BAB IV PENUTUP. investor asing yang menjadi pokok kajian skripsi ini. khusus Polisi Resort Demak untuk menyelesaikan sengketa dengan melibatkan

Transkripsi

1 BAB IV PENUTUP Dalam Bab ini Penulis mengemukakan sejumlah kesimpulan sehubungan dengan penggunaan diskresi sebagai alat penyelesaian sengketa dengan keterlibatan investor asing yang menjadi pokok kajian skripsi ini. Memperhatikan hasil Penelitian dan tinjauan kepustakaan sebagaimana dikemukakan pada Bab-bab terdahulu, Penulis menarik kesimpulan bahwa Diskresi telah dipergunakan oleh Pihak Kepolisian Daerah Jawa Tengah, dalam hal ini secara khusus Polisi Resort Demak untuk menyelesaikan sengketa dengan melibatkan investor asing dalam kegiatan penanaman modal. Diskresi yang juga dapat disimpulkan dan diartikan sebagai suatu kebijaksanaan tersebut, diambil oleh Pejabat Kepolisian untuk menyelesaikan persoalan eksekusi terhadap yang berlarut-larut karena adanya keputusan-keputusan Pengadilan yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Dalam melaksanakan diskresinya, Kapolda Jawa Tengah yaitu Didiek Sutomo Triwidodo dan sebelumnya yaitu Alex Bambang dan Edward Aritonang sebagai Badan atau Pejabat Negara tersebut diberikan wewenang yang memungkinkan untuk melakukan pilihan dalam mengambil tindakan hukum dan/atau tindakan faktual dalam kondisi tertentu. Semua hal di atas dijalankan mengingat pada prinsipnya setiap pejabat yang menjalankan urusan pemerintahan yang memiliki kewenangan secara atributif 136

2 maupun delegasi memiliki kewenangan diskresi karena kewenangan diskresi merupakan pelengkap dari asas legalitas. 1 Tetapi dalam hal ini tidak serta-merta dapat dilakukan atau dilaksanakan, karena ada tanggung jawab terkait dengan pelaksanaan diskresi yang diberikan oleh undang-undang (inherent aan het bestuur). 2 Sesuai dengan prinsipnya deen bevoegdheid zonder verantwoordenlijkheid (tidak ada kewenangan tanpa pertanggungjawaban). Karena wewenang itu melekat pada jabatan, namun dalam implementasinya dijalankan oleh manusia selaku wakil atau fungsionaris jabatan, maka siapa yang harus memikul tanggung jawab hukum ketika terjadi penyimpangan harus dilihat secara kasuistik karena tanggung jawab itu dapat berupa tanggung jawab jabatan dan dapat pula berupa tanggung gugat pribadi. 3 Perlu dikemukakan di sini bahwa hingga skripsi ini disusun, pelaksanaan eksekusi-eksekusi sebagaimana dimaksudkan di atas masih menyisahkan persoalan, yaitu kekecewaan dari pihak investor asing yang masih terheran-heran dengan hukum Indonesia yang sering diungkapkannya sebagai tidak ada, sebagai akibat dari eksekusi yang oleh sementara Pejabat sudah dikatakan tidak ada, namun oleh Pejabat yang belakangan datang eksekusi karena diskresi Pejabat tersebut dianggap ada dan oleh sebab itu perlu didukung oleh alat negara. Penulis menyarankan agar supaya tercapai suatu kepastian hukum, maka seperti apa yang dikatakan di atas, semua diskresi yang ada perlu dimintakan 1 Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Diskresi Pejabat Administrasi Pemerintahan. 2 Julista Mustamu, SH.,MH., Op. Cit, Jurnal Sasi Vol.17 No.2, 2011, hlm Ibid, hlm

3 pertanggung-jawaban yang benar-benar obyektif, untuk benar-benar dilihat apakah diskresi itu sesungguhnya bertentangan, atau memang pada hakikatnya sesuai dengan Hukum. 138

4 DAFTAR PUSTAKA Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Bogor, Irawan, P, Metodologi Penelitiam : Modul 2, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta : Universitas terbuka, 1997 Iskatrinah, Pelaksanaan Fungsi Hukum Administrasi Negara Dalam Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik, Litbang Pertahanan Indonesia, Balitbang DepHan JCT Simorangkir dkk, Kamus Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, Julista Mustamu, Diskresi & Tanggungjawab Administrasi Pemerintah, Jurnal Sasi Vol.17 No.2, Kameo Jeferson, Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Khrisna D. Darumurti, Kekuasaan Diskresi Pemerintahan (Kajian Konsep, Dasar Pengujian, Dan Sarana Kontrol), Citra Aditya Bakti, Bandung, Mahmud Muladi, Kapita Selekte Sistem Peradilan Pidana, Universitas Diponogoro Semarang,

5 Marcus Lukman, Eksistensi Peraturan Kebijaksanaan Dalam Bidang Perencanaan Dan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Di Daerah Serta Dampaknya Terhadap Pembangunan Materi Hukum Tertulis Nasional, Disertasi, Bandung : Universitas Padjajaran, Mochamad Basarah, Prosedur Alternative Penyelesaian Sengketa Arbitrase Tradisional dan Modern (Online), Genta Publishing, Nata Saputra, Hukum Administrasi Negara, Rajawali, Jakarta: 1988 Patuan Sinaga, Hubungan antara kekuasaan dengan Pouvoir Discretionnaire Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan, dalam SF Marbun dkk, Dimensi-Dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta, 2001.Sukamto Satoto, Bahan Ajar Mata Kuliah Hukum dan Kebijakan Publik Magister Ilmu Hukum,Universitas Jambi, Philllipus M. Hadjon dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta, Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta, SF Marbun dkk, Dimensi-Dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta,

6 Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolok Ukur Peradilan Administrasi Negara di Indonesia, Alumni, Bandung, Sri Harini Dwiyatmi, Pengantar Hukum Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, Sukamto Satoto, Bahan Ajar Mata Kuliah Hukum dan Kebijakan Publik Magister Ilmu Hukum,Universitas Jambi, Suyud Margono, ADR dan Arbitrase Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor, UNDANG-UNDANG : Kitab Undang Hukum Acara Perdata untuk Wilayah Jawa dan Madura, Het Herziene Indonesian Reglement (HIR). Kitab Undang Hukum Acara Perdata untuk Luar Wilayah Jawa dan Madura, Reglement Tot Regeling Van Het Rechtswezen In De Gewesten Buiten Java En Madura (RBg). Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Undang Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasan Kehakiman. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. 141

7 Undang Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. BAHAN HUKUM LAIN : Draft, Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Diskresi Pejabat Administrasi Pemerintahan. PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Putusan Perkara Nomor 137/Pdt.G/PN.Smg. Putusan Perkara Nomor 213/Pdt.G/2005/PN.Smg Juncto 214/Pdt/2006/PN.Smg Juncto 630K/Pdt/2007 Juncto 468PK/Pdt/2008. Surat Edaran MA Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberdayaan Pengendalian Tingkat Pertama. 142