BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Lawang dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Untuk itulah Rumah Sakit Umum Daerah Lawang membuat Laporan Kinerja (LKj) Tahun dan Penetapan Kinerja Tahun. B. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja ini untuk menyajikan hasil program dan kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun yang telah tertuang dalam perjanjian kinerja. Adapun tujuan dari pembuatan pelaporan ini adalah untuk mengetahui berapa prosen program dan kegitanan yang dilakukan bila dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditentukan dan disepakai. 4

2 C. Gambaran Umum 1. Organisasi DIREKTUR RUMAH SAKIT KOMITE MEDIS RUMAH SAKIT SUB BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN SUB BAGIAN PELAYANAN SUB BAGIAN PENUNJANG INSTALASI RAWAT JALAN INSTALASI RAWAT INAP INSTALASI REKAM MEDIS INSTALASI PENUNJANG MEDIS Ket : Garis Koordinasi : Garis Tanggung Jawab 5

3 2. Sumber Daya Aparatur Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Lawang Seluruhnya berjumlah 220 ( Dua Ratus Dua Puluh ) Orang terdiri dari : a. Jumlah Pegawai Menurut Golongan : Tenaga Honorer = 154 Orang Golongan I = - Orang Golongan II = 25 Orang Golongan III = 34 Orang Golongan IV = 7 Orang b. Jumlah Tenaga Teknis dan Non Teknis Dokter Umum = 12 Orang Dokter Gigi = 3 Orang Dokter Spesialis Bedah = 1 Orang Dokter Spesialis Penyakit Dalam = 2 Orang Dokter Spesialis Anak = 1 Orang Dokter Spesialis Obgyne = 2 Orang Dokter Spesialis Paru - Paru = 1 Orang Dokter Spesialis Mata = 1 Orang Dokter Spesialis Anestesi = 2 Orang Dokter Spesialis Konservasi Gigi = 1 Orang Tenaga Keperawatan (Perawat dan Bidan) = 93 Orang Tenaga Kefarmasian (Apoteker dan Asisten Apoteker) = 9 Orang Tenaga Kesehatan Masyarakat = 2 Orang Tenaga Gizi = 4 Orang Tenaga Ketehnisan Medik = 1 Orang Perawat Gigi = 2 Orang Pekarya (Rontgen, SPKU, Pekarya Atas & Ass. Perawat) = 0 Orang Radiografer = 2 Orang Perekam Medis = 1 Orang Analis Kesehatan = 4 Orang Psikolog = 0 Orang Pembantu Ahli Gizi = 6 Orang D1 Farmasi = 0 Orang Manajemen Farmasi = 0 Orang Tenaga Non Medis = 46 Orang c. Jumlah Pejabat Struktural Direktur = 1 Orang Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan = 1 Orang Kepala Sub Bagian Pelayanan = 1 Orang Kepala Sub Bagian Penunjang = 1 Orang 6

4 3. Capaian Kinerja RSUD Lawang Tahun 2013 No Sasaran Strategis 1 Tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan 2 Terpenuhinya standar ketenagaan, sarana prasarana dan peralatan sesuai dengan standar pelayanan Rumah sakit Indikator Kinerja Target Realisasi 1. Kapasitas Pelayanan Kesehatan perorangan di RS a. Prosentase tingkat hunian 60-65% 72.63% rumah sakit (BOR) b. Rata-rata lama pasien 4-5 hari 3.5 hari dirawat (ALOS) c. Rata-rata lama tempat tidur 1-2 hari 1.4 hari kosong/tidak terisi (TOI) d. Frekuensi pemakaian kali 77 tempat tidur dalam kurun waktu (BTO) 2. Angka kematian pasien dirawat di RS a. Angka kematian umum tiap 1000 pasien keluar (GDR) % b. Angka kematian 48 jam tiap 1000 pasien keluar % (NDR) 3. Pendapatan RS a. Capaian pendapatan tahun 114.4% berjalan 1. Kualifikasi tenaga profesional medis dan keperawatan a. Tenaga medis sesuai 62.5% dengan standar klasifikasi RS b. Tenaga keperawatan yang 70% memenuhi standar kompetensi 2. Kelengkapan sarana dan prasarana Rumah Sakit a. Kelengkapan alat 70% kesehatan yang terstandar b. Kelengkapan sarana 80% gedung/fisik sesuai standar 7

5 D. Dasar Hukum 1. Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang - undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotis 3. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Malang; 5. Peraturan BUpati Malang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi RSUD Lawang Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah; 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah; 7. Permenpan Nomor 53 Tahun tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah. 8. Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun tentang Review RPJMD 9. Surat Edaran Bupati Malang Nomor : 060/571/ / tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun serta Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun

6 E. Sistimatika Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksklusif Bab I : Pendahuluan F. Latar Belakang G. Maksud dan tujuan H. Gambaran Umum 4. Organesasi Perangkat daerah 5. Sumber Daya Aparatur 6. Capaian Kinerja SKPD Tahun 2013 I. Dasar Hukum J. Sistematika Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja C. Perencanaan Strategis 4. Visi 5. Misi 6. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program D. Perjanjian Kinerja Bab III : A. Capaian Kinerja Organesasi E. Realisasi Anggaran Bab IV: Penutup Lampiran: 9

7 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis 1. Visi Rencana Stratejik RSUD lawang adalah merupakan bagian integral dari Pemerintahan Kabupaten malang, oleh karena itu sistem perencanaan program kegiatan RSUD Lawang juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari progam kegiatan Pemerintahan Kabupaten Malang. Sebagaimana diketahui Visi RPJMD Kabupaten Malang Tahun : Terwujudnya masyarakata Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing (MADEP MANTEB) yang disahkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 ini menjadi dasar penyusunan rencana strategus (Jangka Menengah) RSUD Lawang yang selaras dengan Visi RSUD Lawang; "Menjadi Rumah Sakit yang mandiri dan Pilihan Masyarakat kabupaten Malang Tahun 2015" 2. Misi Misi merupakan penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan pada RPJMD Kabupaten Malang, dengan demikian Misi RSUD Lawang merupakan penjabaran dari Visi RSUD Lawang yakni: 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada semua lapisan masyarakat secara cepat, tepat, bermutu namun terjangkau dengan dilandasi etika profesi dan ketulusan hati. 2. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan di Wilayah Kecamatan Lawang dan sekitarnya. 3. Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dan meningkatkan fasilitas Rumah Sakit guna mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang profesional kepada masyarakat. 4. Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima. 5. Mewujudkan Kesejahteraan karyawan Rumah Sakit. 10

8 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Dari Visi Misi RSUD lawang bertujuan agar dapat terwujudnya suatu keinginan untuk bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen administrasi yang tertib, lancar dan akuntabel di segala bidang, dengan menerapkan kebijakan RS yang sesuai dengan peraturan menteri kesehatan tentang pelayanan kesehatan paripurna dan disesuaikan dengan programnya. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Instansi Pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan, maka sasaran dan indikator sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan oleh RSUD Lawang sebagai berikut: SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN No Sasaran Strategis Indikator Program 1. Tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijkan untuk pengembangan jenis layanan 1. Kapasitas Pelayanan Kesehatan Perorangan di Rumah Sakit 2. Angka Kematian pasien di rawat di Rumah Skit 3. Pendapatan Rumah Sakit 1. Standarisasi Pelayanan Kesehatan Terpenuhinya standar 1. Kualifikasi tenaga professional ketenagaan, sarana medis dan keperawatan 2 prasarana dan peralatan 2. Kelengkapan sarana dan sesuai dengan standar prasarana RS pelayanan RS 11

9 B. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja merupakan lembar / dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggikepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program / kegiatan. Sedangkan perjanjian kinerja antara Kepala SKPD dengan Bupati yang dituangkan di dalam program / kegiatan dengan tabel sebagai berikut: PERJANJIAN KINERJA No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan 2 Terpenuhinya standar ketenagaan, sarana prasarana dan peralatan sesuai dengan standar pelayanan Rumah sakit 1. Kapasitas Pelayanan Kesehatan perorangan di RS a. Prosentase tingkat hunian rumah sakit (BOR) b. Rata-rata lama pasien dirawat (ALOS) c. Rata-rata lama tempat tidur kosong/tidak terisi (TOI) d. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam kurun waktu (BTO) 2. Angka kematian pasien dirawat di RS a. Angka kematian umum tiap 1000 pasien keluar (GDR) b. Angka kematian 48 jam tiap 1000 pasien keluar (NDR) 3. Pendapatan RS a. Capaian pendapatan tahun berjalan 1. Kualifikasi tenaga profesional medis dan keperawatan a. Tenaga medis sesuai dengan standar klasifikasi RS b. Tenaga keperawatan yang memenuhi standar kompetensi 2. Kelengkapan sarana dan prasarana Rumah Sakit a. Kelengkapan alat kesehatan yang terstandar b. Kelengkapan sarana gedung/fisik sesuai standar 60-65% 4-5 hari 1-2 hari kali

10 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah kewajiban dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Demikian juga, LAKIP dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja pejabat dalam melaksanankan tugasnya. Sedangkan pada Pengukuran Kinerja itu sendiri meliputi hal-hal berikut : Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing masing kelompok indikator kinerja kegiatan; Tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing - masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Kerja. Pengumpulan data kinerja diperoleh denganmenggunakanformulir Capaian Indikator Kinerja Utama. Kualitas Indikator Kinerja Utama harus memenuhi persyarata - persyaratan sebagai berikut: IKU dapat diukur secara objektif IKU menggambarkan hasil IKU relevan dengan kondisi yang akan diukur IKU cukup untuk mengukur kinerja 13

11 3.a.1 Perbandingan target dan realisasi kinerja tahun Tabel 1 : Tabel sasaran tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 1 Tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan 1. Kapasitas Pelayanan Kesehatan perorangan di RS a. Prosentase tingkat hunian rumah sakit (BOR) b. Rata-rata lama pasien dirawat (ALOS) c. Rata-rata lama tempat tidur kosong/tidak terisi (TOI) d. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam kurun waktu (BTO) 2. Angka kematian pasien dirawat di RS a. Angka kematian umum tiap 1000 pasien keluar (GDR) b. Angka kematian 48 jam tiap 1000 pasien keluar (NDR) 3. Pendapatan RS a. Capaian pendapatan tahun berjalan 60-65% 4-5 hari 1-2 hari kali % 3.75 hari 3,26 hari 53 kali 10,70 4,76 135% Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa: Kapasitas Pelayanan Kesehatan perorangan bila dibanding dengan target sudah terpenuhi, kecuali prosentase hunian RS yang belum memenuhi target, hal ini dikarenakan jumlah tempat tidur yang meningkat. Angka kematian pasien dirumah sakit masih diatas target, hal ini dikarenakan jenis pasien yang datang sudah dalam kondisi kritis, dan pasien menolak untuk dirujuk. Pendapatan RS lebih besar dari target yang telah disepakati 14

12 Tabel 2: Tabel terpenuhinya standar ketenagaan, srana prasarana dan peralatan sesuai dengan standar pelayanan RS No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 1 Terpenuhinya 1. Kualifikasi tenaga 90% standar professional medis dan ketenagaan, keperawatan sarana 2. Kelengkapan sarana 80% prasarana dan prasarana RS peralatan sesuai dengan standar pelayanan RS Berdasarkan data tersebut diatas maka: Untuk kualifikasi tenaga professional baik medis maupun paramedis sudah memenuhi target, tetapi untuk kuantitasnya masih perlu penambahan. Kelengkapan sarana dan prasarana masih belum sesuai dengan standar yang seharusnya karena masih perlu banyak penambahan alat kesehatan yang diperlukan 15

13 3.a.2 Perbandingan target, realisasi dan capaian tahun dan 2013 Tabel 3: Tabel tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan No Sasaran Strategis 1 Tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan Indikator Kinerja Target Realisasi 2013 Realisasi 1. Kapasitas Pelayanan Kesehatan perorangan di RS a. Prosentase tingkat 60-65% 72,56% 54,70% hunian rumah sakit (BOR) b. Rata-rata lama 4-5 hari 3,5 hari 3,75 hari pasien dirawat (ALOS) c. Rata-rata lama 1-2 hari 1,4 hari 3,26 hari tempat tidur kosong/tidak terisi (TOI) d. Frekuensi pemakaian kali 77 kali 53 kali tempat tidur dalam kurun waktu (BTO) 2. Angka kematian pasien dirawat di RS a. Angka kematian ,70 umum tiap 1000 pasien keluar (GDR) b. Angka kematian ,76 jam tiap 1000 pasien keluar (NDR) 3. Pendapatan RS a. Capaian pendapatan 114,4% 135% tahun berjalan Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa: Kapasitas pelayanan kesehatan perorangan bila disbanding tahun 2013 mengalami penurunan hal ini dikarenakan dengan naiknya klas RS dari D ke C maka jumlah tempat tidur bertambah sehingga BOR mengalami penurunan 16

14 Angka kematian pasien jika dibandingkan dengan tahun 2013 juga mengalami kenaikan hal ini dikarenakan semakin kompleknya jenis penyakit yang ada dan sebagian besar pasien menolak untuk dirujuk jika ada kasus yang tidak bisa di tangani di RSUD Lawang Pendapatan RS jika dibandingkan dengan tahun 2013 juga mengalami kenaikan hal ini dikarenakan semakin tingginya kunjungan RS dan jenis pelayanan yang bertambah Tabel 4: Tabel tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 2013 Realisasi 1. Terpenuhinya 1.Kualifikasi tenaga 90% 92% standar professional medis dan ketenagaan, keperawatan sarana 2.Kelengkapan sarana 80% 83% prasarana dan prasarana RS peralatan sesuai dengan standar pelayanan RS Kualifikasi tenaga professional baik medis ataupun paramedic bila dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan di tahun RSUD lawing menambah tenaga baik medis maupun paramedic karena jenis layanan yang bertambah. Dengan adanya dana baik yang bersumber dari APBD ataupun APBN difokuskan untuk penambahan alat kesehatan dan gedung pelayanan untuk meningkatkan pelayanan yang ada. 17

15 3.a.3 Perbandingan Antara realisasi dan target Renstra Tabel 5: Tabel tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Renstra Target Realisasi 1 Tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan 1. Kapasitas Pelayanan Kesehatan perorangan di RS a. Prosentase tingkat hunian rumah sakit (BOR) b. Rata-rata lama pasien dirawat (ALOS) c. Rata-rata lama tempat tidur kosong/tidak terisi (TOI) d. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam kurun waktu (BTO) 2. Angka kematian pasien dirawat di RS a. Angka kematian umum tiap 1000 pasien keluar (GDR) b. Angka kematian 48 jam tiap 1000 pasien keluar (NDR) c. Pendapatan RS a. Capaian pendapatan tahun berjalan 60-65% 4-5 hari 1-2 hari kali % 4-5hari 1-2hari 30-40kali ,70% 3,75 hari 3,26 hari 53 kali 10,70 4,76 135% Berdasarkan data tersebut diatas maka: Karena target renstra sama dengan target renja dan perjanjian kinerja maka hasilnya adalah sama dengan perbandingan hasil kinerja tahun dibandingakan dengan target 18

16 Tabel 6: Tabel tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Renstra Target Realisasi 1. Terpenuhinya 1.Kualifikasi tenaga 92% standar professional medis dan ketenagaan, keperawatan sarana 2.Kelengkapan sarana 83% prasarana dan prasarana RS peralatan sesuai dengan standar pelayanan RS Berdasarkan table tersebut diatas maka: Kualifikasi tenaga professional baik medis ataupun paramedis bila dibandingkan dengan target renstra belum memenuhi target, hal ini dikarenakan kuantitas dokter spesialis dasar kuantitas masih belum terpenuhi. Walaupun mendapatkan dana baik yang bersumber dari APBD ataupun APBN difokuskan untuk penambahan alat kesehatan dan gedung pelayanan tetapi masih belum memenuhi kekurangan alat untuk standar pelayanan minimalnya. 19

17 3.a.4 Perbandingan Antara realisasi dengan target sasaran Nasional Tabel 7 : Tabel sasaran tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Nasional Realisasi 1 Tersedianya sumber daya manusia, sarana prasarana peralatan dan kebijakan untuk pengembangan jenis layanan 1. Kapasitas Pelayanan Kesehatan perorangan di RS a. Prosentase tingkat hunian rumah sakit (BOR) b. Rata-rata lama pasien dirawat (ALOS) c. Rata-rata lama tempat tidur kosong/tidak terisi (TOI) d. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam kurun waktu (BTO) 2. Angka kematian pasien dirawat di RS a. Angka kematian umum tiap 1000 pasien keluar (GDR) b. Angka kematian 48 jam tiap 1000 pasien keluar (NDR) 3. Pendapatan RS a. Capaian pendapatan tahun berjalan 60-85% 6-9 hari 1-3 hari kali % 3.75 hari 3,26 hari 53 kali 10,70% 4.76% 135% Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa: Kapasitas Pelayanan Kesehatan perorangan bila dibanding dengan target Nasional belum terpenuhi, hal ini bias dilihat pada pencapaian indikator : Tingkat hunian RS Rata-rata lama tempat tidur kosong Frekuensi pemakaian tempat tidur Hal ini dikarenakan RSUD Lawang pada tahun meningkat klasnya dari type D menjadi type C sehingga jumlah tempat tidur otomatis naik pula< jari 50 tempat tidur menjadi 104 tempat tidur. 20

18 Angka kematian pasien dirumah sakit masih dibawah target, hal ini dikarenakan target nasional jauh lebih tinggi dibandingkan dengan target RS. Pendapatan RS lebih besar dari target yang telah disepakati Tabel 8: Tabel terpenuhinya standar ketenagaan, srana prasarana dan peralatan sesuai dengan standar pelayanan RS No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Nasional Realisasi 1 Terpenuhinya 4. Kualifikasi tenaga 92% standar professional medis dan ketenagaan, keperawatan sarana 5. Kelengkapan sarana 83% prasarana dan prasarana RS peralatan sesuai dengan standar pelayanan RS Berdasarkan data tersebut diatas maka: Untuk kualifikasi tenaga professional baik medis maupun paramedis sudah memenuhi target, tetapi untuk kuantitasnya masih perlu penambahan. Kelengkapan sarana dan prasarana masih belum sesuai dengan standar yang seharusnya karena masih perlu banyak penambahan alat kesehatan yang diperlukan 3.a.5 Analisis Penyebab keberhasilan atau kegagalan Berdasarkan data yang tersebut diatas maka bias kita lihat beberapa factor Antara lain: Fator keberhasilan dipengaruhi oleh meningkatnya partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas RS sehingga meningkatnya jumlah kunjungan hal ini bisa dilhat dari pendapatan yang telah memnuhi target, disamping itu juga meningkatnya jenis layanan yang disediakan RSUD Lawang 21

19 Disamping mengalami keberhasilan baik dari segi pendapatan maupun layanan yang ada, masih ada beberapa indicator yang tidak memenuhi target, hal ini dikarenakan RSUD lawing di tahun naik klas dari klas D menjadi klas C sehingga jumlah tempat tidur naik semula hanya 50 tempat tidur menjadi 104 tempat tidur 3.a.6 Analisis efisiensi atas penggunaan SDM dan Anggaran Perlu kita ketahui dengan meningkatnya klas RS maka pendapatan RS meningkat, hal ini selain jumlah kunjungan meningkat juga adanya peserta BPJS yang memanfaatkan fasilitas RSUD Lawang. Dari peserta BPJS yang memanfaatkan fasilitas RSUD Lawang maka bisa merupakan keuntungan RS type C, ini bisa dijelaskan klem Antara RS type C lebih besar dibandingkan dengan RS type D sedangkan jenis pelayanannya tidak berbeda jauh antara type C dan D, disamping hal tersebut diatas penganggaran yang ada diutamakan pada jenis pelayanannya sehingga RSUD lawang bisa mengefisiensikan anggaran yang ada. Untuk ketenagaan RSUD lawing selalu menerapkan sistem meningkatkan kinerja dengan berbasis no work no pay sehingga tenaga yang ada bias dimaksimalkan, hal ini ditempuh dengan perhitungan remunerasi yang saling menguntungkan dan tidak melangar undang-undang yang ada. 3.a.7 Analisis program dan kegiatan yang menjadi keberhasilan atau kegagalan Pada tahun ini RSUD Lawang ada 3 yaitu: Program standarisasi pelayanan kesehatan Program pembinaan industry rokok dan tembakau Program pengadaan, peningkatan sarana prasarana RS/RS jiwa/rs mata Dari ketiga program tersebut selain untuk biaya operasional RS juga untuk peningkatan sarana prasarana Rumah Sakit Dari program standarisasi pelayanan kesehatan berfokus pada belanja pegawai dan belanja barang dan jasa, sedangkan untuk program pembinaan industry rokok dan tembakau untuk pembelian alat kesehatan dan pengandaan gedung pelayanan. Untuk program pengadaan, peningkatan sarana prasarana RS/RS jiwa/rs mata difokuskan untuk pengadaan alat keseatan penunjang. 22

20 Dengan ketiga program tersebut RSUD Lawang menunjukkan keberhasilannya terutama pada pendapatan yang diatas target yang telah ditentukan. Namun demikian RSUD Lawang masih banyak kekurangan dalam hal sarana prasarananya sehingga ada beberapa indikator yang belum memenuhi target yang telah ditentukan. B. Realisasi Anggaran Untuk laporan penyerapan penganggaran dapat dilihat sebagai berikut: No Program Jenis Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Program Kegiatan Penyusunan Standarisasi standar analisis 3,445,000, ,386,402, Pelayanan Kesehatan belanja Pelayanan Kesehatan 2 Program pembinaan industri rokok dan Kegiatan Pembinaan lingkungan sosial industri dan tanam 6,952,780, ,754,133, tembakau tembakau Program 3 Pengadaan, Peningkatan sarana dan Prasarana RS/RS Kegiatan Pengadaan alat-alat kesehatan Rumah Sakit 2,000,000, ,969,000, Jiwa/ RS (APBD I) Program 4 Pengadaan, Peningkatan sarana dan Prasarana RS/RS Kegiatan Pengadaan alat-alat kesehatan Rumah Sakit 1,336,458, ,262,005, Jiwa/ RS (DAK) 23

21 3.c Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah Permasalahan dan strategi pemecahan masalah yang dihadapi di RSUD Lawang adalah sebagai berikut: 1. Jumlah tenaga belum sesuai dengan kebutuhan. 2. Sarana alat kesehatan yang belum sesuai standar pelayanan minimal. Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut di atas diperlukan upaya - upaya penanggulangan antara lain sebagai berikut: 1. Mengoptimalisasi tenaga yang telah ada 2. Jika ada kasus yang tidak bisa ditangani di RSUD Lawang karena keterbatasan alat, maka pasien dirujuk ke RS yang lebih tinggi 24

22 BAB IV Penutup Laporan Kinerja Satuan Perangkat Kerja Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Lawang Tahun ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Tahun Anggaran dan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Perangkat Kerja Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Lawang Tahun dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi. Mengenai keberhasilan, hambatan, dan cara pemecahan masalahnya dapat dilihat sebagai berikut: A. Keberhasilan Keberhasilan yang telah dicapai antara lain : 1. Bertambahnya jenis layanan 2. Meningkatnya pendapan RS 3. Mendapatkan penghargaan dari Bupati tentang penilaian kinerja B. Hambatan/masalah Beberapa hambatan/masalah yang masih dihadapi antara lain: 1. Jumlah tenaga medis dan paramenis juga administrasi yang belum memadai 2. Jumlah sarana prasarana yang belum sesuai dengan standar pelayanan minimal RS type C C. Pemecahan Masalah Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara : 1. Mengoptimalisasi tenaga yang telah ada 2. Melakukan tindakan medis sesuai dengan kapasitas RS dan peralatan yang tersedia 25

KATA PENGANTAR. Malang, Pebruari Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya, MM, Sp.KG NIP

KATA PENGANTAR. Malang, Pebruari Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya, MM, Sp.KG NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhonya. Laporan Kinerja (LKj) ini dapat terselesaikan. Laporan Kinerja ini merupakan rangkuman dari kegiatan - kegiatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 2016 DAFTAR ISI Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Maksud

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhonya. Laporan Kinerja (LKj)

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 LAMPIRAN LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 RSUD Lawang mempunyai 2 sasaran srategis, yaitu : 1. Meningkatnya sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan, dan kebijakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini didasarkan pada dasar hukum yang telah ditetapkan sebagai berikut 1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Secara umum telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana pembangunan di Kabupaten Lamongan dan secara proporsional telah berjalan dengan baik, hal

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG JL. DARMO SUGONDO NO. 83 REJOAGUNG PLOSO TELP. (0321) 888615, FAX. (0321)

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2016 RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG JL. DARMO SUGONDO NO. 83 REJOAGUNG PLOSO TELP. (0321) 888615, FAX. (0321) 885311 KODE POS

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA RSUD KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 Latar belakang, maksud dan tujuan Berdasarkan peraturan daerah kota Tangerang No 12 tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA RSUD KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Berdasarkan peraturan daerah kota Tangerang No. 12 tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undangundang Nomor 25

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS SKPD VISI DAN MISI 1. Pernyataan Visi Visi RSUD

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN LAKIP RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-nya, sehingga penyusunan dokumen laporan akuntabilitas kinerja pemerintah Rumah

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB II RENCANA STRATEGIS BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam lampiran Keputusan Bupati Siak Nomor 378/HK/KPTS/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Umum Daerah Siak disebutkan bahwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lawang, April 2014 Direktur RSUD Lawang Kabupaten Malang. drg. MARHENDRAJAYA,MM.Sp.KG NIP

KATA PENGANTAR. Lawang, April 2014 Direktur RSUD Lawang Kabupaten Malang. drg. MARHENDRAJAYA,MM.Sp.KG NIP KATA PENGANTAR Puji Sukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatnya telah dapat disusun Reviu Rencana Strategis (RENSTRA) RSUD Lawang tahun 2011 2015 dengan memperhatikan Undang Undang Nomor 25

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. HARYOTO Jl. Basuki Rahmat No. 5 Telp (0334) 881666 FAX (0334) 887383 LUMAJANG 67311 TAHUN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI Rencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Proses penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah adalah proses yang sangat penting dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo berpedoman pada dokumen perencanaan yang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntable serta berorientasi pada hasil, kami yang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR INDIVIDU LAMPIRAN SK DIREKTUR RSUD LAWANG NOMOR : 188.4/ /KEP/35.07.216/2016 TANGGAL : Januari 2016 1. JABATAN : KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN a. melaksanakan pengelolaan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka merupakan bagian pertanggung jawaban Rumah Sakit sebagai SKPD dalam menyampaikan laporan hasil program

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Disusun : TAHUN 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR BAGAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2014 yang penyusunannya berdasarkan pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dengan upayaa peningkatan kesehatan dan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dengan upayaa peningkatan kesehatan dan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 04 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan, bahwa RSUD Kanjuruhan Kepanjen merupakan

Lebih terperinci

1. Persentase peningkatan pasien rawat inap : BOR LOS TOI BTO Penunjang Medis : Laboratorium Radiologi Fisioterapi 68,20 3,31 1,57 74,07

1. Persentase peningkatan pasien rawat inap : BOR LOS TOI BTO Penunjang Medis : Laboratorium Radiologi Fisioterapi 68,20 3,31 1,57 74,07 Lampiran 1. RENCANA STRATEGIK (RS) TAHUN 2011 S/D 2015 Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima Visi : Terwujudnya Pelayanan Prima pada Tahun 2015 Misi : Menyelenggarakan Pelayanan yang Bermutu,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Page iv. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) RSUD Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF. Page iv. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) RSUD Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016 IKHTISAR EKSEKUTIF merupakan RS Kelas B, satu-satunya Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang mempunyai kapasitas 282 tempat tidur perawatan. Sebagai Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. salah satu perangkat daerah yang harus akuntabel menyampaikan pertanggung jawaban

IKHTISAR EKSEKUTIF. salah satu perangkat daerah yang harus akuntabel menyampaikan pertanggung jawaban Page1 IKHTISAR EKSEKUTIF Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu Kabupaten Enrekang merupakan salah satu perangkat daerah yang harus akuntabel menyampaikan pertanggung jawaban atau menjawab dan menerangkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA'A Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Berkualitas Bertumpu Pada Semangat Melayani Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Secara Optimal 1. Mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA RSUD KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Latar belakang, maksud dan tujuan Sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Tangerang, RSUD Kota Tangerang mepunyai kewajiban menyusun Renstra ( Rencana

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI MISI TUJUAN SASARAN Meningkatan Pengembangan Pelayanan Medis Spesialis Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Memenuhi Kebutuhan Sarana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) RSUD BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) RSUD BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) RSUD BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 RSUD BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah

Lebih terperinci

RSUD KOTA BANDUNG DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

RSUD KOTA BANDUNG DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... RSUD KOTA BANDUNG DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung... 2 1.3 Struktur

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

RSUD dr. SOEDONO MADIUN

RSUD dr. SOEDONO MADIUN RSUD dr. SOEDONO MADIUN DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Grafik.. iii Daftar Lampiran.... iv BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum.... 1 C. Tujuan 2 D. Gambaran

Lebih terperinci

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT NOTULEN RAPAT : Evaluasi Kinerja RSUD Kanjuruhan Kepanjen Triwulan IV 2015 dan Evaluasi 5 (lima) Tahunan (2011 2015) Hari/Tanggal : Rabu / 6 Januari 2016 Waktu Panggilan : 08.00 Wib Waktu Rapat : 08.30

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Ambarawa

KATA PENGANTAR. Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Ambarawa KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufik, dan karunia Nya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan pembangunan pada dasarnya disusun untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebesarbesarnya yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2015 yang penyusunannya masih berpedoman pada

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017 1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA RS JIWA SAMBANG LIHUM 2015

LAPORAN KINERJA RS JIWA SAMBANG LIHUM 2015 2015 LAPORAN KINERJA RS JIWA SAMBANG LIHUM 2015 RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) perencanaan pembangunan tahunan daerah dilaksanakan melalui Musyawarah

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri pelayanan jasa kesehatan berkembang sangat pesat di Indonesia. Di wilayah Yogyakarta sendiri terdapat 2.403 rumah sakit. Terdiri dari 1.850 Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan pernyataan kehendak rakyat untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak dibidang jasa khususnya pemberian jasa pada pasien, pemberian pelayanan keperawatan secara professional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lawang, Agustus 2013 Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya,MM. Sp.KG NIP

KATA PENGANTAR. Lawang, Agustus 2013 Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya,MM. Sp.KG NIP KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-nya telah dapat disusun Rencana Kerja (Renja) RSUD Lawang tahun 2014 dengan memperhatikan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD CICALENGKA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD CICALENGKA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD CICALENGKA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka merupakan Satuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. HASRI AINUN HABIBIE PROV GORONTALO 2016 I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. HASRI AINUN HABIBIE PROV GORONTALO 2016 I-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 1.1.1 Tugas dan Fungsi RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo sebagai salah satu SKPD

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 8 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT (HOSPITAL BY LAWS) PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

B. MAKSUD DAN TUJUAN. 1 dari 28 BAB I A. LATAR BELAKANG

B. MAKSUD DAN TUJUAN. 1 dari 28 BAB I A. LATAR BELAKANG BAB I PPEENNDDAAHUULLUUAANN A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 dan ditindaklanjuti dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap

Lebih terperinci

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah keempat kalinya dengan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah keempat kalinya dengan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten No. 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah keempat kalinya dengan Peraturan Daerah Kabupaten No. 9 Tahun 2014 bahwa Sekretariat

Lebih terperinci

RENJA RUMAH SAKIT UMUM NEGARA RUMAH SAKIT UMUM NEGARA TAHUN 2014

RENJA RUMAH SAKIT UMUM NEGARA RUMAH SAKIT UMUM NEGARA TAHUN 2014 RENJA RUMAH SAKIT UMUM NEGARA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM NEGARA KABUPATEN JEMBRANA 2013 KATA PENGANTAR Penyusunan Rencana Kerja RSU Negara Tahun 2014 merupakan kewajiban Direktur RSU Negara sesuai Permendagri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO Jl. Achmad. A. Wahab (Eks. Jl. Jendral Ahmad Yani No. 53), Kabupaten Gorontalo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO Jl. Achmad. A. Wahab (Eks. Jl. Jendral Ahmad Yani No. 53), Kabupaten Gorontalo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO Jl. Achmad. A. Wahab (Eks. Jl. Jendral Ahmad Yani No. 53), Kabupaten Gorontalo Telp. (0435) 88145 Fax (0435) 881095 I. PENDAHULUAN A. DATA UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) 14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak Tahun 2016, merupakan wujud dari

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 58 Bab IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Penetapan tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat Kabupaten Bandung didasarkan pada faktor-faktor

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 6.

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 6. WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 6.2 TAHUN 2014 TENTANG PEMANFAATAN HASIL JASA PELAYANAN PADA

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. Soedono Madiun tahun

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. Soedono Madiun tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan semua lapisan masyarakat yang berada di wilayah Selatan dan Barat Provinsi Jawa Timur utamanya Bakorwil I Madiun dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR, BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR, Menimbang : Mengingat a. bahwa rumah sakit merupakan

Lebih terperinci