvionita Fitriana. NIM Perencanaan Lansekap Ekowisata Pesisir di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Dibimbing oleh Lury Sevita Yusiana, S.P., M.Si. dan Ir. I Gusti Alit Gunadi, M.S. Desa Beraban merupakan salah satu desa di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan yang memiliki potensi sebagai kawasan ekowisata pesisir. Ekowisata pesisir merupakan kegiatan wisata yang bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan pesisir. Penelitian ini difokuskan pada kawasan Pantai Nyanyi karena terdapat ekosistem hutan pantai dengan formasi pes-caprae dan formasi barringtonia yang keberadaannya membutuhkan konservasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui permasalahan dan potensi Desa Beraban sebagai acuan dalam perencanaan lansekap ekowisata pesisir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode perencanaan ekowisata menurut Fennel (2003). Konsep perencanaan lansekap ekowisata pesisir yang dipilih yaitu ekowisata pesisir yang memberikan edukasi mengenai ekosistem pesisir dan melindungi keberadaan ekosistem hutan pantai. Kata Kunci: ekowisata pesisir, edukasi, hutan pantai, konservasi, perencanaan iii

2 ABSTRACT Devvy Alvionita Fitriana. NIM Coastal Ecotourism Landscape Planning in Beraban Village, the District of Kediri, Tabanan Regency. Supervised by: Lury Sevita Yusiana, S.P., M.Si. and Ir. I Gusti Alit Gunadi, M.S. Beraban Village is one of the villages in the district of Kediri, Tabanan Regency which has potential as a coastal ecotourism area. Coastal ecotourism is a tourism activity that is responsible for the welfare of local communities and the preservation of coastal environments. This research is focused on Nyanyi Beach area because there are coastal forest ecosystem with pes-caprae formation and barringtonia formation whose existence requires conservation. This study aims to determine the problems and potential of Beraban Village as a reference in coastal ecotourism landscape planning. The method used in this research is the method of ecotourism planning according to Fennel (2003). The concept of coastal ecotourism landscape planning selected is coastal ecotourism that educates coastal ecosystems and protects coastal forest ecosystems. Keywords: coastal ecotourism, education, coastal forest, conservation, planning iv

3 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... vii TIM PENGUJI... viii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir... 5 II.TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan Lansekap Karakteristik Lansekap Pesisir Karakteristik Ekosistem Pesisir Ekosistem Pesisir yang Secara Permanen Tergenangi Air Ekosistem Pesisir yang Tidak Tergenangi Air Pariwisata Wisata Edukasi Ekowisata III. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Analisis Data xii

4 3.7 Batasan Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kondisi Sosial dan Ekonomi Aksesibilitas Konsep Perencanaan Konsep Dasar Konsep Pengembangan Data dan Analisis Kebutuhan Pengguna Aset Sumber Daya Wisata Sintesis Perencanaan Program Area Rencana Tata Ruang Rencana Aktivitas Rencana Fasilitas V. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

5 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 1 Spesies Tumbuhan yang Hidup di Formasi Barringtonia Perangkat Keras dan Perangkat Lunak beserta Fungsi Jenis, Bentuk, Sumber dan Cara Pengambilan Data Mata Pencaharian Penduduk Desa Beraban Pendidikan Penduduk Desa Beraban Hasil Identifikasi Vegetasi Pemukiman Hasil Identifikasi Vegetasi Pertanian Hasil Identifikasi Vegetasi Pantai Jumlah Hujan dan Curah Hujan Sintesis Desa Beraban Rencana Aktivitas dan Fasilitas Ekowisata xiv

6 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 1 Kerangka Berpikir Penelitian Peta Lokasi Penelitian Tahapan Penelitian Grafik Pertumbuhan Penduduk Desa Beraban Skema Perencanaan Desa Wisata Pesisir Beraban berdasarkan Potensi Diagram Konsep Pengembangan Tata Ruang Ekowisata Formasi Vegetasi Pada Tapak Kondisi Pantai Nyanyi Kondisi Pasang dan Surut Maksimum Kondisi Muara Tukad Tantangan Peta Hidrologi Peta Tata Guna Lahan Block Plan Site Plan Kawasan Ekowisata Pesisir Site Plan Khusus Area Tepi Pantai Nyanyi xv

7 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman 1 Data Pasang Surut Tahun xvi

8 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah pesisir adalah jalur tanah darat atau kering yang berdampingan dengan laut, dimana lingkungan dan tata guna lahan mempengaruhi secara langsung lingkungan bagian laut, dan sebaliknya (Delinom dan Lubis, 2007). Kawasan pesisir adalah jalur yang membatasi daratan dengan laut dengan lebar bervariasi. Kawasan pesisir memiliki banyak potensi, di antaranya adalah potensi ekosistem yang menyediakan sumberdaya di dalamnya. Kawasan pesisir di wilayah Bali saat ini sebagian besar telah mengalami abrasi yang diakibatkan oleh gelombang pasang yang penanggulangannya masih belum optimal. Abrasi menyebabkan garis-garis pantai menjadi semakin menyempit dan mengancam keberadaan ekosistem pesisir. Panjang garis pantai di Pulau Bali saat ini bertambah 123 km dari 470 km tahun 2010 dan 593 km tahun 2013 (BKPRN, 2015). Desa Beraban merupakan salah satu desa pesisir di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Desa Beraban memiliki obyek wisata yang cukup terkenal yaitu Pantai Tanah Lot. Selain itu, Desa Beraban memiliki Pantai Nyanyi yang berpotensi dikembangkan sebagai obyek wisata karena keindahan pemandangannya. Akan tetapi, Pantai Nyanyi tergolong pantai yang rawan abrasi sepanjang kurang lebih 0,5 km (BAPPEDA, 2009). Abrasi ini disebabkan aliran muara Tukad Tangtangan yang berkelok (meander) ke arah timur sejajar dengan garis pantai, sehingga kerawanan abrasi dominan disebabkan oleh pengikisan daratan oleh sungai (Dinas Perikanan dan Kelautan, 2012). 1

9 2 Karakteristik Pantai Nyanyi memiliki substrat pasir hitam sepanjang 0,84 km (Dinas Perikanan dan Kelautan, 2012). Letaknya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia sehingga gelombang pantai cukup besar. Ketika memasuki pasang maksimum ketinggian gelombang mencapai 2,7 m dengan kecepatan arus 2,1 knot dan pada surut minimum ketinggian mencapai -0,1 m. Pantai Nyanyi saat ini masih memiliki ekosistem pesisir berupa hutan pantai formasi pes-caprae dan formasi barringtonia cukup lengkap. Formasi pes-caprae adalah formasi yang terdapat pada tumpukan-tumpukan pasir yang mengalami proses peninggian di sepanjang pantai dan didominasi spesies tumbuhan Ipomoea pes-caprae. Formasi barringtonia adalah ekosistem yang berkembang pada pantai berbatu tanpa deposit pasir dengan formasi semak belukar dan pepohonan. Ekosistem pesisir terbagi atas dua yaitu ekosistem pesisir yang terus menerus tergenangi air dan ekosistem pesisir yang tidak tergenangi air. Ekosistem pesisir yang secara terus menerus tergenangi air antara lain hutan mangrove, padang lamun, terumbu karang, rumput laut dan estuaria. Ekosistem pesisir yang tidak tergenangi air seperti formasi pes-carpae dan formasi barringtonia. Secara prinsip ekosistem pesisir mempunyai empat fungsi pokok bagi kehidupan manusia yaitu sebagai penyedia sumberdaya alam, penerima limbah, penyedia jasa pendukung kehidupan dan penyedia jasa kenyamanan (Efendi, 2012). Hutan pantai dengan formasi pes-caprae dan formasi barringtonia memiliki banyak manfaat yaitu dapat meredam hempasan gelombang tsunami, mencegah terjadinya abrasi, melindungi ekosistem darat dari terpaan angin dan badai, pengendali erosi, habitat flora dan fauna, tempat berkembang biak, dan

10 3 pengendali pemanasan global (Tuheteru dan Mahfudz, 2012 dalam Annisa 2016). Hutan pantai dengan formasi ini hampir terdapat di seluruh pantai di Indonesia (Annisa, 2016). Umumnya masyarakat tidak mengetahui manfaat ekosistem pesisir hutan pantai dengan formasi pes-caprae dan formasi barringtonia. Hal ini menyebabkan kurangnya perhatian masyarakat terhadap keberadaan hutan pantai dengan formasi tersebut. Bali terkenal dengan keindahan alam pantainya, sehingga pantai merupakan salah satu tempat destinasi wisata yang paling banyak diminati. Hal ini menyebabkan pembangunan pariwisata di area pantai berkembang pesat. Dampak pembangunan pariwisata ini menyebabkan kerusakan lingkungan, salah satunya hilangnya ekosistem pesisir akibat alih fungsi lahan (Sugito dan Sugandi, 2008). Seharusnya pembangunan pariwisata di pesisir sejalan dengan pelestarian ekosistem pesisir. Pengetahuan yang kurang akan pentingnya ekosistem pesisir merupakan salah satu penyebab pengembangan wisata di kawasan pesisir kurang berwawasan lingkungan. Ekowisata merupakan salah satu model kegiatan wisata alam yang bertanggung jawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Perencanaan ekowisata pesisir di Desa Beraban khususnya di kawasan Pantai Nyanyi dengan tujuan mengkonservasi dan mengedukasi menjadi penting agar dapat menjaga kelestarian dan keberadaan ekosistem pesisir sehingga dapat mengurangi dampak dari abrasi. Penelitian ini dibuat untuk memberikan alternatif

11 4 solusi dalam perencanaan kawasan pesisir dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kawasan pesisir khususnya Pantai Nyanyi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut : 1. Apa saja potensi kawasan pesisir sebagai lansekap ekowisata pesisir di Desa Beraban khususnya Pantai Nyanyi? 2. Bagaimana zonasi kawasan pesisir sebagai ruang lansekap ekowisata pesisir di Desa Beraban khususnya Pantai Nyanyi? 3. Bagaimana konsep perencanaan lansekap ekowisata pesisir di Desa Beraban khususnya Pantai Nyanyi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi dan menganalisis potensi kawasan pesisir sebagai lansekap ekowisata pesisir. 2. Merencanakan zonasi yang tepat pada kawasan pesisir sebagai ruang lansekap ekowisata pesisir. 3. Merencanakan lansekap ekowisata pesisir yang mengkonservasi hutan pantai dan mengedukasi masyarakat serta pengunjung. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan bekerjasama dengan pihak terkait dalam mengelola kawasan pesisir Desa Beraban dan melakukan pengembangan wisata, khususnya bagi kawasan pesisir Pantai Nyanyi, Desa Beraban, Kabupaten

12 5 Tabanan. Perencanaan lansekap ekowisata pesisir yang dihasilkan juga diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi seluruh pihak mengenai pentingnya keberadaan ekosistem kawasan pesisir dan mengkonservasi hutan pantai yang masih ada. 1.5 Kerangka Berpikir Penelitian Perencanaan lansekap ekowisata pesisir di sepanjang kawasan pesisir Pantai Nyanyi perlu dilakukan untuk menjaga keberadaan ekosistem pesisir yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang ada pada kawasan tersebut. Perencanaan lansekap ekowisata pesisir juga bertujuan untuk memberikan pemahaman pada semua pihak akan pentingnya keberadaan kawasan pesisir dan menjaga keberlanjutan dari keberadaan ekosistem pesisir. Hutan Pantai Kawasan Pesisir Desa Beraban Masalah Ekologi Pesisir Potensi Ekologi Pesisir Perencanaan Lansekap Ekowisata Pesisir Desa Beraban (Pantai Nyanyi) Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian