UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING"

Transkripsi

1 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS 4 SD NEGERI BLOTONGAN 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Dyah Pramudhita Setyohadi PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

2 1

3 2

4 3

5 4

6 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS 4 SD NEGERI BLOTONGAN 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dyah Pramudhita Setyohadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kristen Satya Wacana dyahp5224@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar IPS dapat diupayakan melalui pendekatan problem based learning (PBL) dan model numbered heads together (NHT) siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan model spiral, yang dikemukakan C. Kemmis dan Mc Taggart. Prosedur penelitian ada dua siklus. Setiap siklus memiliki tiga langkah yaitu langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes dengan instrumen tes adalah butir soal dan nontes adalah lembar observasi dilengkapi dengan rubrik pengukuran afektif dan psikomotor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peningkatan hasil belajar IPS KD 2.3 dapat diupayakan melalui penggunaan pendekatan PBL dan model NHT siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan KKM 90, terbukti. Hal ini ditunjukkan dengan perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan (1) ketuntasan belajar antara siklus 1 : siklus 2 adalah 14 : 18, (2) skor minimum antara siklus 1 dan siklus 2 adalah 78 : 82, (3) skor maksimum siklus 1 dan siklus 2 adalah 100 : 100, dan (4) skor rata-rata antara siklus 1 : siklus 2 adalah 92,15 : 95,85. Penelitian ini dinyatakan berhasil ditunjukkan oleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa melebihi target yang ditetapkan dalam indikator kinerja yaitu 85% dari seluruh siswa. Kata Kunci : Pembelajaran IPS, Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Model Numbered Heads Together (NHT), dan Hasil Belajar IPS. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, 5

7 masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan senantiasa berkenaan dengan kehidupan manusia, sebab pendidikan terjadi dalam situasi sosial, artinya terjadi interaksi antar manusia dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Berdasarkan observasi lapangan dan wawancara dengan guru kelas 4 yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016, dalam materi koperasi dan kesejahteraan rakyat nampak bahwa guru membuat persiapan pembelajaran secara tertulis berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta perangkatnya. Selain itu guru telah membuat tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu memahami tujuan dan manfaat koperasi, serta mampu membandingkan macam-macam koperasi, sehingga langkah-langkah pembelajaran terarah namun tidak mengikuti pendekatan dan model tertentu. Pada pembelajaran pra siklus berlangsung, tidak dilakukan pengamatan oleh observer sehingga tidak nampak bahwa pembelajaran yang dilaksanakan telah berhasil atau belum. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah terarah dan bervariasi, tidak monoton aktivitas belajarnya, namun tidak mengikuti pada model dan pendekatan tertentu seperti dalam model NHT dan pendekatan PBL. Guru memberikan evaluasi berupa tes formatif untuk mengukur hasil belajar siswa. Sedangkan aspek afektif dan psikomotor siswa diukur setelah kegiatan berlangsung. Hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian proses dan hasil. Penilaian proses dalam hal ini adalah unjuk kerja aspek afektif dan psikomotor, serta penilaian hasil aspek kognitif berupa tes formatif. Sehingga akan diperoleh skor nontes dan skor tes hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga pra siklus tidak tuntas berdasarkan ketuntasan KKM 90 sebanyak 40% (8 dari 20 siswa) dan 60% (12 dari 20 siswa) tuntas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar IPS dapat diupayakan melalui pendekatan PBL dan model NHT siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan hasil belajar IPS menggunakan pendekatan PBL dan model NHT. Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan melibatkan secara langsung siswa dalam pembelajaran IPS melalui pendekatan PBL dan odel NHT. Bagi guru, memberi pertimbangan dalam mendesain pembelajaran IPS yang menarik, menyenangkan, dan kreatif. Meningkatkan keterampilan guru untuk melaksanakan pengukuran proses belajar dan pengukuran hasil belajar. Bagi sekolah, dapat mendorong guru untuk mendesain pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan PBL dan model NHT. Meningkatkan hasil belajar melalui menerapkan pengukuran proses dan hasil belajar. Bagi 6

8 peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk mendesain pembelajaran menggunakan pendekatan PBL dan model NHT dalam upaya peningkatan hasil belajar IPS. KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan di kehidupan masyarakat, sehingga peserta didik diharapkan memperoleh pemahaman lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi). Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik akan lebih mampu menempatkan diri dalam kehidupan masyarakat dan lingkungan, meningkatkan keterampilan sosial, dan komunikasi yang sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Model Numbered Heads Together (NHT) Menurut Arends (2008: 70) PBL merupakan proses pembelajaran yang menyodorkan situasi-situasi bermasalah kepada siswa dan memerintahkan mereka untuk menyelidiki serta menemukan sendiri solusinya. Menurut Eggen dan Kauchak (2012) PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi (konten), dan pengendalian diri. PBL menurut Krajcik & Blumenfeld (2006) dalam Eggen dan Kauchak (2012) merupakan pembelajaran yang bermula dari satu masalah dan memecahkannya adalah fokus pelajarannya. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu masalah guna mengembangkan keterampilan, materi serta pengendalian diri dalam menyelidiki dan menemukan sendiri pemecahan dari masalah. Langkah-langkah PBL Menurut John Dewey dalam Rudi Hartono (2013) adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah yakni mampu mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas. 2. Mengkaji masalah. Menggunakan pengetahuan yang luas untuk menganalisis masalah dari berbagai sudut pandang. 7

9 3. Merumuskan hipotesis. Mampu berimajinasi dan menghayati ruang lingkup sebab akibat dan alternatif penyelesaian. 4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis yaitu mempunyai kecakapan dalam mencari dan menyusun data serta menyajikannya berupa diagram, gambar, dan tabel. 5. Pembuktian hipotesis. Mempunyai kecakapan menelaah dan membahas data, menghubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil kesimpulan atau keputusan. 6. Menentukan pilihan penyelesaian. Kecakapan membuat alternatif penyelesaian dan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan. Berdasarkan langkah-langkah menurut John Dewey, PBL lebih menekankan pada langkah pembelajaran yang bersifat ilmiah, prosedural, dan membutuhkan pengetahuan yang luas serta kecakapan siswa dengan mempertimbangkan berbagai hal dalam upaya penyelesaian masalah. Dalam langkah-langkah ini belum nampak jelas apakah proses ini dilakukan dalam kelompok atau mandiri. Langkah PBL menurut Agus Suprijono (2009: 74) sebagai berikut: 1. Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa. Guru menyiapkan tujuan pembelajaran, memotivasi dan mendeskripsikan berbagai kebutuhan siswa dalam kegiatan mengatasi masalah. 2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar terkait dengan permasalahannya. 3. Membantu investigasi mandiri dan kelompok. Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi, melaksanakan eksprimen, dan mencari penjelasan dan solusi. 4. Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan artefak yang tepat seperti laporan, rekaman video, dan model-model, serta membantu mereka untuk menyampaikannya kepada orang lain. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan. Berdasarkan langkah PBL yang diuraikan oleh Agus Suprijono, fokusnya adalah guru menyiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam proses PBL. Guru cenderung lebih aktif dalam menuntun siswa baik selama proses maupun akhir dari pembelajaran. Dalam langkah ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa. 8

10 Dari berbagai langkah yang diuraikan oleh para ahli di atas, terdapat modifikasi pendekatan Problem Based Learning (PBL) sebagai berikut: 1. Menyimak tujuan pembelajaran 2. Memberikan permasalahan 3. Merumuskan masalah 4. Mengkaji masalah 5. Merumuskan hipotesis 6. Mengumpulkan informasi 7. Menganalisis informasi 8. Pembuktian hipotesis 9. Menentukan pilihan solusi 10. Menyusun laporan 11. Mengevaluasi Model Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Spenser Kagan (1993). Menurut Mulyatiningsih (2011) NHT merupakan model pembelajaran diskusi kelompok yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta didik dan kuis/tugas untuk didiskusikan. Mulyawati, Vidya (2012) menguraikan bahwa NHT merupakan model pembelajaran kooperatif melalui penomoran pada siswa dalam kelompok untuk bekerjasama dalam menyelesaikan soal. Model NHT menurut Lestari, Pebrianti Hesti (2013) merupakan suatu model pembelajaran yang mengarah pada pembagian nomor yang berbeda pada setiap siswanya, pembagian pertanyaan sesuai dengan nomor siswa dan berpikir bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa Numbered Heads Together (NHT) adalah model pembelajaran dengan menggunakan pemberian nomor yang dipasang di kepala untuk mendiskusikan tugas/pertanyaan. Model pembelajaran NHT menurut Ibrahim dalam Lie (2008:59) memiliki langkah-langkah yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sebagai berikut: 1. Persiapan. Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. 9

11 2. Penomoran (Numbering). Pembentukan kelompok disesuaikan, yakni guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok. Masing-masing kelompok memiliki nama yang berbeda. 3. Pertanyaan (Questioning) dan berpikir bersama (Heads Together). Dalam kerja kelompok, guru memberikan pertanyaan/lks kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Setiap siswa berpikir bersama untuk menyelesaikan pertanyaan dalam kelompok. 4. Pemberian jawaban (Answering). Guru menyebutkan satu nomor secara acak, tiap siswa dari kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban. Penentuan kelompok yang akan menjawab dilakukan dengan cara pengundian. 5. Memberi kesimpulan. Guru memberikan kesimpulan atas jawaban akhir semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. 6. Memberikan penghargaan. Pada tahap ini, guru memberikan penghargaan berupa kata-kata pujian maupun simbol-simbol pada siswa yang hasil belajarnya baik. Fokus pada langkah-langkah ini adalah guru mempersiapkan perangkat pembelajaran kemudian membentuk kelompok dengan nama yang berbeda, setelah itu siswa menerima pertanyaan dan berpikir bersama untuk menyelesaikan masalah kemudian guru menyebutkan nomor dan masing-masing siwa dengan nomor yang sama harus bersiap memberikan jawaban. Langkah terakhir yaitu memberikan kesimpulan dan penghargaan pada siswa. Langkah NHT menurut Trianto (2009: 82-83) dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Penomoran. Guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai Mengajukan pertanyaan. Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaanpertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. 3. Berpikir bersama. Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. 4. Menjawab. Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Berdasarkan pada langkah NHT menurut Trianto adalah penomoron kelompok dengan nomor 1-5, mengajukan pertanyaan kepada siswa, kemudian siswa menyatukan pendapat dan memastikan semua anggota mengetahui jawaban, dan yang terakhir adalah menjawab dengan cara guru memangil nomor, siswa yang nomornya sesuai mencoba menjawab pertanyaan untuk semuanya. Berdasarkan langkah-langkah yang telah diuraikan, terdapat modifikasi langkah NHT sebagai berikut: 1. Membentuk kelompok 10

12 2. Setiap siswa menerima nomor 3. Menerima permasalahan 4. Mendiskusikan jawaban 5. Salah satu nomor siswa yang dipanggil secara acak menjawab pertanyaan 6. Siswa yang lain memberikan tanggapan 7. Membuat kesimpulan jawaban 8. Menerima penghargaan bagi kelompok dengan skor tertinggi Langkah-langkah pendekatan PBL yang telah disimpulkan merupakan penekanan dari kerja ilmiah, sedangkan model NHT menekankan pada interaksi proses pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaran antara pendekatan PBL dan model NHT perlu dipadukan, langkah-langkah pendekatan PBL dan model NHT sebagai berikut: 1. Menyimak tujuan pembelajaran 2. Membentuk kelompok 3. Setiap siswa menerima nomor 4. Memberikan permasalahan 5. Merumuskan masalah 6. Mengkaji masalah 7. Merumuskan hipotesis 8. Mengumpulkan informasi 9. Menganalisis informasi 10. Pembuktian hipotesis 11. Berdiskusi untuk menentukan pilihan solusi 12. Menyusun laporan 13. Salah satu nomor siswa yang dipanggil secara acak menjawab pertanyaan (mengevaluasi) 14. Siswa yang lain memberikan tanggapan 15. Membuat kesimpulan jawaban 16. Menerima penghargaan bagi kelompok dengan skor tertinggi Hasil Belajar Menurut Djamarah dan Zain (2006) hasil belajar adalah perolehan skor yang dicapai oleh siswa ketika mengikuti maupun setelah mengikuti kegiatan belajar yang menunjukkan gambaran penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dari hasil instrumen yang 11

13 digunakan sebagai alat pengukur keberhasilan. Hasil belajar menurut Arikunto (2003: ) merupakan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak (proses berpikir) terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Wardani Naniek S. dan Slameto (2012: 54) hasil belajar merupakan hasil pengukuran penguasaan materi berupa derajat pencapaian kompetensi hasil belajar yang mendasarkan pada kompetensi dasar seperti yang dikehendaki dalam standar proses dan dinyatakan dalam aspek perilaku yang terbagi dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga aspek yaitu kognitif, afekti, dan psikomotor merupakan taksonomi tujuan belajar kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, analisis, sintesis, dan evaluasi (Benjamin Bloom, dkk 1956) yang terdiri atas dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan yang terdiri atas faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi dan dimensi proses kognitif yang meliputi meningat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Lorin W. Anderson, dkk, 2011 sebagai revisi taksonomi Bloom, dkk dalam Wardani Naniek Sulistya, dkk, 2012). Berdasarkan uraian yang dijabarkan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah total skor yang diperoleh melalui proses belajar untuk ranah afektif dan psikomotor, serta hasil belajar untuk ranah kognitif. Kerangka Berpikir Pembelajaran IPS seringkali menggunakan pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru dan cenderung kurang memerhatikan aktivitas serta kebutuhan siswa. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran hanya satu arah, selain itu siswa lebih sering melakukan kegiatan pembelajaran secara individu. Ada pula pembelajaran yang didesain tanpa mengacu pada pendekatan dan model tertentu dan tidak melaksanakan pengukuran proses dalam mengukur hasil belajar. Sehingga hasil belajar IPS belum memenuhi KKM yang ditentukan oleh guru. Maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat diupayakan melalui pendekatan problem based learning (PBL) dan numbered heads together (NHT). PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu masalah guna mengembangkan keterampilan, materi serta pengendalian diri dalam menyelidiki dan menemukan sendiri pemecahan dari masalah tersebut. NHT merupakan model pembelajaran dengan menggunakan pemberian nomor yang dipasang di kepala untuk mendiskusikan pertanyaan tertentu. Langkah-langkah pendekatan PBL dan model NHT adalah membentuk siswa, menerima nomor di kepala, merumuskan masalah tentang perkembangan teknologi, mencari alternatif pemecahan masalah tentang perkembangan teknologi, terampil merumuskan hipotesis, mengumpulkan 12

14 informasi, menganalisis informasi, terampil menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan, dan membuat kesimpulan. Pengukuran hasil belajar menggunakan teknik tes dan nontes dengan instrumen tes adalah butir soal kognitif dan nontes dengan rubrik pengukuran afektif dan psikomotor. Upaya peningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan pendekatan PBL dan model NHT dapat dijabarkan ke dalam kerangka berpikir pada gambar 1 berikut ini. 13

15 Pembelajaran IPS: KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pembelajaran Konvensional 1. Membentuk 5 siswa Pendekatan PBL dan model NHT Hasil Belajar 60% KKM Rubrik Afektif 2. Menerima nomor di kepala 3. Merumuskan masalah tentang perkembangan teknologi Butir Soal Kognitif Skor Nontes 4. Mencari alternatif pemecahan masalah tentang perkembangan teknologi Skor Tes Rubrik 5. Terampil merumuskan hipotesis Skor Proses Belajar Psikomotor 6. Mengumpulkan informasi Skor Hasil Belajar 7. Menganalisis informasi 8. Terampil menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan 9. Membuat kesimpulan jawaban Hasil belajar 85% KKM Gambar 1 Skema Peningkatan Hasil Belajar IPS Menggunakan Pendekatan PBL dan Model NHT

16 Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar IPS diduga dapat diupayakan melalui pendekatan PBL dan model pembelajaran NHT siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. Kondisi fisik SD Negeri Blotongan 01 Salatiga. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 dengan jumlah 20 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas adalah pendekatan PBL dan model NHT dan variabel terikat adalah hasil belajar IPS. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart (1998) dengan prosedur penelitian terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 langkah yakni planning (perencanaan), acting (tindakan) dan observasing (observasi), dan reflecting (refleksi). Prosedur penelitian dapat digambarkan melalui gambar 2 sebagai berikut: Gambar 2 PTK Model Spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart Jenis data adalah data primer yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif berasal dari hasil tes dan hasil observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes yaitu berupa tes tertulis dan observasi dengan instrumen yang digunakan adalah butir-butir soal dan lembar observasi yang dilengkapi dengan rubrik pengukuran afektif dan psikomotor. Kisi-kisi instrumen penelitian disajikan pada tabel 1 berikut ini. 15

17 Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakann ya Materi Pembelajaran Teknlogi produksi, komunikasi, dan transportasi. Tabel 1 Kisi-kisi Pengukuran Instrumen Penelitian Aspek Teknik No. Item Indikator Yang Dinilai Tes Nontes Kognitif Afektif Psikomotor Essay Afektif Psikomotor Membentuk 5 siswa A5 RA Menerima nomor di kepala A2 RA Merumuskan masalah tentang perkembangan teknologi produksi Mencari alternatif pemecahan masalah tentang perkembangan teknologi produksi Terampil merumuskan hipotesis masalah teknologi produksi A3 RA. 3 C4 TE 1 P4 RP Mengumpulkan informasi teknologi produksi Menganalisis informasi teknologi produksi Terampil menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan C6 TE 2b C4 TE 2a P2 RP Membuat kesimpulan jawaban P2 RP. 3 16

18 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes essay, sehingga pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pengujian validitas konstruk. Menurut Sugiyono (2011 : 352) untuk menguji validitas konstruk, maka dapat dilakukan dengan menggunakan pendapat para ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandasan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Wardani Naniek S. & Slameto 2012). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini meilputi soal essay untuk tes formatif siklus 1 dan siklus 2. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila jumlah ketuntasan siswa 85% dengan KKM 90 dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian dengan pendekatan PBL dan model NHT siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 adalah teknik analisis deskriptif komparatif yaitu dengan menggunakan persentase yaitu membandingkan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 pada siklus 1 dan siklus 2, nampak adanya perbandingan peningkatan hasil belajar menggunakan pendekatan PBL dan model NHT yang disajikan pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Perbandingan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 dan Siklus 2 Ketuntasan Siklus 1 Siklus 2 Skor Persentase Persentase Frekuensi Frekuensi % % < 90 Tidak Tuntas Tuntas Jumlah Sumber: Data primer Tabel 2 perbandingan distribusi frekuensi hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 siklus 17

19 1 dan siklus 2, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan. Hasil belajar IPS pada siklus 1 persentase ketuntasan sebesar 70% yaitu sebanyak 14 siswa tuntas dan 30% sebanyak 6 siswa tidak tuntas. Pada siklus 2 persentase ketuntasan sebesar 90% sebanyak 18 siswa tuntas dan 10% yaitu sebanyak 2 siswa tidak tuntas. Penjelasan peningkatan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan disajikan melalui gambar 3 diagram batang berikut ini. Sumber : Data primer Gambar 3 Diagram Batang Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 dan Siklus 2 Gambar 3 diagram batang hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar berdasarkan ketuntasan belajar IPS siswa pada siklus 1, dan siklus 2 yakni 14 siswa pada siklus 1 dan meningkat sebanyak 20% pada siklus 2 yaitu mencapai 18 siswa. Adanya peningkatan persentase ketuntasan skor hasil belajar IPS terjadi setelah dilaksanakannya siklus 1 dan siklus 2 yang menggunakan desain pembelajaran dengan pendekatan PBL dan model NHT. Perbandingan skor hasil belajar IPS juga terlihat dalam skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata siklus 1, dan siklus 2 yang disajikan melalui tabel 3 pada halaman berikut ini. 18

20 Tabel 3 Perbandingan Deskripsi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Minimum, Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus 1 dan Siklus 2 Deskripsi Siklus 1 Siklus 2 Skor Minimum Skor Maksimum Skor Rata-rata 92,15 95,85 Sumber: Data Primer Tabel 3 perbandingan deskripsi hasil belajar IPS berdasarkan skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 siklus 1 dan siklus 2, menunjukkan bahwa besar skor minimum pada siklus 1 sebesar 78 dan pada siklus 2 sebesar 85. Perolehan skor maksimum pada siklus 1 dan siklus 2 sebesar 100. Dan skor rata-rata pada siklus 1 sebesar 92,15, pada siklus 2 sebesar 95,85. Fokus perbaikan pada penelitian tindakan adalah peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD N Blotongan 01 Salatiga semeseter II tahun pelajaran 2015/2016 serta aktivitas guru dan siswa melalui pendekatan PBL dan model NHT. Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun 2015/2016 dengan KKM 90, antara siklus 1 dan siklus 2 meningkat yaitu sebesar 70% siswa tuntas pada siklus 1 dan 90% siswa tuntas pada siklus 2. Perbandingan frekuensi siswa tuntas pada siklus 1 dan siklus 2 yaitu 14 : 18. Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan skor minimum antara siklus 1 dan siklus 2 adalah 78 : 82. Perbandingan skor maksimum siklus 1 dan siklus 2 adalah 100 : 100. Perbandingan skor rata-rata antara siklus 1 dan siklus 2 adalah 92,15 : 95,85. Ketuntasan skor hasil belajar siklus 2 adalah 90%, maka telah memenuhi syarat penelitian yang ditetapkan yaitu 85%. Namun 2 dari 20 siswa tidak tuntas karena siswa cenderung malas menuliskan jawabannya dalam bentuk uraian ketika mengerjakan soal evaluasi. Sehingga perlu adanya variasi pada pemilihan soal evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas tindakan pendekatan PBL dan model NHT, baik yang dilakukan siswa maupun yang dilakukan oleh guru dari siklus 1 ke siklus 2. Pada siklus 1, 8 dari 9 aktivitas guru dan siswa telah dilaksanakan dengan baik. 1 aktivitas yaitu merumuskan masalah belum dilaksanakan dengan baik sebab guru lupa menyampaikan langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan PBL dan model NHT. Sehingga siswa belum nampak melaksanakan aktivitas merumuskan masalah. Namun 19

21 hal ini mampu diperbaiki oleh guru pada siklus 2. Pada siklus 2, 9 aktivitas telah dilaksanakan dengan baik oleh guru maupun siswa. Nampak bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBL dan model NHT terdapat peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan siswa dan guru dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatan ketuntasan hasil belajar IPS siklus 1 dan siklus sesuai dengan teori pembelajaran menggunakan pendekatan PBL dan model NHT. Teori menurut Eggen dan Kauchak (2012) PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi (konten), dan pengendalian diri. NHT menurut Mulyatiningsih (2011) merupakan model pembelajaran diskusi kelompok yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta didik dan kui/tugas untuk didiskusikan. Dengan menggunakan pendekatan PBL dan model NHT, hasil belajar siswa meningkat dan membuat siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar IPS dapat diupayakan melalui pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan model Numbered Heads Together (NHT) siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan KKM 90, terbukti. Hal ini nampak pada hasil belajar IPS siklus 1 sebesar 70% dari 20 siswa tuntas dan 30% dari 20 siswa tidak tuntas. Sedangkan pada siklus 2 sebesar 90% (18 dari 20 siswa) tuntas dan 10% (2 dari 20 siswa) tidak tuntas. Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan (1) ketuntasan belajar antara siklus 1 : siklus 2 adalah 14 : 18, (2) skor minimum antara siklus 1 dan siklus 2 adalah 78 : 82, (3) skor maksimum siklus 1 dan siklus 2 adalah 100 : 100, dan (4) skor rata-rata antara siklus 1 : siklus 2 adalah 92,15 : 95,85. Penelitian ini dinyatakan berhasil ditunjukkan oleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa melebihi target yang ditetapkan dalam indikator kinerja yaitu 85% dari seluruh siswa. Namun 2 siswa tidak tuntas karena siswa cenderung malas menuliskan jawabannya dalam bentuk uraian ketika mengerjakan soal evaluasi. Saran Berdasarkan hasil penelitian dalam PTK di kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga semester II tahun 2015/2016, maka saran yang diberikan sebagai berikut. Bagi guru, hendaknya dapat meningkatkan keterampilan untuk melaksanakan penggukuran proses belajar dan pengukuran hasil belajar. Serta mengembangkan desain pembelajaran IPS yang 20

22 menarik, menyenangkan, dan kreatif seperti menggunakan pendekatan PBL dan model NHT. Bagi sekolah sebaiknya lebih mendorong dan memberikan motivasi kepada guru agar mampu melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan PBL dan NHT untuk meningkatkan hasil belajar. Bagi siswa, hendaknya mampu meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan PBL dan model NHT. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebagai referensi untuk mendesain pembelajaran menggunakan pendekatan PBL dan model NHT dalam upaya peningkatan hasil belajar IPS. DAFTAR PUSTAKA Arends, Richard Belajar untuk Mengajar (Learning to Teach). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah & Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Eggen, Paul & Don Kauchak Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan. Jakarta: Indeks. Fikrotur Rofiah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. diakses pada 30 Januari Hartono, Rudi Ragam Model Mengajar Yang Mudah Diterima Murid. Yogyakarta: Diva Press. Lestari, Pebrianti Hesti Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Sraten 01 Melalui Penerapan Numbered Head Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPA Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Mulyatiningsih, Endang Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Mulyawati, Vidya Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV Di SD Imbas Gugus Hasanudin Salatiga Semester Genap Tahun 2011/2012. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Permendiknas. Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi, Departemen Pendidikan Nasional. 21

23 Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wardani, Naniek Sulistya. & Slameto Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Salatiga: Widya Sari. Wardani, Naniek Sulistya, dkk Asesmen Pembelajaran SD. Salatiga: Widya Sari. 22

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DAN MODEL TALKING STICK KELAS 4 SDN BERGASLOR 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tukang 02 Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

562 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017

562 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017 562 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING DIPADUKAN DENGAN METODE NHT Oleh Indri Puspita Sari 292013097@student.uksw.edu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG 1 Diah Kurniawati, 2 Sunardi Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ? PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN Ayu Ferawati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

DITA PUTRI MAHARANI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

DITA PUTRI MAHARANI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo   ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS VII SEMESTER 2 SMP ISLAM THORIQUL HUDA TAHUN AJARAN 2013/2014 DITA PUTRI MAHARANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang teletak di Kelurahan Tejosari, Kecamatan

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Model Pembelajaran NHT Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI PENINGKATAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PESAWAT SEDERHANA MELALUI KOMBINASI MODEL JIGSAW DENGAN NHT ( NUMBERED HEADS TOGETHER ) DI KELAS V SDN MARGOURIP I KECAMATAN NGANCAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSNELDA Guru SMP Negeri 7 Dumai yusnelday@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED-HEAD-TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED-HEAD-TOGETHER (NHT) PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED-HEAD-TOGETHER (NHT) Oleh : Sutris Diani Abstrac The research is research do it in

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 02 di Jalan Cakra Gang III Banjaran Sidomukti, Kota Salatiga. 3.2. Subjek penelitian Subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas kolaborasi yang merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri 02 Kupen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Siti Setiawati 1, Suhartono 2, Harun Setyo Budi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Jumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads Together di Kelas IV SDN 2 Inpres Okumel Jumiah Abd. Rasul, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Subjek dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneliti ini dilakukan di SDN Tlogo. SDN Tlogo terletak di lingkungan perdesaan dan jauh dari pasar sehingga suasana di SDN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih ABSTRAK

Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih   ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS III DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DI SDN BUKIT DURI 11 PAGI JAKARTA SELATAN Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih

Lebih terperinci

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 KECAMATAN BUNGKAL Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01 Yudha Widhiatma 447 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01 Oleh Yudha Widhiatma 292013095@student.uksw.edu Wasitohadi wasitohadi@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

Sriwinda Mana a, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong

Sriwinda Mana a, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads Together di Kelas IV SDN Lalong Kecamatan Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Dian Safitri Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

I. PENDAHULUAN. dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan demikian akan menimbulkan perubahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Penelitian Pra Siklus Hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Kutowinangun 08 semester II tahun 2013/2014 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO 232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini Fivi Nuraini 369 PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD Oleh Fivi Nuraini 292013122@student.uksw.edu Firosalia Kristin Firosalia.kristin@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

694 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017

694 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 694 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS 4 Oleh Widi Listiani widi.listiani.wl@gmail.com

Lebih terperinci

Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3

Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS 4 SD NEGERI LEMAHIRENG 02 KECAMATAN BAWEN SEMESTER II TAHUNPELAJARAN2014/2015 1 Susiyanto 2 PGSD

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER Oleh : Bambang Sumantri Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI Ngawi Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini meliputi data hasil belajar siswa pada masingmasing kelas, yaitu kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran PBL

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS 4 SD N 1 SUMBUNG CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI

UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS 5 SDN JIMBARAN 01 KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Diklat Pemeliharaan Sistem Rem Siswa Kelas XI TMO SMK YPT Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh :

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, antara bulan juli sampai bulan september 2013 di SDN Kemligi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. istilah yang digunakan dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. istilah yang digunakan dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut: 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, maka beberapa istilah yang digunakan dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan niat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Trianto (2010 : 13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Oleh: Alfi Novitasari 11144100116

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN SAINS - TEKNOLOGI - MASYARAKAT (STM) SISWA KELAS IV SD NEGERI TOMBO 01 KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG SEMESTER 2 TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V Endah Tri Wahyuni 1 1 Universitas Negeri Malang Email: 1 endahtriw7@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian ini akan membahas tentang waktu dan tempat penelitian ini akan dilaksanakan. Karakteristik subjek penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS 4 SDN 6 DEPOK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya seluruh aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2006). Hasil belajar adalah

Lebih terperinci

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) 2 SMK NEGERI 2 PEKANBARU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek penelitian Subjek penelitiannya adalah seluruh peserta didik kelas IV MI Darussalam Ngepreh Sayung tahun ajaran 2015/2016 yang jumlahnya 30 peserta didik, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci