BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa
|
|
- Lanny Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan satu dari sekian bangsa yang pernah mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa yang dijajah bangsa lain. Cukup l\ama bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda. Kemudian dilanjutkan oleh bangsa Jepang selama 3,5 tahun yang meninggalkan bekas luka yang menyakitkan pada hati rakyat Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia cukup membuat goresan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia (Hendri F. Isnaeni dan Apid, 2008:4 dan 24). Pendudukan Jepang tidak berlangsung lama dari bulan Mei 1942 sampai Agustus 1945, sejak awal kedatangannya Jepang sudah melancarkan propaganda dan janji-janjinya kepada rakyat Indonesia tetapi hal itu hanyalah sebuah janji belaka. Orientasi yang sebenarnya lebih pada upaya eksploitasi sumber alam, memobilisasi sumber daya manusia, serta mengupayakan sumber daya kerja untuk keperluan industri dan angkatan perang Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Kolonialisasi telah menghancurkan kepercayaan rakyat kepada dirinya sendiri dan telah menimbulkan kompleks inferioritas di mana orang kulit putih dianggap sebagai makhluk yang luar biasa dengan kemampuan yang tanpa batas. Itulah sebabnya mengapa Jepang ingin membebaskan rakyat dari sihir 1
2 Kolonial. Mereka mendorong rakyat untuk yakin bahwa orang Indonesia mampu memerintah dirinya sendiri (Nugroho Notosusanto, 1979:11). Mulamula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan tanah airnya. Itulah sebabnya maka tentara Jepang dianggap sebagai pembabas rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda (Sagimun, 1985:25-26). Pendudukan Jepang memberikan pengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, serta pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah Jepang mendayagunakan bidang ini untuk menanamkan pengaruhnya, seperti: pemerintahan Jepang sadar akan pentingnya peran kaum pemuda dalam menciptakan lingkungan baru dimana kepentingan Jepang akan akan terwujud apabila semangat itu tumbuh didalam jiwa setiap pemuda di Indonesia, salah saru sarana yang dipakai untuk mempengaruhi kaum muda ialah sarana pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan khusus. Yang dimaksud dengan pendidikan umum ialah, sekolah rakyat (Sekolah Dasar) dan sekolah menengah. Pendidikan khusus yang dimaksud adalah pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Jepang (Sartono Kartodirdjo, Marwati Djoned Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, 2008:43). Pengadaan kembali pendidikan formal bagi anak-anak Indonesia khususnya pada jenjang Sekolah Dasar oleh pemerintah Jepang telah diatur dan ditetapkan dalam Undang-Undang No.12 dan Aturan tentang Sekolah. Salah satu ciri yang menonjol dalam penyelenggaraan pendidikan masa 2
3 pemerintahan Jepang adalah dengan menghapuskan sistem diskriminasi dan dualisme dalam pendidikan yang menekankan perbedaan yang menyolok antara pendidikan di sekolah Belanda dan sekolah pribumi. Berdasarkan Undang-Undang No. 12 tentang pembukaan sekolah dan aturan tentang sekolah, menetapkan bahwa sekolah-sekolah pada masa pemerintahan Belanda yang ditutup akibat peralihan kekuasaan antara Belanda ke Jepang akan dibuka kembali pada tanggal 29 April Sekolah dasar pada masa pemerintahan Belanda seperti Volksshcool (Sekolah Desa), Sekolah Kelas Dua atau sekolah pribumi lengkap (Volledige Tweede Klas School), Hollands Inlandse School (HIS), Schakelschool di masa pendudukan Jepang semua berganti nama menjadi Sekolah Rakyat (Kan Pō, 2603/1943, hal 12, 33). Sebelum kekuasaan Belanda beralih ke tangan Jepang, sekolah-sekolah dari Jenjang atau tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama banyak didirikan di Ambarawa, seperti : 1. Tingkat Sekolah Dasar: Sekolah Desa (Volksshcool) 3 tahun, Hollands Chinese School (HCS) 6 tahun, Hollands Inlandse School (HIS) 6 tahun, Schakelschool 5 tahun. 2. Tingkat Sekolah Menengah Pertama: Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Beralihnya kekuasaan Belanda kepada Jepang mengakibatkan terjadinya perubahan di bidang pendidikan. Pendidikan masa Jepang mengalami perubahan besar, perbedaan status sosial dihapus dan sekolahsekolah yang setingkat diseragamkan. Adapun tujuan pendidikannya adalah 3
4 1. Untuk membentuk tenaga di bidang militer yang dapat dipergunakan untuk membantu Jepang dalam melanjutkan peperangannya dengan tentara Sekutu (Inggris dan Amerika). Oleh karena itu selain diselenggarakan pendidikan militer secara khusus, pelajaran yang diutamakan di sekolah-sekolah adalah gerak badan atau taiso agar para murid dipersiapkan sebagai tenaga di medan tempur. 2. Untuk menanamkan rasa hormat dan kagum terhadap Jepang, oleh karena itu pelajaran bahasa dan kebudayaan Jepang diajarkan di semua sekolah (Sumarwoto, 2004:72 dan 77) Pada masa pemerintahan militer Jepang pendidikan tingkat Sekolah Dasar dijadikan satu macam saja yaitu Sekolah Dasar 6 tahun. Penyeragaman tersebut hanya untuk memudahkan pengawasan sekolah-sekolah tersebut, baik dalam isi maupun dalam hal penyelenggaraannya (Sartono Kartodirdjo, 1975:170). Di Ambarawa Sekolah Rakyat (SR) atau Kokumin Gakko didirikan setelah Undang-Undang dan Aturan tentang penyelenggaraan sekolah rakyat dikeluarkan. Pada masa pendudukan Jepang kesempatan belajar yang sama tanpa membedakan status sosial atau golongan penduduk diperoleh dan terbuka lebar bagi anak-anak yang telah genap dan diatas usia 6 tahun serta anak-anak peralihan dari sekolah masa pemerintahan Belanda. Pendidikan pada masa Jepang lebih menitik beratkan pada membentukan kader-kader guna mempelopori serta melaksanakan konsepsi kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Dengan demikian, kebijakan pendidikan yang meliputi semua 4
5 aspek dalam penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintahan Jepang tidak terlepas dari kepentingannya untuk mencapai cita-cita kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Sejalan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat (SR) Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa. D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta memperluas pengetahuan tentang Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa. b. Manfaat Praktis 1. Mengenalkan kepada masyarakat mengenai Sistem Pendidikan dan Pengajaran Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang Di Ambarawa 2. Memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan sejarah pada khususnya yaitu mengenai materi sejarah lokal. 5
BAB V PENUTUP. Penyeragaman pada tingkat atau jenjang pendidikan dilaksanakan secara
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan pembahasan tulisan ini dapat diketahui bahwa masa pemerintahan Jepang tahun 1942-1945 memberikan pengaruh dan perubahan terutama dalam bidang pendidikan.
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN MASA PENDUDUKAN JEPANG DI AMBARAWA
SISTEM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN MASA PENDUDUKAN JEPANG DI AMBARAWA Debby Ade Cahya Wijaya, Wahyu Purwiyastuti, Emy Wuryani FKIP Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pendidikan Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan
Lebih terperinciIndikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah
BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pendudukan Jepang di Indonesia Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah meletuskan suatu perang di Pasifik. Pada tanggal 8 Desember 1941
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Pendidikan itu diperoleh dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di
118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang dalam kaitannya dengan pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendudukan Jepang di Indonesia merupakan bagian dari rangkaian politik imperealismenya di Asia Tenggara. Kedatangannya di Indonesia merupakan bagian dalam usahanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam bidang pendidikan khususnya di Sumatera Timur. perkembangan sehingga kekuasan wilayahnya semakin luas, disamping
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya bagi manusia untuk mencapai suatu tingkat kemajuan, sebagai sarana untuk membebaskan dirinya dari keterbelakangan, dan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945) merupakan bagian periode yang penting menyangkut bangsa Indonesia. Pada masa tersebut telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.
BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1954 TENTANG JAMINAN YANG BERUPA PENSIUN DARI PEMERINTAH BAGI GURU SEKOLAH RAKYAT NEGERI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1954 TENTANG JAMINAN YANG BERUPA PENSIUN DARI PEMERINTAH BAGI GURU SEKOLAH RAKYAT NEGERI Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa berhubung
Lebih terperinciLATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG
LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG Jepang datang ke Indonesia karena: Ingin menguasai wilayah Asia-Pasifik pada Perang Dunia II Menyerahnya Belanda ke tangan Jepang pada 8 Maret 1942, di Kalijati Mencari
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu
Lebih terperinciBurma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan
sistem satu partai atau partai tunggal dalam bidang pemerintahan. Oleh karena itu, semua partai politik termasuk AFPFL dihilangkan. Ne Win menganggap bahwa banyaknya partai politik akan mengacaukan pemerintahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode historis. Menurut Kuntowijoyo, (1994: xii), metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode 1945-1949 merupakan tahun-tahun ujian bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena selalu diwarnai dengan gejolak dan konflik sebagai usaha untuk merebut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunant. Bemula dari perjalanan bisnis yang Ia lakukan, namun pada. Kota kecil di Italia Utara bernama Solferino pada tahun 1859.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palang Merah terbentuk dari situasi sulit di dunia seperti peperangan dan bencana alam. Awal mula terbentuknya Palang Merah yaitu pada abad ke-19, atas prakarsa seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. ayah kandungnya baru dia ketahui setelah ia lulus sekolah AMS (Algemene
BAB VI KESIMPULAN Wilopo lahir di Purworejo pada 21 Oktober 1909. Wilopo merupakan anak angkat dari Prawirodiharjo. Ayah kandung Wilopo adalah orang yang selama ini dikenal sebagai pamannya yaitu Soedjono
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN... HALAMAN SAMPUL DALAM... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... MOTTO...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DEPAN... HALAMAN SAMPUL DALAM... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulisan skripsi tentunya tidak lepas dari kajian pustaka yang didasarkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1954 TENTANG JAMINAN YANG BERUPA PENSIUN DARI PEMERINTAH BAGI GURU SEKOLAH RAKYAT NEGERI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1954 TENTANG JAMINAN YANG BERUPA PENSIUN DARI PEMERINTAH BAGI GURU SEKOLAH RAKYAT NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses terbentuknya Organisasi Militer di Indonesia, ditandai dengan masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945. Proses pembentukan tersebut terjadi ketika bangsa Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kolonialisme, Jepang merupakan negara pertama di Asia yang memiliki pandangan dan aksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kolonialisme, Jepang merupakan negara pertama di Asia yang memiliki pandangan dan aksi kolonialisme. Kolonialisme Jepang memang pada akhirnya menjadi kolonialisme
Lebih terperinciAKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA
AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN PARADIGMA. Secara etimologi konsep tinjauan pustaka terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Tinjauan Historis Secara etimologi konsep tinjauan pustaka terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan historis. Dalam Kamus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan utama pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam perkembangan masyarakat dewasa ini. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan utama pada masyarakat modern, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah itu makin lama makin kabur, dan akhirnya keasliannya akan hilang sama sekali dan tinggal
Lebih terperinciA. Desentralisasi Memengaruhi Profesionalisme Guru
BAB I PENDAHULUAN A. Desentralisasi Memengaruhi Profesionalisme Guru Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciMeneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso.
Meneladani Sikap Pahlawan Kita, Yos Sudarso. Gambar: Yos Sudarso tahun 1960 (sumber: Wikipedia) Laksamana Madya Yosaphat Sudarso, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Yos Sudarso, merupakan pahlawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan
BAB V KESIMPULAN Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan suatu bukti perwujudan dari tekad dan kehendak Bangsa Indonesia
Lebih terperinciTINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN
TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN 1945-1949 (Skripsi) Oleh Fitri Diantuti PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Revolusi Revolusi dipahami sebagai proses yang sangat luar biasa, sangat kasar, dan merupakan sebuah gerakan yang paling terpadu dari seluruh gerakan-gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu
Lebih terperinciBAB II HINDIA BELANDA PADA AWAL ABAD XX DAN MUNCULNYA GERAKAN NASIONAL
BAB II HINDIA BELANDA PADA AWAL ABAD XX DAN MUNCULNYA GERAKAN NASIONAL A. Politik Etika di Hindia Belanda Tahun-tahun permulaan abad ke-20 ditandai dengan perkembangan ekonomi yang pesat dan perluasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang mampu melakukan olah cipta sebab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang mampu melakukan olah cipta sebab manusia memiliki pengetahuan. Pengetahuan adalah sumber pokok kekuatan manusia dan pengetahuan
Lebih terperinciKondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan
Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kedudukan Jepang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang Dunia II di Asia Pasifik. Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008
MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH: SEJARAH PENDIDIKAN JURUSAN: PENDIDIKAN SEJARAH Disusun Oleh: Dr. Dyah Kumalasari, M.Pd FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 1 Media Pembelajaran M.K.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan
Lebih terperinciDari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu
11 Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu runtutan peristiwa yang didalamnya terdapat bagian- bagian tertentu yang saling berhubungan dalam suatu perubahan. Pengambilalihan
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAGELARAN KETOPRAK SMP KANISIUS GIRISONTA TANGGAL 7 MARET 2014
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAGELARAN KETOPRAK SMP KANISIUS GIRISONTA TANGGAL 7 MARET 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benedict Anderson (2000) seorang Indonesianis yang diakui secara luas sebagai pakar sejarah Indonesia abad ke-20, mengungkapkan bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah
Lebih terperinciBAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional
BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional Kebangkitan Nasional adalah tonggak sejarah bangsa Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad XX merupakan sebuah zaman baru dalam politik kolonial yang dengan diberlakukannya politik etis. Politik etis merupakan politis balas budi Kolonial dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya
Lebih terperinciBAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI
www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,
Lebih terperinciUsaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai
2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, kesehatan, keamanan termasuk juga kecelakaan kerja. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Melakukan manajemen resiko berarti merencanakan masa depan dengan lebih sistematis, matang dan terencana. Kita semua menginginkan jaminan kemakmuran,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh
Lebih terperinciUPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA INDONESIA TAHUN
UPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA INDONESIA TAHUN 1942-1945 Laxsmi Desiyana, Iskandar Syah, Muhammad Basri FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa mengenal lelah. Terlebih-lebih mereka mengalami penderitaan yang amat sangat dilakukan oleh
Lebih terperinci1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME
1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandang Islam, 1 di Indonesia tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Perkembangan Pendidikan Islam yang tidak lagi hanya berarti pengajaran agama saja akan tetapi mencakup arti pendidikan pada semua cabang ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciKAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan menurut Luis Gottschalk dalam Muhammad Rifa i (2010:8) merupakan usaha sadar dan terencana untuk aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Setelah mendengar berita tersebut, bangsa Indonesia segera mempersiapkan segala
Lebih terperinciBAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA
BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA Bab ketiga yang merupakan hasil kajian penulis terhadap fakta-fakta historis yang terkait dengan perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa
Lebih terperincidari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang
PERIODISASI SEJARAH Apakah yang disebut dengan periodisasi? Pertanyaan tersebut kita kembalikan pada penjelasan sebelumnya bahwa sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011
KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011 Jenis sekolah : SMA/MA Jumlah soal : 55 butir Mata pelajaran : SEJARAH Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda/essay Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 90
Lebih terperinci2.sistem pendidikan, tingkat dan jenis sekolah yang didirikan Belanda. 3.Perkembangan suatu sistem pendidikan di Indonesia
Lampiran LEMBAR KENDALI PENGUMPULAN DATA PENELITIAN no Fokus penelitian Teknik pengumpulan data 1 Historiografi Studi pustaka pendidikan barat pada masa Kolonial Hindia-Belanda Iindikator Uraian Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh dari budaya luar masih terikat dengan adat istiadat yang berlaku yang dipimpin oleh ketua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh pemerintah Hindia Belanda memang membuka kesempatan banyak bagi pemudapemuda Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. pengetahuan, keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Peran Peranan adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa (Poerwadarminta, 1995:751). Berdasarkan pendapat
Lebih terperinciKIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab Pendahuluan ini penulis akan menguraikan secara garis besar mengapa judul KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE 1927-1959 ini menarik dan perlu untuk diangkat serta dijadikan
Lebih terperinciSyafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan
Syafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan Dalam sejarah perjuangan bangsa, kepeloporan pemuda selalu tampil sebagai kekuatan penentu. Mereka adalah kelompok intelektual yang karena usia
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. tetapi sumber daya manusianya pun dipergunakan untuk kepentingan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil yang analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Jepang bukan hanya memanfaatkan sumber daya alam Indonesia saja,
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciNegara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Tema 7 Negara Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu menampilkan rasa bangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada akhir abad XIX kaum pelajar Indonesia jumlahnya sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia pada akhir abad XIX kaum pelajar Indonesia jumlahnya sangat sedikit. Disamping itu kaum pelajar sebagian besar masih banyak berfikir feodal. Karena politik
Lebih terperinci