STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PENDEKATAN POLA KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MEWUJUDKAN KONSEP MALANG SMART CITY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PENDEKATAN POLA KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MEWUJUDKAN KONSEP MALANG SMART CITY"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PENDEKATAN POLA KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MEWUJUDKAN KONSEP MALANG SMART CITY Endra Yuafanedi Arifianto Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Abstrak Konsep Smart City memiliki agenda untuk memperkuat manajemen perkotaan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Terkait hal itu, maka Pemerintah Kota Malang terus melakukan inovasi dan kreativitas guna mendukung program Smart City. Salah satu terobosan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dalam menyambut program Malang Smart City adalah dengan membentuk Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Forum ini terdiri dari masyarakat yang aktif dalam bidang informasi mulai level kelurahan sampai kota. Penelitian ini melihat pengembangan sumber daya manusia masyarakat dalam wadah Forum KIM Kota Malang dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu analisis internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Forum KIM Kota Malang adalah aset pemerintah Kota Malang yang harus dikembangkan karena memiliki peran strategis dalam menjembatani informasi dari pemerintah kota ke masyarakat kelurahan melalui kemampuan komunikasi yang efektif. Strategi pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk mendukung program Malang Smart City. Kata Kunci: Komunikasi Efektif, Sumber Daya Manusia, Smart City, Forum KIM, Analisis SWOT Abstract The concept of a smart city has an agenda to strengthen urban management through the use of information and communication technology. Related to that, the Malang City Government continues to be innovative and creative to support smart city program. One of the breakthroughs of the Office of Communication and Informatics of Malang City to support Malang Smart City program is by forming Forum of Public Information Group (KIM). The forum consists of people who are active in information sectors ranging from urban village to city levels. This study looks at the development of community human resources in the forum of KIM Kota Malang by using SWOT analysis, namely internal analysis (strengths and weaknesses) and external (opportunities and threats). The result of the research shows that KIM Forum of Malang City is an asset of Malang City Government that must be developed because it has a strategic role in bridging information from the city government to the urban community through effective communication skills. Human resource development strategy is needed to support Malang Smart City program. Keywords: Effective Communication, Human Resources, Smart City, KIM Forum, SWOT Analysis 175

2 Pendahuluan Kota Malang menjadi salah satu barometer pertumbuhan dan kemajuan kota di Provinsi Jawa Timur. Perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut semua dinas terkait di Kota Malang membuat terobosan guna tetap bergerak mengikuti dan menjadi pelaku perubahan. Kota Malang juga menjadi salah satu kota yang akan mengembangkan program Smart City sebagaimana usulan pemerintah pusat. Berbagai kemajuan dan prestasi, dari level nasional hingga internasional sudah banyak diraih oleh kota yang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, Kota Pariwisata, dan Kota Industri ini. Konsep Smart City memiliki agenda untuk memperkuat manajemen perkotaan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Terkait hal itu, maka Pemerintah Kota Malang terus melakukan inovasi dan kreativitas guna mendukung program Smart City. Konsep dasar Kota Malang Smart City harus dilakukan secara bersama dan terintegrasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada. Salah satu SKPD yang melakukan terobosan dalam menyambut program Malang Smart City adalah Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dengan membentuk Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang terdiri dari masyarakat yang aktif dalam bidang informasi mulai level kelurahan sampai kota. Masyarakat yang selama ini berkecimpung dalam dunia informasi bisa membantu sebagai agen informasi yang menjembatani program pemerintah Kota Malang untuk disampaikan ke masyarakat umum. Peran nyata dan keterlibatan masyarakat ini dinilai menjadi salah satu terobosan yang patut dikembangkan. Berdirinya Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang pada tahun 2013 menjadi pionir atau yang pertama se-indonesia sebagai kota yang memiliki Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Bahkan tahun 2014 keberadaan Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang diapresiasi Kementrian Komunikasi dan Informatika Pusat, sekaligus menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya. Mengingat pentingnya peran masyarakat Kota Malang dalam wadah Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai upaya mewujudkan Malang Smart City, maka diperlukan strategi pengembangan sumber daya manusia dengan pendekatan pola komunikasi yang efektif. Penelitian ini akan mengevaluasi peran dan potensi Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang selama 4 tahun, sejak 176

3 2013 sampai 2017 dengan menggunakan analisa SWOT. Bentuk evaluasi didasari pola komunikasi yang efektif dalam menjalankan organisasi dan peran di masyarakat. Hasil penelitian ini akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah Kota Malang, khususnya bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dalam melakukan pembinaan melalui Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang. Tinjuan Pustaka Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman). Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor-faktor internal perusahaan, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor-faktor luar yang akan berpengaruh kepada perusahaan. Analisis SWOT digunakan untuk menganalisa faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka untuk mencapai suatu pendekatan sistematik dan dukungan untuk pengambilan keputusan. Menurut Rangkuti (1998), analisa SWOT adalah suatu alat yang berguna untuk menganalisa situasi organisasi secara keseluruhan. Pendekatan ini berusaha untuk mengembangkan kekuatan dan kelemahan yang ada pada lingkungan internal (looking in), dengan kesempatan dan ancaman yang ada pada lingkungan eksternal (looking out). Pendekatan ini mengusulkan bahwa masalah utama yang dihadapi suatu organisasi dapat dianalisa dengan meneliti dari setiap faktor internal dan eksternal tersebut. Matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah: 1. Strategi SO (Strengths-Opportunities) Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Jika perusahaan memiliki banyak kelemahan, berarti perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan jika menghadapi banyak ancaman perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada. Dalam penelitian ini istilah perusahaan merujuk pada Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang. 177

4 2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. 3. Strategi ST (Strengths-Threats) Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. 4. Strategi WT (Weaknesses-Threats) Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. Konsep Smart City Menurut Washburn dkk. (2010), Smart City didefinisikan sebagai penggunaan teknologi komputasi cerdas untuk mengintegrasikan komponen-komponen penting dari infrastruktur dan layanan kota, seperti administrasi kota, pendidikan, kesehatan, keselamatan publik, real estate, transportasi, dan keperluan kota lainnya, dimana penggunaan keseluruhannya harus dilakukan secara cerdas, saling berhubungan, dan efisien. Sedangkan menurut Giffinger dkk. (2007), Smart City merupakan sebuah kota yang terdepan di dalam perekonomian, sumber daya manusia, pemerintahan, mobilitas, lingkungan, dan kehidupan masyarakat, yang mana keseluruhan dibangun secara cerdas, independen, dan memiliki kesadaran dari masyarakatnya. Pola Komunikasi Efektif Hovland (dalam Mulyana, 2007: 68) mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (berupa lambang-lambang verbal dan nonverbal) untuk mengubah prilaku orang lain (komunikan). Komunikasi yang efektif menurut Tubbs dan Moss (dalam Rakhmat, 2007: 13-16) paling tidak menimbulkan lima hal yaitu: 178

5 1. Pengertian. Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator 2. Kesenangan. Komunikasi dimaksudkan untuk menjadikan hubungan kita hangat, akrab dan menyenangkan 3. Pengaruh pada sikap. Komunikasi dilakukan agar komunikan bertindak sesuai harapan komunikator berdasarkan atas kehendaknya sendiri. 4. Hubungan yang semakin baik. Dengan berkomunikasi maka akan tercipta hubungan yang positif dan mempertahankan hubungan yang saling memuaskan. 5. Tindakan. Menimbulkan tindakan adalah indikator efektivitas dari komunikasi. Tindakan adalah hasil akumulasi dari seluruh proses komunikasi. Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpestasikan pesan yang diterimanya sebagaimana yang dimaksudkan oleh pengirim. Kenyataannya, sering kita gagal saling memahami. Sumber utama kesalahpahaman dalam komunikasi adalah cara penerima menangkap makna suatu pesan berbeda yang dimaksud oleh pengirim karena pengirim gagal mengkomunikasikan maksudnya dengan tepat (Supratiknya, 1995: 34). Menurut Effendy (2003: 32), pola komunikasi terdiri atas 3 macam yaitu: 1. Pola Komunikasi Satu Arah Pola komunikasi satu arah yaitu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik menggunakan media maupun tanpa media, tanpa ada umpan balik dari komunikan dalam hal ini komunikan bertindak sebagai pendengar saja. 2. Pola Komunikasi Dua Arah Pola komunikasi dua arah yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka, komunikator pada tahap pertama menjadi komunikan, dan pada tahap berikutnya saling berganti fungsi. Namun pada hakekatnya yang memulai percakapan adalah komunikator utama. Komunikator utama mempunyai tujuan tertentu melalui proses komunikasi tersebut, prosesnya dialogis, serta umpan balik terjadi secara langsung. 179

6 3. Pola Komunikasi Multiarah Pola Komunikasi Multiarah yaitu proses komunikasi terjadi dalam satu kelompok yang lebih banyak dimana komunikator dan komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu dengan cara menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan yang diselidiki. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai Agustus 2016 sampai dengan Oktober Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang (selaku SKDI yang membidangi KIM), Pengurus Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang dan masyarakat anggota KIM. Sedangkan data sekunder diperoleh dari masyarakat anggota Forum KIM Kota Malang, data sejarah berdiri, visi dan misi Forum KIM Kota Malang, serta beberapa data yang bersumber dari database Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, baik secara langsung maupun tidak langsung.teknik wawancara dilakukan pada perwakilan bidang Sarana Komunikasi Diseminasi Informasi (SKDI) Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, pengurus Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang. Terakhir, peneliti menggunakan teknik dokumentasi yaitu mencari data atau informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik yang resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan, statistik, database dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dan Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang. 180

7 Hasil dan Pembahasan Berikut adalah kondisi dan potensi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan) Forum KIM Kota Malang dalam mewujudkan Malang Smart City: Tabel 1. Matrik SWOT Kondisi dan Potensi Forum KIM Kota Malang Analisis Internal Forum KIM Kota Malang Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) 1. Kelembagaan Forum KIM disahkan/ dilegalkan dengan SK Walikota 2. SDM pengurus Forum KIM terlibat langsung di tingkat kelurahan dan memiliki basis wilayah 3. SDM pengurus Forum KIM sangat kompak dan bisa bekerjasama 4. Forum KIM bisa bekerjasama dengan semua SKPD Kota Malang 5. Pola komunikasi antar pengurus yang intens dan terbuka 1. Forum KIM Kota Malang tidak mengelola anggaran dari Dinas Kominfo 2. Forum KIM belum memiliki program kerja yang berkesinambungan 3. Pembentukan bidang dalam struktur Forum KIM kurang fleksibel sesuai dengan kebutuhan 4. Peran Forum KIM belum optimal dalam menjalankan fungsi kemandirian lembaga secara finansial 5. SDM pengurus yang terbatas khususnya di bidang informasi 6. Pola Komunikasi antara dinas dengan anggota Forum KIM kurang berjalan lancar Analisis Eksternal Forum KIM Kota Malang Opportunities (Peluang) Threat (Ancaman) 1. Forum KIM Kota Malang merupakan pionir di Indonesia sehingga berpeluang menjadi contoh berdirinya forum KIM di kota lainnya 2. Forum KIM berpotensi membuat standar dan pedoman program kerja 3. Forum KIM dapat membangun kemitraan antar KIM dalam rangka mengenalkan potensi kelurahan, informasi, dan memasarkan produk khas kelurahan di Kota Malang 4. Forum KIM dapat membangun jaringan kerjasama dengan KIM di Jawa Timur dalam rangka peningkatan literasi dan usaha/ekonomi 5. Forum KIM dapat menginisiasi dan memfasilitasi terbentuknya KIM baru di seluruh kelurahan 6. Forum KIM sangat terbuka dan berpotensi menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Kota Malang 1. Ketergantungan Forum KIM pada anggaran Dinas Kominfo 2. Belum adanya kesamaan visi dan tujuan lewat jalur pembinaan antara Dinas Kominfo dengan Forum KIM 3. Kurangnya komunikasi yang intens antara pengurus Forum KIM dengan Pembina 4. Belum adanya kekompakan dan pembagian tugas dalam membina KIM kelurahan di Kota Malang 5. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan bila tidak dikelola akan membahayakan 181

8 Berdasarkan analisis matriks SWOT, maka dapat diterapkan strategi utama yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia Forum KIM Kota Malang dalam mewujudkan Malang Smart City dengan pendekatan pola komunikasi yang efektif. Pertama, Strategi SO, yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Kedua, Strategi WO, yaitu strategi dengan mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Ketiga, Strategi ST, yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman. Keempat, Strategi WT, yaitu untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Keempat strategi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 2. Matrik Strategi SWOT Pengembangan SDM Forum KIM Kota Malang Strategi SO 1. Forum KIM harus memiliki kelengkapan organisasi percontohan tingkat Jawa Timur dan role model tingkat nasional 2. Forum KIM membuat panduan standar minimal informasi potensi kelurahan yang harus dimiliki KIM kelurahan 3. Forum KIM membuat panduan standar minimal mengelola produk kelurahan sebagai bentuk kemandirian finansial KIM kelurahan 4. Forum KIM memiliki model kerjasama dengan KIM se-jawa Timur baik bidang literasi informasi maupun kemandirian finansial 5. Forum KIM memiliki target membantu pendirian KIM di 57 kelurahan Kota Malang 6. Forum KIM harus memiliki bentuk nyata kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Kota Malang 7. Meningkatkan komunikasi FKIM dengan semua SKPD Strategi ST 1. Berdasarkan SK Walikota Forum KIM menjalin komunikasi dengan walikota untuk mendiskusikan terkait anggaran yang mungkin bisa diserap 2. Menjalin komunikasi yang intens dengan Dinas Kominfo sehingga mendapatkan manfaat dalam: Strategi WO 1. Forum KIM harus membuat blueprint program kerja dan capaian mulai jangka pendek, menengah dan jangka panjang 2. Forum KIM harus menjadi penggagasan program kerja yang berkesinambungan 3. Struktur organisasi Forum KIM dibuat fleksibel sesuai dengan potensi dan kebutuhan 4. Memiliki kemandirian finansial sehingga mampu membiayai beberapa program kerja 5. Membangun kerjasama dengan investor dalam mengembangkan Forum KIM 6. Mengikuti pelatihan pengembangan SDM di bidang jurnalistik 7. Menjadwalkan rutin untuk pertemuan dan membangun komunikasi dua arah Strategi WT 1. Memiliki terobosan pendanaan dengan kemandirian finansial 2. Membangun kerjasama dengan SKPD lainnya 3. Membuat program kerja yang produktif berkesinambungan dengan minimal pembiayaan 182

9 a. menyamakan visi dan tujuan Forum KIM dalam hal pembinaan b. menyusun program kerja bersama c. menyerap aspirasi Forum KIM dan masyarakat d. transparansi anggaran pembinaan masyarakat bisa dikontrol 3. Mengoptimalkan SDM pengurus Forum KIM dalam menyusun kegiatan sesuai dengan kebutuhan 4. Membangun kerjasama/sinergi dengan SKPD lain dalam merealisasikan program kerja 4. Merancang dengan detail program kerja sehingga tepat sasaran Penutup Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, kondisi dan potensi Forum KIM Kota Malang dalam menjalankan tupoksi sesuai tujuan dibentuknya belum berjalan secara maksimal. Hal ini disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi baik secara internal maupun eksternal organisasi Forum KIM Kota Malang. Dengan kata lain, Forum KIM Kota Malang belum bisa berperan optimal dalam mewujudkan Malang Smart City. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia masyarakat dalam wadah Forum KIM sangat diperlukan. Kedua, rekomendasi strategi pengembangan sumber daya manusia Forum KIM Kota Malang bisa mengaplikasikan strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT. Ketiga, Forum KIM Kota Malang adalah aset pemerintah Kota Malang yang harus dikembangkan karena memiliki peran strategis dalam menjembatani informasi dari pemerintah kota ke masyarakat kelurahan melalui kemampuan komunikasi yang efektif. Saran Berdasarkan pengolahan Matrik Strategi SWOT Pengembangan SDM Forum KIM Kota Malang, maka untuk mendukung Kota Malang Smart City diperlukan komitmen antara pemerintah Kota Malang dengan seluruh jajaran SKPD, Forum Kelompok Informasi Masyarakat Kota Malang sebagai salah satu wadah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan semua komponen atau komunitas serta tokoh warga Kota Malang. Komunikasi yang efektif bisa meningkatkan sumber daya manusia warga Kota Malang sehingga siap untuk mendukung program pemerintah daerah secara 183

10 proaktif. Rekomendasi strategi pengembangan sumber daya manusia bisa diterapkan secara bertahap. Keberadaan Forum KIM Kota Malang sangat penting sebagai mitra yang mewakili masyarakat. Sehingga forum ini harus dibina, diayomi, dan didukung penuh oleh Pemerintah Kota Malang, khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang selaku instansi terkait. Di samping itu, penelitian berikutnya hendaknya menambah variabel yang lebih mendetail untuk menginvestigasi tiap bidang dalam Forum KIM Kota Malang. Daftar Pustaka Effendy, O. U. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditiya Bakti. Giffinger, R., Fertner, C., Kramar, H., Kalasek, R., Pichler-Milanovi, N., & Meijers, E. (2007). Smart Cities: Ranking of European Medium-Sized Cities. Vienna University of Technology. Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Supratiknya, A. (1995). Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius. Washburn, D., Sindhu, U., Balaouras, S., Dines, R. A., Hayes, N. M., & Nelson, L. E. (2010). Helping CIOs Understand Smart City Initiatives: Defining the Smart City, Its Drivers, and the Role of the CIO. Cambridge, MA: Forrester Research, Inc. Tersedia di city_initiatives.pdf. 184

Menuju Konsep Smart City

Menuju Konsep Smart City Menuju Konsep Smart City Oleh ; Shinta Esabella, S.T.,M.TI. Dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas Teknologi Sumbawa sesabella@gmail.com ABSTRAK Tujuan penyusunan adalah untuk menemukan gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Dengan fokus penelitian yaitu pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung)

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung) ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung) Sri Nurhayati Jurusan Teknik Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Usman (2009:4) penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Isu Strategis Dalam penyusunan renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor tentunya tidak terlepas dari adanya isu strategis pembangunan Kota Bogor, yaitu : a. Pengembangan

Lebih terperinci

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008).

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008). 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Peran Kelembagaan Pertanian Penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, BAB II METODOLOGI PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Zuriah (2006:47) penelitian dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program

Lebih terperinci

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA KABUPATEN PURWAKARTA makalah Oleh YUDHO DILIYANTO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIS PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PENGEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIS PERPUSTAKAAN SEKOLAH PENGEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DISAJIKAN PADA BIMTEK PENGEMBANGAN TENAGA PERPUSTAKAAN SMK Solo, Denpasar, Padang - 2013 Darmono Universits Negeri Malang Kontak: plaza_mlg@yahoo.com.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci

Materi Minggu 5. Pengembangan Kemampuan Konsep dalam Audit Strategik dan Metode Kasus

Materi Minggu 5. Pengembangan Kemampuan Konsep dalam Audit Strategik dan Metode Kasus M a n a j e m e n S t r a t e g i k 22 Materi Minggu 5 Pengembangan Kemampuan Konsep dalam Audit Strategik dan Metode Kasus 5.1 Kemampuan Konsep dalam Bisnis Pada abad ke-20 di era industri-industri raksasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, berkembang

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Jogoroto Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Instansi Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan mengacu pada visi Kepala Daerah

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS VIDEO PERENCANAAN STRATEGIS Latar belakang/konteks Rencana statutori vs rencana berbasis kinerja Manajemen strategis Perencanaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA 91 BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA Kegiatan KT dalam mengatasi permasalahan generasi muda dilaksanakan melalui kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT LAPORAN TUGAS AKHIR PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT (Studi kasus:kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari, Surakarta) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi

Lebih terperinci

Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah

Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah Peneliti : Yohan Maurits Indey (682008088) M. A. Ineke Pakereng, M.Kom. Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Racangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung atau observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode deskriptif

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Ruang lingkup wilayah atau lokasi penelitian ini adalah Desa Cintaasih yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN. Kerangka Pemikiran Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala,

BAB II METODE PENELITIAN. deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zuriah (2006:47), penelitian dengan menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS ISSN-P 207-2192 ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS Nurul Huda Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN

ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN ANALISIS SWOT DALAM PERENCANAAN STARTEGI PERPUSTAKAAN NYOMAN AYU NILA DEWI STMIK STIKOM BALI nila@stikom-bali.ac.id Abstrak dalam suatu institusi pendidikan memiliki peranan penting yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut pendapat Warsito (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah

Lebih terperinci

VI. PERANCANGAN PROGRAM

VI. PERANCANGAN PROGRAM VI. PERANCANGAN PROGRAM Dalam merancang program kebijakan yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pendidikan guru di Kota dan Kabupaten Bogor, harus diperhitungkan keadaan yang mendukung agar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Gambar 3.1 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Penelitian ini mengambil lokasi objek Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi yang berada di

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: Distinctive Strategic Management Overview of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI Pengertian

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang harus segera dicari permasalahannya. Isu ini dapat berskala makro

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT LABORATORIUM IPS. CONTACT PERSON:

ANALISIS SWOT LABORATORIUM IPS. CONTACT PERSON: ANALISIS SWOT LABORATORIUM IPS CONTACT PERSON: Untuk mewujudkan laboratorium yang bermutu perlu dilakukan analisis (identifikasi dan penilaian) berbagai faktor yang strategis yang mendukung pengelolaan

Lebih terperinci

Tugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM

Tugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM Tugas Teknologi Komunikasi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI DISHUBKOMINFO KABUPATEN PASER KALTIM Oleh ARDIANSYAH NIM. 8508118070 Produksi Media Informasi Publik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Cianjur mempunyai peluang yang cukup besar untuk pemasaran dalam negeri dan pasar ekspor. Pemberdayaan masyarakat perkebunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai lokasi penelitian valuasi ekosistem hutan mangrove yaitu Desa Boni, Kecamatan Rote Barat Laut Kabupten Rote Ndao. Gambar 2.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI 7 Oleh: Rahmawati Halim 17 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap awal, tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, dan tahap recommendation. Tahap perencanaan STI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SMAK St. Petrus Comoro

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zuriah, penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d.

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam perencanaan strategis Solo Science Center sebagai pusat peraga iptek Kota Surakarta dilakukan dengan 9 tahapan oleh Bappeda Kota Surakarta, yaitu : a. Forum Informal;

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT. Analisis Data Input

ANALISIS SWOT. Analisis Data Input ANALISIS SWOT Dalam menyusun suatu strategi pengembangan wilayah, sebelumnya perlu dilakukan suatu analisa yang mendalam. Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan Analisis

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Pemasaran dan Nilai Pelanggan Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang terkait sistem informasi dan perancangan sistem informasi pelaporan kejadian untuk memonitor risiko operasional di perusahaan. Dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pembangunan daerah semestinya dilaksanakan secara terpadu, baik dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan hukum yang berdasarkan kekhasan dan potensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN Seberapa baik strategi yang sedang dijalankan? Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perusahaan? Apakah perusahaan kompetitif dalam biaya? Bagaimana posisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f.

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f. PERENCANAAN FUNGSI PERENCANAAN Fungsi pertama dalam manajemen dan didefinisikan sebagai fungsi manajer yang menyangkut pemilihan beberapa alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program (Koontz dan

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif.

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DAN TUTOR TEMAN SEBAYA UNTUK MEMBANTU KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MATAKULIAH DASAR-DASAR PEMROGRAMAN

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DAN TUTOR TEMAN SEBAYA UNTUK MEMBANTU KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MATAKULIAH DASAR-DASAR PEMROGRAMAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DAN TUTOR TEMAN SEBAYA UNTUK MEMBANTU KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MATAKULIAH DASAR-DASAR PEMROGRAMAN Adriyanto Juliastomo Gundo Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

MENYUSUN STRATEGI. "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana".

MENYUSUN STRATEGI. Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana. BAB VII MENYUSUN STRATEGI "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana". 7.1. Apa itu Strategi Strategi diturunkan dari visi dan misi organisasi setelah dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di bab sebelumnya tentang hasil temuan serta analisa penelitian tentang pelaksanaan program pelatihan TIK di Broadband Learning Center (BLC) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Objek Wisata Pantai Widuri, dipilihnya lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek wisata

Lebih terperinci

ANALISIS KESELARASAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP STRATEGI ORGANISASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ANITA CASSIDY PADA DINAS XYZ KOTA PEKANBARU

ANALISIS KESELARASAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP STRATEGI ORGANISASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ANITA CASSIDY PADA DINAS XYZ KOTA PEKANBARU ANALISIS KESELARASAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP STRATEGI ORGANISASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ANITA CASSIDY PADA DINAS XYZ KOTA PEKANBARU 1 Megawati, 2 Hendral Aspira Monzeri 1,2 Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci