PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah"

Transkripsi

1

2 ABSTRAK Indah Permata Sari. ( ). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Inside- Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMAN I PAINAN, Skripsi. Program Studi Sejarah, STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang, Penelitian ini dilakukan karena rendahnya kemampuan pemahaman menjelaskan prinsip (sebab-akibat) siswa. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya proses pembelajaran sejarah yang masih berupa penyampaian informasi yang membuat siswa hanya mampu mengingat, tujuan dari pembelajaran sejarah salah satunya untuk melatih siswa berfikir kritis melalui Prinsip (sebab-akibat) dalam pembelajaran sejarah. Salah satu upaya untuk dapat meningkatkan pemahaman menjelaskan prinsip (sebab-akibat) dalam pembelajaran sejarah melalui Model Pembelajaran Tipe Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMAN I Painan. Manfaat penelitian ini adalah mendorong guru sejarah berinovasi dalam menggunakan model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar sejarah siswa dalam menemukan sendiri inti materi pelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri I PAINAN. Untuk melakukan penelitian ini diperlukan dua sampel, pengambilan sampel dilakukan sebanyak dua kelas, untuk kelas eksperimen yaitu kelas XI IPS 2 dan kelas kontrol ialah kelas XI IPS 4. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas XI IPS SMA N I Painan hasil belajar siswa ini terlihat dari rata-rata kelas eksperimen 13,00 sedangkan rata-rata kelas kontrol hanya 11,84. Jadi rata-rat kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, dari perbandingan kelas eksperimen dan kelas kontrol di dapatkan hitungan t hitung = 1,19 sedangkan t tabel =1,67 dengan demikian t hitung < t tabel maka hipotesis (0) diterima. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Penerepan Model Pembelajaran Tipe Inside-Outside-Circle(Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) ternyata tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Painan. Hal ini disebabkan karena Buku teks yang tidak lengkap, Siswa kurang belajar secara rajin, dan Penjelasan dalam buku teks kurang sehingga siswa tidak memahaminya.

3 PENDAHULUAN Menurut Hamalik (2011: 79) Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. dengan demikian, akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa dan tugas guru yang sebagian besar terjadi dalam kelas yaitu membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. suatu kondisi belajar yang optimal dapat dicapai apabila guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran. Berdasarkan pengamatan, anak tidak menjelaskan sebab-akibat yang ditanyakan oleh guru. adapun faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa kelas XI SMA N 1 Painan terjadi dari dalam diri siswa dikarenakan minat pada anak dalam belajar sejarah. apalagi sejarah membahas tentang peristiwa masa lampau itu membuat mereka mengantuk dan tidak berselera untuk belajar. Berbagai upaya telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, namun kenyataan yang terjadi di lapangan hasil belajar sejarah siswa masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan hasil belajar siswa, guru perlu mencari dan mengunakan model pembelajaran yang tepat, menyenangkan dan mendorongkan siswa mengkonstruksi sendiri. Salah satu model yang dapat diterapkan guru pada siswa adalah model pembelajaran Inside- Outside-Circle (Lingkaran kecil-lingkaran besar). teknik mengajar Lingkaran kecil-lingkaran besar (Inside-Outside-Circle) dikembangkan oleh Spencer Kagan dalam memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan yang berbeda dengan singkat dan teratur. model ini digunakan dalam rangka mewujudkan penukaran ilmu pengetahuan sesama siswa. tujuan model pembelajaran ini adalah melatih siswa belajar mandiri dan belajar berbicara dalam menjelaskan peristiwa masa lampau kepada orang lain. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA N I Painan. Batasan Masalah penerapan diskusi Lingkaran Kecil- Lingkaran Besar dan kemampuan siswa dalam menjelaskan hubungan sebab-akibat terhadap pembelajaran sejarah. Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan hasil belajar sejarah dengan menerapkan model pembelajaran aktif tipe Inside- Outside- Circle dengan hasil belajar sejarah menggunakan konvensional pada siswa kelas XI SMA N I Painan tahun ajaran 2014/2015? Tujuan Penelitian untuk menyelidiki pengaruh penerapan model tipe Inside-Outside-Circle (Lingkaran kecil- Lingkaran besar) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X1 IPS SMA N I Painan. Manfaat Penelitian 1. Praktis a. Memperkaya khasanah keilmuan dibidang pembelajaran sejarah di SMA N I Painan 2. Teoritis a. Untuk masukan bagi guru sejarah dalam memilih model pembelajaran sejarah b. Sebagai bahan masukan dan menambah khasanah bagi penulis. Penelitian yang Relevan Penelitian Isrina Siregar (2011) FIS UNP yang berjudul Pengaruh Penerapan Model Quick On The Draw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMA N Bangko. Penelitian Edwin Anshori Pramana (2011) FIS UNP yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Co-op Co-op Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA N Pertiwi 2 Padang. Penelitian Vivaldi (2011) FIS UNP yang berjudul Pengaruh Penerapan Model Treffinger Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMA N I Koto Baru Dharmasraya. Penelitian Meliza Syafdiana (2010) FIS UNP yang berjudul Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Di SMA N 2 Bayang. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka pemikiran terdahulu dapat diyakini bahwa Model pembelajaran tipe Inside-Outside- Circle (Lingkaran kecil-lingkaran besar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah Kelas XI IPS SMAN 1 Painan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, Menurut Arikunto (2013:207) Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan penelitian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya sesuatu yang dikenakan pada subjek didik. dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab-akibat. caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau

4 lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. pada penelitian ini yang dilakukan pada kelas eksperimen adalah pembelajaran aktif tipe Inside- Outside- Circle, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran konvensional. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas XI SMA N I PAINAN dan waktu penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA N I PAINAN semester genap, yang terdiri dari 4 kelas yaitu: XI IS I, XI IS 2, XI IS 3, dan XI IS 4.sedangkan Sampelnya dalam penelitian ini diperlakukan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen menggunakan kelas XI IPS 2 dan kelas kontrol menggunakan kelas XI IPS 4. kelas XI IPS 2 nantinya memakai model Inside- Outside-Circle dan kelas XI IPS 4 memakai metode ceramah. pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Sampling. pada teknik cluster sampling ini, kelas kontrol dan kelas eksperimen ditentukan secara acak yaitu kelas XI IPS 2 sebagai kelas percobaan sedangkan kelas XI IPS 4 sebagai kelas pembanding. Variabel dan Data Variabel bebas adalah Pembelajaran tipe Inside- Outside-Circle (Lingkaran kecil-lingkaran besar) dan Variabel terikat adalah Hasil belajar pada aspek pemahaman prinsip sedangkan variabel kontrol adalah materi pelajaran, buku sumber, media dan jumlah jam pelajaran. Data 1) Jenis Data a. Primer yaitu data tentang hasil belajar sejarah siswa yang diperoleh setelah mengadakan eksperimen. b. Data sekunder yaitu nilai ulangan harian 1 semester genap. 2) Sumber Data Data yang diperoleh langsung dari sampel data sekunder tersebut adalah data dari guru bidang studi sejarah kelas XI SMA N I PAINAN. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah formula Control-Group pretest design Validitas Penelitian Validitas secara harfiah berarti tepat. bila digunakan dalam kaitannya dengan penelitian bermakna ketepatan suatu penelitian sehingga hasil yang ditemukan bisa dipercaya dengan baik. Validitas penelitian terdiri atas dua kategori yaitu Validitas internal dan eksternal. Instrumen Penelitian Menurut Margono (2010: 155) bahwa Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Dalam penelitian Tes yang diberikan sesuai dengan materi yang diajarkan saat proses pembelajaran dan dilaksanakan setelah semua materi sudah habis atau diakhir penelitian, tes yang diberikan dilakukan analisa untuk melihat validitas, tingkat kesukaran, daya beda, uji distaktor, dan uji reliabilisasi tes. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk melihat tercapainya pengaruh penerapan pembelajaran sejarah terhadap hasil belajar siswa, peneliti melakukan tes di dua kelompok kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen adalah kelas XI IPS 2 dan kelas kontrol adalah XI IPS 4. jumlah siswa kelas eksperimen adalah 32 siswa dan kelas kontrol adalah 30 siswa. Kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini diperoleh setelah memilih secara acak (Cluster Sampling) dari 4 kelas, maka terpilihlah kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 4 sebagai kelas kontrol karena kelas XI IPS 2 hasil belajar anak rendah dibawah kelas XI IPS 4 cuma beda sedikit persen yang didapat antara kedua kelas yaitu 67,53 dan 69,97. Pengolahan data dalam penelitian ini adalah sesuai dengan fokus penelitian yaitu menjelaskan prinsip sejarah, sesuai dengan kisi-kisi soal maka jumlah soal prinsip adalah 20 butir, namun setelah dianalisis maka jumlah soal prinsip yang diolah menjadi 17 butir. setelah dilaksanakan pretest didapatkan data dari hasil analisa nilai pretest soal prinsip kelas eksperimen hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil pretest kelas kontrol, hal ini menunjukkan kelas yang normal. oleh karena itu untuk data yang diolah bukan nilai pretest tetapi nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik pada kedua kelas sampel tersebut sehingga diperoleh rata-rata, standar deviasi dan varians untuk soal prinsip sejarah kelas eksperimen dan kelas kontrol, dari perhitungan tersebut terlihat perbedaan pencapaiannya. Rata-rata kelas eksperimen adalah 13,00 dan kelas kontrol adalah 11,84. hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih bagus dari kelas kontrol. sedangkan varians lebih bagus pada kelas eksperimen karena semakin kecil varians akan semakin bagus. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini dan pada lampiran 17 (hal. 145). Tabel 10: Perbandingan Nilai Posttest Eksperimen 32 13,00 1,58 1,25 Kontrol 30 11,84 1,74 1,31 Sumber : Skor soal Prinsip pada tes awal (Posttest) Setelah dilakukan analisis ternyata rata-rata kelas eksperimen pada data pretest lebih bagus daripada kelas kontrol sedangkan varians lebih

5 bagus pada kelas kontrol. dibawah ini dapat dilihat pada tabel dan lampiran 27 (hal. 155). Tabel 11: Perbandingan Nilai Pretest Eksperimen 32 2,96 2,54 1,59 Kontrol 30 2,67 2,45 1,56 Soal awal masuk yang mempertanyakan tentang menjelaskan prinsip sejarah mengenai Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. Setelah dilakukan perhitungan rata-rata kelas eksperimen diketahui lebih baik daripada kelas kontrol sedangkan standar deviasinya lebih bagus dari kelas kontrol daripada kelas eksperimen. hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini pada lampiran 19 (hal. 147). Tabel 12: Perbandingan Nilai dengan Indikator soal menjelaskan prinsip awal masuk pada materi Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. S Eksperimen 32 6,18 22,4 4,73 Kontrol 30 5,00 1,77 1,33 Soal dengan indikator berkembang yang juga mempertanyakan sebab berkembangnya Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia yang melihat perkembangan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. setelah dilakukan perhitungan rata-rata diketahui bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol sedangkan standar deviasinya lebih bagus kelas kontrol daripada kelas eksperimen. dapat dilihat pada tabel dibawah ini pada lampiran 21 (hal. 149). Tabel 13:Perbandingan nilai dengan soal indikator menjelaskan prinsip berkembang sejarah pada materi Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. Eksperimen 32 3,62 1,85 1,36 Kontrol 30 2,50 1,24 1,11 Soal indikator menjelaskan prinsip mundurnya pada Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia yang membahas sebab mundurnya usaha swasta dan munculnya tanam paksa. setelah dilakukan perhitungan rata-rata diketahui bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas control sedangkan variansnya lebih bagus kelas kontrol S 2 daripada kelas eksperimen. dapat dilihat pada tabel dan lampiran 23 (hal. 151). Tabel 14: Perbandingan nilai dengan indikator menjelaskan prinsip mundur pada materi Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. Eksperimen 32 0,59 0,26 0,60 Kontrol 30 0,57 0,24 0,48 Pada soal dengan indikator sebab hancurnya Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. setelah dilakukan perhitungan rata-rata diketahui bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol sedangkan varians lebih bagus kelas kontrol daripada kelas eksperimen. dapat dilihat pada tabel dibawah ini dan pada lampiran 25 ( hal. 153). Tabel 15: Perbandingan nilai dengan indikator menjelaskan prinsip hancur pada materi Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. Eksperimen 32 1,50 0,62 0,78 Kontrol 30 1,00 0,45 0,67 Uji hipotesis dilakukan untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian, uji hipotesis secara statistik dengan menggunakan uji t terhadap nilai skor posttest yang diperoleh. uji t ini bertujuan untuk mengetahui apakah pencapaian belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Pada taraf nyata 0,05 dan df 60 dari tabel terdistribusi t diperoleh t (0,95, 58) =1,67. kriteria penerimaan H 0 jika: t hitung < 1,67. karena t hitung, 1,19 (t hitung < t tabel ) berada diluar daerah penerimaan H 0. berarti H 0 diterima, dengan demikian bahwa tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil analisis nilai posttest pada soal indikator prinsip awal pada materi Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia, terdapat perbedaan yang signifikan setelah dilakukan uji rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Pada soal indikator awal masuk ini rata-rata kelas eksperimen adalah 6,18 dengan standar deviasinya 4,73 dan rata-rata kelas kontrol adalah 5,00 dengan standar deviasinya 1,33. hasil uji t hitung adalah 1,36 dengan taraf nyata 0,05 diperoleh t tabel 1,67 maka t hitung < t tabel yang berarti hipotesis (H 0 ) diterima. dengan demikian penerapan model pembelajaran Tipe Inside-Outside-Circle untuk soal indikator prinsip awal masuk berbeda secara signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. 1

6 Perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol juga terlihat pada menjelaskan prinsip berkembang pada materi Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. setelah dilakukan perhitungan terlihat rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. rata-rata kelas eksperimen 3,62 dengan standar deviasi 1,36 dan pada kelas kontrol 2,50 dengan standar deviasi 1,11. hasil t hitung adalah 1,15 (dengan taraf nyata 0,05) diperoleh t tabel 1,67 maka t hitung < t tabel dan hipotesis (H 0 ) diterima. Pada soal indikator menjelaskan prinsip mundur terhadap materi Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. setelah dilakukan perhitungan terlihat rata-rata kelas eksperimen 0,59 dan standar deviasinya 0,60 sedangkan rata-rata kelas kontrol 0,57 dan standar deviasinya 0,48. hasil uji t hitung adalah 0,16 dengan taraf nyata 0,05 diperoleh t tabel 1,67 maka t hitung < t tabel yang berarti H 0 diterima. Soal indikator hancur menjelaskan prinsip hancur pada materi Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia. setelah dilakukan perhitungan maka rata-rata kelas eksperimen 1,50 dengan standar deviasinya 0,78 sedangkan rata-rata kelas kontrol 1,00 dengan standar deviasinya 0,67. uji perbedaan memperoleh signifikan pada kedua rata-rata, t hitung 0,88 < dari t tabel 1,67 berarti H 0 diterima. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan untuk soal prinsip pada materi Proses Masuk Dan Perkembangan Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia, dari soal indikator awal masuk, menjelaskan prinsip berkembang, mundur, dan hancur didapatkan t hitung < t tabel, maka hipotesis(h 1 ) ditolak dan hipotesis (H 0 ) diterima. Jadi tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pencapaian hasil belajar, ratarata yang didapat pada kelas eksperimen adalah 13,00 sedangkan kelas kontrol adalah 11,84. namun, demikian terdapat perbedaan yang berarti secara signifikan. hal ini menimbulkan kegagalan karena kebiasaan Guru dalam mengajar berpedoman pada buku teks, sedangkan buku itu tidak ada penyajian prinsip sehingga siswa hanya terpaku/fokus apa yang diterangkan oleh guru dan siswa tidak memahami prinsip (hubungan sebabakibat). dengan demikian, siswa tidak mempunyai kemampuan pemahaman prinsip sehingga tidak terpecahnya permasalahan yang terjadi, dan menimbulkan kesulitan bagi siswa, karena siswa kurang belajar secara rajin. Peranan Guru sebagai motivator dan fasilitator tidak lagi berjalan dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi pada siswa apalagi peserta didik menganggap guru yang memberi ilmu padanya sesuatu yang baik untuk diterimanya dan dipahami. siswa yang bersifat menerima saja dan tidak tahu apa yang dia lakukan selama proses pembelajaran sejarah serta tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran sejarah diakibatkan ilmu yang dia dapatkan itu sudah cukup bagi mereka. Selain itu, siswa tidak mandiri hanya saja menunggu guru yang menyelesaikan dalam pembahasan materi. Jadi, ilmu yang didapatkan tidak bertambah dan tidak berkembang serta solusi dari permasalahan yaitu terjadi pemahaman prinsip siswa tidak mendapatkan penyelesaian, karena penjelasan dalam buku teks kurang yang tidak ada menjelaskan hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian, peneliti menerapkan model pembelajaran tipe Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah yang sering dilakukan oleh guru. Peranan siswa dalam metode ceramah hanya mendengarkan dan mencatat pokok penting yang dikemukakan oleh guru, setelah itu dilaksanakan tanya jawab. Siswa yang bertanya hanya sedikit cuma 3 orang saja dari 30 orang sedangkan yang lain malas bertanya jika kurang paham dan jika disuruh bertanya pun tidak banyak mereka yang mau. Siswa kebanyakan hanya mencatat materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan apa yang ditulis dipapan tulis bagian yang penting dari pembahasan materi tersebut. Jadinya, catatan siswa tidak lengkap dari semua pembahasan materi yang disampaikan oleh guru karena tidak semuanya tertangkap dalam otaknya. Dalam segi catatan, tidak semua siswa yang mencatat karena bagi mereka itu tidak penting diakibatkan punya buku teks bagi yang memilikinya. Siswa lebih suka disuruh mencatat dan setelah selesai dikumpulkan untuk diperiksa catatan guna pemberian nilai. Beberapa kesulitan yang dihadapi pada awal penelitian adalah kesulitan dalam mengelola kelas untuk melibatkan anak secara aktif dalam proses pembelajaran, namun penulis terbantu dalam mengkondisikan kelas dengan bantuan guru sejarah pada setiap pertemuan berikutnya, kedua peneliti kekurangan waktu dan tujuan yang dirumuskan dalam RPP juga kurang tercapai secara optimal. Apalagi kurikulum 2013 mata pelajaran sejarah Indonesia Kelompok Wajib waktunya 2 jam tidak seperti pada penggunaan KTSP. Selain itu kurikulum 2013, guru tidak lagi terlebih dahulu memulai pelajaran karena disini anak dituntut yang aktif dan mandiri. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa menemukan inti dari materi yang dipelajari dan juga siswa kurang serius dalam menanggapi pertanyaan guru, tetapi pada tahap berikutnya berkat arahan guru sejarah yang mendampingi peneliti dalam menerapkan model pembelajaran sehingga siswa bisa ikut aktif dalam proses pembelajaran sehingga mampu memahami inti dari materi yang dipelajari.

7 Ketiga, dengan model pembelajaran Inside- Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) untuk menemukan sendiri inti materi(prinsip) yang berhubungan dengan materi pelajaran siswa masih kekurangan buku baik buku pegangan maupun buku teks. Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil- Lingkaran Besar) ternyata tidak terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa, hasil rata-rata kelas eksperimen yang didapatkan adalah 13,00 sedangkan kelas kontrol 11,84. hal ini terlihat bahwa hasil belajar sejarah kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar sejarah siswa kelas kontrol. Walaupun demikian, hal ini terjadi tidak terdapat perbedaan yang berarti secara signifikan sehingga menimbulkan kegagalan dalam menerapkan model pembelajaran Tipe Inside- Outside-Circle pada kelas eksperimen (XI IPS 2), karena inti dari materi sejarah adalah prinsip (sebab-akibat). maka tugas seorang guru adalah bagaimana siswa bisa menjelaskan hubungan sebab-akibat antar peristiwa sehingga peristiwa itu mudah untuk dipahami dan diingat, tetapi karena adanya pembiasaan pembelajaran yang salah selama ini maka menjelaskan hubungan sebabakibat itu tidak pernah terjadi terutama disebabkan guru selalu memakai buku teks sebagai bahan ajar. Dengan demikian, agar terlaksana jika didukung oleh bahan atau materi ajar yang lengkap seperti buku paket atau buku teks maupun buku penunjang pembelajaran sejarah, sebab dalam proses pembelajaran model Inside-Outside-Circle ini dibutuhkan banyak bahan untuk memahami apa yang dipelajari siswa. Dalam proses pembelajaran sejarah, diperlukan keterlibatan aktif siswa untuk menemukan sendiri inti dari materi yang dipelajarinya serta bisa menjelaskan sebab-akibat sehingga belajar sejarah memberi makna bagi mereka sendiri dan juga tuntutan kurikulum 2013 terpenuhi. untuk dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, guru hendaknya menerapkan variasi dalam model pembelajaran sehingga mampu membawa siswa untuk aktif dalam belajar. Untuk mengatasi hal ini guru harus merubah cara belajar sejarah dengan membuat bahan ajar dan melatih siswa untuk merangkai hubungan fungsional terhadap berbagai kejadian yang dialaminya sendiri, dengan model ini akan membuat terlatih untuk memahami berbagai prinsip (sebab-akibat) yang telah dibuatnya sendiri dan mengaitkan pada materi yang diajarkan. Pada kejadian yang terjadi yaitu hanya bergantung pada buku teks sehingga materi menjelaskan hubungan sebab-akibat tidak terlaksana dengan baik apalagi siswa tidak aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran sejarah, karena siswa kurang belajar secara rajin. Dalam mengatasi hal demikian, Guru memberikan tugas di rumah pada siswa yang menyangkut menjelaskan hubungan sebab-akibat pada materi dan sebelum itu guru harus memberikan contoh terlebih dahulu dalam menjelaskan sebab-akibat sehingga siswa mengerti terhadap tugas yang diberikan. oleh karena itu, siswa akan terlatih dan memahami dalam menjelaskan sebab-akibat maka permasalahan yang terjadi pada pemahaman prinsip sudah terpecahkan serta terlaksana dengan baik. Buku teks yang selalu dijadikan Guru sebagai bahan ajar maka dari itu penyelesaian dalam menjelaskan sebab-akibat pada materi tidak terlaksana, karena penjelasan dalam buku teks kurang. Solusi dari permasalahan diatas, guru harus menerangkan setiap penjelasan materi terutama menjelaskan hubungan sebab-akibat. upaya yang dilakukan guru adalah membuat bahan ajar sendiri dalam rangka penyempurnaan penjelasan materi yang tidak ada dalam buku teks. dengan diterangkan oleh guru setiap penjelasan maka siswa tahu dan mengerti dalam menjelaskan sebab-akibat pada pembahasan materi yang lain dengan sendirinya. dengan memakai model inilah proses pembelajaran sejarah berlangsung dengan lancar Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian tentang perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe Inside-Outside-Circle(Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar), maka dapat ditarik kesimpulannya yaitu tidak terdapat perbedaan hasil belajar sejarah yang menggunakan model pembelajaran tipe Inside- Outside-Circle(Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar) kelas XI IPS 2 dengan metode pembelajaran ceramah siswa kelas XI IPS 4. Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 13,00 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 11,84. walaupun demikian, hal ini terjadi tidak terdapat perbedaan yang berarti secara signifikan. Dari penjelasan diatas tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa, hal ini disebabkan karena: 1. Buku teks yang tidak lengkap. 2. Dalam proses pembelajaran sejarah, siswa kurang belajar secara rajin. 3. Penjelasan dalam buku teks kurang sehingga siswa tidak memahaminya. Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat bagi peneliti, Guru, Siswa, dan Sekolah sebagai berikut: 1. Guru hendaknya membuat bahan ajar sendiri yang bersifat penyajian prinsip dalam pembelajaran sejarah. 2. Siswa hendaknya dalam proses pembelajaran sejarah belajar dengan rajin. 1

8 3. Guru hendaknya dalam menemukan inti materi (prinsip) diperlukan guru harus menerangkan setiap penjelasan dari materi tersebut. DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Aman Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Anita, Lie Co-operative Learning. Jakarta: PT Grasindo. AM. Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Anas Sudiyono Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Dymyati Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamzah, B. Uno. Nurdin Muhammad Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara Helius, Sjamsuddin Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Istarani Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Margono Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Nana, Sudjana Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Algensido., Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ratna, Wilis Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Sabri, Ahmad Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching. Sudjana Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suharsimi, Arikunto Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta., Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Syafaruddin, Irwan Nasution Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching. Syaiful, Sagala Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Oemar, Hamalik Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wahab, Jufri Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta. The Draw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMA N Bangko. Edwin Anshori Pramana (2011) FIS UNP yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Co-op Co-op Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA N Pertiwi 2 Padang. Vivaldi (2011) FIS UNP yang berjudul Pengaruh Penerapan Model Treffinger Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMA N I Koto Baru Dharmasraya. Meliza Syafdiana (2010) FIS UNP yang berjudul Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Di SMA N 2 Bayang. 2. Skripsi Isrina Siregar (2011) FIS UNP yang berjudul Pengaruh Penerapan Model QUICK On

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24 1 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Nur Hasanah Dr. Wisman Hadi, M. Hum. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **) PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry... PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI TUGUMULYO TAHUN PEMBELAJARAN 3/4 Oleh Surono, Lely Rosminarti Program Study

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 Vivi Yuliandari 1, Anny Sovia 2, Rina Febriana 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Oleh : ADE TRIO LESMANA NPM. 00200 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sisitematis, logis dan teliti didalam melakukan kontrol

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 1PADANG Yuta Alan Sahri 1, Drs.Nawir Muhar, M.Si 1, Dra. Gusmaweti, M.Si 2 1

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH: PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN STRUKTUR BUMI DI KELAS V SDN SUMBERKEPUH 3 KABUPATEN NGANJUK TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH Diajukan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT

PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PYTHAGORAS, Vol. 3(2):7-14 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT Putri Yulia

Lebih terperinci

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini***    No. PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 0 PEKANBARU Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN. Vira Yunita, Mulyati, Novi Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan metode diskusi dan permainan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI Tri Ariani 21, Nurma Fitriyani 22 Abstrak. Fisika

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

*

* PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 10 PEKANBARU Sulastri Sibarani

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain. PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yesni Oktrisma 1, Husna Rifai, Aidhia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 Kampar

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu: - 1 2 Sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan siswa dapat menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu keterampilan berbicara,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Fatima Batubara dan Karya Sinulingga Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu 1 2 memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu menyimak, berbicara, membaca dan menulis dengan baik.

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK 443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

JURNAL ASIA NPM

JURNAL ASIA NPM 0 PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN IPS SEJARAH DI SMP NEGERI 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL ASIA NPM. 07020133

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain ini hampir sama dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang kelas VIII. Sedangkan waktu penelitian ini adalah semester

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN Artikel Ilmiah YASSIR RUFADILLA NIM. 11010217 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan peneliti adalah Metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERJUANGAN PARA TOKOH PEJUANG PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG PADA SISWA KELAS V SDN MOJOROTO 4 KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DIKELAS X MIA SMA NEGERI 12 PEKANBARU Nopa Lislidiawati 1, Usman Rery

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuannya adalah untuk menemukan jawaban terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XII IPA SMAN I BATANG KAPAS TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 Oleh: Nina Tri Rahayu*), Dewi

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 6 PEKANBARU Asti Nur Arifah*, Herdini**, dan Jimmi Copriady***

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam model ini sebelum dimulai

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 LENDAH Joko Prayitno 11144100066 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN Tinsi Motri, Siska Nerita, Yosmed Hidayat Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen dalam 18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen dalam bentuk Quasi Eksperimen. Quasi Eksperimen menurut Sugiyono (2014: 77) adalah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 E-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 1 2 Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Florenta Winda Herlina Pardede 2103111025 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Susti Rahmah Yulita S 1

Susti Rahmah Yulita S 1 MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 2, No. 1, Pengaruh April 2016: Penerapan Page 36-44 Model Pembelajaran Pair Check Terhadap ISSN: 2443-1435 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada.

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta   ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENGGUNAKAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Ikbal Pebri Pranata 1, Drs. Wince Hendri, M.Si 2,

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Rita P.Khotimah, Mukhafifah Program Studi Pend. Matematika FKIP-UMS Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 01/013 Ermawati dan Rita Juliani Jurusan Fisika Fisika Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 H. Jafri Haryadi dan Sri Wayuni Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Lebih terperinci

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe TSOS, Prestasi Belajar ABSTRACT

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe TSOS, Prestasi Belajar ABSTRACT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THREE STAY ONE STRAY (TSOS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X SMAN 1 TAMBANG Andi Boy*, Betty

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL (TOPLES IKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA OLEH SISWA KELAS VIII YAYASAN PENDIDIKAN NURUL KHAIR DESA TANDAM HILIR II TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Rahmadani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

Devi Alvia H. Endang Surahman Suharsono

Devi Alvia H. Endang Surahman Suharsono THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF INSIDE- OUTSIDE CIRCLE TYPE TO STUDENTS ECHIEVEMENT ON SUB CONCEPT OF DIGESTION SYSTEM OF HUMAN AT ELEVENTH GRADE SCIENCE OF SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA CITY

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON Rofita M. Patty 1, Enos Taruh 2, Supartin 3 Universitas Negeri Gorontalo Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful Aswan (2006:95) metode eksperimen adalah cara penyajian

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Sifra Br Sijabat Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd.

Lebih terperinci

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBASIS CTL DENGAN METODE NHT PADA MATERI

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL Oleh : ANCE EFRIDA NPM. 09020122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Blado, Batang Jawa Tengah. Penelitian difokuskan pada kelas VIII Semester genap tahun ajaran 2015/2016,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG Artikel Skripsi PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dan metode analisis data secara kuantitatif. 1 Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI REDOKS TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X MAN MODEL KOTA JAMBI KARYA ILMIAH OLEH ELLA CHINTYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan 1 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan posttest yang dilakukan terhadap dua kelompok kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana pada

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY BERBANTUAN ALAT PRAKTIKUM PADA MATERI POKOK ATMOSFER DI SMA NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Ferani Mulianingsih Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika

Jurnal Pendidikan Fisika JPF Volume 3 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 21 Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Motivasi Belajar Sains Fisika Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Examples Non Examples

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes. 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dan desain yang digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Anita Susanti Lubis*, Melisa**,

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran Superitem pada materi fungsi linear di kelas X MA SMIP 1946

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran Superitem pada materi fungsi linear di kelas X MA SMIP 1946 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN

ABSTRAK. Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPS SMAN 12 SIJUNJUNG Melia Sari Hermawan *), Sefna Rismen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Daya serap belajar siswa jurusan Teknik Gambar Bangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan 45 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS CD INTERAKTIF AURORA 3D DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW BERBASIS CD INTERAKTIF AURORA 3D TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BARISAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran, dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Secara umum metode penelitian adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci