UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS SUMATERA UTARA"

Transkripsi

1

2

3

4

5 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul PERKEMBANGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA( ). Dan tidak lupa pula penulis sampaikan Shalawat beserta salam keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang seperti sekarang ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana pada Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan baik dari segi isi maupun dalam hal penyajian data, mengingat keterbatasan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran serta sumbangan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi penulis sendiri. Penulis, Weny Vivi Areka NIM :

6 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ( ). Penelitian ini bersifat deskriptif-naratif menceritakan secara apa adanya sesuai informasi yang diperoleh penulis. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: pertama, menjelaskan sejarah dan awal berdirinya Universitas Sumatera Utara serta didirikannya Fakultas Kedokteran sebagai fakultas pertama pada tahun Kedua, menceritakan eksistensi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dari awal terbentuknya hingga tahun 2012 yang pada saat itu terjadi rehabilisasi pembangungan USU sehingga banyak membuka Fakultas-fakultas baru di kawasan USU termasuk Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Psikologi sebagai cabang dari Fakultas Kedokteran, dan terakhir, menjelaskan peran dan kontribusi Fakultas Kedokteran terhadap USU, Alumni, dan masyarakat Sumatera Utara. Metode yang dipakai pada penulisan ini adalah metode sejarah yaitu Heuristik (pengumpulan data), Verifikasi (kritik), Interpretasi (penafsiran), dan Historiografi (penulisan). Pada tahap Heuristik menggunakan dua metode yaitu metode kepustakaan (library research) dan metode lapangan (Field Research). Selain kedua metode tersebut penulis juga melakukan pengumpulan sumber melalui wawancara terhadap informan-informan yang berkaitan dengan penelitian ini. Fakultas Kedokteran USU memiliki beberapa hal yang menarik untuk diteliti, mulai dari usaha untuk mendirikan sebuah Perguruan Tinggi negeri yang berbasis kesehahatan di Sumatera Utara, sehingga berdirilah Fakultas Kedokteran pada saat itu yang diharapkan dapat menghasilkan tim medis untuk menangani kesehatan masyarakat Sumatera pada tahun Dengan menghasilkan dokter-dokter yang handal, maka masyarakat yang mengalami masalah kesehatan dapat ditangani secara medis dan mulai beralih dari pengobatan tradisional namun tidak meninggalkannya secara utuh. Demikianlah penulis mencoba menggambarkan Fakultas Kedokteran USU pada tahun Penulis merasa bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara banyak mengalami perkembangan, fisik maupun non fisik. hal itu dapat di lihat dari perkembangan Gedung, Program Studi, Pimpinan dan Dosen, serta mahasiswa yang terus meningkat setiap tahunnya di Fakultas Kedokteran USU.

7 UCAPAN TERIMA KASIH Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya hingga sampai saat ini kita masih dalam keadaan sehat wal afiat tanpa ada kekurangan satu apapun. Sehingga penulis masih di beri-nya kesempatan untuk melakukan penelitian dan menyelesaikaan Skripsi ini tepat pada waktunya. Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, saran, bimbingan dan ilmu dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Dr. Budi Agustono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, beserta Pembantu Dekan I Prof. Drs. Mauly Purba, M.A, Pembantu Dekan II Dra. Heristina Dewi, M. Pd, dan Pembantu Dekan III Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, berkat bantuan dan fasilitas yang penulis peroleh di Fakultas Ilmu Budaya Universitas SumateraUtara Medan, maka penulis dapat menyelesaikan studi. 2. Terimakasih kepada Bapak Drs. Edi Sumarno, M.hum dan Ibu Dra. Nurhabsyah, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Sejarah yang telah banyak memberikan nasehat dan saran kepada penulis. 3. Bapak Drs. Wara Sinuhaji, M.Hum. selaku pembimbing Skripsi saya yang sudah membimbing saya dengan baik. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan bapak dalam membimbing saya, mengarahkan saya, dan meluangkan waktu disela-sela kesibukan yang bapak punya. 4. Ibu Dra. Nina Karina M.SP. selaku dosen pembimbing akademik saya yang sudah membimbing saya dengan baik. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan ibu dalam membimbing saya, mengarahkan saya, dan meluangkan waktu disela-sela kesibukan yang ibu punya. 5. Terimakasih kepada bapak dan ibu dosen di Departemen Sejarah yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa. Suatu kebanggaan memiliki

8 dosen seperti bapak dan ibu. Semoga ilmu yang bapak ibu ajarkan akan dapat saya salurkan kepada masyarakat nantinya. 6. Kepada informan yang tidak bisasaya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas informasi dan sambutan yang hangat dari para informan yang telah diberikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayah dan Ibu saya, karena sudah mendidik dan membesarkan saya hingga sekarang baik dalam waktu dan dukungannya dalam membimbingku selama ini. Skripsi ini saya persembahkan untuk Ayah dan Ibu Tercinta Sebagai bukti cinta dan pengabdian saya. Terima Kasih Ayah dan Ibu semoga sehat selalu dan panjang umur. 8. Terimakasih kepada saudari-saudari penulis sekaligus menjadi sahabat terhebat yang selalu mendukung dan memotifasi untuk segera menyelesaikan Skripsi ini. 9. Kepada kawan-kawan mahasiswa stambuk 2012 Ilmu Sejarah USU yang saya sayangi dan sudah saya anggap sebagai keluarga. Terkhusus kepada: Andry Ismayantri,Utari Mahara, Visi Bestari Sinaga, Zetta Agustina Manik,dan terkhusus juga untuk Halimah Selian yang selama ini sudah ikut membantu saya dan semua kawan seperjuangan di jurusan Ilmu Sejarah. Terimakasih atas waktu yang telah kita lalui bersama. 10. Terimakasih untuk Bang Misra Adam yang sudah membantu dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan dan bantuan yang sangat berharga untuk saya. Skripsi ini tidak lepas dari segala kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.. Medan, 28 November 2016

9 Penulis DAFTAR ISI WENY VIVI AREKA NIM: UCAPAN TERIMAKASIH ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka Metode Penelitian... 8 BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA 2.1 Gambaran Wilayah Sumatera Utara Pendidikan di Sumatera Utara tahun 1930-an Pendidikan kesehatan di Sumatera Utara BAB III SEJARAH BERDIRINYA

10 3.1 Persiapan Mendirikan Perguruan Tinggi di Sumatera Utara Dari Yayasan ke Universitas Negri ( ) Dari Universitas Negri ke PT-BHMN ( ) BAB IV EKSISTENSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ( ) 4.1 Perkembangan Fisik Gedung Perpustakaan Laboratorium Kedokteran Perkembangan Non Fisik Departemen Pimpinan dan Dosen Jumlah Mahasiswa Organisasi Kampus Kontribusi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Kontribusi Terhadap Universitas Sumatera Utara Kontribusi Terhadap Alumni Universitas Sumatera Utara Kontribusi Terhadap Masyarakat Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran... 93

11 DAFTAR INFORMAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

12 DAFTAR TABEL Tabel 1. Daftar Nama Pimpinan USU, Jabatan, dan Masa Bakti Tabel 2. Daftar Pembangunan Gedung-gedung Fakultas Kedokteran USU Tabel 3. Peningkatan lulusan Sarjana Kedokteran USUtahun Tabel 4. Daftar Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ilmu Penyakit Dalam tahun Tabel 5. Daftar mahasiswa yang diterima di Fakultas Kedokteran tahun ajaran 1952/1953 Tabel 6. Daftar Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Keperawatan USU

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gedung Fakultas Kedokteran beserta mahasiswa angkatan pertama Fakultas Kedokteran USU... 1 Gambar 2. Gedung Fakultas Kedokteran USU pada tahun Gambar 3. Gedung Fakultas Kedokteran USU pada tahun Gambar 4. Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU di Binjai... 3 Gambar 5. Photo wawancara dengan nara sumber Gambar 6. Photo wawancara dengan nara sumber

14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. 1 Pendidikan menjadi suatu aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan diharapkan mampu memperbaiki dan memajukan taraf hidup masyarakat. Di Sumatera Utara, pendirian perguruan tinggi tidak terlepas dari sosok dr. Tengku Mansoer. Menurut dr.tengku Mansoer, salah satu hal yang terpenting dalam sebuah negara adalah pendidikan. Mutu sebuah negara diukur dengan tinggi rendahnya kecerdasan putra-putrinya. 2 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke 2, Jakarta: Balai Pustaka, Nederlands Instituut Voor Oorlogsdocumentatie, Publicatie Pandji ra jat, 20 Januari 1948 (Pidato Wali Negara Soematera Timur).

15 dr.tengku Mansoer merupakan salah satu tokoh yang mendukung kemajuan pendidikan di Sumatera Timur. Hal ini terlihat dari upayanya dalam mendirikan instansi pendidikan tinggi di Sumatera Timur dengan harapan dapat memperbaiki taraf pendidikan masyarakat Sumatera Timur. Niat untuk mendirikan perguruan tinggi di Sumatera Timur, khususnya di bidang kedokteran sudah dimulai sejak tahun Saat itu, dr. Tengku Mansoer, dr. Amir, drh. Sahar, dr. Jamaluddin mengajukan usul kepada Moehammad Hasan 3 yang bekerja di kantor Gubernur Sumatera Utara untuk mendirikan perguruan tinggi kedokteran di Sumatera Timur. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga dokter dalam pelayanan kesehatan di keresidenan Sumatera Timur. Selain itu, pendirian sekolah tinggi kedokteran di daerah Sumatera Timur ini juga bertujuan untuk menampung minat masyarakat pribumi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di luar Pulau Sumatera. Namun, usulan ini ditolak oleh pemerintah Kolonial Belanda dengan alasan perguruan tinggi kedokteran belum diperlukan untuk daerah ini. Menurut pemerintah Kolonial Belanda, perguruan tinggi yang ada di Jawa saja sudah cukup. Walaupun demikian, dr. Tengku Mansoer tidak putus asa. dr. Tengku Mansoer dan dr. Pringadi kembali mengusulkan rancangan pendirian perguruan tinggi di Sumatera Timur pada masa pendudukan Jepang. Namun, usulan tersebut ditolak oleh pemerintah Jepang. 3 Setelah kembalinya Teuku Muhammad Hasan dari Belanda ke Indonesia pada tahun 1938, mulai saat itu Muhammad Hasan bekerjadi kantor Gubernur Sumatera sampai tahun 1942.

16 Pada tahun 1946, maksud pendirian perguruan tinggi ini kembali dikemukakan. Pemerintah telah mengangkat Mohammad Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia yang akan menyelidiki kemungkinan mendirikan suatu Perguruan Tinggi Kedokteran di Medan. Namun, usaha ini juga tidak berhasil. Hal ini disebabkan adanya Agresi I tahun Ketika dr. Tengku Mansoer menjabat sebagai Wali Negara Sumatera Timur 5, ia berniat untuk melanjutkan upaya pendirian perguruan tinggi yang mulai digagasnya sejak tahun Dengan kewenangannya sebagai Wali Negara Sumatera Timur, ia meminta kesedian dr. R. Soemarsono untuk menjadi Inspektur Kesehatan Negara Sumatera Timur. Tugas Inspektur Kesehatan Negara Sumatera Timur adalah melengkapi Rumah Sakit Kota (Medan) agar dapat dijadikan Rumah Sakit Umum. Bukan hanya itu, dr. A. Sofian yang pada masa itu menjabat sebagai dokter pimpinan Rumah Sakit Umum di Medan ditugaskan untuk membuat rencana pengembangan kepada Inspektur Kesehatan Negara Sumatera Timur tentang kemungkinan untuk menjadikan Rumah Sakit Kota sebagai Rumah Sakit Perguruan Tinggi. Setelah usulan ini disampaikan, diadakan pertemuan yang dipimpin oleh dr. R. Soemarsono sebagai Inspektur Kesehatan Sumatera Timur dengan dr. A. Sofian yang pada masa itu menjabat sebagai Dokter Pemimpin Rumah Sakit Kota, serta Pemimpin Laboratorium Potologik, Ketua Persatuan Dokter Indonesia, Pemimpin 4 Edi Sumarno dkk, 60 Tahun Universitas Sumatera Utara (20 Agustus Agustus 2012), Medan: USU Press, 2012, hal Negara Sumatera Timur (NST) merupakan negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berdiri pada Januari 1948 dan dibubarkan pada Agustus 1950.

17 Rumah Sakit Paru-Paru (dr. Gerlach) untuk mendiskusikan tentang pendirian Perguruan Tinggi Kedokteran di Medan. 6 Pada tanggal 31 Desember 1951 Gubernur Sumatera Utara membentuk sebuah panitia persiapan untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan dengan besluit (Surat Keputusan) tanggal 31 Desember 1951 No. 94/III/P.S.U. Panitia tersebut diketuai oleh Dr. Soemarsono, Kepala Jawatan Kesehatan Rakyat Propinsi Sumatera Utara sedangkan T. Oesman Fahroeddin, pegawai pada Kantor Gubernur Sumatera Utara menjabat sebagai sekretaris. Selain itu, panitia ini memiliki tiga anggota diantaranya Ahmad Sofian (dokter pimpinan Rumah Sakit Umum di Medan), Ir. Danunagoro (Kepala Jawatan Pekerjaan Umum dan Tenaga Propinsi Sumatera Utara di Medan), dan Mr. Djaidin Purba (Walikota Besar Medan pada masa itu). Selanjutnya tanggal 4 Juni 1952, Yayasan Universitas Sumatera Utara mendirikan Perguruan Tinggi Swasta di Medan di hadapan Notaris Soetan Pane Paroehoem. Para pendiri yayasan berhasil mengumpulkan uang sejumlah Rp ,- (satu juta seratus dua puluh tujuh ribu delapan ratus delapan puluh rupiah tujuh sen). Selanjutnya, lima tahun kemudian tepat pada tanggal 20 November 1957 Universitas Sumatera Utara diresmikan oleh Ir.Soekarno menjadi Universitas Negeri. Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 48/1957. Universitas Sumatera Utara merupakan universitas negeri keenam yang didirikan di Indonesia dan menjadi universitas kedua yang berdiri di Sumatera. 6 Edi Sumarno, op. cit. hal

18 Pada tahun yang sama, Fakultas Kedokteran masih berada di Jalan Seram No.4 Medan. Namun, pada perkembangannya Fakultas Kedokteran dipindahkan ke Padang Bulan Medan. Hal ini tidak terlepas dari peran Prof. Ny. Abas Manopo selaku Dekan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat yang bekerja keras dalam proses pembangunan gedung Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat tahun Pada saat itu, tanah seluas kurang lebih 150 hektar yang terletak di Padang Bulan masih bersengketa dengan penduduk sekitar. Awal tahun 1957 diperoleh kesepakatan agar Kementrian P.P & K (Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan) bersedia membayar ganti rugi sebesar Rp ,- kepada penduduk. Pada November 1958, Fakultas Kedokteran mulai dipindahkan ke gedung baru di Padang Bulan Medan. Sebagai sebuah fakultas pertama yang ada di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kedokteran tentunya telah memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Sumatera Utara. Khususnya Fakultas kedokteran yang menjadi tonggak awal berdirinya Universitas Sumatera Utara tentunya menghasilkan lulusan dibidang kedokteran yang mampu bersaing dalam skala nasional maupun internasional. Atas pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk mengulas lahirnya Fakultas Kedokteran dengan merangkumnya kedalam sebuah skripsi yang berjudul Perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ( ). Alasan pembatasan periodesasi penelitian ini dari tahun , dikarenakan pada tahun 1952 adalah awal terbentuknya Yayasan Universitas Sumatera Utara sebagaimana yang disebutkan

19 sebelumnya. Sedangkan tahun 2012 akan dijadikan sebagai batas akhir penelitian, dimana pada tahun 2012 merupakan tahun yang cukup penting bagi semua fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara termasuk Fakultas Kedokteran. Pada tahun ini terjadi peralihan bentuk dari Universitas Negeri ke dalam bentuk Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PTBHMN). 1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, dibutuhkan sebuah rumusan masalah, hal ini dimaksudkan agar penulisan yang dilakukan menjadi lebih terarah dan tepat sasaran sesuai objek yang telah ditentutan. Sesuai dengan latar belakang diatas, maka ditentukan dua rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ? 2. Bagaimana kontribusi Fakultas Kedokteran terhadap masyarakat Sumatera Utara pada tahun ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Sebuah penelitian tentunya memiliki tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang sudah terlebih dahulu dirumuskan kedalam sebuah rumusan masalah. Dengan demikian penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

20 1. Memahami sejarah dan perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun Memahami kontribusi Fakultas Kedokteran terhadap masyarakat Sumatera Utara pada tahun ? 3. Selanjutnya, adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menambah pembendaharaan referensi khazanah penelitian sejarah pendidikan kedokteran di Sumatera Utara. 2. Mengetahui sejarah lahir dan berkembangnya Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 3. Memberi masukan atau sumbangan dalam bentuk data yang dapat digunakan untuk kajian-kajian ataupun penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kedokteran di Sumatera Utara. 1.4 Tinjauan Pustaka Dalam penulisan karya ilmiah memerlukan pembahasan dari berbagai disiplinilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mendukung penelitian tersebut. Dalam hal ini penulis memakai beberapa buku dari disiplin ilmu yang berkaitanlangsung dengan permasalahan. Adapun buku yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah buku karya Edi Sumarno dkk. Dalam buku 60 tahun Universitas Sumatera Utara (20 Agustus Agustus 2012). Buku yang diterbitkan dalam rangka memperingati 60 tahun Universitas Sumatera Utara ini mengulas tentang awal terbentuknya Yayasan Universitas Sumatera Utara sampai peralihan bentuk dari PTN

21 (Perguruan Tinggi Negeri) ke PTBHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara). Buku ini juga membahas sejarah lahirnya Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Mahadi, dkk dalam Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Universitas Negeri Sumatera Utara, mengulas bagaimana sejarah dan perkembangan Universitas Sumatera Utara. Pada buku ini dijelaskan bagaimana keadaan pendidikan di Sumatera Utara, termasuk mengenai timbulnya ide untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Bukan hanya itu, buku ini juga memberi gambaran mengenai semua fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara termasuk mengenai fakultas kedokteran yang bernotabene sebagai fakultas pertama yang ada di Universitas Sumatera Utara. Ahmad Sofian dalam Peringatan Lustrum ke I Universitas Sumatera Utara menjelaskan bagaimana awal perkembangan Universitas Sumatera Utara secara keseluruhan. Buku yang diterbitkan dalam rangka memperingati lima tahun Universitas Sumatera Utara ini mengulas tentang perkembangan Fakultas Kedokteran. 7 Buku Profil Universitas Sumatera Utara yang terbit tahun 2011 juga menjadi salah satu buku untuk mengungkapkan potongan-potongan sejarah mengenai lahir dan berkembangnya Universitas Sumatera Utara termasuk didalamnya perkembangan Fakultas Kedokteran. 8 7 Ahmad Sofian dalam Peringatan Lustrum ke I Universitas Sumatera Utara Buku Profil Universitas Sumatera Utara yang terbit tahun 2011.

22 1.5 Metode Penelitian Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menganalisis serta mengungkapkan kembali fakta-fakta masa lampau. Untuk menjadikan suatu tulisan sejarah yang ilmiah maka penulisan sejarah menggunakan metode sejarah. Sejumlah sistematika penulisan yang terangkum didalam metode sejarah sangat membantu setiap penelitian didalam rekonstruksi kejadian pada masa lampau. Metode sejarah terdiri dari beberapa tahap, yaitu Heuristik (pengumpulan sumber), Verifikasi (kritik intern dan kritik ekstern), Interpretasi (analisis), dan terakhir Historiografi (penulisan) Heuristik Heuristik merupakan tahapan awal dalam metode sejarah untuk mencari dan menemukan sumber yang diperlukan. Pada tahapan ini peneliti akan mencari datadata melalui dua cara, yaitu studi lapangan (field research) dan studi kepustakaan (library research). Pada studi lapangan (field research) nantinya peneliti akan lebih menekankan pada metode wawancara. Hal ini dapat dilakukan karena masih terdapatnya informan yang memahami perkembangan fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara. Studi kepustakaan dilakukan dengan mencari referensi sebanyak mungkin seperti buku-buku, arsip yang berhubungan dengan masalah penelitian di 9 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya,1995. hlm.89

23 perpustakaan, misalnya perpustakaan Universitas Sumatera Utara, perpustakaan Fakultas Kedokteran USU, Perpustakaan FKM USU, Perpustakaan Tengku Lukman Sinar, Perpustakaan Pemerintah Daerah di Kota Medan, dan juga buku-buku pedoman FK USU. Selain dari pada itu juga dilakukan melalui wawancara dengan informan dari instansi-instansi yang terkait, seperti: IKA Fakultas Kedokteran USU, PEMA FK USU, Dll. 2. Verifikasi Verifikasi atau kritik sumber merupakan tahapan kedua dalam penelitian sejarah. Pada tahapan kedua ini, peneliti harus menyeleksi sumber atau bahan yang dikumpulkan, sehingga akan dihasilkan suatu nilai kebenaran dan keaslian sumber. Dengan kata lain sumber atau data-data akan objektif. Dalam tahap ini sumber-sumber yang telah dikumpulkan akan melalui proses kritik internal, data-data yang di dapat baik dari sumber lisan maupun tulisan akan diklasifikasikan menjadi sumber primer atau sumber sekunder. Selanjutnya sumber primer dan sekunder melalui proses kritik eksternal, yaitu pengujian untuk menentukan keaslian sumber baik dari buku maupun wawancara narasumber. Hal ini dilakukan demi menjaga keobjektifan suatu data. Dengan demikian kritik intern maupun kritik ekstern merupakan bagian penting dalam proses penelitian sumber sejarah. Sehingga dari proses penilaian tersebut dapat diperoleh keaslian dan kebenaran terhadap sumber sejarah baik yang berhubungan dengan isi atau materi maupun bahan yang akan digunakannya.

24 3. Interpretasi Interpretasi merupakan tahapan ketiga dalam metode sejarah. Setelah fakta untuk mengungkap dan membahas masalah yang diteliti cukup memadai, kemudian dilakukan interpretasi, yaitu penafsiran atau penganalisisan terhadap hasil kritik sumber. Dalam tahap ini, data primer dan sekunder akan dianalisis secara mendalam untuk mendapatkan keobjektifan sumber. 4. Historiografi Historiografi penulisan sejarah merupakan tahapan akhir dari seluruh rangkaian metode sejarah. Peneliti menuliskan hasil penelitian ini secara sistematis, sehingga menghasilkan penulisan sejarah mengenai perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dari tahun 1952 sampai 2012 secara kritis dan ilmiah.

25 BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA 2.1 Gambaran Wilayah Sumatera Utara Nama Sumatera Utara, yang kemudian juga dipakai sebagai nama Universitas Sumatera Utara baru dikenal pada sejak tahun Penggunaan nama Sumatera Utara pertama kali dipakai untuk menyebutkan nama Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara salah satu dari tiga Provinsi yang dibentuk saat itu selain Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan. Sebelumnya hanya dikenal satu Provinsi di Sumatera pada awal proklamasi, yakni Provinsi Sumatera yang dikepalai oleh Mr. T. Moehammad Hassan. 10 Awal pembentukan Provinsi Sumatera Utara yang berkedudukan di Medan adalah mencakup wilayah keresidenan Sumatera Timur, keresidenan Tapanuli, dan keresidenan Aceh. Ketiga keresidenan ini sudah terbentuk pada tanggal 1 Januari Pada tanggal 14 Agustus 1950, Provinsi ini kemudian di kembalikan menjadi Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Sumatera Timur, Tapanuli, dan Aceh. Komposisi ini tidak berubah hingga dikeluarkannya UU No. 24/1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh. Meskipun demikian, karena situasi keamanan akibat peristiwa DI/TII, secara efektif aturan ini baru berjalan setelah dikeluarkannya keputusan Perdana Menteri RI No. 1/Missi/1959, tertanggal 26 Mei 10 Suprayitno, Mencoba (Lagi) Menjadi Indonesia; dari Federalisme ke Unitarisme:Studi Tentang Sumatera Timur Yogyakarta : Yayasan Untuk Indonesia, 2001.

26 1959 tentang penetapan Daerah Swantantra Tingkat 1 Aceh sebagai Daerah istimewa. Sejak dikeluarkannya peraturan-peraturan itu, wilayah Provinsi Sumatera Utara hanya meliputi wilayah eksekusi Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli. 11 Keresidenan Sumatera Timur yang termasuk dalam Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan kelanjutan wilayah administratif masa kolonial, mencakup afdeling-afdeling Langkat, Deli, dan Serdang, Simalungun dan Tanah Karo, Asahan, Labuhan Batu, ditambah dengan wilayah pemerintahan kota (Gemeente) yaitu Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Tanjung Balai. Saat ini wilayah eks Keresidenan Sumatera Timur sudah dimekarkan menjadi beberapa pemerintah Kabupaten dan pemerintah Kota, yakni Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Karo, Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu, dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Wilayah Medan yang berada di Sumatera Timur awalnya didiami oleh masyarakat Melayu, Simalungun, dan Karo. Komposisi etnik ini berubah ketika wilayah ini dijadikan kawasan onderneming (perkebunan) sejak tahun 1860-an. Sejak saat itu, wilayah ini berubah menjadi wilayah yang paling maju secara ekonomi, diluar pulau Jawa. Sehingga Kebutuhan tenaga kerja khususnya kuli kontrak Cina, India, dan Jawa, serta adanya gelombang migrasi dari penduduk luar keresidenan, terutama dari Tapanuli. Bukan saja menambah jumlah penduduk, tetapi juga merubah 11 Ibid,

27 komposisi etnik yang ada di wilayah ini. Ditambah dengan muncul dan berkembangnya kota-kota baru, serta pembangunan jalan raya dan kereta api yang menghubungkan Sumatera Timur dengan wilayah di luar keresidenan. Menjadikan wilayah ini maju dengan pesatnya. Medan sebagai pusatnya menjadi salah satu kota Plural di Indonesia, di mana berdiam berbagai kelompok etnis. Sementara itu, wilayah eks keresidenan Tapanuli, pada masa kolonial terdiri dari empat afdeling, yakni: Sibolga, Padang Sidimpuan, Batak Landen (Tanah-Tanah Batak), dan Pulau Nias. Saat ini, wilayah-wilayah yang termasuk eks keresidenan Tapanuli sudah mengalami pemekaran, dan terdapat beberapa pemerintahan dan kota, yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabuaten Padang Lawas Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabuaten Dairi, Kabupaten Pak-pak Barat, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Nias Selatan. Tapanuli dengan pusatnya Sibolga, merupakan wilayah yang didiami oleh orang-orang Mandailing di bagaian Selatan, Sipirok-Angkola di bagian Tengah, Toba di bagian Utara, Pak-pak di Dairi, dan Nias di Pulau Nias. Wilayah ini lebih dahulu mendapat pengaruh Barat daripada Sumatera Timur. Kawasan Selatan dan Tengah Tapanuli, karena secara geografis berdekatan dengan Sumatera Barat, mendapat pengaruh Islam dari orang-orang Minangkabau. Wilayah ini juga merupakan kawasan yang pertama sekali dikuasi Belanda di tahun 1830-an terkait dengan penumpasan Gerakan Padri. Sementara itu bagian Utara Tapanuli termasuk Dairi awalnya

28 bersentuhan dengan budaya Barat melalui Kristenisasi yang kemudian diikuti oleh penetrasi Belanda. Dimulai oleh sebuah zending Inggris di tahun 1820-an, dan mulai berhasil di tahun 1860-an, bukan oleh zending Inggris ataupun Belanda melainkan oleh zending Jerman yakni Rheinische Mission Gesellschaft (RMG). Akhirnya Pulau Nias yang terletak di Pantai Barat Sumatera, meskipun berdekatan dengan Sumatera Barat tetapi pengaruh Barat dan Kristen lebih kuat dibandingkan dengan Islam. Gambaran di atas menunjukkan bahwa walaupun awalnya Sumatera Utara Khususnya Medan didiami oleh etnik-etnik Melayu, Simalungun, dan Karo Akan tetapi akhirnya diwarnai nuansa berbagai etnik yang berasal dari Tapanuli, disisi lain juga perlu diperhatikan ketika ide mendirikan Perguruan Tinggi dicetuskan pada tahun 1951, Sumatera Utara baru terintegrasi kembali setelah dibubarkannya Negara Sumatera Timur yang dipimpin oleh dr.t. Mansoer di tahun Sementara itu pada saat yang sama Aceh juga masih menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Utara. Ditengah situasi seperti itu pendirian sebuah Universitas yang kemudian dinamakan Universitas Sumatera Utara diikhtiarkan guna untuk merangkul semua elemen, eksponen, dan komponen masyarakat yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

29 2.2 Pendidikan di Sumatera Timur tahun 1930-an Pendidikan merupakan salah satu upaya bagi manusia untuk mencapai suatu tingkat kemajuan, sebagai sarana untuk membebaskan dirinya dari keterbelakangan, dan berbagai belenggu sosial yang menghambat tercapainya kesejahteraan bersama. 12 Perkembangan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari politik etis setelah berkuasanya Pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia, maka di bangunlah sekolahsekolah sehubungan dengan politik etis tersebut. Kebijakan politik etis ini sangat berpengaruh dalam bidang pendidikan khususnya di Sumatera Timur. Pada abad ke- 19 perkebunan-perkebunan Belanda terus mengalami perkembangan sehingga kekuasan wilayahnya semakin luas. Disamping berkembangnya kekuasaan, Belanda mendirikan sekolah-sekolah diberbagai tempat yang masih dalam area perkebunan. Sekolah ini dibangun bagi para anak-anak Bumi putera dan anak-anak Belanda. Tujuan didirikan sekolah bagi anak Bumi putera supaya berpendidikan, mempunyai tenaga terlatih dan terdidik untuk dipekerjakan di pekerbunan milik Kolonial Belanda. Pada masa penjajahan Belanda Sumatera Utara terdiri dari dua keresidenan, yaitu keresidenan Sumatera Timur dan keresidenan Tapanuli. Medan merupakan ibu kota propinsi Sumatera. Di Medan berkedudukan seorang inspektur yang mengurus masalah pendidikan untuk Sumatera atau Inspecteur Van Onderwijs en Eeredienst. Di Sumatera Timur dan Tapanuli ditempatkan seorang Hoofd der Schoolopziener yang 12 Masjkuri dan Sutrisno Kutoyo, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara, Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981, hal 10.

30 membawahi para schoolopziener sebagai petugas yang mengelola pendidikan di Afdeling. Schoolopzienerbertugas mengawasi sekolah-sekolah penduduk Bumiputera atau sekolah-sekolah yang memakai pengantar bahasa Melayu. Adapun sekolah yang didirikan Belanda di Sumatera Timur yaitu HIS (Hollandsch Inlandsch School), ELS (Europese Lagere School), MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwiijs), HBS (Hogere Burger School). 13 Untuk sekolah-sekolah yang memakai bahasa Belanda berada di bawah pengawasan Inspektur. Dibandingkan dengan Sumatera Timur, Tapanuli Terlebih dahulu mengenal pendidikan, baik melalui Islam dan Kristenisasi, maupun pendidikan kolonial. Dimulai dari Tapanuli bagian Selatan melalui pendidikan Islam dan Barat di pertengahan abad ke-19, dan diikuti pendidikan zending dan Barat di bagian lain, masyarakat Tapanuli mengalami perkembangan pesat. Adanya kebutuhan akan tenaga berlatar belakang pendidikan Barat untuk bekerja di perkebunan, pemerintahan, guru, dan pekerjaan lainnya. Maka banyak diantaranya yang kemudian bermigrasi ke Sumatera Timur, terutama Medan. Di sisi lain, penduduk di Sumatera Timur lebih tertinggal sekitar 40 tahun di bidang pendidikan dibandingkan dengan Tapanuli. Akibatnya, tenaga kerja berlatarbelakang pendidikan Barat dari daerah Tapanuli banyak yang mengisi ruang-ruang kosong yang tersedia di Sumatera Timur. Perkembangan pendidikan di Sumatera Utara dimulai di Tapanuli bagian Selatan saat penguasaan kolonial Belanda terkait dengan penumpasan gerakan padri 13 Ibid.hal

31 pada tahun 1830-an. Tidak lama sesudahnya, di wilayah ini sudah dibangun sekolah dengan mendatangkan guru-guru dari Sumatera Barat. Pada tahun 1857 sudah terdapat empat sekolah yang disebut Sekolah Kelas Dua (Scholen der Tweede Klasse). Sekolah ini diperuntukkan bagi masyarakat pribumi, dan belum menggunakan pengantar bahasa Belanda, tetapi bahasa Melayu. Pada masa Pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942, banyak mengalami perubahan terutama dalam bidang pendidikan, bahasa-bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar dihapuskan. Dan sekolah pada masa Belanda yang bermacam-macam seperti Sekolah Dasar: Europese Lagere School (ELS), Hollandsch Inlandsch School (HIS), Volkschool, Vervolgschool, Schakelschool, semua dihapuskan dan beralih menjadi Sekolah Dasar atau disebut sebagai Sekolah Rendah umum. Lama pendidikannya adalah 6 tahun, dan begitu juga Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada masa Belanda seperti: Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Hogere Burger School (HBS) beralih menjadi Sekolah Umum (Cu Gakko). Penggunaan bahasa pengantar dalam pendidikan pada masa Pendudukan Jepang ialah bahasa Indonesia, dan bahasa kedua ialaah bahasa Jepang. Pendidikan pada masa Pendudukan Jepang lebih banyak diarahkan sistem pendidikan kemiliteran. Berakhirnya kekuasaan penjajah di Indonesia yaitu dengan lahirnya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, maka pendidikan pada awal Kemerdekaan tidak berjalan dengan maksimal. Makakemajuan pendidikan mulai dirasakan setelah tahun 1950 di Sumatera Utara. Karena pada waktu itu kurangnya tenaga guru setelah penjajah meninggalkan daerah Sumatera Utara.

32 2.3 Pendidikan Kesehatan di Sumatera Utara Sebelum ilmu kesehatan barat masuk dalam lingkungan Indonesia, dalam masyarakat kita telah lama digunakan cara-cara pengobatan yang lazim disebut pengobatan asli atau pengobatan tradisional, yakni pengobatan yang berdasarkan tradisi dan turun-temurun dari generasi ke generasi, sehingga sampai sekarang pun masih digunakan tradisi tersebut. Pengobatan tradisional tersebut mengandung unsurunsur spiritual dan kegaiban serta unsur-unsur materi berupa ramuan daun-daun, akar-akar, kulit kayu dan lain-lain yang secara empirik telah dikenal khasiatnya. Di samping itu ada unsur fisik yang antara lain digunakan untuk menanggulangi patahtulang, lelah otot dan sebagainya. Dukun-dukun bayi di mana-mana terkenal sebagai orang-orang yang sangat diperlukan dalam membantu kelahiran anak, tetapi mereka juga mengenal ramuanramuan yang diperlukan oleh sang ibu yang melahirkan. Obat-obat asli atau jamu-jamu di Indonesia merupakan unsur penting dalam kehidupan masyarakat dan sampai sekarang masih digunakan di samping obat-obat modern, misalnya; penjual jamu gendong tidak hanya terdapat di desa-desa, tetapi banyak terlihat di kota metropolitan rnengedarkan obat minuman secara eceran. Mereka berjalan kaki dari rumah ke rumah dengan membawa bakul penuh dengan botol-botol yang cukup banyak jumlahnya. Selain penjual jamu gendong tersebut terdapat ahli-ahli patah tulang, ahli-ahli pijat dan toko-toko obat tradisional baik yang menjual obat-obat asli Indonesia, obat-obat asli Cina maupun asli India. Sehubungan

33 dengan kekayaan akan obat-obat tradisional tersebut, maka Departemen Kesehatan mempunyai suatu Direktorat khusus untuk pengawasan, penelitian dan pengembangan obat-obat tradisional. Pada masa penjajahan Belanda ilmu kedokteran dari Eropa dibawa ke Indonesia oleh dokter-dokter yang didatangkan untuk melayani kesatuan-kesatuan militer Belanda dan dipergunakan pula untuk pegawai-pegawai sipil mereka. Kekhawatiran tentang penjalaran penyakit cacar yang sangat berbahaya mendesak Belanda untuk mendidik tenaga pembantu untuk melaksanakan vaksinasi cacar, yakni "vaccinateur" atau juru-cacar. 14 Di dalam pendidikan dokter, yang pertama dididik oleh "dokter djawa school" atau sekolah dokter jawa adalah "vaccinateur". Vaccinateur tersebut diberi pendidikan sederhana untuk pengobatan orang sakit, sehingga kemudian nanti ia akan dapat berfungsi sebagai "dokter jawa". Pendidikan Dokter Atas prakarsa Kepala Jawatan Kesehatan (Tentara dan Sipil) pada waktu itu, Dr W. Bosch, pada tanggal 1 Januari 1851 didirikan di Weltevreden (sekarang Jakarta-Pusat), di bawah pimpinan Dr. P. Bleeker, sebuah sekolah untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa menjadi "Dokter Jawa", yang lamanya pendidikan 2 (dua) tahun, untuk dipekerjakan sebagai dokter pembantu (hulpgeneesheer) dan bertugas memberi pengobatan dan vaksinasi cacar. Dalam tahun 1856 mulai diterima masuk pendidikan pemuda-pemuda pribumi lainnya. Pada tahun 1864 pendidikan diperpanjang menjadi 3 (tiga) tahun. Di tahun 1875 pendidikan 14 Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal:3

34 dijadikan 7 (tujuh) tahun terdiri dari 2 tahun bagian persiapan dan 5 tahun bagian kedokteran, dengan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar, yang sebelumnya adalah bahasa Melayu (induk dari bahasa Indonesia kita sekarang). Dalam tahun 1881 lamanya bagian persiapan dijadikan 3 tahun. Mulai tahun 1890 para calon murid harus sudah lulus Sekolah Dasar Belanda (Europeesche Lagere School). Di tahun 1902 bagian kedokteran dari 5 tahun dijadikan 6 tahun, hingga seluruh pendidikan lamanya 9 (sembilan) tahun; nama sekolah diganti dengan "School tot Opleiding van Inlandsche Artsen"(STOVIA), dan lulusannya mendapat gelar "Inlandsch Arts" yang artinya adalah "Dokter Hindia". Pada tahun 1913 dibuka sekolah dokter kedua di Surabaya dengan diberi nama "Nederlandsch Indische Artsen school' disingkat NIAS. Sekaligus lamanya pendidikan bagian kedokteran untuk kedua perguruan itu ditambah dengan satu tahun, hingga lamanya pendidikan dokter seluruhnya menjadi 10 (sepuluh) tahun sesudah Sekolah Dasar Belanda. Mulai tahun itu, kedua perguruan terbuka bagi semua bangsa, tidak hanya bumiputera saja. Hal ini terjadi karena desakan IEV "Indo Europeesch Verbond", yaitu suatu perkumpulan orang-orang pranakan Belanda dan lulusannya mendapat gelar "Indisch Arts" artinya "Dokter Hindia". Mulai tahun 1924, baik STOVIA maupun NIAS tidak lagi menerima siswa lulusan sekolah dasar, tetapi dari sekolah lanjutan pertama, yang dinamakan MULO (Singkatan dari "Meer Uitgebreid Lager Onderwijs"), dan lamanya seluruh pendidikan dijadikan 8 (delapan) tahun. Bahkan mulai tahun 1928 lamanya pendidikan di NIAS (STOVIA sudah diganti oleh Geneeskundi-

35 Hoogeschool) adalah 9 (sembilan) tahun sesudah MULO, tanpa penggunaan istilah bagian persiapan lagi (Marsaid). Pada tanggal 16 Agustus 1927 dibuka Geneeskundige Hoogeschool (Sekolah Tinggi Kedokteran) untuk mengganti STOVIA. STOVIA sendiri tidak lagi menerima siswa baru, tetapi menyelesaikan pendidikan para siswanya yang sudah ada; sebagai lulusan terakhir adalah dokter Sanjoto yang lulus dalam tahun 1934, dan pada waktu itu pula dengan resmi STOVIA ditutup. Lamanya pendidikan di Geneeskundi~Hoogeschool adalah 7 (tujuh) tahun sesudah Sekolah Lanjutan Atas (AMS) atau Sekolah Menengah Belanda (HBS). Secara resmi nilai ijasah GH Betawi ditetapkan tidak berbeda dari ijazah fakultasfakultas kedokteran di negeri Belanda. Dalam iklim kolonial hak penjajah menganggap bangsa kita lebih rendah Dari padanya, juga dalam kecerdasan dan tata-susila; lagi pula pola pendidikan yang diberikan kepada anak-anak pribumi pada dasarnya hanya mempunyai tujuan untuk menghasilkan pekerja-pekerja pembantu dalam roda pemerintahan dan perdagangan mereka, yang berarti harus dibatasi. Mengingat hal itu perkembangan pendidikan dokter seperti yang diuraikan di atas, terutama dalam taraf meningkatkannya menjadi perguruan tinggi, tidaklah terlepas dari romantik perjuangan. Dalam rangka ini baik sekiranya disebutkan beberapa peristiwa. Untuk menghalang-halangi bangsa Indonesia mencapai kedudukan dokter keluaran suatu perguruan tinggi, pada suatu saat "Bond van Europeesche Geneesheren" (lkatan Dokter Eropa) mengemukakan pendapat, bahwa seorang dokter akademikus

36 Indonesia: "hanya akan bermain-main dengan pasien wanitanya sebagai pengisi waktu dan akan melakukan abortus sebagai usaha mencari nafkah yang mudah. Pada tahun 1908, menghadapi reorganisasi Jawatan Kesehatan Sipil, ada usaha untuk menurunkan pendidikan di STOVIA dan dengan demikian sekaligus menutup kesempatan bagi lulusannya untuk mendapatkan fasilitas melanjutkan pelajarannya di universitas di negeri Belanda guna mencapai gelar Arts. Padahal fasilitas ini adalah hasil perjuangan Dr. Abdul Rivai dalam tahun 1904, yang untuk pertama kalinya digunakan oleh Dr. Asmaoen, disusul oleh Dr. Abdul Rivai sendiri sebagai orang kedua, kemudian disusul oleh dokter-dokter M.J. Boenjamin, J.E. Tehupeiory, W.K. Tehupeiory, R. Tumbelaka, R. Radjiman, P. Laoh, H.F. Lumentut, H.J.P. Apituley, J.A. Kawilarang, M. Salih, dll. Sebagai perintis, semuanya dengan hasil gemilang. Tidak jadinya penurunan pendidikan STOVIA adalah hasil perjuangan Dr. W.K. Tehupeiory dan Dr. H.F. Roll, direktur STOVIA pada waktu itu, dibantu oleh Dr. H. Noordhoek Hegt penggantinya. Berdirinya Perguruan Tinggi Kedokteran pada tahun 1927 adalah juga hasil perjuangan para dokter Indonesia dengan pendapatpendapat yang menyokong dari direktur dan mantan direktur STOVIA dan NIAS. Yang melontarkan kata pertama ialah Dr. Abdul Rivai di hadapan sidang "Volksraad" (sebuah parlemen kolonial Hindia Belanda) pada tahun 1918; di sana ia mengusulkan diadakannya pendidikan universitet di Indonesia. Dari pihak "Indische Artsen Bond" (lkatan Dokter Indonesia) yang menjadi Panitia Penasehat Pendirian Perguruan Tinggi Kedokteran" adalah dokter-dokter J. Kajadoe, Abdoel Rasjid dan R. Soetomo.

37 Meskipun laporan hasil kerja panitia termaksud, yang mendesak didirikannya sebuah Perguruan Tinggi Kedokteran di Salemba, diterbitkan dalam tahun 1922, tetapi barulah di tahun 1927 menjadi kenyataan. Berkat perjuangan dokter-dokter Indonesia ijazah Perguruan Tinggi Kedokteran Betawi disamakan dengan ijazah fakultas-fakultas kedokteran di negeri Belanda. Dalam rangka pendidikan dokter tersebut perlu disebutkan didirikannya sebuah Sekolah Dokter Gigi (School tot Opleiding van Indische Tardartsen, disingkat STOVIT) di Surabaya pada tahun 1928, yang lamanya pendidikan 5 tahun sesudah MULO, dan lulusannya mendapat gelar "Indisch Tandarts" (Dokter Gigi Hindia). Sesuai dengan ketentuan kolonial, nilai ijazah Dokter Gigi Hindia ini dibuat lebih rendah daripada ijazah Dokter Gigi Belanda, seperti dualisme yang berlaku bagi dokter umum keluaran STOVIA dan NIAS. Kerjasama dengan berbagai Negara Pada tahun 1953 oleh WHO didatangkan suatu visiting team yang terdiri dari ahli-ahli ilmu kedokteran yang dikumpulkan dari bermacam negara untuk memberi pencerahan terhadap universitas-universitas di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Medan dan beberapa kota besar lainnya. Sejak itu keengganan untuk kerjasama dengan negara-negara lain dapat dihilangkan dan mulailah program-program afiliasi dari universitas di Indonesia dengan universitas di luar negeri, yang kemudian disusul oleh program-program kerjasama lainnya. Dengan demikian pertukaran ahli dapat dilaksanakan dengan mudah dan pendidikan spesialis dalam berbagai bidang dapat dipercepat. Sistem pendidikan dokter yang tadinya sangat sedikit hasilnya dapat diperbaharui, hingga jumlah

38 hasilnya dapat dilipat-gandakan. Penambahan jumlah fakultas kedokteran yang didirikan di Sumatera khususnya, dan umumnya bagi daerah-daerah lain di Indonesia, seperti; Sulawesi, Bali, dan Jawa telah meningkatkan dengan cepat kemampuan Pemerintah untuk mengisi jabatan-jabatan di tingkat kabupaten dan selanjutnya mencakup pada kecamatan-kecamatan. Semakin banyaknya diperlukan ahli-ahli kedokteran di Medan mendorong masyarakat untuk giat menekuni pendidikan, terutama di bidang kedokteran. Tetapi saat itu tidak ada sekolah kesehatan yang terdapat di wilayah ini, yang membuat masyarakat harus pergi ke luar Sumatera. Dalam situasi seperti ini dikaitkanlah dengan adanya Kerjasama indonesia dengan berbagai Negara seperti yang telah diutarakan sebelumnya dan membentuk tempat pendidikan dibidang kedokteran di Medan yang sekarang disebut Fakultas Kedokteran USU.

39 BAB III SEJARAH BERDIRINYA 3.4 Persiapan Mendirikan Perguruan Tinggi di Sumatera Utara Sebelumnya, maksud untuk mendirikan Perguruan tinggi Kedokteran di Sumatera Utara memang sudah menjadi bahan pembicaraan di berbagai kalangan masyarakat, khusus nya di Medan. Diantaranya dr. Pirngadi, dr. Tengku Mansoer, dr. M. Amir dan beberapa orang lagi yang telah bekerja dibidang kedokteran ini, tetapi maksud dan keinginan tersebut tidak disetujui oleh Pemerintah Belanda, yang menganggap satu perguruan Tinggi Kedokteran yang telah didirikan oleh Pemerintah Belanda di Jakarta sudah cukup untuk Indonesia. Ketika terjadi perang dunia II di Eropa dan pada saat pemerintahan Belanda telah mengungsi ke Inggris, pemerintah juga bermaksud untuk merubah NIAS (Nederlandsch Indischa Artsen School) di Surabaya menjadi Perguruan tinggi Kedokteran yang kedua di Indonesia, tetapi maksud itu juga tidak dapat diwujudkan, karena pada waktu itu Indonesia telah diduduki oleh Jepang. Pada masa kependudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di kota Medan, seperti dr. Pirngadi, dr. T. Mansoer dan yang lain-lain telah mulai membuat rancangan Perguruan Tinggi Kedokteran sekali lagi, tetapi maksud ini juga tidak dapat dilanjutkan. Pada tahun 1946 didalam pergolakan masa setelah diproklamirkan kemerdekaan Indonesia, maksud untuk membangun perguruan Tinggi

40 Kedokteranjuga dikemukakan kembali. Sewaktu Mr.Teuku Moh. Hasan menjadi Gubernur Propinsi Sumatera telah pula diangkat dr, Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua dari sebuah panitia yang diberikan tugas menyelidiki kemungkinan sebuah Perguruan Tinggi di Sumatera. Dari panitia ini diharapkan anjuran tentang fakultas-fakultas apa saja yang akan didirikan dan ditempat-tempat mana fakultas itu akan ditempatkan. Yang telah diajukan ialah mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran dan untuk menetapkan di mana fakultas Kedokteran itu akan didirikan, dikirimlah dr. Mohd. Djamil ke Pematang Siantar untuk berembuk dengan beberapa pemuka masyarakat dan dokter-dokter didaerah Sumatera Utara pada waktu itu. Pada waktu itu amat besar kemungkinan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Kedokteran di kota Medan, tetapi hal ini tidak dapat dilaksanakan berhubung dengan clash pertama ditahun Sesudah pemulihan kedaulatan, hasrat untuk mendirikan Fakultas Kedokteran dikalangan masyarakat Sumatera Utara tak pernah dilepaskan. Pada awal tahun 1950, Wali Negara dari Negara Sumatera Timur (Negara bagian dalam RIS) dr. T. Mansoer meminta kepada Inspektur kesehatan Sumatera Timur untuk memulai memperlengkapi Rumah Sakit kota Medan dan menjadikannya rumah sakit umum guna memungkinkan rencana itu. Kepada dr. A. Sofian ditugaskan memajukan rencana pembangunan rumah sakit kota supaya nanti rumah sakit ini dapat dijadikan rumah sakit perguruan tinggi. Setelah rencana ini dimajukan, maka diadakanlah suatu sidang yang diketuai oleh Inspektur Kesehatan Negara Sumatera Timur. Yang hadir pada saat itu ialah Dokter pemimpin Rumah Sakit Kota, pemimpin

41 Laboratorium Patologik, Ketua Persatuan Dokter Indonesia, Pemimpin Rumah Sakit paru-paru (Dr. Gerlach) danbeberapa orang lagi. Maka diambillah keputusan untuk menjadikan Rumah Sakit Kota tersebut menjadi Rumah Sakit Umum yang diurus langsung oleh Pemerintah Negara Sumatera Timur. Pada saat itu pergolakan politik di Indonesia berjalan sangat cepat, sehingga pada tanggal 17 agustus 1950 semua negara Bahagian dari RIS lenyap dan berdirilah Negara Republik Indonesia yakni Negara kesatuan yang kedua. Rumah Sakit Umum dijalan serdang (jalan Prof. H. M. Yamin, SH) Medan diurus oleh Pemerintah Pusat Kementrian Kesehatan di Jakarta. Di Sumatera Utara ditempatkan Gubernur Sarimin dan tak lama setelah itu ditempatkan Abdoel Hakim sebagai Gubernur Propinsi Sumatera Utara. Sejalan dengan hal itu, ternyata keinginan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran belum juga dilupakan begitu saja. Dari beberapa kalangan masyarakat Sumatera Utara, diantaranya dr. T. Mansoer, memajukan saran kepada Gubernur dan juga nota telah dimajukan oleh Dokter Pemimpin Rumah Sakit Umum Medan dalam triwulan ke 4 tahun 1951, halhal ini merupakan suatu pendorong kepada Gubernur untuk mengambil inisiatif untuk menganjurkan rakyat diseluruh Sumatera Utara untuk mengumpulkan uang dalam pendirian sebuah Universitas di daerah ini. Fakultas manakah yang akan didirikan terlebih dahulu, akan diserahkan kepada panitia yang segera akan dibentuk. Tanpa menunggu reaksi dari masyarakat dan tanpa menunggu lagi berapa hasil pemungutan sumbangan dari rakyat, oleh Gubernur dengan surat keputusannya

42 tanggal 31 desember 1951 No.94/XII/PSU dibentuklah sebuah panitia persiapan mendirikan perguruan tinggi yang berkedudukan di kota Medan. Dalam Panitia itu duduk: 1) Sebagai ketua merangkap anggota dr. R. Soemarsono, Kepala Jawatan Kesehatan Rakyat Propinsi Sumatera Utara. 2) Sebagai anggota-anggotanya: a. dr. Ahmad Sofian, Dokter Pemimpin Rumah Sakit Umum di Medan. b. Ir. Danunagoro, Kepala Jawatan Pekerjaan Umum dan Tenaga Propinsi SU Medan. c. Mr. Djaidin Purba, Walikota Medan. 3) Sebagai Sekretaris Panitia ialah Tengku Oesman Fachreddin, pegawai pada kantor Gubernur Sumatera Utara. Disamping itu panitia telah memajukan kepada Gubernur untuk mengangkat seorang wakil dari jawatan PP dan K. Sesudah mengadakan pertemuan beberapa kali yang menunjukkan semangat kerjasama yang sangat rapi, maka pada tanggal 18 maret 1952 panitia tersebut mengambil suatu keputusan untuk dimajukan kepada Gubernur yang ringkasnya adalah sebagai berikut: Maksud untuk mendirikan sebuah Universitas di Sumatera Utara dapat diwujudkan secara berangsur-angsur. Di Medan dapat didirikan sebuah Fakultas Kedokteran mengingat faktor-faktor berikut:

43 a. Bahan pelajaran berupa orang sakit cukup banyaknya dan ragamnya dijumpai di daerah ini. b. Di Medan ada laboratarium Patologik yang dapat dipergunakan untuk permulaan pelajaran biokimia, patologi, bakteriologi dan sebagainya. c. Dosen-dosen untuk berbagai ilmu kecuali untuk ilmu preklinik, dapat di datangkan atau diusahakan. d. Sekolah SMA cukup banyak di Sumatera Utara. e. Perhatian murid keluaran SMA bagian B (sekarang IPA) cukup memuaskan untuk melanjutkan pelajaran kejurusan ilmu kedokteran dan obat-obatan. f. Tanah yang cukup luas akan dapat diperoleh dari pihak kotapraja Medan. g. Alat-alat yang perlu untuk Fakultas Kedokteran dapat segera dipesan, berkat seluruh sumbangan dari masyarakat SumateraUtara. h. Uang untuk keperluan Fakultas itu dapat diikhtiarkan lebih lanjut sehingga gedung-gedung yang perlu dapat didirikan dengan segera Fakultas Kedokteran yang dimaksud dapat dimulai dengan segera pada permulaan tahun ajaran , apabila: a. Gedung yang diperlukan telah ada atau dapat dipergunakan gedung yang segera dapat dikosongkan.

44 b. Dosen-dosen untuk Fisika, Kimia, Zoologi, Botani dan Parasitologi diperdapat dan apabila perlu kuliah-kuliah buat sementara dapat diberikan dalam bahasa asing. 15 c. Serentak dengan pembukaan Fakultas Kedokteran, harus diadakan perluasan Rumah Sakit Umum di jalan Serdang Medan, sehingga kapasitasnya mencapai paling-sedikit sebanyak 1000 tempat tidur. Jika hal ini tidak dapat dilaksanakan secepat mungkin harus didirikan sebuah rumah sakit Universitas dibagian kota yang akan ditentukan kelak. d. Dapat dijamin perumahan untuk dosen-dosen serta pembantunya. Harus diusahakan pula untuk menterjemahkan kuliah-kuliah kedalam bahasa Indonesia untuk membantu mahasiswa dalam pelajarannya. Juga dianjurkan mengadakan kursus aplikasi Bahasa Inggris untuk mahasiswa ditahun pertama, dan mengadakan kursus bahasa Indonesia untuk dosen-dosen asing. Panitia itu juga telah mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi, supaya dalam tahun 1952 itu juga dapat didirikan fakultas tersebut. Sesudah anjuran panitia diterima dengan baik, maka diambillah keputusan untuk mendirikan terlebih dahulu sebuah yayasan yang bermaksud: Mengadakan Perguruan Tinggi tempat mendidik untuk memperoleh ilmu pengetahuan guna memegang jabatan-jabatan dikemudian hari. Memperhatikan kepentingan para mahasiswa didalamarti yang seluas-luasnya. 15 Pada waktu itu dari kalangan bangsa asinglah yang dianggap mampu untuk memberikan pelajaran-pelajaran tersebut pada perguruan tinggi, dan yang terbanyak adalah dari bangsa Belanda.

45 Mengumpulkan dan mengawasi keuangan untuk menutup ongkos-ongkos yang bakal diperlukan. Pada tanggal 30 Juni 1952 Dewan Pimpinan Yayasan Universitas Sumatera Utara sudah menetapkan pelopor sebagai Kurator yang diberikan tugas untuk mempersiakan pendirian Fakultas Kedokteran. Anggota-anggota yang ditetapkan tersebut adalah: 1. Wali Kota Medan 2. Mr. Ny.A.Abbas Manoppo 3. Dr. Wasidin 4. M. Gani 5. Arsil 6. Tan Boen Djien 7. Lie Ghien Ghiam. Pada dasarnya pembukaan Fak. Kedokteran telah di tetapkan tepat dihari pelaksanaan proklamasi Indonesia 17 Agustus Namun terdapat beberapa kendala yang belum terselesaikan pada saat itu, yakni lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat peresmian belum didapatkan. Maka Gubernur memutuskan untuk mengosongkan bangunan-bangunan yang terletak di Jl. Seram dibelakang Gedung SMA Negeri yang pada saat itu masih di pergunakan sebagai asrama polisi. Berkat bantuan Komisaris Besar Darwin Karim sebagai Kepala polisi Sumatera Utara, maka bangunan tersebut dapat dikosongkan dan mulai memperbaikinya.

46 Setelah berembuk dengan Pemerintah pusat di Jakarta yang memperlihatkan perhatian yang sangat besar dengan memberikan arahan dan bantuan Moril yang sangat baik, maka diputuskan peresmian pembukaan Perguruan Tinggi Kedokteran dilaksanakan dan ditetapkan tepat pada tanggal 20 Agustus Sehingga beberapa Menteri dapat menghadirinya. 3.5 Dari Yayasan ke Universitas Negri ( ) Yayasan itu didirikan pada tanggal 4 juni 1952 dihadapan Notaris Soetan Pane Paroehoem di Medan dan diberi nama YAYASAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, yang berkedudukan di Medan. Yayasan tersebut diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai oleh Gubernur Propinsi Sumatera Utara. Telah diambil keputusan untuk mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran dan yayasan telah mengutus dr. Ahmad Sofian ke Kementrian PP dan K untuk memperbincangkan segala sesuatunya dengan Mentri pada waktu itu, prof. Bahder Djohan. Kementerian PP dan K menaruh simpati yang sangat besar akan maksud yayasan dan minat Gubernur Sumatera Utara itu dan menjanjikan bantuan yang dapat dan mungkin diberikan oleh Pemerintah. Pemerintah menganggap maksud yayasan itu sebagai suatu experimen yang besar yang terlalu banyak kesulitan dan resikonya tetapi sungguhpun begitu berjanji akan menyokong usaha tersebut. Juga telah diadakan pembicaraan yang luas dengan Menteri Kesehatan dr. Leimena dan Sekretaris Jenderalnya dr. Pirngadi. Kementrian Kesehatan berjanji akan menyokong usaha yayasan itu dengan memperhatikan keperluan Fakultas Kedokteran seperti

47 menempatkan tenaga yang akan dapat membantu memberikan kuliah dan lain-lain. Kementerian Kesehatan juga tidak keberatan jika beberapa dokter dari Rumah Sakit Umum di Medan memberikan bantuan. Sepulangnya utusan, Dewan Pimpinan Yayasan USU semakin menegaskan pendiriannya untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Pada tanggal 30 juni 1952 Dewan Pimpinan Yayasan USU telah mengangkat dr. Ahmad Sofian sebagai presiden kurator yang diberi tugas mempersiapkan pendirian Fakultas Kedokteran. Juga telah diputuskan untuk membuka Fakultas Kedokteran tersebut pada hari Proklamasi 17 agustus Setelah berembuk dengan Kepala Polisi Propinsi Sumatera Utara Komisaris Besar Darwin Karim, maka telah diputuskan untuk mengosongkan bangunan yang terletak dibelakang gedung SMA Negeri Jalan Seram yang pada waktu itu masih dipergunakan sebagai asrama polisi. Bangunan ini sebelum perang dunia II dipergunakan, sebagai tempat sekolah Neutrale School Berkat bantuan dari Deli Tabaksmaatschappij (Deli Mij) diperdapatlah Ir. Althuisiuesebagai dosen dalam mata kuliah kimia, dan J.C. Van Der Meer Mohr dari Senembah Mij sebagaidosen Biologi dan Parasitologiumum. Pada mulanya telah diminta Ir. R Van Der Waal untuk mengajar Botani yang kemudian digantikan oleh Ir. Tan Hong Tong. Kemudian dalam bulan november 1952 Drs. C.H. D. Steinmetz diangkat sebagai dosen mata kuliah Fisika dan drh. Sahar Kepala Jawatan Kehewanan Propinsi Sumatera Utara ditunjuk sebagai dosen zoologi. Disamping mendapat bantuan dari berbagai pihak, tidak kurang pula cemooh dan kritik dikeluarkan, sebab banyak orang yang mengira bahwa Fakultas Kedokteran

48 itu tidak dapat didirikan secepat itu. karena belum ada suatu alat yangdipesan ke luar negeri dan pengosongan pun belum dilakukan oleh polisi pada saat itu. Untunglah pada permulaan bulan Agustus 1952 satu bagian telah dikosongkan, sehingga dapat dipersiapkan untuk menerima tamu-tamu yang akan datang. Pada saat itu juga ruangan yang akan dipergunakan untuk pelajaran telah kosong dan dapat diperbaiki dan dibangun sedemikian rupa, sehingga dapat dipergunakan untuk tahun pertama Fakultas Kedokteran. Murid-murid lulusan SMA dari berbagai tempat telah mendaftar, tetapi kebanyakan dari mereka tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Kementrian PP dan K. sehingga hanya 26 orang sajalah yang dapat diterima, diantaranya 3 orang wanita. Dalam hal itu Yayasan USU telah menunjuk Sdr. Alim gelar Soetan Maharaja Besar di Jakarta sebagai Wakil Yayasan dengan maksud melancarkan hubungan antara Fakultas Kedokteran Yayasan USU di Medan dengan kementerian Fakultasfakultas yang ada di Jawa. Beliau telah mewakili Fakultas Kedokteran Medan pada upacara-upacara penting diberbagai Fakultas di Indonesia. Setelah berembuk dengan kementrian PP dan K serta Kementrian Kesehatan, ditetapkanlah oleh yayasan pembukaan Fakultas Kedokteran pada tanggal 20 aguatus 1952, dan beberapa Menteri diharapkan dapat datang ke Medan untuk menghadiri upacara pembukaan itu. Pada tanggal 16 agustus 1952, dr. Ahmad Sofian diberhentikan sebagai presiden kurator dan digantikan oleh walikota Medan pada waktu itu Sdr. A.M. Djalaluddin. Sebagai Wakil Presiden kurator diangkat dr. Wasidin dan sebagai

49 anggota adalah Mr. Moh. Joesoef, L Ghien Giam, Tan Boen Djien, M. Gani, Arsil dan Dekan Fakultas. Sebagai sekretaris Dewan Kurator bertindak Ny. Mr. Ani Abas Manopo. Sejalan dengan tindakan ini, Dewan Pimpinan telah menentukan Dewan Fakultas yang terdiri dari: 1. dr. Ahmad Sofian sebagai Dekan 2. dr. M. Iidrem sebagai Sekretaris. 3. dr. Maas, dan dr. T. Mansoer sebagai anggota Setelah terbentuknya kepengurusan yayasan Universiteit Sumatera Utara pada 4 Juni 1952 kemudian melakukan langkah-langkah untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Hasilnya hanya dalam waktu 77 hari setelah dibentuknya Yayasan, tepatnya tanggal 20 Agustus 1952 Fakultas Kedokteran didirikan. Sejak saat itu USU mulai mengalami perkembangan yang cepat. Terdapat beberapa perkembangan yang terjadi pada periode ini, yang pertama berdirinya Fakultas Kedokteran serta Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Kedua Penegerian Fakultas Kedokteran serta Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Ketiga Berdirinya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru dan Fakultas Pertanian, Keempat penegerian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru sekaligus perubahan nama menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kelima Universitas Sumatera Utara menjadi universitas negeri, dan diakhiri dengan sedikit uraian tentang perkembangan USU masa kepemimpinan presidium yang pertama hingga diangkatnya Prof. Ahmad Sofian menjadi Presiden Universitas Sumatera Utara pada 15 Oktober 1958.

50 3.6 Dari Yayasan USU ke Perguruan Tinggi Negeri ( ) Pada tanggal 24 Juni 1999 Presiden RI, B.J. Habibi menetapkan peraturan tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum. 16 Peraturan pemerintah ini membuka kemungkinan secara selektif mengubah status hukum sebuah Perguruan Tinggi Negeri menjadi suatu Badan Hukum. Pada pasal 4 ayat (1) dari Peraturan ini disebutkan bahwa Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN) ditetapkan dengan peraturan pemerintah setelah melalui proses pengkajian yang mendalam atas usulan dan rencana pengembangan yang diajukan oleh Perguruan Tinggi Negeri. Kemudian pasal 4 ayat (3) disebutkan pula bahwa prasyarat untuk dapat ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi (BHMN) mencakup kemampuan : Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang efisien dan berkualitas, Memenuhi standar minimum kelayakan finansial, dan Melaksanakan pengelolaan perguruan Tinggi berdasarkan prinsip ekonomi dan akuntabilitas. Ketika Universitas Sumatera Utara resmi dinegerikan pada 1 September 1957, Fakultas Kedokteran genap berusia lima tahun, dan sudah dua tahun menjadi Fakultas negeri. Hingga saat itu Fakultas Kedokteran masih saja menghadapi berbagai kesulitan yang harus diatasi, terutama terus membanjirnya calon mahasiswa yang mendaftarkan diri yang memerlukan gedung-gedung perkuliahan baru, laboratorium, ruang praktek, dan prasarana lainnya. Akibat kekurangan ruangan, maka pada tahun 16 Peraturan pemerintah RI No. 61 Tahun 1999.

51 akademik 1956/1957 penerimaan mahasiswa baru terpaksa dibatasi dari hampir 200 orang mahasiswa yang mendaftar, hanya diterima 107 orang diantaranya 10 perempuan. Untuk sekedar mencukui ruangan kuliah dan laboratorium sementara dipergunakan beberapa ruangan asrama mahasiswa di Padang Bulan dan juga ruangan-ruangan yang dipakai oleh Sekolah Asisten Apoteker di Asrama tersebut. Pada Tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi Universitas Negeri yang ketujuh di Indonesia. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan oleh Presiden R.I. Kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan pada tahun 1960 di Banda Aceh. Pada waktu itu, USU terdiri dari 5 (lima) Fakultas di Medan dan 2 (dua)fakultas di Banda Aceh. Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2007), Fakultas Psikologi (2008), dan Fakultas Keperawatan (2009). Pada tahun 2003, status USU berubah dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN). Status ini masih bertahan hingga pertengahan tahun 2012, meski sesuai dengan peraturan yang berlaku sejak akhir tahun 2010 USU akan bertransisi menjadi Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum. Dalam proses transisi hingga pertengahan tahun 2012, status

52 manajemen dan keorganisasian USU masih PT-BHMN, tetapi menyangkut keuangan dilakukan dengan pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya yang telah berubah status adalah; Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun Dalam perkembangannya, beberapa Fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya 3 (tiga)perguruan Tinggi Negeri baru, yaitu; Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU.

53 Berikut adalah daftar nama pimpinan USU dari awal berdiri hingga tahun Tabel 1. Daftar Nama Pimpinan USU, Jabatan, dan Masa Bakti No. Tahun Nama Pimpinan Jabatan Z. A. Soetan Koemala Pontas Ketua Presidium Prof. Dr. Ahmad Sofian, Presidium Prof. Mr. Mahadi, Ketua Presidium Ulung Sitepu, Presidium Drg. Nazir Alwi, Rektor (Mei-Nov) Prof. Dr. S. Hadibroto, M.A., Pejabat Rektor Dr. S. Harnopidjati, Rektor Harry Suwondo, SH, Rektor (Mei-Juli) O. K. Harmaini, SE, Ketua Rektorium Dr. A. P. Parlindungan, SH, Rektor Prof. M. Jusuf Hanafiah, Rektor Prof. Chairuddin P. Lubis, D.T.M.&H., Sp.A.(K), Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K) Sumber: Repository.usu.ac.id Rektor Rektor

54 Selama periode 2003 hingga pertengahan tahun 2012 USU dipimpin oleh dua orang rektor yaitu Prof. Chairuddin P. Lubis ( ), dan Prof. Syahril Pasaribu ( ). Dua tahun pertama kepemimpinan Prof. Chairuddin P. Lubis ( ) adalah masa transisi kepemimpinan USU dari PTN ke PT-BHMN. Beliau kemudian tetap memegang kepemimpinan di USU setelah terpilih menjadi rektor USU untuk periode Di tahun 2010, Prof. Chairuddin P. Lubis digantikan oleh Prof. Syahril Pasaribu untuk periode masa bakti

55 BAB IV EKSISTENSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ( ) Setelah berembuk dengan Kementerian PP & K dan Kementerian Kesehatan, ditetapkanlah oleh Yayasan pembukaan FAKULTAS KEDOKTERAN pada tanggal 20 Agustus 1952, dan beberapa Menteri diharapkan dapat datang ke Medan untuk menghadiri upacara pembukaan itu. Pada tanggal 16 Agustus 1952 Dr.Ahmad Sofian diberhentikan sebagai Presiden Kurator dan digantikan oleh Walikota Medan yang pada waktu itu adalah Sdr.A.M. Djalaluddin. Sebagai Wakil Presiden Kurator diangkat Dr.Wasidin dan sebagai anggota adalah Mr.Moh. Joesoef, Liem Ghien Giam, Tan Boen Djien, M.Gani, Asril serta Dekan Fakultas. Sebagai Sekrertaris Dewan Kurator bertindak Ny.Mr.Ani Abbas Manoppo. Sejalan dengan hal tersebut, Dewan Pimpinan telah menentukan Dewan Fakultas yang terdiri dari Dr.Ahmad Sofian sebagai Dekan, Dr.Ildrem sebagai Sekretaris serta Dr.Maas dan Dr.T.Mansoer sebagai anggota. Seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran USU bahu membahu dengan pimpinan fakultas dalam membangun dan mengembangkan Fakultas Kedokteran USU yang usianya masih sangat muda tersebut. Pada tanggal 1 September 1952, Fakultas Kedokteran USU dipimpin oleh Dr. A. Sofian sebagai Dekan, Dr. Maas sebagai Wakil Dekan dan Dr. M. Ildrem sebagai

56 sekretaris. Beberapa tahun berikutnya, tepat pada tahun 1956 WHO memberikan bantuan alat-alat Fisiologi dan berapa tenaga pengajar untuk Fakultas Kedokteran USU. Kemudian Pada tanggal 12 Maret 1953dan 17 Mei 1954,Wakil Presiden Drs. Mohd. Hatta sertatim dari Departemen P dan K yang terdiri dari Prof. Dr. Djuned Pusponegoro dan Prof. R. Sarwono mengunjungi Fakultas Kedokteran, yakni untuk meninjau Fakultas Kedokteran USU serta mengharapkan agar semua staf dan mahasiswa bekerja keras dalam masa pertumbuhan dan perkembangan itu. Dalam masa perkembangan tersebut, pada tanggal 15 Januari 1970 dilaksanakan peletakan batu pertama gedung induk FK USU di Jalan Dr. T.Mansur Medan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara, Marah Halim Harahap. Kemudian pada tanggal 28 Desember 1970, gedung induk Fakultas Kedokteran USU tersebut diresmikan oleh Presiden Soeharto. Sampai tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara telah melakukan banyak pembenahan dari seluruh komponen yang ada. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai pelaksana seluruh kegiatan yang ada di FK USU maupun pembangunan Sarana dan Prasarana dalam upaya mendukung proses belajar mengajar dilakukan secara berkesinambungan.

57 4.1 Perkembangan Fisik Dalam rangka mengembangkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kenyamanan proses belajar-mengajar guna mendukung pelaksanaan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), maka hingga tahun 2012 Fakultas Kedokteran telah memiliki 22 ruang kuliah (S1: 11 ruang, S2: 9 ruang, dan S3: 3 ruang). Selain itu juga terdapat 42 ruang tutorial, 48 ruang Skill lab, dan 12 laboratorium yang dilengkapi sarana sesuai dengan kebutuhan Gedung Dana yang digunakan untuk membangun gedung pada awal pembangunan Fakultas Kedokteran di Jl. Seram pada tahun 1952, sebagiannya adalah hasil dari uang masyarakat Sumatera Utara yang diperoleh dari menonton bola dan menonton bioskop Wawancara dengan Chairuddin Panusunan Lubis, merupakan Rektor USU dari tahun 1994 sampai Wawancara dilakukan pada tanggal 19 September 2016, pukul 20:00 wib bertempat di Polonia.

58 Tabel 2. Daftar pembangunan Gedung-gedung Fakultas Kedokteran USU. No Tahun Jenis Bangunan Luas Biaya (Rp) Fakultas Kedokteran 1187 m , Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Membuat Jalan masuk / Parkir dan membersihkan Komplek Fakultas Kedokteran m m , , Auditorium FK Laboratorium Fak. Kedokteran (lantai 1) Equipment lab. Fak. Kedokteran 420 m2 936 m , Fak. Kedokteran (lanjutan) Fakultas Kedokteran 936 m m , , Gedung Mahasiswa Kedokteran Asrama Fak. 267 m ,-- Sumber: tulisan Mahady, Dkk. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan USU

59 4.1.2 Perpustakaan Pendirian Fakultas Kedokteran pada tahun 1952, Bersamaan dengan disediakanya sejumlah buku untuk perpustakaan Fakultas Kedokteran yang ditempatkan dalam sebuah gedung di jalan Seram, yang telah ditentukan sebagai perpustakaan. Ruangan ini juga digunakan sebagai ruangan membaca dan urusan administrasi perpustakaan. Pada akhir tahun 1952, sudah terdapat sebanyak 566 buku yang terkumpul. Kemudian pada tahun 1956, sudah mulai Berlangganan dengan beberapa majalah. Sehingga dengan terus bertambah dan semakin banyaknya buku-buku tersebut maka ruangan dipindahkan dari jalan Seram ke Jalan Jogja 30 Medan pada akhir tahun Perkembangan buku-buku itu didapat dengan bermacam bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak umumnya dari luar negeri, seperti : Unesco-Coupon, yang mengadakan pembelian buku-buku penting dan majalah dari Luar Negeri. Selain itu, Kem. P.P dan K menyediakan dana pada kedutaan di Negeri Belanda untuk berlangganan dengan majalah-majalah Luar Negeri.Sebuah toko di Negeri Belanda telah ditetapkan oleh kedutaan R.I untuk pengiriman majalah-majalah tersebut. 2. British Council, yang memberikan bantuan dengan cara menyediakan abonnement-abonnement. selain itu juga diberikan kesempatan untuk mengadakan pembelian buku dengan mata uang rupiah. 18 Ahmad Sofian. Peringatan Lustrum I Universitas Sumatera Utara

60 3. Asia-Foundation, banyak memberikan sumbangan yakni mengirimkan bermacam-macam buku (Medisehe en Literaire Werken) dan kumpulan Jurnal Medis penting yang diambil dari tahun-tahun yang lalu. 4. W.H.O, memberikan bantuan pinjaman jangka panjang berupa sejumlah Textbook kepada mahasiswa. 5. I.C.A, bantuan yang diberikan berupa3 tahun langganan Jurnal Amerika secara gratis. 6. Dari kedutaan Jerman dan Van Deventer-Maas Stichting banyak dieroleh bantuan. 7. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk menjadi anggota Librar of Congress di Washington, yang mengadakan penukaran buku secara luas. Cara penukaran ini dilaksanakan antar Universitas di Indonesia untuk mengisi kekurangankekurangan. Tidak hanya dari badan-badan tersebut saja, tetapi dari para Collegajuga banyak memberi sumbangan yakni berupa buku-buku yang sudah diperoleh. Sehingga dengan tetapnya pertambahan buku-buku dan bertambah banyaknya jumlah buku dan majalah yang tersedia untuk mahasiswa. Ruangan yang tersedia di Jalan Jogja sudah terasa kecil, sekitar 5000 jumlah buku yang sudah tersedia dan dijalankan pada para dosen dua kali setiap bulannya. Dalam hal itu ditetapkanlah Peraturan-peraturan dalam pengunjungan dan peminjaman literatur dari ruangan pembacaan buku (perpustakaan) Fakultas Kedokteran. Adapun peraturan-peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

61 pada setiap hari kerja kecuali hari Jumat diadakan peminjaman buku kepada para mahasiswa. Setiap mahasiswa dapat meminjam sebuah buku dalam jangka waktu dua minggu, apabila dalam jangka waktu tersebut buku belum dikembalikan, maka akan dikenakan denda berupa uang sebesar Rp. 5.- sehari. Pinjaman dapat diperpanjang kembali selama dua minggu, apabila tidak ada mahasiswa lain yang memerlukan buku itu Laboratorium Kedokteran Untuk melaksanakan kegiatan penelitian sebagai wujud pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, Fakultas Kedokteran USU telah mempersiapkan Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran USU untuk staf pengajar Fakultas Kedokteran USU ataupun peneliti lain. Laboratorium terpadu sejak tahun 2014 telah berganti nama menjadi laboratorium penelitian fakultas kedokteran USU yang terdiri dari : - Laboratorium Sitogenetika - Laboratorium Imunologi - Laboratorium PCR dan pre-pcr - Laboratorium Infeksi - Laboratorium Spektrofotometri.

62 Fasilitas Laboratorium Penelitian FK USU banyak dimanfaatkan juga oleh para peneliti dari berbagai Fakultas di lingkungan USU dan luar USU. Laboratorium Penelitian FK USU digunakan untuk penelitian oleh mahasiswa S1, S2, dan S3 Fakultas Kedokteran USU, serta oleh mahasiswa S2 Fakultas Pertanian USU serta Fakultas lain di luar Fakultas Kedokteran. 4.2 Perkembangan Non Fisik Departemen Terdapat beberapa program studi didalam lingkungan Fakultas Kedokteran yaitu: 1. Program Studi S-1 Pendidikan Dokter (Sarjana Kedokteran) Sesuai dengan keputusan Dirjen Dikti, maka mulai Tahun Akademik pendidikan kedokteran menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Program Studi Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran USU telah berlangsung selama 8 tahun yaitu sejak Tahun Akademik 2006/2007. IPK rata-rata lulusan Sarjana Kedokteran yang dihasilkan pada Tahun Akademik terakhir mengalami peningkatan dibandingkan Tahun Akademik sebelumnya. Jumlah mahasiswa yang lulus dengan IPK 3,00 dan dengan predikat Cum Laude juga mengalami peningkatan.

63 Tahun akademik Hal ini dapat di lihat pada tabel berikut: 19 Tabel.3 Peningkatan lulusan Sarjana Kedokteran USU Jumlah lulusan (org) IPK Rerata <2,75 2,75-2,99 3,00-3,50 >3,50 3,5-4, ,06 8,78% 28,54% 56,83% 5,85% 98,29% ,12 4,07% 28,71% 57,42% 9,81% 99,04% Sumber: Pidato Dekan pada sidang terbuka Fakultas Kedokteran USU (2012) Jumlah mahasiswa peserta Program S-1 Pendidikan Dokter sampai akhir Agustus 2012 adalah 1532 orang. 2. Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Sejak tahun 2007 Indonesia telah menerapkan suatu Ujian Nasional bagi seluruh lulusan dokter di Indonesia, yaitu Uji Kompetensi Dokter Indonesia. Tujuan dari UKDI itu adalah Untuk menghadapi era Globalisasi, dimana World Federation of Medical Education (WFME) telah menyusun Global Standard on Medical Competence dan Medical Education pada tahun Pada Tanggal 25 Agustus 2008, telah disepakati Mutually Recognition Arrangement (MRA) menyetujui standard profesi ASEAN. Kompetensi dokter di Indonesia berada di bawah kendali KKI dan Depkes yang di berlakukan sejak 1 Januari Dan untuk menghadapi AFTA 2015, sampai dengan tahun 2006 saja ada ± 1700 dokter asing mendaftar untuk ijin kerja di Indonesia. Sehingga pada Tahun 2005, UU Praktik 19 Dikutip dari Pidato Dekan pada sidang terbuka Fakultas Kedokteran USU 8 windu FK USU, dilaksanakan pada tanggal 5 September 2016, bertempat di Fakultas Kedokteran USU.

64 Kedokteran dilaksanakan, KKI mengatur STR dan sertifikat Kompetensi melalui UKDI. IPK rata-rata lulusan Dokter Tahun Akademik terakhir mengalami peningkatan dibandingkan Tahun Akademik sebelumnya. Sejak mulai diberlakukan UKDI pada tahun 2007 hingga November 2012 jumlah lulusan FK USU yang belum lulus UKDI hanya 37 orang dari 1267 lulusan (Warga Negara Indonesia). Jumlah mahasiswa yang lulus dengan IPK 3,00 dan dengan predikat Cum Laude juga mengalami peningkatan. Alumni dokter yang dihasilkan Fakultas Kedokteran USU hingga Agustus 2013 berjumlah7349 orang. Sampai dengan awal September 2013 jumlah peserta Program Pendidikan Profesi Dokter adalah 898orang yang masuk melalui jalur PMP, SNMPTN, SBMPTN, REGULER MANDIRI, dan AUCMS (Malaysia). Fakultas Kedokteran USU merupakan salah satu dari beberapa fakultas kedokteran di Indonesia yang diakui oleh Malaysian Medical Council. Sekarang Fakultas Kedokteran USU bekerja sama dengan AUCMS (Alliance University College of Medical Sciences) Malaysia mendidik tenaga dokter umum dimana proses perkuliahan semester I-VI dilaksananakan di FK USU dan VII-VIII dan Kepaniteraan Klinik (Profesi dokter) di Malaysia. 3. Program Pendidikan Dokter Spesialis Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter

65 pasca sarjana(spesialisi) untuk dapat menjadi dokter spesialis. Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum.lama pendidikan ini bervariasi, namun ratarata adalah delapan semester. Program ini baru dilakukan oleh beberapa Fakultas Kedokteran di Universitas Negeri yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan. Salah satunya adalah terdapat pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran USU sampai dengan bulan Juli 2010 telah menghasilkan orang dokter spesialis. Terdapat 18 Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis, yaitu: 1. Ilmu Kesehatan Anak, Terdapat 15 sub-spesialis Ilmu Kesehatan Anak, antara lain:alergi Imunologi, Endokrinologi, Gastro-Hepatologi, Hematologi Onkologi, Infeksi & Pediatri Tropis, Kardiologi, Nefrologi, Neurologi, Nutrisi & Penyakit Metabolik, Pediatri Gawat Darurat, Pencitraan, Perinatologi, Respirologi, Tumbuh Kembang Ped. Sosial, dan Kesehatan Remaja 2. Ilmu Bedah, Sub-spesialis dalam ilmu bedah, antara lain: Bedah Onkologi (Sp.B(K)onk,Bedah Digestif (Sp.B KBD, Bedah Anak (Sp.BA), Bedah Kepala Leher (Sp.B KL) center di FK UNAI, Bedah Vaskuler dan Endovaskuler (Sp.B(K)V) center di FK UI, Bedah Saraf (Sp.BS), Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (Sp.BP-RE), Urologi (Sp.U), dan Orthopaedi & Traumatologi (Sp.OT)

66 3. Ilmu Penyakit Dalam, Pada era awal Fakultas Kedokteran USU tahun , Ketua Program Studi dan Kepala Bagian dijabat secara rangkap oleh Prof. Dr. Ahmad Sofian, internist. Pada masa itu belum ada kurikulum khusus pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit dalam. Proses pendidikan dilakukan dengan mengikuti kegiatan guru besar. Pada saat ini, proses pendidikan spesialis ilmu penyakit dalam meliputi cabangilmu: Endokrinologi, Gastroenterologi-Hepatologi, Hematologi-Onkologi Medik, Kardiologi, Nefrologi-Hipertensi, Pulmonologi, Alergi-Imunologi, Penyakit Infeksi dan Tropis, kemudian dikembangkan dengan penambahan cabang ilmu: Rematologi, Psikosomatik, dan Gerontologi. Lama masa pendidikan ilmu penyakit dalam adalah 54 bulan (4,5 tahun), dibagi dalam tiga tahap yaitu Tahap I, Tahap II, dan Tahap III. Pada setiap akhir tahap pendidikan, dilaksanakan evaluasi belajar. Mereka yang lulus dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Tenaga Pengajar : Prof. Harun Rasyid Lubis, SpPD Prof. dr. Pangarapen Tarigan, SpPD Prof. Bachtiar Fanani Lubis, SpPD Prof. dr. O. K. Muhadsyah, SpPD Prof. Habibah Hanum Nasution, SpPD Prof. T. Renardi Harun, SpPD Prof. dr. Azhar Tanjung, SpPD

67 dr. Syafii Piliang, SpPD Prof. Sutomo Kasiman, SpPD dr. Azmi Sariedj Kar, SpPD dr.lukman Hakim Zain, SpPD dr. M. Jusuf Nasution, SpPD dr.gontar Alamsyah Siregar, SpPD dr. Sri Maryuni Sutadi, SpPD dr. Salli Roseffi Nasution, SpPD dr. Haris Hasan, SpPD Penerimaan mahasiswa dilakukan dua kali setahun yaitu pada bulan Maret dan September. Jumlah mahasiswa yang diterima didasarkan pada hasil ujian seleksi, kapasitas tempat, sarana dan prasarana, dan jumlah tenaga pendidik. Ujian seleksi terdiri dari: psikotes, ujian tertulis bidang ilmu penyakit dalam, wawancara meliputi moral, etika dan penampilan, dan Bahasa Inggeris (TOEFL). Jumlah pelamar dan penerimaan dalam dua tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tabel 4. Daftar Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ilmu Penyakit Dalam tahun Tahun Bulan Pelamar Penerimaan 2000 Maret 15 8 September Maret September Sumber: ppds.ilmu_penyakit_dalam_fk.ub.ac.id

68 Jumlah alumni Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran USU sebanyak 149 orang hingga Juni Alumni tersebut tersebar di seluruh Indonesia, yang bekerja di berbagai institusi baik pemerintahan maupun swasta. Mereka bekerja sebagai tenaga kesehatan di departemen kesehatan dan jajarannya, bidang kesehatan TNI dan polisi, kesehatan perusahaan swasta, dan lain sebagainya. 4. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, 5. Ilmu Kesehatan Mata, 6. Ilmu Penyakit Paru, Sub-spesialis dalam ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru), antara lain: Infeksi, Onkologi Toraks, Asma dan PPOK, Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas, Faal Paru Klinik, Paru Kerja dan Lingkungan, dan Imunologik klinik. 7. Ilmu Kedokteran Jiwa, 8. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Sub-spesialis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, antara lain: Infeksi Menular Seksual, Herpes, Dermatosis, dan Bedah Kulit. 9. Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, Terdapat 9 sub-spesialis ilmu THT-KL, antara lain: Otologi, Neurotologi, Laringo-Faringologi, Onkologi Kepala Leher, Plastik Rekonstruksi, Bronkoesofagolog, Alergi Imunologi, dan THT Komunitas. 10. Patologi Klinik,

69 11. Patologi Anatomi, 12. Ilmu Kedokteran 13. Kehakiman, 14. Ilmu Penyakit Syaraf, 15. Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi, Sub-spesialis dalam Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif, diantaranya: Konsultan intensive care/icu (Sp.An-KIC) Konsultan anestesi kardiovaskuler (Bedah jantung, thorax) (Sp.An-KAKV) Konsultan Manajemen nyeri (Sp.An-KMN) Konsultan anestesi regional dan intervensi (Sp.An-KAR) Konsultan neuroanestesi (bedah saraf) (Sp.An-KNA) Konsultan anestesi pediatri (bedah anak) (Sp.An-KAP) Konsultan anestesi obstetri (kebidanan, menangani nyeri persalinan) (Sp.An KAO) 16. Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, 17. Radiologi, 18. Ilmu Bedah Syaraf, dan 19. Ilmu Bedah Orthopaedi dan Traumatologi.

70 4. Program Pascasarjana Berlatar belakang dengan meningkatnya minat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, serta untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), maka Fakultas Kedokteran USU menyelenggarakan Pendidikan Program Pascasarjana. Seluruh Program Pendidikan Pascasarjana yang ada di Fakultas Kedokteran USU telah menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya masingmasing. Fakultas Kedokteran tidak memiliki jurusan sebagaimana Fakultas lain yang ada di Universitas Sumatera Utara, tetapi mempunyai program studi dan departemen saja Pimpinan dan Dosen Dewan Fakultas yang pertama terdiri dari: Ketua Sekretaris Anggota : Dr. A. Sofyan : Dr. Ildrem : Dr. Maas dan Dr. T. Mansyur Staf pengajar yang pertama terdiri dari: 1. Sahar, Dokter Hewan, dalam mata elajaran Zoologi. 2. Ir. Althuisius, dalam mata pelajaran tak organik. 3. Lio Hong Tjiang dalam pelajaran Kimia organik. 4. Ir. R. Van do Wall dalam mata pelajaran Bootani. 5. J.C. Van der Meer Mohr dalam mata pelajaran Parasitologi.

71 Pada bulan November 1952, C.H.D. Steinmetz telah diangkat sebagai Dosen dalam mata pelajaran Physica, pada bulan Maret 1953 tuan Ir. R. v/d Wall berangkat ke negeri Belanda dan padasaat itu pula telah diangkat Sdr. Ir. Tan Hong sebagai dosen Ilmu Botani. Oleh karena Fakultet menganggap perlu memberikan kuliah-kuliah dalam Bahasa Inggris dan Jerman, maka Sdr. Manis Manik diangkat sebagai dosen pada kedua bahasa itu.sdr. Mr. Mahadi diangkat sebagai dosen Bahasa Latin yang awalnya diajarkan oleh Mr. Ny. Abas hingga awal tahun Sekalian dosen-dosen itu turut menjadi anggota dewan Fakultas tersebut, Mulai tanggal 1 Oktober 1952, Mr. Ny. Abas yang selama ini menjadi anggota dewan Kurator, diangkat sebagi kepala Biro untuk menggantikan T. Oesman Fachruddin, yang dikembalikan ke kantor Gubernur. Pembagian tugas terhadap para pengajar adalah sebagai berikut: 1. Ahmad Sofyan, Internist : Dekan Fakultet 2. M. Ildrem, sychiater : Sekretaris Fakultet 3. Maas, Chly Penyakit mata : Guru Besar 4. T. Dr. Mansoer, Chiran : Guru Besar 5. Ir. Althuisius : Lektor Ilmu Kimia 6. Sahar, Dokter Hewan : Lektor Ilmu Zoologi 7. Lie Hong Tjiang, Aphoteker : Lektor Ilmu Botani 8. J.C. v/d Meer Mohr, Drs. : lektor Ilmu Parasittologi 9. Drs. C.H.D. Steinmetz : Lektor ilmu Pisycha

72 10. Ir. Tan Hong Tong : Lektor Ilmu Bootani 11. Mr. Mahadi : di tugaskan mengajar Bahasa Latin 12. Manis Manik : Pengajar Bahasa Inggris. Pada tanggal 30 Agustus 1974, pergantian pemerintahan Fakultas Kedokteran USU yang sudah menetap di Jln. Dr Mansyur no: 5, Kampus USU Medan. Dekan : dr. M. Jusuf Hanafiah P.D I : dr. Bachtiar Ginting MPH P.D.II : dr. Waldenar Tambunan P.D.III : dr. Asrul Abut. Lulusan pertama Fakultas Kedokteran adalah Prof. Dr.M. Yusuf Hanafiah, yang kemudian menjadi Dekan dan alumni pertama di Fakultas Kedokteran USU. Adapun pengajar yang tersedia adalah guru-guru yang didatangkan dari Belanda, dan sebagian besarnya lagi di datangkan dari Universitas Indonesia. Pada saat itu Universitas masih meminjam Dosen/ Pengajar sebab belum ada tenaga pengajar dari Sumatera Mahasiswa Mengenai permohonan, mahasiswa yang diterima pertama kali dikantor Fakultet Kedokteran adalah sebanyak 57 orang, tetapi hanya 22 orang saja yang diterima, yaitu mereka yang betul-betul memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

73 Syarat-syarat yang diberlakukan pada Fakultet Kedokteran Medan sama dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh universitas lain di Indonesia, seperti: Universitas Indonesia di Jakarta dan di Surabaya, Universitas Gajah Mada di Yogyakarta, kemudian banyak mahasiswa yang diterima menjadi 26 orang. Adapun 26 orang yang diterima pada tahun ajaran 1952/1953 di antaranya adalah berasal dari S.M.A,daerah Medan 14 orang, Balige 4 orang, Jakarta3 orang, Padang Sidempuan2 orang, Semarang1 orang, Malang 1 orang, dan Bukit Tinggi 1 orang. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 5. Daftar mahasiswa yang diterima di Fakultas Kedokteran tahun ajaran 1952/1953 No Nama No Stb Tanggal Lulus 1 Herbert Hutabarat 1 19 Desember Abdul Hakim 2 19 Desember Muhammad Jusuf 3 19 Desember Boloni Marpaung 5 19 Desember Holena Siregar 9 19 Desember Syarikat Tarigan Desember Endaotan Simanjuntak Desember Sasro Beynah Parapat Desember Syahrul Nasution Desember Tambatua Sitanggang Desember Erdjan Albar Desember Sudiranto Mardisudiro Desember Panusunan Nasution Desember Djamaluddin Nasution 4 19 Desember Amir Husin 8 10 April Hamzaruddin Mei Ramli Raup 7 31 Mei R. Wasono Mei Tjoa Tjhocong Kie Mei 1954 Sumber : Peringatan Lustrum I USU ( )

74 Penerimaan mahasiswa baru dilakukan pada awal bulan Agustus hingga akhir bulan Juli tiap tahunnya. Jumlah mahasiswa yang diterima didasarkan pada hasil ujian seleksi, kapasitas tempat, sarana dan prasarana, serta banyaknya jumlah tenaga pendidik. Penerimaan mahasiswa baru dibatasi sampai dengan 100 orang. Ujian seleksi terdiri dari memilih yang terbaik dari mereka, yakni yang memiliki nilai Exakte vakte (ilmu hayat, ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu pasti, dan ilmu pesawat) diatas angka 6 (enam), nilai ujian akhir S.M.A di Raport juga menjadi pertimbangan pada saat penerimaan. Adapun yang menjadi persyaratan dalam penerimaan mahasiswa baru adalah : 1. Mempunyai Ijazah S.M.A. bagian B, Negeri maupun yang setara dengannya seperti: H.B.S bagian B, A.M.S bagian B, dan lain-lain. Batas tahun Ijazah tersebut adalah sebelum tahun Membayar uang kuliah Rp. 240,- (Dua Ratus Empat Puluh Rupiah) untuk setahun, 3. Rp. 60,- (Enam Puluh Rupiah) sumbangan untuk yayasan Universitas Sumatera Utara, dan 4. Rp. 10,- (Sepuluh Rupiah ) untuk biaya admnistrasi. Biaya jaminan untuk dapat mengikuti praktikum yang diharuskan untuk ujian PI dan PII yaitu bahwa setiap mahasiswa harus membayar uang jaminan guna pemakaian alat-alat untuk mengikuti beberapa praktikum dari berbagai mata pelajaran yang disediakan oleh Fakultas Kedokteran dengan jumlah masing-masing sebagai berikut:

75 No Untuk Praktikum Harus Membayar 1. Kimia Rp Fisika Rp Botani Rp Zoologi Rp Physiologi Rp Biokimia Rp Sumber : Sejarah pertumbuhan dan perkembangan USU Uang jaminan tersebut kemudian akan dikembalikan kepada mahasiswa yang sangat memerlukan, sedangkan sebahagiannya lagi dimasukkan kedalam kas Fakultas kedokteran sebagai sewa dari alat-alat yang telah dipinjamkan. Segala kerusakan alatalat yang diperbuat oleh mahasiswa harus ditanggung oleh mahasiswa sendiri. Mahasiswa Junior yang selama 2 tahun tidak mengikuti ujian dan Senior yang sudah mengikuti ujian selama 3 tahun namun tidak lulus juga akan dikeluarkan dari Fakultas Kedokteran. Setelah lulus dalam ujian PI (Proadeutis) mahasiswa yang mengikuti praktikum harus terlebih dulu membuat Tentament dalam Cytologi, Osteologi, dan Arthrologi. 20 keterangan lainnya mengenai hal-hal tersebut diatas dapat diperoleh melalui Biro Administrasi Fakultas Kedokteran di Jalan Seram Medan, setiap hari kerja mulai jam W.S.U. 20 Umumnya hanya untuk menempuh ujian pi harus mempunyai surat keterangan telah mengikuti kuliah bahasa Inggris dan Latin selama 1 tahun. Sehingga, dengan demikian Fakultas dapat membebaskan mahasiswa dari peraturan (membuat Tantement) tersebut.

76 Jumlah alumni Fakultas Kedokteran USU hingga akhir November 2012 adalah sebanyak orang. 21 Alumni tersebut tersebar di seluruh Indonesia, yang bekerja di berbagai institusi baik pemerintahan maupun swasta. Adapun lapangan pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan antara lain adalah bekerja sebagai tenaga kesehatan di departemen kesehatan dan jajarannya, bidang kesehatan TNI dan polisi, kesehatan perusahaan swasta, dan lain sebagainya. Jabatan yang bisa diraih termasuk sebagai kepala dinas, pimpinan rumah sakit atau bagian baik dilingkungan pemerintahan maupun swasta. Selain itu lulusan juga bisa bekerja sebagai tenaga pengajar pada fakultas-fakultas kedokteran, keperawatan, psikologi, dan fakultas kedokteran gigi baik negeri maupun swasta. Jabatan yang bisa diraih termasuksebagai kepala bagian, dekan dan pembantu dekan, dan yang lebih tinggi Organisasi Kampus Organisasi mahasiswa adalah sebuah wadah bagi mahasiswa untuk berekspresi di dalam kampus selain dalam kegiatan akademis. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155 /U/1998 mengenai pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi. Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa 21 Data alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Sejak angkatan Tahun 1952.

77 persatuan dan kesatuan. Kegiatan-kegiatan dari organisasi mahasiswa menurut keputusan tersebut meliputi kegiatan kurikuler 22 dan kegiatan ekstrakurikuler 23. Menurut keputusan tersebut mengharuskan di setiap perguruan tinggi harus terdapat satu organisasi kemahasiswaan yang dapat menaungi semua aktifitas kemahasiswaan. Sama hal nya dengan setiap Fakultas yang ada didalamnya, yaitu Fakultas kedokteran sebagai salah satu Fakultas diuniversitas Sumatera Utara (USU) yang tetap berpedoman dengan keputusan tersebut. Organisasi pertama yang berdiri di USU sekaligus menjadi Organisasi awal Fakultas Kedokteran adalah Perhimpunan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang disingkat menjadi MSU. 24 MSU didirikan pada tanggal 4 Juni 1952 di hadapan Notaris Soetan Pane Paroehoem di Medan diberi nama Yayasan Universitas Sumatera Utara, yang berkedudukan di Medan dengan jumlah mahasiswa 26 orang yang dapatditerima, diantaranya 3 orang wanita. Kegiatan yang dilaksanakan untuk menyambut mahasiswa USU ke-i adalah malam ramah-tamah mahasiswa dengan pihak kampus yang diisi dengan acara kesenian dan acara komedi dadakan. Selama beberapa bulan pasca perkuliahan perdana dilaksanakan kegiatan-kegiatan hanya 22 Kegiatan kurikuler adalah kegiatan akademik yang meliputi: kuliah, pertemuan kelompok kecil (seminar, diskusi, responsi), bimbingan penelitian, praktikum, tugas mandiri, belajar mandiri, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (kuliah kerja nyata, kuliah kerja lapangan dan sebagainya). 23 Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi masyarakat. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi masyarakat. 24 Universitas Sumatera Utara Dan Organisasi Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara Sebelum Terbentuknya Dewan Mahasiswa

78 sebatas diskusi-diskusi juga pengerjaan tugas-tugas kuliah. Untuk mengisi kekosongan kegiatan, maka pada 8 Oktober 1952 mahasiswa angkatan I FK USU membentuk suatu organisasi intra universiter, yang bertujuan sebagai wadah aktualisasi diri dalam bentuk kegiatan pasca perkuliahan, juga sebagai wadah silaturahmi sesama mahasiswa yang diberi nama Perhimpunan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara disingkat MSU. Sebagai Ketua I adalah Ramli Rauf dan sebagai Sekretaris Herbert Hutabarat serta Wakil Sekretaris adalah M. Yusuf Hanafiah yang bertugas menyusun peraturan organisasi baik Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga. Kegiatan MSU difokuskan pada konsolidasi mahasiswa USU pada saat itu, salah satu kegiatan yang digagas MSU adalah perploncoan (ontgroening van studenten) yang dikenalkan pertama kali pada tahun ajaran 1953/1954 atau angkatan II FK USU yang merupakan wahana awal pembentukan karakter mahasiswa, yang baru menamatkan pelajarannya di SLTA juga pengenalan lingkungan kampus sebagai lingkungan akademis yang nyaman, tertib, dan dinamis. Pada akhir tahun 1953 MSU bersama IPTR (Ikatan Pelajar Tanah Rencong) membantu mahasiswa yang berasal dari aceh untuk membantu mahasiswa yang kesulitan biaya hidup akibat putusnya hubungan mereka dengan orangtuanya akibat meletusnya pemberontakan DI/TII Aceh yang dipimpin oleh T. Daud Beureh, bantuan berupa pinjaman pelajar diberikan setiap bulan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara. Pada awal pembentukannya, MSU hanya terdiri dari Ketua I, Wakil Ketua, Sekretaris, serta Wakil Sekretaris yang dipilih oleh seluruh mahasiswa FK- USU

79 melalui pemilihan secara terbuka dengan masa kepengurusan 2 tahun.baru pada tahun ajaran 1954/1955 setelah mahasiswa angkatan III FK USU, disusun kembali struktur organisasi sebagai berikut: Ketua I Wakil Ketua Sekretaris Wakil Sekretaris I Wakil Sekretaris II Bendahara Wakil Bendahara Kepala Seksi Pendidikan Penerangan/ Publikasi/ Pers Kesenian Pengerahan Tenaga Hubungan Luar Dalam pemilihan ketua MSU, diadakan musyawarah Mahasiswa USU secara periodik. Pemilihan dilakukan secara terbuka oleh seluruhmahasiswa USU dengan ketentuan calon yang mendapatkan suara terbanyak secara otomatis akan menjadi Ketua I MSU dan calon-calon dengan perolehan suara selanjutnya akan menjadi pengurus presidium MSU.

80 Selanjutnya mengenai berjalannya mekanisme pada organisasi kemahasiswaan di tiap Fakultas diatur dalam Pemerintahan Mahasiswa (PEMA). Dalam kenyataannya di lapangan, Fakultas Kedokteran sama halnya dengan Fakultas- Fakultas lain di Universitas Sumatera Utara. Selain keberadaan organisasi intra, terdapat juga organisasi ekstra yang tidak bisa dikesampingkan dalam mengambil peran sebagai organisasi mahasiwa. Walaupun keberadaan organisasi ekstra sebenarnya tidak mencakup di dalam keputusan menteri maupun PEMA USU. Baik organisasi intra maupun organisasi ekstra sama-sama mempunyai tujuan, tujuan tersebut tergantung dengan kesepakatan yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (Ad/Rt) masing-masing organisasi. Secara umum organisasi mahasiswa dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus. 25 Organisasi intra kampus pada awalnya mempunyai keseragaman dalam hal penamaan, hal ini terlihat pada pergerakan mahasiswa pada tahun 1966 dalam melawan PKI. Pada waktu itu untuk tingkat fakultas diberi nama dengan Senat Mahasiswa (SEMA), sedangkan untuk tingkat universitas diberi nama Dewan Mahasiswa (DEMA). Keseragaman penamaan ini terus berlanjut sampai dengan tahun 1974 saat terjadinya peristiwa malari yang melibatkan Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa. 25 Organisasi intrakampus merupakan organisasi yang secara struktural maupun fungsional mempunyai garis koordinasi dengan pihak birokrat kampus. Sedangkan Organisasi intra kampus merupakanlembaga yang dianggap representatif dalam mewakili mahasiswa secara umum untukmenyalurkan berbagai aspirasinya, dalam hal ini ialah Pemerintahan Mahasiswa (PEMA).

81 Pada tahun 1978 terjadi pergerakan mahasiswa dalam melawan orde baru yang dipelopori oleh Dewan Mahasiswa UI, ITB, ITS, IPB dan USU. Dewan Mahasiswa dianggap sebagailembaga kemahasiswaan yang paling legendaris, pada tanggal 21 Januari 1978 dibekukan oleh Kaskopkamtib Laksamana Sudomo melalui surat no. Skep. 02/kopkam/1978 yang diikuti dengan Surat Keputusan Menteri P&K, Dr. Daoed Joesoef, no. 0156/u/1978 tentang NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus). Sejak tahun 1978 penamaan organisasi intra kampus baik untuk tingkat fakultas maupun universitas disebut dengan Senat Mahasiswa. Pada awal tahun 1998 terjadi kembali pergerakan mahasiswa melawan rezim orde baru yang dipelopori oleh organisasi intra dan ekstra kampus sehingga pada tanggal 21 Mei 1998 rezim orde baru jatuh. Mulai saat itu organisasi-organisasi intra kampus mulai mengadakan perubahan-perubahan terhadap organisasinya baik itu meliputi nama, struktur dan lain sebagainya. Khusus USU, penanaman organisasi intra untuk tingkat fakultas dan universitas dinamakan dengan Pemerintahan Mahasiswa, dengan gubernur sebagai pemimpin tingkat fakultas dan presiden untuk tingkat universitas. Miniatur organisasi intra kampus USU bercermin ke Pemerintahan Negara RI yang pemilihannya melalui Pemilu secara langsung dan PEMA sebagai lembaga legislatif yang mengawasinya.dengan demikian, dibentuklah Majelis Mahasiswa Fakultas/Universitas yang pemilihannya juga melalui Pemilu secara langsung. Organisasi Intra di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintahan Mahasiswa dengan kata lain setiap organisasi terletak dibawah naungan PEMA di Fakultas Kedokteran USU.

82 Awalnya disebut dengan nama Dewan Mahasiswa di tingkat Fakultas Senat ( ) yang selanjutnya disingkat dengan PEMA FK pada tahun 1998 hingga saat ini. Terdapat beberapa organisasi intra mahasiswa sejak tahun 2003 yang masih aktif hingga saat ini di Fakultas Kedokteran USU yakni: Standing Committee on Research Exchange(SCORE) Standing Committee On Research Exchange (SCORE) Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU, merupakan organisasi berbentuk badan semi otonom di tingkat mahasiswa yang bersifat independen dan berstatus sebagai satusatunya unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang penelitian. Sesuai dengan arah geraknya di bidang penelitian, SCORE PEMA FK USU memiliki peran menghidupkan hagemoni keilmiahan di lingkungan kampus, melalui kegiatan penelitian, penulisan karya ilmiah dan seminar ilmu kedokteran kekinian. Unit kegiatan mahasiswa ini berdiri pada tanggal 19 Agustus 2003 dan berkedudukan di Medan, kampus FK USU. Tujuan utama yang tercantum dalam Anggaran Dasar SCORE adalah untuk mewujudkan budaya ilmiah di lingkungan kampus FK USU.Sehingga untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dilakukan beberapa hal sebagai berikut: Publikasi Keilmiahan dalam konteks peningkatan eksistensi organisasi baik lokal, nasional maupun internasional. 26 Wawancara dengan Wendy Ami, merupakan Gubernur PEMA Fakultas Kedokteran USU. Wawancara dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2016, pukul 11:15 WIB. Bertempat di FK USU.

83 Optimalisasi konsep pembinaan staff yang sistematis, berkelanjutan dan aplikatif dalam rangka peningkatan kualitas SDM organisasi. Mewujudkan 101 karya ilmiah dalam upaya peningkatan produktifitas keilmiahan. Revitalisasi sistem administrasi kesekretariatan, inventarisasi, dan keuangan dalam upaya ketataorganisasian yang cermat, rapi, dan terorganisir. Membangun kerja sama antar organisasi baik di lingkungan internal kampus maupun eksternal kampus. dan Membangun relasi dengan lembaga ilmiah fakultas kedokteran seluruh Indonesia dalam rangka mewujudkan SCORE IS ON FIRE Adapun Kegiatan yang terdapat dalam SCORE adalah; Forum Studi Ilmiah (FORSI), Pekan Ilmiah Mahasiswa, Workshop Hewan Coba, Penerbitan Jurnal SCRIPTA, Poster Exhibition, Get Together, Lomba Karya Ilmiah NasionalScripta Research Festival (SRF), Research Day s Out, Seminar KTI (Karya Tulis Ilmiah), Seleksi Beasiswa Penelitian, Seminar Program KreativitasMahasiswa (PKM), dan Seminar Update Kedokteran. 2. Standing Committee On Public Health (SCOPH) SCOPH PEMA FK USU dibentuk bulan Oktober 2005 dan resmi didirikan tanggal 2 Februari 2006.Organisasi ini sempat vakum beberapa waktu sampai dibentuk kembali dengan kepengurusan yang baru pada tanggal 5 Juni Tujuan

84 SCOPH adalah untuk mewujudkan insan organisatoris yang peka terhadap perkembangan kesehatan terkini dan berjiwa sosial dengan mengabdikan ilmu kedokterannya sehingga tercipta peningkatan mutu kesehatan masyarakat demi terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukanlah beberapa hal, seperti: Membentuk wadah untuk mengaplikasikan pengetahuan mahasiswa kedokteran yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa kedokteran dan masyarakat akan pentingnya kesehatan, Membentuk tempat diskusi tentang isu kesehatan yang sedang berkembang hangat di masyarakat, dan Menciptakan dokter masa depan yang sadar akan fungsinya untuk mengabdikepada masyarakat dan memperjuangkan peningkatan mutu kesehatan masyarakat. 3. Tim Bantuan Medis (TBM) TBM FK USU adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang kegawatdaruratan medis, pengabdian masyrakat dan kepecintaalaman.tbm berdiri atas prakarsa mahasiswa-mahasiswa FK USU yang menginginkan adanya suatu wadah pelatihan media khususnya gawat darurat medis, sehingga diharapkan terbentuknya tim medis mahasiswa yang siap terjun dalam setiap kondisi yang membutuhkan seperti pada saat bencana alam, ataupun keadaan darurat lainnya serta wadah untuk melakukan pengabdian masyarakat.atas dasar tersebutlah maka pada

85 tanggal 15 Agustus 2012, TBM FK USU PEMA FK USU resmi menjadi salah satu anggota dari civitas akademika Fakultas Kedokteran USU.Kepengurusan pertama dipilih oleh suatu tim formatur yang juga bertugas menyusun kelengkapan organisasi, seperti Anggaran Dasar (AD) - Anggaran Rumah Tangga (ART) dan kurikulum pendidikan.kepengurusan dan keanggotaan TBM tersebut berasal dari mahasiswa yang telah lulus Pelatihan Penanggulangan Pasien Gawat Darurat (PGGD) yang diadakan oleh PEMA FK USU. 4. Standing Committee On Reproductive Health(SCORHA) Standing Committee On Reproductive Health (SCORHA) merupakan organisasi mahasiswa yang bertujuan untuk mewujudkan insan organisatoris yang peka terhadap perkembangan kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dannapza. Serta berjiwa sosial denganmengabdikan ilmu kedokteran sehinggatercipta peningkatan mutu kesehatan masyarakat demi terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan hal-hal seperti: Membentuk wadah untuk mengaplikasikan pengetahuan mahasiswa kedokteran yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi, HIV/AIDS dan NAPZA, Membentuk tempat diskusi tentang isu kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan NAPZA yang sedang berkembang hangat di masyarakat,

86 Menciptakan dokter masa depan yang sadar akan fungsinya untuk mengabdi kepada masyarakat dan memperjuangkan peningkatan mutu kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan NAPZA. Kedudukan PEMA diatur dalam setiap tatalaksana yang ada pada organisasi mahasiswa tersebut di atas. Organisasi mahasiswa Fakultas Kedokteran terdapat dalam beberapa bentuk sesuai dengan Ketetapan PEMA. Perbedaan bentuk yang dimaksud adalah berdasarkan tingkatan organisasi dan spesialisasi minat, serta bakat mahasiswa. 4.3 Kontribusi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Oleh karena itu, perlu upaya yang sistemik dan terencana untuk menciptakan sebuah pendidikan yang bermutu. Undang-Undang Republik Indonesia No 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi menyebutkan pada pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaranagar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untukmemiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa, dan negara.

87 4.3.1 Kontribusi Terhadap Universitas Sumatera Utara Terbentuknya Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai Fakultas pertama di Universitas Sumatera Utara telah memberikan kontribusi yang besar terhadap Universitas Sumatera Utara, yaitu denganmenghasilkan Fakultas-fakultas kesehatan yang terdapat di kawasan Universitas Sumatera Utara, seperti: Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Psikologi dan Fakultas Keperawatan. Karena selain didukung oleh 30 bagian dan menawarkan 14 program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) kepada Fakultas Kedokteran. Didalam lingkupan Fakultas Kedokteran USU juga terdapat Program Keperawatan yang terdiri dari 4 program studi dan satu Program Studi Psikologi. Adapun kontribusi yang telah diberikan oleh Fakultas Kedokteran terhadap USU dalam melahirkan fakultas-fakultas kesehatan yaitu sebagai berikut: Fakultas Kedokteran Gigi pada saat didirikannya Fakultas Kedokteran oleh yayasan Universitas Sumatera Utara, pendirian Fakultas Kedokteran Gigi juga sebelumnya telah direncanakan pembangunannya di Medan. Namun rencana tersebut selalu terbentur pada kesulitan keuangan. Pada tahun 1957 pemerintahan Jerman Barat memberikan alat-alat untuk klinik gigi di Indonesia. Oleh karena desakan masyarakat Sumatera Utara, maka diputuskan bahwa alat tersebut akan diberikan kepada wilayah Medan

88 dengan syarat, USU harus menyediakan tanah dan membangun gedung-gedungnya. berkat solidaritas Fakultas Kedokteran dan fakultas lainnya di USU yang pada saat itu bersedia mengorbankan sebagian dari anggaran belanjanya, maka klinik gigi dalam waktu singkat dapat dibangun sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemerintah Jerman Barat. Fakultas Kedokteran Gigi USU didirikan pada tanggal 19 Oktober 1961 berdasarkan SK Menteri PTIP No. 0048/Sek/PU dan diresmikan pada tanggal 3 Nopember Pada awalnya Fakultas Kedokteran Gigi USU hanya memiliki satu gedung berupa Dental Clinic yang dibangun atas bantuan Pemerintah Djerman Barat yang berdiri di atas tanah seluas m2 dan diserahkan kepada Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU merupakan fakultas ke-10 di Universitas Sumatera Utara. Peresmian dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 25 Januari Untuk merealisasikan proses berdirinya Fakultas Kesehatan Masyarakatpada saat itu, maka dibentuk Panitia Pembentukan Fakultas Kesehatan Masyarakat oleh Rektor USU, Prof. Dr. A.P. Parlindungan, SH. Kepanitiaan tersebut diketuai oleh dr. Bachtiar Fanani Lubis selaku Dekan Fakultas Kedokteran USU dengan SK No. 334/PT05/SK/C.83 tertanggal 22 September 1983.

89 Awalnya, Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat menggunakan fasilitas gedung Fakultas Kedokteran USU baik berupa ruang kuliah, ruang komputer, ruang baca, dan ruang diskusi. Kegiatan yang dilakukan dalam menyongsong berdirinya FKM USU antara lain berupa penyusunan Rencana Pembangunan Lima Tahun FKM USU, penyusunan kurikulum, penambahan dan peningkatan mutu staf pengajar yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar negeri, penyediaan fasilitas dan sarana, dan melaksanakan berbagai seminar dan lokakarya. Pada tanggal 27 Agustus 1984 Rektor USU mengirimkan surat Nomor : 8523/PT05/C.84 kepada Dirjen Dikti Depdikbud tentang permintaan izin pembukaan FKM USU di Medan.Pada tanggal 26 s/d 30 September 1984 diadakan Semiloka Nasional Kurikulum S1 Kesehatan Masyarakat di Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan menyeragamkan kurikulum secara garis besar.selanjutnya tanggal Desember 1984 di Bandungan Semarang dilaksanakan Semiloka Nasional Pengelolaan FKM dan telah disepakati bersama bahwa untuk ketiga Program Studi Kesehatan Masyarakat yang baru untuk sementara waktu sebelum dibukanya FKM USU, FKM UNDIP, dan FKM UNAIR maka Fakultas Kedokteran masing-masing dipercayakan mengelola Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat (PSKM). Dasar pembukaan Pembukaan Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) FK USU adalah SK Dirjen Dikti Depdikbud No. 11/Dikti/Kep/1985 tanggal 20 Maret 1985 tentang Pembukaan Program Studi Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

90 Pada tanggal 9 April 1985 Rektor USU dengan SK No. 186/PT05/ SK/C.85 telah membentuk tim Pengelola Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran USU dengan susunan : Penanggung jawab Ketua Sekretaris Bidang Akademis Sekretaris Bidang Adm. & Keuangan Sekretaris Bidang Kemahasiswaan : dr. Bachtiar Fanani Lubis : dr. Rozaini Nasution, SKM : dr. Nasap Sembiring, SKM :dr. Zainal Rasyid, SKM : dr. David H. Simanjuntak Pada tanggal 31 Juli 1985, Rektor USU meresmikan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran USU (PSKM FK-USU). Kurikulum Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat disesuaikan dengan kurikulum Program Pendidikan Sarjana Bidang Kesehatan Masyarakat (SK Dirjen Dikti DepDikBud RI No.26/DJ/Kep/1983). Pada tahun akademik 1985/1986, Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran USU (PSKM FK-USU) menerima mahasiswa sebanyak 18 orang dari lulusan Akademi (Perawat, Penilik Kesehatan dan Gizi) dan mereka ini telah menyelesaikan studinya pada tanggal 1 Agustus Pada tahun akademik berikutnya 1986/1987 diterima pula 17 orang mahasiswa lulusan akademi. Pada tahun akademik 1987/1988 mulai menerima mahasiswa lulusan SLTA melalui ujian SIPENMARU. Jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun akademik tersebut adalah 58 orang, 38 orang lulusan SLTA dan 20 orang lulusan Akademi.Kemudian

91 Pada tahun 1988 barulah secara keseluruhan Program Studi ini pindah ke gedung baru yang luasnya 2400 m2. Fakultas Psikologi Program Studi (PS) Psikologi USU didirikan pada tanggal 7 April 1999,yang disetujui oleh Dirjen Dikti Depdikbud melalui Surat Keputusan No. 116/DIKTI/Kep/1999 tentang Pembentukan Program Studi Psikologi di Universitas Sumatera Utara. Untuk sementara sebelum mencapai status sebagai fakultas, pengelolaan program studi ini ditempatkan dibawah koordinasi Fakultas Kedokteran USU. Pada tahun ajaran 1999/2000 Program Studi Psikologi memulai penerimaan mahasiswa angkatan pertama untuk program pendidikan Sarjana Strata 1 melalui seleksi UMPTN. Selanjutnya penerimaan mahasiswa baru berjalan tiap tahun melalui program penerimaan reguler baik melalui sistem UMPTN/SPMB maupun jalur PMP. Jumlah beban SKS untuk program S1 Psikologi SKS yang terdiri dari mata kuliah wajib 132 SKS dan mata kuliah pilihan minimal 12 SKS. Pada tanggal 12 September 2002, Penandatanganan kesepakatan kerjasama UI-USU mengenai pembukaan Program Magister Profesi Psikologi USU tahun Ditandatangani oleh Dekan Fakultas Psikologi UI, Prof. Dr. H. Sarlito Wirawan Sarwono, dan Dekan Fakultas Kedokteran USU, Prof. dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD (k).

92 Pada tahun ajaran 2003/2004 PS Psikologi USU meluluskan sarjana psikologinya yang pertama. Lulusan pertama Program Studi ini sebanyak 12 orang. Sehingga dengan mulai dihasilkannya lulusan dari Fakultas ini, maka Fakultas Psikologi mengajukan permohonan untuk menjalani proses akreditasi oleh BAN-PT. Sebagai hasilnya diperoleh Peringkat (Nilai) Akreditasi B. Pada tanggal 16 Juli 2007 Program Studi Psikologi USU yang sebelumnya bernaung di bawah Fakultas Kedokteran USU secara resmi berdiri sendiri sebagai Fakultas Psikologi USU. Fakultas Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dibentuk pada tangal 23 Juni 2009 dengan diterbitkannya surat keputusan rektor USU nomor 1221/H5.1 R/SK/SDM/2009. izin dikeluarkannya pembukaan Program Studi Ilmu Keperawatan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 7 Januari 1999 sampai terbentuknya fakultas, waktu yang dibutuhkan adalah 10 tahun. Namun jika periode merintis yang pertama juga diperhitungkan maka waktu yang dibutuhkan adalah 18 tahun yakni dari tahun 1991 hingga tahun Periode merintis pertama dimulai sejak adanya pertemuan antara Consortium Health Sciences (CHS) dengan para dekan fakultas kedokteran seluruh Perguruan Tinggi Negeri se-indonesia di Cisarua tanggal 2 sampai 4 Agustus Dari Pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan yang memberi kepercayaan kepada

93 Fakultas Kedokteran USU untuk dapat menyelenggarakan pendidikan keperawatan sebagai bagian dari pendidikan tinggi di universitas. Hasil kesepakatan ini menempatkan USU sebagai bagian dari proses profesionalisasi keperawatan di Indonesia melalui transformasi pola pendidikan keperawatan yang semula Hospital Based menjadi University Based. Pada periode ini, Prof. Helena Siregar, Prof. Yasmeini, dr. T. Bahri Anwar, dr. Darwin Dalimunthe dan dr. Asmui Yosodiningratadalah tim yang berdasarkan SK Rektor nomor 1214/PT05.H/SK/C.1991 terlibat dalam mempersiapkan pendidikan tinggi keperawatan di USU, khususnya pembukaan Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran USU. Perjalanan dan perkembangan pendidikan keperawatan di USU terus berlanjut. Semasa Pof. dr. M. Jusuf Hanafiah menjabat sebagai Rektor USU dan Prof. dr. Bachtiar Agus Salim, SH menjabat sebagai Pembantu Rektor I dikeluarkan dua SK Rektor berturut-turut nomor 1327/PT05.H/SK/C.94 dan 1328/PT05.H/SK/C.94 yang menjadi dasar pembukaan Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Kedokteran USU dan Program Studi (S1) Ilmu Keperawatan. Adapun mereka yang terlibat dalam perkembangan pendidikan keperawatan di USU adalah Prof. dr. Yasmeini Yazir, dr. Aman Nasution, MPH, dr. Hophoptua Siahaan, dr. Guslihan Dasa Tjipta, DSAK, dr. T.M. Hanafiah, DSOG, dr. Sofyan Lubis, DMM, dr. Makmur Husaini, DTM&H dan dr. Munar Lubis, DSA.Selain itu yang berperan penting dalam keikutsertaannya dalam perkembangan itu adalah Prof. dr. Aslim Sihotang dan dr. Darwin Dalimunthe,

94 Ph.D yang saat itu menjabat sebagai Dekan dan Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran USU. Belum adanya staff pengajar Ilmu Keperawatan yang berlatar belakang pendidikan minimal Sarjana Keperawatan (S.Kp) menyebabkan Ilmu Keperawatan pada saat itu hanya dapat berjalan dua semester. Sementara Program Studi D3 Keperawatan dapat terus berlanjut dengan memanfaatkan Sarjana Keperawatan dari luar USU sebagai dosen luar biasa. Berturut-turut Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Keperawatan USU adalah: Tabel 6. Daftar Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Keperawatan USU No. Periode Jabatan Ketua Sekretaris dr. Ramlis Bey Alimin dr. Afif Siregar, Sp.A dr. Ridwan Harahap dr. Afif Siregar, Sp.A dr. Ridwan Harahap Evi Karota Bukit, S.Kp dr. Halomoan Hutagalung Rika Endah Nurhidayah, S.Kp dr. Halomoan Hutagalung Nurafi Darti, S.Kp sekarang Nurafi Darti, S.Kp, M.Kep, Mula Tarigan, S.Kp, M.Kes Sumber: Repository.usu.ac.id Pada masa berikutnya, karena mendesaknya tuntutan pengadaan kebutuhan tenaga dosen untuk Program Studi D3 Keperawatan, maka Fakultas Kedokteran USU membuka Program Studi D4 Perawat Pendidik sesuai dengan SK Dirjen DIKTI

95 Departemen Pendidikan RI nomor 397/Dikti/KEP/1997. Pembukaan Program Studi ini dikeluarkan pada tanggal 3 oktober Mulai Tahun Ajaran 2003/2004 Program Studi ini membuka kelas Bidan Pendidik yang mahasiswanya berasal dari lulusan D3 Kebidanan. Pejabat Ketua dan Sekretaris Program Studi sejak tahun 1997 sampai 1999 adalah : 1999 Tabel Pejabat Ketua dan Sekretaris Program Studi sejak tahun 1997 sampai No. Ketua Tahun Jabatan Sekretaris 1 dr. T.M. Hanafiah, SpOG Erniyati, S.Kp 2 dan Jenny Marlindawati Purba, S.Kp 3 dr. Murniati Manik, Sp.KK, M.Sc Siti Zahara Nasution, S.Kp Nur Asiah S.Kep, Ns. Sumber: Repository.usu.ac.id Selain karena peminat semakin sedikit, pemberlakuan UU sisdiknas tahun 2003 tentang kualifikasi dosen minimal berlatar pendidikan S2 juga menyebabkan penerimaan mahasiswa baru untuk Perawat Pendidik dihentikan mulai semester ganjil TA 2005/2006. Periode merintis kedua pendidikan tinggi Keperawatan di USU dimulai lagi dengan dikeluarkannya izin pembukaan Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran USU berdasarkan surat keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 116/Dikti/ Kep/1999 tertanggal 7

96 April Tindak lanjut dari izin tersebut, selama 3 hari mulai tanggal 8-10 Maret 1999 dilaksanakan Lokakarya Persiapan Pembukaan Program Pendidikan Ners di Ruang Seminar Fakultas Kedokteran USU. Prof. Chairuddin Lubis, Sp.A(K) Rektor Universitas Sumatera Utara dan Prof. Sutomo Kasiman, dekan Fakultas Kedokteran pada saat itu memfasilitasi lokakarya tersebut sehingga dapat terselenggara baik, dengan melibatkan pejabat dari Internal Fakultas Kedokteran USU. Adapun mereka yang ikut terlibatdalam persiapan dan pelaksanaan lokakarya ini adalah: 1. Erniyati S.Kp, 2. Setiawan S.Kp, 3. dr. A. Hakim Sulaiman, 4. dr. Chairul Yoel Sp.A, dan 5. dr. TM. Hanafiah, Sp.OG. Mereka adalah dosen tetap Ilmu Keperawatan yang telah dimiliki Fakultas Kedokteran saat itu.

97 4.3.2 Kontribusi Terhadap Alumni Universitas Sumatera Utara Kontribusi Fakultas Kedokteran sangat banyak terhadap Alumni, baik berupa bentuk kerjasama dan dalam memberi ketenagakerjaan. Walaupun hanya beberapa orang yang akan di terima bekerja dalam beberapa rumah sakit dan menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran sendiri. Namun sebagian besar dari Alumni lebih memilih untuk membuka klinik dan memberi lapangan pekerjaan bagi orang lain. Sebelum para mahasiswa menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran, umunya Mahasiswa terlebih dulu menyelesaikan tugas akhir berupa pelatihanpelatihan di rumah sakit yang telah ditetapkan. Biasanya rumah sakit-rumah sakit itu telah menjalin kerja sama dengan Fakultas kedokteran USU, sehingga bagi alumni yang sudah menyelesaikan studi nantinya dapat bekerja di instansi-instansi yang menjalin kerjasama dengan Fakultas ini, misalnya beberapa alumni bekerja di Rumah Sakit Adam Malikdan kemudian akan kembali lagi berkontribusi kepada Fakultas Kedokteran. 27 Kontribusi nyata yang di berikan oleh Fakultas Kedokteran terhadap Alumni adalah ilmu pengetahuan serta pengajaran yang mendidik mereka ketika masih menjalankan pendidikan, dan itulah yang menjadi dasar mereka agar kedepannya dapat memberi kontribusi lebih terhadap almamater khususnya terhadap Fakultas Kedokteran. Sebab yang sebenarnya harus di laksanakan adalah kontribusi alumni 27 Wawancara dengansyahrial R. Anas, merupakan ketua Ikatan Alumni (IKA) FK USU. Wawancara dilakukan pada tanggal 19 September 2016, pukul 21:00 WIB. Bertempat di Polonia Medan.

98 terhadap Fakultas Kedokteran. 28 Dalam hal ini para Alumni hingga tahun 2012 telah banyak memberikan kontribusi nya terhadap Fakultas Kedokteran, baik secara pemikiran maupun material. Secara pemikiran maksudnya mengadakan kunjungan ke Fakultas dengan tujuan untuk menjalin silaturrahmi dengan almamater sekaligus berbagi pengalaman dengan para dosen senior dan mahasiswa didik Fakultas Kedokteran USU 29. Secara material, para alumni banyak berkontribusi dengan memberikan sumbangan-sumbangan baik berupa peralatan komputer, AC, kamera, laptop, hingga sampai ke bangunan sebuah gedung ruangan. Hal ini dapat dilihat dari sumbangan alumni Fakultas Kedokteran USU yang berpartisipasi dalam memajukan FK USU yang dibacakan pada saat Pidato dekan Fakultas kedokteran dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-64 sebagai berikut: Adapun alumni Fakultas Kedokteran USU yang juga ikut berpartisifasi dalam hal memajukan almamater tercinta FK USU. Hal ini dengan diterimanya bantuan dari : 1. Wisudawan Dokter Periode III T.A 2015/2016 : 3 unit AC 2. Angkatan 75 FK USU : 30 unit komputer 3. Angkatan 82 FK USU : 4 unit laptop, 2 unit komputer, 1 unit kamera digital 4. Angkatan 84 FK USU : 30 unit UPS 5. Wisudawan Dokter periode IV T.A 2015/2016 : 1 unit AC 28 Wawancara dengan Nurul Hanis, merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan Wawancara dilakukan pada tanggal 12 November 2016, pukul 10:25 WIB. Bertempat di Fakultas Kedokteran USU. 29 Dalam rangka penyambutan alumni tahun angkatan 1982 di Fakultas Kedokteran USU

99 6. Donatur melalui Prof.Dr.Chairuddin PP. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) : biaya cetak edisi-9 MKN senilai Kontribusi Terhadap Masyarakat Sumatera Utara Setiap tahunnya Fakultas Kedokteran mengadakan pengabdian kepada masyarakat di berbagai daerah di Sumatera Utara secara bergantian. Hal ini dapat dilihat dari berbagai acara yang dilaksanakan di berbagai daerah di SUMUT, yakni: Kab. Karo, Deli Serdang, Belawan, Sidamanik,Padang Sidempuan, Dll. Meliputi kegiatan-kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut: kegiatan ilmiah kegiatan Ilmiah yang bertujuan untuk menciptakan dan mendukung terbentuknya iklim keilmiahan di kalangan mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia. Neuoropsychiatry Disease : Assess Your Brain, Enrich Your Life Yakni sebuah kegiatan yang mengingatkan masyarakat akan semakin meningkatnya penderita stroke di Indonesia, sehingga diharapkan terciptanya pemikiran-pemikiran yang aplikatif untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas akibat penyakit stroke. Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dan perhatian yang tinggi dari Fakultas Kedokteran bagi dunia penelitian khususnya penyakit di bidang neurologi dan psikiatri di Medan. 30 Kutipan dari pidato Dekan Fakultas Kedokteran, dalam acara Dies natalis ke 64 Fakultas Kedokteran USU

100 Scripta Research Merupakan sebuah Festival yang diselenggarakan dengan 6 sub kegiatan besar, meliputi: lomba karya tulis ilmiah, lomba poster ilmiah, lomba poster publik, lomba essai ilmiah, lomba video edukasi dan simposium nasional. Hal ini dilaksanakan agar peserta mendapatkan informasi dan pengetahuan yang baru sehingga menggugah semangat keilmiahan dan dapat melahirkan generasi-generasi muda yang produktif, solutif, dan berkompeten dalam menghasilkan karya ilmiah yang aplikatif dalam disiplin ilmu medis dan dapat dikembangkan di daerahnya masing-masing. Seluruh finalis lomba akan mengikuti kegiatan City Tour ke beberapa tempat pariwisata di Provinsi Sumatera Utara, seperti Istana Maimun, Masjid Raya, Museum Tjong Afie, Danau Toba, dan beberapa tempat wisata kuliner khas Provinsi Sumatera Utara. Pengabdian kepada masyarakat adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas yang memberikan pengaruh positif kepada peningkatan kualitas hidup suatu masyarakat. Dalam istilah kedokteran dikenal sebagai to improve the quality of life. Definisi mengenai pengabdian kepada masyarakat berhubungan dengan definisi community development seperti yang disebutkan oleh H.J Rubin dan I.S Rubin yaitu Community development occurs when people strengthen the bonds within their

101 neighborhoods, build social networks, and form their own organizations to provide a long-term capacity for problem solving. 31 Dalam menyelenggarakan sebuah bakti sosial sebagai sarana pengabdian terhadap masyarakat perlu dipikirkan cara yang efesien dan efektif. Walaupun kegiatan pengabdian masyarakat yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa identik dengan keterbatasan dana, namun hasil dari sebuah bakti sosial harus memberikan manfaat sebanyak mungkin terhadap masyarakat yang menjadi sasaran. Sehingga dalam menyelenggarakan sebuah bakti sosial dibutuhkan inovasi dan kreatifitas yang cemerlang dalam mengkonsep kegiatan-kegiatan yang terkandung dalam bakti sosial. Kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat akan memberikan dampak yang positif terhadap mahasiswa itu sendiri. Lewat kegiatan pengabdian masyarakat seorang mahasiswa akan belajar bersosialisasi dan mengaplikasikan ilmu yang ia dapatkan di bangku perkuliahan kepada masyarakat. Kesehatan merupakan hal yang sangat kecil tetapi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelangsungan bangsa ini, karena kesehatan merupakan kunci utama untuk membangun sumber daya manusia yang dapat menentukan nasib bangsa. Oleh karenanya, bakti sosial kesehatan yang dilakukan merupakan pengabdian yang mulia, utamanya kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu. 31 Artinya: Pengabdian masyarakat adalah sebuah bentuk sosialisasi dan aktualisasi diri mahasiswa dengan ilmu yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan dan diaplikasikan ditengahtengah masyarakat. Ada banyak bentuk-bentuk dari pengabdian masyarakat. Yang paling umum kita dengar adalah bakti sosial.

102 Seperti halnya yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. Kontribusi lain yang dilakukan adalah seperti mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memberikan bimbingan terhadap masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat, penataran mengenai makanan yang bergizi juga diperlukan agar berkurangnya angka kekurangan gizi pada kalangan bawah atau busung lapar. Hal ini perlu dilakukan karena hingga saat ini masih begitu banyak di daerah pedalaman, masyarakat yang mengalami penyakit seperti itu. Mahasiswa Kedokteran USU juga membantu untuk mengkontribusikan makanan serta obat obatan pada seluruh masyarakat dengan cara bergabung dengan instansi yang berhubungan langsung dengan hal tersebut. Sejalan dengan itu, ada pula orangorang yang bergerak dalam bidang kesehatan serta para ahli kesehatan agar mau mengabdi pada suatu daerah yang mengalami keterbelakangan dan kekurangan. Mahasiswa Kedokteran USU juga melakukan pencegahan (preventif) sebelum ada korban berlebih yang jatuh sakit akibat kurangnya penanganan yang serius dan penataran yang kurang dipahami oleh masyarakat. Mahasiswa kedokteran menerapkan ilmu-ilmu yang di dapat di universitas ke lapangan. Kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan kontribusi terhadap masyarakat juga dapat dijadikan suatu pembelajaran serta dampak positif yang bisa dijadikan pacuan untuk kedepannya dan dapat membuat mahasiswa belajar untuk bersosialisasi secara luas dimanapun

103 tempatnya. Kontribusi juga hanya merupakan bagian terkecil, yang terpenting adalah kemajuan serta penerapan serius yang dilakukan. Terciptanya lulusan lulusan Kedokteran yang kompeten dapat meningkatkan kredibilitas masyarakat dan Negara. Sehingga harus menciptakan pengabdian yang berguna dan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Masyarakat memberikan tanggapan yang positif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Bagi mereka ini adalah adalah salah satu bentuk kepedulian negara kepada mereka, yakni dengan membangun Fakultas Kedokteran di Medan.

104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Fakultas Kedokteran (FK) merupakan fakultas pertama di USU sekaligus mewakili universitas pertama di Sumatera. Keinginan mendirikan perguruan tinggi untuk pendidikan dokter di Sumatera sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Dr T Mansoer, Dr Pirngadi, Dr M Amir, Dr Achmad Sofian, dan beberapa rekannya mengajukan hasrat tersebut kepada pihak Belanda. Namun keinginan tersebut tak dapat dikabulkan dengan alasan satu sekolah kedokteran di Jawa sudah cukup untuk Indonesia. Beberapa tahun kemudian, saat Perang Dunia II meletus, keinginan tersebut kembali dilontarkan. Lagi-lagi tak mendapat dukungan dari bangsa yang menjajah Indonesia, yakni Jepang. Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, keinginan para tokoh pendiri tak padam begitu saja. Pada tahun 1951 dibentuklah sebuah panitia pendiri universitas yang diketuai oleh Dr Soemarsono. Dalam kepanitiaan itu dibahas jenis fakultas yang akan didirikan dan pertimbangan lain seperti lokasi yang diberikan Kotapraja Medan, jumlah sekolah menengah atas (SMA) di Medan, serta ketersediaan Laboratorium Patologi. Akhirnya FK resmi dibuka pada 20 Agustus Saat itu hanya ada dua puluh enam mahasiswa (26), terdiri atas dua puluh tiga(23) siswa laki-laki dan tiga(3)

105 siswa perempuan. Dekan pertama FK adalah SofianMaas sebagai wakil dekan dan M. Ildrem menjadi sekretaris. Dalam pengembangannya FK menerima bantuan alat-alat fisiologi dan beberapa staf pengajar dari World Health Organization. Hingga saat ini FK semakin berkembang dan sudah memiliki dua puluh tujuh departemen, satu program studi pendidikan dokter, tiga program studi strata dua, dan satu program studi strata tiga ilmu kedokteran. Selain itu FK juga memiliki kelas internasional, terbuka bagi mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Sekarang FK dipimpin oleh Prof Gontar A Siregar sebagai dekan, Prof Guslihan Dasa Tjipta sebagai wakil dekan I, Zaimah Z Tala sebagai wakil dekan II, dan Muhammad Rusda sebagai wakil dekan III.

106 5.2 Saran Adapun saran yang sangat diharapkan penulis adalah sebagai berikut: 1. Penulis berharap kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran agar lebih peduli terhadap sejarah Fakultas Kedokteran sebagai pelopor di Universitas Sumatera Utara. 2. Kepada Staff pegawai Fakultas Kedokteran agar melengkapi dan menjaga buku, dokumen, serta data-data mengenai Fakultas Kedokteran USU. 3. Penulis berharap kepada setiap dosen maupun kepala pemangku jabatan di Fakultas Kedokteran USU lebih peduli dan transparan dalam memberikan informasi kepada mahasiswa. 4. Mudah-mudahan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang ada di Departemen Sejarah, agar dapat dijadikan sebagai bahan bacaan maupun sebagai referensi dalam penulisan.

107 Daftar Pustaka Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah (terj. Nugroho Notosusanto), Jakarta; UI Press, Kartodirjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Kutoyo, Dkk. Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara. Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya Mahadi, dkk. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Universitas Sumatera Utara. Medan: USU, Tanpa tahun penerbit. Mustafa, dkk Data Alumni Fakultas Kedokteran USU Sejak Angkatan Tahun Masjkuri dan Sutrisno Kutayo (ed). Sejarah Pendidikan Sumatera Utara. Medan: Departemen P dan K, Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar), Jakarta: Rineka Cipta, Sofian, Ahmad. Peringatan Lustrum I Universitas Sumatera Utara Medan: Tanpa penerbit dan tahun penerbit.

108 Syafrudin, dkk Ilmu Kesehatan Masysrakat. Jakarta: Trans Info Media. Sumarno, Edi dkk. 60 Tahun Universitas Sumatera Utara (20 Agustus Agustus 2012), Medan: USU Press Suprayitno. Mencoba (Lagi) Menjadi Indonesia; Dari Federalisme ke Unitarisme: Stdi Tentang Negara Sumatera Timur Yogyakarta: YayasanUntuk Indonesia, 2001

109 DAFTAR INFORMAN Nama : Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) Jabatan : Dekan Usia : 56 tahun Alamat : Jl. Ayahanda No.9, medan Nama : dr H Syahrial R Anas MHA Jabatan : Ketua IKA FK USU Usia : 63 tahun Alamat : Jl. Karya No. 249 Medan Nama : Prof. Chairuddin p. Lubis, D.T.M&H., Sp.A.(K), Jabatan : Rektor USU masa jabatan ( ) Usia : 71 tahun Alamat : Jln. Dr. Sumarsono 48 Kampus USU, Medan Nama : Wendy Ami Jabatan : Gubernur PEMA FK USU Usia : 20 tahun Alamat : Jln. Eka Surya Kompl. Royal Monato Block. B 17. Nama : Nurul Hanis Jabatan : Mahasiswa Kedokteran USU angkatan 2012 Usia : 22 tahun Alamat : Jl. Setia Budi, Tj.Anom, Medan Nama : Deborah Situmorang Jabatan : ibu rumah tangga Usia : 43 tahun Alamat : Jln. Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan Nama : Sejahtera Surbakti Jabatan : Pedagang Usia : 50 tahun Alamat : Jln. Jamin Ginting, Padang Bulan, Medans.

110 (LAMPIRAN) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 1957 TENTANG PENETAPAN PENDIRIAN DI MEDAN Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa hasrat pembangunan dalam lapangan pendidikan dan pengajaran tinggi di Sumatera Utara adalah sangat besar, b. bahwa beberapa fakultas dan perguruan tinggi negeri yang pada dewasa ini telah ada di Medan, merupakan cukup dasar bagi pendirian suatu universitas, c. bahwa guna kelancaran perkembangan perguruan tinggi di Sumatera Utara, fakultas-fakultas dan perguruan tinggi negeri yang telah ada dan yang akan didirikan perlu digabungkan dalam suatu universitas negeri yang bertempat kedudukan di Medan, Mengingat : a. Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia, Pasal 30, 40, 41 ayat (1) dan pasal 98 (Lembaran Negara tahun 1950 No. 56), b. Undang-undang No. 4 tahun 1950 (Republik Indonesia dulu) Pasal 6 dan 7 jo Undang-undang No. 12 tahun 1954 (Lembaran Negara tahun 1954 No. 38) tentang Dasar-dasar Pendidikan dan pengajaran di sekolah,

111 c. Ordonansi Pengajaran Tinggi tahun 1946 (Stbl No. 47), yang telah berulang-ulang diubah dan ditambah terakhir dengan ordonansi termuat dalam Stbl No. 389, d. Undang-undang Darurat No. 7 tahun 1950 (Lembaran Negara tahun 1950 No. 9) tentang Perguruan Tinggi, e. Undang-undang No. 10 tahun 1955 (Lembaran Negara tahun 1955 No. 44) tentang nama Universitas dan Fakultas, f. Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1950 (Republik Indonesia dulu) tentang Universitas Gajah Mada, yang telah berulang-ulang diubah dan ditambah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1957 (Lembaran Negara tahun 1957 No. 43), g. Surat-surat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, 1. Tanggal 14 Juli 1955 No /Kab. tentang pendirian Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat di Medan, 2. Tanggal 6 Juli 1956 No /S tentang Peraturan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, 3. Tanggal 22 Agustus 1957 No /S tentang pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Medan, Mendengar : Dewan Menteri dalam sidangnya pada tanggal 8 Oktober 1957, MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIRIAN DI MEDAN SEBAGAI BERIKUT.

112 Pasal 1 Di Medan didirikan suatu Universitas bernama "UNIVERSITAS SUMATERA UTARA" yang terdiri atas, a. Fakultas Kedokteran, b. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, c. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai penjelmaan daripada Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, a, b dan c ketiganya di Medan, d. Fakultas-fakultas lain, yang jenis dan tempatnya ditentukan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, selanjutnya disebut Menteri. Pasal 2 (1) Presiden Universitas menyelenggarakan organisasi Universitas Sumatera Utara menurut garis-garis yang ditentukan oleh Menteri dalam batas-batas peraturan dan adat-kebiasaan yang berlaku bagi universitas negeri. (2) Sebelum ada Presiden, pekerjaan sehari-hari Presiden Universitas dilakukan oleh Panitia persiapan Universitas Sumatera Utara, terdiri atas beberapa anggota yang diangkat oleh Menteri. Pasal 3 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut hingga tanggal 1 September 1956.

113 Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Oktober 1957 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MENTERI PENDIDIKAN,PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN, (SOEKARNO) ttd. PRIYONO Diundangkan pada tanggal 9 Nopember 1957 MENTERI KEHAKIMAN, ttd. (G.A. MAENGKOM)

114 PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 1957 TENTANG PENDIRIAN DI MEDAN Hasrat masyarakat Sumatera Utara akan pendidikan dan pengajaran tinggi adalah sungguh besar. Hal ini ternyata dari beberapa fakultas dan perguruan tinggi partikelir yang semula -didirikan oleh "Yayasan Universitas Sumatera Utara," dan yang kemudian oleh pengurus berturut-turut diserahkan kepada Pemerintah untuk dijadikan fakultas dan perguruan tinggi negeri. Fakultas Kedokteran, begitu pula Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, yang oleh "Yayasan Universitas Sumatera Utara" pada tanggal 9 Juli 1955 diserahkan kepada Pemerintah, dengan surat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, selanjutnya disebut Menteri, tgl. 14 Juli 1955 No /Kab. kedua perguruan itu terhitung tanggal 1 September 1955 dijadikan fakultas negeri. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah penjelmaan dari pada Perguruan Tinggi Pendidikan Guru yang pada tanggal 19 Agustus 1957 oleh "Yayasan Universitas Sumatera Utara" diserahkan kepada Pemerintah terhitung tanggal 1 September 1957 dengan surat keputusan Menteri tangagl 22 Agustus 1957 No /S dijadikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Negeri. Kata "fakultas" dalam nama Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, sedangkan ketika kedua perguruan itu dijadikan fakultas negeri belum ada universitas, menggambarkan hasrat Pemerintah dan dorongan masyarakat untuk dalam waktu yang pendek mendirikan suatu universitas-negeri. Dengan demikian Universitas Sumatera Utara pada permulaan berdirinya meliputi 3 fakultas, ialah :

115 1.Fakultas Kedokteran; 2.Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat; 3.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. oleh Panitia Persiapan Universitas Sumatera Utara, terdiri atas beberapa anggota yang diangkat oleh Menteri dengan surat keputusan tanggal 29 Maret 1957 No /S. Guna perkembangan selanjutnya Menteri diberi kuasa untuk mengadakan tindakan dan peraturan seperlunya.

116 DAFTAR PEMBAGIAN DEPARTEMEN KLINIK DAN PRE KLINIK No DEPARTEMEN T PRE KLINIK NAMA PIMPINAN DAN DOSEN JABATAN 1 Anatomi dr. Fitriani Lumongga, Sp.PA (Ketua Departemen) dr. Lita Feriyawati,MKes (Sekretaris Departemen) dr. Mega Sari Sitorus, Mkes (Staf Tetap Departemen) dr. Sufitni, Mkes (Staf Tetap Departemen) dr. Abdul Muluk, AAI (Staf Luar Biasa Departemen) dr. Simbar Sitepu, AAI (Staf Luar Biasa Departemen) 2 Biokimia dr. M.OK Syahputra, M.Kes (Ketua Departemen) dr. Rusdiana, M.Kes (Sekretaris Departemen) dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D (Staf Tetap Departemen) dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes (Staf Tetap Departemen) dr. Sri Suryani Widjaja, M.Kes (Staf Tetap Departemen) dr. Tengku Helvi Mardiani, M.Kes (Staf Tetap Departemen) dr. Almaycano Ginting, M.Kes. (Staf Tetap Departemen) dr. Hidayat (Staf Tetap Departemen) 3 Histologi dr. Alya Amila Fitrie, Mkes (Ketua Departemen) dr. Esther R. D. Sitorus,Mkes, Sp.PA (Sekretaris Departemen) dr. Feby Yanti Harahap (Staf Tetap Departemen) dr. Radita Nur Anggaeni Ginting (Staf Tetap Departemen) dr. Zulham, M. Biomed (Staf Tetap Departemen) dr. Lokot Donna Lubis (Staf Tetap Departemen) 4 Mikrobiologi dr. R. Lia Kesumawati, MS., Sp.MK (K) (Ketua Departemen) dr. Evita Mayasari, Mkes (Sekretaris Departemen) dr. Tetty Aman Nasution, M. Med, Sc (Staf Tetap Departemen) dr. Rina Yunita, Sp.MK (Staf Tetap Departemen) dr. Sri Amelia, MKes (Staf Tetap Departemen) dr. Maria Magdalena Simatupang (Staf Tetap Departemen) dr. Dian Dwi Wahyuni (Staf Tetap Departemen) Dra. Sitti Zuleiha (Staf Tetap Departemen)

117 dr. Eddy Johan Utama, Sp.MK (Staf Luar Biasa Departemen) dr. Nurdin Siregar, Sp.MK (Staf Luar Biasa Departemen) dr. Rahmat Syah, DTM, Sp.MK (Staf Luar Biasa Departemen) dr. Sofyan Lubis, DMM (Staf Luar Biasa Departemen) dr. Gerben F. Hutabarat, DTM&H, Sp.MK (Staf Luar Biasa Departemen) dr. Ramlis B. Amin, Sp.MK (Staf Luar Biasa Departemen) dr. Cherry Siregar, Mkes (Staf Luar Biasa Departemen) 5 Gizi Dr.dr. Dina Keumala Sari, M.Gizi,SpGK (Ketua Departemen) Nenni Dwi Aprianti Lubis, SP,M.Gizi (Sekretaris Departemen) Prof. Dr. dr. Harun Al Rasjid, Sp.PD, Sp.GK (Staf Tetap Departemen) dr. Zaimah Z. Tala, MS, Sp.GK (Staf Tetap Departemen) dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK,Sp.GK (Staf Tetap Departemen) dr. Halomoan Hutagalung (Staf Luar Biasa Departemen) 6 Parasitologi dr. Nurfida Khairina Arrasyid, Mkes (Ketua Departemen) dr. Hemma Yulfi, DAP&E,Med.Ed (Sekretaris Departemen) dr. Dewi Masyithah Darlan, DAP&E, MPH (Staf Tetap Departemen) dr. Lambok Siahaan, MKT (Staf Tetap Departemen) Dra. Merina Panggabean, M. Med, Sc (Staf Tetap Departemen) dr. Yunilda Andriyani, MKT (Staf Tetap Departemen) dr. Yoan Carolina Panggabean, MKT (Staf Tetap Departemen) dr. Adelina Haryani Sinambela (Staf Tetap Departemen) dr. Irma Sepala Sari Siregar (Staf Tetap Departemen) dr. Dewi Saputri, MKT (Staf Tetap Departemen) dr. Endang Haryani Ganie, DTM&H,Sp.Park (Staf Luar Biasa Departemen) Prof. dr. A.A. Depari, DTM&H,Sp.Park (Staf Luar Biasa Departemen) 7 Patologi dr. T. Ibnu Alferally, M.Ked (PA),Sp.PA(K) Ketua Departemen Anatomi dr. Lidya Imelda Laksmi, M.Ked (PA),Sp.PA Sekretaris Departemen

118 dr. Delyuzar, M.Ked (PA),Sp.PA(K) Ketua Prodi Departemen dr. Betty, M.Ked (PA), Sp.PA Sekretaris Prodi Departemen dr. T. Kemala Intan, MPd Staf Tetap Departemen dr. Jessy Chrestella, M.Ked (PA), Sp.PA Staf Tetap Departemen dr. Causa T. Mariedina, M.Ked (PA) Staf Tetap Departemen dr. Soekimin, Sp PA (K) Staf Luar Biasa Departemen Prof. dr.h.m. Nadjib Dahlan Lubis, Sp.PA(K) Staf Luar Biasa Departemen dr. Jamaluddin, SpPA Staf Luar Biasa Departemen dr. Sumondang M. Pardede, Sp.PA Staf Luar Biasa Departemen dr. Wan Naemah,Sp.PA Staf Luar Biasa Departemen dr. Joko S Lukito,Sp.PA Staf Luar Biasa Departemen 8 Farmatologi & Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D., Sp.FK (Ketua Departemen) Terapeutik dr. Zulkarnain Rangkuti, MSi (Sekretaris Departemen) dr. Yunita Sari Pane, Msi (Staf Tetap Departemen) dr. Sake Juli Martina, Sp.FK (Staf Tetap Departemen) dr. Tri Widyawati, MSi (Staf Tetap Departemen) dr. M. Ichwan, MSc (Staf Tetap Departemen) dr. Siti Syarifah (Staf Tetap Departemen) Prof. Dr. dr. Jazanul Anwar, Sp.FK (Staf Luar Biasa Departemen) dr. Datten Bangun, MSc, Sp.FK (Staf Luar Biasa Departemen) 9 Fisiologi dr. Eka Roina Megawati, Mkes (Ketua Departemen) dr. Maya Savira, Mkes (Sekretaris Departemen) dr. Dedi Ardinata, Mkes, AIFM (Staf Tetap Departemen) dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed (Staf Tetap Departemen) dr. Yudi Herlambang (Staf Tetap Departemen) dr. M. Azhari (Staf Tetap Departemen) dr. Yetti Machrina, M.Kes. (Staf Tetap Departemen) dr. Milahayati Daulay, M.Kes (Staf Tetap Departemen) Prof. dr. Yasmeiny Yazir (Staf Luar Biasa

119 10 Kedokteran Komunitas Dr. dr. Juliandi Harahap, MA Dr. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M. Kes dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc, CM-FM dr. Putri Chairani Eyanoer, MS, Epi, PhD dr. Ismiralda Siregar, M. Kes dr. Rina Amelia, MARS dr. Yuki Yunanda Sri Lestari, SP, M. Kes dr. Hj. Rumondang Pulungan,M.Kes Parlin Manalu, SKM dr. Immanuel S. Sembiring dr. H. Ziad Batubara, MPH dr. Zulkifli,MS.i dr. Sjahrial R.Anas,MHA Departemen) (Ketua Departemen) (Sekretaris Departemen) (Staf Tetap Departemen) (Staf Tetap Departemen) (Staf Tetap Departemen) (Staf Tetap Departemen) (Staf Tetap Departemen) (Staf Tetap Departemen) Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen NO DEPARTEMEN KLINIK 1. Departemen Patologi Klinik NAMA PIMPINAN DAN DOSEN Prof. dr. Adi Koesoema Aman, Sp.PK-KH, FISH Prof. Dr. dr. Herman Hariman, Sp.PK-KH, FISH Prof. Dr. dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK- KH, FISH dr. Ricke Loesnihari, M. Ked (Cln. Path) Sp.PK (K) dr. Jelita Siregar, M. Ked (Cln. Path) Sp.PK dr. Dewi Indah Sari Siregar, M. Ked (Clin. Path) Sp.PK dr. Ranti Permatasari dr. Malayana Rahmita Nasution dr.nindia Sugih Arto dr.nelly Elfrida Samosir, Sp.PK JABATAN Ketua Departemen Sekretaris Departemen Ketua Program Studi Departemen Sekretaris Program Studi Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Luar Biasa Departemen

120 2. Departemen Ilmu Kesehatan Anak dr. Ozar Sanuddin, Sp.PK (K) dr. Zulfikar Lubis, SpPK (K) dr. Ida Adhayanti, Sp.PK dr. Muzahar, DMM, Sp,PKK dr. Tapisari Tambunan, Sp.PK(K) Prof. dr. Munar Lubis, Sp.A(K) dr. Siska Mayasari Lubis dr. Bebby Syofiani Hasibuan, M. Ked.(Ped), Sp.A Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc (CTM), Sp A(K) Prof. dr. Guslihan Dasatjipta, Sp.A (K) Prof. dr. Chairul Yoel, Sp.A (K) Prof. dr. Bidasari Lubis, Sp.A (K) Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, Sp.A(K) Staf Tetap Departemen dr. Supriatmo, M. Ked (Ped), Sp.A(K) Staf Tetap Departemen dr. Tina Christina L. Tobing, M. Ked (Ped), Sp.A (K) Dr. dr. Oke Rina Ramayani, Sp.A dr. Wisman, M. Ked (Ped), Sp.A (K) dr. Bugis Mardina, M. Ked (Ped), Sp.A (K) dr. Selvi Nafianti, M. Ked (Ped), Sp.A (K) dr. Inke Nadia Diniyanti Lubis, M. Ked (Ped), Sp.A dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M. Ked (Ped), Sp.A, Ph.D (CTM) dr. Rini Savitri Daulay, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Fereza Amelia, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Putri Amelia, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Olga Rasiyanti Siregar, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Karina Sugih Arto, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Badai Buana Nasution, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Tri Faranita, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Winra Pratita, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Aridamuriany D Lubis, M. Ked.(Ped), Sp.A Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Ketua Departemen Sekretaris Departemen Sekretaris Program Studi Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen

121 dr. Bebby Syofiani Hasibuan, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Mahrani Lubis, M. Ked.(Ped), Sp.A dr. Emil Azlin, M. Ked (Ped), Sp.A (K) dr. Rita Evalina, M. Ked (Ped), Sp.A (K) dr. Rosmayanti Syafriani Siregar, M. Ked (Ped), Sp.A dr. Gema Nazri Yanni, M. Ked (Ped), Sp.A dr. Rina Amalia Caromina Saragih, M. Ked (Ped), Sp.A dr. Fera Wahyuni, M. Ked (Ped), Sp.A dr. Ika Citra Dewi Tanjung dr. Rizky Adriansyah, M. Ked (Ped), Sp.A dr. Lily Irsa, Sp.A (K) dr. H. Hakimi, SpA(K) dr. Hj. Tiangsa Sembiring,SpA (K) dr. Johannes H. Saing,Sp.A (K) dr. Hj. Melda Deliana,Sp.A (K) dr. Muhammad Ali,Sp.A (K) dr. Nelly Rosdiana,SpA (K) dr. Pertin Sianturi,SpA (K) dr. Hj. Sri Sofyani,Sp.A (K) dr. Yazid Dimyati,Sp.A (K) dr. Yunnie Trisnawati,M.Ked(Ped), Sp.A dr. Hj. Berlian Hasibuan,Sp.A (K) dr. Hj. Feraluna Nasution,Sp.A dr. Romer Danial,Sp. A dr. Terapul Tarigan, Sp. A (K) dr. Hj. Sugiani, S, Sp. A dr. Margaretha Damanik,Sp. A Lubis,Sp.A, M. Kes dr. H.Azwan Hakmi dr. Ade R Yudiyanto,M.Ked (Ped), Sp.A dr. Hafaz Zakky Abdillah,M.Ked (Ped), Sp.A dr. Hendri Wijaya,M.Ked (Ped), Sp.A dr. Beatrix Siregar,M.Ked (Ped), Sp.A Prof. dr. Bistok Saing,Sp.A(K) dr. H. Helmi M. Lubis,Sp.A(K) dr. Meirina Daulay, Mked(Ped)SpA dr. Hj. Sri Yanti Harahap, Mked(Ped)SpA Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Tetap Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen Staf Luar Biasa Departemen

122 3. Departemen Ilmu Penyakit Dalam dr. Ditho Athos P. Daulay, SpA Staf Luar Biasa Departemen dr. Ridwan M. Daulay, SpA(K) Staf Luar Biasa Departemen dr. Widyastuti, Mked(Ped),Sp.A Staf Luar Biasa Departemen dr. Syamsidah Lubis, Mked(Ped), SpA Staf Luar Biasa Departemen dr. Ismalita,Sp. A Staf Luar Biasa Departemen dr. Zuhrawardi Pasi,Sp. A Staf Luar Biasa Departemen dr. Rasyidah,Sp.A Staf Luar Biasa Departemen dr. Masyitah,Sp.A Staf Luar Biasa Departemen dr. Indra Wahyudi Tanjung,Sp.A Staf Luar Biasa Departemen dr. Refli Hasan, Sp.PD, Sp.JP(K) Ketua Departemen dr. Zainal Safri, dr, SpPD-SpJP Ketua Program Studi Departemen Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD,KGEH Staf Tetap Departemen Dr. dr. Dharma Lindarto, Sp.PD, Sp.JP(K) Staf Tetap Departemen dr. Abdurrahim Rasid Lubis, SP.PD, KGH Staf Tetap Departemen dr. Dairion Gatot, Sp. PD, KHOM Staf Tetap Departemen Dr. dr. Blondina Marpaung, Sp.PD, KR Staf Tetap Departemen dr. Soegiarto Gani, Sp.PD, FINASIM Staf Tetap Departemen dr. Henny Syahrini, M. Ked (PD), Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Dina Aprillia Ariestine, Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Anna Mira Lubis, Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Deske Muhadi Rangkuti, Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Riri Andri Muzasti, Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Melati Silvanni Nst, M. Ked (PD), Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. M Aron Pase, Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Taufik Sungkar, M. Ked (PD), Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Sumi Ramadani, Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. M Feldi Gazaly Staf Tetap Departemen dr. Imelda Rey, M. Ked (PD), Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Dian Anindita Lubis Staf Tetap Departemen dr. Naomi Niari Dalimunthe, M. Ked (PD), Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Bayu Rusfandi Nasution Staf Tetap Departemen dr. Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD Staf Tetap Departemen dr. Brama Ihsan Sazli Staf Tetap Departemen dr. Ananda Wibawanta Ginting Staf Tetap Departemen dr. Sari Harahap Staf Tetap Departemen dr. Masrul Lubis, Sp.PD Staf Tetap Departemen Prof. dr. Habibah Hanum, Sp.PD-Kpsi Staf Luar Biasa Departemen dr. Alwinsyah Abidin,SpPD, KP Staf Luar Biasa Departemen dr. Anita Rosari,M.Ked, SpPD Staf Luar Biasa Departemen

123 dr. Armon Rahimi,SpPD, KPTI, FINASIM Staf Luar Biasa Departemen dr. Endang,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Ermanta N. Keliat,SpPD-KP Staf Luar Biasa Departemen dr. Fransiscus Ginting, M.Ked.SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Ilhamd,SpPD Staf Luar Biasa Departemen Dr. dr. Juwita Sembiring,SpPD, KGEH Staf Luar Biasa Departemen dr. Mabel HM Sihombing,SpPD-KGEH Staf Luar Biasa Departemen dr. Santi Syafril,SpPD, KEMD Staf Luar Biasa Departemen dr. Saut Marpaung,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Syafrizal Nasution,SpPD, M.Ked.PD Staf Luar Biasa Departemen dr. Zuhrial,SpPD,K-AI Staf Luar Biasa Departemen dr. Suryadi Panjaitan,Sp.PD, FINASIM Staf Luar Biasa Departemen dr. Radar Radius Tarigan,M.Ked, Sp.PD Staf Luar Biasa Departemen dr. Lenni Sihotang,Sp.PD Staf Luar Biasa Departemen dr. Jerahim Tarigan,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Alwi Thamrin,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Daud Ginting,Sp.PD Staf Luar Biasa Departemen dr. Hariyani Adin, SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Suhartono,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Asnawi Arif Rangkuti, SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Ameliana Safitri Purba,Sp.PD Staf Luar Biasa Departemen dr. Meutia Sayuti,Sp.PD Staf Luar Biasa Departemen dr. Ida Nensi Gultom,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Ariantho Sidasuha Purba,Sp.PD, MS.i Staf Luar Biasa Departemen Dr. dr. Rustam Effendi YS,Sp.PD-KGEH Staf Luar Biasa Departemen dr. Calvin Damanik,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Lita Septina,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Mardianto, SpPD-KEMD Staf Luar Biasa Departemen dr. T. Abraham,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Rahmat Isnanta, SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Savita Handayani, SpPD, MKK Staf Luar Biasa Departemen dr. Wika Hanida Lubis,SpPD, MKK Staf Luar Biasa Departemen dr. Dumawan Haris Parhusip, SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. T. Realsyah,SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Tambar Kembaren, SpPD Staf Luar Biasa Departemen dr. Leonardo Basa Dairi,SpPD-KGEH Staf Luar Biasa Departemen Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp PD KGEH Staf Luar Biasa Departemen dr. Yosia Ginting, Sp PD-KPTI FINASIM Staf Luar Biasa Departemen dr. Menang Bastanta Tarigan, Sp PD KEMD Staf Luar Biasa Departemen dr. Haryani Adin, Sp PD Staf Luar Biasa Departemen dr. Burham SpPD Staf Luar Biasa Departemen

124 4. Kedokteran Jiwa 5. Kulit dan Kelamin 6. Pulmonologi 7. Radiologi 8. Neorologi 9. Anastesilogi dan Reanimasi 10 Bedah 11 Bedah Syaraf 12. Obstetrologi dan Ginekologi 13 THT

125 DATA ALUMNI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEJAK ANGKATAN TAHUN 1952 ( ) No TAHUN 1961 TAHUN 1962 TAHUN Herbet Hutabarat Sjarikat Tarigan Abdul Halim Nasution 2 Yusuf Hanafiah R. Wasono Sumasto Djuarsa Tjakradinata 3 Helena Siregar Rudy Darwin Henock Manik 4 Syahrul Nasution Gading Hakim Pandapotan Simanjuntak 5 R. Sudiranto M Tjio Tet Fat A.Wilaras 6 Panusunan Nst Sosro Baynah Paraoat 7 John Boloni D.M Hasjim Effendi Djundjungan 8 Djamaluddin S Posma M. Simanungkalit 9 Erdjan Akbar Menam Ginting 10 Erwin Felix M. L. Tobing 11 Abdul Hamid Mahmud 12 Awaluddin Sitomul 13 Eddy Darwan 14 Inda Djelita Arif 15 Azrul Aziz 16 Jules Haratu H.H 17 Joses Iskandar 18 Panagian Siregar 19 Robencus Saragih No TAHUN 1964 TAHUN Aman Nasution Saur Marulitua H 2 Yasmeiny Yazir Maruli Pardede 3 Mohd. Ishak N. Maruhum Wallington N 4 Neck Muhammad Nurizzah Iljas 5 Jose Rizal Nursidah Raid 6 Amir Husin Nasution Tjut Irawati Pait 7 Humala Hutagalung Jazanul Anwar 8 Robinson Hutapea Ambrocus Naiborhu 9 Ny. A. Hamid Mahmud Oliver Pirulin L. Tobing

126 10 A.M. Zulkarnaen Sjamsuddin Nasution 11 Sri Banun Nuramid Saragih 12 Kamaruzzaman Rahim Rustam Muchtar 13 Zadiar Gazali Perdana Tanzil 14 Mulia Bangun Rusdidjas 15 Anthony Tan Sjong Je Margara Silalahi 16 Yusuf Pohan Asroel Aboet 17 Mohd. Rasjid Nrdin Rusdi Oloan Nasution 18 Hasanuddin Rambe Baginda N. Nainggolan 19 I.S.P. Sultan Marahsudin Martua Lubis 20 Iskandar Yusuf Victor M. Lumbantobing 21 Tjoe Gwie Hiap Hamzaruddin 22 Marigan E. Hutapea Effendi Nasution 23 Nastaupin Ritongga Nur Aisjah 24 Mangasa Pintor L. Tobing Sampei Sembiring 25 Yamin Wijaya Bagiono 26 Tuan Muda H. Siburian Tjut Abdul Chalik 27 Marina Zaidir R. Malem Kaban 28 Djohan Aziz M. Radja A. Ginting S 29 - Muara Marbun 30 - Humala Mamora 31 - Sahala Pandjaitan 32 - Hasanul Arifin Harahap 33 Bahran Nasution 34 Sofjan Abdul Illah 35 Pengarapen Tarigan 36 Iljas 37 Alvon Langkat Munthe 38 Abdul Rahim Nasution 39 Sahat Salim 40 Hesty R.P.O. Sitompul 41 Tiur ni Ari Sitompul 42 Baginda Alamsyah Siregar 43 Bahmid Mohammad Mangasa V.O Sitompul 46 Osman Siahaan 47 A.Rahim Machmud 48 Maruhum Hutapea 49 Ramli Rauf 50 Mohd. Dewan Siregar

127 51 Stefen Sutedjo 52 Darwin 53 Imran 54 Zulkarnain Tala 55 Pande Lumban Gaol 56 Mohd. Saleh Gunawan 57 Asry Malisie 58 Aristides Marpaung 59 Joe Beng Tek 60 Djafar Siddik 61 Marzai Amirsjah 62 Ny. Kamariah Gunawan 63 Kaku Tarigan No TAHUN 1966 TAHUN Amiruddin Siregar Tjibtono Kuswandi 2 Bachtiar Nasution Djundjung R. Siregar 3 Arus Br. Sembiring Djoara Doharia M 4 Mangantas Bonaskti. M Maraganti Harahap 5 Achmad Effendi Hamzah Effendi 6 Sinta Siregar Pandaotan Lubis 7 Hasadungan Tambatua. S Rozaini Nasution 8 Chodri Sarosi Siregar Buchari Kasim 9 Namyo Odjohan Hutapea Zarziana 10 Mangasara Siregar Adi Surya Zein 11 Zainul Arifin Siregar Tengku Azwar Hamid 12 Pangara Hasiholan. H Chairul Bachri A.D. 13 Muhammad Nirswan Nst Fahmi Adha Tanjung 14 Arif Siregar Partomuan Oloan Lbs 15 Hosdiman Parmula S Mohd. Jacob Josorawiro 16 Maruhum Siahaan J.A Juwana 17 Jan Pieter Halomoan. T Edward M.P. Tampubolon 18 Mareden Simanjuntak Waldemar Tambunan 19 Tertius Marbun Elfrida Lumbantobing 20 Osman H. Pandjaitan Nasrun 21 Batur Ginting Jusuf Hadian 22 Urbanus M. L. Nababan Felix J.M. Ukur Barus 23 Marari P. Pohan Masroel Siregar 24 Radja Bosar P.A. Parapat Hophotua Siahaan

128 25 Bostok Saing Mohd. Dian Mahmud 26 Arie Hasiholan Gultom Paulina M.L. Sidabutar 27 Bactiar fanani Lubis Maria Irene Tobing 28 Isro Ajubi Lubis Anwari Lubis 29 Kok Lan Hin James Hasiholan. R 30 Neken Purba Rosman Tarigan 31 Kariman Sudin Sahala Marulak. S 32 Abdul Gani Effendi S Amran Harahap 33 Zaherza Zainuddin Baginda Tipiori Pardede 34 Abdul Chaer Maciste Lumban Raja 35 Baren Sinaga Sutjipto Tjokrosumarto 36 Harun Rasyid Lubis Rusteria Br. Sitanggang 37 Pasar Maruap Pakahan Misnar Jahja 38 Henkie Warsono Johanes Halimsaputra 39 Fachruddin Nasution Tuan Darwan Madja.P 40 Habibah Hanum Nst Darmansjah Harahap 41 Mahjuddin Iskandar Zulkarnain Lbs 42 Philemon Sembiring.P Ahmad Zulkifli Mansyur 43 T. Renardy Haroen Patuan Dibangarna DM.S 44 Hakim Arif Asmanuddin 45 Hudjdjah Harahap Ahmad Farial Z. Nst 46 Thamrin Nirmath Achmad Jafizjam 47 Sjamsinar Suis Zainal Abidin 48 M. Reyin S. Siagian Mohd. Thamrin. Tjg 49 Togar Sibarani Sjawaluddin 50 Radjangaku Sebayang Affian Nur 51 Adnan Zamzam 52 Muda Parlaungan. S 53 Nur Elisa Marpaung No TAHUN 1968 TAHUN 1969 TAHUN Tindi R.P.L. Toruan Mahjuddin Said 2 Halomoan Nainggo lan Sabam M. Sianturi Arman 3 Abdul Karimuddin. S Marah Ganti Maria Regina H.W 4 Mohammad Sjaaf Nelson Bangun Abdul Hakim Sulaiman 5 Marakali Hasibuan Asril Umar Fauzi 6 - Saofjan Abdullah Khrisna Djuarsa 7 Muhd. Arsjad Batubara Gani Tambunan Gino Tan 8 Antonius Harkingto W Hamzidar David H. Simanjuntak

129 9 Advent Parsadaan Brs Abdul Gani L.B. Maruhum Sitorus 10 Ratna Mauli Lubis Ny. Helmina L. Tobing Aboe Bakar Oemar 11 - Amri Amir Zulkifli Siregar 12 Tiopho Ida Simorangkir H.R.S.P. Sinaga Sahat T. Gultom 13 Muhd. Darwin S. Lbs Makmur Madjid Wan Zaziath B. 14 Rusinton Toni Simarmata Abdul Hamid Adelina Hasibuan 15 Willem Pandjaitan Ishak Suhaimi Sahala Pane Nadjamuddin Ritonga 17 Wan Zuarni Kasjmir Srg Tan Goek Soen 18 Muhd. Idris Pane Hosdiana Hasan Djaman Purba 19 Farida Saat Farida Djalal Abdul Latief As 20 Zulkarnain Lubis Sjafei Zahar Bernhard L. Tobing 22 Muhd. Saleh Hasjim Ulina Br. Pandia Augustinus Depary 23 Rumondang Tiar S Sihar Frisman S. Hamonangan Manurung 24 Rusli Pelly Emil Taufik Buara Hatogoan Hutagaol 25 Tuan Sarmahape Djintar. S Anwar Djafar Msanag Sitepu 26 - Sobat Sinulingga Hutur Napitupulu 27 - Manahor H. Simanjuntak Azhar Tanjung 28 - M. Erlina Aritonang Muhammad Rusjdi 29 - Alex Tandian Rohani Munthe 30 Ny. Arsiniati M.B.A Anny Hutauruk Sahat Tua P. Sianipar 31 Fatimah Ginting L.A Sutanto Sugito 32 Manis Sinuadji Azman Wesly Manurung 33 Husny Thamrin A.N Leo Mandera N Abdus Samad 34 Rehmamana Tunggul B.H.L Radja Harwinta Fahdjar E 35 Sjafel Hidjrat Chatidjah Sukarmo Mud. Said Effendy Daulay 36 Lodewijk C. Simanjuntak Serepina Tarihoran Muchtar Nasution 37 Leonard Napitupulu Anwar Napitupulu Abdul Sani P. Nst 38 Sudewi Limurti Aminuddin Lubis Batara Anwar Pane 39 Djamas Effendi H T. Suheimi Harun Robert Winara 40 Sjaifuddin Almi Sundari Abdurrahman Lubis 41 Pangaribuan Siregar O.K. Moehad Sjah Mohd. Dahlan 42 Hamzah A.N Anwarsjah Os. Muchtar Ritonga 43 Sjarifuddin Munthe Maruli H.T.T. Pardede 44 Josua Simanjuntak Sjarifuddin Anwar 45 Justin Simatupang Gerben F. Hutabarat 46 Masnita Lubis Tengku Kamadjaja Aziz 47 Ngarap Dat Tarigan A.S. Pandiangan 48 Jusril D.S. Tengku Naimah Fuat 49 Ali Azir Hasibuan M. Arifin S

130 50 Lamria Tampubolon T. Halomoan D.P 51 Djaidar M. Purba No TAHUN 1972 TAHUN Adrul Muslim Mual M.M. Hutabarat 2 Sahat Hinsa Bonar Psb Datuk Agustin Hitam 3 Djamal Eka Perangin-angin Agus Salim Harahap 4 Ramilis Bey Alimin Ngudi Silangit 5 Aslim D. Sihotang Arifin Pohan 6 Benny F. Sutanto Ahmad Kadri 7 Porman Betty Tobing Karpianus Sipayung 8 Naek P. Hutabarat Veronica Lianwani R. 9 Sulaiman Lubis Muchcin Hasibuan 10 Herdjan Adjijaja Emil Ruzeik Darwis 11 Zaini Abdullah Francicus Bangun 12 Astoria Hutabarat Nasap Sembiring 13 Polin Sinaga Santoso Karo-Karo 14 Edhi Djohan Utama Irfan Abdullah 15 Herlina Hutadjulu Marhara Pane 16 Makmur Husaini Imran Nasution 17 Poltak Naeborhu Mohd. Nadjib Dahlan Lbs 18 Tunggul Tampubolon Mohd. Arifin Sakti Siregar 19 Asiah Sjofjan Lubis 20 Hardy Arbansjah Azali Ismed 21 M. Junus Rambe - 22 Hardi Citra Rianto Rusli 23 Aljufri Erwin Dharma Kadar 24 Zikmal Datten Bangun 25 Djohan Tedi R. Harjono Roeshadi 26 Ali Arman Jan Dailmer 27 Nurbama Sjarir Lemuk Crishtini Munthe 28 Oloan Siahaan Toga Tambunan 29 Kirem Perangin-angin Burhanuddin Nasution 30 Hasan Basry A.R. Sukiman 31 Iman Soeroso Amir Djohansjah 32 Achmad Sjarbaini Tagor Nasution 33 Lahmuddin Siregar Thahar Djafri Rustam 34 Sjabaruddin Lubis Tan Tjong Hian 35 Amir Husin Hutabarat Johannes Mulyadi

131 36 Achsan Harahap Mukri Wijaya 37 Oloan Simanjuntak Noermansjah 38 Hezan Nasrullah Lbs Manahan Siburian 39 Alogo Siregar Binsar Sarumpaet 40 Amirsjah A. St.Radjo Batuah Paulus Sembiring 41 Murah Redjeki S. Depari Bachtiar Effendi M. 42 Hamdan Harahap Ahamad Muchtar Lubis 43 Bachrumsjah Juritna Arifin 44 Darlan Djali Pandapotan Panjaitan 45 Krisman Girsang Rudolf S. Parhusip 46 Daulat Hasiholan Munthe Arief Hermansyah 47 Hafas Hanafiah Sutradharma Tanizar 48 Mohd. Kamil Hisjam Peter Wisanto Ridjab 49 Ichsan Nasaruddin Rangkuti 50 Aschwin P. Matondang Mara Laut Siregar 51 Hajuzar Endang Melati Maas 52 M. Hasan Umar M. Saleh Suratno 53 Achmad Jusmaidi Jusuf 54 Mansjoer 55 Nangsang Sitepu 56 Felix L. Tarigan 57 A.J. Noeriman 58 Indra Lhutan Harahap 59 Sumarli 60 Hasnah Siregar Rahmad Sjah 63 Teuku Hanafiah 64 Surya Tjahjasarie 65 Abdul Asjik Batubara Zairul Arifin 68 Fredy Praten Tarigan Sibero 69 Ripe Sembiring 70 Muhd. Jusuf Aten s Aviscenna Rahim Oesman 73 M. Alwi 74 Sjarif Husin Lubis 75 Maslah 76 Sjafel Piliang

132 77 Ny. Rosniana Ramsi 78 Ingan Malem Bukit 79 Harianto Halim NO TAHUN 1973 TAHUN 1974 Ny. R. Rusdidjas Mangasa Lubis Herman Herianto Ismed Nisra H. Amar Singh Maruddin Situmorang Djaserlin Saragih Muchtar Jahja Hasby Johan Tanizer Tazarly Tahir Ibnu Chatab Oebit Anas Zulbahri Hbs Lukman Hakim Zain Karmen Turnip Maria Pratiwi Effendi Ritonga T. Amirfuddin Hamid Dengara Pane Rasken Keriahen Bangun Husein Hidayat Keras Sembiring Israel Gabriel Siregar Monang Sofjan Defina Chan Amer Mashera Panggabean Margono Posman S.H. Sitompul Mangaradja T.T Sitanggang Mohd. Said Arief Rudy Gandawinata - Radja Imran Ritonga Suhendro Limurti Mardani Umar Thaib Iskandar Hasibuan Leo Hartono Rohana Lubis Bahagia Lubis Harun Thaher Parinduri M.A. Elly Indriyani Gan - Ramahata Hamonangan Purba Azwin Lubis T. Bachtiar Panjaitan Manhan Sidabutar Rosa Dalima M. Jazir Sumarian Arman Saibi Meiki Tarigan Adli Lidya Razaly Ramli Anwar Siregar Sutrisno Hady Rali Wahab Muchlisah John Slamat Khoman Mansur Karo-karo Sinuhadji Soasto Djamil Daulat Hasiholan Sibuea Hasrul Hasjim Erwoyo Ismo Irsan Sjahrum Siregar Sjamsir Bs Abizar Iskandar Helmi Muchtar Lubis Rano Sudharto T. Monang Sitorus

133 Fen Olof Martua Manik Jamahain Boas Saragih Iskandar Rositan Silalahi Sjahril Derlia Harahap Suarni Djajusman Parsaulian Oloan Nasution Hasan Mursyid H.B. Darimi Firman Sebayang Mardiana Manuasa Pinem Savtenter Singh Dillion S. Judin Purba Tandjung Mindjen Burhan Ginting Hendrick Laibahas Crhisman Edward Purba Sudarmo T. Anwar Muda Dalam Adil Sjukri Marhani O.P. Nazril Nazir Takdir Aman Petrus Andi Wijaya Zahirsjah Sunarjo Iskandar Prawira Mohd. Idris Ibrahim Fathi Dahlan Ramli Munaf Rosma Jenny Anwar Nurhayati Hamida Fransiskus Andjasrin Nabung Tarigan Azmi Sariedj Lodewik Sitorus Amir Mirza Sebayang Askarullah Aboet Muka Hutasoit Teuku Rusli Soasti Djamil Kamaliah Muis Tumpat Napitupulu Kadler Situmeang Todung Marbun Sofyan Siregar Surti Ariningsih Mohd. Jusuf Nasution Benjamin Tarigan Athos Daulay Nurdin Siregar Abdul Madjid Zaman Kaban Marthin Bimbuain Harry poltak Pandjaitan Noroardi Kahar Anwar Bey Zakaria Siregar Juwono Laidin Saragih Kusein Nasution Chairuddin Panusunan Lubis - Hilaluddin Sembiring Nurseri Barus Ishak Abbas R.I. Muliati Sitepu Midian Manik Turman Panggabean Zulkarnain Chaliardi Adi Sutjipto - Sjamsir Hayat H. Nasution Ruspan Tri Mulyo Kodiat Karman Asmul Husaini Hasan Muzahar

134 Achmad Judin Nazmah Darus Rohardjo Suparto Mariaty Syarief R.M. Luhur S. Soeroso Marhuddin Umar Maria Luidina Sylvia Suraiya Felix Hendra Tandiono Nurwani Mako Salim Hotnida Sidabutar Samurna Semibiring Depari Reksa Surbakti Bachtiar Lotfi Lubis Muhd. Jalif Usul Sinaga Simon Sihar Marpaung Sutomo Kasiman R. Daniel Meliala T. Makmur Mohd. Zain Hadian Jopardi Jendrawan Husada Sargawi Hasibuan Djuhaina Daulay Ahmad Garli Machlyn Djalinson Purba Syafei Emuda Andreas Tarigan Irene Gotami T.M. Hanafiah Amirtua Hasibuan Bachtiar Selamat Sebayang Bernadette Tanian Bachtiar Surya NO TAHUN 1975 TAHUN 1976 TAHUN Amrul Irsan Nasution Frederik Siambaton Bujanjayah 2 Radja Sabar Sembiring Sulastri effendi Cholid Nasution 3 Darul Kutni Nasution Binsar Oloan Sihotang Ruswardi 4 Freddy Munthe Ahmad Idris Lubis Manuhar Dian Marbun 5 Krisnadi Prawira Rusman Rusli Lintong M.P Hutabarat 6 Djidin Adril Arsyad Hakim - 7 Suratmin Jamaluddin Wijaya IG. Bambang Irawan 8 Mahmul Siregar Amas Thahar Harahap Effendi C. Pardede 9 Sjahril Husin Lubis Sinondang M.Simorangkir Halomoan Lumbantobing 10 Thamrin Manaf Stevanus Susanto Anthony Suteno 11 Sitti Elisna Lubis TN R.A. Indra Susilowati 12 Nurhayati Nafiah Jusminar Sahadat Adi Kusuma 13 Parlinggoan Sianipar Ulfah Mahidin Utan Mangantas P. Sitorus 14 Radja Amaluddin Mohd. Abrar Danial M. Juhri A. Pohan 15 Thomas Timbang Purba Mangantas Tampubolon Abdul Hidayat 16 Luat Artur Siregar Peter Horia Teddy Leo Hendarsin 17 Nazar Moesbar Johan Leonardo Sihombing 18 Hotnida Sitompul Amrin Hakim Sofyan Resertian Cumyda Adomuy 19 Timoria Damanik Fachri Hasibuan Chalikuddin Aman Datuk

135 20 Rusli P. Purba M.K. Effendi Pulungan H. Rayati Syafrin 21 Robinson Aritonga TN Toga B. Ambarita 22 Abdul Manap Hamdan Syukri Edok Sudadio 23 Panahatan Aritonang Arfian Burhan Ratna Akbari Ganie 24 Christina Violetta Tan Suprayitno Saeran Hasian Siregar 25 Richard Sutanto O.K.Alfen Murni Mahuddin Irene Hartono 26 M. Jusuf Wibisono T.M. Jusuf Harisman Hasnan 27 Yong Nasvi Handayan Husada Otten Hermansyah S.P 28 Herwandi Jalinson Saragih Baha Adil Marbun 29 Bungaisi Johny Arsyad Nurbafri N.Y 30 Ibrahim J. Lubis Mardiana Karim Rafian Arif 31 Renoar Zakaria Latief Imanuddin 32 Muhammad Jusuf Amir Hakim Lubis Bam Supiar 33 Effendi Syarif Harahap Usman Syafei, Mathilda Kurniawan 34 Mohd. Zein S. Taguan Leo Syamsul Armansyah 35 Indra Kesuma Nasution Halomoan Lumbanbatu Adriana Siregar 36 Amril Effendi Pohan Marihot Hutabarat Mochtar Lutfhi 37 Ratur Sembiring Asadom Salahuddin Lubis 38 Jasmara Lubis Yusri Sambas Harun Al rasyid 39 Fauziah Sarjunas Wisanto Wiji 40 Ridwan Harahap TN Nurman Yamin 41 Gunadi Anwar Lubis Yusuf Ezeddin 42 Abdul rasyid Rosmawati Harryo 43 Imam Turmudi Idda Tiongga Abiram Nababan 44 Eddy Charles S. Hartono Adiputro Armyn Aziz 45 Helmanus Damanik Hasnul Nisak Rulia Marwan 46 Nasrun Makmur Amir Harefa Abidin 47 Muhammad Yatim Adriany A Fuad Arsyad 48 Selamat Muliana Rela Sitepu Syahbuddin Harahap 49 Bahrul Ahmad Sofyan Saadah 50 Muhammad Murtaza Valentin Jauhari - 51 Pontas L. Tobing Bahari Abdul Muis A.Y 52 Sinar Sitepu Manahan A. Limbong Maghdalena Silalahi 53 Suhaimi Bakri Nurhaida Jamil 54 Marulitua Butar-Butar Mohd. Arif Luziana Zazasumarta 55 Simbar Sitepu Maruli Toman Simanjuntak Nuryetti Raid 56 Nusjirwan Charles Hasibuan Rahmad Mulia zakaria Rambe 57 Achmad Razali Asman Yusuf Yan ieter Saragih 58 Zulbachri Syaiful Anwar Gumarwati Husein 59 Sjafruddin Nasution Rasyidin Nasution Pintor H. Hutabarat

136 60 Syaifullah Husin Sabam Tigor H.L. Tobing Mangaraja T. Bolon 61 Sjamsuddin Lubis T. Bahri Anwar Maria. M Sembiring 62 T. Sjamaun Jusuf Liyon Andreas Yenni Azaniar 63 Kamadjaja Suwandi Iskandar Rizal Sani 64 Johansjah Mohd. Arfie Ahmad Marzuki Sulaiman 65 Bahrum Muchlis Nafis Sorta Lumbantoruan Yuniar Siregar 66 Oratna Ginting Maringan Togatorop Tiarma R. Siahaan 67 Nirwan effendi Yusril Leman Cut Helmi Zuraida 68 Arif Fadillah Abdallah A.A Lengkong Tumpak Simatupang 69 Sabam Pakpahan Bosar Ritonga Rumlan Silitonga 70 M. Mazhir D. Ahmad Yusuf - 71 Idawani Salmin O.B. Iskandar Japardi 72 Asril Dahlan T. Iqbal Mustafa Sahala Sinaga 73 Salim Adenan Mian L. Simanjuntak Purnama Marpaung 74 Martinus Saragih Harun Sjafii Ahmad 75 Nancy Engelina Sorimuda Sarumpaet Diana Sinulingga 76 Leo Elmansjah Ronald Sitohan Bachtiar Nurdin 77 T. Coadja Askin Bach Malem Ukur Tarigan Atan Baas Sinuhaji 78 Budi Raharjo Hadibroto Hanayati K. Liwijaya Linda Lumban Tobing 79 Irma Damayanti Mahadi Rusdi Zain, Iwan Irsyan Alwinsyah Abidin 80 H. marwan Jahja Adi Kusuma Abdullah Afif 81 Robby Simanjuntak Rustam Effendi Sifian Wijaya 82 Kabar Sitepu Bachtiar Pohan Yonardi Handoko 83 Anwar Ahsjim Hartuti Sujadi Rustam Effendi L 84 Ujang m. Yamin T. Farijal Fadil Dapot oppu Sunggu 85 Sjahniar A. Yusna Yusuf Marzuki Nainggolan 86 Nazwar Nazar Siti Aulia Yunus Ida L.R. Manurung 87 Delfi Lutan Buchari M.Y. Faisal 88 Muller M.. Situmorang Siti Nurul Kusuma M. Syafei Kamlan 89 Chairul Muchtar Isep Kurnia Sumantri Wiranto Prawira 90 Harvey Kunadi Abd. Rahman Saragih - 91 Sjahminan Arongan Susanto S.H. Sucipto Zulkarnain ohan 92 Tumpak S..M.L Tobing Laida Tambunan Lindung L. Toruan 93 Pindah Marojan L. Toruan Sri Maryuni Sutadi Amir Hamzah 94 Deanna Simanjuntak Ruslan Ritonga Fachrul Ikram Nizam 95 Muhammad Nasution Rizalillah Lubis Saad Sahlul Nst 96 Darwin D. Firman Sitepu Abdul Aziz 97 Ria Agustina Siregar Herman Hariman Daulat A. Lubis 98 T. Husniah Bahrioen Dahlan Kriahen Keliat Zulaimah 99 Ruben Siagian TN Batthin Marppaung 100 Buchari Nasution Simon P. Saragih -

137 101 Imat Sembari Depan Anizar Sofian Hasanul Arifin 102 Sri Moerbaningsih Abdul Wahid Munar Lubis 103 Lusmar R. Prasadja Ahmadi T. Karo-karo 104 Sondang Tambunan Sri Suryaningsih Suhindra 105 Mustapa Abdul Jalil Rambe Abdul Lian Cawir urba Jauharsyah 107 Sumiarti Ibrahim M. Yusuf S Yusuf Revianta S Azwar Hasjim Ida Faridawati Ismail 109 Ali Mardan Hanafiah Hasan T. Dirman L. Majid 110 Yasminsen Saragih Chairul Yoel Lahmuddin Pulungan Armyin Effendi Ezeddin Yazid 112 Rohani Rani Hasan Syahrir Amir Syarifuddin 113 Jushar Syamsuar Idris Basaria R. Siahaan 114 Djafar Tarigan TN T. Sofia Hanum N 115 Jogn Tarigan Zuhairah A.D. T. Syaifuddin S 116 Wardani Khamin Nurdin Ginting Chairul Bahri 117 Robert Hariyanto Ainul Mardiah Saut Maruli Lumbantobing Yusri Dzamaluddin 119 halimchoir TN H. Tahodi S 120 Juliana Zebua Salomo Tambunan H. Yus Hoksosno 121 Ekawirana Abdul Azis Siti Rahayu Togar Sinaga Dedy Rasyidi S Masudiharso Zulkifly Ibral 124 Heruyono Subiran Zulfida Said Abdullah 125 Zulkifli Rasita Sembiring Ronny Khor 126 Zubidah Siregar Talupan Simanungkalit Rosihan Arbie 127 Tjasmah Thamrin Hasibuan Tengku Adib 128 Fauziah Siagian Hartati Sutrisno Maringan Tua L. Gaol 129 Hendriyo Lyli Emsjah Taheng Sebayang 130 R. Sudirman Ahmad Jufri Erman Saragih 131 Tianggur K. Hutagalung Iriov Nurmei RB Ontowiryo HP 132 Rivai Budirman Nurdin Sihombing Abel Sitorus 133 Merdiaty Darwis Chairul Rahmah Laba Sebayang 134 Wasfi Zainul Hasmi Maha. Syamsuddin 135 Betardo Sebayang Rizalwan 136 Busri Aziz Maria Haryati 137 Pardamean Ritonga Sudibyo 138 Wuwarno Zainab Lubis 139 Sofyan Effendi Makmur Arba 140 Paulus Rudi Margono 141 Harry Gunawan Tandian

138 142 Mustafa Kamal Adam 143 Poltak Uli Saragih 144 Ahmad Syukri Batubara 145 Erika Mendrofa 146 Elda Naamin 147 Sonny Bram Lumbantobing 148 Basyarullah Tambunan 149 Robert Tambunan 150 Usman Tambunan 151 Tati Kamaryati Sinaga 152 Sori Tua 153 Leonard T. Napitupulu 154 Ridwan NO TAHUN 1978 TAHUN 1979 TAHUN Ashari Isnarani - 2 M/. Ridwan Ginting Anwar Senang Ukur B.D. Surbakti 3 Hakini Djunaidi Muchtar Ibrahim 4 Alfred Clandius Juniar Togar Oliver Tambunan 5 Fachri Hasibuan Syafil Siambaton R.H. Harry Soejatmiko H. 6 Humala Sakti RS Arman Bey Siregar Azwan Hakni G.N Lubis 7 Asri Maraung Timbul Manurung Marthaulina Ginting Moenthe 8 Robinson Siahaan Harsoyoso Djamaluddin Sambas 9 Suparmono Nuchsan Umar Lubis Ahadin Rahman 10 Parlindungan S Mangaratua P. Pandjaitan Huldrick Siahaan 11 Nurmawan S R. Sadelli Darmakusumaah Umar Ali Marah Legan 12 Chairiyah Tanjung Abdul Muluk Rasyidi 13 Dri Hati Sinulingga Tenol Idrus Husnul Amir 14 Tjahaya Bangun Nenti Pasaribu Teuku Azhar Johan 15 Darmawan Madja P Rachmad Nasrun Bitlen Sitompul 16 Syahril Niat Noer Pakpahan Abdurrahim Hasyid Lubis 17 Aznan Lelo Ilham Darvat Mohd. Yatim Rosa Christina Ginting 18 Asman Lubis Herman Loka Sugiani 19 R. Yetti Arifin Tamsyil Syafioeddin Sahat Marihot Siagian 20 Hairul Arrasyid Syamsul Maqrif Pohan Wiwik Pusitasari 21 Wasis R. Warsa Nurhayati Kamal Ganda Siburian 22 Irwan Tahir Lubis Maslah Pakpahan Rosminta Girsang 23 TP. Marjohan S Wildani Lubis Yanmar Hamid 24 Soenardi Umar Sukaesih Guslihan Dasatjipta

139 25 T. Juara Purba Andapotan Hutabarat Zainuddin Amir 26 Azhari Harahap Wilson Riaw Gontar Alamsyah 27 Mujahar M Rizali Nasution Mohd. Suhut Malik 28 Berlian Merlina Hasibuan Azhar Akmal Husinuddin 29 Maria Ulfah Alasyiah Lubis Thomas Hendarta Erliana Malik Miraza 30 Roslina Simanjuntak Hermansyah Lukman Chairulsyah Nasution 31 Ridwan Muchtar Daulay Eddy Muluddin Achsanuddin Hanafie 32 Gabriel Panggabean Sumiardi Karakata Marthin Batubara 33 Benyamin Abdudaer Syafruddin Lubis Rita Aswati Dahlan 34 Radja Gopal Murniati Manik Hasanuddin Lubis 35 Dismar Aksti Bidasari Lubis Roos Helrita Sinaga 36 Indra Perdi Pohan - Mudjakir Zamzam 37 M. Doli Siregar - Juwita Sembiring 38 Ristua Butar-butar Ulinta Bangun Bonjol Situmorang 39 Fatni Sulani Syarifuddin Dalimunthe Effendy Saragih 40 Hanafi Bahar Datuk Zulkarnain Nurmiyati Panggabean 41 Eben Ezer Tarigan Tapi Sari Siregar Syamsurizal 42 M. Nur Zain Ahmad Rosyidi Siregar Rusdi 43 Rudolf Pakpahan Nazaruddin Taffar Maryam Lubis 44 Mahel Sihombing Surya Muchtar Rosihan Sipayung 45 Linda Trimurti Maas Irwan Bachrum Krishna Wardana 46 Djakobus Tarigan - Netty Syahnan 47 Tigon Palan Marpaung Yono Suhoyo Suwarno 48 Windrata Jatoa Lingga Irawadhy Rangkuti Robert Siregar 49 Mohd. Syafruddin Lubis Ormala Nya Oemar M. Afdol Martias 50 Sahala Sihombing Rita Anggareini Asniar Menno L.C. Simorangkir 51 Tjut Dharmawati Nilam Sitepu Pandebesta Muhd. Djulham Abubakar 52 Arcianda Arsyad James Tarigan Abdul Gani 53 Rosmaida SS Tjahaya Indra Utama Ahmad Sumantri Owing 54 Risman Arif Chrisnantio Farida Arwani Siregar 55 Tengku Said Zulkifly Mahadi T. Rabitta Cherysse 56 Soekimin Candra Hisar Damanik Ozar S. 57 Johannes Munthe T. Indra Azrial Pinto Yusneni Pulungan 58 Kussuyanti Syahrial Mahal Purba Sari Leili Ichwani Harahap 59 Patia Tambun Ida Syailanrawaty Harahap Bustanul Ichwan R.Oesman 60 Jodi Astrid Sihombing Date Barus Eliot Ginting Suka 61 Mohd. Yamin Mahmud Zanisar Aldy Hasanul Arifin 62 Ajuar Chairuddin Lubis Edi Pakpahan 63 Zulaicha Sulaiman Novindra Tanjung Lenny Mardiaty 64 Ilyas A. Chdy Polin Simanjuntak Ferlingda Nasution 65 Abdul Rahmansyah Nasution Samidi Prasadio Irson Nur

140 66 Gloria Manurung David Sitepu Ria Masniari Lubis 67 Kartini M. Syah Sinar Rambe Daimy Iskandar 68 Kilwon Suchandra Rachmad Nasution Eddy Daridalbi 69 Rus Munandar Metrizal 70 Richard Bachtiar Dewi Fauziah Sahnan 71 Sawinah Zein Abdul Simanjuntak 72 Tahan Parsaaran Hutapea Budiman J. Ritonga 73 Budiawan Hulawati Daud 74 Mangapul Simanihuruk Muhammad Rasyd 75 Bukit Pinandang Asfawati 76 Asli Ahmad JMJ Zulkifli Hutagalung 77 N. Rizal Rahmad S Amiruddin Rahman 78 J. Mangku Sitepu Yusniar Yusad 79 Mulyono Djahri Nuraida Ismail 80 Achmad Chairi Harris Gunawan 81 Arman Pandjaitan Laci Tarigan 82 Asmara Malik Syafie Linda Siagian 83 Guntor P. Siregar Fatma El Syainal 84 M. Hata Lubis Carles Hutasoit 85 Ronald Maxra Harmon Mawardi 86 Haniff Asmara Emir Taris Pasaribu 87 Nazzial Nazar Abdul Jalil 88 Eddy Gunawan Amil Tua Siahaan 89 Haswin Effendi HB Effendy Suratman Slamat 90 Rozaimah Zain Hamid Sabartuah Barus 91 Ahmad Sudarman R T. Anjar Asmara 92 Wimple F Nurhaida Lubis 93 Chairuman Kabidum Ottman Nasution 94 Pepin L. Tobing Yustina 95 Lailan Syahrial N. Anas 96 Abdul Kadir Mulya A. Hasjmi 97 Farida Siregar Ridwan N.A 98 M. Fahmy Ichwan Syaiful Munawar Sitompul 99 Leo Hosiyanto Ikhwan Halim Hassyim 100 Hadi Soekma S Indra Tambun 101 Guntur Bumi Nasution Novai Effendy Sitompul 102 Mahrudzaman Naim Sihobil Sihombing 103 Ibrahim Puteh Rusdy Hamzah 104 Monang Siahaan Lutfi Helmi 105 Mansyur Yatim Walman Simanjuntak 106 Yarhaini Rivai Zainani Zainuddin

141 107 Fauzul Guswar Nadi Zaini Bakri 108 Deliana Sianturi Richard Charles Hutagaol 109 Meida Hartati Hami Zulkifli Hafas 110 Mandewasa Sinaga Rajim Sihombing 111 Jarisden Purba Romer Danial 112 Razali Husin Nulzul Adly 113 Njagal Sitepu Mathius Eli 114 Zainal Arifin Tahim Solin 115 Wagiman Walman Sihotang 116 Saibun Maharani N. 117 Dohars Ricardo 118 Halomoan Hutagalung No TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN Arvitamuriani Triyanthi Lubis Muhammad Bin Abu Bakar Sintong Valentino Siahaan 2 Herry Santoso Silalahi Mhd. Abdul Rifai Mahalecthumi A_P Subramansyah 3 Prita Esti Handayani Boy Hendra Asido Sihotang Shakela Thevi A_P Nadarajah 4 Wenny Danias Edward Putra Zaidatul Ilyani Bt. Zakaria 5 Rozaeni Akmar Feni Triwahyuni Andi Imam Buchari Nst 6 Liyana Mastura Binti Azham Yusra Manda Sari Siregar Ezzaq Emirul Bin. Abd. Rajak 7 Andy H. Simarmata Wan Nabeelah Rahmad Hidayah Bin Roslan 8 Kaulana Kaulan Meyyelahan Vijayan Ng Li Yow 9 Ira Wahyuni Aulia Anuradha Suri Devara Mohd. Johan Jefri 10 Putri Asianti Nst Wiyogo Mohammad Azmi 11 Erik Arulian Sihotang Harvinder Kaur A-P Bahjan Fitri Aidani Ulfa Singh 12 Taufik Akbar F. Lubis Muhammad Kashani Nurmuzzamil Bin Abdullah 13 T. Larry Arthit Istiyanti Peramasari Ahmad Afiq Bin Abd. Malek 14 Dede Fadli Asharie Nithiya Kumari Rajasolan Shammita 15 Yuri Savitri Situmorang Reza Rinaldy Harahap Ramit Kaur Gurcharan Singh 16 Ade Ricky Harahap Azano Syahriza Muhammad Hafiz bin Hassian 17 Eunike Widiakasih Zega Agustinus H. Winston Purba Anu Malar Narkuham 18 Wardi Susanto Marpaung Budi Arjuna Sinaga Gurmeet Singh 19 Fatimah Gultom Ribka Br. Ginting Nurhalesa Binti Ali 20 Rahayu Asih Putri Farica Armanda Fachri Muhammad Izhar Bin Ismail 21 Janatul Maya Bt. Idris Muhammad Budi Kurniawan Syed Afif Sanusi Bin Syed Amran

142 22 M. Bayu Rizaldy Rizky Heiri Kavhita 23 Rico Alexander Mei Yessica Shazwan Bin Sahabudeen 24 Rony Ade Nova Stevenn Tandean Siti Munawwarah Bt. Kamal 25 Dede Frits Manambual Sinaga Muhammad A. Putra Saragih Nurul Haris Binti Yusoff 26 Ananda Wibawanta Ginting Desiree Anggia Paaramita Shazwanis Binti Ahmad Ismail 27 Ayu Citra Br. Barus Nani Oktavia Nabila Binti Ismail 28 Maduma Octa Marini Neny Pefriaty Naibaho Abbi Mudhayana Simarmata 29 Sindy Adtmadja Anggreiny Siti Nur Aesyirin 30 Hensen Cut Kartika H.S Naila Fauziah Binti Hamzah 31 Kartika Br. Karo Tomi Pratama Nik Azfar Amirah Binti nik Azis 32 Sweeta Isabel Mawaddah Nurul Syuhada 33 Yangges P. Bangun Anniar Romida Noor Amalia 43 Maya Sari Meutia Edi Kerina Sembiring Nurul Farwan Binti Mohd. Denan 35 Meilman Dalitan Sofwatul Mardiah Siti Fatimah 36 Melva Arwita Lubis Preveenasri periasammy Nur Nadia 37 Siti Aisyah Burhanuddin Aswathy Ravindran Nabilah Binti Dato Ayob 38 Affaf Bt. Azizan Dadan Ropian Nur Haris Bin Muhammad 39 Ahmad Syarif Nadia Inasya Mozard Darus Aidil Fariza Bt. Hasbullah Fariza Bt. Hasbullah 40 Farahana Bt. Muhammad Filus Susi Oktaviany Sidauruk Mumtaz Jihan 41 Khairul Muhazir Teuku Fauzan Atsari Narazura Bt. Muhammad Yusuf 42 Komala Chakraveran Alfred Faido Tampubolon Mohd. Yufi Asyraf 43 Poompavai Arumugam Hasbi Murdhani Hazwani Bt.Abd. Halim Lim 44 Anusia Poobalan Nasrina Suhairul Bin Sazali 45 Salaneswary. K Durga Murugia Mohd. Khairul Ikram 46 Sasikal Mohan Elin Putri Adelina Rambe Amsar Bin Muhammad 47 David Luis Hj. Siti Jubaidah Irfan Affandi 48 Venny Marganti Nainggolan Syahrul Badri 49 Low Li Yam Izyana Syazlin Noordalila 50 Sutanto Tanaka Sekuntry M. Togatorop Mohd. Hadi 51 Anggres Tio Muhammad Y. Maulana Nordayana Hazalina 52 Siti Baizura Amran Eko Setiawan Hazwali Bin Ismail 53 Trishna Fachri Yudha Sitompul Nur Yasmin 54 Soraya Rejeki Mazwirda Hanim Damanik M. Areffuddin 55 Fitria Ramadhani S. Pane Sumaraj A_L Alagashamy Gayathri 56 Trina Devina Raisa Lubis Raja Mohd. Noorhafizullah 57 Cut Putri Samira Rima Minta Sari S Kelly Alexius Mansin 58 Prafitri Najogi Hsb Mustika Fadhilah Sutahazti Hannah Binti Ismail 59 Erwin J.H. Sinaga Suriakala Arumainathan Evita Samto Kumbar 60 Patricia Rukeswaran Ganasen Muhainah

143 61 Nadya Aprilla Purba Aranjit Singh Randhawa Amie Anne Agustine 62 Jusnovi Riduan Vidya Wira Reyme Martino 63 Fenti O. Mendrova Tegar Adriansyah Putra Nareshraja Siregar 64 Desy Ariany G Muhammad Nisril Syahputra Tharani 65 Anthoni Julius Michael Y Haridev 67 Wira Sundoko Lisni D.E Pardede Abdul Hafiz 68 Cinnie Yentia Soekojo Che Ku Mohd. Syafiq Vickness Raj 69 Dalmy Iskandar Iqrina Widya Zahara Mohd. Zamir 70 R.D. Putriyanti S Muhammad Imran P. Lubis Handri Rezky 71 Asriyani Br. Sembiring Arimapa Genela Rizky Fadlan Ismail Siregar 72 Binanta NS Sukatendel Prataph Kumar A_L Cyril Devi Sinaga Arumugam 73 Ade S. Damanik Ardiyansyah Nasution Muhammad Ishaq Porkas Lubis 74 Aulia Ramdhan Junita Azrini Wira Maryeli 75 David Hamonongan Muhammad Reza Farah Alia Pangaribuan 76 Theresia Wina Siagian Nur Liyana Bt. Ramli Nadia Zenni Andari 77 Dwi Herawati Ritonga Suhemi Fadhilah Putri 78 Sri Melati Muhammad Fadzar Sadli Harry Filia Marshanda 79 Shah Jahan Bin Mohamed Andro Asituah Sitorus Nur Syiadah 80 Mohd Tariq Diah Resti Ningsih Muhammad Fadil 81 Raihan Gopikrishan A_L Sathasivan Abu Musa 82 Tari Mediyanti Nor Fadzliyana Binti Mohd. Zainab Binti Zulkifly Hanif 83 Muhar Yuna Tanjung Radha Latifah Hanum Siregar Badrul Hisham 84 Martina Samosir T. Thoriq Liavarasi 85 Sirovenesia N. Banjarnahor Heryanto Reni Annisa Nasution 86 Sahril Effendi Ardina Dwi Utari Komathi 87 Siti Aishah Manan Mustazir Nur Arif Lutfi Hariz 88 Andrizal Yoesoef Muhammad Ari Irsyad Siti Nadiah 89 Erik Suhendra Donny Fatiha Lubis Suci Tria Meirisa 90 Munarja Muzakir Ratih Yulistika Utami Febriandry Pratama 91 Yuni Arcan Sianturi Chairunnisya Tengku Muhammad Reza 92 Muhammad Ginanjar Muhammad Fauzi Regina Kalista 93 Yusriwan Juanda Indra Kusuma Mardia Jafri Naldi 94 Filsi Elsa Novinda Arif Salatin Juli Wanto 95 Fitri Sari Saragih Sarah Masita Dely Sari Fitries 96 M. Teguh Prihardi Ikromi Dalimunthe Anuja Regoovaran 97 Steven Hutabarat Muhammad F. Fadly Winarsa Hardev Singh H_L Haral Singh 98 Suryani Miranda A.A Putri Daulay Lavanya Arumugam

144 99 Delken Kuswanto Mohammer Pasha Nur Hafizah Bt. Zakaria 100 Festi Rosika Nengsih Desni Khairani Lubis Remila Thevi Gopalakhrisnan 101 Hardi E. Sibagariang Riris Marito Sibarani Saravanan A_L Kannairan 102 Utri V. Situmorang Wasti Evelt Delano Dumma Sari Nasution 103 Ade A. Sitompul Dian Abdi Ashari Tengku Dewi Melza 104 Trisnasari Ernita Selviana Derry Heppi Pratiwi 105 Meina Ridha Teuku Reza Syahputera Sofyan Syafrinaldi Jafril 106 Cinta R. Siregar Satriyo Puso Widodo Abdullah Lutfi Bin Ismail 107 S. Sailaja Zaharuddin Aisyah Binti Mohd. Yunus 108 Siti Maisarah Yesanopa Sianturi Arrlina Bt. Asli 109 Farah Waheeda Ahmad Faraid Ferry Irawan Farah Nurwahidah bt. Shahrin 110 Norlin Zakaria Ribka Heswita Br. Sitepu Muhammad Akmal Bin Selamat 111 Lutfhi Alfinsyah Nur Izzati Azizan Zulhafiz Mufti Agung 112 Fardela lufiana Aimi Dayana Bt. Harun Nurul Asykin Bt. Abdul Hamid 113 Syafril Armansyah Muhammad Hakim Faiza Noriha Bt. Ali 114 Nur Hasni Muhammad Najiy B. Fauzi Muhammad Araft Muchtar 115 Achmad Yani Lyndon Thomas Fernandes Rizky Irwansyah 116 Brahma Ihsan Sazli Surya Andrias Fatwiadi Aulita Ginting 117 Ridha Putri Sjafli Abdurrahman Asysyarif Mohd. Khadafi Bin Wahab 118 Pirhot Siahaan T. Thanam Tamil Chelvan Franz Yosef Tarigan 119 Winda Erika Agustina Thamarainathaselvi A/P Heri Farnas Loganathan 120 Dessy Mawar Zalia Elpiani Br Norsofian Hassan Ali Shalina Kaur Depari 121 Dewi S. Simanjuntak Vimala Kulathuran V. Shatias 122 Desi Isnayanti Noor Baizura Naomi Saida br. Siregar 123 Nur Safirah Bt. Abdul Azis Ade Andriani Vivi Yovita 124 Logesh Sinnaiyah Sasikumar Balakrishnan Aidil Ananda 125 Siti Farihah M. Riza Deyuga Fila Affendy 126 Eryani MD Hatah Adrian G. Picauly Muhammad Hidayat Siregar 127 Eva Susanti DH Tissi Liskawini Putri Ganda Impola 128 Ganda M.L Samosir Leman Barus Milzam Rafdi Asmara 129 Sri Jaisantana Munindi Nova Theodora Sitorus Yenni Chandra 130 Erli Nur M. Sari Lubis O.K Ilham Abdullah Irsyam Rahayu Setiarini 131 Anggreini W.S Lubis Nur A. Syahfitri Hasibuan Dina Marini Sitanggang 132 Ayu Sitoningrum Crishtina S. Siregar Andy 133 Margaretha Simamora Pryasini suntaralinggam Diana Poetri Syafitri 134 Vidya Hestika Nur Hasimah Aila Namira Ketaren 135 Heikal Rama Darya Vinesh Raj Yohannes Susanto 136 Eka Sahrini Prasant A/L Bujan Wnda Oliysia 137 Hardian Optario Sinaga Siti Aishah Dhayalan

145 138 Esra Julianda Hajar Subashker 140 Aminuddin Sinaga Sri Maya Swarna 141 Florensia Elita Pratiwi Krishnina Marpaung Meutia Wardhanie Ganie 142 Reffi Ferdinal Cita Pujiati Sinulingga Alvan Trianda 143 Raja Oloan Doli Hrp Sasmita Raulina L. Toruan Andika Hernawan Novianda 144 Sari Indriyani Inda Arina Purba M. Nazril Rizky 145 Yolanda E.P.L Grace Donna Nova Ria S M. Afriyan 146 Rizal Kurniawan Aritonang Dashini A/P aramasepam Fransiska Dwi Putri 147 Arjuna Gitasmara Teruna P. Sarala Perumal M. Rangga Akbari Siregar Sinuhaji 148 Agrifa H. Halolo Nopita Hidayah M. Putra Mahmuddin 149 Chrishtia Puteri Nur Sabrina Riko Radityatama 150 Novella Goutama Chintya Prima Destariany Doli Catur Utomo 151 Rachmad Munawar Redha Dian Akbar Jasminder Kaur 152 Rini flora Doloksaribu Ardila Ika Miranty Kumaresan 153 Pratiwi Gusti Wahyu Ruqaiyah Rendy Susanto 154 Budil Tapatiwi Farhan Wijitha Varenni 155 Rini Yunigsih Zulkarnain Tambunan Sari Anggraini 156 Desi Puspa Andriani Siregar Ria Syiviana Pane Syafrina Yuni Vera Purba 157 Fairuza Laili Mohd. Rusyidan Bin Hilmi Sarifianna Pinem 158 Natasia Ria Widya Marosa M. Zainul Akbar 159 Diana Safra Selimin Ilham Fadli Hutabarat Alamsyah Faridz Siregar 160 Mohd. Faisjal Raza T. Annisa Vilonia Azis Yessa Setiara 161 Boby Harmoya Andre Budi Dhany Putra Harahap 162 Mohd. Akil Ribka Nopita Abdurrahim Maulana 163 Yunita Wulandari Carolus Trianda Samosir Fachri Chandra 164 Ramadan Syah Muhd. Afiq Afifi Nemas Adelina Lubis 165 Ade P. Romanauli Simaramare Suryanti Ridhona Tambunan 166 Thilakafati A/P P Tarmalingam Ahmad Zulfadli Nazariah 167 Shamsuria Bt. Abdullah Abdul Qaiyum Omar Muchtar Siregar 168 Dwi Maysaroh Arsa Fransisca E. M. Silalahi Juliana Gojali 169 Bona Anggi Pardede Nanda Utama Putra Nasution Lydia Friska Manalu 170 Said Munazar Rahmad Zulfahmi Lydia Sari Juanda 171 Andrico Naoli L. Tobing Zulfahmi Zulfa Siti Nur Aqilah 172 Yunidar Rahmi Muhammad Ilham Kosman Thivakar 173 Milda Ulfa Mohd. Khaliq Bin Mohd. Azmi Cristina 174 Mohd. Jafni Bin Jamaluddin Devi Adrianni Lubis Siti Zaharah 175 Hamida Putri Tri Wulandari Caesarina Arifah Nazwa Norain 176 Andika Rizky Lubis Ayunni Nazirah Mardhiah 177 Hendri Armanda Zaintama Andre Budi Hairina Bt. Zaiki 178 Siti Zuhroh Kaameny A/P Kathiravelu Arza Evitra Koedadin

146 179 Nova Rosalli Nursyazwani Ria Fitrani Nasution 180 Steven Guntur Salwa Bt. Rosli Jefri Winarto 181 Maynaga J.Pubalan Seelah Velusemy Khadjahtul Qubra Amizah 182 Rini Aptitasari Shankar A/L Ulaghanatan Lishalini 183 Kasman Habib Haziq Hakimi Sri Rohen Deva 184 Annisa Zuhrah Mohd. Danial Logavani Nodarajah 185 Dini Mahrani Mohd. Fahmi M. Halil Bin Zakaria 186 Nur Farah Ain Muhammad Suhaimi Vanitha 187 Muhammad Hafeez Ishak Nabilah Diane Crishtin Grayson 188 Astri Dewi Arlin Nik Nur Farah Ain Hannah Juanita 189 Yossie Willy Osmund Sinaga Noormaida Syairah Binti Muhammad 190 Ova Theodora Sitompul Nur Husna Carlo Maulana Akbar 191 Khairul Idzam Nur Shuhada Buvannes Sharlini 192 Siti Fadhilah Nasution Norliana Desmi Kara Putri 193 Mazdalifah Wahab Sharifah Nadira Vanijah Sri Raja 194 Muhammad Edi Syahputra Nst Siti Fatimah Arani 195 Royyan Asri Debora Marsaolina Intan Fadhilah 196 Huwainan Nisa Nst Farhana Sarah Diyana Engku Emila 197 Fernanda Hutahuruk Cut Yeni Meutia Perumal 198 Almoan Bungaran Nor Aishah Hishamuddin 199 Mohd. Khairul Anwar Widya Nelvi Pandia Wina Yulinda 200 Ismi Dian Rochimah Ashveen Kaur A/P Taram M. Firdaus Singh 201 Danni Fauza Rhani Dharsini A/P Latsmanan Jananee 202 Muhammad Yusuf Akbar Priya Naraynen 203 Rabiah Gemala Ashreen Kaur Gurucharan Singh 204 Syahiran Bt Muhammad Shamalee 205 Siti Aireena Ab. Karim Asha Parveen 206 Lpw Tiong Lim Urma 207 Ainul Nadhirah Desinta Noviasari 208 Lim Wei Jiun Sondang Jasmine Mustikasari 209 Mohd. Syakir Farid Syamil 210 Ahmad Hafiz Soraya Astria 211 Andi Raga Ginting Adif Faidz Bin Daud 212 Aniza Binti Abd. Rasyid Mohd. Jalaluddin Bin Jasmi 213 Aseh Haryani Rakhfinderjit Kaur Sandu 214 Nurul Nazwa Othman Opy Dewinta Mayangsari Nasution 215 Suriayani Febrina Siregar 216 Nuridayu Arifin Saiful Azam Bin Shabuddin 217 Wan N. Azlizana Bebi Putri Utami 218 Farah Bt. Ahmad Hulaimi Amirolevia Aviska

147 219 Nur Fahana Vanina Siregar 220 Lubaina Komathi 221 Nur Ijjati yani Khairul Fahmi 222 Ozrinalifah Wan Mohd. Suhafi 223 Rosefaezan M. Nizamuddin 224 Siti Diyana Nur Hidayah 225 Maisarah M. Naim 226 Mohammad Faiz Maarof Nur Faridjatul Ain 227 Zaitul itrii Siti Sofiya 228 Nur Naidah Azman Maisarah Maimunah 229 Ahmad Handayani Aimi Binti jaafar 230 Muhammad Naqib Nur Hadfizah 231 Muhammad Ariff Ummi Nazirah 232 Noraimi Kamarruddin Agus Salim Lubis 233 Lavney Vijay Moammar Andar 234 Prasilliya Anne Debby Lydianita Fachriza 235 Suraess Muthusamy Nurul Dalila 236 Aashreena Randhawa Nadia Affida 237 Luke Woon sy-cherng Nurkhairatul Ursiah 238 Zukhrofi Muzar Siti Nurayni 239 Ringgo Alfarisi Siti 240 Novreka Pratiwi Siayung Shazwani Binti Shabudin 241 Elfrida Cifro Shiva Prakash 242 Wina Sinaga Kusnida Aziati 243 Romauli Sirait Mohd. Uda 244 Elyani R Mohd. Hamdi Irsyad 245 Mohammad Imam Syahputra M. Suhairi 246 Siti Maysaroh Zaisuria Binti Azmi 247 Waldo Emirson Purba Crishtine Felicia 248 Thoddy rushida Surya Agust rajaguhubta 249 Harvintram 250 Mohd. Amir 251 M. Hafidz Bin Mohd. Zin 252 Hanis Binti Hasri 253 Farid Bin Noor Mohammed 254 Mohd. Fauzi 255 Jacinta Mary 256 Mohd. Imran Bin Yusoff 257 Hafizan Ariffin 258 Ummi Azmira 259 Narishni Latchumanan

148 260 Sarah Barbarakari 261 Sanjena 262 Prem Latta 263 Rajalaksmi Rajamongan 264 Azri Harif Bin Juhari 265 Sharifah Nur Umaymah 266 Fatika Sari Hasibuan 267 M. Afifi Fauzan 268 M. Syafiq Bin Bazin 269 Amir Hakimi 270 Izzati Binti Wan Maharuddin 271 Nur Farhanim 272 Hanny Fadhilah 273 Nor Azila Binti Muhd. Aris 274 Mimi Syakila 275 Ahmad Izzat 276 M. Ridzuan 278 Nor Azrin 279 Afrida Aryani Nst 280 Shalini 281 Thalani Nurasiya 282 Rendy Rahmadhan 283 M. Syukri Parsaulian 284 Dhiphen 285 Siti Raihana 286 Fasihah Binti Ahmad Zakil 287 Novi Rindi Fuzi Astuti 288 Azima Binti Othman 289 Hasinah Bt. Zainal Abiddin 290 Farah Nadjirah 291 Norasliza 292 Mohd. Mansor 293 Nurquin Fasya 294 Kasturi 295 Tania Gayle 296 Ummi Kaltsum Pulungan 297 Nursyaza Hazimah 298 Wan Nursakinah Wan Mohamed 299 Rahmad Gunawan 300 Rizky Irwansyah Sembiring 301 Fatwiady Apulita ginting

149 302 Mohd. Khadafi Bin Wahab 303 Franz Josef Tarigan 304 Adryansyah Can 305 Ratih Anindhita 306 Ade willa Sari 307 Vira Indhiratarnin 308 Wirta Hemika 309 Zul Bahri 310 Sofi Oktaviera Sinaga 311 Zona Azanya Vernanda 312 Rizki Cut Takasyima 313 Petty Atmadja 314 Evita Goretti Simarmata 315 Joshua Partogi Ferdinand L. Tobing 316 Silvi Hanisah Nasution 317 Ika Mariana Gultom 318 Dicky Yulianda 319 Rimba Iriandani Kembaren 320 Cindy Wijaya 321 Sudibio 322 Amy Tricynthia 323 Ferlianisa Maharani 324 Muhammad Mirwan 325 Marco Judika Hutagaol 326 Vivi Dina Anggraini 327 Vivy Khaleb Tobing 328 Melisa Ryska Sari 329 Herison Efrata 330 Lia Sofiana 331 Lia Chiurnan 332 Elisabeth Apriyenni Sianipar 333 Edi Carlen 334 Erniyanti Marwina 335 Bambang Arie Hidayat Dalimunthe 336 Lim Ru Xian 337 Noor Hanis Bt. Mohammad Rafee 338 Zulfadlhi Bin Mohd. Yunus 339 Thaneswaran 340 Lim See Theng 341 Fitry Hardina Sari Br. Ginting 342 Yansuri Nirwana Alim Nasution

150 343 Yessica Sheila Sitompul 344 Cindy Chias Arthy 345 Felicia Dewi 346 Fitri Armanti 347 Daniel Ginting 348 Sri Kumala Sari 349 Sheila Dhiene Putri 350 Sheila Maria Krishtina 351 Marisa Khairan Hazrina 352 Steffie Simpinano Solin 353 Sri melinda Kaban 354 Ren Amirah Fauziah Siregar 355 Rizki Astria Farindani 356 Dharma Yosua Sardol Simarmata 357 Antonius Leonardo Purba 358 Nenny Novita Sitohang 359 Cindy Ayuningtias Sitompul 360 Joko Pranoto 361 Octavianus Tanbunan 362 Friska Hotmaida Saragi 363 Nurul Ahya Nasihah 364 Rina Sinta Dhanu 365 Michelle Hendriani 366 Janice 367 Christami Octavia 368 Dwi Fenny Amir 369 Dora Sianturi 370 Ranap Hadiyanto Gultom 371 Aula Lestari Sihite 372 Finisia Angkasa 373 Irma Melina 374 Florensius Ginting 375 Irvan Marcel Chewardy 376 Herman William Parlindungan 377 Neareshiman 378 Noor Aziela Binti Roslan 379 Risna Wati 380 Chaterine Tamarai 381 Erny Tandanu 382 Tri Setia Negara Sinulingga 383 Mariyeti Kemuning Sari Nasution

151 384 Cut Azni Zahara 385 Seysila Clarissa 386 Candora Aronta Tambunan 387 Chintya Ayu Meritha 388 Efrina Meyfani Ramadania 389 Ika Trelinda Sabine Girsang 390 Wee Yong Qin 391 Alland Angel Barth Kewas 392 M. Hasbi Assaidqi 393 Desy Kartika Tama 394 Deborah Pratiwi Situmorang 395 Dewi Levana Diandra 396 Fatwa Sitta 397 Tengku Benyamin 398 Mhd. Akbar Arvy 399 Pebri Warita Pulungan 400 Shelly Rose 401 Arifai Lumbangaol 402 Betaria Marito Hutauruk 403 Jansen 404 Hadi Marzuki 405 Edwin Batara Saragih 406 Zenth 407 Andri Sunata 408 Okto Mara Fandi Harahap 409 Sejahtera Surbakti 410 Andrian Nurrachman Tambunan 411 Nur Latifah 412 Siti Khadizah 413 Nur Zafirah 414 Muhd. Yassir 415 Epifania Yoan Theresa Ginting 416 Gessy Adet Lusiana Siorus 417 Renni Honesti Afkar 418 Rocky Malindo Sidabutar 419 Roni Armanda Tarigan 420 Ambro Henri Sihite 421 Frida Roosvienda 422 Putri Rasmi Sari 423 Dyana Novia 424 Grace Crishtine

152 425 Syafrinaldi Jafril 426 Derry Heppy Pratiwi 427 Tengku Dewi Meija 428 Mangrinov Azania 429 Maulana Taufik 430 Sari Mutiara 431 Kiki Anggarita 432 Lia Anjelina 433 Shalli Madina Nasution 434 Vani Triana 435 Suryawani 436 Friska Meutia Lubis 437 Aulia Rahman 438 Ira Una Muna 439 Geetha 440 Sumitha 441 Sharmini 442 Hantono S 443 Deffy Mira Ardianty 444 Khairuddin Hamdani Hasibuan 445 Novira Sulfianty 446 Vinisia 447 Yuri Onasofia Lestari 448 Nor Fadhilah 449 Ryan Ferdiyan 450 Novitasari Sihaloho 451 Talenta Audita Butar Butar 452 Arthur Monang Kharisma 453 Rumiris Siagian 454 Yusrina Fauziah 455 R. Andika Dwi Cahyadi 456 Mhd. Azhari Daulay 457 Soffyra Jelita 458 Dona Rumondang Nst 459 Logadasan Raja

153 GAMBAR 1 Gedung Fakultas Kedokteran beserta mahasiswa angkatan pertama Fakultas Kedokteran USU Sumber: FK_univ._sumut GAMBAR 2 Gedung Fakultas Kedokteran USU pada tahun 2009

154 Sumber: www//:http_harianwaspada.com GAMBAR 3 Gedung Fakultas Kedokteran USU pada tahun 2012 Sumber: www//:http.usu.com

155 GAMBAR. 4 Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU di Binjai Sumber: www//:http_pengabdian_para_calon_doktermuda.com GAMBAR 5 Penulis dengan nara sumber, Prof. Chairuddin P. Lubis, D.T.M&H., Sp.A.(K), sedang melakukan wawancara di Restoran Hotel Polonia, Medan (Sabtu, 23 September 2016)

156 Sumber: Dokumentasi Milik Pribadi Penulis dengan nara sumber, dr H Syahrial R Anas MHA, sedang melakukan wawancara di Restoran Hotel Polonia, Medan (Sabtu, 23 September 2016)

157 Sumber: Dokumentasi Milik Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam bidang pendidikan khususnya di Sumatera Timur. perkembangan sehingga kekuasan wilayahnya semakin luas, disamping

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam bidang pendidikan khususnya di Sumatera Timur. perkembangan sehingga kekuasan wilayahnya semakin luas, disamping BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya bagi manusia untuk mencapai suatu tingkat kemajuan, sebagai sarana untuk membebaskan dirinya dari keterbelakangan, dan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di

Lebih terperinci

PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN

PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN 1908 1928 SKRIPSI Oleh Citra Yuliyanti Eka Pertiwi NIM 080210302021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

Dikerjakan. Edi Handoko DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Dikerjakan. Edi Handoko DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 JAMAIYAH MAHMUDIYAH LI THALIBIL KHAIRIYAH DI KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT (1912-1944) SKRIPSI SARJANA Dikerjakan O L E H Edi Handoko 050706032 DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri pada 1849 di Weltevreden, Batavia. Sekolah ini selanjutnya mengalami berbagai perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Manusia yang ingin mencapai tingkat kemajuan harus menempuh pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Namun

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keresidenan Tapanuli adalah wilayah administrasi Hindia Belanda yang berdiri pada tahun 1834. Keresidenan Tapanuli dipimpin oleh seorang Residen yang berkedudukan

Lebih terperinci

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan. Jiwa (Ribu) Persentase (%) 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 12.55 11.51 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus

Lebih terperinci

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Provinsi Sumatera Utara: Demografi Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada

Lebih terperinci

POTENSI SITUS DI KECAMATAN SIANJUR MULA- MULA KABUPATEN SAMOSIR DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA ( )

POTENSI SITUS DI KECAMATAN SIANJUR MULA- MULA KABUPATEN SAMOSIR DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA ( ) POTENSI SITUS DI KECAMATAN SIANJUR MULA- MULA KABUPATEN SAMOSIR DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA (1995-2010) SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H JUNITA I SITUMORANG NIM :130706052 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengangguran merupakan suatu topik yang tidak pernah hilang dalam sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah istilah bagi orang yang

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA ii PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA 140823016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini didiami oleh beberapa kelompok etnis yaitu Etnis Melayu, Batak Karo dan Batak Simalungun.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) LAMPIRAN Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut / Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) / 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nias 3.887.995 4.111.318 13.292.683.44 14. 046.053.44

Lebih terperinci

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI GAMBIR DI DESA AORNAKAN II KECAMATAN PERGETTENG-GETTENG SENGKUT KABUPATEN PAKPAK BHARAT

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI GAMBIR DI DESA AORNAKAN II KECAMATAN PERGETTENG-GETTENG SENGKUT KABUPATEN PAKPAK BHARAT KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI GAMBIR DI DESA AORNAKAN II KECAMATAN PERGETTENG-GETTENG SENGKUT KABUPATEN PAKPAK BHARAT 1995-2010 SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H ROSIDA HERNAWATI PASARIBU NIM :130706040

Lebih terperinci

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 39 BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 3.1. Karakteristik Kemiskinan Propinsi Sumatera Utara Perkembangan persentase penduduk miskin di Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

STRATEGI PENDIDIKAN BELANDA PADA MASA KOLONIAL DI INDONESIA

STRATEGI PENDIDIKAN BELANDA PADA MASA KOLONIAL DI INDONESIA STRATEGI PENDIDIKAN BELANDA PADA MASA KOLONIAL DI INDONESIA Sangkot Nasution Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SumateraUtara Abstrak: Tujuan dari sekolah yang didirikan oleh Zending adalah untuk

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA Karya Tulis SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA. 2006 PROVINSI SUMATERA UTARA Murbanto Sinaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan yang akan datang akan dicatat dalam peristiwa sejarah. Dengan ketiga cakupan

BAB I PENDAHULUAN. dan yang akan datang akan dicatat dalam peristiwa sejarah. Dengan ketiga cakupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Segala aktivitas manusia didunia ini yang terjadi di masa lampau, sekarang dan yang akan datang akan dicatat dalam peristiwa sejarah. Dengan ketiga cakupan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 31/05/12/Thn. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II. Letak dan Lokasi Penelitian Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU)

BAB II. Letak dan Lokasi Penelitian Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) BAB II Letak dan Lokasi Penelitian 2.1. Sejarah (USU) sebagai salah satu universitas negeri yang ada di Sumatera Utara sebagai wadah untuk mencerdaskan kehidupan kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita

Lebih terperinci

PERAN DAN UPAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SUMATERA UTARA. Oleh: Chairuddin Panusunan Lubis

PERAN DAN UPAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SUMATERA UTARA. Oleh: Chairuddin Panusunan Lubis PERAN DAN UPAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SUMATERA UTARA Oleh: Chairuddin Panusunan Lubis Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara didirikan pada Tahun 1952

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) PADA RUMAH SAKIT GRAND MEDISTRA LUBUK PAKAM SKRIPSI

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) PADA RUMAH SAKIT GRAND MEDISTRA LUBUK PAKAM SKRIPSI IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) PADA RUMAH SAKIT GRAND MEDISTRA LUBUK PAKAM SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 (S-1) pada Departemen

Lebih terperinci

BIOGRAFI MOHAMMAD SAID ( ) Skripsi Sarjana. Dikerjakan. Oleh. Nama : Royandi Hutasoit. Nim : DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

BIOGRAFI MOHAMMAD SAID ( ) Skripsi Sarjana. Dikerjakan. Oleh. Nama : Royandi Hutasoit. Nim : DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA BIOGRAFI MOHAMMAD SAID (1902-1995) Skripsi Sarjana Dikerjakan Oleh Nama : Royandi Hutasoit Nim : 080706020 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 1 Diterima Oleh:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Manusia selalu menghadapi masalah untuk bisa tetap hidup. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang dan jasa yang tersedia dibandingkan jumlah kebutuhan manusia

Lebih terperinci

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba , Laporan Provinsi 105 Sumatera Rumah Balai Batak Toba Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera. Rumah ini terbagi atas dua bagian, yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon. Jabu parsakitan

Lebih terperinci

SEJARAH GEREJA METHODIST BERBAHASA BATAK DI MEDAN

SEJARAH GEREJA METHODIST BERBAHASA BATAK DI MEDAN SEJARAH GEREJA METHODIST BERBAHASA BATAK DI MEDAN 1957-1961 SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA : HISKIA SITOMPUL NIM : 050706033 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana untuk mendirikan provinsi-provinsi baru di Indonesia. Pembentukan provinsi baru ini didasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada

Lebih terperinci

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah kepulauan yang besar yang terdiri dari ribuan pulau, memiliki alam yang kaya, tanah yang subur dan ratusan juta penduduk. Di samping

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 147.810 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 33.896 TON,

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG MEDAN ( )

TERBENTUKNYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG MEDAN ( ) TERBENTUKNYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG MEDAN (1952-1985) SKRIPSI SARJANA DISUSUN O L E H NAMA :DARU IRAWADI NIM :020706015 DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR RESOR IMIGRASI POLONIA. Indonesia dan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR RESOR IMIGRASI POLONIA. Indonesia dan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan pada awalnya merupakan BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR RESOR IMIGRASI POLONIA Medan sebagai ibu kota Propinsi Sumatera Utara adalah kota kelima terbesar di Indonesia dan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 No. 29/05/12/Thn. XX, 5 Mei 2017 IPM PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 MEMASUKI KATEGORI TINGGI Pembangunan manusia di Sumatera

Lebih terperinci

DAFTAR MoA USU TAHUN 2007

DAFTAR MoA USU TAHUN 2007 DAFTAR MoA USU TAHUN 2007 No. Instansi Pelaksana dari USU Perihal Mulai Berakhir 1. Dinas Koperasi dan UKM LP3M - Pengkajian dan Pengembangan Koperasi dan Apr-07 Apr-11 Kabupaten UKM serta Pengembangan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA GUNUNGSITOLI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM KOTA GUNUNGSITOLI TAHUN 2016 SEBESAR 66,85 No. 01/12785/06/2017, 11 Juli 2017 Pembangunan manusia di Kota Gunungsitoli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia, peran pemuda tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dapat kita ketahui dari sejak masa lahirnya Budi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. TATA CARA PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN PETISAH

LAPORAN TUGAS AKHIR. TATA CARA PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN PETISAH LAPORAN TUGAS AKHIR TATA CARA PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN PETISAH O L E H NAMA : ALDI FAISAL NIM : 102600044 Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir disetiap negara berkembang kemiskinan selalu menjadi trending topic yang ramai dibicarakan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menempati urutan

Lebih terperinci

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI ANDALIMAN DI DESA RIARIA KECAMATAN POLLUNG TAHUN Dra. Sri Pangestri Dewi Murni, M.A.

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI ANDALIMAN DI DESA RIARIA KECAMATAN POLLUNG TAHUN Dra. Sri Pangestri Dewi Murni, M.A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI ANDALIMAN DI DESA RIARIA KECAMATAN POLLUNG TAHUN 1994-2005 SKRIPSI DIKERJAKAN OLEH: NAMA :TORNULI SIREGAR NIM :120706038 Pembimbing Dra. Sri Pangestri Dewi Murni, M.A. NIP.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam mengelola keuangan yang menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan 12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun Lampiran 1 Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012 Kabupaten/Kota Luas Panen (ha) Produksi (ton) Rata-rata Produksi (kw/ha) Nias 9449 30645 32.43 Mandailing Natal 37590

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata Methodist adalah banyak atau macam cara dalam tata cara beribadah (tidak

BAB I PENDAHULUAN. kata Methodist adalah banyak atau macam cara dalam tata cara beribadah (tidak BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kata Methodist berasal dari kata Method yang artinya cara, jadi arti dari kata Methodist adalah banyak atau macam cara dalam tata cara beribadah (tidak monoton).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Setiap manusia tidak pernah lepas dari namanya pendidikan karena pendidikan itu merupakan langkah dasar bagi setiap orang untuk melangkah pada jenjang berikutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. Setiap daerah memiliki suku asli dengan adatnya

Lebih terperinci

KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI BURUH KEBUN TANJUNG KASAU TAHUN

KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI BURUH KEBUN TANJUNG KASAU TAHUN KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI BURUH KEBUN TANJUNG KASAU TAHUN 1970-2005 SKRIPSI SARJANA Dikerjakan O L E H Nama : Sri Handayani Nim : 130706003 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

PENGARUH POLITIK ETIS TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh: Melinda Vikasari NIM

PENGARUH POLITIK ETIS TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh: Melinda Vikasari NIM PENGARUH POLITIK ETIS TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN 1901-1942 SKRIPSI Oleh: Melinda Vikasari NIM 060210302106 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Pendidikan itu diperoleh dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan (growth) merupakan awal proses pembangunan suatu negara. Pembangunan suatu negara diharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota Kabupaten ini berada di Lubuk Pakam. Kabupaten Deli Serdang di kenal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan Pada awal abad ke 20 ada keinginan dari golongan orang Belanda untuk mengubah cara penjajahannya di Indonesia,

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 39/07/12/Thn.XIX, 01 Juli 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA SUMATERA UTARA 2015 MENCAPAI 69,51. Pembangunan manusia di Sumatera

Lebih terperinci

KEHIDUPAN TRANSMIGRAN JAWA DI DESA SUKA DAMAI, KECAMATAN GEREUDONG PASE, KABUPATEN ACEH UTARA ( ) Skripsi Sarjana. Dikerjakan NIM :

KEHIDUPAN TRANSMIGRAN JAWA DI DESA SUKA DAMAI, KECAMATAN GEREUDONG PASE, KABUPATEN ACEH UTARA ( ) Skripsi Sarjana. Dikerjakan NIM : KEHIDUPAN TRANSMIGRAN JAWA DI DESA SUKA DAMAI, KECAMATAN GEREUDONG PASE, KABUPATEN ACEH UTARA (1987-2000) Skripsi Sarjana Dikerjakan O L E H Nama : Dewi Sartika NIM : 080706001 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS

Lebih terperinci

POLA RELASI SOSIAL PETANI DENGAN BURUH TANI DALAM PRODUKSI PERTANIAN

POLA RELASI SOSIAL PETANI DENGAN BURUH TANI DALAM PRODUKSI PERTANIAN POLA RELASI SOSIAL PETANI DENGAN BURUH TANI DALAM PRODUKSI PERTANIAN (Studi Deskriptif Masyarakat Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL DAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP KABUPATEN/KOTA DI TINGKAT PROVINSI DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 diisi berdasarkan formulir Model DB1 PPWP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno,1985). Sedangkan tujuan pembangunan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN SKRIPSI OLEH : RIVAI IDRIS NIM :

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN SKRIPSI OLEH : RIVAI IDRIS NIM : KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik OLEH : RIVAI IDRIS NIM : 130921042 PROGRAM

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH DI BANDA ACEH ( )

PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH DI BANDA ACEH ( ) PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH DI BANDA ACEH (1923-1943) SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA : ALFIAN NIM : 080706003 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Pembimbing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan salah satu fakultas dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN TAHUN telah dibangun berbagai fasisilitas yang menunjang dalam bidang perkebunan seperti

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN TAHUN telah dibangun berbagai fasisilitas yang menunjang dalam bidang perkebunan seperti BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN TAHUN 1945-1949 Pada awal kemerdekaan kota Medan adalah alah satu kota yang tergolong maju di Indoneisa. Sebagai kota yang berkembang dari perkebunan,pada masa kolonial,di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh suatu bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat. Salah satu

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM.

PEDOMAN PRAKTIKUM. PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Lebih terperinci

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015 BPS KABUPATEN ASAHAN No. 02/10/1208/Th. XIX, 24 Oktober 2016 KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015 Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Asahan tahun 2015 sebanyak 85.160 jiwa (12,09%), angka ini bertambah sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya yang luar biasa. Selain budaya, Indonesia juga merupakan negara yang mempunyai berbagai macam

Lebih terperinci

Departemen Sejarah. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara. Medan PERKEMBANGAN SUKU BANJAR DI DESA JARING HALUS KECAMATAN

Departemen Sejarah. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara. Medan PERKEMBANGAN SUKU BANJAR DI DESA JARING HALUS KECAMATAN PERKEMBANGAN SUKU BANJAR DI DESA JARING HALUS KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT (1989-2000) SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H Nama : Rudi Pariyadi NIM : 090706021 Departemen Sejarah Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ( )

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ( ) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN (1982-2002) Skripsi Sarjana Disusun Oleh : Fernatin Mauli R 060706018 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 236/PA/2009 TENTANG KUASA PENGGUNA ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2010 DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 21/03/12/Th. XVIII, 2 Maret 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUMBAN SILINTONG KECAMATAN BALIGE ( )

PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUMBAN SILINTONG KECAMATAN BALIGE ( ) PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUMBAN SILINTONG KECAMATAN BALIGE (1990-2003) SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA : EKO RENOLD TAMBUNAN NIM : 080706018 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang baru menginjak usia 8 tahun ini diresmikan tepatnya pada 15

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA. (Studi Analisis Etnografi Tentang Identitas Etnis Mahasiswa Etnis Tionghoa dalam

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA. (Studi Analisis Etnografi Tentang Identitas Etnis Mahasiswa Etnis Tionghoa dalam KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Analisis Etnografi Tentang Identitas Etnis Mahasiswa Etnis Tionghoa dalam Kompetensi Komunikasi dengan Mahasiswa Pribumi di Kalangan Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN 1908-1928 SKRIPSI Oleh Chita Putri Lustiahayu NIM 090210302024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan satu dari sekian bangsa yang pernah mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa yang dijajah bangsa lain.

Lebih terperinci

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurun waktu 1945-1949, merupakan kurun waktu yang penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Karena Indonesia memasuki babakan baru dalam sejarah yaitu masa Perjuangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Pada tanggal 4 Juli 1952, di hadapan Notaris Soetan Pane Paruhum di Medan

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Pada tanggal 4 Juli 1952, di hadapan Notaris Soetan Pane Paruhum di Medan BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Pada tanggal 4 Juli 1952, di hadapan Notaris Soetan Pane Paruhum di Medan didirikan sebuah Yayasan diketuai oleh Gubernur Sumatera Utara,

Lebih terperinci

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Filariasis atau Elephantiasis atau disebut juga penyakit kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui gigitan berbagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

PENGARUH IRIGASI DAN MEKANISASI PERTANIAN TERHADAP PETANI DI

PENGARUH IRIGASI DAN MEKANISASI PERTANIAN TERHADAP PETANI DI PENGARUH IRIGASI DAN MEKANISASI PERTANIAN TERHADAP PETANI DI DESA SIPOLDAS KECAMATAN PANEI (1990-2000) SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H Nama : ELEGUS NAPITUPULU Nim : 080706017 DEPARTEMEN SEJARAH FAKULTAS

Lebih terperinci

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5453 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 164) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem * ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan persebaran

Lebih terperinci

BAB II GEOGRAFI DAN MASYARAKAT. Bengkalis di sebelah Tenggara, dan Selat Malaka di bagian Timur Laut. 14 Luas

BAB II GEOGRAFI DAN MASYARAKAT. Bengkalis di sebelah Tenggara, dan Selat Malaka di bagian Timur Laut. 14 Luas BAB II GEOGRAFI DAN MASYARAKAT 2.1 Selayang Pandang Sumatera Timur Ruang lingkup geografi sebagai unit analisis penelitian ini adalah Daerah Sumatera Timur. Sumatera Timur terletak diantara garis Khatulistiwa

Lebih terperinci

SOLIDARITAS PADA MASYARAKAT MARGINAL DI PERKOTAAN

SOLIDARITAS PADA MASYARAKAT MARGINAL DI PERKOTAAN SOLIDARITAS PADA MASYARAKAT MARGINAL DI PERKOTAAN Studi deskriptif Pada Anggota Lembaga Keuangan Masyarakat Kota (LKMK) Keska Kelurahan Sei Mati, Lingkungan XII Medan Maimun SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi

Lebih terperinci

PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI TENTANG NILAI-NILAI KEMANUSIAAN SKRIPSI

PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI TENTANG NILAI-NILAI KEMANUSIAAN SKRIPSI PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI TENTANG NILAI-NILAI KEMANUSIAAN SKRIPSI Oleh Safina Lukman Hakim NIM 100210302072 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka dimana, sebagian besar interaksi adalah sekelompok manusia yang bekerja

Lebih terperinci