BAB IV PEMBAHASAN. Pada tahun 1994, National Cooperative Business Association. telah mengorganisir petani ke Badan Koperasi Nasional yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. Pada tahun 1994, National Cooperative Business Association. telah mengorganisir petani ke Badan Koperasi Nasional yang"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahan Cooperativa Café Timor Pada tahun 1994, National Cooperative Business Association telah mengorganisir petani ke Badan Koperasi Nasional yang dikenal Cooperativa Café Timor dengan rencana menjadi usaha koperasi Timor Lorosa e yang mandiri dan indepeden untuk memproduksi kopi bermutu tinggi untuk ekspor. Cooperativa Café Timor mendapat dukungan dari National Cooperative Business Association CLUSA dari Amerika Serikat (Liga Koperasi dari Amerika Serikat) dan Koperasi Bisnis Internasional yang didanai oleh United State Agency for International Development (USAID). Saat ini, Cooperativa Café Timor yang merupakan perusahan swasta terbesar yang berinvestasi langsung di Timor Leste. Selain itu, CCT merupakan pemasok kopi pada perusahan raksasa pengespor kopi yang bermarkas di Amerika Serikat dan merupakan pembeli terbesar kopi CCT yang terus menerus meningkatkan keuntungan dari tahun ke tahun di pasar internasional. 45

2 Koperasi Coopertiva Café Timor telah memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan pendapatan bagi penduduk pedesaan Timor-Leste. Koperasi ini mempunyai petani anggota koperasi kopi organik di daerah produksi kopi dan 350 karyawan tetap serta 3000 karyawan tidak tetap Timor Corporation, Ltd Perusahan Timor Corporation Ldt adalah salah satu prosesor dan eksportir kopi di Timor Leste yang berdiri pada tahun 2000 dengan Nomor Izin Usahan yang beralamat di Delta 1 Comoro Dili Timor Leste. Perusahan ini bergerak dalam bidang pengespor kopi dimana dalam kegiatannya sehari hari adalah pembelian kopi dari Kabupaten (Ermera, Liquica, Maubara, Maubisi, Same, Ainaro, Lolotoe) dan pengespor kopi ke Eropa, Asia dan Amerika. Perusahan Timor Corporation, Ltd memiliki tenaga kerja sebanyak 123 orang dan berasal dari pribumi Timor Leste. Perusahaan ini membeli petani kopi parchment dan kolektor serta bekerja aktif terutama di Timor Leste selama musim panen kopi, yaitu bulan Mei sampai bulan November. Perusahaan ini sebagian besar dimiliki dan dikendalikan oleh seorang pengusaha yang 46

3 berbasis di Australia dan juga memiliki kepentingan bisnis lainnya di Australia, Kenny Lay. Sampai saat ini, Timor Corporation Ltd merupakan perusahan berinvestasi pengespor langsung di Timor Leste yang telah menginvestasikan lebih dari $ 1,5 juta dalam pabrik dan peralatan pengolahan kopi untuk ekspor Kualitas Dan Kuantitas Kopi Ekspor Kualitas Kopi Ekspor Kopi Timor Leste adalah kopi organik. Kualitas kopi yang diperoleh adalah kualitas biji kopi hijau (green bean) Robusta dan Arabica beans yang diekspor ke luar negeri. Tetapi sebelumnya kopi diproses di perusahan untuk menjaga kualitas kopi. Seperti Cooperativa Café Timor membeli kopi buah merah Cherry dan diproses (mengumpulkan kopi dari petani, kelompok petani koperasi dan kemudian pengolahan) secara basah menjadi biji kopi (green bean). Wawancara dari peneliti dengan Manager Agribusines Coperativa Café Timor menjelaskan bahwa: Kompanha CCT hola deit café bokon Cherry robusta no arabika husi agrikultor sira nebee ku u dereitamente hodi produs hanesan standar ba kompanha Coperativa Café Timor nian hodi hetan café nebee kualidade diak atu 47

4 eksporta ba rai liur. (Untuk memperoleh kualitas kopi yang baik, Perusahan Coperativa Café Timor hanya membeli kopi buah merah Cherry robusta dan arabika yang dipetik secara langsung oleh petani sebagai standar CCT untuk diproses dan hasilnya diekspor ke luar negeri). Perusahan Timor Corporation Ldt membeli kopi parchment dan diproses (mengumpulkan kopi dari petani dan agen (kolektor) dan kemudian proses pengolahan) menjadi menjadi biji kopi hijau (green bean) untuk diekspor. Wawancara dari peneliti dengan Manager Timor Corporation, Ldt menjelaskan bahwa: Kompanha Timor Corporation hola café maran (parchment) robusta no arabika nebee produs husi povu no agensia sira. Iha prosesu makina hili kafe ba kualidade kafé ba parte tolu; kualidade premeiru, kualidade segundu no kualidade terseiru. Kafé musan kiik monu rasik ba ida idak nia fatin, café aat monu ba fatin ida. Kafe barak mak monu iha terseiru kualidade. (Perusahan Timor Corporation membeli kopi parchment robusta dan arabika dari masyarakat dan agensia (kolektor) dan perusahan memproduksinya. Dalam proses produksi, mesin membagikan kopi pada tiga bagian kualitas; kualitas pertama, kualitas kedua dan kualitas ketiga. Biji kopi akan sendirinya jatuh pada tempatnya dan banyak kopi yang jatuh pada kualitas ketiga). 48

5 Kuantitas Kopi Ekspor Kuantitas kopi ekspor selama lima tahun terakhir berbeda beda pada Cooperativa Café Timor. Berdasarkan Tabel 4.1. menunjukkan bahwa kuantitas ekspor tahunan kopi secara berfluktuasi dari tahun adalah kopi deskripsinya green bean Arabika dan Robusta. Negara tujuan ekspor CCT adalah negara Amerika Serikat dan di jumlah negara di bagian Eropa. Tabel 4.1: Ekspor Kopi pada perusahan Coorporativa Café Timor antara tahun Tahun Kopi Cherry (ton) Kopi Green bean (ton) Kuantitas Kopi Ekspor (ton) ,999 1, 400 1, ,716 3,913 3, ,173 2,035 1, ,043 3,409 2, , Tidak tersedia Tidak tersedia 2013 Tidak tersedia Tidak tersdia Tidak tersedia Tidak tersdia Tujuan Ekspor Amerika Serikat & Eropa Sumber Data: Cooperativa Café Timor (CCT),

6 Perusahan Timor Corporation, Ldt, membeli kopi parchment Robusta dan Arabica dan memproduksinya menjadi biji kopi hijau (green bean). Berdasarkan Tabel 4.2. menunjukan bahwa kuantitas ekspor kopi Arabika lebih besar dari kopi Robusta pada tahun Dalam invoice berdasarkan deskripsinya Timor Arabica and Robusta Coffee Beans Semi Washed Maubesse Mix Screen. Negara yang menjadi tujuan ekspor perusahan Timor Corporation, Ldt adalah negara bagian Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Tabel 4.2: Ekspor Kopi pada perusahan Timor Corporation, Tahun Ltd antara tahun Kopi Robusta Beans (ton) Kopi Arabica Beans (ton) Kuantitas Kopi Expor (ton) Tujuan Ekspor ,112 4,262 6,374 Eropa ,419 4,954 7,373 (Jerman, Portugal ,318 7,910 dan ,342 4,723 7,066 Spanyol) dan ,650 5,146 7,795 Amerika Sumber Data: Perusahan Timor Corporation, Ltd, Panel Penjualan Kopi Kepada Perusahan. Perusahan Cooperativa Café Timor sebagai perusahan koperasi dengan nama Cooperativa Café Organik (CCO) dengan anggota koperasinya kurang lebih 21 ribu orang di daerah produksi 50

7 kopi yang berada enam Kabupaten di Timor Leste; Liquica, Ermera, Ainaro, Same, Maubessi dan Maliana. Perusahan membeli kopi cherry dari petani dengan menawarkan harga beli kopi buah merah yang telah matang berwarna sebesar $ 0.35 /kg di lokasi (tempat) produksi kopi. Perusahan membeli kopi Cherry dan mengendalikan tahapan pengolahan dengan menggunakan dua pendekatan pengolahan, yaitu pengolahan kopi Cherry ke parchment dan biji kopi hijau (green bean) dimana pembeli semua langkah dalam proses pengolahan kopi Cherry di pabrik pengolahan Cooperativa Café Timor di lokasi Maubessi, Ermera dan Railaco dengan tujuan untuk menjaga kualitas kopi sebelum pengankutan ke pabrik pusat Cooperativa Café Timor di Dili. Pada proses menggiling basah, pulp, dan pengeringan, dimana sekitar 5 kg kopi buah merah mendapatkan 1 kg parchment setara dengan CCT membayar 0.35 /kg adalah kopi buah merah (pada dasar berat saja, ini setara dengan $ 1,75/kg untuk parchment, tanpa memperhitungkan biaya untuk pengolahan). Pendekatan lain sebagai pendekatan pengolahan kopi parchment menjadi kopi biji kopi hijau (green bean) dilakukan di pusat perusahaan Cooperativa Café Timor di Dili, dimana pengolahan 1 kg parchment mendapatkan rata rata sebesar 0.80 kg 51

8 biji kopi hijau (green bean) dengan biaya pengolahan ke green bean sebesar $ 0.60/kg dan perusahan Cooperativa Café Timor mendapatkan harga green bean sebesar $ 1.84/kg. Untuk melakukan pemeriksaan kopi organik dan mengalami perbedaan premium di Fee On Board (FOB) sebesar $ 0.10/kg green bean. Berdasarkan pre-receivval advice form bahwa Cooperativa Café Timor melakukan penyerahan barang dengan cara Freight Collect dimana perusahan menanggung barang melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan dan wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang sampai ke pelabuhan tujuan. Perusahan dituntut menuntut untuk mengurus formalitas ekspor dan menanggung segala resiko. Tabel 4.3: Proses konversi Kopi Cherry ke green bean pada Coorperativa Café Timor (CCT) Proses Parchment (kg) $/kg Rata rata $/kg Green bean Cherry 5 Harga cherry Proses parchment Green bean Harga parchment Transport parchment Biaya proses ke green bean

9 Petani, kelompok petani (produksi, pengakutan, dll) CCT Maubissi & Ermera, Railaco: pulp, cuci, pengangkutan CCT Dili (pengeringan, pengilingan, penyimpanan, pengiriman, transportasi CCT (Ekspor ke Amerika, Europa, dll) Harga kopi Cherry = $ 0.35/kg Harga kopi Cherry = $ 0.35/kg Cherry (5 kg = 1 kg parchment) 1 kg parchment = 0.80 kg green bean CCT Green bean: $ 1.84/ kg/green bean) Panel 1: Proses konversi Kopi Cherry ke green bean pada Coorperativa Café Timor (CCT)) Perusahan Timor Corporation sebagai perusahan yang aktif pembeli dan eksportir terutama dalam selama musim panen kopi. Perusahan ini membeli kopi parchment melalui kolektor di daerah produksi kopi yang berada enam Kabupaten di Timor Leste; Liquica, Ermera, Ainaro, Same, Maubessi dan Maliana, meliputi kolektor pedesaan, sopir truk, atau pedagang kecil (agen) dan sering bertindak sebagai eksportir bagi perusahan. Perusahan membayar kolektor dan kepada petani kopi parchment dengan menawarkan harga beli yang berbeda - beda, bagi petani kopi sebesar $

10 1.50/kg. Sedangkan bagi pedagang (kolektor dan eksportir) sebesar $ /kg. Proses pengolahan kopi parchment menjadi biji kopi hijau (green bean) di pabrik di Dili, sekitar 1 kg kopi parchment mendapatkan rata rata $ 0.67 kg green bean dan perusahan mendapatkan harga green bean rata rata sebesar $ 1.75/kg. Perusahan ini melakukan proses kopi parchment menjadi kopi green bean di pabrik di Dili. Jenis penyerahan barang yang dilakukan perusahaan berdasarkan kontrak adalah menggunakan F.O.B (free on board) dimana tanggung jawab barang serta biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman barang ditanggung oleh perusahaan sampai di atas kapal pelabuhan eksportir. Selain itu, menggunakan jenis penyerahan barang yang dilakukan perusahaan menggunakan dengan Freight Collect dimana perusahan menanggung barang melewati pagar kapal dipelabuhan pengapalan dan wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang - barang sampai ke pelabuhan muat namun asuransi menjadi tanggungan penerima barang. Perusahan eksportir dituntut menuntut untuk mengurus formalitas ekspor kopi. 54

11 Tabel 4.4: Proses Kopi Parchment Pada Perusahan Timor Trader Corporation, Ltd Beli Parchment $/kg Proses Parchment ke green bean Kg parc ment Proses (Transport parchment & Biaya proses ke green bean) /kg Rata rata Kg Green bean Rata rata $/kg Green bean Petani Kolektor Timor Corp 1 Petani: Trader: Petani, kelompok petani (produksi, pengakutan, dll) Agen, pengumpul (mengumpulka, pengangkutan) Timor Corporation, Ldt (pengeringan, pengilingan, penyimpanan, pengiriman, transportasi) Timor Corporation, Ldt (Ekspor ke Jerman, Amerika dll) Harga kopi parchment = $ /kg (tergantung pada kualitas) Cherry (4-5 kg = 1 kg parchment) Beli parchment = $ /kg Trader jual = $ /kg Beli parchment = $ /kg 1 kg parchment = 0.67 kg green beans Timor Corp, Ldt: FOB $ 1.75 kg/green bean) Panel 2: Proses Kopi Parchment Pada Perusahan Timor Corporation, Ldt 55

12 4.3. Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Pada Cooperativa Café Timor Proses Terjadinya Kontrak Dagang Pada Cooperativa Café Timor. Kontrak perdagangan kopi Timor Leste dapat dibuat dalam kontrak di masa yang akan datang (futute contract), kontrak yang digunakan oleh perusahan CCT dengan importir tetap yang membeli output sebelum panen dimulai pada bulan Januari sampai bulan Juli. Seperti CCT dengan perusahan raksasa pengecer kopi Starburcks yang bermarkas di Amerika Serikat dan merupakan pembeli terbesar kopi CCT dari tahun ke tahun. Perusahan Starburcks Coffee di Amerika Serikat melakukan negosiasi kontrak dengan Cooperativa Café Timor di Timor Leste pada bulan Januari dengan persyaratan adalah untuk pengiriman bulan Oktober sampai di Oakland dan setuju membayar harga New York C plus ditambah dengan premium yang terpatok pada tanggal pengampalan. CCT memilih untuk mengirim kopi pesanan pembeli tersebut pada tanggal dan bulan yang ditentukan, harga aktualnya akan berdasarkan pada harga pasar internasional pada bulan dan tanggal tersebut ditambah premium yang telah disepakati bersama dalam kontrak. 56

13 Proses kontrak dagang ekspor yang di lakukan oleh Cooperativa Café Timor dengan Starburcks Coffee Company. Wawancara dari peneliti dengan Manager Agribusnes Coffee Cooperativa Café Timor menjelaskan bahwa: Kompanha Starbucks kria Letter of Credit hanesan jaminan ida ba kompanha Cooperativa Café Timor iha sistema transaksaun bazeia ba kontratu nebee halo tiha ona katak kafe sai ona husi pontekais ba fatin destinasaun. (Perusahan Starburcks membuat Letter of Credit untuk Cooperativa Café Timor sebagai salah satu jaminan dalam sistem pembayaran ketika penyerahan barang dilakukan diatas kapal dan siap berangkatkan ke tujuan). Melalui beberapa tahap adalah sebagai berikut: 1. Letter of Credit (L/C). 1. Promotion. Perusahan bekerjasama dengan National Cooperative Business Association (NCBA) dari Amerika Serikat yang didanai oleh USAID di Timor Leste sehingga para importir dapat dengan mudah dikenal produk yang dihasilkan dan datang langsung ke kantor Cooperativa Café Timor di Dili Timor Leste. 2. Inquiry. Importir yang berminat akan mengirimkan letter of inquiry kepada perusahan. Didalam letter of inquiry berisikan permintaan penawaran harga dengan 57

14 memberitahukan kualitas barang yang diinginkan oleh importir, harga satuan, nama pelabuhan yang diinginkan, tanggal dan waktu pengiriman dan tanggal pengapalan. 3. Offer sheet. Perusahan memenuhi permintaan importir dengan mengirim surat penawaran yang sering disebut offer sheet. Offer sheet berisikan keterangan yang sesuai dengan permintaan importir seperti uraian barang, dan memberikan keterangan apakah barang tersebut sudah mendapatkan mutu internasional atau belum. Hal lain yang dicantumkan didalam offer sheet antara lain waktu penyerahan, syarat penyerahan, waktu pengapalan dan waktu pengepakan. 4. Ordersheet. Importir mempelajari offer sheet dan menyetujinya maka importir akan menempatkan surat pesanan dalam bentuk order sheet, didalamnya tercamtum waktu penyerahan dan syarat penyerahan yang disepakati termasuk nama bank yang digunakan dalam membuka L/C dan nama bank penerus L/C yang ada di negara eksportir yang ditunjuk oleh eksportir sendiri. Dokumen yang disyaratkan dan harus dikirimkan seperti invoice, BL, packing list, weight note, dan certificate of origin, syarat 58

15 pengapalan: berisi pelabuhan muat, partial shipment, pelabuhan tujuan. 5. Sale s Conract. Perusahan menyiapkan sales contract sesuai dengan data dari offer sheet dan order sheet ditambah dengan keterangan seperti syarat pengapalan shipment dan transhipment. Kontrak itu ditandatangani oleh perusahan dan dikirim kepada importir dan ditandatangani sebagai tanda persetujuan atas sale s contract itu dan contract dibuat dalam dokumen. 6. Sale s Confirmation. Importir mempelajari dengan seksama dan bila dapat menyetujuinya kemudian mendatangani dan mengembalikan kepada eksportir. Satu copy ditahan oleh importir sebagai dokumen asli transaksi. Kedua sales confirmation yang asli ini mempunyai kekuatan hukum yang sama. 7. L/C Aplication. Importir meminta kepada bank devisanya di Amerika Serikat untuk membuka sebuah L/C sebagai dana untuk melunasi hutannya kepada eksportir, sejumlah yang telah disepakati dalam sales contract dan sesuai dengan syarat. L/C yang dibuka adalah atas nama perusahan eksportir. Bank devisa yang diminta importir membuka L/C 59

16 ini disebut opening bank. Opening bank ini yang bertangung jawab melakukan pembayaran atas L/C kepada perusahan sebagai penerima L/C tersebut. 8. L/C Confirmation. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya dinegara perusahan eksportir. Pembukaan L/C dilakukan dengan surat atau telex. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C confirmation yang diteruskan oleh opening bank korespondennya untuk disampaikan kepada eksportir. Bank koresponden yang diminta opening bank untuk menyampaikan pembukaan L/C, yaitu advising bank (Bank Mandiri). 9. L/C Advice. Advising bank setelah meneliti keabsahan atas pembukaan L/C yang diterimanya dari opening bank meneruskan pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari advising bank. 10. Ships goods. Perusahan menyiapkan dan mengirim barang yang dipesan oleh importir. 11. Perusahan menyerahkan dokumen ekspor atas barang yeng dikirim kepada importir sesuai dengan perintah dalam 60

17 L/C. Advisng bank melihat kelengkapan dokumen, jika persyaratan sudah sesuai dengan L/C maka advising bank membayarkan sejumlah uang sesuai dengan nilai yang disebutkan dalam L/C kepada ekportir apabila barang sampai ditangan importir. 12. Opening bank mengembalikan uang kepada advising bank atas pembayaran barang yang diberikan kepada ekportir. 13. Opening bank menyerahkan dokumen barang kepada importir. Importir membayar sejumlah uang sesuai dengan nilai yang disebutkan dalam L/C atas barang tersebut untuk mengambil dokumen barang yang diimpornya Sistem Pembayaran Ekspor Pada Cooperativa Café Timor Sistem pembayaran yang digunakan Cooperative Café Timor dalam transaksi untuk menyelesaikan perdagangannya, yaitu menggunakan Letter of Credit (L/C). Jenis L/C yang digunakan adalah L/C irrevocable karena pembayaran dijamin dengan syarat semua dokumen yang dipersyaratkan dalam Letter of Credit telah sesuai dan tidak ada penyimpangan, eksportir dan importir dapat mengkonfirmasikan dari bank sebagai jaminan pembayaran apabila 61

18 adanya persetujuan pembatalan dapat dilakukan. Dari sistem pembayaran dengan L/C adanya jaminan pembayaran atas barang yang telah dikirim kepada importir setelah dipenuhinya syarat - syarat yang diminta dalam L/C. Dari keterangan diatas proses kontrak dagang yang menimbulkan penggunaan sistem pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) dapat dilihat pada gambar 3. berikut ini: 62

19 10. Ships Goods Importir: Starburcks Coffee Company 1. Promotion 2. Inquriy 3. Offer sheet 4. Order sheet 5. Sales contract 6. Sales confirmation Exportir: Cooperativa Café Timor 13. Issuing Bank Check 7. L/C application 9. Adiviced L/C Confirmation 11. Dokument negotiation Opening Bank: Amerika 8. L/C confirmation 12. Negotition Bank Check Advice Bank: Mandiri Dili Gambar 3: Proses Kontrak Dagang Dan Sistem Pembayaran L/C Pada Cooperativa Café Timor 63

20 4.4. Proses Terjadinya Kontrak Dagang Dan Siste Pembayaran Pada Timor Coporation, Ldt Proses Terjadinya Kontrak Dagang Pada Timor Coporation, Ldt Pada perusahan Timor Corporation, Ltd dalam kontrak perdagangan kopi Timor Leste dapat dibuat untuk saat tertentu, baik kontrak di masa yang akan datang (futute contract) dan kontrak yang bersifat segera. Kontrak yang digunakan oleh perusahan Timor Corporation dengan importir yang membeli output tergantung dari order importir melalui perusahan pusat Timor Corporation di Melbourne, Australia. Seperti Timor Corporation, Ltd dengan perusahan Hamburge Coffee Company di Jerman, merupakan pembeli terbesar kopi. Proses kontrak dagang ekspor yang dilakukan Timor Corporation, Ldt melalui berbagai tahap, yaitu mulai dari mempromosikan, inquiry (surat permintaan harga), offersheet (surat penawaran harga), ordersheet (surat persetujuan), kontrak dagang ekspor, sampai persetujuan kontrak sebagai tanda bukti dalam proses ekspor untuk para importir diluar negeri. Proses tersebut melalui tahap sebagai berikut: 64

21 1. Promotion. Perusahan memperkenalkan komoditas ekspor kepada importir yang melalui perusahan Timor Corporation, Ldt pusat di Melbourne, Australia. Tahap ini merupakan korespondensi antara perusahan dengan calon importir, yaitu bernegosiasi. 2. Inquiry. Dalam tahap ini sudah ada langkah lebih lanjut mengenai perdagangan. Importir setelah mengetahui komoditas yang di promosikan oleh perusahan kemudian importir menghubungi perusahan pusat dengan mengirimkan letter of inquiry. Letter of inquiry ini memuat beberapa ketentuan seperti bagaimana kualitas barang tersebut apakah berkualitas, kemudian mengenai waktu penyerahan barang apabila calon importir tersebut benar-benar akan membeli atau memesan. Selain itu, perusahaan akan mengirimkan sampel barang tersebut kenegara mereka. Hal ini di lakukan dengan maksud agar importir merasa yakin bahwa produk yang ditawarkan oleh perusahaan merupakan produk yang berkualitas dengan dikirimkannya barang tersebut kenegara mereka untuk importir yang memesan barang tersebut dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini dilakukan karena perusahaan benar-benar menghindari kerugian yang akan 65

22 mempengaruhi jalannya perusahaan. Selama ini importir yang berminat untuk membeli produk yang di tawarkan oleh perusahaan dengan menyampaikan letter of inquiry melalui teleks, facsimile atau langsung datang ke kantor perusahan. 3. Offersheet. Setelah menerima letter of inquiry dari importir, perusahan mempelajarinya dalam hal meneliti jenis komoditas yang bisa di tawarkan dan berapa jumlah yang bisa di ekspor, meneliti perkembangan harga, menghubungi perusahaan pelayaran untuk menentukan waktu pengapalan (shipment date) dan menentukan cara pembayaran ekspor. Setelah mengambil berbagai tindakan yang telah di sebutkan di atas, perusahaan mengambil keputusan dan mengirimkan surat penawaran harga (offer sheet) yang menyatakan bersedia untuk mengespor komoditas yang telah di pesan oleh importir dengan berbagai persyaratan, misalnya: harga, waktu pengiriman, syarat penyerahan dan cara pembayaran. Tujuan dari surat penawaran harga (offer sheet) yang dibuat oleh perusahan adalah untuk memberikan informasi lebih lengkap kepada importir mengenai nama, mutu, cara pengepakan, jumlah yang ditawarkan, harga jual dan tempat penyerahan, waktu pengapalan, cara pembayaran. Disini perusahaan selalu 66

23 memberikan pilihan kepada importir untuk memilih cara pembayaran yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya perusahaan akan menawarkan cara pembayaran perdagangan tersebut dengan menggunakan L/C atau non L/C, hal ini dilakukan untuk melancarkan kegiatan perdagangan terutama masalah pembayaran, perusahaan beranggapan dengan hal itu bisa menambah kepercayaan antara kedua belah pihak, sehingga hubungan ini bisa berlanjut untuk jangka waktu yang panjang. 4. Ordersheet. Setelah importir menerima offer sheet dari perusahan, kemudian importir mempelajari isi maupun syaratsyarat dari surat penawaran tersebut dengan cermat. Jika terdapat isi atau persyaratan yang tidak setuju atau ingin di ubah importir dapat mengkonfirmasikan dengan perusahan terlebih dahulu melalui atau langsung ditambahkan dalam surat pesanan (ordersheet) yang akan dikirim. Segala sesuatu permintaan dari importir merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan demi menjaga hubungan serta nama baik perusahaan dalam dunia bisnis. Perusahaan cermat dan hati-hati dalam mempelajari isi dari order sheet dari importir, segala bentuk perubahan yang di 67

24 inginkan importir harus segera di pelajari dengan benar agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak yang berakibat fatal. Perusahaan selama ini selalu menanggapi segala perubahan yang di inginkan importir dengan pertimbangan asalkan tidak merugikan dan kesepakatan tersebut sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan yang di penuhi oleh perusahan dan juga oleh importir, serta importir telah mengirimkan ordersheet kepada perusahan, maka secara hukum telah terjadi kontrak dagang ekspor. 5. Export Sale s Contract. Dalam tahap ini merupakan tahap yang di anggap oleh perusahaan sebagai tahap final, karena dalam tahap ini sudah merupakan kesepakatan akhir untuk mengambil perjanjian perdagangan yang tinggal ditandatangani oleh kedua belah pihak. Perusahaan akan mempersiapkan kontrak dagang ekspor sesuai dengan isi dari syarat-syarat yang telah di sepakati di dalam offer sheet dan order sheet. Isi dari kontrak dagang ekspor yang di buat oleh perusahaan antara lain berisi tentang kesepakatan bersama yaitu niali dari harga barang, jumlah barang, alat pembayaran, cara mengirim barang, cara pengapalan, nama perusahan 68

25 pelayaran, nama bank, klausul asuransi, pelabuhan muat dan bongkar, tanggal pengapalan terakhir, dan juga ditambah dengan keterangan lain seperti claim, serta dokumen yang diminta seperti invoice, packing list, B/L, weight of note, dan certificate of origin. Kontrak dagang ekspor tersebut ditandatangani oleh perusahan dan dikirimkan kepada importir untuk ditandatangani pula oleh importir sebagai tanda persetujuan atau kontrak dagang ekspor yang telah disepakati bersama. Sale s contract ini dibuatkan aslinya dalam rangkap (two original). 6. Sale s Confirmation. Importir mempelajari isi dari kontrak dagang ekspor tersebut, jika setuju dengan isi dan persyaratan lainya kemudian menandatangani sale s contract tersebut dan mengirimkannya kembali kepada perusahan. Satu original copy ditahan oleh importir sebagai dokumen asli transaksi atau disebut juga dengan sale s confirmation. 7. L/C Aplication. Importir meminta kepada bank devisanya di Amerika Serikat untuk membuka sebuah L/C sebagai dana jaminan kepada eksportir, sejumlah yang telah disepakati dalam sales contract. L/C yang dibuka atas nama perusahan eksportir. Bank devisa yang diminta importir membuka L/C ini 69

26 disebut opening bank. Opening bank ini yang bertangung jawab melakukan pembayaran atas L/C kepada perusahan sebagai penerima L/C tersebut. 8. L/C Confirmation. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya dinegara perusahan eksportir. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C confirmation yang diteruskan oleh opening bank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada eksportir. Bank koresponden yang diminta opening bank untuk menyampaikan pembukaan L/C. 9. L/C Advice. Advising bank setelah meneliti keabsahan atas pembukaan L/C yang diterimanya dari opening bank meneruskan pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari advising bank. 10. Ships goods. Perusahan menyiapkan dan mengirim barang yang dipesan oleh importir berdasarkan kontrak dagang yang disepakati. 11. Perusahan menyerahkan dokumen ekspor atas barang yeng dikirim kepada importir sesuai dengan perintah dalam L/C. Advisng bank melihat kelengkapan dokumen, jika persyaratan 70

27 sudah sesuai dengan L/C maka advising bank membayarkan sejumlah uang sesuai dengan nilai yang disebutkan dalam L/C kepada ekportir apabila barang sampai ditangan importir. 12. Opening bank mengembalikan uang kepada advising bank atas pembayaran barang yang diberikan kepada ekportir. 13. Opening bank menyerahkan dokumen barang kepada importir. Importir membayar sejumlah uang sesuai dengan nilai yang disebutkan dalam L/C atas barang tersebut untuk mengambil dokumen barang yang diimpornya Sistem Pembayaran Pada Timor Coporation, Ldt. Sistem pembayaran ekspor yang digunakan pada perusahan Timor Corporation, Ldt, yaitu sistem pembayaran dengan Letter of Credit dan non Letter of Credit (advanced payment) berdasarkan kontrak dagang yang disepakatinya antara perusahan dengan pihak importir. Jenis L/C yang yang digunakan selama ini adalah irrevocable L/C sehingga jika adanya perubahan persetujuan dari bank penerbitnya, eksportir dan pemohon dari L/C tersebut sebelum perubahan, modifikasi atau pembatalan dapat dilakukan. Untuk pembayaran menggunakan L/C dilakukan pada importir yang dianggap masih baru. 71

28 Sedangkan untuk importir tetap perusahan dilakukan dengan pembayaran cara non L/C yaitu dengan cara TT (telegraphic transfer) dengan uang muka 30% terlebih dahulu untuk ditransferkan menjadi jaminan dan sebelum pelunasan pembayaran diselesaikan pihak importir. Pembayaran ini dilakukan berdasarkan kepercayaan yang sudah lama antara importir dan eksportir. Wawancara dari peneliti dengan Manager Timor Corporation, Ldt menjelaskan bahwa: Sasaan nee atu sai husi pontekais ona ba simgapore, importir sira foo kedan 30%, I seluk nee kuandu café to o ona sira nia fatin ona aumenta 70%, bainhira sira loke, koko diak hotu. (Penyerahan barang dilakukan diatas kapal menuju Singapur, pihak importir melakukan pembayaran 30% dan pelunasan 70% dilakukan setelah barang sampai tempat tujuan yang ditentukan importir dalam keadaan baik). Dari keterangan diatas proses kontrak dagang yang menimbulkan penggunaan sistem pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) dapat dilihat pada gambar 4. berikut ini: 72

29 Importir: Humburg Coffee Company 10. Ships Goods 1. Promotion 2. Inquriy 3. Offer sheet 4. Order sheet 5. Sales contract 6. Sales confirmation Exportir: Timor Corporation 13. Issuing 16. Bank 7. L/C application 9. Adiviced L/C Confirmation 11. Dokument negotiation s Opening Bank: 17. Amerika L/C confirmation 12. Negotition Bank Check Advice Bank: Banku Nasional Ultramarinu (BNU) Gambar 4: Proses Kontrak Dagang Dan Sistem Pembayaran L/C Pada Timor Corporation, Ldt 4.5. Permasalahan Pada Kontrak Dagang Ekspor Permasalahan yang terjadi dalam kontrak dagang ekspor kopi terletak pada sebagai berikut: 1. Permasalahan yang terjadi dalam kontrak dagang ekspor pada Coopertaiva Café Timor adalah kualitas dan mutu kopi 73

30 yang diekspor. Kualitas kopi menjadi faktor penentu kontrak dagang ekspor. Kopi kualitas tinggi dengan memiliki sertifikasi organik secara resmi yang dapat digolongkan organik serta sertifikasi yang diakui internasional, namun kualitas tetap reject dari perusahan importir diluar negeri karena CCT kurang perhatian pada kualitas kopi. Tindakan ini importir menurunkan harga kopi. 2. Sementra pada perusahan Timor Corporation, Ltd mengalami kerugian sebesar $ pada tahun 2007, dimana kerugian itu ada pada kualitas dan mutu kopi yang diekspor dimana kualitas kopi yang diekspor tidak sama dengan kualitas kopi sampel yang telah dikrim oleh perusahan kepada importir. Tindakan tersebut importir dapat menurunkan harga kopi. Tindakan ini terjadi sebagian besar kopi Timor Leste diproduksi secara tradisional sehingga golongan kualitas rendah dari industri kopi Timor Leste dan berkualitas jauh lebih rendah dan dijual dengan harga yang rendah. 3. Membutuhkan waktu untuk mengurus dokumen dan mendapatkan dokumen dibagian jasa layanan, seperi customes. 74

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa penjajahan Portugis, ketergantungan pedagang. separuh dari seluruh produksi kopi dikuasai orang Timor Portugis,

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa penjajahan Portugis, ketergantungan pedagang. separuh dari seluruh produksi kopi dikuasai orang Timor Portugis, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada masa penjajahan Portugis, ketergantungan pedagang Timor Portugis (Liurai dan petani) pada kopi semakin besar, lebih separuh dari seluruh produksi kopi dikuasai

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional, mahasiswa akan dapat

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9 Proses dan Prosedur Impor Pertemuan ke-9 1. Tahapan impor 2. Bagan proses permohonan perizinan impor via on-line dan secara manual 3. Proses Importasi 4. Prosedur Impor DEFINISI IMPORTIR Badan usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ekspor Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar

Lebih terperinci

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6 Berbagai Dokumen Penting Ekspor Pertemuan ke-6 BERBAGAI DOKUMEN EKSPOR 1. Invoice 2. Sales Contract 3. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) 4. Full Set on Board Ocean Bill of Lading / Airway bill 5. Packing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1 Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi di dalam negeri kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Impor Transaksi Ekspor - Impor adalah transaksi perdagangan internasional (International Trade) yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK I. PENDAHULUAN Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan

Lebih terperinci

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3 Proses dan Prosedur Ekspor Pertemuan ke-3 PROSES PERDAGANGAN EKSPOR Kegiatan ekspor: Upaya seorang pengusaha dlm memasarkan komoditi yg dikuasainya ke negara lain atau bangsa asing, dg mendapatkan pembayaran

Lebih terperinci

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 49 Materi Minggu 7 Prosedur Dasar Pembayaran Internasional Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar negara, yaitu tidak lain adalah apa yang kita

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Interdependensi telah menjadi ciri dari pola perkembangan dunia modern dalam hubungan internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

Lebih terperinci

Kekhususan Jual Beli Perusahaan

Kekhususan Jual Beli Perusahaan JUAL BELI DAGANG Suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan perusahaan yakni perbuatan pedagang / pengusaha lainnya yang berdasarkan jabatannya melakukan perjanjian jual beli Kekhususan Jual Beli Perusahaan

Lebih terperinci

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I EKONOMI. Barang. Pembayaran. Penyerahan. Ekspor. Impor (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 167) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor 1. Jelaskan tiga dokumen yang diperlukan untuk mengurus pengiriman sebelum melaksanakan ekspor! a. Delivery Order (DO), yaitu surat dari perusahaan pelayaran sebagai jawaban dari shipping instruction b.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barangbarang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Lebih terperinci

MAKALAH NEGOSIASI DAN SALES CONTRACT

MAKALAH NEGOSIASI DAN SALES CONTRACT MAKALAH NEGOSIASI DAN SALES CONTRACT Disusun Oleh : Argo Fahma 201310180311117 Diony Yoko P 201310180311283 Putri Istika Sari 201410180311126 Triliana Bella Fatmawati 201410180311127 Erika Nur Aida 201410180311169

Lebih terperinci

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI Prosedur Dasar Pembayaran Internasional By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI 1 Transaksi pembayaran dan trasaksi pembiayaan Setiap transaksi jual beli selalu mengenal adanya transksi pembayaran. Transaksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi 1 BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi Bank Citi Bank mempunyai peranan yang besar dalam melancarkan transaksi ekspor impor guna memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang

BAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Pengertian dan Pengaturan Transaksi Ekspor Impor untuk UKM Hubungan perdagangan luar negeri dalam hal ini ekspor impor sama halnya dengan perdagangan dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Auditing Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya Auditing Buku I (Pengauditan) adalah : Suatu proses sistematis untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

: 41/M-DAG/PER/9/2009

: 41/M-DAG/PER/9/2009 Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I : DAFTAR KOPI YANG DIATUR EKSPORNYA LAMPIRAN II : SURAT PERSETUJUAN EKSPOR KOPI (SPEK) LAMPIRAN III : BATASAN DAN PERBANDINGAN

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 166 /BC/2003 TENTANG TATALAKSANAPEMBERIAN CUSTOMS ADVICE DAN VALUATION RULING. SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan antar negara atau pedagangan luar negeri merupakan salah satu kegiatan yang penting sebagai bagian dari perdagangan internasional. Kegiatan ini juga merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 41/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 41/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 41/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang.

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Zulkarnain Sitompul

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27/M-DAG/PER/7/2008

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27/M-DAG/PER/7/2008 PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27/M-DAG/PER/7/2008 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank 82 BABIV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisa penerapan perlakuan akuntansi terhadap produk letter of credit (L/C) pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Bank Syariah Mandiri (BSM) menerapkan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar transaksi perdagangan dalam negeri perlu

Lebih terperinci

Pertemuan ke-4. Incoterm 2010

Pertemuan ke-4. Incoterm 2010 Pertemuan ke-4 Incoterm 2010 INCOTERMS 2010 GROUP E DEPARTURE EXW EX WORKS GROUP F MAIN CARRIAGE UNPAID FCA FAS FOB FREE CARRIER FREE ALONGSIDE SHIP FREE ON BOARD GROUP C MAIN CARRIAGE PAID CFR CIF CPT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pembayaran Ekspor Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PROSEDUR PENERBITAN DAN PENGISIAN SURAT KETERANGAN ASAL (SKA) FORM E SEBAGAI DOKUMEN EKSPOR OLEH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI PROVINSI YOGYAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. khususnya di bidang ekonomi internasional. Kelancaran serta kesuksesan

BAB I. Pendahuluan. khususnya di bidang ekonomi internasional. Kelancaran serta kesuksesan digilib.uns.ac.id 1 BAB I Pendahuluan A. Latar belakang masalah Perkembangan serta kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi telah memberi pengaruh yang besar dalam hubungan antar negara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi 2.1.1 Pengertian Efisiensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan dikeluarkannya Peraturan

Lebih terperinci

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi DOKUMEN EKSPOR IMPOR Hertiana Ikasari, SE, MSi Dokumen yang dibutuhkan dalam perdagangan Internasional bervariasi tergantung pada jenis transaksi, ketentuan atau peraturan negara pengimpor dan pengekspor,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-21/BC/1997 TENTANG PERSETUJUAN PEMBERITAHUAN NILAI PABEAN SEBELUM PENGAJUAN PIB

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-21/BC/1997 TENTANG PERSETUJUAN PEMBERITAHUAN NILAI PABEAN SEBELUM PENGAJUAN PIB DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-21/BC/1997 TENTANG PERSETUJUAN PEMBERITAHUAN NILAI PABEAN SEBELUM PENGAJUAN

Lebih terperinci

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13 Pembayaran Transaksi Ekspor Impor Pertemuan ke-13 2 CARA-CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran dilakukan di muka, 2. Pembayaran dg sight letter of credit (Atas unjuk), 3. Pembayaran dilakukan dg wesel inkaso (Collection

Lebih terperinci

Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium

Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus Premium Fair Trade USA Versi 1.1.0 Versi 1.1.0 A. Tujuan Dokumen ini berisi penjelasan tentang ketentuan-ketentuan Harga Khusus Premium yang berlaku untuk produk-produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang menghubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang menghubungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang menghubungkan produsen dengan konsumen dalam dunia usaha, tujuan utamanya adalah mengembangkan usaha, mendapatkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 17 BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2.1. Transaksi Perdagangan Internasional Produksi suatu Negara ada kalanya belum dapat dikonsumsi seluruhnya di dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Oprasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Oprasional Manajemen Oprasional adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa melalui transformasi

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara 1 Dengan: Sandi Kurniawan Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS Tanggal: 24 September 2012 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang apa? dan

Lebih terperinci

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Versi 1.0.0

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Versi 1.0.0 Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Versi 1.0.0 www.fairtradeusa.org 2017 Fair Trade USA. All rights reserved. Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Dokumen ini berisi Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Proses Perdagangan Luar Negeri, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses perdagangan

Lebih terperinci

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN 2010, No.591 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN. CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN Nomor

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil keseimpulan-kesimpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan Anggun Rotan cenderung memilih Advance Payment dengan Telegraphic

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 10/M-DAG/PER/5/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 41/M-DAG/PER/9/2009

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak Dapat Dikuasainya Bill of Lading oleh Importir dalam Perdagangan Internasional", dalam

Lebih terperinci

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor Sekilas Tentang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Memberikan sedikit gambaran tentang Bea dan Cukai Indonesia di bawah Kementerian Keuangan RI Macam- macam Pemberitahuan Pabean Dalam rangka melayani pengurusan

Lebih terperinci

MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI

MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI CARA MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL 1. EXPORT 2. IMPORT 3. LICENCING 4. WARALABA 5. JOINT VENTURE 6 FOREIGN DIRECT 6. FOREIGN DIRECT INVESTMENT RISIKO YANG DIHADAPI SUATU NEGARA

Lebih terperinci

Pendanaan Ekspor dan Impor

Pendanaan Ekspor dan Impor Pendanaan Ekspor dan Impor Tehnik Pendanaan Kas dimuka L/C Draft Konsinyasi Piutang dagang Kas dimuka Eksportir : resiko pembayaran nol Importir : kecurangan dari importir, ada pembatasan aliran modal

Lebih terperinci

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/14/DPM tanggal 17 September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi dalam perdagangan dan investasi menawarkan banyak peluang dan tantangan bagi agribisnis perkebunan di Indonesia. Kopi merupakan salah satu

Lebih terperinci

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN Nomor :... (1). (2).,..

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 10/M-DAG/PER/5/201141/M-DAG/PER/9/2009 Tanggal : 3 MEI September 2009

Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 10/M-DAG/PER/5/201141/M-DAG/PER/9/2009 Tanggal : 3 MEI September 2009 Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia 41/M-DAG/PER/9/2009 Tanggal : 3 MEI 201114 September 2009 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I : DAFTAR KOPI YANG DIATUR EKSPORNYA LAMPIRAN II : SURAT PERSETUJUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT A. EKSPOR-IMPOR 1. Pengertian Ekspor Impor Pada saat ini tidak ada negara yang dapat hidup tanpa berhubungan dengan negara

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH II. I. Dasar Hukum a. Peraturan Bank Indonesia 16/10/PBI/2014 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Utang Luar Negeri b. Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1

BAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1 BAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1 Tujuan Instruksional Khusus : Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Prosedur Impor, Mahasiswa akan dapat menjelaskan prosedur dan tata laksana impor di Indonesia

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000.

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/211 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 29; Pokok Sengketa : bahwa menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan nilai pabean atas

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. bahwa salah satu faktor yang mendukung kelancaran arus

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah tentang penetapan Nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan kegiatan jual disebut ekspor, sehingga ekspor-impor merupakan perjanjian jual-beli juga. Transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dalam negeri (daerah pabean), barang

Lebih terperinci

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. Unsur esensial perjanjian jual beli adalah adanya penyerahan hak milik atas suatu barang dan pembayarannya harus dengan uang.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE. MM BAB VII MANAJEMEN JASA BANK LAINNYA 1. TUJUAN DAN JENIS JASA BANK LAINNYA 2. KEUNTUNGAN JASA BANK LAINNYA 3. JASA PENGIRIMAN UANG, JASA KLIRING, JASA INKASO,

Lebih terperinci

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium www.fair TradeUSA.org 2013 Fair Trade USA. All rights reserved. Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Lampiran ini berisi Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN LAMPIRAN KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS. Pemrosesan Order Penjualan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan diterima melalui telepon,

Lebih terperinci

PROSEDUR EKSPOR MEBEL DI CV.ACLASS SURAKARTA

PROSEDUR EKSPOR MEBEL DI CV.ACLASS SURAKARTA PROSEDUR EKSPOR MEBEL DI CV.ACLASS SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Bisnis Internasional

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM Manusia lahir sebagai makhluk sosial, didalam memenuhi kebutuhannya seringkali harus berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan antara satu manusia dengan manusia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum

Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum Berdasarkan sumber KKP (2010), prosedur ekspor barang secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Eksportir dan importir mengadakan korespondensi/negoisasi.

Lebih terperinci

2. PENGEPAKAN, KEMASAN,

2. PENGEPAKAN, KEMASAN, Ketentuan Umum untuk Pembelian Barang dan Jasa Ketentuan Umum ini berlaku untuk semua Pemasok Barang dan Jasa (selanjutnya disebut Penjual, Pemasok, Kontraktor) yang melakukan transaksi dengan PT WARNA

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT. Itochu Logistics Indonesia Itochu Logistics Indonesia dibentuk pada tahun 2002, menyediakan solusi logistik sepenuhnya untuk pelanggan dan mengurus

Lebih terperinci

Surat Kredit (LC) dan SKBDN

Surat Kredit (LC) dan SKBDN Surat Kredit (LC) dan SKBDN Jenis Produk dan/atau Layanan Penyimpanan Pinjaman Pengiriman Uang Bank Garansi Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) ATM Pertukaran Uang/Forex Lainnya

Lebih terperinci

1. Biaya Sea Transportation (Freight) USD48,308, Biaya Insurance USD 465, USD48,774,332.00

1. Biaya Sea Transportation (Freight) USD48,308, Biaya Insurance USD 465, USD48,774,332.00 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.61168/PP/M.XVB/15/2015 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI I. TATALAKSANA EKSPOR 1. Kewenangan pemeriksaan barang-barang

Lebih terperinci

: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12;

: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12; Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-35310/PP/M.V/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 2009; Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kemajuan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang informasi yang berperan penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kemajuan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang informasi yang berperan penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya kemajuan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang informasi yang berperan penting dalam kehidupan manusia sekarang mengalami kemajuan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok komoditas ekspor unggulan di Indonesia. Komoditas kopi berperan dalam meningkatkan devisa negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja, digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap negara berbeda dengan negara lainnya ditinjau dari sudut sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja, tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor BAB I PENDAHULUAN Pengenalan transaksi ekspor impor Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan dan pelayaran karena memiliki sumber daya alam yang berlimpah.

Lebih terperinci

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI PERJANJIAN JUAL BELI Pada hari ini, Senin 19 November 2001, Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Fanny Kurniawan, swasta, beralamat di jalan Kaliurang km 5,6; Pandega Duta III No.8, Sleman, Daerah

Lebih terperinci

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. Oleh : LUSIA NIA KURNIANTI SH, M.H

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. Oleh : LUSIA NIA KURNIANTI SH, M.H HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh : LUSIA NIA KURNIANTI SH, M.H Hukum Dagang Internasional dalam Definisi dan Perkembangannya Bagaimanakah perkembangan di Indonesia? Ruang Lingkup? Hukum Bisnis Kesadaran

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Bab ini berisi dua hal sebagaimana judul bab ini. Pertama akan dikemukakan hasil penelitian dan yang kedua adalah analisis. Dalam bagian hasil penelitian, akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING A. Pelaksanaan Jual Beli Sistem Jual beli Pre Order dalam Usaha Clothing Pelaksanaan jual beli sistem pre order

Lebih terperinci

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI PERJANJIAN JUAL BELI Pada hari ini, Senin 19 November 2001, Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Fanny Kurniawan, swasta, beralamat di jalan Kaliurang km 5,6; Pandega Duta III No.8, Sleman, Daerah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru dilaksanakan dalam

BAB II LANDASAN TEORI. bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru dilaksanakan dalam BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Produksi Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru dilaksanakan dalam perusahaan (Agus Ahyari,

Lebih terperinci

MEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE. Oleh: Suyanti

MEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE. Oleh: Suyanti MEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE Oleh: Suyanti ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan internasional mengalami seperti

Lebih terperinci