BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
|
|
- Budi Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di bab sebelumnya tentang hasil temuan serta analisa penelitian tentang pelaksanaan program pelatihan TIK di Broadband Learning Center (BLC) pada periode tahun yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Pemkot Surabaya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan. Bahwa Dinas Kominfo Pemkot Surabaya secara maksimal telah menyampaikan pesan kepada masyarakat kota Surabaya dengan tujuan agar mempunyai literasi internet yang bagus, dimana hal tersebut dilakukan melalui ajakan pelatihan TIK di BLC. Diantara indikator yang menunjukkan tentang tersampaikannya pesan tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya masyarakat kota Surabaya yang memanfaatkan BLC sebagai media pembelajaran TIK. Baik mereka yang datang ke BLC sebagai pengunjung maupun sebagai peserta pelatihan TIK, dimana semuanya berasal dari bermacam strata sosial di masyarakat. Seperti pelajar & mahasiswa, organisasi masyarakat (UKM, PKK, Bunda PAUD, Karang Taruna, Badan Kesejahteraan Masyarakat, Institusi Masyarakat Perkotaan dan Kader Lansia), pekerja (PNS, karyawan Swasta, guru dan wiraswasta) serta kategori non pekerja (belum bekerja, pensiunan dan ibu rumah tangga). Berdasarkan hasil laporan bulanan tentang jumlah pengunjung dan peserta pelatihan BLC diketahui bahwa setiap tahunnya ada penambahan yang cukup signifikan. Tidak hanya diisi oleh masyarakat yang masih berusia produktif atau berstatus sebagai pelajar saja, tetapi juga mereka yang sudah berusia diatas 50 tahun, bahkan ada peserta pelatihan BLC yang berusai 70 tahun. Misalnya yang terpantau di BLC Taman Prestasi di Jl Gentengkali Surabaya, khususnya di periode pelatihan pada bulan Maret 2015 untuk materi internet, blog dan social network. Rata-rata mereka terdiri dari ibu rumah tangga dan Bunda PAUD. 174
2 Sampai saat ini warga kota Surabaya yang memanfaatkan program BLC terus bertambah. Seperti yang terpantau dari hasil rekap data jumlah pengunjung dan peserta pelatihan TIK di 23 BLC, dimana terjadi peningkatan jumlah pengunjung BLC pada tahun 2015 daripada tahun 2014 pada periode bulan Januari sampai April. Dengan rincian, total jumlah pengunjung BLC pada tahun 2014 terhitung sejak bulan Januari sampai April sebanyak orang. Sedangkan pada tahun 2015 dalam periode interval waktu yang sama mencapai orang. Dengan demikian, ada peningkatan jumlah pengunjung sampai orang. Peningkatan juga terjadi pada jumlah peserta pelatihan TIK di BLC pada tahun 2015 dengan interval waktu yang sama, terhitung mulai bulan Januari sampai April. Jika pada tahun 2014 jumlah peserta pelatihan TIK sebanyak orang, maka pada tahun 2015 mencapai orang. Dengan demikian, jumlah peserta program BLC pada periode pelatihan TIK di bulan Januari sampai April 2015 jauh meningkat signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun Total peningkatan jumlah peserta sampai orang atau dengan prosentase kenaikannya sampai 100% lebih. Adanya peningkatan jumlah peserta dan pengunjung BLC tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat kota Surabaya merespon pelaksanaan program dengan baik. Hal itu ditunjukkan melalui tingginya antusiasme belajar mereka pada saat mengikuti pelatihan TIK di BLC. Keterlibatan langsung masyarakat dalam pelaksanaan program BLC merupakan wujud partisipasi aktif serta pemberian dukungan terhadap program Pemkot Surabaya di bidang TIK yang bertujuan untuk menjadikan seluruh masyarakat kota Surabaya melek IT. Sehingga ada sinergitas dan simbiosis mutualisme yang terjalin antara Pemkot Surabaya melalui Dinas Kominfo dengan masyarakat kota Surabaya di dalam memanfaatkan fasilitas pembelajaran TIK. Dengan demikian, adanya hubungan timbal balik dalam pola komunikasi sebagai interaksi yang bersifat multi dimensi antara komunikator (Dinas Kominfo Pemkot Surabaya serta tim BLC) dengan komunikan (masyarakat Surabaya) 175
3 dalam penyampaian pesan berupa literasi internet tersebut berdampak positif dalam menjadikan masyarakat Surabaya melek IT. Komunitas cyber community yang terdiri dari sekumpulan masyarakat melek IT tersebut pada akhirnya mewujudkan kota Surabaya sebagai Smart City, yaitu kota yang didalamnya terdapat masyarakat yang cerdas, dimana mereka memiliki kemauan untuk terus belajar TIK serta berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan fasilitas TIK yang telah disediakan oleh Dinas Kominfo Pemkot Surabaya melalui program BLC. Dalam penelitian ini terungkap bahwa Dinas Kominfo bersama jajaran tim tenaga pengajar (instruktur) BLC berperan sebagai penggerak komunitas dengan memberikan stimuli serta mengajak masyarakat kota Surabaya agar mau belajar TIK. Tujuannya menjadikan warga melek IT secara keseluruhan, sehingga dapat mewujudkan Cyber Society yang benar-benar smart. Tidak hanya cukup sampai pada fase pemahaman dan penguasaan TIK saja, melainkan mendorong masyarakat agar mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Baik yang bersifat pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara online maupun pemenuhan kebutuhan yang memiliki sifat keekonomian dan nilai tambah bagi peningkatan kualitas hidupnya. Misalnya, pemanfaatan internet oleh masyarakat/ pelaku UKM di kota Surabaya untuk mempromosikan produk-produknya secara Online yang saat ini telah banyak dilakukan oleh peserta pelatihan TIK di BLC. Dengan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat berkat melek IT tersebut, maka secara otomatis akan ikut meningkatkan daya saing kota Surabaya. Pemkot Surabaya akan lebih mudah di dalam menerapkan berbagai kebijakannya yang saat ini telah memberlakukan sistem e-government. Kondisi masyarakat yang melek IT akan memudahkan bagi Pemkot Surabaya untuk mengintegrasikan sekaligus melibatkan masyarakat di dalam pembangunan yang berkelanjutan melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat. Sehingga akan menjadikan kota Surabaya menjadi kota cyber dengan kondisi masyarakat yang merupakan komunitas smart city dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. 176
4 Penerapan dan pengembangan konsep cyber city sebagai hasil penetrasi program BLC oleh Dinas Kominfo Pemkot Surabaya tersebut pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sistem pemerintahan berbasis teknologi atau e-government yang selama ini telah dilaksanakan. Meningkatnya jumlah masyarakat yang telah melek IT menjadi modal utama untuk mewujudkan Surabaya Cyber City, yaitu terintegrasinya penerapan techno-government atau e-government dengan terbangunnya hubungan timbal balik antara government to government (G to G), government to business (G to B), government to community (G to C) business to business (B to B), business to costumer/ community (B to C) dan community to community (C to C). B. Saran Berdasarkan data empiris yang terungkap pada bab sebelumnya diketahui bahwa program BLC masih belum dapat menjangkau semua lapisan masyarakat kota Surabaya, seperti yang ditargetkan oleh Dinas Kominfo Pemkot Surabaya selama ini. Sehingga, pelaksanaan program BLC yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Pemkot Surabaya pada periode 2014 sampai bulan April 2015, masih terdapat beberapa hal yang masih harus diperbaiki ke depannya. Yang perlu digarisbawahi adalah, jangan sampai program BLC hanya dimanfaatkan oleh masyarakat yang sebenarnya sudah masuk kategori e-literate atau telah melek IT. Misalnya, kalangan pelajar dan mahasiswa. Jika hal itu terjadi, maka hal tersebut akan berpotensi menyebabkan terjadinya digital divide atau kesenjangan digital pada masyarakat kota Surabaya. Sedangkan dari segi ketersediaan infrastruktur diketahui bahwa sebagian besar masyarakat masih belum familiar dengan software Linux yang digunakan dalam program BLC. Dari hasil wawancara yang dilakukan dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan peserta pelatihan di BLC Taman Prestasi pada tanggal 11 Maret 2015 lalu diketahui bahwa hampir semua peserta menyatakan ketidaktahuannya tentang sistem operasi komputer Linux varian Ubuntu yang digunakan dalam program BLC. Hal ini karena mereka telah 177
5 terbiasa menggunakan Windows. Sehingga mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi, karena harus mengubah kebiasaan sebelumnya, yaitu dari penggunaan Windows ke Linux. Padahal, syarat utama dari efektifitas sebuah program pelatihan TIK adalah bagaimana caranya agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil pelatihannya untuk dioperasikan dalam kehidupan sehari-hari diluar dari kelas pelatihan. Software yang biasanya digunakan adalah Windows, bukan Linux. Penggunaan Linux dapat mengurangi fungsi dan kegunaan pelatihan TIK dari materi ajar yang telah dipelajarinya di dalam kelas. Untuk itu, Dinas Kominfo Pemkot Surabaya perlu mempertimbangkan penggunaan Windows sebagai software utama yang digunakan dalam pelatihan TIK. Dari segi analisa program, BLC sebagai pusat pembelajaran TIK di kota Surabaya masih bersifat instan. Artinya, pelatihan TIK yang diperoleh masyarakat hanya diberikan pada saat mereka terdaftar sebagai peserta di salah satu BLC dalam periode waktu pelatihan yang telah ditentukan, yaitu selama 22 kali pertemuan. Akan tetapi setelah peserta menyelesaikan paket materi yang diambil dan memperoleh sertifikat, masih belum ada kelanjutan untuk pemantaban program selanjutnya dari Dinas Kominfo Pemkot Surabaya sebagai pihak pengelola program. Sehingga tidak ada pendampingan serta keberlanjutan program yang berkelanjutan. Untuk itu, perlu dilakukan pendampingan secara termonitor terhadap peserta pelatihan, sekalipun mereka telah dinyatakan lulus dan bersertifikat. Sehingga ada bentuk pendampingan user maintanance untuk pemantaban program pelatihan TIK yang berkelanjutan. Misalnya, dengan menggelar training lanjutan bagi para peserta pelatihan BLC yang telah lulus. Sehingga ada pendampingan dan keberlanjutan program ke fase berikutnya, dimana untuk dapat menguasai TIK tidak hanya cukup dengan menyelesaikan satu tahap pelatihan saja, melainkan harus tetap dilaksanakan secara intens secara terprogram. Hal ini bertujuan agar masyarakat benar-benar mampu melek serta menguasai IT serta membiasakan mereka untuk berpikir kreatif dan inovatif. Hal tersebut dapat ditunjang dengan melakukan survei untuk mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap program BLC. Tujuannya untuk 178
6 mengevaluasi keberlangsungan pelaksanaan program BLC selanjutnya agar mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.. Catatan penting lainnya yang juga menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Dinas Kominfo Pemkot Surabaya dalam pelaksanaan program BLC yaitu kegiatan publikasi tentang BLC yang masih belum maksimal. Dari hasil Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan peserta pelatihan TIK di BLC Taman Prestasi pada tanggal 11 Maret 2015 diketahui bahwa sampai saat ini upaya sosialisasi untuk mempromosikan program BLC masih kurang intens. Padahal seharusnya, fasilitas pelatihan TIK yang ditujukan bagi terwujudnya literasi internet masyarakat kota Surabaya tersebut wajib diketahui oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Untuk mewujudkan Surabaya Cyber City di semua lini, Dinas Kominfo Pemkot Surabaya dituntut lebih mengoptimalkan pelaksanaan program BLC sebagai pusat pelatihan TIK untuk membekali warga kota Surabaya agar melek IT. Dibutuhkan strategi kerangka kebijakan pengembangan infrastruktur kota yang mengarah pada pembentukan Smart City secara berkelanjutan, dimana Dinas Kominfo perlu memberi dukungan kepada stake holder (masyarakat, pihak swasta), baik dalam bentuk rencana strategi pembangunan, kebijakan regulasi maupun kemudahan investasi pengembangan Cyber City. Diantara bentuk dukungan tersebut bisa dilakukan dengan upaya berikut ini: Pertama, memaksimalkan penerapan e-government untuk pembangunan perkotaan dan tata pemerintahan. Kedua, lebih membuka peluang investasi swasta seluas-luasnya untuk pengembangan serta pengoptimalan aplikasi Cyber City. Ketiga, meningkatkan pembangunan infrastruktur publik untuk mendukung pengembangan dan perluasan Cyber City, seperti ruang terbuka hijau dan area publik lainnya. Keempat, peningkatan penguasaan teknologi pada SDM pemerintahan. Kelima, peningkatan literasi TIK pada seluruh masyarakat kota Surabaya. Keenam, siap untuk membuka akses informasi yang berguna bagi warga yang terdistribusikan secara digital. 179
7 Dari segi penguatan terhadap program BLC yang selama ini telah dilaksanakan dengan cukup baik, Dinas Kominfo Pemkot Surabaya juga harus semakin memperluas networking dengan dunia luar serta bekerjasama dengan pihak ketiga yang bertugas mendampingi, mengontrol serta mengavaluasi pelaksanaan program BLC. Jika selama ini penyediaan sarana dan infrastruktur program BLC merupakan hasil kerjasama dengan PT Telkom Divre V Jawa Timur melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya, maka ke depan Dinas Kominfo Pemkot Surabaya perlu memperluas kerjasama dengan pihak lain. Misalnya, mencoba peluang untuk menjalin kerjasama dengan International Business Machines (IBM) Indonesia yaitu perusahaan lisensi Amerika Serikat, produsen perangkat keras dan perangkat lunak komputer, untuk penambahan kapasitas bandwidth pada masing-masing BLC. Hal itu dibutuhkan karena besaran bandwidth sangat mempengaruhi tingkat kecepatan akses internet yang digunakan untuk pelatihan TIK. Apalagi, saat ini Dinas Kominfo Pemkot Surabaya telah menambah titik BLC menjadi 23 lokasi, ditambah dengan pembaruan materi ajar TIK yang sudah pasti memerlukan kecepatan internet jauh lebih kencang. Sehingga berbanding lurus dengan penambahan kapasitas bandwidth di semua BLC, dimana sebelumnya total bandwdith yang tersedia di masing-masing BLC hanya sekitar 2 Mbps. Jika dilihat dari unsur kedekatan komunikasi yang telah terjalin dengan pihak IBM, Dinas Kominfo Pemkot Surabaya sangat berpeluang besar untuk melakukan kerjasama dengan IBM Indonesia dalam menambah kapasitas bandwidth BLC. Apalagi pada kunjungan rombongan Vice President manajemen IBM pada tanggal 24 April 2013 lalu diketahui bahwa mereka terkesan dan mengapresiasi penggunaan TIK oleh Dinas Kominfo Pemkot Surabaya yang menurutnya sudah sangat berkembang. Ke depan, Dinas Kominfo Pemkot Surabaya harus lebih berinovasi dalam merekrut masyarakat yang masih belum melek IT agar dapat berpartisipasi mengikuti pelatihan TIK di BLC. Hal itu dapat dilakukan dengan penguasaan data khalayak yaitu publik yang ada di kota Surabaya. Dibutuhkan mapping 180
8 segmentasi yang lebih komprehensif agar dapat mengetahui road map atau acuan yang digunakan untuk menentukan publik peserta program BLC. Sehingga ke depannya bisa diperoleh peserta pelatihan yang sesuai dengan target khalayak, yaitu warga kota Surabaya yang masih belum melek IT. Mapping segmentasi juga dapat digunakan sebagai pertimbangan utama untuk menentukan titik-titik mana saja yang akan dijadikan hot spot area atau dipasang wifi. Di samping itu, Dinas Kominfo Pemkot Surabaya harus mampu menjadi agent of change dalam merubah pola pikir PNS di lingkungan Pemkot Surabaya dalam menerapkan e-government. Yaitu bagaimana menjadikan seluruh PNS di semua instansi atau Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) bisa memberikan pelayanan publik dengan lebih maksimal. Hal ini karena, pelayanan prima kepada masyarakat merupakan ujung tombak dari pemerintahan di era reformasi birokrasi saat ini. Dengan bermacam prestasi di bidang TIK yang telah diraih selama ini, Dinas Kominfo Pemkot Surabaya berkewajiban untuk berperan sebagai endorser atau pendorong bagi SKPD lainnya dalam melaksanakan beragam inovasi pelayanan publik yang berbasis IT. Dalam hal ini, penerapan e-government harus diposisikan sebagai tools atau alat untuk melakukan de-birokratisasi melalui peningkatan pelayanan publik. BLC adalah diantara media pembelajaran TIK yang bertujuan untuk dapat mengintegrasikan semua sistem pemerintahan berbasis digital. Sekaligus berperan sebagai media utama untuk mewujudkan transformasi kehidupan masyarakat kota Surabaya menuju information society dalam kerangka Surabaya Cyber City. 181
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) merupakan proses komunikasi yang menimbulkan reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang baik dengan didukung oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Banyuwangi memiliki wilayah paling luas di pulau Jawa dengan luas wilayah 5.782,50 km 2, karakteristik yang dimiliki oleh kabupaten ini adalah sumber daya
Lebih terperinciIMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH
IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH 1 1 Program RB Grand Design RB Road Map RB 6 Program Makro 8 Area Perubahan 9 Program Percepatan RB 9 Program Mikro K/L & Pemda 2 Keterkaitan Program Makro Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Internet merupakan media komunikasi baru (new media) yang masuk ke Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang Indonesia tidak dapat terhindar dari terpaan internet.
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. Setelah melakukan penelitian dan analisis terhadap hasil-hasil penelitian. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB VIII PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan analisis terhadap hasil-hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Taman Pintar merupakan obyek wisata pendidikan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka hasil yang
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka hasil yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut. 1. Untuk model kesehatan, kinerja perekonomian daerah,
Lebih terperinciDATA REALISASI KINERJA SASARAN (OUTPUT/OUTCOME), PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
DATA REALISASI KINERJA SASARAN (OUTPUT/OUTCOME), PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN Tujuan 2 : Terwujudnya reformasi birokrasi di segala bidang. Indikator Tujuan : Sasaran 9:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF
PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA DIREKTORAT E-BUSINESS DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Perindustrian Kota Surabaya dalam persiapan menghadapi Asean Economic. upaya-upaya dan proses komunikasi bisnis Dinas Perdagangan dan
110 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diuraikan, serta didasarkan pada analisis data penelitian tentang Komunikasi bisnis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya penelitian dan pengolahan serta pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan gambaran hasil analisis data
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi. Kedua istilah yang sering dipertukarkan penggunaannya ini pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah era baru di dalam dunia usaha dan berorganisasi muncul sejalan dengan diperkenalkannya istilah teknologi informasi dan sistem informasi. Kedua istilah
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Yudi Herdiana, S.T, M.T. Dekan Fakultas Teknologi Informasi UNIBBA Pembekalan KKN UNIBBA, Senin 14 Agustus 2017 PENDAHULUAN Kemajuan
Lebih terperinci4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah
4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah organisasi. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki
Lebih terperinciVII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN
VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
Lebih terperinciTUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE
C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations dalam suatu perusahaan, karena Public Relations yang bertugas untuk mengkomunikasikan
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN. NOMOR : 9a TAHUN 2010 TENTANG
WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN NOMOR : 9a TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN LAYANAN MOBILE COMMUNITY ACCESS POINT (M-CAP) PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciKebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper
Kebijakan dan Rencana ke Depan 2010 Indonesia ICT Whitepaper 5 Sukses ICT Pilar penting penggerak pembangunan Pembangkit dan penyerap tenaga kerja Sumber devisa baru Pilar penting pencerdasan bangsa Alat
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinciPerempuan; Ita Yuliati Alita Group
Perempuan; Menjadi penggerak ekonomi dunia? Ita Yuliati Alita Group Meutia Hatta : Perempuan bukanlah merupakan beban atau hambatan dalam pembangunan, melainkan salah satu potensi, aset di dalam pembangunan.
Lebih terperinciMengadu demi Memperbaiki:
KERTAS KEBIJAKAN Mengadu demi Memperbaiki: Pentingnya Suara Publik untuk Peningkatan Pelayanan WWW.CIPG.OR.ID REKOMENDASI Berdasarkan riset Mengkaji Efektivitas Alat Pengaduan Publik yang telah kami lakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan publik hingga saat ini belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh pemerintah. Kualitas pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang disiarkan secara nasional di Indonesia secara resmi melalui
Lebih terperinciPETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung
PETA PERSAMPAHAN BANDUNG Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung permasalahan 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (Studi Situs di SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciLAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS KE JAKARTA TANGGAL 17 SEPTEMBER 21 SEPTEMBER 2017
Kepada Yth. Bupati Bengkulu Selatan Up. Sekretaris Daerah di.- MANNA LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS KE JAKARTA TANGGAL 17 SEPTEMBER 21 SEPTEMBER 2017 I. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Perkembangan sistem berbasis open source kini mulai menjadi alternatif terbaik untuk mengatasi permasalahan mengenai pemakaian sistem d
0 KATA PENGANTAR Perkembangan sistem berbasis open source kini mulai menjadi alternatif terbaik untuk mengatasi permasalahan mengenai pemakaian sistem dari vendor tertentu yang berlisensi, sehingga mengharuskan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat baru, disebut masyarakat informasi (information society) (Wiryanto,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi mikro elektronika telah menciptakan era informasi yang menjadi pilar masyarakat baru, disebut masyarakat informasi (information society) (Wiryanto, 2004: 25).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, 2016). Pangkalan data sebanyak 4399
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Indonesia saat ini memiliki 4399 perguruan tinggi yang terdiri atas 5 segmen yaitu Akademi berjumlah 1106, Politeknik berjumlah 240, Sekolah Tinggi
Lebih terperinciTATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN
TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik pada instansi pemerintah sekarang ini menuntut untuk menggunakan teknologi
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lampiran : 1 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 04 /Per/M/Kominfo/3/2010 Tanggal : 30 Maret 2010 INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1 Satuan Kerja : KEMENTERIAN
Lebih terperinciTabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep
Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang Kesehatan adalah merupakan salah satu aspek yang harus di perhatikan terutama bagi Negara berkembang seperti Indonesia. Pemerintah dalam hal ini telah menunjukan
Lebih terperinciBUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi selama beberapa dasawarsa menjelang dimulainya abad ke-21 ditandai dengan semakin pentingnya informasi
Lebih terperinciBAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas
Lebih terperinciLITERASI DIGITAL DAN PERTISIPASI PUBLIK PEMUDA DESA. Oleh; Agus Maimun Ketua Karang Taruna Jawa Timur
LITERASI DIGITAL DAN PERTISIPASI PUBLIK PEMUDA DESA Oleh; Agus Maimun Ketua Karang Taruna Jawa Timur TAHUN 2017 Sejarah Era-Gidital Fakta Era-Digital Memahami Perubahan Manuel Castel & Gustavo Cardoso
Lebih terperinciSeptiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Septiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI Struktur HIAN BAB I: Memahami Inovasi AN BAB II: Inovasi dalam Konteks Global BAB III-XII: Kasus-kasus Inovasi Administrasi Negara
Lebih terperinciBAB 4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi SKPD VISI
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menjabarkan tentang Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan BAB 4 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.1.1 VISI Visi adalah pandangan ideal
Lebih terperinciRencana Kerja Tim Manajemen Perubahan tahun 2017
Rencana Kerja Tim Manajemen Perubahan tahun 2017 No 1 Menyusun Rencana Kerja Seluruh tim RB Dokumen Rencana Kerja Tim RB Dokumen Monitoring rencana Kerja Melakukan Monitoring dan Evaluasi berdasarkan rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persoalan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia atau SDM pada suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia atau SDM pada suatu organisasi baik sektor swasta maupun publik masih menjadi masalah utama. karena berbagai
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Akan tetapi pada implementasi PLIK di Indonesia, pemerintah (Kominfo)
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan standar ketetapan USO (Universal Service Obligation) tentang Kewajiban pelayanan Universal terdapat sub bagian yang meliputi pembangunan, pengembangan, pemberdayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA. Jabatan : President Director, Prominent Public Relations
L1 LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA Transkrip Wawancara 1 : Nama : Ibu Ika Sastrosoebroto Jabatan : President Director, Prominent Public Relations Mengenai : Latar Belakang Strategi Kegiatan MICE di Manado
Lebih terperinciPengantar. responsibility (CSR).
Pengantar Perusahaan mengejar laba memang sudah menjadi wataknya. Tetapi jika kemudian sebuah perusahaan juga ikut repot-repot melibatkan diri dalam suatu gerakan mencerdaskan bangsa melalui pemberian
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pada era digital saat ini tidak dapat terelakkan lagi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut masyarakat
Lebih terperinciTARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
Lampiran. 200 20 202 203 204 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 67,7 68 68,5 7 72,2 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA. Meningkatkan indek kualitas pembangunan manusia
Lebih terperinciModul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan
Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga non departemen yang mempunyai tugas sebagai penyelenggara statistik dasar [1]. Penyelenggaraan statistik dasar dilakukan
Lebih terperinciSISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2017
SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2017 DINAS KOMINFO unsur pelaksana urusan pemerintahan Daerah 1. Bidang Komunikasi dan Informatika 2. Bidang Persandian,
Lebih terperinciPemerintahan Terbuka Via Alat Pengaduan. Festival HAM Bojonegoro: 30 November 2016
Mencari Model Pemerintahan Terbuka Via Alat Pengaduan Festival HAM Bojonegoro: 30 November 2016 Struktur Presentasi Latar belakang & metodologi Temuan penelitian Rflkid Refleksi dan rekomendasi 11/22/2016
Lebih terperinciMemaksimalkan Kreatifitas Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini
Memaksimalkan Kreatifitas Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini Oleh: Rakhman Halim, M.Pd Peningkatan pendidikan pendidikan di Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan publik dibidang perpustakaan, diselenggarakan atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan Umum Daerah adalah institusi lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan publik dibidang perpustakaan, diselenggarakan atas pembelajaran sepanjang hayat
Lebih terperinciLaporan Evaluasi Program
PERTAMINA Laporan Evaluasi Program dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Community Development PT. PERTAMINA (PERSERO) Terminal BBM Boyolali 2017 EXECUTIVE SUMMARY Corporate Social Responsibility
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU SECARA ONLINE DAN REALTIME
PENERAPAN SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU SECARA ONLINE DAN REALTIME Ariyanto A. Setyawan dan Bisma Jayadi PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ari_as@telkom.co.id dan bisma@brawijaya.ac.id Abstraksi
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
161 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda Pelaksanaan pendidikan di SMK
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. kualitas maupun kuantitas komponen wisata. Secara garis besar kegiatan
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengembangan desa wisata Karang Tengah dideskripsikan sebagai sebuah kronologi kegiatan pengelolaan yang bertujuan untuk semakin menyempurnakan kualitas maupun kuantitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi serta perilaku konsumen memanfaatkan media online di Indonesia semakin lama semakin meningkat setiap harinya.
Lebih terperinciSumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jika dulu internet lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan, saat ini
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan internet di masyarakat semakin luas dan berasal dari semua kalangan. Jika dulu internet lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan, saat ini internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi Informasi pada masa sekarang mengalami perkembangan, dan itu merupakan tantangan bagi Pemerintah: kecepatan dan keakuratan informasi dengan menggunakan teknologi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI Gumilang Hardjakoesoema
Lebih terperinciPUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2009)
ABSTRAK KEMITRAAN PEMERINTAH DAN SWASTA Pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan yang mendasar di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan tersebut tentunya tidak hanya berdampak pada sistem
Lebih terperinciMATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011
I. Program Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika *) Kegiatan Prioritas Nasional: 1.1 Perencanaan dan Rekayasa Alokasi Spektrum Frekuensi MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Ruang terbuka hijau merupakan bagian dari elemen perkotaan. Ruang terbuka hijau memiliki fungsi ekologis, estetika, sosial budaya dan ekonomi. Namun pada pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas
Lebih terperinciPenerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan
Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Nama Inovasi Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Produk Inovasi Inovasi e-government Untuk Peningkatan
Lebih terperinciBAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOMINFO
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOMINFO 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Tugas, fungsi dan struktur Dinas Komunikasi Informatika Kota Padang berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 79 Tahun 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pedesaan adalah bagian integral dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Idealnya, program-program
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.
127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan umum yaitu secara garis besar, Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI Visi adalah kondisi yang dicita-citakan untuk di wujudkan. Secara ontologis, visi merupakan das sollen, yaitu apa yang sebenarnya
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Workshop KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL Malang, 28 April 2017 OUTLINE 1 2 3 PROFIL KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) A.1. Visi dan Misi Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 2018 adalah Terwujudnya masyarakat Kalimantan
Lebih terperinciINDONESIA NEW URBAN ACTION
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan
Lebih terperinciPROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN COMMUNITY DEVELOPMENT
PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN COMMUNITY DEVELOPMENT PT. CROWN CRACKERS Jl. Rungkut Industri IV/5-11 (031)8438297 8432117 Fax : 8439159 1. Judul Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. Penggunaan teknologi yang tidak hanya terbatas pada bidang bisnis dan perdagangan tetapi lebih
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :... -DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Halaman dari Program 9.. KOMUNIKASI DAN
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
29 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Setiap perusahaan atau organisasi memiliki visi dan misi tertentu. PD Pasar Jaya memiliki visi untuk memajukan perusahaan. Sebagai pedoman
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal
Lebih terperinciRENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Ringkasan Temuan Pembangunan Kota Surabaya menuju Smart City tidak bersifat sektoral, namun lebih kepada pendekatan secara holistik, dari berbagai subsistem kota yang dikembangkan
Lebih terperinciCALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BUTON UTARA PERIODE DRS. H. ABU HASAN, M.Pd DAN RAMADIO, SE
VISI, MISI DAN PROGRAM CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BUTON UTARA PERIODE 2016-2021 DRS. H. ABU HASAN, M.Pd DAN RAMADIO, SE A. PENGANTAR Bismillahi Rahmannirahim Asslamu alaikum Wr. Wb Pujisyukur
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
111 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan dari analisa dan interprestasi perencanaan strategis SI/TI di DJMBP dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagi berikut : 1.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Ringkasan Temuan Perkembangan penerapan konsep pembanguan menggunakan TIK di Seoul telah dimulai dari tahun 1999 dalam bentuk e-government yang pada awalnya hanya menyediakan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013
PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013 NO. 1 Prioritas 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih baik
Lebih terperinci