No Data Keuangan GWM Rupiah 5.67% 21.14% 19.91% 19.09% %

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "No Data Keuangan GWM Rupiah 5.67% 21.14% 19.91% 19.09% %"

Transkripsi

1 No Data Keuangan (jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan 1 Aset 3,682,437 3,364,813 3,102,950 1,924, % 2 Penghimpunan Dana 3,246,611 3,004,428 2,776,704 1,714, % - Giro 1,950,672 1,679,357 1,900,961 1,169, % - Tabungan 790, , , , % - Simp. Berjangka 505, , , , % 3 Penggunaan Dana : - Kredit 1,757,177 1,068, , , % - Penempatan 890,511 41, ,607 34, % - Efek/Surat Berharga 574,701 1,154,840 1,198, , % - Penyertaan 2,336 2,336 2,331 2, % 4 Pendapatan 432, , , , % 5 Biaya 314, , , , % 6 Laba Operasional 118,956 92,860 88,627 42, % 7 Laba Sebelum Pajak 118,132 92,623 88,387 42, % 8 Laba Setelah Pajak 81,458 63,097 58,386 27, % 9 Permodalan 369, , , , % Rasio Keuangan 1 Permodalan : - CAR*) 16.49% 21.29% 23.98% 20.45% -5.50% - Aktiva Tetap Terhadap Modal 21.93% 27.12% 33.09% 39.15% % - Jumlah Lembar Saham 2,000, , , , % - EPS (Earning Per Share (Rp) % 2 Aktiva Produktif : - Aktiva Produktif Bermasalah 0.66% 0.92% 1.10% 1.92% % - NPL (Gross) 1.29% 2.19% 2.88% 2.88% % - PPAP terhadap Aktiva Produktif 1.18% 0.97% 0.99% 1.67% -7.03% - Pemenuhan PPAP % % % % 0.67% 3 Rentabilitas : - ROA 3.10% 2.57% 3.25% 2.78% 5.54% - ROE 27.71% 27.54% 34.43% 18.87% 21.02% - NIM 7.76% 6.34% 8.28% 10.10% -6.35% - BOPO 78.15% 74.40% 72.49% 76.80% 0.69% 4 Likuiditas : - LDR 54.08% 35.50% 29.92% 38.49% 16.24% 5 Kepatuhan (Compliance) : - Persentase Pelanggaran BMPK : a. Pihak Terkait % b. Pihak Tidak Terkait % - Persentase Pelampauan BMPK : a. Pihak Terkait % b. Pihak Tidak Terkait % 6 GWM Rupiah 5.67% 21.14% 19.91% 19.09% % 1

2 7 PDN % 8 Jaringan Kantor - Kantor Pusat Kantor Cabang Utama Kantor Cabang Kantor Cabang Syariah Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas BPD Unit Unit Layanan Syariah Kas Mobil Anjungan Tunai Mandiri (ATM) *) Telah diperhitungkan risiko pasar dan risiko kredit 2

3 Di tengah gejolak kondisi perekonomian ini, kinerja Bank BPD Kalsel tahun 2008 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari posisi aset yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,44% dibanding tahun sebelumnya, menjadi sebesar Rp 3,6 Triliun. Dari sisi dana masyarakat yang dihimpun, terjadi peningkatan sebesar 8,06%. Penyaluran kredit meningkat signifikan dengan pertumbuhan sebesar 64,52%, serta pertumbuhan laba cukup besar di tahun 2008 yaitu 29,10%. Dengan pencapaian tersebut, kami optimis langkah-langkah yang dilakukan pada tahun 2008 dapat memberikan jalan maupun hasil yang lebih baik di tahun 2009 dan seterusnya. Optimisme ini dilatarbelakangi oleh adanya secercah harapan kecenderungan perbaikan ekonomi dari krisis global di tahun 2009, penerapan tata kelola perusahaan berdasar prinsip Good Corporate Governance, serta penerapan manajemen resiko di setiap lini organisasi yang diharapkan mampu memberikan dorongan terhadap pencapaian target-target di tahun Terimakasih kepada seluruh pihak yang mendukung khususnya nasabah serta stakeholder sehingga Bank BPD Kalsel mampu memberikan kinerja yang lebih baik dari waktu ke waktu. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja keras dari jajaran manajemen dan seluruh karyawan Bank BPD Kalsel. Selamat atas keberhasilan di tahun 2008, semoga tahun 2009 mampu dilewati dengan kinerja yang lebih baik dan terbaik untuk Banua. Assalamu alaikum Wr. Wb. 3

4 Stakeholder yang terhormat, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya Bank BPD Kalsel berhasil mencapai kinerja yang baik pada tahun Pencapaian tersebut tentu jadi pondasi yang baik dalam menapaki hal-hal sulit di tengah kurang kondusifnya perekonomian Indonesia sebagai dampak krisis keuangan global yang melanda dunia. Pencapaian kinerja ini merupakan komitmen Bank BPD Kalsel untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder. Nilai tambah tersebut dapat dicapai antara lain dengan menetapkan sasaran usaha yang jelas, pemilihan strategi yang tepat, serta penerapan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko yang efektif. Dalam kondisi ekonomi Indonesia yang penuh dengan tekanan, Bank BPD Kalsel harus mampu menjawab segala peluang dan tantangan di masa depan. Perbaikan di segala bidang perlu dilakukan secara terus-menerus untuk membangun identitas diri menjadi Banknya Urang Banua yang terpercaya dengan struktur keuangan dan usaha yang kokoh, sehat dan efisien. Kami sangat optimis mengamati perkembangan yang dicapai Bank BPD Kalsel sejauh ini. Kemajuan Bank BPD Kalsel terlihat dari pertumbuhan laba yang cukup berarti yaitu 29,10% dibanding tahun 2007 yaitu Rp63 M menjadi Rp 81,4 M. Penyaluran kredit meningkat tajam dari Rp1 Triliun menjadi Rp1,7 Triliun yang berarti mengalami pertumbuhan Rp64,52% dibanding tahun Dana Pihak Ketiga juga mengalami pertumbuhan 8,06% dibanding tahun 2007 dengan nominal dana pihak ketiga posisi 2008 Rp3,2 Triliun dari Rp 3 Triliun pada Meningkatnya penyaluran kredit semakin mantap karena Bank BPD Kalsel juga terlibat kredit sindikasi pembangunan pembangkit listrik dan proyek lainnya dalam rangka mendukung misi Bank BPD Kalsel untuk membangun daerah. Disamping pembiayaan di sektor UMKM juga terus dikembangkan. Pengembangan di bidang teknologi dan informasi juga terus dilaksanakan untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh pihak. Terutama terkait dengan pengembangan produk-produk syariah. Pada triwulan III 2008 telah dibuka 5 counter layanan Syariah di kantor cabang konvensional sehingga seluruhnya menjadi 15 unit layanan syariah di seluruh kantor cabang/capem konvensional dan pada triwulan II 2009 rencananya akan direalisasikan kartu ATM Syariah. Tambahan jaringan layanan ini diharapkan mampu memperkuat posisi share Bank BPD Kalsel di Kalimantan Selatan. Cukup besar tantangan yang dihadapi di tahun 2008, semoga tahun 2009 Bank BPD Kalsel mampu melewati dengan pencapaian yang lebih baik. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, atas nama Direksi, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para nasabah, pemilik saham, rekanan, dan seluruh stakeholders atas dukungan, kerjasama dan kepercayaan pada Bank BPD Kalsel. Kami berharap seluruh dukungan tersebut dapat terus ditingkatkan untuk kemajuan Banknya Urang Banua. H. Juni Rif at Direktur Utama VISI & MISI 4

5 1. Visi Menjadi Banknya Urang Banua Yang Dipercaya dan Berperan Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Daerah. 2. Misi Menjadikan Bank BPD Kalsel sebagai bank sehat yang berperan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perekonomian dan pembangunan daerah serta pengembangan UMKM melalui penyaluran kredit/pembiayaan dan pemenuhan kebutuhan jasa keuangan/perbankan lainnya serta memperoleh laba yang optimal. Untuk dapat melaksanakan visi dan misi tersebut, maka bank menetapkan langkah strategis berupa : 1. Menjadikan Bank yang berkinerja baik. 2. Menjadikan Bank yang dapat memberikan pelayanan terbaik. 3. Mengembangkan produk dan jasa sesuai kebutuhan nasabah/masyarakat. 4. Menjaga agar Bank memiliki organisasi dan tata kerja dengan sistem dan prosedur kerja yang efesien sesuai dengan perkembangan usaha dan ketentuan yang berlaku. 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai aset penting untuk menjamin kelangsungan Bank kedepan. 6. Mengembangkan teknologi sistem informasi yang baik sesuai kebutuhan pengembangan Bank serta sarana dan prasarana kerja yang memadai. PROFIL PERUSAHAAN 1. Sejarah Singkat Bank BPD Kalsel didirikan pada tahun 1964, tanggal 25 Maret berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 4 tahun 1964 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dengan modal dasar sebesar Rp ,- (Seratus Juta Rupiah). Dalam perjalanannya hingga saat ini telah terjadi beberapa kali penyesuaian terhadap Peraturan Daerah yang digunakan untuk menyikapi beberapa 5

6 perubahan peraturan perundangan yang berkaitan dengan kegiatan perbankan. Saat ini, landasan hukum pendirian Bank BPD Kalsel adalah Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2008, dimana diatur kembali modal dasar menjadi Rp ,- (Lima Ratus Miliar Rupiah). Dalam kegiatan operasionalnya, Bank BPD Kalsel memperoleh izin usaha dari Menteri Urusan Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 26/UBS/65 tanggal 31 Maret Tujuan Pendirian Tujuan pendirian Bank BPD Kalsel adalah untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan Daerah serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat melalui kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip konvensional maupun syariah. Sebagai salah satu alat kelengkapan Otonomi Daerah di bidang keuangan/perbankan yang menjalankan usahanya sebagai Bank Umum Bank BPD Kalsel memiliki tugas : 1. Sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah 2. Sebagai pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah 3. Sebagai salah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) 4. Turut membina lembaga perkreditan (BKK & LPUK) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. KEPEMILIKAN Bank BPD Kalsel dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dan seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2008, modal dasar Bank BPD Kalsel sebesar Rp500 miliar. Dari modal dasar tersebut, sampai dengan Desember 2008 telah disetor sejumlah Rp208,32 miliar, dengan rincian sebagai berikut : 6

7 No Pemilik Saham Rp Share Rp Share 1 Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan 87, % 69, % 2 Pemerintah Kota Banjarmasin 27, % 17, % 3 Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah 12, % 12, % 4 Pemerintah Kabupaten Kotabaru 13, % 11, % 5 Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan 10, % 8, % 6 Pemerintah Kabupaten Tabalong 9, % 9, % 7 Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara 11, % 9, % 8 Pemerintah Kabupaten Tapin 5, % 4, % 9 Pemerintah Kabupaten Balangan 6, % 3, % 10 Pemerintah Kabupaten Tanah Laut 10, % 3, % 11 Pemerintah Kota Banjarbaru 4, % 2, % 12 Pemerintah Kabupaten Banjar 3, % 2, % 13 Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu 2, % 2, % 14 Pemerintah Kabupaten Barito Kuala 3, % 2, % Jumlah 208, % 159, % INFORMASI UMUM 1. Manajemen Dewan Pengawas : Ketua Anggota Anggota Anggota H. A.M. Sjahbana, SH Prof. DR. H. Asmadji Darmawi H. Badaruzzaman Ir. H. Arbainsyah Dewan Pengawas Syariah : Ketua Anggota Anggota Prof. DR. H. Kamrani Buseri, MA K.H. Husin Naparin, Lc, MA Drs. H. Rusdiansyah Asnawi, SH Direksi : Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Umum H. Juni Rif at H. Aspulani H.A.T H. Irfan 7

8 Direktur Kepatuhan H. A. Fahri Saifuddin Pemimpin Divisi/Satuan : Divisi Perencanaan Divisi Umum Divisi Analisa Keuangan & Teknologi Divisi Dana Jasa Divisi Kredit Divisi Sumber Daya Manusia Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko Satuan Kerja Audit Intern Unit Usaha Syariah M. Fauzan Noor Supian Noor A. Rafi ie Hj. Any Mardiani Sofyani Ridha Tahya Basri Wasin Nuri H.A. Hamid Rizal Hasan Pemimpin Cabang Cabang Utama Cabang Barabai Cabang Kotabaru Cabang Amuntai Cabang Tanjung Cabang Rantau Cabang Pelaihari Cabang Kandangan Cabang Martapura Cabang Banjarbaru Cabang Marabahan Cabang Batulicin Cabang Pembantu Paringin Cabang Pembantu Satui Cabang Pembantu Nagara Cabang Syariah Banjarmasin Cabang Syariah Kandangan I.G.K.Prasetya Juliansyah Lukman Didi Ferdinansyah Ardiansyah A. Mauliansyah Sugiono Ridwan Hanafiah H.M.Rizhar Yunita Martha Adi Rosyadi Rudi Syahrinsyah Fachrudin Abdul Hamid Slamet Rachmi Martini M. Syarifullah 8

9 2. Organisasi 9

10 STRATEGI USAHA Berpijak pada kondisi perekonomian global dan nasional serta arah kebijakan umum perbankan di Indonesia serta selaras dengan Visi dan Misi yang ditetapkan, Manajemen Bank BPD Kalsel menetapkan sasaran yang akan dicapai untuk tahun Sasaran yang menjadi landasan bagi seluruh jajaran Bank BPD Kalsel, adalah : Memelihara Ratio Tingkat Kesehatan Bank selalu berada pada peringkat komposit pertama atau kedua (sehat). Meningkatkan dana pihak ketiga dengan mencapai tingkat pertumbuhan dana yang telah ditargetkan. Menargetkan penyaluran kredit tumbuh lebih besar dari target tahun sebelumnya. Pengembangan kegiatan operasional, pengembangan jaringan kantor dan peningkatan kerjasama dengan pihak lainnya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Pengembangan teknologi sistem informasi dalam rangka penyempurnaan produk layanan berbasis teknologi, serta pengembangan teknologi informasi usaha syariah agar dapat berkembang secara beriringan dengan perkembangan usaha konvensional. Pengadaan sarana dan prasarana dalam rangka menciptakan gedung kantor yang lebih representatif, kelancaran aktivitas kerja, dan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah. Pengembangan Manajemen Risiko secara bertahap dengan memperhatikan kepada kebutuhan dan kompleksitas usaha yang dijalankan. Mengoptimalkan peran sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang keuangan, dalam pembangunan daerah dan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). BIDANG USAHA Berbagai produk dan layanan jasa bank, yaitu : 1. Penghimpunan Dana Penghimpunan dana masyarakat dilakukan melalui produk-produk Giro, Tabungan Simpeda, Tabungan Banua, Tabungan Haji Ar-Rahman, Deposito On Call, Deposito Berjangka, Deposito Banua dan Sertifikat Deposito. 10

11 2. Penyaluran Kredit Bentuk pinjaman yang diberikan kepada masyarakat untuk berbagai jenis sektor usaha terdiri dari : Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Konstruksi Kredit Konsumtif Kredit Kendaraan Bermotor Roda Dua Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Umum dan Bersubsidi Cash Collateral Credit Kredit BPD Peduli Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Kredit Mikro Ekonomi Produktif (KMEP) Pinjaman Haji Pinjaman Pemda Kredit Sindikasi Kredit Talangan Gaji 3. Jasa-Jasa Bank Dalam rangka memberikan layanan yang lebih optimal kepada masyarakat, Bank BPD Kalsel memberikan pelayanan jasa berupa : Kiriman Uang Inkaso Garansi Bank ATM Bank BPD Kalsel Debit Card/Electronic Data Capture (EDC) Money Changer Safe Deposit Box (SDB) Payment Point TELKOMSEL Payment Point TELKOM Payment Point INDOSAT 11

12 Payment Point PDAM SMS Banking M-ATM Bersama BPD Net Online SUMBER DAYA MANUSIA Salah satu kunci sukses suatu perusahaan dalam mewujudkan visi misi adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi serta integritas yang tinggi, untuk memenuhi hal tersebut Bank BPD Kalsel secara berkesinambungan menjalankan program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menyelenggarakan berbagai pendidikan, pelatihan, workshop baik secara internal maupun bekerjasama dengan pihak eksternal. Sejalan dengan perkembangan usaha serta untuk melengkapi formasi sumber daya manusia yang diperlukan, di tahun 2008 dilakukan penambahan tenaga kerja baru. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dengan tetap memperhatikan efektivitas serta efisiensi SDM, sehingga dapat menorehkan hasil kerja yang maksimal. Pendidikan Peningkatan Pasca Sarjana dan Sarjana Diploma SMA dan lainnya Jumlah PENGEMBANGAN TSI Penggunaan teknologi informasi merupakan suatu keharusan bagi perbankan modern dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional Bank, disamping itu dengan berkembangnya teknologi informasi dapat meningkatkan pelayanan Bank kepada nasabah. Menyadari hal tersebut, di tahun 2008 beberapa pengembangan yang dilakukan adalah : Pengembangan informasi website untuk mempermudah nasabah dan masyarakat umum dalam mengakses berbagai informasi dan data-data terbaru mengenai Bank BPD Kalsel. 12

13 Migrasi corebanking Unit Usaha Syariah dari PT. PNM ke Aplikasi Syariah Teradata dalam rangka menunjang pelayanan syariah terutama pada Layanan Syariah di seluruh cabang konvensional. Pengembangan Teknologi Informasi untuk syariah melalui pelayanan berbasis kartu secara sistem telah selesai dan telah pula dilakukan pengujian, sedangkan implementasinya menunggu kesiapan faktor pendukung lainnya seperti pengadaan kartu ATM dan aksesorisnya. Pembuatan Bisnis Continuity Plan sebagai pedoman agar kelangsungan bisnis Bank BPD Kalsel terutama aspek TSI tetap berjalan meskipun terjadi bencana. Pengembangan Debit Card Bank BPD Kalsel untuk bergabung dalam Debit Bersama. Pengembangan aplikasi SIKDO dalam pengelolaan baik penerimaan maupun pengeluaran Kas Daerah sebagai bentuk pelayanan kepada Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Mengembangkan manajemen risiko secara bertahap dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan kompleksitas usaha yang dijalankan dengan tetap berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dan Basel Accord II. Fokus penerapan manajemen risiko adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional. JARINGAN PELAYANAN Untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada nasabah, tahun 2008 dilakukan penambahan jaringan pelayanan, yaitu : Pada tanggal 17 Maret 2008, dibuka terminal ATM di Kantor Cabang Pembantu Satui. 11 April 2008, dibuka payment point di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kabupaten Banjar, untuk membantu penerimaan setoran daerah. 13

14 Pada tanggal 12 April 2008, dibuka terminal ATM di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang bertempat di depan Kantor Bupati Hulu Sungai Selatan 25 November 2008, dibuka Layanan Syariah di Kantor Cabang Kandangan, Banjarbaru, Batulicin, Capem Satui, Capem Nagara. Dengan pembukaan ini Layanan Syariah telah dapat diberikan pada seluruh Kantor Cabang/Capem Bank BPD Kalsel yang tersebar diseluruh wilayah Kalimantan Selatan. 15 Desember 2008, dibuka terminal ATM di Kantor Cabang Marabahan 16 Desember 2008, dibuka terminal ATM di Kantor Dinas Pendidikan UPPT Paringin Sampai dengan Desember 2008, jaringan kantor serta jaringan pelayanan yang dimiliki oleh Bank BPD Kalsel adalah sebagai berikut : - 1 Kantor Pusat - 1 Kantor Cabang Utama - 11 Kantor Cabang - 2 Kantor Cabang Syariah - 3 Kantor Cabang Pembantu - 5 BPD Unit - 11 Kantor Kas - 15 Unit Layanan Syariah - 9 Kantor Kas Mobil - 19 Terminal ATM Bank BPD Kalsel Terminal ATM Bersama dengan 68 Bank di seluruh Indonesia. PERKEMBANGAN USAHA 1. Aset Total aset bank akhir tahun 2008 berjumlah Rp3,68 triliun, meningkat sebesar Rp317,6 miliar atau sebesar 9,44% dari tahun 2007, dengan rata-rata pertumbuhan selama 4 tahun terakhir sebesar 26,37% (jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan Aset 3,682,437 3,364,813 3,102,950 1,924, % 14

15 2. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Penghimpunan dana simpanan masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito posisi Desember 2008 berjumlah Rp3,25 triliun, meningkat sebesar Rp242,18 miliar atau sebesar 8,06% dibandingkan tahun 2007, atau tumbuh ratarata 26,09%, selama posisi (jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan Giro 1,950,672 1,679,357 1,900,961 1,169, % Tabungan 790, , , , % Simp. Berjangka 505, , , , % DPK 3,246,611 3,004,428 2,776,704 1,714, % Tingkat suku bunga simpanan sepanjang tahun 2008 untuk Tabungan berkisar antara 0% sampai dengan 5,68% pertahun, untuk Giro berkisar antara 0% sampai dengan 6% pertahun, dan untuk suku bunga Deposito berkisar antara 4,33% sampai dengan 12% pertahun. 3. Penyaluran Kredit Akhir tahun 2008 kredit terealisir sebesar Rp1,76 triliun, meningkat sebesar Rp689,1 miliar atau 64,52% dibandingkan dengan tahun 2007, atau tumbuh ratarata sebesar 39,67% selama 4 tahun terakhir (jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan Penyaluran Kredit 1,757,177 1,068, , , % Tingkat suku bunga pinjaman sepanjang tahun 2008 berkisar diantara 10,5 % sampai dengan 13,5 %. Uraian (jutaan rupiah) Rp % Rp % Kredit yang dijadwalkan kembali 2, % 8, % Penerimaan kembali kredit hapus buku 3, % 1, % 4. Pendapatan, Biaya dan Laba Perkembangan hasil kegiatan usaha Bank BPD Kalsel hingga akhir Desember 2008 dirangkum dalam highlight berikut : 15

16 - Pendapatan (jutaan rupiah) Pertumbuhan Pendapatan Bunga 415, , % Beban Bunga 158, , % Pendapatan Operasional Lainnya 15,559 6, % Beban Operasional Lainnya 154, , % Laba Operasional 118,956 92, % Pendapatan (Beban) Non Operasional (824) (236) % Laba Sebelum Pajak 118,132 92, % Laba Ditahan - (530) % Laba Bersih 81,458 63, % Pendapatan ditahun 2008 sebesar Rp431,4 Miliar, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 35,04% selama periode (jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan Pendapatan 432, , , , % - Biaya Seiring dengan pengembangan-pengembangan yang dilakukan secara tidak langsung berpengaruh terhadap peningkatan biaya operasional dan non operasional. Biaya yang dikeluarkan diakhir Desember 2008 sebesar Rp313,3 Miliar (jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan Biaya 314, , , , % - Laba Perkembangan laba bersih Bank BPD Kalsel sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp81,458 Miliar, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 48,89 % selama periode (jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan Laba 81,458 63,097 58,386 27, % 16

17 5. Permodalan Rincian permodalan Bank BPD Kalsel tahun 2008 : (jutaan rupiah) Uraian *) Pertumbuhan Rp % Modal Disetor 205, ,000 55, % Modal Sumbangan % Keuntungan Yg. Belum Direalisir (6,188) 673 (6,861) % Selisih Revaluasi Aktiva Tetap % Cadangan 85,494 69,720 15, % Saldo Laba 81,458 63,097 18, % Setoran Modal Yg Belum Disahamkan 2,501 9,925 (7,424) Jumlah 369, ,194 75, % *) setelah reklasifikasi TANGGUNG JAWAB SOSIAL Keterlibatan aktif Bank BPD Kalsel di dalam dan bersama masyarakat merupakan cerminan suatu kegiatan tanggung jawab sosial yang telah dilaksanakan. Sebagai sebuah lembaga keuangan yang hidup dari dan untuk masyarakat sudah sewajarnya terbangun hubungan yang saling menguntungkan antara Bank dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan tanggung jawab perusahaan (CSR) merupakan satu kesatuan didalam kinerja Bank dan bagian yang tidak terpisahkan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya beberapa kegiatan CSR yang dilaksanakan di tahun 2008 diantaranya : 1. Bantuan kepada korban bencana alam di Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Utara, Tanah Laut, Tanah Bumbu. 2. Pemberian santunan dan bantuan kepada anak-anak yatim piatu, sekaligus buka puasa dan sahur bersama di panti asuhan. 3. Kegiatan penghijauan di Tahura Mandiangin. 4. Penyerahan sepeda sampah Pemkot Banjarmasin dalam rangka mewujudkan Kota Banjarmasin Clean and Green. 5. Dukungan terhadap kegiatan gerakan peduli pendidikan anak-anak Suku Dayak di Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 6. Partisipasi kegiatan Safrah Amal Ponpes Al Mursyidul Amin Gambut. 7. Bantuan dana rehabilitasi kelas belajar Yayasan Taman Pendidikan Trisula Perwari. 17

18 8. Bantuan hadiah lomba kebersihan antar RT di Kecamatan Banjarmasin Timar. 9. Donor darah. Selain itu, Bank BPD Kalsel turut berpartisipasi membantu berbagai korban bencana alam di luar wilayah Kalsel yang pendanaannya berasal dari pemberdayaan Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang dihimpun dari sebagian besar gaji pegawai dan zakat bagi hasil nasabah shahibul maal. PENGHARGAAN Bank BPD Kalsel kembali meraih predikat Sangat Bagus dari Majalah InfoBank untuk kinerja tahun buku 2007, dan untuk ketiga kalinya mendapatkan Platinum Award. Dengan demikian selama 12 tahun berturut-turut sejak tahun 1996 Bank BPD Kalsel mampu mempertahankan prestasi tersebut. Penghargaan Adiupaya Puritama dari Menteri Negara Perumahan Rakyat. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas keberhasilan dan peran aktif Bank BPD Kalsel dalam mempelopori serta mendorong pertumbuhan pembangunan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang layak huni, sehat, aman, serasi, dan teratur. Mendapatkan Tax Award sebagai Bank Favorit Tempat Pembayaran Pajak Tahun 2008 oleh Dirjen Pajak Kantor Wilayah Kalselteng. BANK BPD KALSEL DI TAHUN 2009 Didasari beberapa asumsi dan perkembangan perekonomian, serta kemampuan pertumbuhan Bank BPD Kalsel, beberapa sasaran yang diterapkan untuk tahun 2009, antara lain sebagai berikut : Memelihara Ratio Tingkat Kesehatan Bank selalu berada pada peringkat komposit (Composite rating) pertama atau kedua (Sehat) Meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari giro, tabungan, dan deposito, dengan didukung oleh teknologi yang memadai dibarengi dengan sistem pelayanan yang lebih baik diharapkan dapat mencapai tingkat pertumbuhan dana yang telah ditargetkan ditahun Selain itu, dengan telah beroperasinya unit Bank BPD Kalsel (BPD Unit) serta adanya Layanan Syariah (office 18

19 channeling) disetiap kantor cabang/capem konvensional akan semakin dapat meningkatkan porsi penghimpunan dana pihak ketiga khususnya untuk jenis simpanan tabungan. Ditahun 2009 pinjaman yang diberikan ditargetkan tumbuh lebih besar dari target tahun sebelumnya. Rencana ekspansi yang cukup besar ini dilakukan tidak hanya dalam rangka peningkatan fungsi intermediasi, akan tetapi pada usaha optimalisasi pendapatan, serta dengan tetap menjaga kualitas kredit dengan NPL tidak lebih dari 2%. Adapun penerapan strategi yang dilaksanakan untuk memenuhi target tersebut adalah dengan cara: - Mengembangkan skim kredit / pembiayaan baru khususnya dalam rangka pengembangan usaha kecil dan menengah. - Mengembangkan kerjasama dengan pihak lain dalam menyalurkan kredit usaha kecil, serta melakukan kerjasama dengan bank lain dalam bentuk cofinancing / sindikasi. - Meningkatkan kerjasama dengan PD. BPR. - Meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan dengan BPD seluruh Indonesia dan perbankan lainnya dalam rangka sharing informasi, pemenuhan pendanaan dan peningkatan penyaluran kredit / pembiayaan. Pengembangan kegiatan operasional, Pengembangan jaringan kantor dan peningkatan kerjasama dengan pihak lainnya. Sasaran pengembangan Teknologi Sistem Informasi diarahkan pada pemanfaatan sistem yang telah terbangun dalam rangka penyempurnaan produk layanan Bank berbasis teknologi serta pengembangan produk dan teknologi informasi untuk usaha syariah agar dapat berkembang beriringan dengan perkembangan usaha konvensional. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Pengadaan sarana dan prasarana dalam rangka menciptakan gedung kantor yang lebih representatif guna kelancaran aktivitas kerja dan pemberian pelayanan yang lebih baik dan nyaman kepada nasabah. Pengembangan penerapan manajemen risiko dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan serta kompleksitas usaha yang 19

20 dijlalankan dengan tetap berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia dan merujuk pada Basel Accord II. BANK BPD KALSEL SYARIAH Unit Usaha Syariah adalah bagian yang tak terpisahkan dari Bank BPD Kalsel Banknya Urang Banua Yang Dipercaya dan Berperan Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Daerah yang bergerak dalam operasional perbankan berdasarkan prinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalimantan Selatan yang religi melalui produk-produk yang berkesesuaian dan mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan ketentuan perbankan syariah lainnya. Dalam rangka pengembangan Unit Usaha Syariah Bank BPD Kalsel, dengan memperhatikan minat, semangat serta harapan masyarakat dan Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan ditambah dorongan program akselerasi perbankan syariah yang dicanangkan Bank Indonesia, pemberian layanan syariah pada tahun 2008 telah dapat dipenuhi diseluruh jaringan Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Konvensional, sehingga layanan terhadap kebutuhan perbankan syariah dapat dilayani di 2 (dua) kantor Cabang Syariah dan 15(lima belas) Layanan Syariah di Kantor Cabang/Cabang Pembantu Konvensional. Disamping penyebaran layanan melalui pembukaan layanan syariah, dalam tahun 2008 juga dilakukan kesetaraan teknologi antara Unit Usaha Syariah dengan konvensional melalui migrasi aplikasi syariah dari Madani Banking System PT.Permodalan Nasional Madani kepada Aplikasi Syariah PT. Teradata yang memudahkan pengembangan fasilitas pendukung antara lain namun tidak terbatas pada : 1. Transaksi on line baik antar Kantor Cabang Syariah, antara Kantor Cabang Syariah dengan layanan Syariah maupun antara Kantor Cabang Syariah/Layanan Syariah dengan Kantor Cabang Konvensional, 2. Layanan dengan menggunakan kartu seperti ATM, SMS Banking, M-ATM, EDC, BPD Net Online (transaksi antar BPD secara on line) dan Shadr (transaksi antar perbankan syariah secara on line). 20

21 Perkembangan kinerja Unit Usaha Syariah tahun , dapat dilihat pada laporan berikut ini : 1. Aset Aset usaha berdasarkan prinsip syariah mengalami perkembangan dari tahun ketahun baik secara jumlah maupun share, sebagaimana terlihat pada tabel berikut : (jutaan rupiah) ASET TAHUN SYARIAH GABUNGAN SHARE Rp Pertumbuhan Rp % , % 3,682, % , % 3,364, % , % 3,102, % ,638-1,924, % 2. Penghimpunan Dana Dana pihak ketiga yang diserap pada Kantor Cabang Syariah dan Layanan Syariah melalui beberapa jenis produk simpanan baik yang bersifat wadiah (titipan) seperti giro dan tabungan serta yang bersifat mudharabah (investasi dalam bentuk bagi hasil) seperti tabungan dan deposito, posisi Desember 2008 berjumlah Rp93,675 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 114,56% selama periode , sebagaimana terlihat pada tabel (jutaan rupiah) PRODUK POSISI DANA PIHAK KETIGA Rata-Rata Pertumbuhan Simpanan Wadiah 16,340 5,555 2,685 1, % Tabungan Mudharabah 58,405 20,679 10,631 6, % THM Ar-rahman % Deposito Mudharabah 18,196 15,717 4,941 2, % Jumlah 93,675 42,594 18,675 9, % Sharing dana pihak ketiga usaha berdasarkan prinsip syariah terhadap penghimpunan dana secara gabungan terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagaimana terlihat dari tabel berikut : 21

22 Jutaan rupiah ASET TAHUN SYARIAH GABUNGAN SHARE Rp. Rp. % ,675 3,246, % ,594 3,004, % ,675 2,776, % ,544 1,714, % 3. Penyaluran Dana Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan syariah dari tahun ketahun terus mengalami pertumbuhan. Sebagaimana tergambar pada tabel : PRODUK (Jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan Musyarakah 29,562 54,234 17,192 11, % Mudharabah Musyarakah Jumlah 131,131 4,234 7,401 1, % Demikian pula share pembiayaan syariah terhadap kredit/pembiayaan Bank BPD Kalsel secara keseluru han menunjukkan kenaikan sebagaimana tergambar pada tabel : Jutaan rupiah TAHUN SYARIAH GABUNGAN SHARE Rp. Rp. % ,131 1,757, % ,234 1,068, % , , % , , % 4. Laba Rugi Perkembangan pendapatan dan beban periode dapat dilihat dari tabel berikut : PENDAPATAN DAN BEBAN (jutaan rupiah) Rata-Rata Pertumbuhan Pendapatan Operasional setelah bagi hasil 9,332 4,437 1, % Beban Operasional 6,611 3,947 2, % Pendapatan (beban) Operasional Bersih 2, (415) % 22

23 Pendapatan Non Operasional % Beban Non Operasional % Pendapatan (beban) Non Operasional Bersih (847) (48) (234) (85) % Laba (rugi) Tahun Berjalan 1, (648) % 5. Hasil Usaha Serta Tingkat Likuiditas Ratio ROA dan Non Perfoming Financing (NPF) dari tahun ke tahun digambarkan dengan tabel : Realisasi Pertumbuhan % ROA 1.70% 0.89% 91.01% NPF 0.16% 0.49% % 6. Bagi Hasil Perkembangan indikasi bagi hasil terhadap dana pihak ketiga denan nisbah masing-masing produk selama tahun 2008 dengan menggunakan prinsip reneveu sharing dari pengelolaan dana baik dari pembiayaan maupun penempatan dana antar bank syariah, digambarkan sesuai dengan tabel : TABEL BAGI HASIL UNTUK INVESTOR DANA INVESTASI TIDAK TERIKAT TAHUN 2008 BERDASARKAN PROSENTASI PERTAHUN ATAS NISBAH STANDAR Sumber Dana RETURN ON INVESMENT BAGI HASIL 2008 Jan Pebr Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Nisbah 6.98% 11.32% 9.88% 11.25% 9.94% 9.55% 8.99% 9.04% 11.37% 10.22% 10.35% 9.69% Giro Wadiah % 1.70% 1.48% 1.69% 1.49% 1.43% 1.35% 1.36% 1.71% 1.53% 1.55% 1.45% Tabungan Wadiah % 1.70% 1.48% 1.69% 1.49% 1.43% 1.35% 1.36% 1.71% 1.53% 1.55% 1.45% Tamu Al-Barakah % 5.66% 4.94% 5.63% 4.97% 4.78% 4.49% 4.52% 5.68% 5.11% 5.18% 4.84% Tamupel Al-Barakah % 3.96% 3.46% 3.94% 3.48% 3.34% 3.15% 3.16% 3.98% 3.58% 3.62% 3.39% Tahaj Ar-rahman % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% Tamu Al-Barakah Bank % 5.66% 4.94% 5.63% 4.97% 4.78% 4.49% 4.52% 5.68% 5.11% 5.18% 4.84% Deposito 1 bulan % 7.02% 6.13% 6.98% 6.16% 5.92% 5.57% 5.60% 7.05% 6.34% 6.42% 6.01% Deposito 3 bulan % 7.36% 6.42% 7.31% 6.46% 6.21% 5.84% 5.87% 7.39% 6.64% 6.73% 6.30% Deposito 6 bulan % 7.36% 6.42% 7.31% 6.46% 6.21% 5.84% 5.87% 7.39% 6.64% 6.73% 6.30% Deposito 12 bulan % 7.36% 6.42% 7.31% 6.46% 6.21% 5.84% 5.87% 7.39% 6.64% 6.73% 6.30% 23

24 TABEL BAGI HASIL UNTUK INVESTOR DANA INVESTASI TIDAK TERIKAT TAHUN 2008 BERDASARKAN PER 1000 RUPIAH ATAS NISBAH STANDAR Sumber Dana BAGI HASIL PER 1000 RUPIAH Jan Pebr Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Giro Wadiah Tabungan Wadiah Tamu Al-Barakah Tamupel Al-Barakah Tahaj Ar-rahman Tamu Al-Barakah Bank Deposito 1 bulan Deposito 3 bulan Deposito 6 bulan Deposito 12 bulan Metode perhitungan revenue sharing ini dipakai oleh semua perbankan syariah di Indonesia, hal tersebut dilakukan dengan beberapa pertimbangan: 1. Sulit dipastikan biaya-biaya yang terkait dengan pengelolaan dana. 2. Saat ini revenue sharing dianggap lebih bersaing dalam perolehan return dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat karena sistem ini tidak memungkinkan terjadinya bagi hasil terhadap kerugian 3. Kesiapan masyarakat Indonesia dalam menerima resiko terhadap dana yang disimpannya khususnya terhadap kemungkinan kerugian dalam bisnis bank. 7. Jenis Produk dan Jasa Produk perbankan syariah yang tersedia dan dipasarkan pada Kantor Cabang Syariah dan Layanan Syariah, diantaranya : A. Bidang Penghimpunan Dana 1. Produk dana berdasarkan prinsip wadiah, meliputi Giro ib Al-Amanah dan Tabungan ib Al-Barakah. 2. Produk dana berdasarkan Prinsip Mudharabah, meliputi Tabungan ib Al- Barakah baik untuk umum maupun pelajar, Tabungan Haji Mudharabah ib Ar-Rahman dan Deposito ib Bank BPD Kalsel. B. Bidang Penyaluran Dana 1. Produk pembiayaan ib berdasarkan prinsip jual beli termasuk didalamnya Murabahah umum, pegawai dan pengalihan piutang (take over) berdasarkan akad murabahah dan Ishtisna. 24

25 2. Produk pembiayaan ib berdasarkan prinsip syirkah (bagi hasil) meliputi Musyarakah dan Mudharabah 3. Produk pembiayaan ib berdasarkan prinsip sewa dalam bentuk ijarah C. Bidang Jasa perbankan lainnya, meliputi jasa dengan akad wakalah (perwakilan), Kafalah dan Al-Qardh. 8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam rangka meningkatkan social responsibility terhadap masyarakah, Bank BPD Kalsel melalui pemberdayaan Zakat Infaq dan Shadaqah yang dihimpun dari penghasilan pegawai yang berkewajiban dan zakat dari para nasabah (shahibul maal) berpartisipasi dalam penanggulangan kemiskinan dan bantuan kemanusiaan baik dalam bentuk pinjaman bergulir Al-Qardhul Hasan maupun hibah atas dana kebajikan. Posisi Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah terlihat dari tabel sebagai berikut : LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS (jutaan rupiah) No Uraian Tahun Sumber Dana ZIS awal periode 1, Sumber Dana ZIS tahun berjalan 1, a Zakat dari karyawan Bank 1, b Zakat dari pihak luar Bank c Infaq dan Shadaqah lain Penggunaan Dana ZIS a Disalurkan ke lembaga lain b Disalurkan sendiri Kenaikan (Penurunan) Sumber Dana ZIS pada akhir periode 1,940 1, LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA AL-QARDHUL HASAN (jutaan rupiah) No Uraian Tahun Sumber Dana Qardhul awal periode 1, Sumber Dana Qardh 1, a Zakat, Infaq & Shadaqah 1, b Sumbangan/Hibah

26 c Lainnya Penggunaan Dana Qardh Hasan a Al-Qardhul Hasan b Hibah b Lainnya Kenaikan (Penurunan) Sumber Dana ZIS pada akhir periode 1,940 1,

27 9. Opini Dewan Pengawas Syariah 27

28 PENUTUP Demikianlah gambaran umum mengenai Bank BPD Kalsel selama tahun 2008 beserta prospek dan tantangan yang akan dihadapi di tahun kami menyadari sepenuhnya, bahwa tantangan di masa mendatang akan lebih berat. Kondisi ini semakin menuntut peningkatan profesionalisme dalam pengelolaan usaha. Memperhatikan hal tersebut, kami mengajak semua jajaran Bank BPD Kalsel untuk terus berupaya melakukan peningkatan kemampuan serta bersemangat dalam mengembangkan Bank ini menuju ke arah yang lebih baik lagi. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN Direksi H. Juni Rif at Direktur Utama H. Aspulani H.A.T Direktur Pemasaran H. A. Fahri Saifuddin Direktur Kepatuhan H. Irfan Direktur Umum 28

29 DEWAN PENGAWAS H.A. M. SYAHBANA, SH Ketua Dewan Pengawas Lahir di Banjarmasin pada tanggal 01 Desember 1942, menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Bank BPD Kalimantan Selatan sejak Jabatan terakhir sebelum bergabung dengan Bank BPD Kalsel antara lain Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Kalimantan Timur ( ), Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Timur ( ). Meraih gelar Sarjana Hukum jurusan Perdata. Prof. DR. H. ASMADJI DARMAWI, MM Anggota Dewan Pengawas Lahir di Haruyan, Barabai pada tanggal 16 September 1944, saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Bank BPD Kalsel sejak 08 Juli Sebelumnya pernah mengemban amanah pada berbagai jabatan antara lain sebagai Pendiri/komisaris Bank BPRS Barkah Gemadana ( ), Pendiri/komisaris PT. Sarana Kalsel Ventura ( ), Pendiri/pembina Lembaga-lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) serta Operation and Management Consultant pada proyek Asian Development Bank (ADB) di Kalsel dan Jawa Tengah ( ). Pendidikan formal sarjana Ilmu Sosial dan Politik pada FISIPOL Universitas Gajah Mada (1971), Pasca Sarjana (MM) dari STIE Jakarta (1996) dan gelar Doktoral dari Universitas Brawijaya (2006). H. BADARUZZAMAN Anggota Dewan Pengawas Lahir di Martapura pada tanggal 3 April 1939, pendidikan terakhir Sarjana Pemerintahan IIP Jakarta tahun Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Bank BPD Kalsel sejak Februari Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank BPD Kalsel ( ), Komisaris Amanat Bank BPD Kalsel tahun ( ). Ir. H. ARBAINSYAH Anggota Dewan Pengawas Lahir di Barabai pada tanggal 3 Juni 1960, menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Bank BPD Kalsel sejak Februari Jabatan yang dipegang disamping sebagai Anggota Dewan Pengawas adalah sebagai Kepala Biro Perekonomian Pemprop. Kalsel (2005-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan Pemkab. Banjar ( ). Meraih gelar Insinyur Pertanian dari Universitas Lambung Mangkurat tahun 1984 dan Magister Administrasi Publik pada Universitas Merdeka Malang (2001). 29

30 DEWAN PENGAWAS SYARIAH Prof. DR. H. KAMRANI BUSERI, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah Menjabat Ketua Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 23 Juli 2004 sampai dengan sekarang. Lahir di Barabai pada tanggal 25 Mei 1950,. Jabatan yang dipegang disamping sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai Rektor IAIN Antasari Banjarmasin (2001-sekarang). Pendidikan formal Sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin(1978), MA dari IAIN Suka Yogyakarta (1989) serta Doktor dari IAIN Suka Yogyakarta (1999). KH. HUSIN NAPARIN,Lc, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Lahir di Kalahiang, Paringin pada tanggal 10 Nopember 1947, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak tanggal 23 Juli Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya adalah sebagai Local Staff pada Kedutaan Besar RI Jeddah Arab Saudi ( ), Ketua dan staf pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami Banjarmasin (1989-sekarang) dan Ketua Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin ( ). Pendidikan formal Lc (S1) diperoleh dari Al Azhar University Kairo Mesir (1973), kemudian dilanjutkan MA dari Punjab University Lahore Pakistan (1984) dan MA dari Islamic University Islamabad Pakistan (1987). H. RUSDIANSYAH ASNAWI, SH Anggota Dewan Pengawas Syariah Lahir di Birayang, Hulu Sungai Tengah, pada tanggal 7 September 1941, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak tanggal 23 Juli Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya adalah Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda ( ), Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Timur, Samarinda ( ), Ketua Pengadilan Tinggi Agama Sulawesi Utara dan Tengah ( ), Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah, Palangkaraya ( ) dan Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Selatan, Banjarmasin ( ). Pendidikan formal Sarjana dari IAIN Antasari Banjarmasin (1971) dan Sarjana Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus (1992). DIREKSI H. JUNI RIF AT Direktur Utama Lahir di Yogyakarta pada tanggal 6 Juni 1959, menjabat sebagai Direktur Utama Bank BPD Kalsel sejak Februari Sebelumnya pernah memegang jabatan Direktur Pemasaran (2000-Februari 2007), Kepala Biro Treasury ( ), Kepala Biro Perencanaan ( ), Kepala Bagian Riset & Perencanaan ( ). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1983) dan Magister Manajemen Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (2003). 30

31 H. ASPULANI H.A.T Direktur Pemasaran Lahir di Banjarmasin 1 September 1951, menjabat sebagai Direktur Pemasaran sejak Februari 2007, sebelumnya di Bank BNI pernah memegang jabatan sebagai Wakil Pemimpin Divisi Dana & Jasa Konsumen (2005), Staff Project Team, Divisi Perencanaan Strategis (2003), Wakil Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang, Kanwil 04 (2001), Wakil Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang, Kanwil 05 (2000). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1978) dan Pascasarjana Agribisnis Institut Pertanian Bogor (1996). H. IRFAN Direktur Umum Lahir di Surabaya pada tanggal 28 Oktober 1965, menjabat sebagai Direktur Umum sejak Februari Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Divisi SDM ( ) Pemimpin Cabang Pembantu Banjarbaru ( ), Kepala Bagian Personalia ( ). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi STIEI Banjarmasin (1989) dan Sarjana Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1990). H. A. FAHRI SAIFUDDIN Direktur Kepatuhan Lahir di Banjarmasin pada tanggal 25 Agustus 1962, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Februari Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Satuan Kerja Audit Intern (2003-Februari 2007), Pemimpin Divisi Umum (2003), Pemimpin Cabang Utama Banjarmasin ( ), Pemimpin Cabang Tanjung ( ), Pemimpin Cabang Pelaihari ( ). Meriah gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1986). PEMIMPIN DIVISI/SKAI/UUS M. FAUZAN NOOR Pemimpin Divisi Perencanaan Lahir di Kandangan pada tanggal 1 Oktober 1972, menjabat Pgs. Pemimpin Divisi Perencanaan sejak Agustus Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pemimpin Sub. Divisi Pengembangan LPK ( Agustus 2007). Meraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1997) dan pendidikan Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat (2008). AHMAD RAFI IE Pemimpin Divisi Analisa Keuangan & Teknologi Lahir di Banjarmasin pada tanggal 25 Nopember 1965, menjabat sebagai Pemimpin Divisi AKT sejak Februari Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Unit Usaha Syariah sejak (2003), Pemimpin Cabang Martapura (2002), Pemimpin Divisi SDM 31

32 (2002). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1991). Hj. ANY MARDIANI Pemimpin Divisi Dana Jasa Lahir di Amuntai pada tanggal 5 Desember 1960, menjabat Pemimpin Divisi Dana Jasa sejak tahun Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Biro Treasury ( ), Pemimpin SKAI (Maret-Agustus 2002), Kepala Biro Treasury ( ), Wakil Pemimpin Cabang Utama Bidang Pemasaran ( ). Pendidikan terakhir Sarjana Muda Akademi Bank & Manajemen Surabaya tahun 1983 dan Sarjana Ekonomi STIE Pancasetia tahun SOFYANI Pemimpin Divisi Kredit Lahir di Banjarmasin pada tanggal 16 Oktober 1953, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kredit sejak Juni Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Cabang Tanjung ( ), Pemimpin Cabang Pelaihari ( ), Kepala Biro Umum ( ), Pemimpin Divisi Analisa Keuangan dan Teknologi (September 2003 Juni 2006). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIMI Banjarmasin tahun WASIN NURI Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko Lahir di Banjarmasin pada tanggal 27 Juli 1959, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko sejak Agustus Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Kredit Cabang Barabai ( ), Kepala Seksi Kredit Cabang Rantau ( ), Kepala Bagian Wasbin Kredit ( ), Pemimpin Cabang Martapura ( ), Pemimpin Cabang Barabai ( ), Pemimpin Cabang Martapura (2004-Mei 2007), Pemimpin SKAI (Mei 2007-Agustus 2008). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIE Pancasetia tahun RIDHA TAHYA BASRY Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia Lahir di Jakarta pada tanggal 3 Januari 1959, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia sejak Mei Sebelumnya memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Marabahan ( ), Pemimpin Cabang Pelaihari ( ) dan Pemimpin Cabang Barabai (2004-Mei 2007). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat pada tahun SUPIAN NOOR Pemimpin Divisi Umum Lahir di Barabai pada tanggal 16 November 1967, menjabat Pemimpin Divisi Umum sejak Agustus Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan 32

33 (2007-Agustus 2008), Pemimpin Cabang Utama ( ), Pemimpin Divisi Perencanaan ( ). Meraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas Brawijaya Malang tahun 1991, dan Magister Manajemen Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat tahun H. ABDUL HAMID RIZAL Pemimpin SKAI Lahir di Banjarmasin tanggal 16 April 1958, menjabat sebagai Pemimpin SKAI sejak Agustus Sebelumnya pernah memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Amuntai ( ), Pemimpin Cabang Rantau ( ), Pemimpin Cabang Martapura ( ), serta Pemimpin Divisi Umum (Oktober 2004-Agustus 2008). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi STIEI Banjarmasin tahun HASAN Pemimpin Unit Usaha Syariah Lahir di Banjarmasin pada tanggal 20 Oktober 1958, menjabat sebagai Pemimpin Unit Usaha Syariah sejak Agustus Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Cabang Barabai (1995), Pemimpin Cabang Martapura (1998), Pemimpin Unit Operasional Banjarmasin (2000), Pemimpin Divisi Kredit (2002 Mei 2006), Pemimpin Divisi Manajemen Risiko (Mei 2006-Agustus 2008). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tahun PEMIMPIN CABANG I. G. K. PRASETYA Pemimpin Cabang Utama Banjarmasin Lahir di Banjarmasin pada tanggal 2 Mei 1968, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Utama sejak Mei Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Analisa Kredit Unit Operasional ( ), Kepala Bagian Kredit Unit Operasional ( ) serta Pemimpin Cabang Kotabaru (2002-Mei 2007). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional pada tahun JULIANSYAH Pemimpin Cabang Barabai Lahir di Banjarmasin pada tanggal 16 Juli 1962, menjabat Pemimpin Cabang Barabai sejak Mei 2007 sampai dengan sekarang. Beberapa jabatan yang pernah diduduki antara lain Pemimpin Cabang Kandangan ( ), Pemimpin Cabang Amuntai (2002), Wakil Pemimpin Bidang Operasional Cabang Utama Banjarmasin (2002-Mei 2007). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta tahun

34 LUKMAN Pemimpin Cabang Kotabaru Lahir di Cimahi pada tanggal 4 September 1963, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Kotabaru dimulai pada Mei Sebelum ini memegang jabatan sebagai Kepala Bagian Pembinaan LPK (1998), Kepala Bagian Litbang ( ), Pemimpin Cabang Pembantu Banjarbaru (2003), Pemimpin Cabang Banjarbaru (2003-Oktober 2004) dan Pemimpin Cabang Pelaihari (Oktober 2004-Mei 2007). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat tahun DIDI FERDINANSYAH Pemimpin Cabang Amuntai Lahir di Surabaya pada tanggal 29 April 1970, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Amuntai sejak Februari Sebelum ini memegang jabatan sebagai Pemimpin Seksi Operasional Cabang Martapura ( ), Pemimpin Cabang Pembantu Paringin ( ), Pemimpin Cabang Rantau (2005-Mei 2007). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat tahun ARDIANSYAH Pemimpin Cabang Tanjung Lahir di Barabai pada tanggal 8 April 1965, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Tanjung semenjak tahun 2002 hingga sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Seksi Supervisi Kredit Cabang Utama (2000) dan Kepala Bagian Wasbin Kredit SKAI ( ). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIE Indonesia Banjarmasin tahun A. MAULIANSYAH Pemimpin Cabang Rantau Lahir di Banjarmasin pada tanggal 29 Juni 1966, memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Rantau sejak Februari 2008, jabatan yang pernah dipegang sebelumnya antara lain Petugas Biro Kredit ( ), Kepala Seksi Pemasaran Cabang Utama ( ), Pemimpin Sub. Divisi Administrasi & Supervisi Kredit ( ), Pemimpin Sub. Divisi Analisa & Pengembangan Kredit ( ), Pemimpin Cabang Marabahan (Maret 2006-Mei 2007). Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tahun SUGIONO Pemimpin Cabang Pelaihari Lahir di Tulung Agung pada tanggal 24 April 1969, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Pelaihari sejak Februari Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi ( ), Pemimpin Sub Divisi Audit Non Kredit ( ) serta Pemimpin Cabang Banjarbaru (2004 Maret 2006), Pemimpin Cabang Amuntai sejak (Maret Februari 2008). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIEKN Jaya Negara pada tahun

Ikhtisar Keuangan (Jutaan Rupiah)

Ikhtisar Keuangan (Jutaan Rupiah) Ikhtisar Keuangan (Jutaan Rupiah) No Data Keuangan 2007 2006 2005 2004 RataRata Pertumbuhan 1 Aset 3,364,813 3,102,950 1,924,696 1,283,749 39.86% 2 Penghimpunan Dana 3,004,428 2,776,704 1,714,047 1,032,988

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank BPD Kalsel 1. Sejarah Singkat Bank BPD Kalsel Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan adalah Bank milik Pemerintah Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/52/ DPbS tanggal 22 November 2005

Lampiran 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/52/ DPbS tanggal 22 November 2005 Lampiran 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/52/ DPbS tanggal 22 November 2005 NERACA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH.. Tanggal.. No Pos - Pos Posisi Tgl.laporan A K T I V A 1. Kas 2. Penempatan Pada

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Yth. Direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Juni-2016 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Juni-2016 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos AKTIVA 1 Kas 1,708,974 1,239,425 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 3 Penempatan Pada Bank Lain 19,739,738 16,119,813 4 Piutang Murabahah 32,891,424 29,011,916 5 Piutang Salam 6

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Juni-2017 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Juni-2017 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos AKTIVA 1 Kas 1,741,721 1,708,974 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan Pada Bank Lain 25,139,235 19,739,738 4 Piutang Murabahah 30,185,080 32,891,424 5 Piutang Salam

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Amanah Rabbaniah JL.RAYA TIMUR NO.52 BANJARAN Periode: Juni-2017 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Amanah Rabbaniah JL.RAYA TIMUR NO.52 BANJARAN Periode: Juni-2017 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 AKTIVA 1 Kas 1,073,591 1,061,780 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan Pada Bank Lain 7,945,164 3,987,369 4 Piutang Murabahah 33,195,600

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Maret-2017 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Maret-2017 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos AKTIVA 1 Kas 1,954,744 915,756 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 3 Penempatan Pada Bank Lain 22,275,072 17,904,176 4 Piutang Murabahah 30,983,553 29,902,390 5 Piutang Salam 6 Piutang

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Maret-2016 Laporan Neraca

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan PT BPRS Kotabumi JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.8 KOTABUMI LAMPUNG UTARA Periode: Maret-2016 Laporan Neraca Laporan Neraca No Pos-pos AKTIVA 1 Kas 915,756 792,473 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 3 Penempatan Pada Bank Lain 17,904,176 13,973,840 4 Piutang Murabahah 29,902,390 27,921,677 5 Piutang Salam 6 Piutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa

Lebih terperinci

TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 1 - Yth. Direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH Sehubungan dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah Ikhtisar Utama Profil Perusahaan Analisa & Pembahasan Ikhtisar Keuangan (Dalam miliar Rupiah kecuali data saham) 2015 2014 2013 2012 2011 NERACA KONSOLIDASIAN Aktiva 188.057 195.821 184.338 155.791 142.292

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja keuangan Bank Muamalat Bank Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis sangat penting bagi pendorong kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

NERACA BANK JABAR BANTEN SYARIAH... Tanggal Kas 1. Kewajiban Segera. 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2. Tabungan Wadiah

NERACA BANK JABAR BANTEN SYARIAH... Tanggal Kas 1. Kewajiban Segera. 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2. Tabungan Wadiah L32 NERACA... Tanggal... AKTIVA PASIVA 1. Kas 1. Kewajiban Segera 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2. Tabungan Wadiah 3. Penempatan pada Bank Lain 3. Kewajiaban kepada Bank Indonesia 4. Piutang Murabahah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan. Sistem

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.03/2016 TENTANG TRANSFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO KONVENSIONAL MENJADI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi islam identik dengan berkembangannya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai lembaga keuangan telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RENCANA BISNIS BPRS TAHUN ALAMAT :.. :.. :.. DAFTAR ISI Halaman Data Umum BPRS..

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara LAMPIRAN Daftar Pertanyaan Wawancara 1. PT.BPRS Barokah Dana Sejahtera memiliki berbagai macam produk tabungan dan deposito, apa saja produk yang ada? 2. Bagaimana mekanisme dalam pembuatan rekening tabungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TERKINI

PERKEMBANGAN TERKINI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERKEMBANGAN TERKINI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN Perbandingan Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2012 Pendapatan

Lebih terperinci

Lampiran 1 NERACA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH PUDUARTA INSANI Periode : Desember (Dalam ribuan) Posisi yang sama.

Lampiran 1 NERACA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH PUDUARTA INSANI Periode : Desember (Dalam ribuan) Posisi yang sama. Lampiran 1 No. NERACA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH PUDUARTA INSANI Pos - Pos Posisi Tgl.Laporan (Dalam ribuan) Posisi yang sama A K T I V A 1 Kas 385,787 411,979 2 Penempatan pada Bank Indonesia - -

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Banyak kalangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Landasan teori sangat mutlak diperlukan dalam sebuah penelitian karena di dalam kerangka teori penelitian akan mempunyai dasar yang jelas untuk menganalisa

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tanggal 1 November 1991 yang kemudian diikuti dengan keluarnya

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas untuk mengelola uang dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas untuk mengelola uang dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga yang memiliki izin yang dibentuk dengan wewenang dan tugas untuk mengelola uang dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada masyarakat,

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1997/1998, dimana pada masa itu, Bank Indonesia menetapkan capital adequacy

I. PENDAHULUAN. 1997/1998, dimana pada masa itu, Bank Indonesia menetapkan capital adequacy 16 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perizinan kepada bank konvensional untuk membuka unit usaha syariah sesuai prinsip syariah Islam, mendorong bank

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Harta Insan Karimah 4.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah di Bank

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA 1 No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Rencana Bisnis Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Sehubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan ekonomi global sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya perubahan perubahan pada nilai suatu mata uang Rupiah

Lebih terperinci

H.Saparuddin Siregar Mailiswarti,SE Prof. DR.H. M. Yasir Nasution, MA

H.Saparuddin Siregar Mailiswarti,SE Prof. DR.H. M. Yasir Nasution, MA Lampiran 1 No. NERACA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH PUDUARTA INSANI Periode : Desember 2013 dan 2012 Pos - Pos Posisi Tgl.Laporan Telah diaudit Oleh : Sucipto, CPA Kantor Akuntan Publik Fachrudin & Mahyuddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah 1.1.1 Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri PT. Bank Syariah Mandiri merupakan lembaga keuangan syariah, bank syariah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Sedangkan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam adalah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pelaku ekonomi yang melakukan kegiatannya melalui jasa perbankan.

Lebih terperinci

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Seminar Nasional dan Expo UMKM Perbarindo. "Modernisasi BPR Dalam Upaya Mendorong Pertumbuhan & Kemudahan Akses Bagi UMKM Dalam Menghadapi Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri mengalami kebangkrutan dan yang masih mampu survive-pun sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. negeri mengalami kebangkrutan dan yang masih mampu survive-pun sulit untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga keuangankhususnya sektor perbankan merupakan institusi masyarakat yang diharapkan mampu memperlancar roda perekonomian suatu negara. Hal ini ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, peran lembaga keuangan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Indonesia. Menurut SK Menkeu RI No. 792 Tahun 1990, lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas.

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.03/2016 TENTANG TRANSFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO KONVENSIONAL MENJADI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan

Lebih terperinci

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh AKUNTANSI BANK SYARIAH Imam Subaweh Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku

Lebih terperinci

Kantor Akuntan Fachrudin & Mahyuddin Jln.. Tebet Timur Dalam IA/2 Telp:(021) , Fax:(021) , Jakarta Indonesia

Kantor Akuntan Fachrudin & Mahyuddin Jln.. Tebet Timur Dalam IA/2 Telp:(021) , Fax:(021) , Jakarta Indonesia Lampiran 1 No. NERACA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH PUDUARTA INSANI Periode : Desember 2012 dan 2011 Pos - Pos Posisi Tgl.Laporan Telah di audit Oleh Kantor Akuntan Fachrudin & Mahyuddin Jln.. Tebet

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank. Modal. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 18) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

AKUNTANSI BANK SYARIAH

AKUNTANSI BANK SYARIAH AKUNTANSI BANK SYARIAH Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku KDPPLK umum,

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum. No.6/44/DPNP Jakarta, 22 Oktober 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Rencana Bisnis Bank Umum. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22

Lebih terperinci

1. IKHTISAR KEUANGAN 1 4. STRUKTUR ORGANISASI 22

1. IKHTISAR KEUANGAN 1 4. STRUKTUR ORGANISASI 22 DAFTAR ISI 1. IKHTISAR KEUANGAN 1 2. SAMBUTAN 2.1. Ketua Dewan Pengawas 3 2.2. Profil Dewan Pengawas 4 2.3. Direktur Utama 7 2.4. Profil Direksi 8 2.5. Opini Dewan Pengawas Syariah 11 2.6. Profil Dewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS

SAMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS SAMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS Assalamu'alaikum wr.wb Masih segar dalam ingatan ketika tahun 2005 berakhir, ada harapan dan kegelisahan karena meyakini bahwa tahun 2006 adalah tahun yang masih menyisakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah IV.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah

Lebih terperinci

- 1 - DAFTAR LAMPIRAN

- 1 - DAFTAR LAMPIRAN - 1 - DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : 1. Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah- Langkah Strategis 2. Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan Utama (Bagi BPRS dengan Modal Inti Kurang Dari Rp50 Miliar)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo )

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo ) KantorPusat: JalanBasuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 Fax. (0736) 21178 Website: www.bankbengkulu.co.id Email: info@bankbengkulu.co.id NERACA PER 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 No.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Desiana, Mohamad Heykal Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Bank Kalsel 1. Sejarah Singkat Bank Kalsel Bank pembangunan daerah Kalimantan Selatan adalah bank milik pemerintah provinsi Kalimantan Selatan bersama-sama

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat Tujuan Instruksional Pembelajaran Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan dunia perbankan. Hampir semua aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS NERACA No. POS - POS No. POS - POS ASET Kantor Pusat: Jalan Basuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 Fax. (0736) 21178 Website: www.bankbengkulu.co.id Email: info@bankbengkulu.co.id LIABILITAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum 9 BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH 2.1 Sejarah Bank Mega Syari ah 1 Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 1 FUNGSI BANK SYARIAH Manajer Investasi Mudharabah Agen investasi Investor Penyedia jasa keuangan

Lebih terperinci

JAKARTA, 10 NOVEMBER 2017

JAKARTA, 10 NOVEMBER 2017 JAKARTA, 10 NOVEMBER 2017 Badan Hukum Bank Kalbar Nama Perusahaan PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN BARAT Nama Panggilan BANK KALBAR Bidang Usaha Perbankan Pendirian Perusahaan 15 April 1964 Dasar

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank BAB II Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia 2.1. Sejarah Berdirinya 13 Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah merupakan salah satu BPRS yang tumbuh di Indonesia khususnya wilayah Kabupaten Bogor yang beroperasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Bank BPD Kalsel Syariah Cabang Banjarmasin. Nomor 4 tahun 1964 berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1962

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Bank BPD Kalsel Syariah Cabang Banjarmasin. Nomor 4 tahun 1964 berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1962 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum Bank BPD Kalsel Syariah Cabang Banjarmasin a. Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan didirikan pada tanggal 25 Maret 1964,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank sebagai salah satu lembaga keuangan merupakan sarana dalam meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat. Bank sebagai lembaga keuangan yang seharusnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.

Lebih terperinci

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657 NERACA POS-POS KONSOLIDASI Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 1. AKTIVA Kas 41,215 28,657 2. Penempatan pada Bank Indonesia 850,832 615,818 a. Giro Bank Indonesia 732,894 554,179 b. Sertifikat Bank Indonesia

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah )

NERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah ) No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 September 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII 30-Sep-02 30-Sep-01 30-Sep-02 30-Sep-01 KONSOLIDASI 1. Kas 492.740 496.965 492.784 497.022 2.

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASIAN

NERACA KONSOLIDASIAN NERACA KONSOLIDASIAN KONSOLIDASIAN No. POS-POS 31-Des-2009 31-Des-2008 31-Des-2009 31-Des-2008 AKTIVA 1. Kas 747.870 681.321 767.238 683.155 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro pada Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 20 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Kepercayaan masyarakat terhadap bank

BAB I PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Kepercayaan masyarakat terhadap bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga kepercayaan/lembaga intermediasi masyarakat dan merupakan bagian dari sistem moneter mempunyai kedudukan strategis sebagai penunjang pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III Sejarah Singkat Bank DKI Syariah. Wahid Hasyim Jl. KH. Wahid Hasyim no, 153, Jakarta Pusat.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III Sejarah Singkat Bank DKI Syariah. Wahid Hasyim Jl. KH. Wahid Hasyim no, 153, Jakarta Pusat. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III. 1 Objek Penelitian III. 1. 1 Sejarah Singkat Bank DKI Syariah Bank DKI Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT. Bank DKI berdasarkan Surat Izin Bank

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara barat. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO Menimbang: a. bahwa dalam rangka menumbuhkembangkan lembaga keuangan mikro yang mampu berkontribusi terhadap

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 10.521 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 317.299 281.605

Lebih terperinci