BAB I PENDAHULUAN. Kendatipun bergerak dalam industry yang berlainan, masing-masing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Kendatipun bergerak dalam industry yang berlainan, masing-masing"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kendatipun bergerak dalam industry yang berlainan, masing-masing perusahaan memiliki tingkat kebutuhan pasti yang harus dipenuhi dalam menjalani proses bisnisnya. Kebutuhan yang datang baik dari sisi internal maupun eksternal, menyebabkan perusahaan memerlukan supplier dalam menjalankan bisnisnya. Supplier merupakan salah satu peranan penting dalam menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Dikarenakan tidak semua perusahaan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, maka pemilihan supplier yang tepat memberikan perubahan significant dilihat dari jangka waktu maupun uang. Pandangan (Gomes, 2011) tentang kebutuhan adalah sesuatu yang memiliki sifat wajib, tidak seperti entity yang lain. Dengan munculnya kebutuhan yang harus dipenuhi maka tahap pengadaan barang dan jasa pada masing-masing perusahaan menjadi tahapan yang penting. Pengadaan barang dan jasa yang disebut juga sebagai supply chain management atau proses rantai suplai, merupakan pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian berbagai organisasi yang lebih efisien dari supplier, manufaktur, distributor, retailer, dan customer. Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai cost yang diinginkan perusahaan dengan pengeluaran yang minimum, namun mencapai service level tertentu yang diharapkan (Levi, 2000). 1

2 Proses pengadaan barang dan jasa/tender yang dilakukan Saka Indonesia Pangkah Ltd adalah suatu proses di mana pekerjaan yang dilakukan, berujung pada mendapatkan barang dan jasa terbaik, sesuai kriteria, dengan harga terendah. Saka Indonesia Pangkah Ltd merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia dan merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS), yang memiliki kebutuhan baik barang maupun jasa dalam menjalankan proses bisnisnya. Pada setiap pengadaan (tender) yang dilakukan oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd, tim pengadaan (Procurement team) akan menggunakan acuan berupa buku pedoman pengadaan barang dan jasa yang diterbitkan oleh SKK Migas dan dikenal sebagai buku Pedoman Tata Kerja SKK MIGAS No. PTK 007/SKKO0000/2015/S0. Keharusan dalam mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh SKK Migas bagi keseluruhan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) adalah wajib. Ini dikarenakan proses pengadaan barang dan jasa yang dikerjakan oleh masing-masing Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia; akan dipantau secara langsung oleh SKK Migas sendiri dan pada akhir periode pengembalian blok/daerah yang telah diexploitasi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada pemerintah nantinya, akan berujung pada penggantian keseluruhan biaya operasional (cost recovery) bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah bekerja dikawasan Republik Indonesia. Maka perubahan peraturan yang dikeluarkan oleh SKK Migas untuk masing-masing periodenya harus selalu dipatuhi. 2

3 Pembahasan di dalam buku PTK-007 terdapat 3 tata cara pengadaan barang dan jasa: a. Penunjukan Langsung (Direct Appointment) Pengadaan ini bernilai 0 USD atau IDR Diperbolehkan untuk memilih hanya 1 perusahaan yaitu peserta pengadaan (vendor/bidder). Tim pengadaan (Procurement team) mengubungi vendor dan meminta penawaran harga (quotation) dengan mengirimkan RFQ (Reuest for quotation), setelah menerima RFQ maka kegiatan pengadaan dapat diproses lebih lanjut dengan mengeluarkan Purchase Order (PO). Sistem pengadaan berjalan minimal 1 minggu dan paling lambat 1 bulan. b. Pemilihan Langsung (Direct Selection) Pengadaan ini bernilai USD USD atau IDR Di wajibkan memiliki 3 vendors untuk dipertandingkan dan wajib mengirimkan penawaran harga (quotation) dengan spesifikasi yang diminta oleh tim pengadaan (Procurement team) melalui sebuah dokumen yang diterbitkan perusahaan yaitu ITB (Instruction to Bid). Di dalam dokumen tersebut perusahaan akan menjelaskan dengan jelas kapan waktu yang diharapkan untuk melakukan rapat penjelasan, apa saja persyaratan dari pekerjaan yang akan dikerjakan dan lingkup pekerjaannya. Dalam tahapan pelelangan pemilihan langsung, sistem yang digunakan lebih rumit. Terdapat pilihan menggunakan 1 amplop atau 2 amplop. Apabila 1 amplop, maka vendor akan memberikan laporan administrasi, teknikal dan harga (commercial) dalam amplop yang sama. Sedangkan untuk 2 amplop, administrasi dan teknikal akan diletakkan di amplop 3

4 pertama kemudian harga diletakkan di amplop ke dua. Tim pengadaan (procurement team) tidak akan membuka amplop ke dua apabila peserta tender (bidders) tidak lulus peryaratan administrasi dan teknikal. Tim pengadaan (procurement team) akan memutuskan pemenang peserta tender setelah melakukan analisis administrasi, teknikal dan harga (commercial). Sistem pengadaan berjalan minimal 1 bulan dan paling lambat 3 bulan. c. Pelelangan (Tender) Pengadaan ini bernilai di atas USD atau IDR Juga diwajibkan memiliki minimal 3 vendors untuk dipertandingkan, yang membuat proses pelelangan (tender) ini berbeda adalah apabila kurang dari 3 vendors maka akan diadakan lelang ulang. Untuk setiap pengadaan pelelangan (tender) yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), pengumuman lelangnya harus diumumkan di media cetak/surat kabar. Proses yang dilakukan hampir sama dengan pemilihan langsung (direct selection), hanya saja nilainya yang cukup besar maka beberapa persetujuan harus melewati persetujuan dari SKK Migas terlebih dahulu. Sistem pengadaan berjalan minimal 3 bulan dan paling lambat 6 bulan. Setelah melalui proses tahapan pengadaan barang dan jasa, baik penunjukan langsung (direct appointment), pemilihan langsung (direct delection) maupun pelelangan (tender), maka tim pengadaan (procurement team) akan melakukan negosiasi pada peserta pengadaan (bidders) yang memiliki harga terendah. 4

5 Negosiasi terjadi diakibatkan oleh 2 hal, yaitu: a. Untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang tidak dapat diciptakan oleh hanya dari salah satu pihak. b. Untuk mencari jalan keluar atau menyelesaikan permasalahan yang disebabkan oleh ketidakcocokan antara keduabelah pihak. (Lewicki et al., 2003). Ada beberapa alasan dilakukannya negosiasi dalam sebuah pengadaan barang dan jasa oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd, di antara adalah: a. Tim pengadaan memerlukan negosiasi dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara harga yang ditawarkan oleh para peserta pengadaan (bidders) dengan harga perkiraan sementara (owner estimate) para fungsi pengguna (user). b. Kebutuhan perusahaan dalam mendapatkan harga yang lebih rendah demi mengurangi cost perusahaan. Setelah proses negosiasi dan mendapatkan kesepakatan oleh kedua belah pihak, maka Saka Indonesia Pangkah Ltd menerbitkan kontrak kerja sama. Kontrak sebagai dokumen hukum, yang dirancang oleh pengacara untuk melindungi perusahaan terhadap risiko dan mempersiapkan mereka untuk potensi litigasi dalam skenario kasus terburuk (Nyste n-haarala et al., 2010). Dengan adanya pendapat ini maka Saka Indonesia Pangkah Ltd, menerbitkan setiap kontrak untuk masing-masing pekerjaan. Menurut pandangan dari (Kujala, 2014), mengelola kontrak dan proses kontrak berfokus pada perencanaan yang matang dan penyusunan kontrak yang 5

6 melindungi masing-masing pihak dalam hal konflik dan perselisihan. Di dalam kontrak dijelaskan apa saja kewajiban Saka Indonesia Pangkah Ltd dan para suppliernya, dengan demikian apabila terjadi sebuah perselisihan pada konten dalam kontrak yang telah diterbitkan, maka permasalahan ini diselesaikan sesuai hukum ketentuan Indonesia yaitu Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Setelah proses kontrak dilaksanakan, maka tim pengadaan (Procurement team) akan menganalisa kontrak melalui 2 sisi, yaitu: a. Masa berlaku kontrak b. Sisa uang pada setiap kontrak yang berjalan Tim pengadaan (Procurement team) akan mengirimkan data-data di atas kepada para fungsi pengguna (user) menggunakan sebuah laporan yang disebut contract monitoring. Saka Indonesia Pangkah Ltd memiliki beberapa fungsi pengguna, yang dibagi dalam 2 kriteria yaitu support dan non-support. Support terdiri dari department Sumber Daya Manusia atau lebih dikenal dengan Human Resource (HR), keuangan (Finance), hubungan masyarakat (Government Relation), Keselamatan Lingkungan Kerja (Health Safety Environment), Komersial (Commercial), Sistem Teknologi (Information Technology-IT), Asuransi (Insurance), Audit (Internal Audit) dan Pengadaan barang dan jasa (Supply Chain Management). Sedangkan dalam lapisan kedua yaitu non-support terdiri dari eksplorasi (exploration), pengeboran (Drilling), Subsurface, Proyek (Project) dan Operasi (Operation). Seluruh department berada pada naungan management Saka Indonesia Pangkah Ltd dan di bawah pimpinan General Manager. 6

7 Gambar 1. Struktur Organisasi pada Saka Indonesia Pangkah Ltd 7

8 Bermula dari data laporan bulanan yang dikirimkan Saka Indonesia Pangkah Ltd kepada SKK Migas, tim pengadaan (Procurement team) mendapati bahwa terdapat penambahan (amendment) baik dari sisi uang maupun waktu pada setiap kontrak yang diterbitkan oleh perusahaan. Dalam buku PTK, penambahan (amendment) kontrak di kenal dengan Perubahan Lingkup Kerja (PLK) sebagai penambahan lingkup kerja dan uang, sedangkan Perpanjangan Jangka Waktu Kontrak (PJWK) sebagai penambahan waktu untuk kontrak yang telah dibuat. Gambar 1. Perubahan Lingkup Kerja (PLK)/ Perpanjangan Jangka Waktu Kontrak (PJWK) Mengaju pada buku PTK-007 yang diterbitkan oleh SKK Migas, penambahan (amendment) boleh dilakukan hanya dikarenakan situasi yang mendesak. Namun dari 8

9 hasil laporan ini, didapati bahwa fungsi pengguna (user) melakukan penambahan (amendment) untuk setiap kontrak yang diterbitkan, walau sudah di himbau untuk tidak dilakukan. Berdasarkan sumber permasalahan diatas, maka tim pengadaan (Procurement team) mulai melakukan analisis tentang laporan contract monitoring yang diterbitkan setiap bulannya. Laporan contract monitoring adalah laporan yang digunakan oleh para fungsi pengguna (user) pada setiap bulannya untuk mengetahui ada berapa pekerjaan yang telah dilakukan departmentnya dan memproses lebih lanjut strategi apa saja yang akan dipilih dalam melakukan pengadaan (tender) selanjutnya. Proses pengolahan data laporan contract monitoring yang dilakukan dengan cara mengumpulkan keseluruhan kontrak yang sedang berjalan dalam suatu sistem bernama SAP. Proses ini dilakukan tim pengadaan (Procurement team) setiap bulannya sebagai bagian dari supply chain management program dan diharapkan membantu fungsi pengguna (user) dalam memaksimalkan penggunaan masing-masing kontrak yang telah diterbitkan perusahaan. Laporan ini dibuat oleh tim pengadaan (Procurement team) untuk membantu fungsi pengguna (user) dalam melakukan pemetaan pengadaan (tender) untuk masing-masing departementnya. Akankah melakukan proses pengadaan dengan cara penunjukan langsung (direct appointment), pemilihan langsung (direct delection) maupun Pelelangan (tender). Laporan yang diambil menggunakan sistem SAP ini disajikan dalam bentuk data excel dan isi dari laporan itu sendiri mencakup: 9

10 i. Judul pekerjaan yang dilakukan (Short Text). ii. iii. iv. Nomor kontrak. Siapa supplier yang melaksanakan pekerjaan tersebut (Vendor). Masa berlaku dan masa berakhir kontrak. v. Jumlah uang dalam kontrak tersebut (Target Value). vi. Berapa jumlah Purchase Order yang dikeluarkan di kontrak tersebut (Total Released PO). vii. Sisa uang dalam kontrak tersebut (Remaining Value). viii. Dilakukan perhitungan sisa uang dalam kontrak menggunakan % (Remaining(%)). ix. Status Remaining dilihat dari acuan uang, dikategorikan menggunakan warna, yaitu: a. Hijau apabila masih dalam jangka waktu 6 bulan ke depan b. Kuning apabila masih dalam jangka waktu 3 bulan ke depan c. Merah apabila masih dalam jangka waktu 1 bulan ke depan x. Waktu yang tersisa di kontrak (Expire Days). xi. Berakhirnya kontrak dilihat dari acuan waktu (Status Expire) juga dikategorikan menggunakan warna. xii. Status akhir (Final Status) adalah komposisi perhitungan antara masa berakhir kontrak dilihat dari segi uang maupun segi waktu. Apabila dalam 1 kontrak masa berlakunya masih panjang (Hijau) namun dari sisi keuangan sudah habis (merah). Maka Final Status laporan kontrak tersebut menjadi Merah, 10

11 dikarenakan kategori akhir adalah kategori yang paling penting untuk ditindak lanjuti. 11

12 Table 1. laporan contract monitoring No. Short Text Contract No. Vendor Val Per. Start Val Period End Target Val. Total Released PO Remaining Value Remaining (%) Status Remaining Expire Days Status Expire Final Status xxxx YELLOW YELLOW YELLOW xxxx GREEN GREEN GREEN xxxx RED RED RED 10

13 Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan pemantauan terhadap laporan contract monitoring dapat menjadi salah satu prioritas, bukan hanya karena jumlahnya penting terhadap biaya transaksi total, tetapi juga keefektifan laporan tersebut dapat menghasilkan laporan yang berkualitas (Dean and Kiu, 2001). Dengan mengingat alasan mendasar tersebut maka dalam meningkatkan sistem kerja perusahaan, tim pengadaan (Procurement team) berupaya membantu para fungsi pengguna (user) dengan mengirimkan laporan contract monitoring. Laporan ini diharapkan dapat membantu fungsi pengguna (user) memaksimalkan penggunaan jangka waktu dan uang yang dimiliki dalam setiap pekerjaan. Laporan contract monitoring yang dikirim setiap bulan dapat di analisis dan digunakan sebagai alat pengingat untuk fungsi pengguna (user) bahwa masing-masing department harus memaksimalkan penggunaan kontrak mereka dengan memperhatikan sisa uang dan jangka waktu kontrak. Fungsi lain dari laporan ini juga dapat dipergunakan sebagai acuan tim pengadaan (Procurement team) untuk melakukan pengadaan barang dan jasa selanjutnya, sehingga dapat menghindari penggunaan perpanjangan waktu (amendment) yang dapat berdampak merugikan perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah Laporan contract monitoring dapat memudahkan setiap fungsi department untuk menjalankan pekerjaan lebih efisien. Namun dengan minimnya perhatian para fungsi pengguna (user) terhadap laporan tersebut, menjadikan alasan tim pengadaan (procurement team) untuk mengukur tingkat response rate pada laporan contract 11

14 monitoring terhadap fungsi pengguna (user). Memaksimalkan penggunaan contract monitoring selain dapat mempercepat pengambilan keputusan dalam memilih sebuah tahapan pengadaan barang dan jasa sebelum jangka waktu berakhir, juga dapat menganalisa harga pasar yang sesuai untuk menentukan harga perkiraan sementara (owner estimate) di pengadaan barang dan jasa berikutnya yang akan menguntungkan Saka Indonesia Pangkah Ltd. 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Model rancangan seperti apakah yang diinginkan para fungsi pengguna (user) untuk laporan contract monitoring mereka? 2. Strategi apa yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan tanggapan fungsi pengguna (user)? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Merancang laporan contract monitoring dengan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan fungsi pengguna (user). 2. Mengembalikan fungsi dari laporan contract monitoring yaitu sebagai acuan tim pengadaan (procurement team) untuk membangun strategi setiap pengadaan barang dan jasa yang akan dilakukan. Serta memaksimalkan penggunaan laporan contract monitoring, sehingga laporan ini dapat berfungsi sebagai proses 12

15 pemantauan pekerjaan melalui kontrak yang telah diterbitkan oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat membantu kedua belah pihak, baik tim pengadaan (procurement) dan fungsi pengguna (user) dalam memaksimalkan kontrak dalam penggunaan uang dan jangka waktu berjalannya kontrak dan selalu mendapatkan harga penawaran terbaik. 1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Dalam tesis ini penulis menganalisis seluruh kontrak yang sedang berjalan pada Saka Indonesia Pangkah Ltd. Kontrak tersebut didapatkan baik dari departement support maupun non support. Batasan penelitian ini adalah pejabat senior pelaksana kegiatan pengadaan barang dan jasa di Saka Indonesia Pangkah Ltd yang telah bekerja di atas 5 tahun. 1.7 Metodelogi Penelitian Pada tahapan ini penulis berusaha mengumpulkan data sebagaimana dijelaskan sebagai berikut ini: 1. Data Primer Data primer didapatkan dengan melakukan wawancara kepada pejabat pelaksana kegiatan pengadaan barang dan jasa di Saka Indonesia Pangkah Ltd 13

16 2. Data Sekunder Data sekunder dilakukan dengan penelusuran dokumen dan penelaahan data yang berhubungan dengan topik penelitian. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data-data literatur maupun data lingkungan internal Saka Indonesia Pangkah Ltd yang diperkirakan memiliki keterkaitan. 1.8 Sistematika Penelitian Bab I: Pendahuluan Pada bab I membahas mengenai latar belakang masalah dalam menganalisa kebutuhan para fungsi pengguna (user) akan laporan contract monitoring pada Saka Indonesia Pangkah Ltd Bab II: Pembahasan Teori Bab II membahas teori-teori serta pustaka tentang Supply Chain Management, PTK-007 Buku Pedoman Supply chain management, Negotiation, Contract dan Contract Monitoring sebagai alat bantu menganalisa masalah Bab III: Metode Penelitian Pada bab ini memuat metode dan teknik pengumpulan data, serta memberi penjelasan tentang metode yang digunakan dalam tesis ini yaitu 14

17 mengumpulkan data melalui pengamatan dan wawancara, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan hasil analisis melalui Impression Management Tactics, Root Cause Analysis (RCA) dan Matrik Urgency, Seriousness, Growth (USG). Selain itu, bab ini juga memuat gambaran umum Saka Indonesia Pangkah Ltd beserta sejarahnya dan perkembangan perusahaan serta visi maupun misi Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV membahas evaluasi dari data yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara dan diolah melalui analisis Impression Management Tactics, Root Cause Analysis (RCA) dan Matrik Urgency, Seriousness, Growth (USG) Bab V: Simpulan dan Saran Penulisan pada bab V berisi simpulan hasil analisis dan saran atau rekomendasi perubahan yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan laporan contract monitoring pada Saka Indonesia Pangkah Ltd. 15

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.194, 2013 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI ENERGI

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rantai pasok merupakan suatu konsep yang awal perkembangannya berasal dari industri manufaktur. Industri konstruksi mengadopsi konsep ini untuk mencapai efisiensi mutu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi 3.1.1. Sejarah Organisasi BUT Saka Indonesia Pangkah Limited anak usaha dari PT. Saka Energi Indonesia merupakan salah satu Bentuk Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG DAN MASALAH Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Perusahaan yang bergerak dibidang energi ini mulai beroperasi sejak tahun 1967 ketika perusahaan yang saat itu menandatangani kontrak bagi hasil pertama

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Melalui tiga metode yang dipilih oleh penulis yaitu Impression Management

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Melalui tiga metode yang dipilih oleh penulis yaitu Impression Management BAB V SIMPULAN DAN SARAN Melalui tiga metode yang dipilih oleh penulis yaitu Impression Management Tactics, Root Cause Analysis (RCA) dan Matrik Urgency, Seriousness, Growth (USG), didapati bahwa Saka

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Terhadap Ketentuan pada PTK007 Revisi Tahun 2015 Frequently Asked Question (FAQ) Per 20 Februari 2014

Daftar Pertanyaan Terhadap Ketentuan pada PTK007 Revisi Tahun 2015 Frequently Asked Question (FAQ) Per 20 Februari 2014 Surat Edaran Kepala SKK Migas Legalitas atas Surat Edaran No. EDR- 0001/SKKO0000/2 015/S0 Negosiasi pada keadaan khusus 1. Klausul Keadaan Khusus sebelumnya tidak tercantum dalam PTK 007 Buku Kedua Revisi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENGEVALUASI KINERJA BAGIAN PEMBELIAN PT SAIPEM INDONESIA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENGEVALUASI KINERJA BAGIAN PEMBELIAN PT SAIPEM INDONESIA BAB IV AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENGEVALUASI KINERJA BAGIAN PEMBELIAN PT SAIPEM INDONESIA Pada Bab IV ini penulis melakukan pembahasan yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan audit operasional yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) merupakan salah satu faktor kunci strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan tujuan organisasi yang

Lebih terperinci

Verifikasi Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Verifikasi Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Verifikasi Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Sosialisasi & Panduan Pendaftaran Rekanan CIVD (Centralized and Integrated Vendor Database) Central Processing Plan Senoro, 20 24 Februari 2017 Dasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Fungsi Technical Services Marketing Operation Region (MOR) V

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Fungsi Technical Services Marketing Operation Region (MOR) V BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Visi dan Misi Fungsi Technical Services Marketing Operation Region (MOR) V memiliki visi dan misi sebagai berikut: 2.1.1. Visi Menjadi partner lini bisnis Direktorat Pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis efektivitas..., Maulana Abdillah, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis efektivitas..., Maulana Abdillah, FE UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba yang optimum guna memaksimalkan nilai para pemegang saham. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus dapat meningkatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Dirgantara Indonesia (PT DI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan pesawat dan helikopter, serta untuk industri pesawat dunia. Pada saat ini, PT DI sedang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan Kualitas (quality) merupakan salah satu kunci utama suksesnya suatu bisnis untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor, baik pada industri produk maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH. Mempelajari Pengadaan Barang/Jasa Di Joint Operating Body Pertamina- PetroChina East Java (JOB P- PEJ) MUTIA HANDAYANI

PENULISAN ILMIAH. Mempelajari Pengadaan Barang/Jasa Di Joint Operating Body Pertamina- PetroChina East Java (JOB P- PEJ) MUTIA HANDAYANI PENULISAN ILMIAH Mempelajari Pengadaan Barang/Jasa Di Joint Operating Body Pertamina- PetroChina East Java (JOB P- PEJ) MUTIA HANDAYANI 35412173 LATAR BELAKANG PENGADAAN BARANG/JASA KEBIJAKAN UMUM PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan kepada pembeli dengan ketentuan jumlah, jenis, kualitas, tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan kepada pembeli dengan ketentuan jumlah, jenis, kualitas, tempat dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Proses lelang adalah proses pembelian dan penjualan barang dan atau jasa dimana penjual memberikan penawaran jenis barang dan atau jasa beserta harga yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA DATA 5.1 PENDAHULUAN

BAB 5 ANALISA DATA 5.1 PENDAHULUAN BAB 5 ANALISA DATA 5.1 PENDAHULUAN Pada bab sebelumnya telah diterangkan mengenai dasar penelitian yang akan dilaksanakan, desain penelitian, pemilihan metode penelitian, termasuk penjelasan teoritis terkait

Lebih terperinci

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKKMIGAS) Penguatan Kapasitas Nasional Dalam PTK 007 Rev 04

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKKMIGAS) Penguatan Kapasitas Nasional Dalam PTK 007 Rev 04 SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKKMIGAS) Penguatan Kapasitas Nasional Dalam PTK 007 Rev 04 Dasar Hukum Dasar Hukum Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal

Lebih terperinci

GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi.

GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi. GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi. Mustoto Moehadi Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN Veteran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Tridiantara Alvindo adalah suatu badan usaha berbentuk perseroan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Tridiantara Alvindo adalah suatu badan usaha berbentuk perseroan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Tridiantara Alvindo Duri-Riau PT. Tridiantara Alvindo adalah suatu badan usaha berbentuk perseroan yang bergerak di industri minyak dan gas bumi. Sebagai

Lebih terperinci

TATA KERJA ORGANISASI

TATA KERJA ORGANISASI NOMOR : PHER/FIN/STK/2016/002 HALAMAN : 1 dari 7 I. TUJUAN Tujuan dari TKO ini adalah untuk mengatur proses Usulan Pelepasan dan Penghapusan Material Persediaan yang efisien, transparan dan akuntable.

Lebih terperinci

LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM. Untuk

LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM. Untuk LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM Untuk IKUT SERTA DALAM LELANG DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. Perjanjian Konsorsium untuk Pelaksanaan Pekerjaan 18 ( PERJANJIAN KONSORSIUM ) ini dibuat dan ditandatangani pada

Lebih terperinci

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0.

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0. SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01 WORK PROGRAM AND BUDGET JAKARTA PEDOMAN TATA KERJA Halaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, dampak dari internet (baca: teknologi informasi/ti) cukup besar dan mampu merubah wajah bisnis. Dahulu jika ingin membeli sesuatu maka kita harus

Lebih terperinci

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Material sebagai salah satu sumber daya yang dibutuhkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Material sebagai salah satu sumber daya yang dibutuhkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Material sebagai salah satu sumber daya yang dibutuhkan merupakan kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan dan kelancaran opersional suatu perusahaan atau bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne merupakan sebuah televisi swasta nasional dan berproduksi sebagai perusahaan jasa dimana perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI.. vi. DAFTAR GAMBAR. x. DAFTAR TABEL.. xiii. 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI.. vi. DAFTAR GAMBAR. x. DAFTAR TABEL.. xiii. 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK. i MOTO iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR GAMBAR. x DAFTAR TABEL.. xiii BAB I. PEDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi minyak dan gas bumi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Semakin hari kebutuhan ini makin meningkat dan selama belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu negara. Saat ini, energi yang dominan di dunia berasal dari fosil. Bentuk energi yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan dukungan suplai alat-alat berat yang kuat. dan teknologi informasi akan semakin mempermudah perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan dukungan suplai alat-alat berat yang kuat. dan teknologi informasi akan semakin mempermudah perusahaan dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kebutuhan alat berat dan konstruksi di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari pesatnya pembangunan disektor konstruksi,

Lebih terperinci

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PLAN REQUIREMENT AND STANDARD

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PLAN REQUIREMENT AND STANDARD CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM EXHIBIT H pertamina HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PLAN REQUIREMENT AND STANDARD APRIL 2015 Bangkitkan Energi Negeri 1 INTRODUCTION Judul Identifikasi standar

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi di Indonesia saat ini sudah berkembang pesat. TELKOM tidak lagi bermain sendiri, ini dapat dilihat dengan banyaknya kompetitor-kompetitor

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi menyatakan bahwa minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam strategis takterbarukan yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Pembelian Pada PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1. Kebijakan Sistem Pembelian Kebijakan sistem pembelian yang diterapkan oleh PT. Arpeni Pratama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi yang telah berjalan pada tahun-tahun terakhir ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing secara

Lebih terperinci

Sistem Pengadaan Materiil Di Biro Pengadaan

Sistem Pengadaan Materiil Di Biro Pengadaan Sistem Pengadaan Materiil Di Biro Pengadaan Novan Haryono, ST Mahasiswa Program Studi Teknik & Manajemen Pembekalan Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung Pendahuluan Kegiatan pengadaan materiil

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA

PENGADAAN BARANG/JASA MUTU 1. TUJUAN Untuk memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam jumlah yang cukup, dengan kualitas, spesifikasi dan harga yang terbaik dan dalam waktu yang masih dapat diterima. 2. RUANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan

Lebih terperinci

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17TAHUN2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KERJA KHUSUS

Lebih terperinci

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM. pertamina SELECTION. April Bangkitkan Energi Negeri

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM. pertamina SELECTION. April Bangkitkan Energi Negeri CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM SELECTION pertamina April 2015 Bangkitkan Energi Negeri 1 Judul Tahap Seleksi Pemenang Administration Qualification Phase: Select A Qualified Contractor Contracted Work

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentunya Polri tidak tinggal diam, bersama stakeholder lain seperti pamkarsa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentunya Polri tidak tinggal diam, bersama stakeholder lain seperti pamkarsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Objek sektor migas sudah ditetapkan sebagai objek vital nasional melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomer 3407 K /07/MEM/2012. Namun faktanya,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Pembelian Kebutuhan Perdana Pengisian Kembali Persediaan Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Manajemen

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kerja PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI Nomor PTK-007/SKKO0000/2015/S0

Pedoman Tata Kerja PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI Nomor PTK-007/SKKO0000/2015/S0 Pedoman Tata Kerja PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI Nomor PTK-007/SKKO0000/2015/S0 Buku Kesatu Revisi 02 Buku Kedua Revisi 03 15 April 2015 Indonesia SCM Summit Oil & Gas Industry Tujuan Penyusunan PTK007 Rev.03

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan pada saat ini semakin ketat. Dimana semakin berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis, serta pengaruh teknologi yang begitu besar terhadap aktivitas perusahaan membuat banyak perusahaan menerapkan teknologi dan informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta merupakan harta yang sangat sensitif terhadap waktu, kerusakan, tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. serta merupakan harta yang sangat sensitif terhadap waktu, kerusakan, tempat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan dalam perusahaan merupakan bagian yang penting dan bernilai tinggi serta merupakan harta yang sangat sensitif terhadap waktu, kerusakan, tempat penyimpanan,

Lebih terperinci

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II TOR (Term of Reference) Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II Tahun Anggaran 2015 Divisi Manajemen Sistem Informasi SKKMIGAS LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TERM OF REFERENCE (TOR) SPESIFIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas bumi (migas) merupakan industri yang memegang

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri minyak dan gas bumi (migas) merupakan industri yang memegang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri minyak dan gas bumi (migas) merupakan industri yang memegang peranan penting di Indonesia. Kebutuhan bahan bakar minyak dan gas bumi yang terus meningkat

Lebih terperinci

Peningkatan Efisiensi Kinerja Permasalahan Supplier Wismilak Group

Peningkatan Efisiensi Kinerja Permasalahan Supplier Wismilak Group Peningkatan Efisiensi Kinerja Permasalahan Wismilak Group Yan Pujianto Sanjaya 1, Kriswanto Widiawan 2 Abstract: Wismilak Group is one of the companies that produce consumer good in Surabaya. Cleaning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas

BAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha mengalami perkembangan yang sedemikian cepatnya yang menyebabkan maraknya perusahaan-perusahaan manufaktur yang saling bersaing untuk menjadi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Usaha perdagangan produk logam kuningan sudah ditekuni oleh pemilik perusahan semenjak tahun 2001, dimana pada saat itu hanya melayani penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari total penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 385 trilyun 1, atau dapat. hukum agar tidak merugikan kepentingan negara.

BAB I PENDAHULUAN. dari total penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 385 trilyun 1, atau dapat. hukum agar tidak merugikan kepentingan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor industri Minyak & Gas Bumi (Migas) masih menjadi titik berat pendapatan Negara. Hal ini terbukti dengan data statistik Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan konstruksi/kontraktor harus dapat memenuhi dua syarat agar dapat sukses. Pertama, harga harus mencerminkan keuntungan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) adalah sebuah perusahaan industri Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1994 yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan sistem informasi yang didukung oleh Teknologi Informasi (TI), telah membawa perubahan dan pengaruh di dalam dunia bisnis. Salah satunya pada proses bisnis

Lebih terperinci

% Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Total Pengeluaran. Tahun

% Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Total Pengeluaran. Tahun LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.011/2011 TENTANG BATASAN PENGELUARAN ALOKASI BIAYA TIDAK LANGSUNG KANTOR PUSAT YANG DAPAT DIKEMBALIKAN DALAM PENGHITUNGAN BAGI HASIL

Lebih terperinci

TATA KERJA ORGANISASI

TATA KERJA ORGANISASI MANAJEMEN PROYEK NO. B 009/RG1000/2016-S0 PHE RANDUGUNTING BLOK RANDUGUNTING FUNGSI : BLOK RANDUGUNTING NO : B-009/RG1000/2016-S0 BERLAKU TMT : 1 Maret 2016 HAL : 1 dari 11 DAFTAR PERUBAHAN DOKUMEN No

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,

Lebih terperinci

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Penanggung Requestor membuat purchase request untuk material yang diperlukan, kemudian diserahkan

Lebih terperinci

APLIKASI E-PROCUREMENT PT. STAR ENERGY. PETUNJUK PENGGUNAAN VENDOR TRANSACTION Versi 1.0

APLIKASI E-PROCUREMENT PT. STAR ENERGY. PETUNJUK PENGGUNAAN VENDOR TRANSACTION Versi 1.0 APLIKASI E-PROCUREMENT PT. STAR ENERGY PETUNJUK PENGGUNAAN VENDOR TRANSACTION Versi 1.0 FITUR UMUM APLIKASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 FITUR UMUM APLIKASI... 1 1. Pembuatan Tanggal... 1 2. Lampiran Dokumen

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

POLA-POLA PENGEMBANGAN SISTIM RANTAI PASOK PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN DAYA SAING USAHA JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA. Manajemen Bisnis Konstruksi

POLA-POLA PENGEMBANGAN SISTIM RANTAI PASOK PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN DAYA SAING USAHA JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA. Manajemen Bisnis Konstruksi POLA-POLA PENGEMBANGAN SISTIM RANTAI PASOK PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN DAYA SAING USAHA JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA Manajemen Bisnis Konstruksi ISI PRESENTASI Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pola rantai pasok

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Terhadap Ketentuan pada PTK007 Revisi Tahun 2015 Frequently Asked Question (FAQ) Unggah 20 Maret 2015

Daftar Pertanyaan Terhadap Ketentuan pada PTK007 Revisi Tahun 2015 Frequently Asked Question (FAQ) Unggah 20 Maret 2015 Surat Edaran Kepala SKK Migas Legalitas atas Surat Edaran No. EDR- 0001/SKKO0000/2 015/S0 Negosiasi pada keadaan khusus 1. Klausul Keadaan Khusus sebelumnya tidak tercantum dalam PTK 007 Buku Kedua Revisi

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Tugas dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sektor minyak dan gas bumi (migas) di negara Republik Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat, penggunaan sumber daya yang ada secara optimal dan pengiriman yang

BAB I PENDAHULUAN. tepat, penggunaan sumber daya yang ada secara optimal dan pengiriman yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan zaman yang sangat pesat sekarang ini, dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam dunia bisnis global, menyebabkan persaingan di dunia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Akuntansi Pengelolaan Kontrak Kerja Proyek Perusahaan PT. Bina Rekacipta utama Sistem akuntansi yang dilakukan oleh PT. Bina Rekacipta Utama adalah berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Proses interaksi antar negara terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : PERPANJANGAN LISENSI FIREWALL NETWORK SECURITY UNTUK KANTOR PUSAT SKK MIGAS

SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : PERPANJANGAN LISENSI FIREWALL NETWORK SECURITY UNTUK KANTOR PUSAT SKK MIGAS SPESIFIKASI TEKNIS NAMA PROYEK : PERPANJANGAN LISENSI FIREWALL NETWORK SECURITY UNTUK KANTOR PUSAT SKK MIGAS I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pekerjaan Perpanjangan Lisensi Firewall Security

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metode Pemilihan Kontraktor Dalam industri konstruksi, ada dua pihak yang sangat berperanan penting, yaitu owner dan kontraktor. Dimana owner adalah orang atau badan hukum

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan pada sektor ekonomi dewasa ini sudah berkembang sangat pesat. Saat ini banyak industri-industri baik manufaktur maupun jasa yang dibangun demi memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Program

Prosedur Menjalankan Program Prosedur Menjalankan Program 1. Menu Login User Interface login merupakan tampilan awal yang akan disajikan oleh sistem ketika karyawan masuk ke dalam aplikasi pekerjaan pembangunan proyek dalam komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan hingga jutaan dolar AS. Pengalaman menunjukkan bahwa sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan hingga jutaan dolar AS. Pengalaman menunjukkan bahwa sebuah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis terus mengalami perkembangan yang semakin kompleks, peningkatan dunia bisnis juga sama dengan dunia IT yang terus mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam industri retail makin ketat dewasa ini. Salah satu hal yang membuat perusahaan retail bertahan adalah penyediaan produk yang tepat bagi konsumen,

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ

PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ Adelia Viviany Suwarsono 1) dan Iwan Vanany 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan penelitian. BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang terkait permasalahan yang akan diteliti, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan mafaat penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini akan disampaikan kesempulan dan saran. 1. Pembagian Tanggung Jawab Mengenai Risiko Dalam Hal Terjadinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini akan disampaikan kesempulan dan saran. 1. Pembagian Tanggung Jawab Mengenai Risiko Dalam Hal Terjadinya 94 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan penelitian dan pembahasan keseluruhan data-data yang diperoleh selama penelitian berdasarkan metode penelitian yang direncanakan, maka pada bab ini akan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Fluxindo merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alumunium,

Lebih terperinci

Organisasi dan System Analyst

Organisasi dan System Analyst Organisasi dan System Analyst Organisasi Perusahaan Organisasi sebagai sistem yang dirancang untuk mencapai suatu target dan sasaran melalui orang, dan sumber daya yang tersedia. Organisasi terdiri dari

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survei Pendahuluan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada PT Bondor Indonesia diawali dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar belakang perusahaan

Lebih terperinci

Supply Management Information for Logistic Enhancement

Supply Management Information for Logistic Enhancement Supply Management Information for Logistic Enhancement Analisis Aplikasi Web Online Manajemen Logistik PT. Telkom by Ngadi / Biztel-10 / 213301021 Abstraksi SMILE (Supply Management Information for Logistic

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3 (tiga) di dunia menurut majalah Fortune500, 2012, berdasarkan kepada pendapatan dan profit, serta

Lebih terperinci