PERENCANAAN DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN
|
|
- Hartono Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERENCANAAN DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN A.PENDAHULUAN Promosi kesehatan adalah memasarkan, menjual, atau memperkenalkan pesan - pesan kesehatan atau upaya-upaya kesehatan sehingga masyarakat menerima atau membeli (menerima perilaku kesehatan atau mengenal pesan-pesan kesehatan, dan akhirnya masyarakat berperilaku hidup sehat. Menutut WHO promosi kesehatan adalah suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatan berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaikbaiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya efisien dan efektif. Merancang promosi kesehatan (merencanakan promosi kesehatan) adalah proses mempersiapkan secara sistematis yang dilakukan untuk mempromosikan suatu tujuan yaitu bertujuan untuk mempromosikan hasil hasil kesehatan. Melalui perencanaan tujuan yang akan dicapai akan menjadi jelas, obyektif dan rasional dan dapat menjadi acuan atau dasar bagi fungsi manajemen lainnya, dan dengan perencanaan juga dapat menggambarkan hal-hal atau kemungkinankemungkinan yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Dengan melakukan perencanaan promosi kesehatan diharapkan segala sesuatu yang baik untuk kesehatan dapat di pahami oleh seluruh masyarakat serta dapat menjadi acuan masyarakat untuk hidup lebih baik lagi kedepannya. Manfaat perencanaan seperti membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan, membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama, memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas. Oleh karena itu perancangan promosi kesehatan sangat penting dilakukan dan dipelajari. Sebagai calon tenaga keperawatan dapat merancang pesan pesan kesehatan dan hasil hasil kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat banyak. B. PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN 1. Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaikbaiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya efisien dan efektif. Definisi menurut para ahli: a) Garth N.Jone : Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
2 b) M.Farland : Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya. c) Abdulrachman (1973) : Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian. 2. Manfaat Perencanaan a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan. b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama. c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas. d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik. e. Standar pelaksanaan dan pengawasan. f. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan. g. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi. h. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait 3. Pengertian Perencanaan Promosi Kesehatan Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Penting dalam perencanaan menetapkan dimensi kebutuhan dan prioritas kebutuhan promosi kesehatan. Output fase ini hal terpenting adalah rumusan tujuan (yaitu, rumusan peningkatan perilaku yang diinginkan setelah mengkaji fakta perilaku, faktor-faktor internal dan eksternal), dan rumusan kegiatan untuk melakukan intervensi terhadap faktor penyebab, yang diinventarasi dan disusun dalam kegiatan yang berurutan. 4. Perencanaan Promosi Kesehatan sebagai Suatu Proses Perencanaan Promosi Kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu, dalam perencanaan promosi kesehatan, perencanaan harus terdiri dari masyarakat, professional kesehatan, dan promotor kesehatan. Kelompok ini harus bekerja bersama sama dalam proses perencanaan promosi kesehatan, sehingga dihasilkan program yang sesuai, efektif dalam biaya (cost effective) dan berkesinambungan. Disamping itu dengan melibatkan orang orang yang terkait maka akan menciptakan rasa memiliki, sehingga timbul rasa tanggung jawab dan komitmen. Perencanaan sebagai bagian dari siklus administrasi yang terdiri dari tiga fase yaitu: perencanaan, implementasi dan evaluasi. Dimana ketiga fase tersebut akan mempengaruhi hasil. Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu fase dimana secara rinci direncanakan jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang muncul, sedangkan implementasi adalah suatu waktu dimana perencanaan dilaksanakan. Kesalahan kesalahan sewaktu membuat perencanaaan akan terlihat selama proses implementasi, demikian pula halnya dengan kekuatan dan kelemahan
3 yang muncul selama periode implementasi merupakan refleksi dari proses pencernaan. Fase evaluasi adalah suatu masa dimana dilakukan pengukuran hasil (outcome) dari promosi kesehatan. Pada fase ini juga dilihat apakah perencanaan dan implementasi yang telah dilakukan dapat dilanjutkan. Selain itu evaluasi diperlukan untuk pemantauan efficacy dari promosi kesehatan dan sebagai alat bantu untuk membuat perencanaan selanjutnya. 5. Langkah Langkah dalam Perencanaan Promosi Kesehatan a. Menentukan kebutuhan promosi kesehatan 1). Diagnosa masalah 2) Menetapkan prioritas masalah b. Mengembangkan komponen promosi kesehatan 1). Menentukan tujuan promosi 2). Menentukan sasaran promosi 3). Menentukan isi promosi 4). Menentukan metode yang akan digunakan 5). Menentukan media yang akan digunakan 6). Menyusun rencana evaluasi 7). Menyusun jadwal pelaksanaan a. Menentukan Kebutuhan Promosi Kesehatan 1). Diagnosis Masalah Keperawatan Green ( 1980 ) telah mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan evaluasi kesehatan yang dikenal dengan kerangka PRECEDE ( Predisposing, Reinforcing, Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation ). PRECEDE memberikan serial langkah yang menolong perencanaan untuk mengenal masalah mulai dari kebutuhan pendidikan sampai pengembangan program untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun demikian pada tahun 1991 Green menyempurnakan kerangka tersebut menjadi PRECEDE PROCEED (Policy, Regulatori, Organizationl Construct in Educational and Enviromental Development). PRECEDE PROCEED harus dilakukan secara bersama sama dalam proses perencanaan, implementasi dan evaluasi. PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah dan tujuan program. Sedangkan PROCEED digunakan untuk menetapkan sasaran dan kreteria kebijakan, serta implementasi dan evaluasi. Langkah Langkah PRECEDE PROCEDE Fase 1 : Diagnosis Sosial ( Social Need Assessment ) Diagnosis sosial adalah proses penentuan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya atau terhadap kualitas hidupnya dan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui partisipasi dan penerapan berbagai informasi yang didisain sebelumnya. Penilaian dapat dilakukan atas dasar data sensus ataupun vital statistic yang ada, maupun dengan melakukan pengumpulan data secara langsung dari masyarakat, pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara wawancara dengan informan kunci, forum yang ada di masyarakat.
4 Fase 2 : Diagnosis Epidemiologi Masalah kesehatan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Pada fase ini dicari faktor kesehatan yang mempengaruhi kualiatas hidup seseorang, masalah kesehatan harus digambarkan secara rinci berdasarkan data yang ada baik dari lokal, regional maupun nasional. Pada fase ini harus diidentifikasi apa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan dan bagaimana cara untuk menanggulang masalah tersebut. Fase 3 : Diagnosis Perilaku Dan Lingkungan Pada fase ini selain identifikasi masalah perilaku yang mempengaruhi masalah kesehatan juga sekaligus diidentifikasikan masalah lingkungan (fisik dan sosial) yang mempengaruhi perilaku dan status kesehatan ataupun kualitas hidup seseorang atau masyarakat. Untuk mengetahui masalah prilaku yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, digunakan indikator upaya seperti : pemanfaatan pelayanan kesehatan (ultilization), upaya pencegahan (preventive action), pola konsumsi makanan (consumption pattern), kepatuhan (compliance), upaya pemeliharaan kesehatan diri (self care). Dimensi prilaku yang digunakan adalah :, guality, persistence, frequency, dan range. Indicator lingkungan meliputi : keadaan sosial, ekonomi, fisik dan pelayanan kesehatan dengan dimensinya yang terdiri dari keterjangkauan,kemampuan dan pemerataan. Langkah yang harus dilakukan dalam diagnosis prilaku dan lingkungan adalah : 1. Memisahkan faktor perilaku dan non prilaku penyebab timbulnya masalah kesehatan 2. Mengidentifikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan dan perilaku yang berhubungan dengan tindakan perawatan/ pengobatan, sedangkan untuk faktor lingkungan yang harus dilakukan dilakukan adalah mengeliminasi faktor non-prilaku yang tidak dapat diubah seperti : faktor genetis dan demografis 3. Urutkan faktor perilaku dan lingkungan berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah kesehatan 4. Urutkan faktor perilaku dan lingkungan berdasarkan kemungkinan untuk diubah 5. Tetapkan perilaku dan lingkungan yang menjadi sasaran program. setelah itu tetapkan tujuan perubahan perilaku yang ingin dicapai program. Fase 4 : Diagnosis Pendidikan dan Organisasional Determinan perilaku yang mempengaruhi status kesehatan seseorang atau masyarakat dapat dilihat dari faktor seperti faktor predeposisi (seperti pengetahuan, sikap, persepsi, kepercayaan dan nilai atau norma yang diyakini seseorang. Faktor pemungkin yaitu faktor lingkungan yang memfasillitasi perilaku seseorang, dan terakhir faktor pengaruh (tokoh masyarakat, guru, petugas kesehatan, orang tua, penegak hulum, yang dapat mendorong orang lain berperilaku).
5 Fase 5 : Diagnosis Administratif dan Kebijakan Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan peraturan yang berlaku yang dapat memfasilitasi atau menghambat pengembangan program promosi kesehatan. Diagnosis administratif dilakukan tiga penilaian yaitu: sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, sumber daya yang diorganisasi dan masyarakat, serta hambatan pelaksanaan program. Sedangkan pada diagnosis kebijakan dilakukan identifikasi dukungan dan hambatan politis., peraturan dan organisasional yang memfasilitasi program dan pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan masyarakat yang kondusif bagi kesehatan. Pada fase ini kita melangkah pada perencanaan dengan program PRECEDE ke implementasi dan evaluasi dengan PROCEED. PRECEDE digunakan untuk meyakinkan bahwa program akan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan individu atau masyarakat sasaran. PROCEED untuk meyakinkan bahwa program akan tersedia, dapat dijangkau dan diterima dan dapat dipertanggungjawabkan. Sumber Data Data dari masyarakat yang dibutuhkan oleh seorang perencana promosi kesehatan dapat berasal dari berbagai sumber seperti : dokumen yang ada, langsung dari masyarakat, dimana kita bisa mendapatkan data mengenai status kesehatan masyarakat, perilaku kesehatan dan determinan dari perilaku kesehatan, petugas kesehatan dilapangan, tokoh masyarakat. Cara Pengumpulan Data 1). Key informant approach Informasi yang diperoleh dari informan kunci melalui wawancara mendalam atau Focus Grup Discussion (FGD) sangat menolong untuk memahami masalah yang ada. Cara ini cukup sederhana dan relative murah, karena informasi yang diperoleh dapat mewakili berbagai perspektif dan informan kunci sendiri selain memberikan data yang digunakan dalam membuat perencanaan, juga akan membantu dalam mengimplementasikan promosi kesehatan. 2). Community forum approach Cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui forum diskusi. Disini promoter kesehatan bersama sama masyarakat mendiskusikan masalah yang ada. Melalui cara ini dapat dicari jalan keluar dari maslah yanga ada. Bila dilihat dari sudut program, cara ini sangat ekonomis, dan promoter kesehatan dapat memahami masalah dari berbagai sudut pandang masyarakat. 3). Sample survey approach Merupakan cara pengumpulan data kebutuhan masyarakat yang paling valid dan akurat., karena ekstimasi kesalahan bisa diseleksi, namun cara ini paling mahal. Metode yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi.
6 2). Menetapkan Prioritas Masalah Dalam menentukan perioritas masalah kita harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti beratnya masalah dan akibat yang ditimbulkan, pertimbangan politis, sumber daya yang ada di masyarakat. Langkah yang harus ditempuh untuk menetapkan perioritas masalah kesehatan adalah : a) Menentukan status kesehatan masyarakat b) Menentukan pola pelayanan kesehatan masyarakat yang ada c) Menentukan hubungan antara status kesehatan dengan pelayanan kesehatan di masyarakat d) Menentukan determinan masalah kesehatan masyarakat ( meliputi tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, ras, letak geografis, kebiasaan/ perilaku dan kepercayaan yang dianut. b. Mengembangkan Komponen Promosi Kesehatan 1). Menentukan tujuan Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan ada 3 yaitu : a). Peningkatan pengetahuan dan atau sikap masyarakat b). Peningkatan perilaku masyarakat, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kesehatan c). Peningkatan status kesehatan masyarakat Menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan terdiri dari tujuan program, tujuan pendidikan dan tujuan prilaku. 2). Menentukan Sasaran Promosi Kesehatan Sasaran promosi kesehatan dan sasaran pendidikan kesehatan tidak selalu sama, maka kita harus menetapkan sasaran langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud sasaran dalam promosi kesehatan adalah kelompok sasaran yaitu individu, keluarga, kelompok maupun ketiganya. Disebutkan juga bahwa ada 3 kelompok sasaran promosi kesehatan,yaitu : a) Sasaran primer : kepala keluarga untuk kesehatan keluarga secaara umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA, anak sekolah untuk masalah kesehatan sekolah, dan sebagainya b) Sasaran sekunder : tokoh masyarakat, tokoh agama, disebutsebagai sasaran sekunder karena dengan memberikan pendidikankesehatan kepada kelompokini diharapkan selaanjutnya kelompokini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakatnya. c) Sasaran tertier : para pengambil kebijakan baik ditingkat pusat maupun daerah. Dengan kebijakan yang diambil oleh kelompok ini dihatrapkan mempunyai dampak terhadap perubahan perilaku masyarakat 3). Menentukan Isi Promosi Kesehatan Isi Promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu isi pesan dibuat dengan mengguanakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran
7 merasa bahwa pesan tersebut memang benar benar ditunjukan kepadanya sehingga sasaran mau melaksanakan isi pesan tersebut. 4). Menentukan Metode Dalam menentukan metode yang digunakan dalam promosi ksehatan, harus dipertimbangkan tentang aspek yang akan dicapai. Bila mencangkup aspek pengetahuan maka yang dapat dilaukan dengan penyuluhan langsung, pemasanga poster, spanduk dan penyebaran leadlet. Untuk aspek sikap kita perlu memberikan contoh yang lebih konkrit dan mengugah emosi, perasaan dan sikap sasaran, missal dengan memperlihatkan foto, slide atau melalui pemutaran film dan video. Bila untuk mengembangkan kemampuan keterampilan tentu sasaran harus mencoba keterampilan tersebut. Yang lain yang perlu diperhatikan adalan sumber daya yang dimiliki masyarakat dan jenis sasarannya. 5). Menentukan Media Teori pendidikan mengatakan bahwa belajar yang paling mudah adalah dengan menggunakan media, oleh karena itu hamper semua program pendidikan kesehatan menggunakan berbagai media, media yang dipilih tergantung pada jenis sasarannya, tingkat pendidikan sasaran, aspek yang ingin dicapai, metode yang digunakan dan sumber daya yang ada. 6). Menyususn rencana evaluasi Pada proses ini harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana akan dilaksananakan, kelompok sasaran yang akan di evaluasi, dan siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut. 7). Menyusun Jadwal Pelaksanaan Merupakan penjabaran dari waktu, tempat dan pelaksanaan yang biasanya disajikan dalam bentuk gan chart Perencanaan yang dihasilkan hendaknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat, diterima oleh masyarakat, sesuai dengan kebutuhan program didukung oleh kebijaksanaan yang ada dan bersifat praktis dan bisa dilaksanakan sesuai situasi setempat. Daftar Pustaka 1. Machfoedz I,dkk Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi Kesehatan. Jakarta : F. Tramaya 2. Mubarak,Wahit Iqbal.2007.Promosi Kesehatan Sebuah Penghantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu 3. Notoadmojo,Sukidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta 4. Notoadmojo,Sukidjo Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
8 MONITORING DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN Pengertian Monitoring Monitoring merupakan upaya supervisi dan reviewe kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring seringkali disebut juga evaluasi proses. Tujuan monitoring adalah supaya seawal mungkin bisa menemukan dan memperbaiki masalah dalam pelaksanaan program, misalnya: bagiamana strategi yang tidak berfungsi, mekanisme program mana yang tidak sesuai, apakah program sudah berjalan sesuai rencana, apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya. Tahap-Tahap Monitoring 1.Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program 2.Hasil antara 3. Perilaku yang diharapkan 4.Perbaikan kesehatan Manfaat Monitoring 1.Manajemen Monitoring akan memberikan informasi tentang proses dan cakupan program kepada pimpinan program serta memberikan umpan balik pelaksanaan program. 2.Evaluasi Monitoring yang tepat dan baik dapat mentafsirkan hasil akhir program secara akurat 3.Citra Monitoring yang dilakukan dengan baik memberikan kesan bahwa pemimpin program sangat peduli terhadap sumber dana dan daya yang diperlukan Aspek Yang Dimonitoring 1. Input : Materi, Distribusi, Media, Jangkauan target, kegiatan program dan sumber daya 2. Output = hasil antara : a. Apakah sasaran menerima pesan/materi b. Apakah sasaran memanfaatkan bahan c. Apakah sasaran merasakan manfaat bahan 3. Outcome = hasil intervensi Hasil intervensi berupa perubahan perilaku Cara Monitoring 1. Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga 2. Wawancara mendalam 3. Fokus group diskusi 4. Observasi 5. Angket 6. Artikel
9 Petugas Monitoring 1. Penanggung jawab: pimpinan program 2. Pelaksana : Staf provider/pelaksana program Relawan yang terlatih Instansi terkait Waktu Pelaksanaan Monitoring 1. Selama perjalanan program 2. Setiap tahap kegiatan 3. Setiap bulan atau setiap 3 bulan Pengertian Evaluasi Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (APHA) Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana, apakah semua masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah kegiatan yang dilakukan memberihasil dan dampak yang seperti yang diharapkan. Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan ber-dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif, (Klineberg). Berdasarkan definisi di atas, proses ini mencakup langkah-langkah: 1. Memformulasikan tujuan 2. Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes 3. Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses 4. Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya Maksud (Tujuan) Evaluasi 1. Untuk membantu perencanaan dimasa datang 2. Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya 3. Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan program 4. Untuk membantu menentukan strategi program 5. Untuk motivasi 6. Untuk mendapatkan dukungan sponsor Teknik/Metode Evaluasi 1. Pihak dalam (pelaksana program), melalui: Pencatatan dan pelaporan Supervisi Wawancara Observasi 2. Pihak luar program Laporan pihak lain Angket
10 Waktu Pelaksanaan Evaluasi 1. Penilaian rutin Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan bersamaan dengan pelaksanaan program 2. Penilaian berkala Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu bagian program misalnya pada setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dst. 3. Penilaian akhir Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau beberapa waktu setelah akhir program selesai Aspek Yang Dievaluasi 1. Input = masukan, bahan, teknologi, sarana, manajemen. 2. Proses = Pelaksanaan program promkes 3. Output = Hasil dari program pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap dan keterampilan 4. Outcome = dampak Dampak dari program seperti peningkatan PHBS 5. Impact Peningkatan status kesehatan Langkah-Langkah Penilaian 1. Menentukan tujuan penilaian 2. Menentukan bagian mana yang dinilai 3. Menetapkan standar dan indikator 4. Menentukan cara penilaian 5. Melakukan pengukuran 6. Membandingkan hasil dengan standar 7. Menetapkan kesimpulan Evaluasi Promosi Kesehatan Tujuan evaluasi Untuk mengetahui apakah tujuan promosi kesehatan tercapai atau tidak. Tujuan promosi kesehatan meliputi : Aspek knowledge = pengetahuan Aspek attitude = sikap Aspek psikomotorik = ketrampilan/praktik Waktu evaluasi Selama promosi kesehatan berlangsung Setelah promosi kesehatan selesai Metode evaluasi Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan Pengetahuan : tes tulis atau lisan Sikap : skala sikap Psikomotor : praktik
11 Indikator Evaluasi : Sesuai tujuan promosi kesehatan, meliputi : Aspek pengetahuan Aspek sikap Aspek ketrampilan/tindakan Aspek Yang Dievaluasi = dimensi evaluasi Input = masukan : Kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode, media, kemampuan penyuluh. Proses : Pelaksanaan promosi kesehatan Outputs : Hasil dari promosi kesehatan pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap dan keterampilan Outcome = dampak : Dampak dari promosi kesehaatan peningkatan PHBS Hasil = Kesimpulan Bergantung pada tujuan promosi kesehatan, dikategorikan berhasil apabila peserta pendidikan kesehatan dapat: Memahami pesan pendidikan kesehatan Sikapnya baik (menerima/setuju) Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan kesehatan Monitoring Dan Evaluasi Dalam Promosi Kesehatan Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang berlangsung serta melakukan telaah (review) secara berkala dapat memberikan informasi atau peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.informasi ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (out Come Evaluation) harus dapat mengukur indikator yang berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil kegiatan yang tidak diharapkan juga harus dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya. Ada beberapa pendekatan dalam melakukan evaluasi, salah satunya menganggap bahwa dalam menentukan tujuan dan kegiatan yang harus dilakukan tergantung pada keputusan masyarakat yang bersangkutan.pendekatan lain menyatakan bahwa setiap keputusan tergantung pada sponsor, politisi dan akademisi secara luas, harus terukur secara spesifik. Ukuran hasil dari upaya promosi kesehatan dapat mencakup beberapa indikator antara lain : 1. Ukuran tentang pemahaman yang berkaitan dengan kesehatan yang meliputi tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, tendensi perilaku, keterampilan personal dan kepercayaan diri. 2. Ukuran pengaruh dan gerakan masyarakat yang meliputi unsur partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, norma sosial dan opini publik. 3. Ukuran yang mencakup kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yang meliputi pernyataan politik, alokasi sumber daya, unsur budaya dan perilaku.
12 4. Ukuran kondisi kesehatan dan gaya hidup sehat, salah satunya meliputi kesempatan untuk memperoleh makanan sehat 5. Ukuran efektifitas pelayanan kesehatan, yang meliputi penyediaan pelayanan pencegahan, akses ke tempat-tempat pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor sosial budaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. 6. Ukuran Lingkungan sehat, yang meliputi membatasi akses dalam penggunaan tembakau, alkohol, obat-obat terlarang, penyediaan lingkungan positif bagi anak-anak dan kelompok usila, kebebasan dari kekerasan dan berbagai penyalahgunaan. 7. Ukuran dampak sosial yang meliputi kualitas hidup, kemandirian, jaringan dukungan sosial, pemerataan atau keadilan. 8. Ukuran dampak kesehatan yang meliputi penurunan tingkat kesakitan, kematian dan ketidakmampuan, kompetensi psikososial dan keterampilan diri. 9. Ukuran pengembangan kapasitas yang meliputi ukuran Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain evaluasi, yaitu: 1. Historikal, dengan merekonstruksi kejadian di masa lalu secaraobjektif dan tepat dikaitkan dengan hipotesis atau asumsi. 2. Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis suatu situasi atauhal yang menjadi perhatian secara faktual dan tepat. 3. Studi perkembangan (developmental study), menyelidiki pola danurutan perkembangan atau perubahan menurut waktu. 4. Studi kasus atau lapangan (case atau field study), meneliti secaraintensif latar belakang status sekarang, dan interaksi lingkungan darisuatu unit sosial, baik perorangan, kelompok, lembaga, ataumasyarakat. 5. Studi korelasional (corelational study), meneliti sejauh mana variasidari satu faktor berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih faktor lainberdasarkan koefisien tertentu. 6. Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidikikemungkinan hubungan sebab akibat dengan mengamati berbagaikonsekuensi yang ada dan menggalinya kembali melalui data untuk faktor menjelaskan penyebabnya. 7. Eksperimen murni (true esperimental), yang menyelidiki kemungkinanhubungan sebab-akibat dengan membuat satu kelompok percobaanatau lebih terpapar akan suatu perlakuan atau kondisi danmembandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrolyang tidak menerima perlakuan atau kondisi. Pemilihan kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat penting. 8. Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yangmendekati eksperimen, tetapi di mana kontrol tidak ada dan manipulasitidak bias dilakukan. 9. Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalamanbaru melalui aplikasi langsung di berbagai kesempatan. Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam promosi kesehatan yang telah dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan dan dievaluasi secara seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi petenjuk kepada seorang perawat tentang bagian-bagian mana dari proses promosi kesehatan yang sudah baik dan belum baik. Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Beberapa tujuan evaluasi dari pendidikan kesehatan adalah : Sebagai pertimbangan untuk pemilihan media promosi kesehatan yang efektif, proses pemilihan
13 media perlu pertimbangan dengan matang sehingga media yang dipilih betul-betul efektif dalam mendukung proses pendidikan kesehatan yang memadai, menilai kemampuan seorang perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan, untuk menilai atau melihat prosedur penggunaan media yang digunakan, untuk memeriksa apakah proses yang berlangsung sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, memberikan informasi yang berkaitan dengan administrasi, keberadaan dan keberfungsian media harus selalu dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan kualitas dalam pemberian promosi kesehatan. Berdasarkan prosesnya, evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi Formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi dari pendidikan kesehatan yang sudah dilaksanakan. Evaluasi Sumatif adalah evaluasi akhir, evaluasi terhadap keseluruhan promosi kesehatan yang sudah berlangsung. Atau secara khusus, dalam pemberian pendidikan kesehatan adah tiga macam evaluasi yaitu evaluasi persiapan yaitu apakah SAP sudah sesuai, apakah sudah kontrak waktu dengan warga masyarakat, dsb.evaluasi Proses, diharapkan sesorang perawat mampu memberikan materi pendidikan kesehatan secara benar dan tepat, serta masyarakat kooperatif didalam mengikuti pendidikan kesehatan, evaluasi hasil yaitu penilaian yang dilakukan apakah pendidikan kesehatan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum. Rangkuman Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana, apakah semua masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti yang diharapkan. Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang berlangsung serta melakukan telaah (review) secara berkala dapat memberikan informasi atau peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (Out Come Evaluation) harus dapat mengukur indikator yang berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil kegiatan yang tidak diharapkan juga harus dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya. DAFTAR PUSTAKA 1. Sari, kartika Makalah Monitoring dan evaluasi promosi. (dalamhttp://kartikasari2013.blogspot.com/2013/04/makalah-monitoring-dan-evaluasipromosi.html). Diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul wita 2. Maulana, Heri DJ Promosi kesehatan. Jakarta : EGC 3. Mubarak, Iqbal Promosi Kesehatan. Yogyakarta:Graha ilmu 4. Notoatmodjo, Soekidjo dkk Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta. Jakarta
14 C
STRATEGI/RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN SASARAN INDIVIDU
STRATEGI/RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN SASARAN INDIVIDU A. Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi pada dasarnya berarti taktik atau politik. Sedangkan pembelajaran pada dasarnya berasal dari kata belajar.
Lebih terperinciVII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN
VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
Lebih terperinciMERANCANG PROGRAM PROMOSI KESEHATAN BERBASIS TEORI S A P 5 PRECEDE/PROCEED MODEL
MERANCANG PROGRAM PROMOSI KESEHATAN BERBASIS TEORI S A P 5 PRECEDE/PROCEED MODEL Apa itu PRECEDE Model PRECEDE/PROCEED adalah Model partisipasi masyarakat yang berorientasi menciptakan masyarakat yang
Lebih terperinciMAKALAH ILMU PERILAKU
MAKALAH ILMU PERILAKU EVALUASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok X D4/GIZI/SEMESTER VI Intan Bilqis Nabillah Mery Dian Natalia Nita Qonita Tia Ayu Mentari Dewi P2.31.31.1.11.023 P2.31.31.1.11.030
Lebih terperinciETIKA DALAM PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN ETIKA DALAM PROMOSI KESEHATAN Oleh : Andreas W. Sukur PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Content List/ Outline Study Konsep Dasar Etika Langkah-langkah
Lebih terperinciPROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU
PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU Anik Lestari, dr. M Kes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS Solo Pokok-pokok bahasan dalam perkuliahan Pengertian promosi kesehatan, pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Kesehatan 2.1.1. Pengertian Promosi Kesehatan Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri oleh dan untuk masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Monitoring dan Evaluasi dalam Program Pemberdayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menjalankan sebuah program pemberadayaan masyarakat dibutuhkan perencanaan yang sistematis, perencanaan yang baik akan terlihat dari singkronisasi antara
Lebih terperinciKabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011
DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten
Lebih terperinciPRECEDE PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach. Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter
PRECEDE PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter PENGANTAR PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, Enabling, Construct in Educational
Lebih terperinciEfektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau me
STRATEGI MEDIA Efektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau media Frequency: jumlah pesan yang disampaikan
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU MONITORING DAN EVALUASI KINERJA
TUGAS INDIVIDU MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DISUSUN OLEH : RELIN OKTA VIDORA NIM : P05120314033 JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU KATA PENGANTAR Puji syukur saya
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dewasa ini Lembaga Pemerintah di Indonesia memang lebih terkesan sebagai lembaga politik dari pada lembaga ekonomi. Akan tetapi sebagaimana bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi 2.1.1 Pengertian Evaluasi Evaluasi adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012 )
6.1 Gambaran Umum Struktur Monitoring dan Evaluasi Tujuan utama strategi Monev ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi, juga memantau dampak, hasil
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action research. PAR
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih pendekatan PAR. Dimana PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good
Lebih terperinciTEORI PERILAKU PERTEMUAN 4 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT
TEORI PERILAKU PERTEMUAN 4 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Adalah teori-teori terbentuknya atau terjadinya perilaku. Dengan adanya bermacam-macam teori ini akan mengarahkan intervensi kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian luar biasa (KLB) suatu penyakit memberikan dampak kerugian yang signifikan terhadap kesehatan, ekonomi maupun sosial. Ketika terjadi KLB, ilmu kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis multidimensional yang tengah melanda bangsa Indonesia telah menyadarkan kepada masyarakat akan pentingnya konsep otonomi daerah dalam arti yang sebenarnya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Input Program PHBS pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Rejang Lebong,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peranan dalam peningkatan kesejahteraan manusia. Dalam lingkup kesehatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pestisida merupakan salah satu teknologi modern yang terbukti mempunyai peranan dalam peningkatan kesejahteraan manusia. Dalam lingkup kesehatan masyarakat, penggunaan
Lebih terperinciPERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN. Kuliah ke2
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN Kuliah ke2 APA Ottawa Charter, (kanada, 21 nov 1986) Health promotion is the process of enablingpeople to increase control over, and toimprove their health, WHO, 1986) Atau:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini kinerja instansi pemerintah banyak menjadi sorotan terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ukuran dasar kebijakan sudah ada dalam bentuk modul pelatihan dan
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Ukuran dasar kebijakan sudah ada dalam bentuk modul pelatihan dan lembar balik ABPK. Tujuan kebijakan dalam program konseling dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan
BAB TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab V ini akan disajikan beberapa kesimpulan hasil penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab V ini akan disajikan beberapa kesimpulan hasil penelitian berdasarkan masalah-masalah penelitian. Di samping itu, dikemukakan juga rekomendasi yang ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Karena itu, kesehatan adalah
Lebih terperinciBAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, terutama pada anak-anak, di negara-negara berkembang maupun di negara-negara maju. WHO (2000) memperkirakan,
Lebih terperinciManajemen Pengelolaan Pembangkit Energi Listrik. Toha Ardi Nugraha
Manajemen Pengelolaan Pembangkit Energi Listrik Toha Ardi Nugraha Program/Tahapan Manajemen Energi (Craig B. Smith,1981) Tahap inisiasi : Komitmen manajemen; Koordinator manajemen energi; Komite manajemen
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.
175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN RESPONDEN PENELITIAN. responden sebanyak 46 perawat di Puskesmas. Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN RESPONDEN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Puskesmas se-kota Salatiga yaitu sebanyak 6 Puskesmas pada tahun 2013, dengan jumlah responden sebanyak
Lebih terperinciVI. PROGRAM DAN STRATEGI PENANGANAN
VI. PROGRAM DAN STRATEGI PENANGANAN A. Landasan Pemikiran Permasalahan keluarga miskin merupakan masalah kompleks sehingga perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak yang berkompeten.
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN. Compiled by I Gede Purnawinadi Faculty of Nursing, Universitas Klabat
KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN Compiled by I Gede Purnawinadi Faculty of Nursing, Universitas Klabat Pendidikan kesehatan di masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan
Lebih terperinciEVALUASI PROMOSI KESEHATAN
MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU MODUL 16 EVALUASI PROMOSI KESEHATAN OLEH: Tara Kairupan Joshua Runtuwene Ray Rattu Pingkan Tengko Elia Rompas Pembimbing: Dr. Jane Pangemanan, MS PROGRAM
Lebih terperinciV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kinerja yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil serta caracara
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Akuntabilitas Akuntabilitas juga merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan evaluasi
Lebih terperinciMODUL 1 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN. Disajikan Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester VII
PANDUAN MAHASISWA MODUL 1 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN Disajikan Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester VII BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN KEDOKTERAN KELUARGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
Lebih terperinciPerencanaan (Planning)
Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan akan ada dalam setiap fungsi manajemen karena fungsi-fungsi tersebut hanya
Lebih terperinciPenelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.
Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian pada umumnya dilakukan oleh pakar pendidikan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu diantara penyakit tidak menular
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa datang. Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dubnick (2005), akuntabilitas publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan
Lebih terperincitugas sehari-hari (Arwani, 2005).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Supervisi a. Pengertian Supervisi Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Kesehatan Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkunagan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003). Oleh
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Proses identifikasi masalah dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara dengan pimpinan puskesmas, pemegang program, dan orang orang yang menjalankan program
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya
Lebih terperinciBAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Implementasi Tugas Komisi Penanggulangan AIDS Kota Padang dalam Menanggulangi HIV/ AIDS Tahun
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan
Lebih terperinciTabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, daerah kumuh dan akhirnya pada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumah Sakit Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari, sering kita menemukan perokok di mana-mana, baik di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari, sering kita menemukan perokok di mana-mana, baik di kantor, dipasar, bahkan di rumah tangga sendiri. Aktivitas merokok di kalangan masyarakat
Lebih terperinciPerpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
Lebih terperinciPredisposing Factor. Reinforcing Factor. The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation
Diagnosis Sosial Phase 5 Administrative and Policy diagnosis Phase 4 Educational and Organizational diagnosis Phase 3 Behavioral and Environmental diagnosis Phase 2 Epidemiological diagnosis Phase 1 Social
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan
Lebih terperinciKUIS PERSIAPAN MENGHADAPI UPM
KUIS PERSIAPAN MENGHADAPI UPM Evaluasi Proses Hasil Belajar Biologi Perhatian : Anda hanya menjawab di lembar jawaban yang Anda buat dengan pilihan a, b, c atau d saja, tidak usah di tulis/di ketik lagi
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengintegrasikan
Lebih terperinciSTANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPERAWATAN INDONESIA
STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPERAWATAN INDONESIA PENYUSUN Bidang DIKLAT Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA Sekretariat: Jl. Jaya Mandala Raya
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Oleh: Herminarto Sofyan Universitas Negeri Yogyakarta HP : 0818468060 Email : hermin@uny.ac.id Isi Presentasi Pendahuluan Diagnosis dan Penetapan Masalah Bentuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para
Lebih terperinciTeknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet
Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terusmenerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka memiliki pengetahuan yang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI
PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Dengan kehadiran Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada
Lebih terperincipertama di lapangan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui informasi terkait strategi
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian dilakukan pada PT Energi Mega Persada yang berada di Jalan HR. Rasuna Said, Komplek Rasuna Epicentrum, Bakrie Tower lantai 22 lantai 32. 3.2 Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini dalam proses pembangunan, bertujuan untuk mencapai cita- cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Menentukan metode penelitian diperlukan suatu pemilihan secara cermat, sehingga dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menentukan metode penelitian diperlukan suatu pemilihan secara cermat, sehingga dengan menggunakan metode yang sudah dipilih tersebut dapat diperoleh
Lebih terperinciPendidikan & Promosi Kesehatan
Kebijakan Pemerintah Terkait Pendidikan & Promosi Kesehatan PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2016 Kelompok 3 AMANDA RIZKY (152310101102) HUSNITA FARADIBA (152310101106) IFKA WARDANIAH
Lebih terperinciDEFINISI PENELITIAN Soerjono Soekanto Sanapiah Faisal Soetrisno Hadi Donald Ary John Woody
DEFINISI PENELITIAN Pengertian mengenai penelitian secara teoritis menurut para ahli, ialah sebagai berikut: Soerjono Soekanto Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis
Lebih terperinciManajemen Kesehatan. Ada beberapa langkah perencanaan aktivitas kesehatan, yaitu: 1. Melihat situasi
Manajemen Kesehatan Manajamen Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan (Heath care) adalah sebuah kumpulan langkah-langkah, barang dan layanan yang dirancang untuk mempromosikan kesehatan, termasuk intervensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kecenderungan semakin menurun, angkatan kerja yang bekerja pada sektor
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Petani merupakan kelompok kerja terbesar di Indonesia. Meski ada kecenderungan semakin menurun, angkatan kerja yang bekerja pada sektor pertanian masih berjumlah sekitar
Lebih terperinciPrepared by Farlianto. /
Prepared by Farlianto Sasaran Organisasi Strategi Organisasi Input Aktivitas dan Perilaku Karyawan Kompetensi Hasil Lingkungan Kerja Penetapan Standar Kinerja: Performance Planning Penilaian Kinerja: Performance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan antara kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan kualitas
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang dilakukan penelitian, pernyataan masalah penelitian, pernyataan tujuan umum dan tujuan khusus penelitian, kerangka konseptual dan teoritikal
Lebih terperincisecara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan,
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 Oleh Prof. Dr. Farida Hanum 2
PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 Oleh Prof. Dr. Farida Hanum 2 A. Pendahuluan Penelitian tindakan kelas digunakan dalam memberi inovasi di bidang pendidikan, yang berkaitan dengan relevansi, efisiensi, dan
Lebih terperinciPEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN
PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 18 Agustus 2015
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : D11.6301/Dasar Promosi Kesehatan Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 18 Agustus 2015 Jml Jam kuliah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan melalui perencanaan yang baik dan efektif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan adalah suatu proses untuk mengembangkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.996, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Manajemen Risiko. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Lebih terperinciA. Pengertian Evaluasi Program
A. Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan tempat
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA
a BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Lebih terperinciKONSEP PENGORGANISASIAN MASYARAKAT DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS BAB I PENDAHULUAN
KONSEP PENGORGANISASIAN MASYARAKAT DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE
BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE Pada bab ini akan dibahas hasil dari perencanaan dan analisis pengembangan Moxie. Moxie merupakan sebuah knowledge library yang dikembangkan dengan studi kasus yang
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem
130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
133 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Tesis ini telah membahas hasil penelitian mengenai implementasi rencana kegiatan madrasah (RKM) di Kabupaten Bandung Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciKOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia
KOMISI B KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia Mukadimah Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang
Lebih terperinci