Kata kunci : Manajemen risiko lingkungan, Pengelolaan lumpur B3, fuzzy AHP
|
|
- Hadi Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN DENGAN FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) PADA MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN LUMPUR BERBAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DARI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) (STUDI KASUS : PT. A DAN PT. B). Nur Indradewi Oktavitri*, Udisubakti Ciptomulyo**, Nani Kurniati*** * Mahasiswa Program Pascasarjana Jurusan Teknik Industri ITS nur_i_d_o@yahoo.com ** Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Industri ITS udisubakti@ie.its.ac.id *** Ko-Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Industri ITS nanikur@ie.its.ac.id ABSTRAK Aktifitas perusahaan memiliki probabilitas kejadian kerusakan lingkungan atau berrisiko lingkungan, misalnya dihasilkannya limbah berbahan berbahaya dan beracun (B3) bagi lingkungan, maka dari itu perlu ada manajemen risiko lingkungan pada aktifitas pengelolaan limbah B3. Salah satu limbah B3 adalah lumpur B3, yang biasanya dihasilkan dari Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), dan pengolahan yang dianjurkan adalah solidifkasi semen dengan produk akhirnya adalah paving (brick). Ada banyak penelitian yang menilai risiko berdasarkan dampaknya seperti Herman, et al (2006) dan Ramanathan (2001) yang menyarankan menilai berbagai kriteria dampak dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Padahal Poper (2006) mengungkapkan risiko lingkungan memiliki ketidakpastian keputusan. Maka dari itu Fenton & Wang (2006) berpendapat teori fuzzy-set dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan AHP. Maka dari itu, penelitian ini menilai risiko berdasarkan consequence (dampak) dengan fuzzy AHP sehingga ketidakpastian keputusan dalam risiko lingkungan dapat teratasi. Penelitian ini dapat membantu PT. A dan PT. B mengelola risiko dari lumpur IPAL yang bersifat B3. Dari hasil identifikasi risiko ada 5 risiko yaitu lumpur tumpah saat penyimpanan dan pengiriman; paving rusak saat penyimpanan; pengiriman dan pemanfaatan. Sedangkan dari hasil penilaian dampak dengan fuzzy AHP risiko paving rusak saat pemanfaatan merupakan dampak paling tinggi yaitu dari skala 0-1, nilainya Kata kunci : Manajemen risiko lingkungan, Pengelolaan lumpur B3, fuzzy AHP 1. PENDAHULUAN Risiko memiliki peran penting dalam merencanakan upaya untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini disebabkan karena risiko merupakan probabilitas kejadian yang dapat mempengaruhi suatu tujuan perusahaan. Maka dari itulah, PT. A dan PT. B, tempat penelitian ini dilaksanakan, menyadari perlunya kepedulian risiko lingkungan dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan sehingga PT.A dan PT.B berkomitmen untuk mengelola dampak lingkungan sebagai bentuk dari tujuan lingkungannya. Floyd (1991) mengungkapkan adanya kepedulian publik terhadap risiko yang berhubungan lingkungan telah tumbuh dengan pesat sekitar tahun 1980 an. Hal ini 1
2 dibuktikan dari beberapa literatur yang membahas mengenai manajemen risiko. Banyak penelitian risiko lingkungan yaitu Herman, et al (2006) dan Ramanathan (2001) yang melakukan penilaian risiko dari sisi dampak lingkungan dengan berbagai kriteria. Penilaian dampak lingkungan di Indonesia telah ada peraturan mengenai kriteria dampak yang perlu dinilai yaitu pada Keputusan Kepala Bapedal No. 56 Tahun 1994 Tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting, yaitu : Kriteria jumlah manusia yang akan terkena dampak; Luas wilayah persebaran dampak; Lamanya dampak berlangsung; Intensitas dampak; Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak; Sifat kumulatif dampak; Tidak berbaliknya dampak. Dari penjelasan diatas terlihat banyak kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam menilai risiko, hal ini menunjukkan tiap kemungkinan risiko perlu dinilai besaran dampaknya dengan beberapa kriteria sehingga dapat mempermudah mengambil keputusan untuk menentukan risiko mana yang perlu dimitigasi lebih diutamakan. Menurut Fenton & Wang (2006) pengambilan keputusan dengan adanya perangkingan tiap alternatif terhadap tiap kriteria dan pembobotan diberikan pada tiap kriteria dapat menggunakan Multi Criteria Decision Making (MCDM). Herman, et al (2006) dan Ramanathan (2001) telah menggunakan salah satu metode MCDM yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menilai dampak. Tetapi, Herman, et al (2006) dan Ramanathan (2001) tidak mempertimbangkan adanya ketidakpastian dan subjektivitas manusia dalam menilai dampak. Padahal, Poper (2006) mengungkapkan bahwa risiko lingkungan terdapat ketidakpastian yang disebabkan adanya ketidaksesuaian keputusan. Maka dari itu Fenton & Wang (2006) berpendapat bahwa perlu adanya metode probabilistik pada MCDM dan teori fuzzy-set sering digunakan untuk menangani keterbatasan MCDM (misal AHP). Metode fuzzy AHP dapat membantu penilaian risiko lingkungan lebih akurat. Maka dari itu penelitian ini menggunakan fuzzy AHP dalam menilai dampak. Semakin akuratnya penilaian dampak lingkungan, maka risiko lingkungan dapat dimitigasi lebih baik, sehingga upaya perlindungan kondisi lingkungan dari aktivitas manusia yang merusak dapat ditingkatkan. Salah satu aktivitas manusia yang dapat merusak lingkungan adalah dihasilkannya limbah. Limbah pun digolongkan oleh pemerintah menjadi dua golongan, yaitu limbah mengandung Berbahan Berbahaya dan Beracun (limbah B3) dan limbah yang tidak mengandung B3. Salah satu jenis limbah B3 adalah lumpur IPAL. LaGrega, et al (2001) mengungkapkan bahwa biasanya lumpur dari IPAL mengandung logam berat dan pengolahan yang cocok adalah dengan solidifikasi. LaGrega, et al (2001) juga mengungkapkan bahwa material yang sering digunakan untuk membantu proses solidifikasi adalah semen dengan pertimbangan kemudahan operasionalnya. Produk dari proses solidifikasi dengan semen adalah paving (brick). LaGrega, et al (2001) dan Smith (1987) berpendapat bahwa setiap aktifitas dari pengelolaan limbah B3 yaitu pengolahan, penyimpanan; pengiriman; pembuangan limbah B3 berpotensi menghasilkan risiko. Maka dari itu, dengan adanya penelitian ini dapat membantu PT. A dan PT. B mengelola risiko dari lumpur IPAL yang bersifat B3 dalam upaya memenuhi tujuan lingkungan dari kedua perusahaan tersebut yaitu melakukan perbaikan berkelanjutan dalam mengelola dampak lingkungan. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi potensi risiko dari aktifitas penyimpanan; pengolahan; dan pembuangan dari limbah B3 serta criteria dampak yang perlu diperhitungkan dalam menilai dampak lumpur B3 dengan fuzzy AHP pada PT. A dan PT. B. 2
3 2. METODOLOGI Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah penentuan ruang lingkup untuk proses pengambilan keputusan dimana mempengaruhi pembuatan hirarki dan bagian kedua adalah perbandingan berpasangan untuk menentukan bobot tiap kriteria dampak dalam hirarki dan tiap risiko yang telah teridentifikasi. 2.1 Pembuatan Hirarki Pembuatan hirarki digunakan untuk menguraikan permasalahan menjadi bagian yang lebih kecil. Hirarki terdiri dari beberapa tingkat, tingkat paling atas adalah tujuan utama; tingkat kedua adalah kriteria; dan tingkat terakhir adalah risiko yang akan dinilai berdasarkan consequence (dampak) yang terjadi. Pada penelitian ini, kriteria penelitiannya berdasarkan peraturan pemerintah mengenai penilaian dampak lingkungan yaitu Keputusan Kepala Bapedal No. 56 Tahun 1994 Tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting, yaitu : Kriteria jumlah manusia yang akan terkena dampak (selanjutnya akan disingkat menjadi Jml Manusia); Luas wilayah persebaran dampak (selanjutnya akan disingkat menjadi Luas); Lamanya dampak berlangsung (selanjutnya akan disingkat menjadi Durasi); Intensitas dampak (selanjutnya akan disingkat menjadi Intensitas); Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak (selanjutnya akan disingkat menjadi Banyaknya komponen); Sifat kumulatif dampak (selanjutnya akan disingkat menjadi Kumulatif); Tidak berbaliknya dampak (selanjutnya akan disingkat menjadi Tidak berbalik) 2.2 Aplikasi fuzzy AHP pada PT. A dan PT. B Perusahaan yang digunakan untuk studi kasus dalam penelitian ini adalah perusahaan yang lumpur IPAL nya mengandung B3 dan melakukan pengolahan solidifikasi dengan semen pada lumpur IPALnya untuk dijadikan paving. Kedua perusahaan memiliki aktifitas pengelolaan yang sama yaitu pre-tratment (untuk memekatkan lumpur dan mengurangi kadar air); penyimpanan lumpur; pengiriman lumpur; pengolahan solidifikasi; penyimpanan paving; pengiriman paving; pemanfaatan paving. Tiap aktifitas ini memiliki risiko dapat memberi dampak pada lingkungan. Risiko itu adalah Lumpur tumpah saat penyimpanan. (selanjutnya akan disingkat menjadi L-simpan); Lumpur tumpah saat pengiriman. (selanjutnya akan disingkat menjadi L-kirim); Paving rusak saat penyimpanan. (selanjutnya akan disingkat menjadi P-simpan); Paving rusak saat pengiriman. (selanjutnya akan disingkat menjadi P-kirim); Paving rusak saat pemanfaatannya. (selanjutnya akan disingkat menjadi P-manfaat) Menurut Fitria (2006), Langkah-langkah fuzzy AHP adalah : 1. Mengubah variabel linguistic dalam bentuk bilangan fuzzy. Data kuisioner dalam bentuk variabel linguistic dikonversikan ke bentuk bilangan fuzzy. Contoh bilangan fuzzy untuk bilangan fuzzy triangular (Triangular Fuzzy Number atau TFN) terlihat pada Tabel 1 dimana variabel linguistic dikonversikan ke dalam tiga tingkat fuzzy, yaitu low (c); medium (b); dan high (b). 3
4 Tabel 1. Skala TFN dalam Variabel Linguistik Skala Linguistik Nilai Bilangan Skala TFN Inverse kepentingan pada AHP fuzzy untuk fuzzy AHP fuzzy (a, b, c) Sama penting 1 (1, 1, 2) (1, 1, 1/2) Sedikit lebih penting 3 (2, 3, 4) (1/4, 1/3, 1/2) Lebih penting 5 (4, 5, 6) (1/6, 1/5, 1/4) Sangat penting 7 (6, 7, 8) (1/8, 1/7, 1/6) Paling penting 9 (8, 9, 9) (1/9, 1/9, 1/8) Nilai antara dua pertimbangan 2, 4, 6, 8 yang berdekatan Sumber : (Firdolas et al (2006) dalam Fitria (2006)) 2. Menyusun matriks perbandingan berpasangan diantara semua elemen/criteria dalam dimensi sistem hirarki berdasarkan penilaian dengan variabel linguistic. (1) Dimana : 3. Menghitung rata-rata geometris dari penilaian responden Langkah selanjutnya adalah merekap hasil penilaian seluruh responden dan menghitung rata-rata geometris dari nilai batas bawah (c); nilai tengah (a); dan nilai batas atasnya (b) dari keseluruhan responden. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung ratarata geometris : (2) (3) (4) 4. Defuzzifikasi Setelah perhitungan rata-rata geometris, hasil tersebut dilakukan defuzzifikasi untuk mendapatkan nilai crisp dari nilai rata-rata geometris bilangan fuzzy untuk diolah kembali dalam AHP. Salah satu teknik defuzzifikasi adalah centre of gravity (COG). Adapun rumus dari defuzzifikasi adalah sebagai berikut : (5) 4
5 5. Menghitung bobot dengan AHP Perhitungan bobot dilakukan apabila hasil kuesioner terbukti konsisten, yaitu jika ilai Consistency Ratio (CR) < 0.1. Untuk mendapatkan CR dilakukan perhitungan Consistency Index (CI) terlebih dahulu. Berikut ini rumus untuk menghitung CI : (6) Dimana : = nilai eigen maksimum n = ukuran matriks CI = Consistency Index. Nilai CI tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai Ratio Index (RI) sesuai dengan ukuran matriks sehingga diperoleh nilai Consistency Ratio (CR). Matriks dinyatakan konsisten jika nilai CR tidak lebih dari 0,1 3. HASIL DAN DISKUSI Dari hasil identifikasi risiko pengelolaan lumpur IPAL-B3 dan pemilihan kriteria dampak untuk menilai risiko yang telah teridentifikasi, dapat digambarkan hirarki keputusannya seperti Gambar 1. Hasil identifikasi criteria dampak Dampak Lingkungan Jml manusia Luas wilayah Dura si Intensitas Efek pada komponen lain Kumu latif Tidak Berbalik dampak Hasil identifikasi potensi risiko Lumpur tumpah saat penyimpanan Lumpur tumpah saat pengiriman Paving rusak saat penyimpa nan Paving rusak saat pengiriman Gambar 1. Hirarki yang Digunakan pada Penelitian ini Paving rusak saat pemanfaatan Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini, untuk menilai risiko yang telah teridentifikasi berdasarkan besarnya dampak. Responden dalam kuisioner ini adalah Manager/Asisten Manajer dan Kepala bagian penanganan pengelolaan lumpur dari kedua perusahaan. Sebagai contoh hasil dari perbandingan berpasangan Responden I untuk nilai AHP antar kriteria dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan perbandingan berpasangan Responden I untuk nilai AHP tiap risiko dapat dilihat pada Tabel 3. Dari Tabel 2 dan Tabel 3, terlihat bahwa nilai Consistency Ratio (CR) = 0.02 < 0.1, hal ini berarti responden 1 konsisten dalam melakukan perbandingan berpasangan. Hal yang sama juga terjadi untuk responden yang lain, dimana nilai CRnya < 0.1 sehingga tidak perlu dilakukan Re-evaluation. 5
6 Baris Kolom Baris Kolom Tabel 2. Nilai AHP Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Responden I PERBANDINGAN ANTAR KRITERIA (Consistency Ratio = 0.02) Jml Banyaknya Luas Durasi Intensitas Kumulatif Manusia komponen Tidak Berbalik Jml Mnsia /2 Luas 1/ /7 1/5 1/7 Durasi 1/ /6 1/5 1/5 Intensitas 1/8 1 1/2 1/8 1/8 1/8 Banyaknya Komponen /2 Kumulatif 1/ /2 Berbalik Tabel 3. Nilai AHP Perbandingan Berpasangan Antar Risiko Responden I Kriteria : Jumlah manusia (CR = 0.02) Baris L-simpan L-kirim P-simpan P-kirim P-manfaat Kolom L-simpan L-kirim 1/5 1/6 1/6 1/3 P-simpan 1/3 6 1/2 8 P-kirim 1/ P-manfaat 1/6 3 1/8 1/6 Nilai AHP diatas diubah menjadi skala Triangular Fuzzy Number (TFN) (sesuai dengan Tabel 1) dapat dilihat pada Tabel 4, untuk perbandingan antar kriteria sedangkan Tabel 5, untuk perbandingan antar risiko. Tabel 4. Skala TFN Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Responden I PERBANDINGAN ANTAR KRITERIA Jml Manusia Luas Durasi Intensitas Banyaknya Kumulatif Tidak Berbalik Jml Mnsia /3 1/2 1 Luas 1/8 1/7 1/ /8 1/7 1/6 1/6 1/5 1/4 1/8 1/7 1/6 Durasi 1/6 1/5 1/ /7 1/6 1/5 1/6 1/5 1/4 1/6 1/5 1/4 Intensitas 1/9 1/8 1/ /3 1/2 1 1/9 1/8 1/7 1/9 1/8 1/7 1/9 1/8 1/7 Banyaknya /3 1/2 1 Kumulatif 1/3 1/ /3 1/2 1 Berbalik Setelah Nilai AHP dikonfersikan menjadi skala TFN maka dapat dilakukan langkah selanjutnya dari FAHP, yaitu menghitung rata-rata geometris dari penilaian responden; Defuzzifikasi; Menghitung bobot dengan AHP, Dalam penelitian ini diperoleh Bobot kepentingan tiap kriteria, dapat dilihat pada Tabel 6 dan nilai tiap risiko terhadap tiap kritera dampak, dapat dilihat pada Tabel 7. Sedangkan Nilai risko yang merupakan perkalian matriks Bobot untuk tiap kriteria (Tabel 6) dengan Nilai tiap risiko terhadap kriteria dampak dapa dilihat pada Tabel 8. 6
7 Tabel 5. Skala TFN Perbandingan Berpasangan Antar Risiko Responden 1 Kriteria : Jumlah manusia Baris Kolom L simpan L kirim P simpan P kirim P manfaat L simpan L kirim 1/6 1/5 1/4 1/7 1/6 1/5 1/7 1/6 1/5 1/4 1/3 1/2 P simpan 1/4 1/3 1/ /3 1/ P kirim 1/4 1/3 1/ P manfaat 1/7 1/6 1/ /9 1/8 1/7 1/7 1/6 1/5 Kriteria Risiko Tabel 6. Bobot untuk tiap kriteria Kriteria Bobot Jml Mnsia 0.38 Luas 0.21 Durasi 0.15 Intensitas 0.02 Banyaknya komponen 0.07 Kumulatif 0.12 Berbalik 0.05 JML 1.00 Tabel 7. Nilai Tiap Risiko berdasarkan tiap kriteria dampak Jml Luas Durasi Intensitas Banyaknya Kumulatif Berbalik Mnsia L-simpan L-kirim P-simpan P-kirim P-manfaat JML Dari Tabel 6. terlihat bahwa kriteria jumlah manusia memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibanding kriteria dampak lain, nilainya Sedangkan dari Tabel 7, terlihat bahwa risiko paving rusak saat pemanfaatan berdampak sangat besar pada manusia dibanding risiko yang lain. Dari Tabel 7, terlihat bahwa risiko Paving rusak saat pemanfaatan memiliki risiko pada tiap kriteria lebih besar dibanding risiko yang lain, terutama pada kriteria durasi dampak. Hal ini dikarenakan risiko paving rusak saat pemanfaatan berdampak langsung pada tanah dan air tanah, dan dari pencemaran air tanah sehingga dapat menyebar ke komponen lingkungan yang lain serta hal ini juga mempengaruhi manusia juga. Dari tabel 8, nilai risiko berdasarkan dampak untuk Seluruh kriteria dampak terlihat bahwa risiko paving rusak saat pemanfaatan memberi dampak paling besar (nilainya 0.78), urutan ke-2 adalah risiko lumpur tumpah saar penyimpanan (nilainya 0.15). Urutan ke-3 adalah paving rusak saat pengiriman 7
8 (nilainya 0.03), urutan ke-4 adalah lumpur tumpah saat penyimpanan (nilainya 0.02) dan urutan ke-5 adalah paving rusak saat penyimpanan (nilainya 0.02). Tabel 8. Nilai risiko berdasarkan dampak untuk Seluruh kriteria dampak Risiko Nilai Lumpur tumpah saat penyimpanan 0.02 Lumpur tumpah saat pengiriman 0.15 Paving rusak saat penyimpanan 0.02 Paving rusak saat pengiriman 0.03 Paving rusak saat pemanfaatan 0.78 JML KESIMPULAN Penilaian risiko pengelolaan lumpur IPAL-B3 dengan metode fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) merupakan metode yang tepat untuk mengatasi adanya ketidakpastian dalam risiko. Aplikasi metode ini memberi keuntungan yang lain seperti merupakan metode yang rasional bagi pembuat keputusan untuk menentukan prioritas dengan adanya perbandingan berpasangan. Dari penelitian ini teridentifikasi ada lima risiko, yaitu Lumpur tumpah saat penyimpanan; Lumpur tumpah saat pengiriman; Paving rusak saat penyimpanan; Paving rusak saat pengiriman; Paving rusak saat pemanfaatannya. Kriteria dampak yang paling penting adalah jumlah manusia terkena dampak dengan nilai 0.38, risiko paving rusak saat pemanfaatan memiliki nilai tertinggi untuk semua kriteria dampak sehingga dari kelima risiko tersebut, risiko paving rusak saat pemanfaatan dengan nilai risiko untuk skala 0-1 adalah DAFTAR PUSTAKA Fenton, N., & Wang, W. (2006). Risk and Confidence Analysis for Fuzzy Multicriteria Decision Making. Knowledge-Based System 19, Fitria, L. (2006). The Design of Decision Support System To Choose The Transportation Service Using Fuzzy AHP (Case Study : PT. X). Surabaya, Indonesia: Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Floyd, D. W. (1991). The Hazard of Risk Management. The Environmentalist, Vol. 11, No. 4, Hermann, B. G., Kroeze, C., & Jawjit, W. (2006). Assessing Environmental Performance by Combining Life Cycle Assessment, Multi-criteria Analysis and Environmental Performance Indicator. Journal of Cleaner Production xx, LaGrega, M. D., Buckingham, P. D., & Evans, J. C. (2001). Hazardous Waste Management. Singapore: McGraw-Hill. Poper, T. (2006). Evaluation of Environmental Aspects Significance in ISO Environmental Management Vol. 37 No. 5, Ramanathan, R. (2001). A Note on The Use of The Hierarchy Process for Environmental Impact Assessment. Journal of Environmental Impact 63, Smith, B. P. (1987). Exposure and Risk Assessment. In E. J. Martin, & J. H. Johson Jr, Hazardous Waste Management Engineering (pp ). United States of America: Van Nostrand Renhold Company Inc. 8
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tesis manajemen risiko pengelolaan lumpur IPAL B3 adalah : 1. Dari hasil sintesis kondisi eksisting kedua perusahaan,
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP)
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) Winda Sulistiana 1 dan Evi Yuliawati 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN KINERJA IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) DAN FUZZY MCDA
RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN KINERJA IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) DAN FUZZY MCDA Diah Asri Sawitri a, Nadjadji Anwar b, Supani c Program Pasca Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY
PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY M. Adhitya Verdian 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Program
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv
DAFTAR ISI PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... v UCAPAN TERIMA KASIH...
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN
PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN Oleh : Manis Oktavia 1209 100 024 Dosen Pembimbing : Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha, M.Si Sidang Tugas Akhir - 2013
Lebih terperinciBAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS
BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS 3.1 Penggunaan Konsep Fuzzy Apabila skala penilaian menggunakan variabel linguistik maka harus dilakukan proses pengubahan variabel linguistik ke dalam bilangan fuzzy.
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciPEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI
PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI Rahmad Syah Jurusan Teknik Informatika, sekolah tinggi teknik harapan Jln. H.M Joni, Sumatera Utara,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. XYZ Sugianto 1,2 dan Candra Wahyu 1 1 Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN BAHASAN
BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Kriteria Evaluasi dan Pemilihan Supplier Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan studi pustaka, ditetapkan beberapa kriteria yang akan
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN KEPUTUSAN TRASE JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISA PEMILIHAN KEPUTUSAN TRASE JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus : Ruas Jalan Pacitan-Hadiwarno, Kabupaten Pacitan) Moh. Matorurrozaq, Supani Hardjo Diputro
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Memilih Vendor Pengembang Sistem Informasi Manajemen Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciANALISIS METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (FAHP) DALAM MENENTUKAN POSISI JABATAN
ANALISIS METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (FAHP) DALAM MENENTUKAN POSISI JABATAN TESIS MARISCHA ELVENY 117038080 PROGRAM STUDI (S2) TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciAplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 17 26 Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ) Mardlijah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung kepututsan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP ABSTRAK
JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 73-82 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY
Lebih terperinciKuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016
1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Fratika Aprilia Purisabara, Titin Sri Martini, dan Mania Roswitha Program
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII)
EVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI
PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri Universitas 17 Agustus
Lebih terperinciKOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Ahmad Abdul Chamid 1*, Alif Catur Murti 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER METALLIC BOX MENGGUNAKAN FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: PT XYZ Malang) SUPPLIER SELECTION ANALYSIS OF METALLIC BOX USING FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 521~526 521 ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Maria Hestiningsih
Lebih terperinciFasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan
Lebih terperinci2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok Analytic Hierarchy Process
ABSTRAK UD Bandung Textile adalah merupakan unit dagang untuk penjualan kain yang menjual kain di kota Bandung. UD Bandung Textile didirikan pada tahun 1995 dengan menjual beberapa jenis kain yaitu bahan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS 1 Rikky Wisnu Nugrha, 2 Romi 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan
Lebih terperinciAnalisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)
Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciPEMODELAN PEMILIHAN MERK DUMP TRUCK UNTUK PROYEK URUGAN MELALUI PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMODELAN PEMILIHAN MERK DUMP TRUCK UNTUK PROYEK URUGAN MELALUI PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Karna Rajasa, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian
Lebih terperinciSTUDI PEMILIHAN DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT (PLTAL) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-114 STUDI PEMILIHAN DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT (PLTAL) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan
Lebih terperinciAPLIKASI METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
APLIKASI METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PEMILIHAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DI KOTA MEDAN BERDASARKAN PERSEPSI SISWA KELAS XII (Studi Kasus: 10 SMA/SMK/MA Terbaik di Kota Medan) SKRIPSI
Lebih terperinciKeywords: Technology management, Technometric, Technologi Contribution Coefficient (TCC), Analytical Hierarchi Process (AHP).
ASSESMENT TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PRESS TOOL DI PT. KENZA PRESISI PRATAMA DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Akbar Arsyad, Udisubekti Cipto Mulyono, Haryono Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)
Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Raw Material Supplier Performance Evaluation Using Fuzzy Analytic Hierarchy
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Wiwik Suharso Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP Amirul Khoiri Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains
Lebih terperinciPenentuan Kriteria Pemilihan Lokasi IPAL Bersama Industri Tahu Tempe di Kelurahan Mojosongo dengan Pendekatan Fuzzy AHP
Kusuma, H., Suletra, I. W., Priyadari, Y., & Jauhari, W. A. (2017). Penentuan Kriteria Pemilihan Lokasi IPAL Bersama Industri Tahu Tempe di Kelurahan Mojosongo dengan Pendekatan Fuzzy AHP. Prosiding SNTI
Lebih terperinciANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Petrus Wolo 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 Program Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENILAIAN DESA DALAM PROGRAM DESA MAJU INHIL JAYA. Muh. Rasyid Ridha
MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENILAIAN DESA DALAM PROGRAM DESA MAJU INHIL JAYA Muh. Rasyid Ridha Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pemilihan Supplier dan Alokasi Order Pemilihan supplier berpotensi memiliki dampak signifikan terhadap kinerja berlangsungnya perusahaan (Herbon dkk, 2012).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi perusahaan berada di Jalan Taman Srinindito VII/1 Semarang. Perusahaan ini
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.
PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR Rahimullaily 1), Lakry Maltaf 2) 1), 2) Program Studi Sistem Informasi STMIK Indonesia Padang 1) email: rahimullaily@stmikindonesia.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM MENENTUKAN SUPPLIER OBAT
1 PENERAPAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM MENENTUKAN SUPPLIER OBAT Ulva Nuraini, Achmad Wahid Kurniawan, S.Si, M.Kom Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula No. 5-11 Semarang-50131
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MENGAPLIKASIKAN MODEL AHP ( ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ) DENGAN METODE FUZZY UNTUK MEMILIH BOBOT KRITERIA SUPPLIER
TUGAS AKHIR MENGAPLIKASIKAN MODEL AHP ( ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ) DENGAN METODE FUZZY UNTUK MEMILIH BOBOT KRITERIA SUPPLIER Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelarsarjana Strata
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN AGROINDUSTRI KAKAO BERKELANJUTAN DI SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN FUZZY AHP
ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN AGROINDUSTRI KAKAO BERKELANJUTAN DI SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN FUZZY AHP Universitas Dharma Andalas Email: dewi.a@unidha.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
87 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan data 4.1.1. Data kriteria evaluasi dan pemilihan supplier Dari hasil wawancara, brainstorming dengan pihak perusahaan dan studi pustaka ditetapkan beberapa
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan satu usaha Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan potensi daerah yang mengalami perkembangan sangat pesat. Perkembangan pariwisata
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:
Lebih terperinciMajalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENGUKUR MINAT SISWA DALAM MEMILIH EKSTRAKULUKULER MENGGUNAKAN METODE AHP DAN DIDUKUNG OLEH SOFTWARE SUPER DECISION (Studi Kasus : SMA Negeri 1 Harau) Ir. Zefriyenni, MM,
Lebih terperinciPenerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika
Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika Suci Rizka Welza Putri 1, Minora Longgom Nasution 2, Muhammad
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinciEVALUASI KEKRITISAN KOMPONEN MESIN CETAK DI PT. SOLO GRAFIKA UTAMA
Evaluasi Kekritisan Komponen Mesin Cetak... (Widyaningrum dkk) EVALUASI KEKRITISAN KOMPONEN MESIN CETAK DI PT. SOLO GRAFIKA UTAMA Dian Novita Widyaningrum *, I Wayan Suletra, Eko Liquiddanu Program Studi
Lebih terperinciSPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)
SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company) Zakaria 1, Addy Suyatno 2, Heliza Rahmania Hatta 3 1 Lab Software Engineering, Program Studi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan
Lebih terperinciLaporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM
Laporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM Laporan ini Disusun sebagai Tugas Ujian Tengah Semester Dosen Pembina : A. Sidiq Purnomo S. Kom., M. Eng. Oleh : Verri Andriawan (14111036) Andi Gustanto Mucharom
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Turban, sistem pendukung keputusan (Decision Support System) merupakan suatu pendekatan untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem pendukung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Proses pemilihan supplier merupakan salah satu aktifitas penting dalam suatu organisasi. Kesalahan dalam pemilihan supplier dapat berdampak pada terganggunya kelangsungan proses
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN PRODUK UNGGULAN DAERAH MENGGUNAKAN FAHP DAN ELECTRE II
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN PRODUK UNGGULAN DAERAH MENGGUNAKAN FAHP DAN ELECTRE II Andharini Dwi Cahyani Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciAnalisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM
Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP. Hanien Nia H Shega, Rita Rahmawati, Hasbi Yasin 3
PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP Hanien Nia H Shega, Rita Rahmawati, Hasbi Yasin 3 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro,3
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode dari Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang dikembangkan oleh Prof. Thomas Lorie
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode khusus dari Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty.
Lebih terperinciKomparasi Fuzzy AHP dengan AHP pada Sistem Pendukung Keputusan Investasi Properti
123 Komparasi Fuzzy AHP dengan AHP pada Sistem Pendukung Keputusan Investasi Properti Ahmad Faisol, M. Aziz Muslim, dan Hadi Suyono Abstrak - Investasi di bidang properti dianggap yang paling menguntungkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL KLASIFIKASI INVENTORY DENGAN MEMPERTIMBANGKAN COMPONENT COMMONALITY
PENGEMBANGAN MODEL KLASIFIKASI INVENTORY DENGAN MEMPERTIMBANGKAN COMPONENT COMMONALITY Indra Dwi F ), Imam Baihaqi ), dan Erwin Widodo 3) ) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPenerapan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) Untuk Menentukan Besar Pinjaman Pada Koperasi
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm. 1761-1767 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan sandang pangan maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan sandang pangan maupun papan saat ini semakin meningkat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut maka banyak perusahaan bermunculan.
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP Analytic Hierarchy Process atau AHP dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty sebagai algoritma pengambilan keputusan untuk permasalahan
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP
48 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP Bayu Setyawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya Email : bay_setyawan@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen rantai pasok adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaan yang terintegrasi dari rantai pasok (Pujawan, 2005). Rantai Pasok adalah suatu kegiatan menghubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maju dan berkembangnya kondisi perekonomian menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan tersebut menuntut para pelaku bisnis melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan agen terbaik dengan sistem yang dibangun dapat dilihat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hutan adalah sumber kekayaan alam yang mampu memberikan manfaat yang sangat besar. Hasil yang diperoleh dari hutan merupakan aset yang sangat berharga dan menjanjikan.
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciABSTRAKSI Kata Kunci: Kinerja Vendor , Analytical Hierarchy Process , QCDFR.
ABSTRAKSI PT. Sari Husada adalah perusahaan yang memproduksi berbagai makanan dan minuman bergizi khusus bayi, balita dan ibu hamil. Bahan baku utamanya adalah susu segar. Sebagai salah satu industri pengolahan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHI PROCESS UNTUK PEMILIHAN SUPPLIER BATIK MADURA
PENERAPAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHI PROCESS UNTUK PEMILIHAN SUPPLIER BATIK MADURA Wahyudi Setiawan 1*, Reny Pujiastutik 2 1,2 Prodi Manajemen Informatika, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciJurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA)
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen
Lebih terperinciBAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir
29 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir Penerapan AHP dalam menentukan prioritas pengembangan obyek wisata dilakukan
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Keputusan Keputusan (decision) yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses,
Lebih terperinci