MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL. Perdagangan Internasional dan Investasi Asing Langsung. Disusun Oleh :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL. Perdagangan Internasional dan Investasi Asing Langsung. Disusun Oleh :"

Transkripsi

1 MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL Perdagangan Internasional dan Investasi Asing Langsung Disusun Oleh : Nuzulul Evita Rizki ( ) Dinda Putri Wulansari ( ) Safira Damayanti ( ) Sherly Mardita Pratami Negara ( ) Dizzy Asrinda Siswi Ramadhani ( ) Kelas B JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2017

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, dan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul Perdagangan Internasional dan Investasi Asing Langsung. Serta kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Ariwan Joko Nusbantoro yang telah membimbing kami dari awal penyusunan sampai terselesaikannya makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada temanteman serta seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai perdagangan internasional, volume perdagangan internasional, arah perdagangan, investasi asing, investasi portofolio, investasi asing langsung, alasan memasuki pasar asing, dan memilih antara strategi multidomestik atau strategi global. Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, dan kami harap kepada dosen pembimbing dan kepada pembaca sekalian dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif, sehingga dapat menjadi pelajaran bagi kami, dan semoga dapat diperbaiki pada kesempatan yang lain dan dalam makalah yang lain pula. Semoga makalah ini berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca dan kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Selanjutnya semoga kami bisa menyusun makalah di waktu lain dengan lebih sempurna. Jember, September 2017 Penulis i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENULISAN... 2 BAB II PEMBAHASAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INVESTASI ASING MENGAPA MEMASUKI PASAR ASING? BAGAIMANA MEMASUKI PASAR ASING? STRATEGI MULTIDOMESTIK ATAU GLOBAL? BAB III PENUTUP KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA ii

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan. Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan. Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).. 1

5 1.2. RUMUSAN MASALAH berikut: Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dari penulisan makalah ini sebagai a. Apakah yang dimaksud dengan perdagangan internasional dan bagaimana pertumbuhan dari perdagangan internasional tersebut? b. Apakah yang dimaksud dengan investasi asing serta bagaimanakah penjelasannya? c. Mengapa memasuki pasar asing? d. Bagaimanakah memasuki pasar asing? e. Manakah yang harus dipilih, strategi multidomestik atau global? 1.3. TUJUAN PENULISAN Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Untuk dapat mengetahui yang dimaksud dengan perdagangan internasional serta mengetahui pertumbuhan dari perdagangan internasional tersebut. b. Untuk dapat mengetahui yang dimaksud dengan investasi asing serta penjelasannya. c. Untuk dapat mengetahui alasan-alasan dari memasuki pasar asing. d. Untuk dapat mengetahui langkah-langkah dari memasuki pasar asing. e. Untuk dapat mengetahui yang cocok dipilih antara strategi multidomestik atau global. 2

6 BAB II PEMBAHASAN 2.1. PERDAGANGAN INTERNASIONAL Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Volume Perdagangan Pada tahun 1990, volume perdagangan internasional untuk barang-barang dan jasa-jasa yang diukur dalam nilai dolar sekarang mencapai $4 triliun. Sebelas tahun kemudian, meskipun terjadi penurunan ekonomi, perdagangan internasional untuk barang dan jassa mencapai $7,6 triliun, yakni nilai ekspor barang dagangan sebesar $6,2 triliun. Peningkatan ekspor dunia sampai empat kali lipat dalam waktu 31 tahun. Hal ini menunjukkan peluang untuk meningkatkan penjualan melalui ekspor adalah strategi pertumbuhan yang dapat dijalankan. Arah Perdagangan Tampaknya ekporsir Amerika telah melakukan penetrasi besar di pasar-pasar negara berkembang yang sebaliknya menjual lebih banyak ke Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kemampuan mengekspor barang-barang manufaktur dan pertumbuhan perdagangan antarperusahaan antarafiliasi perusahaan internasional. Kenyataan bahwa para anggota kelompok perdagangan semakin banyak menjual kepada satu sama lain adalah perkembangan yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan lokasi perusahaan internasional untuk pabrik-pabrik mereka. Arah perdagangan internasional antara lain (1) ekspor dari negara industri ke negara berkembang dengan imbalan bahan mentah, (2) ekspor dari negara berkembang ke negara maju, (3) 3

7 ekspor dari perekonomian maju mengarah ke negara industri. Arah perdagangan dapat berubah sewaktu-waktu di antara negara-negara atau kawasan-kawasan di dunia. Perkembangan persetujuan perdagangan regional yang meluas/menyusut dapat mengubah tingkat dan proporsi aliran perdagangan di dalam dan antarkawasan secara cukup besar. Partner Perdagangan Utama: Relevansinya Untuk Para Manajer Mengapa Fokus pada Partner Perdagangan Utama? Ada sejumlah keuntungan dengan memusatkan perhatian pada negara yang telah menjadi pembeli utama barang-barang yang berasal dari calon negara eksportir: 1 Iklim bisnis di negara pengimpor relatif menguntungkan. 2 Pengaturan-pengaturan ekspor dan impor bukanlah suatu yang sukar diatasi. 3 Tidak akan ada penolakan budaya yang kuat untuk membeli barang-barang dari negara itu. 4 Fasilitas transportasi yang memuaskan telah ada. 5 Pihak-pihak saluran impor (pedagang, bank, pialang pabean) telah berpengalaman dalam menangani pengiriman impor dari kawasan eksportir. 6 Devisa untuk membayar ekspor tersedia. 7 Pemerintah dari sebuah mitra dagang mungkin menekan importir untuk negara itu. Contohnya usaha-usaha pemerintah Jepang, Korea dan Taiwan untuk membujuk warga negara mereka membeli lebih banyak barang-barang Amerika. Mereka juga telah mengirim misi-misi pembelian ke Amerika Serikat. Partner Perdagangan Utama Amerika Serikat Negara-negara dari Asia Timur dan Tenggara telah menjadi mitra dagang yang semakin penting dalam tahun-tahun terakhir. Cina, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina memasok Amerika Serikat dengan jumlah produk yang besar dan komponenkomponen elektronik serta barang-barang padat karya lainnya yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Antara tahun 1991 dan 2000 Cina telah meningkat dari urutan keenam menjadi keempat dalam ekspor ke Amerika Serikat (dari $19 milyar menjadi $100 milyar). Banyak di negara-negara Asia yang muncul sebagai importir barang-barang AS, Karena: 4

8 1 Taraf hidup yang meningkat memungkinkan rakyat mereka menjangkau lebih banyak produk impor, dan penerimaan ekspor negara-negara tersebut memberikan devisa untuk membayarnya. 2 Mereka dapat membeli banyak barang-barang modal untuk melanjutkan perluasan industri mereka. 3 Mereka mengimpor bahan-bahan dan komponen-komponen yang akan dirakit ke dalam barang-barang setengah jadi atau barang jadi yang selanjutnya akan diekspor ke Amerika Serikat. 4 Pemerintah mereka yang ditekan pemerintah Amerika untuk menurunkan surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, telah mengirim misi-misi pembelian ke negara ini untuk mencari produk-produk yang akan diimpor INVESTASI ASING Investasi luar negeri dapat dibagi menjadi dua komponen: Investasi portofolio Merupakan pembelian saham-saham dan obligasi semata-mata dengan tujuan memperoleh laba atas dana yang ditanamkan Investasi langsung Dimana investor berpartisipasi dalam manajemen perusahaan selain mendapatkan laba atas dana mereka. Perbedaan antara dua komponen ini mulai kabur, khususnya dengan semakin besarnya ukuran jumlah merger, akuisisi dan aliansi internasional pada tahun-tahun terakhir. Sebagai contoh, investasi oleh invetor asing dalam saham perusahaan domestik pada umumnya diperlakukan sebagai investasi langsung apabila rasio penyertaan modal investor adalah 10 % atau lebih. Sebaliknya, transaksi yang bukan akibat investor asing memperoleh paling sedikit 10% dari saham yang digolongkan sebagai investasi portofolio. Investasi Portofolio Meskipun para investor portofolio tidak berkaitan langsung dengan pengendalian perusahaan, mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari negaranegara lain. 5

9 Investasi Asing Langsung Volume Bagian ini membahas seluruh tingkatan dari investasi asing langsung, juga arus keluar dan masuk dari FDI. Saham yang Beredar dari FDI Nilai buku- aset total nilai saham yangberedar- dari seluruh investasi asing langsung di seluruh dunia hampir mencapai $12,5 triliun pada akhir tahun Individual dan perusahaanperusahaan dari Amerika Serikat memiliki $2,4 miliar yangdiinvestasikan diluar negeri, yang merupakan 1,6 kali lipat FDI dari investor terbesar selanjutnya, Inggris, dan 2,2 kali lipat dari investor terbesar ketiga, Prancis. Meskipun demikian, proporsi FDI yang disumbangkan Amerika Serikat menurun lebih dari 47% antara tahun 1980 dan tahun 2006, dari 36 menjadi 19%. Selama masa yang sama, proporsi FDI yang disumbangkan oleh Uni Eropa meningkat hampir 45%, dari 36 menjadi 52%, walaupun porsi dari peningkatan ini karena masuknya dari negara-negara anggota tambahan dalam perhitungan Uni Eropa. Proporsi Jepang pada FDI menurun dari 12% pada tahun 1990 menjadi 4% pada tahun Mencerminkan terus berkembangnya ekonomi mereka, negaranegara berkembang telah meningkatkan bagian mereka pada saham FDI sampai kira-kira 1200%, dari1% pada tahun 1980 menjadi 13% pada tahun Perkembangan penting pada level FDI diseluruh dunia adalah kemunculan apa yang disebut jaringan bambu dari bisnis keluarga etnis Cina yang berbasis diluar Cina. Sebanyak 500 perusahaan-perusahaan umum di Asia yang dikendalikan oleh investor luar negeri Cina yang memiliki lebih dari $1 triliun pada total aset. Etnis Cina dilaporkan menjadi investor lintas negara terbesar di Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Hong Kong, dan mereka adalah sumber utama dari investasi yang mengalir ke daratan Cina. Perkembangan penting lainnya adalah munculnya dana kekayaan negara, yang merupakan dana investasi yang dimiliki negara terutama dari negara-negara dengan komoditas ekspor besar (seperti, minyak bumi) atau surplus perdagangan. Dana ini telah diperkirakan untuk mengontrol kira-kira $3 triliun dalam aset pada tahun 2008, dengan jumlah yang diproyeksikan meningkat menjadi sebanyak $10 triliun menjelang tahun Beberapa pengamat mengkhawatirkan tidak hanya dengan tingkat aset yang dikendalikan dana ini, tapi juga potensi untuk (kadang-kadang rahasia) dana investasi milik negara untuk membuat keputusan berdasarkan setidaknya sebagian pada politik atau kriteria non komersial lainnya. 6

10 Arus Keluar Tahunan FDI Arus keluar tahunan FDI (jumlah yang diinvestasikan ke negara lain tiap tahunnya) mencapai kesuksesan historis tertinggi pada tahun $1.202 miliar, lebih dari 250 % dari tingkat pada tahun Meskipun demikian, kemunduran yang mulai memukul kebanyakan ekonomi dunia pada akhir tahun 2000 menghasilkan kemerosotan selanjutnya diseluruh tingkatan arus FDI tahunan. Menjelang tahun 2002, totalnya hanya $647 miliar, hanya sekitar 54 % dari data tahun 2000 tetapi tetap menjadi lima besar level tahunan FDI pada titik sejarah itu. Arus keluar kemudian meningkat, mencapai $1.216 miliar menjelang tahun Walaupun Amerika Serikat telah menjadi pemimpin sumber arus keluar FDI pada sebagian besar tahun 1990-an, pada tahun 2000, baik Inggris maupun Prancis melewati Amerika Serikat. Memang benar, proporsi arus keluar FDI di seluruh dunia yang disumbangkan Amerika Serikat menurun dari rata-rata 21% pada tahun menjadi 12% pada tahun Meskipun demikian, proporsi Amerika Serikat melambung, dan Amerika Serikat mendapatkan kembali kepemimpinan pada arus keluar FDI dari tahun 2001 sampai tahun 20016; arus keluar FDI Amerika $217 miliar pada tahun 2006 melampaui lebih dari 89% arus keluar dari sumber FDI terbesar kedua, Prancis (dengan $115 miliar). Proporsi arus keluar FDI Uni Eropa tumbuh dari rata-rata sekitar 47% pada tahun ke puncak 75% pada tahun 2000, sebelum kemerosotan menjadi 61% dari total arus keluar secara global FDI pada tahun 2002 dan 47% pada tahun Jepang menurun dari menjadi sumber terbesar di dunia dari total arus keluar FDI tahunan global pada tahun 1990, terhitung 22% dari total, turun menjadi 12 besar pada tahun 2000, dan terhitung sekitar 4% dari arus kas keluar FDI tahun Volume keseluruhan dari arus keluar FDI dari negara-negara berkembang meningkat sampai hampir 700% menjelang tahun 2007 dibandingkan dengan rata-rata dari tahun 1985 sampai tahun 1995, dan proporsi dari arus keluar FDI seluruh dunia yang datang dari Negara berkembang meningkat dari di bawah 11% dari tahun 1985 ke tahun 1995 menjadi 14% pada tahun Meskipun peningkatan ini, proporsi luas dari arus keluar FDI, lebih dari 84% pada tahun 2006, tetap berasal dari negara-negara maju. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah dicatat sebagai pangsa terbesar, dengan proporsi mereka dari FDI dunia meningkat dari ratarata 68% pada tahun menjadi 87% pada tahun Namun, sejak saat itu proporsi mereka telah banyak sekali turun mencapai 80 % pada tahun 2000, 70 % pada tahun 2004, dan kurang dari 65 % pada tahun Banyak dari arus keluar FDI ini telah diasosiasikan dengan merger, akuisisi, dan investasi internasional lainnya yang dibuat oleh perusahaan dan industri yang menghadapi meningkatnya persaingan dan konsolidasi secara global. 7

11 Arus Masuk Tahunan FDI Pada tingkat sebuah negara, Amerika Serikat adalah pemimpin dalamarus masuk FDI pada tahun 2000, yaitu pada $314 miliar yang merupakan tingkat tertinggi dari FDI masuk tahunan yang tercatat bagi sebuah negara. Meskipun demikian, faktor seperti menurunnya stok pasar, melambatkan ekonomi, dan menurunkan nilai mata uang mengakibatkan tingkat masuk FDI ke Amerika Serikat menurun sampai lebih dari 90 % pada dua tahun selanjutnya, menjadi $30 miliar pada tahun 2002, sebelum kemudian pulih kembali. Tetap, dari tahun 2001 sampai tahun 2004, negara dengan FDI masuk tahunan terbesar adalah Cina / Hong Kong mewakili untuk pertama kalinya negara berkembang yang mencapai kehormatan ini. Pada tahun 2006, investasi ke Amerika Serikat naik lagi menjadi $175 miliar, dan lagi-lagi menjadikan negara ini dengan arus masuk FDI tahunan terbesar. Tingkat dan Arah FDI Walaupun tidak mungkin untuk membuat sebuah penentuan akuratdari nilai investasi asing saat ini, kita mendapat gagasan dari tingkat danjumlah investasi seperti ini dan dari tempat-tempat di mana mereka dilakukan. Ini adalah ragam informasi yang menarik para manajer dan pemimpin pemerintahan. Itu sejalan dengan apa yang dicari dalam analisis perdagangan internasional. Jika sebuah negara terus menerima jumlah cukup besar dari investasi asing, iklim investasinya pastinya menguntungkan. Ini berarti bahwa kekuatan politik dari investasi asing cukup menarik dan bahwa kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dari manapun juga. Alasan lain adanya investasi, sudah pasti; meskipun demikian, jika faktor sebelumnya tidak ada, investasi asing tidak akan ada. Apakah Perdagangan Menuntun pada FDI? Lingkungan usaha baru dengan hambatan perdagangan yang semakin kurang dari pemerintah, telah meningkatkan persaingan dari perusahaan-perusahaan yang sedang mendunia serta produksi baru dan teknologi komunikasi menyebabkan banyak perusahaan internasional menyebarkan kegiatan sistem produksi mereka ke lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber-sumber yang tersedia. Mereka kemudian akan memadukan keseluruhan proses produksi baik secara regional maupun global. Akibatnya, keputusan dagang, menggambarkan dengan persis bagaimana eratnya antara FDI dan perdagangan. Investasi Asing Langsung Amerika Serikat di Luar Negeri 8

12 Amerika Serikat sejauh ini adalah investor asing terbesar ( 19% total saham terkemuka adalah dari saham keluar FDI pada tahun 2006 ), dan perusahaan-perusahaan Amerika telah menginvestasikan lebih banyak di negara-negara maju (kira-kira 70% dari total) daripada yang mereka miliki di negara-negara berkembang. Selama dua dasawarsa daritahun 1985 sampai tahun 2006, proporsi dari total investasi Amerika Serikat yang pergi ke Eropa naik sampai 14% (dari 46 menjadi 52%). Pada tahun 2006, Inggris (15%) dan Belanda (9%) mewakili penerima terbesar dari FDIAmerika Serikat diantara negara-negara Eropa, proporsi Amerika Latin atas FDI Amerika naik hingga lebih dari 30%, dari 12% pada tahun 1985 menjadi 17% pada tahun Proporsi FDI Amerika di Asia dan Pasifk meningkat menjadi 20% selama waktu itu, dari 15 ke 18%. Walaupun perusahaan, Amerika memiliki lebih banyak FDI yang diinvestasikan di Afrika dan Timur Tengah pada tahun 2006 daripada tahun 1985, kombinasi persentase dari kedua daerah atas total FDI Amerika Serikat di luar negeri hanyalah 2% pada tahun Jepang memberikan perbedaan yang menarik dari Amerika Serikat dalam hal pengalaman FDI terkini. Selama awal dan pertengahan tahun 1990-an, fokus arus keluar FDI Jepang berpindah dari negara-negara maju (turun dari 83% pada tahun menjadi 58% pada tahun ) menuju Asia Tenggara (naik dari 17 menjadi 42%). Meskipun demikian, tingkat FDI Jepang yang menuju lokasi-lokasi Asia banyak menurun pada akhir dasawarsa, jatuh dari 22,6% pada tahun 1997 menjadi 16% pada tahun 1998 dan 12,2% pada tahun 2000, sebelum naik lagi mencapai kirakira 35 % pada tahun Proporsi FDI Jepang yang pergi ke Amerika Serikat dan Eropa hampir 50% pada tahun 2004, penurunan signifikan lebih dari 71% di tahun 2000 dan 63% pada tahun Investasi Asing Langsung di Amerika Serikat Investasi asing langsung di AS naik dengan cepat dari AS$185 MILIYAR pada tahun 1985 menjadi AS$1321 miliyar pada tahun Ini merupakan suatu peningkatan tahunan sebesar lebih dari 13%. Lebih dari 80% saham total yang dimiliki oleh perusahaan atau individu dari hanya tujuh negara, diantaranya adalah : 1 Inggris (16,5%) 2 Jepang (12%) 3 Belanda (12%) 4 Jerman (11,6%) 5 Prancis (11,1%) 9

13 6 Swiss (9,5%) 7 Kanada (8,3%) Proporsi investasi asing yang dimiliki oleh Eropa juga mengalami peningkatan dari 65,5% pada tahun 1985 menjadi 71,7& tahun Bagian yang dimiliki oleh orang Amerika Latin telah merosok dengan lebih dari 50%, dari 9,1% pada tahun 1085 menjadi 4,5% tahun Mengakuisisi Perusahaan yang telah Berjalan dengan Baik atau Membangun yang Baru? Dari catatan pembiayaan investasi di Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan asing jauh lebih banyak yang memilih untuk mengambil alih perusahaan yang telah berjalan daripada membangun yang baru. Sejumlah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan adalah sebagai berikut. Restrukturisasi perusahaan di AS menyebabkan manajemen menempatkan di pasar bisnis atau aset lain baik yang tidak memenuhi standar keuntungan perusahaan maupun yang dianggap tidak berhubungan dengan bisnis utama perusahaan. Perusahaan-perusahaan luar negeri ingin memperoleh akses yang cepat di negara ini untuk teknologi maju, terutama dalam bidang komputer dan komunikasi. Manajemen perusahaan asing merasa bahwa memasuki pasar AS yang besar dan makmur akan lebih berhasil daripada menghabiskan waktu dan uang untuk mempromosikan sesuatu yang baru dan belum dikenal. Tekanan persaingan internasional yang meningkat, termasuk pencapaian economies of scale yang lebih baik, telah membawa restrukturisasi dan konsolidasi di banyak industri, dan akuisisi berbagai perusahaan di pasar-pasar besar seperti Amerika Serikat merupakan produk sampingan dari tren industri ini MENGAPA MEMASUKI PASAR ASING? Meningkatkan Keuntungan dan Penjualan Memasuki Pasar Baru Manajer senantiasa berada dibawah tekanan untuk meningkatkan penjualan dan laba perusahaan, dan ketika mereka menghadapi pasar yang matang dan jenuh dinegaranya sendiri, mereka mulai mencari pasar-pasar baru diluar negara mereka. Mereka menemukan bahwa: 1 Pasar dengan PDB perkapita dan peryumbuhan penduduk yang meningkat tampaknya merupakan kandidat potensial untuk operasi mereka. 10

14 2 Perekonomian beberapa negara dimana mereka tidak melakukan bisnis sedang tumbuh dengan tingkat yang relatif lebih cepat daripada perekonomian pasar mereka sendiri. Kreasi Pasar Baru Meskipun setiap orang melihat PDB perkapita sebagai dasar untuk membuat perbandingan perekonomian bangsa-bangsa, sangat diperlukan kehati-hatian agar tidak menarik kesimpulan yang keliru. Alasan pertama, karena sistem statistik dibanyak negaranegara berkembang tidak cukup baik keandalan data yang diberikan dipertanyakan. Kedua, untuk sampai pada basis yang sama dalam dolar Amerika, Bank dunia, dan lembaga-lembaga internasional lainnya mengkonversi mata uang lokal kedalam dolar. Akhirnya harus diingat bahwa PDB per kapita adalah semata-mata rata-rata aritmatik yang diperoleh dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk. Akan tetapi suatu negara dengan PDB yang lebih rendah namun dengan distribusi yang lebih merata, mungkin merupakan pasar yang lebih disukai. Pengaturan Perdagangan Istimewa Fakta bahwa kebanyakan negara yang mengalami pertumbuhan penduduk dan PDB perkapita tidak selalu berarti mereka telah memperoleh ukuran yang cukup untuk menjamin investasi oleh perusahaan internasional baik dalam sebuah organisasi untuk memasarkan ekspor dari negara asal maupun dlaam sebuah pabrik pemanufakturan local. Untuk banyak produk, sejumlah negara masih kekurangan pasar potensial yang cukup, akan tetapi ketika negara-negara demikian telah membuat semacam pengaturan perdagangan preferensial seperti uni eropa hasilnya adalah pasar yang lebih besar, akibatnya perusahaan-perusahaan seringkali melewati tahap-tahap awal berupa langkah ekspor dengan memasuki pasar awal melalui fasilitas-fasilitas manufaktur lokal. Pasar-Pasar yang Tumbuh lebih Cepat Tidak hanya pasar luar negeri yang baru sedang muncul, tetapi banyak dinataranya yang tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat daripada pasar negar AS. Perusahaan yang sedang mencari pasar yang cukup besar untuk mendukung produksi peralatan atau mesin-mesin mereka akan tertarik oleh ukuran penduduk, pertumbuhan dan kemakmuran Jepang dan Spanyol. Kemajuan Komunikasi 11

15 Faktor ini dapat dianggap suatu alasan pendukung bagi pembukaan pasar-pasar baru diluar negeri, karena jelas kemampuan berkomunikasi secara cepat dan lebih murah dengan para pelanggan dan bawahan melalui surat elektronik dan konferensi video, tentunya memberi manajer kepercayaan akan kemampuan mengontrol operasi-operasi luar negeri. Kemajuan di dalam komunikasi berbasis komputer memungkinkan integrasi secara virtual yang memungkinkan perusahaan-perusahaan menjadi lebih terpisah-pisah secara fisik begitu manajemen menjelajahi dunia untuk mencari bahan mentah yang berbiaya rendah. Mendapatkan Keuntungan yang Lebih Besar Laba yang lebih besar dapat diperoleh dengan meningkatkan penerimaan total atau menurunkan harga pokok penjualan, sering kali perusahaan dapat melakukan keduanya. Pendapatan yang Lebih Besar Jika terdapat sedikit pesaing perusahaan mungkin dapat memperoleh harga yang lebih baik untuk barang-barang atau jasa-jasanya. Semakin banyak perusahaan memperoleh penerimaan dengan memperkenankan produk-produk secara serempak di pasar-pasar luar negeri dan pasar-pasar domestik mereka. Harga Pokok Penjualan yang lebih Rendah Membuka pasar luar negeri baik melalui ekspor atau dengan memproduksi diluar negeri seringkali dapat menurunkan harga pokok penjualan, faktor lain yang secara positif dapat mempengaruhi harga pokok penjualan adalah insentif yang ditawarkan beberapa pemerintah untuk menarik investasi baru. Tingginya Keuntungan Luar Negeri sebagai Motif Investasi Tidak ada keraguan bahwa laba yang lebih besar pada investasi di luar negeri merupakan dorongan yang kuat untuk membuka pasar luar negeri pada tahun 1970-an dan 1980-an. Uji Pasar Kadang kala sebuah perusahaan internasional akan melakukan percobaan pasar atas suatu produk di lokasi luar negeri yang bagi perusahaan kurang penting bila dibandingkan dengan pasar dalam negeri dan pasar-pasar luar negeri utamanya. Hal ini memberikan peluang untuk melakukan perubahan-perubahan bila perlu terhadap bagian mana saja dari bauran pemasaran atau menghentikan seluruh usaha apabila percobaan itu menunjukkan hal itu harus dilakukan. 12

16 Melindungi Pasar, Keuntungan, dan Penjualan Melindungi Pasar Domestik Seringkali sebuah perusahaan akan membuka pasar luar negeri untuk melindungi pasar dalam negerinya. Mengikuti Konsumen Luar Negeri Perusahaan-perusahaan jasa akan mendirikan operasi-operasi luar negerinya di pasarpasar dimana pelanggan-pelanggan utamanya berada untuk mencegah para pesaing memperoleh akses kepada para pelanggan itu. Menyerang Pasar Dalam Negeri Pesaing Adakalanya sebuah perusahaan akan mendirikan operasi di negara asal pesaing utamanya dengan gagagsan untuk membuat competitor sibuk untuk mempertahankan pasarnya itu, sehingga akan lebih sedikit enegri untuk bersaing di negara asal perusahaan yang pertama. Menggunakan Produk Asing untuk Menurunkan Harga Dengan memindahkan sebagian atau seluruh fasilitas produksinya ke negara-negara dimana pesaingnya berasal, ia dapat menikmati keunggulan-keunggulan seperti upah buruh, biaya, bahan mentah, dan tenaga yang lebih murah. o Industri berikat (maquiladora), contohnya : NAFTA o Prakarsa Kawasan Karibia o Undang-undang preferensi Perdagangan ande (Andean Trade Preference Act-ATPA) Negara-negara berkembang banyak yang memiliki suatu zona pemrosesan ekspor di perusahaan-perusahaan didalamnya, sebagian pabrik-pabrik luar negeri menikmati pembebasan atas perpajakan dan peraturan mengenai bahan-bahan yang di bawa ke zona-zona tersebut untuk pemrosesan dan selanjutnya di ekspor hampir secara penuh. Melindungi Pasar Asing Kurangnya Valuta Asing Merupakan tanda pertama yaitu penundaan pembayaran kepada importir. Para eksportir yang berpengalaman mengetahui bahwa pengendalian impor dan devisa mungkin akan segera 13

17 terjadi dan itu menandakan eksportir akan kehilangan pasar. Pada masa kelangkaan devisa pemerintah secara bervariasi akan memberikan prioritas terhadap impor bahan baku dan barang-barang modal. Produksi Lokal oleh Pesaing Kekurangan devisa bukan satu-satunya alasan kemungkinan perusahaan pesaing mengekspor menjadi memproduksi dipasar. Sekiranya perusahaan pesaing pindah untuk membangun pabrik di sebuah pasar, manajer harus memutuskan dengan cepat apakah akan ikut melakukan hal yang sama, atau mengambil resiko kehilangan pasar untuk selamanya. Pasar-Pasar Hilir Sejumlah negara OPEC telah menanamkan modal dalam penyulingan dan outlet pemasaran, seperti pom bensin dan distributor minyak pemanas, untuk menjamin pasar bagi minyak mentah mereka dengan harga yang lebih menguntungkan. Proteksionisme Apabila sebuah pemerintahan melihat industri lokal terancam oleh impor maka batasan impor akan diberlakukan untuk menghentikan atau menguranginya. Ancaman ini dapat mendorong eksportir untuk menanamkan modal dalam fasilitas produksi di negara pengimpor. Jaminan Pasokan Bahan Mentah Departemen Dalam Negeri memperkirakan bahwa pada akhir abad ini, besi, timah, tungsten, potassium, dan sulfur akan ditambahkan ke dalam daftar kritis. Untuk memastikan kesinambungan pemasokan, pabrik di negara-negara industri sedang dipaksa melakukan investasi utamanya bagi negara berkembang dimana deposit-deposit baru ditemukan. Memperoleh Pengetahuan Teknologi dan Manajemen Sebuah alasan yang sering dikatakan oleh perusahaan asing untuk menginvestasikan modal di AS adalah akuisisi teknologi dan pengetahuan manajmen. Diversifikasi Geografis Banyak manajemen yang menggunakan ini sebagai alat untuk mempertahankan penjualan dan penerimaan yang stabil ketika perekonomian domestik atau industri mereka mengalami kemerosotan. 14

18 Memuaskan Keinginan Manajemen untuk Ekspansi Pertumbuhan yang cepat membantu memenuhi keinginan manajemen untuk melakukan ekspansi. Para pemegang saham dan analis keuangan juga mengharapkan perusahaan-perusahaan terus tumbuh, dan perusahaan yang beroperasi hanya di pasar domestik, namun kenyataannya sulit ditemui terpenuhinya harapan tersebut, akibatnya banyak perusahaan mengadakan perluasan ke pasar luar negeri BAGAIMANA MEMASUKI PASAR ASING? Untuk memasok pasar luar negeri dapat dilakukan dengan cara: Mengekspor secara langsung atau secara tidak langsung ke pasar luar negeri. Mengekspor secara langsung dilakukan perusahaan dengan menugaskan seseorang [manajer penjualan] untuk menangani ekspor. Mengekspor secara tidak langsung dilakukan melalui eksportir di negara tujuan. Memproduksinya. Ketika manajemen memutuskan untuk terlibat dalam proses produksi ada 5 alternatif yang tersedia. (a) anak perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan, (b) usaha patungan (c) perjanjian lisensi (d) waralaba (e) kontrak manufaktur STRATEGI MULTIDOMESTIK ATAU GLOBAL? Banyak perusahaan global dan multidomestik besar dengan sejumlah besar anak perusahaan di seluruh dunia mulai operasi luar negerinya dengan mengekspor. Sekali mereka berhasil di tahap ini, mereka sering kali mendirikan perusahaan-perusahaan penjualan di luar negeri untuk memasarkan ekspornya. Lingkungan Dunia Sedang Berubah Perubahan-perubahan dalam lingkungan dunia yang mempengaruhi perdagangan dan investasi luar negeri : Pemerintah pada umumnya telah membebaskan aliran modal, teknologi, manusia dan barang Peningkatan teknologi informasi memungkinkan para manajer untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan perusahaan di berbagai kawasan jarak jauh. 15

19 Persaingan global semakin meningkat dan memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengupayakan produk-produk dengan kualitas yang lebih baik dan biaya rendah. Akibatnya, perusahaan akan membuka pasar dimana ada pesaing yang lebih sedikit, atau mengambil bagian pesaing mereka. Banyak kondisi yang memaksa perusahaan memasuki pasar-pasar luar negeri. Tujuh Dimensi Global Manajemen dapat melakukan globalisasi (standarisasi) melalui paling sedikit 7 dimensi : Produk Pasar Promosi Memberi nilai tambah Strategi kompetitif Penggunaan personel bukan dari negara asal Memperluas kepemilikan global dalam perusahaan Kemungkinan-kemungkinan itu berkisar dari standarisasi nol (multidomestik) sampai kepada standarisasi di sepanjang ketujuh dimensi tadi. Tugas manajemen adalah menentukan sejauh mana perusahaan harus menerapkan masing-masing kemungkinan tersebut. 16

20 BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN 17

21 DAFTAR PUSTAKA Donal A. Ball, Wendell H. McCulloch, Jr, Paul L. Frantz, J. Michael Geringer, Michael S.Minor, 2014 Bisnis Internasional, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Wikipedia. Perdagangan internasional. (diakses pada tanggal Sabtu, 16 September 2017 pukul WIB) 18

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebuah negara, keberhasilan pembangunan ekonominya dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2007) menyatakan

Lebih terperinci

Makalah Perdagangan Internasional BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Makalah Perdagangan Internasional BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Makalah Perdagangan Internasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis;

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan dapat dengan bebas bergerak ke setiap Negara di penjuru dunia. yang secara langsung berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

BAB VI. KESIMPULAN. integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: perdagangan di kawasan ASEAN dan negara anggotanya.

BAB VI. KESIMPULAN. integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: perdagangan di kawasan ASEAN dan negara anggotanya. BAB VI. KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Hasil penelitian mengenai aliran perdagangan dan investasi pada kawasan integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Integrasi ekonomi memberi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan relatif pesat. Beberapa perubahan tersebut ditandai oleh: (1)

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan relatif pesat. Beberapa perubahan tersebut ditandai oleh: (1) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan perekonomian dunia telah mengalami perubahan relatif pesat. Beberapa perubahan tersebut ditandai oleh: (1) mulai bergesernya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN+3 Potret ekonomi dikawasan ASEAN+3 hingga tahun 199-an secara umum dinilai sangat fenomenal. Hal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini

Lebih terperinci

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN Disepakatinya suatu kesepakatan liberalisasi perdagangan, sesungguhnya bukan hanya bertujuan untuk mempermudah kegiatan perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Maret 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Perusahaan yang tetap beroperasi di dalam negeri untuk bermain aman, mungkin tidak hanya kehilangan peluang mereka untuk memasuki pasar lain, tetapi juga beresiko kehilangan pasar dalam negeri mereka.

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN 1-0. Copyright 2011 Arissetyanto-Hatri

KONTRAK PERKULIAHAN 1-0. Copyright 2011 Arissetyanto-Hatri KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 75 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan maksimal 15 menit. 3. Selama perkuliahan alat komunikasi (HP) dimatikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juli 2014, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka tiga faktor Ukuran ekonomi, Cina sebagai pusat perdagangan dunia, dan pengaruh permintaan domestik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 4.1 Gambaran Umum Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik Negara ASEAN 5+3 Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting serta memiliki

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang besar. Biaya biaya tersebut dapat diperoleh melalui pembiayaan dalam negeri maupun pembiayaan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL

GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL PERSENTASE BISNIS INTERNASIONAL GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL Di persentasikan pada mata kuliah Bisnis Internasional Di bawah bimbingan : Ida Nirwana, SE, M. Si Di Susun Oleh : Nama : Turmudi NPM

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

1. Pengertian Logistik Global 2. Pengaturan Logistik 3. Zona Perdagangan Bebas 4. Operasi Maquiladora 5. Tarif Dasar Impor Khusus di A.S 6.

1. Pengertian Logistik Global 2. Pengaturan Logistik 3. Zona Perdagangan Bebas 4. Operasi Maquiladora 5. Tarif Dasar Impor Khusus di A.S 6. 1 1. Pengertian Logistik Global 2. Pengaturan Logistik 3. Zona Perdagangan Bebas 4. Operasi Maquiladora 5. Tarif Dasar Impor Khusus di A.S 6. Retail Global 2 Distribusi dan logistik Global memegang peranan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini interaksi antar negara merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan hampir dilakukan oleh setiap negara di dunia, interaksi tersebut biasanya tercermin dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor

Lebih terperinci

Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi

Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi globalnya secara keseluruhan. Perusahaan global adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan

Lebih terperinci

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi suatu negara ke dalam kawasan integrasi ekonomi telah menarik perhatian banyak negara, terutama setelah Perang Dunia II dan menjadi semakin penting sejak tahun

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi

Lebih terperinci

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2015, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi bagi seluruh bangsa di dunia adalah fakta sejarah yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan ASEAN. Globalisasi

Lebih terperinci

STRATEGI INTERNASIONAL

STRATEGI INTERNASIONAL STRATEGI INTERNASIONAL Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar domestik perusahaan. Salah satu alasan diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi perkembangan dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Perbankan ibarat jantungnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997 sampai 1998 lalu. Peristiwa ini telah membawa dampak yang merugikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan III. KERANGKA PEMIKIRAN Ekonomi Internasional pada umumnya diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 1 PENGERTIAN GLOBALISASI Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan

Lebih terperinci

Bahan Kuliah Manajemen Pemasaran Internasional: STRATEGI PEMASARAN GLOBAL. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana-UHAMKA

Bahan Kuliah Manajemen Pemasaran Internasional: STRATEGI PEMASARAN GLOBAL. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana-UHAMKA Bahan Kuliah Manajemen Pemasaran Internasional: STRATEGI PEMASARAN GLOBAL Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana-UHAMKA Pokok Bahasan (1) Strategi Mengekspor dan Mengimpor Kriteria Keputusan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

Kemandirian Ekonomi Nasional: Bagaimana Kita Membangunnya? Umar Juoro

Kemandirian Ekonomi Nasional: Bagaimana Kita Membangunnya? Umar Juoro Kemandirian Ekonomi Nasional: Bagaimana Kita Membangunnya? Umar Juoro Pendahuluan Kemandirian ekonomi semestinya didefinisikan secara fleksibel dan bersifat dinamis. Kemandirian lebih dilihat dari kemampuan

Lebih terperinci

Strategi Memasuki Pasar Internasional

Strategi Memasuki Pasar Internasional Strategi Memasuki Pasar Internasional Standart Kompetensi Mampu untuk memahami Strategi dalam memasuki Pasar International Mampu untuk merencanakan Strategi yg terbaik untuk memasuki Pasar Global. Perusahaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan stabil selama lebih kurang tiga puluh tahun tiba-tiba harus. langsung berdampak pada perekonomian dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan stabil selama lebih kurang tiga puluh tahun tiba-tiba harus. langsung berdampak pada perekonomian dalam negeri. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Nyaris tidak ada satu orang pun yang mengira kalau negara kita akan diterpa krisis ekonomi hingga separah ini. Perekonomian Indonesia yang boleh dikatakan stabil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Pengertian Globalisasi Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 dan 2009 merupakan tahun-tahun yang penuh tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 dan 2009 merupakan tahun-tahun yang penuh tantangan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2008 dan 2009 merupakan tahun-tahun yang penuh tantangan bagi ekonomi dunia. Pada kedua tahun tersebut pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun dari 4,9%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Dunia bisnis menginginkan adanya kemampuan bisnis dan keuangan dalam diri para akuntan manajemen. Pekerjaan

Lebih terperinci

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Genderang perang dagang yang ditabuh oleh Amerika Serikat (AS) meresahkan banyak pihak. Hal ini akibat kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang membatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perjalanan menuju negara maju, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar disebabkan

Lebih terperinci

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang

Lebih terperinci

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS. SHINTA RAHMANI, SE., M.Si PENGANTAR BISNIS SHINTA RAHMANI, SE., M.Si Email : bushinta.umb@gmail.com KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 64 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. (pembelian barang-barang modal) meliputi penambahan stok modal atau barang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. (pembelian barang-barang modal) meliputi penambahan stok modal atau barang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Teori Investasi Asing Menurut Samuelson dan Nordhaus (1996:89), menyatakan bahwa investasi (pembelian barang-barang modal)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di dunia. Suatu negara dengan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi menandakan tingkat

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. dengan laju pertumbuhan sektor lainnya. Dengan menggunakan harga konstan 1973, dalam periode

1.1. Latar Belakang. dengan laju pertumbuhan sektor lainnya. Dengan menggunakan harga konstan 1973, dalam periode 1.1. Latar Belakang Pada umumnya perekonomian di negara-negara sedang berkembang lebih berorientasi kepada produksi bahan mentah sebagai saingan dari pada produksi hasil industri dan jasa, di mana bahan

Lebih terperinci

Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia

Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia www.pwc.com/id Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia November 2014 Terima kasih.. Atas partisipasi dalam survey dan kehadirannya Agenda Latar belakang Family business survey 2014 Sekilas temuan utama Gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002). I. PENDAHULUAN A. DESKRIPSI UMUM Pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan proyeksi pemerintah pada tahun 2004, berada pada kisaran angka 4,5%-5% (BPS, 2003). Harapan yang optimis ini dibarengi dengan kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) / ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini merupakan agenda utama negara

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses integrasi di berbagai belahan dunia telah terjadi selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam bidang ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan oleh masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri tekstil merupakan salah satu industri unggulan yang banyak diminati baik oleh pasar nasional maupun internasional. Industri tekstil, dimana pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Liberalisasi perdagangan kini telah menjadi fenomena dunia. Hampir di seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok perdagangan bebas

Lebih terperinci