TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015
|
|
- Yenny Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 Erwin Silitonga Dosen Akbid Dewi Maya Medan ABSTRAK Keluarga disebut Sadar Gizi apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan menimbang berat badan secara teratur, memberikan air susu ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI eksklusif), makan beranekaragam, menggunakan garam beryodium, minum suplemen gizi. Angka kejadian kurangnya kesadaran keluarga tentang gizi sekitar 5 juta anak bayi dan balita (27,5%) yang kekurangan gizi, lebih kurang 3,6 juta anak (19,2%) dalam tingkat gizi kurang dan 1,5 juta anak gizi buruk (8,3%). Diketahui bahwa 38,4 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, 50% dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan lain yang kurang dari kebutuhan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi (KADARZI) di Desa Silebo-Lebo tahun KADARZI merupakan keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan data primer, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling dengan jumlah responden sebanyak 70 orang. Hasil penelitian diperoleh dari tingkat pengetahuan ibu tentang Keluarga sadar Gizi (KADARZI) di Desa Silebo-lebo Tahun Ditemukan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 47 orang (67,14%), responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 21 orang (30%) dan yang berpengetahuan baik hanya 2 responden (2,85%), dan disimpulkan bahwa ibu kurang mengerti akan pentingnya gizi dalam keluarga. Hasil penelitian ini diharapkan kepada ibu-ibu dan seluruh instansi terkait yang ada di Desa Silebo-Lebo agar mau ikut serta dalam hal menanggulangi keluarga sadar gizi untuk menurunkan angka kesakitan khususnya pada anak balita dan mencapai keluarga sehat dan sejahtera. Kata kunci: Pengetahuan ibu, Keluarga Sadar Gizi 8
2 PENDAHULUAN Departemen Kesehatan RI tahun 2007, menyatakan bahwa dari sekitar 5 juta anak bayi dan balita (27,5%) yang kekurangan gizi, lebih kurang 3,6 juta anak (19,2%) dalam tingkat gizi kurang dan 1,5 juta anak gizi buruk (8,3%). Diketahui bahwa 38,4 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, 50% dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan lain yang kurang dari kebutuhan seharihari. Pada saat ini, sebagian besar atau 50% penduduk Indonesia dapat dikatakan tidak sakit akan tetapi juga tidak sehat, umumnya disebut kekurangan gizi. Kejadian kekurangan gizi sering terluput dari penglihatan atau pengamatan biasa, akan tetapi secara perlahan berdampak pada tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita, serta rendahnya usia harapan hidup (Djaeni, 2009). Berdasarkan penelitian Rosa Nur Safithri tahun 2011 bahwa masalah gizi bukan hanya merupakan masalah kesehatan, tetapi juga meliputi masalah sosial, ekonomi, budaya, pola asuh, pendidikan dan lingkungan. Faktor yang berperan munculnya masalah gizi yaitu kemiskinan, kurangnya pengetahuan, kesibukan orang tua sehingga kurang waktu untuk memperhatikan balitanya, kurangnya persediaan makanan ataupun penyakit yang dapat mengganggu asupan nutrisi serta kurangnya pengetahuan akan menu seimbang dan kesehatan. Faktorfaktor yang berperan dalam status gizi yaitu faktor ibu, pola asuh anak, keadaan kesehatan anak dan konsumsi makanan anak. Rendahnya pengetahuan ibu merupakan faktor penyebab mendasar yang mempengaruhi kemampuan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengelola sumber daya manusia yang ada untuk mendapatkan kecukupan makanan, kesehatan, serta gizi. WHO (World Health Organization) menyatakan untuk mengukur status gizi tentang keluarga sadar gizi pada bayi dan balita dilakukan dengan mengukur berat badan dan tinggi badan per umur sebagai indikator gizi pada anak khususnya balita (Depkes RI, 2007). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi meliputi pengertian kadarzi, keluarga sadar gizi, 9
3 upaya perbaikan gizi, indikator keluarga sadar gizi panduan keluarga sadar gizi di Desa Silebo-Lebo Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara Tahun Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu dari manusia, ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan suatu hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang didasari oleh pengetahuan. Apabilan pengetahuan itu mempunyai sasaran tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tertentu, sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui secara Universal (Notoadmodjo, 2005). Keluarga sadar gizi yang disingkat dengan Kadarzi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut Kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan menimbang berat badan secara teratur, memberikan air susu ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umuur 6 bulan (ASI eksklusif), makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, minum suplemen gizi (Depkes RI, 2007). Visi untuk perbaikan gizi atau sadar gizi dan Misi adalah: (1). Semua masalah gizi dapat dicegah dan ditanggulangi, (2). Semua keluarga sadar gizi (KADARZI) dan (3). Semua pihak bertanggung jawab dalan upaya perbaikan gizi (Depkes RI, 2007). Upaya perbaikan gizi keluarga melalui sosialisasi dan fasilitas keluarga sadar gizi (KADARZI) antara lain: (1). Gizi seimbang pada ibu hamil (bumil), ibu menyusui, balita dan lansia, (2). Pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah, (3). Kepedulian kelurga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat serta pola makan sehat dan gizi seimbang, (4). Kualitas gizi pada ibu hamil yang kekurangan energy kronis (KEK) dengan mengukur lingkar lengan, (5). Penanggulangan gangguan akibat kekurangan garam yodium, (6). Sumplementasi zat gizi, (7). 10
4 Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, (8). Makanan pendamping ASI, dan (9). Pemberian makanan tambahan balita dan lansia. Upaya perbaikan gizi mempertimbang beberapa hal penting sebagai berikut: (1). Arahkan perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan perilaku keluarga, untuk mencegah dan menanggulangi gizi kurang dan gizi lebih, (2). Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh kelompok siklus hidup, meliputi : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif serta usia lanjut, (3). Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas sektor. Seluruh anggota keluarga berstatus gizi baik apabila: (1). Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah (< 2500 gram), (2). Keluarga telah menggunakan garam beryodium, (3). Semua bayi 0-6 bulan hanya diberi ASI saja, (4). Semua balita naik berat badan, dan (5).Tidak ada anggota keluarga yang mangalami gizi lebih (Sunita & Almatsier, 2010). Indikator KADARZI yaitu: (1). Menimbang berat badan secara teratur, (2). Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif), (3). Makan beraneka ragam, (4). Menggunakan garam beryodium, dan (5). Minum suplementasi gizi (tablet tambahan darah ataupun kapsul vit. A sesuai anjuran (Sunita & Almatsier, 2010) Sasaran KADARZI adalah: (1). Seluruh anggota keluarga, (2). Masyarakat yang terdiri dari kebijakan pemerintahan daerah tokoh masyarakat swasta dunia usaha, dan (3). Petugas tehnik dari lintas sektor terkait berbagai tingkat administrasi (Depkes RI, 2007). Strategi mencapai KADARZI meliputi: (1). Pemberdayaan keluarga dengan menitik beratkan pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku gizi seimbang, (2). Melakukan advokasi, sosialisasi dan mobilisasi para pengambilan keputusan, pejabat pemerintah di berbagai tingkat administrasi, pengusaha dan penyandang dana, dengan tujuan meningkatkan kepedulian pada masalah gizi pada tingkat keluarga, (3). Mengembangkan jaringan kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi, 11
5 organisasi masyarakat, tokoh agama, media massa, kelompok profesi lainya untuk mendukung tercapainya tujuan KADARZI, dan (4). Menerapkan berbagai tehnik pendekatan pemberdayaan petugas ditujukan untuk mempercepat perubahan perilaku dalam mewujudkan KADARZI (Sunita & Almatsier, 2010) Kriteria dan panduan keluarga sadar gizi meliputi: (1). Biasa makan beraneka ragam makanan, (2). Selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat badan), khususnya balita dan ibu hamil, (3). Biasa menggunakan garam beryodium, (4). Memberikan dukungan kepada ibu melahirkan agar memberikan ASI saja pada bayi, dan (5). Biasa makan pagi. (Sunita & Almatsier, 2010) Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi tahun Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang ada di desa Silobo-Lebo tahun 2015 sebanyak 70 orang. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Silebo- lebo Tahun 2015 Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Instrument penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berupa kuesioner (daftar pertanyaan) sebanyak 20 pertanyaan yang berisikan tentang pengertian KADARZI, upaya perbaikan gizi, Indikator, kriteria dan Panduan. Untuk menilai pengetahuan ibu yang dijadikan sampel dilakukan dengan cara mengisi kuesioner dengan menggunakan skala likert yang menggunakan dua kategori untuk menggunakan dua kategori untuk setiap pertanyaan sebagai berikut: jika jawabannya benar skornya 2 dan jika jawabannya salah skornya 0. Menentukan skor kategori pada setiap responden: (1). Berpengetahuan baik apabila responden menjawab dengan skor 27-40, (2). Berpengetahuan cukup apabila responden menjawab dengan skor 14-26, dan (3). Berpengetahuan kurang apabila responden menjawab dengan skor Hasil Penelitian Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Dasar Gizi di Desa Silebo Lebo Kecamatan 12
6 Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 kepada 70 orang responden adalah seperti yang tertera pada tabel dibawah ini: Tabel 1: Distribusi Responden Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Pengetahuan ibu tentang Kadarzi di Desa Silebo-Lebo Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 No Pengetahuan Ibu F % 1 Pengertian Kadarzi Baik Cukup Kurang Jumlah 2 Upaya Perbaikan Gizi Baik Cukup Kurang Jumlah 3 Indikator Kadarzi Baik Cukup Kurang Jumlah 4 Kiteria dan panduan Kadarzi Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber: Hasil penelitian ,57 21, ,86 2,86 94, , , ,43 5,71 92, Berdasarkan hasil penelitian dari 70 responden data yang diperoleh dianalisa sebagai berikut: 1. Pengetahuan ibu tentang pengertian Kadarzi Data yang diperoleh adalah ibu berpengetahuan baik sebanyak 13 responden (18,57%), cukup 15 responden (21,43%) dan kurang 42 responden (60%). Hasil analisanya adalah mayoritas ibu di desa Silebo- Lebo masih kurang memahami pengertian tentang Kadarzi. Berdasarkan hasil ini, tentunya resiko keluarga untuk mengaplikasikan perbaikan gizi keluarga tentu akan semakin sulit. Menurut Notoatmodjo (2003) mengemukakan bahwa informasi yang diperoleh dari berbagai sumber mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Jika seseorang banyak mendapatkan informasi cenderung memiliki pengetahuan yang lebih luas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat kesesuaian antara teori dengan kenyataan, pengetahuan responden tentang KADARZI di pengaruhi oleh informasi yang diperoleh responden informasi didapat tergantung dari percaya atau 13
7 tidaknya responden terhadap informasi yang didapat serta sikap responden dalam menanggapi informasi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa semakin banyak responden mendengar atau mendapat sumber informasi akan semakin tinggi pengetahuannya dari pada responden yang lebih sedikit mendengar atau mendapat sumber informasi. 2. Pengetahuan ibu tentang upaya perbaikan gizi keluarga Data yang diperoleh tentang upaya perbaikan gizi keluarga adalah ibu berpengetahuan baik sebanyak 2 responden (2,86%), cukup 2 responden (2,86%) dan kurang 66 responden (94,28%). Hasil analisanya adalah mayoritas ibu di desa Silebo-Lebo masih sangat kurang memahami upaya perbaikan gizi keluarga. Berdasarkan hasil ini, tentunya resiko keluarga untuk mengalami gangguan kesehatan akan semakin beresiko tinggi. Menurut Notoatmodjo (2003) mengemukakan bahwa Upaya adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang atau sekelompak untuk mencapai sesuatu untuk terwujudnya kemandirian masyarakat dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat dan keluarga sadar gizi. Depkes RI (2007) juga menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu upaya kesehatan wajib Puskesmas. Usaha perbaikan gizi meliputi posyandu, panti pemulihan gizi dan keluarga sadar gizi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat kesesuaian antara teori dengan kenyataan, pengetahuan responden tentang Upaya perbaikan gizi mengenai KADARZI di pengaruhi oleh informasi yang diperoleh responden informasi didapat tergantung dari percaya atau tidaknya responden terhadap informasi yang didapat serta sikap responden dalam menanggapi informasi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa semakin banyak responden mendengar atau mendapat sumber informasi akan semakin tinggi pengetahuannya dari pada responden untuk meningkatkan upaya perbaikan gizi. 3. Pengetahuan ibu tentang indikator Kadarzi Data yang diperoleh tentang indikator Kadarzi adalah ibu 14
8 berpengetahuan baik sebanyak 2 responden (2,85%), cukup 14 responden (20%) dan kurang 44 responden (62,85%). Hasil analisanya adalah mayoritas ibu di desa Silebo- Lebo masih sangat kurang memahami indikator Kadarzi. Hal ini tentu berkorelasi dari Berdasarkan hasil ini, tentunya resiko keluarga untuk mengalami gangguan kesehatan akan semakin beresiko tinggi. Menurut Notoatmodjo (2003), indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan-perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Indikator ialah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas, komprehensif, dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat kesesuaian antara teori dengan kenyataan, pengetahuan responden tentang indikator keluarga sadar gizi di pengaruhi oleh informasi yang diperoleh responden informasi didapat tergantung dari percaya atau tidaknya responden terhadap informasi yang didapat serta sikap responden dalam menanggapi informasi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa semakin banyak responden mendengar atau mendapat sumber informasi mengenai Indikator Keluarga sadar Gizi akan semakin tinggi pengetahuannya untuk mengukur pertumbuhan dan menilai pentingnya keluarga Sadar Gizi. 4. Kriteria dan Panduan Kadarzi Data yang diperoleh tentang Kriteria dan panduan Kadarzi adalah ibu berpengetahuan baik sebanyak 1 responden (1,43%), cukup 4 responden (5,71%) dan kurang 65 responden (92,86%). Hasil analisanya adalah mayoritas ibu di desa Silebo-Lebo masih sangat kurang memahami dan mengenal tentang kriteria dan panduan Kadarzi yang telah ditetapkan. Hal ini tentu berkorelasi dengan karakteristik lainnya, dimana responden tidak memahami tentang masalah gizi keluarga. Menurut Notoatmodjo (2003), kriteria adalah suatu ciri-ciri yang dimiliki suatu keluarga yang dapat di lihat masyarakat atau sebagai penilaian 15
9 masyarakat bagi suatu keluarga tersebut Dan panduan adalah suatu arah yang dapat kita lakukan untuk menempuh suatu tujuan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat kesesuaian antara teori dengan kenyataan, pengetahuan responden tentang kriteria dan panduan keluarga sadar gizi di pengaruhi oleh informasi yang diperoleh responden informasi didapat tergantung dari percaya atau tidaknya responden terhadap informasi yang didapat serta sikap responden dalam menanggapi informasi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa semakin banyak responden mendengar atau mendapat sumber informasi mengenai Kriteria dan Panduan akan semakin tinggi pengetahuannya untuk mengukur pertumbuhan dan menilai pentingnya keluarga Sadar Gizi. Secara keseluruhan hasil perhitungan akumulasi keseluruhan karakteristik pengetahuan ibu mengenai gizi keluarga maka hasil kategorinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2: Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Tingkat Responden Tentang Keluarga Sadar Gizi di Desa Silebo-Lebo Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 No Tingkat F % Pengetahuan 1 Baik 2 2,85 2 Cukup Kurang 47 67,14 Jumlah Sumber: Hasil penelitian Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa responden berpengetahuan baik sebanyak 2 responden (2,85%), berpengetahuan cukup 21 responden dan berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 47 orang (67,14%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden secara keseluruhan masih sangat baik. Hal ini sangat membutuhkan kerja kerjasama dari seluruh pihak untuk memberikan informasi yang baik tentang gizi keluarga, agar masyarakat terhindar dari berbagai macam penyakit. Gizi yang baik akan meningkatkan imunitas individu terhadap penyakit. 16
10 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahan tentang Tingkat pengetahuan Ibu tentang Keluarga sadar gizi di Desa Silebo-lebo maka disimpulkan bahwa : 1. Tingkat Pengetahuan berdasarkan pengertian KADARZI mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 40 orang (60%). 2. Tingkat Pengetahuan berdasarkan Upaya perbaikan Gizi mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 66 orang (94,28%). 3. Tingkat Pengetahuan berdasarkan Indikator KADARZI mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 44 orang ( 62,85%). 4. Tingkat Pengetahuan berdasarkan kriteria dan panduan KADARZI mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 65 orang ( 92,86 % ). 5. Secara keseluruhan hasil perhitungan akumulasi keseluruhan karakteristik pengetahuan ibu mengenai gizi keluarga maka hasil kategorinya yaitu responden berpengetahuan baik sebanyak 2 responden (2,85%), berpengetahuan cukup 21 responden dan berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 47 orang (67,14% ). Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Disarankan kepada keluarga agar mau ikut serta dalam hal menanggulangi keluarga sadar gizi untuk menurunkan angka kesakitan khususnya pada anak balita dan mencapai keluarga sehat dan sejahtera. 2. Diharapkan kepada masyarakat untuk menggunakan media dan teknogi informasi informasi tentang pentingnya masalah gizi keluarga. 3. Dengan mengetahui informasi gizi keluarga yang baik, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam pertanian, perikanan maupun peternakan yang dapat dijadikan sebagai solusi dalam mengkomsumsi makanan bergizi. 4. Diharapkan adanya kerja sama tenaga kesehatan dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu tantang keluarga sadar gizi melalui penyuluhan. 5. Diharapkan kepada tenaga kesehatan bekerjasama dengan perangkat desa setempat untuk memberikan pendidikan kesehatan 17
11 secara berkala dan konsisten agar jangan sampai terjadi kasus gizi buruk. 6. Diharapkan kepada pemerintah setempat agar memberdayakan masyarakat untuk ikut berperan dalam proses penyebaran informasi tentang masalah gizi masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Achadi, Endang L. (2007). Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Almatser & Sunita. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum. Arisman, (2007). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Djaeni, Achmad Sediaoetama. (2000). Ilmu gizi Jilid I. Jakarta: DIAN RAKYAT. Djaeni, Achmad Sediaoetama. (2009). Ilmu Gizi Jilid II. Jakarta: DIAN RAKYAT. Francin, Erna path (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. balita, diakses 25 April 2015). Mitayani. (2010). Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: CV Trans Info Media. Marimbi, Hanum. (2010). Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogjakarta : Nuha Medika. Depkes RI. (2007). Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Jakarta: Direkorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Maryunani, Anik. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV Trans Info Media. Notoadmodjo, Soekidjo Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo Soekidjo (2005). Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo Soekidjo (2010). Metode Penelitian Kesehatan.. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2008). Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Nyoman (2001). Pelajaran status gizi. Jakarta: EGC. Paath, Erna Francin, dkk. (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC. Rosa (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita. Skrisipedia.com. Wirda, Aslis Hayati (2009). Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta: EGC. 18
12 19
13 20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu sangat mendambakan kesehatan karena hal itu merupakan modal utama dalam kehidupan, setiap orang pasti membutuhkan badan yang sehat, baik jasmani maupun
Lebih terperinciKeluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Apa latarbelakang perlunya KADARZI? Apa itu KADARZI? Mengapa sasarannya keluarga? Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri Mengapa perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang baik. Menciptakan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia yang baik. Menciptakan sumber daya manusia yang bermutu perlu ditata sejak dini
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.
HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA Erwin Kurniasih, Nurul Hidayah Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi ABSTRAK Latar belakang: Gizi bagi balita
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Emmi Silitonga* Lufthiani** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciMEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)
HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 36-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDANG KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *) Abstrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggembirakan. Berbagai masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi buruk,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan gizi masyarakat Indonesia pada saat ini masih belum menggembirakan. Berbagai masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi buruk, kurang Vitamin A, anemia gizi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN Intan Nugraheni Hasanah Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan
Lebih terperinciOleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK
PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari,
Lebih terperinciNeneng Siti Lathifah Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI LINGKUNGAN PULAU PASARAN KELURAHAN KOTA KARANG KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG Neneng Siti Lathifah Prodi Kebidanan Universitas
Lebih terperinciRomy Wahyuny*, Linda Fadila**
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi BCG Di Desa Pendalian IV Koto Wilayah Kerja Romy Wahyuny*, Linda Fadila** Abstrak World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children's
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN Sophie Devita Sihotang*, Nunung Febriany** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti
Lebih terperinciPEMBAHASAN HASIL SURVEI KADARZI DI JAWA TIMUR
1 PEMBAHASAN HASIL SURVEI KADARZI DI JAWA TIMUR 1. Pengertian Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013 Nur Afita Rahmawati 1, Novi Anding Suciati 2, Istichomah 3 Program Studi D III
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)
PENELITIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) Denny Septian*, Rosmalia Helmy* Program perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA
94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Gizi Universitas Gadjah Mada
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KELUARGA MANDIRI SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN STATUS KADARZI PADA KELUARGA ANAK USIA 5-59 BULAN DI PUSKESMAS MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI
Lebih terperinciDUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN
DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN Wahyu Setya Ningsih 1), Ari Andayani 2) 1 Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo email: wahyusetya14@yahoo.co.id 2 Akademi Kebidanan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Setiap manusia mengalami siklus kehidupan mulai dari dalam. kandungan (janin), berkembang menjadi bayi, tumbuh menjadi anak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia mengalami siklus kehidupan mulai dari dalam kandungan (janin), berkembang menjadi bayi, tumbuh menjadi anak, kemudian menjadi dewasa, dan pada siklus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sedang menghadapi masalah gizi ganda, yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari kemajuan jaman pada latar
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Adriana Palimbo 1, Syamsul Firdaus 2, Rafiah 1 Program Studi DIV Bidan Pendidik STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA CIKONENG
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 3, No 1 Januari 2018 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA
Lebih terperinciOleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Balita di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Annissa Indriati Fauzy, Marina Yuniyanti, S.SIT Abstrak Masalah gizi akan mempengaruhi tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indeks pembangunan manusia, oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan indeks pembangunan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013 Nurbaiti Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abstrak Penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi
Lebih terperinciSri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN P4K PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN Sri Wahyuni,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014 Klemens STIKes Prima Jambi Korespondensi penulis :kornelis.klemens@gmail.com
Lebih terperinciNisa khoiriah INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI
Lebih terperinciEsty Indarwati. : Tingkat pengetahuan Ibu, cakupan pemberian vitamin A
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PKD MELATI SARI DESA DURENSARI KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO Esty Indarwati ABSTRAK Cakupan pemberian vitamin
Lebih terperinciKONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL TETY RINA ARITONANG PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU
Al Ulum Vol.60 No.2 April 2014 halaman 33-38 33 GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU Rusmini
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG
GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG GROWTH OF LESS NUTRITION AT BALITA AT CUKIR HEALTH PRIMERY JOMBANG Rini Hayu L 1, Amalia R 2, Effy Kurniati 3
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN MENU SEIMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMIGALUH I
PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN MENU SEIMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Lilik Supianti 1610104465 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciKEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG
KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG Puji Pranowowati 1, Yuliaji siswanto 2, Alfan Afandi 3 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :
HUBUNGAN ANTARA KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI BALITA DI DESA REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI Anik Kurniawati Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta E-mail: kurniawati_anik@yahoo.co.id
Lebih terperinciSerambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :
Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN : 2337-9952 50 HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, PENGETAHUAN, PENDAPATAN DAN POLA ASUH DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI DESA MEUDHEUN KECAMATAN JAYA
Lebih terperinciJurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015
45 HUBUNGAN KESADARAN GIZI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA SIDOARJO KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO Indah Jayani 1 1) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciRina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI PADA USIA KURANG DARI 6 BULAN DI KELURAHAN GIRITIRTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 Rina Harwati Wahyuningsih
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI KELURAHAN GUNUNG SARI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 Zhainab Ulya*), M.Ridwan, Islamiyati**) Abstrak. Kelaparan dan gizi buruk
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak balita adalah penerus masa depan kita, anak balita juga menentukan masa depan bangsa, anak balita sehat akan menjadikan anak balita yang cerdas. Anak balita salah
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI I. PENJELASAN UMUM Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri
Lebih terperinciTri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU DESA KALIKOTES, KECAMATAN PITURUH, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 Tri Puspa Kusumaningsih,
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015 Era Yatna 1 1 Dosen Program Studi Kebidanan STIKes Bina Nusantara ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU Titiek Idayanti Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto E-mail : tik.nurul@gmail.com ABSTRAK Seorang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated
Lebih terperinciMahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA USIA 12 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG Frida Cahyaningrum 1,
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG URANGAN ENERGI KRONIK () DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Shinta Ika Sandhi 1, Asmanah 2 Akademi Kebidanan Uniska Kendal Email: shinta86harnuddin82@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan memegang peran sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Provinsi Jambi, yang mana pemilihan
Lebih terperinciGAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH
GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH RADIAH ADAWIYAHˡ ˡMahasiswa STIKes U Budiyah Banda Aceh Intisari
Lebih terperinciKUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.
5 Lampiran 1 KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 21 I. IDENTITAS LOKASI 1. Propinsi 2. Kabupaten 3. Kecamatan 4. Desa / Kelurahan
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat
Lebih terperinciPERAN IBU TERHADAP PEMBERIAN GIZI PADA ANAK USIA 1 5 TAHUN DI DESA SUMURGENENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENU KABUPATEN TUBAN
PERAN IBU TERHADAP PEMBERIAN GIZI PADA ANAK USIA 1 5 TAHUN DI DESA SUMURGENENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENU KABUPATEN TUBAN Erna Eka Wijayanti, SST STIKES NU Tuban ABSTRAK Anak balita merupakan fase terpenting
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA Desak Made Intan Kumala Ratih*Budi Artini** STIKES William Booth Surabaya ABSTRAK MPASI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU (Studi di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan tahun 2016) Siti Aisyah *Dosen Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam
Lebih terperinciKEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016
KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Iffah Indri Kusmawati 201510104258 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan unsur kualitas SDM. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau SDM merupakan kunci pembangunan bangsa. Banyak faktor yang menentukan kualitas SDM, salah satunya adalah faktor gizi masyarakat sebagai
Lebih terperinciSTUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT
STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT Bernadeth Rante Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu Abstrak : Masalah gizi semula dianggap
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008
STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR TAHUN 2008 Laily Zainur Rahmawati, Amirul Amalia Korespondensi: Amirul Amalia d/a : STiKes Muhammadiyah Lamongan. Jl. Raya Plalangan Plosowahyu Lamongan Telp./Fax.
Lebih terperinciWoro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi Woro Rahmanishati* wororahmanishati@yahoo.com STIKES
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 Susmita Dosen Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK ASI eksklusif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG TAHUN 2011
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Lebih terperinciPERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE
PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN PERILAKU SADAR GIZI PADA IBU BALITA DI POSYANDU ANGGREK KALIGAYAM KULUR TEMON KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ema Anggraeni
Lebih terperinciABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar
ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK Nur Khasanah dan Susilaningsih Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Akbid Bakti Utama Pati ISSN: 2087-4154 Vol. 7 No. 2 Juli 2016 On-line http://akbidbup.ac.id/jurnal-2/ HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia yang berusia di atas 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2014). Menurut WHO saat ini di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KADARZI adalah suatu gerakan yang berhubungan dengan program. Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang merupakan bagian dari Usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KADARZI adalah suatu gerakan yang berhubungan dengan program Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang merupakan bagian dari Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Apabila
Lebih terperinciKata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS S.PARMAN BANJARMASIN Widya Arizki 1, Dwi Rahmawati 2, Dede Mahdiyah 1 1. Akademi Kebidanan Sari Mulia
Lebih terperincikekurangan energi kronik (pada remaja puteri)
kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) BAB I PENDAHALUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat,
Lebih terperinciPROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO RINGKASAN Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan serta aktifitas. Keadaan kurang gizi dapat terjadi dari
Lebih terperinciTANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan
TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan Mengapa Terjadi Kurang Gizi di Indonesia? Hanya 36% balita 6-23 bulan yang mengkonsumsi asupan makanan berkecukupan
Lebih terperinciKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi ini dicapai dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
I. PENDAHULUAN Bila setiap orang tua mampu menyadari akan pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi yang dilahirkan, maka masa depan generasi mendatang akan lebih baik dan berguna bagi orang tua, bangsa dan negara.
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN Nitasari Wulan J & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Morbiditas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Defi Ratnasari Ari Murdiati*) Frida Cahyaningrum*) *)Akademi kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak sekolah berada pada perkembangan yang cepat dalam proses intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang aktif. Untuk menunjang perkembangan
Lebih terperinciPERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN
1 PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN Sudaryanta 1, Swasti Artanti 2, Ni matul Ulya 3 Email
Lebih terperinciHikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL METRO SELATAN PERIODE FEBRUARI-APRIL TAHUN 2017 ABSTRAK Hikmatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinci: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN Suyati, Maya Yuni Hariyanti Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depan bangsa, balita sehat akan menjadikan balita yang cerdas. Balita salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Balita adalah penerus masa depan kita, balita juga menentukan masa depan bangsa, balita sehat akan menjadikan balita yang cerdas. Balita salah satu golongan
Lebih terperinci