DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA."

Transkripsi

1 DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA Oleh : DIANA CHAIRUN NISA NIM PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A 2016

2 DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA Oleh : DIANA CHAIRUN NISA NIM Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A 2016

3 DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA Oleh : DIANA CHAIRUN NISA NIM Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A 2016

4 HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah : Dampak Negatif Gudang Penimbunan Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda Nama : Diana Chairun Nisa NIM : Progam Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian Pembimbing, Penguji I Penguji II Kemala Hadidjah, ST.,M.Si NIP Martha Ekawati Siahaya, S.Hut,MP NIP Nuzula Elfa Rahma SP. M.Sc NIP Menyetujui, Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen Pertanian, Lulus Ir. Ujian Dadang Pada Suprapto, Tanggal MP :... NIP Ir. M. Masrudy, MP NIP Lulus Ujian Pada Tanggal; s

5 ABSTRAK DIANA CHAIRUN NISA. Dampak Negatif Gudang Penimbunan Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017. (Di bawah bimbingan KEMALA HADIDJAH). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Terbukti sering dijumpai orang membuang sampah seenaknya dan tidak pada tempatnya. Begitu pula dengan limbah industri yang dihasilkan oleh para pelaku usaha tanpa memperdulikan akibat pembuangan limbah secara langsung ke lingkungan. Tujuan dari peneliti an ini adalah untuk mengetahui dampak negatif gudang penimbunan kardus bekas terhadap masyarakat di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung di lapangan tentang dampak negatif gudang penimbunan kardus bekas terhadap masyarakat di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017, terutama masyarakat yang bermukim di wilayah sekitar gudang kardus bekas yang terdiri dari 82 KK dan 11 KK sebagai responden. Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 11 KK, masyarakat mengeluh mengenai dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pekerja yaitu kerusakan jalan dan kotornya lingkungan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi bagi masyarakat RT.017 Kelurahan Gunung Lingai atau pihak yang terkait terhadap dampak negatif yang di timbulkan gudang penimbunan kardus bekas terhadap lingkungan sekitar. Kata Kunci : Dampak negatif, gudang, kardus bekas, masyarakat ss

6 RIWAYAT HIDUP DIANA CHAIRUN NISA, lahir pada tanggal 05 Januari 1995 di Lamongan, Jawa Timur, merupakan putri pertama dari pasangan suami istri Bapak Matoaji dan Ibunda Sriyati. Pendidikan dimulai di Sekolah Dasar Negeri 012 di Samarinda Kalimantan Timur pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2007, kemudian melanjutkan Pendidikan Menengah Pertama di MTs Negeri Model Samarinda pada tahun 2007 dan lulus pada tahun Pendidikan Menengah Atas dilanjutkan di SMA Islam Samarinda pada tahun 2010 dan lulus pada tahun Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2013 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian dan Program Studi Manajemen Lingkungan. Selama menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Manajemen Pertanian Penulis telah mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama dua bulan terhitung sejak 01 Maret 2016 sampai dengan 29 April 2016 di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kalimantan Timur. Penulis menyusun Karya Ilmiah yang berjudul Dampak Negatif Gudang Penimbunan Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca. sss

7 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dengan judul Dampak Negatif Gudang Penimbunan Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017. Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis selama kurang lebih 3 bulan guna memenuhi salah satu syara t untuk memperoleh sebutan Ahli Madya Manajamen Lingkungan pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Keberhasilan dan kelancaran dalam penyusunan Karya Ilmiah ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk ini segala kerendahan hati dan sikap hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orang tua tercinta Matoaji dan Ibunda Sriyati, yang selalu mendukung Penulis dari orang tua Penulis. 2. Kemala Hadidjah, S.T.,MSi., selaku Dosen Pembimbing. 3. Martha Ekawati Siahaya, S.Hut., MP., selaku Dosen Penguji I. 4. Nuzula Elfa Rahma SP. M. Sc., selaku Dosen Penguji II 5. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP., selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan 6. Bapak Ir. M.Masrudy, MP., selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian. 7. Bapak Ir. Hasanuddin, MP., selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 8. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi Manajemen Lingkungan yang telah banyak memberikan masukkan baik itu di dalam proses belajar maupun di luar jam perkuliahan 9. Kepada Ahmad Husaini yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa kepada penulis. 10. Sahabat-sahabat saya Astuti Rahman, Evy Yanah, Dwi Oktorina Saputri, Mila Karmila dan Happy Herliyanti yang telah memberikan semangat dan membantu saya dalam keadaan apapun, Terima kasih banyak atas semua dari kalian semua sehingga saya bisa menyelesaikan Karya Ilmiah. s

8 11. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, khususnya Program Studi Manajemen Lingkungan, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Pada kesempatan ini penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala khilaf, baik dalam perkataan maupun perbuatan, baik dalam perbuatan maupun perkataan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT yang tak terhingga, Amin. Dalam penyusunan laporan ini penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu penulis sangat mengarapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penulis masih menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan ini, namun semoga hasil Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya serta dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca. Amin. Diana Chairun Nisa Kampus Sei Keledang, 2016

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAK... RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang B. Tujuan Penelitian C. Hasil Yang Diharapkan II. TINJAUAN PUSTAKA... 5 A. Pengertian Dampak... 5 B. Pengertian Gudang... 6 C. Pengertian Kardus... 6 D. Pengertian Masyarakat... 7 III. METODE PENELITIAN... 9 A. Waktu dan Tempat... 9 B. Alat dan Bahan Penelitian... 9 C. Jenis Data dan Sumber Data D. Prosedur Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Gambaran Umum Daerah Penelitian Data Penelitian B. Pembahasan V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ii x ss

10 DAFTAR TABEL Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Kisaran Umur Responden Tingkatan Pendidikan Responden Mata pencarian Masyarakat Kisaran Lama Tinggal Data Responden Pernyataan Responden Nomor Lampiran Halaman 7. Lembar Kuisioner sss

11 DAFTAR GAMBAR Nomor Lampiran Halaman 1. Lokasi Penelitian Gudang Penimbunan Kardus Bekas Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT Penyiapan Kuisioner Keadaan Gudang Penimbunan Kardus Bekas Pengambilan Data Penelitian Proses Pengepresan Kardus Alat Pengepres Kardus Proses Pengangkutan Kardus Yang akan dikirim ke Pabrik Limbah Sampah Kardus Limbah Yang ditimbun di Samping Gudang Sisa Pembakaran Limbah Keadaan Lingkungan Saat Musim Panas Keadaan Lingkungan Saat Musim Hujan Kerja Bakti Perbaikan Jalan Warga RT Menyebarkan Kuisioner s?

12 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Lampiran Halaman 1. Dokumentasi Penelitian... 29?

13 ? BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang harus terpenuhi, khususnya untuk bidang industri, maka jumlah limbah pun akan semakin meningkat sehingga dapat berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Bila tidak dilakukan penanganan yang cermat maka dapat mencemari lingkungan. Apabila limbah dibuang dalam skala kecil tidak terlalu berpengaruh terhadap kehidupan, namun apabila ditimbun dalam jumlah yang banyak tanpa adanya pemanfaatan maka akan sangat berpengaruh ke lingkungan masyarakat. Limbah yang merupakan salah satu bahan buangan atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Ecolink, 1996). Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Terbukti sering dijumpai orang membuang sampah seenaknya dan tidak pada tempatnya. Misalnya, lingkungan sekitar yang harus terlihat bersih dengan keindahan lingkungan dan dan dapat kita jumpai dimana saja berubah menjadi tempat untuk berseraknya sampah-sampah atau tempat penimbunan serta pembuangan secara sembarangan. Saat ini masyarakat di kota-kota besar banyak yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar mereka, serta kurangnya keperdulian mereka dengan program-program perbaikan lingkungan, misalnya melakukan daur ulang, memilih sampah rumah tangga dan pemanfaatan sampah yang menimbulkan nilai ekonomis untuk mengurangi limbah bekas yang ada di lingkungan, biasanya masyarakat yang peduli terhadap keadaan lingkungan tersebut akan melakukan pemanfaatan. Hal ini memang merupakan

14 ? solusi praktis yang cukup baik, salah satunya yaitu pemanfaatan kardus bekas. Penanganan kardus bekas biasanya hanya proses daur ulang. Selain didaur ulang kardus juga dapat dibuat menjadi suatu benda yang menari k dan cantik untuk menjadi buku, kartu ucapan, pembatas buku, maupun gantungan kunci dengan teknik khusus yang menimbulkan nilai inovatif, kreatif, dan solutif. Daur ulang kardus bekas yang sudah tidak terpakai merupakan salahsatu cara dalam mengolah limbah sampah dan dapat dimanfaatkan sebagai industri kerajinan. Walaupun sebagai industri kerajinan dengan modal terbatas, industri ini dapat memberikan nilai riset terutama pada pemerintahan dan perekonomian negara dengan menyerap banyak tenaga kerja. Hasil kerajinan industri seperti sampah, pot, bunga, serta anyaman meja dan kursi. Sebagian besar pemrakarsa yang bergerak dalam industri kerajinan limbah kardus kadang memiliki kendala dengan modal terbatas dan riset konsumen yang begitu sulit untuk menembus pasar (Galamedia, 2011). Menurut (Hutton, 2006) limbah kardus merupakan salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan dan menjadi salah satu bisnis yang tidak mengenal kadaluarsa, pasti terjual dan tidak memerlukan biaya marketing. Tidak ada minimum order karena berapa pun jumlah limbah kardus yang akan dibeli pasti dan sumber limbah pun mudah didapat karena dihasilkan oleh setiap rumah ataupun toko. Cukup dilakukan manajemen sederhana sertamasih banyak lagi kelebihan limbah kardus. Bahkan, limbah kardus itu seperti hutan, dapat didaur ulang terus menerus, dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT. 017 Samarinda, terdapat salah satu gudang penimbunan kardus bekas. Namun keberadaan gudang kardus tersebut hanyalah menyed iakan bahan baku kardus bekas,

15 ? bukan untuk didaur ulang kembali tetapi untuk dijual kepada pabrik kardus yang ada di Jakarta sebagai tempat daur ulang sehingga bernilai ekonomis. Dari tiap usaha pasti memiliki limbah hasil produksi, begitu pula pada gudang penimbunan kardus bekas di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT. 017 juga menghasilkan limbah produksi sehingga menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan dan menimbulkan keluhan dari masyarakat sekitar. Dengan adanya penelitian ini, pelaku usaha dan masyarakat dapat mengetahui dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Selain itu masyarakat dan pelaku usaha juga harus ikut berperan serta untuk menjaga kondisi lingkungan. Karena itu diharapkan masyarakat serta pelaku usaha mampu menciptakan kondisi lingkungan yang baik. Berdasarkan uraian latar belakang ini, peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan judul Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT B. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan akibat aktifitas gudang penimbunan kardus bekas. C. Hasil Yang Diharapkan Memberikan informasi bagi masyarakat atau pihak yang terkait terhadap dampak lingkungan dan aktifitas gudang penimbunan kardus bekas pada masyarakat di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

16 ? BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dampak Dampak merupakan kondisi yang dirasakan oleh suatu lingkungan akibat dari suatu hasil dari suatu proses aktivitas. Dalam konteks lingkungan hidup manusia, maka pengertian dampak diperjelas lagi yaitu, aktivitas yang terjadi adalah aktivitas kehidupan manus ia, dan lingkungan yang terkena dampak tersebut adalah lingkungan hidup manusia. Hasil aktivitas masyarakat pada lahan berupa pola lokasi, jenis, dan guna lahan, akan memberikan dampak pada lingkungan hidup manusia dan alam lokasi lahan tersebut. Bentuk da n nilai dampak yang terjadi tergantung pada jenis dan kuantitas aktivitas yang membentuk guna lahan. Aktivitas sendiri digerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan pembangunan suatu wilayah. Pelaku ini adalah manusia atau kelompok manusia yang tinggal dan atau berinteraksi pada suatu lokasi guna lahan. Tanggapan dari lingkungan, terutama manusia atau kelompoknya sebagai pelaku aktivitas terhadap suatu dampak, tidak lain adalah proses adaptasi terhadap kondisi baru. Adaptasi ini dapat berupa inovasi kegiatan dan dapat diiikuti pergantian aktivitas pada masa berikutnya (Wolf dalam Wijaya, 1993). Dampak terbagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Dampak Positif Dampak positif adalah akibat baik atau pengaruh menguntungkan yang didapat dari berbagai hal atau peristiwa yang terjadi. 2. Dampak negatif Dampak negatif ialah akibat yang merugikan dan cenderung memperburuk keadaan.

17 ? B. Pengertian Gudang Gudang adalah tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang tersebut diminta sesuai jadwal produksi. Gudang dapat digambarkan sebagai suatu sistem logistik dari sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan perlengkapan produksi lainnya dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material atau produk yang disimpan di gudang sehingga informasi tersebut mudah diakses oleh siapa pun yang berkepentingan (James, 1990). C. Pengertian Kardus Limbah kardus merupakan kardus atau corrugated paper merupakan bahan dasar kemasan yang memiliki daur hidup sangat singkat dan berharga ketika berlangsungnya proses distribusi produk dari produsen ke konsumen. Kardus yang terdiri dari kertas sebagai bahan utama pembentuknya serta begitu rentan terhadap kelembaban atau air. Pada dasarnya kardus ini termasuk kertas. Kertas merupakan barang lembaran dibuat dari bubur lumpur, jerami, dan kayu. Limbah kardus ini sering kali hanya untuk tempat pembungkus makanan dan minuman jika sudah tidak terpakai hanya dibiarkan saja, dibuang dan mengotori lingkungan sekitar namun ternyata kardus bisa dimanfaatkan kembali. Limbah kardus memiliki berbagai macam bahan dasar kemasan yang memiliki daur hidup sangat singkat dan berharga ketika berlangsungnya proses distribusi produk dari produsen ke konsumen, namun setelah itu sudah tidak terpakai lagi dan bisa dimanfaatkan kembali (Bulan, 2012). Kardus memiliki ciri-ciri di antaranya yaitu : 1. Memiliki pori -pori yang sangat besar 2. Terbuat dari kulit kayu

18 ? 3. Memiliki ketebalan yang lebih tebal dari kertas dan karton 4. Kardus dilapisi oleh banyak lapisan sehingga jika kardus disobek pasti akan terlihat. 5. Kardus memiliki kepadatan yang lebih padat daripada kertas dan karton. Kardus juga memiliki fungsi yang banyak bagi manusia, karena kardus dapat digunakan sebagai tempat atau wadah untuk mengepak barang. Kardus juga bernilai ekonomis sehingga memiliki nilai jual. Banyak masyarakat yang menjadikan kardus sebagai ladang untuk membuka peluang usaha, contohnya seperti penjual atau pengepul kardus bekas. Kardus yang mereka jual diambil dari para pemulung kemudian dikumpulkan di gudang penimbunan. Kardus yang mereka jual biasanya dari berbagai macam kardus misalnya yaitu kardus susu, kardus makanan ringan, kardus permen, kardus minuman dan kardus pengepak barang-barang kebutuhan hidup manusia. D. Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah sebuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian acara terus menerus mencari keseimbangan dan harmoni. Dalam suatu perkembangan daerah, masyarakat dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Masyarakat Sederhana Yaitu sekumpulan masyarakat dengan pola pikir yang kuno dan hanya dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan saja.

19 ? 2. Masyarakat Maju Masyarakat yang mempunyai pola pikir untuk kehidupan yang akan dicapainya dimasa mendatang bersama orang-orang di sekitarnya meskipun tidak berada dalam golongan yang sama. Masyarakat awalnya terbentuk dari sekumpulan orang saja. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga lalu kemudian berangsurangsur dari sekeluarga membentuk RT dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun kemudian berkembang menjadi beberapa kecamatan lalu menjadi kabupaten, provinsi hingga akhirnya membentuk sebuah negara. Masyarakat tidak akan pernah terbentuk tanpa kehadiran seorang pemimpin di tengah-tengahnya. Seorang pemimpin yang akan mengepalai seluruh masyarakat dapat dipilih dengan berbagai cara misalnya lewat pemungutan suara seperti pemilu atau di lihat dari garis keturunannya. Dalam suatu daerah yang masih kental budaya leluhurnya, pemilihan pemimpin sudah terikat dengan aturan masing-masing yang disebut dengan adat istiadat (Fakih, 1996).

20 ? BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jalan D.I Panjaitan Gang Mario RT.017 Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Agustus Meliputi antara lain persiapan penelitian, pengambilan data, laporan hingga penulisan karya ilmiah. B. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Alat tulis (ATK) digunakan untuk mencatat saat penelitian di lapangan. 2. Kamera digunakan sebagai dok umentasi penting saat penelitian dilaksanakan. 3. Tape Recorder untuk merekam wawancara dengan narasumber. 4. Komputer dan printer, untuk membuat laporan karya ilmiah. Bahan yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. Tempat penelitian gudang kardus bekas. 2. Wawancara kepada masyarakat. 3. Wawancara kepada pekerja gudang kardus lembar Kuisioner. Data responden diambil dari 11 responden dengan jumlah KK keseluruhan yaitu 82 Kepala Keluarga. RT. 017 memiliki warga yang berada di dua gang, yaitu Gang Mario dan Gang Mari'i. Warga yang berada di Gang M i sebanyak 71 Kepala Keluarga sedangkan yang tinggal di Gang Mario sebanyak 11 Kepala Keluarga saja dan wilayah di Gang Mario selebihnya hanyalah tanah kosong.

21 ? C. Jenis Data dan Sumber Data Adapun jenis data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, meliputi : 1. Data primer diperoleh dari responden melalui kuisioner dan wawancara langsung. Unit responden adalah masyarakat. Masyarakat terdiri dari 156 laki-laki dan 148 perempuan dengan jumlah 82 KK, responden yang dipilih 11 Kepala Keluarga, dari 11 KK yang tinggal dekat gudang penimbunan kardus bekas RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai Gang Mario. 2. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen referensi lain yang terkait dengan topik penelitian. D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi meliputi tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1. Studi Literatur Adalah kegiatan pencarian referensi yang terkait dengan dampak negatif pada masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan gudang penimbunan kardus bekas. 2. Prosedur Perijinan dan Administrasi Pembuatan surat ijin dari Kampus Politeknik Pertanian Neg eri Samarinda yang ditujukan kepada ketua RT. 017 Gang Mario Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang. 3. Orientasi Lapangan Orientasi ijin di lapangan dilakukan untuk mengetahui wilayah tempat penelitian yang akan dilaksanakan, termasuk melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang terkait.

22 ?? 4. Persiapan Alat dan Bahan Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian. 5. Wawancara dan Pembagian Kuesioner serta Observasi Melakukan wawancara dan melakukan diskusi dengan pihak lain yang terkait, serta melakukan observasi di lapangan, dan membagikan kuesioner kepada masyarakat. 6. Pengumpulan Data Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara langsung dengan responden. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen dan referensi terkait topik penelitian. 7. Pengelolaan Data Data yang dihasilkan diolah kemudian dipresentasekan kemudian ditabulasikan, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menggambarkan secara menyeluruh mengenai dampak negatif pada masyarakat serta lingkungan akibat adanya gudang penimbunan kardus bekas.

23 ?? BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Daerah Penelitian Penimbunan Kadus Bekas merupakan tempat pengepul dimana karduskardus bekas tersebut ditampung. Kardus bekas tersebut didapat dari penumpukan besi tua yang menjadi pengepul utama yang terdiri dari berbagai benda yang sudah tidak digunakan lagi. Gudang penimbunan kardus bekas di Gang Mario RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai merupakan salah satu gudang pengepul kardus -kardus bekas. Kardus tersebut bukan hanya ditimbun begitu saja tetapi mereka packing sesuai dengan timbangan yang sudah ditentukan kemudian ditekan dengan alat penekan kardus lalu dikirim ke Jakarta, yaitu ke pabrik kardus sebagai tempat pendaur ulang. Adapun limbah yang dihasilkan dari usaha kardus tersebut yaitu limbah tali rafia dari sisa pengikatan atau bekas pengikatan kardus. Limbah yang dihasilkan tidak didaur ulang tetapi hanya ditimbun di samping tempat gudang tersebut dan terkadang berserakan begitu saja di badan jalan sehingga menimbulkan keluhan dari warga sekitar. Adapun dampak negatif lainnya yaitu menyebabkan kerusakan jalan akibat dari aktivitas kendaraan yang digunakan untuk mengangkut kardus bekas. Hal tersebut selalu menjadi keluhan warga yang tinggal di sekitar gudang kardus bekas tersebut. Terlebih lagi saat musim hujan tiba, jalanan menjadi rusak dan becek. Pemilik gudang sendiri kurang perduli dengan lingkungan yang rusak tersebut.

24 ?? Untuk para pekerja gudang kardus, mereka tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja, sehingga untuk K3 sangat kurang dan perhatian pelaku usaha untuk karyawan atau pekerjanya sangat kurang. 2. Data Penelitian Data yang diperoleh selama penelitian yang dilakukan di Jalan D.I. Panjaitan Gang Mario, Masyarakat RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang Provinsi Kalimantan Timur, selama 3 bulan terhitung dari awal bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016, adalah sebagai berikut: a) Karakteristik Masyarakat 1) Umur Berdasarkan hasil survei dengan responden di Kelurahan Gunung Lingai, khususnya RT. 017 diperoleh struktur umur dengan kisaran tahun. Selengkapnya sebagai berikut di tampilkan pada tabel 1. Tabel 1. Kisaran Umur Responden No. Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Presentasi (%) , , , ,54 Jumlah Sumber : data primer hasil kuesioner responden ) Pendidikan Pendidikan formal responden dan hasil survei dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Tingkat Pendidikan Responden No. Pendidikan Jumlah (orang) Persentasi (%) 1. SD 6 54,54 2. SLTP 1 9,09 3. SLTA 3 27,27 4. Diploma III 1 9,09 Jumlah Sumber : data primer hasil kuesioner responden 2016

25 ?? 3) Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Mata Pencarian Masyarakat No. Mata Pencarian Jumlah (Orang) Presentasi (%) 1. Swasta 3 27,27 2. Petani 3 27,27 3. PNS 1 9,09 4. Wiraswasta 4 36,36 Jumlah Sumber : data primer hasil kuesioner responden ) Lama Tinggal (Domisili) Lama tinggal dari responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Kisaran lama tinggal responden. No. Lama Tinggal Jumlah Peresentasi (%) (Tahun) (Orang) 1. < , , ,09 5. > ,09 Jumlah Sumber : data primer hasil kuesioner responden ) Informasi jumlah Kepala Keluarga (KK) di wilayah studi Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga yang ada di wilayah studi RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai adalah 82 Kepala Keluarga dengan jumlah 304 warga terdiri dari 156 laki-laki dan 148 perempuan, dan mengambil sampel responden 11 Kepala Keluarga, dikarenakan warga yang tempat tinggalnya di dekat area daerah gudang penimbunan kardus bekas hanya mencapai 11 KK. Adapun data responden dapat dilihat di halaman lampiran pada tabel 5.

26 ?? 6) Informasi Umum Responden Masyarakat atau responden adalah orang dewasa dengan usia berkisar tahun, terdiri dari 8 laki-laki dan 3 perempuan atau 11 KK. Seluruh responden telah berkeluarga dengan rata-rata jumlah anggota keluarga lebih dari 3 orang. Mereka tinggal di sekitar area gudang penimbunan kardus bekas rata-rata sekitar 2 tahun. Adapun pekerjaan mereka cukup beragam yaitu wiraswasta, swasta, petani dan PNS. Gudang penimbunan kardus bekas berdiri selama kurang lebih 4 tahun. Sehingga masyarakat yang paling merasakan dampak negatif gudang kardus tersebut yaitu warga yang tinggal lebih lama sebelum gudang kardus tersebut dibangun. Bagi masyarakat setempat, aktivitas gudang kardus tersebut mengganggu masyarakat karena menimbulkan dampak negatif serta menimbulkan limbah yang tidak didaur ulang. 7) Pernyataan Responden Data ini menyajikan informasi mengenai pernyataan responden tentang dampak negatif gudang penimbunan kardus bekas terhadap masyarakat di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT Gudang kardus terletak di Gang Mario, jaraknya kurang lebih 200 meter dari rumah warga yang ada di Gang Mario. Bagi masyarakat setempat, gudang kardus memberikan dampak negatif yang menimbulkan banyaknya keluhan warga, maka dari itu pengambilan data responden hanya di lakukan sebanyak 11 KK dari data warga yang berada di Gang Mario dikarenakan gudang kardus tersebut menimbulkan dampak negatif bagi warga setempat. Saat melakukan penyebaran kuisioner sebagian warga mengaku bahwa gudang kardus tersebut juga memiliki manfaat tersendiri bagi manusia, salah

27 ?? satunya yaitu menciptakan lahan pekerjaan bagi orang lain serta dapat mengurangi limbah kardus di warung atau pertokoan sehingga kardus yang ada di toko dapat menghasilkan nilai ekonomis. Namun ada pula yang berpendapat bahwa gudang kardus tersebut hanyalah memiliki dampak yang bisa mengganggu masyarakat setempat. Keluhan masyarakat tentang dampak negatif gudang kardus bekas cenderung mengganggu aktivitas warga. Dampak yang ditimbulkan gudang kardus yaitu mulai dari kerusakan jalan terlebih lagi pada saat musim hujan, sehingga menyebabkan jalanan menjadi becek, dapat dilihat pada gambar 12 di lampiran. Sedangkan pada saat musim panas dampak yang ditimbulkan yaitu banyaknya debu yang berhamburan dapat dilihat pada gambar 11 di halaman lampiran. Hal tersebut disebabkan faktor aktivitas kendaraan gudang kardus bekas yang memuat kurang lebih 2 sampai 3 kali dalam sehari dengan beban kendaraan jenis truk dan mobil pickup. Selain kerusakan jalan, keadaan lingkungan warga sangat kotor, sampah-sampah hasil produksi kardus berhamburan di badan jalan. Selain itu, adapun limbah yang dihasilkan dari gudang kardus tersebut, yaitu limbah tali rafia. Sampai saat ini belum pernah ada perlakuan untuk mendaur ulang limbah sampah tali tafia tersebut sehingga limbah yang di hasilkan hanya ditumpuk atau ditimbun begitu saja di samping gudang kardus yang dapat dilihat pada halaman lampiran pada gambar 9. Adapun sisa hasil pembakaran limbah tali rafia yang dapat dilihat pada halaman lampiran pada gambar 10. Pekerja gudang kardus mengaku bahwa pembakaran limbah dilakukan tidak sering dikarenakan faktor malas dari para pekerja.

28 ?? Pada saat melakukan wawancara ke masyarakat setempat tentang peranan pemilik usaha gudang kardus dalam mengatasi dampak lingkungan yang di timbulkan, masyarakat mengaku bahwa pelaku usaha kurang memperhatikan dampak dari aktivitas usaha tersebut sehingga banyak menyebabkan keluhan warga. Pelaku usaha juga kurang bertanggung jawab dengan kondisi lingkungan sekitar gudang. Sebagian warga mengatakan bahwa pelaku usaha pernah memberikan bantuan berupa material guna untuk perbaikan jalan, namun bantuan tersebut hanya diberikan satu kali saja, dan selebihnya tidak ada lagi, sehingga sampai saat ini masyarakat hanya mendapat bantuan material dari dana hasil sumbangan warga Gang Mario RT. 017 itu sendiri. Masyarakat mengaharapkan pelaku usaha dapat ikut serta gotong royong dalam perbaikan jalan serta memberikan bantuan dana ataupun material untuk perbaikan jalan. Selain itu pelaku usaha juga dapat lebih me mperhatikan kondisi lingkungan yang kotor, limbah yang dihasilkan juga tidak ditimbun begitu saja. sejauh ini belum ada upaya warga untuk menyampaikan keluhan tersebut dikarenakan warga segan pada pemilik gudang tersebut. Adapun kesimpulan dari tiap pertanyaan yang sudah dijawab oleh 11 orang responden dapat dilihat pada tabel 6 di halaman lampiran. B. Pembahasan Gudang penimbunan kardus bekas merupakan salah satu tempat pengepul kardus bekas yang tidak terpakai, sehingga tempat tersebut menjadi salah satu tempat bahan baku penyedia kardus bekas untuk didaur ulang kembali. Namun gudang kardus bekas yang ada di RT. 017 hanya menyediakan kardus bekas bukan untuk didaur ulang langsung oleh pelaku usaha, tetapi hanya dijual.

29 ?? Gudang kardus bekas berdiri sekitar kurang lebih 3 tahun, berada di Samarinda Kalimantan Timur Jalan D.I. Panjaitan Gang Mario RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang dengan jumlah karyawan saat ini sebanyak 8 orang. Kardus-kardus yang didapat yaitu diambil langsung dari Gudang Besi Tua (tempat pengepul barang-barang bekas) yang beralamat di Jalan P.M Noor Samarinda, Jalan D.I.Panjai tan Samarinda, dan Jalan Merak Samarinda. Dalam per hari gudang kardus bekas melakukan pengangkutan sebanyak 2 sampai dengan 3 kali, dengan muatan truk sebanyak 3,5 ton dan muatan mobil pickup sebanyak 1,5 ton dalam per harinya. Kemudian kardus-kardus tersebut dibawa ke tempat penimbunan kardus yang ada di Gang Mario untuk dibersihkan dan dipres. Dalam setiap pengepresan sudah ditentukan jumlah berat kardus untuk satu kali pengepresannya. Setelah itu kardus -kardus yang sudah dipres dikirim ke Jakarta yaitu pabrik daur ulang kardus selanjutnya. Dalam setiap industri, pasti akan menimbulkan dampak. Begitu pula dengan industri gudang kardus bekas. Sejauh ini gudang kardus bekas tersebut bagi masyarakat menyebabkan kerusakan jalan yang dapat dilihat pada lembar lampiran gambar 12 sehingga menghambat aktivitas warga. Sedangkan dapat dilihat pada gambar 11 kondisi saat musim panas keadaan jalan sangat berdebu. Awalnya sebelum gudang kardus bekas berdiri di kawasan Gang Mario, keadaan jalan di gang tersebut baik-baik saja, walaupun sebelumnya memang keadaan jalan hanyalah berupa material batuan bukan aspal tetapi areal jalan hanya dilewati oleh motor dan kendaraan yang tidak memiliki beban besar. Namun demikian sebelum gudang kardus tersebut berdiri keadaan jalan tidak mengalami kerusakan seperti saat ini. Maka dari itu kendaraan yang dapat melewati area

30 ?? jalan tersebut hanyalah kendaraan yang berjenis sepeda motor dan mobil pribadi. Selain dampak kerusakan jalan, kondisi lingkungan juga kotor. Hal tersebut dapat dilihat pada halaman lampiran gambar 18, pada gambar tersebut menunjukan keadaan lingkungan yang kotor serta menunjukkan limbah sampah yang dibiarkan begitu saja. Saat melakukan penelitian dan pengambilan data dapat dilihat pada halaman lampiran gambar 4 selain kondisi lingkungan, keadaan area dalam gudang kardus juga kurang diperhatikan sehingga sampahsampah berserakan dimana-mana dapat kita lihat pada halaman lampiran gambar 3. Akibat adanya usaha gudang kardus tersebut warga Gang Mario Kelurahan Gunung Lingai mendapat dampak negatif yang ditimbulkan akibat aktivitas tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 11 orang, warga selalu mengeluh tentang lingkungan yang kotor serta jalan yang rusak, terlebih lagi saat musim hujan dapat dilihat pada lembar lampiran gambar nomor 12. Keluhan tersebut sengaja tidak pernah disampaikan pada pelaku usaha dikarenakan masyarakat mengaku mereka segan pada pemilik gudang. Menurut masyarakat pelaku usaha menyadari tentang dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan gudang kardus tersebut tetapi pemilik gudang kurang merespon tentang lingkungan dan kerusakan jalan. Pelaku usaha juga kurang bertanggung jawab dengan kondisi lingkungan sekitar gudang. Sebagian warga mengatakan bahwa pelaku usaha pernah memberikan bantuan berupa mater ial guna untuk perbaikan jalan, namun bantuan tersebut hanya diberikan satu kali saja, dan selebihnya tidak ada lagi, sehingga sampai saat ini masyarakat hanya mendapat bantuan material dari

31 ?? dana hasil sumbangan warga setempat itu sendiri, kemudian diadakan kegiatan gotong royong perbaikan jalan dapat dilihat pada lampiran gambar 13. Warga juga pernah mengeluhkan tentang lingkungan yang kotor akibat sampah yang berserakan di lingkungan dan badan jalan. Namun tindakan yang dilakukan pekerja gudang kardus hanyalah menumpuk limbah-limbah tali rafia dan sisa pembersihan kardus di samping gudang. Terkadang mereka melakukan pembakaran limbah sampah, tetapi hal tersebut tidak rutin dilakukan sehingga limbah sampah kardus terus menerus menumpuk begitu saja hal tersebut dapat dilihat pada halaman lampiran gambar 9 dan 10. Pekerja mengakui bahwa mereka tidak mengerti bagaimana cara mengatasi limbah.

32 ?? BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kurangnya tanggung jawab pemilik gudang kardus sehingga banyaknya keluhan masyarakat tentang rusaknya jalan dan lingkungan yang kotor akibat proses pengangkutan kardus. 2. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan kardus tidak didaur ulang kembali, hanya ditimbun tanpa dilakukan proses pembakaran untuk mengurangi tumpukan penimbunan limbah. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka beberapa saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya pihak pemilik gudang dapat ikut serta berperan aktif dalam menjaga lingkungan warga RT.017 serta berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong perbaikan jalan yang selalu menjadi area transportasi kegiatan gudang kardus. 2. Limbah yang dihasilkan seperti tali rafia sebaiknya dapat dimanfaatkan kembali untuk alat pengikat kardus, sehingga dapat menghemat alat pengikat kardus dan dapat mengurangi limbah yang menumpuk agar lingkungan tidak kumuh terlebih lagi saat musim hujan.

33 DAFTAR PUSTAKA Apple. M. James, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. ITB. Bandung. Batubara, Rumondan Bulan, Fiber Plastic Composite dari Kertas Kardus dan Polietilena (PE) Dengan Penambahan Maleat Anhidrida (MAH) dan Benzoil Peroksida (BP).Jurnal USU Institutional Repository. Volume 2 No. 1 Ecolink, Istilah Lingkungan Untuk Manajemen. Fakih Mansour, Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial: Pergolakan Ideologi di Dunia LSM Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Galamedia, Kurangnya Kesadaran Masyarakat dalam Memilih Sampah. (Diakses pada tanggal 22 Februari 2016). Hutton Will, Guardian (Diakses pada tanggal 03 Maret 2016). Wijaya, Holi Bina, Analisis Kecenderungan Perkembangan dan Dampak Penggunaan Lahan di Kotamadya.Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 23/No.2 Agustus Bandung.

34 ?? Tabel 5. Data responden No. Nama Jenis Kelamin Umur (tahun) Pendidikan Jenis Pekerjaan Jumlah Anggota Keluarga Lama Domisili 1. Hanik Perempuan 25 SD Swasta 2 1 Lutfiatun 2. Santoso Laki-Laki 54 SD Petani Nuryadi Laki-Laki 44 D3 PNS Muayun Perempuan 59 SD Petani Sriyana Perempuan 56 SMP Wiraswasta Edi Laki-Laki 33 SMA Wiraswasta 3 2 Kurniawan 7. Agus Laki-Laki 43 SMA Swasta 5 3 Haryono 8. Jini Laki-Laki 51 SD Wiraswasta Matoaji Laki-Laki 51 SD Wiraswasta Sahlan Laki-Laki 59 SD Petani Agus Suliyanto Laki-Laki 36 SMA Swasta 4 2 Tabel 6. Pernyataan Responden No. Daftar Pertanyaan Keterangan 1. Berapakah jarak kediaman saudara dari tempat gudang penimbunan kardus bekas? 2. Menurut saudara keberadaan gudang penimbunan kardus bekas bermanfaat atau tidak, berikan alasannya? 3. Menurut saudara apakah ada masyarakat RT.017 Kelurahan Gunung Lingai mencari rejeki dengan memanfaatkan kardus-kardus bekas di tempat gudang penimbunan kardus bekas? 4 Menurut saudara keluhan apa saja yang diduga penyebabnya berasal dari gudang penimbunan kardus bekas? ± 200 meter Bagi responden gudang kardus tidak memiliki manfaat, namun sebagian responden mengatakan gudang kardus tersebut memiliki manfaat. Tidak ada Jalanan yang rusak dan lingkungan yang kotor akibat sampah yang berserakan.

35 ?? Tabel 6. Lanjutan 5. Menurut saudara bagaimana peranan pemilik gudang penimbunan kardus bekas dalam mengatasi dampak lingkungan yang ditimbulkan? 6. Bagaimana solusi saudara dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkan? 7. Apakah ada upaya dari masyarakat yang menyampaikan keluhan terhadap dampak negatif yang diakibatkan gudang penimbunan kardus bekas kepada pengelolah? 8. Apakah saudara dapat memberikan saran terhadap keberadaan gudang penimbbunan kardus bekas? Kurang bertanggung jawab Perbaikan jalan dan limbah hasil produksi tidak ditumpuk begitu saja.sebagian responden mengatakan ada, namun beberapa responden mengatakan belum ada. Warga mengharapkan pelaku usaha lebih perduli terhadap dampak negatif yang ditimbulkan akibat aktivitas pekerja, serta memperhatikan lingkungan yang kotor akibat sampah kardus yang berhamburan di badan jalan

36 ?? Tabel 7. Lembar Kuisioner A. Identitas Responden a. Nama : b. Jenis Kelamin : c. Tempat Tanggal Lahir : d. Umur : e. Alamat : f. Pendidikan Terakhir : g. Pekerjaan : h. Jumlah Anggota Keluarga : i. Status Rumah Tinggal : B. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Berapakah jarak kediaman saudara dari tempat gudang penimbunan kardus bekas? Jawab : 2. Menurut saudara keberadaan gudang penimbunan kardus bekas bermanfaat atau tidak, berikan alasannya! Jawab : 3. Menurut saudara apakah ada masyarakat RT.017 Kelurahan Gunung Lingai yang mencari rejeki dengan memanfaatkan kardus-kardus bekas di tempat gudang penimbunan kardus bekas? Jawab : 4. Menurut saudara keluhan apa saja yang diduga penyebabnya berasal dari gudang penimbunan kardus bekas? Jawab : 5. Menurut saudara bagaimana peranan pemilik gudang penimbunan kardus bekas dalam mengatasi dampak lingkungan yang ditimbulkan? Jawab : 6. Bagaimana solusi saudara dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkan gudang penimbunan kardus bekas? Jawab : 7. Apakah ada upaya dari masyarakat yang menyampaikan keluhan terhadap dampak negatif yang diakibatkan gudang penimbunan kardus bekas kepada pengelolah? Jawab : 8. Apakah saudara dapat memberikan saran tehadap keberadaan gudang penimbunan kardus bekas? Jawab :

37 ?? Gambar 1. Lokasi Penelitian Gudang Penimbunan Kardus Bekas Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017 Gambar 2. Penyiapan Kuisioner

38 ?? Gambar 3. Keadaan Gudang Penimbunan Kardus Bekas Gambar 4. Pengambilan Data Penelitian

39 ?? Gambar 5. Proses Pengepressan Kardus Gambar 6. Alat Pengepress Kardus

40 ?? Gambar 7. Proses Pengangkutan Kardus Yang akan di Kirim ke Pabrik

41 ?? Gambar 8. Limbah Sampah Kardus

42 ?? Gambar 9. Limbah Yang di Timbun di Samping Gudang Gambar 10. Sisa Pembakaran Limbah

43 ?? Gambar 11. Keadaan Lingkungan Saat Musim Panas Gambar 12. Keadaan Lingkungan Saat Musim Hujan

44 ?? Gambar 13. Kerja Bakti Perbaikan Jalan Warga RT.017 Gambar 14. Menyebarkan Kuisioner

PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM

PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM. 100 500 103 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : BAYU SUGARA NIM. 110500079 PROGRAM STUDI BUDIDAYA

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK BOTOL BEKAS OLEH MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA SAMARINDA ILIR. Oleh : HAPPY HERLIYANTI

DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK BOTOL BEKAS OLEH MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA SAMARINDA ILIR. Oleh : HAPPY HERLIYANTI DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK BOTOL BEKAS OLEH MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA SAMARINDA ILIR Oleh : HAPPY HERLIYANTI 130 500 157 PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini: 50 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Umur Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data wawancara langsung kepada responden

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan.

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepedulian masyarakat kita untuk menjaga kebersihan masih sangat rendah. Kondisi ini yang mestinya dibenahi lebih dulu agar timbul kepedulian masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB III STUDI LITERATUR

BAB III STUDI LITERATUR BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BRIKET YANG BERGUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN

PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BRIKET YANG BERGUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BRIKET YANG BERGUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN ( Karya tulis ini disusun dalam rangka Lomba Penulisan Kinerja IPA Tahun 2007 ) Oleh: 1. Nama : DAVID NIS : 5523 Kelas : VIII

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KODE PUSLITBANG : 5 KM LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ANGGOTA LINGKUNGAN HIJAU BERSIH SEHAT (HBS) Oleh Jumani, S.Hut., M.P. NIK. 62.17.1. 0049 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Gambar 2.1 organik dan anorganik BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam

Lebih terperinci

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek Lampiran 1. Bagan Alir Penelitian Mulai Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Analisis Kondisi Aktual Menentukan stakeholder sistem Kondisi Saat Ini Menentukan kebutuhan stakeholder sistem Ya

Lebih terperinci

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG A. Kondisi Geografis Desa Rendeng Secara Administrasi Desa Rendeng terletak sekitar 1 Km dari Kecamatan Malo, kurang lebih 18 Km dari Kabupaten Bojonegoro,

Lebih terperinci

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ABSTRAK KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kuantitas sampah kota. Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP SANITASI DI DAERAH BANTARAN SUNGAI KARANG MUMUS. Oleh: EKI CHANDRA BUDIMAN NIM

PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP SANITASI DI DAERAH BANTARAN SUNGAI KARANG MUMUS. Oleh: EKI CHANDRA BUDIMAN NIM PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP SANITASI DI DAERAH BANTARAN SUNGAI KARANG MUMUS Oleh: EKI CHANDRA BUDIMAN NIM. 120 500 117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

PENGARUH KEBERADAAN PT. SUMALINDO LESTARI JAYA (SLJ) GLOBAL TBK TERHADAP MASYARAKAT RT. 002 KECAMATAN LOA JANAN ILIR, SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH KEBERADAAN PT. SUMALINDO LESTARI JAYA (SLJ) GLOBAL TBK TERHADAP MASYARAKAT RT. 002 KECAMATAN LOA JANAN ILIR, SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR PENGARUH KEBERADAAN PT. SUMALINDO LESTARI JAYA (SLJ) GLOBAL TBK TERHADAP MASYARAKAT RT. 002 KECAMATAN LOA JANAN ILIR, SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Oleh: ROHAIDIL NIM. 120 500 133 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 68 Lampiran Kuisioner 1 : KUESIONER PENELITIAN Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen tentang Prinsip Reduse dan Reuse serta Partisipasi dalam Menggunakan Tas Belanja sebagai Pengganti Kantong Plastik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan, tetapi hingga

BAB I PENDAHULUAN. upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan, tetapi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini sebagian dari kita yang telah melupakan kenyamanan lingkungan sekitar. Padahal makna dari lingkungan yang bersahabat sangat besar manfaatnya untuk manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN BATU BATA DENGAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR (Studi Kasus: Desa Jentera Stabat, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat) SKRIPSI FINKA ADISTI NST 110304104

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian 1) Usahatani Karet Usahatani karet yang ada di Desa Retok merupakan usaha keluarga yang dikelola oleh orang-orang dalam keluarga tersebut. Dalam

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL KAGACI KARDUS GANTUNGAN KUNCI SEBAGAI PEMANFAATAN LIMBAH KARDUS DAN BERNILAI JUAL TINGGI BIDANG KEGIATAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL KAGACI KARDUS GANTUNGAN KUNCI SEBAGAI PEMANFAATAN LIMBAH KARDUS DAN BERNILAI JUAL TINGGI BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL KAGACI KARDUS GANTUNGAN KUNCI SEBAGAI PEMANFAATAN LIMBAH KARDUS DAN BERNILAI JUAL TINGGI BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING Kuesioner ini semata-mata digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu Lampiran 2. Kegiatan Wawancara dan Lokasi Penelitian Wawancara dengan Pemilik Usaha Lokasi Usaha Gebyar Cakalang Lampiran 3. Kegiatan pemindangan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Sampel Penelitian ini dilakukan di Desa Namoriam dan Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penentuan daerah

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Abdimas Unwahas, Vol.1, No.1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Ersila Devy Rinjani 1*, Linda Indiyarti Putri 1 1 Fakultas

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BANK SAMPAH LIMBAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA KECAMATAN SAMARINDA UTARA. Oleh : DWI OKTORINA SAPUTRI

PEMANFAATAN BANK SAMPAH LIMBAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA KECAMATAN SAMARINDA UTARA. Oleh : DWI OKTORINA SAPUTRI PEMANFAATAN BANK SAMPAH LIMBAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN PELITA KECAMATAN SAMARINDA UTARA Oleh : DWI OKTORINA SAPUTRI 130 500 147 PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia seutuhnya sudah tentu tidak terlepas dari tujuan agar kehidupan manusia itu terdapat keserasian, keselarasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah bisa juga diartikan oleh manusia menurut keterpakaiannya,

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016 Syauriansyah Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 14 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 14 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 14 TAHUN 20097 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kelurahan Tamansari 3.1.1 Batas Administrasi Kelurahan Tamansari termasuk dalam Kecamatan Bandung Wetan, yang merupakan salah satu bagian wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik adalah material sintetis yang berupa senyawa polimer yang unsur utamanya adalah karbon dan hidrogen atau hidrokarbon. Sejak ditemukan material plastik maka

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGOLAHAN SUSU KEDELAI DI KOTA MEDAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGOLAHAN SUSU KEDELAI DI KOTA MEDAN ANALISIS KELAYAKAN PENGOLAHAN SUSU KEDELAI DI KOTA MEDAN (Studi Kasus: Kec. Medan Amplas, Kec. Medan Denai, Kec. Medan Tembung) SKRIPSI ZALWA NAHLA LUBIS 120304100 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ANALISIS PENDAPATAN ANYAMAN PANDAN DAN SUMBANGANNYA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus: Desa Pantai Cermin Kanan, Kec. Pantai Cermin, Kab.SerdangBedagai) SKRIPSI OLEH EVA MIRANDA LUBIS 060304037

Lebih terperinci

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemberdayaan dalam arti luas merupakan suatu tindakan untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional agar secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tas belanja plastik merupakan salah satu benda yang selalu melekat dalam kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di dalam

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI BAB 4 KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI Program Relokasi di Kelurahan Sewu dilatar belakangi oleh beberapa kondisi, diantaranya kondisi banjir yang tidak dapat di prediksi waktu terjadi seperti

Lebih terperinci

Lampiran 1. Ponorogo, Responden

Lampiran 1. Ponorogo, Responden Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di BPS Ny. Patris Di Tempat Dengan hormat, Saya mahasiswa DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai barang buangan, yaitu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma Dusun Kaliabu merupakan salah satu dusun yang ada di Yogyakarta. Dusun Kaliabu terletak di Desa Banyuraden,

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk sebanyak 255.993.674 jiwa atau

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG

BAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG BAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG 2.1 Definisi Sampah Sampah adalah suatu materi yang di buang oleh orang karena rusak, tidak terpakai, tidak dapat digunakan lagi, tidak di

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR + BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMBERIAN PUPUK NPK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L) Oleh : AHMAD LEGA RAMADHAN NIM.

PEMBERIAN PUPUK NPK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L) Oleh : AHMAD LEGA RAMADHAN NIM. PEMBERIAN PUPUK NPK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L) Oleh : AHMAD LEGA RAMADHAN NIM. 120500043 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di buang tanpa memikirkan dampak dari menumpuknya sampah salah satunya sampah organik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

Kisi-kisi kuesioner perilaku pencegahan hipoglikemia pasien DM. Variabel Parameter Kode soal Pernyataan. 1. Minum obat dan. penyuntikan insulin

Kisi-kisi kuesioner perilaku pencegahan hipoglikemia pasien DM. Variabel Parameter Kode soal Pernyataan. 1. Minum obat dan. penyuntikan insulin 71 Lampiran 1 Kisi-kisi kuesioner perilaku pencegahan hipoglikemia pasien DM Variabel Parameter Kode soal Pernyataan Perilaku pasien DM tipe 1. Minum obat dan 1 Positif 2 dalam pencegahan penyuntikan insulin

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang

Lebih terperinci

Desa Ngijo yang berjumlah 87 responden. a. Umur dan Jenis Kelamin Responden. (41,38 persen). Umur responden adalah sebagai berikut:

Desa Ngijo yang berjumlah 87 responden. a. Umur dan Jenis Kelamin Responden. (41,38 persen). Umur responden adalah sebagai berikut: 74 1. Karakteristik Responden Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Penjual Jasa yang berada di sekitar tempat pariwisata Sondokoro Desa Ngijo yang berjumlah responden. a. Umur dan Jenis

Lebih terperinci

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 Environmental Engineering ITB - 2010 KELOMPOK 2 Dian Christy Destiana 15308012 Vega Annisa H. 15308014 Ratri Endah Putri 15308018 M. Fajar Firdaus 15308020 Listra Endenta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan sebagai suatu kegiatan nyata dan berencana, menjadi menonjol sejak selesainya perang dunia II. Inayatullah (dalam Nasution, hlmn 28) mengungkapkan

Lebih terperinci

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman Pemerintah Kota Yogyakarta 2011 Pengelolaan Sampah Mandiri I. Pendahuluan. A. Profil RW.16 Brontokusuman 1. Keadaan Alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Semakin canggih teknologi di dunia, semakin beragam kegiatan manusia di bumi, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dijaga karena banyak sekali manfaatnya. Lingkungan yang bersih adalah suatu keadaan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN AIR SUNGAI LAU GERBONG DAN KELUHAN KESEHATAN KULIT DI DESA PERBESI KECAMATAN TIGA BINANGA KABUPATEN KARO TAHUN 2010 No. Responden : IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai program yang relevan. Peningkatan kualitas lingkungan terdiri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berbagai program yang relevan. Peningkatan kualitas lingkungan terdiri dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini upaya peningkatan kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh sebagian besar Pemerintah Daerah dan kota di Indonesia melalui pencanangan berbagai program

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN I DOKUMENTASI SURVEI LAPANGAN DAN PROSES RAPID RURAL APPRAISAL (RRA) Gambar 1. Mengurus Perijinan, Membangun Komunikasi, Serta Melakukan Wawancara dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS VIABILITAS FINANSIAL PRODUSEN IKAN ASIN DI KOTA SIBOLGA (Studi Kasus: Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga) SKRIPSI

ANALISIS VIABILITAS FINANSIAL PRODUSEN IKAN ASIN DI KOTA SIBOLGA (Studi Kasus: Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga) SKRIPSI ANALISIS VIABILITAS FINANSIAL PRODUSEN IKAN ASIN DI KOTA SIBOLGA (Studi Kasus: Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga) SKRIPSI OLEH: DIANA KUSUMAWATY 130304002 AGRIBISNIS PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga 1). Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Pekerjaan

Lebih terperinci

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR 5.1. Kebijakan Pengelolaan Pasar Tradisional Kota Bogor Terdapat tujuh buah pasar tradisional yang dibangun oleh Pemerintah Kota Bogor untuk menunjang perekomomian dan memenuhi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya angka kepadatan penduduk di Indonesia terutama di kotakota besar seperti DKI Jakarta dalam kurun waktu yang singkat ternyata memberikan banyak pengaruh, salah

Lebih terperinci

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : a) Usia Produktif

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa pengelolaan

Lebih terperinci

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU A. Identitas Pengrajin Identitas pengrajin merupakan gambaran umum tentang keadaan dan latar belakang pengrajin yang berkaitan dan berpengaruh terhadap kegiatan dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUM ADAT DALAM PENGELOLAAN SISTEM AGROFORESTRI PARAK

PENERAPAN HUKUM ADAT DALAM PENGELOLAAN SISTEM AGROFORESTRI PARAK PENERAPAN HUKUM ADAT DALAM PENGELOLAAN SISTEM AGROFORESTRI PARAK (Studi Kasus di Kanagarian Koto Malintang Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat) Skripsi Oleh SUHARIANTO 031201015/

Lebih terperinci

PENILAIAN EKONOMI KERTAS BEKAS DI KOTA MEDAN

PENILAIAN EKONOMI KERTAS BEKAS DI KOTA MEDAN PENILAIAN EKONOMI KERTAS BEKAS DI KOTA MEDAN SKRIPSI Ori Yani Yunilda 081203001 Teknologi Hasil Hutan PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012 LEMBAR PENGESAHAN Judul

Lebih terperinci

POLA KONSUMSI MASYARAKAT MENIMBULKAN MASALAH SAMPAH DI KAWASAN PESISIR KAMPUNG BUGIS

POLA KONSUMSI MASYARAKAT MENIMBULKAN MASALAH SAMPAH DI KAWASAN PESISIR KAMPUNG BUGIS POLA KONSUMSI MASYARAKAT MENIMBULKAN MASALAH SAMPAH DI KAWASAN PESISIR KAMPUNG BUGIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang selalu berhubungan dengan konsumsi, apa

Lebih terperinci

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada BAB II GAMBARAN UMUM PENGRAJIN ROTAN DI LINGKUNGAN X KELURAHAN SEI SIKAMBING D MEDAN 2.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 2.1.1 Letak Geografis Kelurahan Sei Sikambing D merupakan salah satu kelurahan dari

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada V. GAMBARAN UMUM LOKASI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Keadaan Umum Kecamatan Cicurug Kecamatan Cicurug berada di bagian Sukabumi Utara. Kecamatan Cicurug memiliki luas sebesar 4.637 hektar.

Lebih terperinci

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT 1 TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT (Kasus: Kampung Hijau Rawajati, RW 03, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)

Lebih terperinci

KETAHANAN FIBER-PLASTIC

KETAHANAN FIBER-PLASTIC KETAHANAN FIBER-PLASTIC COMPOSITE DARI KERTAS KARDUS DAN POLIETILENA (PE) DENGAN PENAMBAHAN MALEAT ANHIDRIDA (MAH) DAN BENZOIL PEROKSIDA (BP) TERHADAP CUACA SKRIPSI Oleh: VICKY FADLIANSAH SIHOMBING 091201115/

Lebih terperinci

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU A. LATAR BELAKANG Satu RW berpenduduk 1.600 jiwa menghasilkan sampah sekitar 800 kg/hari, 70 % (420 kg) berupa sampah organik, 30 % (jika dilakukan pemilahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9 LAMPIRAN 10 LAMPIRAN 11 KUISIONER PENELITIAN TESIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN TATA

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PIZZA HUT DARMO SURABAYA. Oleh: AULIA FAIZAH ROSYIDA NPM:

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PIZZA HUT DARMO SURABAYA. Oleh: AULIA FAIZAH ROSYIDA NPM: PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PIZZA HUT DARMO SURABAYA Oleh: AULIA FAIZAH ROSYIDA NPM: 12.1.02.05548 Program Studi: Manajemen SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARYA INDAH BUANA SURABAYA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARYA INDAH BUANA SURABAYA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARYA INDAH BUANA SURABAYA Oleh: WINDY DYAH INDRYANI NPM: 12.1.02.05431 Program Studi: Manajemen SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PENDIRIAN MINIMARKET DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG DITINJAU DARI PERDA NO. 6 TAHUN 2010 DAN ETIKA BISNIS ISLAM SKRIPSI.

PENDIRIAN MINIMARKET DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG DITINJAU DARI PERDA NO. 6 TAHUN 2010 DAN ETIKA BISNIS ISLAM SKRIPSI. PENDIRIAN MINIMARKET DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG DITINJAU DARI PERDA NO. 6 TAHUN 2010 DAN ETIKA BISNIS ISLAM SKRIPSI Oleh A N D R I A N I NIM. 3221103003 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. Produksi sampah di DKI Jakarta diperkirakan mencapai 6000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari, bahkan setiap detik selalu saja ada benda yang terbuang dan menjadi sampah. Dari sisa makanan, plastik wadah makanan, botol tempat minuman, kertas, hingga

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam program pembangunan kesehatan masyarakat salah satunya adalah program lingkungan sehat, perilaku

Lebih terperinci