BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab 7 akan menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari hasil perhitungan indeks produktivtias total produk teh dan produk non teh pada bab Kesimpulan a. Berikut merupakan hasil prhitngan indeks produtivitas produk teh dan produk non teh i. Indeks produktivitas total produk teh periode 0 sebesar 9,8658 lebih besar daripada periode 1 sebesar 9,3837. Angka indeks produktivitas produk teh sebesar 0,9511.Indeks produktivitas total produk non teh periode 0 sebesar 3,6670 lebih kecil daripada periode 1 sebesar 5,1021. Angka indeks produktivitas produk non teh sebesar 1,3914. ii. Perbandingan angka indeks produktivitas total produk teh lebih rendah daripada angka indeks produktivitas total produk non teh. Angka indeks produktivitas produk teh sebesar 0,9511 angka indeks produktivitas produk non teh sebesar 1,3914. iii. Angka indeks produktivitas total produk non teh lebih tinggi daripada produk teh. Untuk menganalisa tingginya indeks produktivitas produk non teh karena output produk non teh pada periode 1 meningkat daripada periode 0 dan input yang dikeluarkan produk non teh menurun diikuti dengan turunnya output. Sedangkan angka indeks produktivitas total produk teh dibawah angka 1 karena penurunan output lebih besar daripada penurunan input. b. Usulan peningkatan produktivitas untuk produk teh dan produk non teh adalah i. Menaikkan penjualan produk teh dan non teh ke seluruh Indonesia. ii. Serta meminjau lebih pada pemakainan, melakukan penghematan seperti tidak membeli utama dan pendukung berlebihan disesuaikan dengan output pada bulan sebelumnya dan membuat buku khusus untuk mencatat pembelian setiap bulan, pencatatan pemakaian dilakukan per hari dan mencatat produk yang jadi dan setengah jadi (sesuai alur proses produksi produk non teh) 72

2 7.2. Saran Pengukuran produktivitas dilihat dari indeks produktivitas pada produk teh dan produk non teh dapat teridentifikasi penyebab naik turunnya indeks yaitu pada output penjualan. Usulan perbaikan yang sudah diberikan diharapkan mampu membantu PT. Salama Nusantara dalam melakukan meningkatkan produktivitas. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah menganalisis strategi peningkatan output produk teh dan produk non teh PT. Salama Nusantara serta melakukan analisa terhadap penggunaan, pembelian dan penyimpanan material. 73

3 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, A. (1985). Manajemen si: Perencanaan Sistem si. UGM: Yogyakarta. Fihtri, P. &. (2015). Jurnal Teknik Industri. Analisis Pengukuran tivitas Perusahan ALSINTAN CV. CHERRY SARANA, Gasper, V. (2002). Manajemen tivtias Total. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Gupta, R. a. (2010). Development of A Productivity Measurement Model For Tea Industry. ARPN Journal of Engineering and Applied Scriences Vol.5, No. 12, UU Nomor 36 Tahun Diakes pada tanggal 16/4/2017 dari www. keuanganlsm.com. Masharyono, I. S. (2010). Jurnal Jurusan Teknik Industri UIN Sunan Kalijaga. Analisis Pengukuran tivitas Dengan Model The American Productivity (APC) dan Marvin E.Mundel, Nasution, A. (2006). Manajemen Industri. CV.Andi Offset: Yogyakarta. Sadikin, X. (2005). Tip dan Trik Meningkatkan Efisiensi, tivitas, dan Profitabilitas. Yogyakarta. Setiawan, D. A. (2008). Tugas Akhir Analisa tivitas Dengan The American Productivity Center Methods. Surakarta: Jurusan Teknik Industri. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sinungan, M. (2000). tivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Askara: Jakarta. Sukromo, W. (2010). Terobosan Untuk Mendongkrak tivitas. PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Suliantoro, H. A. (2006). Jurnal Jurusan Teknik Industri UNDIP Semarang. Analisa dan Evaluasi ivitas Melalui Pendekatan The American Productivity Center (APC), Sumanth, D. J. (1984). Productivity Engineering and Management. McGrawHil Book Company: New York. Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja. Rajawali Sealer: Jakarta. Biaya kwh Listrik September dan /03/2017 dari Diakses pada tanggal Yamit, Z. (2003). Manajemen si dan Operasi. EKONISIA: Yogyakarta. 74

4 Yogawisesa, R. (2014). Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Analisis tivitas Menggunakan Metode The American Productivity Center (APC). UMS: Surakarta. 75

5 LAMPIRAN Lampiran 1 Komposisi Bahan Baku Utama Periode 0 (bulan September) Tipe Non teh mahkota dewa teh insulin teh pelangsing temulawak instan jahe merah instan kunir putih instan secang instan wedang uwuh Inventori Bahan Baku Satuan Bahan Baku teh hijau Kg 1000 benalu teh Kg 100 mahkota dewa Kg 1000 daun insulin Kg 1000 daun teh hijau Kg 100 benalu teh Kg 100 teh hijau Kg 185 daun teh jati cina Kg 40 temulawak Kg 120 gula aren Kg 25 jahe merah Kg 1000 gula aren Kg 50 kunir putih Kg 100 gula aren kg 25 secang kg 200 gula aren kg 35 secang kg 160 Kuantitas Penjualan September Komposisi (satuan ) Total Bahan Baku Terpakai gr gr gr sachet (1kotak) 10 sachet (1 kotak) 10 sachet (1 kotak) 10 sachet (1kotak) helai gula batu kg biji daun salam kg daun jahe kg keping peka kg biji kapulaga kg biji keterangan jahe 1 jahe = untuk 3 produk 24 keping gula batu 1 gula batu besar =untuk 4 potongan 20 potongan kecil /24 keping 7900 keping 94800/20 potongan kecil 4740 potongan kecil 76

6 Lampiran 2 Komposisi Bahan Baku Utama Periode 1 (bulan ) Tipe Non teh mahkota dewa teh insulin teh pelangsing temulawak instan jahe merah instan kunir putih instan secang instan wedang uwuh Inventori Bahan Baku Satuan Bahan Baku teh hijau kg 1000 benalu teh kg 100 mahkota dewa kg 1000 daun insulin kg 1000 daun teh hijau kg 100 benalu teh kg 100 teh hijau kg 185 daun teh jati cina kg 40 temulawak kg 120 gula aren kg 25 jahe merah kg 1000 gula aren kg 50 kunir putih kg 100 gula aren kg 25 secang kg 200 gula aren kg 35 secang kg 160 Kuantitas Penjualan (buah) Komposisi (satuan) Total Bahan Baku Terpakai gr gr celup sachet (1kotak) 10 sachet (1 kotak) 10 sachet (1 kotak) 10 sachet (1kotak) helai gula batu kg biji daun kg daun jahe kg keping peka kg biji kapulaga kg biji keterangan jahe 1 jahe = untuk 3 produk 24 keping gula batu 1 gula batu besar =untuk 4 potongan 20 potongan kecil /24 keping 8533 keping /20 potongan kecil 5120 potongan kecil 77

7 Lampiran 3 Bahan Baku Utama September Tipe per box (gr) terjual box (gr) September setelah di kali dengan penjualan (gr) baku (konversi gr ke kg) pembelian baku (kg) sisa baku bulan harga per/kg September (kg) harga pemakaian September teh hijau Total harga utama teh mahkota dew a benalu teh , , teh insulin teh pelangsing mahkota dew a , , daun insulin , , daun teh hijau benalu teh , , teh hijau daun teh jati cina September Tipe per/sachet (gr) (10 sachet) per/box (gr) terjual setelahh di kali dengan penjualan (gr) baku (konversi gr ke kg) pembelian baku(kg) sisa ket= tidak diketahui jika ada stok bulan sebelumnya harga per/kg harga pemakaian September Total harga utama temulaw ak instan temulaw ak gula aren Non jahe merah instan kunir putih instan jahe merah gula aren kunir putih gula aren secang instan secang gula aren

8 Non w edang uw uh per/ons satuan per/kg beli/kg bulan September konversi satuan*kg beli sisa satuan konversi dari sisa(satuan) ke kg sisa (kg) dibulatkan secang 170 helai helai 11,153 4,847 4 daun salam 45 daun daun 5,267 4,733 4 jahe 8 biji biji 9,875 5,125 5 kapulaga 200 biji biji 1,185 8,815 9 peka 90 biji biji 2,633 7,367 7 gula batu 5 biji biji 9,480 65, September baku (satuan helai/biji) isi per/kg konversi (satuan ke kg) dibulatkan harga per/kg Total Harga Pemakaian Total Non Lanjutan w edang uw uh secang , daun salam , jahe , kapulaga , peka , gula batu ,

9 Lampiran 4 Bahan Baku Utama Tipe per box (gr) terjual box (gr) setelah di kali dengan penjualan (gr) baku (konversi gr ke kg) pembelian baku(kg) tam sisa bulan September Total persediaan bulan sisa baku bulan harga per/kg harga pemakaian teh hijau Total harga utama teh mahkota dew a benalu teh , , mahkota dew a , ,5 1372, teh insulin daun insulin , ,5 1777, daun teh hijau benalu teh , ,5 155, teh pelangsing teh hijau daun teh jati cina Tipe Non temulaw ak instan jahe merah instan kunir putih instan secang instan per/sachet (gr) (10 sachet) per/box (gr) terjual (buah/box) setelah di kali dengan penjualan (gr) (konversi gr ke kg) pembelian baku(kg) tam sisa bulan September Total persediaan bulan sisa baku bulan harga per/kg harga pemakaian temulaw ak gula aren jahe merah gula aren kunir putih gula aren secang gula aren Total harga utama

10 Non w edang uw uh per/ons satuan per/kg beli/kg sisa bulan September (kg) total persediaan bulan (kg) konversi kg ke satuan baku sisa satuan konversi dari sisa(satuan) ke kg secang 170 helai helai 12,0 8 daun salam 45 daun daun 5,7 9 jahe 8 biji , biji 10,7 9 kapulaga 200 biji biji 1,3 17 peka 90 biji biji 2,8 14 gula batu 5 biji biji 10,2 130 sisa (kg) baku (satuan helai/biji) isi per/kg konversi (satuan ke kg) dibulatkan harga per/kg Total Harga Pemakaian Total Non Lanjutan w edang uw uh secang , daun salam , jahe , kapulaga , peka , gula batu ,

11 Lampiran 5 Bahan Pendukung Lainnya September Tipe Nama Bahan Pendukung Beli (pack) Isi 1 (Lembar/Pac k) Konversi Pack ke Lembar Terpakai Sepember (Lembar) Sisa (Lembar) Sisa lembar dikonversi ke pack Dibulat kan Terpakai Sepember Konversi Lembar ke pack Harga 1 Pack Total Harga Pemakaian September Total Per teh mahkota dew a plastik kemasan , kemasan dus , teh insulin plastik kemasan , kemasan dus , teh pelangsing plastik kemasan , kertas label , temulaw ak instan plastik kemasan , kemasan dus , jahe merah instan plastik kemasan , kemasan dus , Non kunir putih instan secang instan plastik kemasan , kemasan dus , plastik kemasan , kemasan dus , plastik untuk gula , w edang uw uh plastik kemasan , kertas label ,

12 Lampiran 6 Bahan Pendukung Lainnya Tipe Non teh mahkota dew a teh insulin teh pelangsing temulaw ak instan jahe merah instan kunir putih instan secang instan w edang uw uh Nama Bahan Pendukung Beli (pack) Sisa bulan Septembe r (pack) Total Persediaan (pack) Isi 1 (Lembar /Pack) Konversi Pack ke Lembar Sisa bulan September (lembar) Total Persediaan bulan Terpakai Total Harga Pemakaian plastik kemasan , kemasan dus , plastik kemasan , kemasan dus , plastik kemasan , kertas label , plastik kemasan , kemasan dus , plastik kemasan , kemasan dus , plastik kemasan , kemasan dus , plastik kemasan , kemasan dus , plastik untuk gula , plastik kemasan , kertas label , Sisa Sisa lembar Dibulatkan dikonversi ke pack Terpakai Konversi Lembar ke pack Harga 1 Pack Total Per

13 Lampiran 7 Perhitungan Perhitungan Angka Indeks Input Tenaga kerja periode 1 Input Tenaga kerja periode 0 Input Material periode 1 Input Material periode 0 Input Energi periode 1 Input Energi periode 0 Input Modal periode 1 Input Modal periode 0 Input Biaya Perawatanperiode 1 Input Biaya Perawatanperiode 0 Total Input periode 1 Total Inputperiode 0 = = 0,8364 = = 1,000 = = 0,8547 = = 0 0 = = = 1,000 = 0,000 = 1,2174 = 0,8792 Perhitungan Indeks tivitas a. Periode Input Tenaga kerja periode 0 Input Material periode 0 Input Energi periode 0 Input Modal periode 0 Input Perawatan periode 0 Total Input periode 0 = = = = = = = 59,6638 = 11,8754 = 2819,2276 = 0,000 = 27393,4783 = 9,8658 b. Periode Input Tenaga kerja periode 1 Input Material periode 1 Input Energi periode 1 Input Modal periode 1 Input Perawatan periode 1 Total Input periode 1 = = = = = = = 49,9006 = 11,6211 = 2357,8954 = 0,000 = 18819,6429 = 9,

14 Angka Indeks tivitas IP Tenaga kerja Periode 1 IP Tenaga kerja Periode 0 IP Material Periode 1 IP Material Periode 0 IP Energi Periode 1 IP Energi Periode 0 IP Modal Periode 1 IP Modal Periode 0 IP Perawatan Periode 1 IP Perawatan Periode 0 IP Total Periode 1 IP Total Periode 0 = 49, ,6638 = 11, ,8754 = 2819, ,8954 = 0 0 = 18819, ,4783 = 9,3837 9,8658 =0,8364 =0,9786 =0,8364 =0,0000 =0,6870 =0,

15 Lampiran 8 Perhitungan Non Perhitungan Angka Indeks Non Input Tenaga kerja periode 1 Input Tenaga kerja periode 0 Input Material periode 1 Input Material periode 0 Input Energi periode 1 Input Energi periode 0 Input Modal periode 1 Input Modal periode 0 Input Biaya Perawatanperiode 1 Input Biaya Perawatanperiode 0 Total Input periode 1 Total Inputperiode 0 = = 0,7462 = = 1,000 = = 0,5033 = = = = = 1,000 = 0,000 = 0,7273 = 0,5363 Perhitungan Indeks tivitas Non a. Periode Input Tenaga kerja periode 0 Input Material periode 0 Input Energi periode 0 Input Modal periode 0 Input Perawatan periode 0 Total Input periode 0 = = = = = = = 65,0521 = 3,9314 = 619,9717 = 136,7269 = 2270,9091 = 3,6670 b. Periode Input Tenaga kerja periode 1 Input Material periode 1 Input Energi periode 1 Input Modal periode 1 Input Perawatan periode 1 Total Input periode 1 = = = = = = = 48,5417 =5,8281 = 462,6210 = 102,0252 = 2330,0000 = 5,

16 Angka Indeks tivitas Non IP Tenaga kerja Periode 1 IP Tenaga kerja Periode 0 IP Material Periode 1 IP Material Periode 0 IP Energi Periode 1 IP Energi Periode 0 IP Modal Periode 1 IP Modal Periode 0 IP Perawatan Periode 1 IP Perawatan Periode 0 IP Total Periode 1 IP Total Periode 0 = 48, ,0521 = 5,8281 3,9314 = 462, ,9717 = 102, ,7269 = 2330, ,9091 = 5,1021 3,6670 =0,7462 =1,4825 =0,7462 =0,7462 =1,0260 =1,

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri DESY WULANDARI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di dunia Industri dari tahun ketahun berkembang sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Cihanjuang Inti Teknik merupakan perusahaan yang bergaerak dibidang minuman tradisional atau minuman ringan yang dimana CV. Cihanjuang Inti Teknik (Cintek)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. UMKM, maka jumlah tenaga kerja yang diserap juga akan meningkat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. UMKM, maka jumlah tenaga kerja yang diserap juga akan meningkat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional karena memiliki potensi yang sangat besar dalam penyerapan

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu. efisien sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal.

BAB I PEDAHULUAN. perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu. efisien sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal. BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam meningkatkan kemampuan daya saingnya perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu mempertahankan dan meningkatkan posisinya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI Bab 2 ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang membandingkan penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian yang sekarang dilakukan, dan membahas tentang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MUNDEL DAN APC Oleh : Winarni. winarni@akprind.ac.id Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta ABSTRAK Setiap kegiatan produksi

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Teknik Industri. Diajukan Oleh : MASHARYONO NIM.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Teknik Industri. Diajukan Oleh : MASHARYONO NIM. ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MODEL THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DAN MARVIN E. MUNDEL (Studi Kasus pada Bagian Pabrikasi PG. Madukismo) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT.

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. ITS Jakarta) Robertus Tang Herman*), Faisal Safa*), Rhiren R. Mukti*) Binus University,

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang)

ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITYBY USINGTHE AMERICAN PRODUCTIVITY

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS ABSTRACT ANALISIS PRODUKTIVITAS PEMBUATAN KAIN GREY DENGAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN COBB-DOUGLAS Abdul Jalal 1, Helvi Kusumawati 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Suatu perusahaan didalam setiap menghadapi era globalisasi dimana persaingan bisnis dipasar global menjadi sangat kompetitif dan orientasi perusahaan diharuskan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. 3.1.Studi Lapangan Studi lapangan merupakan tahapan awal dari penelitian yang akan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS PADA UD. BALLISTA TAHU CHIPS DI KEDIRI)

JURNAL ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS PADA UD. BALLISTA TAHU CHIPS DI KEDIRI) JURNAL ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL (STUDI KASUS PADA UD. BALLISTA TAHU CHIPS DI KEDIRI) PRODUCTIVITY MEASUREMENT MODEL ANALYSIS USING MARVIN E. MUNDEL (CASE STUDY

Lebih terperinci

ANALISA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER METHODS

ANALISA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER METHODS NASKAH PUBLIKASI ANALISA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER METHODS ( APC ) (Studi Kasus di PT. Jamu Air Mancur Karanganyar, Surakarta ) Diajukan Sebagai Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. impor yang serba mahal dan sebagainya. Mulai era 2000an pelan-pelan manusia

BAB I PENDAHULUAN. impor yang serba mahal dan sebagainya. Mulai era 2000an pelan-pelan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya teknologi telah membawa peradaban manusia yang terus menerus berubah dari zaman ke zaman. Pola hidup manusia pun berubah begitu drastis sehingga faktor kesehatan

Lebih terperinci

Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I.

Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I. 1 Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja Productivity Measurement of Bioethanol Using American Productivity Center (APC) Methods:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu meningkatkan kualitas dari produk hasil dari pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. mampu meningkatkan kualitas dari produk hasil dari pertanian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agroindustri merupakan suatu bidang ilmu yang memanfaatkan hasil pertanian yang kemudian diolah menjadi suatu produk dengan tujuan meningkatkan nilai tambah pada bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas memberikan gambaran pada perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT. IGS yang bertempat di Jl. Gili Sampeng, kemanggisan - Jakarta Barat dan pada bagian ini juga dijelaskan langkah-langkah untuk memecahkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMAKASIH...v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMAKASIH...v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH...v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan saat ini, setiap perusahaan berusaha untuk merencanakan dan mengembangkan strategi guna memperbaiki kinerjanya dan mempertahankan eksistensi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok variable, yaitu variable terikat (dependen) dan variable

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG 80 Pengukuran dan Analisis Produktivitas...(R.Faridz, dkk) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG Raden Faridz, Burhan, dan Adelya

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Tingkat Produktivitas Perusahaan Kripik Tempe dengan Metode The American Productivity Center

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Tingkat Produktivitas Perusahaan Kripik Tempe dengan Metode The American Productivity Center SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI TERAPAN 2014(SEMANTIK 2014) ISBN: 979-26-0276-3 Semarang, 15 November 2014 Rancang Bangun Sistem Pengukuran Tingkat Produktivitas Perusahaan Kripik Tempe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengolahan teh saat ini pada dasarnya sama dengan pengolahan teh terdahulu. Zaman yang semakin canggih membuat alat-alat pengolahan teh berkembang menjadi teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan,

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat. Ditambah lagi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER PADA SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PENGUSAHA KRIPIK TEMPE

IMPLEMENTASI METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER PADA SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PENGUSAHA KRIPIK TEMPE IMPLEMENTASI METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER PADA SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PENGUSAHA KRIPIK TEMPE Teguh Oktiarso 1, Rudy Setiawan 2 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kue Bola-bola wijen Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam bentuk diagram alir di bawah ini : Persiapan Bahan : Tepung Tapioka, Tepung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sebuah usaha yang mengubah bahan mentah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sebuah usaha yang mengubah bahan mentah menjadi BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Industri merupakan sebuah usaha yang mengubah bahan mentah menjadi barang yang siap dimanfaatkan oleh konsumen, yang dalam setiap kegiatannya membutuhkan sumber energi

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) * Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan salah satu dari komoditas perkebunan sebagai penyumbang devisa negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi

Lebih terperinci

atau keluaran yang dihasilkan dari proses.

atau keluaran yang dihasilkan dari proses. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan hal yang mendasar yang harus ada pada setiap perusahaan. Setiap industri tentunya akan selalu meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan

Lebih terperinci

serta saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya. BAB 2 LANDASAN TEORI

serta saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya. BAB 2 LANDASAN TEORI rancangan perbaikan. Bab keenam merangkum kesimpulan dari kajian yang telah dilakukan serta saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Konsep Produktivitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 14 Nomor 2-2015 ISSN 123.456.7890 PENGUKURAN DAN PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI WOODEN CARPET DI CV NATURAL PALEMBANG Iunike

Lebih terperinci

USAHA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODELS

USAHA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODELS USAHA PENINGKATAN PRDUKTIVITAS DENGAN PRDUCTIVITY EVALUATIN TREE (PET) MDELS Muchlison Anis Jurusan Teknik Industri Universas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos Pabelan Surakarta e-mail:

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULA DA SARA 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Adapun rasio yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 3:

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 3: Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 3: 114-124 114 Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 5(3): 114-124(2016) ISSN: 2252-7877 (print) ISSN: 2548-3582 (online)

Lebih terperinci

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Propinsi ini kerap dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena salah satu kunci dari tingkat produktivitas suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. karena salah satu kunci dari tingkat produktivitas suatu perusahaan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa tahun belakangan ini, keunggulan optimasi dan integrasi menjadi fokus dari beberapa organisasi perusahaan besar yang ada.persaingan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT Haryadi Sarjono 1 ABSTRACT Objective of this research is to find model which measure productivity. That measuring uses a ratio

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL

ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL ANALISIS PRODUKTIVITAS UD ASIKIE MONDE KABUPATEN NGANJUK MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN METODE MUNDEL DAN APC DI PT. RAFFSYA MEDIA

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN METODE MUNDEL DAN APC DI PT. RAFFSYA MEDIA USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN METODE MUNDEL DAN APC DI PT. RAFFSYA MEDIA Abu Bakar 1, Onguela Suprianto 2, Yoanita Yuniati 3, Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas)

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM

PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENGURANGI DAMPAK LINGKUNGAN DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH PEMOTONGAN AYAM Moses Laksono Singgih dan Mera Kariana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab 6 ini, akan dibahas mengenai hasil kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan efisiensi

Lebih terperinci

Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi.

Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi. 5.1 TAKARAN SAJI Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi. 5.1.1 Pengertian a. Takaran saji adalah jumlah produk pangan yang biasa dikonsumsi

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Produktivitas Kinerja Lingkungan dengan Pendekatan Green Productivity pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Mopoli Raya

Upaya Peningkatan Produktivitas Kinerja Lingkungan dengan Pendekatan Green Productivity pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Mopoli Raya Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 10-15 ISSN 2302 934X Operation Management Upaya Peningkatan Produktivitas Kinerja Lingkungan dengan Pendekatan Green Productivity pada Pabrik

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS SENTRA INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI WILAYAH KABUPATEN KEDIRI DENGAN MODEL APC DAN CRAIG-HARRIS

ANALISIS PRODUKTIVITAS SENTRA INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI WILAYAH KABUPATEN KEDIRI DENGAN MODEL APC DAN CRAIG-HARRIS ANALISIS PRODUKTIVITAS SENTRA INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI WILAYAH KABUPATEN KEDIRI DENGAN MODEL APC DAN CRAIG-HARRIS OLEH : Lilia Pasca Riani UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 EJAVEC 2015 BANK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah produktivitas parsial di PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah produktivitas parsial di PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah produktivitas parsial di PT. PUMARIN (Pusaka Marmer Indahraya), yaitu sebuah perusahan yang bergerak

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY) The Partial Productivity Analysis Of The Firm s Earnings (Case Study On PT Jakarana Tama Food

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produktivitas 1 Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN ALSINTAN CV. CHERRY SARANA AGRO

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN ALSINTAN CV. CHERRY SARANA AGRO ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN ALSINTAN CV. CHERRY SARANA AGRO Prima Fithri, MT 1. Regina Yulinda Sari 2. 1. Dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG (PROFITABILITY ANALISYS OF SOYBEANS PROSSESING IN HOUSEHOLD INDUSTRY OF TASIK GARUT IN LEBONG DISTRICT) Reswita

Lebih terperinci

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK Terdapat dua konsep nilai tambah yang digunakan dalam menganalisis beberapa kasus, yaitu nilai tambah produk akibat pengolahan dan nilai tambah perolehan pelaku

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI Syarifuddin, Syukriah, dan Rini Maynita Jen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas telah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaanperusahaan dikarenakan sebagai suatu sarana untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL (Studi Kasus CV. Permata 7 Wonogiri) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) AGROINTEK Volume 9, No. 2 Agustus 2015 109 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN TAHU DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Agus Supriyanto 1, Banun Diyah Probowati 2, Burhan 2 1 Alumni Program Studi Teknologi

Lebih terperinci

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti;

Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan dan Arum Tri Astuti; PENGUKURAN PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PRODUK PANEL BOX PT. DWIMUKTI GRAHA ELEKTRINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS Didien Suhardini, Arnolt Kristian Pakpahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan dan selalu mengembangkan daya saingnya. Berbagai usaha dilakukan untuk mencapai suatu produktivitas yang tinggi.

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Qorina Andriyani 13030234013 / 2013 Dewi Firdausi

Lebih terperinci

Model Pengukuran Produktivitas

Model Pengukuran Produktivitas Model Pengukuran Produktivitas Objective Matrix (OMAX) American Productivity Center (APC) Model Craig Haris Marvin E Mundel (1976) Model ini mengukur produktivitas total dengan cara membandingkan antara

Lebih terperinci

Produsen Obat Herbal Diabetes

Produsen Obat Herbal Diabetes Produsen Obat Herbal Diabetes Produse n obat herbal diabetes PT. Natura Alam Persada. Sebuah perusahaan yang berawal dari mimpi membangun sebuah bisnis yang dapat bermanfaat bagi mereka dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Definisi Produktivitas Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh 22 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data sehubungan dengan tujuan penelitian. Agroindustri gula aren dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada tahun 2007 Indonesia dikenal sebagai negara penghasil teh terbesar nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. pada tahun 2007 Indonesia dikenal sebagai negara penghasil teh terbesar nomor 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Teh merupakan komoditas perkebunan unggulan di Indonesia, apalagi pada tahun 2007 Indonesia dikenal sebagai negara penghasil teh terbesar nomor enam di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan kondisi kesehatan yang optimal. Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa lepas dari konsumsi makanan yang sehat.

Lebih terperinci

Usulan Penerapan Lean Manufacturing Untuk Mengurangi Pemborosan Pada PT. Perkebunan Nusantara VIII

Usulan Penerapan Lean Manufacturing Untuk Mengurangi Pemborosan Pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Petunjuk Sitasi: Harsono, A., Prasetyo, H., & Triadji, M. (207). Usulan Penerapan Lean Manufacturing Untuk Mengurangi Pemborosan Pada PT. Perkebunan Nusantara V. Prosiding SNT dan SATELT 207 (pp. C68-74).

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN CNC MILLING DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODEL

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN CNC MILLING DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODEL UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN CNC MILLING DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODEL OLEH : REZA MUHAMAD IQBAL NIM 12.10207 reza_bigboy@yahoo.com ABSTRAK Dengan semakin berkembangnya

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PARSIAL DI PT. ANEKA CIPTA SEALINDO

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PARSIAL DI PT. ANEKA CIPTA SEALINDO Volume 9 No.1 Januari 2017 ISSN : 2085 1669 e-issn : 2460 0288 Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek Email : jurnalteknologi@umj.ac.id U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONDISI PERUSAHAAN a. Proses Produksi Proses produksi merupakan rangkaian operasi yang dilalui bahan baku baik secara fisik maupun kimia untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan evaluasi untuk meninjau tingkat produktifitas perusahaan dengan menggunakan metode APC dimana metode ini sangat pas digunakan dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Setiap perusahaan memiliki tujuan akhir untuk mencapai keuntungan maksimum. Beberapa faktor yang mempengaruhi perolehan keuntungan diantaranya penjualan

Lebih terperinci

INOVASI JAMU DALAM KEMASAN SIAP MINUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN POLA KONSUMSI JAMU DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN JATEN

INOVASI JAMU DALAM KEMASAN SIAP MINUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN POLA KONSUMSI JAMU DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN JATEN INOVASI JAMU DALAM KEMASAN SIAP MINUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN POLA KONSUMSI JAMU DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN JATEN Fea Prihapsara 1, Anif Nur Artanti 1 1 Program Studi Farmasi/ Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 1, 1 8 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang e-mail: 411210021@student.machung.ac.id;yuswono.hadi@machung.ac.id

Lebih terperinci

JURNAL MANEKSI VOL 6, NO. 2, DESEMBER 2017

JURNAL MANEKSI VOL 6, NO. 2, DESEMBER 2017 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KINERJA USAHA MIKRO GULA MERAH SAPARUA Chrestiana Aponno 1), Septina. L. Siahaya 2) 1,2) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ambon 1) christyaponno@gmail.com, 2 ) louisasummer@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI KEJU MOZZARELLA MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS DI UKM RUMAH YOGHURT, JUNREJO, BATU). Productivity Analysis Of Mozzarella Chesse Production

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. manusia, modal, dan teknologi secara ekstensiftelah banyak ditinggalkan.sebaliknya,

I. TINJAUAN PUSTAKA. manusia, modal, dan teknologi secara ekstensiftelah banyak ditinggalkan.sebaliknya, I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Produktivitas Sumber daya manusia, modal, dan teknologi menempati posisi yang amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa.penggunaan sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan pengelolaan sumber daya yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia dalam perannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi-fungsi pelayanannya kepada seluruh lapisan masyarakat diwujudkan dalam bentuk kebijakan

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Sutiyono FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran produktivitas itu penting

Lebih terperinci

METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL

METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL Haryadi Sarjono 1 ABSTRACT There are several measures and methods to basically perform the productivity of calculation. Marvin

Lebih terperinci

Badan Usaha atau perusahaan didirikan bertujuan memperoleh keuntungan.

Badan Usaha atau perusahaan didirikan bertujuan memperoleh keuntungan. I PENDAHULUAN A. Latar Befakang Masalah Badan Usaha atau perusahaan didirikan bertujuan memperoleh keuntungan. Untuk memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam jangka panjang maka masalah yang tidak

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan Berikut adalah tabel data perancangan yang disusun berdasarkan unsur-unsur studi yang telah ditetapkan sebelumnya: Manfaat penetapan Ketersediaan Rincian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PD. Alam Lestari 4.1.1 Sejarah Perkembangan PD. Alam Lestari PD. Alam Lestari adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) produsen susu bubuk kedelai yang diproduksi

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DI PT GFI SIDOARJO

ANALISIS PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DI PT GFI SIDOARJO ANALISIS PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DI PT GFI SIDOARJO Sutiyono Fak.Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Produktivitas merupakan satu hal yang sangat penting bagi perusahaan sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran produktivitas dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

BAB III ANALISA. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur. BAB III ANALISA 3.1 Studi Eksisting Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga kualitas cetaknya

Lebih terperinci