Bab 13 PENGATURAN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL. (Bagian Kedua)
|
|
- Sudirman Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 13 PENGATURAN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Bagian Kedua) A. Pendahuluan Saat Kodak membuka perusahaan cabang di Cina, Kodak membawa manajer dari barat yang unggul dalam aspek teknis pekerjaan mereka untuk mengoperasikan perusahaan di sana. Namun mereka gagal karena mereka tidak mengerti kebudayaan negara tersebut. Yang lebih buruk dari mengirim orang barat adalah mengirim seseorang yang mengerti bahasa Cina namun tidak mengerti nilai-nilai Cina, menurut Kay Kutt, direktur pelaksana Cendant Intercultural Assignment Services divisi Asia Pasifik. B. Sumber-sumber Manajer Global 1. Negara Asal Kebanyakan perusahaan internasional memberdayakan penduduk negaranya, yang disebut warga negara asal (home country nationals atau parent country nationals) pada banyak posisi manajemen di luar negeri dan posisi taktis. Negara tempat kantor pusat suatu perusahaan internasional berada disebut negara asal. Banyak ekspatriat seperti ini mencoba beradaptasi, mempelajari bahasanya, dan berusaha diterima oleh negara tujuan. Memang penduduk negara tujuan bisa beradaptasi bagi perusahaan, tetapi kantor pusat perusahaan internasional biasanya membutuhkan dan menginginkan warga negara asalnya untuk duduk pada jajaran eksekutif atau posisi penting lainnya dengan alasan-alasan: Tidak tersedianya warga negara tujuan yang cocok untuk pekerjaan manajemen. Kantor pusat akan mengirim orang-orangnya untuk melaksanakan pengelolaan sampai tenaga kerja lokal yang cocok ditemukan dan dilatih. [Deva P. Setiawan, ST., MM.] 13 1
2 Usaha pelatihan bagi pekerja di kantor pusat untuk memperluas pengalaman mereka sebagai persiapan untuk menjadi manajer yang lebih tinggi di kantor pusat. Sebagai perwakilan dari kantor pusat. Banyak perusahaan internasional yang punya kebijakan untuk memprioritas pekerja dari warga negara tujuan untuk sebagian besar posisi, tetap menginginkan setidaknya satu manajer dari negara asal pada anak perusahaan asingnya itu. 2. Negara Tujuan Ketika warga negara tujuan (atau warga negara tuan rumah host country nationals) dipekerjakan, tidak ada masalah akibat tidak mengenal kebiasaan, kebudayaan, dan bahasa lokal. Biaya awal mempekerjakan mereka biasanya lebih rendah ketimbang biaya untuk mempekerjakan warga negara asal, walaupun perusahaan perlu mempertimbangkan biaya pelatihan. Anak perusahaan yang mempekerjakan warga negara tujuan sebagai manajer puncak dapat membuat anak perusahaan itu kurang terlihat seperti perusahaan asing. Beberapa negara menuntut banyak posisi dan keahlian yang harus diberikan untuk orang-orang lokal. Jika perusahaan asing tidak berhasil mempekerjakan pribumi dalam jumlah yang cukup, perusahaan tersebut menghadapi kesulitan untuk mendapat ijin masuk lagi bagi karyawan asing dan ijin-ijin lainnya. Malaysia mengancam untuk menarik kembali ijin operasi perusahaan-perusahaan asing yang gagal mempekerjakan bumiputra (orang asli Malaysia) untuk posisi yang cukup tinggi dalam jumlah yang cukup memuaskan. Kerugian mempekerjakan manajer lokal adalah mereka terkadang tidak cukup mengenal kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek di negara asal perusahaan internasional itu. Perbedaan mengenai sikap dan nilai-nilai tersebut dapat menyebabkan manajer lokal bersikap mengejutkan atau tidakmenyenangkan bagi kantor pusat. Selain itu, manajer lokal mungkin menolak promosi yang akan menyebabkan mereka harus meninggalkan negaranya [Deva P. Setiawan, ST., MM.] 13 2
3 untuk bekerja di kantor pusat atau anak perusahaan di negara lain karena alasan ikatan keluarga yang kuat atau kecintaan budaya. Masalah lainnya, perusahaan asing yang mempekerjakan dan telah melatih orang lokal menghadapi masalah orang-orang terbaik mereka itu dibajak oleh perusahaan-perusahaan lokal atau anak perusahaan internasional lainnya. Konflik loyalitas pada negara tujuan dengan pada perusahaan bisa terjadi. Contohnya, warga negara tujuan dapat lebih memilih membeli dari pemasok lokal walaupun produk impor mungkin lebih murah atau kualitas lebih baik Manajer lokal juga mungkin melawan permintaan kantor pusat untuk melakukan transfer pricing yang rendah guna mengurangi utang pajak kepada pemerintah negara tujuan. 3. Negara Ketiga Kerugian yang ditemukan ketika perusahaan mempekerjakan pekerja dari negara asal atau negara tujuan kadang kala dapat dihindari dengan mengirim warga negara ketiga (third country nationals) untuk mengisi posisi manajemen. Skala gaji bagi warga negara ketiga bisa saja lebih tinggi daripada yang dibayarkan biasanya, walaupun mereka berasal dari negara dengan skala gaji yang lebih rendah. Banyak perusahaan multinasional yang memberikan status internasional secara setara bagi warga negara asal maupun warga negara ketiga. Model Penyusunan Staf Kebanyakan perusahaan internasional mengembangkan suatu strategi sistematik untuk memilih antara warga negara asal, tujuan atau ketiga. Beberapa perusahaan mengandalkan ethnocentric staffing model. Mereka mengutamakan menggunakan warga negara asal untuk posisi staf tingkat atas. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa perspektif kantor pusat harus lebih diutamakan dari pada perspektif lokal dan bahwa ekspatriat [Deva P. Setiawan, ST., MM.] 13 3
4 dari negara asal akan lebih efektif dalam mewakili pandangan kantor pusat untuk operasi di negara asing. Perusahaan internasional lainnya menganut polycentric staffing model. Perusahaan yang menggunakan model ini menekankan penggunaan warga negara tujuan karena percaya bahwa warga negara tujuan memahami pasar lokal paling baik. Cara pandang geocentric staffing model adalah cara merekrut dan mempromosikan pekerja berdasarkan kemampuan dan pengalaman tanpa mempertimbangkan ras atau kewarganegaraan; meletakkan warga negara asal, tujuan dan ketiga pada kedudukan yang setara. Perusahaan dengan model ini berusaha mendapat orang terbaik yang tersedia, tidak perduli dari mana dia berasal. C. Jenis-Jenis Ekspatriat Terdapat tipe-tipe ekspatriat yang berbeda: Tradisional expatriate: tua dan berpengalaman, dipilih karena keahlian manajerial atau teknikal dia untuk jangka waktu satu sampai lima tahun. International cadres: individu-individu yang pindah dari satu tugas luar negeri ke tugas luar negeri lainnya, jarang kembali ke negara asalnya. Permanent expatriate: individu yang tinggal untuk penugasan luar negeri untuk jangka waktu yang panjang atau bahkan permanen. Young, inexperienced expatriate: individu muda yang belum berpengalaman dikirim biasanya untuk jangka waktu enam bulan hingga lima tahun, umumnya mengikuti aturan perekrutan lokal. Temporaries expatriate: individu yang mendapat penugasan luar negeri yang singkat, sampai dengan satu tahun. Expatriate trainee: individu yang mendapat penugasan luar negeri untuk tujuan pelatihan, sebagai bagian pelatihan memasuki perusahaan multinasional. Virtual expatriate: individu yang mengambil penugasan luar negeri tanpa relokasi fisik. Cirinya, dia merupakan penumpang pesawat terbang yang [Deva P. Setiawan, ST., MM.] 13 4
5 rutin dan banyak menggunakan videoconference dan telekomunikasi untuk tetap berhubungan dengan wilayah penugasan. Ada tiga set keterampilan yang harus dimiliki ekspatriat untuk sukses: 1. Personal skills: memfasilitasi mental dan emosi agar dalam keadaan baik, misalnya: orientasi stres, penguatan, substitusi, pergerakan fisik, kemampuan teknikal, dealing dengan orang lain, isolasi, ekspektasi yang realistik. 2. People skills: misalnya, kemampuan relational, keinginan berkomunikasi, komunikasi non-verbal, menghargai orang lain, empati pada orang lain. 3. Perception skills: proses kognitif yang membantu eksekutif memahami perilaku orang lain. Ini termasuk atribusi yang fleksibel dan lapangdada, mempunyai pikiran yang terbuka (open-minded) dan bukan yang suka menghakimi. D. Kompensasi Ekspatriat Menyusun rancangan kompensasi yang adil dan konsisten namun tidak berlebihan bagi eksekutif luar negeri merupakan tugas yang kompleks. Kebanyakan perusahaan multinasional dari AS menggunakan skema pembayaran gaji pokok yang setara dengan yang dibayarkan kepada rekan dalam negeri dan menambahkan berbagai macam uang saku dan bonus. 1. Gaji 2. Uang Saku (allowances): pembayaran untuk kompensasi ekspatriat atas biaya ekstra yang dikeluarkan untuk hidup dengan baik di luar negeri seperti hidup mereka di negara asal. 2.1 Uang Saku Tempat Tinggal: dirancang agar eksekutif dapat tinggal di rumah yang minimal sama baiknya dengan yang ia miliki di negara asal; umumnya perusahaan akan membayar semua biaya sewa. [Deva P. Setiawan, ST., MM.] 13 5
6 2.2 Uang Saku Biaya Hidup: didasarkan pada perbedaan harga yang dibayarkan untuk makanan, kebutuhan, transportasi, hiburan, pakaian, jasa perseorangan, biaya kesehatan di luar negeri dibandingkan harga untuk hal-hal tersebut di kota kantor pusat. 2.3 Uang Saku Perbedaan Pajak: perusahaan mengganti perbedaan pajak ketika pajak negara tujuan lebih tinggi daripada pajak yang akan dibayar ekspatriat untuk tingkat konsumsi yang sama di negara asal. Tetapi, beberapa negara seperti AS menganggap uang saku ini sebagai tambahan pendapatan yang harus dikenai pajak. 2.4 Uang Saku Pendidikan: agar anak-anak ekspatriat menerima pendidikan yang setidaknya setara dengan yang akan mereka terima di negara asal; banyak ekspatriat yang menginginkan anaknya diajar dengan menggunakan bahasa ibu mereka. Perusahaan internasional membayarkan biaya sekolah atau bila terdapat cukup banyak anakanak ekspatriat, perusahaan menyelenggarakan sekolah sendiri. 2.5 Uang Saku Perpindahan dan Orientasi: perusahaan membayar seluruh biaya pindah pekerja mereka ke luar negeri. Biaya ini meliputi biaya memindahkan keluarga, memindahkan barang rumah tangga, dan mengurus pengeluaran keluarga ketika tinggal di satu hotel sampai barang rumah tangga itu tiba. Karena itu, pengiriman barangbarang rumah tangga lewat udara akan lebih murah bagi perusahaan dibandingkan dengan pengiriman lewat laut karena pengurangan biaya hotel memberikan kompensasi untuk ini. Selain itu, semakin cepat pekerja pindah ke dalam rumah, semakin meningkat moralnya. Perusahaan juga membayar orientasi bagi pekerja dan keluarganya. Perusahaan seringkali membayar untuk bimbingan bahasa, dan membimbing keluarga untuk memahami seluk-beluk kehidupan [Deva P. Setiawan, ST., MM.] 13 6
7 sehari-hari, seperti berbelanja, merekrut pembantu rumah tangga, dan mengirim anak-anak ke sekolah. 3. Bonus (premium): dibayarkan perusahaan kepada ekspatriatnya karena mungkin ekspatriat dan keluarganya mengalami kesulitan, ketidaknyamanan, dan melakukan banyak pengorbanan selama tinggal dan bekerja di luar negeri. Bonus mencakup premium luar negeri, pembayaran pemutusan kontrak, dan ganti biaya pulang ke negara asal. 3.1 Premium Luar Negeri: biasanya dihitung sebagai persentase dari gaji pokoknya (10-25 persen). Jika kondisi hidup di luar negeri itu sangat tidak baik, maka perusahaan akan membayar premium luar negeri yang lebih banyak untuk ekspatriat di negara-negara demikian. 3.2 Pembayaran Pemutusan Kontrak: pembayaran ini dibuat sebagai perangsang bagi pekerja untuk tetap pada posisinya untuk tugas tertentu dan bekerja selama jangka waktu yang ditentukan dalam kontrak luar negeri mereka. Pembayaran ini dilakukan pada akhir masa kontrak hanya jika pekerja telah menyelesaikannya dengan baik. 3.3 Penggantian Biaya Pulang ke Negara Asal: perusahaan internasional memberikan biaya perjalanan pulang-pergi secara periodik bagi ekspatriat dan keluarganya untuk kembali ke negara asal. Alasan pertama, perusahaan tidak ingin pekerja dan keluarganya kehilangan kontak dengan negara asal dan kebudayaannya. Alasan kedua, perusahaan ingin pekerjanya mengunjungi kantor pusat perusahaan setidaknya beberapa hari untuk memperbaharui hubungan dengan personal-personal di kantor pusat dan mengetahui hal-hal terbaru mengenai kebijakan dan praktek perusahaan. [Deva P. Setiawan, ST., MM.] 13 7
8 Rumitnya Paket Kompensasi Paket kompensasi ini kadang-kadang tambahannya bisa mencapai 50 persen atau lebih dari gaji pokok. Semua uang saku dan bonus biasanya dibayarkan dalam mata uang negara tujuan antara 65 sampai 75 persen, sementara sisanya dalam mata uang negara asal dan disimpan di bank yang diinginkan oleh pekerja. Ini dilakukan untuk mengurangi bagian lokal dari gajinya, sehingga menurunkan pajak penghasilan di negara tujuan. Berapa persenkah yang paling cocok? Karena kompensasi ini melibatkan mata uang lokal dan mata uang asal ataupun menggunakan dolar AS, berapa kurs tukar yang harus dipakai? Terlebih lagi jika kurs mata uang itu memang biasanya overvalued, bisa muncul ketidakpuasan antara perusahaan dan pekerja mengenai kurs tukar yang dipakai. Kompensasi rancangan kepemilikan saham ditawarkan beberapa perusahaan AS untuk memberi kesempatan kepada pekerja untuk membeli saham perusahaan itu dengan harga yang relatif rendah. Program ini dirancang untuk meningkatkan loyalitas dan produktivitas pekerja. Tetapi program seperti ini bisa menjadi masalah di negara-negara tertentu karena benturan dengan peraturan pemerintah terutama karena undang-undang yang melarang atau membatasi kepemilikan saham asing. Selain itu, ada juga beragam fasilitas dinas, misalnya mobil berikut sopir, rancangan pensiun, pembayaran pensiun, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, rumah atau apartemen perusahaan, kepemimpinan pada sebuah anak perusahaan asing, perjalanan liburan untuk seminar, keanggotaan klub, dana tersembunyi (beberapa mungkin ilegal, tetapi ada beberapa perusahaan yang memberikannya). [Deva P. Setiawan, ST., MM.] 13 8
Berbagai macam bentuk penetrasi pasar luar negeri: Ekspor Lisensi Waralaba Perusahaan multinasional Perusahaan global BAB 12.
Peran MSDM dalam bisnis internasional Perbedaan antar negara yang mempengaruhi praktek MSDM Proses penugasan internasional yang efektif Pendekatan dalam penyediaan staf global Pemahaman tiga fase dalam
Lebih terperinciMANAJEMEN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL Kerja Yang Secara Mental Menantang Ganjaran Yang Pantas Kondisi Kerja Yang Mendukung Rekan Kerja Yang Mend
MSDM dalam era globalisasi Pertemuan ke - 15 MANAJEMEN SDM PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL Kerja Yang Secara Mental Menantang Ganjaran Yang Pantas Kondisi Kerja Yang Mendukung Rekan Kerja Yang Mendukung
Lebih terperinciMAKALAH INDIVIDUAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. TENTANG MANAJEMEN SDM GLOBAL: KEBERAGAMAN SDM YAMAHA MOTOR Co. Ltd
MAKALAH INDIVIDUAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TENTANG MANAJEMEN SDM GLOBAL: KEBERAGAMAN SDM YAMAHA MOTOR Co. Ltd OLEH : EDY LUKMAN SISWANTO 3122146 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis internasional
Lebih terperinciMSDM INTERNASIONAL. Dosen : Drs. Heru Susilo, M.A. Detha Alfrian Fajri, S.AB., M.M. Disusun oleh : Abiyasa
MSDM INTERNASIONAL (Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia) Dosen : Drs. Heru Susilo, M.A Detha Alfrian Fajri, S.AB., M.M Disusun oleh : Abiyasa 145030801111002
Lebih terperinciREPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)
PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA LAMPIRAN/SC1 REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS Komitmen Jadwal Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 LAOS- Jadwal Komitmen Spesifik Moda
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA KAMBOJA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Pola
Lebih terperinciMateri 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia
Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan
Lebih terperinciOrientasi dan Penempatan. Manajemen Sumber Daya Manusia
Orientasi dan Penempatan Manajemen Sumber Daya Manusia Format dan Kegunaan Dasar Orientasi (Mondy 2008) Format orientasi bersifat unik untuk setiap perusahaan. Namun beberapa kegunaan dasar diuraikan sebagai
Lebih terperinciOrientasi dan Penempatan
MSDM Handout 6 Orientasi dan Penempatan Disusun oleh: M.Kurniawan.DP Definisi Orientasi Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA THAILAND JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS I. KOMITMEN
Lebih terperinciKEKUATAN TENAGA KERJA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TINGKAT GLOBAL. Bisnis Internasional >> Raswan Udjang
KEKUATAN TENAGA KERJA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TINGKAT GLOBAL Bisnis Internasional >> Raswan Udjang PEMBAHASAN Kekuatan (kelemahan) tenaga kerja Kualitas,kuantitas,komposisi Masalah yang mungkin
Lebih terperinciSurat Perjanjian Kerja Sama Terkait Program Pemagangan Keterampilan Orang Asing (Contoh)
(Tipe Pengawasan Asosiasi) Surat Perjanjian Kerja Sama Terkait Program Pemagangan Keterampilan Orang Asing (Contoh). dari negara. (selanjutnya disebut Lembaga Pengirim) dan. dari negara Jepang (selanjutnya
Lebih terperinciMANAJEMEN SDM INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL
MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM BISNIS INTERNASIONAL Fungsi-fungsi pokok MSDM (Fungsi Manajemen) a. Fungsi Perencanaan Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan
Lebih terperinciMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MSDM INTERNASIONAL. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Kelompok 12 Manajemen Sumber Daya Manusia Kelas A
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MSDM INTERNASIONAL Makalah Untuk Memenuhi Tugas Kelompok 12 Manajemen Sumber Daya Manusia Kelas A Disusun oleh: Astrie Novianti Situmorang 135030400111042 Muhammad Bramantyo
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi di CARLogistik termasuk kategori kompleks. Berdasarkan hasil analisis dan observasi data yang peneliti lakukan, diperoleh kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu. sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian global yang menjelang di depan mata didukung kemajuan teknologi yang demikian pesat, semakin mendorong seleksi alamiah mengarah kepada yang lebih
Lebih terperinciPemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen
Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen BAB 4. PERENCANAAN SDM & PROSES REKRUTMEN 2 1 Kegagalan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada suatu organisasi sangat diperlukan aturan dan hukum serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada suatu organisasi sangat diperlukan aturan dan hukum serta penghargaan dimana penghargaan dalam suatu organisasi itu penting karena kita memang menghargai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini negara kita dihadapkan pada kemajuan zaman yang begitu pesat. Pembangunan disegala bidang mengakibatkan kehidupan masyarakat semakin modern, jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat
BAB I PENDAHULUAN Sebuah penelitian berawal dari adanya fenomena dalam perusahaan yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat dalam latar belakang penelitian
Lebih terperinciEnterprise and Global Management of Information Technology (Summary)
Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Bagian 1. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis adalah Teknologi
Lebih terperinciMSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan
MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan http://deden08m.com 1 Definisi Orientasi Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan,
Lebih terperinciOrientasi dan Penempatan
MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan http://deden08m.com 1 Definisi Orientasi Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan,
Lebih terperinciPENGERTIAN Orientasi Orientasi membantu para karyawan baru menyesuaikan diri
ORIENTASI KARYAWAN PENGERTIAN Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja (Mondy 2008).
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA
PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan manfaat bagi lingkungan internal dan eksternal. Dalam menjalankan setiap aktivitasnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer atau seorang pimpinan sudah seharusnya lebih mengutamakan keberadaan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA (SISDM)
DATA BASE SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA (SISDM) Pertemuan 5 Semua perusahaan besar memiliki fungsi sumber daya manusia yang menangani banyak proses khusus yang berhubungan dengan personil perusahaan.
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL
ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA
Lebih terperinciMateri 10 Mengelola Sumber Daya Manusia & Hubungan Tenaga Kerja. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.
Materi 10 Mengelola Sumber Daya Manusia & Hubungan Tenaga Kerja by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Manajemen Sumber Daya Manusia Serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan pada usaha untuk menarik,
Lebih terperinciMateri Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan
M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia 2.1.1. Manajemen Sumberdaya Manusia Penilaian kualitas terhadap sumberdaya manusia dimaksudkan agar menjadi sumberdaya manusia yang professional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan
Lebih terperinciKompensasi Finansial Langsung
MSDM Materi 10 Kompensasi Finansial Langsung http://deden08m.com 1 Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka.
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik buruknya kinerja keuangan. Untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan termasuk salah satu organisasi yang memiliki tujuan utama yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan dapat dilihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
Broadband Solution Introducing Teleworking PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI June 1, 2016 Authored by: Deantari Aji Broadband Solution Introducing Teleworking Link-State Operation 6.1.1.1 Teleworking bekerja
Lebih terperinci1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini ekspansi bisnis Internasional terus meningkat maka jumlah tenaga kerja Internasional yang bekerja di luar negeri pun juga semakin bertambah. Pasar
Lebih terperinciPengembangan Karir. Pengembangan Karir.
Pengembangan Karir. 1. Pengembangan Karir. Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Lebih terperinciTUGAS MANAJEMEN LINTAS BUDAYA
TUGAS MANAJEMEN LINTAS BUDAYA Kelompok IV 1. Haritsya Khulud 105030300111047 2. Ragil Yuda 1050303001110 3. Wigih Sarono 105030300111063 4. Muhammad Dhyahulhaq 1050303001110 FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciKode Etik Pemasok. Pendahuluan
KODE ETIK PEMASOK Kode Etik Pemasok Pendahuluan Sebagai peritel busana internasional yang terkemuka dan berkembang, Primark berkomitmen untuk membeli produk berkualitas tinggi dari berbagai negara dengan
Lebih terperinciSEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN
SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN Pertemuan Tingkat Tinggi Tentang Kewirausahaan akan menyoroti peran penting yang dapat dimainkan kewirausahaan dalam memperluas kesempatan
Lebih terperinciHANDOUT 3, 4 5 : BISNIS KATERING : RUANG LINGKUP BISNIS
5 HANDOUT Pertemuan Ke: 3, 4 dan 5 Mata Kuliah : BISNIS KATERING Pokok Materi : RUANG LINGKUP BISNIS 1. Lingkungan Bisnis 2. Jenis-jenis Bisnis Katering 3. Bentuk Badan Usaha Bisnis Katering 4. Etika Bisnis
Lebih terperinciKERENTANAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN
KERENTANAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN oleh: Farida Sondakh dan Tita Naovalitha Juli, 2003 KERENTANAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN: oleh Farida Sondakh dan Tita Naovalitha Jakarta, Juli 2003 Paper prepared for World
Lebih terperinciPenempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia semakin memasuki era globalisasi, dimana teknologi dan informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara di dunia ini melakukan perdagangan antar bangsa atau yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan baik barang maupun
Lebih terperinciKINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL
KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL Kinerja Karyawan Individual Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja individual karyawan antara lain kemampuannya,usaha yang dicurahkan,dan dukungan organisasi ada untuk menganalisis
Lebih terperinciKompensasi Finansial Langsung
Kompensasi Finansial Langsung Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka. Tujuan umum pemberian kompensasi adalah
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang seringkali terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi dan perilaku karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang seringkali terjadi adalah kinerja
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:
BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada PT Mulyareksa Jayasakti Semarang, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap variabel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pertumbuhan perdagangan lokal dan persaingan internasional,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya pertumbuhan perdagangan lokal dan persaingan internasional, konsumen yang ada semakin selektif dan menuntut satu produk yang benar-benar berkualitas sehingga
Lebih terperinci6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
56 6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, diskusi mengenai hasil penelitian, dan saran bagi penelitian di masa mendatang. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu adanya sebuah pengelolaan atau manajemen yang baik. Dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan tempat wisata saat ini sudah semakin berkembang dan semakin beraneka ragam. Indonesia adalah salah satu negara pemilik kekayaan melimpah yang potensial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan era globalisasi dimana pertumbuhan perusahaan semakin cepat dan semakin maju dalam persaingan bisnis, sehingga perusahaan harus bersikap lebih
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kita melihat perkembangan yang begitu pesat baik dibidang teknologi maupun ekonomi, sehingga mendorong keinginan perkembangan dunia usaha untuk semakin meningkatkan
Lebih terperinciKODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS
KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
SISTEM INFORMASI SDM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 5 SI SDM Subsistem Manajemen Tenaga Kerja Keahlian / Kompetensi. Suksesi. Relokasi / Rotasi. Keahlian / Kompetensi Susanto (2003) mendefinisikan
Lebih terperinciMETODE DAN JENIS PELATIHAN
METODE DAN JENIS PELATIHAN Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terus-menerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN. HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan
Laporan Indonesia 2014 KONTEN TENTANG AIA LATAR BELAKANG STUDI RANGKUMAN HASIL TEMUAN PENTING Kualitas hidup Keamanan finansial Pensiun Keluarga dan pendidikan 4 6 8 10 12 16 18 20 LAPORAN INDONESIA TENTANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata
Lebih terperinciContoh Perilaku dan Budaya Organisasi
Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi Perilaku pegawai tidak terlepas dengan budaya organisasi. Menurut Kotter dan Hesket, budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM :
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : 125020306111001 MACAM-MACAM LINGKUNGAN ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUSAHAAN Lingkungan
Lebih terperinciSTRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL
STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. Di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembagian Kerja 2.1.1 Pengertian Pembagian Kerja Tugas merupakan suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi untuk melaksanakan pekerjaan yang telah
Lebih terperinciBab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung
Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan
Lebih terperinciMengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja
Modul ke: 14 Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan rekan kerja secara signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang tanpa mengenal batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala bidang. Salah satunya
Lebih terperinciJURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT
EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT Sri Wiranti Setiyanti Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang Abstraksi Terdapat dua kualitas yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan yang sukses,
Lebih terperinciPemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika
Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciBab 4 PASAL-PASAL TAX TREATY DAN PENJELASANNYA
Bab 4 PASAL-PASAL TAX TREATY DAN PENJELASANNYA RUANG LINGKUP P3B Untuk mempermudah pemahaman pembaca tentang P3B, maka ruang lingkup P3B dengan menggunakan United Nations (UN) Model dikelompokkan sebagai
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berperan menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas. Agar hal itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau dalam hal ini karyawan adalah aset yang sangat berharga untuk perusahaan. Karyawan merupakan salah satu faktor internal yang sangat
Lebih terperinciVII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS
VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk
Lebih terperinciBAB V DESAIN OPERASI JASA
Desain Operasi Jasa 42 BAB V DESAIN OPERASI JASA 5.1. Mendefinisikan Jasa Bab ini berkenaan dengan operasi jasa dan apa yang daapt dilakukan untuk memperbaiki masalah pelayanan jasa yang tidak efisien
Lebih terperinciSumber Daya Manusia. Ribu. Jumlah Karyawan. Pendukung Bisnis
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Ribu Karyawan BCA fokus pada kualitas
Lebih terperinciKOMPENSASI MANAJEMEN
KOMPENSASI MANAJEMEN PENDAHULUAN Peranaan Sistem Pengendalian Manajemen adalah untuk memotivasi para anggota organisasi untuk mencapai cita-cita perusahaan. Karakteristik dari Rencana Kompensasi Insentif
Lebih terperinciKUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V
L1 KUESIONER Berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih UMUM 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V 2 Apakah struktur organisasi perusahaan memuat secara jelas garis
Lebih terperinciKuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya
Kuesioner Perihal: Permohonan kesediaan menjadi responden Kepada Yth. Bapak/ Ibu Manajer Tingkat Atas/Menengah/Bawah.. Dengan hormat, Yang mengirim kuisioner ini: Nama Status : Adrianus Yanuar : Mahasiswa
Lebih terperinciPROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN SPESIFIK BRUNEI DARUSSALAM JADWAL KOMITMEN
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Bisnis & Bisnis Global
Bentuk-Bentuk Bisnis & Bisnis Global BENTUK & KEPEMILIKAN BISNIS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: Pada akhir pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang bentuk-bentuk kepemilikan bisnis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan Menurut Stoner dan Edwar (2001:296) pengertian program adalah: Program is a single use plan that covers a relativity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin
Lebih terperinciMSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial http://deden08m.com 1 Pengertian Tunjangan Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung): Meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam
Lebih terperinciTunjangan dan Imbalan Nonfinansial
MSDM Materi 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial http://deden08m.com 1 Pengertian Tunjangan Tunjangan (Kompensasi Finansial Tidak Langsung): Meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam
Lebih terperinciPeluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan
Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan Membuka usaha bengkel biasanya memerlukan tempat dan lokasi yang strategis dan dan butuh tempat yang luas untuk menampung kendaraan yang akan anda service,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung atau Foreign Direct Investment-FDI. Investasi yang dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam dunia industri memacu perkembangan yang pesat pada bisnis internasional. Salah satunya ditandai dengan maraknya investasi asing langsung atau Foreign
Lebih terperinci