KONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S"

Transkripsi

1 KONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri Dalam Proses Komunikasi Remaja Gay (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) menggunakan pendekatan konstruktivisme dan berfokus pada konsep diri dalam proses komunikasi remaja gay. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui konsep diri remaja gay di Medan dan mengetahui komunikasi remaja gay dengan orang lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah kualitatif dengan desain studi kasus menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komperehensif berbagai aspek individu atau peristiwa secara sistematis, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan teori konsep diri dalam komunikasi antar pribadi. Penelitian ini melibatkan empat informan menggunakan teknik snow ball sampling. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dan dalam menganalisis data digunakan teknik analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992) untuk mereduksi, menyajikan dan menyimpulkan data yang diperoleh dari hasil wawancara. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa informan menilai dirinya sebagai seorang remaja gay yang memiliki konsep diri positif sehingga timbul rasa percaya diri dari diri mereka. Pandangan orang lain membentuk konsep diri seorang gay. Pandangan tersebut disampaikan melalui proses komunikasi orang lain dengan gay. Kata kunci: Konsep Diri, Komunikasi, Gay, Teori Penetrasi Sosial, Self Disclosure PENDAHULUAN Pembentukan konsep diri adalah salah satu dari fungsi komunikasi sosial. Manusia yang tidak akan pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak akan mungkin memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah manusia. Aspek-aspek konsep diri seperti jenis kelamin, agama suku, orientasi seksual, rupa fisik merupakan unsur penting dalam pembentukan identitas sebagai manusia. Konsep 1

2 diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia (Mulyana, 2007 : 7). Konsep diri seseorang berubah-ubah setiap melakukan komunikasi dengan orang lain. Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Istilah kuncinya adalah sosial, proses, simbol, makna dan lingkungan. Sepenuhnya diyakini bahwa komunikasi adalah proses sosial, maksud yang disampaikan adalah komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi. Monks (dalam Sarwono, 1997) menyatakan bahwa masa remaja terdiri dari masa remaja awal usia tahun, masa remaja pertengahan usia tahun dan masa remaja akhir usia tahun. Jadi, masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia tahun. Di usia tersebut, seseorang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan yaitu orang-orang disekitarnya. Di rentang usia inilah yang menjadi tumpuan seseorang nantinya akan seperti apa termasuk dalam hal penentuan konsep dirinya. Laki-laki yang menyukai sesama laki-laki atau dikenal dengan sebutan gay dan perempuan yang menyukai sesama perempuan dikenal dengan sebutan lesbian, mereka lah yang disebut kaum homoseksual. Pada umumnya para penyandang homoseksualitas itu sendiri tidak mengetahui mengapa mereka menjadi demikian, jadi keadaan tersebut bukan atas kehendak sendiri. Walaupun demikian memang ada sebagian yang menerima keadaan dirinya dan hidup dengan senang sebagai seorang homoseksual dan ada sebagian lain yang tidak bisa menerima keadaan dirinya atau merasa dirinya tidak sesuai dengan normanorma yang berlaku dalam masyarakat, sehingga mereka terus-menerus berada dalam keadaan konflik batin selama hidupnya (Siahaan, 2009 : 43). Penyebaran kaum gay memang didominasi oleh lingkungan perkotaan daripada di pedesaan, hal itu karena di perkotaan bisa dengan mudah mengakses hal-hal yang berhubungan dengan gay. Apalagi saat ini sudah banyak komunitas gay yang tersebar diseluruh dunia. Medan salah satu daerah perkotaan dimana adanya penyebaran kaum gay baik yang menyatakan secara terang-terangan maupun yang secara sembunyi-sembunyi. Berdasarkan konteks masalah di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian konsep diri dalam proses komunikasi remaja gay. Lokasi penelitian ini dilakukan di Medan. Kaum gay penyebarannya pada daerah perkotaan sehingga peneliti memilih kota Medan. Peneliti melihat di Medan banyak remaja gay dan peneliti ingin mengetahui bagaimana konsep diri dalam proses komunikasi remaja gay. 2

3 FOKUS MASALAH Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan di atas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah: konsep diri dalam proses komunikasi remaja gay di Medan TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana konsep diri remaja gay di Medan 2. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi remaja gay dengan orang lain KAJIAN PUSTAKA Pada hakikatnya, paradigma memberikan batasan-batasan tertentu apa yang harus dikerjakan, dipilih dan diprioritaskan dalam sebuah penelitian. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Konsep diri seorang remaja gay merupakan hasil dari sebuah konstruksi dirinya sebagai individu dan pengaruh lingkungan sekitar individu. Oleh karena itu, perlu diteliti untuk melihat proses komunikasi remaja gay dengan orang lain terhadap pembentukan konsep diri remaja gay. Komunikasi Jalaludin Rakhmat meyakini bahwa komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal; konsep diri, atraksi interpersonal, dan hubungan interpersonal. Komunikasi antar pribadi adalah proses komunikasi dalam jarak dekat antara komunikan dan komunikator. Adanya diskusi atau pembicaraan (disourse) dan terdapat tingkat keterhubungan (Rakhmat, 1994). Teori Penetrasi Sosial Bidang kajian Teori Penetrasi Sosial meliputi studi psikologi sosial dan komunikasi. Cakupan wilayah bidang studi komunikasi dalam teori ini menjelaskan suatu kerangka pemikiran bahwasanya proses komunikasi memainkan peranan penting dalam perkembangan hubungan sosial. Teori ini mengkaji mengenai proses perkembangan kedekatan hubungan dalam level interpersonal. Dalam tataran ini proses penetrasi sosial menjelaskan tahapan hubungan dimana individu-individu bergerak dari komunikasi supervisial menuju komunikasi yang lebih intim. 3

4 Self Disclosure Pengungkapan diri ialah jenis komunikasi dimana kita mengungkapkan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya kita sembunyikan. Pengungkapan diri adalah jenis komunikasi yang mengacu pada pengungkapan informasi secara sadar, seperti pernyataan mengenai sesuatu. Pengungkapan diri berupa informasi yang sebelumnya tidak diketahui oleh penerima. Pengungkapan diri merupakan informasi tentang diri sendiri, tentang pikiran, perasaan dan perilaku seseorang atau tentang orang lain yang sangat dekat dan yang sangat dipikirkannya. Pengungkapan diri menyangkut informasi yang biasanya dan secara aktif disembunyikan (DeVito, 1997: 62). Johari Window Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan Johari Window. Johari adalah singkatan dari penemu model ini: Josepf Luft and Harry Ingham. Uraian terinci tentang Johari Window dapat dibaca pada Luft. Uraian di sini diambil dari Taylor. Dalam Johari Window diungkapkan tingkat keterbukaan dan tingkat kesabaran tentang diri kita. Konsep Diri (Self Concept) Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai makhluk yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan. Remaja Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari awal anakanak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Homoseksual Homoseksualitas adalah suatu pilihan hidup yang dibuat-buat sementara sebagian kalangan menganggap salah satu penyebab seseorang menjadi gay atau lesbian karena masalah psikis (Siahaan, 2009). Homoseksual merupakan suatu perilaku seksual yang dilakukan seseorang dengan sesama jenis. 4

5 Gay Gay adalah salah satu bagian dari homoseksual. Gay adalah seorang lakilaki yang tertarik dengan laki-laki. Di dalam masyarakat biasanya orang tidak bisa membedakan antara gay dan waria. Gay merujuk pada ketertarikan terhadap sesama laki-laki sedangkan waria adalah orang yang berpenampilan dan berperilaku berbeda dengan apa yang sudah dikonstruksikan masyarakat terhadapnya berdasarkan jenis kelamin biologisnya (Agustine, 2013). METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah kualitatif dengan desain studi kasus menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komperehensif berbagai aspek individu atau peristiwa secara sistematis, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang menjelaskan fenomena sedalamdalamnya melalui pengumpulan data. Objek penelitian ini adalah konsep diri dalam proses komunikasi remaja gay di Medan. Subjek penelitian ini adalah remaja gay di kota Medan. Informan dalam penelitian ini awalnya berjumlah 3 (tiga) orang remaja gay dengan rentang usia tahun yaitu Jojo, Zha dan Reza. Peneliti memutuskan untuk menambah 1 informan agar data lebih lengkap. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik snow ball sampling. Peneliti memilih seorang informan kemudian untuk informan selanjutnya peneliti menarik informan melaui informan sebelumnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti awalnya menetapkan jumlah informan yang menjadi subjek penelitian sebanyak 3 (tiga) orang. Namun, akhirnya peneliti menambah 1 (satu) orang informan lagi sehingga informan dalam penelitian ini adalah 4 (empat) orang. Dengan demikian informan yang ditetapkan dalam penelitian ini sebanyak empat orang yaitu tiga orang karyawan hotel dan satu orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Jojo adalah karyawan yang sangat ramah pada tamu di hotel. Ia memiliki tinggi 170 cm. Ia sering mendapat uang tips. Sebagai karyawan senior, pria bersuku Jawa ini tidak segan untuk berbagi pengalaman kepada karyawan baru. Karena menurutnya, sesama karyawan harus bekerja sama, sama-sama mengais rezeki tidak boleh pelit ilmu. Informan kedua yaitu Zha. Zha adalah informan yang paling ramah dan paling membantu dalam mencari informan. Zha adalah pria yang mengenalkan peneliti kepada beberapa informan lainnya. Zha sering di panggil emak oleh teman-temannya. Zha sangat menyukai coklat. Zha akan senang apabila kita memberikannya coklat setiap hari. Zha adalah seorang operator di sebuah hotel di Medan. Informan ketiga adalah Reza (nama samaran). Reza adalah informan yang ketiga. Reza memiliki badan yang tinggi dan berkulit putih bersih. Reza tinggal 5

6 dengan seorang wanita yang di panggilnya kakak. Kakak tersebut berpenampilan sangat mencolok dan berpakaian kurang rapi dan lebih sering menggunakan tanktop dan celana/rok pendek. Tapi kakak ini bukan kakak kandung Reza melainkan kakak yang dikenal di bar. Reza adalah salah satu mahasiswa D3 Pariwisata di Universitas Sumatera Utara. Informan yang keempat adalah Dimas. Dimas adalah seorang mahasiswa D3 Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera Utara. Dia adalah anak satu-satunya dari kedua orang tuanya. Oleh karena itu, Dimas sangat dimanjakan oleh orang tuanya terutama ayahnya. Ayah Dimas sangat memanjakannya sehingga apapun yang diminta kepada ayahnya, pasti diberikan. Kedua orang tua dimas sudah bercerai. KONSEP DIRI Jojo awalnya tidak percaya bahwa dirinya telah melakukan penyimpangan dalam orientasi seksualnya dan juga malu saat mengetahui bahwa dirinya adalah gay mengingat tidak semua orang bisa menerima penyuka sesama jenis. Jojo menanyakan kepada temannya kehidupan seorang gay. Jojo tidak ingin dirinya dikucilkan dari masyarakat sehingga Jojo merasa perlu menanyakan hal mengenai diri seorang gay kepada temannya. Jojo menilai dirinya sebagai orang yang rajin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Penilaian itu juga sesuai dengan penilaian teman-teman satu kantornya. Zha menilai dirinya sendiri sebagai sosok yang pendiam dengan orang yang tidak ia kenal. Zha menjadi sosok yang cerewet saat bersama dengan orangorang yang sudah kenal dekat dengan dirinya. Zha yang memiliki sisi feminin akan ia tunjukkan kepada teman-temannya misalnya teman kerjanya. Zha tidak sungkan menunjukkan sisi feminin saat bersama teman kantornya. Zha memiliki konsep diri yang berbeda saat bersama orang yang ia kenal dan orang yang tidak ia kenal. Reza menilai dirinya sebagai seorang yang pendiam terutama dengan orang yang tidak ia kenal. Reza juga mengaku memiliki tampang yang ganteng. Reza sangat tertutup dalam mengungkapkan jati dirinya. Memerlukan pendekatan apabila ingin mengetahui tentang diri Reza. Reza sangat selektif memilih teman terutama untuk menceritakan tentang dirinya. Pandangan Reza tentang dirinya bisa dikatakan cukup percaya diri. Reza memiliki rasa percaya diri karena ia memuji dirinya sendiri dengan mengakui bahwa dirinya sosok yang berparas tampan. Reza yang introvert membuat komunikasinya juga terpengaruh. Orang yang introvert biasanya pendiam. Sifat pendiam ini membuat orang lain yang ingin berkomunikasi dengan Reza kurang baik. Orang yang berkomunikasi dengan seseorang yang pendiam seperti Reza akan lebih hati-hati. Dimas menilai dirinya sebagai orang yang tidak pembersih dan saat berkomunikasi dengan orang lain, Dimas bersuara sedikit keras cenderung seperti menjerit. Dimas adalah seorang gay yang mudah bergaul. Saat memasuki dunia perkuliahan, Dimas memliki banyak teman. Semua orang yang menjadi temannya dipastikan mengetahui diri Dimas yaitu seorang gay. 6

7 Jojo menampilkan sosok dirinya apa adanya baik saat bersama keluarga maupun bersama teman-temannya. Jojo menampilkan sisi gay saat bersama teman-temannya. Sisi gay yang dimaksud adalah saat melihat pria tampan, ia akan langsung menampakkan bahwa ia tertarik dengan pria tersebut dengan meliriklirik pria tersebut. Sosok yang lemah lembut ia tunjukkan baik dengan keluarga ataupun teman-temannya. Jojo tidak merubah sosok dirinya meskipun di lingkungan yang berbeda. Zha menampilkan sosok dirinya didepan keluarganya dengan apa adanya. Sosok Zha yang lemah lembut dalam berkomunikasi dengan orang lain memang sudah dari kecil sehingga Zha tidak menampilkan sosok yang berbeda saat bersama keluarga maupun bersama teman-temannya. Orang tua Zha juga mengetahui bahwa Zha memang sosok yang lemah lembut sehingga saat dewasa, orang tua Zha tidak mencurigai Zha telah melakukan penyimpangan orientasi seksual. Reza mengakui bahwa sosok yang ia tampilkan saat bersama keluarga berbeda dengan saat ia bersama teman-temannya. Saat bersama keluarga, Reza menampilkan sosok pria biasanya. Sedangkan saat bersama teman-temannya, ia lebih menampilkan sosok yang feminin. Perbedaan sosok itu ia lakukan untuk menjaga konsep dirinya sebagai seorang gay agar tidak diketahui oleh keluarganya. Reza tidak ingin keluarganya terutama orang tua mengetahui dirinya adalah seorang gay. Reza berusaha untuk terus menutupi konsep dirinya tersebut dari orang tuanya. Dimas adalah pria yang pendiam saat bersama keluarganya. Dimas juga membuat suaranya lebih besar saat bersama keluarganya untuk menunjukkan bahwa Dimas adalah pria yang berwibawa dengan suara yang berat. Perilaku yang Dimas tunjukkan di lingkungan keluarga juga berbeda. Dimas lebih banyak diam saat berada dalam lingkungan keluarga. Di lingkungan kampus dan temantemannya Dimas lebih aktif dan banyak bicara. Perbedaan ini Dimas lakukan agar keluarganya tidak curiga terhadap tingkah laku Dimas. Apabila Dimas banyak bicara dan terlalu aktif, konsep diri Dimas sebagai gay bisa saja terbuka. Jojo bercerita dengan teman-temannya saat menghadapi masalah. Bercerita dengan orang lain bisa sedikit mengurangi bebannya meskipun terkadang teman-temannya tidak memberikan solusi. Jojo jarang bercerita tentang masalahnya kepada pasangannya. Jojo lebih senang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan caranya sendiri tanpa membuat orang ikut campur dengan maslah yang ia hadapi. Zha memiliki teman dekat yang ia ajak untuk bercerita saat ia menghadapi masalah baik masalah tentang kekasihnya atau masalah pekerjaan. Zha adalah seorang operator hotel yang setiap harinya berkomunikasi dengan orang lain baik yang ia kenal atau yang tidak ia kenal. Zha sering menghadapi tamu yang menelepon ke operator dengan emosi yang kurang baik. Zha tidak bisa melawan dan hanya bisa meminta maaf. Teman dekatnya adalah dari lingkungan kerjanya yaitu seorang wanita yang ia percaya untuk mendengar cerita tentang masalah. 7

8 Reza memiliki teman dekat sesama gay yang ia percayai untuk mendengar cerita tentang masalahnya. Reza lebih memilih bercerita dengan sesama gay karena menurutnya sesama gay akan mengerti masalah satu sama lainnya. Reza dan temannya yang juga seorang gay sering bertemu karena berada di satu komunitas yang sama sehinggan membuat mereka memiliki kedekatan. Kedekatan mereka membuat satu sama lain mau membuka diri. Dimas memiliki teman dekat yang bukan gay. Temannya tersebut menjadi orang yang ia percayai untuk mendengar cerita Dimas baik tentang kekasihnya maupun masalah lainnya. Teman dekat Dimas adalah temannya satu kampus. Dimas sudah menganggap temannya ini seperti saudara sendiri. Menurut Dimas, teman dekatnya tersebut sudah mengetahui Dimas secara mendalam. Hal yang tidak diketahui orang lain, teman dekatnya mengetahui. Kedekatan mereka menggambarkan kedekatan yang cukup intim. Intim dalam artian topik yang mereka bahas saat berkomunikasi. Komunikasi Jojo dengan keluarga saat dirumah berjalan seperti biasa. Meskipun ayah Jojo tidak menyukai Jojo sebagai seorang gay, ia tetap menjalin komunikasi dengan baik dengan keluarganya. Jojo sebagai seorang anak juga mempunyai kewajiban sebagai seorang anak untuk membantu orang tuanya. Jojo mengaku bahwa orang tuanya sudah mengetahui bahwa dirinya adalah gay. Ayah Jojo secara langsung tidak terlihat mencekal Jojo. Namun, bahasa non verbal ayahnya cukup menunjukkan bahwa ayah Jojo tidak menyukai pilihan Jojo sebagai penyuka sesama jenis. Komunikasi yang Zha jalin dengan keluarganya berjalan layaknya anak dengan orang tua. Zha tinggal bersama dengan ibunya. Ayah dan ibunya sudah bercerai sejak umur 5 tahun. Zha juga sering bercerita kepada ibunya tentang masalah di kantor Zha memiliki seorang kakak yang sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Komunikasi Zha dengan kakaknya juga berjalan dengan baik layaknya kakak dengan adik. Zha juga sering menghubungi kakaknya. Komunikasi Reza dengan keluarganya berjalan dengan baik selama orang tuanya tidak mengetahui dirinya adalah seorang gay. Reza dan keluarganya tidak tinggal satu rumah. Reza tinggal di rumah kos dan orang tuanya tinggal di Binjai. Komunikasi mereka terjalin dengan baik hanya saja orang tua Reza tidak bisa mengkontrol tindakan apa yang dilakukan Reza selama tidak tinggal satu rumah. Komunikasi Reza dengan keluarganya berjalan dengan baik. Namun, hal yang berkaitan dengan konsep dirinya sebagai gay tidak pernah Reza singgung. Komunikasi Dimas dengan keluarganya berjalan dengan baik selama orang tua Dimas tidak mengetahui dirinya adalah seorang gay. Meskipun orang tua Dimas sudah bercerai, Dimas tidak kehilangan perhatian dari keduanya. Orang tua Dimas tetap memberikan perhatian untuk Dimas. Orang tua Dimas sering menghubungi Dimas untuk menanyakan kabar terutama ayahnya. Dimas sering diminta ayahnya untuk mengunjungi dirinya. 8

9 SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1. Konsep diri seorang remaja gay masih belum tetap seperti layaknya seorang yang sudah dewasa. Konsep diri yang remaja gay tunjukkan selama proses komunikasi bergantung pada komunikasi yang dilakukan. 2. Remaja gay tidak akan secara langsung menyatakan diri mereka seorang gay apabila ditanya mengenai hal tersebut. Mereka hanya akan membuka konsep diri mereka pada orang-orang tertentu. Semakin sering melakukan komunikasi antar pribadi, maka seseorang akan semakin terbuka mengenai konsep dirinya. 3. Remaja gay berhubungan baik dengan lingkungan mereka. Begitu juga komunikasi mereka dengan orang lain. Remaja gay tetap bisa berbaur dan menyesuaikan diri. 4. Hina dan caci orang lain tidak menjadi penghalang mereka untuk berprestasi. Remaja gay terkesan tertutup dengan orang yang baru mereke kenal SARAN 1. Hendaknya orang-orang terdekat dari remaja gay ini memberikan pencerahan dan arahan bahwa yang remaja gay jalani selama ini adalah hal yang salah baik sosial maupun agama. 2. Keluarga juga seharusnya membimbing anak mereka terutama yang masih remaja karena pada masa remaja sangat rentan terpengaruh lingkungan. 3. Melalui penelitian yang dilakukan, diharapkan agar dapat menambah khazanah ilmu komunikasi dan pengetahuan serta wawasan penulis maupun mahasiswa lainnya mengenai konsep diri dalam proses komunikasi remaja gay di kota Medan. 4. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan bagi mahasiswa maupun peneliti terlebih dahulu dalam memahami konsep diri dalam proses komunikasi remaja gay. Kepada peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan yang dilakukan penulis, direkomendasikan untuk memperluas dan memperdalam kajian dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan konsep diri dalam proses komunikasi dalam berinteraksi komunikasi antarpribadi dengan orang lain. 9

10 DAFTAR PUSTAKA Agustine. (2013). Memahami LGBT. Jakarta: Ardhanary Institute Al-Mighwar, Muhammad. (2006). Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia Ardani, Tristiadi Ardi. (2011). Psikologi Abnormal. Bandung: Lubuk Agung Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. (2008). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana DeVito, Joseph. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books Littlejohn dkk, (2011). Teori Komunikasi: Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba Humanika Liliweri, Alo. (1991). Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti Muhammad, Arni. (2005). Etika Dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Rakhmat, Jalaluddin. (1994). Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Siahaan, Joki MS. (2009). Perilaku Menyimpang Pendekatan Sosiologi. Jakarta: PT. Indeks Spencer, Colin. (2004). Sejarah Homoseksual. Yogyakarta: Kreasi Wacana Yogykarta West, Richard.,& Turner, Lynn H. (2009). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis Dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika 10

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman. 122 BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Untuk memanajemen privasi komunikasinya, kaum gay memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan mana wilayah privat dan mana wilayah publik dengan teman, pasangan

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Nurul Rezekiah Putri 110904102 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Ask.Fm

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU (Studi Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Petugas Rutan Dengan Napi Dalam Melakukan Perubahan Perilaku Napi Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanjung Pura,

Lebih terperinci

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

PERAN SIGNIFICANT OTHERS PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari)

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH (Studi DeskriptifKualitatif Komunikasi Efektif antara Remaja dengan Ayah yang Bertugas Jarak Jauh di Kota Medan) JURNAL HANI AMIRAH

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan) KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan) Anggie Dahlia Simanjuntak 100904087 Abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena gay dan lesbi nampaknya sudah tidak asing lagi di masyarakat luas. Hal yang pada awalnya tabu untuk dibicarakan, kini menjadi seolah-olah bagian dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi dan bersosialisasi. Karena manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar

Lebih terperinci

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan) Novia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : akomodasi, jawa, batak, interaksi

ABSTRAK. Kata kunci : akomodasi, jawa, batak, interaksi ABSTRAK Judul Skripsi : Pengalaman Akomodasi Komunikasi (Kasus: Interaksi Etnis Jawa dengan Etnis Batak) Nama : Osa Patra Rikastana NIM : 14030111140104 Jurusan : Ilmu Komunikasi Geografis Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang normal. Hal ini dilakukan, agar kita dapat diterima dalam masyarakat disekitar. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi selalu terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang dilakukan manusia merupakan refleksi dari kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Orientasi Seksual a. Pengertian Orientasi Seksual Setiap individu memiliki suatu ketertarikan, baik secara fisik maupun emosional

Lebih terperinci

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA PERTEMUAN 4 MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari POKOK BAHASAN Memahami Perbedaan Perbedaan Budaya DESKRIPSI Modul ini membahas

Lebih terperinci

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI (Studi Kasus Self Disclosure Pacaran Jarak Jauh Melalui Media Komunikasi Pada Mahasiswa/i di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU) NURUL HUDA NASUTION ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan

BAB V PENUTUP. yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan BAB V PENUTUP Bab ini akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian strategi komunikasi antarpribadi untuk mempertahankan hubungan pacaran pasca konflik serta saran yang diharapkan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana manusia tersebut tidak dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan orang lain dalam menjalankan kehidupannya. Seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial.

BAB I PENDAHULUAN. homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerimaan masyarakat terhadap kelompok berorientasi homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial. Mayoritas masyarakat menganggap homoseksual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak pertama kali kita dilahirkan, kita langsung digolongkan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak pertama kali kita dilahirkan, kita langsung digolongkan berdasarkan BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG Sejak pertama kali kita dilahirkan, kita langsung digolongkan berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki atau perempuan. Secara biologis manusia dengan mudah dibedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan individu lain sepanjang kehidupannya. Individu tidak pernah dapat hidup

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat pederitanya merasa bahwa identitas gendernya (sebagai laki-laki atau perempuan) tidak sesuai dengan anatomi biologisnya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan dan memudahkan dalam melakukan penelitian. Berikut ini adalah. tabel penelitian terdahulu yang penulis gunakan:

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan dan memudahkan dalam melakukan penelitian. Berikut ini adalah. tabel penelitian terdahulu yang penulis gunakan: 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai perbandingan dan memudahkan dalam melakukan penelitian. Berikut ini adalah tabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg dan mulai resmi dapat di akses secara umum pada tahun

Lebih terperinci

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta 74 Komuniti, Vol. VII, No. 2, September 2015 CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF CULTURE SHOCK SANTRI ETNIS LUAR JAWA DENGAN SANTRI ETNIS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Self Disclosure, ODHA, Studi Kasus dan Komunikasi Antar Pribadi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Self Disclosure, ODHA, Studi Kasus dan Komunikasi Antar Pribadi. ABSTRAK Penelitian ini berjudul Self Disclosure Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di LSM MEDANplus, Medan. Penelitian ini tujuannya adalah mengetahui karakteristik para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Menurut Clarke-Sweart & Friedman (dalam Hendriati 2006) masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Menurut Clarke-Sweart & Friedman (dalam Hendriati 2006) masa remaja BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Menurut Clarke-Sweart & Friedman (dalam Hendriati 2006) masa remaja merupakan masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan isu gay di Indonesia meskipun tidak dikatakan pesat, kini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan isu gay di Indonesia meskipun tidak dikatakan pesat, kini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Perkembangan isu gay di Indonesia meskipun tidak dikatakan pesat, kini masyarakat mulai menyadari akan adanya keberadaan kaum gay disekitar mereka. Data yang dilansir

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM TA ARUF DAN KEPUTUSAN MENIKAH KELOMPOK TARBIYAH PKS CABANG POLOKARTO

HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM TA ARUF DAN KEPUTUSAN MENIKAH KELOMPOK TARBIYAH PKS CABANG POLOKARTO 47 HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM TA ARUF DAN KEPUTUSAN MENIKAH KELOMPOK TARBIYAH PKS CABANG POLOKARTO Aji Anung Aryanto Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

KOMUNITAS TERHADAP PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Komunitas Hijabers USU Terhadap Pembentukan Identitas Diri)

KOMUNITAS TERHADAP PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Komunitas Hijabers USU Terhadap Pembentukan Identitas Diri) KOMUNITAS TERHADAP PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Komunitas Hijabers USU Terhadap Pembentukan Identitas Diri) Tri Ayu Videlia Sari Abstrak Skripsi ini berjudul Komunitas terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki sebuah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki sebuah norma dan nilai sosial didalamnya yang tujuannya untuk menata keteraturan dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Pengaruh zaman yang memang tak terelakkan telah begitu kuat melanda negara-negara Barat di mana keterbukaan dan kebebasan menjadi ciri sekaligus aspirasi masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain disekitarnya. Kebutuhan akan keberadaan orang lain disekitar kita

Lebih terperinci

KETERBUKAAN DIRI PELAKU PERSELINGKUHAN DENGAN PASANGAN LEGAL DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN NASKAH PUBLIKLASI

KETERBUKAAN DIRI PELAKU PERSELINGKUHAN DENGAN PASANGAN LEGAL DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN NASKAH PUBLIKLASI KETERBUKAAN DIRI PELAKU PERSELINGKUHAN DENGAN PASANGAN LEGAL DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN NASKAH PUBLIKLASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi ELLA OKTA FRISTIANI

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardi, Ardani Tristiadi; Tri Rahayu, Lin; Sholichatun, Yulia. Psikologi Klinis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cet. Ke-1.

DAFTAR PUSTAKA. Ardi, Ardani Tristiadi; Tri Rahayu, Lin; Sholichatun, Yulia. Psikologi Klinis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cet. Ke-1. DAFTAR PUSTAKA BUKU Ardi, Ardani Tristiadi; Tri Rahayu, Lin; Sholichatun, Yulia. Psikologi Klinis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cet. Ke-1. 2007 Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KAUM HOMOSEKSUAL DALAM PENGUNGKAPAN DIRI / SELF DISCLOSURE KEPADA SAHABAT

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KAUM HOMOSEKSUAL DALAM PENGUNGKAPAN DIRI / SELF DISCLOSURE KEPADA SAHABAT POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KAUM HOMOSEKSUAL DALAM PENGUNGKAPAN DIRI / SELF DISCLOSURE KEPADA SAHABAT (Studi Pada Gay di Kota Malang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

KOMUNIKASI NONVERBAL PADA LESBIAN (Studi Deskriptif Pada Organisasi Cangkang Queer Medan) Nurhasanah Harahap

KOMUNIKASI NONVERBAL PADA LESBIAN (Studi Deskriptif Pada Organisasi Cangkang Queer Medan) Nurhasanah Harahap KOMUNIKASI NONVERBAL PADA LESBIAN (Studi Deskriptif Pada Organisasi Cangkang Queer Medan) Nurhasanah Harahap 110904070 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Komunikasi Nonverbal Pada Lesbian (Studi Deskriptif

Lebih terperinci

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU (Studi Kasus Aktivitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Orang Tua dengan Anak Tunarungu di SLB Negeri 017700 Kota Kisaran) DIAN ANDHYKA PUTRY ABSTRAK

Lebih terperinci

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang bervariasi antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya

Lebih terperinci

MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI

MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Penyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONTEKS MASALAH Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Kita mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk yang

Lebih terperinci

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI PADA KALANGAN LESBIAN DALAM PENGEMBANGAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI (STUDI PADA KOMUNITAS SRIKANDI DEWATA)

POLA KOMUNIKASI PADA KALANGAN LESBIAN DALAM PENGEMBANGAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI (STUDI PADA KOMUNITAS SRIKANDI DEWATA) POLA KOMUNIKASI PADA KALANGAN LESBIAN DALAM PENGEMBANGAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI (STUDI PADA KOMUNITAS SRIKANDI DEWATA) Ni Kadek Agestiary Saputri 1), I Dewa Ayu Sugiarica Joni 2), Ade Devia Pradipta 3)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keragaman dimasyarakat memerlukan sosialisasi dan memerlukan interaksi

I. PENDAHULUAN. Keragaman dimasyarakat memerlukan sosialisasi dan memerlukan interaksi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keragaman dimasyarakat memerlukan sosialisasi dan memerlukan interaksi sesama manusia. Manusia membutuhkan manusia lainnya sebagai pemenuhan kebutuhan lahir

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Ibu Bekerja dengan Suami dan Anak dalam Keluarga Ibu Bekerja pada Subbagian Tata Laksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan baik secara jasmani maupun rohani dimana kita lahir secara turun-temurun, membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Waria merupakan salah satu jenis manusia yang belum jelas gendernya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Waria merupakan salah satu jenis manusia yang belum jelas gendernya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Waria merupakan salah satu jenis manusia yang belum jelas gendernya. Kehidupan waria sama dengan manusia lainnya. Selaras dengan kodrat manusia sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada umumnya memiliki perilaku yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada umumnya memiliki perilaku yang berbeda-beda sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya memiliki perilaku yang berbeda-beda sesuai dengan kepribadian masing-masing. Perilaku adalah merupakan perbuatan atau tindakan dan perkataan seseorang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI VERBAL PEREMPUAN DALAM RESPON INTERAKTIF OPERATOR SELULER

KOMUNIKASI VERBAL PEREMPUAN DALAM RESPON INTERAKTIF OPERATOR SELULER KOMUNIKASI VERBAL PEREMPUAN DALAM RESPON INTERAKTIF OPERATOR SELULER (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Opini Pelanggan Telkomsel tentang Komunikasi Verbal Perempuan Dalam Respon Interaktif Operator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keluarga pada dasarnya adalah suatu kelompok kecil yang berhubungan dan berinteraksi dengan individu sejak dilahirkan. Keluarga juga merupakan suatu kesatuan

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi)

INFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi) INFORMED CONSENT Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden Tema Penelitian : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual Komersil (Prostitusi) Peneliti : Indah Rasulinta Sebayang NIM : 071301109

Lebih terperinci

KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS MUSIK INDIE (Fungsi Komunikasi Kelompok pada Komunitas Musik Indie Kirana di Jalan Darussalam kota Medan)

KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS MUSIK INDIE (Fungsi Komunikasi Kelompok pada Komunitas Musik Indie Kirana di Jalan Darussalam kota Medan) KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS MUSIK INDIE (Fungsi Komunikasi Kelompok pada Komunitas Musik Indie Kirana di Jalan Darussalam kota Medan) Reza Fiezry Lubis 080904132 ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul

Lebih terperinci

tersisih ", mengandung pengertian bahwa kaum gay pada akhirnya tetap

tersisih , mengandung pengertian bahwa kaum gay pada akhirnya tetap BABI PENDAHUL UAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, masyarakat di Indonesia mengenal adanya 3 Jems orientasi seksual. Ketiga orientasi tersebut adalah heteroseksual, homoseksual dan biseksual.

Lebih terperinci

DATA SUBJEK SUBJEK I SUBJEK II SUBJEK III

DATA SUBJEK SUBJEK I SUBJEK II SUBJEK III DATA SUBJEK SUBJEK I SUBJEK II SUBJEK III Inisial A D V Usia 22 tahun 27 tahun 33 tahun Tempat/Tanggal Jakarta, 24 Mei 1986 Jakarta, 19 Maret 1981 Jakarta Lahir Agama Islam Kristen Protestan Katolik Suku

Lebih terperinci

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU (Studi Kasus Aktivitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Orang Tua dengan Anak Tunarungu di SLB Negeri 017700 Kota Kisaran) DIAN ANDHYKA PUTRY ABSTRAK

Lebih terperinci

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi Sistem Interpersonal By Ita Mutiara Dewi Sistem komunikasi interpersonal Persepsi Interpersonal Konsep Diri Atraksi Interpersonal Hubungan Interpersonal. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan. Naluri ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang lain dalam kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap pergaulan, baik bermasyarakat, berbangsa, bahkan sampai ke dunia internasional, dibutuhkan suatu etika sebagai alat menilai baik-buruknya suatu

Lebih terperinci

CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURE. pada penulisan skripsi ini. Teori yang ada pada bab ini adalah teori teori yang

CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURE. pada penulisan skripsi ini. Teori yang ada pada bab ini adalah teori teori yang CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURE Dalam bab ini, penulis menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini dan selanjutnya teori yang telah diuraikan digunakan sebagai acuan pada penulisan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari penelitian yang dilakukan telah mengumpulkan data-data. Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menganalisis data, memilah-milahnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas.

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan sumber kepribadian seseorang. Di dalam keluarga dapat ditemukan berbagai elemen dasar yang dapat membentuk kepribadian seserang. Tidak dapat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 13 KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dwi Nurani Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi

Lebih terperinci

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL SUMMARY SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang paling penting yang dihadapi oleh manusia adalah kebutuhan untuk mendefinisikan diri sendiri, khususnya dalam hubungannya dengan orang

Lebih terperinci

Dewi Arishayanti Purba ABSTRAK

Dewi Arishayanti Purba ABSTRAK KONSEP DIRI MAHASISWA INDEKOS DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus Tentang Proses Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Indekos Universitas Sumatera Utara) Dewi Arishayanti Purba 090904063 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya diperoleh gambaran bahwa

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya diperoleh gambaran bahwa BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya diperoleh gambaran bahwa keseluruhan subyek yang sedang dalam rentang usia dewasa awal mengalami tahapan pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a mixed methods

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a mixed methods BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a mixed methods research designs yaitu prosedur penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani kehidupannya manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan orang lain untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

COPING KAUM GAY DALAM PENYESUAIAN SOSIAL MASYARAKAT DI YOGYAKARTA

COPING KAUM GAY DALAM PENYESUAIAN SOSIAL MASYARAKAT DI YOGYAKARTA COPING KAUM GAY DALAM PENYESUAIAN SOSIAL MASYARAKAT DI YOGYAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Psikologi Diajukan oleh : ANDRI SUCI LESTARININGRUM F 100

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Dinamika Personal Growth periode anak anak dewasa muda pada individu yang mengalami masa perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : 5.1.1. Indikator Identitas Diri Menurut subjek SN dan GD memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya memiliki pola pikir yang dikotomis, seperti hitam-putih, kayamiskin,

BAB I PENDAHULUAN. umumnya memiliki pola pikir yang dikotomis, seperti hitam-putih, kayamiskin, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejatinya jalan hidup setiap manusia berbeda-beda termasuk dalam hal orientasi seksualnya. Secara ekstrim, sebagian besar masyarakat pada umumnya memiliki pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Homoseksualitas merupakan rasa tertarik pada orang-orang berjenis kelamin sama baik secara perasaan ataupun secara erotik, dengan atau tanpa hubungan fisik. Disebutkan

Lebih terperinci

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi MODUL PERKULIAHAN Teori Komunikasi Pokok Bahasan 1 Antarpribadi 1.1 Elemen pembentuk kesadaran diri 1.2 Konsep-konsep yang mempengaruhi perkembangan kesadaran diri 1.3 Teori-Teori Tentang Diri (Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini keragaman fenomena sosial yang muncul di kota-kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini keragaman fenomena sosial yang muncul di kota-kota besar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini keragaman fenomena sosial yang muncul di kota-kota besar di Indonesia semakin kompleks dan berkembang dengan cepat, bahkan lebih cepat dari tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencapai tujuan. Komunikasi sebagai proses interaksi di antara orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencapai tujuan. Komunikasi sebagai proses interaksi di antara orang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial harus didahului oleh kontak dan komunikasi. Komunikasi sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan mengunakan bahasa atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pernikahan atau perkawinan adalah suatu kejadian dimana dua orang yang saling mengikat janji, bukan hanya didepan keluarga dan lingkungan sosial melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi seksual dalam kehidupannya dari kecil. Orientasi seksual ada beberapa jenis yaitu heteroseksual,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarbudaya Dalam Proses Asimilasi Pernikahan Jawa dan Minangkabau) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasar kodratnya, manusia ditakdirkan berpasang-pasangan membangun

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasar kodratnya, manusia ditakdirkan berpasang-pasangan membangun BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasar kodratnya, manusia ditakdirkan berpasang-pasangan membangun keluarga melalui pernikahan lalu memiliki keturunan dan terkait dengan kecenderungan seksual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator dengan menggunakan berbagai media dan sarana sehingga dapat diterima oleh sang penerima pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara anxiety dalam menghadapi respon dari orang terdekat dengan masing-masing dimensi pada psychological

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti rasa kasih sayang, rasa aman, dihargai, diakui, dan sebagainya.memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. seperti rasa kasih sayang, rasa aman, dihargai, diakui, dan sebagainya.memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan manusia lain dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik itu kebutuhan biologis seperti makan dan minum maupun kebutuhan psikologis, seperti

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal

BAB IV PENUTUP. interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik komunikasi interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal dalam konseling adalah berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan menjadi prioritas dalam hidup jika seseorang sudah berada di usia yang cukup matang dan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing tahap perkembangannya adalah pada masa kanak-kanak, masa

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing tahap perkembangannya adalah pada masa kanak-kanak, masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum gambaran dari manusia yang sehat adalah mereka yang mampu menyelesaikan tugas perkembangan dengan baik, teratur, dan tepat pada masing-masing tahap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Gambaran Perilaku seksual Perkembangan seksual seorang individu

Lebih terperinci