Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

Transkripsi

1 ISSN Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1 Januari 2014 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMANTAPAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN PADA IBU NIFAS PRIMI PARA YANG MENGGUNAKAN JAMPERSAL DI BPM WAHYUNI KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI Puji Hastuti, S.Si.T.,M.Kes dan Eka Septyaningsih HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI MTS KELAS VII SIROJUL HUDA KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. dan Ni matul Kholisoh HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI DAN PEKERJAAN IBU NIFAS DENGAN PEMENUHAN NUTRISI PADA IBU NIFAS DI DESA TAMBAH MULYO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI Siti Ni amah, S. Si.T,M.Kes dan Maya Ulfa Fariana ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOW PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WINONG II KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. dan Sarianna Muawaroh HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS PRIMIPARA DENGAN AKTIFITAS SEKSUAL PADA MASA NIFAS DI DESA TASIK AGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG Uswatun Kasanah, S.Si.T. dan Mustikarani Noviasari ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEMBELIT PADA IBU POST PARTUM 3 HARI DI DESA MARGOREJO KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI Yuli Irnawati, S.Si.T. dan Putra Wahyu Mulya K Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 Hal Pati Januari 2014 ISSN

2 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1 Januari 2014 Susunan Dewan Redaksi Penanggung jawab (Chairman): Direktur Akbid Bakti Utama Pati Ketua (Editor in Chief) : Suparjo, S.Kp., M.Kes. Sekretaris (Secretary Editor) : Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. Anggota (Section Editors) : Siti Ni amah, S.Si.T.,M.Kes dan Uswatun Kasanah, S.Si.T. Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli) Terbit pertama kali : Januari 2014 Administrasi dan Sekretariat : Khoirul Huda, S.Kom., Septi Diyah Ayu Wulandari Alamat : Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, Website: http// info@akbidbup.ac.id Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan. Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 Hal Pati Januari 2014 ISSN

3 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1 Januari 2014 DAFTAR ISI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN IBU TIDAK DATANG KE POSYANDU DI DESA LUBUNGMAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNCAKWANGI I KABUPATEN PATI TAHUN Indah Widyastuti dan Puji Hastuti, S.Si.T. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI TAHUN Hartini dan Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TRADISI TARAK PADA IBU NIFAS DI BPS ASRI NASTITI DI DESA KLAKAH KASIHAN KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI TAHUN Mu linatus Sa adah dan Uswatun Kasanah, S.Si.T. ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PERAWATAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI DESA PAKIS KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI Tri Susilorini dan Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. HUBUNGAN ANTARA PERILAKU IBU DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN KEJADIAN INFEKSI TALI PUSAT DI WILAYAH PUSKESMAS MEJOBO KUDUS TAHUN Sri Wahyuni dan Yuli Irnawati, S.SiT. HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK DI BAWAH UMUR 5 TAHUN DI DESA LANGGENHARJO KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI TAHUN Eva Dewi Kriswandari dan Siti Ni amah, S.Si.T.,M.Kes

4 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI DAN PEKERJAAN IBU NIFAS DENGAN PEMENUHAN NUTRISI IBU NIFAS DI DESA TAMBAH MULYO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI Siti Ni amah, S.Si.T, M.Kes 1), Maya Ulfa Fariana 2) Staf Pengajar Akbid Bakti Utama Pati 1), Alumni Akbid Bakti Utama 2) ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN PEKERJAAN IBU NIFAS DENGAN PEMENUHAN NUTRISI IBU NIFAS DI DESA TAMBAH MULYO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI.Di propinsi jawa tengah prevalensi gisi dewasa kurus 17,2%, normal 67,1%, Gizi lebih 10,1% dan obesitas 10,1%. Prevalensi obesitas umum pada laki-laki sebesar 11,5%,perempuan 21,7% obesitas sentral pada penduduk umur 15 tahun ke atas adalah 18,4%. Prevalensi nifas gizi kurang 24,5%, Gizi lebih 18,4%. Prevalensi KEK wanita usia subur (WUS) 17,2%, data catatan Dinkes kabupaten pati prevalensinya 20,7% (RISKESDAS, 2007). Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 1 september 2012 peneliti mengambil dari data polindes di desa Tambah Mulyo sebanyak 20 ibu nifas di dapatkan hasil sebanyak 11 ibu nifas mempunyai status gizi kurang yaitu IMT < 18,5, dari ibu nifas diketahui sebanyak 7 ibu nifas yang masih blm mengetahui tentang gizi ibu nifas dan 5 ibu nifas yang di pengaruhi pekerjaan yang terlalu berat dan 9 ibu nifas mempunyai status gizi normal atau cukup yaitu IMT >18,5-<25,0.Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui tingkat pengetahuan pada ibu nifas tentang Gizi, mengetahui karakteristik pekerjaan ibu nifas, untuk mengetahui pemenuhan nutrisi ibu pada nifas dan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tententang gizi dan pekerjaan ibu nifas dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di Desa Tambah Mulyo kecamatan jakenan kabupaten pati tahun Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan metode cross sectional yaitu mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang Gizi dan pekerjaan ibu nifas dengan pemenuhan nutrisi. Dimana dalam pengumpulan datauntuk jenis penelitian ini, baik untuk variabel sebab dan akibat dilakukan secara bersamaan (Notoatmojo, 2005). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tententang gizi dan dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di Desa Tambah Mulyo kecamatan jakenan kabupaten pati tahun 2012 dibuktikan dengan uji chi square bahwa chi-square hitung 9,603 lebih besar dari Chi-Square tabel yaitu 3,481 (9,603 > 3,481) maka Ha diterima. Ada hubungan antara pekerjaan ibu nifas dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di Desa Tambah Mulyo kecamatan jakenan kabupaten pati tahun 2012 dibuktikan dengan uji chi square bahwa chi-square hitung 12,374 lebih besar dari Chi- Square tabel yaitu 5,591 (12,374 > 5,591) maka Ha diterima. Petugas kesehatan sebaiknya bidan lebih sering memberikan pengertian baik dalam bentuk penyuluhan atau seminar untuk lebih memberikan informasi tentang pemenuhan nutrisi pada ibu nifas untuk memulihkan kesehatan ibu nifas. Kata kunci : Pengetahuan, Pekerjaan, Ibu Nifas, Nutrisi PENDAHULUAN Pada saat ini, indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang dan maslah gisi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya di sebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dengan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih Hubungan antara pengetahuan gizi dan pekerjaan...( Siti Ni amah dan Maya Ulfa)

5 disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu di sertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan ( sunnita, 2002). Salah satu progam pembangunan kesehatan Nasional adalah progan perbaikan gizi yang di arahkan untuk tercapainya keadan gizi yang optimal bagi masyarakat yang dicerminkan dengan semakin meningkatnya jumlah keluarga yang berperilaku gizi seimbang. Sehubung hal tersebut pada tahun 2000 pemerintah menetapkan progam pembangunan Nasional (propenas) keluarga sadar gizi yaitu cermin keluarga yang ditandai dengan sikap dan perilaku mendukung terciptanya gizi optimal anggota keluarganya. Indiktor perilaku tersebut di antaranya yaitu dengan mengkonsumsi makanan beraneka ragam dengan kandungan gizi seimbang (Depkes, 2002). Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting, hal ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu untuk memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai makanan pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Status yang berpengaruh terhadap status gizi ibu nifas adalah status gizi ibu sebelum hamil (BMI) dan beban kerja ibu nifas (pengeluaran energi). Semakin baik status gizi ibu sebelum hamil, semakin baik pula status gizi pada masa nifas, sedangkan semakin tinggi pengeluaran energi pada masa nifas, semakin rendah status gizi ibu (Meliana, 2003). Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi dan untuk memulai proses pemberian ASI, serta untuk memulihkan kesehatan (Dinkes, 2004). Tubuh memerlukan energi untuk fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, partumbuhan dan pergantian sal yang rusak. Dalam memenuhi aktifitas kebutuhan tubuh di perlukan energi yang berasal dari hasil metabolisme yang merupakan proses biokimia dalam sel tubuh. Masalah utrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhi. Status nutrisi merupakan ekspresi keadaan keseimbangan alam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tertentu. Untuk menilai status gizi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : antopometri, biokimia, pemeriksaan kliniks, masukan diet, statistik vital dan faktor ekologi. Indeks Masa Tubuh (IMT) merupakan salah satu pengukuran antopometri yang menggambarkan proporsi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter) dilakukan untuk menilai status nutrisi remaja dan dewasa denan mengkategorika seseorang gemuk, kurus/normal (Arisman, 2004). Di Indonesia dan negara berkembang pada umumnya masih di dominasi oleh kurang energi protein (KEP), dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar. Pada Widya Karya Nasional pangan dan gizi Tahun 1993, telah terungkap bahwa Indonesia mengalami masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi belum teratasi secara menyeluruh sudah muncul masalah baru yaitu berupa gizi lebih. Secara umum masalah nutrisi di Indonesia terutama KEP ( Kurang Energi Protein ) masih lebih tinggi dari pada negara ASEAN lainnya (Sunnita, 2002) Untuk tingkat propinsi jawa tengah prevalensi gisi dewasa kurus 17,2%, normal 67,1%, Gizi lebih 10,1% dan obesitas 10,1%. Prevalensi obesitas umum pada laki-laki sebesar 11,5%,perempuan 21,7% obesitas sentral pada penduduk umur 15 tahun ke atas adalah 18,4%. Prevalensi nifas gizi kurang 24,5%, Gizi lebih 18,4%. Prevalensi KEK wanita usia subur (WUS) 17,2%, data catatan Dinkes kabupaten pati prevalensinya 20,7% (Rikesda, 2007). J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 1, Jan 2014 ( hal 12-17)

6 Dari hasil wawancara dari 6 Bidan desa di Kecamatan Jakenan diantaranya desa Glonggong, desa Mbatur, desa Kali Mulyo, Desa Tambah Mulyo, Desa Bangklean dan Desa Mbak Kapas. Masih ada Desa yang dalam pemenuhan nutrisi atau gizi masih rendah yaitu, Desa Tambah Mulyo. Tabel 1.1 Cakupan Gizi di Kecamatan Jakenan Prevalensi N0 Desa Gizi Gizi lebih Gizi baik Gizi Cukup Glonggong Mbatur Kali Mulyo Tambah Mulyo Bangklean Mbak Kapas 7,57 2,12 5,87 68,39 81,43 45,64 83,43 77,39 24,76 57,06 77,39 23,02 57,79 39,21 kurang 1,32 1,36 1,86 4,76 2,87 1,63 Sumber : Data Bidan Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 1 september 2012 peneliti mengambil dari data polindes di desa Tambah Mulyo sebanyak 20 ibu nifas di dapatkan hasil sebanyak 11 ibu nifas mempunyai status gizi kurang yaitu IMT < 18,5, dari ibu nifas diketahui sebanyak 7 ibu nifas yang masih blm mengetahui tentang gizi ibu nifas dan 5 ibu nifas yang di pengaruhi pekerjaan yang terlalu berat dan 9 ibu nifas mempunyai status gizi normal atau cukup yaitu IMT >18,5-<25,0. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti ingin mengetahui Hubungan antara pengetahuan tentang gizi dan pekerjaan ibu nifas dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah penelitian yang bersifat analisis yaitu survey analitik. Survey analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor resiko dengan efek (Notoatmojo, 2005). Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan metode crooss sectional, yaitu mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang Gizi dan pekerjaan ibu nifas dengan pemenuhan nutrisi. Dimana dalam pengumpulan datauntuk jenis penelitian ini, baik untuk variabel sebab dan akibat dilakukan secara bersamaan (Notoatmojo, 2005). Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu nifas di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati tahun 2012 sebayak 35 ibu nifas. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh populasi yaitu sejumlah ibu nifas yang di Tanbah mulyo sebanyak 35 ibu nifas dengan menggunakan total sampling. Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner sebanyak 11 pertanyaan dengan pertanyaan karakteristik terdiri dari, pertanyaan tingkat pengetahuan sebanyak 10 soal, pertanyaan pekertaan 1 soal, dan pengukuran status gizi menggunakan antropometri. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan antara pengetahuan gizi dan pekerjaan...( Siti Ni amah dan Maya Ulfa)

7 A. Hasil Penelitian sejumlah 35 responden sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 21 responden (60%), dan responden yang tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (40%), dan yang berpengetahuan baik tidak ada. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square antara pengetahuan dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati diperoleh nilai X 2 hitung sebesar 9,603 dengan ρ sebesar 0,002. tingkat signifikansi atau α = 0,05 dan df = (2-1) (2-1) = 1, maka nilai X 2 kritis berdasarkan tabel X 2 (0,05;1) = 3,481. Oleh karena chi-square hitung 9,603 lebih besar dari Chi-Square tabel yaitu 3,481 (9,603 > 3,481) maka Ha diterima. Keputusan juga dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan jika ρ value lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,005) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan tentang nutrisi dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.Pekerjaan responden sebagian besar adalah sebagai buruh yaitu sebanyak 19 orang (54,3%), selanjutnya pedagang sebanyak 9 orang (25,7%), dan petani sebanyak 7 orang (20%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square antara pekerjaan dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati diperoleh nilai X 2 hitung sebesar 12,374 dengan ρ sebesar 0,002. tingkat signifikansi atau α = 0,05 dan df = (3-1) (2-1) = 2, maka nilai X 2 kritis berdasarkan tabel X 2 (0,05;2) = 5,591. Oleh karena chi-square hitung 12,374 lebih besar dari Chi-Square tabel yaitu 5,591 (12,374 > 5,591) maka Ha diterima. Keputusan juga dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan jika ρ value lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,005) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara pekerjaan dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Sebagian besar responden dalam pemenuhan gizi tergolong kurang yaitu sebanyak 21 responden (60%), dan responden yang pemenuhan gizi tergolong cukup sebanyak 14 responden (40%), dan yang pemenuhan gizi tergolong baik tidak ada. B. Pembahasan 1. Hubungan antara pengetahuan dengan pemenuhan nutrisi di di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan, hal ini dibuktikan dengan nilai chi square hitung lebih besar dari chi square table (9,603 > 3,481) maka Ha diterima. Menurut pendapat Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang salah satunya dipengaruhi oleh budaya atau lingkungan, pengalaman atau informasi. Budaya atau lingkungan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang yang mayoritas responden pekerjaannya adalah sebagai buruh, sehingga aktivitas buruh yang berinteraksi dengan teman-teman kerja responden dengan mencari informasi kurang berpeluang untuk dapat masukan dari teman kerja tentang bagaimana dan apa saja makanan bergizi untuk ibu nifas dari buku-buku atau informasi yang diterima baik itu dari media massa maupun dari petugas kesehatan. Hal menjadikan tingkat pengetahuan sebagian responden masih kurang. Seseorang yang mendapatkan informasi lebih banyak, akan menambah pengetahuan lebih luas dan pengetahuan seseorang akan sesuai informasi yang didapatkan. Dan semakin kurang informasi tentang makanan bergizi dan J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 1, Jan 2014 ( hal 12-17)

8 sebagainya akan menurunkan tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang makanan bergizi. 2. Hubungan antara pekerjaan ibu nifas dengan pemenuhan nutrisi pada ibu nifas di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh nilai X 2 hitung sebesar 12,374 dengan ρ sebesar 0,002. Oleh karena chi-square hitung 12,374 lebih besar dari Chi-Square tabel yaitu 5,591 (12,374 > 5,591) maka Ha diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pekerjaan ibu nifas dengan pemenuhan nutrisi bagi ibu nifas. Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dibutuhkan untuk menyediakan makan dengan menu seimbang, ibu yang bekerja mempunyai peluang untuk pemenuhan nutrisi karena ibu bekerja mempunyai penghasilan tersendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Karena pekerjaan adalah aktifitas yang dijalani terus menerus yang berhubungan dengan kesibukan seseorang. Suatu pekerjaan adalah suatu usaha atau kegiatan yang menghasilkan uang untuk menopang pendapatan keluarga demi tercukupinya kebutuhan keluarga (NKKBS, 1995). A. KESIMPULAN SIMPULAN DAN SARAN 1. Tingkat pengetahuan pada ibu nifas tentang Gizi di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati tahun 2012 sebagian besar tergolong kurang yaitu sebanyak 21 responden (60%). 2. Pekerjaan ibu nifas di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati tahun 2012 sebagian besar adalah sebagai buruh yaitu sebanyak 19 orang (54,3%). 3. Pemenuhan nutrisi ibu pada nifas di Desa Tambah Mulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati sebagian besar responden dalam pemenuhan gizi tergolong kurang yaitu sebanyak 21 responden (60%). 4. Ada hubungan antara pengetahuan tententang gizi dan dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di Desa Tambah Mulyo kecamatan jakenan kabupaten pati tahun 2012 dibuktikan dengan uji chi square bahwa chi-square hitung 9,603 lebih besar dari Chi-Square tabel yaitu 3,481 (9,603 > 3,481) maka Ha diterima. 5. Ada hubungan antara pekerjaan ibu nifas dengan pemenuhan nutrisi ibu nifas di Desa Tambah Mulyo kecamatan jakenan kabupaten pati tahun 2012 dibuktikan dengan uji chi square bahwa chi-square hitung 12,374 lebih besar dari Chi-Square tabel yaitu 5,591 (12,374 > 5,591) maka Ha diterima. B. SARAN 1. Bagi Institusi Perlunya peningkatan lebih lanjut terhadap beberapa kajian baik secara riset maupun teori yang ada guna menambah wawasan bagi peserta didik untuk dijadikan bekal dalam melayani masyarakat, dan juga bagi diri sendiri. 2. Bagi Petugas Kesehatan Hubungan antara pengetahuan gizi dan pekerjaan...( Siti Ni amah dan Maya Ulfa)

9 Kiranya bidan lebih sering memberikan pengertian baik dalam bentuk penyuluhan atau seminar untuk lebih memberikan informasi tentang pemenuhan nutrisi pada ibu nifas untuk memulihkan kesehatan ibu nifas. 3. Bagi Pasien Perlu memperhatikan dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi untuk mencegah terjadinya infeksi dan nutrisi yang dibutuhkan selama nifas terpenuhi. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Arisman Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Buku Kedokteran ECG. Ambarwati, Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendekia. Budiarto, Eko Biostastistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan: Republik Indonesia. Husaini, Penerpan Gizi dan Pola Asuh Dalam Masyarakat Tumbuh Kembang. Medika online. Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam dan Siti Pariani, Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto. Notoatmojo, soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Paath, erna Francin, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: ECG. Saifudin, A. B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Sediaoetama, Achmad Djaeni, Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta: Diana Rakyat. Supariasa, I. D. N, Penelitian Status Gizi. Jakarta: ECG Soekirman Ilmu Gizi. Jakarta: Universitas Indonesia. Sumarsono, Soni Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabet J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 1, Jan 2014 ( hal 12-17)