:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ":"

Transkripsi

1 :

2 LEMBAR PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) RUMAH SAKIT KUSTA DR. SITANALA TANGERANG TAHUN Disahkan di : Tangerang Pada Tanggal : 11 Juli 2017 Oleh DEWAN PENGAWAS Dra. Engko Sosialine M., Apt Anggota Bob Soelaiman Effendi Dr. Hana Sri Juni Kartika, SH., LL. M

3 LEMBAR PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) REVISI-Ill RUMAH SAKIT KUSTA DR. SITANALA TANGERANG TAHUN Disahkan di : Tangerang Pada Tanggal : 11 Juli 2017 NN Oleh ktur Utama, DIREKTUR UTAMA RUMAH SA Dr. SITANA ANGERAND dr. Ali chtar, Sp. PK. MARS CA Direktur K angan, SDM dan Umum Direktur Pelayanan It ofstcestal Lift drg. Dian Prasetyo Andriani, MM dr. Diana Dewi Anggraini, M.Kes NIP NIP

4 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Revisi III Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang tahun 2017, telah dapat diselesaikan dengan baik. Beberapa bagian bab yang direvisi adalah bab I, III dan IV. Revisi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dan kerjasama yang penuh semangat dari seluruh Tim penyusun rencana strategis Hk.02.03/XXXI/03965/2017 beserta Direksi dan jajaran manajemen maupun fungsional RSK Dr. Sitanala Tangerang. Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1507). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4/KMK.05/2010 tentang Penetapan RSK. Dr. Sitanala Tangerang sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), maka RSK Dr. Sitanala Tangerang mempunyai kewajiban untuk membuat Rencana Strategis Bisnis sesuai Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. HK.03.03/I/1032/2014 tertanggal 28 Mei 2014 tentang Rencana Strategis Bisnis UPT Vertikal Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan sebagai panduan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pembuatan Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang tahun ini, selain sebagai tolak ukur dalam pelaksanaan kegiatan juga memuat arah dan kebijakan dalam pencapaian kinerja bagi satuan kerja UPT Vertikal yang dapat di implementasikan dengan baik dan dijalankan sesuai dengan aturan. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun i

5 Kami berharap dengan adanya Rencana Strategis Bisnis ini, RSK Dr. Sitanala Tangerang tahun dapat menjadi semakin baik kinerjanya dan selanjutnya dapat mewujudkan visi misinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat/pelanggan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun ii

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... i iii v vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Rencana Strategis Bisnis Dasar Hukum Sistematika Laporan... 5 BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI 2.1. Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan Gambaran Kinerja Aspek Keuangan Gambaran Kinerja Aspek Manajemen Gambaran Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia Gambaran Kinerja Aspek Sarana Prasarana BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS 3.1. Rumusan Visi, Misi dan Tata Nilai Aspirasi Stakeholder Inti Tantangan Strategis Benchmarking Analisa SWOT Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis Analisa TOWS Rancangan Peta Strategi Matrik KPI 73 BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS 4.1. Matriks Indikator Kinerja Utama Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun iii

7 4.2. Kamus Indikator Kinerja Utama Program Kerja Strategis BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO 5.1. Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko BAB VI PROYEKSI FINANSIAL 6.1. Estimasi Pendapatan Rencana Kebutuhan Anggaran Rencana Pendanaan BAB VII PENUTUP LAMPIRAN Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun iv

8 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kunjungan Layanan Instalasi Rawat Jalan... 9 Tabel 2.2 Volume Kunjungan Layanan Pasien Rawat Inap Tabel 2.3 Perkembangan Volume Kunjungan Layanan Penunjang Medis Tabel 2.4 Kinerja Pendapatan Tabel 2.5 Realisasi Belanja Tabel 2.6 Capaian Indikator Kinerja Keuangan RSK Dr. Sitanala Tangerang Tabel 2.7 Capaian Kinerja BLU Tabel 2.8 Data Ketenagaan Tabel 2.9 Kegiatan Pengembangan SDM Tabel 2.10 Aspek Sarana dan Prasarana Tabel 3.1 Aspirasi Stakeholder Inti Tabel 3.2 Benchmarking Tabel 3.3 Matriks SWOT Tabel 3.4 Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix Tabel 3.5 Eksternal Factor Evaluation (EFE) Matrix Tabel 3.6 Matriks TOWS Tabel 4.1 Indikator Kinerja Utama Tabel 4.2 Program Kerja Strategis Tabel 5.1 Identifikasi Risiko Tabel 5.2 Penilaian Tingkat Risiko Tabel 5.3 Rencana Mitigasi Risiko Tabel 6.1 Estimasi Pendapatan Tabel 6.2 Estimasi Anggaran Operasional Tabel 6.3 Rencana Pendanaan Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun v

9 DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1 Trend Kunjungan Layanan Instalasi Rawat Jalan Grafik 2.2 Perbandingan volume kunjungan layanan Poliklinik Kusta dan Spesialis RS Dr. Sitanala Tangerang Grafik 2.3 Trend Volume Kunjungan Pasien Rawat Inap Grafik 2.4 Grafik 2.5 Grafik 2.6 Grafik 2.7 Grafik 2.8 Grafik 2.9 Perbandingan persentase perubahan jumlah kunjungan pasien rawat inap Perbandingan BOR Rawat Inap Kusta dan Umum Tahun Perbandingan rata-rata Lama hari rawat Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum. 17 Perbandingan nilai GDR Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Perbandingan nilai NDR Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Perbandingan nilai BTO Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Grafik 2.10 Perbandingan nilai TOI Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Grafik 2.11 Perubahan Jumlah Kapasitas Tempat Tidur Rawat Inap.. 22 Grafik 2.12 Volume Kunjungan Layanan Penunjang Grafik 2.13 Persentase Perubahan Volume Kunjungan Layanan Penunjang Grafik 2.14 Kunjungan Pasien Rehabilitasi Terpadu Grafik 2.15 Realisasi Belanja APBN Grafik 2.16 Realisasi Belanja BLU Grafik 3.1 Diagram Kartesius Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun vi

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang RSK. Dr. Sitanala Tangerang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Vertikal Direktorat Jenderal Pelayanan kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki kewajiban untuk menyukseskan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan. Visi dari Kementerian Kesehatan adalah Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandasan Gotong Royong. Adapun Misi pembangunannya terdiri dari : 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandasan negara hukum, 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagaqi negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritime yang mandiri, maju, kuat berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat berkepribadian dalam kebudayaan. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

11 Sejalan dengan visi dan misi pembangunan kesehatan, maka RSK. Dr.Sitanala membuat Rencana Strategis Bisnis (RSB) yang bertujuan untuk menuangkan rencana-rencana strategis dalam mencapai Visi dan Misi rumah sakit yang merupakan upaya pencapaian Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dalam kerangka nasional, juga berupaya mencapai Visi dan Misi Negara Republik Indonesia. Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSK Dr.Sitanala Tangerang Tahun , merupakan suatu dokumen perencanaan yang memuat arah dan kebijakan untuk lima tahun kedepan, dimana proses penyusunannya mengikuti Pedoman Penyusunan Rencana Strategi Bisnis bagi Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. HK.03.03/I/032/2014. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 011 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSK. Dr. Sitanala Tangerang, ditetapkan bahwa RSK Dr. Sitanala Tangerang adalah unit organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi paripurna di bidang kusta secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan RSK Dr. Sitanala Tangerang saat ini telah berkembang menjadi suatu organisasi yang kompleks, ditandai dengan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit dalam rangka memenuhi standardisasi rumah sakit khusus kelas A. Peningkatan sarana prasarana dan kegiatan yang dilaksanakan tersebut merupakan Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

12 upaya RSK Dr. Sitanala guna meningkatkan pelayanan bermutu yang sesuai dengan standar. Secara umum dapat dipahami dengan analisa lingkungan setempat secara geografis maupun demografis, RSK Dr. Sitanala memiliki potensi untuk dikembangkan. Hal ini juga didukung dengan adanya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang semakin tinggi, sehingga pelayanan rujukan untuk pasien kusta dan umum yang membutuhkan pelayanan spesialistik menjadi peluang untuk meningkatkan kinerja rumah sakit yang dapat dimanfaatkan oleh RSK Dr. Sitanala pada saat ini maupun dimasa yang akan datang Tujuan Rencana Strategis Bisnis Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini adalah sebagai berikut : 1. Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan selama periode lima tahunan yang sejalan dengan Rencana Aksi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 2. Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu kelembagaan RSK. Dr. Sitanala Tangerang 3. Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan visi dan misi RSK. Dr. Sitanala Tangerang 4. Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan para stakeholder RSK. Dr. Sitanala Tangerang Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

13 1.3. Dasar Hukum. Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun ini adalah : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 011 Tahun 2012 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSK Dr.Sitanala Tangerang. 6. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159); 7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59); 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun ; 9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 4/KMK.05/2010 tentang Penetapan RSK. Sitanala Tangerang sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU); 10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun ; Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

14 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1507) Sistematika Laporan Penulisan Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun terdiri dari 7 Bab yang mengikuti kaidah sistematika Surat Edaran No: HK.03.03/I/1032/2014 tentang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis UPT Vertikal Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, dengan format sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis 1.3 Dasar Hukum 1.4 Sistematika Laporan BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI 2.1 Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan 2.2 Gambaran Kinerja Aspek Keuangan 2.3 Gambaran Kinerja Aspek Manajemen 2.4 Gambaran Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia 2.5 Gambaran Kinerja Aspek Sarana Prasarana BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS 3.1 Rumusan Pernyataan Visi, Misi, Dan Tata Nilai 3.2 Aspirasi Stakeholder Inti 3.3 Tantangan Strategis 3.4 Benchmarking Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

15 3.5 Analisis SWOT 3.6 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis 3.7 Analisis TOWS 3.8 Rancangan Peta Strategi BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS 4.1 Indikator Kinerja Utama 4.2 Kamus Indikator Kinerja Utama 4.3 Program Kerja Strategis BAB V. ANALISA DAN MITIGASI RISIKO 5.1 Identifikasi Risiko 5.2 Penilaian Tingkat Risiko 5.3 Rencana Mitigasi Risiko BAB VI PROYEKSI FINANSIAL 6.1 Estimasi Pendapatan 6.2 Rencana Kebutuhan Anggaran 6.3 Rencana Pendanaan BAB VII PENUTUP LAMPIRAN Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

16 BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.11 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Sitanala Tangerang, ditetapkan bahwa RSK Dr. Sitanala Tangerang adalah Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan dibawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan pelayanan terhadap penderita kusta secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penelitian, serta pengembangan kesehatan dibidang kusta sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akan tetapi dalam perjalanannya RSK Dr. Sitanala juga melayani pasien selain pasien kusta. Bahkan terdapat kecenderungan pasien umum mengalami peningkatan kunjungan dan sebaliknya pasien kusta mengalami penurunan kunjungan. Rencana Strategis Bisnis (RSB) ini merupakan revisi ke III Tahun 2017, sehingga data pelayanan yang ditampilkan adalah data sampai dengan tahun Berikut beberapa kesimpulan dari evaluasi data pelayanan tahun : Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Rumah Sakit Khusus Kusta Rujukan Kelas A, evaluasi kinerja Tahun RSK Dr. Sitanala adalah sebagai berikut : 1. Terdapat trend peningkatan kunjungan rawat jalan RSK. Dr. Sitanala Tangerang pada Tahun 2010 sampai tahun 2013, akan tetapi dalam 3 tahun berikutnya yaitu tahun kunjungan rawat jalan mengalami penurunan. Berdasarkan kategori layanan umum dan kusta maka keduanya mengalami trend penurunan di Tahun akan tetapi jumlah kunjungan poli spesialis lebih tinggi dari kunjungan poli kusta. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

17 2. Layanan Rawat Inap mengalami peningkatan kunjungan mulai Tahun , sedikit mengalami penurunan di Tahun 2014 dan terus turun di Tahun Akan tetapi kunjungan kembali meningkat di Tahun Untuk data Indikator rawat inap selama tahun , pemanfaatan tempat tidur belum efektif karena capaian BOR masih dibawah 60%, akan tetapi untuk indikator lama hari rawat (AvLOS), BTO, TOI, hasilnya sudah mengalami perbaikan mendekati nilai ideal indikator. 4. Sejalan dengan kunjungan pasien maka volume kunjungan pemeriksaan penunjang medis rata-rata juga mengalami peningkatan sampai Tahun 2014 dan mulai mengalami penurunan di Tahun 2015 dan Gambaran lengkap kinerja Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang periode Tahun dapat dilihat pada uraian berikut ini : 2.1. Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan Kinerja aspek pelayanan yang disajikan adalah pencapaian target kinerja dari beberapa indikator kinerja layanan seperti layanan rawat jalan, rawat inap, penunjang, dan layanan rehabilitasi Tahun Kinerja Layanan Instalasi Rawat Jalan Berikut ini disampaikan data perkembangan volume kunjungan di instalasi rawat jalan sejak Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

18 Tabel 2.1. Volume Kunjungan Layanan Instalasi Rawat Jalan RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun No Poliklinik Tahun Tahun Naik/ Tahun Naik/ Tahun Naik/ Tahun Naik/ Tahun Naik/ Tahun Naik/ turun 2012 turun 2013 turun 2014 turun 2015 turun 2016 turun 1. Umum % % % % % % 2. Kusta % % % % % % 3. Anak % % % % % % 4. Penyakit Dalam % % % % % % 5. Kulit & Kelamin % % % % % % 6. Mata % % % % % % 7. Syaraf % % % % % % 8. Bedah Umum % % % % % % 9. Kebidanan % % % % % % 10. Gizi % 89 22% % % % 90-54% 11. Gigi % % % % % % 12. Bedah Plastik % % % % % % 13. Penyakit Paru % % % % % % 14. Jiwa % % % % % Ortopedi % % % % - 16 Poli Eksekutif Poli Anesthesi Poli Hemodialisa Jumlah % % % % % % Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

19 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat trend volume kunjungan pasien serta persentase kenaikan/penurunan kunjungan dibandingkan dengan volume kunjungan tahun sebelumnya. Kunjungan Poliklinik Kusta pada Tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 6%, sedangkan pada Tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 9% dan 19% pada Tahun Akan tetapi pada Tahun 2014, 2015, dan 2016 volume kunjungan ini terus mengalami penurunan sebesar 6%, 32%, dan 20%. Demikian pula untuk Poliklinik Umum yang meningkat secara signifikan pada Tahun 2012 (163%) dan Tahun 2013 (347%), tetapi terus mengalami penurunan pada Tahun 2014 (-87%) dan Tahun 2015 (-49%). Sedangkan pada Tahun 2016 volume kunjungan Poliklinik Umum kembali mengalami peningkatan kunjungan sebesar 161%. Untuk Poliklinik Spesialis, pada Tahun 2011 dibandingkan Tahun 2010 maka terjadi peningkatan volume kunjungan pasien pada hampir semua Poliklinik Spesialis kecuali spesialis anak (-5%), Gizi (-35%), dan Jiwa (99%). Penurunan pada spesialis ini karena kurang optimalnya jenis layanan akibat faktor berkurangnya tenaga spesialis yang bertugas. Pada Tahun 2012 hampir semua jenis layanan poli spesialis mengalami peningkatan sebesar 12% - 205%, kecuali layanan Bedah Plastik yang menurun sebesar 15%. Trend peningkatan volume kunjungan layanan spesialis pada Tahun 2013 terus berlanjut tehadap semua jenis layanan spesialis kecuali layanan Bedah Plastik. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

20 Selanjutnya secara umum volume kunjungan Poliklinik Tahun 2011 menurun sebesar 15% dibanding Tahun Akan tetapi pada Tahun 2012, volume kunjungan meningkat sebesar 34%. Demikian pula di Tahun 2013 yang mengalami peningkatan sebesar 63%. Peningkatan volume layanan Tahun ini dipicu oleh kebijakan pemerintah daerah Kota Tangerang yang membiayai asuransi kesehatan warga Kota Tangerang sehingga dengan membawa KTP Kota Tangerang maka warga dapat langsung berobat ke RS termasuk ke Dokter Spesialis. Pada Tahun 2014, sejalan dengan kebijakan pemberlakuan sistem berjenjang bagi Jaminan Kesehatan Nasional, maka berdampak secara nyata terhadap volume kunjungan pasien. Sebagian besar volume kunjungan spesialis mengalami penurunan sekitar 1%-87%. Trend penurunan ini berlanjut pada Tahun kedua JKN yaitu Tahun 2015 dimana sebagian besar layanan mengalami penurunan, kecuali layanan Penyakit Kulit dan Kelamin, Bedah Plastik, dan Poli Paru karena ada penggantian tenaga spesialis. Tahun berikutnya yaitu Tahun 2016, volume layanan sebagian besar spesialis masih terus mengalami penurunan kecuali untuk Poliklinik Anak, Kulit dan Kelamin, Kebidanan, Bedah Plastik yang mengalami peningkatan dibandingkan Tahun Secara umum, pada Tahun 2014 penurunan volume kunjungan adalah sebesar 20% dan terus turun di Tahun 2015 (16%), dan 2016 (13%). Trend volume kunjungan layanan rawat jalan berdasarkan poliklinik dari Tahun juga dapat dilihat dari grafik dibawah ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

21 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2, Umum Kusta Anak Penyakit Dalam Kulit & Kelamin Mata Syaraf Bedah Umum Kebidanan Gizi Gigi Bedah Plastik Penyakit Paru Jiwa Orthopedi Poli Eksekutif Poli Anesthesi Poli Hemodialisa Grafik 2.1. Trend Kunjungan Layanan Instalasi Rawat Jalan RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

22 Berdasarkan grafik diatas, kunjungan terbanyak adalah dari Poliklinik Kusta dan Poliklinik Penyakit Dalam. Secara umum grafik ini selaras dengan Tabel 2.1 yang menunjukkan trend peningkatan kunjungan mulai Tahun dan penurunan mulai Tahun 2014 sejak diberlakukannya sistem rujukan berjenjang. Jika dibandingkan jumlah volume kunjungan pasien kusta dengan pasien spesialis terlihat bahwa lebih banyak kunjungan ke Poli Spesialis dibandingkan dengan kunjungan ke Poli Kusta seperti tampak pada grafik dibawah ini : Spesialis Kusta Grafik 2.2. Perbandingan volume kunjungan layanan Poliklinik Kusta dan Spesialis RS Dr. Sitanala Tangerang Tahun Kinerja Layanan Instalasi Rawat Inap. Kinerja layanan instalasi rawat Inap dapat dilihat dari volume kunjungan pasien rawat inap dan indikator kinerja rawat inap seperti tampak dijelaskan pada tabel dan grafik berikut ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

23 Tabel 2.2 Volume Kunjungan Layanan Pasien Rawat Inap RSK Dr.Sitanala Tangerang Tahun Rawat Inap Tahun 2010 Tahun 2011 % Tahun 2012 % Tahun 2013 % Tahun 2014 % Tahun 2015 % Tahun 2016 Umum Kusta Jumlah % Tabel diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2011, kunjungan rawat inap meningkat jika dibandingkan jumlah pasien Tahun 2010 sebesar 36%. Tahun 2012, kunjungan meningkat kembali sebesar 28%, dan 27% pada Tahun Selanjutnya pada Tahun 2014 jumlah pasien mengalami penurunan sebesar 4% dan 25% di Tahun 2015, sedangkan di Tahun 2016 jumlah pasien secara umum meningkat sebesar 37%. Fluktuasi trend kunjungan pasien rawat inap secara umum dapat dilihat dari grafik dibawah ini : Jumlah Pasien Grafik 2.3 Trend Volume Kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

24 Selanjutnya apabila diperhatikan per kategori rawat inap kusta dan rawat inap umum, maka persentase perubahan jumlah pasien rawat inap kusta lebih banyak penurunannya jika dibandingkan dengan jumlah pasien rawat inap umum, seperti tampak pada grafik berikut : Umum Kusta Umum Kusta Grafik 2.4 Perbandingan persentase perubahan jumlah kunjungan pasien rawat inap Tahun Persentase penurunan pasien umum dimulai dari Tahun 2014 dan mengalami peningkatan kembali pada Tahun Sedangkan pada kategori pasien kusta penurunan kunjungan pasien dimulai sejak Tahun 2013 dan terus turun sampai Tahun Secara umum dapat dikatakan bahwa pasien umum mengalami peningkatan kunjungan di Tahun 2016 (32%), tetapi pasien kusta mengalami penurunan pada Tahun 2016 (-20%). Selanjutnya akan digambarkan indikator kinerja rawat inap meliputi BOR, AvLOS, TOI, BTO, GDR, dan NDR yang di bedakan dalam layanan kusta dan umum (non kusta) seperti tampak pada tabel berikut ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

25 1. Bed Occupancy Rate (BOR) Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Gambaran BOR RSK Dr. Sitanala Tangerang pada Tahun meliputi kategori BOR Rawat Inap Kusta dan Umum (non kusta) adalah sebagai berikut : 60% 40% 20% Kusta Umum 0% Kusta 20% 38% 49% 40% 37% 29% 23% Umum 36% 45% 35% 38% 42% 27% 37% Grafik 2.5 Perbandingan BOR Rawat Inap Kusta dan Umum Tahun Grafik diatas menunjukkan apabila secara umum BOR Rawat Inap Umum secara umum lebih tinggi dari BOR Rawat Inap Kusta, kecuali pada Tahun 2012, 2013, dan Akan tetapi penggunaan tempat tidur dinilai belum efektif baik untuk rawat inap kusta maupun rawat inap umum karena masih dibawah standar ideal minimal sebesar 60%. 2. Average Length of Stay (AvLOS) Indikator AvLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur juga memberikan gambaran mutu pelayanan. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

26 Gambaran AvLOS pasien rawat inap kusta dan umum di RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Rata-rata Lama Hari Rawat (AvLOS) Kusta Umum Kusta Umum Grafik 2.6 Perbandingan rata-rata Lama hari rawat Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Tahun Grafik diatas menunjukkan jika rata-rata lama rawat pasien kusta dari lebih lama dari pasien umum. Akan tetapi rata-rata lama rawat pasien kusta ini terus mengalami perbaikan sampai menjadi 7 hari di Tahun Sedangkan untuk pasien umum, rata-rata lama rawat dari Tahun adalah 4 5 hari. 3. Gross Death Rate (GDR) GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar dari rumah sakit. Nilai GDR RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun dapat dilihat dari grafik dibawah ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

27 Gross Death Rate (GDR) Kusta Umum Kusta Umum Grafik 2.7 Perbandingan nilai GDR Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Tahun Angka kematian pasien kusta secara umum lebih tinggi dari angka kematian pasien umum, kecuali pada Tahun Memperhatikan jumlah pasien rawat inap pada Tabel 2.2 terlihat bahwa jumlah pasien kusta lebih sedikit dibandingkan pasien umum, akan tetapi jumlah kematiannya lebih banyak. Hal ini dikarenakan sebagai RS Rujukan Kusta Kelas A, pasien kusta yang dirawat di RSK Dr. Sitanala Tangerang adalah pasien kusta dengan prognosa yang lebih berat dibandingkan prognosa pasien umum. 4. Net Death Rate (NDR) NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar dari rumah sakit. Indikator ini memberikan gambaran mutu layanan rumah sakit. Gambaran capaian nilai NDR RSK Dr. Sitanala Tangerang pada Tahun adalah sebagai berikut : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

28 Net Death Rate (NDR) Kusta Umum Kusta Umum Grafik 2.8 Perbandingan nilai NDR Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Tahun Grafik diatas menunjukkan jika angka NDR pasien kusta lebih tinggi dibandingkan NDR pasien umum, kecuali Tahun 2012 dan 2015 yang memiliki nilai sama, yaitu 9 (2012) dan 7 (2015). 5. Bed Turn Over (BTO) BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada suatu periode atau berapa kali tempat tidur dipakai dalam satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur dipakai sebanyak kali. Gambaran capaian indikator BTO RSK Dr. Sitanala Tangerang dapat dilihat dari grafik 2.9 di halaman selanjutnya. Grafik 2.9 tersebut menunjukkan jika capaian BTO Pasien umum sudah lebih baik dan mencapai lebih dari 40 kali pada Tahun 2011, 2014 dan Sedangkan BTO pasien Kusta masih jauh dibawah nilai ideal akan tetapi terus mengalami perbaikan dan mencapai 14 kali di Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

29 Bed Turn Over (BTO) Kusta Umum Kusta Umum Grafik 2.9 Perbandingan nilai BTO Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Tahun Turn Over Interval (TOI) TOI adalah rata-rata hari interval tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Gambaran capaian indikator TOI RSK Dr. Sitanala Tangerang dapat dilihat dari Grafik Grafik 2.10 tersebut menunjukkan bahwa interval tempat tidur tidak terisi pada pasien umum adalah 4-8 hari sehingga nilai lebih lama dari kisaran ideal 1-3 hari. Nilai ini jauh lebih lama untuk pasien kusta yaitu 115 hari pada Tahun Akan tetapi nilai ini terus membaik menjadi 20 hari di Tahun Capaian ini menunjukkan jika penggunaan tempat tidur belum efisien dan hasil ini selaras dengan capaian BOR yang masih dibawah 60%. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

30 Turn Over Interval (TOI) Kusta Umum Kusta Umum Grafik 2.10 Perbandingan nilai TOI Pasien Rawat Inap Kusta dan Umum Tahun Kapasitas Tempat Tidur Kapasitas tempat tidur Rawat Inap RSK Dr. Sitanala Tangerang mengalami beberapa kali perubahan baik dalam hal jumlah kapasitas maupun komposisi peruntukan tempat tidur untuk pasien kusta maupun untuk pasien umum. Gambaran perubahan kapasitas tempat tidur ini dapat diamati dari grafik 2.10 di halaman berikutnya. Pada Tahun 2010 dan 2011 kapasitas tempat tidur adalah sebanyak 225 bed dengan 148 bed (65,8%) untuk pasien kusta dan 77 bed (34,2%) untuk pasien umum. Pada Tahun 2012 terjadi penambahan kapasitas tempat tidur menjadi 251 bed dengan komposisi bed untuk kusta 116 bed (46,2%) dan umum 135 bed (53,8%). Tahun 2013 kapasitas kembali meningkat menjadi 280 bed dengan komposisi untuk umum semakin besar yaitu 160 bed untuk pasien umum (57,1%) dan 120 bed untuk pasien kusta (42,9%). Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

31 Selanjutnya sejalan dengan penurunan jumlah kunjungan pasien sebagai dampak rujukan berjenjang maka pada Tahun 2014 kapasitas tempat tidur mengalami penyesuaian sehingga berjumlah 225 bed dengan pembagian 91 bed untuk kusta (40,44%) dan 134 bed untuk umum (59,55%). Berikutnya yaitu pada Tahun 2015 dan 2016 kapasitas tempat tidur kembali mengalami penyesuaian menjadi 200 tempat tidur. Komposisi bed untuk kusta sebanyak 46 bed (23%) dan umum 154 bed (77%) pada Tahun Pada Tahun 2016 komposisi ini berubah kembali menjadi 36 bed (18%) untuk pasien kusta dan 164 bed (82%) untuk pasien umum. Penyesuaian komposisi dan jumlah kapasitas tempat tidur disesuaikan dengan gambaran kebutuhan masyarakat terhadap layanan RSK Dr. Sitanala Tangerang. Kapasitas Tempat Tidur Kusta Umum Jumlah Kusta Umum Jumlah Grafik 2.11 Perubahan Jumlah Kapasitas Tempat Tidur Rawat Inap Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

32 Kinerja Layanan Instalasi Penunjang Instalasi penunjang yang tersedia di RSK Dr. Sitanala diantaranya adalah layanan Farmasi, Radiologi, Laboratorium, dan layanan Gizi. Berikutnya, kami sampaikan data meliputi volume kunjungan instalasi Farmasi, Radiologi dan Laboratorium Tahun Layanan Penunjang Medis 600, , , , , , Farmasi 117, , , , , , ,032 Radiologi 2,354 3,117 3,580 4,959 12,155 5,859 3,613 Laboratorium 12,791 15,379 19,566 27,922 26,860 3,613 26,850 Grafik 2.12 Volume Kunjungan Layanan Penunjang RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun Grafik diatas menunjukkan apabila secara umum penunjang medis mengalami peningkatan dari Tahun , tetapi mengalami penurunan di Tahun 2015 dan 2016 kecuali untuk layanan Laboratorium yang kembali meningkat tajam di Tahun Untuk mengetahui lebih rinci peningkatan dan penurunan layanan penunjang yang terjadi, dapat dilihat dari Tabel dibawah ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

33 Tabel 2.3 Perkembangan Volume Kunjungan Layanan Penunjang Medis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun T A H U N Jenis Pelayanan % naik/ turun 2012 % naik/ turun 2013 % naik/ turun 2014 % naik/ turun 2015 % naik/ turun 2016 % naik/ turun Instalasi Farmasi Instalasi Radiologi Instalasi Laboratorium Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

34 Tabel diatas menunjukkan bahwa pada instalasi farmasi terjadi peningkatan signifikan di Tahun 2011 (77%) dibandingkan Tahun Selanjutnya peningkatan kembali terjadi sebesar 67% di Tahun 2012, 41% di Tahun 2013 dan 8% di Tahun Tahun 2015 trend menjadi negative dengan mengalami penurunan sebesar 8% di Tahun 2015 dan kembali turun 9% di Tahun Untuk layanan radiologi peningkatan terbesar terjadi di Tahun 2014 sebesar 145%, akan tetapi mengalami penurunan di tahun 2015 (-52%) dan penurunan kembali di Tahun 2016 (-38%). Trend yang sedikit berbeda untuk Laboratorium bahwa pada Tahun terjadi peningkatan akan tetapi mengalami penurunan yang besar mencapai 90% di Tahun Pada Tahun 2015 kinerja Laboratorium kembali meningkat mencapai 673%. Selanjutnya pada tahun 2016 layanan kembali menurun sebesar 87%. Fluktuasi perubahan layanan penunjang ini dapat pula diamati dari grafik 2.11 berikut ini : Perkembangan naik turun Farmasi Radiologi Laboratorium Grafik 2.13 Persentase Perubahan Volume Kunjungan Layanan Penunjang RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

35 Kinerja Layanan Rehabilitasi Terpadu Kegiatan Rehabilitasi Terpadu merupakan program unggulan RSK Dr. Sitanala Tangerang. Layanan ini terdiri dari layanan fisioterapi, terapi okupasi, orthotik prostetik, terapi wicara, sosial medis, perawatan luka serta layanan psikologi. Adapun perkembangan kunjungan pasien dari tahun adalah seperti tampak pada grafik berikut : Layanan Rehabilitasi Medis 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1, Fisioterapi 2,680 5,564 4,805 5,105 4,829 4,270 6,350 Terapi Okupasi 144 1,088 1,258 1,315 1, Orthotik prostetik Sosial Medis Perawatan Luka Terapi Wicara Psikologi Grafik 2.14 Kunjungan Pasien Rehabilitasi Terpadu RSK.Dr.Sitanala Tangerang Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

36 Secara umum, kunjungan atau pemanfaatan oleh pasien terhadap layanan ini secara umum mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada kunjungan orthotik prostetik mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena adanya kerusakan sarana dan alat pembuatan orthotic prostetic. Layanan fisioterapi mengalami peningkatan kunjungan pada Tahun 2011 dibandingkan Tahun 2010 dan selanjutnya kunjungan fisioterapi relatif stabil dan mencapai angka kunjungan tertinggi di Tahun Untuk terapi okupasi peningkatan signifikan terjadi di Tahun 2011 yang mencapai lebih dari 6,5 kali lipat dari capaian Tahun Angka ini terus meningkat di Tahun 2012 dan Di tahun 2014 mengalami sedikit penurunan sekitar 12,8% dan terus mengalami penurunan di Tahun 2015 dan Layanan orthostik prostetik mengalami peningkatan di Tahun 2011 dan 2012, kemudian menurun di Tahun 2013, 2014, dan Sedangkan di Tahun 2016 mengalami sedikit peningkatan yaitu sebesar 13,4%. Sedikit berbeda dengan layanan lainnya, layanan social medis mengalami penurunan di Tahun Akan tetapi trend menjadi positif di Tahun 2012 dan Pada Tahun 2014 terjadi penurunan signifikan sebesar 86% dan relatif stabil di Tahun 2015 dan Layanan perawatan luka mengalami peningkatan di Tahun 2011 lebih dari 2 kali lipat kunjungan sebelumnya di tahun Kemudian mengalami sedikit penurunan di Tahun 2012 dan relatif stabil di Tahun 2013 dan Selanjutnya trend menjadi negatif dengan penurunan sebesar 67,5% di Tahun 2015 dan 56,2% di Tahun Penurunan ini sejalan dengan berkurangnya jumlah pasien kusta karena sementara ini perawatan luka di ruang perawatan kusta masih lebih banyak dilakukan pada pasien kusta. Layanan terapi wicara mulai dilaksanakan pada Tahun 2011 dan terus mengalami peningkatan kunjungan di tahun 2012 dan relatif stabil sampai Tahun Kunjungan berkurang sekitar 46% di Tahun 2015 Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

37 dan relatif stabil di tahun Selanjutnya untuk layanan psikologi yang mulai dibuka pada Tahun 2011 jumlah kunjungan relative stabil dengan trend sedikit mengalami penurunan di Tahun 2013 dan Akan tetapi kembali naik pada Tahun 2015 dan Gambaran Kinerja Aspek Keuangan Gambaran kinerja keuangan RSK Dr. Sitanala Tangerang dari Tahun dapat dilihat dari kinerja pendapatan, belanja serta penilaian terhadap beberapa indikator kinerja keuangan seperti dijelaskan sebagai berikut : Kinerja Pendapatan Kinerja keuangan terkait dengan pendapatan rumah sakit telah dapat mencapai target yang ditetapkan dan menunjukkan adanya kenaikan pendapatan yang sangat signifikan seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini : Jenis Pendapatan Tabel 2.4 Kinerja Pendapatan RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun Tahun Rawat Jalan Rawat Inap Diklat Parkir Sewa Bunga Bank Penunjang Apotik Pendapatan Lain-lain TOTAL 17,848,074,274 38,793,762, TARGET 15,164,018,000 18,828,909, CAPAIAN 118% 206% 157,91% 106,61% 60,20% OPINI WTP WTP WTP WTP WTP Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

38 Tabel diatas menggambarkan bahwa capaian pendapatan di Tahun 2012 melebihi target yang ditentukan dan tercapai 118%. Selanjutnya capaian terus mencapai target pada Tahun 2013 (206%), Tahun 2014 (157,91%), dan 106,61% di Tahun Akan tetapi pada Tahun 2016 terjadi penurunan capaian yang signifikan sebesar 60,2%. Hal ini sejalan dengan penurunan volume layanan rumah sakit juga dengan tingginya target pendapatan sebesar 57 Milyar di Tahun Selanjutnya Tabel tesebut juga menjelaskan bahwa sebagian besar pendapatan rumah sakit bersumber dari pendapatan rawat inap dan rawat jalan. Pendapatan lain adalah bersumber dari kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), bunga bank dan pendapatan sewa. RSK Dr. Sitanala sejak Tahun 2012 juga sudah mendapatkan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sampai Tahun Kinerja Realisasi Belanja Kinerja realisasi belanja dijelaskan berdasarkan jenis belanja gaji, barang, dan modal yang memiliki sumber dana APBN dan BLU yang dapat dilihat dari Tabel 2.5 serta grafik 2.13 dan 2.14 berikut ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

39 Jenis Belanja Tabel 2.5 Realisasi Belanja RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun TAHUN APBN Belanja 14,726,202,268 15,975,563,398 19,136,968,787 21,876,520, Gaji Belanja 9,658,363, ,157,783,624 25,073,251, Barang Belanja 34,943, ,882,898,211 19,460,605, Modal Jumlah 24,419,509,258 31,120,757,982 60,184,278,122 66,410,359, Jenis Belanja TAHUN BLU Belanja 2,146,159,912 4,735,175,521 7,320,970,666 10,771,031, Gaji dan Tunjangan Belanja 1,682,124,350 3,716,863,286 5,782,745,592 3,469,099, Barang Belanja 376,546,760 1,368,114,726 2,845,417,714 8,471,295, Modal Belanja lain-lain Jumlah 4,204,831,022 9,820,153,533 15,949,133,972 22,711,426, Total 28,624,340,280 40,940,911,515 76,115,412,094 89,121,785, Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

40 Secara umum realisasi belanja baik APBN maupun BLU mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Grafik Realisasi Belanja APBN RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

41 Grafik 2.14 Realisasi Belanja BLU RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

42 Indikator Kinerja Aspek Keuangan Penilaian terhadap indikator kinerja keuangan RSK Dr. Sitanala Tangerang antara lain adalah terhadap indikator rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran total asset, imbalan atas asset tetap, imbalan ekuitas, rasio perputaran persediaan, rasio pendapatan PNBP terhadap biaya operasional, dan subsidi biaya pasien. Hasil penilaian terhadap kinerja pengelolaan keuangan RSK Dr. Sitanala Tangerang dari Tahun juga telah mendapat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Auditor Independen. Hasil penilaian terhadap kinerja pengelolaan keuangan tersebut ditunjukkan pada tabel berikut ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

43 Tabel 2.6 Capaian Indikator Kinerja Keuangan RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun No. Indikator Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai 1 Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio Lancar (Current Ratio) 3 Periode Penagihan Piutang hari hari hari hari 2 18 Har 2 (Collection Periods) i 4 Perputaran Total Aset (Fixed Asset Turnover) 5 Imbalan Atas Aset Tetap (Return On Asset) 6 Imbalan Equitas (Return On Equity) 7 Rasio Perputaran hari hari hari hari 2 29 Har 1.5 Persediaan (Inventory Turnover) i 8 Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (POBO) 9 Subsidi Biaya Pasien T O T A L 1, Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

44 2.3. Gambaran Kinerja Aspek Manajemen Gambaran kinerja aspek manajemen dapat dilihat dari penilaian terhadap capaian kinerja BLU yang dilakukan setiap tahun berdasarkan kinerja keuangan, operasional pelayanan, dan mutu pelayanan. Seperti terlihat pada tabel 2.7, secara umum capaian kinerja BLU RSK Dr. Sitanala Tangerang mengalami peningkatan secara signifikan. Akan tetapi pada Tahun 2013 total nilai capaian kinerja mengalami penurunan karena pada Tahun 2013 terjadi perubahan pada tata cara penilaian capaian kinerja BLU. Tabel 2.7 Capaian Kinerja BLU RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun KRITERIA CAPAIAN KINERJA BLU Kinerja Keuangan Kinerja Operasional Pelayanan Kinerja Mutu Pelayanan Total Kinerja Kategori Nilai BBB A AA A A A A Keterangan : 2010 : BBB (Kurang Sehat) 2011 : A (Sehat) 2012 : AA (Sehat) 2013 : A (Sehat) 2014 : A (Sehat) 2015 : A (Sehat) 2016 : A (Sehat) Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

45 2.4. Gambaran Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia Gambaran kinerja Aspek SDM RSK Dr. Sitanala Tangerang dapat di tunjukkan dari jumlah dan jenis ketenagaan, kegiatan pengembangan SDM serta kerjasama yang dilakukan dengan beberapa institusi pendidikan Gambaran Ketenagaan Gambaran ketenagaan dapat dilihat dari tabel dibawah ini yang memaparkan ketenagaan RSK Dr. Sitanala Tangerang berdasarkan jenis pendidikan tenaga kesehatan dan non kesehatan. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

46 A. Tenaga Kesehatan 1. Tenaga Medis Tabel 2.8 Data Ketenagaan RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun JUMLAH NO PENDIDIKAN PNS NON NON NON NON NON NON NON PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS 1 Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Mata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Bedah Plastik Dokter Spesialis Rehab Medis Dokter Spesialis Patologi Klinik Dokter Spesialis Kandungan Dokter Spesialis Anestesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter Spesialis Radiologi Dr. SpesialisProstodontia Dokter Spesialis Gizi Dokter Spesialis Saraf Dokter Spesialis Paru Dokter Spesialis Patologi Anatomi - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

47 JUMLAH NO PENDIDIKAN PNS NON NON NON NON NON NON PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS 19 Dokter Spesialis Orthopedi Dokter Spesialis Jiwa Dokter / Dokter Gigi MHA / MARS / M.Sc Total NON PNS Tenaga Keperawatan 1 S-2 Magister Kesehatan/Keperawatan 2 S-1 Ners S-1 Keperawatan D IV Keperawatan Medikal Bedah D IV Kebidanan D3 Keperawatan D3 Anastesi D3 Bidan D1 Bidan Perawat SPK Perawat SPR Perawat SPKS Perawat SPKU D3 Perawat Gigi SPRG Total Tenaga Kefarmasian 1 Apoteker Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

48 JUMLAH NO PENDIDIKAN PNS NON NON NON NON NON NON NON PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS 2 SMF Akfar (D3 Farmasi) SAA Total Tenaga Kesehatan Masyarakat 1 S 1 - Kesehatan Masyarakat D 3 - Kesehatan Lingkungan Total Tenaga Gizi 1 D 3 Gizi SPAG Total Tenaga Keterampilan Fisik 1 D 3 - Fisio Terapis D 3 - Okupasi Terapis D 3 - Ortotik Prostetik D 3 - Terapi Wicara Total Tenaga Keteknisan Medis 1 S-1 Elektro Medis S-1 Radiologi D-3 Radilogi D-3 Rekam Medis D-3 Analis Kesehatan D-3 Elektro Medis SPA SMAK Total Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

49 NO PENDIDIKAN PNS JUMLAH NON NON NON NON NON NON PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS B. Tenaga Non Kesehatan 8. Sarjana 1 S-2 Psikologi S-1 Psikologi S-1 Manajemen S-1 Adm. Publik S-1 Akutansi S-1 Ekonomi S-1 Sospol S-1 Hukum S-1 Komputer S-1 Pendidikan S-1 Teknik Lingkungan S-1 Komunikasi Total Sarjana Muda / D3 / Akademi 1 D-3 Sospol D-3 Komputer D-3 Akuntansi D-3 Manajemen Admministrasi D-3 Manajemen Informatika D-3 Keuangan Spesialisasi Aktuaria 7 D-3 Kesling NON PNS Total Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

50 NO PENDIDIKAN PNS JUMLAH NON NON NON NON NON NON PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS 10. Sekolah Menengah Tingkat Atas 1 SMA / SMU SMEA STM SMKK SPSA PGAN KPAA Total SLTP& Sekolah Dasar 1 SMP ST SMEP SD Total C. REKAPITULASI TENAGA NO. KUALIFIKASI TENAGA A. TENAGA KESEHATAN 1 Tenaga Medis Tenaga Keperawatan Tenaga Kefarmasian Tenaga Kesehatan Masyarakat Tenaga Gizi Tenaga Keterampilan Fisik Tenaga Keteknisian Medis NON PNS Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

51 NO PENDIDIKAN PNS JUMLAH NON NON NON NON NON NON PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS B. TENAGA NON KESEHATAN 1 Sarjana Sarjana Muda / D3 / Akademi SLTA SLTPdan SD JUMLAH SELURUHNYA NON PNS Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

52 Dari data tabel Pegawai diatas dapat diketahui bahwa RSK Dr. Sitanala mempunyai Sumber Daya Manusia yang cukup memadai dari jenis tetapi masih kurang dari kuantitasnya karena adanya karyawan yang pindah ke Instansi Pemerintah lain dan banyaknya karyawan yang akan memasuki masa pensiun Kegiatan Pengembangan SDM Pengembangan SDM terus dilakukan oleh RSK Dr. Sitanala Tangerang dengan tujuan meningkatnya kompetensi SDM dan selanjutnya peningkatan kompetensi dapat meningkatkan mutu layanan yang diberikan kepada pasien. Pengembangan dilakukan dengan pelatihan internal maupun eksternal, simposium, seminar, bimbingan teknis, kegiatan penelitian, serta dengan membangun kerjasama dengan institusi pendidikan sebagai lahan praktik dan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dengan menjadi pengajar siswa/mahasiswa yang melaksanakan praktik di RSK Dr. Sitanala Tangerang. Berikut beberapa jenis kegiatan pengembangan yang telah dilakukan sejak Tahun Tabel 2.9 Kegiatan Pengembangan SDM RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun TAHUN NO JENIS KEGIATAN "JUMLAH ORANG" 1 CoAss PPDS Penelitian/Riset Kunjungan (1 hari) Magang * Akper * Magang D * Magang SMK Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

53 NO JENIS KEGIATAN TAHUN "JUMLAH ORANG" 6 Pelatihan SDM * Eksternal a) Medis b) Paramedis c) Administrasi * Internal Study Banding Survey Kepuasan Pasien/Pelanggan 9 DIKLAT PIM Diklat PIM III Diklat PIM IV Kerjasama (MOU) Kerjasama atau MOU yang dilakukan adalah terkait dengan kegiatan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pelayanan Kesehatan kepada penderita penyakit kusta dan non kusta di RSK Dr. Sitanala Tangerang dengan beberapa institusi pendidikan, diantaranya : 1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta (Program S1 dan S2) 2 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung (Program S2) 3 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta 4 Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya,Jakarta 5 Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta 6 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 7 Fakultas Kedokteran Universitas Esa Unggul, Jakarta 8 Prodi Keperawatan Universitas Pelita Harapan, Karawaci 9 Poltekkes Banten Prodi Keperawatan D.III Tangerang 10 Akademi Keperawatan Hang Tuah, Jakarta 11 Sekolah Menengah Kejuruan Ayuda Husada, Tangerang 12 Sekolah Menengah Kejuruan Bina Insan Cendekia, Tangerang 13 Sekolah Menengah Kejuruan Yuppentek 7, Tangerang 14 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 9, Tangerang 15 Sekolah Menengah Kejuruan Yarsi, Tangerang Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

54 2.5. Gambaran Aspek Sarana Prasarana RSK Dr. Sitanala memiliki sarana dan prasarana yang sangat mendukung terhadap pengembangan rumah sakit secara keseluruhan karena RSK. Dr. Sitanala memiliki luas tanah sebesar ,42 m² dan didalamnya berdiri bangunan seluas m 2 dengan perincian sebagai berikut : 1. Bangunan Gedung 1,994 m 2 2. Bangunan Gudang 180 m 2 3. Bangunan Gedung untuk bengkel/hanggar 320 m 2 4. Bangunan Gedung Instalasi 342 m 2 5. Bangunan Gedung Laboratorium 500 m 2 6. Bangunan Kesehatan 19,644 m 2 7. Bangunan Gedung Tempat Ibadah 779 m 2 8. Bangunan Gedung Tempat Pertemuan 80 m 2 9. Bangunan Gedung Tempat Pendidikan 369 m Bangunan Gedung Tempat Olah Raga 720 m Bangunan Gedung Garasi / Pool 232 m Bangunan Peternakan / Perikanan 272 m Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya 429 m Bangunan Fasilitas Umum 600 m Rumah Negara Golongan I 3,594 m Asrama 120 m 2 Adapun kapasitas tempat tidur adalah sebanyak 225 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut : 1. Ruang Rawat Cempaka 22 tempat tidur 2. Ruang Rawat Kenanga 16 tempat tidur 3. Ruang Rawat Seruni 15 tempat tidur 4. Ruang Rawat Dahlia 1 20 tempat tidur 5. Ruang Rawat Dahlia 2 8 tempat tidur Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

55 6. Ruang Rawat Flamboyan 10 tempat tidur 7. Ruang Rawat Tulip 19 tempat tidur 8. Ruang Rawat Mawar 19 tempat tidur 9. Ruang Rawat Anggrek 8 tempat tidur 10. Ruang Rawat Melati 19 tempat tidur 11. Ruang Rawat Bugenvile 22 tempat tidur 12. Ruang Rawat Wijayakusuma 10 tempat tidur 13. Ruang Rawat HCU 3 tempat tidur 14. Ruang Rawat Asoka 18 tempat tidur 15. Ruang Rawat Anyelir 16 tempat tidur Selain sarana fisik bangunan, RSK. Dr. Sitanala Tangerang memiliki beberapa peralatan yang digunakan untuk mendukung terselenggara kegiatan pelayanan rumah sakit. Sarana prasarana RSK. Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2010 s/d 2016 adalah seperti tampak pada tabel dibawah ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

56 Tabel 2.10 Aspek Sarana dan Prasarana RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun Jumlah No Nama Barang Sat Baik A Alat Angkutan Unit Kondisi Rusak Ringan Rusak Berat 1 Kendaraan dinas bermotor perorangan 2 Kendaraan bermotor penumpang 3 Kendaraan bermotor angkutan barang 4 Kendaraan bermotor roda dua 5 Kendaraan bermotor khusus 6 Kendaraan tak bermotor angkutan barang Unit Unit Unit Unit Unit Unit Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

57 No Nama Barang 7 Alat angkutan kereta rel tak bermotor (kereta makan) 8 Alat angkutan darat tak bermotor lainnya Jumlah Kondisi Sat Rusak Rusak Baik Ringan Berat Unit Unit B Peralatan Dan Mesin Unit 1 Mesin Proses Unit Compressor Unit Electric Generating Set Unit Pompa Unit C Alat Ukur Dan Alat Buah Bengkel 1 Perkakas konstruksi Buah logam terpasang pada pondasi 2 Perkakas konstruksi Buah logam yang transfortable (berpindah ) 3 Perkakas benkel service Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

58 Jumlah Kondisi No Nama Barang Sat Rusak Rusak Baik Ringan Berat 4 Perkakas benkel kayu Buah Peralatan Las Buah Perkakas standar Buah Perkakas khusus Buah Perkakas bengkel kerja Buah Perkakas tukang besi Buah Perkakas tukang kayu Buah Perkakas tukang kulit Buah Peralatan ukur, Gip dan Buah Feting 13 Alat ukur / pembanding Buah Alat timbangan Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

59 Jumlah Kondisi No Nama Barang Sat Rusak Rusak Baik Ringan Berat D Alat Pertanian Buah 1 Alat penyimpanan hasil percobaan pertanian Buah E Alat Kantor Dan Rumah Tangga Buah 1 Mesin ketik Buah Mesin hitung Buah Alat reproduksi Buah (penggandaan) 4 Alat penyimpanan Buah peralatan kantor 5 Alat kantor lainnya Buah Alat kantor lainnya Buah Meubelair Buah Alat pengukur waktu Buah Alat pembersih Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

60 No Nama Barang Jumlah Kondisi Sat Rusak Rusak Baik Ringan Berat 10 Alat pendingin Buah Alat dapur Buah Alat rumah tangga Buah lainnya F Alat Studio, Komunikasi Buah Dan Pemancar 1 Peralatan studio, video Buah dan film 2 Alat komunikasi telepon Buah G Alat Kedokteran Dan Buah Kesehatan 1 Alat kedokteran umum Buah Alat kedokteran gigi Buah Alat kedokteran KB Buah Alat kedokteran bedah Buah Alat kesehatan kebidanan dan penyakit kandungan Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

61 No Nama Barang Jumlah Kondisi Sat Rusak Rusak Baik Ringan Berat 6 Alat kedokteran THT Buah Alat kedokteran mata Buah Alat kedokteran penyakit Buah dalam 9 Alat kedokteran kamar Buah jenazah 10 Alat kedokteran anak Buah Alat kedokteran poliklinik Buah Alat kesehatan rehab Buah medis 13 Alat kedokteran Buah neurologis 14 Alat kedokteran jantung Buah Alat kedokteran radio diagnostik 16 Alat kedokteran patologi anatomi 17 Alat kedokteran radiotherapi Buah Buah Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

62 Jumlah Kondisi No Nama Barang Sat Rusak Rusak Baik Ringan Berat 18 Alat kedokteran nuklir Buah Alat kedokteran kulit dan Buah kelamin 20 Alat kedokteran gawat Buah darurat 21 alat kedokteran bedah Buah orthopedi 22 Alat kedokteran ICU Buah Alat Kedokteran Bedah Buah 1 Jantung 24 Alat kedokteran Buah tradisional medicine 25 Alat kedokteran anaestesi Buah Alat kesehatan umum lain Buah Alat kesehatan umum Buah lainnya H Alat Laboratorium Buah 1 Alat laboratorium kimia, air, tehnik penyehatan Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

63 Jumlah Kondisi No Nama Barang Sat Rusak Rusak Baik Ringan Berat 2 Alat laboratorium tehnik Buah penyehatan 3 Alat laboratorium umum Buah Alat laboratorium mikrobiologi Buah Alat laboratorium kimia Buah Alat Laboratorium Buah Patologi 7 Alat Laboratorium Buah Immunologi 8 Alat laboratorium Buah hematologi 9 Alat laboratorium Buah makanan 10 Alat laboratorium fisika Buah Alat Laboratorium proses Buah pengolahan panas 12 Alat laboratorium proses Buah teknologi tekstil 13 Alat laboratorium kulit, karet dan plastik Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

64 Jumlah Kondisi No Nama Barang Sat Rusak Rusak Baik Ringan Berat 14 Alat laboratorium Buah pertanian 15 Alat Labboratorium Buah lingkungan peraiaran 16 Laboratorium hematologi Buah dan urinalisis (hematology) analyzer 17 Alat laboratorium lainnya Buah General Laboratory tool Buah System/Power Supply Buah Peralatan hidrologi (scoop) 21 Alat laboratorium penunjang (freezer) 22 Alat Laboratorium Kalibrasi Elektromedik dan biomedik Buah Buah Buah Alat laboratorium cahaya, optik dan akustik Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

65 No I Nama Barang Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan/ Olahraga Jumlah Sat Baik Buah Kondisi Rusak Ringan Rusak Berat 1 Alat musik tradisional Buah Alat tenis meja Buah Peralatan olahraga Buah lainnya/ kasur 4 Peralatan senam Buah J Komputer Buah 1 Personal komputer Buah Peralatan mainframe Buah Peralatan mini komputer Buah Peralatan personal Buah komputer 5 Peralatan jaringan Buah Peralatan komputer lainnya Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

66 Jumlah No Nama Barang Sat Baik K Alat Eksplorasi Buah Kondisi Rusak Ringan Rusak Berat 1 Alat eksplorasi elektronik/ Buah kapasitor bank L Alat Peraga Buah 1 Alat peraga pelatihan/ anatomi M Peralatan Proses Produksi 1 Head generating equipment/ incenerator Buah Buah Buah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

67 BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS 3.1. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai Perkembangan RSK. Dr. Sitanala dalam tahun-tahun terakhir banyak mengalami perubahan yang cukup strategis, sebagai upaya merespon kebutuhan masyarakat. Semakin berkurangnya jumlah pasien kusta sedangkan sebaliknya, pasien umum semakin bertambah, hal ini mendorong RSK. Dr. Sitanala berkembang menjadi RSU, yang bisa melayani tidak hanya pasien kusta. Perkembangan RSK. Dr. Sitanala ini disambut baik oleh masyarakat Kota Tangerang dan masyarakat Banten pada Umumnya. RSK. Dr. Sitanala menjadi bagian dari jejaring rujukan rumah sakit (Sisrute) Kota Tangerang, dan dalam jejaring rujukan Ponek (Sijarimas) Provinsi Banten. Perkembangan RSK. Dr. Sitanala menuju RSU juga direspon positif oleh pihak pemilik rumah sakit yaitu Kementerian kesehatan Republik Indonesia dengan memberikan kesempatan RSK. Dr. Sitanala menyampaikan naskah akademis persiapan menuju Rumah Sakit Umum, yang telah disampaikan kepada Kementerian Kesehatan pada awal tahun 2017 ini. Akan tetapi sampai revisi Rencana Strategis Bisnis ini ditandatangani, belum ada surat keputusan tentang perubahan rumah sakit, sehingga kami masih merujuk kepada kebijakan sebelumnya yaitu Peraturan Menteri kesehatan No.11/SK/Menkes/2012 tentang tugas dan fungsi RSK. Dr. Sitanala sebagai rumah sakit kusta kelas A. Sejalan dengan hal tersebut, RSK. Dr. Sitanala belum merubah visi dan misinya. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

68 VISI : Terwujudnya RSK Dr. Sitanala sebagai Pusat Rujukan Kusta Nasional Tahun 2019 MISI : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. 2. Meningkatkan kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian serta pengembangan di bidang kusta dan pelayanan penunjang lainnya. 3. Meningkatkan upaya pelayanan bedah rekonstruksi secara komprehensif 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju profesionalisme pelayanan. TATA NILAI : 1. Empati 2. Responsif 3. Profesional 4. Bermartabat MOTO : Melayani dengan Ramah, Sabar dan Kasih Sayang Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

69 3.2. Aspirasi Stakeholder Inti Beberapa aspirasi stakeholder inti terkait harapan dan kekhawatirannya terhadap RSK Dr. Sitanala adalah seperti tampak pada Tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1. Aspirasi Stakeholder Inti BUK STAKE HOLDER HARAPAN Rumah sakit yang berorientasi pada keselamatan pasien KEKHAWATIRAN Tidak terpenuhinya standar pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien P2PL Dinas Kesehatan Prop/Kab/Kota LSM :NLR/Permata Komnas HAM Pasien Mitra Karyawan Pencegahan dan penanggulangan kecacatan dini Kusta dan rehabilitasi paripurna Penguatan jejaring rujukan untuk penanganan kusta dan pelayanan pendukung lainnya Penghapusan Stigma Kusta dan Pelayanan Tanpa Diskriminasi Pelayanan tanpa diskriminasi Pelayanan yang aman, nyaman dan berkualitas Administrasi yang cepat dan sederhana Peningkatan kesejahteraan karyawan Tidak tercapainya penanggulangan kecacatan dini kusta dan layanan rehabilitasi paripurna Belum optimalnya dukungan dari lintas sektor terkait terhadap sistem rujukan Masih adanya stigma baik pada petugas kesehatan maupun pada masyarakat terhadap penderita kusta Masih adanya stigma baik pada petugas kesehatan maupun pada masyarakat terhadap penderita kusta Belum sepenuhnya mendapatkan layanan yang sesuai dengan harapan pasien Sistem birokrasi pemerintahan yang belum berorientasi pada customer Belum terpenuhinya kesejahteraan karyawan sesuai harapan Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

70 3.3 Tantangan Strategis Dalam menghadapi era globalisasi masa kini, rumah sakit pemerintah di Indonesia akan menghadapi tantangan persaingan yang cukup berat, baik terhadap rumah sakit-rumah sakit swasta dalam negeri maupun rumah sakit milik asing yang akan didirikan di Indonesia. Secara geografis Tangerang merupakan salah satu kota penyangga Ibu kota negara dan termasuk kota industri yang cukup pesat perkembangannya, hal ini tentu merupakan suatu tantangan, tuntutan sekaligus peluang untuk kemajuan RSK Dr. Sitanala Tangerang pada masa yang akan datang.untuk mengantisipasi kondisi seperti di atas, sudah waktunya RSK Dr. Sitanala Tangerang berbenah diri mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi tantangan berikut: 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan RSK Dr. Sitanala berupaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui pemenuhan sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia. 2. Mengembangkan Pelayanan Rehabilitasi Paripurna RSK Dr Sitanala memiliki sumberdaya yang cukup memadai baik SDM maupun sarana dan prasarana untuk memberikan pelayanan rehabilitasi, tidak hanya bagi pasien kusta, akan tetapi bagi semua pasien yang membutuhkan pelayanan rehabilitasi. 3. Menerapkan Manajemen Perubahan Meningkatkan kualitas pelayanan, mendorong proses bisnis yang sehat, meningkatkan profesionalitas SDM serta untuk memberikan value terbaik bagi masyarakat. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

71 4. Mendorong Reformasi Budaya Kerja Organisasi Optimalisasi pemberdayaan sumber daya secara efisien dan efektif dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah disepakati. 5. Peningkatan Mutu Sumber Daya Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), dengan melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi, serta pengembangan fasilitas. 3.4 Benchmarking Berikut ini akan digambarkan berbagai kemampuan organisasi dan/atau pencapaian kinerja dari lembaga atau organisasi lain yang dijadikan rujukan oleh RSK Dr. Sitanala Tangerang yaitu Anandaban Leprosy Hospital, Kathmandu Nepal dalam mencapai visi misi RSK Dr. Sitanala Tangerang lima tahun kedepan. 1. Pada saat ini di Propinsi Banten umumnya dan Kota Tangerang khususnya, tidak ada Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan secara khusus terhadap penyakit kusta. Dengan demikian RSK Dr. Sitanala Tangerang secara khusus tidak mempunyai pesaing untuk melaksanakan pelayanan terhadap penderita penyakit kusta, terutama pada pelayanan unggulan REHABILITASI PARIPURNA yang ditujukan terhadap penanggulangan masalah beban dan pencegahan kecacatan akibat penyakit kusta 2. RSK Dr. Sitanala Tangerang Mengembangkan Rehabilitasi Paripurna dengan konsep Hospital Based Rehabilitation dengan tidak meninggalkan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) terutama di daerah binaan, sedangkan Anandaban Leprosy Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

72 Hospita l Kathmandu Nepal mengembangkan pelayanan rehabilitasi dengan konsep Community Based Rehabilitation. 3. RSK dr Sitanala Tangerang mempunyai konsep yang sama dengan Schieffelin Institute Of Health Research & Leprosy Centre, Karigiri India sebagai Pusat Pelayanan Medik Penyakit Kusta. Tabel 3.2. Benchmarking RSK Dr. Sitanala Pelayanan terhadap penderita penyakit kusta (Rehabilitasi Paripurna), dengan konsep Hospital Based Rehabilitation Anandaban Leprosy Hospital, Kathmandu Nepal Community Based Rehabilitation Schieffelin Institute Of Health Research & Leprosy Centre, Karigiri India Pusat pelayanan medik penyakit kusta 3.5 Analisis SWOT Analisa Internal dan Eksternal Hasil analisis terhadap situasi internal dan eksternal RSK Dr. Sitanala Tangerang, didapatkan beberapa faktor kunci seperti tersebut dalam daftar dibawah ini: Kekuatan (Strengths) 1. Ketersedian dokter spesialis yang beragam 2. Adanya sarana dan prasarana pelayanan yang memadai dan terbaru 3. Predikat RS lulus Akreditasi Paripurna 4. Adanya pelayanan kusta terpadu 5. Lokasi strategis di tengah kota Tangerang dengan area RS yang luas Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

73 6. Sistem Informasi Rumah Sakit yang berkembang pesat 7. Adanya diversifikasi pelayanan Kelemahan (Weaknesses) 1. Kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai sesuai perkembangan rumah sakit. 2. Budaya kerja yang masih lemah 3. Pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan yang masih lemah 4. Sistem informasi RS yang sering ada kendala Peluang (Opportunities) 1. Program pemerintah tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2. Perkembangan Kota Tengerang yang pesat 3. Adanya jejaring rujukan on line di Kota Tangerang dan provinsi Banten. 4. Meningkatnya aksesebilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Ancaman (Threats) 1. Pertumbuhan jumlah rumah sakit di Kota Tangerang yang cukup pesat 2. Kebijakan rujukan berjenjang terutama pasien BPJS 3. Koordinasi Pemerintahan Daerah dengan rumah sakit vertikal. 4. Masih tingginya stigma masyarakat terhadap penyakit kusta. 5. Kurang tersosialisasinya kebijakan BPJS kepada rumah sakit maupun stakeholder Setelah mengidentifikasi beberapa faktor kunci hasil analisis internal dan eksternal RSK Dr. Sitanala Tangerang seperti tersebut diatas, maka Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

74 selanjutnya RSK Dr.Sitanala Tangerang merumuskan beberapa pilihan rencana strategi seperti digambarkan pada tabel dibawah ini. Tabel 3.3. Matrik SWOT PILIHAN RENCANA STRATEGIS Strengths (S) 1. Ketersedian dokter spesialis yang beragam 2. Adanya sarana dan prasarana pelayanan yang memadai dan terbaru 3. Predikat RS lulus akreditasi paripurna 4. Adanya pelayanan kusta terpadu 5. Lokasi strategis di tengah kota Tangerang dengan area RS yang luas 6. Sistem Informasi Rumah Sakit yang berkembang pesat 7. Adanya diversifikasi pelayanan Weaknesses (W) 1. Kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai sesuai perkembangan rumah sakit. 2. Budaya kerja yang masih lemah 3. Pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan yang masih lemah 4. Sistem informasi RS yang sering ada kendala Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

75 Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO 1. Program pemerintah tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2. Perkembangan Kota Tengerang yang pesat 3. Adanya jejaring rujukan on line di Kota Tangerang dan provinsi Banten. 4. Meningkatnya aksesebilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 1. Terwujudnya RS yang terakreditasi nasional dan internasional (TS 1, TS 2) 2. Terwujudnya jejaring kemitraan strategis (TS 3) 1. Terwujudnya perbaikan proses bisnis terpadu (TS 3) 2. Terwujudnya peningkatan kehandalan sarana dan prasarana (TS 1) Threats (T) Strategi ST Strategi WT 1. Perumbuhan jumlah rumah sakit di Kota Tangerang yang cukup pesat 2. Kebijakan rujukan berjenjang terutama pasien BPJS 1. Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu (TS 3) 2. Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Internal dan eksternal (TS 4, TS 5) 1. Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kendali biaya (TS 3) 2. Terwujudnya pengembangan SIM- RS (TS 3) Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

76 3. Koordinasi Pemerintahan Daerah dengan rumah sakit vertikal. 4. Masih tingginya stigma masyarakat terhadap penyakit kusta. 5. Kurang tersosialisasinya kebijakan BPJS kepada rumah sakit maupun stakeholder 3. Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM 3. Terwujudnya transformasi budaya kerja (TS 4, TS 5) 3.6 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis Perhitungan dan analisis faktor internal dan eksternal dari Matrik External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE), memberikan kesimpulan bahwa RSK Dr. Sitanala Tangerang berada pada posisi kuadran ke II pada grafik Kartesius sebagaimana ditampilkan dijelaskan berikut ini. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

77 Tabel 3.4. Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix RSK Dr. Sitanala Tangerang Kekuatan (Strengths) Faktor Kritis Bobot Rate Skor Bobot Bobot x Rate Ketersedian dokter spesialis yang beragam 0, Adanya sarana dan prasarana pelayanan yang memadai dan terbaru 0, Predikat RS lulus Akreditasi Paripurna 0, Adanya pelayanan kusta terpadu 0, Lokasi strategis di tengah kota Tangerang dengan area RS yang luas Sistem Informasi Rumah Sakit yang berkembang pesat 0, , Adanya pengembangan layanan rehabilitasi 0, Kelemahan Weaknesses (W) TOTAL BOBOT 62,8 Faktor Kritis Bobot Rate Kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai sesuai perkembangan rumah sakit. Skor Bobot Bobot x Rate 0, Budya kerja yang masih lemah 0, Pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan yang masih lemah Sistem informasi RS yang sering ada kendala 0, , TOTAL BOBOT 72 Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

78 Tabel 3.5. Eksternal Factor Evaluation (EFE) Matrix RSK Dr. Sitanala Tangerang Faktor Kritis Bobot Rate Faktor Peluang (Opportunities) Program pemerintah tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Skor Bobot Bobot x Rate 0, Perkembangan Kota Tengerang yang pesat 0, Adanya jejaring rujukan on line di Kota Tangerang dan provinsi Banten. 0, Meningkatnya aksesebilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 0, TOTAL BOBOT 65,5 Faktor Kritis Bobot Rate Skor Bobot Bobot x Rate Ancaman (Threats) Pertumbuhan jumlah rumah sakit di Kota Tangerang yang cukup pesat 0, Kebijakan rujukan berjenjang terutama pasien BPJS 0, Koordinasi Pemerintahan Daerah dengan rumah sakit vertikal. 0, Masih tingginya stigma masyarakat terhadap penyakit kusta. 0, Kebijakanan-kebijakan BPJS. 0, TOTAL BOBOT 57 Berdasarkan penjelasan pembobotan diatas, maka masing masing nilai faktor adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan : 62,8 2. Kelemahan : Peluang : 65,5 4. Ancaman : 57 Selanjutnya hasil ini di aplikasikan pada Diagram Kartesius dibawah ini : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

79 Grafik Diagram Kartesius Pilihan RSK Kusta Dr. Sitanala Tangerang O Kuadran II Kuadran I (8,5:-9,2) W S Kuadran IV Kuadran III T *Stability : 1. Penguatan mutu kelembagaan 2. Investasi, penyempurnaan dan penataan organisasi 3. Kemampuan sistem dan proses bisnis terpadu 4. Memantapkan tingkat layanan Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

80 3.7 Analisis TOWS Strategi yang tepat bagi RSK Dr. Sitanala, ditentukan dengan melakukan analisa TOWS (Threat, Oppurtunity, Weakness, Strength Analysis), sebagaimana berikut : Tabel 3.6 Matriks TOWS RSK Dr. SitanalaTangerang O T 1. Terwujudnya RS yang IBP 1. Terwujudnya pengembangan LG terakreditasi nasional dan pelayanan komprehensif internasional (TS 1, TS 2) berbasis mutu (TS 3) S 2. Terwujudnya jejaring kemitraan strategis (TS 3) IBP 2. Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Internal dan S eksternal (TS 4, TS 5) 3. Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM LG 1. Terwujudnya perbaikan proses LG 1. Terwujudnya peningkatan F bisnis terpadu (TS 3) pendapatan dan kendali biaya 2. Terwujudnya peningkatan (TS 3) W kehandalan sarana dan IBP 2. Terwujudnya pengembangan LG prasarana (TS 1) SIM-RS (TS 3) 3. Terwujudnya transformasi LG budaya kerja (TS 4, TS 5) Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

81 3.8 Rancangan Peta Strategi Balanced Score Card (BSC) PETA STRATEGI Visi :Terwujudnya RSK Dr. Sitanala sebagai Pusat Rujukan Kusta Nasional Tahun 2019 Perspektif Stake holder/s Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Internal dan eksternal Finansial/ F Perspektif Internal Bisnis Proses/IBP Terwujudnya RS yang terakreditasi nasional dan internasional Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kendali biaya Terwujudnya jejaring kemitraan strategis Terwujudnya perbaikan proses bisnis terpadu Terwujudnya transformasi budaya kerja Perspektif Learning and Growth/LG Terwujudnya peningkatan kehandalan sarana dan prasarana Terwujudnya pengembang an SIM-RS Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

82 3.9 MATRIK KPI NO PERSPEKTIF NO STRATEGI INDIKATOR KPI PIC BOBOT Base Line Target Learn and Growth (LG) LG-1 Terwujudnya peningkatan kehandalan sarana dan prasarana 1. Persentase penambahan alat kesehatan 2. Persentase pemeliharaan sarana dan parasarana Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,02 NA 70% 70% 100% - - 0,03 67,7% 80% 100% 100% 100 % 100% 3. Modernisasi pengelolaan BLU / BIOS Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,03 NA NA NA 100% 100 % 100% 4. Sistem antrian pasien rawat jalan (online/sms) Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,02 NA NA NA 75% 100 % 100% 2 LG-2 Terwujudnya Pengembang an SIM-RS 5. Informasi ketersediaan tempat tidur 6. Lama waktu pengembangan modul SIMRS Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,03 NA NA NA 100% 0,02 Proses pelaksanaan 2 bulan 1 bulan 2 bulan 100 % 2 bulan 100% 2 bulan 7. Jumlah penambahan/penge mbangan modul yang terintegrasi dalam SIMRS Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,03 NA 3 modul 4 modul 5 modul - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

83 5 3 LG-3 4 LG-4 Internal Bisnis Proses (IBP) IBP-1 6 IBP-2 Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM Terwujudnya transformasi budaya kerja Terwujudnya jejaring kemitraan strategis Terwujudnya perbaikan proses bisnis terpadu 8. Presentase pegawai dengan jabatan yang sesuai dengan kompetensi 9. Presentase pegawai dengan kinerja excellent 10. Presentase pegawai yang memenuhi kualifikasi baik dalam penilaian prilaku kerja pegawai 11. Ketepatan jam visite dokter spesialis 12. Kepatuhan petugas melakukan Cuci tangan (Hand Hygiene) 13. Jumlah kerjasama yang dilaksanakan dalam 1 tahun 14. Presentase pasien cacat kusta yang dilakukan operasi bedah rekonstruksi Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,03 Proses pelaksanaan 50% 55% 60% 80% 100% 0,01 NA 1% 2% 3% - - 0,01 NA 65% 70% 75% 85% 90% Direktur Pelayanan 0,02 NA NA NA 75% 80% 85% Direktur Pelayanan 0,03 NA 100% 100% 100% Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,02 NA 15 KSO 18 KSO 34 PKS 100 % 34 PKS Direktur Pelayanan 0,03 NA 100% 100% 100% % 36 PKS Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

84 15. Persentase kesembuhan pasien reaksi kusta 16. Pemeriksaan POD Direktur Pelayanan 0,03 NA 75 % 80% 100% - - Direktur Pelayanan 0,05 NA 70% 80% 90% 90% 100% 17. Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) Direktur Pelayanan 0,02 60 menit 40 menit 55 menit 60 menit 60 menit 60 menit 18. Waktu tunggu penanganan luka dengan Bedah septik pada pasien kusta 19. Waktu tunggu pelayanan laboratorium (WTPL) 20. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi (WTOJ) 21. Lama waktu pemulihan pasien reaksi kusta Direktur Pelayanan 0,03 NA 48 Jam 24 Jam Direktur Pelayanan 0,02 NA NA NA Direktur Pelayanan 0,03 NA Direktur Pelayanan 0,03 NA 30 menit 30 hari 30 menit 21 hari 36 jam 2 jam 30 menit 14 hari IPB-3 Terwujudnya pengembang an pelayanan komprehensif berbasis mutu 22. Pengembalian RM lengkap dalam waktu 24 jam 23. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Direktur Pelayanan 0,01 NA NA NA 80% 90% 100% Direktur Pelayanan 0,04 NA 100% 100% 100% 100 % 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

85 24. Kepatuhan pengunaan formularium Nasional (FORNAS) Direktur Pelayanan 0,02 NA NA NA 80% 80% 80% 25. Angka Kejadian pasien jatuh Direktur Pelayanan 0,03 NA 3% 3% 3% 2% 1% 26. Penerapan keselamatan operasi 27. Infeksi daerah operasi (IDO) Direktur Pelayanan 0,05 NA 100% 100% 100% 100% 100% Direktur Pelayanan 0,03 NA 2 % 1% 1% 1% 1% 28. Kematian pasien di IGD Direktur Pelayanan 0,02 NA Ketepatan identifikasi pasien Direktur Pelayanan 0,05 NA 100% 100% 100% 100 % 100% 8 IBP-4 Terwujudnya RS terakreditasi Nasional/ Internasional 30. Tingkat akreditasi RSK.Dr.Sitanala Direktur Utama 0,05 Terakreditasi 5 pelayanan Akredi tasi-1 Pari purna Verifi kasi -1 Verifi kasi-2 Reakre ditasi Pari purn a Verifi kasi-1 Re- Akredi tasi 9 Finansial (F) F Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kendali 31. Rasio Pendapatan terhadap biaya operasional (POBO) Direktur keuangan,sdm dan Umum 0,03 NA 50% 65 % 45% 45% 45% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

86 biaya 32. Tingkat akuntabilitas kinerja RS-BLU Direktur keuangan,sdm dan Umum 0,04 A A A AA AA AA 33. Persentase pertumbuhan pendapatan pertahun Direktur keuangan,sdm dan Umum 0,03 2% 2% 3% 2% Stakeholder (S) S Terwujudnya kepuasan stake holder internal/ eksternal 34. Kecepatan respon terhadap komplain (KRK) 35. Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit Direktur Utama 0,02 NA >75% 75% 80% 85% 90% Direktur Utama 0,02 70% 75% 78% 80% 85% 86% 36. Persentase kepuasan pegawai Direktur Utama 0,02 NA 75% 78% 65% 70% 80% Keterangan : (-) Indikator tidak diukur lagi di Tahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

87 BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS 4.1. Matriks Indikator Kinerja Utama Berikut ini adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) yang hendak dicapai oleh RSK Dr. Sitanala Tangerang dalam mewujudkan sasaran strategis dalam kurun waktu Tabel 4.1 Indikator Kinerja Utama RSK Dr. Sitanala Tangerang No Perspektif Sasaran Strategis KPI 1 LG-1 Terwujudnya 1. Persentase penambahan alat kesehatan peningkatan 2. Persentase pemeliharaan sarana kehandalan sarana dan prasarana danparasarana 2 LG-2 Terwujudnya 3. Modernisasi pengelolaan BLU / BIOS pengembangan 4. Sistem antrian pasien rawat jalan SIM-RS (online/sms) 5. Informasi ketersediaan tempat tidur 6. Lama waktu pengembangan modul SIMRS 7. Jumlah penambahan/pengembangan modul yang terintegrasi dalam SIMRS 3 LG-3 Terwujudnya Peningkatan 8. Presentase pegawai dengan jabatan yang sesuai dengan kompetensi Kompetensi SDM 9. Presentase pegawai dengan kinerja excellent 10. Presentase pegawai yang memenuhi kualifikasi baik dalam penilaian prilaku kerja pegawai 4 LG-4 Terwujudnya 11. Ketepatan jam visite dokter spesialis Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

88 transformasi budaya kerja 5 IBP-1 Terwujudnya jejaring kemitraan strategis 6 IBP-2 Terwujudnya perbaikan proses bisnis terpadu 7 IBP-3 Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu 8 IBP-4 Terwujudnya RS yang terakreditasi nasional dan internasional 9 F Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kendali biaya 12. Kepatuhan Petugas dalam melaksanakan Cuci tangan (Hand Hygiene) 13. Jumlah kerjasama yang dilaksanakan dalam 1 tahun 14. Presentase pasien cacat kusta yang dilakukan operasi bedah rekonstruksi 15. Persentase kesembuhan pasien reaksi kusta 16. Pemeriksaan POD 17. Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) 18. Waktu tunggu penanganan luka dengan Bedah septik pasien kusta 19. Waktu tunggu pelayanan laboratorium (WTPL) 20. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi (WTOJ) 21. Lama waktu pemulihan pasien reaksi kusta 22. Pengembalian RM lengkap dalam waktu 24 jam target 23. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 24. Kepatuhan pengunaan formularium Nasional (FORNAS) 25. Angka kejadian pasien jatuh 26. Penerapan keselamatan operasi 27. Infeksi daerah operasi (IDO) 28. Kematian pasien di IGD 29. Ketepatan identifikasi pasien 30. Tingkat akreditasi RSK.Dr.Sitanala (PK) 31. Rasio Pendapatan terhadap biaya operasional (POBO) 32. Tingkat akuntabilitas kinerja RS-BLU 33. Persentase pertumbuhan pendapatan pertahun Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

89 10 S Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Internal dan eksternal 34. Kecepatan respon terhadap komplain (KRK) 35. Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit (IKM) 36. Persentase kepuasan pegawai Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

90 4.2. Kamus Indikator Kinerja Utama KPI-1. Persentase Penambahan Alat Kesehatan Perspektif : LG-1 Sasaran Strategis : Terwujudnya peningkatan kehandalan sarana dan prasarana KPI : Presentase Penambahan alat kesehatan Alasan Memilih Indikator : Merupakan indikator keberhasilan rumah sakit sebagai badan layanan umum Definisi : Penambahan alat kesehatan dalam pemenuhan peralatan kesehatan yang direncanakan sesuai dengan pengembangan layanan. Formula : Bobot KPI : 0.02 Person in : Charge Direktur Keuangan, SDM dan Umum Sumber Data Bagian Keuangan Pengumpul : Data Ka.Subbag.Perencanaan Periode : Pelaporan Tahunan Standar : 100% Kreteria penilaian : Penambahan Alat Kesehatan (PAK) PAK 80%skor = % PAK 80%skor = 75 40% PAK 60%skor = 50 20% PAK 40%skor = 25 PAK 20%skor = 0 Target : % 70% 100% - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

91 KPI-2. Persentase Pemeliharaan sarana dan prasarana Perspektif : LG-1 Sasaran Strategis : Terwujudnya peningkatan kehandalan sarana dan prasarana KPI : Presentase Pemeliharaan sarana dan prasarana Alasan Memilih Indikator : Merupakan indikator kualitas sarana dan prasarana agar tetap bermutu baik dan laik digunakan Definisi : Pemeliharaan sarana dan prasarana merupakan pekerjaan memelihara sarana dan prasarana rumah sakit agar tetap baik dan laik digunakan sehingga dapat menunjang pelayanan rumah sakit Formula : Bobot KPI : 0.03 Person in : Charge Direktur Keuangan, SDM dan Umum Sumber Data Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Pengumpul : Data Kepala IPSRS Periode : Pelaporan Semester Standar : 100% Kreteria penilaian : Pemeliharaan Sarana dan Prasarana (PSP) PSP 80%skor = % PSP 80%skor = 75 40% PSP 60%skor = 50 20% PSP 40%skor = 25 PSP 20%skor = 0 Target : % 100% 100% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

92 KPI- 3 Modernisasi pengelolaan BLU / BIOS Perspektif : LG-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya Pengembangan SIM-RS KPI : Modernisasi pengelolaan BLU / BIOS Alasan Memilih Indikator : Untuk mengukur tingkat modernisasi pengelolaan BLU dalam mendukung peningkatan layanan serta peningkatan akuntabilitas dan akurasi manajemen dalam pengambilan keputusan Definisi : Persentase penyelesaian pengembangan sistem informasi pada tahun 2017 berdasarkan kelengkapan tahapan yang diselesaikan dan kecepatan tahapan yang diselesaikan serta dapat terkoneksi dengan BIOS Terdapat 6 (enam) Tahapan Modernisasi Pengelolaan BLU (penerapan Aplikasi BIOS) dengan dasar nilai capaian tiap triwulan adalah100% dengan penjelasan: Urutan Tahapan 1 2 Variabel Nilai Penambah (%) *) Nilai pengurang (%) **) Pengisian data profil, layanan dan keuangan pada BIOS secara lengkap dan up to date, dengan sub variabel: Mengelola dan memiliki data BIOS (info umum, info khusus, info keuangan) yang up to date ***) Penggunaan modul-modul pada BIOS Memiliki Standard Operating Procedures (SOP) updating data pada BIOS % - 2.5% Tersedianya website yang representatif dan up to date, dengan sub variabel: Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

93 Memiliki Website dengan data profil, alamat, kontak, berita, layanan, tarif,pengaduan pelanggan dan up to date Memiliki fitur survei kepuasan layanan pada website Memiliki SOP pengelolaan website Terbentuknya database terpusat - 2.5% - 2% - 2.5% Memiliki database terpusat Kelengkapan data pada database terpusat (parameter database menyesuaikan BIOS) Mengelola dan memiliki data database yang up to date dan valid Memiliki SOP pengelolaan database - 2% - 2.5% - 2% - 2.5% Tersedianya Webservices untuk transfer data ke Kementerian Keuangan Memiliki webservices Memiliki Kelengkapan data pada webservice (parameter webservice menyesuaikan BIOS) Memiliki SOP pengelolaan webservice 2% 2% 2.5% 2.5% 2.5% 2.5% Tersedianya dashboard untuk kebutuhan manajerial Memiliki dashboard 2.5% 2.5% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

94 6 Keterangan: untuk manajerial Memiliki Kelengkapan data pada dashboard (profil, layanan, keuangan) 2.5% 2.5% Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan yang berbasis teknologi yang terintegrasi Memiliki Proses bisnis layanan yang berbasis teknologi informasi (TI) (terkoneksi antara Pendaftaran/ permintaan /pemberian layanan - tarif - sistem pembayaran perbankan) Memiliki Proses bisnis keuangan yang berbasis TI (akuntansi dan pelaporan keuangan berbasis TI dan Ketersediaan Cash Management System (CMS) dari perbankan) 2% 2% 3% 3% *) Nilai Penambah adalah nilai yang ditambahkan jika realisasi kinerja BLU dapat melampaui tahapan yang ditargetkan oleh BLU **) Nilai Pengurang adalah nilai yang dikurangkan jika realisasi kinerja BLU tidak dapat memenuhi tahapan yang ditargetkan oleh BLU ***) Sub variabel ini bersifat wajib untuk dipenuhi (mandatory), dimana realisasi capaiannya menjadi prasyarat penilaian kinerja tiap triwulan. Penyampaian realisasi dengan melampirkan hasil cetak Aplikasi BIOS (info umum, info khusus dan info keuangan) Formula : 100% +[Nilai Penambah(%)] [Nilai pengurang(%)] Bobot KPI : 0.03 Person in : Charge Direktorat atau bagian pengelola data dan informasi Sumber Data 1. Data pada BIOS dan data pada sistem informasi BLU; dan 2. Data primer sebagai pembanding/ penguji kevalidan data yang terekam pada sistem Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

95 Pengumpul : Data Bagian Keuangan Periode : Pelaporan Triwulanan Standar : 100% dengan penjelasan: Kreteria penilaian Triwulan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Urutan Tahapan yang Harus diselesaikan 1 s.d. 3 Tahapan 1 s.d. 4 Tahapan 1 s.d. 5 Tahapan 1 s.d. 6 Tahapan Keterangan: Nilai Standar 100% pada Triwulan I adalah selesainya 3 Tahapan Nilai Standar 100% pada Triwulan II adalah selesainya 4 Tahapan Nilai Standar 100% pada Triwulan III adalah selesainya 5 Tahapan Nilai Standar 100% pada Triwulan IV adalah selesainya 6 Tahapan : Rasio PNBP Terhadap Biaya Skor Operasional (%) PB > < PB < PB < PB < PB < PB < PB < PB < PB PB 4 0 Target : NA NA 100% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

96 KPI-4 Sistem Antrian Pasien Rawat Jalan (Online/SMS) Perspektif : LG-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya Pengembangan SIM-RS KPI : Efektivitas dan Mutu Pelayanan Alasan Memilih Indikator : Terselenggaranya pelayanan registrasi rawat jalan secara online/sms Definisi : Rumah Sakit yang menggunakan Sistem Pendaftaran Rawat Jalan Online/SMS, merupakan front end application yang terintegrasi dengan SIMRS. Pasien/masyarakat dapat mengakses sistem pendaftaran ini melalui website atau melalui telepon genggam. Dengan adanya sistem pendaftaran rawat jalan online/sms ini, pasien dapat mendapatkan nomor reservasi melalui loket pendaftaran (pasien datang langsung ke RS), melalui telepon genggam. Formula : 1. RS memiliki dan atau terkoneksi dengan sistem Pendaftaran Rawat Jalan Online/SMS dan terimplementasi 100% 2. RS memiliki dan atau terkoneksi dengan sistem Pendaftaran Rawat Jalan Online/SMS dan belum terimplementasi 50% Bobot KPI : 0.02 Person in : Charge Direktur Keuangan, SDM dan Umum Sumber Data Sistem Pendaftaran Rawat Jalan Online Pengumpul : Data Kepala Instalasi EDP Periode : Pelaporan Semesteran (Perhitungan Akumulatif) Standar : 100% Kreteria penilaian : Keterangan: S : Nilai standar (%) sebagaimana terdapat dalam Kontrak IKT RS/Balai T : Nilai Target sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak IKT RS/Balai (%) R : Nilai Realisasi yang didapat dari formula x 100%] Target : NA NA 75% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

97 KPI-5 Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Perspektif : LG-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya Pengembangan SIM-RS KPI : Informasi Ketersediaan tempat tidur Alasan Memilih Indikator : Terselenggaranya pelayanan informasi ketersediaan tempat tidur RS Definisi : Kepatuhan rumah sakit dalam memperbaharui data tempat tidur sehingga mempermudah akses layanan publik terhadap informasi ketersediaan tempat tidur. Upaya memperbaharui informasi ketersediaan tempat tidur terdiri dari : 1. Penyajian informasi ketersediaan tempat tidur secara online, yaitu terintegrasi dengan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit) 2. Penyajian informasi ketersediaan tempat tidur secara manual, yaitu menggunakan tool web service rest client yang ada di browser Firefox. Formula : 1. Ada secara online dan di update = 100% 2. Ada secara online dan tidak update = 75% 3. Ada secara manual dan di update = 50% 4. Ada secara manual dan tidak update = 25% Bobot KPI : 0.03 Person in : Charge Direktur Keuangan, SDM dan Umum Sumber Data Siranap Pengumpul : Data Kepala Instalasi EDP Periode : Pelaporan Semesteran (Perhitungan Akumulatif) Standar : 100% Kreteria penilaian : Keterangan: S : Nilai standar (%) sebagaimana terdapat dalam Kontrak IKT RS/Balai T : Nilai Target sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak IKT RS/Balai (%) R : Nilai Realisasi yang didapat dari formula x 100%] Target : NA NA 100% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

98 KPI-6. Waktu pengembangan modul SIM-RS Perspektif : LG-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya Peningkatan SIM-RS KPI : Waktu Tunggu ketersediaan data siap di SIM-RS Alasan Memilih Indikator : Merupakan Indikator Keberhasilan rumah sakit sebagai BLU dalam Penerapan Teknologi Informasi yang terintegrasi dengan sistem pelayanan di rumah sakit dan stakeholder terkait Definisi : Waktu tunggu ketersediaan Data siap di sistem adalah ratarata waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan satu modul SIMRS hingga dapat dioperasikan dan data-data yang berhubungan dengan modul tersebut siap digunakan. Perhitungan menggunakan periode waktu yang sama Formula : Bobot KPI : 0.02 Person in Charge Sumber Data : Direktur Keuangan, SDM dan Umum Semua Unit Kerja Pelayanan dan Administrasi terkait SIM- RS Pengumpul Data : Kepala Instalasi EDP Periode : Semester Pelaporan Standar : 2 bulan Kreteria penilaian : Waktu Pengembangan Modul (WPM) SIM-RS WPM 2 bulan Skor = bulan WPM 4 bulan Skor = 75 4 bulan WPM 5 bulan Skor = 50 5 bulan WPM 6 bulan Skor = 25 6 bulan WPM Skor = 0 Target : bln 1 bln 2 bln 2 bln 2 bln Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

99 KPI-7. Jumlah Penambahan/Pengembangan Modul yang Terintegrasi SIM-RS Perspektif : LG-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya Peningkatan SIM-RS KPI : Jumlah Penambahan modul yang terintegrasi SIM-RS Alasan Memilih Indikator : Untuk mendukung pelayanan rumah sakit secara komprehensif Definisi : Modul adalah softwareyang dikembangkan dalam SIM-RS terdiri dari : 1. Modul Farmasi 2. Modul Laboratorium 3. Modul Radiologi 4. Modul Gizi 5. Modul Rehabilitasi Medik 7. Modul Pelayanan Ambulance 8. Modul Rawat Inap 9. Modul Remunerasi 10. Modul Stock Opname 11. Modul Perinatologi 12. Modul Asuhan Keperawatan 13. Modul Kamar Bersalin 14. Modul Poli Eksekutif 15. Modul Admision 16. Modul Eksekutif Report 17. Modul Evaluasi Pelaporan 18. Terintegrasi secara menyeluruh dalam SIMRS Formula : Bobot KPI : 0.03 Person in : Charge Direktur Keuangan, SDM dan Umum Sumber Data Semua Unit Kerja Pelayanan dan Administrasi terkait SIMRS Pengumpul : Data Kepala Instalasi EDP Periode : Pelaporan Semester Standar : 5 Modul Kreteria penilaian : Modul Penunjang yang Terintegrasi SIM-RS (UPT) UPT 5 modul Skor = modul UPT 6 modul Skor = 75 2 modul UPT 4 modul Skor = 50 1 modul Skor = 25 0 modul Skor = 0 Target : modul 4 modul 5 modul - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

100 KPI-8. Pegawai dengan jabatan yang sesuai dengan kompetensi Perspektif : LG-3 Sasaran : Strategis Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM KPI : Pegawai dengan jabatan yang sesuai dengan kompetensi Alasan Memilih Indikator : Keberhasilan rumah sakit dapat terwujud apabila menempatkan pegawai dengan jabatan sesuai kompetensi Definisi : Kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai berupa pendidikan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap disiplin yang diperlukan pada tugas jabatannya sehingga pegawai tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien. Yang dimaksud Pegawai adalah PNS dan Non PNS Formula : Jumlah pegawai sesuai kompetensi persemester x 100% Jumlah seluruh pegawai persemester Bobot KPI : 0.03 Person in : Charge Direktur Keuangan, SDM dan Umum Sumber Data Kepala Subbag Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengumpul : Data Kepala Bagian SDM Periode : Pelaporan Semester Standar : 60% Kreteria penilaian : Pegawai Sesuai Kompetensi (PSK) PSK 60%skor = % PSK 60%skor = 75 40% PSK 50%skor = 50 20% PSK 40%skor = 25 PSK 20%skor = 0 Target : % 55% 60% 80% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

101 KPI-9. Persentase Pegawai dengan kinerja excellent Perspektif : LG-3 Sasaran : Strategis Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM KPI : Persentase pegawai dengan kinerja excellent Alasan : Kemajuan dan mutu pelayanan rumah sakit dapat terwujud Memilih apabila pegawai memiliki kinerja excellent Indikator Definisi : Hasil kinerja pegawai yang telah melebihi kualifikasi baik pada sasaran kinerja pegawai (SKP) dan target yang ditetapkan rumah sakit berdasarkan kontrak kinerja dari masing-masing unit kerja Formula : Bobot KPI : 0.01 Person in : Direktur Keuangan, SDM dan Umum Charge Sumber Data Semua unit kerja Pengumpul : Data Kepala Bagian SDM Periode : Pelaporan Tahunan Standar : 3 % Kreteria penilaian : Kinerja Excellent (KE) KE 3% skor = 100 2% KE 3% skor = 75 1% KE 2% skor = 50 0% KE 1% skor = 25 Target : % 2% 3% - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

102 KPI-10. Jumlah pegawai yang memenuhi kualifikasi baik dalam penilaian perilaku kerja pegawai Perspektif : LG-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM KPI : Jumlah pegawai yang memenuhi kualifikasi baik dalam penilaian perilaku kerja pegawai Alasan Memilih Indikator : Dengan terwujudnya budaya kerja akan meningkatkan kualitas pelayanan Definisi : Suatu proses perubahan pola pikir, pengetahuan dan tingkah laku pegawai pada sesuatu yang bersifat positif yang kemudian perlu dilestarikan menjadi budaya baru di rumah sakit. Formula : Bobot KPI : 0.01 Person in Charge Sumber Data Pengumpul Data : : Direktur Keuangan, SDM dan Umum Kepala Subbag Administrasi Sumber Daya Manusia Kepala Bagian SDM Periode : Pelaporan Tahunan Standar : 80% Kreteria penilaian : Perilaku Kerja Pegawai (PKP) PKP 80%skor = % PKP 80%skor = 75 40% PKP 60%skor = 50 20% PKP 40%skor = 25 PKP 20%skor = 0 Target : % 70% 75% 85% 90% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

103 KPI-11. Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis Perspektif : LG-4 Sasaran Strategis : Terwujudnya transformasi budaya kerja KPI : Ketepatan jam visite dokter spesialis Alasan Memilih Indikator : Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu pemberian pelayanan Definisi : Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis sebagai DPJP setiap hari untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan dibawah jam 11:00 Monitoring visite dokter spesialis diusahakan terintegrasi dengan SIM RS Formula : {(Jumlah visite pasien kali 100) + (jumlah visite pasien s/d kali 50) + (jumlah visite pasien > kali 25) + (jumlah DPJP tidak visitekali 0)} pada hari kerja/ Jumlah kegiatan visite yang harus dilakukan DPJP pada hari kerja Bobot KPI : 0.02 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Laporan Visite Rawat Inap Pengumpul : Data Kepala Instalasi Rawat Inap Periode : Pelaporan Bulanan Standar : 80% Kreteria penilaian : S : Nilai standar (%) sebagaimana terdapat dalam Kontrak IKT RS/Balai T : Nilai Target sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak IKT RS/Balai (%) R : Nilai Realisasi yang dicapai α : Nilai Bobot kinerja pemenuhan Standar (40%) 1- α : Nilai Bobot kinerja pemenuhan Target (60%) Direktur Utama Rumah Sakit/Kepala Balai Menetapkan jam visite dokter Target : NA NA 75% 80% 85% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

104 KPI-12. Cuci Tangan (Hand Hygiene) Perspektif : LG-4 Sasaran Strategis : Terwujudnya transformasi budaya kerja KPI : Kepatuhan Petugas dalam Melaksanakan Cuci Tangan (Hand Hygiene) Alasan Memilih Indikator : Mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan. Definisi : Penilaian ini berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam five moments for hand hygiene (lima momen cuci tangan) yang ditetapkan oleh WHO. Lima momen tersebut adalah: 1. Sebelum bersentuhan dengan pasien 2. Sebelum melakukan prosedur bersih/steril 3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi 4. Setelah bersentuhan dengan pasien 5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien Ada enam langkah hand hygiene yang telah ditetapkan oleh WHO. Langkah-langkah tersebut dimulai dengan meratakan sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan. Kemudian menggosok punggung tangan dan sela-sela jari, menggosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan, menggosok kedua punggung tangan dengan posisi kedua tangan saling mengunci, menggosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya. Terakhir mengusap ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri dan sebaliknya, kemudian bilas. Formula : Telusur dokumen : 1. Ada Kebijakan 2. Ada SOP 3. Dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi Bobot KPI : 0.03 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Laporan PPI Pengumpul : Data IPCN Periode : Pelaporan Bulanan Standar : Ada Kebijakan, ada SOP, dan dilaksanakan sesuai dengan SOP Kreteria penilaian : 1. Ada Kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi = Ada kebijakan, ada SOP dilaksanakan sesuai SOP dan tidak dievaluasi = Ada Kebijakan, ada SOP tidak dilaksanakan sesuai dengan SOP dan tidak dievaluasi = Tidak ada kebijakan, tidak ada SOP, dilaksanakan = 25 Target : % 100% 100% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

105 KPI-13. Jumlah kerjasama yang dilaksanakan dalam 1 tahun Perspektif : IBP-1 Sasaran : Terwujudnya jejaring kemitraan strategis Strategis KPI : Jumlah kerjasama yang dilaksanakan dalam 1 tahun Alasan Memilih Indikator : Sebagai wujud pelaksanaan tugas dalam hal pembinaan teknis pada fasilitas pelayanan kesehatan primer dan sekunder Definisi : Jumlah Kerjasama yang dapat dilaksanakan dalam satu tahun Formula : Bobot KPI : 0.02 Person in : Direktur Keuangan, SDM dan Umum Charge Sumber Data Tata Usaha dan Humas Pengumpul : Kepala Bagian Umum Data Periode : Tahunan Pelaporan Standar : 36 PKS Kreteria penilaian : Jumlah Perjanjian Kerja Sama (PKS) PKS 36 = PKS PKS 36 PKS = PKS PKS 34 PKS = PKS PKS 32 PKS = 25 PKS 30 PKS = 0 Target : KSO 18 KSO 34 PKS 34 PKS 36 PKS Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

106 KPI-14. Presentase pasien cacat kusta yang dilakukan operasi bedah rekonstruksi Perspektif : IBP-2 Sasaran : Terwujudnya perbaikan bisnis proses terpadu Strategis KPI : Presentase pasien cacat kusta yang dilakukan operasi bedah rekonstruksi Alasan Memilih Indikator : Melaksanakan fungsi rumah sakit dalam mendukung program rehabilitasi paripurna Definisi : Operasi bedah rekonstruksi adalah tindakan operasi bedah untuk memperbaiki fungsi yang cacat akibat penyakit kusta Formula : Bobot KPI : 0.03 Person in : Direktur Pelayanan Charge Sumber Data Pengumpul Data Periode Pelaporan Instalasi bedah : Kepala Instalasi bedah : Bulanan Standar : 100% Kreteria penilaian : Bedah Rekonstruksi Kusta (BRK) BRK 80% skor = % BRK < 80% skor = 75 40% BRK < 60% skor = 50 20% BRK < 40% skor = 25 BRK < 20% skor = 0 Target : % 100% 100% - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

107 KPI-15. Persentase kesembuhan pasien reaksi kusta Perspektif : IBP-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya perbaikan bisnis proses terpadu KPI : Persentase kesembuhan pasien reaksi kusta Alasan Memilih Indikator : Menggambarkan kualitas perawatan pasien reaksi kusta di rawat inap Definisi : Persentase pasien kusta yang dirawat karena reaksi yang membaik dan bisa rawat jalan 14 hari perawatan Formula : Bobot KPI : 0.03 x 100% Person in Charge Sumber Data Pengumpul Data : : Direktur Pelayanan Instalasi Rawat Inap Kepala Instalasi Rawat Inap Periode : Pelaporan Bulanan Standar : 80% Kreteria penilaian : Persentase Pemulihan Reaksi Kusta (PPRK) PPRK 80% skor = % PPRK< 80% skor = 75 40% PPRK < 60% skor = 50 20% PPRK < 40% skor = 25 BRK < 20% skor = 0 Target : % 80 % 100% - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

108 KPI-16. Pemeriksaan Prevention Of Disability (POD) Perspektif : IBP-2 Sasaran : Terwujudnya perbaikan bisnis proses terpadu Strategis KPI : Pemeriksaan Prevention Of Disability (POD) Alasan Memilih Indikator : Sebagai Indikator dalam mendukung program Nasional menurunkan kecacatan akibat penyakit kusta Definisi : Merupakan pemeriksaan syaraf yang dilakukan pada pasien kusta untuk mendeteksi sedini mungkin timbulnya kecacatan. Pemeriksaan POD terhadap pasien kusta sesuai dengan indikasi yaitu : 1. Semua pasien baru kusta. 2. Pasien kusta aktif diperiksa setiap bulan. 3. Pasien datang dengan kasus neuritis/reaksi. 4. Pasien kusta yang sudah RFT (Relief From Treatmen) dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan. 5. Pasien yang RFC (Relief From Kontrol) tidak perlu lagi dilakukan POD, kecuali ada indikasi misal neuritis, reaksi, curiga relaps. Formula : Jumlah pasien kusta yang diperiksa POD sesuai indikasi X 100% Jumlah pasien kusta yang ada indikasi untuk pemeriksaan POD Bobot KPI : 0.05 Person in Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik Pengumpul : Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik Data Periode : Bulanan Pelaporan Standar : 80% Kreteria penilaian : Prevention of Disability (POD) POD 80% skor = % POD 80%skor = 75 40% POD 60%skor = 50 20% POD 40%skor = 25 POD 20 skor = 0 Target : % 80% 90% 90% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

109 KPI- 17. Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) Perspektif : IBP-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya perbaikan bisnis proses KPI : Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) Alasan Memilih Indikator : Menilai ketepatan waktu pelayanan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Definisi : Waktu rata-rata yang diperlukan mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba di poliklinik sampai dengan dilayani dokter di poliklinik tersebut (menit) Formula : Bobot KPI : 0.02 Person in Charge Sumber Data Pengumpul Data : Direktur Pelayanan Instalasi Rawat Jalan Periode : Semester Pelaporan Standar : 60 menit : Kepala Sub Bagian Evapor Kreteria penilaian : Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) WTRJ 60 menit skor = menit < WTRJ 80 menit skor = menit < WTRJ 100 menit skor = menit < WTRJ 120 menit skor = 25 WTRJ > 120 menitskor = 0 Target : menit 55 menit 60 menit 60 menit 60 menit Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

110 KPI- 10. Waktu tunggu penanganan luka dengan bedah septik pada pasien kusta Perspektif : IBP-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya perbaikan bisnis proses KPI : Waktu tunggu penanganan luka dengan bedah septik pada pasien kusta Alasan Memilih Indikator : Menilai kecepatan penanganan bedah septik elektif pada pasien kusta Definisi : Rata-rata tenggat waktu yang dibutuhkan sejak pasien dengan rencana operasi bedah septik elektif masuk rawat inap sampai dengan operasi dilaksanakan (jam) Formula : Bobot KPI : 0.05 Person in Charge Sumber Data Pengumpul Data : Direktur Pelayanan Instalasi Bedah : Kepala Instalasi Bedah Periode : Bulanan Pelaporan Standar : 48 jam Kreteria penilaian : Waktu Tunggu Elektif (WTE) WTE 48 jam skor = jam < WTE 72 jam skor = jam < WTE 96 jam skor = jam < WTE 120 jam skor = 25 WTE > 120 jam skor = 0 Target : jam 24 jam 36 jam - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

111 KPI 19. Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) Perspektif : IBP-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya perbaikan proses bisnis terpadu KPI : Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) Alasan Memilih Indikator : Menilai kecepatan pelayanan laboratorium. Definisi : Rata-rata waktu pemeriksaan darah rutin yang dibutuhkan sejak pasien mulai mendaftar di loket laboratorium dilanjutkan dengan pengambilan sampel darah sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di ekspertise dan divalidasi oleh dokter spesialis patologi klinik Formula : Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar di loket laboratorium sampai dengan keluarnya hasil darah rutin yang sudah di ekspertise dibagi Jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin Bobot KPI : 0.02 Person in Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data : Instalasi Laboratorium Pengumpul Data : Kepala Instalasi Laboratorium Periode : Bulanan Pelaporan Standar : 2 Jam Kreteria penilaian : WTPL (jam) : WTPL 2 jam skor = jam < WTPL 3 jam skor = 75 3 jam < WTPL 4 jam skor = 50 4 jam < WTPL 5 jam skor = 25 WTPL > 5 jam skor = 0 Target : NA NA 2 Jam - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

112 KPI.20. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat jadi (WTOJ) Perspektif : IBP-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya perbaikan proses bisnis terpadu KPI : Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat jadi (WTOJ) Alasan Memilih Indikator : Tergambarnya kecepatan pelayanan resep obat jadi Definisi : Rata-rata waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan resep obat di loket apotek sampai dengan menerima/mendapatkan obat jadi dari petugas farmasi di apotik rawat jalan. Formula : Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep di loket apotek sampai dengan menerima obat dibagi jumlah seluruh sample atau Jumlah seluruh pasien yang menyerahkan resep obat jadi Bobot KPI : 0.03 Person in Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data : Instalasi Farmasi Pengumpul Data : Kepala Instalasi Farmasi Periode : Bulanan Pelaporan Standar : 30 menit Kreteria penilaian : WTOJ (menit) : WTOJ 30 menit skor = menit < WTOJ 40 menit skor = menit < WTOJ 50 menit skor = menit < WTOJ 60 menit skor = 25 WTOJ > 60 menit skor = 0 Target : menit 30 menit 30 menit - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

113 KPI-21. Waktu Pemulihan Pasien Reaksi Kusta Perspektif : IBP-2 Sasaran Strategis : Terwujudnya perbaikan bisnis proses terpadu KPI : Waktu pemulihan pasien reaksi kusta Alasan Memilih Indikator : Menggambarkan kualitas perawatan pasien reaksi kusta di rawat inap Definisi : Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pasien yang mengalami reaksi kusta dalam perawatan rawat inap Formula : Jumlah hari perawatan seluruh kusta dalam satu periode x 100% Jumlah seluruh pasien reaksi kusta Inap pada periode yang sama Bobot KPI : 0.03 Person in Charge Sumber Data Pengumpul Data : : Direktur Pelayanan Instalasi Rawat Inap Kepala Instalasi Rawat Inap Periode : Pelaporan Bulanan Standar : 14 hari Kreteria penilaian : Pemulihan Reaksi Kusta (PRK) PRK 14 hari skor = hari PRK< 20 hari skor = hari PRK<25 hari skor = hari PRK< 30 hari skor = 25 PRK 30 hari skor = 0 Target : hari 21 hari 14 hari - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

114 KPI- 22. Pengembalian RM lengkap dalam waktu 24 jam Perspektif : IBP-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu KPI : Pengembalian RM lengkap dalam waktu 24 jam Alasan Memilih Indikator : Merupakan indikator dalam pemberi pelayanan dalam pengembalian rekam medis tepat waktu ( 24 Jam). Definisi : Jumlah dokumen rekam medik pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke pengelola rekam medik dalam waktu 24 jam setelah pasien pulang. Kriteria lengkap mengacu pada Permenkes nomor 269 Tahun 2008 tentang rekam medis Formula : Bobot KPI : 0.01 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Kepala Instalasi Rekam Medis Pengumpul : Data Kepala Instalasi Rekam Medis Periode : Pelaporan Bulanan Standar : > 80% Kreteria penilaian : Keterangan: S : Nilai standar (%) sebagaimana terdapat dalam Kontrak IKT RS/Balai T : Nilai Target sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak IKT RS/Balai (%) R : Nilai Realisasi yang dicapai Target : NA NA 80% 90% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

115 KPI- 23. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Perspektif : IBP-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya penyelenggaraan sistem manajemen klinik (good clinical governance) berbasis mutu dan keselamatan pasien KPI : Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Alasan Memilih Indikator Definisi Operasional : Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi risiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta penggunaan sumber daya yg efisien dan konsisten sehingga menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan menggunakan praktek klinik yang berbasis bukti : Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf medis/dpjp dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis. Setiap RS menetapkan paling sedikit 5 clinical pathway dari data 5 penyakit terbanyak dengan ketentuan high volume, high cost, high risk dan diprediksi sembuh. Evaluasi atau cara penilaian penerapan ke-5 clinical pathway tersebut adalah : 1.Dilakukan audit clinical pathway berupa kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan asuhan klinis (indicator proses) dan terhadap lama hari perawatan /LOS (Indikator output). 2.Dokumen clinical pathway diintegrasikan pada berkas rekam medis Kepatuhan diukur dengan ketepatan LOS sesuai CP pada kasus tanpa varian tambahan. Clinical pathway harus dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan sebelum triwulan I berakhir. Audit clinical pathway dilakukan berkala setiap tiga bulan Formula : Jumlah CP yang diimplementasikan sesuai dengan SPO terintegrasi di Rekam Medik dan di evaluasi. Bobot KPI : 0,04 Person in : Direktur Pelayanan Charge Sumber Data : Laporan Audit Clinical Pathway Pengumpul : Komite Medik Data Periode : Triwulan Pelaporan Standar : Ada 5 CP sudah diimplementasikan, terintegrasi dalam berkas Rekam Medik dan sudah dievaluasi. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

116 Kriteria Penilaian Menghitung Jumlah CP yang diimplementasikan sesuai dengan SPO terintegrasi di Rekam Medik dan di evaluasi : 1. Ada 5 CP Ada 4 CP Ada 3 CP Ada 2 CP Ada 1 CP Tidak ada CP 0 Catatan : Apabila dalam uji petik ditemukan pengisian CP yang tidak lengkap dalam dokumen rekam medik, maka akan menjadi faktor pengurang nilai yang diperoleh / dilaporkan. Apabila CP yang dilaporkan tidak ada pasien sama sekali namun sudah ada hasil evaluasi, maka tetap dihitung sebagai CP yang sudah dievaluasi. Namun triwulan berikutnya satker harus mengganti dengan CP yang baru, ditetapkan oleh Direktur Utama RS dan dilaporkan ke Ditjen Pelayanan Kesehatan Target : % 100% 100% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

117 KPI-24. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) Perspektif : IBP-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu KPI : Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) Alasan Memilih Indikator : Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien JKN Definisi : Kesesuaian penulisan resep oleh DPJP dengan Formularium Nasional untuk Pasien JKN Formula : (Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas dibagi jumlah total item resep (R/) ) x 100% Bobot KPI : 0.02 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Instalasi Farmasi Pengumpul : Data Kepala Instalasi Farmasi Periode : Pelaporan Bulanan Standar : > 80% Kreteria penilaian : Hasil 80% skor = % Hasil < 80% skor = 75 60% Hasil < 70% skor = 50 50% Hasil < 60% skor = 25 Hasil < 50 skor = 0 Target : NA NA 80% 80% 80% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

118 KPI-25. Angka Kejadian Pasien Jatuh Perspektif : IBP-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu KPI : Angka Kejadian Pasien Jatuh Alasan Memilih Indikator : Terselenggaranya pelayanan yang aman dan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien (SKP-6) Definisi : Terjadinya pasien jatuh selama pasien mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Formula : (Jumlah kejadian pasien jatuh dalam satu periode dibagi jumlah pasien rawat inap pada periode tersebut) x 100% Bobot KPI : 0.03 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien Pengumpul : Data Ketua Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit Periode : Pelaporan Semester Standar : 3 % Kreteria penilaian : Hasil 3 % skor = 100 3% < Hasil 9 % skor = 75 9% < Hasil 14 % skor = 50 14% < Hasil 20 % skor = 25 hasil > 20 % skor = 0 Target : % 3 % 3 % 2 % 1 % Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

119 KPI-26. Penerapan Keselamatan Operasi (PKO) Perspektif : IBP-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu KPI : Penerapan Keselamatan Operasi (PKO) Alasan Memilih Indikator : Keselamatan pasien dan peningkatan mutu pelayanan bedah Definisi : Penerapan keselamatan operasi (PKO) adalah pengisian checklist keselamatan operasi pada form yang dilakukan oleh petugas meliputi : 1. Tahapan Sign-in dilakukan sebelum induksi anestesi minimal dilakukan oleh perawat dan dokter anestesi 2. Tahapan Time-out dilakukan sebelum insisi kulit, diisi oleh perawat, dokter anestesi dan operator 3. Tahapan Sign-out dilakukan sebelum pasien meninggalkan kamar operasi/ok, di isi oleh perawat, dokter anestesi dan operator Kriteria : sesuai kriteria WHO (JCI) Formula : (Jumlah pasien pembedahan di ruang operasi yang telah diisi lengkap ceklist keselamatan pasiennya sesuai tahapan oleh petugas tertentu dibagi Jumlah seluruh pasien pembedahan di ruang operasi pada bulan tsb) x 100% Bobot KPI : 0.05 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Rekam Medis Pasien Operasi Pengumpul : Data Kepala Instalasi Bedah Periode : Pelaporan Bulanan Standar : 100% Kreteria penilaian : Hasil = 100% skor = % Hasil < 100% skor = 75 80% Hasil < 90% skor = 50 70% Hasil < 80% skor = 25 Hasil < 70% skor = 0 Target : % 100% 100% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

120 KPI-27. Infeksi Daerah Operasi (IDO) Perspektif : IBP-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu KPI : Infeksi Daerah Operasi (IDO) Alasan Memilih Indikator : Menurunkan kejadian infeksi Daerah operasi (IDO) Definisi : Infeksi Daerah Operasi adalah Infeksi yang terjadi pada daerah insisi daerah operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan satu tahun dengan implan pasca bedah. Kriteria : A. Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang diatas fascia, B. Biakan positif dari cairan yang keluar dari luka atau jaringan yang diambil secara aseptic, C. Sengaja dibuka oleh dokter karena terdapat tanda peradangan kecuali hasil biakan negatif (paling sedikit terdapat satu dari tanda tanda infeksi berikut ini : nyeri, bengkak lokal, kemerahan dan hangat lokal) dan Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi Formula : (Jumlah kasus IDO dibagi Jumlah kasus operasi) x 100% Bobot KPI : 0.03 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Laporan PPI Pengumpul : Data IPCN Periode : Pelaporan Bulanan Standar : 2 % Kreteria penilaian : Hasil 2 % skor = 100 2% < Hasil 3% skor = 75 3% < Hasil 4% skor = 50 4% < Hasil 5% skor = 25 Hasil > 5 % skor = 0 Target : % 1% 1 % 1 % 1 % Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

121 KPI-28. Kematian Pasien di IGD Perspektif : IBP-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu KPI : Kematian Pasien di IGD Alasan Memilih Indikator : Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat yang ditangani di IGD Definisi : Kematian pasien di IGD adalah kematian pasien yang terjadi dalam periode 8 jam sejak pasien datang ke IGD Formula : (Jumlah pasien meninggal di IGD 8 jam dibagi Jumlah seluruh pasien di IGD) x 1000% Bobot KPI : 0.02 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Rekam Medik Pengumpul : Data Kepala Instalasi Rekam Medis Periode : Pelaporan Bulanan Standar : 2.5 Kreteria penilaian : Hasil 2,5 skor = 100 2,5 < Hasil 3 skor = 75 3 < Hasil 3,5 skor = 50 3,5 < Hasil 4 skor = 25 Hasil > 4 skor = 0 Target : Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

122 KPI.29. Ketepatan Identifikasi Pasien Perspektif : IBP-3 Sasaran Strategis : Terwujudnya pengembangan pelayanan komprehensif berbasis mutu KPI : Ketepatan Identifikasi Pasien Alasan Memilih Indikator : Cara yang dapat dipercaya/reliable untuk mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksud guna mendapatkan pelayanan atau pengobatan; dan untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut Definisi : Kesinambungan pelayanan (continuum of care) dan keselamatan pasien Formula : Telusur Total Sampling Kelengkapan Identifikasi Pasien dengan gelang pasien/label, yang berisikan : 1. Nama Pasien 2. Tanggal lahir 3. Nomor Identitas Pasien menggunakan Nomer Rekam Medik Gelang identitas/label terdiri minimal 2 variabel dari 3 variabel Jumlah seluruh produk layanan yang diberikan label identitas atau cara lain dikurangi jumlah seluruh produk layanan yang tidak ada Gelang identitas/label dibagi Jumlah seluruh produk layanan yang diberikan Gelang identitas/label X 100 % Bobot KPI : 0.05 Person in : Charge Direktur Pelayanan Sumber Data Instalasi rawat inap Pengumpul : Data Kepala Instalasi Rawat Inap Periode : Pelaporan Bulanan Standar : 100% Kreteria penilaian : Gelang identitas/label sesuai variabel, diberikan pada semua produk layanan 100 Gelang identitas/label sesuai variabel, diberikan pada sebagian produk layanan 75 Gelang identitas/label tidak sesuai variabel, diberikan pada semua produk layanan 50 Gelang identitas/label tidak sesuai variabel, diberikan pada sebagian produk layanan 25 Tidak ada Gelang identitas/label 0 *Cara Lain Target : % 100% 100% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

123 KPI- 30. Tingkat akreditasi RSK.Dr.Sitanala Perspektif : IBP-4 Sasaran Strategis : Terwujudnya RS terakreditasi Nasional/Internasional KPI : Tingkat akreditasi RSK.Dr.Sitanala Alasan Memilih Indikator : Akreditasi sebagai suatu ukuran pelayanan yang bermutu Definisi : Proses dimana lembaga yang independen untuk melakukan assesment terhadap Rumah sakit dengan tujuan menentukan kemampuan rumah sakit memenuhi standar yang dirancang untuk melaksanakan pelayanan yang berorientasikan keselamatan pasien dan mutu pelayanan. Formula : Tingkat akreditasi pada waktu yang telah ditentukan Bobot KPI : 0.05 Person in : Direktur Utama Charge Sumber Data Tim Akreditasi Pengumpul : Data Tim Akreditasi Periode : Pelaporan Tahunan Standar : Paripurna Kreteria penilaian : Tingkat Akreditasi Akreditasi Paripurna skor = 100 Akreditasi Utama skor = 80 Akreditasi Madya skor = 75 Akreditasi Dasar skor = 50 Target : Aakreditasi-1 Verifikasi Re-akreditasi Verifikasi-1 Verifikasi-1 Paripurna ke- 2 Paripurna Re-akreditasi Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

124 KPI-31. Rasio Pendapatan Terhadap Biaya Operasional (POBO) Perspektif : F Sasaran Strategis : Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kendali biaya KPI : Rasio pendapatan terhadap biaya operasional (POBO) Alasan Memilih Indikator : Merupakan indikator kinerja rumah sakit BLU yang bertujuan untuk melihat efisiensi sekaligus kreatifitas pimpinan BLU dalam meningkatkan pendapatan Definisi : 1. POBO : analisa keuangan yang membandingkan antara pendapatan PNBP dan Biaya Operasional dalam persen 2. Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN. 3. Biaya Operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNBP satker BLU. : Bobot KPI : 0.03 Person in Charge Sumber Data : Direktur Keuangan, SDM dan Umum Laporan Aktivitas dalam Laporan Keuangan Akuntansi Pengumpul Data : Kepala Bagian Keuangan Periode : Semester Pelaporan Standar : >45% Kreteria : POBO (PB) penilaian PB > 65 skor < PB 65 skor < PB 57 skor < PB 50 skor < PB 42 skor < PB 35 skor < PB 28 skor < PB 20 skor 30 4 < PB 12 skor 20 PB 4 skor Target : % 65% 45% 45% 45% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

125 KPI-32. Tingkat akuntabilitas kinerja RS BLU Perspektif : F Sasaran : Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kendali biaya Strategis KPI : Tingkat akuntabilitas kinerja RS BLU Alasan Memilih Indikator : Menggambarkan kepedulian administrasi rumah sakit untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja pelayanan Definisi : Tingkat akuntabilitas kinerja RS-BLU adalah pengukuran kinerja rumah sakit yang terdiri dari aspek kinerja keuangan, aspek kinerja pelayanan dan aspek mutu serta manfaat kepada masyarakat Formula : Indikator Keuangan : total skor dari rasio keuangan dan kepatuhan pengelolaan keuangan BLU Indikator Klinis : total skor dari kepatuhan terhadap standar pelayanan dan capaian indicator medik Indikator Manajerial: total skor dari Utilisasi, kepuasan pelanggan, ketepatan waktu pelayanan, SDM, Sarana Prasarana,dan IT. Hasil penilaian kinerja adalah total skor dari ketiga indikator keuangan, klinis, dan manajerial dengan kategori penilaian : Bobot KPI : 0.04 Person in : Direktur Keuangan, SDM dan Umum Charge Sumber Data Pengumpul Data Periode Pelaporan Semua unit layanan di Direktorat Pelayanan & Direktorat Keuangan, Sdm dan Umum : Kepala Bagian Umum : Tahunan Standar : AA Kreteria penilaian : Tingkat Kinerja BLU AAA Skor 100 A - AA Skor 75 BB - BBB Skor 50 CCC - B Skor 25 C - CC Skor 0 Target : A A AA AA AA Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

126 KPI-33. Persentase Pertumbuhan Pendapatan Pertahun Perspektif : F Sasaran Strategis : Terwujudnya Peningkatan Pendapatan dan Kendali Biaya KPI : Persentase pertumbuhan pendapatan pertahun Alasan Memilih Indikator : Memperlihatkan kemampuan rumah sakit dalam mengelola keuangan Definisi : Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama dan usaha. Formula : Bobot KPI : 0,03 Person in Charge Sumber Data Pengumpul Data : Direktur Keuangan, SDM dan Umum Laporan realisasi penerimaan pertahun : Kepala Bagian Keuangan Periode : Tahun Pelaporan Standar : 4% Kreteria penilaian : Tingkat Pertumbuhan Pendapatan (TPP) TPP 4% skor = 100 3% TPP 4% skor = 75 2% TPP 3% skor = 50 1% TPP 2% skor = 25 TPP 0% skor = 0 Target : % 3% 2% - - Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

127 KPI-34. Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) Perspektif : S Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan stake holder internal/eksternal KPI : Terwujudnya Kepuasan Pelanggan Alasan Memilih Indikator : Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan kepuasan pelanggan Definisi : Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko. Warna Merah : cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll. Warna Kuning : cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian in material, dll. Warna Hijau : tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial. Formula : KKM + KKK + KKH (%) Bobot KPI : 0.02 Person in : Charge Direktur Utama Sumber Data Rekapitulasi komplain/keluhan Pengumpul : Data Instalasi Customer Care Periode : Pelaporan Semester Standar : > 75% Kreteria penilaian : Kriteria Penilaian : 1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning, hijau 2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar 3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap seluruh komplain disetiap kategori a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3 hari c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

128 KRK (%) : 75 < KRK 100 % skor = < KRK 75 % skor = < KRK 50 % skor = 50 KRK < 25 % skor = 25 Target : >75% 75% 80% 85% 90% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

129 KPI-35. Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit (IKM) Perspektif : S Sasaran : Terujudnya pelayanan berbasis mutu Alasan Memilih Indikator KPI : Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit (IKM) : Terseleggaranya pelayanan yang mampu memberikan kepuasan pelanggan disemua unit Defenisi : Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Formula : Bobot KPI : 0,02 Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman survey kepuasan masyarakat pada pelayanan public (Permenpan RB No.16 tahun 2014) Hasil penilaian IKM dibagi Skala maksimal nilai IKM X 100% Person in : Direktur Utama Sharge Sumber Data : Laporan survei kepuasan pasien Pengumpul Data Periode Pelaporan : Kepala Instalasi Custumer Care : Triwulan Standar : 85% Kriteria : IKM (%) : Penilaian IKM IKM IKM IKM IKM 40 0 Target : % 78% 80% 85% 86% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

130 KPI-36. Persentase kepuasan pegawai terhadap layanan rumah sakit Perspektif : S Sasaran : Terwujudnya kepuasan stakeholder internal dan eksternal Strategis KPI : Persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan rumah sakit Alasan Memilih Indikator : Pegawai merupakan aset dan stakeholder inti rumah sakit Definisi : Kepuasan pegawai (internal) adalah tingkat penerimaan pegawai terhadap kondisi yang berhubungan dengan kepemimpinan, lingkungan kerja, fasilitas kerja, beban kerja, karir dan kesejahteraan pegawai. Formula : Bobot KPI : 0.02 Person in : Direktur Utama Charge Sumber Data Survei kepuasaan pegawai Pengumpul : Kepala Instalasi Customer Care Data Periode : Semester Pelaporan Standar : 85% Kreteria penilaian : Kepuasan Pegawai (KPg) KPg 85% skor = % KPg 85% skor = 75 55% KPg 70% skor = 50 40% KPg 55% skor = 25 KPg 40% skor = 0 Target : % 78% 65% 70% 80% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

131 4.3. Program Kerja Strategis Program kerja strategis yang diharapkan dapat dicapai oleh RSK Dr. Sitanala berikut perkembangan targetnya pertahun adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Program Kerja Strategis RSK Dr. Sitanala Tangerang NO PERSPEKTIF NO STRATEGI INDIKATOR KPI PIC BOBOT Base Line Target 1 Learn and Growth (LG) LG-1 Terwujud nya peningkat an kehandalan sarana dan prasarana 1. Persentase penambahan alat kesehatan 2. Persentase pemeliharaan sarana dan parasarana Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,02 NA 70% 70% 100% - - 0,03 67,7% 80% 100% 100% 100% 100% 2 LG-2 Terwujud nya Pengem bangan SIM-RS 3. Modernisasi pengelolaan BLU / BIOS 4. Sistem antrian pasien rawat jalan (online/sms) Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,03 NA NA NA 100% 100% 100% 0,02 NA NA NA 75% 100% 100% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

132 5. Informasi ketersediaan tempat tidur Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,03 NA NA NA 100 % 100% 100% 6. Lama waktu pengembangan modul SIMRS Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,02 Proses pelaks anaan 2 bulan 1 bulan 2 bulan 2 bulan 2 bulan 3 LG-3 Terwujud nya peningkat an kompetensi SDM 7. Jumlah penambahan/pen gembangan modul yang terintegrasi dalam SIMRS 8. Presentase pegawai dengan jabatan yang sesuai dengan kompetensi 9. Presentase pegawai dengan kinerja excellent 10. Presentase pegawai yang memenuhi kualifikasi baik dalam penilaian prilaku kerja pegawai Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur keuangan, SDM dan Umum 0,03 NA 0,03 Proses pelak sanaan 3 modu l 4 modu l 5 mod ul % 55% 60% 80% 100% 0,01 NA 1% 2% 3% - - 0,01 NA 65% 70% 75% 85% 90% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

133 4 LG-4 5 Internal Bisnis Proses (IBP) IBP-1 6 IBP-2 Terwujud nya transforma si budaya kerja Terwujud nya jejaring kemitraan strategis Terwujud nya perbaikan proses bisnis terpadu 11. Ketepatan jam visite dokter spesialis 12. Kepatuhan Petugas dalam Melaksanakan Cuci Tangan (Hand Hygiene) 13. Jumlah kerjasama yang dilaksanakan dalam 1 tahun 14. Presentase pasien cacat kusta yang dilakukan operasi bedah rekonstruksi 15. Persentase kesembuhan pasien reaksi kusta 16. Pemeriksaan POD Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan Direktur keuangan, SDM dan Umum Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan 0,02 NA NA NA 75% 80% 85% 0,03 NA 100% 100% 100% 100% 100% 0,02 NA 15 KSO 18 KSO 34 PKS 34 PKS 0,03 NA 100% 100% 100% - - 0,03 NA 75 % 80% 100% PKS 0,05 NA 70% 80% 90% 90% 100% 17. Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) Direktur Pelayanan 0,02 60 menit 40 menit 55 menit 60 menit 60 menit 60 menit Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

134 7 IPB-3 Terwujud nya pengem bangan pelayanan komprehen sif berbasis mutu 18. Waktu tunggu penanganan luka dengan Bedah septik pada pasien kusta 19. Waktu tunggu pelayanan laboratorium (WTPL) 20. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi (WTOJ) 21. Lama waktu pemulihan pasien reaksi kusta 22. Pengembalian RM lengkap dalam waktu 24 jam 23. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 24. Kepatuhan pengunaan formularium Nasional (FORNAS) Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan 0,03 NA 48 Jam 24 Jam 0,02 NA NA NA 0,03 NA 0,03 NA 30 menit 30 hari 30 menit 21 hari 36 jam 2 jam 30 menit 14 hari ,01 NA NA NA 80% 90% 100% 0,04 NA 100% 100% 100% 100% 100% 0,02 NA NA NA 80% 80% 80% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

135 25. Angka Kejadian pasien jatuh 26. Penerapan keselamatan operasi 27. Infeksi daerah operasi (IDO) Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan Direktur Pelayanan 0,03 NA 3% 3% 3% 2% 1% 0,05 NA 100% 100% 100% 100% 100% 0,03 NA 2 % 1% 1% 1% 1% 28. Kematian pasien di IGD Direktur Pelayanan 0,02 NA Ketepatan identifikasi pasien Direktur Pelayanan 0,05 NA 100% 100% 100 % 100% 100% 8 IBP-4 9 Finansial (F) F Terwujud nya RS terakredi tasi Nasional/ Internasi onal Terwujud nya peningkat an pendapatan dan kendali biaya 30. Tingkat akreditasi RSK.Dr.Sitanala 31. Rasio Pendapatan terhadap biaya operasional (POBO) 32. Tingkat akuntabilitas kinerja RS-BLU Direktur Utama 0,05 Direktur keuangan,sdm dan Umum Direktur keuangan,sdm dan Umum Ter akredi tasi 5 pela yanan Akre ditasi- 1 Pari purna Verifi kasi - 1 Verifi kasi- 2 Reakre ditasi Pari purna Verifi kasi-1 Re- Akre ditasi 0,03 NA 50% 65 % 45% 45% 45% 0,04 A A A AA AA AA Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

136 10 Stakeholder (S) S Terwujud nya kepuasan stake holder internal/ eksternal 33. Persentase pertumbuhan pendapatan pertahun 34. Kecepatan respon terhadap komplain (KRK) 35. Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit 36. Persentase kepuasan pegawai Direktur keuangan,sdm dan Umum 0,03 2% 2% 3% 2% - - Direktur Utama 0,02 NA >75% 75% 80% 85% 90% Direktur Utama 0,02 70% 75% 78% 80% 85% 86% Direktur Utama 0,02 NA 75% 78% 65% 70% 80% Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

137 BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO Pada bab ini dijelaskan mengenai risiko yang mungkin dihadapi RSK Dr. Sitanala tangerang dalam mewujudkan berbagai sasaran strategis yang telah ditentukan untuk merealisasikan visi RSK Dr. Sitanala Tangerang pada kurun waktu Tahun Identifikasi Risiko Berikut ini disampaikan risiko yang mungkin terjadi di RSK Dr. Sitanala Tangerang dalam kurun waktu Tahun untuk mewujudkan sasaran strategis yang sudah ditentukan. Tabel 5.1. Identifikasi Risiko RSK Dr. Sitanala Tangerang No Sasaran Strategis Fase kegiatan Sasaran Risiko Teridentifikasi 1 - Perspektif LG Pencegahan kebakaran Mencegah terjadinya bahaya kebakaran di Rumah Sakit - Sistem kelistrikan - Sistem DAMKAR 2 - Perspektif Pencegahan Mencegah - Kesiapan IBP terhentinya terhentinya operasionalisasi operasional kegiatan genset Rumah Rumah Sakit operasional Sakit akibat Listrik Rumah Sakit padam Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

138 3 - Perspektif Pencegahan Mencegah - Kesiapan Stakeholder terhentinya terhentinya operasional dan dan IBP operasional kegiatan pemeliharaan IPAL operasionalis IPAL asi IPAL Rumah Sakit 5.2. Penilaian Tingkat Risiko Pada bagian ini disampaikan pengukuran tingkat risiko dengan memperhatikan tingkat kemungkinan munculnya suatu jenis risiko dan estimasi besar dampak risiko yang ditimbulkan bila risiko terjadi bagi sasaran strategis RSK Dr. Sitanala Tangerang. Tabel 5.2 Penilaian Tingkat Risiko RSK Dr. Sitanala Tangerang No Risiko Dampak Level Risiko Pemilik Risiko 1 Hilangnya asset akibat kebakaran Terhentinya pelayanan rumah sakit 5 Direktur Utama 2 Terjadinya pemadaman listrik Terhentinya pelayanan 3 Direktur Utama 3 Terhentinya Gangguan kesehatan 3 Direktur Utama pengolahan limbah lingkungan rumah sakit Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

139 5.3. Rencana Mitigasi Risiko Mitigasi risiko yang dapat diupayakan terhadap risiko yang teridentifikasi antara lain adalah seperti tampak pada Tabel 5.3 dibawah ini : Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

140 Tabel 5.3. Rencana Mitigasi Risiko RSK Dr. Sitanala Tangerang No Risiko Deskripsi Risiko Penyebab Dampak Mitigasi Biaya (Rp.) Penanggung Jawab 1 Hilangnya asset akibat kebakaran Kebakaran Instalasi Listrik korsleting Terhentinya pelayanan rumah sakit 1. Pemeliharaan jaringan instalasi listrik 2. Penggantian jaringan instalasi listrik K3 IPSRS SDM 3. Pengadaan Alat Pemadam kebakaran Pelatihan SDM Terjadinya pemadaman listrik Terhentinya operasionalis asi rumah sakit Pemadam listrik Terhentinya pelayanan rumah sakit 1. Pemeliharaan Genset 2. Pelatihan SDM untuk operasional genset dan sistem jaringan listrik rumah sakit IPSRS SDM 3 Terhentinya pengolahan limbah rumah sakit Gangguan pengelolaan limbah rumah sakit Terhentinya operasional IPAL Gangguan kesehatan lingkungan 1. Pemeliharaan IPAL 2. Pelatihan SDM IPAL Instalasi Sanitasi dan Kesling Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

141 BAB VI PROYEKSI FINANSIAL Proyeksi finansial pada periode Tahun RSK Dr. Sitanala terdiri atas estimasi pendapatan, rencana kebutuhan anggaran serta rencana pendanaannya seperti dijelaskan dibawah ini : 6.1. Estimasi Pendapatan Estimasi pendapatan RSK Dr. Sitanala Tangerang disusun berdasarkan sumber-sumber pendapatan yang ada di RSK Dr. Sitanala Tangerang seperti dana yang bersumber dari pemerintah maupun dana yang bersumber dari masyarakat beserta estimasi besaran pendapatannya pertahun selama 5 Tahun (Tahun ), seperti tampak pada tabel 6.1. Tabel 6.1 menunjukkan jika sumber pendapatan RSK Dr. Sitanala Tangerang adalah berasal dari dana pemerintah baik pusat maupun daerah juga dari dana masyarakat. Untuk mencapai visi sebagai rumah sakit rujukan nasional, maka banyak hal yang perlu dikembangkan RSK Dr. Sitanala Tangerang. Sehingga membutuhkan estimasi biaya yang tidak sedikit. Selanjutnya dengan telah ditetapkannya RSK Dr. Sitanala Tangerang sebagai rumah sakit PPK-BLU maka pendapatan rumah sakit yang bersumber dari dana masyarakat seperti dari pemberian layanan kesehatan, pelayanan pendidikan serta pelatihan, maupun jasa lainnya juga di estimasikan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

142 Tabel 6.1. Estimasi Pendapatan RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun NO SUMBER PENDAPATAN BASELINE TAHUN 2013 ESTIMASI PENDAPATAN DANA PEMERINTAH a. APBN b. APBNP DANA MASYARAKAT a. Pelayanan b. Lainnya Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

143 6.2. Rencana Kebutuhan Anggaran Estimasi Kebutuhan anggaran RSK Dr. Sitanala Tangerang untuk kelangsungan operasi Tahun adalah sebagai berikut : Tabel 6.2 Estimasi Anggaran Operasional RSK Dr.Sitanala Tangerang Tahun NO JENIS KEGIATAN BASELINE ESTIMASI KEBUTUHAN ANGGARAN (RP) TAHUN GAJI PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

144 6.3. Rencana Pendanaan Tabel 6.3 Rencana Pendanaan NO SASARAN STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN TOTAL BIAYA (Rp.) 1 Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM 1. Peningkatan kompetensi SDM 1. Pelatihan SDM Medis 2. Pelatihan SDM Keperawatan 3. Pelatihan SDM Non Medis 4. Seminar/Simposium/Workshop/Pertemuan 5. Sosialisasi regulasi 6. Study Banding 7. Capacity Building (1-6) Terwujudnya pengembangan SIM-RS 2. Pemenuhan kebutuhan SDM 1. Pemenuhan Hardware dan Software SIM-RS 1. Pemenuhan Tenaga PNS 2. Pemenuhan Tenaga P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Sama) 1. Pengadaan Alat Pengolah Data 2. Pengadaan Server SIM-RS 3. Pengadaan Router 4. Pengadaan Switch HUB 5. Pengadaan Wifi Pemeliharaan SIM-RS 1. Pemeliharaan Hardware 2. Pemeliharaan Software 3. Pemeliharaan Jaringan Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

145 3 Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana 1. Penambahan sarana dan prasarana 1. Penggantian Instalasi Jaringan Listrik 2. Pembangunan Ged. Rawat Inap kelas 3 3. Kelanjutan pembangunan kamar operasi lt. 3 Ged. E wing Kanan 4. Kelanjutan Pembangunan Instalasi Gizi 5. Kelanjutan Pembangunan SALASAR 6. Pembangunan ged. Power House dan IPSRS 7. Pembangunan ged. Arsip 8. Pembangunan instalasi Loundry 9. Pembangunan Kantor dan Pos Satpam 10. Pembangunan Ged. Layanan Terpadu Wing Kiri 11. Pembangunan Ruang Logistik 12. Pembuatan Maket dan DED (Detail Enginering Design) Rumah Sakit 13. Pembangunan Ged. Diklat 14. Pembangunan Gudang Farmasi 15. Pengadaan Genset 500 KVA (2 Unit) 16. Pembangunan drainase dan dekker pintu gerbang 17. Pembuatan Taman dan Air Mancur 18. Pembangunan Kantin Pasien 19. Pembangunan Toilet Umum 20. Pembuatan Pelebaran Jalan Utama 21. Pembangunan Gedung Kamar Jenazah Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

146 2. Pengembangan Sarana dan Prasarana 22. Pembangunan Pagar Pembatas Renovasi Gedung Kamar Jenazah 2. Pengadaan Alkes Rehabilitasi Medik 3. Pegembangan CSSD 4. Pengadaan Alkes Medik 5. Pengadaan Alkes Keperawatan 6. Pengadaan Farmasi 7. Pengadaan Bahan Makanan dan Lauk Pauk Pasien 8. Penambahan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 9. Pengadaan Alat dan Bahan RT 10. Pengadaan Alat Tulis Kantor 11. Pengadaan Cetakan dan Catatan Medik 12. Pengadaan Linen RT 13. Pengadaan Solar untuk Genset 14. Pengadaan Kendaraan Roda Pengadaan Kendaraan Roda Pengisian Tabung DAMKAR 17. Tindak lanjut Pembangunan Perumahan Non Dinas Rp Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

147 4 Terwujudnya perbaikan proses bisnis terpadu 3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 1. Tingkat akuntabilitas kinerja RS-BLU 18. Pembuatan Konblok Lahan Parkir Motor dan Mobil 19. Penambahan Jaringan Listrik 20. Rehabilitasi Aspal Jalan Utama 21. Penambahan Peralatan Instalasi Loundry 22. Pengembangan instalasi Gas Medis 23. Penambahan 2 Elafator 24. Pengadaan UPS 1. Pemeliharaan Jaringan Listrik 2. Pemenuhan sarana dan prasarana instalasi gizi 3. Pemenuhan sarana dan prasarana Loundry 4. Pemeliharaan Roda 4 dan roda 2 5. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 6. Pemeliharaan Tabung DAMKAR 1. Perbaikan akuntabilitas kinerja pelayanan 2. Perbaikan akuntabilitas kinerja keuangan 3. Perbaikan akuntabilitas kinerja manajemen Perbaikan Proses Bisnis Pelayanan 1. Perbaikan Proses Bisnis Rawat Jalan 2. Perbaikan Proses Bisnis Rawat Inap 3. Perbaikan Proses Bisnis IGD 4. Perbaikan Proses Bisnis Penunjang 5. Perbaikan Proses Bisnis Kamar Operasi Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

148 6. Perbaikan Proses Bisnis Rehabilitasi 3. Penelitian dan pengembangan 1. Penelitian 2. Pengembangan Terwujudnya jejaring kemitraan strategis 4. Program penghargaan kinerja Program pertumbuhan capaian jejaring kemitraan 1. Penghargaan kinerja 1. Melakukan Bimbingan Teknis Kedaerah Binaan 2. Membina Jejaring rujukan berjenjang 3. MoU Dinsos Se-Jabodetabeka 4. MoU Dinkes Se-Jabodetabeka 5. MoU dengan Puskesmas 6. MoU Disnaker Se-Jabodetabeka 7. MoU Pembangun Jejaring rujukan kusta berjenjang dengan RS se-jabodetabeka 8. MoU LSM Pemerhati disabilitas 9. Kegiatan Preventif dan promotif kesehatan 10. Home Visit 11. Workshop Terapi Kerja (2-11) Program Promotif dan preventif 1. Pemeriksaan Laboratorium Lingkungan 2. Pest Control 3. UKL / UPL 4. Pengelolaan Limbah B3 Medis Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

149 5. Pemeliharaan IPAL 6. Pengelolaan sampah domestik 7. Cleaning service 8. Perawatan taman 9. Hygiene Service Terwujudnya RS yang terakreditasi Nasional Program akuntabilitas kinerja keuangan Tahapan akreditasi 1. MoU dengan BPKP Prov. Banten 2. Pelaksanaan Audit oleh Akuntan Publik 3. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan dengan BPKP 4. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan dengan Kementerian Keuangan 5. Rekonsiliasi dengan KPPN 6. Review Perencanaan Anggaran dengan Eselon I 1. Persiapan Akreditasi 2. Penilaian Akreditasi 3. Pelaporan Akreditasi (1-6) (1-3) 7 Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Internal dan eksternal > 80% pegawai dan pasien puas terhadap kinerja Rumah sakit 1. Melakukan survey kepuasan pelanggan 2. Kegiatan mutu rumah sakit 3. Penanganan Komplain (1-3) Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

150 8 Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kendali biaya Tingkat pertumbuhan pendapatan pertahun 1. Advokasi pola tarif terapi kerja rehabilitasi karya dan sosial medik 2. Advokasi pola tarif Okupasi Terapi 3. Penyusunan RBA (1-3) Persentese cost reduction 1. Efisiensi Sumber Daya 2. Penyusunan Perencanaan dan Anggaran 3. Penghapusan BMN yang rusak / tidak terpakai 4. Rekonsiliasi Eksternal dan Internal dalam pemakaian anggaran RS 5. Evaluasi Tarif / Unit cost 6. Kegiatan inventarisasi aset BMN RS 7. Penyelesaian Pemutihan Lahan 26 Kavling yang belum selesai 8. Pengamanan Aset 9. Kegiatan Laporan Berkala / LAKIP (1-9) Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

151 BAB VII P E N U T U P RSK Dr. Sitanala Tangerang telah berdiri sejak tahun 1951 dan merupakan Rumah Sakit yang memiliki aset cukup besar serta memberi arti tersendiri dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat. RSK Dr. Sitanala sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Vertikal Menteri Kesehatan berperan serta dalam layanan kesehatan khususnya di bidang Kusta sesuai Tugas dan Fungsi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2012 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSK Dr. Sitanala Tangerang. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, RSK Dr. Sitanala perlu membuat suatu rencana strategis bisnis untuk 5 tahun ke depan, yaitu Tahun dengan harapan rencana strategi bisnis ini dapat menjawab pertanyaan tentang kondisi dan posisi organisasi saat ini, kapan dan bagaimana tujuan akan dicapai serta langkah pencapaian tujuan tersebut. Penyusunan Revisi III Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang ini dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak baik manajemen maupun layanan serta dengan melibatkan stakeholder inti dengan tujuan agar RSB ini benar-benar dapat dijadikan panduan dalam mencapai visi dan misi organisasi kedepan. RSB ini disusun dengan menjelaskan latar belakang pembuatan RSB beserta tujuan dan dasar hukumnya, gambaran kinerja rumah sakit tahun-tahun sebelumnya, lalu penilaian kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang menjelaskan posisi RSK Dr. Sitanala saat ini, visi misi dan tata nilai kedepan, serta strategi pencapaian visi misi tersebut. Berdasarkan analisis, RSK Dr. Sitanala berada pada kondisi stabil sehingga yang dapat dilakukan adalah penguatan mutu kelembagaan, Investasi, penyempurnaan dan penataan organisasi, serta peningkatan kemampuan sistem, proses bisnis dan memantapkan tingkat layanan. Berangkat dari posisi ini selanjutnya dipilih beberapa strategi yang dapat diterapkan berikut mitigasi terhadap risiko yang mungkin terjadi dan menghambat pencapaian tujuan. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

152 Dengan selesainya Revisi III Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun ini, maka diharapkan RSK Dr. Sitanala dapat melaksanakan visi, misi sesuai tugas dan fungsi yang diberikan serta pelaksanaan nantinya dapat selaras dengan program dan rencana kerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

153 Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun

NOMOR : IR.02.03/I/05535/2016 REVISI II (DUA)

NOMOR : IR.02.03/I/05535/2016 REVISI II (DUA) NOMOR IR.02.03/I/05535/2016 REVISI II (DUA) LEMBAR PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS BISNIS ( RSB ) RUMAH SAKIT KUSTA DR. SITANALA TANGERANG TAHUN 2015-2019 Disahkan di Tangerang Pada Tanggal 29 Desember 2016

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 LAMPIRAN LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 RSUD Lawang mempunyai 2 sasaran srategis, yaitu : 1. Meningkatnya sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan, dan kebijakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. ObyekPenelitian Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Slogan Perusahaan :Melayani dengan Ramah, Sabar, Kasih, Sayang Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 Telp :(021)

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Jl. Diponegoro No. 125,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh

Lebih terperinci

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA'A Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Berkualitas Bertumpu Pada Semangat Melayani Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Secara Optimal 1. Mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 2016 DAFTAR ISI Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Maksud

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhonya. Laporan Kinerja (LKj)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelayanan kesehatan, tidak dapat dilepaskan dari sarana pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada adalah rumah sakit. Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

ALOKASI REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT TAHUN 2016

ALOKASI REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT TAHUN 2016 ALOKASI REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT TAHUN 206 Realisasi anggaran belanja tahun 206 adalah sebagai berikut : Anggaran Rupiah Murni : KODE URAIAN TERAKHIR REVISI VI SELF SETELAH SELF REALISASI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. HARYOTO Jl. Basuki Rahmat No. 5 Telp (0334) 881666 FAX (0334) 887383 LUMAJANG 67311 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang optimal dari rumah sakit cenderung terus meningkat. Fenomena ini menuntut pihak rumah sakit

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat karya dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik adalah Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undangundang Nomor 25

Lebih terperinci

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN LAKIP RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-nya, sehingga penyusunan dokumen laporan akuntabilitas kinerja pemerintah Rumah

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Lawang dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Rumah Sakit Rujukan Tingkat

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntable serta berorientasi pada hasil, kami yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut American Hospital Association, Wolper dan Pena, Association of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Jumlah capaian pemeriksaan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012 Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 2012 Satuan (1) (2) (3) (4) 1 Terlaksananya berbagai jenis pelayanan laboratorium yang

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI MISI TUJUAN SASARAN Meningkatan Pengembangan Pelayanan Medis Spesialis Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Memenuhi Kebutuhan Sarana

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.315, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. ORTA RS Kelas B dr. Suyoto. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha. I. Gambaran Umum Rs. Umum Kabanjahe Kabupaten karo adalah RS kelas c berdasarkan surat keputusan menkes RI No HK.2.3/1/2/214 terletak di kota Kabanjahe Ibukota Kabupaten Karo berjarak ± 76 km dari ibukota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, masyarakat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, masyarakat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM a. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 VISI : Menjadi Rumah Sakit yang Bermutu Internasional dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian MISI : Menyelenggarakan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGI BISNIS

RENCANA STRATEGI BISNIS RENCANA STRATEGI BISNIS TAHUN ANGGARAN 2015-2019 RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan medis semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) perencanaan pembangunan tahunan daerah dilaksanakan melalui Musyawarah

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Secara umum telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana pembangunan di Kabupaten Lamongan dan secara proporsional telah berjalan dengan baik, hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun. memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun. memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (2000) rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses manajemen, perencanaan sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam menjalankan kegiatannya. Perencanaan tersebut sebagai acuan organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah

Lebih terperinci

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko... DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik Dan Gambar... vi BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB)... 3 1.3 Dasar

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (2000) rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian 4.1.1.1 Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Dimulai sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia dan merupakan hak dasar manusia. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TUGAS POKOK : Melaksanakan upaya kesehatan yang berdayaguna dengan menggunakan upaya penyembuhan

Lebih terperinci

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator : Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2015 yang penyusunannya masih berpedoman pada

Lebih terperinci

PEMAPARAN RAPAT KERJA TAHUN Rumah Sakit Pelabuhan Medan

PEMAPARAN RAPAT KERJA TAHUN Rumah Sakit Pelabuhan Medan PEMAPARAN RAPAT KERJA TAHUN - 2016 Rumah Sakit Pelabuhan Medan Medan, September Evaluasi pencapian Volume, Layanan dan Pendapatan s.d Triwulan II & Estimasi Realisasi thn Volume Pasien I Pasien 1. Internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. kesehatan (RPJPK) tahun dalam tahap ke-3 ( ),

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. kesehatan (RPJPK) tahun dalam tahap ke-3 ( ), BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di

Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan terhadap layanan kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan ini masyarakat akan berupaya untuk mendapatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Pebruari Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya, MM, Sp.KG NIP

KATA PENGANTAR. Malang, Pebruari Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya, MM, Sp.KG NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhonya. Laporan Kinerja (LKj) ini dapat terselesaikan. Laporan Kinerja ini merupakan rangkuman dari kegiatan - kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini didasarkan pada dasar hukum yang telah ditetapkan sebagai berikut 1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) RSUD Dr. SLAMET KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) RSUD Dr. SLAMET KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) RSUD Dr. SLAMET KABUPATEN GARUT Alamat : Jln. Rumah Sakit No.12 Telp. (0262) 232720 Fax. 541327 Garut 44151 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun biaya kesehatan semakin tinggi, tidak terkecuali di Indonesia. Dengan semakin tinginya biaya kesehatan mengakibatkan kemampuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut : BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Disusun : TAHUN 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR BAGAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara

Lebih terperinci

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2016 RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG JL. DARMO SUGONDO NO. 83 REJOAGUNG PLOSO TELP. (0321) 888615, FAX. (0321) 885311 KODE POS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Ambarawa

KATA PENGANTAR. Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Ambarawa KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufik, dan karunia Nya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka merupakan bagian pertanggung jawaban Rumah Sakit sebagai SKPD dalam menyampaikan laporan hasil program

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG STADAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penting yang berfungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Proses penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah adalah proses yang sangat penting dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah, Undang-Undang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR: 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai

Lebih terperinci

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit ANALISIS FAKT0R FAKTOR MOTIVASI YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN DOKTER SPESIALIS DALAM PENULISAN RESEP SESUAI FORMULARIUM DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS Untuk

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BIMA, a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Formulir RL 2 DATA KETENAGAAN

Formulir RL 2 DATA KETENAGAAN Formulir RL 2 DATA KETENAGAAN Kode RS : 3404022 Pria Pria Pria TENAGA MEDIS 8 26 2 10-6 -16 Dokter Umum 3 15-3 -15 Dokter PSDS 1-1 Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 1 Dokter Spesialis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2014 yang penyusunannya berdasarkan pada program

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit merupakan suatu organisasi dalam bidang kesehatan yang berfungsi untuk mengupayakan kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG JL. DARMO SUGONDO NO. 83 REJOAGUNG PLOSO TELP. (0321) 888615, FAX. (0321)

Lebih terperinci

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik Contoh Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Struktur Organisasi ( lampiran 1) Rumah sakit umum pusat nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo/RSCM) merupakan Unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit termasuk unit usaha yang tergolong dalam jenis perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari keuntungan. Adapun tujuannya untuk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. Ratulangi

Lebih terperinci