Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
|
|
- Dewi Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 2 Juli 2014 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGANKEJADIAN KETUBAN PECAH PADA IBU HAMILTRIMESTER III DI DESA GETAS KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA Puji Hastuti, S.SiT,M.Kes dan Eko Juliyanti Nur Rahim Putri HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PERILAKU IBU MENYUSUI TERHADAPKEPATUHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI DESA PUNDENREJOKECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI TAHUN 2012 Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. dan Aida Nur Azizah HUBUNGAN KUALITAS PEMENUHAN KONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI UPT PUSKESMAS SEDAN KABUPATEN REMBANG Siti Ni amah, S.Si.T, M.Kes dan Niska Aprilia Widoningrum ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KONSUMSI JAMU TRADISIONAL SAAT MENSTRUASI DENGAN DISMENORHEA PADA WANITA USIA REPRODUKSI DI DESA GLONGGONGKECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. dan Nita Adi Awan ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA UMUR 1-2 TAHUN YANG SUDAH MENDAPING MAKANAN PENDAMPING ASI DI DESA TEGALSAMBI KECAMATAN TAHUNANKABUPATEN JEPARA TAHUN 2012 Uswatun Kasanah, S.Si.T. dan Kurnia Fitri Setia Umi HUBUNGAN MOTIVASI SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM KUNJUNGAN ANC DI DESA KEBEN KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI. Yuli Irnawati, S.Si.T. dan Ririn Shophiyana Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Vol. 5 No. 2 Hal Pati Januari 2014 ISSN
2 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 2 Juli 2014 Susunan Dewan Redaksi Penanggung jawab (Chairman): Direktur Akbid Bakti Utama Pati Ketua (Editor in Chief) : Suparjo, S.Kp., M.Kes. Sekretaris (Secretary Editor) : Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. Anggota (Section Editors) : Siti Ni amah, S.Si.T.,M.Kes dan Uswatun Kasanah, S.Si.T. Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli) Terbit pertama kali : Januari 2014 Administrasi dan Sekretariat : Khoirul Huda, S.Kom., Septi Diyah Ayu Wulandari Alamat : Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, Website: http// info@akbidbup.ac.id Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan. Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Vol. 5 No. 2 Hal Pati Januari 2014 ISSN
3 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 2 Juli 2014 DAFTAR ISI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGANKEJADIAN KETUBAN PECAH PADA IBU HAMILTRIMESTER III DI DESA GETAS KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA Puji Hastuti, S.SiT,M.Kes dan Eko Juliyanti Nur Rahim Putri HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PERILAKU IBU MENYUSUI TERHADAPKEPATUHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI DESA PUNDENREJOKECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI TAHUN Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. dan Aida Nur Azizah HUBUNGAN KUALITAS PEMENUHAN KONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI UPT PUSKESMAS SEDAN KABUPATEN REMBANG Siti Ni amah, S.Si.T, M.Kes dan Niska Aprilia Widoningrum ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KONSUMSI JAMU TRADISIONAL SAAT MENSTRUASI DENGAN DISMENORHEA PADA WANITA USIA REPRODUKSI DI DESA GLONGGONGKECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. dan Nita Adi Awan ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA UMUR 1-2 TAHUN YANG SUDAH MENDAPING MAKANAN PENDAMPING ASI DI DESA TEGALSAMBI KECAMATAN TAHUNANKABUPATEN JEPARA TAHUN Uswatun Kasanah, S.Si.T. dan Kurnia Fitri Setia Umi HUBUNGAN MOTIVASI SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM KUNJUNGAN ANC DI DESA KEBEN KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI Yuli Irnawati, S.Si.T. dan Ririn Shophiyana
4 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA UMUR 1-2 TAHUN YANG SUDAH MENDAPATKAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI DESA TEGALSAMBI KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2012 Uswatun Kasanah, S. Si.T. 1 dan Kurnia Fitri Setia Umi. 2 (Staf Pengajar Akbid Bakti Utama Pati 1), Alumni Akbid Bakti Utama 2) ) ABSTRAK xiii hal + 91 hal + 16 tabel + 2 gambar + 8 lampiran Menurut Harsono dalam Marimbi (2010) status gizi dipengaruhi oleh ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan, prasangka buruk terhadap makanan tertentu, adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan, kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu, jarak kelahiran yang terlalu rapat, sosial ekonomi, penyakit infeksi, pola asuh orang tua, akibat Gizi yang tidak seimbang dan kekurangan energi dan protein (KEP). Berdasarkan pendahuluan yang dilakukan pada 10 balita di Desa Tegalsambi diketahui balita yang status gizinya kurang sebanyak 6 balita, dan yang status gizinya baik 4 balita. Dari 6 balita yang mengalami gizi kurang karena 4 dari ibu balita sudah tidak memberikan ASI pada anaknya sejak usia 1 tahun karena ibu bekerja Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berhubungan dengan status gizi pada balita umur 1-2 tahun yang sudah mendapatkan makanan pendamping di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (Correlational study) dengan menggunakan metode survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi berumur 1-2 tahun yang sudah mendapatkan makanan pendamping ASI di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara yang berjumlah 45 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive, jumlah sampel sebanyak 40 responden. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil dari penelitian ini adalah orang tua balita usia 1-2 tahun di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara sebagian besar berumur tahun (75,5%), pendidikan orang tua sebagian besar tamat SMP sebanyak 41 orang (91,1%), sedangkan rata-rata orang tua balita bekerja sebagai pedangang sebanyak 20 orang (44,4%). Pengetahuan responden di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan cukup 24 orang (53,3%), baik 12 orang (26,7%) dan tingkat pengetahuan kurang baik 9 orang (20,0%). Tingkat ekonomi responden di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara sebagian besar berpendapatan < Rp dan Rp s/d Rp orang (37,8%), dan > Rp orang (24,4%). Pola asuh orang tua di Desa
5 Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara sebagian besar mempunyai pola asuh cukup 23 orang (51,1%), buruk 12 orang (26,7%) dan pola asuh baik 10 orang (22,2%). Status gizi balita di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara sebagian besar balita mempunyai status gizi buruk 20 orang (44,4%), kurang 12 orang (26,7%), sedang 11 orang (24,4%) dan status gizi baik 2 orang (4,4%). Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan status gizi balita, (p value 0,001 < 0,05), ada hubungan tingkat ekonomi dengan status gizi balita (p value 0,000 < 0,05), ada hubungan pola asuh dengan status gizi balita usia 1-2 tahun (p value 0,005 < 0,05) di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tahun Masyarakat diharapkan menerapkan pola asuh yang baik terutama dalam pemenuhan gizi agar pertumbuhan dan perkembangan anak normal, dan bagi petugas kesehatan diharapkan melakukan penyuluhan tentang hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan status gizi termasuk pola asuh orang tua sehingga anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan baik. Kata kunci : Tingkat Ekonomi, Pengetahuan, Pola Asuh dan Status Gizi Daftar Pustaka : 20 buku ( ) PENDAHULUAN Kualitas manusia yang akan datang harus lebih baik dari sekarang. Dari aspek gizi harus dapat meningkatkan kecerdasan otak atau kemampuan intelektual dan kemampuan fisik atau produktivitas kerja. Balita dalam keadaan kekurangan gizi volume otak akan turun hingga 10-20%. Volume otak yang berukuran kecil menyebabkan kecerdasan otak berkurang secara nyata (Supariasa 2002). Pertumbuhan anak harus diamati secara cermat dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS berfungsi sebagai alat bantu untuk pemantauan pertumbuhan. Garis merah pada KMS merupakan garis kewaspadaan. Manakakala berat badan balita tergelincir di bawah garis merah, maka perlu diupayakan untuk peningkatan berat badan balita (Arisman 2007). Data dari WHO menunjukkan bahwa 20% angka kesakitan pada balita disebabkan karena gizi buruk, 19% diare, 19% Infeksi Saluran Pernafasan Akut, 18% perinatal, 7% campak, 5% malaria dan 12% penyebab lain (Depkes RI 2006). Di Indonesia prevalensi gizi buruk cenderung meningkat dari tahun 1989 hingga tahun 1995, yaitu 6,30% (1989) menjadi 7,23% (1992) dan 11,56% (1995) dan menurun pada tahun 1998 yaitu 10,51% dan 8,11% (1999) (Almatsier 2002). Pemenuhan gizi pada anak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yang berlangsung secara teratur dan saling berkaitan dan berkesinambungan. Kualitas anak merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa yang akan datang. Untuk menanggulangi masalah tersebut melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 tahun 1999 pemerintah mencanangkan gerakan penanggulangan masalah gizi dan pangan, sehingga diharapkan setiap keluarga mampu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi gizi yang dijumpai di anggota keluarga (Depkes RI Direktorat Gizi Masyarakat, 2002).
6 Untuk menanggulangi masalah gizi upaya pemerintah sejak tahun 1960 sudah mulai mengembangkan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Kegiatan ini berintikan penyuluhan gizi melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat yang diharapkan dapat menjadi keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai visi Indonesia 2010 (Panduan Keluarga Sadar Gizi Depkes RI, 2000). Masalah status gizi pada balita dipengaruhi oleh beberapa sebab yaitu penyebab langsung, tidak langsung, pokok masalah dan akar masalah. Penyebab langsung yaitu konsumsi makanan dan penyakit infeksi dimana kedua hal tersebut saling mempengaruhi. Penyebab tidak langsung adalah ketersediaan makanan dalam rumah, perawatan anak dan ibu hamil dan pelayanan kesehatan di puskesmas dan posyandu. Adapun pokok masalah adalah sumber daya yang meliputi pendidikan, penghasilan, keterampilan, sedangkan akar masalah adalah keadaan politik, social, dan ekonomi (Soekirman, 2005). Pada 6 tahun terakhir balita gizi kurang dapat diturunkan. Status gizi balita di Jawa Tengah tahun 2002 dari 12,98 % menjadi 12,75 % jumlah balita di Jawa Tengah jiwa balita gizi kurang 12,7 %. Jumlah balita di Kabupaten Jepara sebanyak jiwa balita kurang gizi, 3,35 % (Dinkes Jepara tahun 2005). Di Puskesmas Tahunan jumlah balita jiwa, balita gizi kurang 8,55 %, di desa Tegalsambi jumlah balita 402 jiwa, balita gizi kurang 9,45 % (Puskesmas Tahunan Jepara, 2010). Jumlah balita yang ditimbang di Kabupaten Jepara pada Tahun balita, naik timbangannya (82%) di Bawah Garis Merah (2,38%). Di Puskesmas Tahunan jumlah balita 4.231, yang ditimbang 1,226 balita (85,1%), BB naik 948 (77,3%), balita Bawah Garis Merah 79 balita (7,9%) (Dinkes Kab. Jepara 2010). Angka kejadian Kekurangan Energi Protein(KEP) pada umur bulan ini sering terjadi, karena pada periode ini merupakan umur periode penyapihan. Anak yang disapih mengalami masa transisi pada pola makannya (Supariasa, 2001). Status gizi anak dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang. Jika dalam masa 2 tahun itu ibu sudah hamil lagi (melakukan penyapihan), maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang, akan tetapi Air Susu Ibu (ASI) yang masih sangat dibutuhkan anak akan berhenti keluar. Anak yang belum dipersiapkan secara baik untuk menerima makanan pengganti ASI, yang kadang-kadang mutu gizi makanan tersebut juga sangat rendah, dengan penghentian ASI akan lebih cepat mendorong anak menderita gizi buruk sehingga status gizi anak tidak terpenuhi (Proverawati, 2009). Puskesmas Tahunan Jepara memiliki 20 desa binaan, dari 20 desa tersebut kasus balita BGM paling banyak adalah Desa Tegalsambi sebanyak 18 balita, memiliki gizi kurang, dan 2 balita gizi buruk (Puskesmas Tahunan 2010). Status gizi pada masa balita perlu mendapatkan perhatian yang serius dari para orang tua, karena kekurangan gizi pada masa ini akan menyebabkan kerusakan yang irreversible (tidak dapat dipulihkan). Ukuran tubuh pendek merupakan salah satu indikator kekurangan gizi yang berkepanjangan pada balita.
7 Kekurangan gizi yang lebih fatal akan berdampak pada perkembangan otak. Fase perkembangan otak pesat pada usia 30 minggu sampai 18 bulan dapat diketahui dengan cara mencocokkan umur anak dengan berat badan standar (Proverawati, 2010). Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak-anaknya sangat diperlukan terutama saat mereka masih barada di bawah usia 5 tahun (balita). Seorang anak yang baru lahir secara mutlak bergantung pada lingkungannya, supaya ia dapat melangsungkan kehidupan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimilikinya (Suherman 2008). Menurut Harsono dalam Marimbi (2010) status gizi dipengaruhi oleh ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan, prasangka buruk terhadap makanan tertentu, adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan, kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu, jarak kelahiran yang terlalu rapat, sosial ekonomi, penyakit infeksi, pola asuh orang tua, akibat gizi yang tidak seimbang dan Kekurangan Energi dan Protein (KEP). Di Desa Tegalsambi terdapat 2 Posyandu Balita yaitu Posyandu Melati dan Posyandu Harapan Baru yang melayani 45 balita. Pada survei pendahuluan yang dilakukan kepada 10 balita diketahui balita yang status gizinya kurang sebanyak 6 balita, dan yang status gizinya baik 4 balita. Menurut hasil wawancara peneliti kepada 10 orang tua balita, dari 6 balita yang mengalami gizi kurang. Dari 4 ibu balita yang sudah tidak memberikan ASI pada anaknya sejak usia 1 tahun dikarenakan ibu bekerja. Ibu mengatakan bekerja sebagai buruh toko mebel di desanya dengan penghasilan Rp ,- perbulan. Saat ibu bekerja anak diasuh oleh tetangganya, dan ibu hanya menitipkan uang pada pengasuh anaknya jika sewaktu-waktu anak rewel hanya diberi jajanan warung. Ibu mengatakan setelah menyapih anaknya hanya memberikan susu formula sebagai pengganti ASI di malam hari saja, sedangkan siang harinya anak hanya diberi air putih dan makanan seadanya saat di asuh oleh tentangganya, hal ini dikarenakan rendahnya pendidikan ibu (SMP) sehingga ibu tidak mengetahui bagaimana cara yang benar memberikan makanan pengganti ASI untuk anaknya setelah tidak diberikan ASI dan selama ibu bekerja. Karena kesibukannya bekerja ibu tidak dapat memperhatikan pertumbuhan, perkembangan, dan pemenuhan gizi pada anaknya sehingga ibu lupa untuk mendidik dan mengasuh anaknya. Dan 2 ibu balita mengatakan memberikan ASI dan susu formula pada anaknya sampai usia 2 tahun, hal ini dilakukan ibu karena ibu bekerja sebagai PNS dan dapat mengurus anak dan keluarga sepulang bekerja. Ibu mengatakan pertumbuhan dan perkembangan anak akan baik dan maksimal jika diberikan ASI sampai 2 tahun sesuai saran yang diberikan oleh bidan disaat ibu melahirkan. Dengan pendapatan lebih dari Rp ,- perbulan karena suami yang bekerja sebagai PNS di salah satu kantor Kabupaten Jepara sehingga ibu selalu menyediakan makanan yang mengandung gizi seimbang, namun anak susah untuk makan dirumah dengan menu yang telah disediakan melainkan lebih memilih mengkonsumsi jajanan diwarung seperti ciki maupun permen. Ibu mengatakan ini merupakan anak pertamanya sehingga selalu menuruti semua kemauan anak supaya tidak rewel meskipun ibu mengetahui bahwa jajanan warung seperti ciki maupun permen yang berlebihan tidak baik
8 untuk pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Sedangkan 4 dari ibu balita mengatakan memberikan ASI sampai usia anak 1 tahun dan kemudian ibu melanjutkan dengan pemberian susu formula sebagai pengganti ASI. Ibu mengatakan walaupun dengan kesibukkannya bekerja sebagai pedagang ibu tetap menyempatkan diri untuk menyusui anaknya sampai 1 tahun, hal ini dilakukan karena ibu sudah mengetahui bahwa pemberian ASI baik untuk buah hatinya. Dengan pendidikan tamat SMA, sehingga ibu mudah mendapatkan informasi baik dari TV maupun saat menghadiri kegiatan posyandu di desanya tetang ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI. Dengan hasil rata-rata diatas Rp ,- per bulan sehingga ibu selalu memberikan makanan sesuai usia anak yang mengandung gizi lengkap seperti vitamin, protein dan karbohidrat sehingga status gizi balita dalam keadaan baik. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita Usia 1-2 Tahun yang Sudah Mendapatkan Makanan Pendamping ASI di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tahun BAHAN DAN CARA PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, sosial ekonomi, pola asuh dan variabel terikat status gizi balita usia 1-2 tahun.. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai bayi umur 1-2 tahun yang sudah mendapatkan makanan pendamping ASI yang berjumlah 40 orang. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang valid dan reliabel. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (52,5%), berpendapatan > Rp sebanyak 18 orang (45,5%), mempunyai pola asuh buruk sebanyak 19 orang (47,5%), serta sebagian besar balita mempunyai status gizi buruk 18 orang (45,0%). Hasil uji hubungan tingkat pengetahuan dengan status gizi balita diperoleh nilai chi square hitung 17,325 > chi square tabel 12,592 dan p value 0,007 < 0,05 artinya ada hubungan. Hasil uji hubungan tingkat ekonomi dengan status gizi balita didapatkan nilai chi square hitung 13,279 > chi square tabel 12,592 dan p value 0,039 < 0,05 artinya ada hubungan. Hasil uji hubungan pola asuh dengan status gizi balita usia didapatkan nilai chi square hitung 15,894 > chi square tabel 12,592 dan p value 0,014 < 0,05 artinya ada hubungan. B. Pembahasan
9 1. Status Gizi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara sebagian besar balita mempunyai status gizi buruk 20 orang (44,4%), yang mempunyai status gizi kurang sebanyak 12 orang (26,7%), yang mempunyai status gizi sedang sebanyak 11 orang (24,4%) dan paling sedikit mempunyai status gizi baik sebanyak 2 orang (4,4%). Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirkan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukakn olah usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan dan tinggi badan. Antara asupan gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) (Proverawati, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai status gizi buruk yaitu 20 orang (44,4%), karena ibu tidak memperhatikan pemenuhan gizi pada anak setelah tidak diberi ASI, sehingga asupan makanan yang diperoleh anak kurang. Ibu balita tidak memberikan variasi makanan pada anak misalnya nasi diganti tahu supaya anak tidak bosan dan ibu hanya memberikan makan pada balita jika anak minta makan saja, sedangkan pemberian makanan sekurang-kurangnya 3 kali sehari saat usia anak bulan. Anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya melemah dan akan mudah terserang penyakit. Penyebab langsung timbulnya gizi kurang pada anak tidak hanya disebabkan karena asupan makanan yang kurang tetapi juga penyakit. Selain hal tersebut diatas status gizi anak juga dipengaruhi oleh pola pengasuhan anak yang mana keluarga diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian dan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik, baik fisik, mental dan sosial. 2. Pengetahuan Berdasarkan hasil uji hubungan dengan chi square didapatkan hasil nilai chi square hitung 22,405 > chi square tabel 12,592 dan p value 0,001 < 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, berarti ada hubungan tingkat pengetahuan dengan status gizi balita usia 1-2 tahun di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tahun Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang mengadakan pendengaran terhadap sesuatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Menurut para ahli dalam Andrianus (2001) sumber informasi tentang pengetahuan berasal dari orang tua, guru, teman, media cetak dan elektronik, saudara dan instansi lain. Orang tua balita yang mempunyai pengetahuan kurang rata-rata status gizi anak buruk hal ini dikarenakan ibu tidak mengetahui bagaimana pemenuhan gizi yang baik dan benar terutama pada anak yang sudah tidak diberikan ASI. Sedangkan beberapa ibu balita mempunyai pengetahuan
10 baik sehingga status gizi balita anak baik, ibu memberikan ASI pada anak sampai usia 2 tahun dan kemudian ibu melanjutkan dengan pemberian susu formula sebagai pengganti ASI dan makanan sesuai usia anak yang mengandung gizi lengkap sehingga status gizi balita dalam keadaan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan responden (orang tua) dengan status gizi balita sehingga semakin baik pengetahuan responden maka semakin baik status gizi pada balita tersebut, sedangkan semakin kurang pengetahuan responden maka status gizi balita semakin buruk. 3. Tingkat Ekonomi Berdasarkan hasil uji hubungan dengan Chi square didapatkan hasil nilai chi square hitung 30,434 > chi square tabel 12,592 dan p value 0,000 < 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, berarti ada hubungan tingkat ekonomi dengan status gizi balita usia 1-2 tahun di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tahun Keterlambatan pertumbuhan pada anak dipengaruhi oleh keadaan gizi dan latar belakang ekonomi keluarga. Pada anak yang pernah mengalami gizi kurang sewaktu masih bayi ternyata dapat mempengaruhi tingkat pemikiran yang lebih rendah dibanding dengan yang tidak pernah, baik pada anak yang digolongkan memiliki ukuran badan tinggi maupun pendek. Sedangkan anak yang tingkat pemikiran lebih tinggi dibandingkan dengan anak dari keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini ditemukan pada anak yang ukuran badannya tinggi maupun pendek yang pernah menderita gizi kurang atau yang tidak pernah menderita gizi kurang (Suhardjo, 1992). Status gizi balita kurang dengan pendapatan ibu balita < Rp perbulan sehingga pemenuhan gizi tidak terpenuhi. Ibu hanya memberikan susu formula pada malam hari dan siang hari diberikan air putih saja mengingat pendapatan keluarga yang rendah. 4. Pola Asuh Hubungan antara Pola Asuh dengan Status Gizi Balita Usia 1-2 Tahun Berdasarkan hasil uji hubungan dengan Chi square di dapatkan hasil nilai chi square hitung 18,782 > chi square tabel 12,592 dan p value 0,005 < 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, berarti ada hubungan pola asuh dengan status gizi balita usia 1-2 tahun di Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Tahun Pola asuh adalah kemampuan keluarga dan masyarakat untuk menyediakan waktu, perhatian, dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan sebaik-baiknya secara fisik, mental dan sosial. Pengasuhan merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak berusia di bawah lima tahun. Masa anak usia 1-5 tahun (balita) adalah masa dimana anak masih sangat membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang memadai. Pada masa ini juga, anakanak masih sangat tergantung pada perawatan dan pengasuhan ibunya (Sarah, 2008).
11 Ibu balita yang mempunyai pola asuh kurang rata-rata status gizi anak buruk karena pola pengasuhan ibu yang tidak baik yang mana ibu hanya memberikan susu formula sekali dimalam hari saja bagi anak yang sudah tidak diberikan ASI, sedangkan siang harinya anak hanya diberi air putih dan makanan seadaanya. Ibu kurang memperhatikan pola pengasuhan anak dan takut anak menjadi rewel ibu selalu menuruti semua kemauan anak untuk mengkonsumsi jajanan warung dari pada makanan yang telah disediakan oleh ibu. Menurut hasil penelitian Puji Lestari (2012), yang menyatakan bahwa status gizi batita dipengaruhi oleh pola asuh orang tua terutama dalam mengontrol perilaku anak, memperhatikan kebutuhan makanan anak akan memberikan dampak positif terhadap status gizi anak. Sebaliknya pada usia batita anak sering sulit makan, apabila orang tua tidak mengajak makan sambil bermain, tidak merayu dan tidak mau bercerita agar anak senang dan mau makan, menyebabkan asupan gizi kurang dan pertumbuhan dan perkembangan anak kurang baik sehingga dengan pola asuh orang tua yang kurang baik maka akan mempengaruhi status gizi pada anak tersebut. PENUTUP A. Kesimpulan Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (52,5%), berpendapatan > Rp sebanyak 18 orang (45,5%), mempunyai pola asuh buruk sebanyak 19 orang (47,5%), serta sebagian besar balita mempunyai status gizi buruk 18 orang (45,0%). Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan status gizi balita usia (p value 0,001 < 0,05), ada hubungan tingkat ekonomi dengan status gizi balita, (p value 0,000 < 0,05), ada hubungan pola asuh dengan status gizi balita (p value 0,005 < 0,05). B. Saran Masyarakat diharapkan menerapkan pola asuh yang baik terutama dalam pemenuhan gizi agar pertumbuhan dan perkembangan anak normal. Puskesmas Tahunan diharapkan melakukan penyuluhan tentang halhal yang berhubungan dengan peningkatan status gizi termasuk pola asuh orang tua sehingga anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan baik.
12 DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Arisman, DR, MB. (2007). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Depkes RI. (2006). Laporan Kasus Gizi Buruk di Indonesia. Dinkes Kabupaten Jepara. (2010). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Jepara. Dinkes Kabupaten Jepara. (2011). Laporan Gizi Buruk di Kabupaten Jepara. Jepara. Dinkes Prop. Jateng. (2009). Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinkes Prop. Jateng. Subhan, Ady. ( diunduh pada tanggal 04 Oktober 2012). Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Surabaya : Salemba Medika. Proverawati, Atikah. (2010). Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Proverawati, Atikah. (2009). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Puskesmas Tahunan. (2010). Laporan Gizi Buruk di Puskesmas Tahunan tahun Tahunan: Puskesmas Tahunan. Riwidikdo, Handoko. (2007). Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Sofware SPSS). Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
13 Suhardjo. (2002). Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Intitut Pertanian Bogor: Kanisius. Sarwono, Jonathan. (2006). Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14. Jakarta: Andi Offset. Saryono.(2011). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2.Yogyakarta: Nuha Medika. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Supariasa, I Dewa Nyoman. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Suherman, Herlan. (2008). Cara Pintar Mengasuh Anak. Jalarta: Nuha Medika.
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6 No. 2 Juli 2015 HUBUNGAN PERAWATAN PUTING SUSU DAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 2 Juli 2014 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGANKEJADIAN KETUBAN PECAH PADA IBU HAMILTRIMESTER III
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 2 Juli 2014 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGANKEJADIAN KETUBAN PECAH PADA IBU HAMILTRIMESTER III
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 2 Januari 2013 HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6 No. 2 Juli 2015 HUBUNGAN PERAWATAN PUTING SUSU DAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6, No. 1 Januari 2015 HUBUNGAN MOTIVASI, DUKUNGAN SUAMI TERHADAP IBU HAMIL TRIMESTER III MELAKUKAN SENAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6, No. 1 Januari 2015 HUBUNGAN MOTIVASI, DUKUNGAN SUAMI TERHADAP IBU HAMIL TRIMESTER III MELAKUKAN SENAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6 No. 2 Juli 2015 HUBUNGAN PERAWATAN PUTING SUSU DAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 2 Januari 2013 HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 1 Juli 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOW DI DESA
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6 No. 2 Juli 2015 HUBUNGAN PERAWATAN PUTING SUSU DAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6, No. 1 Januari 2015 HUBUNGAN MOTIVASI, DUKUNGAN SUAMI TERHADAP IBU HAMIL TRIMESTER III MELAKUKAN SENAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6 No. 2 Juli 2015 HUBUNGAN PERAWATAN PUTING SUSU DAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6, No. 1 Januari 2015 HUBUNGAN MOTIVASI, DUKUNGAN SUAMI TERHADAP IBU HAMIL TRIMESTER III MELAKUKAN SENAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6, No. 1 Januari 2015 HUBUNGAN MOTIVASI, DUKUNGAN SUAMI TERHADAP IBU HAMIL TRIMESTER III MELAKUKAN SENAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 1 Juli 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOW DI DESA
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 1 Juli 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOW DI DESA
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 2 Januari 2013 HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1 Januari 2014 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMANTAPAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN PADA
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6 No. 2 Juli 2015 HUBUNGAN PERAWATAN PUTING SUSU DAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN: 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013 Nur Afita Rahmawati 1, Novi Anding Suciati 2, Istichomah 3 Program Studi D III
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN: 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 Januari 2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM PADA PEKERJA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.
HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA Erwin Kurniasih, Nurul Hidayah Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi ABSTRAK Latar belakang: Gizi bagi balita
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 2, No. 2 Januari 2012 PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 1 Juli 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOW DI DESA
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN: 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 Januari 2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI DESA MARGOREJO KECAMATAN
Lebih terperinciKONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA PAPRINGAN KECAMATAN
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 87-15 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol., No. Januari 1 PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA -6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN BAYI YANG
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 6, No. 1 Januari 2015 HUBUNGAN MOTIVASI, DUKUNGAN SUAMI TERHADAP IBU HAMIL TRIMESTER III MELAKUKAN SENAM
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1 Januari 2014 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMANTAPAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggembirakan. Berbagai masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi buruk,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan gizi masyarakat Indonesia pada saat ini masih belum menggembirakan. Berbagai masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi buruk, kurang Vitamin A, anemia gizi
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari orang tua. Perhatian harus diberikan pada pertumbuhan dan perkembangan balita, status gizi sampai pada
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG URANGAN ENERGI KRONIK () DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Shinta Ika Sandhi 1, Asmanah 2 Akademi Kebidanan Uniska Kendal Email: shinta86harnuddin82@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1 Januari 2014 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMANTAPAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN PADA
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012
HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012 Oleh: Yulizawati dan Venny Rismawanti Akademi Kebidanan
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI Anisa Dewati 1, Irdawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) Denie Septina A, Dwi Anita A & Titik Anggraeni Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 2 Januari 2013 HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Lembaga Pangan Dunia (LPD) dalam penelitiannya pada awal tahun 2008 menyebutkan jumlah penderita gizi buruk dan rawan pangan di Indonesia mencapai angka 13 juta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Mereka mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan pelayanan medis dan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 2, No. 2 Januari 2012 PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN Raudatul Jannah *, Anggrita Sari 1, Mohdari 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin Sekolah Tinggi
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN: 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 Januari 2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM PADA PEKERJA
Lebih terperinciSTATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS
Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(5), pp. 243-247, Januari, 2015 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354-726X STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN 1* Marinawati, 2 Rosmeri Bukit 1 STIKes Prima Prodi D III Kebidanan 2 Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekan Baru *Korespondensi penulis
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, Universitas Nusantara PGRI Kediri Email:
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1 Januari 2014 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMANTAPAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN PADA
Lebih terperinciMahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA USIA 12 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG Frida Cahyaningrum 1,
Lebih terperinciKEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG
KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG Puji Pranowowati 1, Yuliaji siswanto 2, Alfan Afandi 3 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo
Lebih terperinciKEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016
KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Iffah Indri Kusmawati 201510104258 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN BALEDONO, KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN BALEDONO, KECAMATAN PURWOREJO, KABUPATEN PURWOREJO Erni Kurniawati ABSTRAK xvi+52 hal+13tabel+12 lampiran Latar Belakang
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1 Januari 2014 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMANTAPAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN PADA
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 2 Januari 2013 HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC. DLINGO KAB. BANTUL YOGYAKARTA 2015 1 Ernisa Sarah Husnaini 2, Suesti
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 Erwin Silitonga Dosen Akbid Dewi Maya Medan ABSTRAK Keluarga disebut Sadar
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X
HUBUNGAN POLA ASUH DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGOTOTO KECAMATAN METRO KIBANG TAHUN 2011 Fitra Juwita *), Prasetyowati, Kusrini Katharina **) Abstrak.
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Asta Kartika 1) Eko Mardiyaningsih 2) Wulansari 3) 1 Akper Ngudi Waluyo Ungaran 2 Akper Ngudi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES Sri Nani Prawiraningrum 1, Agi Erlina 2 dan Rokhani Oktalistiani 3
Lebih terperinciHUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009
HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 ABSTRAK Etik Sulistyorini, SST 1 Tri Rahayu 2 Masalah
Lebih terperinciMEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)
HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 36-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDANG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *) Abstrak
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA CIKONENG
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 3, No 1 Januari 2018 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Emmi Silitonga* Lufthiani** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cerdas dan produktif. Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lebih lama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan pembangunan suatu bangsa sangat bergantung pada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciSri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN P4K PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN Sri Wahyuni,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN Intan Nugraheni Hasanah Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan
Lebih terperinciGAMBARAN FACTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
GAMBARAN FACTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Esti Yuandari 1, Bagus Rahmat Santoso 1, Anggi Permatasari* 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG Siti Nadzifah Lingga Kurniati*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA MANGGUNG SUKOREJO MUSUK BOYOLALI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA MANGGUNG SUKOREJO MUSUK BOYOLALI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu sangat mendambakan kesehatan karena hal itu merupakan modal utama dalam kehidupan, setiap orang pasti membutuhkan badan yang sehat, baik jasmani maupun
Lebih terperinciHikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL METRO SELATAN PERIODE FEBRUARI-APRIL TAHUN 2017 ABSTRAK Hikmatul
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian status gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Jika keseimbangan tadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tua menginginkan mempunyai anak yang sehat, cerdas, sholeh, berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan mempunyai generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI
HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009 1 Fatimatuzzahra 2, Evi Nurhidayati 3, Dewi Rokhanawati 4 INTISARI Banyak faktor yang menyebabkan
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI BAWAH NORMAL DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 6-60 BULAN SRI SUHARTININGSIH, MEGA ARIANTI PUTRI
HUBUNGAN STATUS GIZI BAWAH NORMAL DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 6-6 BULAN SRI SUHARTININGSIH, MEGA ARIANTI PUTRI Program Studi S1 Keperawatan, Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR
HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR Istiqamah 1, Sitti Khadijah 2, Nurul Maulida 2 1 Prodi DIV Bidan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN 3 Anis Syafaat Nurmaya Dewi ABSTRAK Kebanyakan wanita di Indonesia
Lebih terperinciPERAN IBU TERHADAP PEMBERIAN GIZI PADA ANAK USIA 1 5 TAHUN DI DESA SUMURGENENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENU KABUPATEN TUBAN
PERAN IBU TERHADAP PEMBERIAN GIZI PADA ANAK USIA 1 5 TAHUN DI DESA SUMURGENENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENU KABUPATEN TUBAN Erna Eka Wijayanti, SST STIKES NU Tuban ABSTRAK Anak balita merupakan fase terpenting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam siklus hidup manusia gizi memegang peranan penting. Kekurangan gizi pada anak balita akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak
Lebih terperinciVolume 4 No. 2, September 2013 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN PUTING SUSU TENGGELAM DI BPM NY. SRI HANDAYANI DESA WELAHAN JEPARA Yayuk Norazizah 1, dan Luluk Hidayah 2 INTISARI Menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda.
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian
Lebih terperincie-journal Boga, Volume 04, Nomor 09, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 71-75
71 PENDAHULUAN Pada saat ini dan masa yang akan datang pembangunan di Indonesia memerlukan sumberdaya manusia yang berkualitas, yaitu sumberdaya manusia yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat
Lebih terperinciJurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 2, No. 2 Januari 2012 PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
Lebih terperinciOleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian
Lebih terperinciEko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK
Volume 1, Nomor 1, Juni 2016 HUBUNGAN STATUS IMUNISASI, STATUS GIZI, DAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI BALAI PENGOBATAN UPTD PUSKESMAS SEKAR JAYA KABUPATEN OGAN KOM ERING ULU TAHUN
Lebih terperinci