PENINGKATAN AKURASI DIMENSI PRODUK HASIL PEMESINAN DENGAN REPETITION OF ACTIVITY (STUDI PADA OPERATOR PEMULA)
|
|
- Hengki Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN AKURASI DIMENSI PRODUK HASIL PEMESINAN DENGAN REPETITION OF ACTIVITY (STUDI PADA OPERATOR PEMULA) Eko Yudiyanto Politeknik Negeri Malang Kontak person: Eko Yudianto Abstrak Proses pemesinan merupakan kegiatan utama dalam industri manufaktur. Untuk menghasilkan kualitas yang baik, setiap hasil pemesinan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Operator memegang peran yang sangat penting untuk menghasilkan produk pemesinan yang berkualitas. Sebuah pengamatan tentang kemampuan operator mesin perkakas mesin bubut diamati untuk melihat kemampuan operator mesin pada masa pelatihan awal dengan melihat penyimpangan produk yang dikerjakan. Pengulangan aktivitas latihan akan menghasilkan kemampuan peningkatan akurasi produk hasil pemesinan. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kepekaan operator bubut terhadap ukuran harus dibangun dengan proses latihan praktik berulang ulang. Pada pelatihan operator bubut pemula kesalahan ukuran sering terjadi karena lemahnya kemampuan membaca alat ukur dan penandaan ukuran pada mesin. Dengan latihan berulang tersebut akan meningkatkan kemampuan akurasi pemotongan yang ditandai dengan nilai standar deviasi yang lebih kecil selama beberapa kali proses latihan Kata Kunci: pemesinan, mesin bubut, spesifikasi, akurasi pembubutan, deviasi pengukuran. Pendahuluan Persaingan usaha dalam industri manufaktur yang semakin kompetitif. Dalam menghadapi kondisi tersebut, perusahaan dituntut lebih produktif, mampu melakukan inovasi, meningkatkan kualitas, serta meningkatkan volume produksi dengan sumber daya yang efisien []. Proses pemesinan merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam dunia industri manufaktur Membubut adalah salah satu jenis pemesinan kompetensi pada bidang pemesinan tugas dan pekerjaan pemotongan logam untuk membentuk benda benda poros dengan diameter tertentu dan panjang tertentu []. Operator yang menangani pemesinan mesin bubut harus dapat menguasai kompetensi keterampilan tersebut, sehingga pada akhirnya, kompetensi yang sudah dimiliki dapat digunakan dalam proses pemesinan dalam dunia industry. Setiap produk yang dihasilkan memiliki spesifikasi atau ciri kualitas tertentu yang telah ditetapkan. Kesesuaian spesifikasi produk dengan rancangan dapat diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap produk. Kesalahan spesifikasi membuat produk tidak berfungsi dan ditolak oleh konsumen. Dalam suatu proses produksi kesalahan dimensi tidak boleh melebihi b atau sepesifikasi yang telah ditentukan Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, perlu dilakukan perencanaan produksi yang tepat mulai dari sumber daya manusia sampai sumber daya material yang tersedia. Penyusunan rencana sebelum melaksanakan pemotongan diharapkan dapat lebih memahami tugas, sehingga dapat menentukan langkah-langkah kerja dan parameter pemesinan dengan lebih baik, benda kerja yang dihasilkan dapat lebih berkualitas sesuai dengan bentuk dan geometri ukuran []. Pada saat proses pemeriksaan setiap produk hasil pemesinan harus sesuai dengan sepsifikasi. Pengukuran dengan peralatan Go NoGo merupakan bentuk pengukuran yang memudahkan inspeksi hasil pemesinan. Pengukuran merupakan bentuk pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas untuk menurunkan jumlah reject pada proses pemesinan. Besarnya produk defect tidak boleh melebihi standar yang telah ditetapkan perusahaan. Banyaknya produk defect disebabkan oleh proses produksi yang kurang baik sehingga menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan target atau spesifikasi. Peningkatan kualitas pemesinan, tidak hanya tergantung pada teknologi, mesin, dan modal yang cukup saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemesinan antara lain adalah jenis material, parameter pemotongan pemesinan dan operator mesin yang bekerja mengendalikan mesin []. SENTRA 6 IV -
2 Operator merupakan aset yang berperan penting dalam proses pemesinan, dengan demikian perlu untuk diperhatikan latar belakang tingkat pendidikannya dan ketrampilan yangdimiliki. Tingkat pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah laku pada pengopersian mesin perkakas. Untuk dapat menentukan kualitas produk pemesinan operator harus mampu menjalankan mesin dengan pengetahuan dan ketrampilan yang memadahi serta dapat mengembangkan kemampuan dan keahlian mereka. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam dunia industri. Sumber daya manusia sebagai pelaku utama dalam usaha mewujudkan kualitas produk yang baik. Untuk mencapai kondisi tersebut, manusia yang bekerja harus memiliki kompetensi yang tinggi agar mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas di perusahaan[5]. Permasalahan dalam industri, tenaga kerja fresh graduate sering kali belum mendapatkan kemampuan ketrampilan yang diharapkan, sehingga diperlukan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan pekerja. Penelitian ini mengamati peningkatan kemampuan pekerja baru dalam proses pelatihan proses pemesinan dengan mengukur produk hasil pelatihan yang dilakukan. Hasil pekerjaan selanjutnya dibandingkan dengan spesifikasi produk yang diminta. Pengamatan ditujukan pada operator mesin bubut a. Peningkatan Kualitas Kualitas merupakan karakteristik produk yang ditentukan sesuai dengan tujuan suatu produk dibuat. Spesifikasi merupakan syarat karakteristik pabrikasi suatu produk. Pengukuran mutu ditentukan antara kesesuaian spesifikasi dengan produk yang dibuat. Jika spesifikasi tersebut tidak terpenuhi, maka spesifikasi yang ditetapkan harus revisi. Kualitas dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain, pemilihan proses pembuatan, latihan dan pengawasan kerja, sistem jaminan kualitas, prosedur jaminan kualitas, dan kemampuan tenaga kerja untuk mencapai kualitas. Alat yang digunakan untuk pengendalian kualitas salah satunya adalah dengan metode statistik. Statistik merupakan suatu kumpulan dari sejumlah data yang dihubungkan dengan suatu subjek atau kelompok untuk dibandingkan dan dianalisa. Statistik mengolah data melalui proses pengumpulan, penyusunan, analisa, pengertian, dan penyajian data kuantitatif. Metode statistik dapat mengetahui perubahan kualitas statistik suatu sistem yang diamati. Ketika suatu sistem mengalami pergeseran nilai ukuran, maka dengan metode statistik dapat dilihat besar nilai pergeseran yang terjadi. Pengendalian proses merupakan metode yang digunakan untuk membuat produk yang sesuai dengan spesifikasi. Dengan pengendalian proses sebab-sebab terjadinya pergeseran proses dapat diketahui, sehingga tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum banyak produk gagal yang diproduksi. Deteksi dini dari pergeseran kualitas dapat digunakan sebagai dasar pengendalian proses dalam industri. Tujuan utama pengendalian proses adalah menjaga setiap proses agar tetap terkendali. Peta kendali merupakan data statistik yang dapat dipergunakan untuk memperlihatkan variasi-variasi dalam kualitas keluaran yang disebabkan kerena proses produksi. Peta kendali digunakan untuk menunjukkan kondisi sampel dan menghindari kegagalan produk dalam jumlah yang besar[6]. Kegagalan produk secara umum dapat disebabkan oleh faktor-faktor mesin dan peralatan, manusia dan metode kerjanya, bahan, lingkungan. Faktor mesin dan peralatan dikendalikan dengan proses setting mesin. Faktor bahan dan material kerja dikendalikan dengan proses pemilihan dan perlakuan bahan yang tepat. Faktor lingkungan dikendalikan dengan rekayasa lingkungan. Faktor manusia dikendalikan dengan jalan pendidikan pelatihan dan pelaksanaan standar operasional prosedur. Dalam kajian ini kemampuan manusia sebagai operator mesin perkakas akan diamati, bagaimana kemampuan operator mesin akan dianalisa kemampuannya selama pelatihan. b. Pelatihan Operator Kegiatan pelatihan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pekerja sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Kemampuan proses produksi yang rendah akan menghasilkan produk yang tidak berkualitas dan menimbulkan kerugian bagi konsumen karena produk tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan [7]. Dengan pelatihan diharapkan keterampilan dan kecakapan kerja para karyawan dapat di tingkatkan, hal ini tentu saja akan meningkatkan motivasi para karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya [8]. Pelatihan bertujuan untuk memperbaiki kinerja pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Hal tersebut memberikan arti bahwa pelatihan merupakan sesuatu yang penting untuk diberikan kepada pekerja untuk menciptakan kemampuan dan keahlian yang baik. Pelatihan secara praktis pada intinya pelatihan merupakan suatu kegiatan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan, dan pengetahuan para pekerja sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan [5]. IV - SENTRA 6
3 Dalam pelatihan, aktivitas yang dilakukan berulang-ulang akan menghasilkan fenomena yang dinamakan efek pembelajaran atau learning effect. Pembelajaran merupakan suatu desain yang digunakan untuk proses belajar, dan memusatkan perhatian kepada cara membelajarkan, bukan apa yang sedang dipelajari []. Efek pembelajaran merupakan fenomena dimana apabila jumlah suatu produk berlipat, maka rata-rata waktu yang diperlukan untuk membuat per satuan produk tersebut berkurang dan kesalahan yang semakin kecil. Dengan proses pembelajaran, maka berbagai faktor yang menghambat proses produksi pada industri tersebut dapat dii [9]. Learning curve dapat digunakan dalam berbagai cara. Learning curve dapat digunakan untuk memprediksi waktu dan kesalahan kerja lanjutan.. Metode Penelitian Dalam kajian ini, sampel diambil dari peserta pelatihan membubut dasar. Peserta pelatihan sebelumnya telah mendapat teori mesin perkakas yang termasuk didalamnya adalah proses pembubutan. Data diambil dari hasil kerja membubut pelatihan, selanjutnya data dibandingkan dengan hasil kerja peserta pelatihan pada akhir pelatihan. Proses pelatihan dengan melakukan pekerjaan yang diulang ulang (repetition of activity) akan meningkatkan kepekaan kerja dan akurasi proses pemotongan yang dilakukan. Secara hypotesa dapat dinyatakan bahwa ada perbedan antara peserta didik yang baru belajar dengan peserta didik yang telah melakukan latihan. Dengan analisa statistik, perbedaan yang terjadi diamati, apakah sebaran kearah membesar, kearah mengecil atau meluas. Adanya perbedaan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman kesalahan teori dan kecepatan kemampuan belajar dengan proses pengulangan kegiatan. Hasil pemotongan mesin bubut diamati rata rata dan normalitasnya. tugas digunakan untuk menunjukkan bahwa produk yang dikerjakan dapat diterima atai ditolak berdasarkan spesifikasi. Bentuk pembubutan adalah bentuk poros sederhana dengan ukuran dimensi yang dibubut adalah berdiameter 8mm, mm 6mm dari material awal berdiameter 5mm. dengan tugas Job pembubutan diameter 6mm, Job diameter 8mm, Job diameter mm dan Job diameter mm. Setelah dilakukan pembubutan, selanjutnya dilakukan pengukuran. Toleransi penerimaan dari tugas pembubutan adalah, mm sebagai umum. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membubut diamati dengan perubahan seberan standar deviasi yang terjadi dari hasil pengukuran yang dihitung dengan Minitab.. Hasil dan Pembahasan Manusia sebagai operator mesin merupakan kunci kesuksesan dalam membangun industri manufaktur. Proses pemotongan pada mesin perkakas memerlukan ketrampilan dan kepekaan operator, sehingga diperoleh hasil pemotongan yang akurat presisi dan dengan waktu yang cepat. Kesalahan pengukuran sering kali ditimbulkan oleh berbagai faktor antara lain kerana kesalahan operator, kerusakan instrumen ukur, kondisi lingkungan, obyek ukur, metode pengukuran yang kurang tepat []. Dalam penelitian ini alat faktor kesalahan ukur dari alat ukur dianggap tidak ada karena peralatan dalam kondisi bagus. Pengukuran hasil pemotongan saat operator melakukan pelatihan dapat diamati sebagaimana gambar sampai dengan gambar. Gambar merupakan hasil latihan latihan pertama yang dilakukan oleh peserta pelatihan, dengan materi yang diberikan adalah pembubutan lurus dengan diameter nominal 6mm. Gambar merupakan latihan yang ke dua, dengan materi membubut dengan ukuran yang kecil, yaitu 8 mm. Hal ini bertujuan untuk menambah latihan dan kepekaan peserta pelatihan. Gambar merupakan latihan ke tiga dengan diameter latihan mm. Hasil latihan ke empat yang ditampilkan dengan gambar merupakan pengulangan pada latihan ketiga Gambar. Grafik hasil latihan pembubutan lurus dengan diameter nominal 6mm. SENTRA 6 IV -
4 Gambar. Grafik hasil latihan pembubutan lurus dengan diameter nominal 8 mm Gambar. Grafik hasil latihan pembubutan lurus dengan diameter nominal mm Gambar. Grafik hasil latihan pembubutan lurus dengan diameter nominal mm. Dari hasil pengukuran dan evaluasi hasil pelatihan untuk pemula dapat diamati dari beberapa pusat perhatian antara lain dari penerimaan hasil produk pembubutan apakan sesuai dengan atau tidak, dan dari aspek perkembangan kemampuan belajar peserta pelatihan. Dari aspek dapat diamati bahwa hasil pembubutan yang dilakukan oleh pemula di dapat dinyatakan masih banyak yang belum diterima. Dari grafik dapat diamati bahwa dari peserta yang masih didalam adalah orang artinya yang masih diteriman adalah 6%, sedangkan yang % dinyatakan reject atau ditolak. Dari latihan juga dapat diamati bahwa hasil yang diterima sesuai dengan yang diminta yaitu ±, mm, hanya 6%, pada latihan berkisar 55% dan pada latihan hasil pembubutan yang sesuai dengan hanya 65%. Dari hasil pembubutan dapat diamati bahwa kondisi tersebut masih belum layak jika diterjunkan dalam dunia industri, mengingat basih banyak yang reject dalam proses pembubutan. Produk produk rejected hasil praktik pelatihan karena ukuran yang tidak masuk kedalam umum pemesinan yang diminta. Kondisi ini merupakan bukti bahwa proses pembubutan merupakan ketrampilan yang harus dikerjakn secara praktik dan bukan sekedar teori. Proses pelatihan dengan praktik merupakan langkah nyata dalam proses pembelajaran dan kemampuan penanganan mesin dan penggunaan alat ukur. Meningkatnya kemampuan dapat dilihat dari deviasi hasil ukuran pembubutan yang semakin kecil. Hasil perhitunya stndar deviasi dapat dilihat pada tabel. di ini. Nilai deviasi yang semakin kecil menunjukkan bahwa memampuan operator semakin baik. Target nominal yang dituju akan diperoleh lebih dekat dengan nilai spesifikasi. Walaupun belum sepenuhnya dapat masuk kedalam yang dikehendaki, namun proses pelatihan telah meningkatkan kemampuan membubut. Pada latihan pertama dapat di lihat bahwa standar deviasi akurasi hasil kerja peserta adalah,5, sedangkan pada latihan latihan selanjutnya akan menjadi lebih kecil. Pada latihan ke empat setandar deviasi mencapai,. Hal ini berarti kemampuan proses membubut yang dimiliki peserta pelatihan semakin meningkat. IV - SENTRA 6
5 Descriptive Statistics: Variable N Mean SE Mean StDev Minimum Q Median Q Maximum Job Job Job Job Tabel. Nilai Rata rata dan standar deviasi yang di hitung menggunakan Minitab.6. Dengan menggunakan Software Minitab dapat juga diamati secara langsung kurva normalitas dan sebaran yang terjadi dari hasil praktik. Gambar 5 menunjukkan kurva Histogram sebaran hasil pembubutan dan kurva normalitas yang diperoleh. Dari kurva pertama (A) dan kedua (B) sebaran hasil pembubutan masih banyak yang menyimpang jauh. Hal ini mengakibatkan nilai deviasi menjadi besar. Kondisi tersebut seringkali disebabkan karena kemampuan operator yang belum sepenuhnya dapat menggunakan alat ukur dengan benar. Dengan adanya bimbingan dan pendampingan, pada proses latihan selanjutnya peserta dapat menggunakan alat ukur dengan benar, sehingga penyimpangan yang terjadi karena kesalaan pembacaan alat ukur dapat di hindari. Pada histogram ketiga (C) dan keempat (D), sebaran nilai hasil pembubutan sudah mulai merata. Kondisi ini menunjukkan bahwa kepekaan operator terhadap target sudah mulai terasah. Walaupun di pembahasan sebelumnya masih banyak yang belum memenuhi standar yang di ijinkan, namun hasil pembubutan sudah lebih mendekati dengan nilai yang harus dicapai. Histogram dan kurva normalitas pada hasil latihan ke- Histogram dan kurva normalitas pada hasil latihan ke Mean 6. StDev.55 N 6 5 Mean 7.95 StDev.55 N Diameter pembubutan latihan ke- (mm) Diameter pembubutan latihan ke- (mm) A. Histogram dan Kurva Normalitas latihan B. Histogram dan Kurva Normalitas latihan Histogramdan kurva normalitas pada hasil latihan ke- Histogramdan kurva normalitas pada hasil Latihan ke- 9 8 Mean.96 StDev.59 N Mean.9 StDev. N Diameter pembubutan latihan ke- (mm) Diameter pembubutan latihan ke- (mm) C. Histogram dan Kurva Normalitas latihan D. Histogram dan Kurva Normalitas latihan Gambar 5. Histogran dan kurva normalitas sebaran hasil pengukuran. Kesimpulan dan Saran Penyiapan tenaga kerja terlatih merupakan bentuk persiapan pengembangan perusahaan. Namun pada kenyataannya tidak semua tenaga kerja baru langsung siap kerja. Training atau pelatihan kerja merupakan usaha untuk menyiapkan tenaga siap kerja. Pada pelatihan pemesinan, diharapkan pekerja yang mengoperasikan pesin mesin produksi dapat melakukan pemotongan material yang sesuai dengan ukuran dan yang ditentukan. Untuk dapat menghasilkan ketrampilan tersebut, diberi latihan pemotongan matrial berulang dengan ukuran tertentu. Pengulangan aktivitas latihan akan menghasilkan kemampuan peningkatan akurasi produk hasil pemesinan. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kepekaan operator bubut terhadap ukuran harus dibangun dengan proses latihan praktik terus menerus. Pada pelatihan operator bubut pemula kesalahan ukuran sering terjadi karena lemahnya kemampuan membaca alat ukur dan penandaan ukuran pada mesin. Dengan latihan. SENTRA 6 IV - 5
6 berulang tersebut akan meningkatkan kemampuan akurasi pemotongan yang ditandai dengan nilai standar deviasi yang lebih kecil selama beberapa kali proses latihan Referensi: [] Sinambela, S., Lahudin A.H., Usulan Penggunaan Six Sigma Untukpeningkatan Kualitas Proses Produksi Di PT. A O, Jurnal Faktor Exacta 7(): 7-58, ISSN: X [] Suhartono, R., dan Soeharto, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membubut Mata Pelajaran Kerja Mesin Lanjut Menggunakan Model Praktik Berpasangan, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol, Nomor, Februari Hal [] Nurdjito, Achmad Arifin, A., Asnawi, Pengaruh Penggunaan Work Preparation Dan Hand Out Terhadap Kompetensi Praktik Membubut Mahasiswa, Jurnal Teknologi Dan Kejuruan, Vol. 9, No., September 6: 99-8 [] Febriansyah, E., Rispianda, Prassetiyo, H., (5): Alternatif Usulan Perencanaan Proses Produksi Produk Pin Printer Epson, Reka Integra ISSN: 8-58 Industri Itenas No. Vol. [5] Setiawan, J. (): Analisa Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT. GICI Group Batam, Jurnal AKMENBIS, Vol III, No, ISSN: Hal. -8 [6] Irvan, Hanum, Z., Rukmini, (6) Pengendalian Mutu Produk Dengan Metode Statistik, Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 7, No.. [7] Hermawan A.., Arina F., Ferdinant P. F.,Usulan Penerapan Six Sigma dan Quality Loss Function (QLF) Untuk Mengurangi Variasi Berat Pada out sole merk A Jenis WR 996 BVD (Studi Kasus PT. XYZ), Jurnal Teknik Industri Untirta, Vol. No. November [8] Mile, R., Mekel, P. A., Karuntu, M., Analisis Terhadap Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Bagi Peningkatan Kinerja Di Pt. Pegadaian Gorontalo Utara, Jurnal Emba Vol. No. Desember, Hal [9] Asep K.S, (): Konstruksi Persamaan Perbaikan Produksi Melalui Sistem Dinamis, Matematika Integratif Vol No. [] Nahrul A., Arief, D. S., Kalibrasi Jangka Sorong Nonius ( Vernier Calliper ) Berdasarkan Standar JIS B 757 Di Laboratorium Pengukuran Teknik Mesin Universitas Riau, JOMF Teknik Vol No. Oktober 5 IV - 6 SENTRA 6
ANALISIS HASIL KERJA PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN SISWA SMK
Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 14 313 ANALISIS HASIL KERJA PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN SISWA SMK Pradika Noviandani 1, Purnawan 2, Wardaya
Lebih terperinciPENGGUNAAN WORK PREPARATION DAN HAND OUT DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEMESINAN BUBUT PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY
PENGGUNAAN WORK PREPARATION DAN HAND OUT DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEMESINAN BUBUT PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY Nurdjito, Achmad Arifin, Asnawi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciRancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi
Bidang Teknik Mesin Yogyakarta, 10 November 2012 Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi Hendro Prassetiyo, Rispianda, Irvan Rinaldi Ramdhan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciOPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI Jl. Jend. Sudirman Km 3 Cilegon,
OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI 1045 Haryadi 1, Slamet Wiyono 2, Iman Saefuloh 3, Muhamad Rizki Mutaqien 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPemeriksaan Kesesuaian Antara Komponen Dan Spesifikasi
MATERI KULIAN PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Pemeriksaan Kesesuaian Antara Komponen Dan Spesifikasi Dwi Rahdiyanta FT-UNY Kegiatan Belajar Pemeriksaan kesesuaian antara komponen dan spesifikasi. a. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.
Lebih terperinciStudi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 6 ISSN: 58-8 Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste Mastiadi Tamjidillah,, Pratikto 3, Purnomo Budi Santoso, Sugiono Mahasiswa
Lebih terperinciKULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL
KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,
Lebih terperinciALTERNATIF USULAN PERENCANAAN PROSES PRODUKSI PRODUK PIN PRINTER EPSON (Studi Kasus di Laboratorium SSML)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 ALTERNATIF USULAN PERENCANAAN PROSES PRODUKSI PRODUK PIN PRINTER EPSON (Studi
Lebih terperinciProses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge
Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge Zaynawi¹, Bayu Wiro. K², Fipka Bisono³ ¹Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,
Lebih terperinciPENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE
PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE Rachman Saputra 1, Dodi Sofyan Arief 2, Adhy Prayitno 3 1 Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL
PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL Muhammad Sabil 1, Ilyas Yusuf 2, Sumardi 2, 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk
Lebih terperinciHUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK
HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK Ito Ismanto 1, Wardaya 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciTabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai strategi bersaing akan mempunyai keunggulan terhadap pesaingnya dalam menguasai pasar karena tidak semua perusahaan mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan uji kompetensi merupakan salah satu standar kelulusan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tujuan dari penilaian kompetensi adalah untuk menetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Muhaimin, Imam Sodikin dan Sidarto, Analisis Pengendalian Kualitas Produk dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Timbulnya persaingan yang semakin tajam di antara perusahaan industri yang satu dengan yang sejenis dipicu oleh pertumbuhan dalam dunia usaha. Diperlukan penanganan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap menggambarkan jalannya proses penelitian atau pemecahan masalah yang
Lebih terperinciPENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI
Pengaruh Pemahaman Work (Lukman Budi Anto) 569 PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI THE EFFECT OF UNDERSTANDING THE WORK PREPARATION SHEET
Lebih terperinciIman Saefuloh 1, Ipick Setiawan 2 Panji Setyo Aji 3
Pengaruh Lapisan TiN (Titanium Nitrida), TiAlN (Titanium Aluminium Nitrida) dan Non Coating Pahat Karbida Terhadap Kualitas Permukaan dan Ketahanan Keausan Pada Proses Pembubutan Baja Aisi 1045 Iman Saefuloh
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini persaingan usaha semakain ketat, seperti halnya dalam usaha garment. Agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan, pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat perlu dilakukan
Lebih terperinciANALISA KEAUSAN PERKAKAS POTONG PADA PROSES HOT MACHINING BAJA BOHLER K110 DENGAN 3 VARIASI SPEED MACHINING
ANALISA KEAUSAN PERKAKAS POTONG PADA PROSES HOT MACHINING BAJA BOHLER K110 DENGAN 3 VARIASI SPEED MACHINING Iman Saefuloh 1*,Slamet Wiyono 2, Edwin Prasetya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciJURNAL PENGARUH VARIASI GERAK MAKAN, KEDALAMAN POTONG DAN JENIS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PEMBUBUTAN BAJA ST 37
JURNAL PENGARUH VARIASI GERAK MAKAN, KEDALAMAN POTONG DAN JENIS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PEMBUBUTAN BAJA ST 37 EFFECT OF FEEDING VARIATION, CUT DEPTH AND LEVEL OF LIQUID COOLING
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii viii x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1
PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi
Lebih terperinciPengukuran Teknik Tri Mulyanto. Bab 1 PENDAHULUAN
Bab 1 PENDAHULUAN Produk suatu pemesinan akan mempunyai kualitas geometrik tertentu. Dimana kualitas yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh pengendalian mutu dan proses produksi. Mutu yang baik tidak
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK
PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK Sunarto Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau sunarto@polbeng.ac.id Abstrak Ulir metrik adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan industri yang sejenis. Agar bisa memenangkan kompetisi, pelaku bisnis harus memberikan perhatian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dengan judul hubungan waktu kerja terhadap hasil kerja pada pelaksanaan uji kompetensi praktik kejuruan bidang pemesinan
Lebih terperinciANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C
ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C 1 Azwinur, 2 Taufiq 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km.280 Buketrata Lhokseumawe.
Lebih terperinciPETA KENDALI VARIABEL
PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan proses pemesinan non konvensioanal sekarang ini banyak digunakan di lingkungan industri untuk proses pengerjaan produk-produk dengan spesifikasi ukuran,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN PENGGUNAAN JANGKA SORONG DAN MIKROMETER SKRUP TERHADAP KEMAMPUAN KERJA BUBUT KONVENSIONAL SISWA TINGKAT XII SMK GIRIPURO SUMPIUH
Vol.06/No.0/Juni 205 ISSN: 2303-3738 PENGARUH KEMAMPUAN PENGGUNAAN JANGKA SORONG DAN MIKROMETER SKRUP TERHADAP KEMAMPUAN KERJA BUBUT KONVENSIONAL SISWA TINGKAT XII SMK GIRIPURO SUMPIUH Oleh: M Arif Hermawan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas,
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap-tahap yang harus dilalui terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas, sehingga pemecahan masalah
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT PENDUKUNG PRAKTIK PADA KOMPETENSI MENGUNAKAN MESIN BUBUT KOMPLEKS
83 PENGGUNAAN ALAT PENDUKUNG PRAKTIK PADA KOMPETENSI MENGUNAKAN MESIN BUBUT KOMPLEKS Muhamad A. S. Hidayat 1, Aam Hamdani 2, Ridwan A. M. Noor 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciMEKANIKA Volume 12 Nomor 1, September Keywords : Digital Position Read Out (DRO)
1 PENGARUH LINEAR MOVEMENT DISPLAY TERHADAP AKURASI AKSIS DAN PENGARUH RPM TERHADAP PARALELITI, SIRKULARITI, KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL KRISBOW KW15-484 Yulius Wahyu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai contoh dari kemajuan tersebut,
Lebih terperinciMATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY
MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Pengoperasian Mesin Bubut Dwi Rahdiyanta FT-UNY Kegiatan Belajar Pengoperasian Mesin Bubut a. Tujuan Pembelajaran. 1.) Siswa dapat memahami pengoperasian mesin
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN WORK PREPARATION DAN HAND OUT TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK MEMBUBUT MAHASISWA
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO. 2, SEPTEMBER 2016: 99-108 PENGARUH PENGGUNAAN WORK PREPARATION DAN HAND OUT TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK MEMBUBUT MAHASISWA Nurdjito Achmad Arifin Asnawi H Abstrak:
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk
ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah
Lebih terperinciPENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA SMK DALAM PRAKTIK BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT
66 PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA SMK DALAM PRAKTIK BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT Igar Umar Syah 1, Uum Sumirat 2, Purnawan 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 igar.umar@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)
ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) IRVAN YURI SETIANTO NIM: 41312120037 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
Lebih terperinciStudi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 6 ISSN : 85-8 Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste Mastiadi Tamjidillah,,*, Pratikto 3, Purnomo Budi Santoso, Sugiono Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia kerja, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan masih terbuka namun sangat kompetitif. Hal ini tidak terkecuali dalam dunia kerja pada industri
Lebih terperinciANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PENGANTAR METODE STATISTIKA MODUL 3 ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG Oleh : Diana Nafkiyah 1314030028 Nilamsari Farah Millatina
Lebih terperinciUSULAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN ESTIMASI TINGKAT KEGAGALAN PROSES (DPMO)
USULAN PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN ESTIMASI TINGKAT KEGAGALAN PROSES (DPMO) Budi Aribowo 1 ABSTRACT Article discusses an alternative quality control that has the same function with controlling map that
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat dengan memasuki era globalisasi, karena persaingan bukan hanya dengan perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Kualitas Kualitas adalah sesuatu yang terus menerus dicari oleh manusia. Manusia mencari pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dirinya, begitu pula
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan
81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan dalam Bab IV dan dikaitkan dengan rumusan masalah pada Bab I, maka dapat dihasilkan beberapa
Lebih terperinci: defect, six sigma, DMAIC,
ABSTRAK PD.Langgeng adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam part mesin seperti carbon brus. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan maka perusahaan harus memiliki keunggulan. Salah satu faktor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode penelitian Quasi Experiment jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian Quasi Experiment jenis Nonequivalent control group design. Quasi Experiment yaitu metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciPEMBUATAN POROS TRANSMISI PADA MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT (NOKEN AS) PROYEK AKHIR
PEMBUATAN POROS TRANSMISI PADA MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT (NOKEN AS) PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN KUALITAS DIMENSI PRODUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK
ANALISIS PENILAIAN KUALITAS DIMENSI PRODUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK Ricky C. Putra 1, Uli Karo-Karo 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini telah membawa banyak dampak ke semua negara, termasuk Indonesia khususnya karena banyak sekali industri baik yang berskala besar maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keberadaan perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur adalah untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang sangat penting
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL
ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengendalian Kualitas Statistik Yang Dibina Oleh Bapak Hendro Permadi Nama Kelompok: Sudarsono (309312422762)
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciPERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN ABSTRACT
PERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN Sutiyoko 1), Muhammad Farid Nur 2) 1),2) Jurusan Teknik Pengecoran Logam, Politeknik Manufaktur Ceper,
Lebih terperinciMETODE PENDEKATAN EVALUASI PRODUK PRATIKAN MENGOPERASIKAN MESIN GERINDA DAN MESIN BUBUT UNTUK MATA KULIAH PRAKTEK MESIN PERKAKAS
16 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 20, NO. 2, OKTOBER 20 METODE PENDEKATAN EVALUASI PRODUK PRATIKAN MENGOPERASIKAN MESIN GERINDA DAN MESIN BUBUT UNTUK MATA KULIAH PRAKTEK MESIN PERKAKAS Oleh: Hariyanto Dosen
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Semester IV FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP PROSES PEMESINAN KOMPLEKS PROSES MEMBUBUT BERBAGAI BENTUK ULIR 600 menit RPP/MES/MES338/01 Revisi: 00 Tgl. 20 Agustus 2013 Hal : 1 dari 7 MATA
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR SPINDLE (RPM) DAN JENIS SUDUT PAHAT PADA PROSES PEMBUBUTAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN BENDA KERJA BAJA EMS 45
PENGARUH KECEPATAN PUTAR SPINDLE (RPM) DAN JENIS SUDUT PAHAT PADA PROSES PEMBUBUTAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN BENDA KERJA BAJA EMS 45 Mohammad Farokhi 1, Wirawan Sumbodo 2, Rusiyanto 3 1.2.3 Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO
PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO SKRIPSI Disusun oleh : SABRINA DWI C 0632010035 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus diperhatikan dengan baik, guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu mendapatkan
Lebih terperinciABSTRAKSI. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Suatu perusahaan dapat dikatakan sukses atau berhasil, apabila perusahaan tersebut mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Penilaian terhadap keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Untuk mengurangi biaya produksi, peningkatan efisiensi proses manufaktur suatu produk sangat berpengaruh, terutama dengan menurunkan waktu proses manufakturnya. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pembuatan produk, setiap mesin tersebut mempunyai spesifikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur memiliki beberapa mesin yang biasa digunakan dalam pembuatan produk, setiap mesin tersebut mempunyai spesifikasi yang sangat beragam serta memiliki
Lebih terperinciOleh : Miftakhusani
USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan proses serta teknik pemotongan logam (metal cutting) terus mendorong industri manufaktur semakin maju. Ini terlihat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciPENGARUH KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA
Pengaruh Kelayakan Fasilitas (M Taufiq R) 1 PENGARUH KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA INFLUENCE OF ADVISABILITY WORKSHOP AND MACHINING
Lebih terperinciSIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN
190 SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN Afria Ulfa*,Juniman Silalahi**,An Arizal*** Email : Afria_ulfa@ymail.com ABSTRACT This
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga diperoleh hasil produksi yang optimal. Untuk menghasilkan produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan yang semakin kompetitif terjadi pada hampir semua perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan
Lebih terperinciTOLERANSI LINIER Basori
TOLERANSI LINIER Basori Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diijinkan. Karena penyimpangan ini, benda yang dibuat dengan memakai toleransi masih dapat dipasang atau diasembling.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR. Disusun Oleh : JOSSY KOLATA ( ) KELOMPOK 5
LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR Disusun Oleh : JOSSY KOLATA (1007121681) KELOMPOK 5 LABORATORIUM PENGUKURAN PROGRAM STUDI SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciParyanto (Dosen Pendidikan Teknik Mesin FT UNY)
EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK PEMESINAN MAHASISWA D3 TEKNIK MESIN UNY Paryanto (Dosen Pendidikan Teknik Mesin FT UNY) ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi pelaksanaan praktik pemesinan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan semakin ketat sehingga industri yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa harus dapat unggul dalam pasar. Kepuasan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya produktivitas dan kualitas dari produk yang dihasilkan merupakan tantangan bagi industri permesinan masa kini seiring dengan meningkatnya pengetahuan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT BANTU PEMBUATAN BENDA TIRUS PADA MESIN BUBUT DENGAN PENDEKATAN METODE DFMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PROSES.
PERANCANGAN ALAT BANTU PEMBUATAN BENDA TIRUS PADA MESIN BUBUT DENGAN PENDEKATAN METODE DFMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PROSES Arlis Yuniarso Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang,
Lebih terperinciSTK511 Analisis Statistika. Pertemuan 2 Review Statistika Dasar
STK511 Analisis Statistika Pertemuan 2 Review Statistika Dasar Statistika Populasi Sampling Pendugaan Contoh Deskriptif Tingkat Keyakinan Statistika Deskriptif vs Statistika Inferensia Ilmu Peluang Parameter
Lebih terperinciPERHITUNGAN MEAN TIME TO FAILURE RODA GERINDA SILICONE CARBIDE Ø 205 mm PADA MESIN GERINDA. Firlya Rosa 1, Edrward Prawiro 2 ABSTRAK
PERHITUNGAN MEAN TIME TO FAILURE RODA GERINDA SILICONE CARBIDE Ø 205 mm PADA MESIN GERINDA Firlya Rosa 1, Edrward Prawiro 2 1 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Bangka Belitung 2 Sarjana S-1 Jurusan Teknik
Lebih terperinciKata kunci : Kolom, Buckling, Taper, Metode Beda Hingga, Beban Kritis MT 22
Penghitungan Numerik Beban Kritis Buckling Struktur Kolom Taper Akibat Beban Tekan Aksial Berbasiskan Metode Beda Hingga Eka Satria 1, a *, Farla Kurnia 2, Jhon Malta 3 dan Mulyadi Bur 4,b 1,2,3,4 Jurusan
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS GEOMETRIS HASIL PRAKTIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK JURUSAN TEKNIK PEMESINAN
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Volume 2 Nomor 1 April 2017 hal 1-9 e-issn: 2548-7590 http://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/issue/view/1385 Analisis Kualitas Geometris (Puji Dwi Utomo, Thomas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Berbagai macam industri mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam menjalankan proses produksi produk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menuntut perusahaan harus mampu memberikan kepuasaan kepada para konsumen.
Lebih terperinci