MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INTERNASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INTERNASIONAL"

Transkripsi

1 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INTERNASIONAL Oleh Nunung Yuliastuti ABSTRAK Persaingan global dalam perusahaan multinasional tidak dapat hanya dihadapi dengan menyediakan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi tinggi di bidangnya. Lebih dari itu perusahaan harus memiliki strategi dan valuable assets, yaitu SDM yang memiliki komitmen, berwawasan luas tentang perusahaan di Negara lain, mampu bersaing menghadapi tantangan dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. SDM tersebut harus didistribusikan dan dialokasikan sedemikian rupa dengan cara tertentu sehingga dapat menyediakan keunggulan bersaing. Pengelolaan Tenaga Kerja Asing dalam hal ini expatriate melalui penugasan ke luar Negara harus dilakukan dengan baik oleh perusahaan-perusahaan besar, dan dengan pilihan strategi yang tepat merupakan upaya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kata kunci: Tenaga Kerja Asing, Expatriate, Strategi, Tantangan bersaing, Pilihan strategi, Penugasan. Pendahuluan Kompetisi global yang dihadapi oleh bangsa-bangsa di dunia membawa implikasiimplikasi dalam kehidupan. Baik dalam dunia bisnis, politik, sosial dan budaya dan juga transformasi ideologi. Berbagai implikasi tersebut, mau tidak mau harus disikapi oleh setiap negara dalam rangka berakselerasi dan beradaptasi atas perubahan global tersebut. Bagi organisasi bisnis, bisnis global akan memiliki kecenderungan pada aktifitas transaksi finansial semata, namun sudah mengarah pada interaksi kemasyarakatan seperti pembentukan perserikatan bisnis internasional, kerjasama antar dua atau lebih perusahaan multinasional yang didesain untuk meraih keuntungan secara bersama. Dalam kaitan dengan uraian di atas Frazie (1998) mengatakan bahwa sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia telah memberikan kesempatan yang berarti (significant) bagi perusahaan-perusahaan asing yang secara tradisional menggantungkan pada para expatriatenya untuk memobilisasi dan menjaga operasi perusahaan-perusahaan tersebut di Indonesia. Kehadiran para expatriate di Indonesia merupakan modal manusia (human capital) bagi perusahaan. Penyikapan yang dapat dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri menuju kompetisi global tersebut bagi dunia bisnis antara lain: intensifikasi aktifitas penelitian dan pengembangan sumber daya organisasi bisnis yang adaptif, melakukan re-engineering atas 1

2 pola manajemen yang diterapkan, mendorong pemerintah untuk melakukan deregulasi dan debirokrasi tata aturan bagi keberlangsungan iklim bisnis yang sehat, dan memperluas jaringan bisnis atau operasi perusahaan ke berbagai negara. Dengan memperhatikan berbagai tantangan yang dihadapi dan kompleksnya penyikapan yang harus dilakukan, maka akan sangat dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang benar-benar berkualitas dan mampu bersaing. Sumber daya manusia yang memiliki komitmen terhadap perusahaan dan siap berkompetisi menghadapi tantangan adalah harta yang sangat berharga (valuable assets) diantara sumber daya lain yang dimilki oleh perusahaan, baik yang tangible maupun intangible. Disamping itu juga diperlukan sistem manajemen Sumber Daya Manusia yang berprospektif global, artinya pola manajemen yang diterapkan harus bersifat fleksibel. Karena bukan tidak mungkin pola manajemen yang diterapkan tersebut akan menembus wilayah berbagai negara dengan obyek manusia yang berbeda pula. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan harus didistribusikan dan dialokasikan sedemikian rupa dengan cara tertentu sehingga dapat menyediakan keunggulan bersaing dan ini merupakan suatu bentuk tujuan manajemen strategik. Agar tujuan perusahaan dapat dicapai, maka fungsi daripada sumber daya manusia harus terintegrasi dengan proses manajemen strategik perusahaan, artinya bahwa seorang manajer sumber daya manusia seharusnya: 1. Memiliki input perencanaan strategik, baik itu berupa manusia yang terkait dengan masalah bisnis maupun kemampuannya dalam menjabarkan alternatif strategik tertentu. 2. Memiliki pengetahuan tentang tujuan strategi perusahaan. 3. Memahami tipe ketrampilan, pola perilaku serta sikap yang dibutuhkan untuk mendukung rencana strategik. 4. Mengembangkan program untuk memastikan bahwa para karyawan atau pekerja yang ada benar-benar memiliki ketrampilan, perilaku dan sikap yang dibutuhkan oleh perusahaan. Berhubungan dengan uraian di atas, hal pokok yang menjadi pembahasan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) khususnya MSDM Internasional adalah adanya kemungkinan penempatan tenaga kerja di luar wilayah negara yang secara otomatis memiliki perbedaan-perbedaan seperti misalnya perbedaan kebudayaan, iklim dan tata nilai yang menjadi kepercayaan. 2

3 Ruang lingkup MSDM Internasional Secara umum, Dowling dalam Schuler (1994) membatasi ruang lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional meliputi fungsi MSDM, tipe pekerja dan negara yang terlibat. Ruang lingkup yang dimaksud secara lebih terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut: Fungsi MSDM meliputi empat aktifitas yaitu: a. fungsi akuisisi, meliputi: perencanaan, penarikan dan sosialisasi. b. fungsi pengembangan, meliputi: pelatihan, pengembangan dan pembinaan c. fungsi pemeliharaan, meliputi: kesehatan dan keselamatan kerja serta hubungan kerja. d. fungsi motivasi, meliputi: evaluasi, penghargaan, kompensasi dan disiplin. Tipe pekerja atau karyawan dapat dibedakan berdasarkan negara asalnya, yaitu: a. Karyawan yang berasal dari negara tempat perusahaan beroperasi (local national) b. Karyawan yang berasal dari negara asal perusahaan (expatriate) c. Karyawan yang berasal dari negara ketiga (third country national) Sedangkan negara yang terlibat dalam operasi, yaitu: a. Negara tuan rumah tempat perusahaan beroperasi (host country) b. Negara asal perusahaan (home country) c. Negara-negara yang bukan negara asal dan negara tuan rumah (other countries) Morgan dalam Schuler (1994) membagi ruang lingkup MSDM Internasional dalam bentuk gambar sebagai berikut: Human Resource Functions Procure Allocate Utilize Other Local Nationals Expatriates Third Country Nationals Type of Employees Host Home Countries 3

4 Mengingat luasnya wilayah operasi manajemen Sumber Daya Manusia Internasional, fungsi dan aktifitas yang dilakukan dalam MSDM Internasional lebih banyak dan luas cakupannya jika dibandingkan dengan MSDM domestik. Ada aktifitas yang dilakukan MSDM Internasional namun tidak dilakukan oleh MSDM domestik. Aktifitas tersebut meliputi penyesuaian dengan aturan perundangan atau hukum internasional maupun hukum negara yang ditempati termasuk di dalamnya adalah tata aturan perpajakan, administrasi yang berkaitan dengan para expatriate, misalnya paspor/visa dan dokumen lainnya yang diperlukan, serta pelaksanaan orientasi bagi para expatriate. Penyesuaian itu berlaku di negara mana saja dimana para tenaga kerja asing akan bekerja. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER 02/MEN/III/2008 persyaratan yang harus dimiliki oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) yang dipekerjakan oleh pemberi kerja di wilayah Indonesia adalah: a. Memiliki pendidikan dan atau pengalaman kerja sekurang kurangnya 5 (lima) tahun yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki. b. Bersedia membuat pernyataan untuk mengalihkan keahliannya kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya TKI pendamping. Yang dimaksud dengan TKI pendamping (Bab I Ketentuan Umum, pasal 1 PERMEN, 2008) adalah tenaga kerja warga negara Indonesia yang ditunjuk dan dipersiapkan sebagai pendamping Tenaga Kerja Asing (TKA) c. Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Dalam hal jabatan yang akan diduduki oleh TKA telah mempunyai standar kompetensi kerja, maka TKA yang akan dipekerjakan harus memenuhi standar tersebut. TKI pendamping harus memiliki latar belakang bidang pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki TKA. Pemberi kerja TKA wajib melaporkan penggunaan TKA dan pendamping TKA di perusahaan secara periodik 6 (enam) bulan sekali kepada Direktur (Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Asing) atau Gubernur atau Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Dirjen (Direktur Jenderal Pembinaan Tenaga Kerja). Direktur atau Gubernur atau Bupati/Walikota melaporkan IMTA (Ijin Menggunakan Tenaga Asing) yang diterbitkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan kepada Menteri dengan tembusan kepada Dirjen. Disamping yang dijelaskan di atas, MSDM Internasional juga memiliki perspektif yang lebih luas jika dibandingkan dengan MSDM domestik, hal ini sangat dimungkinkan karena mereka harus berhadapan dengan kelompok karyawan yang sangat heterogen 4

5 kebangsaannya. Oleh karena itu, seringkali dalam praktek MSDM Internasional memungkinkan untuk terlibat lebih jauh dalam kehidupan karyawan. Hal ini diperlukan dalam aktifitas seleksi, pelatihan dan manajemen efektif. Karena MSDM Internasional dalam prakteknya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, antara lain bentuk pemerintahan, perekonomian, dan praktek bisnis tuan rumah maka MSDM Internasional memiliki resiko yang sangat tinggi terhadap kegagalan strategi yang diterapkannya. Kegagalan tersebut ditimbulkan oleh kegagalan pekerja yang memang ditempatkan di luar negeri, terutama dalam rangka penyesuaian lingkungan dan penyikapan yang tidak berhasil (Foster, 1998) Pengertian Tenaga Kerja Asing Berbicara masalah MSDM Internasional artinya kita berbicara tentang tenaga kerja atau karyawan yang berasal dari negara lain dan hal-hal yang berhubungan dengan persiapan mereka dalam bekerja di negara tujuan. Tenaga kerja yang berasal dari negara lain disebut sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) bagi negara dimana TKA itu dipekerjakan. Di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER 02/MEN/III/2008 tentang tata cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. Echols (2006) mendefinisikan bahwa seseorang yang meninggalkan negara asalnya menuju negara lain untuk bekerja, dia disebut sebagai Expatriate. Hornby (1973) mengkategorikan orang yang tinggal di luar negaranya sendiri untuk bekerja disebut Expatriate. Sedangkan Mathis (2000) dalam kaitannya dengan MSDM, secara lebih mendetail menjelaskan bahwa: An employee working in a unit or plant who is not a citizen of a country in which the unit or plant is located but is a citizen of the country in which the organization is headquarted is called an expatriate (karyawan yang bekerja dalam suatu kantor atau perusahaan yang mana dia bukan merupakan seorang warga negara dari suatu negara dimana kantor atau perusahaan itu berada, tetapi merupakan seorang warga negara dimana kantor atau perusahaan pusat itu berada disebut sebagai Expatriate). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua Tenaga Kerja Asing dapat disebut sebagai expatriate, tetapi seorang expatriate adalah seorang Tenaga Kerja Asing. Tulisan ini lebih difokuskan ke arah Tenaga Kerja Asing yang berstatus sebagai Expatriate. 5

6 Pengertian Manajemen Strategik dan Strategi MSDM Internasional Sebelum mendefinisikan manajemen strategi, maka perlu mendefinisikan kata strategi. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu strategos. Di kalangan militer kata strategi dimaksudkan sebagai suatu cara untuk memenangkan suatu pertempuran. Mathis (2000) mendefinisikan strategy as the process of identifying organizational objectives and the actions needed to achieve those objectives. Manajemen strategik merupakan suatu proses atau suatu pendekatan yang berhubungan dengan tantangan persaingan dan peluang yang harus dihadapi oleh perusahaan, dengan kata lain manajemen strategi merupakan sejumlah keputusan dan tindakan atau usaha yang mengarah pada penyusunan suatu strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Manajemen strategi pada dasarnya merupakan kumpulan bentuk-bentuk strategi, suatu proses untuk menganalisis situasi persaingan perusahaan dalam mengembangkan tujuan strategi perusahaan dan memikirkan suatu rencana tindakan serta alokasi sumber daya tangible yang dapat meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan organisasi (Suteja, 2001) Pilihan strategi (strategy choice) merupakan respon atas pertanyaan substansial mengenai persaingan, yaitu bagaimana perusahaan-perusahaan akan bersaing untuk mencapai tujuan dan misinya. Keputusan dalam pilihan ini sering berhubungan dengan masalah mendasar, misalnya dimana akan bersaing, bagaimana dapat bersaing dan dengan cara apa akan bersaing. Dalam praktiknya para decision maker kurang atau bahkan tidak memperhatikan masalah dengan cara apa akan bersaing. Keputusan ini memiliki dampak luas terhadap perusahaan. Kegagalan dalam mengantisipasi masalah di atas dapat mengakibatkan perusahaan tidak mengetahui bagaimana mereka dapat bersaing dengan pesaing-pesaingnya, baik di dalam negaranya sendiri dimana induk perusahaan itu beroperasi maupun di negara lain dimana cabang perusahaan itu beroperasi. Strategi MSDM Internasional merupakan suatu keterkaitan antara manajemen sumber daya manusia internasional dengan tujuan dan sasaran strategik yang dimaksudkan agar dapat memperbaiki kinerja bisnis dan mengembangkan budaya perusahaan, sehingga dapat mendorong dan membantu untuk berkreasi, berinovasi lebih fleksibel. Strategi MSDM Internasional juga dapat diartikan sebagai suatu pola penyebaran sumber daya manusia yang terencana dan suatu tindakan yang dimaksudkan untuk meyakinkan dan meningkatkan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuannya. 6

7 Berkaitan dengan uraian di atas, maka keberadaan calon Tenaga Kerja Asing dalam hal ini Expatriate, haruslah dikelola dengan baik oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki jaringan internasional (MNCs = Multinational Corporations) jika perusahaan ini menginginkan para pekerjanya sukses dalam penugasan luar negerinya. Perusahaanperusahaan tersebut haruslah menyadari bahwa karyawan yang berkinerja tinggi di negaranya sendiri dapat dengan mudah menjadi karyawan yang berkinerja rendah di negara lain (Schuler,1994). Untuk mengantisipasi kemungkinan itu maka perusahaan harus memiliki rencana dan pilihan strategi apa yang tepat digunakan untuk tujuan perusahaan dan untuk membekali para pekerjanya dalam menjalankan pekerjaannya di negara lain dimana situasi dan kondisinya berbeda dengan induk perusahaan atau asal perusahaan (home country) Strategi dalam penerapan MSDM Internasional dilakukan melalui berbagai kegiatan, yaitu: 1. Perencanaan 2. Rekrutmen dan seleksi 3. Pengaturan atau pengelolaan staf 4. Pemberian orientasi atau pembekalan 5. Pelatihan dan pengembangan SDM 6. Pemberian kompensasi dan imbalan Kegiatan dalam strategi yang dimaksud secara terperinci diuraikan sebagai berikut: 1. Perencanaan dalam MSDM Internasional Menurut Schuler (1994) perencanaan SDM secara umum yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktifitas perencana SDM menuju suatu perusahaan yang kompetitif. Langkah-langkah yang dimaksud adalah: 1. Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun persediaan SDM yang diekspektasikan bagi perencana bisnis di masa mendatang. 2. Mengembangkan tujuan perencanaan SDM. 3. Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat memudahkan perusahaan dalam pencapaian tujuan perencanaan SDM. 4. Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan. Keempat tahap tersebut dapat diimplentasikan untuk pencapaian tujuan jangka pendek < 1 tahun, menengah 2-3 tahun, maupun jangka panjang yaitu > 3 tahun. 7

8 Seperti halnya aktifitas perencanaan SDM secara umum di atas, dalam perencanaan SDM Internasional diperlukan sebuah analisis pasar tenaga kerja eksternal, baik yang bersifat lokal atau domestik maupun internasional. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui kebutuhan atau dalam rangka penyediaan tenaga kerja yang dihubungkan dengan ketrampilan dan keahlian yang dipersyaratkan dalam bisnis internasional. Dalam rangka perencanaan ini perlu mempertimbangkan beberapa aspek yang meliputi: 1. Penetapan serta identifikasi potensi atau kriteria yang harus dipenuhi pada setiap level manejemen. 2. Melakukan proses identifikasi terhadap faktor-faktor penting dalam bisnis Internasional. 3. Perumusan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka penguatan komitmen bagi pengembangan karir internasional. 4. Mengaitkan perencanaan SDM dengan penguatan ketrampilan yang dibutuhkan oleh para pelaksana dengan menggunakan perencanaan strategi bisnis. 5. Perluasan kesempatan bagi pengembangan diri pekerja. 6. Pembagian unit-unit dalam bisnis yang diselenggarakan dengan memfokuskan pada usaha pencapaian tujuan bisnis internasional. 2. Rekrutmen dan Seleksi Rekrutmen calon pekerja/karyawan adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencari pekerja-pekerja yang potensial, sedangkan seleksi berhubungan dengan proses dimana perusahaan berusaha mengidentifikasi para pencari kerja/pelamar dengan menggunakan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan serta ciri-ciri lainnya untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya. Strategi suatu perusahaan akan memiliki dampak langsung pada jenis pekerja yang sedang dicari untuk direkrut dan diseleksi oleh perusahaan. Proses rekrutmen dan seleksi calon expatriate dilakukan secara lebih ketat dan lebih selektif. Calon pekerja yang dibutuhkan adalah yang benar-benar siap menghadapi tantangan karena adanya lintas budaya, memiliki kompetensi tinggi di bidangnya dan berpengalaman, memiliki wawasan luas tentang perusahaan-perusahaan besar sejenis di negara lain, lebih disukai dari kelompok-kelompok eksekutif. Model-model yang dapat diterapkan dalam rekrutmen dan seleksi oleh perusahaanperusahaan yang beroperasi dalam skala internasional menurut Pearson (1998 ) antara lain: 1. Dipilih dari kelompok eksekutif nasional yang berada di perusahaan induk (home country), untuk ditempatkan di perusahaan cabang (host country) di negara lain. 8

9 2. Merekrut para eksekutif dari negara tempat tenaga kerja dalam negeri atau lokal. 3. Berusaha mengadopsi para eksekutif yang memiliki perspektif internasional tanpa membatasi kewarganegaraan. Dari hasil survey tentang seleksi expatriate, Foster (1998) melaporkan bahwa sebanyak organisasi mewakili 20 juta karyawan serta profesional SDM menggunakan kebijakan-kebijakan seleksi penugasan internasional antara lain sebagai berikut: menggunakan kunjungan pra-penugasan sebanyak 50%; adanya pelatihan bahasa sebanyak 37%; evaluasi kesiapan keluarga sebanyak 16%; evaluasi pemahaman tentang budaya sebanyak 10%. 3. Pengaturan atau Pengelolaan Staf Dalam rangka pengaturan atau pengelolaan staf harus memperhatikan berbagai asumsi sebagai berikut: pada jabatan yang sama, namun pada tempat yang berbeda maka akan memerlukan keahlian yang berbeda pula, pengaruh budaya dan lingkungan fisik setempat harus diperhitungkan dengan seksama dan harus dihindari estimasi-estimasi yang keliru. Selain daripada itu menurut Hollinshead (1995) dalam pengaturan atau pengelolaan staf harus menggunakan berbagai kriteria Internasional, antara lain: 1. Calon karyawan harus memiliki kepribadian yang sabar, tekun, penuh inisiatif dan fleksibel dalam menerima atau bereksperimen terhadap hal yang baru dalam pekerjaan. 2. Calon karyawan harus memiliki ketrampilan teknis yang tinggi dan sesuai dengan kemajuan teknologi. Selain ketrampilan teknis, calon karyawan juga harus memiliki ketrampilan dalam berkomunikasi yang mencakup penguasaan bahasa. 3. Calon karyawan harus memiliki sikap toleransi yang tinggi atas perbedaan ras, kepercayaan atau agama, warna kulit, nilai-nilai, kebiasaan, serta adat istiadat dan tradisi. 4. Calon karyawan harus memiliki motivasi yang tinggi serta mempertahankannya. 5. Calon karyawan harus memiliki perilaku yang baik dalam keanggotaan sebuah komunitas yang lebih besar. 4. Orientasi atau pembekalan Kegiatan ini dilakukan untuk membekali para calon karyawan yang akan berangkat ke negara lain tempat dia ditugaskan. Disamping pembekalan dalam bidang tugasnya, pembekalan juga diberikan dengan tujuan untuk beradaptasi dengan cara mempelajari pola 9

10 kehidupan dan budaya negara yang akan dituju. Pemahaman kebudayaan disini dimaksudkan sebagai karakteristik dalam berperilaku atau cara mengerjakan sesuatu yang telah dibentuk oleh lingkungan sekitarnya dalam tenggang waktu yang cukup lama. Dalam hal ini perusahaan harus membantu para pekerjanya yang akan ditempatkan di Negara lain agar menjadi bagian dari kebudayaan dunia dan memiliki identitas sebagai expatriate. Usaha menjadi bagian dari kebudayaan Negara lain bukan dimaksudkan sebagai usaha agar betah tinggal di Negara lain saja, melainkan juga sebagai usaha meningkatkan kemampuan dalam memahami orang asing melalui sikap dan perilakunya, termasuk di dalamnya penekanan terhadap penguasaan bahasa. Penguasaan bahasa meliputi penguasaan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis serta penguasaan etika berkomunikasi. Penguasaan etika berkomunikasi penting karena etika antar negara dalam berkomunikasi berbeda satu dengan yang lain. Ketidak pahaman dalam etika berkomunikasi dapat menyebabkan pekerja gagal atau dipulangkan ke negara asal sebelum masa kerjanya selesai. Kegiatan orientasi selanjutnya dilakukan, ketika telah sampai di negara tempat tujuan. Orientasi ini dimaksudkan untuk melakukan pengenalan terhadap lingkungan, pengenalan terhadap unit kerja dan para pekerjanya, serta orientasi pekerjaan yang menjadi tugas pokok pekerja yang bersangkutan.. Para pekerja yang memiliki kemampuan dalam memahami kebudayaan, bahasa dan pola kehidupan Negara lain dianggap sebagai seorang pekerja yang kosmopolit, yaitu pekerja yang memiliki sensitifitas tinggi terhadap perbedaan kebudayaan, pola kehidupan dan bahasa serta mampu menerima dan menyesuaikan diri dengan kekhususan perilaku orang asing. 5. Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan didefinisikan sebagai suatu usaha yang terencana dengan memberikan fasilitas pembelajaran pekerjaan yang terkait dengan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku para pekerja/karyawan. Sedangkan pengembangan berkenaan dengan cara mendapatkan ketrampilan dan pola perilaku yang dapat memperbaiki serta meningkatkan kemampuannya agar dapat mengatasi tantangan dari pekerjaan yang dihadapi saat ini atau pekerjaan dimasa yang akan datang. Pada umumnya perubahan strategi perusahaan sering memerlukan perubahan dalam pola perilaku, jenis, tingkatan dan bauran ketrampilan melalui rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan para pekerja/karyawan, sehingga perusahaan mampu menjabarkan strategi apa yang tepat diterapkan untuk perubahan. 10

11 Pada prakteknya, program pendidikan dan pelatihan merupakan cakupan yang luas, dimulai dari hubungan antar personal, pemahaman kebudayaan lokal atau setempat, pemahaman nilai-nilai dan perilaku konsumen sampai dengan operasional perusahaan global, transfer budaya perusahaan, nilai-nilai dalam budaya yang majemuk, sistem bisnis, strategi internasional, teknik sosialisasi dan lain-lainnya. Dalam proses pelatihan dan pengembangan expatriate sering juga dilakukan uji coba untuk memahami budaya negara lain dengan cara mengirimnya ke negara lain selama waktu tertentu (pra-penugasan) untuk belajar beradaptasi dengan lingkungan baru. 6. Pemberian Kompensasi dan Imbalan Praktek pemberian kompensasi dan imbalan pada para expatriate memiliki peran penting dalam menjabarkan suatu strategi. Pemberian kompensasi ini bertujuan untuk menarik dan mempertahankan pekerja yang berkualitas dalam bisnis antar negara, memudahkan perpindahan antar cabang di negara yang berbeda, pemeliharaan hubungan yang konsisten serta menjaga agar kompensasi yang diberikan bersifat rasional dan mendukung usaha untuk unggul dalam persaingan minimal dengan pesaing terdekatnya. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, ada dua prinsip dalam penetapan sistem kompensasi atau pengupahan perusahaan Internasional, yaitu: 1. Konsep pengupahan sesuai dengan perusahaan pusat/asal perusahaan (home country) 2. Konsep pengupahan dengan pendekatan moduler. Yang dimaksud pengupahan dengan pendekatan moduler adalah paket kompensasi yang dipisahkan dari peraturan di negara asal atau disesuaikan dengan peraturan di negara tempat perusahaan tersebut beroperasi (host country) Sistem kompensasi yang dilakukan tergantung pada peraturan dan kesepakatan awal antara asal perusahaan dengan Negara tempat perusahaan beroperasi. Kesimpulan Kompetisi global dalam dunia bisnis bagi perusahaan yang memiliki jaringan internasional sangat berpengaruh terhadap kebutuhan akan kualitas SDM dan upaya perusahaan dalam menentukan strategi apa yang tepat digunakan untuk menghadapi pesaingnya. SDM (expatriate) yang berkualitas ialah yang memiliki komitmen, siap bersaing menghadapi tantangan, memiliki kompetensi tinggi di bidangnya serta cepat beradaptasi. Perusahaan-perusahaan besar yang menugaskan pekerjanya ke Negara lain tempat perusahaan beroperasi, harus tahu bahwa pekerja/karyawannya yang berkinerja baik di negaranya dapat 11

12 berubah menjadi berkinerja buruk di Negara lain. Untuk menyikapi hal tersebut perusahaan harus memiliki rencana dan pemilihan strategi yang tepat. Strategi-strategi dimaksud dilakukan melalui berbagai kegiatan, yaitu: perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pengaturan dan pengelolaan staf, pemberian orientasi atau pembekalan, pelatihan dan pengembangan serta pemberian kompensasi dan imbalan. Dalam merencanakan calon expatriate diperlukan analisis tenaga kerja eksternal yang diperlukan untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja yang berhubungan dengan ketrampilan dan keahlian. Kebutuihan tersebut diperoleh melalui proses rekrutmen dan seleksi yang selanjutnya dipersiapkan dengan diberi pembekalan atau orientasi. Pra-penugasan merupakan pilihan strategi yang sering dilakukan dalam proses pelatihan dan pengembangan. Pemberian kompensasi dan imbalan kepada para expatriate bertujuan untuk menarik dan mempertahankan pekerja yang berkualitas, memudahkan perpindahan antar cabang, pemeliharaan hubungan antar perusahaan induk dan cabang serta mendukung usaha untuk unggul dalam persaingan. Sistem pemberian kompensasi dan imbalan tergantung kepada peraturan dan kesepakatan awal antara induk perusahaan dan cabang perusahaan. 12

13 DAFTAR PUSTAKA Dowling, P. J., Schuler, R. S., 1994, International Dimensions of Human Resources Management, Betmont, California: Wadworth Publishing Company. Echols, M. John, 2006, Kamus Inggris Indonesia, Cetakan XXVIII, Jakarta, PT Pustaka Utama. Gramedia Foster, D., 1998, Culture Shock: Waiting and Winning in Indonesia, Septembre, Global Workforce. Frazie, Valerie, 1998, Cost Skyrocket to Maintain Exparts in Indonesia, July, Global Workforce. Hollinshead, Graham., 1995, Human Resource Management An International and Comparative Perspective, London, Pitman Publishing. Hornby, A. S, et all, 1973, The Advance Learner's Dictionary of Current English, Second Edition, London, Oxford University Press. Jackson, Terence, 1993, Organizational Behaviour in International Management, London, Butterworth-Heinemann. Mathis, L. Robert & Jackson, H. John, 2000, Human Resource Management, Ninth Edition, USA, South-Western College. Pearson, Gordon, 1992, The Competitive Organization, England, McGraw-Hill Book Company Europe. Suteja, Jaja., 2001, Manajemen Usahawan Indonesia, No. 03, Jakarta, Lembaga Management FE UI. Wood, 1998, Organisational Behaviour An Asia Pacific Perspective, Singapore, Jacaranda Wiley , 2008, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No: PER. 02/MEN/III/2008. Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Jakarta, Pusat Humas DEPNAKERTRANS RI. 13

MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL

MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL Fungsi-fungsi pokok MSDM (Fungsi Manajemen) a. Fungsi Perencanaan Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan

Lebih terperinci

MSDM INTERNASIONAL. Dosen : Drs. Heru Susilo, M.A. Detha Alfrian Fajri, S.AB., M.M. Disusun oleh : Abiyasa

MSDM INTERNASIONAL. Dosen : Drs. Heru Susilo, M.A. Detha Alfrian Fajri, S.AB., M.M. Disusun oleh : Abiyasa MSDM INTERNASIONAL (Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia) Dosen : Drs. Heru Susilo, M.A Detha Alfrian Fajri, S.AB., M.M Disusun oleh : Abiyasa 145030801111002

Lebih terperinci

Berbagai macam bentuk penetrasi pasar luar negeri: Ekspor Lisensi Waralaba Perusahaan multinasional Perusahaan global BAB 12.

Berbagai macam bentuk penetrasi pasar luar negeri: Ekspor Lisensi Waralaba Perusahaan multinasional Perusahaan global BAB 12. Peran MSDM dalam bisnis internasional Perbedaan antar negara yang mempengaruhi praktek MSDM Proses penugasan internasional yang efektif Pendekatan dalam penyediaan staf global Pemahaman tiga fase dalam

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. (Mondy 2008) Tujuan manajemen

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MSDM INTERNASIONAL. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Kelompok 12 Manajemen Sumber Daya Manusia Kelas A

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MSDM INTERNASIONAL. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Kelompok 12 Manajemen Sumber Daya Manusia Kelas A MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MSDM INTERNASIONAL Makalah Untuk Memenuhi Tugas Kelompok 12 Manajemen Sumber Daya Manusia Kelas A Disusun oleh: Astrie Novianti Situmorang 135030400111042 Muhammad Bramantyo

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Jabatan

Analisis dan Desain Jabatan MSDM Materi 2 Analisis dan Desain http://deden08m.com 1 APA YANG DIMAKSUD DENGAN ANALISIS JABATAN? Analisis adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar diperoleh

Lebih terperinci

MANAJEMEN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL Kerja Yang Secara Mental Menantang Ganjaran Yang Pantas Kondisi Kerja Yang Mendukung Rekan Kerja Yang Mend

MANAJEMEN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL Kerja Yang Secara Mental Menantang Ganjaran Yang Pantas Kondisi Kerja Yang Mendukung Rekan Kerja Yang Mend MSDM dalam era globalisasi Pertemuan ke - 15 MANAJEMEN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL Kerja Yang Secara Mental Menantang Ganjaran Yang Pantas Kondisi Kerja Yang Mendukung Rekan Kerja Yang Mendukung

Lebih terperinci

MAKALAH INDIVIDUAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. TENTANG MANAJEMEN SDM GLOBAL: KEBERAGAMAN SDM YAMAHA MOTOR Co. Ltd

MAKALAH INDIVIDUAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. TENTANG MANAJEMEN SDM GLOBAL: KEBERAGAMAN SDM YAMAHA MOTOR Co. Ltd MAKALAH INDIVIDUAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TENTANG MANAJEMEN SDM GLOBAL: KEBERAGAMAN SDM YAMAHA MOTOR Co. Ltd OLEH : EDY LUKMAN SISWANTO 3122146 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis internasional

Lebih terperinci

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM Materi 1 Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia http://deden08m.com 1 Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan

Lebih terperinci

Manajemen SDM. 1 st Week

Manajemen SDM. 1 st Week Manajemen SDM 1 st Week DEFINISI Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan,memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan,

Lebih terperinci

Bab 13 PENGATURAN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL. (Bagian Kedua)

Bab 13 PENGATURAN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL. (Bagian Kedua) Bab 13 PENGATURAN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Bagian Kedua) A. Pendahuluan Saat Kodak membuka perusahaan cabang di Cina, Kodak membawa manajer dari barat yang unggul dalam aspek teknis pekerjaan

Lebih terperinci

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK Kinerja organisasional dapat

Lebih terperinci

MSDM Materi 14 Audit SDM

MSDM Materi 14 Audit SDM MSDM Materi 14 Audit SDM http://deden08m.com 1 Lingkup Audit SDM Audit SDM adalah proses evaluasi atas berbagai aktivitas manajemen SDM yang bertujuan memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit SDM

Lebih terperinci

MSDM Materi 14. Audit SDM. 1

MSDM Materi 14. Audit SDM.  1 MSDM Materi 14 Audit SDM http://deden08m.com 1 Lingkup Audit SDM Audit SDM adalah proses evaluasi atas berbagai aktivitas manajemen SDM yang bertujuan memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit SDM

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan

MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan http://deden08m.com 1 APAYANG DIMAKSUD DENGAN ANALISISJABATAN? Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi

Lebih terperinci

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

Bisnis Internasional. Pengaturan SDM pada Perusahaan Multinasional (MNC) Andi Youna Bachtiar, M.Ikom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Bisnis Internasional. Pengaturan SDM pada Perusahaan Multinasional (MNC) Andi Youna Bachtiar, M.Ikom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi Bisnis Internasional Modul ke: Pengaturan SDM pada Perusahaan Multinasional (MNC) Fakultas FEB Andi Youna Bachtiar, M.Ikom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pengaturan SDM pada Perusahaan Multinasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perspektif. Banyak perusahaan lokal, nasional dan domestik

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perspektif. Banyak perusahaan lokal, nasional dan domestik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha akhir-akhir ini semakin bertambah kompleks, baik yang berhubungan dengan persaingan, kelangsungan hidup maupun alokasi sumber-sumber

Lebih terperinci

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET, REKRUITMEN SDM Oleh: Mochamad Biodi (135030200111047) Agum Sulistio (135030200111057) Fitra Dwi Rahmadani (135030207111022) Erwin Sri Rahayu (135030207111048) ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. (Mondy 2008) Tujuan manajemen

Lebih terperinci

PERENCANAAN SDM. Imam Gunawan

PERENCANAAN SDM. Imam Gunawan PERENCANAAN SDM Imam Gunawan Perencanaan SDM adalah proses sistematis untuk meramalkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) SDM di masa depan. Tujuan perencanaan SDM adalah menentukan jumlah SDM

Lebih terperinci

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM Materi1 Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia http://deden08m.com 1 Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individuuntuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia Analisis dan Desain Jabatan Manajemen Sumber Daya Manusia Apa yang dimaksud dgn Analisis Jabatan? Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengembang otomotif terbesar di ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengembang otomotif terbesar di ASEAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP Indonesia merupakan salah satu pengembang otomotif terbesar di ASEAN setelah Thailand. Frost & Sullivan memprediksi Indonesia akan menjadi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA EKM 202

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA EKM 202 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA EKM 202 Oleh : DR. HARIF AMALI RIVAI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERISTAS ANDALAS RENCANA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

I. PENDAHULUAN. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan itu sedang dan akan selalu terjadi, seperti globalisasi yang dicirikan antara lain dengan selalu munculnya produk baru, pasar-pasar baru, pola pikir baru, ajang

Lebih terperinci

Strategic Human Resource Management

Strategic Human Resource Management Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi perusahaan yang sadar akan pentingnya pengelolaan SDM ini, tentu memiliki langkah langkah

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF Disusun Oleh : Muhamad Wahyudin 125030207111110 Johanes Hartawan Silalahi 125030207111101 Arrahman 125030207111044 JURUSAN

Lebih terperinci

MSDM. By Farlianto. /

MSDM. By Farlianto. / MSDM By Farlianto MSDM: Sebuah Perspektif Setiap organisasi punya tujuan! Tujuan diraih dgn mendayagunakan sumber daya yg ada Finansial, Fisik, Manusia, Teknologi & Sistem MSDM Departemen sdm Semua aktivitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan - permasalahan atau prosedur - prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan - permasalahan atau prosedur - prosedur yang BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan - permasalahan

Lebih terperinci

MSDM Materi 4 Rekrutmen

MSDM Materi 4 Rekrutmen MSDM Materi 4 Rekrutmen 1 Definisi Rekrutmen (Werther & Davis 1996) Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Proses rekrutmen dimulai dari pencarian

Lebih terperinci

Rekrutmen. 1

Rekrutmen.  1 MSDM Materi 4 Rekrutmen 1 Definisi Rekrutmen (Werther & Davis 1996) Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Proses rekrutmen dimulai dari pencarian

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6: PERSIAPAN SDM MENGANTISIPASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS

PERTEMUAN 6: PERSIAPAN SDM MENGANTISIPASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS PERTEMUAN 6: PERSIAPAN SDM MENGANTISIPASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1 Menjelaskan era globalisasi dalam persaingan bisnis abad XXI 1.2 Menjelaskan karakteristik lingkungan bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

Lebih terperinci

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT 1 REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH : RINI ANGGRAENI BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 2 BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Perubahan yang begitu dinamis pada dunia industri dan organisasi termasuk. di dalamnya inovasi dalarn bidang teknologi dan ketenagakerjaan, menuntut

Perubahan yang begitu dinamis pada dunia industri dan organisasi termasuk. di dalamnya inovasi dalarn bidang teknologi dan ketenagakerjaan, menuntut BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan yang begitu dinamis pada dunia industri dan organisasi termasuk di dalamnya inovasi dalarn bidang teknologi dan ketenagakerjaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini bisnis global dapat memberikan potensi yang besar bagi perusahaan yang menjalankannya. Terdapat beberapa alasan mengapa suatu negara berbisnis

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP- 20/MEN/III/2004 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Hasil Analisis Budaya perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil analisis mengenai budaya perusahaan yang

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI S1 SI 2G ABSTRAK

LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI S1 SI 2G ABSTRAK LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI 10.12.4881 S1 SI 2G ABSTRAK Tujuan dari bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari usaha yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari

Lebih terperinci

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE?

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? PENILAIAN KINERJA APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang semakin tajam, yang diakibatkan oleh globalisasi dan deregulasi, yang dipercepat oleh perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan keadaan global yang sangat cepat dan dinamis saat ini berimbas terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung mengalami pertumbuhan yang melambat,

Lebih terperinci

Bab 9: PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN. Hak cipta 2005 South-Western. Semua hak dilindungi undangundang.

Bab 9: PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN. Hak cipta 2005 South-Western. Semua hak dilindungi undangundang. Bab 9: PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Western. Semua hak dilindungi undangundang. Pengembangan dan pelatihan Pengembangan dan pelatihan Mewakili investasi berkelanjutan dalam karyawan & menyadari karyawan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Budaya Organisasi Organisasi telah ada sejak ratusan tahun lalu dimuka bumi, tidak ada literatur yang secara jelas menjelaskan asal muasal terjadinya organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis;

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Beban sks : Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) : IAB4217 : 3 sks (1) Minggu ke (2) Materi Pembelajaran 1 Peran

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD Didien Suhardini dan Citra Kurniawan Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah

BAB I PENDAHULUAN. Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah persaingan ekonomi dan teknologi untuk menjadi yang terbaik. Hal ini terutama terlihat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membekali perusahaan dengan pengetahuan dalam rangka memenangkan

I. PENDAHULUAN. membekali perusahaan dengan pengetahuan dalam rangka memenangkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diperkenalkan pada tahun 1990-an, organisasi pembelajaran berperan membekali perusahaan dengan pengetahuan dalam rangka memenangkan persaingan. Organisasi pembelajaran

Lebih terperinci

Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia

Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia A. Faktor rencana strategik dan rencana operasional. 1. Apa visi dan misi 2. Tantangan apa yang dihadapi perusahaan yang akan mempengaruhi visi dan misi

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI

BABII LANDASAN TEORI BABII LANDASAN TEORI 1.1 Perkembangan Bisnis Persaingan adalah satu kata penting di dalam menjalankan perusahaan pada saat ini. Hal ini ditunjang dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan itu sedang dan akan selalu terjadi, seperti globalisasi yang dicirikan antara lain dengan selalu munculnya produk baru, pasar-pasar baru, pola pikir baru, ajang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin meruncing dan semakin ketat. Perusahaan-perusahaan harus bisa mempertahankan kesejahteraan

Lebih terperinci

Perilaku Individu dan Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional

Perilaku Individu dan Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional Perilaku Individu dan Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com

Lebih terperinci

FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2

FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2 FENOMENA MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) 1 Oleh: Dra. Sri Mulyani 2 A. Pendahuluan Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju

Lebih terperinci

Manajemen SDM 7 Februari 2011

Manajemen SDM 7 Februari 2011 Program Sarjana Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Manajemen SDM 7 Februari 2011 Tantangan Manajemen SDM 1 Pokok Bahasan Latar Belakang Tantangan Eksternal MSDM Kualifikasi Tenaga Kerja Perkembangan

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN ASUMSI-ASUMSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG PENDIDIKAN Indonesia berhadapan dengan persaingan global, membutuhkan SDM berkualitas Upaya peningkatan kualitas SDM yang paling efektif adalah melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI PENGERTIAN Budaya Organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi/perusahaan. Budaya Organisasi adalah seperangkat nilai-nilai pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat B a b I P e n d a h u l u a n 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini sudah semakin berkembang khususnya pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan

I. PENDAHULUAN. Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan berskala nasional maupun multinasional. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis atau perusahaan dan industri, tergantung pada. investasi dan asset yang dimilikinya. Para pelaku bisnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis atau perusahaan dan industri, tergantung pada. investasi dan asset yang dimilikinya. Para pelaku bisnis tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di jaman globalisasi ini atau bahkan di masa lalu banyak pelaku bisnis yang berpandangan bahwa suksesnya sebuah organisasi bisnis atau perusahaan dan industri, tergantung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. PT Semen Indonesia pertama diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. PT Semen Indonesia pertama diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Semen Indonesia pertama diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun, dan di tahun

Lebih terperinci

JOB ANALYSIS. Imam Gunawan

JOB ANALYSIS. Imam Gunawan JOB ANALYSIS Imam Gunawan ANALISIS PEKERJAAN Proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktifitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifiasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktifitas tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. kuliner skala UKM. Setelah dilakukan analisis pada bab empat, dapat diperoleh

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. kuliner skala UKM. Setelah dilakukan analisis pada bab empat, dapat diperoleh BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi bisnis, strategi SDM dan melihat keterkaitan antara strategi bisnis dan strategi SDM

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 3

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 3 GBPP ST-RK-1.00-014-003/R- GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 3 Berlaku mulai: Gasal/2010 JUDUL MATA KULIAH : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan yang ketat di dalamnya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar

Lebih terperinci

Persaingan Global Profesi Pustakawan dalam Era MEA

Persaingan Global Profesi Pustakawan dalam Era MEA Persaingan Global Profesi Pustakawan dalam Era MEA Dr. Agus Rusmana, M.A. (Program Studi Ilmu Perpustakaan Fikom Universitas Padjadjaran Bandung) Email: a.rusmana@unpad.ac.id Orientasi Pustakawan Indonesia

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 42 ayat (1) Undang-undang Nomor 13

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

SELEKSI TENAGA PENJUALAN

SELEKSI TENAGA PENJUALAN SALESMANSHIP Modul ke: 09Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUALAN Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi REKRUITMENT SELEKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah Sumber Daya Manusia saat ini sangat kompleks karena

BAB I PENDAHULUAN. Masalah Sumber Daya Manusia saat ini sangat kompleks karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah Sumber Daya Manusia saat ini sangat kompleks karena adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dan adanya pertumbuhan persaingan. Tantangan utamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha ritel modern merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman terkoreksi (http://ekonomi.inilah.com). Pertumbuhan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman terkoreksi (http://ekonomi.inilah.com). Pertumbuhan terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan, industri makanan dan minuman mengalami perkembangan yang signifikan di Indonesia. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi)

Lebih terperinci

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 29 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian 6 SDM INTERNASIONAL

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 29 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian 6 SDM INTERNASIONAL BAHAN AJAR M S D M Oleh Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 29 November 2017 Bagian 6 SDM INTERNASIONAL A. Pendahuluan 1. Penanggulangan Masalah SDM Internasional 2. Masalah Keragaman Gugus Kerja 3. Kesadaran

Lebih terperinci

ARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

ARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL MATERI 1 ARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL by Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. http://www.deden08m.com 1 Maximazing Profit Introduction Tujuan Perusahaan Optimizing shareholders wealth Optimizing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si PENGANTAR BISNIS SHINTA RAHMANI, SE., M.Si Email : bushinta.umb@gmail.com KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 64 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan kehidupan lingkungan bisnis. Pada era informasi, lingkungan internal dan eksternal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun gobal saat ini, akan membawa dampak terhadap kegiatan organisasi, baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Development) di dalam perusahaan merupakan hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

Lebih terperinci