2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKjIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKjIP)"

Transkripsi

1 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKjIP) (BPMPT) KABUPATEN KULON PROGO Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo Unit 1 : Jl Perwakilan No. 2 Wates Telp/Fax (0274) Unit 2 : Jl. KHA. Dahlan Wates Telp/Fax (0274)

2 KATA PENGANTAR uji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Psegala yang diberikan kepada kita, juga atas perkenannya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Tahun 2015 dapat diselesaikan. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanaman Modal dan PerizinanTerpadu (BPMPT ) Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan Pelaporan Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik di Indonesia. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT). Diharapkan laporan ini bermanfaat, baik sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Wates, Januari 2016 Kepala BPMPT Agung Kurniawan, S.IP, M.Si NIP ii

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja satu instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi serta memuat informasi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indicator kinerja organiasasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target 5 (lima) tahunan yang dituangkan dalam rencana strategis (Renstra) instansi. Visi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu dalam Renstra BPMPT Tahun adalah Terwujudnya penanaman modal yang berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta berbasis pada sumber daya daerah dan pelayanan perizinan yang prima. Untuk mencapa ivisi, dirumuskan 2 (dua) misi, yaitu (1) mewujudkan peningkatan daya saing daerah dan (2) Mewujudkan pelayanan prima perizinan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) merupakan bentuk pertanggung jawaban atas rencana, capaian dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis BPMPT. Sasaran dan indikator kinerja tercantum dalam Indikator Kinerja Utama BPMPT pada Renstra BPMPT tahun Indikator yang digunakan adalah indikator kinerja utama yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti yang dirumuskan dalam Renstra. Berdasarkan Renstra BPMPT Tahun ,Indikator kinerja Badan Penanaman Modal dan PerizinanTerpadu (BPMPT) adalah : 1. Nilai investasi PMA/PMDN 2. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Capaian yang diraih BPMPT pada tahun 2015 untuk indikator nilai investasi adalah 230,85 % dari target, sedangkan Capaian kinerja untuk indikator nilai indeks kepuasan masyarakat adalah 100,98 % dari target. Capaian kedua indikator menunjukkan masuk dalam kriteria Sangat Tinggi. iii

4 Adapun Permasalahan dan Solusi dalam pencapaian dua indikator kinerja tersebut adalah : PERMASALAHAN : 1. Masih adanya penolakan dari sebagian masyarakat terhadap masuknya investasi di Kabupaten Kulon Progo. 2. Keterbatasan lahan untuk investasi. 3. Tingginya harga lahan untuk investasi. 4. Belum ada standar yang baku dalam penghitungan nilai realisasi investasi sehingga terjadi perbedaan data realisasi investasi. 5. Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai terutama gedung PTSP. 6. Belum optimalnya jaringan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik. SOLUSI : 1. Sosialisasi lebih intensif kepada masyarakat tentang kebijakan Pemerintah Daerah dalam pembangunan wilayah, sehingga investasi mendapat dukungan masyarakat. 2. Pendekatan ke masyarakat sehingga tanah milik masyarakat dapat digunakan untuk investasi 3. Pemerintah Kabupaten memfalitasi investor dalam melakukan negosiasi harga tanah dengan pemilik tanah. 4. Untuk penghitungan realisasi invsestasi bagi kepentingan pemerintah pusat maupun provinsi menggunakan data LKPM (laporan kegiatan penanaman modal), sedangkan untuk kepentingan daerah realisasi investasi dihitung dengan menggunakan beberapa alat pengumpulan data baik LKPM, data perizinan daerah maupun data investasi dari SKPD terkait. 5. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal. 6. Memanfaatkan jaringan yang ada semaksimal mungkin. iv

5 DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR i RINGAKASAN EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL v DAFTAR LAMPIRAN vi BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 3 A. PERENCANAAN 3 B. PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA 5 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 7 A. CAPAIAN KINERJA BPMPT TAHUN B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA 8 C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 10 D. ANALISIS EFISIENSI SUMBER DAYA 12 E. AKUNTABILITAS KEUANGAN 12 BAB IV PENUTUP 15 LAMPIRAN v

6 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Rencana KinerjaTahun Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja BPMPT Tahun Tabel3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja: 7 Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja BPMPT Kab. Kulon Progo TA Tabel 3.3 Capaian Sasaran 1. 9 Tabel 3.4 Capaian Sasaran 2 10 Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Tabel3.6 Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun vi

7 DAFTAR LAMPIRAN 1 Perjanjian Kinerja Tahun Struktur Organisasi BPMPT KulonProgo 3 DataPegawai BPMPT berdasarkan Golongan Ruang Tahun Data Pegawai BPMPT Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Data Pegawai BPMPT Berdasarkan Tingkat PendidikanTahun Kondisi Aset BPMPT Tahun 2015 vii

8 BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, serta Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 73 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pada Unsur Organisasi Terendah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu, 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu, 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu, dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu. Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok : 1. Melaksanakan kegiatan penanaman modal; 2. Melaksanakan kegiatan pelayanan dan pengaduan; 3. Melaksanakan kegiatan pengawasan, pengelolaan data dan informasi; dan 4. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan. B. STRUKTUR ORGANISASI Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kulon Progo dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dengan struktur organisasi sebagai berikut : 1. Kepala; 2. Sekretariat terdiri dari : 2.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; viii

9 2.2 Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. 3. Bidang Penanaman Modal terdiri dari : 3.1 Sub Bidang Kerjasama dan Promosi; 3.2 Sub Bidang Fasilitasi dan Pengembangan. 4. Bidang Pelayanan dan Pengaduan terdiri dari : 4.1 Sub Bidang Perizinan; 4.2 Sub Bidang Survei; dan 4.3 Sub Bidang Pengaduan dan Advokasi. 5. Bidang Pengawasan Data dan Informasi,terdiri dari : 5.1 Sub Bidang Pengawasan; dan 5.2 Sub Bidang Data dan Informasi. 6. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu; dan 7. Unit Pelaksana Teknis Badan. C. ISU ISU STRATEGIS Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas dimasa datang. Suatu kondisi / kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan Kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo dalam jangka panjang. Isu-isu strategis yang dihadapi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo adalah : 1. Pengembangan investasi yang mendukung Mega proyek di Kabupaten Kulon Progo. 2. Pengembangan Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi dan Kawasan Peruntukan Industri. 3. Pengembangan kerjasama dan promosi inventasi. 4. Pengembangan teknologi informasi penanaman modal dan perizinan. 5. Ketersediaan lahan untuk investasi. 6. Peningkatan kualitas pelayanan publik, pengawasan dan penanganan pengaduan. ix

10 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN Perencanaan pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo didasarkan pada dokumen Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Kulon Progo Tahun Adapun dokumen Renstra tersebut memuat : a. Visi dan Misi Visi yang ingin dicapai Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu adalah Terwujudnya penanaman modal yang berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta berbasis pada sumber daya daerah dan pelayanan perizinan yang prima. Pernyataan visi tersebut mempunyai pemahaman sebagai berikut : Berdaya Saing : dalam arti persaingan yang kompetitif untuk kemajuan dan peningkatan perekonomian daerah sehingga dapat mewujudkan peningkatan investasi baik nilai investasi maupun jumlah investasi yang sesuai dengan kekuatan/daya dan potensi yang ada untuk bisa bersaing dengan daerahdaerah lain. Berkelanjutan : Diharapkan bahwa investasi dapat berkembang dan berkesinambungan. Berwawasan Lingkungan : Diharapkan peningkatan investasi yang berdaya saing dan berkesinambungan tersebut tetap memperhatikan keselamatan dan keselarasan lingkungan yang ideal sebagai tempat tinggal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. x

11 Berbasis pada Sumber Daya Daerah : Diharapkan peningkatan investasi di Kulon Progo dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki Kulon Progo secara optimal baik SDM maupun SDA sehingga dapat meningkatkan kemampuan perekonomian dan kemandirian daerah. Pelayanan Perizinan Prima : Bahwa Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu siap memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan dunia usaha secara mudah, cepat, transparan dan pasti. Untuk mencapai visi, dirumuskan misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan peningkatan daya saing daerah. 2. Mewujudkan pelayanan prima perizinan. Misi mewujudkan peningkatan daya saing daerah : peningkatan investasi sangat dipengaruhi adanya iklim investasi yang kondusif yaitu terciptanya situasi yang aman, nyaman, adanya jaminan kepastian hukum, kepastian berusaha, jaminan keamanan dan insentif serta kemudahan-kemudahan dalam perijinan serta perpajakan. Selain itu juga dengan kesiapan sarana prasarana /infrastruktur dibidang investasi seperti ketersediaan lahan investasi dan infrastruktur pendukung. Kerjasama strategis dan hubungan yang sinergis antar instansi pemerintah dan dunia usaha merupakan katalisator realisasi investasi, disamping itu untuk meningkatkan investasi juga perlu adanya peningkatan daya tarik investasi dengan peningkatan promosi secara intensif dan berkelanjutan. Peningkatan data informasi, pengendalian, pengawasan serta pengembangan Penanaman Modal dan perizinan diperlukan untuk mendukung meningkatknya investasi dan realisasi investasi. Data potensi investasi yang akurat sebagai sumber informasi, pengendalian, pengawasan serta pengembangan Penanaman Modal, Misi mewujudkan pelayanan prima perizinan : peningkatan investasi perlu didukung dengan Pelayanan Prima dalam bidang investasi. Pelayanan prima tersebut dapat tercapai dengan adanya regulasi/kebijakan yang jelas di bidang investasi, peningkatan SDM yang kompeten dibidangnya serta didukung adanya fasilitas pendukung PTSP yang memadai sehingga terwujud pelayanan prima. xi

12 b. Tujuan Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) ditetapkan tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan sesuai sebagai berikut: 1. Terwujudnya peningkatan daya saing investasi daerah. 2. Terwujudnya pelayanan prima perizinan c. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) adalah : 1. Meningkatnya realisasi nilai investasi 2. Meningkatnya pelayanan perizinan terpadu. B. PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA a. Dokumen Perencanaan Dalam Rencana Kegiatan (Kinerja) Tahunan (RKT), untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, harus ditetapkan indikator sasaran serta target capaian sasaran yang ingin dicapai. Target kinerja BPMPT tahun 2015 adalah seperti pada tabel berikut : No. Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 1 Meningkatnya realisasi nilai investasi Nilai investasi PMA/PMDN Juta Rp Meningkatnya pelayanan terpadu perijinan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat ((IKM) % 79 b. Perjanjian Kinerja xii

13 Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan kinerja atau penetapan kinerja antara Bupati dan Kepala BPMPT untuk mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, indikator kinerja utama, serta target kinerja dan anggaran. Perjanjian Kinerja BPMPT tahun 2015 adalah sebagaimana kami sampaikan dalam tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja BPMPT Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Target Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Kinerja Meningkatnya realisasi nilai investasi Meningkatnya pelayanan perijinan Nilai investasi PMA/PMDN (juta Rp) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) (%) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Pelayanan dan Fasilitasi Investasi Penyelenggaraan Pameran Investasi ,187, Pengembangan dan 28,115,400 pengelolaan Sistem Informasi Penanaman Modal dan Perizinan Pemantauan dan 35,053,000 Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal dan Perizinan. Penyusunan Data 47,330,800 dan Informasi Penanaman Modal. Koordinasi dan 41,547,000 Kerjasama di Bidang Penanaman Modal. 79 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Survey Perizinan 125,985,700 Penanganan Aduan 6,516,700 Masyarakat Pelayanan Administrasi Perizinan. xiii

14 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Penyebarluasan Informasi Pelayanan Perizinan. 13,312,650 A. Capaian Kinerja BPMPT Tahun 2015 Penilaian kinerja dilakukan dengan mengacu pada Penetapan Kinerja BPMPT Tahun Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja yang akan memberikan gambaran tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran. Dari data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja sesuai dengan tingkat capaian kinerja. (Berdasarkan Permendagri 54 Tahun 2010) yaitu: Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja: NO. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 5 50 Sangat Rendah Pengukuran Indikator kinerja dari sasaran strategis yang juga merupakan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) BPMPT dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan dari tujuan xiv

15 dan sasaran strategis beserta target dan capaian realisasi.indikator kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :. Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja BPMPT Kabupaten Kulon Progo TA No Sasaran Indikator 1. Meningkatnya realisasi nilai investasi 2. Meningkatnya pelayanan perijinan terpadu Kinerja Utama Capaian Realisasi Nilai Investasi PMA / PMDN Capaian Nila Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ). Capaian Kinerja Target Akhir Capaian s/d 2015 Nasional Capaian Kabupaten Satuan Rensrta terhadap terhadap Target Realisasi % Realisasi (2016) 2016 nasional Juta , , ,19 Rp % 77, ,78 100, , Dengan demikian, dari tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa hasil pengukuran Kinerja kedua sasaran tersebut terealisasi dengan kategori Sangat Baik, dengan Interval Nilai Realisasi Kinerja diatas 91 %. xv

16 B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Berdasarkan pada Tabel hasil Pengukuran Kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kab. Kulon Progo Tahun 2015 secara rinci capaian masing-masing sasaran strategis dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut : 1. SASARAN STRATEGIS 1 ( MENINGKATNYA REALISASI NILAI INVESTASI ). Tabel 3.3 Capaian Sasaran 1 No Sasaran Indikator Kinerja Utama 1. Meningkatnya Capaian realisasi nilai investasi Realisasi Nilai Investasi PMA / PMDN Satuan Juta Rp Capaian Kinerja Target Akhir Capaian s/d 2015 Nasional Capaian Kabupaten Rensrta terhadap terhadap Target Realisasi % Realisasi (2016) 2016 ( % ) nasional ( % ) , , ,19 Capaian Sasaran meningkatnya realisasi nilai investasi ini dihitung menggunakan rumus : Jumlah Investasi yang masuk PMA dan PMDN / Jumlah target investasi akhir tahun RPJMD x 100%. Dilihat dari tabel 3.3, pada tahun 2015 sasaran meningkatnya realisasi nilai investasi ditargetkan juta rupiah terealisasi juta rupiah. Capaian xvi

17 indikator kinerja dari sasaran strategis ini masuk dalam klarifikasi sangat baik atau 230,85 % dari target. Capaian tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari juta rupiah menjadi juta rupiah. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2016, capaian tahun 2015 maka capaan kinerja untuk indikator Realisasi Nilai Investasi PMA / PMDN telah tercapai bahkan lebih tinggi dari target Renstra yaitu sebesar 210, 41 %. Sedangkan jika dibandingkan dengan target secara nasional pada tahun 2015 sebesar juta rupiah, maka capaian kinerja untuk indikator Realisasi Nilai Investasi PMA / PMDN kabupaten terhadap Nasional telah mencapai 0,19 %. Capaian sasaran ini dlakukan melalui beberapa program utama yaitu Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan kegiatan pelayanan dan fasilitasi investasi, pengembangan pameran investasi, pengembangan dan pengelolaan sistem informasi penanaman modal dan perizinan, penyusunan data dan informasi penanaman modal serta koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal. Faktor pendukung keberhasilan atau peningkatan kinerja untuk capaian indikator kinerja dari sasaran strategis ini adalah semakin tingginya minat investor untuk berinvestasi di Kulon Progo. Hal ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan potensi sumber daya yang ada di Kulon Progo, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Faktor lain adalah upaya Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui SKPD terkait termasuk BPMPT untuk menarik Investor agar berinvestasi di Kulon Progo dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo. Yang tidak kalah penting adalah mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk bisa menerima kehadiran investor di Kulon Progo. Selain tu, adanya kepastian hukum bandara juga menjadi salah satu dampak positif dari meningkatnya realisasi nilai investasi di Kulon Progo. 2. SASARAN STRATEGIS 2 ( MENINGKATNYA PELAYANAN PERIZINAN TERPADU ) Tabel 3.4 Capaian Sasaran 2 xvii

18 No Sasaran Indikator 1. Meningkatnya pelayanan perijinan terpadu Kinerja Utama Capaian Nila Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ). Capaian Kinerja Target Akhir Capaian s/d 2015 Nasional Capaian Kabupaten Satuan Rensta terhadap terhadap Target Realisasi % Realisasi (2016) 2016 nasional % 77, ,78 100, , Capaian sasaran meningkatnya pelayanan perizinan terpadu ini dihitung dengan rumus 70 % x jumlah perizinan yang diterbitkan ( jumlah pengajuan perizinan jumlah pengajuan perizinan yang tidak memenuhi syarat ) + 30 % x Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ). Pada tahun 2015, sasaran meningkatnya pelayanan perizinan terpadu dengan Indikator Kinerja Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) ini adalah sebesar 100, 98 % dari target 79 % terealisasi sebesar 79, 78 % atau lebih tinggi dari target. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan BPMPT sangat baik meski sarana dan prasarana pelayanan belum representatif, terutama gedung PTSP. Meskipun demikian BPMPT tetap berupaya memberikan pelayanan prima kepada dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Capaian tahun 2015 apabila dibandingkan dengan tahun 2014, maka capaian pada tahun 2015 ini mengalami kenaikan dari 77,2 % menjadi 79,78 %. Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2016, capaian tahun 2015 untuk nilai indeks kepuasan masyarakat sebesar 99,72 % dari target akhir Renstra. Capaian sasaran meningkatnya pelayanan perizinan dengan indikator kinerja untuk nilai indeks kepuasan masyarakat ini masih termasuk sangat tinggi dan target telah tercapai.. Program dan kegiatan yang mendukung capaian ini adalah Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan kegiatan Survey Perizinan, Penanganan Aduan Masyarakat, Pelayanan Administrasi Perizinan serta Penyebarluasan Informasi Pelayanan Perizinan. Dengan capaian kinerja seperti yang kami sajikan di atas, BPMPT akan terus berupaya untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dan target akhir Renstra bisa tercapai. xviii

19 Sedangkan untuk Faktor pendukung keberhasilan atau peningkatan kinerja untuk capaian indikator kinerja dari sasaran strategis ini adalah semangat kerja, komitmen serta tanggung jawab semua karyawan untuk melaksanakan tupoksi dan mencapai target kinerja. Selain itu adanya peningkatan pelayanan perizinan kepada masyarakat melalui sosialisasi serta penyebarluasan informasi perizinan. C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI a. PERMASALAHAN 7. Masih adanya penolakan dari sebagian masyarakat terhadap masuknya investasi di Kabupaten Kulon Progo. 8. Keterbatasan lahan untuk investasi. 9. Tingginya harga lahan untuk investasi. 10. Belum ada standar yang baku dalam penghitungan nilai realisasi investasi sehingga terjadi perbedaan data realisasi investasi. 11. Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. 12. Belum optimalnya jaringan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik. b. SOLUSI 7. Sosialisasi lebih intensif kepada masyarakat tentang kebijakan Pemerintah Daerah dalam pembangunan wilayah, sehingga investasi mendapat dukungan masyarakat. 8. Pendekatan ke masyarakat sehingga tanah milik masyarakat dapat digunakan untuk investasi 9. Pemerintah Kabupaten memfalitasi investor dalam melakukan negosiasi harga tanah dengan pemilik tanah. 10. Untuk penghitungan realisasi invsestasi bagi kepentingan pemerintah pusat maupun provinsi menggunakan data LKPM (laporan kegiatan penanaman modal), sedangkan untuk kepentingan daerah realisasi investasi dihitung dengan menggunakan beberapa alat pengumpulan data baik LKPM, data perizinan daerah maupun data investasi dari SKPD terkait. xix

20 11. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal. 12. Memanfaatkan jaringan semaksimal mungkin. D. ANALISIS EFISIENSI SUMBER DAYA Pencapaian sasaran dan indikator kinerja utama tidak terlepas dari adanya dukungan sumber daya. Penggunaan sumber daya dibedakan menjadi 3 yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta anggaran. Khusus untuk anggaran akan dibahas dalam akuntabilitas keuangan. Faktor sumber daya manusia berpengaruh langsung terhadap kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kab. Kulon Progo dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Begitu pula kemajuan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang ada didalamnya. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kab. Kulon Progo didukung 38 personil. Kondisi SDM Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kab. Kulon Progo didominasi oleh kualifikasi pendidkan S1 (14 orang atau 37 % ) dan pendidikan SLTA ( 14 orang atau 37 % ) diikuti oleh penddikan S2 ( 6 orang atau 16 % ), pendidikan D-3 / Akta ( 3 orang atau 8 % ) dan Pendidikan SLTP ( 1 orang atau 2 % ). Kebutuhan pegawai berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo nomor 74 tahun 2010 sebagai berikut : 1. Jabatan Struktural sejumlah 14 orang, saat ini sudah terisi semua. 2. Jabatan Fungsional Umum sejumlah 28 orang, saat ini baru terisi 24 orang. E. AKUNTABILITAS KEUANGAN Dari keseluruhan anggaran BPMPT sebesar Rp terserap dana sebesar Rp (99,35 %) yaitu belanja tidak langsung sebesar Rp atau 99,93 % dari Rp dan belanja langsung sebesar Rp atau 98,99 % dari Rp Dengan demikian secara keseluruhan anggaran dapat dilakukan efisiensi sebesar Rp atau sebesar 0,65 %. Apabila digambarkan dalam table sebagai berikut : xx

21 Tabel 3.5 Anggaran dan realisasi belanja tahun 2015 Kegiatan Anggaran Realisasi Persentase Belanja Tidak Langsung ,93 Belanja Langsung ,99 Total ,35 Sasaran Strategis Tabel 3.6 Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015 Kinerja Indikator Target Realisas i % Program/K egiatan Keuangan Target Realisasi % Meningkatny a realisasi nilai investasi Nilai investasi PMA/PMD N (juta Rp) ,85 Program Peningkata n iklim Investasi dan Realisasi Investasi Pelayanan dan Fasilitasi Investasi. Penyelengg araan Pameran Investasi. Pengemban gan dan Pengelolaa n Sistem Informasi Penanaman Modal dan Perizinan. Pemantaua n dan pengawasa n Pelaksanaa n Penanaman , , xxi

22 Modal dan Perizinan. Meningkatn ya pelayanan perijinan Indeks Kepuasan Masyarak at (IKM) (%) Penyusuna n Data dan Informasi Penanaman Modal. Koordinasi dan Kerjasama di Bidang Penanaman Modal 79 79,78 100,98 Program Peningkata n Kualitas Pelayanan Publik Survey Perizinan Penangana n Aduan Masyarakat Pelayanan Administrasi Perizinan Penyebarlu asan informasi Pelayanan Perizinan Jumlah , , ,39 Tabel 3.6 menunjukkan bahwa realisasi anggaran kegiatan untuk sasaran strategis meningkatnya realisasi nilai investasi untuk Indikator Kinerja nilai investasi PMA / PMDN realisasi kinerja tercapai 230,85 % dan realisasi keuangan tercapai 98,5 %. Capaian realisasi keuangan tidak 100 % karena adanya efisiensi anggaran, namun secara fisik sudah 100 %. Sedangkan untuk sasaran strategis Meningkatnya pelayanan perizinan untuk indikator Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) realisasi kinerja tercapai 100,98 % dan realisasi keuangan tercapai 98,21 %. Berdasarkan capaian dari dua sasaran tersebut, indikator kinerja nilai investasi dan nilai indeks kepuasan masyarakat adalah sebesar 98,39 % atau baik sekali. xxii

23 BAB IV PENUTUP aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk pertanggung-jawaban pelaksanaan L program dan kegiatan pada Tahun 2015 dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo untuk mengetahui keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan. Penyusunan LKjIP didasarkan pada hasil pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan Perencanaan Strategis, Perencanaan Kinerja, Penetapan Kinerja dan Pengukuran Kinerja sesuai dengan indikator kinerja masing-masing kegiatan. Hasil Pengukuran kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu adalah 99,35 % termasuk dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu tahun 2015 diketahui bahwa : 1. Indikator Kinerja Utama Capaian Realisasi Nilai Investasi PMA / PMDN tercapai juta rupiah dari target juta rupiah ( terealisasi 230,85 % ). 2. Indikator Kinerja Utama Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat tercapai 79,78 % dari target yaitu : 79 % ( terealisasi 100, 98 % ). Berdasarkan kedua sasaran tersebut, terdapat berbagai macam permasalahan dan solusi a. PERMASALAHAN 1. Masih adanya penolakan dari sebagian masyarakat terhadap masuknya investasi di Kabupaten Kulon Progo. 2. Keterbatasan lahan untuk investasi. xxiii

24 3. Tingginya harga lahan untuk investasi. 4. Belum ada standar yang baku dalam penghitungan nilai realisasi investasi sehingga terjadi perbedaan data realisasi investasi. 5. Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. 6. Belum optimalnya jaringan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik. b. SOLUSI 1. Sosialisasi lebih intensif kepada masyarakat tentang kebijakan Pemerintah Daerah dalam pembangunan wilayah, sehingga investasi mendapat dukungan masyarakat. 2. Pendekatan ke masyarakat sehingga tanah milik masyarakat dapat digunakan untuk investasi. 3. Pemerintah Kabupaten memfalitasi investor dalam melakukan negosiasi harga tanah dengan pemilik tanah. 4. Untuk penghitungan realisasi invsestasi bagi kepentingan pemerintah pusat maupun provinsi menggunakan data LKPM (laporan kegiatan penanaman modal), sedangkan untuk kepentingan daerah realisasi investasi dihitung dengan menggunakan beberapa alat pengumpulan data baik LKPM, data perizinan daerah maupun data investasi dari SKPD terkait. 5. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal. 6. Memanfaatkan jaringan yang ada semaksimal mungkin. xxiv

25 LAMPIRAN xxv

26 Struktur Organisasi BPMPT KEPALA SEKRETARIAT SUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN SUBAG PERENCANAAN & KEUANGAN BIDANG PENANAMAN MODAL BIDANG PELAYANAN DAN PENGADUAN BIDANG PENGAWASAN DATA & INFORMASI SUBID KERJASAMA & PROMOSI SUBID PERIZINAN SUBID PENGAWASAN SUBID FASILITASI & PENGAWASAN SUBID SURVEI SUBID DATA & INFORMASI SUBID PENGADUAN & ADVOKASI xxvi

27 Data Pegawai BPMPT menurut Golongan Ruang Tahun 2015 No Jabatan GolonganRuang Gol.I GoI li Gol III GolIV Jml 1 Kepala Sekretaris Subag Umum dan Kepegawaian Subag Perencanaan dan Keuangan Kabid Penanaman Modal Subid Kerjasama dan Promosi Subid Fasilitasi dan Pengembangan Kabid Pelayanan dan Pengaduan Subid Survey Subid Pengaduan dan Advokasi Subid Perizinan Kabid Pengawasan, Data dan Informasi Subid Pengawasan Subid Data dan Informasi Jumlah Sumberdata : Sub BagianUmumdanKepegawaian. Jumlah Pegawai BPMPT berdasarkan Golongan Ruang Tahun 2015 Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan Ruang 5; 13% 0; 0% 8; 21% 25; 66% Gol.I GoI li Gol III Gol IV xxvii

28 Data Pegawai BPMPT menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 No Jabatan Jenis Kelamin Pria Wanita Jml 1 Kepala Sekretaris Subag Umum dan Kepegawaian Subag Perencanaan dan Keuangan Kabid Penanaman Modal Subid Kerjasama dan Promosi Subid Fasilitasi dan Pengembangan Kabid Pelayanan dan Pengaduan Subid Survey Subid Pengaduan dan Advokasi Subid Perizinan Kabid Pengawasan, Data dan Informasi Subid Pengawasan Subid Data dan Informasi Jumlah Sumberdata : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. xxviii

29 Data tingkat pendidikan pegawai BPMPT Tahun 2015 Tingkat Pendidikan No Jabatan D-3 / JML. SLTP SLTA S-1 S-2 AKTA 1 Kepala Sekretaris Subag Umum dan Kepegawaian Subag Perencanaan dan Keuangan Kabid Penanaman Modal Subid Kerjasama dan Promosi Subid Fasilitasi dan Pengembangan Kabid Pelayanan dan Pengaduan Subid Survey Subid Pengaduan dan Advokasi Subid Perizinan Kabid Pengawasan, Data dan Informasi Subid Pengawasan Subid Data dan Informasi Jumlah Sumberdata : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian JumlahPegawai BPMPT berdasarkan Tingkat PendidikanTahun 2015 xxix

30 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan S-1 37% S-2 16% SLTP 2% SLTA 37% D-3 / AKTA 8% SLTP SLTA D-3 / AKTA S-1 S-2 Gol Kode Bidang Daftar Aset BPMPT Tahun 2015 Nama Bidang Barang Jumlah Barang Jumlah Harga (Rp) 01 TANAH MESIN DAN 309 PERALATAN 1,111,234, Alat-alat besar Alat-aat angkutan ,318, Alat-alat bengkel dan 0 0 alat ukur 05 Alat-alat Pertanian 0 0 /Peternakan 06 Alat-alat kantor dan 294 rumah tangga 568,446, Alat-alat studio dan 3 komunikasi 3,470, Alat-alat kedokteran Alat-alat laboratorium Alat-alat keamanan GEDUNG DAN BANGUNAN 1 304,904,812 xxx

31 11 Bangunan gedung 1 304,904, Bangunan monumen JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN Jalan dan jembatan Bangunan air/irigasi Instalasi Jaringan ASET TETAP LAINNYA buku Perpustakaan Barang bercorak kesenian/kebudayaan 19 Hewan ternak dan tumbuhan 06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN JUMLAH , , ,416,559, No. Daftar Aset Tak Berwujud BPMPT Tahun 2015 Kode Gol/Bid Nama Barang Jumlah Barang Jumlah Harga (Rp) Aplikasi / Software E-Permit 1 58,800, Aplikasi / Software Web GIS 1 48,595,250 JUMLAH 107,395,250 xxxi

32 FOTO-FOTO Pameran Jakarta Fair 29 Mei 5 Juli 2015 xxxii

33 Penandatanganan MoU antara Bupati Kulon Progo dengan Rektor UGM Talk Show Peluang Investasi 5 Januari 2015 xxxiii

34 Temu Usaha Pelaku Usaha Mikro kecil dan menengah dengan pengusaha tingkat propinsi / nasional Kulon Progo Expo III 2 10 Oktober 2015 xxxiv

35 AITIS EXPO di JI Expo Kemayoran Mei 2015 Sosialisasi Perizinan di Pasar Bendungan Wates xxxv

36 Sosiakisasi Perizinan di Pasar Clereng xxxvi

1.1. Struktur Organisasi

1.1. Struktur Organisasi BAB I GAMBARAN UMUM 1.1. Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kulon Progo dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

PROFIL KINERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU

PROFIL KINERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU 2014 PROFIL KINERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KULON PROGO Unit 1 : Jl. Perwakilan No. 1, Wates, Kulon Progo, Telp/Fax. (0274) 775208

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja OPD (Renja OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN KULON PROGO TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN KULON PROGO TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2011-2016 Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Unit 1 : Jl Perwakilan No. 2 Wates Telp/Fax (0274)

Lebih terperinci

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun 2014 1 PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dilaksanakan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang

Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang Jombang, Agustus 2017 RPJMD 2014-2018 5 MISI 1. Meningkatkan Kualitas Hidup Sosial dan Beragama 2. Mewujudkan Layanan Dasar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

DATA DAN INFORMASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KABUPATEN SUBANG TAHUN 2016

DATA DAN INFORMASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KABUPATEN SUBANG TAHUN 2016 DATA DAN INFORMASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KABUPATEN SUBANG TAHUN 2016 A. INFORMASI TENTANG PROFIL PEJABAT STRUKTURAL DI BPMP KAB. SUBANG Terlampir B. INFORMASI TERKAIT TRANSPARANSI

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa penanaman modal merupakan

Lebih terperinci

URAIAN sebelum perubahan

URAIAN sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.16. - PENANAMAN MODAL : 1.16.01. - BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KODE REKENING 1.16.1.16.01.00.00.4. 1.16.1.16.01.00.00.8. 1.16.1.16.01.00.00.4.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU. Jl. Presiden KH Abdurrahman Wahid 151 Jombang (0321) Faks.

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU. Jl. Presiden KH Abdurrahman Wahid 151 Jombang (0321) Faks. DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jl. Presiden KH Abdurrahman Wahid 151 Jombang (0321) 873333 Faks. (0321) 851733 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BANYUMAS PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU Jl. Jend. Soedirman Nomor 540 Purwokerto, Kode Pos 53116 Telp. (0281) 627965, 624521 Fax. (0281) 624521 Website:www.banyumasinvest.com

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita Bangsa Bernegara.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN PELALAWAN (REVISI) TAHUN

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN PELALAWAN (REVISI) TAHUN BAB VI INDIKATOR KINERJA BPMP2T YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari unsur masukan, proses, keluaran,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPMP2T) KABUPATEN SIAK TA 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPMP2T) KABUPATEN SIAK TA 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPMP2T) KABUPATEN SIAK TA 2015 Alamat: Komplek Perkantoran Tanjung Agung No. Telp. (0764)8001035 Website:bpmppt.siakkab.go.id

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi BPPTPM 4.1.1. Visi Ba Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal Dalam upaya mendukung perwuju Visi Misi Pemerintah Kabupaten Lamandau,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188 / 18.1 / 415.

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188 / 18.1 / 415. PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jl. Presiden KH. Abdurrahman Wahid 151 Telp. (0321) 873333 Fax. (0321) 851733 J O M B A N G KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam upaya pencapaian Visi Misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Lamandau, serta

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 14 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KELURAHAN WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015 KATA PENGANTAR P uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013. 2. Peraturan Presiden RI Nomor

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa penanaman modal merupakan salah

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA B A B II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis BPMPT Provinsi Jawa Barat 2.1.1 Visi dan Misi Rencana Strategis (Renstra) BPMPT merupakan kerangka pelaksanaan kegiatan BPMPT Provinsi Jawa Barat untuk

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 64 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas pada Unsur Organisasi Terendah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, bahwa Dinas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Hasil Transkip Wawancara. A. Pedoman Wawancara dan Hasil Transkip Wawancara dengan Kepala

Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Hasil Transkip Wawancara. A. Pedoman Wawancara dan Hasil Transkip Wawancara dengan Kepala 112 Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Hasil Transkip Wawancara. A. Pedoman Wawancara dan Hasil Transkip Wawancara dengan Kepala Bidang Penanaman Modal BPMPT Kabupaten Kulon Progo. Nama : Bapak Ir. Robi

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Penanaman

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 KELURAHAN WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 KELURAHAN WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 KELURAHAN WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2016 KATA PENGANTAR S egenap puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Serba Maha, karena

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMEBERIAN INSENTIF DAN PEMEBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KONAWE SELATAN i! DITERBITKAN OLEH BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL Jl. Pemuda No. 2 Salatiga KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN

RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN RENCANA STRATEGIS KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU TAHUN 2016 i DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI 1 BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a. bahwa penanaman

Lebih terperinci

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu kompleks maka

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu kompleks maka xiv BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN A. Sejarah Ringkas Instansi Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan secretariat daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG NO DPA SKPD 1.20 04 68 07 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN 1.20. 1.20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KENDAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA 214-218) BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 1.1.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA SKPD KOTA TANGERANG LATAR BELAKANG, MAKSUD DAN TUJUAN Latar Belakang Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO 1 GAMBARAN UMUM OPD IMPLEMENTASI SAKIP OPD SISTEMATIKA PAPARAN INOVASI OPD 3 4 GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI DAN USHA MIKRO 1 2 3 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan suatu siklus dalam proses menentukan kebijakan melalui urutan pilihan yang tepat dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dalam berbagai

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 17 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENANAMAN MODAL DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Alamat : Jalan Raya Ratahan Belang, Komp. SKPD Blok B, Kel. Pasan RATAHAN KODE POS 95695 KEPUTUSAN KEPALA DINAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16 URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN Dalam rangka mewujudkan manajamen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) 2017 DPMPPTSP Kab. BMS. iii

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) 2017 DPMPPTSP Kab. BMS. iii KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Penanaman

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411 PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) 861560, Fax. (0321) 864555 Jombang 61411 PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH NOMOR : 188/

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BADAN Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BADAN Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu TAHUN 2014 Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Garut Tahun 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2015 DAFTAR ISI PENGANTAR PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA Daftar Isi BAB I Pendahuluan.... 1 A. Latar Belakang........

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa penanaman modal merupakan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Daftar Isi 2014 1 Kata Pengantar 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, maka Buku Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana

Lebih terperinci

1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO

1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO 1.1. GAMBARAN UMUM BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI GORONTALO 1.1.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi. Pemerintah (LKj IP) BPMD Provinsi Jawa Tengah. Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Provinsi Jawa Tengah

Laporan Kinerja Instansi. Pemerintah (LKj IP) BPMD Provinsi Jawa Tengah. Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Provinsi Jawa Tengah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) BPMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. i KATA PENGANTAR Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-, maka setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Lebih terperinci

AKTIFITAS BACK OFFICE AKTIFITAS BACK OFFICE

AKTIFITAS BACK OFFICE AKTIFITAS BACK OFFICE AKTIFITAS BACK OFFICE AKTIFITAS BACK OFFICE PELAKSANAAN SAKIP BADAN MODAL DAN PERENCANAAN KINERJAPENANAMAN DAN KEUANGAN PERIJINAN KABUPATEN LAMONGAN RPJMD IKU Indikator Kinerja Utama (RENSTRA) Rencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 01 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

STRATEGI JANGKA MENENGAH DPMPTSP KABUPATEN BUOL RENSTRA BAB IV TAHUN

STRATEGI JANGKA MENENGAH DPMPTSP KABUPATEN BUOL RENSTRA BAB IV TAHUN STRATEGI JANGKA MENENGAH DPMPTSP KABUPATEN BUOL RENSTRA BAB IV TAHUN 2017-2022 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1.1 VISI dan MISI Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji Syukur kami

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 3 TAHUN 2015 T E N T A N G PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa penanaman

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci