PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
|
|
- Suharto Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) AHOY HASANA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
2
3 PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA Ahoy Hasana, Liza Husnita, Ahmad Nurhuda Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ahoyhasana@yahoo.co.id ABSTRAK Ahoy Hasana (NPM ), Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA N 1 Koto Salak Kabupaten Dharmasraya, Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2016 Pelaksanaan penilaian yang dilakukan kan oleh guru merupakan suatu komponenpenting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaa penilaian hasil belajar pada mata pelajaran sejarah kelas X di SMA N 1 Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya, dengan indikataor prinsip penilaian shahih, objektif, adil,terpadu, menyeluruh, sistematis, beracuan kriteria,akuntabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi evaluasi dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a. Prinsip shahih telah dilakukan oleh guru sejarah, meskipun belum berjalan dengan maksimal. b. Prinsip objektif penilaian hasil belajar telah berjalan dengan baik meskipun kriteria penskoran belum diterapkan, c. Prinsip adil penilaian terhadap peserta didik di samaratakan oleh guru sejarah. d. Prinsip terpadu guru penilaian sudah berjalan dengan baik meskipun penerapan tersebut belum sepenuhnya terlaksana. e. Prinsip terbuka pelaksanaan penilaian sudah dilakukan oleh guru tetapi guru belum menjelaskan pengambilan keputusan hasil belajar yang jelas kepada siswa. f. Prinsip menyeluruh guru hanya menerapkan penilaian secara afektif dan kognitif saja. g. Prinsip sistematis guru sejarah hanya melakukan penilaian di akhir pembelajaran. h. Prinsip beracuan kriteria guru telah menetapkan kriteria ketuntasan minimal yaitu, 75. i. Prinsip akuntabel penilaian secara akuntabel sudah mengikuti prosedur dan teknik yang direncanakan dalam RPP. Dapat disimpulkan bahwa Penilaian hasil belajar oleh guru sejarah kelas X sudah baik, meskipun belum berjalan dengan maksimal. Keywords : Penilaian, Hasil belajar
4
5 PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas 2003:5). Agar tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran atau secara umum tujuan pendidikan tersebut, maka perlu adanya evaluasi hasil belajar, Evaluasi hasil belajar siswa ini dapat juga disebut dengan proses penilaian. Berdasarkan masalah terkait dengan Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru merupakan suatu komponen penting didalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar, kemajuan yang terutama diperoleh oleh murid, dan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terutama tentang penilaian hasil belajar.tetapi pelaksanaan penilaian ini belum sepenuhnya dilaksanakan oleh guru. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah kelas X di SMA N 1 Koto Salak Kabupaten Dharmasraya.? Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian hasil belajar pada mata pelajaran sejarah kelas X di SMA N 1 Koto Salak Kabupaten Dharmasraya Menurut Haryati (2007: 15) penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat. Menurut Basuki dan Hariyanto (2014: 154) tujuan penilaian antara lain: 1) Menilai kemampuan individual melalui pemberian tugas tertentu 2) Menentukan kebutuhan pembelajaran 3) Membantu dan mendorong siswa untuk siswa 4) Membantu dan mendorong guru untuk mengajar secara lebih baik 5) Menentukan strategi pembelajaran 6) Membuktikan akuntabilitas lembaga 7) Meningkatkan kualitas pendidikan Menurut Widoyoko (2013: 33) fungsi penilaian anatara lain: 1) Dasar mengadakan seleksi 2) Dasar penempatan 3) Diagnostik 4) Umpan balik 5) Menumbuhkan motivasi belajar dan mengajar 6) Perbaikan kurikulum dan program pendidikan 7) Pengembangan ilmu Menurut Hamalik (2007: ) fungsi evaluasi hasil belajar sebagai berikut: 1) Untuk diagnostik dan pengembangan. Hasil evaluasi menggambarkan kemajuan, kegagalan dan kesulitan masingmasing siswa. 2) Untuk kenaikan kelas 3) Untuk penempatan. Para lulusan yang ingin bekerja pada suatu instansi perlu menyiapkan transkrip program yang juga memuat nilai-nilai hasil evaluasi belajar Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Konsep dan Strategi penilaian hasil belajar sebagai berikut: 1) Penilaian unjuk kerja 2) Penilaian Sikap 3) Tes tertulis 4) Penilaian proyek 5) Penilaian produk 6) Penilaian portopolio 7) Penilaian diri
6 Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan prinsip penilaian sebagai berikut: 1. Shahih 2. Objektif 3. Adil 4. Terpadu 5. Terbuka 6. Menyeluruh 7. Sistematis 8. Beracuan Kriteria 9. Akuntabel Menurut Sudjana ( 2014: 22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarmnya. Menurut Kunandar (2010: 381) secara teknis, penilaian dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Lihatlah kompetensi yang ingin di capai pada kurikulum b. Ketika penilaian berlangsung pertimbangkan kondisi anak Penilaian yang dilakukan harus mempertimbangkan kondisi anak, supaya tujuan penilaian dapat berjalan dengan lancar. c. Penilaian dilakukan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar. d. Penilaian bisa dilakukan dalam suasana formal dan informal e. Petunjuk pelaksanaan penilaian harus jelas, gunakan bahasa yang mudah dipahami f. Kriteria penskoran jelas sehingga tidak menimbulkan multitafsir g. Lakukan rangkaian aktivitas penilaian melalui pemberian tugas, PR, ulangan, pengamatan dan sebagainya. METODOLOGI Berdasarkan masalah yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi evaluasi dengan analisis kualitatif, karena peneliti berusaha mendeskripsikan atau memberikan atau memberikan gambaran mengenai Pelaksanaan penilaian hasil belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X Di SMA N 1 Koto Salak Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Koto Salak Kabupaten Dharmasraya. Sedangkan penelitian dilakukan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016. Dalam upaya mendapatkan keterangan dan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka informan dalam penelitian ini adalah guru sejarah yang mengajar di SMA N 1 Koto Salak Kabupaten Dharmasraya. Kepala sekolah, dan siswa SMA N 1 Koto Salak Kabupaten Dharmasraya. Menurut Sugiono (2014) teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Agar data di percaya, maka penelitian ini menggunakan triangulasi. menurut Iskandar (2009:230), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan penecekan atau sebagai bahan perbandingan terhadap data. Menurut Iskandar (2009:222) teknik analisis interaktif ini sangat umum digunakan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) display data, 4) penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Sejarah Kelas X menggunakan prinsip shahih Prinsip shahih yang dimaksud adalah pelaksanaan penilaian apa yang seharusnya dinilai oleh pendidik dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kemampuan peserta didik. Apabila alat ukur tidak memiliki kesahihan yang dapat dipertanggunjawabkan, maka data yang masuk juga salah dan kesimpulan yang ditarik juga salah. Di SMA N 1 Koto Salak penilaian menggunakan prinsip shahih telah dilakukan oleh guru sejarah, alat yang digunakan untuk mengukur kompetensi berupa tes dan nontes meskipun belum berjalan dengan maksimal. 2. Pelaksanaan Penilaian Hasi Belajar Sejarah Kelas X Menggunakan Prinsip Objektif
7 Prinsip objektif yang dimaksud adalah guru melakukan penilain berdasarkan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan, seperti mengimformasikan silabus pada awal semester, melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, mengelolah hasil penilaian, mengembalikan hasil pemeriksaan peserta didik, memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran dan lain-lain. SMA N 1 Koto Salak penilaian hasil belajar yang diterapkan oleh guru sejarah telah berjalan dengan baik yang berpatokan penilaian yang objektif kepada siswa, guru telah melakukan prosedur dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, meskipun kriteria penskoran belum diterapkan, serta penilaian hasil belajar sejarah dilakukan dan tanpa memandang status maupun latar belakang siswa. 3. Pelaksanaan penilaian hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan prinsip yang Adil Penilaian hasil belajar dengan mengunakan prinsip adil adalah guru melaksanakan penilaian baik berupa tes maupun non tes, hasil dari penilain tersebut yang diberikan kepada peserta didik dengan sama rata atas kemampuan yang diperoleh masing-masing peserta didik. Guru sejarah telah menjalan kan pelaksanan penilaian hasil belajar sejarah dengan mana mestinya,guru sejarah telah memberikan berbagai tes kepada siswa, pelaksanaan penilaian hasil belajar, guru sejarah sudah melakukan penilaian secara adil tanpa adanya membedakan aau mergikan peserta didik. Dengan hal tersebut guru sejarah telah melakukan penilaia hasil belajar dengan menggunakan prinsip keadilan. 4. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Sejarah Secara Terpadu Dengan Kegiatan Belajar Mengajar Pelaksanaan penilaian terpadu dengan kegiatan belajar mengajar. Penilaian dilakukan dalam jam pelajaran yang sudah ada tanpa mengambil hari lain. Keuntungan lain dari pelaksanaan penilaian secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar adalah guru dapat menyesuaikan waktu pelaksanaan penilaian. Pelaksanaan tes tertulis di kelas X dengan guru sejarah yang mengajar yaitu guru R.Y, dilaksanakan sesuai dengan jam pelajaran sejarah. Hal ini menunjukkan bahwa guru sejarah dapat menyesuaikan pelaksanaan penilaian secara terpadu dengan pelaksanaan belajar mengajar, meskipun penerapan tersebut belum sepenuhnya terlaksana Pelaksaaan Penilaian Hasil Belajar Sejarah Secara Terbuka Dikelas X. Penilaian secara terbuka berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dalam dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. terbuka sudah dilakukan oleh guru dengan menjelaskan prosedur-prosedur penilaian serta mengimformasikan hasil penilaian siswa tetapi guru belum menjelaskan pngambilan keputusan hasil belajar yang jelas kepada siswa. 6. Pelaksanaan Penilain Hasil Belajar Kelas X Secara Menyeluruh. menyeluruh. Penilaian hasil belajar harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. menyeluruh, guru hanya menerapkan penilaian secara afektif dan kognitif saja.teknik penilaian yang dilakukan berupa tes tertulis serta pengamatan dan observasi. Tetapi guru belum melakukan penilaian secara psikomotor. 7. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Kelas X Secara Sistematis sistematis berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku, yang direncanakan dalam RPP, karena langkah-langkah perencanaan pembelajaran turut mempengaruh efektifitas penilaian hasil belajar secara menyeluruh.
8 Guru sejarah merencanakan penilaian hasil belajar yang akan dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Jika disimpulkan perencanan yang dilakukan guru sejarah ini adalah perencanaan untuk melakukan penilaian formatif yaitu penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui sejauah mana siswa telah menguasai materi pembelajaran setelah mengikuti proses pembelajaran. 8. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Secara Beracuan Kriteria Bentuk penerapan penilaian berdasarkan acuan kriteria adalah penetapan ketuntasan belajar. Pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa berdasarkan acuan kriteria telah menetapkan kriteria ketuntasan minimal yaitu, 75. Yang berguna untuk pencapaian kompetensi siswa. 9. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Sejarah Kelas X Secara Akuntabel Pelaksanakan penilaian secara akuntabel berarti penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. akuntabel sudah mengikuti prosedur dan teknik yang direncanakan dalam RPP, Pelaksanaan penilaian tersebut sudah dipertanggung jawabkan proses penerapan penilaiannya, serta hasil tersebut sudah disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari hasil penelitian diatas di peroleh pembahasan sebagai berikut: Menurut Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian dengan beberapa prinsip penilaian yaitu : Shahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel, dan lakukan rangkaian aktivitas penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.penelitian ini membahas tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar sejarah siswa. Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang gambaran pelaksanaan penilaian hasil belajar sejarah kelas X di SMA Negeri 1 Koto Salak memperlihatkan hasil bahwa, pelaksanaan penilaian menggunakan prinsip shahih sudah dilakukan dibuktikan guru sudah memberikan tes kepada siswa seperti adanya kuis pada akhir pembelajaran, ulangan harian dan mid semester. Pelaksanaan penilaian hasil belajar menggunakan prinsip objektif juga sudah dilakukan guru sejarah itu terbukti dengan guru sudah mengimpormasikan silabus pada awal semester, soal yang akan diuji mudah dipahami itu terlihat dari soal Ulangan harian beserta Mid semester peserta didik, namun guru sejarah belum menerapkan kriteria penskoran yang jelas terhadap soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Selanjutnya, pelaksanaan penilaian menggunakan prinsip adil sudah dilakukan guru sejarah dengan melakukan penilaian kepada peserta didik menggunakan beberapa bentuk tes, guru juga melakukan penilaian tanpa memandang agama, budaya, ekonomi dan adat istiadat peserta didik. terpadu belum sepenuhnya dilakukan guru sejarah dikarenakan guru lebih sering melakukan penilaian menggunakan tes tertulis saja. Pelaksanaan penilaian menggunakan prinsip terbuka sudah dilakukan guru sejarah tetapi hal tersebut belum sepenuhnya terlaksana dikarenakan didalam mengambil keputusan hasil belajar yang jelas terutama kepada peserta didik itu sendiri. Pelaksanaan penilaian menggunakan prinsip menyeluruh belum sepenuhnya terlaksana itu terbukti guru sejara lebih sering melakukan penilaian terhadap peserta didik dari aspek kognitf dan afektif saja, pelaksanaan penilaian secara sistematis sudah dilakukan guru sejarah itu telihat setelah melakukan pembelajaran guru sejarah sering melakukan kuis kepada peserta didik. Kemudian, pelaksanan penilaian yang beracuan kriteria sudah dilakukan guru sejarah dengan baik itu terbukti pada Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan adalah 75. KESIMPULAN Pelaksanaan penilaian hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA N 1 Koto Salak dengan berdasarkan beberapa prinsip
9 yang menggunakan Permendikbud No 66 Tahun 2013 seperti, Prinsip Shahih, Prinsip Objektif, Prinsip Adil, Prinsip Terpadu, Prinsip Terbuka, Prinsip Menyeluruh, Prinsip Sistematis, Prinsip Acuan Kriteria dan Prinsip Akuntabel.sudah dilakukan menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik, meskipun hal tersebut belum sepenuhya terlaksana. Dengan kata lain guru dituntut untuk bisa melaksanakan penilaian dalam hasil belajar, sebab semua teknik yang dijelaskan di atas tercakup dalam penilaian hasil belajar. Tetapi didalam penilaian hasil belajar guru belum belum menjelaskan kriteria penilaian yang jelas. Serta keterbukaaan penilaian guru bersama beserta didik belum sepenuhnya dilakukan. SARAN 1. Diharapkan kepada guru sejarah lebih meperhatikan lagi penilaian siswa secara shahih, objektif serta ke adilan, dengan hal tersebut siswa akan lebih semangat lagi untuk belajar dan akan menghasilkan nilai yang memuaskan sebelum melaksanakan penilaian hasil belajar sejarah. 2. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk mengadakan pelatihan dengan guru untuk membicarakan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar sejarah. 3. Diharapkan kepada guru untuk bisa menerapkan kriteria penskoran yang jelas diatas lembar soal Diharapkan kepada peserta didik agar lebih giat lagi belajar demi tercapainya hasil belajar yang memuaskan. Ismet, Basuki dan Hariyanto Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Iskandar Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Gaung Persada Press. Kunandar Guru Propesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press. Nana, Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Oemar, Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 Tahun Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2003 Eko, Putro. Widoyoko Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta. Mimin, Haryati Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.
Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN PENDIDIKAN Penilaian
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)
STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007) STANDAR PENILAIAN Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI
PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI DEWI FARIYAH NIM. 58451062 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciFAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG
FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas, yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta
Lebih terperinci1. Perencanaan Penilaian Hasil Belajar Sejarah di Kelas XI IPS SMA N 2 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan dan pembangunan nasional Indonesia yang bersumber pada Falsafah Pancasila. Secara konstitusional, falsafah Pancasila merupakan yang direalisasikan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciantara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali
A. Arti Penilaian Istilah pengukuran, penilaian, dan evaluasi, seringkali digunakan dalam dunia pendidikan. Ketiga kata tersebut memiliki persamaan, perbedaan, ataupun hubungan antara ketiganya. Untuk
Lebih terperinciRANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR HALAMAN 1/29 HAKIKAT PENILAIAN Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210
Lebih terperinciPemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan
Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan Alkhafi Maas Siregar 1 dan Rahmansyah 2 1. Jurusan Fisika FMIPA Unimed dan 2. Jurusan Fisika FMIPA Unimed Jln.
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
GAMBARAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL INGDIRNI FITRIA NPM:12020028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Authenthic Assessment dalam Kurikulum 2013 pada Mata. Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tulungagung
BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Authenthic Assessment dalam Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 3 Tulungagung Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentunya harus sesuai
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN JURNAL
HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Nama : Refmaliana NPM : 12020012
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm. 33-40 PEMANFAATAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Hasil belajar dapat dikelompokkan
Lebih terperinciPEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA DI KOTA BANJARMASIN
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016 STKIP PGRI Banjarmasin PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA DI KOTA BANJARMASIN Rezkyanor
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG Hasanatul Fitri 1, Dra. Gusmaweti, M.Si 2, Drs. H. Asrul Thaher,
Lebih terperinciSri Susilogati Sumarti. Jurusan Kimia FMIPA UNNES, Semarang, Indonesia ABSTRAK
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI Pemantapan Riset Kimia dan Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 21 Juni
Lebih terperinciPENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR
PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR Syahrun Kepala SD Kartika XX-1 Abstrak:. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL
ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL OLEH FATIMAH MELIA NIM A1B111004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WONOBODRO 01 KECAMATAN BLADO KABUPATEN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Evaluasi Pembelajaran. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Evaluasi Pembelajaran 1. Pengertian Evaluasi Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)
STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP) PENGERTIAN PENILAIAN PRINSIP PENILAIAN TEKNIK & INSTRUMEN PENILAIAN MEKANISME & PROSEDUR PENILAIAN PENILAIAN OLEH PENDIDIK PENILAIAN OLEH SATUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
1 2 PENDAHULUAN Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada dalam masyarakat. kurikulum harus bisa
Lebih terperinciii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional
Lebih terperinciTUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA
TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA PENILAIAN PEMBELAJARAN Disusun Oleh: KELOMPOK 1 Riza Gustia (A1C109020) Janharlen P (A1C109044) Zunarta Yahya (A1C109027) Widi Purwa W (A1C109030) Dewi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan bersumber akan kebutuhan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidupnya. Pendidikan merupakan salah satu
Lebih terperinciVol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE CERAMAH DAN METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF PADA SISWA DI SMKN 1 PURWOREJO Oleh E_mail : Agung Purwo Sucipto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap
resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam kegiatan proses belajar mengajar
Lebih terperinciPENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciPENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*
PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman* Pendahuluan Sebagai perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM
Lebih terperinciAlumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFERDI KELAS XI-IPS2 SMA NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014 Tutia
Lebih terperinciDESKRIPSI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 3 MAROS KABUPATEN MAROS
DESKRIPSI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 3 MAROS KABUPATEN MAROS Ibrahim Guru SMAN 3 Maros ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dilakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Belajar Siswa Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui
Lebih terperinciVOL. 5 NO. 1 MARET 2016 ISSN:
42 PERSEPSI PROGRAM STUDI (PRODI) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) STKIP ISLAM BUMIAYU TERHADAP IMPLEMENTASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BUMIAYU DAN PAGUYANGAN TAHUN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL Oleh : ANCE EFRIDA NPM. 09020122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Lebih terperinciPENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI
PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan. Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru
BAB V PEMBAHASAN A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru Dalam perencanaan evaluasi hasil belajar seorang guru harus menyesesuaikan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM
PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM. 12020020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG.
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG. JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPeta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai
Peta Konsep Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai Perbandingan antara kompetensi dengan hasil yang telah dicapai Informasi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu)
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciKONTRIBUSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BANDA ACEH. Guntari, Bukhari, Syarifah Habibah
KONTRIBUSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BANDA ACEH Guntari, Bukhari, Syarifah Habibah Universitas Syiah Kuala guntari555@gmail.com ABSTRAK Membaca
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan akan diperoleh pengetahuan sekaligus keterampilan pembentukan kepribadian, dan juga
Lebih terperinciPENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah
ABSTRAK Indah Permata Sari. (10020034). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Inside- Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMAN I PAINAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia karena pendidikan terkait dengan kehidupan sehari-hari maka dari itu manusia membutuhkan pendidikan agar mampu mempertahankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai : (A) pendekatan dan jenis penelitian, (B) kehadiran peneliti, (C) lokasi penelitian, (D) sumber data, (E) instrument penelitian,
Lebih terperinciRANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR HAKIKAT PENILAIAN Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian dari Implementasi Kurikulum
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang aplikasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam meningkatkan mutu pembelajaran agama dilaksanakan di MTsN Rantauprapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang akan diteliti. 1 Metode merupakan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang senantiasa berusaha untuk mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum dengan jelas
Lebih terperinciANALISIS PROGRAM PJOK BERDASARKAN PENDEKATAN GOAL-ORIENTED EVALUATION MODEL
ANALISIS PROGRAM PJOK BERDASARKAN PENDEKATAN GOAL-ORIENTED EVALUATION MODEL Abi Fajar Fathoni (Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang) fajarfathoniabi@gmail.com Abstrak: pendidikan
Lebih terperinciTheresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program
Lebih terperinciOleh: I Wayan Sirna Program Studi Magister Dharma Acarya RESUME
PEMANFAATAN MULTIMEDIA PRESENTASI DAN MEDIA CETAK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Pendahuluan Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang dirasakan saat ini kian canggih dan up to date. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Skripsi yang penulis susun ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif karena untuk mendapatkan yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA OLEH GURU KELAS VI SD
Pelaksanaan Penilaian Portofolio... (Azkia Mafaza) 1 PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA OLEH GURU KELAS VI SD IMPLEMENTATION OF PORTFOLIO ASSESSMENT IN BAHASA BY 6 th
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciainamulyana.blogspot.co.id ainamulyana.blogspot.co.id
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan yang menyatakan bahwa :
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai salah satu lembaga formal memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. tujuan Pendidikan Nasional sendiri
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA
ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA Thin Ratulangi 1, Nurdin Arsyad 2.Djadir 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciHasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,
Lebih terperinciBAB II PENILAIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL. fungsi penilaian dalam pendidikan, prinsip penilaian, ciri-ciri penilaian dalam
BAB II PENILAIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL Pada bab ini terdiri atas : Penilaian yang mencangkup pengertian penilaian, fungsi penilaian dalam pendidikan, prinsip penilaian, ciri-ciri penilaian dalam pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi terhadap pencapai belajar siswa adalah kegiatan wajib bagi setiap guru atau pengajar. Dikatakan wajib karena pengajar dapat menginformasikan kepada
Lebih terperinciMEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP
MEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP LATAR BELAKANG BSNP SECARA FILOSOFIS: - PROSES PEND PROSES MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA MENJADI KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN TTT. SISWA SIPERLAKUKAN DAN DINILAI SEC. ADIL tidak
Lebih terperinciRusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD
PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS IV SDN 01 GEDONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN PRODUKTIF 1 DI SMK NEGERI 1 GORONTALO
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN PRODUKTIF 1 DI SMK NEGERI 1 GORONTALO Junira Hilumalo 911409106 Yulianto Kadji Irawati Abdul S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI
IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi maju jika pendidikan diperhatikan dengan serius oleh para pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Manbaul Ulum Karangawen Demak Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri dari 12 laki-laki
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS II DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS II DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas. (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimanapun dan kapanpun pendidikan akan selalu diperlukan, sebab dalam pendidikan tidak ada batas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
67 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Kompetensi merupakan kapasitas untuk melakukan sesuatu, yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses belajar stimulus akan bergabung dengan isi memori dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
Lebih terperinciPERSEPSI GURU IPS TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) DI SMP N 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL
1 PERSEPSI GURU IPS TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP ) DI SMP N 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL FITRIA DESRINA 10020093 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Deni Achmad Adib SMP N 1 Welahan Jepara
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Deni Achmad Adib SMP N 1 Welahan Jepara denifik@gmail.com Abstrak Pengembangan instrumen penilaian otentik keterampilan dasar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012/2013
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinci