BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan penelitian Persiapan penelitian Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan penelitian.yaitu dengan langkah menetapkan kancah penelitian yaitu perilaku pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home. pada bulan juni 2014 peneliti mencari subyek dengan mendatangi Smp 4 Ungaran sebagai tempat peneliti melakukan penelitian. Di sekolahan SMP 4Ungaran peneliti menemukan berbagai masalah dalam perilaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa yang berlatar keluarga broken home. Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti melakukan observasi untuk mengamati siswa yang mempunyai daftar riwayat perilaku pelanggaran tata tertib disekolah, dengan didampingi guru BK dari sekolah SMP 4 Ungaran, peneliti menemukan 2 subjek yang akan menjadi subjek penelitian yang telah memasuki beberapa kategori untuk dikembangan dalam penelitian mengenai perilaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa berlatar keluarga broken home. peneliti menemukan bahwa ada 2 subjek untukk menjadi objek penelitian, dengan di pandu guru BK di sekolah tersebut peneliti menanyakan kriteria kriteria 1

2 Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Karakteristik Subjek A Subjek B Nama subjek AA BB Umur Pekerjaan orang tua Bekerja di luar negeri Pekerja pabrik Agama Islam Islam Lama orang tua bercerai pelaksanaan penelitian Pengambilan data dilakukan di lingkungan sekolah SMP 4 Ungaran dan berlangsung pada bulan juli. Selama pengambilan data peneliti melakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan mengali informasi dari kedua subjek dan dilengkapi dari guru BK. Dari kedua subjek dan persetujuan guru BK terbuka dan bersedia melakukan sesi wawancara kapan saja asalakan tidak saat jam pelajaran. Kemudian peneliti melakukan sesi wawancara terhadap subjek A pada tanggal 29 Juli 2015 kemudian dilanjutkan pada tanggal 30 juli dengan subjek B. Sesi wawancara berlangsung di sekolah ketika jam kososng di kelas/ saat istirahat Wawancara Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terbuka dan tertutup. Peneliti lakukan observasi pada tahap pendahuluaan karena peneliti belum mendapat informasi yang mendalam mengenai subjek. Pada tahap 2

3 pendahuluan ini peneliti mendapat informasi awal mengenai isu atau permasalahan yang ada pada subjek. Wawancara dilakukan dengan situasi santai sehingga tidak tegang dalam pelaksanaanya peneliti banyak mengunkaan bentuk wawancara terbuka untuk mengali informasi lebih lanjut dari subjek. Pada saat wawancara peneliti mengunakan alat tulis, kertas kosong Dokumentasi Dari hasil wawancara, peneliti kemudian membuat transkip wawancara sebagai dokumentasi dari penelitian selain itu peneliti memperoleh latar belakang penyebab subjek melakukan perilaku pelanggaran tata tertib di sekolah. Selanjutnya peneliti mengamati perilaku perilaku yang dilakukan oleh ke 2 subjek, peneliti mengamati perilaku siswa di luar kelas saat berinteraksi dengan teman teman ataupun di dalam kelas saat proses belajar mengajar. Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti mendapati subjek A, kebetulan melakukan tindakan membolos atau cabut pada saat proses belajar dimulai subjek A ketahuan tidak mengikuti pelajaran, berkat informasi dari guru mapel yang mengajar di kelas tersebut, perilaku subjek A nampaknya cukup berbeda diantara teman temannya. Subjek A, memiliki penampilan yang kurang rapi dalam berseragam, dari potongan rambut yang sedikit berantakan, berpakaian seragam selalu dikeluarkan, memakai warna sepatu yang tidak semestinya dikenakan, serta tidak memakai ikat pinggang. Perilaku di kelas saat melakukan proses belajar subyek A menempati tempat duduk di bagian belakang sendiri, hal ini 3

4 dilakukan seperti subyek tidak berminat dalam mengikuti pelajaran, ketika guru mapel sedang menerangkan subyek lebih sering berbincang bincang dengan teman sebangkunya, serta tidak bisa fokus dalam mengikuti pelajaran tidak heran jika guru mapel sering memberikan peringatan terhadap subyek A atas tindakan gaduhnya. Di hari yang sama peneliti mengamati subjek B, yang menurut guru BK di sekolahan tersebut juga termasuk dalam kategori penelitian peneliti, mempunyai catatan perilaku pelanggaran tata tertib di sekolah, nampaknya subjek B juga tidak jauh berbeda dengan subjek A yang berpenampilan kurang rapi. Pada hari yang sama peneliti dan guru BK mendapat laporan bahwa subyek B telah melakukan tindakan pemerasan uang secara paksa terhadap temanya, korban melapor ke guru BK bahwa uang saku yang subjek miliki telah diminta paksa oleh subyek B sebesar RP Tentunya laporan ini sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui lebih jelas tentang subyek B. Peneliti melanjutkan penelitian dengan mengamati perilaku subyek B ketika mengikuti proses belajar di kelas, ada perbedaan atara subyek A dan B jika subyek A sering membuat gaduh di kelas ternyata subyek B lebih tenang tidak banyak bicara ketika proses belajar berlangsung, Selanjutnya melalui informasi dari guru BK di sekolahan tersebut subyek A dan B memiliki permasalahan keluarga yang sama yaitu sama sama berlatar keluarga broken home. Peneliti melanjutkan penelitian dengan mewawancarai subyek A dan B dengan kesediaan ke 2 subyek menjadi subjek penelitian. 4

5 4.1.4 Observasi Dari data observasi peneliti mengidentifikasi perilaku pelanggaran subjek terkait. Observasi partisipan dilakukan pada saat peneliti mengamati perilaku di sekolah dan pada saat melakukan sesi wawancara. Peneliti membawa alat bantu pedoman observasi, untuk mengidentifikasi perilaku pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home. 4.2 Gambaran subjek Subjek 1. Wawancara berlangsung di ruangan guru BK disalah satu sudut sekolah, wawancara berlangsung santai dan tenang, karena siswa yang lain sedang mengikuti proses belajar dan subjek mendapat jam kosong saat dikelasnya. Subjek A memiliki rambut hitam, badan tegap, kulit sawo matang, pandangan tajam, pada saat wawancara berlangsung peneliti meminta ijin untuk bertanya kepada subjek mengenai kehidupan subjek mengenai kondisi keluarga. Awalnya memang agak terasa tegang, namun dengan obrolan obrolan santai subjek A mengiyakan dirinya menjadi objek penelitian. Subjek A adalah seorang laki laki dan anak menjelang remaja pada umumnya, tidak berbea jauh dengan teman temanya memiliki fisik yang sempurna, subjek adalah anak tunggal, tidak memiliki kakak atau adik, orang tua subjek kondisi dalam bercerai ayahnya tidak tau keberadaanya dan ibu nya merantau keluar negri Setiap di rumah, tak mendapatkan kasih sayang, perhatian, dari kedua orang tua. Sehingga subjek mencari kesibukan di luar rumah dengan teman 5

6 teman sebaya. Subjek A juga mengakui bahwa ia sering merokok di usianya sekarang yang berusia 14 tahun. Alasan enak dan ikut ikutan teman kadang diaat saya merokok saya merasa seperti laki laki sejati menurut penataran subjek A. Di dalam prestasi belajar subjek juga membenarkan bahwa minat dan motivasi belajarnya sangat rendah subjek merasa malas. Stiap malam tidak pernah membaca buku pelajaran subjek lebih senang pergi bermain di sektiaran tempat tinggal Pelanggaran yang sering dilakukan. Mengeluarkan baju, membolos pada jam mata pelajaran yang tidak disukai, tidur didalam kelas, makan pada saaat jam pelajaran, sering terlambat masuk kedalam kelas, menurut subjek A faktor keterlambatan subjek ke sekolah saat bangun selalu siang dan kalau tidur subjek selalu larut malam karena setiap malam subjek sering bermain di sektiaran tempat tinggal. Subjek tidak pernah dimarahin oleh orang tua karena hanya tinggal bersama nenek, orang tua subjek A sudah lama bercerai, ibu pergi ke Arab Saudi menjadi tkw untuk mencari uang untuk A dan neneknya di rumah. Ayahnya tidak diketahui keberadaanya setelah bercerai dengan ibunya sejak subjek menginjak sekolah dasar. Subjek A banyak bercerita mengenai dirinya yang merasa kesepian Subjek 2 Wawancara berlangsung di ruangan BK sekolah pada saat jam istirahat, subjek bersedia datang untuk melakukan sesi wawancara, sama sebelumnya dengan subjek A, subjek B bersedia berceritan mengenai kondisi keluarga dan kehidupan sehari hari yang dijalaninya, bersama keluarganya, subjek A adalah anak pertama dan masi memiliki adik, subjek tinggal bersama ibu dan adik, 6

7 ayahnya menikah lagi, kondisi keluarga subjek ayah dan ibu sudah resmi bercerai.subjek lebih senang bermain dari pada haru membaca buku pelajaran hal ini berakibat terhadap prestasi belajar yang rendah, kedua orang tua B sudah 2 tahun ini bercerai ayang B menikah lagi dengan orang lain, dan kini B tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Subjek B termasuk kategori anak pendiam ia lebih pasif dalam berbicara namun bertindak sesuka hatinya. Katanya ia belum menemukan jatidirinya ia sering mencoba coba hal baru yang ia kenali. Tak jarang terjerumus terhadap perilaku kenakalan remaja mulai dari berjudi, minum minuman keras dan tawuran pernah ia lakukan di luar sekolah. Ibu B yang bekerja di pabrik kurang ada waktu dengan B ibunya bergkat kerja pukul 6 pagi dan pulang pukul 6 malam kurang bisa mengontol kegiatan B selama ibunya bekerja. Tak jarang ibu B sering mendapat laporan dari tetangga tetangga dengan tindakan yang subjek lakukan. pelanggaran yang sering subjek lakukan di sekolah. Pelanggaran seragam sekolah, sering terlambat kesekolah, membolos sekolah, sering bikin surat ijin palsu, kurang sopan terhadap guru, merokok di area sekolah, sebenarnya subjek B sudah mendapat banyak teguran dari pihak guru tatapi ia tidak menghiraukanya. B juga termasuk siswa dari latar keluarga broken home. 4.3 Hasil penelitian Hasil penelitian ini mengungkapkan perilaku pelanggaran anak berlatar keluarga broken home. dengan mengunakan indikator indikator dari perilaku pelanggaran. selain wawancara yang dilakukan oleh subjek untuk mengetahui pelangaran seperti apa yang subjek lakukan. peneliti melakukan wawancara dengan 7

8 guru BK disekolah. Teknik ini membantu peneliti dalam mendaptkan informasi mendalam tentang perilaku pelanggaran tata tertib si sekolah yang di lakukan subjek setiap harinya. 4.4 Data hasil wawancara Subjek A. A. Adanya pengaruh kurang sosialisainya peraturan tata tertib Subjek merasa dirinya kurang begitu memahami aturan tata tertib yang berada di sekolah sehingga subjek agak sedikit meremehkan apa yang terjadi jika subjek melakukan tindakan pelanggaran tata tertib ahhh boong tu kak aku ngelanggar hanya beberapa kali saja kok, tapi berapa kalinya lupa (A15) apa ya kak, kayaknya aja stiap apa yang aku lakukan salah deh. Terus sanksinya juga biasa biasa saja jadi aku santai santai aja kak, kadang kadang temen temen juga pada melanggar ya aku ikut ikutan sih (A16) apa ya, emmmmm mengeluarkan baju, berseragam tidak sesuai aturan, trus berkelahi, memukulin temen, kadang meminta mintain uang temen dengan paksaan kak. Ya begitu begitulah kak (A20) sekarang sih ketahuan kak. Tapi masih saja aku meminta uang ke temen dengan memaksa, kalo endak ya saya ancam atau saya pukul kak. (A21) pernah kk biasa sih, cuman di pangil orang tua, di skors dan lain lain. (A25) B. Adanya pengaruh merasa hidup bebas baik di rumah atau di masyarakat Perilaku hidup bebas yang sering dilakukan oleh subjek A, berdampak besar bagi kegiatan belajarnya di sekolah dengan dilakukanya pelanggaran tata tertib sebenernya yang banyak memberikan perhatian ialah nenk saya kak. Di rumah sepi kak (A7) Subjekmerasa semua kegiatanya dilakukan sendiri dirumah tanpa ada siapapun jadi subjek merasa bebas tanpa ada yang mengatur 8

9 C. Adanya pengaruh tidak menyukai bebrapa mata pelajaran kurangnya minat dan semangat dalam mengikuti pelajaran adalah penyebab subjek lebih memilih membolos pada mata pelajaran tertentu dari pada harus mengikutinya kalau sering sih endak kak cuman kadang kadang saja, tergantung kalo mengajak biasanya saya mau, apalagi pas kalo ada pelajaran yang tidak saya sukai wah pas ituu, bisa pergi gak masuk sekolah sama temnku itu kak. Bosen suka males kalo ketemu mata pelajaran yang gak tak sukain. (A17) Kurangnya semangat yang mendasari subjek tidak menyukai beberapa mata pelajaran subjek lebih memilih membolos dari pada harus ikut mata pelajaran yang subjek tidak suka perhatian D. Adanya pengaruh rasa malas, kurang bertanggung jawab dan ingin mencari sifat atau perilaku malas yang menyebabkan subjek melakukan tindak pelanggaran ataukurangya disipli menaati peraturan tata tertib di sekolah apa ya, emmmmm mengeluarkan baju, berseragam tidak sesuai aturan, trus berkelahi, memukulin temen, kadang meminta mintain uang temen dengan paksaan kak. Ya begitu begitulah kak (A20) aku meminta uang ke temen dengan memaksa, kalo endak ya saya ancam atau saya pukul kak. (A21) saya merokok, minum juga iya kadang kadang, (A22) 9

10 E. Adanya pengaruh r pengaruh buruk dari lingkungan dan teman teman beberapa alasan yang di lakukan subjek adalah faktor teman teman dan lingkungan yang mengajaknya untuk melakukan tindak pelanggaran banyak kak, cuman kebanyakan mreka juga sama kaya saya tapi lebih nakalan saya sih heheheheehhehe, yang baik baik dan rajin juga banyak imbang pokoknya. (A19) F. Adanya pengaruh orang tua kurang bertanggungjawab kurangnya perhatian yang didapat dari orang tua yang diberikan membuat subjek kurang merasa dihargai dan disayangi, keputusan ayah dan ibu subjek yang berpisah membuat keadaan subjek juga semakin kurang begitu di perhatikan, iya kak aku tinggalnya di rumah bersama nenek saja, ibu pergi ke arab bekerjamenjadi TKW. Ya sudah lama sih kakak.di rumah tidak ada siapa siapa makanya akau tinggalnya sama nenek. (A8) iya kak berdua saja saya gak pernah bertemu dengan bapak sudah lama sekali, sejak aku masih kecil kakak, sekarang bapak saya dimana saja aku gak tau kak. (A10) G. Adanya pengaruh ketidak dewasaan sikap orang tua ketidak dewasaan orang tua yang menyebabkan tumbuh kembang subjek kurang begitu baik, keadaan ekonomilah yang memaksa orang tua subjek merantau keluar megri untuk membiayai hidup sabjek yang berada di rumah, iya kak aku tinggalnya di rumah bersama nenek saja, ibu pergi ke arab bekerjamenjadi TKW. Ya sudah lama sih kakak.di rumah tidak ada siapa siapa makanya akau tinggalnya sama nenek. (A8) iya kak berdua saja saya gak pernah bertemu dengan bapak sudah lama sekali, sejak aku masih kecil kakak, sekarang bapak saya dimana saja aku gak tau kak. (A10) 10

11 Subjek B A. Indikator kurang sosialisainya peraturan tata tertib kurangnya sosialisasi dan dampak seringnya melanggar aturan tata tertib akan berpengaruh dengan tingkat kedisiplinan subjek masyarakat B. Adanya pengaruh merasa hidup bebas baik di rumah atau di kesepian yang selallu melanda diri subjek, menjadikan dirinya sebagai seorang yang bebas, tidak ada orang yang mengatur hidupnya dan apa yang dilakukanya setiap harinya, ketidak hadiran orang tua dalam hidupnya membuat indikator merasa bebas semakin besar. C. Adanya pengaruh tidak menyukai bebrapa mata pelajaran Subjek memiliki ketidak sukaan dengan beberapa mata pelajaran, ketika mata pelajaran itu akan berlangsung subjek terkadang memeilih untuk meninggalkan kelas tanpa iji atau membolos sekolah ya hanya beberapa mata pelajaran kaka, kadang kadang juga kalo lagi males berangkat kesekolah aku bolos, (B19) kesulitan berkonsentrasi kk, yang kepikiran jam istirahat, pulang dan main kk (B27) C.Adanya pengaruh rasa malas, kurang bertanggung jawab dan ingin mencari perhatian subjek merasa pelanggaran yang dilakukanya tidak berdampak besar bagi dirinya dan tidak takut akan sanksi sering kak hahahhaha, ya ikut ikut temen terus kadang iseng aja pgn melanggar heheeheheh (B17) 11

12 Gak papa sih kak, ngelangar tata tertib kayaknya kejadian sendiri tanpa terpikirkan.(b18) D. Adanya pengaruh buruk dari lingkungan dan teman teman teman teman sebaya subjek juga berdampak besar bagi perilaku subjek, terbukti bahwa subjek seing ikut melakukan pelanggaran karna terbujuk teman teman, terkadang juga karna keinginan diri subjek sendiri sering kak hahahhaha, ya ikut ikut temen terus kadang iseng aja pgn melanggar heheeheheh (B17) Gak papa sih kak, ngelangar tata tertib kayaknya kejadian sendiri tanpa terpikirkan.(b18) E. Adanya pengaruh orang tua kurang bertanggung jawab dengan mengambil keputusan percerain yang terjadi oleh kedua orang tua subjek, membuat subjek kurang begitu diperhatikan, terbukti dengan nilai pelajaran yang kurang baik dalam hasilnya. tidak kak, dapam menangkap mata pelajaran aja susah, apalagi dengan hasil hasilnya (B24) hahahhah sering kak, kadang lupa, kadang juga mengerjakanya disekolahan (B25) 4.5 Data hasil observasi Tabel. 4.2 No Indikator Deskripsi observasi 1 Kurangnya sosialisasi pengetahuan tata tertib sekolah tentang Subjek 1 Kurangnya tentang pengertian peraturan sekolah masih dirasa perlu ditingkatkan bagi subjek, dari pihak sekolah terhadap subjek, di utamakan terhadap dirinya yang perlu mendapat penanganan khusus, seperti 12

13 subjek yang berlatar keluarga broken home hendaknya pihak pihak sekolah seperti guru perlunya memberikan perhatian yang lebih terhadap subjek 2 Merasa hidup bebas baik dirumah ataupun dimasyarakat 3 Tidak menyukai beberapa mata pelajaran 4 Rasa malas, kurang bertanggungjawab dan ingin mencari perhatian 5 Pengaruh buruk dari lingkungan dan teman teman bermain 6 Orang tua kurang bertanggungjawab Perilaku subjek yang sudah melekat teradap dirinya adalah sikap hidup bebas terbukti tidak adanya orang tua ataupun di lingkunganya yang mengatur apa saja yang di kerjakan dan dilakukan subjek, ia merasa senang karena apa yang dilakukanya tidak ada yang mencegah bebas dalam bertindak dan mengambil keputusan Antusias dan semangat dalam menerima pelajaran masih dirasa mini, hal ini dapat terlihat ketika subjek membolos untuk tidak mengikuti beberapa mata pelajaran yang ia sukai, subjek merasa engan dan malas sekali ketika harus berhadapan dengan pelajaran yang ia rasa susah dan tidak enak Sifat yang sangat melekat pada diri subjek adalah rasa malasnya, hal ini yang menyebabkan subjek sering tidak fokus dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, kuarangnya bertanggung jawab terbukti subjek sering melakukan tindakana pelanggaran tata tertib dan alasanya juga sering kali hanya karna inginmendapatkan perhatian dari guru ataupun teman temanya Kondisi rumah yang selalu tidak ada orang, disertai lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang subjek menjadi kurang baiklah yang mempengaruhi pengaruh kurang baik Orang tua kurang memperhatikan bagaimana kondisi anak setelah mereka bercerai, hendaknya mereka memikirkan anak mereka jika ibu subjek yang bekerja 13

14 7 Ketidak dewasaan sikap orang tua 1 Kurangnya sosialisasi pengetahuan tentang tata tertib sekolah menjadi tkw di luar negri kurang memberikan perhatian, harusnya ada sosok pengati sebagai ibunya di rumah Permasalahan yang terjadi membuat orang tua kurang dewasa dalam menangapi permasalahan penyelesaian yang buruk, berdampak pada kondisi subjek Subjek 2 Subjek merasa pelanggaran yang subjek lakukan tidak ada sanksinya dan hanya sebatas peraturan, ia sering melakukan karna tidak takut akan sanksi yang di berikan terhadap subjek ketika ia melanggar peraturan sekolah 2 Merasa hidup bebas baik dirumah ataupun dimasyarakat 3 Tidak menyukai beberapa mata pelajaran 4 Rasa malas, kurang bertanggungjawab dan ingin mencari perhatian 5 Pengaruh buruk dari lingkungan dan teman Kurangnya pantauan orang tua subjek terhadap dirinya menyebabkan tidak ada peraturan dalam rumah hal ini mengakibatkan kurangnya disiplin terhadap diri subjek, subjek merasa dirinya bebas, dikarenakan tidak ada orang tua, ataupun kerabat yang akan memarahinya ketika ia melakukan sesuatu Subjek menjadikan ketidak sukaan dengan beberapa pelajaran menjadi alasan untuk melakukan tindakan pelanggarantata tertib disekolah subjek kerap kali merasa bosan, jenuh ketika harus mengikuti pelajaran yg tidak disuka Tidak adanya penyemangat dalam diri subjek, membuat semangat belajar subjek kurang baik, perceraian orang tua subjek berdampak besar bagi diri subjek, kini subjek mempunyai sifat pemalas, kurang disiplin terbukti sering melakukan tindak pelanggaran, Kondisi rumah yang selalu tidak ada orang, disertai lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang 14

15 teman bermain subjek menjadi kurang baiklah yang mempengaruhi pengaruh kurang baik 6 Orang tua kurang Orang tua kurang memperhatikan bagaimana kondisi bertanggungjawab anak setelah mereka bercerai, hendaknya mereka memikirkan anak mereka jika ibu subjek yang bekerja menjadi tkw di luar negri kurang memberikan perhatian, harusnya ada sosok pengati sebagai ibunya di rumah 7 Ketidak dewasaan Permasalahan yang terjadi membuat orang tua kurang sikap orang tua dewasa dalam menangapi permasalahan penyelesaian yang buruk, berdampak pada kondisi subjek 4.6 Analisis data analisis penulis lakukan mulai dari pengumpulan data sampai data yang terkumpul telah jenuh dan kredible. Setelah data data terkumpul penulis mengorganisasikanya denganmengubah hasil wawancara kedalam bentuk transkip wawancara berikut langkah langakah analisis data dalam penelitian ini 4.7 Reduksi data penulis memberikan kode dalam setiap percakapan antara penulis dan subjek berupa huruf kapital ( A ) untuk subjek A, untuk wawancara dengan subjek ke dua penulis memberikan kode huruf kapital ( B ) untuk subjek B. setelah itu ddata dipilah pilah memilih yang penting dan membuang yang tidak perlu. kemudian penulis mengkategorikan data data tersebut dengan memasukan setiap data kemasing masing indikator yang terdapat pada perilaku pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home. 15

16 4.7.1 Kategori dan klasifikasi data Table 4.3 Variable Indikator Bagian transkip Subjek 1 subjek 2 Perilaku pelanggaran tata tertib oelh siswa berlatar keluarga broken home Kurangnya sosialisasi A15, A16, pengetahuan tentang A20, A21, A25 tata tertib sekolah Merasa hidup bebas A27 baik dirumah ataupun dimasyarakat Rasa malas, kurang A17 B19, B27 bertanggungjawab dan ingin mencari perhatian Pengaruh buruk dari A20, A21, A22 B17, B18 lingkungan dan teman teman bermain Orang tua kurang A19 B17, B18 bertanggungjawab Ketidak dewasaan sikap orang tua A10 B24, B25 Tidak menyukai A8, A10 beberapa mata pelajaran 4.7.2Penyajian data penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. mils and huberman ( dalam sugiono 2011), menyatakan yang paling sering digunakan dalam penyajian dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. peneliti menyajikan data dalam bentuk naratif, dimana semua data yang diperoleh dimasukan kedalam setiap indikato - indikator 16

17 4.7.3 Penariak kesimpulan dan verivikasi data dari uraian diatas dan analisis data dari tiap tiap indikator perilaku pelanggaran tata tertib, maka peneliti menarik kesimpulanmengklasifikasikan faktor perilaku pelanggaran, yang dilakukan oleh anak berlatar keluarga broken home. latar belakang terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh anak berlatar keluarga broken home Subjek 1. perilaku pelanggaran broken home yang dilakukan subjek di sekolah terjadi, karna diri subjek merasa kurang diperhatikan, dari lingkungan keluarga subjek berlatar keluarga broken home, orang tua bercerai, ayah tidak tau kemana dan ibu bekarja di luar negri, hal ini membuat subjek kuarng diperhatikan dalam tumbuh kembang pribadinya, hal ini mengakibatkan subjek sering melakukan tindak pelanggaran untuk mencari simpatik dari orang lain atau dari lingkungan sekitar. ketidak disiplinan subjek berdampak terhadap hasil belajar, dan sikap subjek di lingkungan, di usia subjek yang masih muda dan labil subjek mudah saja dipengaruhi dari lingkunganya yang cenderung membuatnya kearah negatif dan menjerumus ketindak yang kurang baikk. perilaku pelanggaran broken home yang dilakukan subjek di sekolah terjadi, karna diri subjek merasa kurang diperhatikan, dari lingkungan keluarga subjek berlatar keluarga broken home, orang tua bercerai, ayah mempunyai keluarga lagi dan ibu bekarja dari pagi hingga malam, kurang ada waktu untuk subjek bercerita atau berbagi, hal ini membuat subjek kuarng diperhatikan dalam tumbuh kembang pribadinya, hal ini mengakibatkan subjek sering melakukan tindak pelanggaran untuk mencari simpatik dari orang lain atau dari lingkungan sekitar. ketidak disiplinan subjek berdampak terhadap hasil belajar, dan sikap subjek di lingkungan, di usia 17

18 subjek yang masih muda dan labil subjek mudah saja dipengaruhi dari lingkunganya yang cenderung membuatnya kearah negatif dan menjerumus ketindak yang kurang baikk. 4.8 Hasil penelitian analisis mengungkapkan hasib subjek A dan B serta pengungkapan indikator indikator dalam perilaku pelanggaran berlatar keluarga broken home. berdasar hasil penelitian terdapat satu perilaku yang paling dominan yaitu pelanggaran untuk mencari simpatik dari orang lain, perilaku pelanggaran ini bukan terjadi di karenakan karna ketidak sengajaan tetapi memang dalam melakukan tindak pelanggaran dalam keadaan sadar dan tau apa yang dilakukan adalah tindakan pelanggaran. Subjek diminta menjadi pribadi yang dewasa dalam kondisi seperti ini, dukungan keluarga tidak dapat di berikan dikarenakan keluarga di masing masing subjek adalah keluarga yang berlatar keluarga broken home. Peneliti menganalisa latar belakang dari terjadinya tindak pelanggaran karena keluarga yang kurang memeperhatikan memberikan kasih sayang, setiap harinya, tidak adanya tempat untuk bercerita dan mengadu, Menurut Djiwandono (2005) perceraian mengakibatkan anak akan menderita kekurangan dukungan dalam perkembangan dan pertumbuhan yang sehat karena terdapat perasaan kehilangan yang mendalam. sedangkan faktor lain seperti perpisahan orang tua karena perceraian memberikan dampak remaja akan tidak pernah bertemu dengan orang tuanya kembali. menurut Hurlock (1991) remaja akan mengalihkan kasih sayang kepada orang tua yang masih ada. 18

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang bermaksud untuk tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti, misal perilaku, presepsi, motivasi. Tindakan,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30

Perpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30 LAMPIRAN KUESIONER 30 Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEDISIPLINAN DOSEN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG, maka saya mohon kesediaan

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah sekelompok individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah sekelompok individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Keluarga adalah sekelompok individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang terikat dalam perkawinan yang sah. Dalam kehidupan bermasyarakat,

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan pribadi anak, namun yang terlihat saat ini ialah banyak orang tua yang kurang memahami pola asuh

Lebih terperinci

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Saat berjalan, dia sempat melirik suami yang masih tertidur.

Lebih terperinci

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA. SCENE 1 Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, CUT TO : SCENE 2 (Ceria) Met Pagi Dila, Tantri.!!, Pagi Ditra Ngomong-ngomong

Lebih terperinci

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sang Pangeran. Kinanti 1 Sang Pangeran Langkah Rara terhenti mendengar percakapan dari ruang tamu. Suara seseorang yang sangat dikenalnya. Suara tawa yang terdengar khas itu semakin memperkuat dugaannya, membuat jantung Rara berpacu

Lebih terperinci

Loyalitas Tanpa Batas

Loyalitas Tanpa Batas Loyalitas Tanpa Batas Cintailah perusahaan dimana kamu bekerja meski tidak membuat mu kaya, tetapi dapat memberikan kehidupan. Itulah sepenggal kata yang dapat saya simpulkan setelah mendengar, merangkum,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH

BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH A. Deskripsi Lokasi Nama sekolah yang penulis teliti di SMK YPM 4 Taman - Sidoarjo di dalam lembaga sekolah tersebut ada dua program keahlian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat. Kehidupan remaja sangat menarik untuk diperbincangkan. Remaja merupakan generasi penerus serta calon

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kehidupan era Globalisasi ini, remaja sering kali diselingi hal-hal

I. PENDAHULUAN. Kehidupan era Globalisasi ini, remaja sering kali diselingi hal-hal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan era Globalisasi ini, remaja sering kali diselingi hal-hal yang negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman-temannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: 1. Komunikasi Keluarga a. Keluarga Bapak Rubai (48 tahun) Peneliti : Bagaimana

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA No. Pernyataan SS S N TS STS 1 2 Saya tidak mendaftar sidang skripsi pada periode ini karena merasa belum siap. Saya tersinggung

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH PANDUAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH 1. Kasus-kasus kenakalan siswa apa sajakah yang selama ini banyak dilakukan siswa? 2. Apakah ada suatu upaya yang sistematis untuk mengatasi kenakalan remaja? 3.

Lebih terperinci

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI ASUHAN 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN 80 PEDOMAN WAWANCARA 1. Pedoman Wawancara Dengan Pengurus Panti Asuhan : a) Apa permasalahan

Lebih terperinci

Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto

Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto 1. Tujuan Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto 2. Petunjuk Kerja 2.1. Hal Masuk Sekolah 1) Semua peserta didik harus hadir di

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA : Hj. Cucu Zainabun Yusuf, S.Pd.,M.Pd : Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mancak 1. Menurut ibu BK itu apa? Jawab: BK itu tempat untuk mengatasi permasalahan dari siswa-siswi,

Lebih terperinci

Bab 1. Awal Perjuangan

Bab 1. Awal Perjuangan Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu

Lebih terperinci

LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV

LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV 67 Lampiran 1. Panduan Observasi LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV Jumlah siswa : No Aspek yang di amati 1 Kegiatan belajar mengajar 2 Ketepatan waktu

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa termasuk di dalam kategori remaja akhir dan dewasa awal. Pada masa itu umumnya merupakan masa transisi. Mereka masih mencari jati diri mereka masing-masing,

Lebih terperinci

BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI

BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri mereka membutuhkan orang di sekitar untuk membantu dalam

Lebih terperinci

kegiatan sehari hari pelajaran 2

kegiatan sehari hari pelajaran 2 pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH A. Faktor Penyebab Efikasi Diri Anak Rendah Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan pendidikan. Bagi

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama Masa Kecilku Masa yang paling ingin diulangi adalah masa kecil kita. Di mana kita bisa bermain sepuasnya, dan belum tahu apa pun yang menyangkut orang dewasa. Tapi tidak semua orang bisa merasakan masa

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME

BAB IV. ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME BAB IV ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai motivasi belajar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 153 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Peran keteladanan guru PKn dalam membina kedisiplinan siswa melalui beberapa proses yaitu memberikan hukuman dan sanki yang tegas bagi siswa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

Suka bolos, berkelahi dengan anak sini dan luar, suka minum-minum, suka merokok, pernah bantah guru

Suka bolos, berkelahi dengan anak sini dan luar, suka minum-minum, suka merokok, pernah bantah guru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, juvenile delinquency kian mengerikan di tengah masyarakat, padahal seorang remaja merupakan bibit pemegang kunci keberhasilan suatu negara di masa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa observasi dan wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan BAB I PENDAHULUAN I. A. LATAR BELAKANG Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan sosial ini terbagi atas

Lebih terperinci

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa Anam Rufisa Catatan Anak Kelinci Penerbit Ana Monica Rufisa Catatan Anak Kelinci Oleh: Anam Rufisa Copyright 2010 by Anam Rufisa Penerbit Ana Monica Rufisa Website: http://anamrufisa.tumblr.com/ Email:

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti. S : Subjek. Subjek HK. P : Assalamu alaikum de, selamat siang. S : Wa alaikum salam, siang..

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti. S : Subjek. Subjek HK. P : Assalamu alaikum de, selamat siang. S : Wa alaikum salam, siang.. LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek HK P : Assalamu alaikum de, selamat siang S : Wa alaikum salam, siang.. P : Ade, boleh tidak kaka minta waktu ade sebentar saja. Kaka

Lebih terperinci

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw. ANAMNESIS I. Identitas 1. Nama : Ny. Bandi 2. Umur : 55 tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.08, Jakarta Barat 5. Status Pernikahan : Sudah menikah 6.

Lebih terperinci

Aku dan adik kelasku.

Aku dan adik kelasku. Punya banyak impian, cita-cita dan mimpi. Mudah jatuh hati ke setiap cowok yg mudah membuatnya nyaman. Hobby menulis, apa aja ditulis hehe. Itulah aku gadis belia yg akan beranjak remaja. Dan aku itu cewek

Lebih terperinci

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN. Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN. Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar dengan Pambakal Hj. Masnoryani (2014-2020). Dahulunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi kehidupan manusia. Banyak orang mengeluhkan dirinya merasa tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi kehidupan manusia. Banyak orang mengeluhkan dirinya merasa tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan adalah hal yang utama, karena kebahagiaan sangat penting bagi kehidupan manusia. Banyak orang mengeluhkan dirinya merasa tidak bahagia walaupun secara

Lebih terperinci

Kejadian Sehari-hari

Kejadian Sehari-hari Tema 5 Kejadian Sehari-hari Menghormati dan menaati orang tua merupakan salah satu perwujudan perilaku yang mencerminkan harga diri. Berperilaku baik, berarti kita juga mempunyai harga diri yang baik pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan istilah kunci yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan istilah kunci yang penting dalam kehidupan manusia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan istilah kunci yang penting dalam kehidupan manusia, khususnya dalam setiap dunia pendidikan, sehingga tanpa belajar tak pernah ada pendidikan. Belajar

Lebih terperinci

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Suara alunan piano terdengar begitu lembut Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan sumber daya yang memiliki potensi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan sumber daya yang memiliki potensi untuk dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja merupakan sumber daya yang memiliki potensi untuk dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat serta pembangunan bangsa. Remaja agar dapat

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL PENELUSURAN KONDISI PSIKOLOGIS ANAK BERISIKO MELAKUKAN AGRESIVITAS. Endang Ekowarni

RANGKUMAN HASIL PENELUSURAN KONDISI PSIKOLOGIS ANAK BERISIKO MELAKUKAN AGRESIVITAS. Endang Ekowarni RANGKUMAN HASIL PENELUSURAN KONDISI PSIKOLOGIS ANAK BERISIKO MELAKUKAN AGRESIVITAS Endang Ekowarni Data: Usia & Jenis Kelamin No Responden Usia Jenis Kelamin 15 th 16 th 17 th L P 1 Siswa SMK 2 5 4 10

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

Tekadku Karena Mimpiku

Tekadku Karena Mimpiku AHMAD SYAIFUDIN SETIAWAN Tekadku Karena Mimpiku Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com Tekadku Karena Mimpiku Oleh: Ahmad Syaifudin Setiawan Copyright 2015 by Ahmad Syaifudin Setiawan Penerbit

Lebih terperinci

1. Pelanggaran pertama dikenakan

1. Pelanggaran pertama dikenakan Tata Tertib Kehidupan Kampus: Tata Tertib Kehidupan Kampus disajikan dalam bentuk tabel Pelanggaran dan Sanksi seperti di bawah ini. Perbuatan / tindakan pelanggaran Tata Tertib Kehidupan Kampus akan diakumulasikan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Gambaran umum subjek penelitian Penelitian yang dilaksanakan termasuk dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan kelas XII IPA 3 sebagai kelas

Lebih terperinci

LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW

LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW TRANSKIP WAWANCARA KEY INFORMAN 1 (BERLIANA) NO KATEGORI PERTANYAAN JAWABAN 1 Alasan menjadi Sudah berapa lama Saya jadi pengajar di pengajar menjadi guru/ pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Idealnya, di dalam sebuah keluarga yang lengkap haruslah ada ayah, ibu dan juga anak. Namun, pada kenyataannya, saat ini banyak sekali orang tua yang menjadi orangtua

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Warsito Adnan MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1 untuk Kelas I SD dan MI Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap perkembangan yang harus dilewati. Perkembangan tersebut dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Disiplin memiliki arti penting bagi setiap individu yang bertujuan atau ingin mencapai sesuatu. Sebagai contoh, individu yang ingin menjadi juara kelas, juara

Lebih terperinci

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME JURNAL KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME ( STUDI KASUS SISWA KELAS VII DI UPTD SMP NEGERI 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ) THE CONCEPT OF SELF STUDENTS WHO COME FROM A BROKEN

Lebih terperinci

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG A. Profil Responden Tenaga kerja wanita di Desa Tembong Kec. Carita sangatlah banyak, istri yang pergi ke

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMA Negeri 1 Geyer. November 2010 sekolah ini terakreditasi Baik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMA Negeri 1 Geyer. November 2010 sekolah ini terakreditasi Baik. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Geyer Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Geyer yang beralamat di Jalan Raya Purwodadi Solo Kilometer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju dewasa. Remaja cenderung memiliki peer group yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju dewasa. Remaja cenderung memiliki peer group yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang saling bergantung dengan manusia yang lainnya sehingga membutuhkan bantuan orang lain. Manusia merupakan makhluk sosial yang dapat membantu

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Skala Kepercayaan Diri. No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman. baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Skala Kepercayaan Diri. No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman. baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN Skala Kepercayaan Diri No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman 01 baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru 02 berkelahi dan dipanggil keruang guru. 03 Saya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2003) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informan I Nama : Manimbul Hutauruk Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015 Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk Waktu : Pukul 13.00 WIB 1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Melisa Putri Saya tinggal di Desa Kedang Murung bersama kedua orang tua saya. Saya memiliki adik yang bernama Muhammad Hidayat. Saya sekolah di SMP N 1 Kota Bangun, sedangkan

Lebih terperinci

MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI PENDEKATAN KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS VII Di MTS NU UNGARAN. Oleh M. Andi Setiawan, M.

MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI PENDEKATAN KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS VII Di MTS NU UNGARAN. Oleh M. Andi Setiawan, M. MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI PENDEKATAN KONSELING REALITA PADA SISWA KELAS VII Di MTS NU UNGARAN Oleh M. Andi Setiawan, M.Pd ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan atas fenomena yang terjadi di lapangan

Lebih terperinci

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA 53 55 Lampiran 1: Lembar Angket Disiplin Belajar Siswa NAMA : KELAS : No. Absen : LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA Petunjuk pengisian : 1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan ini dengan cermat. 2. Berilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk mewujudkan tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik. Salah satu jalur strategis yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siswa SD kelas IV hingga VI umumnya berada pada masa kanakkanak akhir yang berusia 6-12 tahun. Masa kanak-kanak akhir merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga formal sebagai wadah untuk kegiatan belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual 85 Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual Tujuan Penelitian: 1. Untuk mengetahui proses komunikasi antarpribadi

Lebih terperinci

Dillatiffa. Unfortunate

Dillatiffa. Unfortunate Dillatiffa Unfortunate Sneak Peek Terlalu sepi untuk disebut sebagai sebuah pub. Tempatnya pun tak begitu besar, tidak lebih besar daripada sebuah ruang kelas, dengan meja bar panjang mengkilap yang diujungnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

It s a long story Part I

It s a long story Part I It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pelanggaran tata tertib Pelanggaran tata tertib adalah menyalahi aturan atau undang undang hukum atau melawan perjanjian dan sebagainya. Misalnya seorang siswa yang

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 172

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 172 LAMPIRAN 172 PEDOMAN WAWANCARA, OBSERVASI DAN TES MEMBACA 173 PEDOMAN WAWANCARA, OBSERVASI DAN TES MEMBACA Pedoman Wawancara Untuk Subyek Penelitian 1. Kamu bisa mengikuti pelajaran di sekolah atau tidak?

Lebih terperinci

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu? 1 Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu? Bapak ada janji makan siang dengan Mrs. Knight jam 11.30 siang. Baiklah. Susun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir dewasa madya tentang faktor penyebab menunda pernikahan, diperoleh kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pegawai. Tidak hanya itu,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pegawai. Tidak hanya itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan diperlukan adanya pegawai yang memiliki kemampuan serta keahlian dalam melaksanakan pekerjaan, sesuai dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurutnya akan menyalahi aturan yang dibuat oelh orang tuanya.

BAB I PENDAHULUAN. menurutnya akan menyalahi aturan yang dibuat oelh orang tuanya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja berasal dari bahasa latin adolensence yang berarti tumbuh, tumbuh menjadi dewasa dan berkembang baik dari segi fisik, mental sosial maupun rohaninya.

Lebih terperinci

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang perilaku bermain game online dan disiplin belajar pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja dianggap sebagai masa labil yaitu di mana individu berusaha mencari jati dirinya dan mudah sekali menerima informasi dari luar dirinya tanpa ada pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki untuk hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari tingkat TK sampai dengan

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan kelompok yang sangat berpotensi untuk bertindak agresif. Remaja yang sedang berada dalam masa transisi yang banyak menimbulkan konflik, frustasi

Lebih terperinci