BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Semarang
|
|
- Yenny Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Semarang 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Rumah Sakit Bhayangkara merupakan salah satu pelayanan kesehatan di kota semarang yang menyediakan fasilitas dengan peralatan lengkap dan profesional. Selain itu, Rumah Sakit Bhayangkara Semarang siap melayani para pasien dengan handal dan maksimal. Pada tahun 1972 berdiri sebuah poliklinik yang terletak di Jl. MH. Thamrin No 5 semarang, yang waktu itu diberi nama poliklinik Bhayangkara polda Jawa Tengah. Pada tahun 1999 untuk mengembangkan poliklinik Bhayangkara tersebut maka dicari tempat yang lebih luas dan strategis yaitu di Jl. Majapahit No. 140 Semarang, dan status poliklinik ini meningkat menjadi poliklinik induk polda Jawa Tengah.Pada tahun 2001 dengan Surat Keputusan Kapolri menjadi Rumah Sakit Bhayangkara tingkat IV Polda Jawa tengah. Melihat potensi yang ada dan prospek serta tantangan di kota Semarang ke depan maka pada tahun 2002 oleh Kapolda Jateng diusulkan untuk membangun dan meningkatkan status Rumah Sakit Bhayangkara Semarang menjadi Rumah Sakit Bhayangkara tingkat III polda Jateng. Pada tahun 14 Oktober 2003, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia menyetujui untuk pengembangan dan 35
2 pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara Semarang kemudian pada tahun 2007 status Rumah Sakit Bhayangkara menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III polda jawa Tengah. Tahun 2009 Rumah Sakit Bhayangkara terakreditasi 5 pelayanan dasar. 2. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Visi: MENJADI RUMAH SAKIT YANG TERPERCAYA DAN PILIHAN MASYARAKAT. Misi : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional,bermutu dan ramah. 2. Memberikan dukungan kesehatan yang profesional dan bermutu dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional kepolisian. 3. Mengembangkan pelayanan trauma center. Motto : SAHABAT TERDEKAT MENUJU SEHAT. 3. Jenis Pelayanan yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang a. IGD (Instalasi gawat Darurat) b. ICU c. Rawat Jalan : 1. Poli Umum 2. Poli THT 3. Poli Saraf 4. Poli jiwa 5. Poli Anak 6. Poli Kulit 7. Poli Mata 8. Poli Gigi & mulut 9. Poli Kebidanan & Kandungan 36
3 10. Penyakit Dalam 11. Bedah Umum d. Laborat e. Radiologi f. Kamar operasi g. PPT ( Pusat Pelayanan Terpadu ) Kasus visum-visum h. Apotik i. Instalasi DokPol ( Kedokteran dan Kepolisian ) j. Rawat Inap Terdapat 4 Ruang untuk Rawat Inap di RS. Bhayangkara yaitu : 1. Seruni ( Khusus Ruang Inap Bagi Anak) 2. Flamboyan Mawar (F/M) adalah ruang rawat inap khusus pasien dewasa, tetapi di ruang ini yang membedakannya yaitu flamboyan khusus pasien dewasa laki-laki sedangkan Mawar adalah khusus pasien dewasa perempuan, dan untuk kelas II dan III. 3. Melati (khusus ruang inap ibu hamil) Cendana merupakan ruang rawat inap khusus dewasa laki-laki dan perempuan untuk kelas VIP dan kelas I 37
4 4. Struktur Organisasi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Semarang B. Gambaran Umum Rekam Medis Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit dilaksanakan oleh para staf medis, para medis maupun bagian rekam medis. Dalam memberikan Pelayanan yang diberikan kepada pasien dapat dilaksanakan secara langsung ataupun tidak langsung yang mana dari hasil pelayanan yang diberikan, akan mendapatkan penilaian mengenai mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien. 38
5 Bagian rekam medis mempunyai peranan penting dalam penilaian penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit. Rekam medis yang baik mencerminkan mutu pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, dengan adanya Unit Rekam Medis akan membantu terselenggaranya pengelolaan Rekam Medis yang memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan. Yang bertanggung jawab atas mutu bentuk pelayanan medis yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien adalah tenaga medis, paramedis,dan tenaga kesehatan lainnya yang memberikan pelayanan secara langsung maupun tidak langsung. Tenaga kesehatan tersebut melaksanakan tanggung jawabnya melalui badan yang disebut Panitia Rekam Medis.Panitia Rekam Medis RS Bhayangkara mempunyai tanggung jawab / tugas pokok sebagai berikut : a. Mengevaluasi / menganalisa secara berkala terhadap penyelenggaraan Rekam Medis. b. Mengajukan usul-usul kepada pimpinan Rumah Sakit terhadap perubahan dan perkembangan Rekam Medis. c. Mengusulkan bentuk-bentuk formulir rekam medis yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. d. Membina kerja sama dengan penasehat hukum dalam hal hubungan keluar dan pengeluaran data / keterangan untuk institusi di luar Rumah Sakit 1. Visi, Misi dan Motto Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang 39
6 a. Visi Rekam Medis Mewujudkan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) berbasis komputer dengan data base dari rekam medis pada tahun b. Misi Rekam Medis Pelayanan rekam medis diselenggarakan dengan pendekatan sistem yaitu: 1) Suatu sistem yang mengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedeikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan guna memudahkan pengelolaan pasien dari rumah sakit. 2) Suatu sistem yang dilaksanakan untuk melayani pasien dengan memandang sebagai manusia seutuhnya sehingga informasi dapat berkesinambungan. 3) Suatu sistem yang dapat menyimpan dan menyediakan dokumen medis sebagai bukti proses pelayanan dirumah sakit. c. Motto Rekam Medis KOMPAK (konfidensial, organisasi, musyawarah, partisipasi, antusias, kejujuran)unit Rekam Medis Bagian Pencatatan Atau Perekaman Data 2. Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang a) Tugas Pokok dan Fungsi TPPRJ 40
7 1) Menerima pendaftaran pasien yang akan berobat dirawat jalan. 2) Melakukan pencatatan pendaftaran (registrasi). 3) Menyediakan formulir-formulir rekam medis dalam folder DRM bagi pasien yang baru pertama kali berobat (pasien baru) dan pasien yang datang pada kunjungan berikutnya (pasien lama). 4) Mengarahkan pasien ke unit rawat jalan atau poliklinik yang sesuai dengan keluhannya. 5) Memberi informasi tentang pelayanan di rumah sakit atau puskesmas yang bersangkutan b) Tugas Pokok dan Fungsi URJ Mencatat data-data hasil pelayanan klinis kedalam formulir rekam medis rawat jalan meliputi : 1) Anamnesa. 2) Pemeriksaan fisik. 3) Pemeriksaan penunjang 4) Diagnosis. 5) Terapi. 6) Tindakan (bila ada). 7) Hasil akhir pelayanan c) Tugas Pokok dan Fungsi TPPRI Yaitu mencatat mutasi pasien rawat inap yaitu keluar masuknya pasien di bangsal rawat rawat inap sehingga dapat diperoleh informasi yang akurat tentang tempat tidur (TT) yang kosong dan nama-nama pasien yang sedang dirawat inap. 41
8 d) Tugas Pokok dan Fungsi URI 1) mencatat semua hasil-hasil pelayanan ke dalam formulir rawat inap yang sesuai. 2) Mencatat mutasi pasien pada formulir SHRI pada waktu yang telah ditentukan yang disebut cut off time (batas waktu pencatatan). 3) Mencatat kegiatan rawat inap pada register pasien rawat inap. 4) Membuat laporan kegiatan rawat inap e) Tugas Pokok dan Fungsi UGD 1) Melakukan pencatatan 2) Identitas pasien. 3) Hasil-hasil pelayanan UGD. 4) Hasil-hasil kegiatan pelayanan UGD f) Tugas Pokok dan Fungsi IPP 1) Mencatat hasil-hasil pemeriksaan atau pengobatan penunjang berdasar permintaan dokter. 2) Menyampaikan hasil-hasil tersebut kepada dokter yang meminta atau ke unit rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap. 3) Mencatat kegiatan pelayanan penunjang. 4) Melaporkan hasil-hasil kegiatan pelayanan penunjang g) Tugas Pokok dan Fungsi Assembling 42
9 1) Merakit kembali formulir-formulir dalam DRM dari rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap menjadi urut atau runtut sesuai dengan kronologi penyakit pasien yang bersangkutan. 2) Meneliti kelengkapan data yang tercatat di dalam formulir rekam medis sesuai dengan kasus penyakitnya. 3) Mengendalikan DRM yang dikembalikan ke unit pencatat data karena isinya tidak lengkap. 4) Mengendalikan penggunaan nomor rekam medis. 5) Mendistribusikan dan mengendalikan penggunaan nomor rekam medis. h) Tugas Pokok dan Fungsi Koding / Indeksing 1) Mencatat dan meneliti serta menetapkan kode penyakit dari diagnosis yang ditulis dokter, kode penyakit dari tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas medis lainnya dan kode sebab kematian dari sebab kematian yang ditetapkan dokter. 2) Mencatat hasil pelayanan ke dalam formulir indeks penyakit, indeks operasi atau tindakan medis, indeks sebab kematian dan indeks dokter sesuai dengan ketentuan mencatat indeks.menyimpan indeks tersebut sesuai dengan ketentuan menyimpan indeks. 3) Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian (mortalitas) berdasarkan indeks penyakit, indeks operasi dan indeks sebab kematian. 43
10 4) Mencatat indeks penyakit, operasi, dokter, dan kematian di kartu indeks masing-masing jenis penyakit, jenis operasi / tindakan, nama dokter dan jumlah kematian. i) Tugas Pokok dan FungsiFiling 1) Menyimpan DRM dengan metode tertentu sesuai dengan kebijakan penyimpanan DRM. 2) Mengambil kembali (retrief) DRM untuk berbagai keperluan. 3) Menyusutkan (meretensi) DRM sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sarana pelayanan kesehatan. 4) Memisahkan penyimpanan DRM in-aktif dari DRM aktif Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis. 5) Menyimpan DRM yang dilestrikan ( diabadikan). 6) Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis j) Tugas Pokok dan FungsiAnalising Reporting 1) Mengumpulkan data kegiatan rumah sakit dari sensus harian yang dicatat oleh petugas unit pelayanan pencatat data kegiatan rumah sakit. 2) Merekap sensus harian sebagai dasar laporan kegiatan rumah sakit. 3) Mengumpulkan dan mengolah data penyakit rawat jalan dan rawat inap sebagai dasar laporan morbiditas. 4) Mengumpulkan dan mengolah data penyakit khusus rawat inap dan status imunisasi sebagai dasar laporan surveilans terpadu. 44
11 5) Mengumpulkan dan mengolah data rumah sakit sebagai dasar laporan keadaan rumah sakit. 6) Mengumpulkan dan mengolah data keadaan ketenagaan sebagai dasar laporan keadaan ketenagaan. 7) Mengumpulkan dan mengolah data peralatan medis dan data kegiatan kesehatan lingkungan. 8) Mengumpulkan dan mengolah data infeksi nosokomial (inos) 45
12 3. Strukur Organisasi Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang KARUMKIT KBP.dr.DIDIET SETIOBOEDI,spTHT-KL,DFM WAKARUMKIT AKBP Drs.DJOKO RIJANTO,Apt KA SUBBAG BINFUNG KOMPOL KUSMIYATI,Spd KAUR SIM REKAM MEDIS dr. ARIS JATI M,SPOT KA UNIT REKAM MEDIS PRAPTI HANDAYANI PENDAFTARAN CATUR FITRIYANI ASSEMBLING TITIK TRI MINARSIH CODING & INDEKSING ATIKA RIZKY PELAPORAN DAN ANALISA EKA SETYA FILING HASANAH Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rekam Medis Rumah Sakit Bhayangkara Semarang 46
13 C. Hasil Penelitian 1. Pengetahuan Petugas Berdasarkan Karakteristik Sumber Daya Manusia terhadap Pengendalian Ketidaklengkapan DRM Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara terhadap petugas assemblingbahwa di RS Bhayangkara Semarang petugas di assembling hanya ada satu orangdikarenakan petugas di rekam medis selalu di rolling. Pada saat melakukan wawancara peneliti melakukan wawancara terhadap dua petugas rekam medis yang pernah melakukan assembling, dari hasil wawancara tersebut didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.1Data Karakteristik Petugas Assembling No Responden Jenis kelamin Umur Pendidikan Masa kerja Profesi 1 Petugas A P 23 th D3-RMIK 1 Th Staff rekam medis 2 Petugas B P 50 th SMA 32 th Staff rekam medis 47
14 Tabel 4.2 Hasil Wawancara terkait Pengetahuan Petugas Assembling Terhadap Pengendalian Ketidaklengkapan DRM Rawat Inap NO PERNYATAAN MENGETAHUI TIDAK MENGETAHUI FREKUENSI % FREKUENSI % 1 Menerima DRM 2 100% 0 0% dari bangsal 2 Meneliti 2 100% 0 0% kelengkapan DRM 3 DRM Lengkap : 2 100% 0 0% diserahkan ke pengkode /indeksing dan analising/reporting 4 DRM tidak 1 50% 1 50% lengkap: Melakukan analisia kuantitatif dan kualitatif 1 50% 1 50% 5 Mencatat lembarlembar DRM yang tidak lengkap pada lembar analisa 48
15 ketidaklengkapan catatan medis 6 Menggunakan 2 100% 0 0% kartu kendali untuk menuliskan lembar DRM yang tidak lengkap dilengkapi untuk oleh dokter / petugas yang bertanggung jawab 7 Menggunakan 2 100% 0 0% buku ekspedisi untuk menyerahkan DRM keluar ruangan atau bangsal untuk dilengkapi 8 Menghitung IMR 1 50% 1 0% untuk dokumen yang tidak lengkap < 14 hari 9 Menghitung DMR 1 50% 1 50% untuk dokumen bandel yang >14 49
16 hari belum dilengkapi 10 Mengetahui batas 2 100% 0 0% waktu untuk pengembalian DRM yang tidak lengkap ke bangsal untuk dilengkapi. Dari hasil wawancara dengan dua petugas assembling disimpulkan bahwa ada satu petugas yang belum mengetahui tentang pengendalian ketidaklengkapan dokumen rekam medis dikarenakan petugas bukan lulusan dari D3 Rekam medis, melainkan lulusan SMA,dan petugas-petugas di rekam medis khususnya di assembling belum pernah mengikuti pelatihan-pelatihan terkait dengan lingkup rekam medis. 50
17 2. Pelaksanaan Prosedur Tetap Pengendalian Ketidaklengkapan DRM Berdasarkan Prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit dalam melaksanakan pengendalian ketidaklengkapan dokumen rekam medis terdapat dua prosedur yang mengacu pada pengendalian ketidaklengkapan dokumen rekam medis yaitu : 1. Dalam Peraturan Direktur RS Bhayangkara Semarang Nomor : 0239/RM/II/2009 tentang Prosedur pelayanan rekam medis di assembling. Prosedurnya Sebagai berikut : a) Terhadap sensus harian yang diterima : - Mengambil SHRJ, SHGD, SHRI beserta DRM rawat jalan,rawat inap, gawat darurat setiap hari. - Mencocokan jumlah pasien yang tercatat pada sensus harian masing-masing - Menandatangi buku ekspedisi sebagai bukti serah terima DRM b) Terhadap DRM yang diterima Merakit kembali formulir rekam medis bersamaan dengan itu melakukan kegiatan penelitian terhadap kelengkapan data rekam medis pada setiap lembar formulir rekam medis sesuai dengan kasus nya, misalnya pada formulir masukkeluar pasien dijumpai : - Ada tindakan medis/operasi, maka harus ada laporan operasinya - Ada kematian, maka harus ada laporan sebab kematian 51
18 - Ada bayi lahir maka harus ada laporan persalinan, laporan bayilahir dan identitas bayi lahir - Penyakit yang harus ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium, rontgen, maka harus ada laporan hasil pemeriksaannya - Mencatat hasil penelitian ke kartu kendali. c) Bila DRM lengkap selanjutnya menyerahkan DRM dan buku bantu ke bagian pengkode ( koding) / pengindeks (indeksing) dan menyerahkan sensus harian ke bagian penganalisis (analising) / pelaporan (reporting). d) Bila DRM tidak lengkap: i) Menempelkan kertas kecil pada halaman depan folder DRM ii) Dengan menggunakan buku ekspedisi, menyerahkan DRM tidak lengkap kepada unit pencatatat untuk diteruskan kepada petugas yang bertanggung jawab terhdapa kelengkapan isi data rekam medis yang bersangkutan. iii) Mengambil kembali DRM tidak lengkap pada 14x24 jam setelah waktu penyerahan 52
19 Tabel 4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Prosedur Tetap tentang Pelayanan Rekam Medis di Assembling No Prosedur Pelayanan Hasil 1 Terhadap sensus harian yang diterima : Ya Tidak - Mengambil SHRJ, SHGD, SHRI beserta V DRM rawat jalan,rawat inap, gawat darurat setiap hari. - Mencocokan jumlah pasien yang tercatat V pada sensus harian masing-masing - Menandatangi buku ekspedisi sebagai V bukti serah terima DRM 2 Terhadap DRM yang diterima : V Merakit kembali formulir rekam medis Melakukan kegiatan penelitian terhadap V kelengkapan data rekam medis pada setiap lembar formulir rekam medis sesuai dengan kasusnya 3 Bila DRM lengkap : v Menyerahkan DRM dan Buku bantu ke bagian pengkode (koding) / pengindeks( 53
20 indeksing) dan menyerahkan sensus harian ke bagian penganailisis (analising) /pelaporan(reporting) 4 Bila DRM tidak lengkap : V Menempelkan kertas kecilpada halaman depan folder DRM Dengan menggunakan buku ekspedisi, V menyerahkan DRM tidak lengkap kepada unit pencatatat untuk diteruskan kepada petugas yang bertanggungjawab terhadap kelengkapan isi data rekam medis yang bersangkutan untuk dilengkapi Mengambil kembali DRM tidak lengkap pada V 14X24 jam setelah waktu penyerahan Berdasarkan hasil dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa petugas tidak mengambil SHRJ, SHRI, SHGD dan dokumen rekam medis disetiap bangsal, petugas juga tidak menyerahkan DRM yang tidak lengkap ke unit pencatat untuk diteruskan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan isi, dan petugas tidak mengambil kembali DRM tidak lengkap pada 14x24 jam setelah penyerahan. 54
21 2. Dalam peraturan Direktur RS Bhayangkara Semarang Nomor :0268/RM/II/2000 tentang prosedur kebijakan pengembalian dokumen rekam medis yang kurang lengkap. Prosedur nya adalah sebagai berikut : a. Dokumen rekam medis yang dikembalikan ke bagian rekam medis selanjutnya disusun (assembling) dan dilakukan analisa kuantitatif dan kualitatif b. Setiap dokumen rekam medis pasien rawat inap yang sudah lengkap diserahkan kebagian pengkodean atau pengindekan c. Dokumen rekam medis yang belum lengkap pengisianya dicatat ketidaklengkapannya dan dikembalikan ke ruangan yang merawat pasien tersebutuntuk dilengkapi paling lambat 2x24 jam setelah pasien pulang. d. Setiap dokumen rekam medis yang dikembalikan ke ruangan akan dicatat pada buku analis rekam medis kurang lengkap Dokumen terkait anatara lain : - Berkas rekam medis pasien rawatinap - Buku catatan ketidaklengkapan isi 55
22 Tabel 4.4 Hasil Observasi Pelaksanaan Prosedur Tetap tentang Pengembalian Dokumen Rekam Medis yang Kurang Lengkap No Prosedur Pelayanan Hasil Ya Tidak 1 Dokumen rekam medis yang dikembalikan ke bagian rekam medis selanjutnya V disusun (assembling) dan dilakukan analisis kuantitatif maupun kualitatif 2 Setiap dokumen rekam medis pasien rawat inap yang sudah lengkap diserahkan ke bagian pengkodean dan V pengindekan 3 Dokumen rekam medis yang belum lengkap pengisiannya dicatat macam ketidaklengkapannya dan dikembalikan ke ruangan yang merawat pasien tersebut V untuk dilengkapi paling lambat 2x24 jam setelah pasien pulang 4 Setiap dokumen rekam medis yang V dikembalikan ke ruangan akan dicatat pada buku analisis rekam medis kurang lengkap 56
23 Berdasarkan hasil dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa petugas tidak melakukan analisa kuantitatif dan kualitatif dalam pengendalian ketidaklengkapan DRM rawat inap, dan petugas tidak menyerahkan DRM yang tidak lengkap pada ruangan pasien yang merawat pasien sesuai waktu yang telah di tetapkan dalam prosedur tetap rumah sakit Tabel 4.5 Hasil Wawancara Kepada Kepala Unit Rekam Medis terkait pelaksanaan prosedur tetap pengendalian ketidaklengkapan DRM Responden Kepala Unit Rekam Medis Jawaban Ya, ada protap terkait dengan pengendalian ketidaklengkapan DRM,tetapi Petugas assembling memang belum sepenuhnya melakukan sesuai dengan protap 3. Kebijakan Pengendalian Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan hasil wawancara kepada 2 petugas assembling dan kepala unit rekam medis RS Bhayangkara Semarang terkait kebijakan pengendalian ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap dengan hasil sebagai berikut : 57
24 Tabel 4.6 Hasil Wawancara Terkait Kebijakan pengendalian ketidaklengkapan DRM rawat inap kepada petugas assembling NO PETUGAS JAWABAN 1 Petugas A Tidak ada kebijakan lain dari rumah sakit, pihak rumah sakit msih berpatokan pada protap untuk saat ini 2 Petugas B Tidak ada kebijakan yang dibuat oleh RS. Tabel 4.7 Hasil Wawancara Terkait Kebijakan pengendalian ketidaklengkapan DRM Rawat Inap Kepada Kepala Unit Rekam Medis NO PETUGAS JAWABAN 1 Kepala Unit Rekam Medis Tidak ada kebijkan yang dibuat oleh rumah sakit terkait pengendalian ketidaklengkapan DRM rawat inap. Berdasarkan hasil wawancara terhadap petugas assembling dan kepala unit rekam medis terkait kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit tentang pengendalian ketidaklengkapan DRM, diketahui bahwa di RS Bhayangkara Semarang tidak memiliki kebijakan terkait dengan pengendalian Ketidaklengkapan DRM 58
25 4. Faktor Kendala Dalam Pelaksanaan Pengendalian Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas assembling faktor kendala yang mempengaruhi dalam pelaksanaan pengendalian ketidaklengkapan DRM dilihat dari theori 5M : Tabel 4.8 Hasil Wawancara Tentang Faktor Kendala Dalam Pelaksanaan Pengendalian Ketidaklengkapan DRM No Responden Jawaban 1 Petugas A a. Faktor Man (Petugas): dokter yang belum melengkapi dokumen rekam medis sampai batas waktu yang telah ditentukan, dikarenakan keterbatasan waktu dokter, sehingga dapat menjadikan kendala petugas assembling dalam mengendalikan DRM dan petugas harus menyesuaikan waktu dokter untuk melengkapi DRM. selain itu petugas di assembling tidak tetap dan dirolling. b. Faktor machine(kebijakan ) kebijakan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan pengendalian ketidaklengkapan 59
26 DRM c. Faktor Methode ( metode) metode yang digunakan dalam mengendalikan DRM rawat inap yang tidak lengkap tidak menjadi kendala. d. Faktor Matherials(sarana prasarana) sarana prasarana yang digunakan sudah lengkap seperti perlengkapan ATK, stapless, pembolong, gunting untuk merakit dokumen. Namun untuk meneliti kelengkapan isi DRM tidak ada lembar ketidaklengkapan pengisian catatan medis yang berfungsi untuk data ketidaklengkapan DRM, petugas hanya menggunakan buku ketidaklengkapan yang hanya berisi nomor, nomor rekam medis, hasil cheklist lengkap atau tidak lengkap, dan nama dokter nya saja. Padahal untuk melakukan analisa kuantitatif dan kualitatif harus ada lembar yang berisi review identifikasi, 60
27 othentifikasi, autenthifikasi dan pelaporan e. Faktor money(dana ) Tidak menjadi kendala dalam mengendalikan ketidaklengkapan DRM 2 Petugas B a. Faktor man (manusia): dokter belum melengkapi dokumen rekam medis yang tidak lengkap sesuai dengan waktu yang ditentukan, dikarena kan harus menyesuaikan waktu dokter sehingga petugas harus menunggu waktu dokter praktek. b. Faktor machine : tidak ada kendala c. Faktor methode : tidak tahu karena tidak mengetahui metode yang digunakan d. Faktor matherials: rak arsip untuk dokumen rekam medis e. Faktor money: tidak ada kendala 61
28 3 Kepala Unit Rekam Medis a. Faktor man:dokter yang telat melengkapi, kurang telitinya petugas assembling dalam mengecek kelengkapan DRM b. Faktor Machine : tidak ada kendala c. Faktor Methode: menggunakan analisis kuantitatif, tetapi belum dilaksanakan sesuai teori. d. Faktor Matherials: tidak menggunakan buku atau lembar analisis kelengkapan isi DRM e. Faktor Money: tidak ada kendala Berdasarkan hasil wawancara terhadap dua petugas assembling dan kepala unit rekam medis terkait faktor kendala yang mempengaruhi pelaksanaan pengendalian ketidaklengkapan DRM dapat diketahui bahwa dari 5 faktor berdasarkan teori sumber daya diketahui faktor man ( manusia ) dan faktor matherials( sarana dan prasarana ) menjadi faktor kendala yang mempengaruhi pelaksanaan pengendalian ketidaklengkapan DRM 62
BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak 1. Profil RSUD Sunan Kalijaga Demak RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor 669/50 Demak dengan luas + 4 hektar. RSUD
Lebih terperinciURAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK
URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK A. Kepala Instalasi Rekam Medik 1. Membuat dan mengevaluasi sistem registrasi (pendaftaran pasien) 2. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis 3. Merencanakan
Lebih terperinciJENIS FORMULIR REKAM MEDIS
JENIS FORMULIR REKAM MEDIS Formulir kertas Formulir elektronik Formulir elektronik merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk mencatat data yang akan diolah dalam pengolahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KEN SARAS Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan Bergas, Ungaran,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dokumen Rekam Medis 1. Pengertian Dokumen a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data sosial maupun data medis yang sewaktu-waktu bisa digunakan lagi dalam
Lebih terperinciProsedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)
Prosedur di Bagian Rekam Medis Standar Operasional Prosedur (SOP) a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/2007
Lebih terperinciStandar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur (SOP) a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu
BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit Fasilitas kesehatan / Rumah Sakit memiliki peran strategis untuk terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN
MANAJEMEN ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIT KERJA REKAM MEDIK RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO Khasyyati Setya Wardani (STIkes Buana Husada Ponorogo) Rumpiati (STIkes Buana Husada Ponorogo)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA
FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya tidak semata-mata mencari keuntungan. Rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jumlah institusi pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit akan membuat persaingan semakin ketat. Pada saat ini rumah sakit dikenal sebagai institusi non
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Bendan Kota Pekalongan. 1. Sejarah Singkat RSUD Bendan Kota Pekalongan
40 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Bendan Kota Pekalongan 1. Sejarah Singkat RSUD Bendan Kota Pekalongan Rumah Sakit Umum Daerah Bendan kota Pekalongan adalah Lembaga teknisi daerah yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK
PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya peyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit bagian integral dari suatu organisasi sosial kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) pencegahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Rekam Medis harus lengkap isi informasinya seperti yang telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 bahwa Rekam Medis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rumah sakit, khususnya pada mutu pelayanan rekam medis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan organisasi yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pelayanan
Lebih terperinciPROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
1. SOP Penerimaan Pasien PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Revisi : Halaman 1 s/d 2 Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh : PENGERTIAN Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis menurut Permenkes 269 tahun 2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari pembangunan kesehatan ditetapkan dalam suatu sistem yang kita kenal dengan sisitem kesehatan nasional, yang memuat arahan dan tujuan yang menjadi pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization, rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap
Lebih terperinciPENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR
PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis dapat berupa
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Definisi Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan, lain yang telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. REKAM MEDIS Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini di artikan sebagai keterangan baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rumah Sakit Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan rawat jalan, rawat inap,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan 1. Karakteristik Petugas Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia 20-30 tahun relative memiliki motivasi kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerja yang usianya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat, dimana pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkan, yang meliputi pelayanan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG
Lebih terperinciANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL Disusun Oleh: Mhammad Chairul Ulum NIM : D22.2010.00986 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana prasarana yang menyediakan pelayanan bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif yang saling berhubungan, padat pakar, dan dibangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan begitu kompleksnya masalah hidup sekarang ini menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK
ASPEK PENGENDALIAN TINGKAT KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI UNIT RAWAT INAP KE ASSEMBLING DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PERIODE FEBRUARI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit RSUD RAA Soewondo Pati dibangun mulai tahun 1932, sumber dana pembangunan berasal dari Bupati Pati (RAA Soewondo), Sekretaris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah membuat kebijakan pembangunan di bidang kesehatan dalam bentuk Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinci: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling
Aspek Pengendalian Tingkat Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Dari Rawat Inap Ke Assembling Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Periode Februari Tahun 2013 Avita Fardaningrum*), Jaka Prasetya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
Lebih terperinciTUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT
TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M Ashari berlokasi awal di jl.ketandan 12
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M Ashari berlokasi awal di jl.ketandan 12 Pemalang dengan nama Rumah Sakit Umum Pemalang, merupakan RSU kelas D sampai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang ada pada bidang pelayanan kesehatan yang memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat yang membutuhkan
Lebih terperinciStruktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo
Lampiran I Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo DIREKTUR SATUAN PENGAWAS INTERNAL KOMITE WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN BAGIAN UMUM & PEMASARAN BAGIAN SUMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/Menkes/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada
Lebih terperinciDAFTAR WAWANCARA. 1. Untuk Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Mulya Tangerang. memadai baik dari segi luas dan fasilitas pendukung di dalamnya?
DAFTAR WAWANCARA 1. Untuk Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Mulya Tangerang 1.1. Apakah menurut anda ruangan unit kerja rekam medis saat ini sudah cukup memadai baik dari segi luas dan fasilitas pendukung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Brebes. 1. Sejarah singkat Rumah Sakit Umum Daerah Brebes
35 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Brebes 1. Sejarah singkat Rumah Sakit Umum Daerah Brebes RSUD Brebes ini merupakan rumah sakit yang sudah terakreditasi penuh 16 pelayanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciPEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang
68 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras Rumah Sakit Sumber Waras didirikan oleh panitia pembangunan lembaga kesehatan Sing Ming Hui yang bernaung dibawah perhimpunan sosial Tjandra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.
Lebih terperincipendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengakibatkan terjadinya perubahan dalam pola hidup masyarakat. Dengan adanya kemudahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RS Ken Saras 1. Sejarah RS Ken Saras RS. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan Bergas, Ungaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciPROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012
RS Ibnu Sina PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit IBNU
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses Pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL TAHUN 2015
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL TAHUN 2015 Muthomimah Imanti *), Maryani Setyowati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode observasi dan metode wawancara. Jenis penelitian yang dilakukan dengan cara menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciTINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL
TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat
Lebih terperinciMANAJEMEN DATA KEADAAN MORBIDITAS RAWAT JALAN ( RL2b ) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.soediran MANGUN SUMARSO WONOGIRI
MANAJEMEN DATA KEADAAN MORBIDITAS RAWAT JALAN ( RL2b ) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.soediran MANGUN SUMARSO WONOGIRI Eka Safitri 1, Sri Sugiarsi, SKM 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. organisasi sudah terstruktur dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, Ekonomi, dan 2 orang lagi masih menjalani kuliah.
BAB V PEMBAHASAN Gambaran Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih. 5.1. Organisasi dan Tata kerja rekam medis Organisasi dan tata kerja rekam medis sudah berjalan dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi
37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi Sejarah berdirinya RSUD Dr Soeselo Kabupaten Tegal berawal dari Balai Pengobatan Karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Kepmenkes Nomor 58 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Rumah sakit adalah sebuah institusi yang menyediakan pelayanan kesehatan dengan tujuan memperbaiki kesehatan seluruh lapisan masyarakat dengan meliputi pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, berarti Indonesia bebas dimasuki oleh investor asing termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus mengutamakan pelayanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Kab.Semarang, Jawa Tengah. RSUD Ungaran memiliki bangunan 200 m²
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran merupakan rumah sakit yang terletak di jalan Diponegoro No.125 Genuk, Ungaran Barat, Kab.Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DATA REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA (RSAU) LANUD ISWAHYUDI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
ANALISIS PENGELOLAAN DATA REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA (RSAU) LANUD ISWAHYUDI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 KesehatanMasyarakat Disusun Oleh : Maya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Gambaran Rumah Sakit RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang pertama kali berdiri pada n 1848 di Jl. Sompok Semarang, sebagai tempat penampungan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam Tinjauan Tatalaksana Rekam Medik di Rumah Sakit Pupuk Kaltim periode Desember 2008 - November tahun 2009. PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Tujuan Wawancara : Saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan
7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan suatu institusi di mana segenap lapisan masyarakat bisa datang untuk memperoleh upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Upaya
Lebih terperinci