TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PENJAJARAN, TRACER DAN RETENSI DI BAGIAN FILING RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK 2016 KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PENJAJARAN, TRACER DAN RETENSI DI BAGIAN FILING RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK 2016 KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PENJAJARAN, TRACER DAN RETENSI DI BAGIAN FILING RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK 2016 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (A.Md.RMIK) dari Program Studi DIII RMIK Oleh : IZZA RUHBANA D PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

2 HALAMAN HAK CIPTA 2016 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah ada Pada Penulis ii

3 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini secara khusus kupersembahkan kepada: Bapak dan ibu yang telah menjadi sepasang orang tua terbaik selalu siap sedia untuk saya dan adik-adik, juga untuk adikadik saya asad, tika, alpen, silmi, aa dan gugah ileng dek ojo do goleti pokemon Semua cangrencang pinkhouse mulai dari mb pitri yang keibuan dan lainnya dedek cina gista, mak isnun, lilik, hanian, bunda isma, lepina dan eka serta nisa yang sudah jadi keluarga dirumah singgah saya mau direpotisemoga makin rukun kompak ya sis, dan semua temantimun al-fath wonosari yang sudah ikut berpartisipasi memberi goresan dalam hidup saya dari php, bully.an, jalan dan kebaikanalay kalian semuanya Alhamdulillahijazaakumullohukhoiroo terimakasih juga untuk silmi, hanak, inces diyan, vita vitol yang udah setia setiap saat kayak rexona terimakasih untuk d22.61 yang sudah 3 tahun nemenin bantuin juga pas ada tugas, pas g berangkat kuliah juga hingga absen selalu ijo dan juga semua yang belum kesebut Pokoke matursuwun ingkang katah vii

8 RIWAYAT HIDUP Nama : Izza Ruhbana Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 04 April 1995 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Desa Widodaren RT: 48 RW: 07, Kecamatan Petarukan- Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah Riwayat Pedidikan : 1. TK Roudhotul Mu alimin Widodaren tahun SDN 03 Widodaren tahun SMPN 1 Comal tahun SMAN 1 Petarukan tahun Universitas Dian Nuswantoro Fakultas Kesehatan Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun 2013 viii

9 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul Tinjauan Pelaksanaan Prosedur Tetap Penjajaran, Tracer dan Retensi di Bagian Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak 2016 ini tepat pada waktunya.karya tulis ini merupakan syarat dalam menyelesaiakn pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Peneliti sangat menyadari bahwa selesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Arif Kurniadi, M.Kom selaku Ketua Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang dan Pembimbing Karya Tulis Ilmiah. 4. Maryani Setyowati, M.Kes selaku Pembimbing Akademik. 5. Dr. Deby Armaswati, Sp.M selaku Direktur RSUD Sunan Kalijaga Demak. 6. Nurkhayati, SH selaku Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak. ix

10 7. Seluruh Staf Karyawan dan Karyawati Bagian Rekam Medis di Rumah Sakit Sunan Kalijaga Demak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.kritik dan saran yang membangun diharapkan dari pembaca demi perbaikan menjadi masukan untuk peningkatan pelayanan di rumah sakit agar lebih baik. Semarang, Oktober 2016 Peneliti x

11 PROGRAM STUDI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016 ABSTRAK IZZA RUHBANA TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PENJAJARAN, TRACER DAN RETENSI DI BAGIAN FILING RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK 2016 xix + 58 Hal + 6 Tabel + 5 Gambar + 19 Lampiran Pelaksanaan prosedur tetap penjajaran di RSUD Sunan Kalijaga Demak belum sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.petugas tidak menggunakan tracer yang sudah disediakan saat melakukan pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis.bagian filing rawat jalan tidak melakukan retensi, sehingga terjadi penumpukan dokumen rekam medis di ruang filing. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif.wawancara dilakukan untuk mengetahui karakteristik petugas filing dan sarana prasarana pendukung standar operasional petugas.observasi dilakukan terhadap prosedur tetap penjajaran, tracer dan retensi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan standar operasional prosedur. Hasil penelitian, terdapat tiga petugas laki-laki dengan usia produktif dan telah mengikuti pelatihan sebagai petugas filing rawat jalan, sudah terdapat prosedur tetap penjajaran dan tracer untuk melaksanakan pengelolaan dokumen rekam medis di bagian filing rawat jalan dan prosedur tetap tentang pengelolaan dokumen rekam medis aktif dan in-aktif sebagai dasar pelaksanaan retensi, akan tetapi pada kenyataanya prosedur tersebut belum dilaksanakan secara keseluruhan terutama pada prosedur tetap tracer dan retensi yaitu tidak digunakannya tracer sebagai petunjuk keberadaan dokumen rekam medis yang keluar dari rak file. Saran dari penelitian ini adalah melakukan sosialisasi protap penjajaran, tracer dan retensi, agar petugas dapat melaksanakan standar operasional dengan baik, melaksanakan retensi untuk mencegah penumpukan dokumen rekam medis, menggunakan tracer saat melakukan pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis sehingga mengurangi terjadinya missfile dokumen rekam medis Kata Kunci : Standar Operasional Prosedur (SOP), Penjajaran, Tracer, Retensi Kepustakaan : 18 ( ) xi

12 DIPLOMA DEGREE (D-3) OF MEDICAL RECORDS AND HEALTH INFORMATION FACULTY OF HEALTH, DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY SEMARANG 2016 ABSTRACT IZZA RUHBANA REVIEW OF STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES ABOUT ALIGNMENT SYSTEM, TRACER AND RETENTION ON OUTPATIENT FILING SECTION IN SUNAN KALIJAGA REGIONAL PUBLIC HOSPITAL DEMAK, 2016 xix + 58 Pages + 6 Tables + 5 Figures + 19 Appendixs The implementation of alignment system in Sunan Kalijaga Regional Public Hospital Demak were not in accordance with standard operational procedures. Officers were not using tracer that has been provided when done take/return of medical record documents. Outpatient filing section did not do retention, it was make an accumulation of medical record documents in the filing room. This study was a descriptive study. Interviews were conducted to determine the characteristics of filing officers and supporting facilities of standard operational procedures. Observations conducted on the alignment procedure, tracer and retention to determine the suitability of standard operational procedures. The results of the study, there were three male officers in their reproductive age and had been trained as an outpatient filing officer, there were standard procedure about alignment and tracer in medical records management at the filing outpatient and standard procedures of active and in-active medical record management as the basis for retention, but in fact the procedure has not been fully implemented, especially on a standard procedure of tracer and retention, there were not used tracer as guidance to find where were the existence of medical record documents that were out from the rack. Suggestions from this study was conducted socialization about Standard operational procedures on alignment, tracer and retention, so that the officer could carry out standard operating properly, should done retention to prevent accumulation of medical records, used tracer while done take/return medical records to reduce missfile incidence. Keywords : Standard Operationalg Procedure, Alignment, Tracer, Retention Bibliography : 18 ( ) xii

13 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN HAK CIPTA... ii PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iii PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... iii KEASLIAN PENELITIAN... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi RIWAYAT HIDUP... viii KATA PENGANTAR...ix ABSTRAK...xi ABSTRACT... xii DAFTAR ISI... xiii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR SINGKATAN... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Tujuan Umum Tujuan Khusus... 4 D. E. Manfaat Penelitian Bagi Rumah Sakit Bagi Institusi Bagi Peneliti... 5 Ruang Lingkup... 5 xiii

14 F. Keaslian Penelitian... 6 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... 8 A. Rekam Medis Pengertian Rekam Medis Tujuan Rekam Medis Kegunaan Rekam Medis... 9 B. Filing C. Sistem Penjajaran D. Retensi E. Standar dan Prosedur F. Kerangka Teori BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian C. Variabel Penelitian D. Definisi Operasional E. Populasi dan Sampel F. Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Instrumen Penelitian G. Pengolahan Data H. Analisis Data BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak Profil RSUD Sunan Kalijaga Demak Visi, Misi dan Motto RSUD Sunan Kalijaga Demak Struktur Organisasi RSUD Sunan Kalijaga Demak Jenis Pelayanan di RSUD Sunan Kalijaga Demak B. Gambaran Umum Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak Visi, Misi Dan Motto Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak Struktur Organisasi Rekam Medis xiv

15 3. C. Unit Pelayanan Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak Gambaran Pengelolaan Bagian Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Karakteristik Petugas Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Standar Operasional Prosedur Penjajaran, Tracer dan Retensi RSUD Sunan Kalijaga Demak Sarana Pendukung Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Penjajaran, Tracer dan Retensi Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Jumlah Missfile dan Dokumen Rekam Medis yang Tidak Menggunakan Tracer saat Pengambilan dan Pengembalian Dokumen Rekam Medis BAB V : PEMBAHASAN A. Karakteristik Petugas Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak B. Standar Operasional Prosedur Penjajaran, Tracer dan Retensi RSUD Sunan Kalijaga Demak C. Sarana Pendukung Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak D. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Penjajaran, Tracer dan Retensi RSUD Sunan Kalijaga Demak E. Jumlah Missfile dan Dokumen Rekam Medis yang Tidak Menggunakan Tracer.. 55 BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xv

16 DAFTAR TABEL 1.1 Keaslian Penelitian Definisi Operasional Hasil Wawancara Karakteristik Petugas Pelaksanaan Prosedur Tetap Penjajaran Pelaksanaan Prosedur Tetap Tracer Jumlah Missfile. 46 xvi

17 DAFTAR GAMBAR 2.1 Kerangka Teori Kerangka Konsep Struktur Organisasi RSUD Sunan Kalijaga Demak Struktur Organisasi Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak Dokumen Rekam Medis Missfile. 47 xvii

18 DAFTAR SINGKATAN 1. DRM : Dokumen Rekam Medis 2. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah 3. SOP : Standar Operasional Prosedur 4. TPPRJ : Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan 5. TPPRI : Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap 6. UGD : Unit Gawat Darurat 7. KIB : Kartu Indeks Berobat 8. KIUP : Kartu Indeks Utama Pasien 9. RSU : Rumah Sakit Umum 10. SMA : Sekolah Menengah Atas 11. AC : Air Conditioner xviii

19 DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Izin Penelitian 2. Pedoman Wawancara. 3. Hasil Wawancara. 4. Pedoman ObservasiStandar Operasional Prosedur. 5. Hasil ObservasiStandar Operasional Prosedur. 6. Pedoman Observasi Sarana Prasarana. 7. Hasil Observasi Sarana Prasarana 8. Pedoman Observasi Pelaksanaan SOP Penjajaran. 9. Hasil Observasi Pelaksanaan SOP Penjajaran. 10. Pedoman Observasi Pelaksanaan SOP Tracer. 11. Hasil Observasi Pelaksanaan SOP Tracer. 12. Pedoman Observasi Jumlah Missfile. 13. Hasil Observasi Jumlah Missfile. 14. Usulan Prosedur Tetap Sistem Penjajaran Dokumen Rekam Medis 15. Prosedur Tetap Penjajaran Dokumen Rekam Medis. 16. Prosedur Tetap Pemasangan Lembar Perunut (Out Guide/ Tracer). 17. Prosedur Tetap Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Aktif. 18. Prosedur Tetap Penyimpanan Dokumen Rekam Medis In-Aktif. 19. Gambar Tacer. xix

20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit menurut Word Health Organization (WHO) merupakan salah satu organisasi medis dan sosial yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, secara kuratif dan preventif mencakup pelayanan terhadapkeluarga dan lingkungan rumah. Selain itu rumah sakit juga merupakan tempat pelatihan tenaga kesehatan dan penelitian biologi, psikologi, sosial ekonomi dan budaya.1) Penyelenggaraan Rekam Medis telah diatur dalam Permenkes RI No 269/Menkes/PER/III/2008, yang menjelaskan bahwa rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam berisi identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, segala pelayanan dan tindakan yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap maupun rawat jalan atau gawat darurat, isi rekam medis merupakan hak milik pasien sedangkan fisiknya merupakan milik instansi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu instansi pelayanan kesehatan harus mengelola, menjaga dan menyimpan rekam medis tersebut dengan benar dan aman. Selain itu instansi pelayanan kesehatan juga harus menjaga kerahasiaan informasi yang ada di dalam rekam medis.2-3) Menurut KUBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) rekam medis adalah hasil rekaman dari pengobatan seorang pasien, dan rekam kesehatan adalah hasil perekaman keterangan 1 kesehatan pasien.2)

21 2 Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rekam medis ialah hasil perekaman pengobatan seorang pasien dari pasien mendaftarkan diri untuk berobat hingga pasien itu pulang dari pelayanan kesehatan, sehingga rekam medis berisi identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan serta tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien oleh penyedia pelayanan kesehatan. Bagian filing ialah salah satu bagian dari unit rekam medis yang mempunyai peran penting dalam penyimpanan DRM, karena memiliki tugas pokok menyimpan DRM dengan metode yang telah ditetapkan, mengambil kembali DRM untuk berbagai keperluan, melakukan penyusutan (retensi) DRM, memisahkan DRM in-aktif dan DRM aktif, membantu penilaian nilai guna rekam medis, dan membantu melaksanakan pemusnahan formulir rekam medis.4) RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan sistem penyimpanan secara desentralisasi, yaitu penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan dan dokumen rekam medis rawat inap berada pada tempat yang berbeda, dengan sistem penjajaran Terminal Digit Filing(TDF) yaitu penjajaran berdasar dua angka terakhir nomor rekam medis pada DRM. Berdasarkan hasil survey awal pada RSUD Sunan Kalijaga Demak peneliti memilih filing rawat jalan yang merupakan tempat penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan. Pada filing rawat jalan terdapat prosedur tetap antara lain : 1. Menerima DRM yang sudah lengkapdari unit rawat jalan 2. Menyimpan DRM dengan metode penjajaran Terminal Digit Filing 3. Menggunakan tracer pengembalian DRM saat melakukan pengambilan dan

22 3 4. Melacak DRM yang tidak ditemukan di rak filing 5. Memisahkan DRM aktif dengan DRM in-aktif 6. Melakukan retensi terhadap DRM in-aktif yang berusia minimal 5 tahun 7. Melakukan pemusnahan formulir yang tidak dilestarikan bersama tim pemusnah 8. Bersama Ka. Instalasi membuat abstrak DRM yang dilestarikan. Pada survey awal yang dilakukan peneliti menemukan pelaksanaan terhadap peraturan tetap tersebut masih kurang antara lain penerapan penjajaran dokumen rekam medis yang ditetapkan secara Terminal Digit Filing (TDF)belum diterapkan dengan baik dengan ditemukannya missfileterhadap pengembalian dokumen rekam medis pada rak yang tidak sesuai, tidak digunakannya tracer saat melakukan pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan oleh petugas meski sarana tracer sudah tersedia, tidak dilakukannya pemisahan dokumen rakam medis rawat jalan aktif dan in-aktif sehingga tidak dilakukan retensi terhadap dokumen rekam medis rawat jalan yang sudah in-aktif 2 tahun. Dari masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pelaksanaan prosedur tetap penjajaran, tracer dan retensi di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak B. Rumusan Masalah Bagaimana pelaksanaan prosedur tetap penjajaran, tracer dan retensi di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak 2016?

23 4 C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan pelaksanaan terhadap prosedur tetap penjajaran, tracer dan retensi di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak. b. Mengidentifikasi Standar Operasional Prosedur penjajaran, tracer dan retensi RSUD Sunan Kalijaga Demak. c. Mengidentifikasi sarana pendukung pelaksanaan Standar Operasional Prosedur bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak. d. Mengetahui pelaksanaan terhadap Standar Operasional Prosedur penjajaran dokumen rekam medis, penggunaan tracer dan pelaksanaan retensi terhadap dokumen rekam medis rawat jalan. e. Mengidentifikasi jumlah dokumen rekam medis missfile, jumlah pengambilan dan pengembalian dokumen tanpa tracer. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi manajemen rumah sakit mengenai kepatuhan petugas terhadap protap yang telah ditetapkan khususnya bagi petugas rekam medis bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak.

24 5 2. Bagi Institusi Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan serta referensi mengenai kepatuhan petugas filing rawat jalan terhadap protap yang telah ditetapkan. 3. Bagi Peneliti Sebagai sarana pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan teori yang telah didapat selama kuliah dengan kenyataan yang terjadi dilapangan mengenai kepatuhan petugas terhadap protap. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keilmuan : Bidang ilmu rekam medis 2. Lingkup Materi : Kepatuhan petugas filling rawat jalan terhadap prosedur tetap penjajaran, tracer dan retensi yang telah ditetapkan dan berlaku di RSUD Sunan Kalijaga Demak Lingkup Lokasi : Filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak 4. Lingkup Metode : Deskriptif 5. Lingkup Objek :Bagian penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak 6. Lingkup Waktu : Juni 2016

25 6 F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Peneliti 1 Nurwanto 2 Desi Ariyani 3 Fatmawati Judul Penelitian Metode Tinjauan Kepatuhan Terhadap Protap dan Pengembangan Diri Petugas Penyimpanan di Bagian Rekam Medis RSUD Kelet Jepara 2013 Tinjauan Kepatuhan Petugas Filing Rawat Jalan terhadap Protap Filing Rekam Medis di RSUD Kota Semarang 2014 Penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif serta rancangan penelitiancross sectional. Hasil Latar belakang pendidikan tidak sesuai karena bukan lulusan rekam medis, pengetahuan petugas didapat dari pengarahan kepala RM. Sebagian petugas tidak melaksanakan tugas sesuai protap sehingga dikatakan tidak patuh. Penelitian Dari penelitian yang deskriptif, dilakukan dapat dengan disimpulkan bahwa metode sebagian petugas filing observasi dan rawat jalan belum bisa wawancara melaksanakan tugas pendekatan sesuai protap cross sectional dikarenakan tingkat pendidikan yang masih kurang dan kurangnya mengikuti pelatihanpelatihan terkait filing. Kepatuhan Penelitian Dari penelitian yang Petugas Filing deskriptif, dilakukan dapat terhadap dengan disimpulkan bahwa Prosedur Tetap metode kepatuhan petugas filing Filing Rekam observasi dan RS Bhakti Wira Medis di Rumah wawancara Tamtama Semarang Sakit Bhakti Wira pendekatan memiliki tingkat Tamtama cross sectional kepatuhan yang berbeda Semarang Tahun terhadap aspek-aspek 2015 yang terdapat dalam prosedur tetap

26 7 Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No 4 Peneliti Dika Tangguh Saputra Judul Penelitian Metode Hasil Analisa Kinerja Petugas Filing di RSUD Bendan Kota Pekalongan Tahun 2015 penelitian deskriptif dengan metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara, pendekatan yang digunakan cross sectional Berdasarkan penelitian terhadap kinerja petugas dengan Standar Pelayanan Minimal disimpulkan kinerja petugas belum memenuhi target waktu pelayanan penyediaan dokumen rekam medis.

27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Menurut Huffman E.K, 1992 menyatakan bahwa rekam medis ialah catatan atau rekaman yang berisi mengenai siapa, bilamana, apa, mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan berisi identitas pasien dan pelayanan yang diperolehnya.2)5) Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, serta pelayanan lain yang diberikan kepada pasien. 2) 2. Tujuan Rekam Medis Tujuan utama rekam medis di rumah sakit yaitu sebagai penunjang tercapainya tertib administrasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa adanya dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tertib administrasi di rumah sakit tidak akansesuai dengan yang diharapkan. Tertib administrasi adalah salah satu faktor penentu dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.6-7) 8

28 9 3. Kegunaan Rekam Medis Rekam medis memiliki enam kegunaan yang disingkat ALFRED, antara lain2) : a. Administration (administrasi) Data yang dihasilkan rekam medis dapat digunakan dan dimanfaatkan sesuai kegunaanya mengelola sumber daya, karena berisi kewajiban serta tangungjawab yang harus dilakukan tenaga medis dan non medis dalam melaksanakan pelayanan terhadap pasien. b. Legal (hukum) Sebagai bukti hukum yang sah dan dipertanggungjawabkan untuk melindungi pasien, penyedia layanan kesehatan, dan seluruh bagian terkait dalam pelayanan kesehatan pasien bila sewaktuwaktu dibutuhkan untuk penegakkan suatu masalah terkait hukum. c. Financial (keuangan) Rekam medis yang dicatat dengan baik dan lengkap akan menuliskan pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh penyedia layanan kesehatan secara rinci, sehingga dapat digunakan sebagai alat hitung yang harus dibayar oleh pihak pasien serta dapat dipertanggungjawabkan. d. Research (penelitian) Data yang telah dituliskan di DRM dapat digunakan sebagai penelitian oleh yang membutuhkannya.karena informasi yang terdapat didalamnya digunakan sebagai bahan penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

29 10 e. Education (pendidikan) Rekam medis memiliki kegunaan education (pendidikan) sebab berisi mengenai informasi perkembangan kronologis pasien dan kegiatan medis yang diberikan tenaga kesehatan kepada pasien.informasi tersebut bisa bermanfaat sebagai sumber referensi pengajaran oleh mahasiswa, pendidik dan peneliti. f. Documentation (dokumentasi) Rekam medis memiliki kegunaan dokumentasi dikarenakan isinya mengenai perjalanan medis seseorang yang harus didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan. B. Filing Filing ialah salah satu bagian dari unit rekam medis yang memiliki tugas pokok melakukan penyimpanan DRM dengan metode tertentu yang sesuai dengan kebijakan yang berlaku, bertanggungjawab terhadap pengelolaan penyimpanan DRM. Rekam medis bagian filing memiliki tugas dan fungsi pokok sebagai berikut4) : 1. Menyimpan DRM dengan metode yang sesuai dengan kebijakan penyimpanan DRM yang berlaku 2. Mengambil kembali DRM untuk berbagai kepentingan 3. Melakukan penyusutan (retensi) DRM sesuai waktu yang ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan yang bersangkutan 4. Memisahkan penyimpanan DRM aktif dengan DRM in-aktif 5. Membantu melakukan nilai guna rekam medis 6. Menyimpan DRM yang diabadikan 7. Membantu pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis.

30 11 Metode penyimpanan rekam medis pada bagian filing terdapat dua cara yaitu sentralisasi dan desentralisasi.2) Sentralisasi adalah sistem penyimpanan DRM yang dilakukan secara terpusat, baik filing rawat jalan maupun rawat inap disatukan dalam satu ruang. Metode sentralisasi memiliki kekurangan dan kelebihan.2) Kelebihan metode penyimpanan sentralisasi : 1. Informasi dalam DRM saling berkesinambungan karena berada dalam satu folder sehingga seluruh riwayat baik rawat jalan maupun rawat inap dapat terbaca semua. 2. Mengurangi jumlah biaya untuk ruang dan peralatan. 3. Mengurangi terjadinya duplikasi DRM. 4. Mudah menerapkan unit record. 5. Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah dilakukan standarisasi. Kekurangan metode sentralisasi : 1. Kerja petugas lebih keras karena menangani unit rawat inap dan unit rawat jalan. 2. Tempat penyimpanan DRM (filing) siap bertugas 24 jam apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pelayanan UGD 24 jam. 3. Tempat penerimaan pasien harus buka 24 jam karena KIUP digunakan sewaktu-waktu bila pasien datang berobat tidak membawa KIB karena KIUP tersimpan di TPPRJ.

31 12 Desentralisasi adalah sistem penyimpanan DRM yang dilakukan dengan terpisah, filing rawat jalan dan rawat inap berada dalam ruang yang berbeda. Desentralisasi juga memiliki kelebihan dan kekurangan.2) Kelebihan desentralisasi : 1. Efisiensi waktu pelayanan karena ruang filing dekat dengan tempat pelayanan, sehingga memungkinkan pasien mendapatkan pelayanan dengan cepat. 2. Beban kerja petugas lebih ringan karena hanya menangani unit rawat jalan. Kekurangan desentralisasi : 1. Biaya untuk ruang dan peralatan lebih banyak. 2. Memungkinkan terjadinya duplikasi data rekam medis, karena satu pasien bisa memiliki folder rawat jalan dan folder rawat inap. Dalam menjalankan tugas filing pada unit rekam medis, terdapat formulir, catatan, dan laporan yang digunakan yaitu tracer sebagai petunjuk keberadaan DRM yang keluar dari rak filing serta sebagai penghitung tingkat penggunaan DRM, folder DRM kosong untuk mengganti folder DRM yang telah rusak, serta buku bon pinjam sebagai alat serah terima DRM dan alat kontrol penggunaan tracer. C. Sistem Penjajaran Sistem penjajaran adalah sistem yang dilakukan dalam melakukan penyimpanan DRM pada rak filing dengan tidak ditumpuk, tetapi dijajarkan. Sistem penjajaran dibagi menjadi tiga metode, yaitu Straight Numerical Filing (SNF), Terminal Digit Filing (TDF), dan Middle Digit Filing (MDF).2)

32 13 1. Straight Numerical Filing (SNF) adalah metode penjajaran dengan penomoran langsung, melakukan penyimpanan DRM dengan menyesuaikan urutan nomor rekam medis pasien pada rak penyimpanan. Misalnya ketiga nomor rekam medis yang disimpan dalam satu rak, , , Sistem penjajaran secara Straight Numerical Filing (SNF) memiliki kelebihan dan kekurangan.2) Kelebihan Straight Numerical Filing (SNF) : a. Mempermudah pengambilan DRM dalam jumlah banyak. b. Mempermudah pelatihan petugas dalam penyimpanan DRM. Kekurangan Straight Numerical Filing (SNF) : a. Petugas harus memperhatikan baik-baik urutan penyimpanan agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan penyimpanan. b. Pengawasan terhadap kerapian DRM sulit dilakukan, karena tidak memungkinkan untuk memberikan tugas pada staf untuk bertanggungjawab terhadap rak tertentu. c. Terjadinya konsentrasi DRM pada nomor rekam medis baru, sehingga petugas yang bekerja bersamaan akan berdesakan disatu tempat. 2. Terminal Digit Filing (TDF) adalah sistem penjajaran dengan metode angka terakhir, melakukan penjajaran DRM dengan menggunakan dua digit terakhir yang sama dalam satu rak. Misalnya untuk nomor ekor 01, 02, 03 sebagai berikut2) :

33 14 Nomor ekor 01 Nomor ekor 02 Nomor ekor Kelebihan Terminal Digit Filing (TDF) : a. Petugas tidak harus berdesak-desakkan untuk mengambil beberapa DRM yang disimpan dalam satu rak. b. Penambahan jumlah DRM tersebar merata dalam 100 kelompok (section) dalam rak penyimpanan. c. Jumlah tiap-tiap tiap-tiap section dapat terkontrol dan menghindari rak kosong. d. Mengurangi terjadinya missfile karena petugas hanya perlu memperhatikan dua angka terakhir dari nomor rekam medis yang tercantum di DRM. e. Mempermudah pengambilan DRM yang tidak aktif pada setiap section. f. Pekerjaan petugas filing dapat dilakukan secara merata. Kekurangan Terminal Digit Filing (TDF) : a. Latihan dan pembimbingan menggunakan Terminal DigitFiling (TDF) umunya butuh waktu lebih lama dibanding Straight Numerical Filing (SNF). b. Membutuhkan biaya lebih besar karena harus mempersiapkan rak filing lebih dahulu.

34 15 3. Middle Digit Filing (MDF) adalah sistem penjajaran dengan metode angka tengah, menggunakan dua digit tengah untuk melakukan penjajaran DRM. Misalnya sebagai berikut2) : terletak dalam satu rak filing Kelebihan dan kekurangan Middle Digit Filing (MDF)sama seperti kelebihan dan kekurangan Terminal Digit Filing (TDF). D. Retensi Retensi adalah memisahkan antara dokumen rekam medis aktif dengan dokumen rekam medis in-aktif.dokumen rekan medis aktif adalah dokumen rekam medis pasien yang masih aktif digunakan dalam pelayanan pasien. Dokumen rekam medis in-aktif ialah dokumen rekam medis pasien yang sudah tidak digunakan lagi dalam pelayanan pasien.2) Cara menetapkan dokumen rekam medis in-aktif adalah dengan menghitung minimal 5 tahun sejak tanggal terakhir berobat.cara penyimpanan dokumen rekam medis in-aktif berbeda dengan penyimpanan dokumen rekam medis aktif yaitu dengan mengelompokkan tanggal terakhir berobat dan jenis penyakit.

35 16 Tujuan retensi ialah mengurangi beban penyimpanan serta melakukan nilai guna terhadap rekam medis yang akan diabadikan dan dimusnahkan. Kegiatan retensi dilaksanakan secara periodik sesuai jadwal yang ditetapkan instansi kesehatan.dalam menyusun jadwal retensi harus mengetahui tanggal terakhir berobat pasien yang dapat diperoleh dari sumber data berupa KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien). Kegiatan retensi dilakukan secara berurutan sebagai berikut : 1. Dokumen rekam medis yang akan diretensi diamati setiap lembar formulir rekam medis. Formulir rekam medis yang tidak terbaca dapat dimusnahkan, beberapa formulir diabadikan setelah dilakukan nilai guna. 2. Dokumen rekam medis yang tidak terbaca dan tidak diabadikan diberi tanggal untuk tujuan retensi dan diletakkan di filing in-aktif. 3. Setelah batas penyimpanan minimal 2 tahun, maka dilakukan nilai guna yang berfungsi untuk memisahkan doumen rekam medis yang akan diabadikan dan dimusnahkan. Beberapa formulir rekam medis yang diabadikan setelah nilai guna : 1. Ringkasan masuk dan keluar 2. Resume penyakit 3. Lembar operasi 4. Lembar identitas bayi lahir 5. Lembar persetujuan tindakan medis (informed consent) 6. Lembar kematian 7. Berkas rekam medis tertentu sesuai kepentingan pelayanan.

36 17 E. Standar dan Prosedur Standar ialah metode dan tatacara yang disusun atas konsekuensi pihak-pihak terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan lingkungan hidup, kesehatan, keamanan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya.9) Prosedur ialah rangkaian tugas yang saling berhubungan dan berurutan menurut waktu dan tatacara tertentu dalam melaksanakan pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang, merupakan tatacara kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan urutan waktu serta mempunyai pola kerja tetap dan ditentukan.10)

37 18 F. Kerangka Teori Sarana Pendukung Prosedur Tetap Peraturan Tetap Filing 1. Menyimpan DRM dengan metode penjajaran Terminal Digit Filing 2. Menggunakan tracer saat melakukan pengambilan dan pengembalian DRM 3. Melakukan retensi terhadap DRM inaktif yang berusia minimal 5 tahun Pelaksanaan Peraturan Tetap 1. Petugas menerapkan penjajaran DRM secara Terminal Digit Filing 2. Petugas menggunakan tracer saat melakukan pengambilan dan pengembalian DRM 3. Petugas melakukan retensi terhadap DRM in-aktif yang berusia minimal 5 tahun Jumlah Missfile Gambar 2.1 Kerangka Teori

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Sarana Pendukung Prosedur Tetap Peraturan Tetap Filing Pelaksanaan Peraturan Tetap 1. Menyimpan DRM dengan metode penjajaran Terminal Digit Filing 2. Menggunakan tracer saat melakukan pengambilan dan pengembalian DRM 3. Melakukan retensi terhadap DRM inaktif yang berusia minimal 5 tahun 1. Petugas menerapkan penjajaran DRM secara Terminal Digit Filing 2. Petugas menggunakan tracer saat melakukan pengambilan dan pengembalian DRM 3. Petugas melakukan retensi terhadap DRM in-aktif yang berusia minimal 5 tahun Jumlah Missfile Gambar 3.1 Kerangka Konsep 19

39 20 B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan hasil penelitian sesuai keadaan yang sebenarnya. Metode penelitian yang digunakan ialah observasi dan wawancara kepada petugas filing rawat jalan dengan pendekatan studi kasus yaitu pengujian secara rinci terhadap satu tempat.8) C. Variabel Penelitian 1. Karakteristik petugas rekam medis di bagian filing rawat jalan 2. Standar Operasional Prosedur pengelolaan di bagian filing rawat jalan 3. Sarana pendukung pelaksanaan prosedur tetap di bagian filing 4. Pelaksanaan terhadap Standar Operasional Prosedur 5. Missfile, retensi dan tracer D. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Karakteristik Petugas Definisi Operasional Nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan. Standar Operasional Prosedur Tatacara dan metode yang disusun bersama pihak-pihak terkait berisi rangkaian tugas saling berhubungan dan berurutan untuk melaksanakan pekerjaan yang dilakukan berulangulang. Sarana Pendukung Prosedur Tetap Alat-alat yang digunakan untuk di Bagian Filing menunjang kegiatan petugas dalam pelaksaan prosedur tetap di bagian filing

40 21 Tabel 3.1 Definisi Operasional No 4 5 Variabel Definisi Operasional Pelaksanaan Standar Operasional Penerapan Standar Operasional Prosedur di Bagian Filing Rawat Prosedur yang dilaksanakan oleh Jalan petugas filing rawat jalan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan kerja Missfile, retensi dan tracer Missfile : jumlah dokumen rekam medis yang mengalami kesalahan dalam sistem penjajaran yang tidak sesuai Retensi : penyusustan terhadap dokumen rekam medis in-aktif dengan usia in-aktif minimal 5 tahun Tracer : sarana penunjang yang digunakan dalam pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis. E. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua petugas filing rawat jalan berjumlah 3 orang.sampel penelitian adalah total populasi. F. Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data Jenis data dan sumber data dalam penelitian ini adalah8) : a. Data Primer Data primer ialah data yang didapatkan dari hasil observasi dan Focus Discussion Group yaitu pengumpulan informasi melalui diskusi kelompok,dalam penelitian ini data primernya yaitu sarana dan prasarana filing rawat jalan, prosedur tetap dan pelaksanaan prosedur tetap di RSUD Sunan Kalijaga Demak. b. Data Sekunder

41 22 Wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada petugas filing di RSUD Sunan Kalijaga Demak. 2. Instrumen Penelitian a. Pedoman Wawancara Membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada petugas filing agar mengetahui secara detail bagaimana pelaksanaan prosedur tetap sistem penjajaran dokumen rekam medis, penggunakan tracer di rekam medis bagian filing dan pelaksaanaan retensi terhadap dokumen rekam medis rawat jalan di RSUD Sunan Kalijaga Demak. b. Pedoman Observasi Observasi dilakukan secara langsung pada unit filing di RSUD Sunan Kalijaga Demak dengan objek pelaksanaan prosedur tetap sistem penjajaran dokumen rekam medis, penggunaan tracer di rekam medis bagian filing dan pelaksaanaan retensi terhadap dokumen rekam medis rawat jalan di RSUD Sunan Kalijaga Demak. G. Pengolahan Data 1. Editing Editing adalah meneliti atau melakukan pengecekan ulang mengenai kelengkapan data yang telah diperoleh sehingga bisa menjadi informasi yang mempunyai arti. 2. Tabulating Tabulating yaitu mengumpulkan data-data yang telah diperoleh dan diurutkan berdasarkan jenis data agar mempermudah dalam proses penyajian data.

42 23 H. Analisis Data Data yang sudah diperoleh dari penelitian selanjutnya akan dianalisis dengan mengolahnya secara deskriptif yaitu dengan menggambarkan hasil observasi dan wawancara pelaksanaan prosedur tetap penjajaran dokumen rekam medis, penggunaan tracer dan retensi di bagian filing kemudian data tersebut akan dibandingkan dengan teori yang ada untuk didapatkan kesimpulan-kesimpulan dari penelitian yang dilakukan penulis.

43 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak 1. Profil RSUD Sunan Kalijaga Demak RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor 669/50 Demak dengan luas + 4 hektar.rsud Sunan Kalijaga terletak di Kabupaten Demak serta berada di jalur utama pantai utara Jawa Tengah yang lebih dikenal dengan jalur pantura. RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak awalmulanya didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1938 dengan lokasi di sekolahan Ongko Loro (saat ini masih digunakan sebagai ruang Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dan gedung pertemuan rumah sakit). Kepala Rumah Sakit Demak pertama ialah dokter Sastro sesuai dengan Surat Keputusan Departemen Van Gezondheid Semarang. Sejak pertama berdiri yaitu tahun 1938 tidak langsung mendapat status sebagai Rumah Sakit Umum Daerah, namun pada tahun masih memiliki status sebagai balai kesehatan. Kemudian pada berubah status menjadi Rumah Sakit Umum Kabupaten Demak kelas D, kemudian pada tahun status rumah sakit berubah menjadi Rumah Sakit Umum Demak kelas C. Kemudian pada tahun 2010 rumah sakit lulus penuh akreditasi 16 Pokja pelayanan, dan pada tahun 2011 status Rumah Sakit Umum Demak menjadi Badan Layanan Umum Deareh berdasarkan SK Bupati No.900/607/2010. Pada tahun 1997, sebagai wujud mendukung slogan Demak Beramal, H.Djoko Widji Suwito,SIP yang saat itu menjabat sebagai Bupati 24

44 25 Demak telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 445.1/1.500 /1997 tanggal 12 Nopember 1997 tentang Penetapan Nama RSU Kabupaten Demak dengan nama RSUD Bhakti Karya Husada. Karenanama Bhakti Karya Husada dianggap belum sesuai dengan ciri khas Daerah Kabupaten Demak, untuk memberikan rasa bangga masyarakat di daerah tersebut diganti dengan nama Rumah Sakit Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak berdasarkan Perda Nomor 7 tahun 2008, maka resmi memiliki nama RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. 2. Visi, Misi dan Motto RSUD Sunan Kalijaga Demak a. Visi Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Wilayah Utara Jawa Tengah b. Misi 1) Mengutamakan kepuasaan pelanggan sesuai standar pelayanan rumah sakit 2) Mengembangkan pelayanan Trauma Center dan Rumah Sakit jemput pasien 3) Mengembangkan sumber daya manusia berkelanjutan 4) Menciptakan suasana dan lingkungan Rumah Sakit yang aman dan nyaman 5) Menjalin kerja sama antar mitra kerja. c. Motto Senyum untuk kesembuhan anda

45 26 3. Struktur Organisasi RSUD Sunan Kalijaga Demak Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSUD Sunan Kalijaga Demak 4. Jenis Pelayanan di RSUD Sunan Kalijaga Demak a. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) Tugas pokok dan fungsi TPPRJ yaitu melaksanakan pendaftaran pasien rawat jalan baru maupun pasien lama agar semua pasien rawat jalan dicatat dan dilayani sesuai dengan ketentuan. b. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) Tugas pokok dan fungsi TPPRI yaitu agar pasien rawat inap dan petugas TPPRI dapat memahami dan menjaga aturan pendaftaran rawat inap di RSUD Sunan Kalijaga Demak dan menjaga kelengkapan data pasien sehingga tertib administrasi akan menghasilkan data yang akurat.

46 27 c. Unit Gawat Darurat (UGD) Melayani pasien dengan keadaan gawat darurat di RSUD Sunan Kalijaga Demak dilakukan selama 24 Jam. d. Unit Rawat Jalan Merupakan tempat pelayanan pasien yang berobat di unit rawat jalan, ataupun sebagai penentu apakah pasien perlu dirawat inap atau perlu dirujuk ke rumah sakit lainnya. Jenis pelayanan rawat jalan di RSUD Sunan Kalijaga Demak meliputi : 1) Poliklinik Umum 2) Poliklinik DOTS 3) Poliklinik Gigi 4) Poliklinik VCT/HIV/AIDS 5) Poliklinik Kebidanan dan penyakit Kandungan 6) Poliklinik Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan(THT) 7) Poliklinik Penyakit Mata 8) Poliklinik Penyakit Dalam 9) Poliklinik Kulit&Kelamin 10) Poliklinik Kesehatan Jiwa 11) Poliklinik Anak 12) Poliklinik Tumbuh dan Kembang 13) Poliklinik Bedah 14) Poliklinik Saraf 15) Poliklinik Rehabilitasi Medik

47 28 e. Unit Rawat Inap Merupakan inti dari kegiatan rumah sakit, sebagai pengobatan pasien rawat inap. Unit rawat inap terdiri dari 3 kelas dan 12 bangsal serta 1 pelayanan ICU dengan pembagian pelayanan sebagai berikut : 1) Kelas VIP A terdiri dari Bangsal Anggrek 2) Kelas VIP B terdiri dari Bangsal Wiku, Bangsal Amarilys dan Bangsal Melati 3) Kelas I terdiri dari Bangsal Melati, Bangsal Dahlia, Bangsal Bougenville dan Bangsal Kenanga 4) Kelas II terdiri dari Bangsal Melati, Bangsal Dahlia, Bangsal Soka dan Bangsal Kenanga 5) Kelas III terdiri dari Bangsal Mawar, Bangsal Melati, Bangsal Dahlia, Bangsal Soka, Bangsal Kenanga, Bangsal Cempaka, Bangsal Teratai dan Bangsal Lily 6) ICU. B. Gambaran Umum Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak 1. Visi, Misi Dan Motto Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak a. Visi Terwujudnya rekam medis sebagai sumber data utama bagi pelayanan kesehatan dan manajemen di RSUD Sunan Kalijaga Demak. b. Misi 1) Melaksanakan sistem rekam medis sesuai buku pedoman dan standar yang ditetapkan 2) Memberikan pelayanan rekam medis yang bermutu tinggi sesuai standar profesional tertinggi

48 29 3) Penataan sistem administrasi dan manajemen rekam medis 4) Mengembangkan pola pendidikan dan pelatihan petugas rekam medis untuk mencapai kinerja professional 5) Meningkatkan jalinan kerjasama antar bagian rumah sakit. c. Motto Rekam medis anda bagi kami paling utama. 2. Struktur Organisasi Rekam Medis Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak 3. Unit Pelayanan Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga Demak a) Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) Di bagian pendaftaran rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak terdapat 9 orang petugas.5 petugas melayani pendaftaran pasien di loket, 1 petugas diloket kasir, dan petugas lainnya bertugas mengambil dokumen rekam medis dari filing ke poli yang dituju.

49 30 Tugas pokok dari Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan adalah menerima pendaftaran pasien yang dating untuk berobat dirawat jalan, mencatat registrasi pendaftaran pasien rawat jalan, menyiapkan formulir-formulir rekam medis dalam folder dokumen rekam medis bagi pasien kunjungan baru dan pasien kunjungan lama, mengarahkan pasien ke unit rawat jalan tujuan pasien yangdisesuaikan dengan keluhan pasien, memberi informasi tentang pelayanan yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas yang bersangkutan. Fungsi dari pelayanan rekam medis bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) antara lain : 1) Sebagai pencatat identitas ke formulir rekam medis rawat jalan, data dasar pasien, KIUP, KIB dan buku register pendaftaran pasien rawat jalan 2) Sebagai pencatat serta pemberi nomor rekam medis sesuai dengan kebijakan penomoran yang ditetapkan 3) Sebagai penyedia DRM baru terhadap pasien baru 4) Penyedia DRM lama untuk pasien lama melalui bagian filing 5) Penggunaan serta penyimpanan KIUP 6) PenyalurDRM untuk pelayanan rawat jalan 7) Penyedia informasi jumlah kunjungan pasien rawat jalan. b) Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) dan Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat (TPPGD) Di RSUD Sunan Kalijaga Demak palayanan pendaftaran rawat inap dan gawat darurat dijadikan satu tempat, pada pendaftaran rawat

50 31 inap dan gawat darurat terdapat 3 sift yaitu pagi, siang dan malam. Masing-masing siftterdapat 2 petugas pendaftaran. Tugas pokok Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) adalah melakukan pencatatan mutasi pasien rawat inap ialah keluar masuknya pasien di bangsal rawat inap untuk memperoleh informasi yang akurat tentang tempat tidur (TT) yang kosong dan nama-nama pasien yang sedang dirawat inap. Fungsi pelayanan rekam medis di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) antara lain : 1) Pusat informasi pelayanan rawat inap rumah sakit 2) Pengatur penggunaan tempat tidur bangsal rawat inap berdasarkan catatan penggunaan tempat tidur 3) Pengatur mutasi pasien yang diperoleh dari informasi bangsal atau SHRI c) Assembling Di RSUD Sunan Kalijaga Demak terdapat 4 orang petugas assembling, masing-masing petugas mendapat tanggung jawab assembling dokumen rekam medis bangsal yang berbeda. Tugas pokok dari assembling antara lain : 1) Melakukan perakitan kembali formulir-formulir dalam folder DRM dari rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap menjadi urut atau runtut sesuai dengan kronologi penyakit pasien yang bersangkutan

51 32 2) Melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data yang telah tercatat di dalam formulir rekam medis sesuai dengan kasus penyakit pasien pada dokumen rekam medis 3) Melakukan pengendalian terhadap DRM yang dikembalikan ke unit pencatat data karena isinya tidak lengkap 4) Melakukan pengendalian terhadap penggunaan nomor rekam medis 5) Melakukan pengendalian dan distribusi penggunaan nomor rekam medis. Fungsi dari assembling antara lain : 1) Sebagai perakit formulir-formulir dokumen rekam medis. 2) Peneliti isi data rekam medis. 3) Pengendali dokumen rekam medis ang tidak lengkap. 4) Pengendali penggunaan nomor rekam medis dan formulir rekam medis. d) Koding dan Indeksing Di RSUD Sunan Kalijaga Demak terdapat petugas koding dengan bagian berbeda yaitu koding rawat inap dan koding rawat jalan. Tugas pokok dari petugas koding indeksing antara lain : 1) Melakukan penelitian dan pencatatan serta menetapkan kode penyakit dari diagnosis yang ditulis dokter, kode penyakit dari tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas medis lainnya serta kode penyebab kematian ditetapkan oleh dokter dari sebab kematian yang

52 33 2) Melakukan pencatatan terhadap hasil pelayanan ke dalam formulir indeks operasi atau tindakan medis, indeks penyakit, indeks sebab kematian dan indeks dokter sesuai dengan ketentuan mencatat indeks 3) Melakukan penyimpanan indeks tersebut sesuai dengan ketentuan penyimpanan indeks yang berlaku 4) Melakukanpelaporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian (mortalitas) berdasarkan indeks penyakit, indeks operasi dan indeks sebab kematian. e) Filing Di RSUD Sunan Kalijaga Demak terdapat 2 ruang filing karena sistem penyimpanan yang ditetapkan adalah desentralisasi yaitu menyimpan dokumen rekam medis rawat inap dan dokumen rekam medis rawat jalan disimpan secara terpisah.rsud Sunan Kalijaga Demak terdapat 5 petugas filing, yaitu 2 orang petugas filing rawat inap dan 3 petugas filing rawat jalan. Tugas pokok filing antara lain : 1) Menerima dokumen rekam medis yang telah lengkap 2) Melakukan penyimpanan dokumen rekam medis dengan metode Terminal Digit Filing (TDF) 3) Menyiapkan dokumen rekam medis sebagai sarana pelayanan pasien 4) Melakukan pelacakan dokumen rekam medis yang tidak ditemukan pada tempat penyimpanan dokumen rekam medis

53 34 5) Meretensi dan menyortiran dokumen rekam medis untuk menjadi aktif atau in-aktif 6) Bersama tim pemusnah memusnahkan formulir yang tidak diabadikan 7) Bersama kepala instalasi membuat abstrak dokumen rekam medis yang diabadikan. Fungsi pokok filing antara lain : 1) Melakukan penyimpanan dokumen rekam medis dan menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis 2) Melayani proses peminjaman dokumen rekam medis 3) Meretensi dokumen rekam medis menjadi dokumen yang aktif/ non aktif. f. Analising dan Reporting (A/R) Di RSUD Sunan Kalijaga Demak terdapat beberapa petugas analising dan reporting dengan pebagian tugas yang berbeda-beda. Tugas pokok Analising dan Reporting (A /R) antara lain : 1) Menerima sensus harian dari fungsi 2) Merekap sensus harian ke rekapitulasi harian, bulanan dan tribulan 3) Melakukanpelaporan mortalitas rumah sakit berdasar indeks kematian 4) Melakukan pelaporan jenis operasi rumah sakit berdasar indeks operasi

54 35 5) Membuat pelaporan BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR rumah sakit berdasar rekapitulasi bulanan 6) Membuat pemetaan pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, laboratorium, radiologi 7) Menyajikan grafik baber johson dari setiap bangsal rawat inap 8) Setiap tribulan membuatpelaporan RL.1 (data kegiatan rumah sakit) berdasar rekapitulasi dan data tambahan lain yang diperlukan 9) Setiap bulan membuat data laporan RL.2a (data morbiditas pasien rawat inap) dan RL.2b (data morbiditas rawat jalan) berdasar indeks penyakit rawat inap dan rawat jalan 10) Setiap tahun membuat pelaporan RL.3 (data invetaris rumah sakit) sesuai data yang diberikan bagian tata usaha, perlengkapan dan IPSRS 11) Setiap tahun membuat RL.4 (data ketenagaan rumah sakit) berdasar data dari bagian kepegawaian 12) Setiap tahun membuat RL.5 (data peralatan medis rumah sakit) berdasar data peralatan, asal alat dan keadaan dari IPSRS 13) Setiap tahun menyusun RL.6 (infeksi nosokomial) dari rawat inap 14) Mengirimkan laporan rumah sakit berdasar Depkes 15) Membuat analisis dan laporan untuk keperluan manajemen RS.

55 36 Fungsi pokok analising dan reporting yaitu mengolah data dan menyajikan dalam bentuk laporan sehingga dapat diperoleh informasi yang akurat dan dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan pihak manajemen RSUD Sunan Kalijaga Demak. C. Gambaran Pengelolaan Bagian Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak 1. Karakteristik Petugas Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Tabel 4.1 Hasil Wawancara Karakteristik Petugas No Nama Petugas A B C Umur (tahun) Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Pendidikan Terakhir SMA SMA SMA Masa Kerja (tahun) Berdasar tabel diatas, petugas filing rawat jalan masih tergolong usia kerja produktif yaitu tahun, prosentase jenis kelamin petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak adalah 100% laki-laki, pendidikan terakhir seluruh petugas filing rawat jalan adalah SMA sehingga prosentase pendidikan petugas filing rawat jalan adalah 100% SMA. Pengalaman kerja di bagian filing rawat jalan paling lama adalah 16 tahun. Seluruh petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak sudah pernah mengikuti pelatihan sebagai petugas filing rawat jalan saat pertama kali menjadi petugas filing rawat jalan.

56 37 2. Standar Operasional Prosedur Penjajaran, Tracer dan Retensi RSUD Sunan Kalijaga Demak Berdasar hasil observasi dan diskusi dengan petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak sudah memiliki peraturan tetap terhadap sistem penjajaran, tracer dan retensi untuk menunjang pelaksanaan penjajaran, tracer dan retensi pada filing rawat jalan dengan kebijakan sebagai berikut : a. Penjajaran Berdasar kebijakan yang ditetapkan dalam prosedur tetap nomor 700/05.19/2009 meyatakan bahwa penjajaran dokumen rekam medis disimpan dengan sistem desentralisasi yaitu dokumen rekam medis rawat jalan serta rawat inap disimpan di ruang filing yang berbeda dan penjajaran dokumen rekam medis menggunakan metode Terminal Digit Filingyaitu penjajaran terhadap dokumen rekam medis berdasarkan dua digit terakhir nomor rekam medis yang terdapat pada dokumen rekam medis. Penjajaran dokumen rekam medis menggunakan prosedur sebagai berikut : 1) Sistem penjajaran dokumen rekam medis dengan metode terminal digit filing (berdasarkan angka akhir) 2) Penjajaran secara terminal digit filingdiurutkan berdasar kelompok angka tersier kemudian diikuti kelompok angka sekunder dan kelompok angka primer 3) Pada waktu akan menyimpan dokumen rekam medis, petugas harus mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

57 38 a) Perhatikan nomor primer, kemudian menuju ketempat penyimpanan nomor tersebut, yaitu 06 b) Kemudian cari lokasi nomor sekunder, yaitu 65 c) Lalu simpan dokumen rekam medis pada rak dengan urutan angka tersier 4) Nomor rekam medis terdiri atas enam digit, 06 A 65 B 78 C A : disebut angka primer B : disebut angka sekunder C : disebut angka tersier 5) Contoh penjajaran dalam satu rak adalah : ) Setiap rak diberikan petunjuk angka penyimpanan 7) Setiap saat petugas melakukan pengecekan ulang terhadap penjajaran dokumen rekam medis 8) Penjajaran tersebut membantu petugas untuk pelacakan dokumen rekam medis yang salah letak.

58 39 b. Tracer Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan dalam prosedur tetap nomor 700/05.22/2009 mengenai tracer menjelaskan bahwa fungsi tracer adalah sebagai petunjuk keberadaan dokumen rekam medis dengan digunakannya tracer tersebut petugas filing rawat jalan dapat bertanggungjawab atas penyimpanan, peminjaman dan pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan. Penggunaan tracer (out guide/ lembar perunut) menggunakan prosedur sebagai berikut : 1) Tracer adalah lembaran yang berfungsi untuk mengetahui keberadaan dokumen rekam medis 2) Tracer memuat informasi tentang nomor rekam medis, tanggal keluar dokumen rekam medis dan instalasi pengguna dokumen rekam medis 3) Petugas mencatat nomor rekam medis, tanggal pengambilan dokumen, instalasi peminjam, kegunaan dokumen rekam medis pada tracer 4) Petugas menyisipkan tracer pada tempat dokumen yang akan diambil 5) Petugas mencatat nomor dan identitas dokumen rekam medis yang telah diambil pada buku ekspedisi. c. Retensi Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan dalam prosedur tetap retensi dilakukan berdasarkan prosedur tetap nomor

59 40 700/05.16/2009 menganai penyimpanan dokumen rekam medis aktif yang telah disimpan selama lima tahun dari tanggal terakhir kunjungan pasien dan prosedur tetap nomor 700/05.17/2009 mengenai penyimpanan dokumen rekam medis in-aktif yang telah disimpan selama dua tahun dari tanggal pemindahan aktif ke inaktif, ini dikarenakan belum adanya prosedur tetap retensi dokumen rekam medis. Penyimpanan dokumen rekam medis aktif menggunakan prosedur sebagai berikut : 1) Petugas penyimpanan menerima dokumen rekam medis yang telah selesai dari fungsi koding/ indeksing 2) Dokumen rekam medis disimpan secara desentralisasi yaitu rawat jalan dan rawat inap terpisah 3) Petugas mengurutkan dokumen rekam medis menurut penjajaran yaitu terminal digit filing 4) Petugas mengawasi penggunaan dokumen rekam medis 5) Dokumen rekam medis harus selalu dikontrol setiap saat dari masa aktif atau masa berlaku penyimpanan aktif 6) Dokumen rekam medis aktif disimpan selama lima tahun. Penyimpanan dokumen rekam medis in-aktif menggunakan prosedur sebagai berikut : 1) Petugas melakukan penyisiran terhadap dokumen rekam medis yang tidak aktif selama lima tahun dari tanggal kunjungan terakhir 2) Petugas mencatat nomor rekam medis yang telah in-aktif

60 41 3) Petugas menyusun dokumen rekam medis menurut tahun kunjungan terakhir dan dijajarkan berdasarkan angka terakhir 4) Dokumen rekam medis in-aktif disimpan secara terpisah dari ruangan penyimpanan aktif 5) Dokumen rekam medis in-aktif disimpan selama dua tahun. 3. Sarana Pendukung Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas rekam medis di filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak didapatkan hasil sebagai berikut : a) Rak file RSUD Sunan Kalijaga Demak di bagian filing rawat jalan memiliki 13 rak file sebagai tempat dokumen rekam medis. Dari 13 rak file 10 diantaranya berada diruang filing rawat jalan untuk kunjungan pasien sebelum tahun 2015 dan 3 rak file berada di ruang filing rawat jalan untuk tahun kunjungan 2015, 10 rak file terbuat dari besi dengan sekat besi sedangkan 3 rak file terbuat dari besi dengan sekat kayu. b) Map dokumen rekam medis Map folder digunakan untuk menyimpan formulir-formulir berkas pemeriksaan pasien mulai dari pasien pertama kali mendapatkan pelayanan rawat jalan sampai pasien selesai mendapatkan palayanan rawat jalan. Map folder rawat jalan tahun kunjungan dibawah 2015 terbuat dari kertas map yang mudah rusak dan berwarna biru tua,

61 42 sedangkan untuk tahun kunjungan mulai dari 2015 berwarna kuning dengan menggunakan bahan yang lebih tebal sehingga lebih awet dan tidak mudah rusak. c) Tracer Di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak sudah memiliki tracer sebagai petunjuk keberadaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan. Tracer tersebut berisi nomor rekam medis yang tercantum dalam dokumen rekam medis yang akan digunakan, tanggal peminjaman, unit peminjaman dan tanda tangan petugas filing, dengan warna biru dan ukuran 33 x 21,3 cm. Namun petugas filing rawat jalan tidak menggunakan tracer tersebut karena dengan mengisi tracer tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga dapat menyebabkan pelayanan filing rawat jalan semakin lama. d) Pengatur suhu Di bagian ruang filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan pengatur suhu berupa air conditioner (AC), penggunaan pengatur suhu tersebut guna menjaga kelembapan dokumen rekam medis agar tidak mudah rusak. e) Kode warna Dokumen rekam medis rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak belum seluruhnya menggunakan kode warna dikarenakan kode warna pada dokumen rekam medis baru diterapkan pada dokumen rekam medis rawat jalan kunjungan 2015 dengan map yang lebih

62 43 tebal daripada map dokumen rekam medis tahun kunjungan dibawah 2015 dan berwarna kuning. f) Komputer Petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan komputer untuk mengetahui distribusi dokumen rekam medis pasien rawat jalan, mengetahui jumlah pasien dan mengetahui riwayat kunjungan pasien. Komputer yang digunakan petugas filing rawat jalan berada pada ruang filing rawat jalan kunjungan dibawah 2015 berada dibagian pojok kanan ruang filing rawat jalan. 4. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Penjajaran, Tracer dan Retensi Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Dalam pelaksanaan standar operasional prosedur penjajaran, tracer dan retensi di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak terdapat beberapa standar yang belum dilaksanakan antara lain : a. Hasil pengamatan pelaksanaan Prosedur Tetap Penjajaran Tabel 4.2 Pelaksanaan Prosedur Tetap Penjajaran No 1 2 Aturan Protap Sistem penjajaran dokumen rekam medis dengan metode terminal digit filing (berdasarkan angka terakhir). Penjajaran secara terminal digit filingdiurutkan berdasar kelompok angka tersier kemudian diikuti angka sekunder dan kelompok angka perimer. Observasi Ya Tidak v v Keterangan (diisi bila tidak dilaksanakan) Masih terdapat dokumen rekam medis yang belum dijajarkan secara TDF Petugas menjajarkan dokumen rekam medis terburu-buru, sehingga belum bisa diterapkan dengan baik.

63 44 Tabel 4.2 Pelaksanaan Prosedur Tetap Penjajaran No Observasi Ya Tidak Aturan Protap Pada waktu menyimpan dokumen rekam medis petugas harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Perhatikan nomor primer, kemudian menuju tempat penyimpanan nomor tersebut, b. Kemudian cari lokasi nomor sekunder, c. Lalu simpan dokumen rekam medis pada rak dengan urutan angka tersier Setiap rak diberikan petunjuk angka penyimpanan. Setiap saat petugas melakukan pengecekan ulang terhadap penjajaran dokumen rekam medis Penjajaran tersebut membantu petugas untuk pelacakan dokumen rekam medis yang salah letak Keterangan (diisi bila tidak dilaksanakan) Terkadang petugas merasa gugup dengan jumlah dokumen rekam medis yang banyak untuk dimasukkan kembali ke rak filing rawat jalan dikarenakan akan mengurangi waktu pelayanan terhadap pasien rawat jalan v v v Petugas tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pengecekan ulang v b. Hasil Pelaksanaan Prosedur Tetap Tracer Tabel 4.3 Pelaksanaan Prosedur Tetap Tracer No Aturan Protap 1 Tracer adalah lembaran yang berfungsi untuk mengetahui keberadaan dokumen rekam medis Observasi Ya Tidak v Keterangan (diisi bila tidak dilaksanakan) Karena petugas tidak menggunakan tracer maka fungsi dari tracer tersebut tidak terlaksana

64 45 Tabel 4.3 Pelaksanaan Prosedur Tetap Tracer No Aturan Protap Tracer memuat informasi tentang nomor rekam medis, tanggal keluar dokumen rekam medis dan instalasi pengguna dokumen rekam medis Petugas mencatat nomor rekam medis, tanggal pengambilan dokumen, instalasi peminjam, kegunaan dokumen rekam medis pada tracer Petugas menyisipkan tracer pada tempat dokumen yang akan diambil Petugas mencatat nomor dan identitas dokumen rekam medis yang telah diambil Observasi Ya Tidak v v v v Keterangan (diisi bila tidak dilaksanakan) Petugas tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pencatatan tersebut dikarenakan akan menghambat pelayanan pasien rawat jalan. Petugas tidak menggunakan tracer. Petugas tidak menggunakan tracer. c. Dalam pelaksanaan standar operasional prosedur retensi belum dilaksanakan dengan baik, diantaranya tidak dilakukan pemisahan antara dokumen rekam medis rawat jalan aktif dan dokumen rekam medis rawat jalan in-aktif sehingga retensi belum bisa dilaksanakan, berdasar hasil wawancara pemisahan dokumen rekam medis aktif dan in-aktif belum bisa dilaksanakan dikarenakan jumlah tenaga filing rawat jalan yang masih kurang. 5. Jumlah Missfile dan Dokumen Rekam Medis yang Tidak Menggunakan Tracer saat Pengambilan dan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Pada filing bagian rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak seluruh dokumen rekam medis saat dilakukan pengambilan dan pengembalian tidak menggunakan tracer.sehingga dapat menyebabkan terjadinya

65 46 missfile yang berupa salah letak dokumen rekam medis atau penjajaran yang belum sesuai dengan sistem yang ditetapkan yaitu Terminal Digit Filing. Di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak peneliti melakukan penelitian missfile dengan mengambil 6 sampel sub rak dokumen rekam medis pasien berdasarkan rak filing yang memiliki dokumen rekam medis paling banyak dan penjajaran yang tidak rapi, dengan hasil penelitian sebagai berikut : Tabel 4.2 Jumlah Missfile Waktu Observasi Jum at, 24 Juni 2016 Senin, 27 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Rabu, 29 Juni 2016 Kamis, 30 Juni 2016 Jum at, 1 Juli 2016 Jumlah Subrak Jumlah Missfile Jumlah DRM Prosentase 2,8% 3,3% 2,3% 2,6% 3,0% 2,8% 2,8% Dari hasil wawancara dengan petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak kejadian missfile tersebut terjadi karena kurangnya jumlah petugas filing rawat jalan sedangkan jumlah dokumen rekam medis yang keluar dan masuk dari rak filing rawat jalan sangat banyak sehingga petugas tidak menggunakan tracer dan kurang memperhatikan dokumen rekam medis rawat jalan yang keluar dan masuk dari rak filing rawat jalan.

66 47

67 48 Gambar 4.3 Dokumen Rekam Medis Missfile

68 BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Petugas Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Berdasar wawancara terhadap petugas filing rawat jalan, seluruh petugas filing rawat jalan masih tergolong usia kerja produktif yaitu tahun, seluruh jenis kelamin petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak adalah laki-laki, pendidikan terakhir seluruh petugas filing rawat jalan adalah SMA. Pengalaman kerja di bagian filing rawat jalan paling lama adalah 16 tahun, sedangkan dua petugas lainnya memiliki pengalaman kerja di filing rawat jalan 7 tahun dan 2 tahun. Seluruh petugas filing rawat jalan telah mengikuti pelatihan rekam medis terutama pelatihan sebagai petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak.Seharusnya dengan karakteristik tersebut petugas dapat melaksanakan sistem penjajaran, tracer dan retensi sesuai dengan prosedur tetap dengan baik. B. Standar Operasional Prosedur Penjajaran, Tracer dan Retensi RSUD Sunan Kalijaga Demak Standar operasional prosedur dibuat untuk melaksanakan kegiatan pokok yang ditetapkan untuk memantau agar penanganan yang dilakukan secara seragam terhadap kegiatan yang terjadi berulang-ulang.standar operasional prosedur digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pengelolaan DRM dan disesuaikan dengan fungsi dan kerjanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas filing RSUD Sunan Kalijaga Demak sudah terdapat standar operasional pengelolaan filing dokumen 49

69 50 rekam medis rawat jalan melalui prosedur tetap sistem penjajaran, tracer dan retensi. Berdasarkan hasil penelitian melalui focus discussion group di bagian filing RSUD Sunan Kalijaga Demak sudah terdapat standar operasional prosedur mengenai penjajaran dan tracer, sedangkan untuk standar operasional pelaksanaan retensi dapat diketahui melalui standar operasional prosedur jangka waktu penyimpanan dokumen rekam medis, penyimpanan dokumen rekam medis aktif dan penyimpanan dokumen rekam medis inaktif.sehingga perlu untuk membuat atau mengadakan standar operasional prosedur retensi, agar pelaksanaan retensi memiliki prosedur-prosedur yang mudah dipahami dan dilaksanakan oleh petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak. C. Sarana Pendukung Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Filing Rawat Jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak Berdasar hasil observasi di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan standar operasional prosedur filing antara lain rak file, komputer, tracer, map folder dan pengatur suhu serta pencahayaan. 1. Rak File Rak file adalah lemari tanpa pintu digunakan sebagai tempat penyimpanan file yang disusun secara portrait/ landscape. File-file yang akan disimpan di dalam rak terlebih dahulu dimasukkan ke dalam map folder yang ukurannya lebih lebar dari ukuran file sehingga tampak punggung map folder dari rak file, yang berguna menempatkan label/ judul file yang ada di dalamnya.17)

70 51 Berdasarkan hasil wawancara kepada petugas filing bahwa petugas mengetahui rak file digunakan untuk menyimpan dokumen rekam medis pasien, agar saat dibutuhkan bisa dicari dengan mudah sehingga membantu dalam pelaksanaan standar operasional prosedur pelayanan filing. Dalam melakukan penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan petugas menyusun secara portrait. Masing-masing rak file memiliki nomor rekam medisdua digit angka terakhir yang akan disimpan ke dalam rak filing guna mempermudah pencarian subrak dokumen rekam medis.rak filing tersebut terbuat dari besi dengan sekat kayu. Terdapat dua ruang filing rawat jalan yaitu satu ruangan dokumen rekam medis dengan kunjungan dibawah tahun 2015 dan satu ruangan untuk dokumen rekam medis mulai kunjungan tahun 2015, hal ini dikarenakan rak filing yang telah penuh. Untuk mencegah penuhnya dokumen rekam medis di dalam rak filing perlu dilakukan retensi mulai dari pemindahan dokumen rekam medis akti ke dokumen rekam medis in-aktif berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan oleh pihak RSUD Sunan Kalijaga Demak. 2. Map Folder Map folder ialah lipatan yang dibuat dari karton atau kertas tebal atau dari plastik yang digunakan untuk menyimpan file atau berkas. Sebaiknya file jangan sampai disimpan terlalu banyak karena akan menyebabkan map sulit ditutup17). Sebaiknya map folder menggunakan bahan kertas yang lebih tebal sehingga tidak mudah rusak dan awet dalam penggunaanya.

71 52 Dari hasil wawancara terhadap petugas dapat diketahui bahwa petugas mengetahui fungsi dari map dokumen rekam medis adalah sebagai tempat menyimpan dan melindungi formulir rekam medis dari kerusakan, map folder yang berisi formulir rekam medis disimpan dengan posisi portrait. Map folder pada RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan bahan kertas karton. Peneliti seringkali menemukan map folder rekam medis yang sudah rusak atau sudah tidak layak digunakan. Sebaiknya map folder untuk dokumen rekam medis lebih tebal sehingga dalam penggunaanya tidak mudah rusak dan awet, karena map folder yang rusak dapat mengakibatkan nomor rekam medis pasien yang tertulis dalam map folder sobek sehingga mempersulit dalam pencarian dokumen rekam medis. 3) Tracer Di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak sudah memiliki tracer sebagai petunjuk keberadaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan. Tracer tersebut berisi nomor rekam medis yang tercantum dalam dokumen rekam medis yang akan digunakan, tanggal peminjaman, unit peminjaman dan tanda tangan petugas filing, dengan warna biru dan ukuran 33 x 21,3 cm. Namun petugas filing rawat jalan tidak menggunakan tracer tersebut karena dengan mengisi tracer tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga dapat menyebabkan pelayanan filing rawat jalan semakin lama. Namun sebaiknya petugas filing rawat jalan menggunakan tracer tersebut sebagai out guide karena akan mampu mengurangi terjadinya missfile yang dapat mengakibatkan tidak ditemukannya

72 53 dokumen rekam medis, sehingga pasien diberi dokumen rekam medis baru dengan nomor rekam medis yang lama yang akan mengakibatkan ketidaksinambungan pelayanan medis terhadap pasien yang berdampak pada kesehatan pasien. 4) Pengatur suhu Di ruang filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan pengatur suhu berupa air conditioner (AC), penggunaan pengatur suhu tersebut guna menjaga kelembapan dokumen rekam medis agar tidak mudah rusak.dalam penggunaan air conditioner petugas filing rawat jalan telah menerapkan suhu ruang yang baik untuk menjaga kelembapan dokumen rekam medis yaitu antara C. 5) Kode warna Dokumen rekam medis rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak belum seluruhnya menggunakan kode warna dikarenakan kode warna pada dokumen rekam medis baru diterapkan pada dokumen rekam medis rawat jalan kunjungan 2015 dengan map yang lebih tebal daripada map dokumen rekam medis tahun kunjungan dibawah 2015 dan berwarna kuning. Penggunaan kode warna tersebut belum diterapkan dengan baik karena baru sebagian dokumen rekam medis yang memiliki kode warna dalam satu subrak, sebaiknya pemberian kode warna diterapkan pada seluruh dokumen rekam medis untuk mempermudah petugas dalam melakukan pencarian dokumen rekam medis yang akan digunakan, penjajaran serta mengurangi kejadian missfile.

73 54 6) Komputer Petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan komputer untuk mengetahui distribusi dokumen rekam medis pasien rawat jalan, mengetahui jumlah pasien dan mengetahui riwayat kunjungan pasien. Komputer yang digunakan petugas filing rawat jalan berada pada ruang filing rawat jalan kunjungan dibawah 2015 berada dibagian pojok kanan ruang filing rawat jalan. Sebaiknya petugas tetap memiliki catatan manual sepeti buku ekspedisi, buku penggunaan nomor rekam medis hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pelayanan terhadap pasien yang tertunda akibat listrik padam. D. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Penjajaran, Tracer dan Retensi RSUD Sunan Kalijaga Demak Dalam pelaksaan sehari-hari prosedur tetap penjajaran sudah hampir seluruhnya dilaksanakan hanya pada bagian memperhatikan nomor primer dan sekunder saat melakukan penjajaran dokumen rekam medis dan setiap saat petugas melakukan pengecekan ulang terhadap penjajaran dokumen rekam medis, untuk prosedur tetap tracer belum bisa dilaksanakan secara keseluruhan, sedangkan terhadap prosedur tetap retensi belum bisa dilaksanakan karena mulai dari pemisahan dokumen rekam medis aktif dan in-aktif belum bisa dilaksanakan. Berdasarkan hasil diskusi dengan petugas belum terlaksananya prosedur tetap tersebut dikarenakan jumlah tenaga filing rawat jalan yang masih kurang, dokumen rekam medis yang masih menumpuk dan kurangnya waktu untuk melaksanakan semua prosedur tetap.

74 55 Prosedur tetap yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan pelayanan yang baik pula, bila salah satu prosedur tidak dilaksanakan dengan baik akan berdampak pada prosedur-prosedur yang lainnya yang akan menyebabkan pelayanan kesehatan terhadap pasien tertunda, bahkan pelayanan terhadap pasien menjadi tidak berkesinambungan misalnya karena terjadinya missfile yang kemudian menyebabkan duplikasi dokumen rekam medis yang berdampak pada pelayanan pasien dan kesembuhan pasien terhadap penyakit yang dideritanya. E. Jumlah Missfile dan Dokumen Rekam Medis yang Tidak Menggunakan Tracer Berdasar hasil observasi seluruh petugas filing rawat jalan pada RSUD Sunan Kalijaga Demak tidak menggunakan tracer saat mengambil dan mengembalikan dokumen rekam medis pasien rawat jalan pada rak file karena membutuhkan waktu yang banyak untuk mengisi kolom-kolom dalam tracer tersebut sedangkan jumlah dokumen rekam medis sangat banyak sehingga jika tracer digunakan saat mengambil dan mengembalikan dokumen rekam medis waktu pelayanan pasien rawat jalan tidak efektif. Tidak digunakannya tracer saat melakukan pengambilan dan pengembaliaan dokumen rekam medis dapat menyebabkan terjadinya missfile berupa salah letak dokumen rekam medis atau tidak urut pada penjajaran dokumen rekam medis. Dari hasil pengamatan selama enam hari terhadap enam subrak dengan jumlah dokumen rekam medis dari enam subrak dokumen terdapat 119 dokumen missfile dan 4116 dokumen tidak missfile, sehingga prosentase missfile 2,8% dari dokumen rekam medis rawat jalan.

75 56 Sebaiknya petugas rekam medis bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak mulai menggunakan tracer untuk mencegah terjadinya missfile yang disebabkan salah letak penjajaran dokumen rekam medis, hilangnya dokumen rekam medis akibat tidak diketahuinya keberadaan dokumen rekam medis, serta melakukan pengecekan ulang terhadap dokumen rekam medis yang telah dijajarkan sesuai metode TDF (Terminal Digit Filing) sebagai sarana pengurangan terhadap terjadinya missfile dokumen rekam medis rawat pasien jalan.

76 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bagian filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak mengenai pelaksanaan prosedur tetap penjajaran, tracer dan retensi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. RSUD Sunan Kalijaga Demak memiliki 3 orang petugas filing rawat jalan dengan usia kerja produktif yaitu tahun dengan pendidikan terakhir seluruh petugas filing rawat jalan adalah SMA, seluruh petugas filing rawat jalan sudah pernah mengikuti pelatihan sebagai petugas filing rawat jalan. 2. Sudah terdapat peraturan tetap penjajaran dan tracer, sedangkan untuk peraturan tetap retensi disesuaikan dengan prosedur tetap penyimpanan dokumen aktif dan penyimpanan dokumen rekam medis in-aktif. 3. Sarana yang digunakan petugas dalam melaksanakan peraturan tetap antara lain rak filing, map folder dan komputer. Petugas juga telah menerapkan kode warna pada sebagian dokumen rekam medis tahun kunjungan Petugas filing rawat jalan sudah melaksanakan sebagian peraturan tetap penjajaran, sedangkan peraturan tetap tracer dan retensi belum dilaksanakan oleh petugas dikarenakan kurangnya waktu dan tenaga kerja untuk menggunakan tracer dan melaksanakan retensi. 57

77 58 5. Seluruh dokumen rekam medis rawat jalan tidak menggunakan tracer saat dilakukan pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan, jumlah missfile yang terjadi pada enam subrak filing dokumen rekam medis rawat jalan dalam penelitian selama enam hari adalah 119 dokumen dari 4235 dokumen rekam medis dengan prosentase missfile 2,8%. B. Saran 1. Mengadakan sosialisasi prosedur tetap penjajaran, tracer dan retensi melalui pelatihan petugas filing rawat jalan dalam jangka waktu tertentu dan selebaran prosedur tetap yang dibagikan kepada petugas untuk meningkatkan pengetahuan petugas terhadap prosedur tetap penjajaran, tracer dan retensi. 2. Membuat prosedur tetap retensi pada bagian filing yang berisi tahapan pelaksanaan retensi agar petugas mudah dalam memahami dan melaksanakan retensi dokumen rekam medis terutama di bagian filing rawat jalan. 3. Menggunakan tracer yang sudah disediakan RSUD Sunan Kalijaga Demak di bagian filing rawat jalan guna mencegah terjadinya missfile, mengganti map folder dokumen rekam medis yang sudah rusak dengan map folder yang lebih tebal sehingga lebih tahan lama. Menerapkan kode warna tehadap dokumen rekam medis untuk mempermudah sistem penjajaran dokumen rekam medis dan mempermudah petugas dalam mengendalikan missfile. 4. Melakukan pengecekan terhadap dokumen rekam medis rawat jalan yang sudah dijajarkan untuk mengendalikan missfile, melaksanakan

78 59 penggunaan tracer saat melakukan pengambilan dan pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan sehingga dapat mengurangi terjadinya missfile, melakukan pemisahan dokumen rekam medis rawat jalan aktif dan dokumen rekam medis rawat jalan in-aktif untuk mempermudah pelaksanaan retensi dokumen rekam medis rawat jalan dan melakukan retensi dokumen rekam medis rawat jalan sehingga dokumen rekam medis rawat jalan tidak menumpuk di ruang filing rawat jalan, dan menambah jumlah petugas filing rawat jalan sesuai dengan beban kerja petugas filing rawat jalan. 5. Mengurangi kejadian missfile dengan menggunakan tracer pada dokumen rekam medis rawat jalan yang keluar dan masuk dari rak filing rawat jalan dan melakukan pengecekan terhadap dokumen rekam medis yang sudah dijajarkan.

79 DAFTAR PUSTAKA 1. S. Supriyanto & Ernawati. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan, Yogyakarta : CV.Andi Offset, KK Indonesia Konsil Kedokteran Indonesia, Jakarta (2006), Rekam Medis Manual -academia.edu 3. Departemen Kesehatan Replubik Indonesia, Permenkes RI, No. 269/MENKES/PER/III/ Huffman, EK, Health Information Management, Physician Record Company, Berwyn, Illions, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I. Dirjen Pelayanan Medik. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis/ Medical Record Rumah Sakit. Jakarta Wursanto, Kearsipan 2. Yogyakarta : Kanisius Hasibuan, M.S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia; Edisi revisi.jakarta: Bumi aksara, Notoatmodjo, Soekidjo Prof. Dr. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, Susan B. Perawat Sebagai Pendidik : Prinsip-Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta : EGC Gibson, Ivancevich, Donnely. Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Erlangga

80 12. Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press, Buku Profile Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak. 14. Standar Operasional Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak. 15. Daryan, Yayan dkk. Pemeliharaan dan pengamanan arsip. Universitas Terbuka. Jakarta Nurul Iffah, Immaniar. (2015). Tinjauan Pengelolaan Dokumen Rekam Medis di Bagian Filing Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa FKES UDINUS Semarang. 17. Ariyanti, Desi. (2014). Tinjauan Kepatuhan Petugas Filing Rawat Jalan di RSUD Kota Semarang Rochman, EF. (2015). Analisa Pengelolaan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan.

81 LAMPIRAN 1

82

83 LAMPIRAN 2

84 PEDOMAN WAWANCARA PETUGAS FILING RAWAT JALAN A. Standar Operasional Prosedur di Bagian Pengelolaan Filing 1. Apa di Rumah Sakit ini terdapat SOP tentang pengelolaan rekam medis di bagian filing? 2. Jika ada, apa isi dari SOP tersebut? 3. Adakah kebijakan terhadap sistem penjajaran, tracer dan retensi? 4. Apakah sudah di terapkan dalam melaksanakan tugas di bagian filing? 5. Bagaimana petugas melaksanakan kebijakan penjajaran, tracer dan retensi? 6. Jika sudah, apakah petugas dapat memahami? 7. Adakah kendala dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur tersebut? B. Sarana Pengelolaan DRM 1. Apakah petugas mengetahui sarana pengelolaan DRM? 2. Jika iya, apa saja yang petugas ketahui. Sebutkan? 3. Apa sarana tersebut digunakan dalam melaksanakan tugas di filing? 4. Apakah sarana tersebut mendukung pelaksanaan Standar Operasional Prosedur pada bagian filing? 5. Jika iya, apakah petugas dapat memahami?

85 LAMPIRAN 3

86 HASIL WAWANCARA PETUGAS FILING RAWAT JALAN Standar Operasional Prosedur di Bagian Pengelolaan Filing 1. Apa di Rumah Sakit ini terdapat SOP tentang pengelolaan rekam medis di bagian filing? Jawab : Sudah terdapat SOP di bagian filing untuk pengelolaan dokumen rekam medis pasien. 2. Jika ada, apa isi dari SOP tersebut? Jawab : Isi dari SOP tersebut antara lain pengaturan terhadap penjajaran dokumen rekam medis yang berupa TDF, sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara desentralisasi yaitu dokumen rekam medis rawat jalan dan dokumen rekam medis rawat inap disimpan ditempat terpisah, dan berisi berbagai prosedur pengelolaan dokumen rekam medis. 3. Adakah kebijakan terhadap sistem penjajaran, tracer dan retensi? Jawab : Sudah ada terdapat dalam prosedur tetap sistem penjajaran, tracer dan retensi. 4. Apakah sudah di terapkan dalam melaksanakan tugas di bagian filing? Jawab : Belum semua bisa diterapkan, antara lain tracer tidak digunakan karena akan menghambat pelayanan rawat jalan terhadap pasien, retensi belum dilaksanakan kembali karena jumlah tenaga untuk melaksanakan retensi kurang. 5. Bagaimana petugas melaksanakan kebijakan penjajaran, tracer dan retensi?

87 Jawab : Dalam melakukan penjajaran petugas menerima dokumen rekam medis yang sudah dikoding kemudian memasukan dokumen rekam medis untuk dijajarkan berdasar dua digit terakhir, setelah menemukan yang sesuai, petugas menjajarkan dokumen rekam medis dalam posisi portrait. Dalam pelaksanaan tracer dan retensi petugas belum bisa melaksanakan namun petugas memahami prosedur yang harus dilakukan ketika menggunakan tracer dan melaksanakan retensi. 6. Jika sudah, apakah petugas dapat memahami? Jawab : Petugas memahami sebagian dari prosedur yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan penjajaran, tracer dan retensi. 7. Adakah kendala dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur tersebut? Jawab : Terdapat kendala dalam pelaksanaan prosedur-prosedur yang ada antara lain kurangnya waktu untuk melakukan retensi, menggunakan tracer dan mengecek dokumen rekam medis yang telah disejajarkan untuk mengecek apakah ada kejadian misfsile, serta kurangnya umlah petugas untuk melakukan retensi terhadap dokumen rekam medis dalam jumlah banyak. C. Sarana Pengelolaan DRM 1. Apakah petugas mengetahui sarana pengelolaan DRM? Jawab : Ya, petugas mengetahui 2. Jika iya, apa saja yang petugas ketahui. Sebutkan? Jawab : Komputer, tracer, map folder, bulpoin, rak filing, pencahayaan dan penjaga suhu ruangan berupa AC.

88 3. Apa sarana tersebut digunakan dalam melaksanakan tugas di filing? Jawab : Tidak semua sarana digunakan yaitu tracer tidak digunakan oleh petugas filing rawat jalan RSUD Sunan Kalijaga Demak. 4. Apakah sarana tersebut mendukung pelaksanaan Standar Operasional Prosedur pada bagian filing? Jawab : Ya, sangat mendukung dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur bagian filing. 5. Jika iya, apakah petugas dapat memahami? Jawab : Ya petugas memahami sarana apa saja yang dibutuhkan dan fungsi dari masing-masing sarana yang tersedia.

89 LAMPIRAN 4

90 PEDOMAN OBSERVASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Variabel Kebijakan 1. 1 Penjajaran Tracer Retensi 2. 3.

91 LAMPIRAN 5

92 HASIL OBSERVASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Variabel Kebijakan 1. Dokumen rekam medis disimpan di filing, 1 Penjajaran 2. Penjajaran dokumen rekam medis menurut metode terminal digit filing. 1. Tracer berfungsi sebagai petunjuk keberadaan dokumen rekam medis, 2 Tracer 2. Filing bertanggungjawab atas penyimpanan, peminjaman dan pengembalian dokumen rekam medis. 1. Dokumen rekam medis dibedakan menjadi dokumen aktif dan in-aktif, 2. Dokumen rekam medis milik pasien disimpan dalam ruangan khusus penyimpanan, 3 Retensi 3. Dokumen rekam medis in-aktif disimpan dalam ruangan khusus in-aktif, 4. Dokumen rekam medis in-aktif disimpan selama dua tahun,

93 No Variabel Kebijakan 5. Penyimpanan dokumen rekam medis secara desentralisasi, 6. Penjajaran dalam penyimpanan dokumen rekam medis secara terminal digit filing.

94 LAMPIRAN 6

95 PEDOMAN OBSERVASI SARANA PRASARANA No Prosedur Sarana Pendukung 1. 1 Penjajaran Tracer Retensi Keterangan (gambar)

96 LAMPIRAN 7

97 HASIL OBSERVASI SARANA PRASARANA No Prosedur Sarana Pendukung 1. Tracer 1 Penjajaran 2. Rak filing 3. Map folder Keterangan (gambar)

98 1. Bulpoin 2 Tracer 2. Map folder 3. Rak filing 4. Tracer

99 1. Rak Filing 2. DRM 3 Retensi 3. Bulpoin

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak 1. Profil RSUD Sunan Kalijaga Demak RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor 669/50 Demak dengan luas + 4 hektar. RSUD

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Menurut Huffman E.K, 1992 menyatakan bahwa rekam medis ialah catatan atau rekaman yang berisi mengenai siapa, bilamana, apa, mengapa dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**) TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**) *)Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang **)Staf

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 Umi Werdikesni 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 Hera Cahyaningtias *) Jaka Prasetya **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medis 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan,pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 Fadhila Rizka Amalia *), Maryani Setyowati **) *)Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KEN SARAS Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan Bergas, Ungaran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dokumen Rekam Medis 1. Pengertian Dokumen a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data sosial maupun data medis yang sewaktu-waktu bisa digunakan lagi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit bagian integral dari suatu organisasi sosial kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) pencegahan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan 1. Karakteristik Petugas Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia 20-30 tahun relative memiliki motivasi kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerja yang usianya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. REKAM MEDIS Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini di artikan sebagai keterangan baik

Lebih terperinci

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain

Lebih terperinci

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016 Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016 Ganda Sakinata Amirul Uma 1, Supriyono Asfawi 2 1 Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN Rully mirna septria, Tri lestari, Sri mulyono Mahasiswa

Lebih terperinci

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit umum adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN Karya Tulis Ilmiah

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN Karya Tulis Ilmiah EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar diploma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit Fasilitas kesehatan / Rumah Sakit memiliki peran strategis untuk terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 ABSTRACT EVI MARLINA. Storage system in primary health care Bejen using decentralized system and medical

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016 TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016 Yulia Indah Setyaningrum*), Maryani Setyowati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016 Euis Amaliah Putriani *), Arif Kurniadi **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Permenkes no. 269 tahun 2008 Rekam medis disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DENGAN STANDAR AKREDITASI KARS MKI 12 DI FILING RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG TAHUN 2016

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DENGAN STANDAR AKREDITASI KARS MKI 12 DI FILING RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG TAHUN 2016 TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DENGAN STANDAR AKREDITASI KARS MKI 12 DI FILING RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG TAHUN 2016 IDM Ayu Oktavika Sari *), Retno Astuti S **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini 1, Tri Lestari 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)

Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/2007

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK A. Kepala Instalasi Rekam Medik 1. Membuat dan mengevaluasi sistem registrasi (pendaftaran pasien) 2. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis 3. Merencanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Semarang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Semarang 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Rumah Sakit Bhayangkara merupakan salah satu pelayanan kesehatan di kota semarang

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI Oniek Mustika Wati 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen

Lebih terperinci

Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS NONAKTIF MENURUT KEBIJAKAN AKREDITASI DI RSUD AMBARAWA TAHUN 2016

Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS NONAKTIF MENURUT KEBIJAKAN AKREDITASI DI RSUD AMBARAWA TAHUN 2016 Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS NONAKTIF MENURUT KEBIJAKAN AKREDITASI DI RSUD AMBARAWA TAHUN 2016 Disusun Oleh : ITA MEIMONIESHA D22.2013.01352 Telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Permenkes No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN MANAJEMEN ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIT KERJA REKAM MEDIK RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO Khasyyati Setya Wardani (STIkes Buana Husada Ponorogo) Rumpiati (STIkes Buana Husada Ponorogo)

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur (SOP) a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015 TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015 Oki Agung Wibawa*) Retno Astuti S, SS, MM**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Pengajar Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang di harapkan dapat memberikan kepuasan pelayanan bagi pasien. Pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013

TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013 TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013 Vita Mardityarani *), Retno Astuti S., SS, MM **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Definisi Rekam Medis Menurut Edna K.Huffman (Health information Managemen, physician Recod Co) Rekam Medis adalah kumpulan data dari faktafakta atau bukti keadaan

Lebih terperinci

LAELA MIFTAHUL JANNAH

LAELA MIFTAHUL JANNAH QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS INCOMPLETENESS CHARGING DOCUMENT PATIENTMEDICAL RECORD IN THE CASE OF DISEASE WARDTYPHOID IN 1 ST QUARTER 2014 HOSPITAL SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT LAELA MIFTAHUL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

ANALISA PELAKSANAAN INDEKS PENYAKIT PADA BAGIAN KODING/INDEKSING DI RSI KENDAL TAHUN 2016

ANALISA PELAKSANAAN INDEKS PENYAKIT PADA BAGIAN KODING/INDEKSING DI RSI KENDAL TAHUN 2016 Abstract ANALISA PELAKSANAAN INDEKS PENYAKIT PADA BAGIAN KODING/INDEKSING DI RSI KENDAL TAHUN 2016 Arvina Cici Dewanti *), Arif Kurniadi *) *) *) Alumni FakultasKesehatanUniversitas Dian Nuswantoro *)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN KECEPATAN WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN LAMA RAWAT JALAN PADA SISTEM PENJAJARAN TERMINAL DIGIT FILING DAN STRAIGHT NUMERICAL FILING Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PERNYATAAN PERSETUJUAN 1 PERNYATAAN PERSETUJUAN Senin, 2 Maret 2015 saya, Nama NIM Judul KTI : WAHYU SOFYAN HIDAYAT : D22.2011.01128 : TINJAUAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI BKPM SEMARANG GUNA PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lima Semarang. Kurang lebih 500 meter dari Simpang Lima dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lima Semarang. Kurang lebih 500 meter dari Simpang Lima dan 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum BKPM Wilayah Semarang 1. Sejarah BKPM Wilayah Semarang BKPM Wilayah Semarang berkedudukan di Jl. KHA Dahlan No. 39 Semarang. Letaknya sangat strategis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Bendan Kota Pekalongan. 1. Sejarah Singkat RSUD Bendan Kota Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Bendan Kota Pekalongan. 1. Sejarah Singkat RSUD Bendan Kota Pekalongan 40 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Bendan Kota Pekalongan 1. Sejarah Singkat RSUD Bendan Kota Pekalongan Rumah Sakit Umum Daerah Bendan kota Pekalongan adalah Lembaga teknisi daerah yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Menurut Ery Rustiyanto Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesis penentuan fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization, rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan,

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO

TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Nomor 669/50 Demak seluas + 4 hektar. RSUD Sunan Kalijaga berada di

BAB IV HASIL PENELITIAN. Nomor 669/50 Demak seluas + 4 hektar. RSUD Sunan Kalijaga berada di BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak 1. Sejarah RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak terletak di Jl. Sultan Fatah Nomor 669/50 Demak seluas + 4 hektar. RSUD Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari pembangunan kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sisitem kesehatan nasional, yang memuat arahan dan tujuan yang menjadi pedoman

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF DI RUANG FILING RSUD DR.MOEWARDI

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF DI RUANG FILING RSUD DR.MOEWARDI TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF DI RUANG FILING RSUD DR.MOEWARDI Lutfia Dewi Istiana¹, Antik Pujihastuti² STIKes Mitra Husada Karanganyar lutfia.istiana@yahoo.co.id 1,

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN MISSFILE DI BAGIAN FILLING RAWAT JALAN RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 Arum Kurniawati *), Supriyono Asfawi **) *) Alumni D3 RMIK UDINUS **) Fakultas

Lebih terperinci

TinJauan PenGelOlaan rekam medis BaYi Baru lahir di rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar

TinJauan PenGelOlaan rekam medis BaYi Baru lahir di rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar TinJauan PenGelOlaan rekam medis BaYi Baru lahir di rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar rosita dewi kurniasari 1, rano indradi sudra 2, riyoko 3 mahasiswa apikes mitra Husada karanganyar 1, dosen

Lebih terperinci

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten Cilacap Tahun 2016 Wiwit Pangesti 1, Eti Rimawati 2 1 Alumni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **)

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **) TINJAUAN KARAKTERISTIK PETUGAS DAN PENGETAHUAN PETUGAS ASSEMBLING TENTANG PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ASSEMBLING DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2016 Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Rekam medis di suatu instansi pelayanan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Rekam medis

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN TEORI WISN DI BAGIAN FILING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN TEORI WISN DI BAGIAN FILING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013 ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN TEORI WISN DI BAGIAN FILING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013 Ria Khodriani*), Eni Mahawati, SKM, M.Kes**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) DI FILING RAWAT INAP INAKTIF RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) DI FILING RAWAT INAP INAKTIF RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015. TINJAUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) DI FILING RAWAT INAP INAKTIF RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Atika Nur W*), Retno Astuti Setijaningsih, SS, MM**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN DAN PERAN PETUGAS REKAM MEDIS DALAM PENYIMPANAN DRM RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2017

TINJAUAN KEBIJAKAN DAN PERAN PETUGAS REKAM MEDIS DALAM PENYIMPANAN DRM RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2017 LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH TINJAUAN KEBIJAKAN DAN PERAN PETUGAS REKAM MEDIS DALAM PENYIMPANAN DRM RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2017 Disusun Oleh : Diah Fatmawati D22.2014.1483

Lebih terperinci

EVALUASI PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI TPPRJ RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN TAHUN Karya Tulis Ilmiah

EVALUASI PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI TPPRJ RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN TAHUN Karya Tulis Ilmiah EVALUASI PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI TPPRJ RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar diploma III (Amd. RMIK) pada program

Lebih terperinci

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah Tinjauan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyediaan Dokumen Rawat Jalan di TPPRJ RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo TH 2016 Disusun Oleh : ANNISA ISTIQOMAH D22.2013.01360

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat, dimana pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkan, yang meliputi pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013 TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com

Lebih terperinci

ASPEK KEAMANAN ISI DAN FISIK DOKUMEN REKAM MEDIS DITINJAU DARI HUKUM KESEHATAN DI RSU RA KARTINI JEPARA TAHUN 2015

ASPEK KEAMANAN ISI DAN FISIK DOKUMEN REKAM MEDIS DITINJAU DARI HUKUM KESEHATAN DI RSU RA KARTINI JEPARA TAHUN 2015 ASPEK KEAMANAN ISI DAN FISIK DOKUMEN REKAM MEDIS DITINJAU DARI HUKUM KESEHATAN DI RSU RA KARTINI JEPARA TAHUN 2015 Muhammad Husni Azam*); Jaka Presetya**) *)Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS **)Staff Pengajar

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TAHUN 2013 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MISSFILE DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TAHUN 2013 Retno Astuti S *), Dian Ingwi Anunggra **) *) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DATA REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA (RSAU) LANUD ISWAHYUDI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS PENGELOLAAN DATA REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA (RSAU) LANUD ISWAHYUDI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PENGELOLAAN DATA REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA (RSAU) LANUD ISWAHYUDI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 KesehatanMasyarakat Disusun Oleh : Maya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit RSUD RAA Soewondo Pati dibangun mulai tahun 1932, sumber dana pembangunan berasal dari Bupati Pati (RAA Soewondo), Sekretaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Kepmenkes Nomor 58 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan

Lebih terperinci