EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG.

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG. JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) MIRA FEBRIANI SUSANTI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

2 HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG. Nama : Mira Febriani Susanti NPM : Program Studi : Pendidikan Sejarah Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Jurnal ini telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi, untuk diserahkan ke Program Studi Pendidikan Sejarah Padang, Agustus 2016 Disetujui Oleh Pembimbing I Pembimbing II Kaksim, M.Pd Zulfa, M.Pd., Hum

3 EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG. Mira Febriani Susanti, Kaksim, Zulfa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The background of this research is the less effective of teacher in using media in teaching learning process. Many students did not pay attention to the material that presented by teacher. It caused by less of interest and motivation in learning. Based on it, this research will focus to the effectiveness of using Digital Storytelling as media in history learning at eleventh grade in SMA N 15 Padang. The purpose of this research is to describe the effectiveness of using digital Storytelling as media in history learning at eleventh grade of social science in SMA N 15 Padang. Based on the problem, the design of this research is descriptive qualitative research. The result of this research shows that using digital storytelling as media is effective in history learning at eleventh grade of social science in SMA N 15 Padang. The result of study before using digital storytelling as media is 66,28 %. And the result of study after using digital storytelling as media is 82,25%. In conclusion, the effectiveness of using digital storytelling as media in history learning at eleventh grade of social science is very good. It can be seen from the implementation and students interest in teaching and learning process. Keywords : Effectiveness, Media in history learning, Digital Storytelling PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi siswa agar hasilnya dapat bermanfaat untuk kepentingan hidupnya, orang lain, dan masyarakat. Pendidikan dalam arti luas meliputi semua perbuatan dan usaha dari orang tua untuk membekali anak-anak mereka dengan pengetahuan, nilai-nilai kehidupan, dan keterampilan yang semuanya itu dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan hidupnya. Berdasarkan masalah yang terkait dengan media pembelajaran yang digunakan di sekolah ini berupa media gambar, infokus, serta bagan atau chart. Seiring dengan berkembangnya media pembelajaran, disekolah ini pun juga sudah digunakan media pembelajaran yang baru yaitu media pembelajaran proyeksi berbasis Digital Storytelling. Manfaat media ini dalam pembelajaran adalah bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik dan menimbulkan motivasi siswa untuk belajar yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 15 Padang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah efektivitas media pembelajaran berbasis Digital Storytelling pada mata pelajaran sejarah dikelas XI di SMA Negeri 15 Padang? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas media pembelajaran proyeksi berbasis Digital Storytelling dalam mata pelajaran sejarah dikelas XI IPS SMA Negeri 15 Padang. Menurut Azhar Arsyad (2011: 3) kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar, sedangkan dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (2001: 3) mengatakan media aplikasi dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kajian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Menurut Azhar Arsyad (2003: 25) fungsi dari media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

4 a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan kemungkinannya siswa untuk belajar sedikit-sedikit sesuai dengan kemampuan dan minatnya c. Objek atau benda yang terlalu besar disampaikan secara langsung ruang kelas dapat digunakan media gambar. d. Kajian atau perubahan yang dapat membahayakan disampaikan dengan media seperti komputer, film, dan video. e. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung merapi atau proses yang dalam kenyataannya memakan waktu lama dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti film, video, slide atau simulasi komputer f. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interkasi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misalnya melalui wisata, kunjungan-kunjungan di museum atau kebun binatang. Menurut Syafruddin (1985: 6) media pembelajaran merupakan alat, saluran (channel) dimana ide dapat disampaikan dan disalurkan. Dengan media tersebut akan dapat merangsang pikiran, perasaan, serta kemauan sianak sehingga dapat terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media menurut Djamarah Syaiful Bahari (dalam abide, 2009) yaitu: a. Dalam pembelajaran media pembelajaran ini sangat penting diadakan pada saat proses belajaran mengajar berlangsung karena untuk mengetahui suatu kejadian yang telah berlalu bisa dibantu dengan menampilkan media seperti filem gambar, peta dan sebagainya. b. Dalam pembelajaran media dengar juga dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar seperti dengan guru menyuruh anak berdiskusi maka siswa akan saling tukar pikiran. c. Media ini dalam pembelajaran IPS dapat menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk dan memperagakan kegiatan misalnya peragaan yang dilakukan oleh guru atau siswa, patung seperti peninggalan sejarah dapat digunakan oleh siswa untuk diraba atau dimanipulasi. Menurut Knut Lundby (2008) mengartikan sebagai Storytelling dalam era digital menemukan bentuk baru dalam skala yang kecil, berdurasi pendek dibuat dengan teknik yang sederhana dengan biaya murah, yang menyangkut pengalaman hidup seseorang yang diceritakan dengan narasi dan menggunakan suara yang bersangkutan. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif alasan penulis menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini berusaha mendeskripsikan atau memberikan gambaran mengenai pemakaian media pembelajaran berbasis digital storytelling terhadap hasil belajar siswa di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 15 Padang. Yang berlokasi di jalan limau manis kecamatan pauh kota padang. Semester genap tahun ajaran 2015/2016. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum, 6 orang siswa dan guru mata pelajaran sejarah yang mengajar di kelas XI SMA Negeri 15 Padang. Sesuai dengan sumber data yang digunakan, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Agar data dapat dipercaya, maka digunakan triangulasi data. Teknik analisis interaktif ini sangat umum digunakan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Display data, 4) penarik kesimpulan. Hasil Penelitian dan Pembahasan A.Temuan Umum SMA Negeri 15 Padang didirikan pada tahun 2003 yang merupakan filial dari SMAN 9 Padang. B.Temuan Khusus Berdasarkan Penelitian mengenaidi SMAN 15 Padang. Dari penelitian yang telah ditemukan efektivitas media pembelajaran berbasis digital storytelling pada mata pelajaran sejarah dikelas XI di SMAN 15Padang, Melalui materi yang di ajarkan

5 guru pada hari penelitian berjudul proses interaksi Indonesia-jepang dan dampak pendudukan militer jepang terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia dan materi yang kedua yaitu pengaruh revolusi terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia. Efektivitas media pembelajaran berbasis digital storytelling pada mata pelajaran sejarah di kelas XI di SMAN 15 Padang sebagai berikut: 1. Pembelajaran Media Storytelling Di SMA N 15 Padang media storytelling sudah diterapkan oleh guru sejarah kelas XI. Adanya media pembelajaran storytelling, guru dan peserta didik merasakan manfaatnya ketika belajar, proses pembelajaran lebih menarik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru sejarah di atas mengatakan bahwa, dalam pembelajaran sejarah akan menjadi lebih efektif dengan menggunakan media digital storytelling, dan juga peserta didik dapat cepat mengerti dan dapat memahami materi yang diajarkan pada hari itu setelah menggunakan media digital storytelling ini. Dari hasil yang ditemukan di lapangan terdapat bahwa dengan menggunakan media tersebut dapat meningkatkan semangat peserta didik didalam proses belajar mengajar. 2. Efektivitas Efektivitas adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan mencapai hasil yang diinginkan. Efektivitas juga merupakan suatu rangkaian input, proses dan auput dalam memandang suatu hal tertentu. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik. Peserta didik lebih semangat jika didalam proses pembelajaran ini menggunakan media digital storytelling karena jika guru memakai media ini pada proses pembelajaran maka guru dapat menimbulkan semangat peserta didik untuk belajar. Dan juga menimbulkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran tergantung cara guru dalam menerangkan pembelajaran dan penggunaan media dalam proses belajar, karena dengan menggunakan media digital storytelling dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami materi yang di jelaskan guru dalam kelas, penggunaan media digital storytelling dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan akan berdampak pada hasil belajarnya. 3. Media Digital Storytelling Media merupakan alat penunjang bagi proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media sesuatu yang akan disampaikan akan dapat lebih jelas disampaikan. Berdasarkan penjelasan di atas mengatakan bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat di perlukan, karena media pembelajaran merupakan alat bantu bagi guru dalam menjelaskan materi dan menunjang siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media storytelling ini dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran, dapat menghilangkan rasa jenuh dan rasa bosan peserta didik dlam belajar. Berdasarkan hasil wawancara guru sejarah di atas mengatakan bahwa penggunaan media digital strorytelling sangat membantu peserta didk untuk aktif dalam belajar dan menimbulkan semangat peserta didik tersebut. Media strorytelling merupakan media yang memperlihatkan berupa gambar, foto, video, animasi dan CD yang dapat meningkatkan semangat peserta didik dalam belajar. 4. Hasil Belajar Menurut Dimyati dan Muydjiono (2013: 40) hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media digital storytelling dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, menumbuhkan semangat siswa dalam belajar tanpa merasa jenuh dan bosan, ketertarikan media digital storytelling ini sangat penting bagi peserta didik dalam proses belajaran. KESIMPULAN Efektifitas media pembelajaran berbasis digital storytelling pada mata pelajaran sejarah dikelas XI IPS di SMA N 15 Padang adalah pembelajaran sejarah akan menjadi lebih efektif dengan menggunakan media digital storytelling Penggunaan media digital storytelling juga merupakan alat bantu bagi

6 guru dalam proses pembelajaran dan juga dapat menunjang peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan media Digital Storytelling dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar, memahami dengan cepat dan dapat menghilangkan kejenuhannya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian angket pada sebelum pembelajaran berlangsung sebesar 66, 28% dan sesudah penyebaran angket peserta didik yang menjawab sangat setuju dan setuju setelah menggunakan media sebesar 82, 25%. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Wade wena Strategi Pembelajaran Inovatif kontenporer. Jakarta: bumi aksara SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Guru diharapkan dapat menggunakan media digital storytelling dalam proses pembelajaran, agar pembelajaran lebih efektif dan berjalan maksimal. 2. Sebaiknya guru dalam proses pembelajaran lebih memperhatikan RPP agar materi yang dijelaskan sesuai dengan tujuan pembelajaran. 3. Peserta didik diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran sejarah jika menggunakan media digital storytelling. DAFTAR PUSTAKA Arif Sadiman Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Asnawir Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Azhar arsyad Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Badan Standar Nasional Pendidikan Depdiknas Tahun 2006 Dimyati, dkk Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta: Jakarta Haryanto Adi Purnomo Sumber dan Media Pembelajaran. Malang: PPPG IPS. Maleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.