EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN GREEN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT III

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN GREEN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT III"

Transkripsi

1 EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN GREEN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT III Erwin Saputra Mahasiswa Sarjana S1 Teknik Industri UPI Y.A.I Jakarta NIM = erwin_kerub@yahoo.com Al Ikbal Arbi Kepala Lab dan Studio Teknik Industri UPI Y.A.I Jakarta ikbal.arbi@yahoo.com ABSTRAK Persaingan yang tajam, ketidakpastian dan tuntutan yang tinggi untuk pemenuhan kebutuhan atau keinginan pelanggan, terutama keinginan konsumen atau pelanggan akan sebuah produk. Hal ini membuat produk menjadi alat strategis atau alat bersaing bagi perusahaan agar dapat tetap survive dalam pasar yang sangat bersaing melalui metode Green Quality Function Deployment III yang akan dapat dilakukan sebuah penelitian untuk dapat menerapkan dalam mengevaluasi konsep suatu produk. Floveyor merupakan alat untuk mengangkut bahan material, mengaluskan, dan mengantarkan bahan material yang sudah dihaluskan ke satu tempat ke tempat lain. Metode ini digunakan untuk mempertimbangkan aspek kualitas, biaya dan lingkungan ke dalam matriks-matriksnya. Dari aspek kualitas berupa performa (Performance), kehandalan, daya tahan, kemampuan pelayanan, dan kualitas yang dipersepsikan. Aspek biaya yang berupa harga (price), pelayanan (service), dan pesaing (competitor). Dan pada aspek lingkungan berupa lingkungan hidup yang mencangkup tanah, air dan lingkungan. Sehingga dapat dilakukan evaluasi yang nantinya aspek-aspek tersebut terjabarkan dalam House Of Quality dengan menggunakan Fuzzy-Multi Attribute Utility Theory (F-MAUT), akan diperoleh bobot nilai sehingga melalui evaluasi konsep produk digunakan Fuzzy Pairwaise Comparison dengan nilai sangat sukses sebesar 27%, cukup sukses sebesar 20%, dan gagal sebesar 53%. Kata kunci : Konsep produk, green desain, QFD, F-MAUT ABSTRACT Fierce competition, uncertainty and high demands for the fulfillment of customer needs or desires, especially desires of consumers or customers of a product. This makes the product a strategic tool or a tool to compete for the company to continue to survive in a highly competitive market through the method of Green Quality Function Deployment III to be able to do a study to be applied in evaluating the concept of a product.floveyor a means to transport materials, cutting and deliver materials that have been mashed into one place to another. This method is used to consider aspects of quality, cost and environmental concerns into the matrix-matrix. From the aspect of quality of performance (Performance), reliability, durability, service ability, and perceived quality. Aspect of the cost price (price), service (service), and competitors (competitors). And on the environmental aspects of the enviroment which covers soil, water and enviroment. So it can be evaluated that these aspects will span the 'hierarchy in the House Of Quality using Fuzzy Multi-Attribute Utility Theory (F-MAUT), so that weight value will be obtained through evaluation of product concepts used Pairwaise Fuzzy Comparison with the "very successful" at 27%, "moderately successful" by 20%, and failed by 53%. Key words: concept of products, green design, QFD, F-MAUT

2 1. PENDAHULUAN Semakin tajamnya lingkungan bisnis, membuat industri untuk membuat suatu produk sebagai alat persaingan di pasaran. Menurut Kotler dan Amstrong (1996), produk yang sukses adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Sehingga produk yang akan ditawarkan ke pasaran akan diarahkan pada produk yang ramah lingkungan karena konsumen sekarang lebih memilih produk yang berkualitas baik. Banyak fungsi yang mempengaruhi kualitas tentang produk. Yoji Akao tahun 1972 memperkenalkan QFD yang mana perusahaan harus mampu dalam mengintegrasikan kualitas, biaya dan lingkungan ke dalam matriksmatriksnya. Zhang dkk (1998) mulai melakukan pengembangan QFD sehingga mampu mengintegrasikan aspek kualitas, lingkungan, dan biaya ke dalam matriks-matriksnya.pada penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi konsep produk dengan menggunakan Green QFD III. Dengan objek yang diamati adalah floveyor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan atribut dari produk didasarkan pada Life Cycle Cost (LCC) dan Life Cycle Assessment (LCA) serta mengukur seberapa besar pengaruh atribut terhadap konsep produk. Sehingga dari penelitian ini, kita dapat mengetahui apakah konsep produk kita itu akan sukses atau tidak ke depannya. 2. Landasan Teori 2.1 Permasalahan Sekitar Floveyor Seiring berkembangnya perindustrian yang bersifat global. Banyak perusahaan yang menggunakan produk floveyor. Floveyor merupakan alat untuk mengangkut bahan material, mengaluskan, dan mengantarkan bahan material yang sudah dihaluskan ke satu tempat ke tempat lain. Perusahaan sering dihadapkan pada kompetisi yang sangat kuat dan terbatasnya kemungkinan untuk berkembang. Sulit berkembangnya perusahaan dipengaruhi oleh dampak negatif dari produk floveyor tersebut terhadap lingkungan di sekitar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi konsep produk tersebut apakah konsep produk yang sudah ada ini sukses atau tidak. 2.2 Produk Menurut Kotler dan Amstrong (1996), produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Sedangkan menurut Nasution (2008), mendefinisikan konsep sebagai adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya.

3 2.3 Strategi Perancangan dan Pengembangan Produk Dalam lingkungan bisnis yang berubah, pengembangan produk baru memainkan peranan penting bagi suatu keberhasilan bisnis. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan benefit dari suatu produk baru, setiap Chief Executive Officer (CEO) seharusnya memiliki pemahaman yang baik tentang peranan manajemen pengembangan produk baru sebagai cara untuk meraih sukses dalam persaingan pasar. sehingga CEO seharusnya memiliki pula kemampuan yang prima dalam mengendalikan manajemen pengembangan produk baru itu sendiri. Menurut Leonard-Barten (1987), perancangan produk merupakan sebuah langkah strategis untuk bisa menghasilkan produkproduk industri yang secara komersial harus mampu dicapai guna menghasilkan laju pengembalian modal (rate of investment). Menurut Kotler (2000), pengembangan produk adalah tiap perusahaan harus mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Produk pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan atau membangun penjualan. 2.4 Kualitas Menurut Garvin dan Davis (1994) menyatakan bahwa kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan / konsumen. Pada tahun 1997 mengidentifikasikan 8 dimensi kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang, yaitu sebagai berikut : Performa (performance), keandalan (reliability), daya tahan (durability), kemampuan pelayanan (service ability), dan kualitas yang dipersepsika (perceived quality). 2.5 Quality Function Deployment (QFD) Menurut Yoji Akao tahun 1972, QFD merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam produk dan jasa yang disediakan bagi konsumen. Pada QFD II ini, untuk mengevaluasi konsep produk digunakan matriks Concept Comparison House (CCH) yang mampu mengintegrasikan aspek kualitas, lingkungan, dan biaya. Hasil dari QFD II ini adalah diperoleh konsep produk terbaik dan karakteristik produk yang berkualitas, ramah lingkungan, dan biaya rendah. Sedangkan pada QFD III adalah sebuah alat inovatif membantu dalam pengembangan produk sadar lingkungan dan proses. QFD III adalah biaya siklus hidup ditentukan dengan menggunakan Fuzzy Multi Atribut Utilitas Teori (F-MAUT). F-MAUT costing merupakan metode estimasi biaya yang sangat baik pada tahap desain awal dalam pengembangan produk. Langkah-langkah metode QFD ini memiliki beberapa tahap perencanaan dan pengembangan yaitu :

4 1. Matrik perencanaan produk (House Of Quality) 2. Matrik perencanaan part (Part Deployment) 3. Matrik perencanaan proses (Process Planning) 4. Matrik perencanaan manufacturing/ produksi (Production Planning) A Customer Needs and Benefit E. Technical Correlation C. Technical Response D Relationship (tanggapan atas kebutuhan pelanggan) F Technical Matriks (Prioritas tanggapan teknis, target teknis, Benchmarking) B Planning Matriks (Riset Pasar & Perencanaan Strategik) Gambar 2.1 The House Of Quality Sumber : Ariani, Manajemen Kualitas, hal 89 Keterangan : 1. Bagian A (Customer Need and Benefit) berisi daftar semua kebutuhan dan harapan pelanggan. 2. Bagian B (Planning Matrix) berisi hubungan penting antara kebutuhan kepentingan antara kebutuhan dan harapan dengan pelanggan, dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap organisasi atau perusahaan. 3. Bagian C (Technical Response) berisi penggambaran teknik disusun dari kebutuhan dan harapan pelanggan pada bagian A. 4. Bagian D (Relationship) berisi pertimbangan tim tentang hubungan yang kuat atau lemah antara kebutuhan dan harapan pelanggan dengan tanggapan teknis. 5. Bagian E (Technical Correlations) mengenai hubungan teknis, berisi penilaian mengenai penerapan antar hubungan elemen-elemen dalam tanggapan teknis dari tim pengembangan. 6. Bagian F (Technical Matrix) berisi perbandingan dengan performansi teknis milik pesaing. 2.6 Green Desain Ditemukan pertama kali oleh Nautilus Cornelius Drebbel pada tahun 1780-an. Bersamaan dengan pesatnya pembangunan fisik dalam lingkungan binaan di seluruh dunia, berkembang pula suatu kesadaran di dunia arsitektur terhadap kondisi lingkungan yang tercemar. Green desain adalah suatu pendekatan pada bangunan yang dapat meminimalisir pengaruhpengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Perancang green desain berupaya untuk menjaga aliran udara, air, dan tanah, dengan memilih bahan bangunan dalam praktek-praktek konstruksi yang dilaksanakan. Green desain yang baik dapat menekan pemakaian energi, air dan bahanbahan. Tidak itu saja, juga mampu mengurangi jumlah buangan oleh pemakai bangunan, sehingga tidak banyak merusak tanah di sekelilingnya.

5 2.7 Fuzzy Multi-Attribute Utility Theory Menurut Schaefer, Fuzzy Multi-Attribute Utility Theory merupakan suatu skema yang evaluasi akhir, v(x), dari suatu objek x didefinisikan sebagai bobot yang dijumlahkan dengan suatu nilai yang relevan terhadap nilai dimensinya. Ungkapan yang biasa digunakan untuk menyebutnya adalah nilai utilitas. Nilai evaluasi seluruhnya dapat didefinisikan dengan persamaan: (2.1) Dimana vi(x) merupakan nilai evaluasi dari sebuah objek ke i dan wi merupakan bobot yang menentukan nilai dari seberapa penting elemen ke i terhadap elemen lainnya. Dan n merupakan jumlah elemen. Total dari bobot adalah 1. (2.2) Secara ringkas, langkah-langkah yang dilakukan dalam metode MAUT dapat dituliskan sebagai berikut : 1. Pecah sebuah keputusan ke dalam dimensi yang berbeda 2. Tentukan bobot relatif pada masingmasing dimensi 3. Daftar semua alternatif. 4. Masukkan utility untuk masing-masing alternatif sesuai atributnya. 5. Kalikan utility dengan bobot untuk menemukan nilai masing-masing alternatif. Matrik perbandingan fuzzy yang baru diturunkan dari matrik perbandingan Saat yang mengadopsi sistem fuzzy dalam skala penilaiannya. Jika matrik perbandingan tersebut diatas konsisten maka akan memenuhi syarat seperti berikut ini : (2.3) Adapun skala perbandingan fuzzy-nya adalah sebagai berikut : (2.4) Kita dapat menggunakan persamaan dibawah ini untuk menghitung index konsistensi (CI). Matrik perbandingan akan menjadi konsisten jika (Consistency Ratio) 1. 0 RICI CR. Adapun variasi nilai dari RI (Random Index) dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 2.1 Skala Random Index Perhitungan Bobot Prioritas

6 (2.5) Integrasi Fuzzy-AHP Penggunaan AHP dalam menyelesaikan problem MCDM sering dikritisi sehubungan dengan kurang mampunya pendekatan ini untuk mengatasi faktor ketidakpresisian yang dialami oleh pengambil keputusan ketika harus memberikan nilai yang pasti dalam pairwise comparison (Deng, 1999). Tulisan ini mengajukan penggunaan teori fuzzy set untuk menangani ketidakpresisian yang terjadi. Tidak seperti dalam metoda AHP orisinal yang menggunakan skala 1-9 dalam pairwise comparison, tulisan ini, sebagai gantinya, menggunakan fuzzy numbers. Pairwise comparison dengan Fuzzy numbers Seperti dibahas sebelumnya, tulisan ini menggunakan fuzzy numbers (bilangan fuzzy) untuk membantu pengambil keputusan menghadapi ketidakpresisian. Bilangan fuzzy dapat dituliskan sebagai berikut: F {(x, (x)),x R} A = μ, dimana x merupakan bilangan real, R : < x < + dan (x) A μ merupakan tingkat keyakinan (degree of belief) dari x, yang bernilai dalam interval [0,1]. Tulisan ini menggunakan triangular fuzzy numbers, yang merupakan bagian dari L-R fuzzy sets (Dubois, 1980). Bilangan fuzzy di atas dapat ditabulasikan sebagai berikut: Tabel 2.2 Fungsi keanggotaan bilangan fuzzy (fuzzymembership function) Fuzzy membership function Lower value Mean Upper value Equally important (E) Moderately more important (M) Strongly more important (S) Very strongly more important (V) Extremely more important (EX) Mengukur tingkat kesuksesan konsep produk Sekarang mari kita lihat problem keputusan seperti pemilihan konsep produk (product concept selection) yang tepat untuk dikembangkan. Dengan menggunakan analogi choice between gambles1, problem ini dapat digambarkan sebagai pemilihan lotere yang dapat memaksimalkan expected utility. Dengan menggunakan analogi lotere ini, pengambil keputusan dihadapkan pada ketidakpastian dari peristiwa seperti apakah produk akan sangat sukses dengan probabilitas p1, cukup sukses dengan probabilitas p2, atau gagal dengan probabilitas p3. Payoff atau reward, R akan diperoleh perusahaan dari pemilihan suatu konsep produk terjadinya suatu peristiwa terjadi. Problem keputusan selanjutnya dapat digambarkan sebagai berikut : Konsep produk, A i R2i S1: sangat sukses R1i P(S1 Ai) S2: cukup sukses P(S2 Ai) S3 :gagal R3i P(S3 Ai) Pengambil keputusan selanjutnya akan memilih konsep produk dengan expected utility yang paling besar, dimana expected utility

7 dari setiap konsep produk, EU(Ai) adalah EU(Ai) = P(S1 Ai) U(R1i) + P(S2 Ai) U(R2i)+ P(S3 Ai) U(R3i) Kemungkinan sukses atau gagalnya produk di pasar sulit ditentukan secara akurat. Pengambil keputusan akan menggunakan subyektifitas-nya ketika mengukur apakah konsep produk akan berhasil atau tidak. Tentu ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesuksesan alternatif konsep produk yang ada. Problem keputusan kemudian dapat distrukturkan menjadi problem MCDM dengan hirarki keputusan seperti terlihat dalam Gambar 3. Untuk keperluan diskusi, hanya ada tiga kriteria desain (form, ease of use, dan durability) dan tiga kemungkinan peristiwa (S1 = sangat sukses, S2 = cukup sukses, S3 = gagal) yang diperhitungkan Tujuan utama Kriteria Alternative peristiwa Menentukan probabilitas peristiwa Form Ease of use Form S1 (sangat sukses) S2 (cukup sukses) S3 (gagal) Gambar 2.2 Hirarki Keputusan untuk Mengukur Kesuksesan Konsep Produk Gambar 2.2 di atas memperlihatkan ukuran kesuksesan produk di pasar ditentukan oleh kriteria yang impresisi, yaitu form, ease of use, dan durability. Dengan menggunakan pendekatan AHP, pertama kali kita mencoba mencari bobot dari masing kriteria. Tabel 2.3 memperlihatkan hasil pairwise comparison untuk kriteria. Form Ease of use Durability Form (1,1,1) M S Ease of use (1,1,1) M Durability (1,1,1) Fuzzy pairwise comparisons untuk kriteria Tabel 2.3 Terlihat bahwa kriteria Form sebagai kriteria terpenting, sebagaimana kriteria tersebut dinilai moderately more important dibandingkan kriteria Ease of use, dan strongly more important dibandingkan kriteria Durability. Dari persamaan (5), diperoleh bilangan fuzzy untuk bobot dari masing-masing kriteria sebagai berikut: vform = (0.25, 0.64, 1.40); vease of use = (0.10, 0.26, 0.73); vdurability = (0.05, 0.10, 0.30). Proses pairwise comparison kemudian dilanjutkan pada level alternatif peristiwa untuk setiap konsep produk. Tabel 2.4 memperlihatkan matriks pairwise comparison untuk konsep produk tertentu. Tabel 2.4 Fuzzy pairwise comparisons untuk alternatif peristiwa dari konsep produk From S1 S2 S3 S1 (1,1,1) M S2 (1,1,1) S3 S V (1,1,1) Ease of use S1 S2 S3 S1 (1,1,1) S2 E (1,1,1) S3 M S (1,1,1) Durability S1 S2 S3 S1 (1,1,1) S V S2 (1,1,1) M S3 (1,1,1)

8 Hasil penilaian setiap kandidat pemasok berdasarkan masing-masing kriteria diperoleh sebagai berikut: Tabel 2.5 Hasil Penilaian Alternatif berdasarkan Kriteria Form Ease of use Durability S S S Form S1 = bobot : nilai fuzzy S, S2 = bobot : nilai fuzzy V S3 = bobot + S1 Ease of use S1 = bobot : nilai fuzzy M, S2 = bobot : nilai fuzzy S, dan S3 = bobot + S1 Durability S1 = S3 form, S2 = S1 form, dan S3 = S2 form Cara perhitungan untuk mendapatkan prioritas global adalah : Form Ease of use Form Bobot A B C D E F G H I S1 A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 H1 I1 S2 A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 H2 I2 S3 A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 H3 I3 Sehingga diperoleh prioritas global atau urutan terbaik dari setiap kriteria, yaitu : Pada S1 (form) = C B A + A1 B1 C1 Pada S2 (form) = C B A + A2 - B2 C2 Pada S3 (form) = C + B A + A3 B3 C3 Pada S1 (ease of use) = F + E D D1 E1 F1 Pada S2 (ease of use) = F + E D D2 E2 F2 Pada S3 (ease of use) = C + B A + D3 + E3 F3 Pada S1 (form) = I + H + G + G1 H1 + I1 Pada S2 (form) = I + H + G + G2 H2 + I2 Pada S3 (form) = I + H + G + G2 + H2 + I2 akhirnya diperoleh prioritas global atau urutan terbaik dari setiap kandidat pemasok, yaitu S1 = (0.05, 0.21, 1.37); S2 = (0.3, 0.21, 0.71); S3 = (0.27, 0.64, 0.76) Hasil yang fuzzy di atas dapat dijadikan angka defisifikasi dengan menggunakan persamaan (8) dan hasilnya adalah S1 = jumlah S1 : 3 = 0.54; S2 = jumlah S2 : 3 = 0.41; S3 = jumlah S3 : 3 = 0,56. Atau setelah dinormalkan akhirnya diperoleh penilaian masing-masing pemasok sebagai berikut: Setelah dinormalkan akhirnya diperoleh penilaian masing-masing sebagai berikut : Penjumlahan S = S1 + S2 + S3 (S1)N = S1 : S, (S2)N = S2 : S,dan (S3)N = S3 : S (S1)N = 0.25; (S2)N = 0.14; (S3)N = Dengan demikian konsep produk yang sedang dinilai memiliki kemungkinan sangat sukses sebesar 25%, cukup sukses sebesar 14% dan gagal 61%. Dengan cara yang sama, probabilitas kesuksesan dari konsep produk lainnya dapat diperoleh. 3. Metodologi Penelitian Penelitian meliputi operasional konsep dan QFD. Operasional konsep meliputi analisis faktor dan analisis variabel. Pada analisis faktor

9 meliputi kualitas, biaya dan lingkungan. Sedangkan pada analisis variabel, dari aspek kualitas berupa performa (Performance), kehandalan, daya tahan, kemampuan pelayanan, dan kualitas yang dipersepsikan. Aspek biaya yang berupa harga (price), pelayanan (service), dan pesaing (competitor). Dan pada aspek lingkungan berupa lingkungan hidup yang mencangkup tanah, air dan lingkungan. Pada regresi berganda dapat dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yaitu : membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat, membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik, membuat tabel penolong ntuk menghitung angka statistik, hitung nilainilai persamaan b1, b2 dan a dengan rumus nilai persamaan untuk 2 variabel bebas, mencari korelasi ganda, mencari nilai kontribusi korelasi ganda, menguji signifikan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Berdasarkan QFD, terbentuk dari : kebutuhan konsumen dengan tingkat kepentingannya, tuntutan konsumen dengan tingkat kesulitannya, hubungan antara kebutuhan konsumen dengan tuntutan konsumen, hubungan antar tuntutan konsumen, tingkat perbandingan dalam pesaing, dan penilaian tingkat kepentingan relatif dan tingkat kepentingan absolute. 4. Pembahasan Hasil penyelesaian masalah yang peneliti lakukan terhadap evaluasi konsep produk dengan menggunakan Green QFD III dapat dilihat antara lain : variabel yang berpengaruh, hasil nilai utility tiap atribut, dan hasil penilaian berdasarkan Green QFD III. Dengan melihat hasil penilaian utility terhadap masing-masing atribut. Atribut yang sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dari konsep produk ini adalah atribut lingkungan karena nilai utilitynya < 1. Sehingga konsep produk ini memiliki kemungkinan sangat sukses sebesar 27%, cukup sukses sebesar 20%, dan gagal sebesar 53%. Pada House Of Quality dapat dilihat pada pembuatan karakteristik teknis dapat dilihat apa saja tuntutan konsumen terhadap produk agar perusahaan mampu memperbaikinya agar menjadi produk yang ramah lingkungan. Dilihat dari tingkat keunggulan perusahaan dengan pesaingnya. Perusahaan ini mampu memberikan garansi mesin yang lebih baik, masa pakai yang lebih lama, brand name image yang lebih baik, dan karyawannya yang dituntut perusahaan untuk bersikap sopan terhadap pelanggannya. Setelah itu dilihat juga dari perhitungan tingkat kepentingan absolute dan tingkat kepentingan relatif. Kesopanan memiliki nilai tertinggi dengan 1 pada tingkat absolute dan 24,04 pada tingkat relatif. Sedangkan kenaikan atau penurunan harga memiliki nilai terendah dengan 0,14 pada tingkat absolute dan 3,37 pada tingkat relatif. 5. Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis uraikan pada bab pendahuluan dan penyelesaian

10 masalahnya yang telah dilakukan pada pengolahan data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : Adapun atribut pembentuk produk floveyor ini didasarkan pada Life Cycle Cost (LCC) dan Life Cycle Assessment (LCA). Atribut-atribut tersebut adalah atribut kualitas, biaya dan lingkungan. Untuk atribut Life Cycle Cost (LCC) berupa biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selama siklus hidup produknya, yaitu berupa harga jual (price), biaya pelayanan (service), dan biaya persaingan (competitor). Dan untuk atribut Life Cycle Assessment (LCA) berupa cara untuk mengatur input sampai output yang mempengaruhi lingkungan. Lingkungan yang dimaksud berupa tanah, air dan lingkungan. Setelah melakukan pengukuran dalam penelitian ini, nilai bobot yang didapatkan pada atribut kualitas = 1,042579, atribut biaya = 1,073714, atribut lingkungan = 0, dengan atribut utama = 1, Sehingga didapatkan pengaruh atribut terbesar adalah atribut lingkungan karena didapatkan nilai utilitynya < 1. Sehingga atribut lingkungan sangat berpengaruh pada kesuksesan produk. Sehingga dapat melalukan evaluasi konsep pembentuk produk dengan menggunakan Fuzzy Pairwaise comparisons. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa konsep produk yang sedang dinilai memiliki kemungkinan sangat sukses sebesar 27%, cukup sukses sebesar 20%, dan gagal sebesar 53%. Daftar Pustaka Grigoroudis, Evangelos, Siskos, Yannis Customer Satisfaction Evaluation: Methods for Measuring and Implementing Service Quality [International Series in Operations Research & Management Science] : Springer. Hamidi, Sofyan Laporan Tugas Akhir Y.A.I tentang Penerapan Quality Function Deployment dengan Logika Fuzzy. Jakarta. Nasution, M. N Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Hardi, H. P Inovasi Nilai Pelanggan Dalam Perencanaan Pengembangan Produk. Jakarta : Graha Ilmu. Ridwan Laporan Tesis Universitas Indonesia tentang Pengukuran Kinerja dan Pemeringkatan Kontraktor Jasa Kapal Tanker Minyak Dengan Metode MAUT. Depok. Roy Laporan Tugas Akhir Universitas Indonesia tentang Aplikasi Fuzzy Numbers Dalam Fuzzy Quality Function Deployment Pada Pengembangan Pelayanan Starone PT Indosat, Tbk. Depok.

11 Sekarrani, Herdina Laporan Tugas Akhir Universitas Trisakti tentang Penerapan Fuzzy Quality Function Deployment untuk Pengembangan Air Minum Dalam Kemasan di CV. Oiro Indonesia. Jakarta. Siregar, Syofian Statistika Deskriptrif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Ulrich. Et. El Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Salemba Teknika. Widodo, I. D Perancangan dan Pengembangan Produk. Yogyakarta: UII Pres Indonesia. Tahid, S.et.el Konsep Teknologi Dalam Pengembangan Produk Industri. Jakarta: Kencana.

12 Gambar 2.3 Gambar House Of Quality Produk Floveyor

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus di PT.BINTANG JAYA KLATEN)

EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus di PT.BINTANG JAYA KLATEN) EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus di PT.BINTANG JAYA KLATEN) Gunawan Madyono Putro 1), Eko Budi Santoso 2) 1,2) Jurusan Teknik Industri FTI, UPN Veteran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing,maupun personalia. Operation tidak dapat berdiri sendiri, melaikan harus selalu

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN KONSUMEN CPO A. Customer Needs and Benefits (Harapan Pelanggan) Survei pendahuluan dilakukan dengan wawancara

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT. PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.X) Oleh: Evelyn Darmawan (9108.201.315) PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL METHOD, KANO MODEL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : Balai Pengamanan Fasilitas

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Definisi Manajemen Operasi Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Proses menghasilkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT On the organizations or institution, especially formal organization, as Travel agency, improving service quality have major impact. Degree of service quality in Baraya Travel become a parametric

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Perhotelan, Kepuasan Konsumen, Quality Function Deployment, House of Quality. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perhotelan, Kepuasan Konsumen, Quality Function Deployment, House of Quality. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perhotelan merupakan salah satu jenis industri di bidang jasa dengan tujuan menyediakan tempat peristirahatan untuk jangka pendek maupun panjang. Kota Bandung merupakan kota dengan pembangunan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Oleh: Hot Pangihutan Sianturi NRP: 9108.201.416

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai 45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD Didik Hendriatna*), Suparno Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA

Lebih terperinci

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan) SKRIPSI GITA ASTETI GINTING 100823002

Lebih terperinci

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN #3 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menentukan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014 ANALISIS KUALITAS LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL), MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus: Restoran X Lokasi Surabaya) Soca Waskitha 1) dan Suparno 2)

Lebih terperinci

EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN GREEN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT II

EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN GREEN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT II JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 6, NO. 2, DESEMBER 2004: 156-168 EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN GREEN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT II Septin Puji Astuti, Udisubakti Ciptomulyono, Mokh. Suef Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY Efi Krunia Sari, Udisubakti Ciptomulyono Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DENGAN QFD (Studi Kasus: PT PLN (Persero) APJ Surabaya Utara Unit Pelayanan Kenjeran) Rian Sahib, Haryono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK KURSI MAKAN PADA UKM PENGRAJIN ROTAN DOMAS DENGAN METODE GREEN QFD II

PENGEMBANGAN PRODUK KURSI MAKAN PADA UKM PENGRAJIN ROTAN DOMAS DENGAN METODE GREEN QFD II PENGEMBANGAN PRODUK KURSI MAKAN PADA UKM PENGRAJIN ROTAN DOMAS DENGAN METODE GREEN QFD II UKM adalah kegiatan ekonomi yang mendominasi struktur perekonomian Indonesia. Situasi persaingan yang semakin ketat,

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Prosiding Teknik Industri ISSN: Prosiding Teknik Industri ISSN: 260-602 Usulan Perbaikan Produk Kain di PT. Cemara Abadi Textile dengan Pendekatan Green QFD (Quality Function Deployment) Fabric Product Improvement at PT. Cemara Abadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Perumusan Masalah... 7 1.4 Tujuan Penelitian... 7 1.5 Manfaat

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 27 METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Pembangunan peternakan di Indonesia berakar pada paradigma pembangunan dengan orientasi peningkatan produksi hasil peternakan primer yang identik dengan pembangunan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line TESIS Nugraha T. Hutapea 9108.201.311 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Udi Subakti Ciptomulyono, MEngSc MMT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah Mulai Observasi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Identifikasi atribut penelitian Pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Analisa Kualitas Layanan Dengan Model Servqual, Model Kano, Dan Quality Function Deployment (QFD) di PT. Toyota Asri Motor Sidoarjo Rr.Rochmoeljati Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan sejenis makin kompetitif. Untuk konsumen yang cepat berubah secara

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan sejenis makin kompetitif. Untuk konsumen yang cepat berubah secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perusahaan jasa yang makin kompleks, membawa dampak persaingan antar perusahaan sejenis makin kompetitif. Untuk konsumen yang cepat berubah secara dinamis

Lebih terperinci

ABSTRAKSI Kata Kunci: Kinerja Vendor , Analytical Hierarchy Process , QCDFR.

ABSTRAKSI Kata Kunci: Kinerja Vendor , Analytical Hierarchy Process , QCDFR. ABSTRAKSI PT. Sari Husada adalah perusahaan yang memproduksi berbagai makanan dan minuman bergizi khusus bayi, balita dan ibu hamil. Bahan baku utamanya adalah susu segar. Sebagai salah satu industri pengolahan

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) 1 QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi 2 QFD merupakan metodologi terstruktur yang dapat mengidentifikasikan dan menterjemahkan kebutuhan dan keinginan pelanggan menjadi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Internet, Perceived Service Quality, Perceived Product Quality, Perceived Price Fairness, Kepuasan Konsumen

Kata Kunci: Internet, Perceived Service Quality, Perceived Product Quality, Perceived Price Fairness, Kepuasan Konsumen ABSTRAK Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor kunci dalam penilaian pelanggan tentang keunggulan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas mirip dengan sikap umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi perusahaan berada di Jalan Taman Srinindito VII/1 Semarang. Perusahaan ini

Lebih terperinci

Sejarah Quality Function Deployment

Sejarah Quality Function Deployment Rahmi Yuniarti Sejarah Quality Function Deployment Diperkenalkan Yoji Akao, profesor Manajement Engineering dari Tamagawa University Dikembangkan 1972 oleh Mitsubishi 1978 diadopsi oleh Toyota WHAT IS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:

Lebih terperinci

Desain Produk Tas dengan Keamanan Sidik Jalan (Tas Keselamatan dengan Fingerprint) Menggunakan Kualitas Fungsi Deployment

Desain Produk Tas dengan Keamanan Sidik Jalan (Tas Keselamatan dengan Fingerprint) Menggunakan Kualitas Fungsi Deployment Petunjuk Sitasi: Wahyuni, R. S., Julianda, P. R., & Fauzi, A. (2017). Desain Produk Tas dengan Keamanan Sidik Jalan (Tas Keamanan dengan Fingerprint) Menggunakan Quality Function Deployment. Prosiding

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode khusus dari Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita N. 1) dan Moses L. Singgih 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA Rony Prabowo, SE. ST. MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, email : rony_prabowomt@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Analisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi. STIE Indonesia

Analisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi. STIE Indonesia Analisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi STIE Indonesia Memilih Vendor Pengembang SIAK STIE Indonesia Kapabilitas Perusahaan Kelengkapan modul Harga yang ditawarkan Garansi dan Perawatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini dunia perindustrian berkembang semakin pesat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut dihasilkannya produk atau jasa yang lebih baik, lebih

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL

BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL Pemilihan pemasok merupakan proses penting dan diperhatikan karena hasilnya mempengaruhi kualitas produk, performa perusahaan dan rantai pasok. Karena pasar yang kompetitif pada

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September Strategi. Pembelajaran. - Standar Kompetensi - Relevansi - Penjelasan Kontrak

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September Strategi. Pembelajaran. - Standar Kompetensi - Relevansi - Penjelasan Kontrak SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Manajemen Jasa 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

Kata kunci : Manajemen risiko lingkungan, Pengelolaan lumpur B3, fuzzy AHP

Kata kunci : Manajemen risiko lingkungan, Pengelolaan lumpur B3, fuzzy AHP PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN DENGAN FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) PADA MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN LUMPUR BERBAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DARI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) (STUDI

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Endang Suryana, M.M

Manajemen Pemasaran. Endang Suryana, M.M Manajemen Pemasaran Endang Suryana, M.M Silabus Perkuliahan Deskripsi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Mata kuliah Manajemen Pemasaran menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman dasar

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Memilih Vendor Pengembang Sistem Informasi Manajemen Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Pengembangan

Lebih terperinci

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ("QUALITY SERVICE") DENGAN MENGGUNAKAN METODA QFD ("QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT")

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (QUALITY SERVICE) DENGAN MENGGUNAKAN METODA QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) STUDI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ("QUALITY SERVICE") DENGAN MENGGUNAKAN METODA QFD ("QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT") (Studi kasus : jasa Pengiriman Paket Pos, PT. Pos Indonesia) ABSTRAK PT. Pos Indonesia

Lebih terperinci

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS Jono Jurusan Teknik Industri, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Jl. Ndalem Mangkubumen Kp. III/237 Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Langkah-Langkah di dalam penerapan strategi pemasaran dibuat se efektif dan se relevan mungkin agar dapat di implementasikan. Dalam penyusunan karya tulis ini dijabarkan sebagai berikut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN PENGGUNAAN GRAFIK T 2 HOTELLING UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS JASA (Studi Kasus di BRI Unit Wlingi Kantor Cabang Blitar) *Herlin

Lebih terperinci

Standar Kualitas Internasional

Standar Kualitas Internasional MENGELOLA KUALITAS Definisi Kualitas Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan : 1. Kualitas berbasis pengguna dimana kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga

Lebih terperinci

EVALUASI PERFORMA SUPPLIER DENGAN METODA FUZZY AHP PADA LAYANAN CATERING DI PT GARUDA INDONESIA TESIS

EVALUASI PERFORMA SUPPLIER DENGAN METODA FUZZY AHP PADA LAYANAN CATERING DI PT GARUDA INDONESIA TESIS EVALUASI PERFORMA SUPPLIER DENGAN METODA FUZZY AHP PADA LAYANAN CATERING DI PT GARUDA INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Teknik NIKEN HANDAYANI 0706174215

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Pembatasan Masalah... 4 1.5 Sistematika Penulisan... 4 BAB II Tinjauan Pustaka... 6 2.1

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KUALITAS PRODUK DAN JASA PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PIA SINAR ABADI BALI.

ANALISIS FAKTOR KUALITAS PRODUK DAN JASA PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PIA SINAR ABADI BALI. ANALISIS FAKTOR KUALITAS PRODUK DAN JASA PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PIA SINAR ABADI BALI Chintya Angeline Liu 1, Amna Hartiati 2, Dewa Ayu Anom Yuarini 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV. Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.Tirta Indo Megah Putu Verdika 1, *, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara 135-141 Yogyakarta. 3.2 Penentuan Kriteria Identifikasi kriteria menurut Verma dan Pullman

Lebih terperinci

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015 PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA)

Lebih terperinci

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes Abstract Quality is the most important element in today's business world competition. A company that

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No.1, Mei 201 pp. 0- PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Hady Widjaya 1, Rosnani Ginting 2, Aulia Ishak 2 Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memaparkan prosedur atau dasar penelitian secara detil yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju 1 BAB 1 PENDAHULIAN 1.1 Latar belakang Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dan memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk selalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam BAB III METODOLOGI Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Menurut Mulyana (2001, p114), Metodologi diukur berdasarkan kemanfaatannya dan tidak

Lebih terperinci

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

Ratna Kencana Ekasari LOGO. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan pada Plasa Telkom Sidoarjo dengan Menggunakan Integrasi Metode Service Quality dan Quality Function Deployment (QFD) Ratna Kencana Ekasari 9110 201 504 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas terus bergulir dan sulit untuk dihindari. Terlebih di era

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas terus bergulir dan sulit untuk dihindari. Terlebih di era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bebas terus bergulir dan sulit untuk dihindari. Terlebih di era kecanggihan informasi dan teknologi seperti sekarang ini, apapun bisa di perjual belikan

Lebih terperinci

PENDEKATAN FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENENTUAN PENUGASAN DELIVERY BERDASARKAN KRITERIA RUTE SKRIPSI ERICH SARAGIH

PENDEKATAN FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENENTUAN PENUGASAN DELIVERY BERDASARKAN KRITERIA RUTE SKRIPSI ERICH SARAGIH PENDEKATAN FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENENTUAN PENUGASAN DELIVERY BERDASARKAN KRITERIA RUTE SKRIPSI ERICH SARAGIH 070803059 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Produk Menurut Philip Kotler (2002:407) definisi produk adalah: A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Proses pemilihan supplier merupakan salah satu aktifitas penting dalam suatu organisasi. Kesalahan dalam pemilihan supplier dapat berdampak pada terganggunya kelangsungan proses

Lebih terperinci

Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi

Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai beberapa teori yang mendasari dilakukannya penelitian ini. Beberapa teori berkaitan dengan konsep produk yang merupakan obyek penelitian dijabarkan lebih

Lebih terperinci

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI STIKOM SURABAYA) Seminar Tesis Sri Hariani Eko Wulandari

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KESELAMATAN KAPAL FERRY PENYEBERANGAN RO-RO TESIS. Riky Adrian Oktora

ANALISA KUALITAS DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KESELAMATAN KAPAL FERRY PENYEBERANGAN RO-RO TESIS. Riky Adrian Oktora ANALISA KUALITAS DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KESELAMATAN KAPAL FERRY PENYEBERANGAN RO-RO TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Riky Adrian Oktora 0806422731 PROGRAM

Lebih terperinci

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 EMA503 Manajemen Kualitas Detail Mata Kuliah 2 Kode EMA503 Nama Manajemen Kualitas Bobot 3 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Deskripsi Mata Kuliah 3 Mata kuliah Manajemen Kualitas dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan Kantin SLU Madani adalah kantin milik Badan Layanan (BLU) UIN Suska Riau. Kantin ini didirikan pada tahun 20. Kantin SLU Madani ini adalah salah

Lebih terperinci