MANAJEMEN KONFLIK DALAM KEPERAWATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN KONFLIK DALAM KEPERAWATAN"

Transkripsi

1 MANAJEMEN KONFLIK DALAM KEPERAWATAN A. Teori konflik Teori intraksi pada tahun 1970 mengumumkan bahwa konflik merupakan suatu hal yang penting, dan secara aktif mengajak organisasi untuk menjadikan konflik sabagai salah satu pertumbuhan produksi. Teori ini menekankan bahwa konflik dapat mangakibatkan pertumbuhan produksi sekaligus kehancuran organisasi, keduanya tergantung bagai mana manajel mengelolahnya. Mengingat konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam organisasi, maka manajer harus dapat mengelolahnya dengan baik. B. Kategori konflik Konflik dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu, konflik intrapersonal, interpersonal, dan antar kelompok. 1. Intrapersonal. Konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan ini merupakan masalah internal untuk mengklarifikasi nilai dan keinginan dari konflik yang terjadi. 2. Interpersonal. Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih di mana nilai, tujuan dan keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena seseorang secara konstan berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan. 3. Antar kelompok. Konflik terjadi antar dua atau lebih dari kelompok orang, departemen, atau organisasi. Sumber konflik jenis ini adalah hambatan dalam mencapai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan), serta keterbatasan prasarana. C. Strategi penyelesaian konflik konflik laten konflik yang dirasakan konflik yang dialami konflik yang tampak penyelesaian/ manajemen konflik konflik aftermath

2 Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi 6, yakni: 1. Kompromi atau negosiasi Suatu strategi penyelesaian konflik dimana semua yang terlibat saling menyadari dan sepakat pada keinginan bersama. Enyelesaian strategi ini sering diartikan sebagai lose-lose situation. Kedua unsur yang terlibat meyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat. Di dalam manajemen keperawatan, strategi ini sering digunakan oleh middle dan top manajer keperwatan. (Nursalam, 2009:127) Ketika masing-masing pihak yang berkonflik berusaha mengalah dalam satu atau lain hal, terjadilah tindakan berbagi, yang mendatangkan kompromi. Dalam maksud kompromis (compromising), tidak jelas siapa yang menang siapa yang kalah. Alih-alih, muncul kesediaan dari pihak-pihak yang berkonflik untuk membatasi objek konflik dan menerima solusi meski sifatnya sementara. Karena itu ciri khas maksud kompromis adalah bahwa masing-masing pihak rela menyerahkan sesuatu atau megalah.contohnya bisa berupa kesediaan untuk menerima kenaikan gaji 2 dollar per jam dan bukannnya 3 dollar, untuk menerima kesepakatan parsial dengan sudut pandang tertentu, dan untuk mengaku turut bertanggungjawab atas sebuah pelanggaran. (Robbins, 2008:182) 2. Kompetensi Strategi ini dapat diartikan sebagai win/lose penyelesaian konflik. Penyelesaian ini menekankan bahwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah. Akibat negatif dari strategi ini adalah kemarahan, putus asa, dan keinginan untuk perbaikan di masa mendatang. (Nursalam, 2009:127) Ketika seseorang berusaha memperjuangkan kepentingannya sendiri, tanpa memedulikan dampaknya atas pihak lain yang berkonflik, orang dapat kita katakan sedang bersaing (competing). Contoh dari perilaku ini mencakup maksud untuk mencapi tujuan anda dengan mengurbankan tujuan orang lain, berupaya meyakinkan orang lain bahwa kesimpulan anda benar dan kesimpulan ia salah, dan mencoba membuat orang lain dipesalahkan atas suatu masalah. (Robbins, 2008:181) 3. Akomodasi Ketika salah satu pihak berusaha menyenangkan hati lawannya, pihak tersebut kiranya akan bersedia menempatkan kepentingan lawan diatas kepentingannya sendiri. Dengan kata lain, agar hubungan tetap terpelihara, salah satu pihak bersedia berkurban. Kita menyebut maksud ini sebagai akomodatif (accommodating). Contohnya adalah kesediaan untuk mengurbankan kepentingan Anda sehingga tujuan pihak lain dapat tercepai, mendukung pendapat orang lain meskipun Anda sebenarnya enggan, serta memaafka seseorang atas suatu pelanggaran dan membuka pintu bagi pelanggaran selanjutnya. (Robbins, 2008:182) Istilah lain yang sering digunakan adalah cooperative. konflik ini berlawanan dengan kompetisi. Pada strategi ini seseorang berusaha mengakomodasi permasalahan, dan memberi kesempatan pada orang lain untuk menang. Masalah utama pada strategi ini sebenarnya tidak terselesaikan strategi ini biasanya digunakan dalam politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai konsekuensinya. (Nursalam, 2009:127)

3 4. Smoothing Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi kompnen emosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yang terlibat dalam konflik berupaya mencari kebersamaan daripada perbedaan dengan penuh kesadaran dan introspeksi diri. Strategi ini bisa diterapkan pada konflik yang ringan, tetapi untuk konflik yang besar, misalnya persaingan pelayanan/hasil produksi,tidak dapat dipergunakan. (Nursalam, 2009:128) 5. Menghindar Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari tentang masalah yang dihadapi, tetapi memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan masalah. Strategi ini biasanya dipilih bila ketidak sepakatan membahayakan kedua pihak, biaya penyelesaian lebih besar daripada menghindar, atau perlu orang ketiga dalam menyelesaikannya, atau jika masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya. (Nursalam, 2009:128) Seseorang mungkin mengakui adanya konflik namun ia ingin menarik diri atau menekannya. Contoh-contoh dari perilaku meghindar (avaiding) adalah mencoba mengabaikan sesuatu konflik dan menghindari orang lain yang tidak bersepakat dengan anda. (Robbins, 2008:182) 6. Kolaborasi Strategi ini merupakan strategi win-win solution. Dalam kolaborasi, kedua unsur yang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Karena keduanya meyakini akan tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan, masing-masing meyakininya. Strategi kolaborasi tidak akan bisa berjalan bila kompetisi insentif sebagai bagian dari situasi tersebut, kelompok yang terlibat tidak mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan masalah, dan tidak adanya kepercayaan dari kedua kelompok atau seseorang. (Nursalam, 2009:128) Ketika setiap pihak yang berkomplik berkeinginan untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan kedua belah pihak, dapat dikatakan mereka sedang bekerjasama dan mengupayakan hasil yang sama-sama menguntungkan. Dalam bekerja sama (collaborating), maksud para pihak adalah menyelesaikan masalah dengan memperjelas perbedaan ketimbang mengakomodasi sudut pandang. Contohnya adalah upaya untuk mencari solusi menang-menang yang memungkinkan tujuan belah pihak sepenuhnya tercapai dan pencarian kesimpulan yang menyatakan wawasan yang valid dari kedua belah pihak. (Robbins, 2008: ) Konflik dapat terjadi dalam diri individu maupun kelompok, setiap konflik yang timbul dalam keduanya mempunyai strategi penyelesaian yang berbeda diantaranya : 1. Strategi mengatasi konflik dalam diri individu (intraindividual conflict) Untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak tujuh strategi yaitu Menciptakan kontak dan membina hubungan Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan Menumbuhkan kemampuan / kekuatan dii sendiri Menentukan tujuan

4 Mencari beberapa alternative Memilih alternative Merencanakan pelaksanaan jalan keluar 2. Strategi mengatasi konflik antar pribadi (interpersonal conflict) Untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak tiga strategi : Strategi kalah-kalah( lose-lose strategy) Berorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau kelompok yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau menggunakan jasa orang atau kelompokketiga sebagai penengah. Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan dengan cara melibatkan pihak ketiga bila perundingan engalami jalan buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk campur tangan ileh pihak-pihak yang berselisih ataubarangkali bertindak atas kemauannya sendiri. Ada dua tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu : o Arbitrasi ( arbitration) Arbitrasi merupakan prosedur dimana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat. o Mediasi (mediation) Mediasi dipergunakan oleh mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abritor, karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak- pihak yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat. Strategi menang-kalah (win-lose strategy) Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan. Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan win-lose strategi dapt melalui: o Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas (task independence) o o Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan tindakan perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan dalam batas bidang kerja (jurisdictional ambiquity) Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya untuk mempertimbangkan informasi-informasi faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan komnikasi (communication barriers)

5 o o Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan (power) melalui sikap ororiter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu (individual traits) Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang dapat diterima oleh dua belah pihak, untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan persaingan terhadap sumber-sumber (competition for resources). Strategi menang-menang (win-win strategy) Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai,menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi msing-masing dalam upaya penyelesain konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam kkonflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang. Strategi menang-menang jarang dipergunakan dalam organisasi dan industry, tetapi ada dua cara di dalam strategi ini yang dapt dipergunakan sebagai alternatif pemecahan konflik interpersonal yaitu : o Pemecahan masalah terpadu (integrative problema solving) usaha untuk menyelesaikan secara mufakat atau memadukan kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak. o Konsultasi proses antar pihak (inter-party Process Consultation) dalam penyelesaian konsutasi proses biasanya ditangani oleh konsultan proses, dimana keduanya tidak mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan konflik dengan kekuasaan atau menghakimi salah satu adau kedua belah pihak yang terlibat konflik. 3. Strategi mengatasi konflik organisasi(organitation conflict) Ada beberapa startegi yang bisa dipakai untuk mengantisipasi terjadinya konflik organisasi diantaranya adalah : Pendekatan Birokratis(Bureaucratis approach) Konflik muncul karena adanya hubungan birokratis yang terjadi secara vertical dan untuk menghadapi konflik vertical model ini, manajer cenderung menggunakan struktur hirarki (hierarchical structure) dalam hubungannya secara otokritas. Konflik terjadi karena pemimpin berupaya mengontrol segala aktivitas yang dilakurekan oleh bawahannya. Strategi untuk pemecahan masalah konflik seperti ini biasanya dipergunakan sebagai pengganti dari peraturan-peraturan birokratis untuk mengontrol pribadi bawahannya. Pendekatan birokratis (Bureaucratis approach) dalam organisasi bertujuan mengantisipasi konflik vertical (hirarki) dan di dekati dengan cara menggunakan hirari structural (structural hierarchical). Pendekatan intervensi otoritatif dalam konflik lateral (Authoritative in lateral conflict) Bila terjadi konflik lateral, biasanya kan diselesaikan sendiri oleh pihak-pihak yang terlibat konflik. Kemudian jika konflik tersebut tidak dapat diselesaikan secara konstruktif, biasanya manajer langsung melakukan intervensi secara otoratif kedua belah pihak.

6 Pendekatan system ( system approach) Model pendekatan perundingan menekankan masalah-masalah kompetisi dan model pendektan birokrasi menekankan pada kesulitan-kesulitan dalam control, maka pendekatan system (system approach) adalah mengkordinasikan masalah-masalah konflik yang muncul. Pendekatan ini pada hubungan lateral dan horizontal antara fungsi-fungsi pemasaran dengan produksi dalam suatu organisasi. Reorganisasi structural (structural reorganization) Cara pendekatan dapat melalui mengubah system untuk melihat kemungkinan terjadinya reorganisasi structural guna meluruskan perbedaan kepentingan dan tujuan yang hendak dicapai kedua belah pihak, seperti membentuk wadah baru dalam organisasi non-formal untuk mengatasi konflik yang berlarut sebagai akibat adanya ketergantungan tugas (task interdependence) dalam mencapai kepentingan tujuan yang berbeda sehingga fungsi organisasi menjadi kabur. (Nurhidayah, 2012:181) Maksud-maksud yang diuraikan di atas memberikan panduan umum bagi para pihak yang berada dalam situasi konflik. Namun, maksud orang tidak selalu sama. Selama berjalannya konflik, maksud itu bisa saja berubah karena rekonseptualisasi atau reaksi emosional terhadap perilaku pihak lain. Namun, penelitian mennjukan bahwa orang memiliki sifat yang menjadi dasar untuk menangani konflik dengan cara-cara tertentu. Tepatnya mereka memiliki preferensi diantara enam maksud penanganan konflik yang baru saja diuraikan; preferensi ini biasanya dipakai secara konsisten, serta serta maksud seseorang dapat diprediksi dengan cukup baik melalui kombinasi karakteristik intelektual dan kepribadiannya. Jadi, lebih tepa memandang ke enam maksud penanganan konflik itu relatif pasti dari pada memandangnya sebagai sekumpulan pilihan untuk menyesuaikan dengan situasi yang semestinya. Dalam praktik penggunaan dari setiap terjadi konflik, strategi yang sering digunakan dan memberikan konstribusi keputusan terbaik adalah negosiasi, untuk itu ada hal-hal yang perlu diketahui tentang negosiasi. Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi, negosiasi dapat juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquis dan Huston, 1998). Smeltzer (1991) mengidentifikasi 2 tipe dasar negosiasi, yakni Kooperatif (setiap orang menang) dan Kompetitif (hanya satu orang yang menang) Meskipun dalam negosiasi ada unsur yang menang dan yang kalah antara kedua belah pihak, namun sebagian negosiator, penting untuk : 1. Memaksimalkan kemenangan kedua belah pihak untuk mencapai tujuan bersama. 2. Maminimalkan kekalahan dan bagi yang kalah tetap dapat mengikuti tujuan bersama. 3. Membuat kedua belah pihak merasa puas terhadap hasil negosiasi. Tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manajer setuju untuk memulai proses negosiasi: 1. Masalah harus dapat dinegosiasikan; 2. Negoisator harus tertarik terhadap take and givei selama proses negosiasi; 3. Mereka harus saling percaya. Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi adalah:

7 1. mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin. Karena pengetahuan adalah kekuatan, semakin banyak informasi yang didapat. Maka semakin besar kemungkinan utnuk menawarkan negosiasi. 2. Dimana manajer harus memulai. Karena tugas manajer adalah melakukan kompromi, maka mereka harus memiliki tujuan yang utama. Tujuan tersebut sebagai masukan dari tingkat bawah. 3. Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana. Efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu, anggaran, dan pegawai yang terlibat perlu juga diperhatikan oleh manajer. 4. Mempunyai agenda yang disembunyikan. Suatu agenda negosiasi akan ditawarkan jika alternatif negosiasi tidak dapat disepakati. Ada beberapa strategi dan cara yang perlu diperhatikan dalam menciptakan kondusif, asertif, dan komunikatif terbuka, yakni: 1. Pilih fakta-fakta yang rasional berdasarkan hasil penelitian. 2. Dengarkan dengan saksama, dan perhatikan respon nonverbal yang Nampak. 3. Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua alternatif informasi yang disampaikan. 4. Upayakan untuk memahami apa yang disampaikan lawan bicara Anda. Konsentrasi dan perhatikan, tidak hanya memberikan persetujuan. 5. Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi. Hindarikan masalah-masalah pribadi saat negosiasi. 6. Hindari menyalahkan orang lain atas konfik yang terjadi. 7. Jujur. 8. Usahakan bersikap bahwa anda memerlukan penyelesaian yang terbaik. 9. Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berpikir, dan meminta waktu untuk menjawabnya. 10. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lebih selama negosiasi berlangsung, istrahatkan sebentar. 11. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum Anda pahami. 12. Bersabarlah (Smelter, 1991). (Nursalam, 2009:299) Kunci kesuksesan dalam melakukan negosiasi, berdasarkan atas apa yang dilaukan dan apa yang dihindari saat melakukan negosiasi. 1. Harus dilakukan o Jelaskan tujuan negosiasi, bukan posisinya. Pastikan bahwa anda mengetahui keinginan orang lain. o Perlakukan orang lain sebagai teman dalam menyelesaikan masalah, bukan sebagai musuh. Hadapi masalah yang ada bukan orangnya. o Ingat, bahwa setiap orang mengharapkan penyelesaian yang dapat diterima, jika anda dapat menyajikan sesuatu yang baik dan menarik. o Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak. Perhatikan gerakan tubuhnya. o Lakukan sesuatu yang sederhana tidak berbelit-belit. o Antisipasi penolakan o Tahu apa yang dapat Anda berikan. o Tunjukan beberapa alternatif pilihan.

8 o Tunjukan keterbukaan dan ketaatan jika orang lain sepakat dengan pendapat Anda. o Bersikap asertif bukan agresif. o Hati-hati, anda mempunyai kekuasaan untuk memutuskan. o Pergunakan gerakan tubuh, jika anda menyetujui atau tidak terhadap suatu pendapat. o Konsisten terhadap apa yang Anda anggap benar. 2. Harus dihindari o Sikap yang tidak baik : sinis, kasar dan menyepelekan. o Trik yang tidak baik : manipulasi. o Distorsi o Tergesa-gesa dalam proses negosiasi. o Tidak berurutan. o Membuat hanya satu pilihan. o Memaksakan kehendak. o Berusaha menekankan pada suatu pendapat.(nursalam, 2012: ) Tipe konflik Konflik timbul didalam diantara dan antara orang- orang adanya perbedaan adanya pada kenyataan definisi, pandangan, otoritas, tujuan, nilai, dan kendali konflik dalam organisasi secra strukturan dapat dikategorikan sebagai konflik vertika atau horizontal. Konflik vertical meliputi perbedaan antara pemimpin dan anak buah. Hal inin sering diakibatkan oleh komunikasi dan kurang penyebaran persepsi dan perilaku yang tepat untuk peran diri sendiri atau orang lain. Konflik horizontal adalh garis konflik antara staff dan ada hubungan dengan praktik keahlian otoritas, dan sebagainya. Sering berupa perselisihan antar departemen: Konflik di dalam pengirim Pengirim sama pesan saling berlawaan. Contoh pemimpin yang sama menutut pelayanan yang tinggi, menolak memecat anggota staff tidak kompeten dan menolak pengontrak staff tambahan Antar pengirim Pesan pesan yang berlawan dari dua atau lebih pengirim. Contoh pimpinan tertinggi dari keperawatan menekankan kebutuhan untuk memakai keperawatan menekankan kebutuhan untuk memakai keperawatan primer sebagai model pelayanan keperawatan; anak buah yakin bahwa mereka dapat mencapai layanan keperawatan yang individual dan bermutu dengan menggunakan metode keperawatan tim Antar pesan Orang yang sama ternasuk didalam kelompok- kelompok yang berkonflik. Contoh Direktur keperawatan adalah seorang anggota kelompok konsumen masyarakat yang sedang berusaha untuk mengkonsilidasi pelatyanan obsteri dan pediatric didaerahnya, dengan menempatkan semau ahli pediatric terbagi diantara dua rumah sakit lainya. Perawat yang sama juga merupakan pegawai di salah satu rumah sakit yang ingin tetap mempertahankan kedua pelayanan tersebut dirumah sakitnya. Peran pribadi Orang yang sama nilai- nilainya berlawanan (ketidak sesuaian kognitif). Contoh perawat percaya bahwa pasien di klinik harus menerima perhatian individual dari seseorang perawat yang

9 mengikuti perkembangannya pada setiap kunjungan. Syarat syarat dari kedudukannya dan system pelayanan yang ada membuat tujuan ini jarang bisa tercapai, jika tidak boleh dibilang bahwa tidak mungkin tercapai. Antar pribadi Dua atau lebih orang bertindak sebagai pendukung kelompok- kelompok yang berbeda. Contoh direktur keperawatan bersaing dengan direktur lain untuk sebuah posisi baru. Tipe-tipe Konflik Konflik dalam organisasi secara struktural dapat dikategorikan sebagai konflik vertikal dan horizontal (Marriner, 1979). Konflik vertikal meliputi perbedaan antara pimpinan dan anak buah. Konflik horizontal adalah garis konflik antara staf dan ada hubungannya dengan praktek, keahlian, otoritas dan sebagainya. Selain itu, konflik juga dapat dibedakan menjadi : o Menurut Sifat Kejadiannya Ø Konflik Langsung (direct conflict) Yaitu konflik yang terjadi secara langsung yang disebabkan oleh perbedaan pandangan antar satu orang dengan orang lain atau gangguan hubungan interpersonal atau dengan orang lain. Ø Konflik Tidak Langsung (indirect conflict) Yaitu perbedaan pandangan individu dan organisasi. Perbedaan tersebut tidak ditunjukkan secara langsung, melainkan melalui konteks kinerja atau hubungan kerja. Misalnya : antara atasan dan bawahan. Atasan yang selalu menyuruh-nyuruh bawahan sehingga akhirnya bawahan selalu datang terlambat bahkan tidak hadir sama sekali. o Menurut Tingkatan Kejadian Dalam organisasi (Winardi (1992:174)) Ø Konflik dalam diri individu Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila seseorang individu menghadapi ketidakpuasan tentang pekerjaan (yand tidak sesuai ketidakmampuan, pekerjaan yang bertentangan atau pekerjaan yang tidak diharapkan). Ø Konflik antar individu Adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan saat berinteraksi. Hal ini sering terjadi karena perbedaan kepribadian dan perbedaan peranan. Ø Konflik antar individu dan kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas atau keseragaman yang dipaksakan atau ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Ø Konflik antar kelompok

10 Hal ini terjadi karena perbedaan kepentingan antar kelompok. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan dan kelompok berupaya dalam mencapainya. Ø Konflik antar organisasi Biasanya terjadi karena adanya persaingan antar organisasi dan di Amerika atau negara-negara maju konflik ini muncul dalam persaingan bisnis yang mempengaruhi sistem perekonomian. DAFTAR PUSTAKA Hidayah nur Manajemen keperawatan. Makassar. Alauddin University Press. Nursalam, M. Nurs, (Hons) Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan profesional Edisi kedua, Jakarta: Salemba medika. Nursalam, M. Nurs, (Hons) Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan profesional Edisi ketiga, Jakarta: Salemba medika. Robbins, S, Perilaku Organisasi jilid 12. Jakarta: Salemba empat. Swansburg, Russel C. 2000, Pengantar Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta: EGC

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI Definisi: Perselisihan internal maupun eksternal akibat adanya perbedaan gagasan, nilai atau perasaan antar 2 orang atau lebih. (Marquis dan Huston, 2010) Konflik merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi

Lebih terperinci

Tugas : Perilaku Organisasi Nama : Erwin Febrian Nim : Pertanyaan:

Tugas : Perilaku Organisasi Nama : Erwin Febrian Nim : Pertanyaan: Tugas : Perilaku Organisasi Nama : Erwin Febrian Nim : 14121005 Pertanyaan: 1. Jelaskan pengertian konflik dan cara pandang konflik? 2. Jelaskan jenis, sebab dan proses terjadinya konflik? 3. Jelaskan

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN KONFLIK DALAM SUATU PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI

APLIKASI MANAJEMEN KONFLIK DALAM SUATU PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI Abstract APLIKASI MANAJEMEN KONFLIK DALAM SUATU PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI Siti Asiyah, M. Munawar 1 Conflict is something that can t be avoided in life. So it is with organizational life. Conflict management

Lebih terperinci

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM   HP : Lucky B Pangau. Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI Lucky B Pangau,SSos MM E-mail : lucky_pangau@yahoo.com HP : 0877 3940 4649 Lucky B Pangau Seni Negosiasi 1 NEGOSIASI Adalah proses komunikasi yang gunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

merasa perlu untuk menawar kembali

merasa perlu untuk menawar kembali Negosiasi merupakan kata serapan bahasa inggris yang berasal dari kata negotiate yang berarti : merundingkan, bermusyawarah. Negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai kesepakatan melalui diskusi. Negosiator

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONFLIK? BEBERAPA PENGERTIAN : *Konflik adalah perjuangan yang dilakukan secara sadar dan langsung antara individu dan atau

Lebih terperinci

Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM :

Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM : Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM : 14122059 1. Jelaskan pengertian konflik dan cara pandang konflik 2. Jelaskan jenis, sebab, dan proses terjadinya konflik 3. Jelaskan hubungan konflik dan kinerja di perusahaan

Lebih terperinci

Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi

Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi (Perspektif Komunikasi Organisasi) Oleh : Anita Septiani Rosana*) Abstraksi Munculnya konflik dalam sebuah organisasi tidak selalu bersifat negatif. Konflik bisa

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : ) MANAJEMEN KONFLIK DALAM SEBUAH ORGANISASI

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : ) MANAJEMEN KONFLIK DALAM SEBUAH ORGANISASI MANAJEMEN KONFLIK DALAM SEBUAH ORGANISASI Jefri Heridiansyah Dosen Tetap STIE Semarang Abstraksi Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Manajemen proyek adalah suatu perencanaan dan pengendalian proyek yang telah ditekankan pada pola kepemimpinan, pembinaan kerja sama, serta mendasarkan

Lebih terperinci

Bimbingan dan Konseling Sosial

Bimbingan dan Konseling Sosial Bimbingan dan Konseling Sosial Situasi Sosial Situasi yang menggambarkan adanya interaksi antar individu, yang didalamnya terdapat sikap saling mempengaruhi. Situasi dalam keanekaragaman. Konflik Kata

Lebih terperinci

Alternative Dispute Resolution dalam Sengketa Bisnis

Alternative Dispute Resolution dalam Sengketa Bisnis Alternative Dispute Resolution dalam Sengketa Bisnis P R E P A R E D B Y : I R M A M. N A W A N G W U L A N, M B A M G T 4 0 1 - H U K U M B I S N I S S E M E S T E R G A N J I L 2 0 1 4 U N I V E R S

Lebih terperinci

Negosiasi dengan Hati

Negosiasi dengan Hati Negosiasi Tanpa kita sadari, setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi. Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu

Lebih terperinci

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 KONFLIK ORGANISASI Salah satu yang sering muncul dalam upaya melakukan inovasi organisasi adalah terjadinya konflik di dalam organisasi. Sebagaimana lazim diketahui bahwa suatu organisasi secara keseluruhan

Lebih terperinci

Perilaku Keorganisasian IT

Perilaku Keorganisasian IT Perilaku Keorganisasian IT-021251 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK Pengertian Kelompok Kelompok? Perilaku kelompok? Dua karakteristik pokok dari kelompok,

Lebih terperinci

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK PENGERTIAN KONFLIK Konflik (menurut bahasa) adalah perbedaan, pertentangan dan perselisihan. Konflik pertentangan dalam hubungan kemanusiaan (intrapersonal dan interpersonal)

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Pengelolaan akibat Konflik Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu Menjelaskan pengelolaan terhadap akibat konflik Mahasiswa

Lebih terperinci

KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam

KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam menentukan suatu tujuan atau dalam menentukan metode yang akan

Lebih terperinci

Konflik dan Negosiasi

Konflik dan Negosiasi Konflik dan Negosiasi Afid Burhanuddin, M.Pd. STKIP PGRI PACITAN Konflik? Pertentangan dengan hati nurani sendiri Pertentangan antara dua atau lebih terhadap satu hal atau lebih dengan sesama anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Konstruksi Manajemen proyek konstruksi adalah suatu metode untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan

Lebih terperinci

LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK

LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang)

Lebih terperinci

TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK

TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK TUJUAN : Peserta dapat melihat, memahami dan menempatkan dirinya secara proporsional, sebagai konselor, konsultan, dan resolver terhadap berbagai potensi konflik

Lebih terperinci

BAB 11 MANAJEMEN KONFLIK

BAB 11 MANAJEMEN KONFLIK BAB 11 MANAJEMEN KONFLIK Konflik Organisasi Konflik terjadi dalam situasi dimana kepentingan antar pihak berbeda dan terdapat usaha untuk saling menghalangi kepentingan masing-masing. Konflik dapat berupa

Lebih terperinci

KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA

KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA KEKUASAAN DAN PENGARUH IKA RUHANA KEKUASAAN Kekuasaan: kemampuan mempengaruhi Perilaku, mengubah peristiwa, mengatasi perlawanan dan meminta orang melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan (Pfeffer

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Resolusi dan Alternatif Resolusi Konflik (3) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menentukan alternatif resolusi konflik

Lebih terperinci

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN Modul ke: DIPLOMASI Metode Pertarungan dan Penutupan Negosiasi: 1.Mengenal metode pertarungan dan taktik negosiasi. 2.Menghadapi metode pertarungan. 3.Penutupan negosiasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB XII MANAJEMEN KONFLIK

BAB XII MANAJEMEN KONFLIK BAB XII MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 HUBUNGAN PENGECER DENGAN PEMASOK DAN TEKNIK NEGOSIASI

BAB 3 HUBUNGAN PENGECER DENGAN PEMASOK DAN TEKNIK NEGOSIASI BAB 3 HUBUNGAN PENGECER DENGAN PEMASOK DAN TEKNIK NEGOSIASI I. Pentingnya Hubungan Pengecer dengan Pemasok Hubungan antara pengecer, dalam hal ini pengelola toko dengan pemasok atau suplier merupakan tahapan

Lebih terperinci

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular 1 Kamar Kecil Merokok Agenda Telepon selular 2 Menjelaskan manfaat dari negosiasi yang efektif. Menjelaskan lima tahap negosiasi. Menekankan persiapan dan negosiasi berbasiskepentingan Menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian Vivi (2005) berjudul Analisis Dampak dari Konflik, Beban

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian Vivi (2005) berjudul Analisis Dampak dari Konflik, Beban BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian Vivi (2005) berjudul Analisis Dampak dari Konflik, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Stres Kerja Pada Karyawan CV. Putra Mandiri, Makassar.

Lebih terperinci

Negosiasi : This is how we do it!

Negosiasi : This is how we do it! Negosiasi : This is how we do it! disusun oleh : Praluki Herliawan Universitas Islam Bandung Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 Negosiasi Pengertian Negosiasi Negosiasi menurut

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG KISAH. 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun. 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku. 3. Membuat Yel-yel Suku.

LATAR BELAKANG KISAH. 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun. 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku. 3. Membuat Yel-yel Suku. LATAR BELAKANG KISAH 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun (syaratnya : harus mempunyai kemampuan negosiasi dan mengartikulasikan pendapat dengan baik) 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku (bahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK. Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr.

MANAJEMEN KONFLIK. Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr. MANAJEMEN KONFLIK Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr. Konflik: percekcokan; perselisihan; pertentangan (KBBI) Konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok,

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Marquis & Huston (2010), mengemukakan bahwa konflik merupakan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Marquis & Huston (2010), mengemukakan bahwa konflik merupakan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Konflik 2.1.1 Pengertian Konflik Marquis & Huston (2010), mengemukakan bahwa konflik merupakan sebagai masalah internal dan eksternal yang terjadi akibat dari adanya

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 15. Konflik

RANGKUMAN BAB 15. Konflik RANGKUMAN BAB 15 Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Tim Kerja Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KONFLIK SECARA POSITIF BAGI INDIVIDU MAUPUN ORGANISASI. Gita Amalia *) ABSTRAK

PENGELOLAAN KONFLIK SECARA POSITIF BAGI INDIVIDU MAUPUN ORGANISASI. Gita Amalia *) ABSTRAK PENGELOLAAN KONFLIK SECARA POSITIF BAGI INDIVIDU MAUPUN ORGANISASI Gita Amalia *) ABSTRAK Pandangan terhadap konflik telah berubah dimana pada pandangan tradisional bahwa konflik itu dianggap sebagai akibat

Lebih terperinci

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah. Sekalipun Anda memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak Anda komunikasikan kepada orang lain, tidak ada gunanya. Sehebat apa pun ilmu dan jurus-jurus bisnis

Lebih terperinci

MEDIASI ATAU KONSILIASI DALAM REALITA DUNIA BISNIS

MEDIASI ATAU KONSILIASI DALAM REALITA DUNIA BISNIS MEDIASI ATAU KONSILIASI DALAM REALITA DUNIA BISNIS Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa Disusun Oleh: Raden Zulfikar Soepinarko Putra 2011 200 206 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

A. Analisis Proses Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Purwodadi

A. Analisis Proses Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Purwodadi BAB IV ANALISIS A. Analisis Proses Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Purwodadi Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya dapat diketahui bahwa secara umum mediasi diartikan sebagai

Lebih terperinci

MANAJEME N KONFLIK. Mury Ririaty, S.KM.,M.Kes. Manajemen Konflik

MANAJEME N KONFLIK. Mury Ririaty, S.KM.,M.Kes. Manajemen Konflik MANAJEME N KONFLIK Mury Ririaty, S.KM.,M.Kes 1 2 Background why??? Manusia memiliki persamaan dan perbedaan perilaku pikiran berbeda sehingga memicu terjadi konflik Manusia berinteraksi dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Konflik 1. Pengertian Manajemen Konflik Menurut Johnson ( Supraktiknya, 1995) konflik merupakan situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS NEGOSIASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

KOMUNIKASI BISNIS NEGOSIASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA. KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: NEGOSIASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA www.mercubuana.ac.id TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum

Lebih terperinci

KONFLIK & MENGELOLA KONFLIK DALAM ORGANISASI

KONFLIK & MENGELOLA KONFLIK DALAM ORGANISASI KONFLIK & MENGELOLA KONFLIK DALAM ORGANISASI Week-13 By Ida Nurnida DEFINISI KONFLIK Perilaku anggota organisasi yang dicurahkan untuk beroposisi terhadap anggota yang lain Prosesnya dimulai jika satu

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti KOMUNIKASI MANAJEMEN Oleh : Elisabeth Herwanti Tujuan Umum Mahasiswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang relevan dengan kegiatan komunikasi manajemen Tujuan Khusus Mahasiswa mampu memahami

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS, TEKNIK LOBBY DAN NEGOSIASI

ETIKA BISNIS, TEKNIK LOBBY DAN NEGOSIASI ETIKA BISNIS, TEKNIK LOBBY DAN NEGOSIASI BA-MKU Kwu UNS- Solo 2008 MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008 ETIKA : sama artinya dengan MORAL, yang berarti adat kebiasaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Organisasi Kegiatan organisasi tidak pernah luput dari kegiatan komunikasi. Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan dan aktivitas komunikasi.

Lebih terperinci

SUMBER KONFLIK. lanjutan...

SUMBER KONFLIK. lanjutan... DEFINISI KONFLIK SEBAGAI MASALAH INTERNAL DAN EKSTERNAL YG TERJADI SEBAGAI AKIBAT DARI PERBEDAAN PENDAPAT,NILAI-NILAI, ATAU KEYAKINAN DARI 2 ORANG/LEBIH KONFLIK ADALAH SEBUAH SITUASI KETIKA SUMBER DAYA

Lebih terperinci

MODUL HUMAN RELATIONS (3 SKS) Oleh: Wihartantyo Ari Wibowo, ST, MM

MODUL HUMAN RELATIONS (3 SKS) Oleh: Wihartantyo Ari Wibowo, ST, MM PERTEMUAN 14 MODUL HUMAN RELATIONS (3 SKS) Oleh: Wihartantyo Ari Wibowo, ST, MM POKOK BAHASAN: Konflik dan Negoisasi DESKRIPSI Materi berupa uraian tentang dinamika yang terjadi dalam sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK Memdefinisikan kekuasaan dan hubungannya dengan otoritas dan pengaruh Menjelaskan sumber-sumber kekuasaan Taktik kekuasaan Perilaku Politik dalam organisasi Definisi Kekuasaan

Lebih terperinci

KONFLIK DAN NEGOSIASI

KONFLIK DAN NEGOSIASI BAB XI KONFLIK DAN NEGOSIASI Konflik Definisi Konflik Proses yang dimulai ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif mempengaruhi atau akan secara negatif mempengaruhi sesuatu yang menjadi

Lebih terperinci

MAKALAH NEGOSIASI DISUSUN GUNA MEMENUHI MATA KULIAH KOMUNIKASI BISNIS. DOSEN PENGAMPU : DR. AHYAR YUNIAWAN, SE., MSi EISHA LATARUVA, SE,.

MAKALAH NEGOSIASI DISUSUN GUNA MEMENUHI MATA KULIAH KOMUNIKASI BISNIS. DOSEN PENGAMPU : DR. AHYAR YUNIAWAN, SE., MSi EISHA LATARUVA, SE,. MAKALAH NEGOSIASI DISUSUN GUNA MEMENUHI MATA KULIAH KOMUNIKASI BISNIS DOSEN PENGAMPU : DR. AHYAR YUNIAWAN, SE., MSi EISHA LATARUVA, SE,. MM DISUSUN OLEH : 1. Maria Aditya K C2C008084 2. Metha Kartika C

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM SEMINAR DAN WORKSHOP Proses Penanganan Kasus Perkara dengan Perspektif dan Prinsip Nilai HAM untuk Tenaga Pelatih Akademi Kepolisian Semarang Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 7-9 Desember 2016 MAKALAH

Lebih terperinci

Pengantar Negosiasi. Wiwiek Awiati & Fatahillah. Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT

Pengantar Negosiasi. Wiwiek Awiati & Fatahillah. Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT Pengantar Negosiasi Wiwiek Awiati & Fatahillah Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT Negosiasi - Pengertiannya Metode penyelesaian sengketa yang paling dasar, sederhana, dan tidak formal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri dan organisasi. Konflik sendiri diartikan sebagai reaksi psikologis dan

BAB I PENDAHULUAN. industri dan organisasi. Konflik sendiri diartikan sebagai reaksi psikologis dan BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini banyak kita jumpai konflik yang terjadi di dalam dunia industri dan organisasi. Konflik sendiri diartikan sebagai reaksi psikologis dan perilaku

Lebih terperinci

Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu :

Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu : Ir. Henrikus, SPsi, CHT Pengertian Konflik Robbins (1996) dalam Organization Behavior menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain didalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN Kemampuan untuk menghadapi dan menangani konflik adalah salah satu kunci sukses manajerial dalam satu organisasi. Kapan saja kita berharap membuat perubahan, pasti ada potensi terjadinya

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 8. TEKS NEGOSIASILatihan Soal 8.3

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 8. TEKS NEGOSIASILatihan Soal 8.3 SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 8. TEKS NEGOSIASILatihan Soal 8.3 1. Perhatikan langkah-langkah berikut ini. (1) permintaan, (2) persetujuan, (3) penawaran, (4) orientasi, (5) pembelian,

Lebih terperinci

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Oxford Dictionary : Negosiasi didefinisikan sebagai : pembicaran dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kompromi atau kesepakatan

Lebih terperinci

Created by: ASMAUL KHUSNA

Created by: ASMAUL KHUSNA KONFLIK Created by: ASMAUL KHUSNA 17082010016 Page 1 of 10 Table of Contents DEFINISI KONFLIK... 3 Definisi konflik... 3 JENIS KONFLIK... 4 Jenis-jenis konflik... 4 LEVEL KONFLIK... 5 PENYEBAB KONFLIK...

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolaborasi 2.1.1 Defenisi Kolaborasi Kolaborasi adalah hubungan timbal balik dimana pemberi pelayanan memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI A. GAYA MANAJEMEN KONFLIK. 1. Pengertian Gaya Manajemen Konflik. Konflik menurut Robbins (1996) adalah suatu proses yang mulai

BAB II KAJIAN TEORI A. GAYA MANAJEMEN KONFLIK. 1. Pengertian Gaya Manajemen Konflik. Konflik menurut Robbins (1996) adalah suatu proses yang mulai BAB II KAJIAN TEORI A. GAYA MANAJEMEN KONFLIK 1. Pengertian Gaya Manajemen Konflik Konflik menurut Robbins (1996) adalah suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Kunci Komunikasi Organisasi Goldhaber (1986) menyatakan definisi komunikasi organisasi: organizationalcommunication is the process of creating and exchanging messages

Lebih terperinci

Suatu proses dimana satu pihak menganggap pihak lain secara negatif, merugikan dan perlu dihindari. Pandangan mengenai konflik:

Suatu proses dimana satu pihak menganggap pihak lain secara negatif, merugikan dan perlu dihindari. Pandangan mengenai konflik: Konflik Suatu proses dimana satu pihak menganggap pihak lain secara negatif, merugikan dan perlu dihindari. Pandangan mengenai konflik: 1. Pandangan tradisional, semua konflik membahayakan & harus dihindari

Lebih terperinci

A. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan

A. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan A. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan Litigasi atau jalur pengadilan merupakan suatu proses gugatan atas suatu konflik yang diritualisasikan yang menggantikan konflik sesungguhnya, dimana para pihak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN Pada bagian awal penelitian ini peneliti sudah menjelaskan bahwa melalui penelitian ini peneliti ingin mencari tahu bagaimana komunikasi resolusi konflik yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Resolusi dan Alternatif Resolusi Konflik (1) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menentukan alternatif resolusi konflik

Lebih terperinci

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI 9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Manajer senatiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian disain organisasi diwaktu yang akan datang.

Lebih terperinci

Bab 13. Manajemen Konflik 1

Bab 13. Manajemen Konflik 1 MANAJEMEN KONFLIK Bab 13 Manajemen Konflik 1 Mengapa...? Manusia memiliki persamaan dan perbedaan perilaku pikiran berbeda sehingga memicu terjadi konflik Manusia berinteraksi dalam kehidupan sosial, dan

Lebih terperinci

Jenis-Jenis Perundingan, Perundingan Kolektif, Peran Serikat Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah Dalam Perundingan dan Pengadilan Hubungan

Jenis-Jenis Perundingan, Perundingan Kolektif, Peran Serikat Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah Dalam Perundingan dan Pengadilan Hubungan Modul ke: Fakultas Psikologi Hubungan Industrial Jenis-Jenis Perundingan, Perundingan Kolektif, Peran Serikat Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah Dalam Perundingan dan Pengadilan Hubungan Industrial Program

Lebih terperinci

SEPUTAR MANAJEMEN KONFLIK

SEPUTAR MANAJEMEN KONFLIK SEPUTAR MANAJEMEN KONFLIK Rosemarie Sutjiati Apa itu Konflik Saat mendengar kata konflik, banyak orang memiliki pandangan bahwa itu merupakan suatu hal yang bersifat negatif, tidak baik, bahkan dianggap

Lebih terperinci

KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN

KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN KEKUASAAN,POLITIK, & KEPEMIMPINAN Kekuasaan: kemampuan mempengaruhi Perilaku mengubah peristiwa, mengatasi perla dan meminta orang melakukan sesua yang tidak ingin mereka lakukan (Pfeffer dalam Luthans

Lebih terperinci

CARA MENYELESAIKAN SENGKETA DALAM EKONOMI MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis

CARA MENYELESAIKAN SENGKETA DALAM EKONOMI MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis CARA MENYELESAIKAN SENGKETA DALAM EKONOMI MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis Dosen Pengampu: Ahmad Munir SH, MH. Oleh: Kelompok 9 Isti anatul Hidayah (15053012)

Lebih terperinci

Review of Session Two. Copyright Houghton Mifflin Company. All rights reserved. Lecture Outlines, 14 1

Review of Session Two. Copyright Houghton Mifflin Company. All rights reserved. Lecture Outlines, 14 1 Review of Session Two Copyright Houghton Mifflin Company. All rights reserved. Lecture Outlines, 14 1 Sumber : MANAJEMEN KONFLIK Robbins et al., Fundamentals of Management, 4th Canadian Edition 2005 Pearson

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK DALAM ORGANISASI

MANAJEMEN KONFLIK DALAM ORGANISASI MANAJEMEN KONFLIK DALAM ORGANISASI Fahrina Yustiasari Liri Wati Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Auliaurrasyidin Tembilahan Abstrak Dalam perjalanan hidup setiap individu di berbagai penjuru dunia, sikap

Lebih terperinci

SENGKETA INTERNASIONAL

SENGKETA INTERNASIONAL SENGKETA INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si Indonesia-Malaysia SENGKETA INTERNASIONAL Pada hakikatnya sengketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama, serta berusaha secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sama, serta berusaha secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Suatu organisasi didirikan dengan alasan bahwa organisasi dapat mencapai sesuatu yang tidak dapat secara individu atau perorangan. Di dalam organisasi terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Kerja 1. Pengertian Konflik Kerja Dalam setiap organisasi, agar setiap organisasi berfungsi secara efektif, maka individu dan kelompok yang saling bergantungan harus

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Sebagaimana telah dijelaskan di depan, penelitian disertasi ini dilatarbelakangi oleh adanya ragam penerapan bentuk-bentuk kolaborasi antar daerah di perbatasan kota-kota

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 128 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian tentang Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kompetensi Komunikasi Interpersonal Sales dengan menggunakan metode eksperimen kuasi pada

Lebih terperinci

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Prinsip-Prinsip dan Dimensi Dalam Proses Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom.

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Prinsip-Prinsip dan Dimensi Dalam Proses Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom. TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN Modul ke: DIPLOMASI Prinsip-Prinsip dan Dimensi Dalam Proses Negosiasi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Drs. Dwi Prijono Soesanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih kompetitif. Tidak bisa hanya mempertahankan status quo, organisasi harus berubah terus-menerus dan perubahan

Lebih terperinci

Strategi dan Seni dalam

Strategi dan Seni dalam Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI Lucky B Pangau,SSos MM E-mail : lucky_pangau@yahoo.com HP : 0877 3940 4649 Lucky B Pangau Seni Negosiasi 1 NEGOSIASI Adalah proses komunikasi yang gunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Negosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: ,

Negosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: , Negosiasi Bisnis Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: 08122035131, Email: ailili1955@gmail.co.id Jumlah Pihak Dalam Negosiasi Negosiasi antar dua orang negosiator.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres Kerja Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK ( UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK DALAM ORGANISASI )

MANAJEMEN KONFLIK ( UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK DALAM ORGANISASI ) Volume 16, Nomor 2, Hal. 41-46 Juli Desember 2014 ISSN:0852-8349 MANAJEMEN KONFLIK ( UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK DALAM ORGANISASI ) Mohamad Muspawi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Lebih terperinci

BAB IX KETERAMPILAN BERNEGOSIASI. Ahmad Sumiyanto, SE MSI Program Studi D3 TI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta

BAB IX KETERAMPILAN BERNEGOSIASI. Ahmad Sumiyanto, SE MSI Program Studi D3 TI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta BAB IX KETERAMPILAN BERNEGOSIASI Ahmad Sumiyanto, SE MSI Program Studi D3 TI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta NEGOSIASI Adalah sebuah proses usaha untuk menemukan kesepakatan diantara

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK DAN PERANNYA DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI

MANAJEMEN KONFLIK DAN PERANNYA DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI MANAJEMEN KONFLIK DAN PERANNYA DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI Oleh: ANDEKA ROCKY TANAAMAH MATERI LOT FTI-UKSW PROBOWINOTO 04 FEBRUARI 2005 1 PENDAHULUAN PRESEPSI TENTANG KONFLIK PRESEPSI POSITIF (PELUANG

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI

EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI EVALUASI KINERJA PERAWAT RUMAH ISLAM PATI. Umum a. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan tahun sekali/setelah selesai kontrak I, II atau ke III. b. Evaluasi Kinerja Perawat (EKP) dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

MEMENAJEMENI KONFLIK DALAM SUATU ORGANISASI

MEMENAJEMENI KONFLIK DALAM SUATU ORGANISASI MEMENAJEMENI KONFLIK DALAM SUATU ORGANISASI JUANITA, SE, M.Kes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Kemajuan-kemajuan di bidang

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com Peran Kepemimpinan Peran Pemimpin yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Servant

Lebih terperinci

UPAYA KETUA YAYASAN MENGELOLA KONFLIK Di SMP POM I PULAI YAYASAN MUTIARA GAMBUT INDUSTRI. Anik Winarnita Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

UPAYA KETUA YAYASAN MENGELOLA KONFLIK Di SMP POM I PULAI YAYASAN MUTIARA GAMBUT INDUSTRI. Anik Winarnita Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP UPAYA KETUA YAYASAN MENGELOLA KONFLIK Di SMP POM I PULAI YAYASAN MUTIARA GAMBUT INDUSTRI Anik Winarnita Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Konflik dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana

Lebih terperinci

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Pengertian Konflik suatu proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif

Lebih terperinci

KODE ETIK MEDIATOR Drs. H. HAMDAN, SH., MH. Pendahuluan. Terwujudnya keadilan yang cepat, sedarhana dan biaya ringan merupakan dambaan dari setiap

KODE ETIK MEDIATOR Drs. H. HAMDAN, SH., MH. Pendahuluan. Terwujudnya keadilan yang cepat, sedarhana dan biaya ringan merupakan dambaan dari setiap KODE ETIK MEDIATOR Drs. H. HAMDAN, SH., MH. Pendahuluan. Terwujudnya keadilan yang cepat, sedarhana dan biaya ringan merupakan dambaan dari setiap pencari keadilan dimanapun. Undang-Undang Nomor 48 Tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dengan semakin kompleksnya keinginan dan tujuannya, manusia berpikir mengenai

PENDAHULUAN. dengan semakin kompleksnya keinginan dan tujuannya, manusia berpikir mengenai PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki tujuan dalam hidupnya. Lalu dengan semakin kompleksnya keinginan dan tujuannya, manusia berpikir mengenai konsep untuk mengubah gagasan-gagasan mereka.

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA NEGOSIASI TERHADAP HASIL NEGOSIASI PADA INDUSTRI KONSTRUKSI INDONESIA

PENGARUH GAYA NEGOSIASI TERHADAP HASIL NEGOSIASI PADA INDUSTRI KONSTRUKSI INDONESIA PENGARUH GAYA NEGOSIASI TERHADAP HASIL NEGOSIASI PADA INDUSTRI KONSTRUKSI INDONESIA Nama mahasiswa : Hanifah Nebrian Sukma NRP : 3104 100 073 Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS Dosen Pembimbing : Cahyono

Lebih terperinci