Perikon SUMMARY CHAPTER 4 Consumer Perception By: Aulia Dyah Rahmayanti
|
|
- Erlin Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perikon SUMMARY CHAPTER 4 Consumer Perception By: Aulia Dyah Rahmayanti
2 Persepsi Konsumen: suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap. Elemen dari persepsi: o Sensasi o Absolute threshold o Differential threshold o Subliminal perception Sensasi: respons langsung dan spontan dari organ sensory seseorang terhadap suatu stimulus Stimulus: bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Sensory receptors: organ manusia yang dapat menerima sensory inputs: mata, telinga, hidung, mulut, dan kulit. Seringkali, marketing communications fokus pada penglihatan dan pendengaran. Contoh sensory audio input di iklan Kit-Kat Minuman segar (Coca Cola, dll) Suara membuka bungkus kitkat, lalu suara memotek kitkat menjadi dua Suara tegukan minum dan selesai minum ( Ahh ) THE ABSOLUTE THRESHOLD Absolute threshold: level ter-rendah dimana seseorang bisa merasakan sebuah sensasi Contoh: o Absolute threshold yang dirasakan oleh supir mobil dan orang yang duduk di bagian tengah mobil akan berbeda. Supir mobil akan notice billboard iklan dari jauh, sedangan seseorang yang duduk di bagian tengah mungkin hanya notice ketika sudah dekat dengan billboard iklan tersebut. o Ketika kita baru melihat billboard pertama di jalan tol, kita akan lebih sadar dan membaca iklan tersebut, namun di billboard2 selanjutnya, absolute threshold kita menurun. Sensory adaptation: kondisi ketika seseorang terbiasa dengan sensasi yang familiar. Sensory adaptation: sebuah masalah yang dikhawatirkan para advertisers, oleh karena itu brand2 selalu mengganti iklan mereka Metode2 yang sering digunakan untuk meningkatkan sensory input adalah ambush marketing dan experiential marketing Ambush marketing: menaruh iklan di tempat2 dimana consumers tidak berekspektasi akan ada iklan sehingga consumers tidak bisa menghindarinya. Contoh: o Iklan Linkini di Commuter Line o Tempat duduk KitKat yang ada di JGTC/Java Jazz/acara2 yang disponsorin KitKat Experiential Marketing membuat customers bisa engage dan berinteraksi dengan brand atau produk tersebut untuk menumbuhkan emotional bonds pada consumers. Contoh: o Make over dari brand2 make up kaya NYX, Wardah, dll o Sprite naro booth shower di Pantai (kesannya kita mandi pake Sprite). Menunjukkan kesegaran dari Sprite yang bisa langsung kita rasakan.
3 DIFFERENTIAL THRESHOLD Differential threshold atau JND (Just Noticeable Difference): perbedaan minimal yang bisa dirasakan di antara dua stimuli. Weber s law menunjukkan bahwa JND di antara dua stimuli tidaklah absolut. Contoh JND: Perbedaan harga untuk sebuah laptop tidak signifikan, tetapi perbedaan harga untuk secangkir kopi signifikan Implikasi JND untuk Pricing dan Improvement: o Marketers cenderung untuk mengecilkan size produknya dibanding menaikkan harga. Contoh: BengBeng o Jika marketers akhirnya tetap menaikkan harga, mereka menambahkan embel2 bonus 15%/free 15%). Contoh: Teh Kotak Implikasi JND untuk Logos and Packaging: o Jika marketers ingin merubah logo, mereka harus berhati2 untuk tetap mendesain logo di bawah JND sehingga consumers will perceive only minimal difference. Contoh: o Hal yang sama berlaku untuk packaging SUBLIMINAL PERCEPTION Subliminal perception adalah proses ketika stimuli terlalu lemah atau terlalu singkat untuk disadari. iklan di billboard yang terlalu cepat (hanya beberapa detik) Ada perdebatan mengenai teori ini, ada yang bilang bahwa subliminal perception berhasil, ada juga yang bilang hal ini hanyalah bias Walaupun begitu, kenyataannya masih banyak marketers yang menggunakan subliminal perception Inti dari teori: Individuals see what they want to see and what they expect to see. PERCEPTUAL SELECTION
4 Secara sadar, consumers sangatlah selektif ketika terekspos pada sebuah stimuli. Setiap orang bisa peduli pada beberapa hal, mengabaikan beberapa hal, dan benar-benar menolak beberapa hal. ketika kita datang ke supermarket, kita disuguhkan dengan ribuan produk dengan berbagai warna, ukuran, bentuk. Dengan rasa dan bau yang berbeda2. Dengan suara2 iklan di dalam supermarket, dll. Tetapi tentu kita tidak mengingat semuanya, hanya beberapa saja, karena kita menerapkan selectivity dalam persepsi Stimuli yang terpilih bergantung kepada 3 faktor: o Sifat dari stimulus itu sendiri yaitu produknya, attribut, desain package, nama brand, iklan (model, size, font iklan), tempat iklan, dll. Contoh: kontras biasanya menarik perhatian. Seperti iklan deterjen (Rinso) yang menunjukkan adanya noda berwarna gelap di atas pakaian putih, dan Rinso bisa membuat pakaiannya putih kembali. o Ekspektasi konsumen. Orang melihat apa yang mereka ekspektasikan berdasarkan familiarity, pengalaman di masa lalu, atau ekspektasi dari diri sendiri. Contoh: fans Raisa akan lebih sadar akan iklan Oppo karena iklan Oppo menggunakan Raisa sebagai modelnya o Motivasi konsumen. People tend to perceive things they need or want. Semakin urgent kebutuhan dan keinginannya, semakin kuat kecenderungan untuk menyadari iklan tersebut. Contoh: seorang mahasiswa yang ingin membeli HP akan lebih memperhatikan iklan Samsung dibanding mahasiswa yang tidak berniat sama sekali untuk membeli HP SELECTIVE PERCEPTION CONCEPTS a. Selective exposure o Ketika consumers menyadari dan bereaksi kepada pesan yang menyenangkan, positif atau bisa membuat mereka bersimpati. o Mereka biasanya menghindari pesan yang terlihat negatif, menyakiti, atau berbahaya. Iklan Beauty Dove berhasil viral ke seluruh wanita di dunia. Iklan Grab backfires karena menyertakan unsur kecelakaan, darah, dan luka yang menyebabkan protes dari masyarakat b. Selective attention o Consumers lebih menitikberatkan awareness pada iklan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan mempunyai minimal awareness pada iklan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. o Beberapa orang lebih tertarik dengan harga, ada yang tertarik dengan penampilan, dsb o Beberapa orang tertarik dengan pesan yang informatif, beberapa orang tertarik dengan iklan yang simpel
5 Orang tua atau generasy baby boomers cenderung tidak tertarik dengan iklan Apple karena kurang menyertakan informasi mengenai produknya. Tetapi iklan Apple menarik generasi millenials karena simple dan sophisticated c. Perceptual defense o Consumers secara sadar membuang stimuli yang bersifat membahayakan secara psikologis, meskipun sebenarnya mereka sudah terekspos dengan stimuli tersebut. Kebanyakan perokok menerapkan perceptual defense pada tulisan peringatan di bungkus rokok (Merokok menyebabkan penyakit jantung, dll). Sehingga sekarang rokok diharuskan untuk menyertakan foto graphic (Kanker paruparu, dsb) d. Perceptual blocking o Karena seringnya terekspos dengan iklan, consumers cenderung untuk mem-block out iklan jika bisa. Orang-orang seringkali skip ads di Youtube, jarang yang benar2 menonton hingga habis PERCEPTUAL ORGANIZATION Orang-orang cenderung untuk mengelompokkan stimulistimuli ke dalam grup. Tiga prinsip dasar dari perceptual organization: 1. Figure and Ground o Figure and ground ditujukan kepada hubungan antara stimulus itu sendiri (figure) dan background/lingkungan dimana stimuli tersebut hadir (ground. o Stimuli yang kontras dengan lingkungan sekitarnya cenderung lebih disadari oleh consumers. o A sound must be louder or softer, a color brighter or paler. Iklan sabun muka Garnier lebih menonjolkan model iklannya (biasanya artis terkenal) dengan wajah yang putih dan bersinar, dengan background rumah biasa atau lapangan sekolah. Iklan Super Pel lebih menonjolkan lantai rumah yang putih dan kinclong, dengan model orang yang biasa-biasa saja Di dalam jingle iklan, suara orang yang menyebutkan mengenai produknya harus lebih keras dibanding background music nya o Product placement adalah salah satu yang menerapkan figure-and-ground, yaitu dimana produk diiklankan di sebuah TV show, film, dsb. Di film AADC 2, tokoh Cinta menggunakan lipstick L oreal ketika akan pergi ngedate sama Rangga : ) 2. Grouping o Consumers cenderung untuk mengelompokkan stimuli bersama sehingga mereka menjadi satu gambaran yang utuh. Jika kita melihat iklan dengan unsur kekeluargaan, sore-sore, di ruang keluarga, mengobrol, sambil meminum teh, kita langsung tahu itu iklan Teh Sari Wangi Penempatan produk2 di Super Market biasanya berhubungan antara satu sama lain 3. Closure
6 o Closure adalah instinct orang yang cenderung untuk organize potongan-potongan stimuli menjadi gambaran atau perasaan yang utuh. o Jika consumers melihat iklan teka-teki, puzzle, atau iklan yang incomplete, mereka terpacu untuk melengkapinya di pikiran mereka. Iklan-iklan yang menggunakan pertanyaan atau menyisippkan teka-teki PERCEPTUAL INTERPRETATION: Stereotyping Setiap orang akan menginterpretasikan persepsi mereka. Setiap individu mempunyai gambaran bias di pikiran masing-masing dari arti bermacam-macam stimuli, yang disebut stereotypes. Pemicu dari stereotype adalah: Physical Appearance o Orang cenderung untuk mengasosiasikan orang lain yang menyerupai mereka. o Pilihan model untuk iklan berperan penting untuk persuasi. Namun, semua juga tergantung dari pesan apa yang ingin disampaikan marketers. Iklan make-up cenderung menggunakan model yang cantik dan terkenal. Maybelline Pevita Pearce. L Oreal Dian Sastro. Namun berbeda dengan Dove, iklan Dove akhir2 ini menggunakan model yang berubah-ubah dengan rambut dan tipe wajah yang bermacam-macam, karena mereka ingin menyampaikan pesan love yourself. Descriptive Terms o Stereotypes seringkali tercermin dari pesan verbal. Blue-Bird dan Express merupakan nama yang dengan cepat bisa orang asosiasikan dengan taksi, karena pemilihan nama yang tepat dan sesuai. First Impressions o First impressions sangatlah penting, karena bertahan sampai seterusnya. First impression shampoo Tresseme adalah shampoo pilihan the professionals/hairstylist. Banyak yang percaya dengan iklan tersebut, dan masih menggunakan produknya sampai sekarang. First impression HP Esia adalah murah. Esia terlalu fokus tentang mengiklankan bahwa produk mereka murah, sehingga orang terus menganggapnya sebagai produk murah dan Esia pun tidak bisa bertahan. Halo Effect o Evaluasi bahwa sebuah objek dinilai berdasarkan hanya satu atau beberapa dimensi o Marketers bisa memanfaatkan hal ini ketika salahsatu produk dari product line sudah diasosiasi masyarakat dengan positif Penggemar Apple yang menganggap semua produk Apple pasti high quality CONSUMER IMAGERY Persepsi konsumen kepada semua komponen dari produk, jasa, dan merek, serta bagaimana konsumen mengevaluasi kualitas dari penawaran marketers. Brand Image o Position atau image yang berbeda yang ada di pikiran consumer. o Posisi ini harus unik dan dapat merepresentasikan core benefit yang ditawarkan merek tersebut.
7 Package Image o Selain nama, penampilan dan fitur, package/bungkus juga mempengaruhi brand image. o Contoh permen coklat: Chic-Choc Cha-Cha M&M Di bungkusnya, memperlihatkan kalo dalemnya chic-choc itu biskuit. Bungkusnya warnanya lebih terang dari Chic-choc/M&M. Nunjukkin kalo Cha-Cha lebih colorful, ditunjukkan juga lewat coklat2nya yang warna warni. Warna bungkusnya gak cuma satu, terus naro karakter M&M juga di bungkusnya. Service Image o Karena service itu intangible, image menjadi kunci utama untuk membedakan jasa dari kompetitornya o Banyak marketers yang membuat strategi untuk menyuguhkan konsumen dengan visual image dan tangible reminders untuk mengingatkan konsumen akan service offerings mereka. Restoran Nanny s Pavillon yang mengusung tema rumah. Ada yang bertema dapur, ruang jahit, ruang keluarga, dsb Perceived Price o Merupakan pandangan customer mengenai nilai yang mereka terima dari pembelian tersebut. Konsumen biasanya perceive harga rendah untuk restoran fastfood seperti KFC dan McD, dan perceive harga tinggi untuk restoran gourmet o Reference price adalah harga yang consumer gunakan sebagai dasar perbandingan dalam menilai harga lain. Bisa eksternal atau internal. External reference: biasanya digunakan advertiser buat nunjukin kalo harga di toko dia lebih murah daripada di toko lain Internal reference: rentang harga yang diingat oleh konsumen dalam pikiran mereka PERCEIVED QUALITY Product Quality o Intrinsic cues adalah karakteristik fisik dari produk itu sendiri, seperti ukuran, warna, rasa, aroma, dsb o Extrinsic cues adalah karakteristik yang melekat atau menjadi sifat dari produk itu Service Quality o Jasa lebih susah untuk dievaluasi oleh konsumen karena karakteristiknya yang intangible, variable, perishable, dan terus-terusan diproduksi/dikonsumsi. o Dalam menilai jasa, konsumen lebih sering menggunakan extrinsic cues. Contoh: Ketika menilai kualitas jasa dokter, mereka menilai kebersihan ruang tunggu, keramahan resepsionis, penghargaan sang dokter, dsb.
8 o SERVQUAL scale mengukur gap antara ekspektasi customers dan persepsi mereka terhadap jasa yang sudah mereka terima. Mengukur gap tersebut menggunakan dua faktor ini: Outcomes, yang fokus apakah jasa yang dibeli bisa diandalkan Proses, yang fokus bagaimana jasa tersebut disampaikan Price/Quality Relationship o Terbentuk ketika konsumen mengandalkan harga sebagai indikator dari kualitas produk. o Singkatnya, konsumen percaya bahwa semakin mahal produk, semakin bagus kualitasnya. Store Image and Perceived Quality o Toko retail mempunyai image yang mempengaruhi perceived kualitas produk yang mereka jual dan keputusan konsumen mengenai ingin belanja di mana o Dipengaruhi oleh: Merek yang dijual di toko Harga Diskon Ambiance & lingkungan toko Klien toko Level jasa yang diberikan Manufacturer s Image and Perceived Quality o Konsumen seringkali mengasosiasikan beberapa ciri dengan pabrik yang membuat produk tersebut Made in Swiss dianggap lebih high quality daripada produk yang Made in China PERCEIVED RISK Ketidakpastian yang dihadapi konsumen dari keputusan pembelian suatu produk. Elemen dari perceived risk: Functional Risk o Produk tidak berfungsi sesuai ekspektasi. Apakah batre HP yang saya beli bertahan sampai 12 jam? Physical Risk o Produk bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain Apakah susu segar yang saya beli telah bebas dari semua bakteri? Financial Risk o Produk tidak layak dengan harga yang telah dibayar. Apakah saya bisa beli HP merek lain dengan fitur yang sama dengan harga yang lebih murah? Psychological Risk o Pilihan produk yang buruk yang bisa melukai ego konsumen. Apakah teman-teman saya akan mengejek saya jika melihat saya memakai sepatu ini? Time Risk o Waktu yang digunakan untuk mencari produk bisa sia-sia jika produk tidak sesuai dengan ekspektasi. Kalau laptop saya error, haruskah saya mencari informasi lagi?
9 HOW CONSUMERS CAN REDUCE PERCEIVED RISK Mencari informasi dengan seksama Bisa dengan komunikasi word-of-mouth, dari salespeople, dari media atau internet Tetap loyal dengan 1 merek brand Konsumen menghindari resiko dengan tetap loyal pada 1 merek yang berhasil membuat mereka puas Bergantung pada brand image Ketika konsumen tidak punya pengalaman membeli suatu jenis produk, mereka cenderung percaya pada merek yang sudah terkenal Bergantung pada store image Jika konsumen tidak punya informasi atau hanya punya informasi yang sedikit mengenai suatu produk, mereka seringkali bergantung dengan image toko yang menjual produk tersebut Membeli model atau merek yang paling mahal Seperti di teori price quality relationship, konsumen seringkali merasa bahwa model/merek yang paling mahal kemungkinan besar juga yang paling terbaik kualitasnya
TAHAP PENGOLAHAN INFORMASI
TAHAP PENGOLAHAN INFORMASI 1. Pemaparan (exposure) Konsumen menyadari stimulus melalui pancaindera 2. Perhatian (attention) Kapasitas pengolahan stimulus yang masuk 3. Pemahaman (comprehension) Interpretasi
Lebih terperinciQUIZ SEMESTER GANJIL T.A. 17/18 OKTOBER 201 7
INSTITUT BISNIS dan INFORMATIKA KWIK KIAN GIE QUIZ SEMESTER GANJIL T.A. 17/18 OKTOBER 201 7 Mata Kuliah : Perilaku Konsumen Dosen : Bilson Simamora SIFAT UJIAN : BUKA BUKU BAGIAN I: Pilihan Ganda (Kerjakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mengisi aktivitas keseharian, Alat indera memiliki peranan yang sangat penting. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada
Lebih terperinciPerilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication
Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Persepsi Proses dimana individu memilih, mengatur dan
Lebih terperinciChapter 5 Consumer Perception
Chapter 5 Consumer Perception Consumer Behaviour Canadian Edition Schiffman/Kanuk/Das Copyright 2006 Pearson Education Canada Inc. Perception The process by which an individual selects, organizes, and
Lebih terperinciRiyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PERILAKU KONSUMEN : Pengolahan Informasi Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan barang-barang konsumsi (consumer goods). Bisnis ini menjadi
Lebih terperinciPERSEPSI. Oleh : Patricia C.W. Robot
PERSEPSI Oleh : Patricia C.W. Robot Information Processing for Consumer Decision Making Random Exposure Deliberate Low involvement Attention High involvement Low Involvement Interpretation High involvement
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari karena setiap manusia mempunyai kelebihan dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (brand) Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Perpindahan Merek Menurut Kotler dan Keller (2008) merek (brand) adalah sebuah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasi
Lebih terperinciPerilaku Konsumen Summary Chapter 5
Perilaku Konsumen Summary Chapter 5 by: Deya Putra Errid Hadisyah Putra Kemal Aditya Naufalia Tria Lestari Putri CHAPTER 5 "Attention and Comprehension" 1. 4 aspek pada sistem kognisi yang mempengaruhi
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial
II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Dalam kehidupan sehari-hari ada sebuah proses dimana saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing untuk menciptakan berbagai produk guna memenuhi kebutuhan konsumen. Berbagai
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi dapat terlihat bahwa mayoritas responden memiliki uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis yang ada, tetapi kebanyakan perusahaan tidak menyadarinya. Demi tercapainya tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan dan kenaikan biaya hidup adalah masalah yang paling mengkhawatirkan di Indonesia. Skenario ini terjadi karena omset ekonomi
Lebih terperinciPerilaku Konsumen Summary Chapter 8
Perilaku Konsumen Summary Chapter 8 by: Deya Putra Errid Hadisyah Putra Kemal Aditya Naufalia Tria Lestari Putri 1. Apa yang dimaksud dengan overt consumer behavior? Dan jelaskan mengapa overt consumer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan
Lebih terperincikegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia, turut mendorong jumlah produksi kebutuhan pokok salah satunya adalah industri FMCG (fast moving consumer
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam setiap perusahaan, aktifitas dibidang pemasaran mutlak
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Dalam setiap perusahaan, aktifitas dibidang pemasaran mutlak dilaksanakan, karena pemasaran merupakan faktor yang paling penting dalam usaha memberikan kepuasan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Functional Benefit 2.1.1 Pengertian Functional Benefit Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada konsumen berkaitan dengan manfaat produk dan mewakilinya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Menurut Philip Kotler dan K.L.Keller (2007:12) dalam bukunya Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses
Lebih terperinciSebuah produk merupakan segala hal yang dapat ditawarkan pada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk karena
CHAPTER III Sebuah produk merupakan segala hal yang dapat ditawarkan pada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk karena niai yang terkandung di dalam produk tersebut.
Lebih terperinciMata Kuliah Manajemen Merek - 11
Mata Kuliah Manajemen Merek - 11 SISTEM PENGUKURAN EKUITAS MEREK 1 Brand equity measurement system: is a set of research procedures designed to provide timely, accurate, and actionable information for
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persepsi Menurut Kotler dan Keller (2009:179), persepsi adalah proses di mana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V Simpulan dan Saran 112 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh brand image Toko Buku Karisma terhadap keputusan pembelian konsumen di
Lebih terperinci10/22/2012. Diyah Ayu Amalia Avina M.Si
Diyah Ayu Amalia Avina M.Si d_avina@ub.ac.id Brand (dari sisi atribut) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, lambang, desain atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik produk atau jasa memiliki tujuan untuk terus hidup dan berkembang dari tahun ke tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut menjadi perhatiaan yang begitu serius bagi para wanita. Para wanita ingin memiliki rambut yang sehat,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing 2.1.1 Pengertian Marketing Kita dapat membedakan antara definisi pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen, pembahasan dan analisa yang telah dikemukan pada bab-bab terdahulu mengenai pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Variabel Sense Experience (panca indera) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap experiential
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyadari begitu besarnya jumlah penduduk di Indonesia yang sangat potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kebutuhan yang sangat mendasar (physiological needs)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia memiliki kebutuhan yang sangat mendasar (physiological needs) yang berupa makanan, minuman dan, tempat tinggal. Kebutuhan ini sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciCHAPTER 7: Facilitation of Product Adoption, Brand Naming, and Packaging. CHAPTER 8: On- and Off-premise Signage and Point-of-Purchase Communications
CHAPTER 7: Facilitation of Product Adoption, Brand Naming, and Packaging CHAPTER 8: On- and Off-premise Signage and Point-of-Purchase Communications SATRIO PRABOWO 115020207111001 FAHRY DIMAS RENANDY 115020207111017
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Menurut Kotler (2002:198), persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Brand Image, minat beli. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Brand image konsumen akan berbeda-beda karena adanya perbedaan pengalaman mereka yang disaring oleh dampak persepsi yaitu persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif. Bagaimana seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kulit cantik dan terawat merupakan idaman bagi setiap orang terutama wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan kulit yang
Lebih terperinciPengambilan Keputusan Konsumen
Nama : M. Afifi Rahman NIM : 105020200111036 Pengambilan Keputusan Konsumen A.Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian apartemen Menurut (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur,
Lebih terperinciPsikologi Industri & Organisasi
Modul ke: Psikologi Industri & Organisasi Psikologi Konsumen dan Kewirausahaan Fakultas PSIKOLOGI Irfan Aulia, M.Psi. Psi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Modul 9 Abstract Mampu menjelaskan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. bagi perempuan, serta menjadi salah satu hal yang paling diminati untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kosmetik sekarang ini dapat dikategorikan sebagai suatu kebutuhan pokok bagi perempuan, serta menjadi salah satu hal yang paling diminati untuk mempercantik
Lebih terperinciOtak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna
SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis ritel di Indonesia dewasa ini sedang berkembang amat pesat. Munculnya ritel ritel di Indonesia makin menyemarakkan bisnis ini. Kebutuhan dan keinginan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT), terutama perkembangan dalam penggunaan teknologi internet, dimana saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap aktivitas perusahaan selalu bertumpu pada efisiensi dan efektivitas yang diterapkan pada semua lini, dengan sistem dan manajemen yang baik serta ditunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan dengan penanaman konsep brand awareness dalam setiap benak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia pemasaran barang dan jasa yang semakin berkembang pesat saat ini tengah gencar-gencarnya mengupayakan pengenalan produk secara konsisten kepada pelanggan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam memasarkan bermacam-macam produk dan merupakan kunci penting dalam mengkomunikasikan keunggulan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis ritel di Indonesia semakin pesat dan ketat yang dapat dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat perbelanjaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Menurut Dewi (2013:1), konsumen adalah seseorang yang menggunakan produk dan atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan kepuasan konsumen adalah sejauh mana harapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan pasar para peritel sudah banyak melakukan berbagai variasi strategi private brand, salah satu strategi private brand yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri food and beverage semakin meningkat, pertumbuhan tersebut ada kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan
Lebih terperinciPERSEPSI (DEFINSI) (1)
PERSEPSI (DEFINSI) (1) Perception is the process through which people select, receive, organize, & interpret information from their environment (Schermerhorn, Hunt & Osborn) PERSEPSI (DEFINSI) (2) Situasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Setiap konsumen terbiasa melakukan pembelian sebuah produk, meskipun pembelian ini hanya tergolong pembelian kebutuhan sehari-hari seperti halnya sabun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2. 1 EXPERIENTIAL MARKETING Experiential marketing menurut (Schmitt 1999 dalam Bagus Aji 2011) menyatakan bahwa pemasar menawarkan produk dan jasanya dengan
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
PENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Winda Anggraini ( inexpressible@yahoo.com, 105020205111009@students.ub.ac.id ) Persaingan yang ketat dalam dunia usaha sekarang ini membuat pengusaha harus
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN Kepribadian Dan Gaya Hidup
PERILAKU KONSUMEN Kepribadian Dan Gaya Hidup Tri Dhiah Cahyowaty M.Si Modul 3 KEPRIBADIAN Setiap individu memiliki karakteristik tersendiri yang unik. Sekumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang baru, tumbuh dan berkembang. Setiap perusahaan harus dapat bertahan dari persaingan dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention konsumen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2004:25) Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan
Lebih terperinciMARKETING MANAGEMENT 12 th edition. Pertemuan 9 Ekuitas Merek, Produk, dan Jasa
MARKETING MANAGEMENT 12 th edition Pertemuan 9 Ekuitas Merek, Produk, dan Jasa Kotler Keller Google - 2002 Brand of the Year 9-2 Merek/Brand Nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kolompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Loyalitas Pelanggan (customer loyalty) Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan sebagai komitmen yang dipegang kuat unyuk membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti dari pemasaran. Persaingan dalam dunia industri teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini sangat tajam. Hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Menurut Susanto (2004, Hlm. 79), merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya. Jadi, merek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus, artinya, upaya untuk memperindah tubuh manusia secara keseluruhan, mulai dari rambut, mata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan persaingan dan penawaran produk di pasar tentu mewajibkan para pemasar menciptakan strategi jitu agar tetap bertahan dalam pasar domestik maupun pasar global.
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Karena telemarketing merupakan bentuk komunikasi langsung dan bersifat dua arah (melalui telepon), maka respon yang timbul dapat diukur dan diketahui secara langsung. Reaksi target market (pertanyaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang serba modern ini kedatangan teknologi yang tak terbendung dan begitu pula perkembangannya membawa angin segar dalam upaya pengembangan produk
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen produk air minum dalam kemasan merek Ades di kota Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang beragam ditawarkan kepada konsumen sehingga persaingan bisnis berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi pasar mendorong berbagai macam produk dengan fungsi dan fitur yang beragam ditawarkan kepada konsumen sehingga persaingan bisnis berkembang ketat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciMinggu-1. What is a Product? Product Knowledge and Price Concepts
Product Knowledge and Price Concepts Minggu-1 What is a Product? By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile : 08122035131 ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Produk Produk Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat beberapa moment khusus yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat beberapa moment khusus yang dirasakan memiliki arti dan makna mendalam, sehingga manusia menggelar acara acara untuk merayakan
Lebih terperinciBab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks
Bab II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks penelitian ini, meliputi perilaku konsumen, motivasi konsumen, loyalitas konsumen, produk, bauran pemasaran, merek
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Beberapa toeri yang digunakan sebagai bahan acuan meliputi teori kosumen dan perilaku kobsumen, persepsi, yang meliputi definisi persepsi, proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi pemasaran dimasa kini dan masa yang akan datang menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Merek (Brand) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kulit adalah salah satu faktor yang membuat seseorang bisa percaya diri dalam kehidupan sehari-hari pada saat melakukan interaksi kepada orang lain. Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan yang akan dilakukan penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu yang
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Landasan teori dibutuhkan untuk mendukung teori yang diajukan, dalam pembahasan yang akan dilakukan penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu yang
Lebih terperinci