RENCANA STRATEGI BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGI BISNIS"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGI BISNIS TAHUN ANGGARAN RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Telp , Fax / rsdr_rivaiabdullah@yahoo.co id

2 Rencana Strategis Bisnis RS Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang KATA PENGANTAR Keberhasilan dalam mengelola Rumah Sakit sebagai instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK -BLU) ditentukan oleh beberapa faktor utama, salah satu faktornya adalah mempersiapkan perencanaan lima tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bisnis yang merupakan gambaran dari rencana jangka panjang. Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-nya Rencana Strategis Bisnis tahun telah selesai disusun, dimana penyusunan Rencana Strategis Bisnis adalah kewajiban Pimpinan BLU yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, memuat sasaran, strategi dan program kerja beserta anggarannya dari Badan Layanan Umum Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Rencana Strategis Bisnis merupakan alat untuk menyusun kebutuhan dan biaya pada Rumah Sakit dalam waktu tertentu dan mengacu pada penetapan sasaran, strategi dan kebijaksanaan serta program kerja yang diupayakan adanya saling keterkaitan. Keterlibatan komponenkomponen didalam Rumah Sakit dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis akan begitu besar artinya. Hal ini dikarenakan dalam i

3 Rencana Strategis Bisnis RS Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang implementasinya kelak,komponen-komponen tersebut juga sekaligus merupakan alat kontrol yang efektif. Dengan ditetapkannya Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang sebagai instansi pemerintah yang menerapkan PPK-BLU, maka perlu kiranya diberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Angaran yang dimaksudkan agar bagi pengelola keuangan dan perencanaan di Rumah Sakit dapat memperoleh kemudahan dalam penyusunan rencana kegiatan untuk tahun mendatang. Terima kasih atas peran serta berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Rencana Strategis Bisnis tahun ini dapat tersusun, Semoga Rencana Strategis Bisnis yang tersusun ini dapat menjadi pedoman untuk mencapai kinerja optimal dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Layanan Umum Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang yang telah ditetapkan. Direktur Utama, dr. Ahmad Budi Arto, MM NIP ii

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... i iii vii viii ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Rencana Strategis Bisnis Dasar Hukum Sistematika Laporan BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI 2.1 Kinerja Aspek Pelayanan Kinerja Aspek Keuangan BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS 3.1 Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai Aspirasi Stakeholders Inti Tantangan Strategis Benchmarking Analisa SWOT Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis Analisa TOWS Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard (BSC) ii

5 BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS 4.1 Matriks IKU Kamus IKU Program Kerja Strategis BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO 5.1 Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko BAB VI PROYEKSI FINANSIAL 6.1 Estimasi Pendapatan Rencana Kebutuhan Anggaran... A. Anggaran Program Kelangsungan Operasi... B. Anggaran Program Pengembangan Rencana Pendanaan BAB VII PENUTUP 7.1Kesimpulan iii

6 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Efektivitas Pelayanan Umum Tabel 2.2 Efektivitas Pelayanan Kusta. 17 Tabel 2.3 Indikator Kinerja Keuangan Tabel 3.2 Faktor Internal Eksternal Tabel 3.3 Faktor Peluang Tabel 3.4 Faktor Ancaman Tabel 3.5 Faktor Kekuatan Tabel 3.6 Faktor Kelemahan Tabel 4.1 Matrik Indikator Kinerja Utama (IKU) Tabel 4.2 Program Kerja Strategis Tabel 5.1 Jenis Resiko Berdasarkan Sasaran Strategis Tabel 5.2 Matriks Resiko.. 77 Tabel 5.3 Penilaian Tingkat Resiko Tabel 5.4 Posisi Berbagai Resiko dalam matrik resiko Tabel 5.5 Penentuan Rencana Mitigasi Resiko Tabel 6.1 Estimasi Pendapatan Selama Lima Tahun Tabel 6.2 Estimasi Kebutuhan Anggaran Tabel 6.3 Estimasi Anggaran Program Pengembangan lima tahun Tabel 6.4 Rencana Pendanaan iv

7 DAFTAR GRAFIK Hal Grafik 2.1 Realisasi Kunjungan Pelayanan Rawat jalan..., Grafik 2.2 Realisasi Kunjungan Pelayanan Rawat Darurat Grafik 2.3 Realisasi Hari Perawatan Umum Grafik 2.4 Realisasi Hari Perawatan Kusta Grafik 2.5 Rasio Cash (Cash Ratio) Grafik 2.6 Rasio Lancar (Current Ratio) Grafik 2.7 Collection Periode (PP) Grafik 2.8 Perputaran Asset Tetap Grafik 2.9 Imbalan Atas Aktiva Tetap Grafik 2.10 Imbalan Ekuitas Grafik 2.11 Perputaran Persediaan Grafik 2.12 Subsidi Pasien Rumah Sakit v

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Rancangan Peta Strategis Hal vi

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan Rumah Sakit sangat kompleks karena Rumah Sakit merupakan salah satu mata rantai pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi utama penyembuhan dan pemulihan. Bagi Rumah Sakit Pemerintah, fungsi ini tidak sepenuhnya dapat berjalan sebagaimana diharapkan, oleh karena Rumah Sakit membutuhkan dana yang besar. Pada dasarnya Pemerintah telah memberi subsidi cukup besar tetapi perubahan sosial ekonomi dan peningkatan taraf pendidikan masyarakat menuntut kualitas pelayanan yang bermutu, sehingga penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit membutuhkan Sumber Daya Manusia dengan kualitas dan kuantitas yang memadai serta perlu ditunjang teknologi yang mutahir. Kondisi tersebut mendorong terjadinya perubahan fungsi Rumah Sakit dari fungsi sosial kearah fungsi sosial ekonomi yang membutuhkan investasi besar, sedangkan biaya operasional dan pemeliharaan Rumah Sakit saat ini baru terpenuhi 50 60%. Usaha penggunaan anggaran Rumah Sakit sendiri mengalami kesulitan karena terhambat oleh aturan-aturan yang ada terutama Undang-undang Perbendaharaan Negara. Disamping itu menurunnya kemampuan dana pemerintah 1

10 dalam penganggaran, memacu unit pelaksana teknis mencari jalan keluar. Oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu terus dilakukan. Salah satu langkah strategis yang ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja organisasi secara profesional dan mandiri. Dengan adanya PP No. 23 Tahun 2005 tentang PPK-BLU, ditindaklanjuti dengan PMK No.119/PMK.05/2007, tanggal 27 September 2007 tentang persyaratan administratif dalam rangka pengusulan dan penetapan satuan kerja Instansi Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, maka Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang termasuk salah satu instansi pelayanan kesehatan yang harus tunduk pada peraturan tersebut, sehingga Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang harus mempersiapkan segala sesuatunya agar dapat memenuhi persyaratan dimaksud. Dengan menjadi BLU, diharapkan Rumah Sakit akan lebih mampu bersaing serta lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis, guna memenuhi tuntutan pelayanan prima dari pelanggan/ masyarakat. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.3/KMK.05/2010 Tanggal 5 Januari 2010, Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Unit 2

11 Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) secara penuh. Disahkannya Undang-Undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kebijakan pemerintah yang mensejajarkan Rumah Sakit Pemerintah dengan Rumah Sakit Milik Swasta di dalam memperebutkan pelanggan BPJS di harapkan dapat menumbuhkan persaingan yang sehat di antara keduanya, sehingga dampaknya adalah masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi, kalau perlu pelayanan yang berstandar Internasional. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.3/KMK.05/2010 Tanggal 5 Januari 2010, Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) secara penuh, serta izin untuk melayani pasien umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK , tanggal 26 Agustus 2002, tentang Penunjukan Uji Coba Rumah Sakit Kusta Sungai Kundur Palembang Melaksanakan Pelayanan Umum, Dengan Unggulan Kusta, Rehabilitasi Medik Dan Pusat Rehabilitasi Stroke, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 010 Tahun 2012 tanggal 14 3

12 Maret 2012 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang, maka kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat baik pasien kusta maupun non kusta semakin terbuka lebar. Perencanaan sebagai bagian dari proses manajemen (stratejik), mutlak dilakukan oleh suatu organisasi sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan yang disusun dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui suatu perumusan strategi tertentu. Perumusan strategi yang berupa visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut bersifat permanen dan jangka panjang antara 5 sampai 20 tahun. Untuk menentukan bagaimana perumusan strategi dicapai diperlukan strategi yang lebih operasional berupa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan. Untuk menentukan alternatif strategi opersional, harus dilakukan melalui proses sistematis yang memiliki prosedur yang jelas. Hal tersebut tidak terlepas dari faktor internal organisasi berupa kekuatan dan kelemahannya serta adanya faktor eksternal berupa ancaman dan peluang. 4

13 1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis Penyusunan Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang bertujuan untuk : Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan selama periode lima tahunan yang sejalan dengan Rencana Aksi Ditjen Bina Upaya Kesehatan Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang dan dalam pencapaian visi yang ditentukan Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan stakeholder inti. 1.3 Dasar hukum Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 5

14 1.3.4 Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga Peraturan Menteri kesehatan Nomor 010 Tahun 2012 tanggal 14 Maret 2012 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Peraturan Menteri kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tanggal 18 Agustus 2014, tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit 1.4 Sistematika Laporan. Sistematika penyajian Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penyusunan rencana strategis bisnis, tujuan, dasar hukum dan sistematika laporan. Bab II Kondisi Kinerja Tahun Berjalan, menjelaskan tentang capaian organisasi 5 tahun berjalan yang berisikan antara lain kinerja pelayanan, kinerja keuangan, situasi SDM dan sarana prasarana. 6

15 Bab III Arah dan Prioritas Strategis, menjelaskan tentang pilihan atas arah dan prioritas strategi terhadap tantangan strategis yang tengah dan akan dihadapi oleh satker berupa rumusan Visi, Misi, tata nilai, Aspirasi Stakeholder inti, Tantangan Strategis, Benchmarking, Analisa SWOT, Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis, Analisa TOWS dan Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard. Bab IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis, Bagian ini menjelaskan ukuran kinerja utama dan target ukuran kinerja utama yang hendak dicapai untuk mengawal kemajuan pencapaian visi pada kurun waktu periode RSB. Program kerja strategis merupakan upaya konkrit utama yang akan dilakukan untuk mewujudkan sasaran strategis dalam kurun waktu periode RSB berupa Matriks IKU, Kamus IKU dan Program Kerja Strategis. Bab V Analisa dan Mitigasi Resiko, menjelaskan tentang risiko yang akan dihadapi dalam mewujudkan berbagai sasaran strategis untuk merealisasikan visi pada kurun waktu periode RSB. Bagian ini juga menjelaskan penilaian risiko dan mitigasi risiko 7

16 Bab VI Proyeksi Finansial, menjelaskan proyeksi finansial pada kurun waktu periode lima tahunan RSB, yang berisikan estimasi pendapatan dan rencana kebutuhan anggaran. Bab VII Penutup, menjelaskan kesimpulan dan rekomendasi serta saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang. 8

17 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI 2.1 Kinerja Aspek Pelayanan. Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang sebagai Rumah Sakit Khusus memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya penderita kusta meliputi rawat jalan, gawat darurat, rawat inap dan instalasi penunjang, serta rehabilitasi, juga sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan kusta diwilayah Indonesia bagian Barat. Disamping itu telah diberikan izin untuk dapat memberikan pelayanan umum terhadap masyarakat sekitar. Gambaran pencapaian hasil kegiatan Rumah Sakit tahun (Tahun 2014 Semester 1) adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Pelayanan 9

18 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang

19 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Kunjungan rawat jalan Rawat jalan melaksanakan kegiatan pelayanan yang menangani masalah pasien umum dan kusta. Grafik 2.1 Realisasi Kunjungan Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun

20 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Kenaikan yang cukup signifikan pada pelayanan rawat jalan umum dan kusta dari tahun karena : a. Adanya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan medik spesialistik yang tersedia di Rumah Sakit Kusta dr Rivai Abdullah Palembang. b. Adanya program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Kesehatan Daerah yang menyediakan jaminan pembiayaan bagi masyarakat kurang mampu, sehingga masyarakat menjadi lebih mudah untuk mengakses layanan kesehatan di rumah sakit. c. Adanya pengembangan jenis layanan baru dan optimalisasi SDM profesional dan terlatih di Rumah Sakit Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang. d. Adanya kerjasama yang baik antara Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dengan Pemerintah daerah khususnya Dinas Kesehatan Banyuasin dan Dinas Kesehatan di wilayah binaan. 12

21 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Kunjungan Rawat Darurat. Grafik 2.2 Realisasi Kunjungan Pelayanan Rawat Darurat Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Kenaikan yang cukup signifikan pada pelayanan rawat darurat dari tahun karena: a. Adanya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang selalu siap siaga 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu untuk mengatasi kasus-kasus penyakit yang membutuhkan penanganan segera (emergensi). b. Ketersediaan tenaga dokter jaga onsite di Instalasi Gawat Darurat, dengan kompetensi penanganan kegawat-daruratan bersertifikat sesuai standar akreditasi 13

22 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang c. Adanya program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Kesehatan Daerah yang menyediakan jaminan pembiayaan bagi masyarakat kurang mampu, sehingga masyarakat menjadi lebih mudah untuk mengakses layanan kesehatan di rumah sakit. d. Adanya kerjasama yang baik antara Rumah Sakit Kusta dr Rivai Abdullah Palembang dengan Pemerintah Daerah dan Perusahaan disekitar wilayah binaan rumah sakit. e. Kolaborasi antara unit kerja yang sehat dalam instansi RS Kusta Dr. Rivai Abdullah sekarang ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan RS Kusta Dr.Rivai Abdullah Palembang Realisasi hari perawatan umum. Grafik 2.3 Realisasi Hari Perawatan Umum Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun

23 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Kenaikan yang cukup signifikan pada hari perawatan dari tahun karena : a. Adanya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Rawat Inap tingkat lanjutan di rumah sakit sebagai bagian dari proses kuratif dan rehabilitatif. b. Diberlakukannya program berobat gratis Jamsoskes Sumatera Selatan Semesta dan program Jamkesmas dari Departemen Kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, sehingga akses terhadap pelayanan kesehatan dapat lebih terjangkau. c. Ketersediaan layanan yang komprehensif di Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang meliputi pelayanan medis, pelayanan penunjang diagnostik dan pelayanan keperawatan. d. Adanya kerjasama yang baik antara Rumah Sakit Kusta dr Rivai Abdullah Palembang dengan Pemerintah Daerah dan Perusahaan disekitar wilayah binaan rumah sakit. 15

24 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Realisasi hari perawatan pasien kusta. Grafik 2.4 Realisasi Hari Perawatan Pasien Kusta Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa hari perawatan pasien kusta mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun , hal tersebut diakibatkan oleh adanya pemberlakuan aturan tentang hari perawatan pasien kusta pada tahun 2010, dimana pasien kusta hanya dapat dirawat selama maksimum 180 hari dengan pembayaran klaim, selebihnya maka akan dibayarkan hanya biaya perhari saja (cost perday ) sebesar Rp ,- perharinya. 16

25 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Efektivitas pelayanan. Tabel 2.1 Efektivitas Pelayanan Umum Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun UMUM BOR ALOS BTO TOI NDR GDR HARI PERAWATAN 8,400 9,098 9,063 9,058 7,572 Tabel 2.2 Efektivitas Pelayanan Kusta Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun KUSTA BOR ALOS BTO TOI NDR GDR HARI PERAWATAN 23,338 10,900 12,336 11,896 6, Kinerja Aspek Keuangan Rasio keuangan Bentuk pertanggungjawaban manajemen Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan oleh pemerintah adalah dengan menyusun laporan 17

26 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang keuangan berupa Laporan posisi keuangan (Neraca), Laporan aktivitas (Laporan pendapatan dan beban) dan Laporan arus kas. Laporan keuangan tersebut di atas bertujuan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi seluruh pengguna laporan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi, terutama menyangkut beberapa hal : a. Menginformasikan jumlah dan sifat aktivitas kewajiban, dan aktiva bersih Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. b. Menunjukkan pengaruh dari setiap transaksi yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. c. Cara Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang mendapatkan dan membelanjakan kas dan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada likuiditas Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. d. Memberikan gambaran mengenai usaha jasa yang dilakukan oleh Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. 18

27 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Tabel 2.3 Indikator Kinerja Keuangan Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Grafik 2.5 Ratio Cash ( Cash Ratio ) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Tahun 2011 mengalami penurunan diakibatkan oleh turunnya kas dan setara kas sedangkan kewajiban jangka pendek meningkat. Grafik meningkat lagi ditahun berikutnya, diakibatkan oleh naiknya kas dan setara kas dan menurunya kewajiban jangka pendek. 19

28 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Grafik 2.6 Rasio Lancar (Current Ratio) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Terjadinya kenaikan yang signifikan pada tahun 2013 yang diakibatkan naiknya piutang pelayanan dan persediaan. Grafik 2.7 Collection Periode (CP) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Terjadi kenaikan pada tahun 2014 diakibatkan oleh naiknya piutang pelayanan. 20

29 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Grafik 2.8 Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Terjadi kenaikan pada tahun 2013 diakibatkan meningkatnya pendapatan operasional kemudian menurun lagi ditahun 2014, disebabkan pendapatan operasinal baru terealisasi 1 semester. Grafik 2.9 Imbalan Atas Aktiva Tetap (Return On Asset) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun

30 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Terjadi kenaikan pada tahun 2011 dan seterusnya diakibatkan naiknya surplus pendapatan Rumah Sakit. Grafik 2.10 Imbalan Ekuitas (Return On Equity) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Terjadi kenaikan pada tahun 2011 disebabkan adanya surplus pendapatan dan ditahun berikutnya surplus pendapatan semakin menurun. Grafik 2.11 Perputaran Persediaan (PP) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun

31 Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Terjadi kenaikan pada tahun 2014 diakibatkan oleh menurunnya persediaan, sedangkan pendapatan BLU meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Grafik 2.12 Subsidi Pasien Rumah Sakit Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Tahun Grafik pada POBO (Pendapat Operasional Biaya Operasional) tidak terlalu mengalami kenaikan maupun penurunan yang signifikan. 23

32 BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI Adanya kebijakan mengenai BLU merupakan satu tantangan dan juga suatu langkah strategis untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja Rumah sakit secara profesional dan mandiri. Diharapkan dengan menjadi BLU Rumah sakit dapat lebih bersaing secara leluasa dengan menerapkan prinsip- prinsip manajemen bisnis guna memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang prima. 3.1 Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai Visi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang adalah: TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT KUSTA YANG MANDIRI DAN PRODUKTIF TAHUN 2019 Untuk mewujudkan Visi tersebut maka Misi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang adalah: Meningkatkan Pelayanan Kusta dan Kesehatan lainnya secara komphrehensif dan terpadu Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian di bidang kusta dan kesehatan lainnya Meningkatkan dan memenuhi sarana dan prasarana 24

33 3.1.5 Optimalisasi Pemanfaatan saran dan prasarana Tata Nilai : Komitmen, Integritas, Professional, Responsibility, Keteladanan 3.2 Aspirasi Stakeholder Inti Aspriasi dari bebrbagai stakeholder inti yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut No Komponen Stakeholder Inti 1 Kementerian Kesehatan 2 Ditjen Bina Upaya Kesehatan 3 Pemerintah daerah Harapan Dapat Dukungan pencapaian visi dan misi Kementerian Kesehatan RI - Terlaksanannya tugas pokok dan Fungsi Rumah Sakit sesuai dengan visi-misi Kementerian Kesehatan RI. - Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit yang transparan, akuntabel, efisien dan efektif. - Terlaksananya Tupoksi Rumah Sakit khusus Kusta untuk wilayah Indonesia Bagian Barat - Rumah Sakit melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat Kekhawatiran Tidak tercapainya visi dan misi Kenterian Kesehatan RI - Belum optimalnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit - Kurangnya kemampuan dalam pengelolaan keuangan - Belum optimalnya pelaksanaan programprogram yang disusun - Belum optimal melaksanakan pelayanan kesehatan pada masyarakat 25

34 No Komponen Stakeholder Inti 4 Institusi pendidikan Harapan - Rumah Sakit dapat membantu membantu promosi, edukasi dan preventif penyakit kusta khususnya - Rumah Sakit memberikan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau - Rumah Sakit bekerja sama dengan Pemerintah Daerah - Rumah Sakit proaktif terhadap program kusta - Rumah Sakit Kusta peduli terhadap lingkungan - Tersedianya Sumber Daya yang mendukung proses pendidikan dan pelatihan - Menjadi pusat riset pendidikan dan kesehatan - Adanya kerja sama dengan institusi pendidikan - Sebagai sarana pendidikan dan pelatihan kesehatan 5 Masyarakat - Tersedianya pelayanan kesehatan lengkap - Melayani semua jenis asuransi kesehatan - Melayani peserta asuransi kesehatan dari semua wilayah Kekhawatiran - RS hanya melaksanakan tugas kuratif (secondary health care) - Kualitas pelayanan rendah dan mahal - Program RS tidak selaras dengan program Pemda - RS tidak proaktif - RS mencemari lingkungan - Sumber daya yang ada belum sesuai dengan standar - Fasilitas pendukung riset belum tersedia - Terhambatnya program institusi pendidikan - Fasilitas pendukung Diklat belum tersedia - Kebutuhan pelayanan tidak terpenuhi - Regulasi yang tidak pasti - Regulasi yang tidak pasti 26

35 No Komponen Stakeholder Inti Harapan - Tarif terjangkau - Proses pelayanan tanggap, cepat dan tepat - Petugas ramah dan empati - Tersedianya Fasilitas umumnya - Adanya layanan informasi - Dokter dan petugas standby - Lingkungan bersih, rapi dan indah 6 Pasien - Sakit cepat sembuh - Informasi yang lengkap tentang tindakan medis yang akan dilakukan dan perkiraan biaya - Alat kesehatan yang lengkap - Obat-obatan yang tersedia - Proses administrasi mudah dan cepat - Tindakan pelayanan yang cepat - Aman dan nyaman - Petugas ramah dan empati 7 Karyawan - Kesejahteraan meningkat - Terhindar dari infeksi Nosokomial - Adanya reward dan funishment Kekhawatiran - Mahal - Rujuk - Acuh - Kenyamanan tidak terpenuhi - Sulit mendapat informasi - Dokter tidak di tempat - Kurang nyaman - Perawatan lama - Ketidakpastian tindakan dan biaya - Kurang lengkap - Obat-obatan tidak tersedia - Proses administrasi Rumit - Lambat - Tidak aman dan nyaman - Acuh dan tidak empati - Tuntutan kebutuhan tidak terpenuhi - Belum diterapkannya PPI - PP 53 Tahun 2010 belum diterapkan secara konsisten 27

36 No Komponen Stakeholder Inti 8 Suplier / Penyedia jasa Harapan - Penerapan disiplin tanpa diskriminasi - Terjaminnya keselamatan kesehatan kerja - Adanya sosialisasi dan jaminan hokum - Transparansi - Pola karir sesuai aturan - Komitmen pencapaian tujuan organisasi - Tidak ada pungli - Proses pengadaan barang dan jasa mudah dan transparan - Proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan aturan yang berlaku - Pembayaran tepat waktu - Spesifikasi teknis dan barang jelas serta pasti Kekhawatiran - Komitmen dan konsistensi yang rendah - SOP, APD belum optimal - Tidak adanya perlindungan hukum - Tidak transparan - Pola karir tidak terlaksana - Kurangnya koordinasi - Terjadi pungli - Sulit, tidak transparan dan monopoli - Tidak sesuai aturan - Tidak tepat waktu - Berubah-ubah 9 Pelaku pelayanan kesehatan - Diterapkannya system pelayanan gawat darurat terpadu - Tersedia Ambulance on call - Adanya kerjasama dan komunikasi yang baik - Inormasi pelayanan kesehatan tersedia - Belum diterapak terkan SPGDT - Tidak tersedia - Miskomunikasi - Tidak Jelas 28

37 3.3 Tantangan Strategis. Faktor internal yang berupa Kekuatan, kelemahan, serta factor eksternal yang berupa peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Rumah Sakit Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang adalah sebagai berikut: Tabel 3.2. Faktor Internal dan Eksternal FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (Strength) 1 Adanya SK MENKES Nomor: 270/Menkes/SK/IV/1985, tanggal 4 Juni 1985 Sebagai rumah sakit rujukan wilayah barat untuk pelayanan kusta 2 Tersedia Sumber Daya Manusia yang cukup 3 SOTK sesuai kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan sebagai badan layanan Umum (BLU) KELEMAHAN (Weakness) 1 Kerjasama lintas sektor dan lintas program belum optimal 2 Pemanfaatan Sumber Daya Manusia untuk pelayanan pasien kusta belum optimal 3 Rendahnya dukungan dan komitmen pimpinan terhadap pelayanan kusta yang bermutu FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (Opportunity) 1 Meningkatnya Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kusta 2 Adanya PP 23 th tentang BLU dan perubahan PP 74 29

38 tahun Adanya program jaminan kesehatan dari pemerintah (BPJS) dan Jamkesda 4 Adanya Dukungan dari pemerintah daerah untuk pelayanan kusta ANCAMAN (Threat) 1 Tuntutan masyarakat akan pelayanan kusta yang prima dan mutu pelayanan yang maksimal 2 Kurangnya minat dokter spesialis yang essensial terhadap pelayanan kusta ke Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah 3 Belum adanya standar khusus untuk Akreditasi RS Kusta 4 Kemampuan keuangan untuk operasional RS rendah 3.4 Benchmarking. Sebagai pembanding BenchMarking dilakukan di Rumah sakit Mc Kean Thailand. Rumah Sakit ini terpilih karena pelayanannya yang baik terhadap pasien kusta. Yang berorientasi pada rehabilitasi medis dan sosial karya dengan mengajak peran serta aktif masyarakat sekitar untuk membantu pasien kusta dalam berinteraksi dengan dunia luar. 3.5 Analisa SWOT. Analisis SWOT dari factor peluang dengan memperhatikan 4 faktor. Hasil penjumlahan nilai terbobot didapatkan total nilai

39 Tabel 3.3 Faktor peluang FAKTOR PELUANG BOBOT RATING NILAI TER BOBOT Meningkatnya Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kusta Adanya PP 23 th tentang BLU dan perubahan PP 74 tahun 2012 Adanya program jaminan kesehatan dari pemerintah (BPJS) dan Jamkesda Adanya Dukungan dari pemerintah daerah untuk pelayanan kusta JUMLAH 74 Faktor ancaman terdiri dari 4 faktor. Hasil penjumlahan nilai terbobot adalah Tabel 3.4 Faktor Ancaman ANCAMAN BOBOT RATING NILAI TER BOBOT Tuntutan masyarakat akan pelayanan kusta yang prima dan mutu pelayanan yang maksimal Kurangnya minat dokter spesialis yang essensial terhadap pelayanan kusta ke Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Belum adanya standar khusus untuk

40 Akreditasi RS Kusta ANCAMAN BOBOT RATING Kemampuan keuangan untuk operasional RS rendah Belum adanya standar yang jelas tentang bedah rekonstruksi kusta Tidak konsistennya regulasi suprasistem NILAI TER BOBOT JUMLAH Faktor kekuatan juga terdiri dari 4 faktor. Total nilai terbobot = 56. Tabel 3.5 Faktor kekuatan KEKUATAN BOBOT RATING NILAI TER BOBOT Adanya SK MENKES Nomor: /Menkes/SK/IV/1985, tanggal 4 Juni 1985 Sebagai rumah sakit rujukan wilayah barat untuk pelayanan kusta SOTK sesuai kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan sebagai badan layanan Umum (BLU) Tersedia Sumber Daya Manusia yang cukup Laporan keuangan Terintegrasi dalam Sistem akuntansi Instansi dan Sistem Akuntansi Keuangan JUMLAH 56 32

41 Tabel 3.6 Faktor Kelemahan Faktor kelemahan terdiri dari 5 faktor. Total nilai terbobot adalah KELEMAHAN BOBOT RATING NILAI TER BOBOT Kerjasama lintas sektor dan lintas program belum optimal Tenaga spesialis kusta masih kurang Rendahnya dukungan dan komitmen pimpinan terhadap pelayanan kusta yang bermutu Pengelolaan proses bisnis berbasis tehnologi informasi masih kurang RS belum terakreditasi versi sarana dan prasarana belum memadai Kompetensi SDM kusta masih rendah JUMLAH

42 3.6. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis Dari analisa tersebut posisi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang berada pada posisi KUADRAN II, yakni terbentuk oleh potongan sumbu vertikal positif (peluang usaha) dan potongan sumbu horizontal negatif (kelemahan), maka Rumah Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang memiliki keunggulan strategi yang digunakan adalah memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan (OW) atau mengatasi kelemahan menangkap peluang (WO). Untuk menjaga kestabilan organisasi atau penguatan mutu kelembagaan ( stability). Artinya, melakukan prioritas strategis untuk melakukan investasi penyempurnaan dan penataan kemampuan organisasi, kemampuan sistem manajemen dan proses bisnis, serta kemampuan personilnya dan sambil memantapkan tingkat penguasaan layanannya. 34

43 3.7 Analisis TOWS. MATRIKS TOWS PELUANG ANCAMAN Meningkatnya Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kusta Tuntutan masyarakat akan pelayanan kusta yang prima dan mutu pelayanan yang maksimal Kurangnya minat dokter spesialis yang Adanya PP 23 th tentang BLU dan essensial terhadap pelayanan kusta ke perubahan PP 74 tahun 2012 Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Adanya program jaminan kesehatan dari pemerintah (BPJS) dan Jamkesda Belum adanya standar khusus untuk Akreditasi RS Kusta Adanya Dukungan dari pemerintah daerah untuk pelayanan kusta Kemampuan keuangan untuk operasional RS rendah Belum adanya standar yang jelas tentang bedah rekonstruksi kusta KEKUATAN SO STRATEGI ST STRATEGI Adanya SK MENKES Nomor: Pemanfaatan lahan, sarana dan 270/Menkes/SK/IV/1985, tanggal 4 Juni prasarana untuk memenuhi tuntutan 1985 Sebagai rumah sakit rujukan wilayah pelayanan masyarakat yang prima barat untuk pelayanan kusta 35

44 KEKUATAN SO STRATEGI ST STRATEGI SOTK sesuai kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan sebagai badan layanan Umum (BLU) Tersedia Sumber Daya Manusia yang cukup Laporan keuangan Terintegrasi dalam Sistem akuntansi Instansi dan Sistem Akuntansi Keuangan Pemanfaatan lahan, sarana dan prasarana yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kusta Pelaksanaan sistem renumerasi yang sesuai untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai Pembelian alat alat kesehatan yang sesuai dengan perkembangan IPTEK untuk menunjang pelayanan yang berkualitas terhadap pasien kusta Memanfaatkan sistem keuangan BLU untuk meningkatkan motivasi minta dokter spesialis essensial KELEMAHAN WO STRATEGI WT STRATEGI Kerjasama lintas sektor dan lintas program belum optimal Peningkatan upaya kunjungan pasien kusta dengan sistem referral Meningkatkan kinerja pelayanan terhadap pasien kusta untuk mengantisipasi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang optimal 36

45 KELEMAHAN WO STRATEGI WT STRATEGI Meningkatkan keandalan sarana dan Tenaga spesialis kusta masih kurang Peningkatan motivasi dan komitmen SDM prasarana yang ada untuk memenuhi dengan pemanfaatan sistem BLU tuntutan masyarakat akan pelayanan kusta yang bermutu Rendahnya dukungan dan komitmen Terpenuhinya SDM untuk menunjang fungsi pimpinan terhadap pelayanan kusta yang Rumah Sakit bermutu Pengelolaan proses bisnis berbasis tehnologi informasi masih kurang Terwujudnya layanan rehabilitasi medis, Sosial dan Karya yang handal Terwujudnya sistem informasi manajemen RS belum terakreditasi versi 2012 Rumah Sakit Terpenuhinya Sumber daya untuk menunjang fungsi Rumah Sakit 37

46 3.8 Rancangan Peta Strategis VISI TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT KUSTA YANG MANDIRI DAN PRODUKTIF TAHUN 2019 Perspektif Konsumen Terwujudnya kepuasan Stakeholder Perspektif finansial Perspektif Proses Bisnis Meningkatkan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu Terwujudnya kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta guna peningkatan mutu kegiatan referal Terwujudnya System Manajemen Pelayanan Terpadu Terwujudnya mutu kegiatan referral dan Jalinan kerjasama dengan pemerintah daerah & swasta Terwujudnya efisiensi usaha Terpenuhinya Kompetensi SDM Terpenuhinya System Informasi Manajemen Rumah Sakit Meningkatnya Motivasi Dan Komitmen SDM Perspektif Pengembangan personil & Organisasi Terpenuhinya Sarana Dan Prasarana Yang Handal 38

47 BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS Bagian ini menjelaskan apa saja ukuran kinerja utama dan target ukuran kinerja utama yang hendak dicapai untuk mengawal kemajuan pencapaian visi pada kurun waktu periode Rencana Strategi Bisnis. Program kerja strategis merupakan upaya konkrit utama yang akan dilakukan untuk mewujudkan sasaran strategis UPT vertikal dalam kurun waktu periode Rencana Strategi Bisnis. 4.1 Matriks IKU Bagian ini menjelaskan apa saja indikator kinerja utama (IKU) yang dituju untuk setiap sasaran strategis. Sebuah IKU menunjukkan kemajuan perwujudan suatu sasaran strategis. Sasaran strategis bisa mempunyai lebih dari satu jenis IKU. Dalam pedoman ini, IKU dan targetnya dapat digunakan untuk mengukur status kemajuan pencapaian sasaran strategis, baik dari segi masukan ( input), proses, keluaran ( output), dan hasil ( outcome) dari suatu sasaran strategis UPT vertikal. Untuk setiap IKU yang teridentifikasi ditentukan besar bobotnya. Dalam konteks ini, bobot IKU menyatakan tingkat kepentingan IKU tersebut terhadap pencapaian visi UPT vertikal dan 39

48 total penjumlahan bobot semua IKU bernilai 100%. Target IKU ditentukan untuk setiap tahun periode RSB bagi setiap sasaran strategis. Angka target IKU tiap tahun direkomendasikan cukup menantang, yakni ada peningkatan target pada kisaran 10 sampai dengan 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 40

49 Tabel. 4.1 Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang No Sasaran Strategis KPI Bobot Satuan Base Line 2014 I Perspektif Konsumen Target IKU (per tahun) Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Tingkat kepuasan pasien 2 Tingkat kepuasan Stakeholder 3 Nominal IKM 3 Nominal IKM N/A N/A II Perspektif Proses Bisnis Internal 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu 3 Persentase keluhan pasien yang ditindaklanjuti 4 Persentase temuan ketidak sediaan obat rutin yang ditindaklanjuti 5 Persentase Persentase

50 No Sasaran Strategis KPI Bobot Satuan Base Line Terwujudnya kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta guna peningkatan mutu kegiatan referal 5 Persentase pengembalian Rekam Medis dari rawat inap < 24 jam 6 Waktu tunggu rawat jalan 7 Persentase Kesembuhan pasien reaksi kusta 8 Persentase kerjasama yang terealisasi 9 Persentase kunjungan referral di wilayah binaan Target IKU (per tahun) Persentase Menit Persentase Persentase Persentase Terwujudnya layanan rehabilitasi medis, karya dan sosial medik yang handal 10 Persentase peningkatan tindakan rehabilitasi. 8 Persentase

51 No Sasaran Strategis KPI Bobot Satuan Base Line 2014 III 5 Terwujudnya sistem manajemen pelayanan terpadu 11 Persentase peningkatan jumlah pasien yangmandiri 12 Persentase pasien kusta yang dilakukan pemeriksaan POD baik rawat inap maupun rawat jalan 13 Persentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway Proses Pengembangan Personil dan Organisasi Target IKU (per tahun) Persentase Persentase Persentase Terpenuhinya kompetensi SDM 7 Meningkatnya motivasi dan komitmen SDM 8 Terpenuhinya sarana dan prasarana yang handal 14 Persentase ketersediaan SDM yang kompeten 15 Persentase tingkat kepuasan karyawan 16 Persentase pemeliharaan sarana dan prasarana 5 Persentase Persentase Persentase

52 No Sasaran Strategis KPI Bobot Satuan Base Line Terwujudnya sistem informasi manajemen rumah sakit 17 Persentase tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan berfungsi dengan baik. 18 Persentase ketepatan kalibrasi sesuai jadwal 19 Persentase pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS) yang terintegrasi Target IKU (per tahun) Persentase Persentase Persentase

53 4. 2 Kamus Indikator Kinerja Unit. Untuk setiap IKU yang terindentifikasi disusun suatu penjelasan tentang definisi IKU, informasi periode pelaporan IKU, formula (bila ada) IKU, bobot IKU, penanggung jawab suatu IKU (Person in Charge), sumber data, dan target tiap tahun. 45

54 Perspektif : Konsumen Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan Pasien IKU : Tingkat Kepuasan Stakeholder Pertahun Defenisi : Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (SKM). Pengukuran SKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik (Permenpan No. 16 tahun 2014) Formula : Hasil Penilaian SKM X bobot Skala Maksimal Nilai SKM Terdapat 9 unsur minimal yang harus ada dalam penilaian indeks kepuasan masyarakat (IKM) 1. Persyaratan 2. Proisedur 3. Waktu Pelayanan 4. Biaya/Tarif 5. Produk spesifikasi jenis pelayanan 6. Kompetensi Pelaksana 7. Perilaku pelaksana 8. Maklumat pelayanan 9. Penangganan pengaduan, saran dan masukan Bobot IKU : 3 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Formulir Kepuasan Masyarakat Periode Pelaporan : Semesteran Target :

55 Perspektif : Konsumen Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan Stakeholder IKU : Tingkat Kepuasan Stakeholder Pertahun Defenisi : Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (SKM). Pengu kuran SKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik (Permenpan No. 16 tahun 2014) Formula : Hasil Penilaian SKM X bobot Skala Maksimal Nilai SKM Terdapat 9 unsur minimal yang harus ada dalam penilaian indeks kepuasan masyarakat (IKM) 1. Persyaratan 2. Proisedur 3. Waktu Pelayanan 4. Biaya/Tarif 5. Produk spesifikasi jenis pelayanan 6. Kompetensi Pelaksana 7. Perilaku pelaksana 8. Maklumat pelayanan 9. Penangganan pengaduan, saran dan masukan Bobot IKU : 3 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Formulir Kepuasan Masyarakat Periode Pelaporan : Semesteran Target :

56 Perspektif : Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Meningkatkan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu KU : Persentase keluhan pasien yang ditindaklanjuti Defenisi : Persentase keluhan pasien yang ditindaklanjuti adalah jumlah keluhan pasien yang masuk ke rumah sakit mengenai pelayanan yang ditanggapi dan dijawab oleh pihak rumah sakit Formula : keluhan pasien yang ditindaklanjuti X 100 % keluhan pasien yang masuk Bobot IKU (%) : 5 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Keluhan dalam kotan saran, kotak pos Periode : Tahunan Pelaporan Target :

57 Perspektif : Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Meningkatkan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu IKU : Persentase temuan ketidaksediaan obat rutin yang di tindak lanjuti Defenisi : Persentase temuan ketidaksediaan obat rutin yang ditindaklanjuti adalah jumlah jenis obat yang vital dan esensial di instalasi farmasi yang kosong dalam satu bulan yang perlu untuk ditindaklanjuti agar tidak terjadi gangguan pelayanan di rumah sakit Formula : jenis obat yang vital dan esensial di instalasi farmasi yang kosong dalam satu bulan dan ditindaklanjut X 100 % jenis obat yang vital dan esensial di instalasi farmasi dalam satu bulan Bobot IKU (%) : 6 Person In Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data : Laporan Bulanan Periode Pelaporan : Bulanan Target :

58 Perspektif : Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Meningkatkan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu IKU : Persentase pengembalian rekam medic dari rawat inap < 24 jam Defenisi : Persentase pengembalian rekam medic dari rawat inap < 24 jam adalah jumlah rekam medic dari rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke pengelola rekam medic dalam waktu 24 jam setelah pasien pulang Formula : rekam medik lengkap < 24 jam X 100 % rekam medik pasien pulang Bobot IKU (%) : 5 Person In Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data : Laporan Bulanan Periode Pelaporan : Bulanan Target :

59 Perspektif : Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Meningkatkan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu IKU : Waktu tunggu rawat jalan Defenisi : Waktu tunggu rawat jalan adalah waktu tunggu rata-rata dari selesai pendaftaran sampai mendapatkan pelayanan di poliklinik Formula : Rata-rata waktu tunggu dari selesai pendaftaran sampai mendapatkan pelayanan di poliklinik dalam menit dengan menggunakan survey dilapangan Bobot IKU (%) : 8 Person In Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data : Laporan Bulanan dengan survey Periode : Bulanan Pelaporan Target :

60 Perspektif : Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Meningkatkan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu IKU : Persentase kesembuhan pasien reaksi kusta Defenisi : Waktu Pemulihan pasien reaksi kusta diinstalasi Rawat Inap dan ditatalaksana oleh dokter DPJP sejak masuk kedalam ruang rawat inap. Yang dimaksud dengan reaksi kusta adalah keadaan menurunnya dayatahan tubuh pasien akibat M. Leprae yang menimbulkan reaksi hypersensitivitas yang ditandai dengan demam, nyeri dan perubahan struktur kulit yang bila tidak ditatalaksana dapat menimbulkan cacat Formula : (Jumlah Pasien yang pemulihan reaksi kusta di instalasi rawat inap dalam 1 bulan dibagi Seluruh pasien reaksi kusta di rawat inap) x 100% Bobot IKU (%) : 6 Person In Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data : Laporan Bulanan Periode : Bulanan Pelaporan Target :

61 Perspektif : Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Terwujudnya jalinan kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta guna peningkatan mutu kegiatan referal IKU : Persentase kerjasama yang terealisasi Defenisi : Persentase kerjasama yang terealisasi adalah persentase jumlah kerjasama yang terealisasi dengan pemerintah daerah swasta di daerah wilayah binaan Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Formula : Kerjasama yang terealisasi X 100 % Daerah binaan RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang Bobot IKU : 5 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : MOU Periode Pelaporan : Tahunan Target :

62 Perspektif : Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Terwujudnya jalinan kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta guna peningkatan mutu kegiatan referral IKU : Persentase kunjungan referral diwilayah binaan Defenisi : Persentase kunjungan referral adalah persentase jumlah daerah yang dikunjungi di daerah binaan Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Formula : Realisasi daerah yang dikunjungi pada tahun berjalan X100 % Daerah binaan yang direncanakan pada tahun berjalan Bobot IKU : 5 Person In : Direktur Pelayanan Charge Sumber Data : Laporan kegiatan referal Periode : Semester Pelaporan Target :

63 Perspektif : Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Terwujudnya layanan rehabilitasi medis, social dan karya handal IKU : Persentase peningkatan tindakan Rehabilitasi Defenisi : Persentase peningkatan tindakan rehabilitasi medic, karya, dan social medic tahun berjalan dibandingkan tahun lalu Formula : Tindakan rehabilitasi medik, karya dan social medik pd tahun berjalan X 100 % Tindakan rehabilitasi medik, karya dan sosial medic pada tahun lalu Bobot IKU (%) : 8 Person In Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data : Tindakan pasien rehabilitasi medik, karya dan sosial medik dalam laporan bulanan Periode : Bulanan Pelaporan Target :

64 Perspektif : Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Terwujudnya layanan rehabilitasi medis, sosial dan karya handal KPI : Persentase Peningkatan jumlah pasien yang mandiri Defenisi : Persentase peningkatan jumlah pasien kusta yang mandiri sesuai kriteria rumah singgah setelah selesai perawatan di Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Formula : Pasien kusta yang mandiri yang pulang pd tahun berjalan X 100 % Pasien kusta yang mandiri yang pulang pada tahun lalu Bobot IKU (%) : 5 Person In : Direktur Pelayanan Charge Sumber Data : Pasien Rawat Inap Periode : Tahunan Pelaporan Target :

65 Perspektif : Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Terwujudnya minimalisasi kecacatan akibat penyakit kusta KPI : Persentase capaian jumlah pasien yang dilakukan pemeriksaan POD baik rawat jalan maupun rawat inap kusta Defenisi : Persentase pasien kusta yang dilakukan pemeriksaan Prevention Of Disability (POD) baik rawat jalan maupun rawat inap kusta. Formula : Pasien kusta yang diperiksa POD/tahun X 100 % Pasien Kusta (RJ dan RI)/tahun Bobot IKU (%) : 8 Person In Charge : Direktur Pelayanan Sumber Data : Rehabilitasi Medik (Rawat Jalan dan Rawat Inap) Periode : Tahunan Pelaporan Target :

66 Perspektif : Peroses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Terwujudnya penyelenggaraan system manajemen klinik (good clinical govermence) berbasis mutu dan keselamatan pasien. KPI : Persentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway Defenisi : Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf medis/dpjp dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegritas sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis. Setiap RS memilih/menetapkan paling sedikit 5 clinical pathway dari data : penyakit terbanyak dengan ketentuan high volume, high cost, high risk dan diprediksi sembuh. Evaluasi atau cara penilaian penerapan ke-5 clinical pathway tersebut adalah : Dilakukan audit clinical pathway berupa kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan asuhan klinis (indicator proses) dan terhadap lama hari perawatan / LOST (Indikator output). Dokumen clinical pathway diintegrasikan pada berkas rekam medic. Kepatuahn diukur dengan ketepatan LOS sesuai CP pada kasus tanpa varian tambahan. Audit CP dilakukan berkala setiap bulan. Formula : clinical pathway yang di implementasikan X 100 % seluruh clinical pathway yang ada Bobot IKU (%) : 10 Person In Charge : Ketua Komite Medik Sumber Data : Catatan rekam medic pasien Periode : Semester Pelaporan Target :

67 Perspektif : Proses pengembangan personil dan organisasi Sasaran Strategis : Terpenuhinya kompetensi SDM KPI : Persentase ketersediaan SDM yang kompeten Defenisi : Persentase ketersediaan SDM yang kompeten adalah persentase SDM yang memiliki kompetensi sesuai bidang kerja Formula : SDM yang kompeten sesuai bidang kerja X 100 % SDM RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang Bobot IKU (%) : 5 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Data SDM (sertifikat pelatihan kompetensi) Periode : Tahunan Pelaporan Target :

68 Perspektif : Konsumen Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan Karyawan IKU : Tingkat Kepuasan Karyawan Pertahun Defenisi : Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi karyawan terhadap kinerja Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. Kepuasan karyawan dapat dicapai apabila kinerja yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan karyawan untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan dengan mengacu pada kepuasan karyawan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (SKM). Pengukuran SKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik (Permenpan No. 16 tahun 2014) Formula : Hasil Penilaian SKM Skala Maksimal Nilai SKM X bobot Terdapat 9 unsur minimal yang harus ada dalam penilaian indeks kepuasan masyarakat (IKM) 1. Persyaratan 2. Prosedur 3. Waktu Pelayanan 4. Biaya/Tarif 5. Produk spesifikasi jenis pelayanan 6. Kompetensi Pelaksana 7. Perilaku pelaksana 8. Maklumat pelayanan 9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan Bobot IKU (%) : 3 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Formulir Kepuasan karyawan Periode Pelaporan : Semesteran Target :

69 Perspektif : Proses pengembangan personil dan organisasi Sasaran Strategis : Terwujudnya sarana dan prasarana handal IKU : Persentase pemeliharaan sarana dan prasarana Defenisi : Persentase saranan dan prasarana adalah presentasi pemeliharaan sarana dan prasarana mengacu paket yang tersedia anggaran pada DIPA (RKAKL) setiap tahun anggaran Formula : Paket Pemeliharaan yang dilaksanakan X 100 % Paket Pemeliharaan yang ada dalam DIPA (RKAKL) Bobot IKU (%) : 4 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Laporan BMN Periode Pelaporan : Tahunan Target :

70 Perspektif : Pengembangan personil dan organisasi Sasaran Strategis : Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan rumah sakit IKU : Persentase tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan berfungsi baik. Defenisi : Persentase tersedianya sarana dan prasarana adalah jumlah sarana dan prasarana yang diadakan sesuai kebutuhan rumah sakit untuk menunjang kegiatan pelayanan yang ada. OEE (Overall Equipment Effectiveness) = adalah hasil pengukuran kehandalan sarana, dan prasarana tertentu yang dilihat dari 3 aspek yaitu : ketersediaan, kinerja dan kualitas. Ke (Ketersediaan) : Jumlah hari alat beroperasi dibagi jumlah hari kerja sesuai best practice. KI (kinerja) : Kemampuan yang ada dibagi kemampuan tersedia. Ku (kualitas) : hasil yang dapat dipergunakan. Formula : OEE = Ke x Ki x Ku Bobot IKU (%) : 3 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Data ULP dan BMN Periode : Tahunan Pelaporan Target :

71 Perspektif : Proses Pengembangan Personil dan Organisasi Sasaran Strategis : Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana IKU : Persentase ketepatan kalibrasi sesuai jadwal Defenisi : Persentase ketepatan kalibarasi sesuai jadwal adalah persentase ketepatan pelaksanaan kegiatan kalibrasi alat yang digunakan untuk memberikan pelayanan di rumah sakit sesuai jadwal yng telah direncanakan. Formula : alat yang sudah dikalibrasi sesuai jadwal X 100 % alat rumah sakit yang harus dikalibrasi. Bobot IKU (%) : 3 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Laporan IPRS Periode : Tahunan Pelaporan Target :

72 Perspektif : Proses Pengembangan Personil dan Organisasi Sasaran Strategis : Terwujudnya system informasi manajemen rumah sakit IKU : Persentase pegembangan SIMRS yang terintegrasi Defenisi : Persentase pengembangan SIMRS adalah pengembangan SIMRS di rumah sakit yang terintegrasi sehingga setiap bagian/bidang di RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang dapat terhubung dengan SIMRS ini dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di rumah sakit. Formula : Bagian/Bidang yang terhubung dengan SIMRS X 100 % seluruh Bagian/Bidang di rumah sakit Bobot IKU (%) : 5 Person In Charge : Direktur Keuangan, Umum dan SDM Sumber Data : Laporan unit EDP Periode : Tahunan Pelaporan Target :

73 4.3 Program Kerja Strategis. Bagian ini menjelaskan apa saja program kerja strategis yang akan dilakukan oleh UPT vertikal untuk mewujudkan target IKU pada setiap tahun. Program kerja strategis yang dipilih merupakan gambaran rangkaian program kerja yang dibutuhkan untuk mewujudkan sasaran strategis dalam kurun waktu periode RSB. Tabel 5 menampilkan contoh program kerja strategis dari beberapa sasaran strategis. Perlu dicatat bahwa program kerja strategis masing-masing UPT vertikal bersifat unik, walaupun nama, tugas fokok dan fungsinya sama. 65

74 Tabel. 4.2 Program Kerja Strategis Tiap Tahun Untuk Suatu Sasaran Strategis Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis KPI Program Kerja Strategis Setiap Tahun I II Perspektif Konsumen 1 Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Tingkat kepuasan pasien 2 Tingkat kepuasan Stakeholder Perspektif Bisnis Internal 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu 3 Persentase keluhan pasien yang ditindaklanjuti Survey kepuasan pelanggan Sosialisasi pelayanan RS kepada pelanggan Tindak lanjut komplain pelanggan Survey kepuasan pelanggan Sosialisasi pelayanan RS kepada pelanggan Tindak lanjut komplain pelanggan Survey kepuasan pelanggan Sosialisasi pelayanan RS kepada pelanggan Tindak lanjut komplain pelanggan Survey kepuasan pelanggan Sosialisasi pelayanan RS kepada pelanggan Tindak lanjut komplain pelanggan Survey kepuasan pelanggan Sosialisasi pelayanan RS kepada pelanggan Tindak lanjut komplain pelanggan 4 Persentase temuan ketidak sediaan obat rutin yang ditindaklanjuti 5 Persentase pengembalian Penataan pengelolaan farmasi Penataan pengelolaan Penataan pengelolaan farmasi Penataan pengelolaan Penataan pengelolaan farmasi Penataan pengelolaan Penataan pengelolaan farmasi Penataan pengelolaan Penataan pengelolaan farmasi Penataan pengelolaan 66

75 Sasaran Strategis KPI Program Kerja Strategis Setiap Tahun 3 Terwujudnya jalinan kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta guna peningkatan mutu pelayanan 4 Terwujudnya layanan rehab medis, karya dan social yang handal Rekam Medis dari rawat inap < 24 jam 6 Waktu tunggu rawat jalan 7 Persentase Kesembuhan pasien reaksi kusta 8 Persentase kerjasama yang terealisasi 9 Persentase kunjungan referal di wilayah binaan 10 Persentase peningkatan tindakan rehabilitasi rekam medis rekam medis rekam medis rekam medis rekam medis Tata kelola pelayanan rawat jalan Tata kelola pasien reaksi kusta yang komprehensif Identifikasi institusi yang berkerjasama Pembuatan IKS pelayanan kesehatan Revitalisasi kegiatan referral pasien kusta Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Tata kelola pelayanan rawat jalan Tata kelola pasien reaksi kusta yang komprehensif Identifikasi institusi yang berkerjasama Pembuatan IKS pelayanan kesehatan Revitalisasi kegiatan referral pasien kusta Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Tata kelola pelayanan rawat jalan Tata kelola pasien reaksi kusta yang komprehensif Identifikasi institusi yang berkerjasama Pembuatan IKS pelayanan kesehatan Revitalisasi kegiatan referral pasien kusta Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Tata kelola pelayanan rawat jalan Tata kelola pasien reaksi kusta yang komprehensif Identifikasi institusi yang berkerjasama Pembuatan IKS pelayanan kesehatan Revitalisasi kegiatan referral pasien kusta Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Tata kelola pelayanan rawat jalan Tata kelola pasien reaksi kusta yang komprehensif Identifikasi institusi yang berkerjasama Pembuatan IKS pelayanan kesehatan Revitalisasi kegiatan referral pasien kusta Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit 67

76 Sasaran Strategis KPI Program Kerja Strategis Setiap Tahun III 5 Terwujudnya system manajemen pelayanan terpadu 11 Persentase keberhasilan rumah singgah 12 Persentase pasien kusta yang dilakukan pemeriksaan POD baik rawat inap maupun rawat jalan 13 Persentase kepatuhan terhadap Clinical Pathway Proses Pengembangan Personil dan Organisasi 6 Terpenuhinya kompetensi SDM 14 Persentase ketersediaan SDM yang kompeten Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penyusunan clinical pathway Sosialisasi clinical pathway Penataan system pelayanan SDM seperti : Diklat Pendidikan Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penyusunan clinical pathway Sosialisasi clinical pathway Penataan system pelayanan SDM seperti : Diklat Pendidikan Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penyusunan clinical pathway Sosialisasi clinical pathway Penataan system pelayanan SDM seperti : Diklat Pendidikan Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penyusunan clinical pathway Sosialisasi clinical pathway Penataan system pelayanan SDM seperti : Diklat Pendidikan Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penataan system pelayanan rehabilitasi di rumah sakit Penyusunan clinical pathway Sosialisasi clinical pathway Penataan system pelayanan SDM seperti : Diklat Pendidikan 68

77 Sasaran Strategis KPI Program Kerja Strategis Setiap Tahun 7 Meningkatnya motivasi dan komitmen SDM dengan pemantapan sistim BLU 8 Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana 15 Persentase tingkat kepuasan karyawan 16 Persentase pemeliharaan sarana dan prasarana 17 Persentase tersedianya sarana dan prasarana yang siap pakai, tersedia dan berfungsi dengan baik. 18 Persentase ketepatan kalibrasi sesuai jadwal berkelanjutan Rekruitmen Peningkatan kompetensi SDM Penerapan Reward dan punishment Optimalisasi fungsi sarana dan prasarana Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar Penjadwalan kalibrasi berkelanjutan Rekruitmen Peningkatan kompetensi SDM Penerapan Reward dan punishment Optimalisasi fungsi sarana dan prasarana Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar Penjadwalan kalibrasi berkelanjutan Rekruitmen Peningkatan kompetensi SDM Penerapan Reward dan punishment Optimalisasi fungsi sarana dan prasarana Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar Penjadwalan kalibrasi berkelanjutan Rekruitmen Peningkatan kompetensi SDM Penerapan Reward dan punishment Optimalisasi fungsi sarana dan prasarana Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar Penjadwalan kalibrasi berkelanjutan Rekruitmen Peningkatan kompetensi SDM Penerapan Reward dan punishment Optimalisasi fungsi sarana dan prasarana Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar Penjadwalan kalibrasi 69

78 Sasaran Strategis KPI Program Kerja Strategis Setiap Tahun 9 Terwujudnya system informasi manajemen rumah sakit 19 Persentase pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS) yang terintegrasi Pemenuhan SIMRS berdasarkan level. Pemenuhan SIMRS berdasarkan level. Pemenuhan SIMRS berdasarkan level. Pemenuhan SIMRS berdasarkan level. Pemenuhan SIMRS berdasarkan level. 70

79 BAB V ANALISA DAN MITIGASI RESIKO Dalam mewujudkan semua sasaran strategis untuk mencapai visi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang pada kurun waktu pasti tidak terlepas dari kendala dan ancaman beberapa risiko yang dapat menghalangi keterwujudan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Beberapa risiko yang dapat diidentifikasi bersumber dari aspek financial maupun non-finansial berdasarkan perspektif Pelanggan dan Stakeholder, Proses Bisnis Internal serta Personal dan Organisasi Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang sendiri. 5.1 Identifikasi Risiko. Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang memiliki delapan (8) sasaran strategis yang terbagi atas tiga (3) kelompok perspektif yaitu satu (1) dari perspektif Stakeholder, empat (4) dari perspektif Proses Bisnis Internal dan tiga (3) dari perspektif Personal dan Organisasi, seperti yang terlihat pada tabel 6. Masing-masing Perspektif ditelaah dan dianalisis untuk mengidentifikasi seluruh 71

80 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang risiko yang dapat menghalangi keterwujudan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Tabel 5.1 Jenis Risiko Berdasarkan Sasaran Strategis Sasaran Strategis Risiko I Perspektif Konsumen 1 Terwujudnya kepuasan stakeholder a. Buruknya pencatatan komplain b. Buruknya tindak lanjut komplain c. Buruknya hasil indikator kinerja RS d. Buruknya hasil indikator kinerja terpilih e. Buruknya tindak lanjut Monev indikator RS dan terpilih f. Buruknya pelayanan kesehatantingkat kepuasan pasien II Perspektif Bisnis Internal 2 Meningkatnya pelayanan a. Buruknya pelayanan di RS kesehatan secara menyeluruh dan b. Buruknya pencatatan layanan terpadu c. Tidak tersedianya SDM yang sesuai kompetensi d. Tidak tersedianya alat-alat pendukung pemeriksaan 3 Terwujudnya jalinan kerjasama dengan pemerintah daerah dan a. Ketidakmampuan mengelola prioritas kerjasama. 72

81 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis swasta guna peningkatan mutu pelayanan 4 Terwujudnya layanan rehab medis, karya dan social yang handal Risiko b. Terputusnya jalinan komunikasi c. Belum adanya regulasi pemerintah tentang kerjasama dengan swasta terutama untuk Alkes. a. Buruknya pelayanan rehabilitasi di RS b. Buruknya pencatatan layanan rehabilitasi c. Tidak tersedianya SDM yang sesuai kompetensi di rehabilitasi d. Tidak tersedianya alat-alat pendukung pemeriksaan rehabilitasi 5 Terwujudnya system manajemen pelayanan terpadu a. Kepatuhan terhadap clinical pathway b. Terbatasnya sarana prasarana yang menunjang kegiatan pelayanan terpadu. c. Terlalu cepatnya perubahan teknologi. III Proses Pengembangan Personil dan Organisasi 6 Terpenuhinya kompetensi SDM a. Terbatasnya informasi tentang Diklat baik teknis maupun manajerial. 7 Meningkatnya motivasi dan komitmen SDM dengan b. Rendahnya kemauan karyawan untuk untuk meningkatkan pengetahuan a. Terbatasnya pengetahuan dan informasi tentang BLU 73

82 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis pemantapan sistem BLU 8 Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana Risiko b. Terbatasnya dana yang dikelola BLU karena pendapatan RS yang kecil. c. Belum terpenuhnya system remunerasi yang sesuai dengan harapan karyawan. a. Buruknya pencatatan inventaris sarana dan prasarana b. Rendahnya dana pemeliharaan sarana dan prasarana 9 Terwujudnya system informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) a. Terbatasnya pengetahuan SDM tentang SIMRS b. Terbatasnya sarana prasarana yang menunjang kegiatan system informasi RS yang berbasis SIMRS. c. Terlalu cepatnya perubahan teknologi SIMRS. 5.2 Penilaian Tingkat Risiko Untuk menentukan kemungkinan risiko terjadi pada suatu Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dipakai patokan sebagai berikut: Kemungkinan risiko terjadi sangat besar : dipastikan akan sangat mungkin terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang 74

83 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar di atas 0,8 sampai 1,0. kemungkinan risiko terjadi besar : kemungkinan besar terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0,6 sampai dengan 0,8. kemungkinan risiko terjadi sedang : kemungkinan sedang terjadinya risiko untuk memengaruhi suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0,4 sampai dengan 0,6. kemungkinan risiko terjadi kecil : kemungkinan kecil risiko dapat terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0,2 sampai dengan 0,4. kemungkinan risiko terjadi sangat kecil : kemungkinan sangat kecil risiko dapat terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0 sampai dengan 0,2. 75

84 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Untuk menentukan besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis dari Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang digunakan patokan sebagai berikut: Dampak risiko tidak penting : risiko mempunyai pengaruh sangat kecil pada suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang, namun sasaran strategis tersebut masih bisa dicapai. Dampak risiko minor : risiko mempunyai pengaruh kecil pada suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dan memerlukan sedikit upaya penanganan. Dampak risiko medium : risiko mempunyai pengaruh sedang pada suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dan membutuhkan upaya cukup serius penanganannya. Dampak risiko mayor atau besar : risiko mempunyai pengaruh besar pada suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dan membutuhkan upaya serius penanganannya. Dampak risiko malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tidak terpenuhinya suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dan membutuhkan upaya sangat serius penanganannya. 76

85 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Berdasarkan pertemuan antara estimasi tingkat kemungkinan risiko terjadi dan estimasi besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dapat dinilai suatu tingkat risiko dengan kualifikasi sebagai terlihat pada tabel 7. (a) Risiko Rendah (kode R) (b) Risiko Moderat (kode M) (c) (d) Risiko Tinggi (kode T, warna kuning) Risiko Ekstrim (kode E, warna merah) Tabel 5.2 Matriks Risiko untuk menentukan tingkat Risiko UPT Vertikal. KEMUNGKINAN ( Likelihood) Tidak penting DAMPAK RISIKO (Consequences) Minor Medium Mayor Malapetaka I.( Kemungkinan sangat besar) II. ( Kemungkinan Besar) III. (Kemungkinan Sedang) IV. ( Kemungkinan Kecil) V. ( Kemungkinan sangat Kecil) T T E E E M T T E E R M T E E R R M T E R R M T T E= Risiko Ekstrim, T=Risiko Tinggi, M=Risiko Moderat, R= Risiko Rendah 77

86 Pada tabel berikut tergambar penilaian tingkat resiko Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang. Tabel. 5.3 Penilaian Tingkat Resiko Rumah Sakit Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna I Perspektif Konsumen 1 Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Buruknya pencatatan komplain 2. Buruknya tindak lanjut komplain 3. Buruknya hasil indikator kinerja RS 4. Buruknya hasil indikator kinerja terpilih Sedang Medium Tinggi Besar Mayor Ekstrim Sedang Mayor Tinggi Sedang Minor Moderat 78

87 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna 5. Buruknya tindak lanjut Monev indikator RS dan terpilih 6. Buruknya pelayanan kesehatantingkat kepuasan pasien Sedang Medium Tinggi Besar Mayor Ekstrim II Perspektif Bisnis Internal 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu 1. Buruknya pelayanan rehabilitasi di RS 2. Buruknya pencatatan layanan rehabilitasi 3. Tidak tersedianya SDM yang sesuai kompetensi di rehabilitasi 4. Tidak tersedianya alat-alat pendukung pemeriksaan Besar Mayor Ekstrim Kecil Minor Rendah Sedang Minor Moderat Sedang Minor Moderat 79

88 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna rehabilitasi 3 Terwujudnya jalinan kerjasama dengan pemerintah daerah dan swasta guna peningkatan mutu pelayanan 4 Terwujudnya layanan rehab medis, karya dan social yang handal 1 Ketidakmampuan mengelola prioritas kerjasama. 2 Terputusnya jalinan komunikasi 3. Belum adanya regulasi pemerintah tentang kerjasama dengan swasta terutama untuk Alkes. 1. Buruknya pelayanan di RS 2. Buruknya pencatatan layanan Kecil Medium Moderat Sedang Mayor Ekstrim Besar Mayor Ekstrim Besar Mayor Ekstrim Kecil Minor Rendah 80

89 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna 5 Terwujudnya system manajemen pelayanan terpadu 3. Tidak tersedianya SDM yang sesuai kompetensi 4. Tidak tersedianya alat-alat pendukung pemeriksaan 1. Kepatuhan terhadap clinical pathway 2. Terbatasnya sarana prasarana yang menunjang kegiatan pelayanan terpadu. 3. Terlalu cepatnya perubahan teknologi. Sedang Minor Moderat Sedang Minor Moderat Besar Mayor Ekstrim Sedang Mayor Ekstrim Besar Mayor Ekstrim III Proses Pengembangan Personil dan Organisasi 6 Terpenuhinya kompetensi SDM 1. Terbatasnya informasi tentang Diklat baik teknis maupun manajerial. Kecil Minor Rendah 81

90 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna 7 Meningkatnya motivasi dan komitmen SDM dengan pemantapan sistem BLU 8 Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana 2. Rendahnya kemauan karyawan untuk untuk meningkatkan pengetahuan 1. Terbatasnya pengetahuan dan informasi tentang BLU 2. Terbatasnya dana yang dikelola BLU karena pendapatan RS yang kecil. 3. Belum terpenuhnya system remunerasi yang sesuai dengan harapan karyawan. 1. Buruknya pencatatan inventaris sarana dan prasarana Kecil Medium Moderat Kecil Minor Rendah Sedang Medium Tinggi Besar Mayor Ekstrim Sedang Medium Tinggi 82

91 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna 2. Rendahnya dana pemeliharaan sarana dan prasarana Sedang Mayor Ekstrim 9 Terwujudnya system informasi manajemen rumah sakit 1. Terbatasnya pengetahuan SDM tentang SIMRS 2. Terbatasnya sarana prasarana yang menunjang kegiatan system informasi RS yang berbasis SIMRS. 3 Terlalu cepatnya perubahan teknologi SIMRS. Kecil Medium Moderat Sedang Mayor Ekstrim Besar Mayor Ekstrim Dari tabel diatas juga tergambar suatu tingkat risiko dari Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang yang kemungkinan akan dihadapi selama kurun waktu Dimana risiko tersebut mempunyai dampak dengan risiko yang tinggi dan Ekstrim. 83

92 TABEL 5.4 POSISI BERBAGAI RISIKO DALAM MATRIKS RISIKO Kemungkinan (Likehood) I. (Kemungkinan Sangat Besar) II. (Kemungkinan Besar) III. (Kemungkinan Sedang) IV. (Kemungkinan Kecil) V. (Kemungkinan sangat Kecil) Tidak Penting 1 Minor 2 Dampak Risiko Medium Mayor 3 d, s, I, j a, c, e, k, p, q, v h, r, t, m, y u, x 4 b, g, o, w l,n Malapetaka Rencana Mitigasi Risiko Beberapa rencana mitigasi risikol Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang disusun berdasarkan tingkat risiko dan kemungkinan terjadinya serta dampak risiko rencana mitigasi diutamakan untuk mengendalikan risiko yang dapat dikendalikan oleh Rumah Sakit. Diharapkan dengan adanya rencana mitigasi risiko ini, Rumah sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dapat meniadakan ataupun mereduksi status tingkat risikonya dari tingkat risiko ekstrim atau tinggi ke tingkat risiko medium atau rendah. Rencana Mitigasi risiko RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang dapat dilihat dalam tabel

93 Tabel 5.5 PENENTUAN RENCANA MITIGASI RISIKO Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab I Perspektif Konsumen 1 Terwujudnya a. Buruknya Sedang Medium Tinggi Diklat bagi Bagian Umum kepuasan stakeholder pencatatan petugas yang komplain menangani komplain, perbaikan SOP b. Buruknya tindak Besar Mayor Ekstrim Perbaikan SOP Direktur lanjut komplain dan mutu keuangan, koordinasi SDM dan Umum c. Buruknya hasil Sedang Mayor Tinggi Perbaikan Direktur indikator kinerja koordinasi & Utama RS komitmen 85

94 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab d. Buruknya hasil indikator kinerja terpilih e. Buruknya tindak lanjut Monev indikator RS dan terpilih f. Buruknya pelayanan kesehatantingkat kepuasan pasien II Perspektif Bisnis Internal 2 Meningkatnya a. Buruknya pelayanan kesehatan pelayanan di RS secara menyeluruh Sedang Minor Moderat Peningkatan mutu pelayanan Sedang Medium Tinggi Perbaikan SOP dan mutu koordinasi Besar Mayor Ekstrim Perbaikan SOP dan Peningkatan mutu pelayanan Besar Mayor Ekstrim Perbaikan SOP dan peningkatan mutu layanan Direktur pelayanan SPI Direktur Pelayanan Bagian Rehabilitasi 86

95 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab dan terpadu b. Buruknya pencatatan layanan c. Tidak tersedianya SDM yang sesuai kompetensi d. Tidak tersedianya alat-alat pendukung pemeriksaan 3 Terwujudnya jalinan a. Ketidakmampuan kerjasama dengan mengelola pemerintah daerah prioritas dan swasta guna kerjasama. Kecil Minor Rendah Perbaikan SOP Bagian Rehabilitasi Sedang Minor Moderat Rekrutmen Direktur SDM/ Utama Peningkatan mutu SDM Sedang Minor Moderat Perencanaan Direktur dan Pengadaan Pelayanan peralatan Kecil Medium Moderat Perbaikan mutu Direktur komunikasi dan Utama kerjasama 87

96 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab peningkatan mutu b. Terputusnya Sedang Mayor Ekstrim Perbaikan mutu Direktur pelayanan jalinan komunikasi dan Keuangan, SDM komunikasi kerjasama dan Umum c. Belum adanya Besar Mayor Ekstrim Perbaikan Direktur regulasi kebijakan dan Utama pemerintah regulasi tentang kerjasama kerjasama dengan dengan swasta swasta terutama untuk Alkes. 4 Terwujudnya layanan a. Buruknya Besar Mayor Ekstrim Perbaikan SOP Bagian rehab medis, karya pelayanan dan peningkatan Rehabilitasi dan social yang rehabilitasi di RS mutu layanan handal b. Buruknya Kecil Minor Rendah Perbaikan mutu Direktur pencatatan komunikasi dan Keuangan, layanan kerjasama SDM dan 88

97 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab rehabilitasi Umum c. Tidak tersedianya Sedang Minor Moderat Rekrutmen Direktur SDM yang sesuai SDM/ Utama kompetensi di Peningkatan rehabilitasi mutu SDM d. Tidak tersedianya Sedang Minor Moderat Perencanaan Direktur alat-alat dan Pengadaan Pelayanan pendukung peralatan pemeriksaan rehabilitasi 5 Terwujudnya system a. Kepatuhan Besar Mayor Ekstrim Diklat bagi Ketua Komite manajemen pelayanan terhadap clinical petugas Medik terpadu pathway b. Terbatasnya Sedang Mayor Ekstrim Pemenuhan Direktur sarana prasarana sarpras untuk keuangan, 89

98 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab yang menunjang kegiatan pelayanan terpadu. c. Terlalu cepatnya perubahan teknologi. III Proses Pengembangan Personil dan Organisasi 6 Terpenuhinya a. Terbatasnya kompetensi SDM informasi tentang Diklat baik teknis maupun manajerial. b. Rendahnya kemauan menunjang kegiatan. SDM Umum Besar Mayor Ekstrim Peningkatan Direktur kemampuan keuangan, Petugas IT SDM dan Umum Kecil Minor Rendah Peningkatan Direktur pelatihan SDM Utama sesuai dengan kompentesi yang dibutuhkan Kecil Medium Moderat Motivasi Direktur keuangan, dan 90

99 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab karyawan untuk SDM dan untuk Umum meningkatkan pengetahuan 7 Meningkatnya a. Terbatasnya Kecil Minor Rendah Peningkatan Direktur motivasi dan pengetahuan dan Mutu SDM Utama komitmen SDM informasi tentang dengan pemantapan BLU sistem BLU b. Terbatasnya dana Sedang Medium Tinggi Peningkatan Direktur yang dikelola BLU pendapatan Utama karena rumah sakit pendapatan RS yang kecil. c. Belum Besar Mayor Ekstrim Perbaikan Direktur terpenuhnya system Utama system remunerasi 91

100 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab remunerasi yang sesuai dengan harapan karyawan. 8 Terpenuhinya a. Buruknya Sedang Medium Tinggi Diklat bagi Bagian Umum kehandalan sarana pencatatan petugas yang dan prasarana inventaris sarana menangani dan prasarana inventarisasi sarpras dan perbaikan SOP b. Rendahnya dana Sedang Mayor Ekstrim Peningkatan Direktur pemeliharaan alokasi anggaran keuangan, sarana dan pemeliharaan SDM dan prasarana Sarpras Umum 9 Terwujudnya system a. Terbatasnya Kecil Medium Moderat Diklat bagi Direktur informasi manajemen pengetahuan SDM petugas SIMRS Keuangan, 92

101 Rencana Strategi Bisnis RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan risiko terjadi Dampak Risiko Tingkat Risiko Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab rumah sakit tentang SIMRS SDM & Umum b. Terbatasnya Sedang Mayor Ekstrim Pemenuhan Direktur sarana prasarana sarpras untuk keuangan, yang menunjang menunjang SDM dan kegiatan system kegiatan SIMRS Umum informasi RS yang berbasis SIMRS. c. Terlalu cepatnya Besar Mayor Ekstrim Peningkatan Direktur perubahan kemampuan keuangan, teknologi SIMRS. Petugas SIMRS SDM dan Umum 93

102 Rencana Strategis Bisnis RS Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang BAB VI PROYEKSI FINANSIAL 6.1 Estimasi Pendapatan. Estimasi pendapatan disusun selama lima tahunan periode RSB berdasarkan sumber-sumber pendapatan serta estimasi besarannya pertahun selama lima tahun. Tabel 6.1 Estimasi Pendapatan Selama Lima Tahun Periode Tabel 1. Estimasi pendapatan selama lima tahun periode RSB No Sumber pendapatan Baseline Estimasi Pendapatan (Rp) Tahun sekarang Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5 1 Dana Pemerintah a. APBN b Dana Masy arakat a b Kontribusi Unit Kerja Pemasukan lain-lain TOTAL

103 Rencana Strategis Bisnis RS Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang 6.2 Rencana Kebutuhan Anggaran Rencana kebutuhan anggaran dibedakan atas anggaran program kelangsungan operasi dan anggaran program pengembangan Anggaran Program Kelangsungan Operasi Anggaran program kelangsungan operasi ditujukan untuk menjaga kegiatan operasional yang tidak dapat ditangguhkan. Anggaran program kelangsungan operasi disusun berdasarkan jenis pembiayaan dan estimasi besarannya per tahun. No Jenis Kegiatan Baseline Tahun sekarang Tabel 6.2 Estimasi Kebutuhan Anggaran Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp) Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5 1 Belanja RM Belanja BLU TOTAL

104 Rencana Strategis Bisnis RS Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang Anggaran Program Pengembangan Anggaran program pengembangan ditujukan untuk pembiayaan program-program strategis yang bersumber dari: Program strategis tahunan untuk pencapaian target IKU berdasarkan hasil butir 4.3 Program strategis untuk pelaksanaan mitigasi risiko berdasarkan hasil butir 5.3. Program strategis yang dipilih adalah yang ditujukan untuk mitigasi risiko. Anggaran belanja program pengembangan disusun berdasarkan jenis pembiayaan dan estimasi besarannya per tahun. Tabel 6.3 Estimasi anggaran program pengembangan selama lima tahun periode RSB 90

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl.

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...

BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko... DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik Dan Gambar... vi BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB)... 3 1.3 Dasar

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini terdapat perubahan dalam paradigma pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu rumah sakit dari pandangan masyarakat dan pengelola rumah sakit. Perubahan cara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun KATA PENGANTAR Dengan memanjat puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 RSK. Dr. Sitanala, yang memuat sasaran stategis,

Lebih terperinci

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dari sepuluh Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi Periode 2006-2010 adalah Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Sosial. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM a. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Makassar, Desember 2014 Kepala BPFK Makassar RENCANA STRATEGIS BISNIS BPFK MAKASSAR TAHUN

Makassar, Desember 2014 Kepala BPFK Makassar RENCANA STRATEGIS BISNIS BPFK MAKASSAR TAHUN KATA PENGANTAR S egala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas izinnya maka RENCANA STRATEGIS BISNIS TAHUN 2015 2019 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar dapat kami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang kompleks dan mempunyai fungsi luas menyangkut fungsi pencegahan, penyembuhan dan rehabilitasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BIMA, a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS

BAB II RENCANA STRATEGIS BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam lampiran Keputusan Bupati Siak Nomor 378/HK/KPTS/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Umum Daerah Siak disebutkan bahwa

Lebih terperinci

:

: : rsk_sitanala@yahoo.co.id LEMBAR PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) RUMAH SAKIT KUSTA DR. SITANALA TANGERANG TAHUN 2015-2019 Disahkan di : Tangerang Pada Tanggal : 11 Juli 2017 Oleh DEWAN PENGAWAS

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR SARDJITO YOGYAKARTA PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Jl. Kesehatan 1 Sekip Yogyakarta,

Lebih terperinci

LAPORAN SEMESTER RS KUSTA DR.RIVAI ABDULLAH PALEMBANG TAHUN 2016

LAPORAN SEMESTER RS KUSTA DR.RIVAI ABDULLAH PALEMBANG TAHUN 2016 LAPORAN SEMESTER RS KUSTA DR.RIVAI ABDULLAH PALEMBANG TAHUN 2016 RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu pembangunan nasional merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan diselenggarakan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Jumlah capaian pemeriksaan

Lebih terperinci

KERANGKA RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA: Berbasis Rencana Strategis RSCM-FKUI

KERANGKA RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA: Berbasis Rencana Strategis RSCM-FKUI KERANGKA RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA: Berbasis Rencana Strategis RSCM-FKUI 2015 2019 1 Tim Konsultan 1. Dr. Ir Budhi Prihartono, DEA 2. Yassierli, Ph.D 3. Dr. Ir. Tota Simatupang, Meng 4. Dr. Ir. Moh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Kusta Sungai Kundur didirikan pada tahun 1914, pada mulanya hanya sebagai tempat penampungan atau pengasingan penderita kusta. Lokasi pertama di daerah Kertapati (seberang

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi) 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi) 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya Peningkatan Pelayanan di RS Jiwa Menur yang cepat, bermutu, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa adalah rumah sakit umum milik Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa Besar yang mulai melakukan pelayanannya sejak tahun

Lebih terperinci

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem .BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Munculnya otonomi daerah menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Bisnis merupakan suatu proses yang dilakukan organisasi untuk menentukan strategi atau arah serta pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit 4.1.1 Visi Rumah Sakit Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H, ayat (1), setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. kesehatan (RPJPK) tahun dalam tahap ke-3 ( ),

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. kesehatan (RPJPK) tahun dalam tahap ke-3 ( ), BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu lembaga pelayanan publik pada sektor kesehatan, rumah sakit dituntut harus selalu meningkatkan kinerjanya. Beralihnya orientasi rumah sakit dari

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemenkes RI menyatakan mutu pelayanan kesehatan merupakan segala hal yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemangku kepentingan pemberi pelayanan kesehatan. Semakin tingginya tingkat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS SKPD VISI DAN MISI 1. Pernyataan Visi Visi RSUD

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan R S S T LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO Jl KRT. Dr. Soeradji Tirtonegoro, No.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-nya lah sehingga Tahun Anggaran 2015 dapat kami lalui dengan melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI BAB II RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI A. Sejarah Ringkas Rumah sakit Dr.H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat 1 di Kota Tebing Tinggi pada tahun 1958,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi pemerintah dalam pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Peningkatan

Lebih terperinci

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Badan Layanan Umum merupakan konsep baru dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

1. Latar Belakang PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme harus berpedoman pada azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi kepastian hukum, tertib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan cukup pesat seiring di tertibkannya berbagai peraturan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan cukup pesat seiring di tertibkannya berbagai peraturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan rumah sakit di Indonesia dari sisi pertumbuhan jumlahnya terus meningkat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Industri rumah sakit mengalami

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN SEMESTER I

LAPORAN KEGIATAN SEMESTER I LAPORAN KEGIATAN SEMESTER I RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

LAPORAN TAHUNAN RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG LAPORAN TAHUNAN RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG 2016 RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 VISI : Menjadi Rumah Sakit yang Bermutu Internasional dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian MISI : Menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan 5.. Perspektif Keuangan Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan alat ukur rasio seperti current ratio, quick ratio, total debt

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012 Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 2012 Satuan (1) (2) (3) (4) 1 Terlaksananya berbagai jenis pelayanan laboratorium yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 30 TAHUN 2016 TENTANG JASA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALUYO JATI KRAKSAAN YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu indikator suksesnya pembangunan suatu bangsa sehingga diperlukan adanya suatu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penilaian Kinerja Melihat aktifitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasinya sehari - hari maka akan menghasilkan penilaian yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

Lebih terperinci

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

TENTANG MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.02/2006 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA 2015 Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2015-2019 REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend D.I Panjaitan No. 165

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan medis semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh manusia, karena kesehatan menentukan segala aktivitas dan kinerja manusia. Pengertian sehat

Lebih terperinci

Tabel 1. Pengaduan layanan RS melalui media cetak tahun 2010

Tabel 1. Pengaduan layanan RS melalui media cetak tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era perkembangan ilmu pengetahuan khususnya teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, membawa implikasi terhadap mudahnya masyarakat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARDI WALUYO KOTA BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.

Lebih terperinci

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax

Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan 12430 Telp. (021) 7501524, 76660552 (Hunting), Fax. 7690123 Email : rsupf@fatmawatihospital.com ; Website: www.fatmawatihospital.com RINGKASAN EKSEKUTIF Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Lawang dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Rumah Sakit Rujukan Tingkat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. ObyekPenelitian Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Slogan Perusahaan :Melayani dengan Ramah, Sabar, Kasih, Sayang Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 Telp :(021)

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le No.1876, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. BLU. Pengelolaan Keuangan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undangundang Nomor 25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesehatan adalah merupakan hak dan investasi bagi semua warga negara Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan yang merupakan kebutuhan publik yang sangat penting. mencukupi aktivitas pelayanan yang diberikan kepada publik.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan yang merupakan kebutuhan publik yang sangat penting. mencukupi aktivitas pelayanan yang diberikan kepada publik. digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan publik. Sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. Kondisi masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit, yaitu hanya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu

BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu BAB V ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu sasaran strategis untuk merealisasikan visi BBLK Makassar pada kurun waktu periode lima tahun dan

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Disusun : TAHUN 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR BAGAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan yang tujuan utamanya adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan kesehatan. Sebagai suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya juga harus menjalankan fungsi-fungsi

Lebih terperinci