KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH"

Transkripsi

1 KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan) Novia Sabrina Ginting ABSTRAK Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan lingkingannya. Tidak hanya di lingkungan sosial, di dalam lingkungan keluarga komunikasi juga sangat diperlukan untuk menjaga hubungan yang harmonis diantara anggota keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia. Di dalam keluarga, manusia pertama-tama belajar memperhatikan keinginan orang lain, belajar bekerja sama, saling membantu dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komunikasi keluarga pada mahasiswa yang tinggal terpisah dengan orangtua dan juga untuk mengetahui harmonisasi hubungan yang tercipta antara mahasiswa dan orangtua yang tinggal terpisah. Penelitan ini termasuk dalam penelitan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah tinggal terpisah dari orangtua selama dua tahun atau lebih. Teknik pengumpulan data yang digunakan dala penelitian ini adalah dengan metode wawancara dan studi kepustakaan. Pada penelitian ini ditemukan bahwa komunikasi keluarga mempunyai peran yang penting dalam hubungan harmonisasi pada mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtua. Komunikasi keluarga yang baik akan membentuk hubungan yang harmonis di antara mahasiswa dan orangtua yang tinggal terpisah. Hubungan yang harmonis akan tetap terjalin jika mahasiswa dan orangtua selalu menjaga intensitas komunikasi mereka. Kata kunci : Komunikasi, Keluarga, Harmonisasi PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang terus berkembang akan mempengaruhi setiap keluarga untuk membentuk anggota keluarga menjadi individu yang cerdas. Karena itu, banyak orangtua yang ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak mereka. Para orangtua juga rela terpisah jauh dengan anak mereka demi masa depan dan cita-cita yang akan dicapai oleh anak yang mereka cintai. Hal ini karena menurut para orangtua banyak sekolah dan universitas memiliki kualitas yang baik berada di luar kota dari tempat tinggal mereka. Sehingga para orangtua tetap memberikan motivasi agar anaknya tetap mendapat pendidikan yang terbaik walau harus tinggal terpisah dengan orangtua. Perkembangan teknologi dan komunikasi yang juga semakin pesat pada saat ini mempengaruhi komunikasi yang terjalin di antara anggota keluarga. Hal ini dapat dilihat dari munculnya aplikasi dan alat komunikasi yang setiap saat dapat digunakan oleh setiap individu. Bagi para orangtua dan anak yang tinggal terpisah, maka perkembangan ini akan membantu mereka untuk menjaga komunikasi di antara orangtua dan anak. Misalnya dengan menggunakan alat komunikasi handphone, para orangtua dapat menghubungi anak mereka setiap saat. Sedangkan jika para orangtua ingin melihat keadaan fisik anak mereka apakah semakin kurus atau bertambah gemuk, maka orangtua dapat menggunakan fasilitas Skype atau sejenisnya melalui internet. Walaupun begitu banyak alat komunikasi yang dapat digunakan untuk tetap menjalin komunikasi antara anak dan orangtua yang tinggal terpisah jauh, tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan yang mereka jalani tidak selamanya berjalan dengan baik. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa. Misalnya, masalah psikologis dan masalah ekonomi yang dihadapi oleh mahasiswa yang tinggal terpisah dengan orang tuanya. Masalah 1

2 psikologis seperti, menahan rasa rindu kepada orangtua dan anggota keluarga lainnya dan harus terbiasa melakukan semua aktivitas sendiri dan tanpa bantuan dari orangtua. Masalah ekonomi, seperti mengatur keuangan untuk biaya kuliah, transportasi dan makan yang dilakukan sendiri. Hal ini memaksa mahasiswa harus mampu untuk menghemat sampai datangnya kiriman biaya dari orangtua kembali. Permasalahan komunikasi jarak jauh antara orangtua dengan anak ini menarik untuk diteliti, karena pada umumnya anak dengan orangtua berhubungan dekat dan sering berkomunikasi tatap muka karena tinggal dalam satu rumah. Orangtua dengan anak memiliki kedekatan emosional satu sama lain dan kedekatan batin, hal inilah yang membuat hubungan komunikasi antara orangtua dan anak menjadi dekat. Seorang anak pasti ingin berkomunikasi dengan ayah atau ibunya walaupun sekedar menanya kabar atau bercerita tentang perkuliahannya. Begitupun orangtua pasti ingin berkomunikasi dengan anaknya walaupun hanya mengingatkan untuk makan saja. Tetapi lain halnya dengan orangtua dan anak yang tidak tinggal serumah atau tinggal berjauhan karena perbedaan jarak dan tempat, komunikasi yang terjadi tidak akan lagi sama seperti pada waktu tinggal serumah karena komunikasi dilakukan dengan menggunakan media seperti telepon yang tidak berkomunikasi secara tatap muka. Berdasarkan uraian konteks masalah yang telah diuraikan diatas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah peran komunikasi keluarga pada mahasiswa yang tinggal terpisah dengan orangtua dalam hubungan harmonisasi antara orangtua dan mahasiswa di Kota Medan?. Berdasarkan fokus masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran komunikasi keluarga pada mahasiswa yang tinggal terpisah dengan orangtua dan untuk mengetahui harmonisasi hubungan yang tercipta antara mahasiswa dan orangtua yang tinggal terpisah. KAJIAN LITERATUR Komunikasi Keluarga Keluarga adalah satu kesatuan (entity), bukanlah merupakan kumpulan individuindividu. Ibarat amoeba, keluarga mempunyai komponen-komponen yang akan membentuk organisasi keluarga itu sendiri (Willis, 2011:50). Komponen-komponen itu adalah ayah, ibu dan anak.keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat sehingga memegang peranan penting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan diharapkan dapat menanggulangi masalah-masalah sosial (Gunarsa, 2000: 209). Keluarga yang baik dan harmonis akan menghasilkan individu ataupun manusia yang cerdas dan kritis, hal inilah yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menanggulangi masalah yang ada di lingkungan masyarakat. Sebagaimana keluarga mempunyai nilai dan pengharapan bagi anggota-anggota, keluarga juga mempunyai pengharapan atas komunikasi. Setiap keluarga memiliki pedoman mengenai aturan-aturan komunikasi yang harus dapat dipahami oleh setiap anggota keluarga (Mulyana, 2005: 216). Hal ini dapat dilihat dari cara berkomunikasi antara anggota keluarga. Anggota keluarga yang lebih muda harus menghormati dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh anggota keluarga yang lebih tua, hal ini agar dapat terjalin komunikasi yang baik dan sekaligus mampu menjalankan norma-norma yang ada di masyarakat. Komunikasi dalam keluarga jika dilihat dari segi fungsinya tidak jauh berbeda dengan fungsi komunikasi pada umumnya. Ada dua fungsi komunikasi dalam keluarga, yaitu fungsi komunikasi sosial dan fungsi komunikasi kultural. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan. Selain itu, melalui komunikasi seseorang dapat bekerja sama dengan anggota masyarakat terlebih dalam keluarga untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan 2

3 fungsi komunikasi kultural, diasumsikan dari pendapat para sosiolog bahwa komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik. Budaya menjadi bagian dari komunikasi. Peranan komunikasi di sini adalah turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya (Djamarah, 2004: 37). Maka, dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka budaya yang ada akan dapat dikembangkan dan diwariskan. Untuk memahami masalah yang terjadi dalam sebuah keluarga maka seseorang harus memahami hubungan komunikasi dan interaksi antar anggota keluarga. Proses di mana anggota keluarga yang saling berhubungan dan berinteraksi dinamakan sistem keluarga. Dalam sistem keluarga interaksi yang terjadi sifatnya adalah circular bukan linier karena interaksi yang terjadi lebih dari dua arah atau menyeluruh. Sedangkan dalam komunikasi linier sifatnya satu arah. Keluarga sebagai kelompok primer bersifat fundamental, karena di dalam keluarga, individu diterima dala pola-pola tertentu. Kelompok primer merupakan persemaian di mana manusia memperoleh norma-norma, nilai-nilai dan kepercayaan. Selain itu, kelompok primer bersifat fundamental karena membentuk titik pusat utama untuk memenuhi kepuasankepuasan sosial, seperti mendapat kasih sayang, keamanan dan kesejahteraan diwujudkan melalui komunikasi yang dilakukan terus menerus dan membentuk sebuah pola. Teori Self Disclosure Teori self disclosure menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Hal seperti itu dapat dikelompokan ke dalam empat macam bidang pengenalan yang ditunjukkan dalam suatu gambar yang disebut dengan jendela Johari (Johari Window). Johari berasal dari nama depan dua orang psikolog yang mengembangkan konsep ini, Joseph Luft dan Harry Ingham. Teori ini menawarkan suatu cara melihat kesalingbergantungan hubungan interpersona dengan hubungan antarpersona. Gambar Jendela Johari Diketahui Sendiri Tidak Diketahui Sendiri Diketahui Sendiri Tidak Diketahui Orang Lain 1. Terbuka 2. Buta 3. Tersembunyi 4. Tidak dikenal Berdasarkan gambar Johari Window di atas dapat diketahui bahwa tiap diri kita memiliki keempat unsur tersebut termasuk yang belum diketahui maupun yang disadari. Dalam pengembangan hubungan terdapat empat kemungkinan sebagaimana terwakili melalui suasana di keempat bidang tersebut. Bidang 1, melukiskan suatu kondisi di mana antara seseorang dengan yang lain mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka. Dalam hal ini kepribadian, kelemahan dan kelebihan yang kita miliki, selain diketahui oleh diri sendiri, juga diketahui oleh orang lain. Bidang 2, melukiskan suatu kondisi di mana hubungan antara kedua belah pihak hanya diketahui oleh diri sendiri. Pada bidang buta ini seseorang tidak mengetahui kekurangan yang dimilikinya, tetapi sebaliknya kekurangan justru diketahui oleh orang lain. Bidang 3, disebut bidang tersembunyi yang melukiskan masalah hubungan antara kedua pihak diketahui diri sendiri namun tidak diketahui oleh orang lain. Ada dua konsep yang erat hubungannya dengan bidang ini yaitu over disclosure dan under disclosure: Over disclosure ialah sikap terlalu banyak mengungkapkan sesuatu, hingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan. Misalnya saja, konflik rumah tangga. Sedangkan 3

4 under disclosure ialah sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan. Terlalu banyak tahu tentang orang lain, namun tidak mau bicara tentang dirinya. Bidang 4, melukiskan suatu kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama tidak mengetahui masalah hubungan di antara mereka. Bidang ini adalah bidang kritis dalam komunikasi karena kita sendiri tidak mengenal diri kita, juga orang lain tidak mengetahui siapa kita. Sehingga dapat terjadi kesalahan persepsi maupun kesalahan perlakuan kepada orang lain karena tidak saling mengenal baik kelebihan dan kekurangan juga statusnya. Hubungan Harmonisasi Sebuah hubungan akan menjadi harmonis jika adanya kepercayaan, hidup berdampingan, dan mempertahankan hubungan. Untuk membangun keselarasan dan kebahagiaan dalam suatu hubungan, penting bahwa setiap orang ataupun anggota keluarga untuk menciptakan dan mengikuti setiap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan secara bersama. Adapun hal yang diperlukan agar hubungan tetap pada rel utamanya (Patton,1998: 16) yaitu: 1. Affection (kasih sayang), hal ini menunjukkan bagaimana perasaan dan memberikan diri secara tulus dan tanpa pamrih kepada seseorang. 2. Appreciation (penghargaan), mengetahui betapa penting dan berharganya seseorang. 3. Acknowledgement (pengakuan), mengakui hak seseorang dan menghormati perasaannya. 4. Absolute (kemutlakan), komitmen nyata terhadap hubungan dan mempertahankan tujuan utamanya. 5. Acceptance (penerimaan), memberi kesempatan kepada orang lain untuk berkembang dan memenuhi ambisinya serta menciptakan ruang untuk mencapai semuanya. 6. Action (tindakan), berusaha agar hubungan menjadi harmonis dan selalu mencari caracara untuk meningkatkan hubungan tersebut. Dengan adanya ketentuan di atas dan didukung dengan komunikasi antarpribadi maka hubungan yang terjalin akan tetap harmonis dengan rasa kekeluargaan dan dukungan yang baik. Membangun hubungan dalam berkomunikasi sangat diperlukan agar setiap hubungan menjadi menyenangkan dan membahagiakan. Maka, kejujuran dalam suatu hubungan juga diperlukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Dalam penelitian ini, hubungan harmonisasi yang terjalin antara mahasiswa dan orangtuanya akan diketahui dari beberapa hal di atas. Jika mahasiswa dan orangtua yang tinggal terpisah melakukan beberapa hal di atas maka hubungan mereka dapat dikatakan harmonis, dan sebaliknya jika mereka tidak melakukan hal tersebut maka hubungan di antara mahasiswa dan orangtuanya tidak dapat dikatakan memiliki hubungan yang harmonis. METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong pada penelitian kualitatif deskriptif. Metode ini diharapkan akan menghasilkan pendeskripsian yang sangat mendalam, karena ditajamkan dengan analisis kualitatif. Metode penelitian deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Tujuan utama menggunakan metode deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Hikmat, 2011: 36). Subjek penelitian ini merujuk pada informan ataupun responden yang akan dimintai keterangan mengenai penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtua. Informan tersebut kemudian dikategorikan dengan pertimbangan jarak, di antara orang tua dan mahasiswa yang tinggal terpisah yaitu mereka tinggal di kota yang berbeda serta lamanya waktu mahasiswa dan orang tua yang tinggal 4

5 terpisah yaitu mahasiswa yang sudah tinggal terpisah dengan orangtuanya selama dua tahun atau lebih. Hal ini, karena mahasiswa yang sudah tinggal terpisah dengan orangtua selama dua tahun atau lebih akan lebih banyak menghadapi konflik di tempat studi atau pun di tempat mahasiswa tersebut kost. Adapun lokasi penelitian yang dilakukan adalah pada mahasiswa dari beberapa universitas yang berada di Kota Medan dan mereka tinggal terpisah dari orang tua. Sementara, waktu penelitian dilakukan pada tanggal 28 Mei 2013 sampai tanggal 24 Juni 2013.Data dalam penelitian didapatkan dari hasil jawaban informan dimana pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan tersebut (Moleong, 2006: 190). Setelah memperoleh seluruh data, peneliti melakukan reduksi data dari data yang didapat dari catatan di lapangan. Data yang direduksi tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas, kemudian peneliti akan menyajikan data yang telah direduksi tersebut. Setelah itu peneliti menarik kesimpulan dan memberikan penjelasan mengenai bagaimana peran komunikasi keluarga pada mahasiswa yang tinggal terpisah dengan orangtua dalam hubungan harmonisasi antara orangtua dan mahasiswa. HASIL Analisis Wawancara Penelitian tentang peran komunikasi keluarga dalam hubungan jarak jauh di antara orangtua dan mahasiswa ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, di mana peneliti menggunakan sistem bola salju (snowball) dalam memilih informan yang akan diwawancara. Dalam hal ini peneliti mewawancarai beberapa mahasiswa yang kuliah di universitas yang berbeda, untuk mewakili beberapa universitas yang ada di Kota Medan. 1. Informan Pertama Nama : Rahmi Zuraida Usia : 22 tahun Asal Kota : Langsa, Aceh Universitas : Universitas Sumatera Utara Dari jawaban yang diberikan oleh informan pertama, diketahui bahwa komunikasi yang terjadi dalam keluarga informan pertama memanfaatkan komunikasi kultural dan sosial. Hal ini karena dalam keluarga informan pertama informan dan keluarganya menggunakan bahasa daerah yang dapat mengembangkan budaya daerah mereka dan juga orangtua dari informan juga sering memberikan nasihat kepada anaknya. Namun, tingkat keterbukaan diri informan pertama kepada keluarga sangat sedikit ketika sedang tinggal terpisah, karena informan tidak ingin membuat orangtuanya khawatir dan risau terhadap keadaannya. Komunikasi yang tetap terjalin antara orangtua dan informan membuat hubungan antara keduanya tetap baik dan harmonis, sehingga informan pertama tidak pernah mempunyai konflik pada saat kembali ke rumah. 2. Informan Kedua Nama : Yedidia Panca Pasaribu Usia : 22 tahun Asal Kota : PematangSiantar Universitas : Universitas Sumatera Utara Dari jawaban informan kedua, diketahui bahwa komunikasi keluarga ikut berperan dalam menjaga harmonisasi yang terjalin selama informan tinggal terpisah dengan orangtua. Komunikasi yang tetap terjalin antara orangtua dan informan membuat hubungan juga semakin harmonis walau orangtua tidak mengetahui bahwa informan tidak menceritakan semua masalah yang dihadapinya selama tinggal terpisah. Perubahan sikap yang terjadi pada 5

6 diri informan juga membuat hubungan harmonis antara orangtua dan informan semakin terjalin dengan baik. 3. Informan Ketiga Nama : Oschar Antoni Usia : 22 tahun Asal Kota : Rantau Prapat Universitas : Universitas Negeri Medan Hubungan yang terjalin antara informan ketiga dengan orangtua ternyata tetap terjalin dengan harmonis. Hubungan yang harmonis ini dapat dilihat dari bagaimana informan ketiga dimanjakan oleh orangtuanya pada saat kembali ke rumah. Walaupun tidak semua hal diceritakan oleh informan ketiga kepada orangtuanya, namun komunikasi yang terjalin tetap baik dan hal ini merupakan salah satu faktor yang mendukung hubungan tetap harmonis. Aplikasi fungsi komunikasi keluarga yang digunakan oleh informan ketiga ini lebih kepada pengaplikasian fungsi kultural, karena ketika sedang berbicara dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya dengan menggunakan bahasa daerah. 4. Informan Keempat Nama : Rimbun Anita Usia : 22 tahun Asal Kota : Jakarta Universitas : HKBP Nommensen Komunikasi keluarga yang terjalin di keluarga informan keempat ini juga mendukung terjalinnya hubungan yang harmonis di keluarga mereka. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang mereka lakukan saat sedang berkumpul, mereka dapat berdiskusi dan bercanda dengan anggota keluarga lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi keluarga mereka sangat baik dan dapat menciptakan hubungan yang harmonis di keluarga mereka. Keluarga informan keempat ini juga mengaplikasikan kedua fungsi komunikasi keluarga dengan baik. Sehingga hubungan yang terjalin di keluarga mereka tetap harmonis. Meskipun informan keempat tidak menceritakan masalah yang dihadapinya, namun hal tersebut tidak membuat hubungan antara informan dan orangtua menjadi tidak baik. Hal ini karena ketika hal dan masalah yang dihadapi oleh informan ketika tinggal terpisah dari orangtua tidak diceritakan oleh informan, diketahui oleh orangtua, informan dapat menjelaskan alasannya kepada orangtua. Sehingga orangtua dari informan keempat tersebut juga dapat menerima alasan yang diberikan oleh anaknya. Perubahan yang terjadi pada diri informan juga tidak mempengaruhi hubungan harmonis di antara anggota keluarga mereka. 5. Informan Kelima Nama : Nando Purba Usia : 22 tahun Asal Kota : Sileang, Dolok Sanggul Universitas : Universitas Darma Agung Hubungan yang terjalin antara orangtua dan informan kelima ini juga sama seperti inforaman yang lainnya, di mana hubungan mereka semua tetap harmonis walaupun mereka tinggal terpisah. Informan keempat juga sama seperti informan lainnya yang berada pada bidang ketiga di jendela johari. Perubahan yang terjadi pada diri informan tidak secara langsung dirasakan oleh informan kelima ini. Namun sama seperti informan lainnya, hubungan mereka tetap harmonis. Hal ini juga yang membuat peneliti berhenti pada informan kelima untuk mewawancarai informan mahasiswa. Peneliti merasa bahwa data yang telah diterima oleh peneliti sudah jenuh, sehingga peneliti memutuskan untuk berhenti di informan kelima. Selain peneliti mewawancarai mahasiswa yang berada di beberapa universitas yang ada di Kota Medan, peneliti juga mewawancarai orangtua dari mahasiswa yang telah 6

7 diwawancarai melalui media telepon agar peneliti dapat membandingkan dan melihat jawaban antara mahasiswa dan orangtuanya. Peneliti juga hanya mewawancarai dua orangtua dari mahasiswa yang telah diwawancarai untuk mewakili orangtua yang lainnya. a. Informan orangtua pertama Nama : Ibu Rani Jenis Kelamin : Perempuan Orangtua dari : Rahmi Zuraida Alamat : Langsa Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Informasi yang diberikan oleh Rahmi ternyata tidak semuanya sama dengan informasi yang diberikan oleh orangtua Rahmi. Informasi sama yang diberikan oleh Rahmi dan orangtuanya ialah mengenai komunikasi keluarga yang terjadi di keluarga mereka. Sedangkan informasi mengenai keterbukaan Rahmi, hubungan yang mereka rasakan dan perubahan yang mereka rasakan juga berbeda. Hal ini dapat dilihat dari informasi mengenai keterbukaan Rahmi dan ibunya, dan juga keterbukaan ibunya dengan Rahmi. Ternyata, ketika mereka tinggal terpisah Rahmi, tidak menceritakan semua hal kepada ibunya, begitu juga dengan orangtua Rahmi yang tidak menceritakan semua hal yang terjadi di rumah kepada Rahmi, dan mereka juga sama-sama tidak mengetahui bahwa mereka tidak terbuka ketika mereka tinggal terpisah. Hal lain lagi mengenai hubungan yang mereka rasakan ketika tinggal terpisah, Rahmi merasakan bahwa hubungan dirinya dengan orangtua semakin dekat dan orangtuanya semakin perhatian kepadanya,namun orangtua Rahmi merasakan hal yang berbeda dengan Rahmi. Ibu Rani merasakan bahwa hubungan mereka seperti biasa dan sama seperti sebelum mereka tinggal terpisah. Ibu Rani merasakan bahwa anaknya memliki perubahan ketika kembali ke rumah, orangtua Rahmi ini merasa bahwa anaknya yang sekarang sudah semakin dewasa. Sedangkan Rahmi tidak merasakan perubahan apapun pada dirinnya. b. Informan orangtua kedua Nama : Ibu Lina Jenis Kelamin : Perempuan Orangtua dari : Rimbun Anita Alamat : Bekasi Pekerjaan : guru Dari jawaban Ibu Lina, ternyata hubungan yang terjalin antara mereka tetap harmonis walaupun komunikasi mereka tidak setiap hari dan juga tidak semua hal ataupun masalah yang mereka hadapi diceritakan kepada pihak yang lain. Menurut orangtua, perubahan sikap Rimbun yang semakin mandiri juga tidak mempengaruhi hubungan mereka, karena menurut Ibu Lina hubungan mereka tidak ada perubahan dan masih tetap sama seperti dulu. Meskipun di antara mereka pernah hampir terjadi konflik mengenai orangtua Rimbun yang mengetahui bahwa Rimbun tidak menceritakan masalah yang dihadapinya kepada orangtua, namun karena komunikasi dan penjelasan yang baik dari Rimbun sehingga orangtua Rimbun dapat mengerti apa yang dihadapi oleh anaknya. PEMBAHASAN Komunikasi dalam sebuah keluarga akan mempengaruhi hubungan harmonisasi di antara anggota keluarga. Jika dalam sebuah keluarga memiliki komunikasi yang baik, maka hubungan yang terjadi dalam keluarga tersebut akan harmonis. Walaupun suatu saat salah satu anggota keluarga akan tinggal terpisah dengan keluarganya hubungan mereka akan tetap harmonis jika komunikasi masih tetap terjalin. Pada penelitian ini, komunikasi yang terjalin di keluarga informan yang telah diwawancarai oleh peneliti mempunyai komunikasi keluarga yang baik. Hal ini karena dalam keluarga informan yang telah diwawancarai telah 7

8 mengaplikasikan fungsi dari komunikasi keluarga tersebut. Fungsi komunikasi yang paling sering digunakan yaitu fungsi komunikasi kultural. Menurut Djamarah (2004: 37) fungsi komunikasi kultural merupakan komunikasi yang digunakan untuk memelihara, mengembangkan dan mewariskan budaya yang ada. Hal ini dapat diketahui bahwa dalam setiap keluarga informan yang telah diwawancarai mereka selalu menggunakan bahasa daerah ketika sedang berkumpul di rumah. Orangtua dari informan mahasiswa juga mempunyai keinginan untuk mewariskan bahasa daerah tersebut kepada anak-anaknya dengan cara mengajarkan mereka bahasa daerah. Selain mengembangkan bahasa daerah sebagai fungsi komunikasi secara kultural, beberapa keluarga juga menggunakan fungsi komunikasi sosial. Fungsi komunikasi keluarga secara sosial digunakan untuk membangun konsep diri dan aktualisasi diri. Pada beberapa keluarga fungsi ini terjadi ketika mereka berkumpul dan terjadi diskusi dalam keluarga mereka, selain itu hal ini juga terjadi ketika para orangtua memberikan nasihat kepada anakanaknya. Sehingga pada saat itu orangtua akan membantu membangun dan mengembangkan konsep diri dan aktualisasi diri pada anak-anak mereka. Penggunaan fungsi komunikasi keluarga yang baik dan benar tersebutlah yang membantu hubungan harmonisasi mereka, walaupun mereka tinggal terpisah. Sehingga ketika orangtua dan mahasiswa tinggal terpisah, hubungan mereka tetap harmonis dan komunikasi mereka juga tetap berjalan dengan baik. Pada awalnya hubungan jarak jauh yang terjadi di antara mahasiswa dan orangtua memang membuat mereka sedih dan tidak ingin tinggal terpisah, namun seiring berjalannya waktu mereka akhirnya dapat menjalani hal tersebut. Hal ini karena orangtua ingin anaknya mendapat pendidikan yang layak dan sesuai dengan apa yang dicita-citakan anaknya, sedangkan anaknya ingin menggapai cita-cita dengan berkuliah di jurusan dan universitas yang dirinya inginkan. Ketika tinggal terpisah, walaupun komunikasi yang terjalin di antara mahasiswa dan orangtuanya tetap baik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa ternyata tidak terbuka dalam setiap hal yang dialaminya kepada orangtuanya. Hal ini dapat diketahui pada saat peneliti mewawancarai informan mahasiswa, mereka mengatakan bahwa mereka tidak ingin menceritakan setiap masalah yang dialaminya kepada orangtua karena mereka merasa masih bisa untuk menyelesaikan masalah tersebut dan juga tidak ingin membuat orangtua menjadi cemas terhadap keadaan mereka. Hal seperti ini, jika dianalisis dari teori self disclosure yang dijelaskan oleh Alo Liliweri (1991: 53) menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Maka hal ini juga terjadi pada mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtuanya. Jika dilihat dari jendela johari (Johari Window) maka informan mahasiswa pada penelitian ini berada pada bidang tersembunyi, di mana mahasiwa menyembunyikan masalah yang dihadapinya ketika tinggal terpisah dari orangtua. Namun pada beberapa mahasiswa masalah yang mereka sembunyikan tersebut juga sempat diketahui oleh orangtua. Hal inilah yang menurut informan hampir menjadi konflik dalam keluarga mereka, tetapi karena informan mahasiswa tersebut dapat menjelaskan dan mengkomunikasikan alasannya kepada orangtua, maka orangtua dapat mengerti keadaan yang dihadapi oleh anaknya, sehingga hal tersebut tidak menjadi konflik di antara mereka. Komunikasi yang berjalan dengan baik dapat mengurangi terjadinya konflik dalam keluarga, selain itu komunikasi yang baik juga dapat membuat hubungan menjadi harmonis. Hubungan yang harmonis di antara mahasiswa dan orangtuanya ketika tinggal terpisah dapat terjadi jika mahasiswa dan orangtuanya memiliki intensitas komunikasi yang baik. Hal inilah yang terjadi pada mahasiswa yang diwawancarai oleh peneliti. Semua informan yang diwawancarai oleh peneliti mengatakan bahwa hubungan mereka tetap harmonis, baik pada saat tinggal terpisah maupun ketika mahasiswa kembali ke rumah. Hubungan harmonis ini 8

9 diketahui karena ada hal yang dilakukan oleh orangtua dan mahasiswa agar hubungan mereka tetap pada rel utamanya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Peran komunikasi keluarga pada mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtua dapat diketahui dari bagaimana sebuah keluarga mengaplikasikan fungsi komunikasi keluarga. Pengaplikasian fungsi komunikasi keluarga yang baik akan membentuk konsep diri yang baik pada setiap anggota keluarga. Pengaplikasian fungsi komunikasi keluarga pada penelitian ini seperti, menggunakan bahasa daerah ketika sedang berkumpul dengan keluarga, sering melakukan diskusi dengan keluarga, dan memberikan saran terhadap masalah yang dihadapi anggota keluarga. 2. hubungan harmonisasi yang tercipta antara mahasiswa dan orangtua yang tinggal terpisah dapat diketahui ketika mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtuanya kembali kerumah. Ketika kembali ke rumah, ada mahasiswa yang merasa bahwa hubungan dirinya dengan orangtua semakin dekat dan ada juga mahasiswa yang merasa bahwa hubungan dirinya dengan orangtua biasa saja atau sama seperti ketika mereka belum tinggal terpisah. Tetapi secara umum, hubungan mereka semua baik, hal ini dapat diketahui ketika mahasiswa kembali ke rumah orangtua mereka memberikan perhatian lebih kepada anaknya misalnya dengan cara menawarkan makanan kesukaan anaknya. 3. Mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtuanya memilih untuk tidak menceritakan semua hal dan masalah yang dihadapinya. Hal ini karena mahasiswa takut membuat orangtuanya menjadi cemas dan khawatir terhadap keadaan anaknya. Sehingga jika dilihat dari sisi jendela Johari, dapat diketahui bahwa ketika tinggal terpisah dengan orangtua, banyak mahasiswa yang berada pada bidang tersembunyi. Namun, dari penelitian yang dilakukan walaupun mahasiswa berada pada bidang tersembunyi, hubungan yang terjalin dengan orangtua tetap harmonis. Hal ini karena, hal yang disembunyikan oleh mahasiswa tersebut tidak diketahui oleh orangtua dan juga ada yang menjelaskan alasannya kepada orangtua tentang hal atau masalah yang disembunyikan tersebut. 4. Perubahan sikap yang terjadi pada mahasiswa ketika kembali ke rumah ternyata tidak mempengaruhi hubungan di antara orangtua dan mahasiswa. Hal ini karena para orangtua merasa perubahan sikap yang terjadi pada diri anaknya tidak menuju ke arah negatif, melainkan ke arah yang positif. Para orangtua merasa bahwa ketika kembali ke rumah anaknya semakin dewasa dan mandiri, sehingga hubungan mereka juga tetap harmonis. SARAN 1. Mengingat bagaimana membuat hubungan yang harmonis tetap terjaga pada mahasiswa yang tinggal terpisah dengan orangtuanya, maka diharapkan agar mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtuanya tetap menjaga komunikasi di antara mereka. Sehingga ketika mahasiswa tersebut tinggal terpisah dengan orangtua dan juga ketika kembali ke rumah hubungan yang terjalin di antara mereka tetap harmonis. 2. Mahasiswa yang sedang tinggal terpisah dengan orangtua baiknya juga dapat mengubah sikapnya ke arah yang lebih positif agar orangtua dapat lebih senang melihat perubahan yang terjadi pada diri anaknya ketika kembali ke rumah. Sehingga hal ini juga dapat membantu proses pendewasaan pada diri mahasiswa tersebut. 9

10 Daftar Referensi Djamarah, Syaiful Bahri Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Gunarsah, Singgih Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hikmat, Mahi Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Liliweri, Alo Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Moleong, Lexy J Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Patton, Patricia Kecerdasan Emosional Membangun Hubungan. Jakarta: Pustaka Delapratasa. Willis, Sofyan Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta. 10

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Nurul Rezekiah Putri 110904102 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Ask.Fm

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Ibu Bekerja dengan Suami dan Anak dalam Keluarga Ibu Bekerja pada Subbagian Tata Laksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah banyak pernyataan yang dikemukakan bahwa Indonesia sekarang krisis keteladanan. Krisis keteladanan maksudnya tidak ada lagi tokoh yang pantas menjadi idola,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia perlu berkomunikasi dan berinteraksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari penelitian yang dilakukan telah mengumpulkan data-data. Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menganalisis data, memilah-milahnya,

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S

KONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S KONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S 110904020 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri Dalam Proses

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH (Studi DeskriptifKualitatif Komunikasi Efektif antara Remaja dengan Ayah yang Bertugas Jarak Jauh di Kota Medan) JURNAL HANI AMIRAH

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD e-journal Acta Diurna Volume IV. No.5. Tahun 2015 POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD Oleh: Alfon Pusungulaa Julia Pantow Antonius Boham e-mail: alfonpusungulaa91@gmail.com

Lebih terperinci

WHO AM I??? Mengenal diri lebih baik

WHO AM I??? Mengenal diri lebih baik WHO AM I??? Mengenal diri lebih baik Agar kita dapat sukses dalam kehidupan dan dapat diterima didalam lingkungan, maka kita harus selalu mengembangkan diri. Pengembangan diri diawali dengan proses mengenal

Lebih terperinci

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI (Studi Kasus Self Disclosure Pacaran Jarak Jauh Melalui Media Komunikasi Pada Mahasiswa/i di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU) NURUL HUDA NASUTION ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga 73 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga bermanfaat untuk mengecek kebenaran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak dalam menetapkan keputusan penting, kurang begitu efektif karena ada

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantara sesamanya, dengan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Bedasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa selain bermakna

BAB VI PENUTUP. Bedasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa selain bermakna BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Bedasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa selain bermakna keakraban atau eongan ungkapan perasaan melalui simbol komunikasi makian juga bermakna perpecahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan dengan berbagai konteks komunikasi yang berbeda-beda. Salah satu konteks komunikasi yang paling sering dihadapi

Lebih terperinci

Peranan Pembimbing Kegiatan Public Speaking dan Kepercayaan Diri Siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan Iin Indayani. Abstrak

Peranan Pembimbing Kegiatan Public Speaking dan Kepercayaan Diri Siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan Iin Indayani. Abstrak Peranan Pembimbing Kegiatan Public Speaking dan Kepercayaan Diri Siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan Iin Indayani Abstrak Penelitian ini berjudul Peranan Pembimbing Kegiatan Public Speaking (Muhadoroh)

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. positif dan negatif. Positifnya yaitu dengan menggunakan ponsel komunikasi

BAB VI PENUTUP. positif dan negatif. Positifnya yaitu dengan menggunakan ponsel komunikasi BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Kehadiran ponsel sebagai alat komunikasi secara umum membawa dampak positif dan negatif. Positifnya yaitu dengan menggunakan ponsel komunikasi antara orangtua dan anak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga adalah tempat pertama bagi anak belajar mengenai segala hal yang ada dalam kehidupan. Orang tua berperan penting dalam perkembangan anak dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang indah, tetapi tidak setiap remaja dapat menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang beberapa permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan 95 BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah disajikan berkenaan dengan pola komunikasi antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan pembahasan atau analisis terhadap apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga. Kualitas hubungan orang tua akan memberikan dampak besar terhadap tumbuh kembang anak. Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah sebuah komitmen legal dengan ikatan emosional antara dua orang untuk saling berbagi keintiman fisik dan emosional, berbagi tanggung jawab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan menjadi prioritas dalam hidup jika seseorang sudah berada di usia yang cukup matang dan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri, saling membutuhkan dan saling tergantung terhadap manusia lainnya, dengan sifat dan hakekat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU (Studi Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Petugas Rutan Dengan Napi Dalam Melakukan Perubahan Perilaku Napi Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanjung Pura,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia banyak mengalami masalah-masalah kompleks dalam kehidupannya yang sebenarnya berasal dari diri sendiri, sehingga tanpa sadar manusia menciptakan mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebahagiaan merupakan keadaan psikologis yang ditandai dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebahagiaan merupakan keadaan psikologis yang ditandai dengan tingginya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kunci dari hidup yang baik adalah kebahagiaan. Oleh karena itu, secara disadari maupun tidak, manusia terus berupaya untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone, BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penyajian, analisis dan interpretasi data, diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang BAB VI PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam pembahasan sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip Unwira Kupang, memberikan

Lebih terperinci

PERAN ISTRI DALAM MEMOTIVASI PRESTASI KERJA SUAMI 1. Oleh: Prof.Dr. Farida Hanum 2

PERAN ISTRI DALAM MEMOTIVASI PRESTASI KERJA SUAMI 1. Oleh: Prof.Dr. Farida Hanum 2 PERAN ISTRI DALAM MEMOTIVASI PRESTASI KERJA SUAMI 1 Oleh: Prof.Dr. Farida Hanum 2 Pendahuluan Dalam bahasa Jawa istri atua suami disebut garwo atau sigaraning nyawa, artinya belahan nyawa (jiwa). Hal ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PAPAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PAPAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PAPAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara guru dengan anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran yang dilakukan SLB-B Asuhan Kasih Kupang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu. sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu. sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas.

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan sumber kepribadian seseorang. Di dalam keluarga dapat ditemukan berbagai elemen dasar yang dapat membentuk kepribadian seserang. Tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hidup manusia dialami dalam berbagai tahapan, yang dimulai dari masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dalam setiap tahapan perkembangan terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di sekolah siswa mempunyai aktivitas dalam bergaul dengan temantemannya,

BAB I PENDAHULUAN. Di sekolah siswa mempunyai aktivitas dalam bergaul dengan temantemannya, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di sekolah siswa mempunyai aktivitas dalam bergaul dengan temantemannya, bermain dalam kelompok merupakan ada penonjolan dalam kelompok tersebut. Ada siswa yang

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Sesama Warga Bina Sosial di UPT Pelayanan Sosial Tuna Susila Berastagi) Rittar Murdani

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA Indah Wahyu Utami, S.T., M.Si. 1, Margaretha Evi Yuliana, S.S, M.Si Teknik Informatika 1, Sistem Informasi 2 STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM.

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM. BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 APAKAH PEMAHAMAN DIRI? Kesadaran diri adalah mengetahui motivasi, preferensi dan kepribadian serta memahami bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi penilaian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONTEKS MASALAH Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Kita mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi kehidupan seseorang dikarenakan intensitas dan frekuensinya yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi kehidupan seseorang dikarenakan intensitas dan frekuensinya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia sudah melakukan komunikasi sejak ia dilahirkan. Manusia melakukan proses komunikasi dengan lawan bicaranya baik dilingkungan masyarakat,

Lebih terperinci

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PENDIDIKAN EMOSI SEJAK DINI PADA ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER POSITIF DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PENDIDIKAN EMOSI SEJAK DINI PADA ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER POSITIF DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PENDIDIKAN EMOSI SEJAK DINI PADA ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER POSITIF DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER MATA KULIAH BAHASA INDONESIA DOSEN PENGAMPU : ALFU NIKMAH,

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. (Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam)

PEDOMAN WAWANCARA. (Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam) PEDOMAN WAWANCARA (Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam) PERANAN KOMUNIKASI LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (Studi Kasus Layanan Konseling Individual Dengan Konselor Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lainnya. Interaksi dilakukan oleh manusia sebagai suatu kebutuhan dan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lainnya. Interaksi dilakukan oleh manusia sebagai suatu kebutuhan dan harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia hidup dapat dipastikan melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Interaksi dilakukan oleh manusia sebagai suatu kebutuhan dan harus terpenuhi.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA

KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA Tjondrorini & Mardiya Hari keluarga yang kita peringati pada tanggal 29 Juni setiap tahunnya tentu merupakan hari yang istimewa bagi semua keluarga di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Nurgiyantoro (2012:70) dalam penciptaan sebuah karya sastra, pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada hakekatnya pengarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang Masalah. Remaja biasanya mengalami perubahan dan pertumbuhan yang pesat

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang Masalah. Remaja biasanya mengalami perubahan dan pertumbuhan yang pesat BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Masalah Remaja biasanya mengalami perubahan dan pertumbuhan yang pesat dalam kehidupannya. Hal tersebut disebabkan pertumbuhan yang begitu pesat dan perkembangan mental

Lebih terperinci

Kecemasan Terhadap Kematian

Kecemasan Terhadap Kematian Skema 1 Interelasi faktor subyek 1 Penanaman agama yang kuat sejak kecil Hubungan dengan orang tua cukup harmonis, kenangan salah satu orang tua telah meninggal Ancaman: Kematian dianggap ancaman karena

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik. Pada masa ini remaja tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikis, perubahan terhadap pola perilaku dan juga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. A. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang

Lebih terperinci

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PENGAJAR TARI DALAM MENINGKATKAN POTENSI DIRI ANAK (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sri Indera Ratu Istana Maimun Medan)

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PENGAJAR TARI DALAM MENINGKATKAN POTENSI DIRI ANAK (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sri Indera Ratu Istana Maimun Medan) PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PENGAJAR TARI DALAM MENINGKATKAN POTENSI DIRI ANAK (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sri Indera Ratu Istana Maimun Medan) Elvira Lubis 110904108 ABSTRAK Penelitian ini berjudul

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip

BAB VI PENUTUP. penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dalam pembahasan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip Unwira Kupang merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI (Studi kasus pada keluarga di Perumahan Meranti Permai, Kecamatan Siantar utara, Kota Pematangsiantar) Julius Osvaldo Situmorang 100904041

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri) MODUL PERKULIAHAN Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 03 MK61112 Aulia Kirana,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Peran Orang Tua 2.1.1. Definisi Peran Orang Tua Qiami (2003) menjelaskan bahwa orangtua adalah unsur pokok dalam pendidikan dan memainkan peran penting dan terbesar dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih

I. PENDAHULUAN. pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia bersifat primer dan fundamental. Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya,

Lebih terperinci

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di 96 D. Pembahasan Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di dalamnya, yaitu segala sesuatu mampu termuat dalam lapangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI MODEL PERMAINAN JOHARI WINDOW SISWA KELAS X AK 3 SMK SORE KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI MODEL PERMAINAN JOHARI WINDOW SISWA KELAS X AK 3 SMK SORE KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI MODEL PERMAINAN JOHARI WINDOW SISWA KELAS X AK 3 SMK SORE KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Puput Tri Anjanisari *) Dahlia Novarianing Asri **) Abstrak Berdasarkan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Inter Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Komunikasi interpersonal merupakan

Lebih terperinci

KONSEP IBU. yang sudah bersuami/panggilan yang takzim kepada wanita (Kamus Bahasa. Apabila ibu memamahami dan ingin melaksanakan tugas serta

KONSEP IBU. yang sudah bersuami/panggilan yang takzim kepada wanita (Kamus Bahasa. Apabila ibu memamahami dan ingin melaksanakan tugas serta 1 KONSEP IBU 2.1 Konsep Ibu 2.1.1 Pengertian Ibu adalah sebutan untuk perempuan yang telah melahirkan kita / wanita yang sudah bersuami/panggilan yang takzim kepada wanita (Kamus Bahasa Indonesia, 2008

Lebih terperinci

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian... 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi dalam keluarga yakni antara orang tua dan anak akan

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi dalam keluarga yakni antara orang tua dan anak akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi dalam keluarga yakni antara orang tua dan anak akan menentukan kepribadian seorang anak. Agar proses pembentukan kepribadian pada anak terjamin maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari interaksi dengan manusia lainnya. Setiap manusia berinteraksi membutuhkan bantuan dalam menjalankan aktifitasnya karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Ilmiah. Derajat Sarjana S-1. Oleh: IBNU TRI WICAKSONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Naskah Publikasi Ilmiah. Derajat Sarjana S-1. Oleh: IBNU TRI WICAKSONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS V SD NEGERI GESI 1 TAHUN AJARAN 2014 / 2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran, yang diberikan pada jenjang pendidikan tersebut, yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran, yang diberikan pada jenjang pendidikan tersebut, yang saat ini BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan yang berlaku di negara kita, standar keberhasilan belajar siswa pada suatu jenjang pendidikan berdasarkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas bangsa, itulah asumsi secara umum terhadap program pendidikan suatu bangsa. Pendidikan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita merupakan individu yang memiliki keterbukaan dalam membagi permasalahan kehidupan maupun penilaian mereka mengenai sesuatu ataupun tentang orang lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya yang meliputi kebutuhan fisik (makan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perceraian merupakan kata yang umum dan tidak asing lagi di telinga masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi trend, karena untuk menemukan informasi

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga adalah suatu lembaga paling kecil yang ada di masyarakat yang memiliki banyak fungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup seseorang, karena dari keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Suku ini banyak mendiami wilayah Provinsi Sumatera Utara,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Suku ini banyak mendiami wilayah Provinsi Sumatera Utara, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Suku ini banyak mendiami wilayah Provinsi Sumatera Utara, khususnya daerah di sekitar Danau

Lebih terperinci

TEGUH HARYO YUDANTO

TEGUH HARYO YUDANTO KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan) Diajukan oleh : TEGUH

Lebih terperinci

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

(Elisabeth Riahta Santhany) ( ) 292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia membutuhkan manusia berkompeten untuk mengolah kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri, disiplin, jujur, berani,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dan Anak Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudut pandang saja. Sehingga istilah pacaran seolah-olah menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sudut pandang saja. Sehingga istilah pacaran seolah-olah menjadi sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membahas mengenai pacaran dalam era globalisasi ini sudah tidak asing lagi. Pacaran sekarang bahkan seolah olah sudah merupakan aktifitas remaja dalam kehidupan sehari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI PUNCU KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI PUNCU KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI PUNCU KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM COMMUTER MARRIAGE

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM COMMUTER MARRIAGE STRATEGI KOMUNIKASI DALAM COMMUTER MARRIAGE (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Verbal dan Nonverbal Istri Dengan Suami Dalam Commuter Marriage di Perumahan Waikiki Tj. Selamat Medan) Mishara Khairunissa

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM TA ARUF DAN KEPUTUSAN MENIKAH KELOMPOK TARBIYAH PKS CABANG POLOKARTO

HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM TA ARUF DAN KEPUTUSAN MENIKAH KELOMPOK TARBIYAH PKS CABANG POLOKARTO 47 HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM TA ARUF DAN KEPUTUSAN MENIKAH KELOMPOK TARBIYAH PKS CABANG POLOKARTO Aji Anung Aryanto Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA Oleh: Iffah Savitri Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada Daftar pustaka A. Buku. Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada Budyatna, M, Muthmainnah Nina., 2004. Komunikasi Antar Pribadi, Pusat Penerbitan Universitas

Lebih terperinci