PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Oleh: Welia Ramanda, RRP. Megahati, Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The use of media in teaching and learning can clarify students' understanding of the subject matter and can make the learning process more interesting and effective. But the reality in the learning process, teachers are not using the medium of learning because teachers are not able to make instructional media and just rely on the book as a source of learning, thus making the students find it difficult to understand the material. Associated with it is developed interactive media on the material organization of life for SMP. This study aims to produce an interactive media organizations on the material of valid and practical life. This type of research is the development of research by using a 4 - D models which consists of 4 stages, namely, the definition (define), design (design), development (develop) and the spread (disseminate), but the deployment phase (disseminate) is not done. Define phase consists of a curriculum analysis, analysis of students and media analysis. At the design stage to design interactive media. At this stage of develop test the validity and practicalities. Test validity by a validator which consists of 2 lecture of biology and 1 junior high school biology teacher. Test practicalities by 1 biology teacher and junior class VII Perti Padang. These data were analyzed with descriptive analysis. The results of the validity test of interactive media by validator shows that interactive media is in the valid criteria ie % in terms of variable material / content, form of media, motivation, and language. Test results practicalities of interactive media by teachers indicate that interactive media is in a very practical criterion is % and the test results demonstrate the practicalities of interactive media by students is located in a very practical criterion is % in terms of practicality variable ease of use, availability time, the appeal of the device, interpreted the material, which is the same as the equivalent of teaching materials and evaluation. This suggests that interactive media on the material life of the resulting organization is valid and very practical. Keyword: Interactive media, Research & Development and 4-D Models. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan, karena baik atau tidaknya pendidikan sangat menentukan maju mundurnya sebuah peradaban. Berbagai usaha sudah dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, salah satunya penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat memperjelas pemahaman siswa mengenai materi pelajaran dan dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif. Tetapi kenyataannya dalam proses pembelajaran, guru belum ada menggunakan media pembelajaran karena guru tidak mampu membuat media pembelajaran dan hanya mengandalkan buku sebagai sumber belajar. Hal ini sejalan

2 dengan pendapat Arsyad (2011:15) bahwa penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dimana penggunaan media ini sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta membangkitkan minat dan motivasi siswa. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan terhadap guru biologi SMP PERTI Padang menyatakan bahwa materi organisasi kehidupan banyak mempelajari tentang organel sel sehingga siswa membutuhkan media yang dapat menampilkan gambar secara jelas. Selain itu guru menyajikan materi kebanyakan dengan menggunakan buku sumber yang ada di sekolah saja. Walaupun sekolah telah menyediakan sarana prasarana berupa infokus, tetapi kurang dimanfaatkan oleh guru. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan daya indera siswa dan membantu mengatasi perbedaan gaya belajar. Media pembelajaran dapat mengaktifkan sebagian besar indera siswa, terutama indera pendengaran, penglihatan dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran juga dapat memperlancar interaksi dan komunikasi antara siswa dengan guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Angkowo dan Kokasih (2007:3) yang menyatakan bahwa media gambar animasi merupakan media visual yang dapat membantu siswa menyampaikan pesan secara konkrit, sehingga memudahkan siswa memahami konsep materi pelajaran. Keberadaan media interaktif pada materi organisasi kehidupan belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media interaktif tersebut ada yang menggunakan bahasa inggris dan ada yang menggunakan bahasa Indonesia. Materi yang dimuat hanya membahas organel sel yang menjadi perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan saja dan bentuk medianya kurang menarik karena gambar yang ditampilkan kurang jelas. Pada media interaktif yang penulis buat ini sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi yang dibahas dilengkapi dengan suara yang jelas dan gambar-gambar yang ditampilkan sudah representatif sehingga siswa mudah dalam memahami materi tersebut. Manfaat media pembelajaran interaktif ini diharapkan akan memotivasi siswa untuk belajar mandiri, kreatif, efektif dan efisien. Selain itu dengan media pembelajaran interaktif ini, diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa karena selama ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh kebanyakan sekolah adalah metode ceramah, diskusi dan Tanya jawab. Dari uraian di atas, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul. Pengembangan Media Interaktif pada Materi Organisasi Kehidupan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan(research and development) dengan model prosedural. Dalam prosedur pengembangan media interaktif ini dikembangkan dengan menggunakan 4-D model yang terdiri dari 4 tahap yaitu, pendefenisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate). Cara ini diadaptasi dari Thiagarajan (1974 dalam Trianto 2010:93). Namun, penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop. HASIL DAN PEMBAHASAN Diagram Hasil Validitas dan Praktikalitas Media Interaktif ,2 5 88,67 86,72 Aspek A B C

3 Ket: Aspek A : Nilai validitas (85,25%) valid. Aspek B : Praktikalitas guru (88,67%) sangat praktis Aspek C : Praktikalitas siswa (86,72) sangat praktis PEMBAHASAN 1. Uji Validitas Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh validator terhadap media interaktif yang dihasilkan menunjukkan bahwa media interaktif memiliki kriteria valid. Beberapa aspek yang diamati dalam uji validitas media pembelajaran adalah bentuk media, motivasi media, materi dan bahasa. Hasil validasi yang diberikan oleh validator menunjukkan bahwa media interaktif ini berada pada kriteria cukup valid yaitu 75 % ditinjau dari aspek bentuk media dan validasi dari aspek motivasi pada kriteria valid yaitu 84 %. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2011:172) bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. Hasil validasi dari aspek materi berada pada kriteria sangat valid yaitu 98 %. Secara garis besar media interaktif yang dihasilkan dari segi materi telah mengacu pada kurikulum yang ada karena telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan guru, dimana berdasarkan analisis kurikulum yang dilakukan, penjabaran materi organisasi kehidupan sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menuntut siswa untuk memahami tentang pengertian sel, bentuk dan ukuran sel, organel sel beserta fungsinya dan membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Sebagaimana yang dikatakan Djamarah (2006 dalam Sildra, 2010:40) bahwa program pengajaran yang akan disampaikan lewat media kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik dari segi isi, struktur, maupun kedalamannya. Hasil validasi dari aspek bahasa berada pada kriteria valid yaitu 84 %. Berdasarkan hal tersebut media ini sudah memenuhi kriteria media berbasis multimedia seperti yang diungkapkan Arsyad (2011:170) bahwa poin-poin utama yang harus dimiliki oleh media berbasis multimedia adalah kombinasi grafik, teks, suara, dan animasi. Secara umum kriteria sebuah media yang telah diuraikan di atas telah terpenuhi oleh media pembelajaran yang peneliti kembangkan berdasarkan penilaian yang diberikan oleh validator. 2. Uji Praktikalitas Hasil uji praktikalitas yang diberikan kepada 1 orang guru biologi dan 26 orang siswa kelas VII (tujuh) terhadap media interaktif yang dihasilkan menunjukkan media interaktif sangat praktis yang ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, ketersediaan waktu, daya tarik perangkat, interprestasi materi, ekivalen yang sama dengan bahan ajar dan evaluasi yang digunakan. berada pada kriteria sangat praktis yaitu 90 % dan hasil uji praktikalitas oleh siswa menunjukkan media ini berada pada kriteria praktis yaitu 79,33 % yang ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan. Penggabungan antara animasi kombinasi suara, teks dan gambar yang nantinya akan menghasilkan tampilan yang menarik sehingga memotivasi siswa dalam belajar. Sebagaimana dinyatakan Arsyad (2011:15) bahwa penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar. berada pada kriteria cukup praktis yaitu 75 % dan uji praktikalitas oleh siswa menunjukkan bahwa media ini berada pada kriteria sangat praktis yaitu 88 % yang ditinjau dari aspek ketersediaan. Hal ini disebabkan karena media interaktif ini dapat dipakai berulang-ulang dan dapat digunakan walaupun tidak ada guru. Prasetyo (2007 dalam Ginanjar 2010:11) menyatakan bahwa karakteristik dari sebuah media pembelajaran yaitu: 1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, 2. Bersifat interaktif, dengan kata lain memiliki

4 kemampuan mengakomodasi respon pengguna, 3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. berada pada kriteria sangat praktis yaitu 92 % dan uji praktikalitas media oleh siswa menunjukkan bahwa media ini berada pada kriteria praktis yaitu 81,50 % yang ditinjau dari aspek daya tarik perangkat. Hal ini disebabkan karena media interaktif ini dapat menjadi fasilitator antara guru dan siswa. Selain itu juga dapat mengurangi pemakaian papan tulis oleh guru dalam penyampaian materi, karena siswa dapat memutarnya kembali di rumah sesuai dengan kemampuannya menangkap materi pelajaran tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2011:12) ciri-ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam proses pembelajaran adalah fiksatif (fixative property), manipulatif (manipulatif property), distributif (distributive property), memungkinkan berbagai objek di transportasikan melalui suatu tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa. berada pada kriteria cukup praktis yaitu 75 siswa berada pada kriteria sangat praktis yaitu 89 % yang ditinjau dari aspek interprestasi materi. Hal ini menandakan bahwa siswa telah bisa menginterprestasikan materi organisasi kehidupan pada media dengan baik dan benar. berada pada kriteria sangat praktis yaitu 100 siswa menunjukkan bahwa media ini berada pada kriteria sangat praktis yaitu 89 % yang ditinjau dari aspek ekivalen yang sama dengan bahan ajar. Hal ini menunjukan bahwa media interaktif pada materi organisasi kehidupan ini bisa dijadikan sebagai sumber belajar yang menarik selain buku yang ada disediakan di sekolah. berada pada kriteria sangat praktis yaitu 100 siswa menunjukkan bahwa media ini berada pada kriteria sangat praktis yaitu 93,50 % yang ditinjau dari aspek evaluasi. Hal ini disebabkan karena evaluasi yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, sehingga soal-soal latihan yang ada pada media interaktif ini dapat mewakili semua materi yang telah dipelajari. Berdasarkan uji yang dilakukan terhadap media interaktif ini maka penulis menyatakan bahwa media interaktif yang penulis hasilkan bermanfaat dalam proses belajar mengajar untuk pendidik maupun peserta didik. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analis yang dilakukan maka dapat disimpulkan, media interaktif pada materi organisasi kehidupan untuk SMP yang dikembangkan sudah valid dan sangat praktis. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan agar: 1. pelaksanaan uji praktikalitas sebaiknya lebih diperluas atau ditingkatkan lagi; 2. penelitian ini dilanjutkan pada tahap uji efektifitas; 3. media interaktif ini diharapkan dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam memahami pembelajaran; DAFTAR RUJUKAN Angkowo dan Kokasih Multimedia Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka. Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ginanjar, Anton Pengembangan Media Pembelajaran Modul

5 Interaktif Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Keguruan Universitas Sebelas Maret. Rusman, K dan Riyana, C Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Sildra, Adek Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Materi Pokok Gerak Pada Tumbuhan Kelas VIII SMP N 30 Padang Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumbar. Trianto Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta.: Bumi Aksara.