BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengangkatan Potensi Hasil Penelitian Karakteristik Habitat dan. Sumber Belajar Pengayaan Materi Ekosistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengangkatan Potensi Hasil Penelitian Karakteristik Habitat dan. Sumber Belajar Pengayaan Materi Ekosistem"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengangkatan Potensi Hasil Penelitian Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa di Lereng Gunung Merapi sebagai Sumber Belajar Pengayaan Materi Ekosistem a. Kejelasan Potensi Hasil Penelitian Tabel 2. Fakta dan konsep dari hasil penelitian Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa di Lereng Gunung Merapi No Fakta Konsep 1. Terdapat 24 individu burung Ceret Jawa dengan ciri yang sama ditemukan di lereng Gunung Merapi. 2. Terdiri atas 16 jenis vegetasi di antaranya rerumputan dan alang-alang di lereng Gunung Merapi. Nilai keanekaragaman jenis dan kerapatan vegetasi lereng Gunung Merapi tinggi. Terdapat serangga semut, belalang, dan ulat yang dimakan burung Ceret Jawa. 3. Suhu lingkungan di lereng Gunung Merapi antara 18 C sampai 24 C. Kelembapan udara di lereng Gunung Merapi antara di pegunungan. Intensitas cahaya di lereng Gunung Merapi lux 4. Saat erupsi terjadi di tahun 2010, banyak tumbuhan yang mati dan hangus akibat terkena dampak awan panas Gunung Merapi. Pasca erupsi, kondisi lereng selatan Gunung Merapi menjadi dipenuhi dengan beragam jenis tumbuhan bawah dan vegetasi semak. 5. Burung Ceret Jawa ditemukan di ketinggian mdpl di lereng Gunung Merapi. Terbentuk populasi. Beragam jenis vegetasi tumbuhan, serangga, dan burung membentuk komunitas. Komponen biotik penyusun ekosistem. Komponen abiotik penyusun ekosistem. Terjadi suksesi di lereng Gunung Merapi. Tipe ekosistem padang rumput 47

2 Lingkungan lereng Gunung Merapi berhawa dingin dengan suhu 18 C sampai 24 C. Burung Ceret Jawa ditemukan tinggal di vegetasi semak-semak rerumputan. 6. Burung Ceret Jawa memakan jenis serangga semut, belalang, dan ulat. Belalang dan ulat memakan rumput-rumputan. Semut memakan sersah-sersah tumbuhan berkayu. pegunungan. Peristiwa memakan dan dimakan disebut rantai makanan. b. Kesesuaian Hasil Penelitian dengan Kompetensi Tabel 3. Analisis kompetensi dari hasil penelitian Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa di Lereng Gunung Merapi Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya Indikator Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan komponen ekosistem dalam ekosistem yang terdapat di lereng Gunung Merapi. 2. Siswa mampu mendeskripsikan interaksi antara komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan biotik lainnya pada ekosistem yang terdapat di lereng Gunung Merapi. 3. Siswa mampu mendeskripsikan karakteristik tipe ekosistem di lereng Gunung Merapi. 4. Siswa mampu menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem. 48

3 2. Pengemasan Hasil Penelitian menjadi Bahan Ajar Pengayaan Materi Ekosistem Berbentuk Komik Langkah-langkah penyusunan media pengayaan materi ekosistem berbentuk komik berjudul Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi ini melalui beberapa tahapan seperti yang terdapat pada bagan di bawah ini : Penyusunan draft komik pengayaan berjudul Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi Revisi I Produk komik Validasi oleh Dosen Ahli Revisi II Penilaian Guru Biologi Uji coba terbatas Tanggapan Siswa Analisis data Revisi III Prototype komik pengayaan Gambar 4. Skema langkah penyusunan media pengayaan materi ekosistem berbentuk komik. 49

4 3. Validasi dan Penilaian Kualitas Produk Komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi a. Hasil Validasi Ahli Materi Hasil validasi dari tim ahli materi terhadap materi ekosistem dalam produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi, dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 4. Hasil validasi materi dalam produk komik oleh ahli materi No Aspek Tanggapan Ya Tidak 1. Kebenaran konsep materi ekosistem 100% 2. Kesesuaian cerita komik dengan 87,5% 12,5% materi ekosistem 3. Penggunaan komik 83,3% 16,7% Rata-rata 90,3% 9,7% Hasil validasi dari tim ahli materi tersebut selanjutnya dikonversikan ke dalam bentuk grafik sebagai berikut : 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 100% Kebenaran konsep materi ekosistem Validasi Materi dalam Produk Komik oleh Ahli Materi 87,5% 83,3% 12,5% 16,7% Kesesuaian cerita komik dengan materi ekosistem Penggunaan komik Gambar 5. Grafik hasil validasi materi dalam produk komik oleh ahli materi Ya Tidak 50

5 Grafik hasil validasi materi ekosistem dalam produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi oleh ahli materi menunjukkan skor tertinggi diperoleh pada kategori Ya sebesar 100% pada aspek kebenaran konsep materi ekosistem, kemudian skor 87,5% kategori Ya pada aspek kesesuaian cerita komik dengan materi ekosistem, dan skor 83,3% kategori Ya pada aspek penggunaan komik. Saran dan masukan oleh tim ahli materi terhadap penyampaian materi dalam produk komik adalah sebagai berikut : Tabel 5. Saran dan masukan ahli materi terhadap penyampaian materi dalam produk komik No Saran/Masukan Ahli Materi 1. Materi yang dimasukkan dalam komik diurutkan dari pengertian ekosistem secara luas, baru kemudian mengerucut menuju karakteristik habitat burung Ceret Jawa. 2. Menunjukkan kekhasan dari burung Ceret Jawa dengan burung lain dari genus yang sama. 3. Menghubungkan ciri khusus burung Ceret Jawa dengan lingkungan tempat tinggalnya. 4. Indikator 4. menghubungkan pengertian rantai makanan lebih tepat diganti menjadi menjelaskan pengertian rantai makanan karena tidak sesuai dengan cerita yang disampaikan. b. Hasil Validasi Ahli Media Hasil validasi dari tim ahli media terhadap kualitas produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi dijelaskan pada tabel berikut: 51

6 Tabel 6. Hasil validasi ahli media terhadap kualitas produk komik sebagai media pengayaan No Aspek Persentase SB B C K SK Σ 1. Tampilan komik 70% 30% 100% 2. Alur cerita 50% 40% 10% 100% 3. Tata cara penulisan 62,5% 25% 12,5% 100% 4. Kebahasaan 50% 37,5% 12,5% 100% 5. Kebermanfaatan media 50% 50% 100% Rata-rata 56,5% 36,5% 4,5% 2,5% 100% Ket: SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang, SK = Sangat Kurang, Σ = Jumlah Hasil validasi ahli media tersebut selanjutnya dikonversikan ke dalam bentuk grafik sebagai berikut : 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 70% 30% Validasi Kualitas Produk Komik dari Ahli Media 50% 40% 63% 25% 50% 50% 50% 38% 10% 13% 13% Tampilan komik Alur cerita Tata cara penulisan Kebahasaan Kebermanfaatan media SB B C K SK Gambar 6. Grafik hasil validasi ahli media terhadap kualitas produk komik sebagai media pengayaan Grafik hasil validasi kualitas produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi sebagai media pengayaan materi ekosistem oleh tim ahli media menunjukkan skor tertinggi 52

7 diperoleh pada katergori SB (Sangat Baik) pada hampir semua aspek penilaian. Pada aspek tampilan komik kategori SB bernilai 70%, aspek alur cerita kategori SB bernilai 50%, aspek tata cara penulisan kategori SB bernilai 63%, aspek kebahasaan kategori SB memperoleh nilai 50%, dan aspek kebermanfaatan media kategori SB seimbang dengan kategori Baik (B) yaitu bernilai 50%. Saran dan masukan oleh tim ahli media terhadap produk komik sebagai media pengayaan antara lain : Tabel 7. Saran dan masukan dari ahli media terhadap produk komik No Saran/Masukan Ahli Media 1. Perlu adanya penokohan dalam komik yang jelas. 2. Beberapa pewarnaan komik lebih dikontraskan. 3. Gambar burung Ceret Jawa pada sampul depan komik sebaiknya menggunakan foto burung asli, bukan gambar. 4. Bahasa yang bukan bahasa baku sebaiknya dimiringkan hurufnya. 5. Mengganti kata survey dengan kata survei. 6. Pengubahan judul Soal Evaluasi menjadi Tes Formatif. 7. Halaman Kunci Jawaban sebaiknya diletakkan pada tampilan halaman yang berbeda dengan halaman Tes Formatif 8. Mengubah urutan halaman bagian Daftar Pustaka, Tes Formatif, Kunci Jawaban, dan Glosarium, menjadi urutan Glosarium, Tes Formatif, Kunci Jawaban, dan Daftar Pustaka. c. Hasil Penilaian Guru Biologi Persentase hasil penilaian guru Biologi terhadap kualitas dan kelayakan produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi dijelaskan pada tabel berikut : 53

8 Tabel 8. Hasil penilaian guru Biologi terhadap kualitas dan kelayakan produk komik No Aspek Persentase SB B C K SK Σ 1. Tampilan komik 80% 20% 100% 2. Alur cerita 40% 60% 100% 3. Tata cara 50% 50% 100% penulisan 4. Kebahasaan 25% 50% 25% 100% 5. Kebermanfaatan 33,3% 66,7% 100% media 6. Penggunaan 100% 100% komik 7. Materi komik 66,7% 33,3% 100% sesuai konsep Rata-rata 25,5% 59,0% 15,5% 100% Hasil penilaian guru Biologi tersebut selanjutnya dikonversikan ke dalam bentuk grafik sebagai berikut : Penilaian Guru Biologi 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 80% 20% 60% 40% 75% 50% 25% 25% 25% 66,7% 33,3% 100% 66,7% 33,3% SB B C K SK Gambar 7. Grafik hasil penilaian guru Biologi terhadap kualitas dan kelayakan produk komik Grafik hasil penilaian kualitas dan kelayakan produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi sebagai 54

9 media pengayaan materi ekosistem oleh guru Biologi menunjukkan skor tertinggi diperoleh pada katergori Sangat Baik (SB) pada aspek tampilan komik sebesar 80%. Berturut-turut pada aspek alur cerita, aspek tata cara penulisan, aspek kebahasaan, aspek kebermanfaatan media, aspek penggunaan komik, dan aspek materi, memiliki skor tertinggi pada kategori Baik (B) masing-masing sebesar 60%, 75%, 50%, 66,7%, 100%, dan 66,7%. Beberapa masukan dari guru Biologi terhadap produk komik yang disusun antara lain : Tabel 9. Saran dan masukan dari guru Biologi terhadap produk komik No Saran/Masukan Guru Biologi 1. Sebaiknya gambar sampul dibuat lebih banyak gambar agar terlihat ramai dan siswa menjadi tertarik membaca. 2. Materi tentang burung perlu diberikan di bagian awal komik sebagai pengetahuan prasyarat siswa dalam mempelajari habitat burung. d. Hasil Tanggapan Siswa Pengujian terbatas kualitas dan penggunaan produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi sebagai media pengayaan materi ekosistem terhadap 17 siswa SMA kelas X ditentukan berdasarkan persentase tanggapan siswa atas jawaban Setuju dan Tidak Setuju dengan hasil seperti yang tertera pada tabel sebagai berikut : 55

10 Tabel 10. Hasil tanggapan siswa SMA terhadap kualitas dan penggunaan produk komik Tanggapan No Pernyataan Tidak Setuju Setuju Aspek Desain/Kegrafisan 1. Desain sampul/cover komik ini bagus dan membuat 100% saya tertarik untuk membacanya karena disajikan dengan gambar yang menarik 2. Tata letak (lay out) gambar dalam komik ini sangat 94% 6% menarik sehingga membuat saya nyaman dalam membacanya 3. Gambar cerita di dalam komik ini runtut dan jelas serta menarik sehingga mudah saya pahami 100% Aspek Penulisan dan Kebahasaan 4. Pemilihan bentuk dan ukuran huruf sudah jelas 100% sehingga memudahkan saya untuk membacanya 5. Komik ini menggunakan bahasa yang sederhana dan 100% komunikatif sehingga mudah saya pahami 6. Bahasa yang digunakan dalam komik ini tidak 100% bermakna ganda/ambigu 7. Beberapa istilah biologi yang berkaitan dengan materi di dalam komik ini memiliki penjelasan yang jelas sehingga tidak membuat saya bertanya-tanya 94% 6% Aspek Penyajian 8. Komik ini memberi pengetahuan baru yang 100% sebelumnya belum pernah saya dapatkan 9. Cerita dalam komik ini disajikan secara runtut baik dari segi materi maupun alur cerita sehingga saya mudah membacanya 94% 6% 10. Komik ini dapat membuat saya mengenal burung 100% Ceret Jawa sebagai salah satu jenis burung endemik yang ada di Pulau Jawa 11. Komik ini membuat saya menjadi tahu bagaimana 71% 29% kondisi lingkungan di lereng Gunung Merapi yang belum pernah saya datangi Aspek Manfaat 12. Komik ini dapat membantu saya dalam memahami materi ekosistem dan interaksinya lebih jauh melalui isi cerita yang disajikan 100% 56

11 13. Komik ini memberi saya kesempatan untuk belajar 88% 12% secara mandiri 14. Komik ini membuat saya terbantu dalam memahami 82% 18% permasalahan terkait dengan materi ekosistem dan interaksinya 15. Komik ini memberikan gambaran pada saya bahwa 100% belajar biologi itu menyenangkan Rata-rata 95% 5% Hasil tanggapan 17 siswa SMA tersebut selanjutnya dikonversikan ke dalam bentuk grafik sebagai berikut : 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 98% 99% Aspek Desain Tanggapan Siswa 2% 1% Aspek Penulisan dan Kebahasaan 91% 93% Aspek Penyajian 9% 7% Aspek Manfaat Gambar 8. Grafik hasil tanggapan siswa SMA terhadap kualitas dan penggunaan produk komik Grafik hasil tanggapan kualitas dan penggunaan komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi sebagai media pengayaan oleh 17 siswa SMA menunjukkan bahwa lebih banyak siswa memilih Setuju terhadap pernyataan-pernyataan terkait kualitas dan penggunaan komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi sebagai media pengayaan yang diberikan dengan persentase rata-rata sebesar 95% yang berarti menunjukkan 57

12 hasil positif terhadap kualitas dan penggunaan komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi sebagai media pengayaan materi ekosistem. Pada bagian akhir angket, siswa diminta untuk memberikan tanggapan bebas, yaitu berupa saran dan masukan terkait dengan kualitas dan penggunaan produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi. Saran dan masukan yang diberikan adalah sebagai berikut: Tabel 11. Saran dan masukan dari siswa SMA terhadap produk komik No Saran/Masukan Siswa 1. Isi dan gambar komiknya bagus dan menarik. 2. Topik bisa ditambahkan selain burung-burungan, agar dapat menambah wawasan selain dunia burung. 3. Komiknya terlalu panjang jika untuk orang yang tidak suka membaca komik. 4. Tulisannya terlalu banyak. 5. Cover depan ditambahkan gambar animasi lagi agar lebih menarik, ditambahkan gambar-gambar burungnya agar lebih ramai. 6. Gambarnya agar bisa lebih dirapikan. B. Pembahasan Penelitian Research and Development ini menghasilkan produk berupa media pengayaan berbentuk komik berjudul Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi yang berisi materi tentang karakteristik habitat burung Ceret Jawa di lereng Gunung Merapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun dan menghasilkan media pengayaan berbentuk 58

13 komik yang dikembangkan dari hasil penelitian studi karakteristik habitat dan distribusi burung Ceret Jawa (Locustella montis) di lereng Gunung Merapi yang layak digunakan sebagai bahan pembelajaran pengayaan materi ekosistem untuk siswa kelas X SMA. Potensi karakteristik habitat burung Ceret Jawa yang digunakan berdasarkan hasil observasi serta disesuaikan dengan silabus. Penelitian ini mencakup tiga tahapan dalam penyusunannya, yaitu tahap analisis potensi hasil penelitian Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa di Lereng Gunung Merapi oleh Eky Rakhmawati (2015), pengemasan hasil penelitian menjadi bahan ajar pengayaan materi ekosistem yang disusun dalam bentuk komik, serta penilaian kualitas dan penggunaan produk komik. Penyusunan komik sebagai media pengayaan ini menggunakan model ADD (Analysis, Design, Development) yang juga telah mencakup tahapan dari validasi produk hingga produksi untuk uji terbatas dari langkah R&D yang disusun melalui beberapa tahapan dengan hasil sebagai berikut: 1. Tahap Analisis (Analysis) a. Analisis Potensi Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Produk media pengayaan berupa komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi ini disusun dari hasil penelitian Eky Rakhmawati (2015) tentang Studi Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa (Locustella montis) di Lereng Gunung Merapi, dengan mengambil potensi karakteristik habitat burung Ceret 59

14 Jawa di lereng Gunung Merapi sebagai sumber belajar dalam pembelajaran pengayaan materi ekosistem dan interaksinya. 1) Kejelasan Potensi Penelitian Studi Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa di Lereng Gunung Merapi yang dilakukan oleh Eky Rakhmawati pada tahun 2015 ini bertempat di sepanjang jalur pendakian yang berada di Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Jalur pendakian Kinahrejo ini merupakan salah satu lokasi yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi pada tahun Beberapa tahun pasca erupsi, lokasi ini telah banyak ditumbuhi oleh vegetasi yang cukup rapat, meski masih terdiri dari beberapa jenis rerumputan dan tanaman semak saja. Oleh karena itu, lokasi ini merupakan jenis lokasi yang sangat sesuai sebagai habitat alami dari burung Ceret Jawa untuk hidup. Karakteristik habitat, faktor pendukung habitat, dan interaksi antara burung Ceret Jawa dengan lingkungannya ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar Biologi pada pembelajaran pengayaan materi ekosistem yang dikemas dalam bentuk komik. Karakteristik habitat burung Ceret Jawa yang berada di wilayah pegunungan, tepatnya di lereng Gunung Merapi dapat menjadi salah satu potensi yang dapat dijadikan sebagai alternatif sumber belajar biologi. Berdasarkan penelitian Eky Rakhmawati 60

15 (2015) mengenai Studi Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa di Lereng Gunung Merapi, diketahui bahwa habitat yang mempengaruhi keberadaan burung Ceret Jawa di lereng Gunung Merapi adalah daerah terbuka dengan vegetasi semak-semak. Burung Ceret Jawa ini hidup di ketinggian mdpl di lereng Gunung Merapi. Penelitian tersebut menunjukkan lingkungan di ketinggian lereng Gunung Merapi yang sejuk hingga dingin serta vegetasi semak yang banyak terdapat beragam jenis serangga menjadi habitat yang layak untuk ditinggali burung Ceret Jawa. Keberhasilan burung Ceret Jawa dalam beradaptasi dengan lingkungan di kawasan pegunungan tersebut menandakan terbentuknya suatu interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, sesuai dengan prinsip ekosistem. Secara langsung, keberadaan burung Ceret Jawa yang sesuai dengan habitatnya membentuk suatu komponen yang sesuai dalam ekosistem padang rumput pegunungan di lereng Gunung Merapi. Data mengenai jenis habitat dari burung Ceret Jawa menunjukkan adanya ekosistem dan interaksinya di wilayah pegunungan lereng Gunung Merapi. Data yang telah dihimpun tersebut kemudian diseleksi dan disesuaikan dengan Kurikulum 2013 sehingga dapat diangkat menjadi sumber belajar pada materi ekosistem pada mata pelajaran Biologi kelas X semester 2. 61

16 2) Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran Pemilihan sumber belajar bagi siswa harus disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Pemanfaatan hasil penelitian ini sesuai dengan potensi ketersediaan objek dan permasalahan yang diangkat yaitu permasalahan biologi pada konsep ekosistem yang diperoleh dari hasil penelitian studi Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa di Lereng Gunung Merapi. Potensi ketersediaan objek dan permasalahan ini sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang berlaku sesuai dengan Kurikulum 2013 SMA bidang ilmu Biologi pada materi Biologi kelas X SMA semester 2. KI yang dicapai adalah KI 3 yaitu Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Selanjutnya, KD yang ingin dicapai adalah KD 3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya (Permendikbud No. 69 Tahun 2013). 62

17 3) Kejelasan Sasaran Materi dan Peruntukannya Pengangkatan hasil penelitian Karakteristik Habitat dan Distribusi Burung Ceret Jawa di Lereng Gunung Merapi menjadi sumber belajar pengayaan yang digunakan untuk mempelajari materi tentang ekosistem. Sesuai dengan analisis kompetensi dasar yang berlaku, materi ini diperuntukkan bagi siswa kelas X SMA semester 2. Hasil penelitian ini telah memenuhi persyaratan kejelasan sasaran materi dan peruntukannya. 4) Kejelasan Perolehan yang Diharapkan a) Kognitif i. Tingkat pengetahuan tentang jenis-jenis ekosistem di pegunungan. ii. Kemampuan siswa dalam mengetahui fungsi komponen ekosistem di alam. iii. Tingkat pengetahuan siswa terhadap interaksi antarkomponen ekosistem di wilayah pegunungan. b) Afektif i. Mengembangkan sikap mandiri dalam belajar ii. Tekun dalam mencari referensi pendukung iii. Berani bertanya saat ada hal yang tidak dipahami c) Psikomotor i. Kemampuan menganalisis objek ii. Kemampuan mengidentifikasi objek 63

18 b. Analisis Karakteristik Siswa Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa kelas X dan guru Biologi di SMA Negeri 1 Gamping, sebagian besar siswanya mempunyai gaya belajar visual. Hal tersebut terlihat saat guru Biologi menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media belajar visual. Maka komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi ini diujicobakan secara terbatas di kelas X C SMA Negeri 1 Gamping kepada siswa yang telah lulus KKM materi ekosistem, yaitu sebanyak 17 siswa. Analisis karakteristik siswa juga dilakukan dengan mengetahui mana gaya belajar yang lebih disukai melalui metode wawancara. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi SMA Negeri 1 Gamping diketahui bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Gamping termasuk siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa memberikan respon yang baik terhadap pengujian kualitas dan penggunaan komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi ini. c. Analisis Kurikulum Mengacu pada Kurikulum 2013 Biologi SMA kelas X, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan materi ekosistem dan interaksinya. Analisis kurikulum ini mencakup identifikasi KI, KD, dan penyusunan Indikator Pembelajaran pada materi yang akan dipelajari. 64

19 Mengacu pada Kurikulum 2013 Biologi SMA kelas X, di dalamnya tercantum Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai berikut: KI : 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KD : 3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya (Permendikbud No. 69 Tahun 2013). Indikator Pembelajaran yang akan dicapai dari KI dan KD yang ada yaitu: 1) Siswa mampu menjelaskan komponen ekosistem dalam ekosistem yang terdapat di lereng Gunung Merapi. 2) Siswa mampu mendeskripsikan interaksi antara komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan biotik lainnya pada ekosistem yang terdapat di lereng Gunung Merapi. 3) Siswa mampu mendeskripsikan karakteristik tipe ekosistem di lereng Gunung Merapi. 65

20 4) Siswa mampu menjelaskan pengertian rantai makanan dan jaringjaring makanan dalam ekosistem. d. Analisis Pembelajaran Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ada dalam kurikulum serta indikator pembelajaran kemudian dijabarkan ke dalam tujuan pembelajaran sebagai berikut: 1) Mengetahui komponen ekosistem di lereng Gunung Merapi berdasarkan karakteristik habitat burung Ceret Jawa. 2) Mengetahui contoh interaksi dalam ekosistem di lereng Gunung Merapi. 2. Tahap Perancangan (Design) a. Penyusunan Kerangka Isi Komik (draft) Berdasarkan hasil analisis kompetensi, disusun draft media komik yang meliputi penulisan komponen-komponen komik yang terdiri atas: 1) Sampul luar Sampul bagian depan komik memuat: judul komik, ilustrasi gambar, dan nama penyusun. Sampul bagian belakang komik memuat ilustrasi gambar dan ringkasan cerita komik. 2) Sampul dalam Memuat judul komik, ilustrasi gambar, nama dan NIM penyusun, logo dan identitas lembaga yang membawahi penyusunan komik, hak cipta, serta tahun penyusunan. 66

21 3) Identitas komik Memuat: judul komik, nama penyusun, nama dosen pembimbing, nama illustrator dan tata letak, identitas lembaga, dan pernyataan hak cipta. 4) Kata pengantar Memuat ucapan syukur penulis, latar belakang penulisan komik, dan ucapan terima kasih penulis. 5) Kompetensi Berisi tentang kompetensi dasar pembelajaran, indikator, dan materi pokok yang termuat dalam komik. 6) Petunjuk penggunaan komik Memuat mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh siswa dan pembaca komik lainnya dalam menggunakan komik. 7) Perkenalan tokoh Berisi tentang perkenalan tokoh dalam cerita yang disampaikan dalam komik yaitu Awan, Edi, Myna, dan Miss Margareth. 8) Prolog (permulaan cerita) Memuat cerita pendahuluan yang mengantarkan pembaca pada cerita awal mula sebelum cerita utama dalam komik. 9) Isi komik i. Bagian 1. Pengamat Burung dari Amerika, Bio Info : Sekilas tentang Burung Ceret Jawa 67

22 ii. Bagian 2. Lereng Merapi dari Dekat, Bio info : Bagaimana ciri tumbuhan yang mampu bertahan hidup di wilayah pegunungan? iii. Bagian 3. Burung Ceret Jawa yang Endemik Jawa, Bio info : Burung Ceret Jawa, Si Pemalu yang Unik iv. Bagian 4. Memakan dan Dimakan, Bio info : Bagaimana terjadinya Aliran Energi? 10) Glosarium Memuat tentang penjelasan/pengertian kosa kata atau istilah sulit dan asing atau tidak umum. 11) Tes Formatif Memuat persoalan-persoalan yang dikerjakan siswa dengan cara mengkaji dari alur cerita yang terdapat dalam komik. 12) Kunci jawaban dan umpan balik Berisi kunci jawaban dari tes formatif yang ada sebelumnya dan cara penilaian mandiri untuk siswa. 13) Daftar pustaka Memuat referensi yang digunakan dalam penyusunan komik. 14) Tentang penulis Memuat biografi singkat dari penyusun komik. b. Penulisan Sistematika Penulisan draft dilakukan bagian demi bagian sesuai dengan kerangka yang telah disusun sehingga didapatkan draft keseluruhan 68

23 komik, lalu didapatkan produk awal komik yang sebelumnya sudah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Saran dan masukan yang diterima dari dosen pembimbing relevan untuk penyempurnaan komik yang sedang disusun. Tahap penulisan sistematika komik ini, terdapat urutan materimateri yang akan diperluas sebagai materi pengayaan siswa kelas X. materi yang diambil adalah materi ekosistem. Materi yang disusun berdasarkan KI dan KD materi ekosistem di kelas X SMA Semester 2 Kurikulum 2013 yang terdiri atas : 1) Konsep : Komponen-komponen Pembentuk Ekosistem Materi inti : terdiri atas komponen biotik dan abiotik Materi pengayaan : komponen biotik di pegunungan terdiri atas produsen (vegetasi), konsumen (serangga dan burung Ceret Jawa), dan dekomposer (serangga tanah). Komponen abiotik di pegunungan terdiri atas suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. 2) Konsep : Suksesi Materi inti : perubahan komunitas makhluk hidup menuju bentuk komunitas yang berbeda. Materi pengayaan : Perubahan komposisi vegetasi di lereng Gunung Merapi yang semula rusak akibat 69

24 3) Konsep : Aliran Energi awan panas menjadi terdapat berbagai macam vegetasi pasca meletusnya Gunung Merapi. Materi inti : terjadinya rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Materi pengayaan : burung Ceret Jawa yang memakan serangga (tingkat trofik III), serangga yang memakan tumbuhan (tingkat trofik II), tumbuhan yang membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis (tingkat trofik I). c. Perencanaan Alat Penilaian Penilaian proses terhadap produk media pengayaan berbentuk komik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa selama membaca komik baik di dalam maupun di luar jam kelas. Penilaian hasil dilakukan dengan menilai penyelesaian pertanyaan tugas yang ada di belakang buku. 3. Tahap Pengembangan (Development) a. Penulisan Kerangka Awal Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pengkajian bahan atau referensi, gambar-gambar, dan sumber pustaka. Kemudian disusun sebuah storyline, yaitu gambaran alur dan setting cerita komik dari awal hingga akhir. Storyline dibuat berdasarkan kerangka komik 70

25 dan cerita-cerita di dalamnya disesuaikan dengan hasil pengumpulan materi. Storyline yang dibuat bisa dilihat di bagian lampiran. b. Penyusunan Draft 1) Pembuatan gambar ilustrasi (sketsa komik) sesuai storyline secara manual pada sketchbook berukuran A5 dengan menggunakan pensil 2B dan drawing pen. 2) Sketsa komik yang telah selesai kemudian dilakukan scanning sehingga diperoleh gambar ilustrasi dalam bentuk digital dengan format gambar.jpeg. 3) Sketsa komik digital kemudian diwarnai, diberi balon kata untuk menunjukkan dialog pada tokoh, dan dilakukan penataan gambar menggunakan komputer dengan bantuan program CorelDraw X7. 4) Gambar yang telah diolah dengan program CorelDraw X7 kemudian disimpan dalam format.pdf kemudian dicetak dengan halaman sampul dicetak pada kertas tebal Ivory 230 gram, dan halaman isi dicetak pada kertas HVS 80 gram. c. Penyuntingan dan Revisi Draft awal komik yang telah dicetak, dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Terdapat beberapa masukan yang selanjutnya dijadikan bahan revisi. Masukan yang diberikan meliputi: 1) Perbaikan kalimat pada kata pengantar untuk lebih dipersingkat. 2) Menghindari subjektivitas pada kata pengantar. 3) Memperhatikan ketelitian penulisan tanda baca. 71

26 4) Menghindari penulisan yang mengandung makna ganda. Draft komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi yang telah mendapatkan hasil pengoreksian dan disunting, kemudian disetujui dosen pembimbing, selanjutnya divalidasi oleh dua tim ahli yang terdiri dari dua orang dosen Biologi ahli materi dan dua orang dosen Biologi ahli media. Validasi Ahli Materi Ahli materi terdiri dari 2 dosen biologi FMIPA UNY yang berkompeten dalam materi ekologi dan ekosistem. Ahli materi memberikan koreksi dan masukan dalam aspek kebenaran konsep materi ekosistem, kesesuaian cerita komik dengan materi ekosistem, dan penggunaan komik. Hasil validasi dari tim ahli materi ini menunjukkan bahwa dalam komik yang telah disusun terdapat sedikit sekali konsep yang kurang tepat sehingga perlu diperbaiki dan masih terdapat beberapa penulisan yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan EYD yang berlaku. Tabel 4 menunjukkan persentase kebenaran konsep yang menunjukkan bahwa 90,3% konsep dari materi komik yang terdapat di dalam komik yang disusun. Artinya, hanya sedikit sekali kesalahan konsep yang terdapat dalam komik. Kesalahan tersebut seperti pada indikator pembelajaran keempat yaitu dengan mengganti kata menghubungkan dengan kata menjelaskan dan urutan materi ekosistem yang dimasukkan dalam komik diurutkan dari pengertian 72

27 ekosistem secara luas, kemudian mengerucut menuju karakteristik habitat burung Ceret Jawa. Kemudian adanya saran untuk menambahkan kekhasan dari burung Ceret Jawa dengan burung lain dari genus yang sama, serta penambahan ciri khusus burung Ceret Jawa dengan lingkungan tempat tinggalnya. Validasi Ahli Media Ahli media terdiri dari 2 orang dosen Biologi FMIPA UNY yang berkompeten dalam bidang pembuatan media pembelajaran Biologi. Ahli media ini berperan dalam melakukan penilaian terhadap aspek tampilan komik, aspek alur cerita, aspek tata cara penulisan, aspek kebahasaan, dan aspek kebermanfaatan media. Hasil validasi dari tim ahli media menunjukkan bahwa terdapat beberapa bagian dalam komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi ini yang perlu diperbaiki. Tim ahli media menilai bahwa tampilan komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi yang disusun ini tergolong pada kategori SB (Sangat Baik) sebesar 56,5%, sesuai yang tertera pada tabel 6. Tim ahli media memberi beberapa masukan pada beberapa bagian komik yang perlu untuk diperbaiki agar tampilan komik menjadi lebih baik. Beberapa bagian yang perlu diperbaiki antara lain terkait pewarnaan yang lebih kontras antara satu gambar dengan gambar lainnya agar lebih jelas, bahasa yang bukan bahasa baku sebaiknya dimiringkan hurufnya, mengganti kata survey 73

28 dengan kata survei, pengubahan judul Soal Evaluasi menjadi Tes Formatif, urutan halaman juga tak luput dari masukan tim ahli media, halaman Kunci Jawaban sebaiknya diletakkan pada tampilan halaman yang berbeda dengan halaman Tes Formatif, dan mengubah urutan halaman bagian Daftar Pustaka, Tes Formatif, Kunci Jawaban, dan Glosarium, menjadi urutan Glosarium, Tes Formatif, Kunci Jawaban, dan Daftar Pustaka. Lebih jelas mengenai produk pendidikan komik sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 12. Hasil revisi dari tim ahli Awal Revisi 1. Warna topi sama dengan warna 1. Warna topi dibedakan dengan rambut, sehingga tidak tampak warna rambut dan menjadi terlihat bentuk topi. bentuk topi. 2. Gambar awan terlihat menunjukkan 2. Gambar awan diperkecil sehingga bahwa gambar gunung tampak gambar gunung tampak jauh. dekat. 74

29 Indikator keempat menuliskan Siswa mampu menghubungkan pengertian rantai makanan dan jarring-jaring makanan dalam ekosistem. Indikator keempat diganti tulisan menjadi Siswa mampu menjelaskan pengertian rantai makanan dan jarringjaring makanan dalam ekosistem. 1. Tulisan Universitas Negeri di Yogyakarta dirasa kurang sesuai 2. Tulisan organisasi tersebut kurang menjelaskan kalimat pada paragraf sebelumnya. 1. Nama universitas tak disebutkan, diganti dengan sebutan di salah satu Universitas di Yogyakarta 2. Tulisan organisasi tersebut diperjelas dengan tulisan organisasi Kelompok Pengamat dan Pemerhati Burung. Kata survey merupakan kalimat bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia. Kata survey diganti survei yang sesuai dengan EYD. 75

30 Kata dan kalimat bahasa Indonesia yang tidak sesuai EYD tidak dimiringkan. Kata dan kalimat bahasa Indonesia yang tidak sesuai EYD sudah dimiringkan. Penulisan yang kurang tepat pada kalimat ada alumni yang pernah skripsi tentang Burung Ceret Jawa Penulisan kalimat ditambah dengan kata ada alumni yang pernah menyusun skripsi tentang Burung Ceret Jawa Pertanyaan hasil evaluasi pembacaan komik bertuliskan soal evaluasi. Judul soal evaluasi diganti dengan tes formatif. 76

31 Letak umpan balik berada di atas halaman dan kunci jawaban di bawah halaman kurang tepat. Peletakan posisi umpan balik dan kunci jawaban ditukar. Secara keseluruhan, tim ahli materi maupun tim ahli media memberikan penilaian baik terhadap produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi dan layak diujicobakan terbatas dengan revisi sesuai saran dan masukan yang telah diberikan. Berdasarkan hasil ini, komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi yang telah disusun kemudian direvisi sesuai dengan penilaian tim ahli. d. Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dilakukan untuk mengetahui penilaian dari guru Biologi dan tanggapan siswa SMA terhadap komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi. Uji coba terbatas dilakukan dengan memberi instrumen penilaian kualitas dan 77

32 kelayakan komik berupa angket kepada guru Biologi dan instrumen tanggapan kualitas dan penggunaan komik kepada 17 siswa kelas X C SMA Negeri 1 Gamping, Sleman. Instrumen untuk guru dan siswa merupakan instrumen tanggapan terhadap komik secara keseluruhan. 1) Penilaian Guru Biologi SMA Negeri 1 Gamping Instrumen penilaian guru Biologi SMA dibuat untuk mengetahui penilaian guru Biologi terhadap kualitas dan kelayakan produk komik yang disusun. Guru Biologi dipilih berdasarkan kriteria telah mengajar selama minimal lima tahun. Angket untuk guru dibuat dengan menggunakan skala Likert dan terdiri dari 7 aspek penilaian, yaitu : tampilan komik, alur cerita, tata cara penulisan, kebahasaan, kebermanfaatan media, penggunaan komik, dan materi dengan 5 alternatif pilihan jawaban yaitu : SB (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), K (Kurang), dan SK (Sangat Kurang). Hasil pengisian angket penilaian dan saran/masukan oleh guru Biologi disajikan dalam tabel 8 yaitu tabel hasil penilaian guru Biologi dan tabel 9 yaitu tabel saran dan masukan dari Guru Biologi SMA Negeri 1 Gamping. a) Aspek Tampilan Komik Guru menilai bahwa desain komik ini sudah termasuk pada kategori sangat baik. Hal itu tampak dari tersedianya 5 indikator penilaian aspek tampilan komik, guru Biologi memberikan jawaban sangat baik pada 4 indikator dan 78

33 jawaban baik pada 1 indikator. Jika dipersentasekan, kategori sangat baik mendapatkan skor sebesar 80%. Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dari aspek tampilan komik yaitu agar gambar sampul dibuat lebih banyak gambar agar terlihat ramai dan siswa menjadi tertarik membaca. b) Aspek Alur Cerita Alur cerita pada komik ini menurut penilaian guru sudah baik. Berdasarkan 5 indikator yang disediakan, guru memberikan jawaban sangat baik pada 2 indikator dan jawaban baik pada 3 indikator. Jika dipersentasekan, terdapat 60% kategori baik. c) Aspek Tata Cara Penulisan Guru menilai tata cara penulisan pada komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi termasuk pada kategori baik hingga sangat baik. Pada 5 indikator yang tersedia, guru memberikan jawaban sangat baik pada 2 indikator dan jawaban baik pada 3 indikator. d) Aspek Kebahasaan Guru menilai bahwa bahasa yang digunakan dalam komik ini sudah termasuk pada kategori baik. Hal itu tampak dari berdasarkan 5 indikator yang tersedia, guru memberikan jawaban baik pada 3 indikator, jawaban sangat baik pada 1 indikator, dan 1 indikator diberi jawaban cukup. 79

34 e) Aspek Kebermanfaatan Media Pada aspek kebermanfaatan media, guru memberi penilaian baik yang tampak dari 5 indikator yang tersedia, guru memberi jawaban baik pada 3 indikator dan jawaban sangat baik pada 2 indikator. Menurut guru, komik ini sudah sangat membantu siswa dalam mendalami materi ekosistem yang sudah didapat siswa. f) Aspek Penggunaan Komik Berdasarkan penggunaannya, menurut guru komik ini dinilai baik, dari jawaban yang diberikan pada semua indikator yang tersedia. Komik ini dinilai mudah dibawa, praktis, dan mengandung banyak gambar yang membantu siswa dalam menggunakan komik. g) Aspek Materi Pada aspek materi ini, guru menilai bahwa materi yang ada dalam komik baik dan sesuai dengan materi yang telah diberikan sebelumnya. Penilaian dari guru menyatakan bahwa materi yang disajikan dalam komik disusun secara logis dan terdapat pokok-pokok materi yang jelas di dalamnya. Ada beberapa saran yang diberikan guru pada aspek penilaian ini, yaitu materi tentang burung perlu diberikan di bagian awal komik sebagai pengetahuan prasyarat siswa dalam mempelajari habitat burung. 80

35 2) Tanggapan Siswa Instrumen tanggapan siswa dibuat untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kualitas dan penggunaan produk komik yang disusun. Siswa dipilih berdasarkan kriteria siswa yang telah mencapai KKM pada materi ekosistem, yaitu sebanyak 17 siswa di kelas X C SMA Negeri 1 Gamping. Instrumen tanggapan siswa dibuat berupa angket dengan skala Guttman dengan menyediakan 2 pilihan jawaban Setuju dan Tidak Setuju. Aspek yang perlu ditanggapi siswa meliputi aspek desain/kegrafisan, aspek penulisan dan kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek manfaat. Hasil pengisian angket dan tanggapan oleh 17 siswa disajikan dalam tabel 10 yaitu hasil tanggapan siswa terhadap kualitas dan peggunaan komik dan tabel 11 yaitu tabel saran dan masukan siswa. a) Aspek Desain/Kegrafisan Hasil tanggapan siswa terhadap aspek desain memperlihatkan bahwa komik ini memiliki desain dan gambar yang bagus dan menarik, tata letak (lay out) yang tidak membingungkan siswa yang membacanya, namun beberapa masukan yang diberikan siswa mengenai gambar pada komik yang dirasa masih kurang rapi, serta desain sampul yang kurang ramai, sehingga perlu untuk ditambahi. b) Aspek Penulisan dan Kebahasaan 81

36 Tanggapan siswa terhadap aspek penulisan dalam komik sudah baik dan mudah dimengerti siswa. Bahasa yang digunakan juga sudah sederhana dan komunikatif sehingga memudahkan siswa dalam membaca cerita dalam komik, namun, beberapa bagian masih terdapat istilah-istilah yang tidak umum yang belum dipahami siswa, meski telah ada glosarium yang menjelaskan istilah-istilah sulit. c) Aspek Penyajian Siswa menanggapi aspek penyajian dalam komik ini sudah memberikan cerita yang runtut dan materi yang disampaikan juga sudah berurutan sesuai dengan yang siswa pelajari di sekolah sebelumnya. Komik ini sudah memiliki penyajian yang baik. d) Aspek Manfaat Hasil tanggapan siswa terhadap manfaat dari produk komik ini bahwa komik ini memberi gambaran pada siswa bahwa belajar Biologi itu menyenangkan, membuat siswa mengenal lebih jauh tentang contoh-contoh adanya ekosistem dan interaksinya di lingkungan lain yang belum siswa banyak ketahui. Meski komik ini masih belum sepenuhnya membantu siswa dalam memahami permasalahan terkait dengan materi ekosistem dan interaksiya. 82

37 Kelayakan Media Pembelajaran Pengayaan Secara keseluruhan, guru Biologi di SMA Negeri 1 Gamping menilai komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi sebagai media pengayaan materi ekosistem sudah baik dalam aspek tampilan komik, alur cerita, tata cara penulisan, kebahasaan, kebermanfaatan media, penggunaan komik, dan materi, namun masih memerlukan beberapa perbaikan seperti pada tampilan komik yang perlu dibuat lebih banyak gambar agar terlihat ramai dan siswa menjadi tertarik membaca dan perlu adanya penambahan materi tentang burung di bagian awal komik sebagai pengetahuan prasyarat siswa dalam mempelajari habitat burung. Guru Biologi juga menilai bahwa komik sudah baik untuk digunakan dalam pembelajaran pengayaan materi ekosistem dengan perbaikan sesuai dengan saran dan masukan yang diberikan guru. Selanjutnya menurut siswa, produk komik Burung Ceret Jawa dan Habitatnya di Lereng Gunung Merapi ini sudah memiliki tampilan yang menarik, penulisan yang jelas, bahasa yang sederhana dan komunikatif, dapat dengan mudah digunakan siswa dimanapun dan kapanpun. Beberapa saran menurut siswa dari produk komik ini yaitu dari tampilan sampul komik yang perlu ditambahkan gambar lagi agar lebih ramai dan mmbuat siswa semakin tertarik lagi membaca media pengayaan berbentuk komik ini. Secara umum, menurut siswa produk komik ini sudah bagus dan baik sebagai media pengayaan. 83

38 Berdasarkan kriteria kelayakan dari yang telah dijelaskan pada definisi operasional bahwa sebuah media pengayaan dapat dikatakan layak apabila media tersebut bisa dipakai dalam pembelajaran pengayaan Biologi. Kualitas media pengayaan yang baik menurut penilaian responden sudah menunjukkan kriteria kelayakan sebuah media pengayaan, yaitu dengan kriteria mudah terbaca dan diaplikasikan oleh siswa dalam pembelajaran biologi, waktu penggunaan media dapat memenuhi alokasi waktu pembelajaran, dan dapat memenuhi capaian tujuan dan indikator pembelajaran pengayaan. 84

BAB I PENDAHULUAN. endemisitas baik flora maupun fauna di Indonesia. atau sekitar 17% dari total jenis burung di dunia. Jumlah tersebut sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. endemisitas baik flora maupun fauna di Indonesia. atau sekitar 17% dari total jenis burung di dunia. Jumlah tersebut sebanyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara dengan mega biodiversitasnya yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang tinggi di dunia dan selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN RESPON SISWA TERHADAP MODUL Penelitian ini mempunyai 3 data yakni proses penyusunan modul, kualitas modul, dan respon siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sumber belajar berbentuk komik yang diberi nama KOMIKA (Komik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suatu hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suatu hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Potensi Hasil Penelitian Suatu hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi di SMA. Selain itu diharapkan agar proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 7 Bandung dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) melalui

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. berupa komik kontekstual pada materi virus yang didesain secara manual dan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. berupa komik kontekstual pada materi virus yang didesain secara manual dan 50 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN.1 Penyajian Hasil Pengembangan Penyajian hasil ujicoba dalam penelitian ini adalah : (1) media pembelajara n berupa komik kontekstual pada materi virus yang didesain secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan 2 jenis penelitian yaitu penelitian studi kasus serta Penelitian dan Pengembangan atau Research & Development (R&D). Tujuan dari penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Penyusunan dan Pengembangan Modul 1. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and Development) yaitu penelitian untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari 3 tahap penelitian yaitu studi keanekaragaman tumbuhan bawah pada tegakan petak 5 Hutan Wanagama, analisis hasil penelitian studi keanekaragaman tumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), tujuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian 33 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I

Lampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I 96 Lampiran 5. Angket validasi ahli desain media tahap I 97 98 Lampiran 6. Angket validasi ahli desain media tahap II 99 100 101 Lampiran 7. Angket validasi ahli desain media tahap III 102 103 104 LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini 34 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini menggunakan model pengembangan prosedural desain pembelajaran dari ADDIE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada penelitian ini dihasilkan perangkat pembelajaran ditinjau dari kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan, berikut penjabarannya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI 30 LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI Judul Program : Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP/MTs pada Materi Aritmatika Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Webbed pada Tema Pencemaran Air untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif, Sikap Peduli

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian untuk setiap langkah sebagai berikut. 1. Analysis (Analisis)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Pendahuluan Tahapan pengembangan Media Komik Pendidikan Untuk Mata Pelajatan IPS Kelas V SD Pada Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang di dalamnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang di dalamnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran Bahasa inggris dengan konsep media CBI berbasis Adobe Captivate. Metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / IV Peminatan : MIA Materi Pokok : Teori Kinetik Gas Alokasi Waktu : 8 x 2 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran 77 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah 49 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Pengembangan Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah melalui serangkaian validasi dan uji coba kelompok kecil,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan modul matematika materi segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik

Lebih terperinci

C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat:

C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : X / Genap Materi Pokok : Ekosistem Alokasi Waktu : 3 pertemuan x 3 jam pelajaran A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Bab ini membahas tentang model pengembangan, langkah-langkah dalam penelitian pengembangan atau prosedur pengembangan Research and Development (R&D) melalui model Borg and Gall

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Dian Fitriani *, Edrizon, Yusri Wahyuni, Rita Desfitri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis scientific pada materi bangun ruang sisi datar beraturan; (2) pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka acuan tertentu Bahan ajar uraian yang sistematik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2007), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar terhindar dari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Agar terhindar dari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar terhindar dari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah berikut ini: 1. Desain kegiatan laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini merupakan bagian yang bersifat prosedural. Pada bab ini akan diuraikan mengenai rancangan alur penelitian mulai dari desain penelitian yang digunakan, tahapan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Dalam mendesain LKS ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran 54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni

dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 05) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII/ Satu : Menggambar Ilustrasi : 3 x

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri 39 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri berupa Multimedia Interaktif Sistem Regulasi untuk SMA sesuai dengan standar isi BSNP.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci