LAMPIRAN-LAMPIRAN 108
|
|
- Shinta Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN-LAMPIRAN 108
2 LAMPIRAN I DOKUMENTASI SURVEI LAPANGAN DAN PROSES RAPID RURAL APPRAISAL (RRA)
3 Gambar 1. Mengurus Perijinan, Membangun Komunikasi, Serta Melakukan Wawancara dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat Joyotakan Gambar 2. Transect Walk, Dan Observasi di Kampung Joyotakan, Serta Melakukan Wawancara Dengan Warga Setempat (Mbah Pur)
4 Gambar 3. Informan (Mbah Pur) Menunjukkan Sederet Permasalahan Sampah Yang Terjadi Di Joyotakan Gambar 4. Transect Walk dan Observasi Di Sekitar Bantaran Kali Tanggul Bersama Dengan Informan (Mbah Pur) Serta Melakukan Wawancara Dengan Anak-Anak.
5 Gambar 5. Transect Walk, Observasi, Dan Wawancara Dengan Salah Seorang Warga Joyotakan Untuk Memperoleh Informasi Mendalam Mengenai Permasalahan Lingkungan Yang Terjadi Di Joyotakan Gambar 6. Melakukan Fokus Group Disscussion (FGD) Dengan Warga Joyotakan Untuk Menggali Permasalahan Lingkungan Utama Yang Dihadapi Warga Serta Mengetahui Kebutuhan-Kebutuhan Masyarakat
6 LAMPIRAN II DOKUMENTASI KEGIATAN PERKULIAHAN KOMPETENSI DASAR PERTAMA HINGGA KEEMPAT
7 Gambar 7. Dosen Menyampaikan Materi-Materi Kuliah Kompetensi Dasar Pertama Kepada Mahasiswa
8 Gambar 8. Mahasiswa Mengerjakan Tes Kompetensi Dasar Pertama (Tes Tertulis) Gambar 9. Mahasiswa Melakukan Refleksi Pada Kuliah Kompetensi Dasar Pertama
9 Gambar 10. Dosen Menyampaikan Materi-Materi Kuliah Kompetensi Dasar Kedua Dilanjutkan Dengan Tes Tidak Tertulis Berupa Presentasi Gambar 11. Kunjungan Dan Belajar Pengelolaan Sampah Di TPA Puteri Cempo Mojosongo Surakarta Dilanjutkan Dengan Melakukan Observasi dan Wawancara Dengan Pemulung
10 Gambar 12. Transect Walk dan Melakukan Observasi Di TPA Puteri Cempo Mojosongo Surakarta Gambar 13. Kunjungan Ke RT 05/ RW 16 Kelurahan Mojosongo Untuk Belajar Pengelolaan Sampah Dan Membuat Pupuk Kompos Dari Warga Yang Tergabung Dalam Kelompok Masyarakat Peduli Pengelolaan Sampah Mekar Asri
11 Gambar 14. Tes Kompetensi Dasar Kedua (Tes Tertulis) Dan Refleksi Mahasiswa Gambar 15. Narasumber Dari Yayasan Advokasi Transformasi Masyarakat (ATMA) Surakarta Menyampaikan Materi-Materi Kuliah Kompetensi Dasar Ketiga
12 Gambar 16. Narasumber Menyampaikan Materi Kuliah Teknik Observasi dan Wawancara Yang Dilanjutkan dengan Tes Tidak Tertulis Berupa Praktek di Kantor Yayasan ATMA (Advokasi Transformasi Untuk Masyarakat) Surakarta Gambar 17. Mahasiswa Mengerjakan Tes Kompetensi Dasar Ketiga (Tertulis)
13 Gambar 18. Refleksi Mahasiswa Pada Kuliah Kompetensi Dasar Ketiga Gambar 19. Mahasiswa Melakukan Kunjungan, Perkenalan, dan Observasi di RW V dan VI Kelurahan Joyotakan, Kota Surakarta
14 Gambar 20. Aktivitas Mahasiswa Selama Live In di RW V dan VI Kelurahan Joyotakan Surakarta Gambar 21. Sederet Permasalahan Sampah dan Lingkungan Di Joyotakan Hasil Temuan/ Identifikasi Mahasiswa
15 Gambar 22. Mahasiswa Mendiskusikan Hasil Temuan-Temuan Di Lapangan Dilanjutkan Dengan Membuat Instrumen Penelitian Berupa Kuesioner Tertutup Dan Terbuka Untuk Meneliti Faktor-faktor Penyebab Timbulan Sampah Di Joyotakan
16 Gambar 23. Mahasiswa Mewawancarai Warga RW V Dan VI Kelurahan Joyotakan Menggunakan Kuesioner Yang Dibuat Untuk Mengetahui Sebab Utama Timbulnya Permasalahan Sampah Di Joyotakan
17 Gambar 24. Mahasiswa Menganalisis Hasil Kuesioner Dan Temuan-Temuan Di Lapangan Serta Berusaha Mencari Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan Sampah Yang Terjadi Di Joyotakan Gambar 25. Mahasiswa Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Mandiri Dan Produktif Berbasis Masyarakat Dengan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan Pelatihan Pembuatan Kompos Bagi Warga Joyotakan
18 Gambar 26. Narasumber Dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surakarta Dan Narasumber Dari Kelompok Mekar Asri RT 05, RW 16 Menyampaikan Materi-Materi Sosialisasi Kepada Warga Gambar 27. Mahasiswa Mengajarkan Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Organik, dan Lubang Resapan Biopori (LRB) Kepada Warga Peserta Sosialiasi, Dilanjutkan Dengan Foto Bersama
19 Gambar 28. Refleksi Mahasiswa Pada Kuliah Kompetensi Dasar Keempat Gambar 29. Refleksi Tahap Kedua/ Refleksi Akhir Mahasiswa
20 LAMPIRAN III LIPUTAN KEGIATAN SERVICE-LEARNING MAHASISWA DI JOYOTAKAN OLEH HARIAN SOLOPOS EDISI SENIN WAGE, 9 JUNI 2014
21
22 LAMPIRAN IV SOAL-SOAL PRE TEST, POST TEST, DAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA
23 SOAL-SOAL PRE TEST & POST TEST MAHASISWA Petunjuk Pengisian : a. Silangilah (X) salah satu jawaban yang menurut anda benar b. Satu soal hanya boleh diisi dengan satu jawaban saja 1. Apa yang dimaksud dengan metode Service Learning a. Suatu metode pengajaran dan pembelajaran yang merupakan kombinasi langkah akademis perkuliahan, pemberdayaan dan pengabdian masyarakat, serta pengembangan kepribadian/ karakter b. Suatu metode pengajaran dan pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan pengabdian masyarakat untuk membantu masyarakat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya, sehingga masyarakat dapat berdaya untuk mengatasi permasalahannya 2. Manfaat apa yang bisa diperoleh mahasiswa dari kegiatan Service- Learning (SL) a. Membuat mahasiswa semakin yakin dan percaya bahwa kemampuan hardskill dan softskill yang dimilikinya dari proses belajar di kelas jauh lebih tinggi daripada pengetahuan masyarakat pada umumnya b. Meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa sekaligus membuat mahasiswa merasa dirinya adalah bagian dari masyarakat yang punya peran penting dalam membangun masyarakat 3. Berikut ini apa makna utama melakukan refleksi dalam kegiatan Service Learning a. Sebagai upaya untuk mengevaluasi diri dari pengalaman belajar dan pelayanan yang telah dilakukan bersama-sama dengan masyarakat b. Sebagai upaya untuk mengevaluasi masyarakat yang telah bersamasama berproses dengan mahasiswa selama melakukan kegiatan Service Learning 4. Apa yang dimaksud Live In dalam kegiatan Service Learning? a. Menerjunkan mahasiswa ke komunitas masyarakat yang membutuhkan layanan untuk memberikan informasi dan membantu masyarakat menemukan permasalahannya, serta membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahannya berdasarkan pemahaman dan teori ideal yang dimiliki oleh mahasiswa b. Penempatan mahasiswa pada sebuah komunitas masyarakat yang membutuhkan layanan agar memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk berkomunikasi, belajar dari masyarakat, bersama-sama menganalisa dan memecahkan masalah nyata, serta memberikan solusi bagi kelompok yang mempunyai latar belakang yang berbeda
24 5. Berikut ini mana yang termasuk jenis sampah organik a. Sisa sayuran, potongan daun, sisa nasi b. Plastik, besi, alumunium, seng 6. Berikut ini mana yang termasuk jenis sampah nonorganik a. Botol plastik, kaca, mika b. Ranting, potongan daging, kotoran hewan 7. Bagaimana teknik pemanfaatan sampah-sampah organik agar bermanfaat a. Dijadikan pupuk kompos, biogas, diubah menjadi energi listrik b. Dijadikan barang-barang kerajinan yang memiliki nilai seni dan ekonomi yang tinggi 8. Berikut ini mana yang termasuk dalam jenis sampah B3 a. Batu batrai, accu, oli bekas, jarum suntik, bolam lampu b. Buangan septic tank, grey water 9. Apa akibat dari penerapan sistem kumpul-angkut-dan buang (end of pipe) pada pengelolaan sampah di Indonesia saat ini? a. Membuang sampah menjadi lebih praktis, cepat dan efisien, memberdayakan petugas pengambil dan pengangkut sampah, meningkatkan pendapatan daerah. b. Rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya atau mengelola sampah yang dihasilkan, timbulan dan penumpukan sampah di mana-mana, TPS dan TPA menjadi penuh/overload. 10. Apa yang dimaksud dengan teknik open dumping dalam pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah? a. Teknik pengolahan sampah dengan cara sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan apapun b. Teknik pengolahan sampah dengan cara sampah yang masuk ke TPA kemudian ditimbun dan dipadatkan, lalu ditutup dengan tanah setiap hari. 11. Apa yang dimaksud dengan teknik sanitary landfill dalam pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah? a. Sampah yang masuk ke TPA kemudian ditimbun dan dipadatkan, lalu ditutup dengan tanah setiap harinya b. Sampah yang masuk ke TPA kemudian ditimbun dengan tanah. Penimbunan sampah dengan tanah dilakukan hanya ketika telah mencapai periode tertentu saja
25 12. Apa yang dimaksud upaya 3 R dalam pengelolaan sampah a. Upaya untuk menimbun atau mengubur sampah agar tidak menyumbat saluran air dan menjadi sarang penyakit b. Upaya untuk mengurangi jumlah sampah, menggunakan kembali sampah, dan mendaur ulang sampah 13. Berikut ini mana yang termasuk contoh upaya Reduce a. Menggunakan kembali botol bekas untuk tempat pembibitan tanaman b. Beli pulsa elektrik dari pada pulsa voucher 14. Berikut ini mana yang termasuk contoh upaya Reuse a. Menggunakan kaleng-kaleng bekas sebagai wadah barang-barang, wadah kue, atau pot bunga b. Membuat kertas dari sampah kertas, membuat batako dari styreofoam 15. Berikut ini mana yang termasuk contoh upaya Recycle a. Membuat pupuk kompos dari sampah organik b. Membawa botol minum kemanapun bepergian sehingga mengurangi pemakaian air minum dalam kemasan 16. Apa manfaat Lubang Resapan Biopori (LRB) a. Lubang yang dibuat untuk menimbun berbagai jenis sampah baik sampah organik ataupun non-organik agar tidak mencemari lingkungan b. Lubang yang dibuat untuk memasukkan air limpasan permukaan (run off) ke dalam tanah sekaligus membuat kompos 17. Apa yang dimaksud dengan RRA (Rapid Rural Appraisal) a. RRA bersifat ekstraktif atau merupakan penggalian informasi (dalam pengertian: merupakan penilitian yang dikerjakan oleh pihak luar). b. RRA merupakan proses pembelajaran (dalam pengertian: analisis situasi dan persoalan untuk mengembangkan agenda aksi yang dilakukan oleh masyarakat sendiri). 18. Apa yang dimaksud dengan PRA (Participatory Rural Appraisal) a. PRA adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata. b. PRA bersifat ekstraktif atau merupakan penggalian infromasi (dalam pengertian: merupakan penilitian yang dikerjakan oleh pihak luar). 19. Apa yang dimaksud dengan wawancara mendalam (in depth interview) a. Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara menggali lebih dalam informasi-informasi dari informan melalui Focus Group Disscusion (FGD) b. Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
26 informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relativ lama. 20. Apa yang dimaksud dengan wawancara tidak terstruktur a. Wawancara yang memungkinkan siapapun bisa menjadi responden untuk diwawancarai guna memperoleh informasi yang akurat dan mendalam b. Wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. SKOR = JUMLAH JAWABAN BENAR X 5 KUNCI JAWABAN 1 A 11 A 2 B 12 B 3 A 13 B 4 B 14 A 5 A 15 A 6 A 16 B 7 A 17 A 8 A 18 A 9 B 19 B 10 A 20 B
27 TES KOMPETENSI DASAR (KD) I MATA KULIAH : PENGELOLAAN SAMPAH SENIN, 03 April 2014 Waktu : 60 Menit SOAL-SOAL 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan metode Service Learning dan apa perbedaannya dengan kegiatan pengabdian masyarakat 2. Menurut anda apa tujuan melakukan Live In dalam kegiatan Service Learning 3. Menurut anda, apa makna refleksi diri dalam Service Learning 4. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan sampah organik, dari mana saja sumbernya, serta sebutkan beberapa contohnya 5. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan sampah anorganik/ nonorganik serta sebutkan beberapa contohnya Selamat Mengerjakan, Tuhan Memberkati
28 TES KOMPETENSI DASAR (KD) II MATA KULIAH : PENGELOLAAN SAMPAH SENIN, 05 Mei 2014 Waktu : 60 Menit SOAL-SOAL 1. Menurut anda apa saja dampak negatif yang dapat ditimbulkan sampah terhadap lingkungan 2. Menurut anda apa akibat dari penerapan sistem kumpul-angkut-dan buang (end of pipe) pada pengelolaan sampah di Indonesia saat ini? 3. Menurut anda apa yang dimaksud dengan konsep 3R dalam pengelolaan sampah 4. Menurut anda apa manfaat atau keuntungan penerapan 3R bagi lingkungan, pemerintah, dan masyarakat 5. Berilah masing-masing 5 contoh upaya reduce, reuse, dan recycle dalam kehidupan sehari-hari Selamat Mengerjakan, Tuhan Memberkati
29 TES KOMPETENSI DASAR (KD) III MATA KULIAH : PENGELOLAAN SAMPAH JUMAT, 09 Mei 2014 Waktu : 60 Menit SOAL-SOAL 1. Jelaskan secara umum letak lokasi, kondisi geografis, serta permasalahan sosial dan lingkungan yang terjadi di Joyotakan 2. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan teknik RRA (Rapid Rural Appraisal) 3. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal) 4. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan wawancara mendalam (in depth interview) 5. Menurut anda apa yang dimaksud dengan wawancara tidak terstruktur Selamat Mengerjakan, Tuhan Memberkati
KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT
KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : a) Usia Produktif
Lebih terperinciBagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK DALAM MEWUJUDKAN MEDAN GREEN AND CLEAN (MdGC) DI LINGKUNGAN I KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT II KECAMATAN MEDAN
Lebih terperinciPEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI
PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinciMAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik
MAKALAH PROGRAM PPM Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik Oleh: Kun Sri Budiasih, M.Si NIP.19720202 200501 2 001 Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciPengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar
Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak
Lebih terperinciBERBASIS PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT
PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP (UGM) PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK BERBASIS PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT Drs. Iqmal Tahir, M.Si., Sekip Utara, Yogyakarta, 55281 Tel : 0857 868 77886; Fax : 0274-545188 Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa
Lebih terperinciPENGESAHAN PROPOSAL PKM
PENGESAHAN PROPOSAL PKM iv iii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... iii Ringkasan... iv BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MESIN PELEBUR SAMPAH (INCINERATOR) PROPOSAL. Mudah dalam pengoperasian. Tidak perlu lahan besar. Hemat energy.
PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MESIN PELEBUR SAMPAH (INCINERATOR) PROPOSAL Tidak perlu lahan besar Mudah dalam pengoperasian Hemat energy Tidak bising Daftar Isi Pendahuluan 2 Penanganan Sampah Beberapa keuntungan
Lebih terperinciPENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)
PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sampah Sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Berdasarkan istilah lingkungan untuk manajemen, Basriyanta
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Temuan Utama 5.1.1 Manfaat Pada penelitian ini, penulis membuat skenario menjadi 3 (tiga) beserta manfaatnya, yaitu sebagai berikut: Skenario A Skenario A atau Pengurangan Sampah (Reduce),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya volume sampah di Surakarta telah menimbulkan masalah yang kompleks dalam pengelolaan sampah. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif untuk mereduksi
Lebih terperinciMASALAH SAMPAH DOMESTIK
PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP (UGM) PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK BERBASIS PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT Drs. Iqmal Tahir, M.Si., Sekip Utara, Yogyakarta, 55281 Tel : 0857 868 77886; Fax : 0274-545188 Email
Lebih terperinciBANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat
BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat Permasalahan sampah Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas
Lebih terperinciADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan kompleks, salah satunya adalah permasalahan sampah. Sebagai kota terbesar ke dua
Lebih terperinciPemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga
Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah
Lebih terperinciKAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)
KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciPemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM
Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua By. M. Abror, SP, MM Tema utama Pengolahan sampah Program kali bersih Biopori Lahan sempit dan lahan tidur Pengembangan desa wisata Lingkungan adalah???????????
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite
94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite seluruhnya memiliki bak tempat sampah sendiri sedangkan responden pemukiman kumuh
Lebih terperinciPOTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG
Spectra Nomor 22 Volume XI Juli 2013: 24-31 POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG Puji Ariyanti Sudiro Program Studi Teknik Lingkungan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah Sasaran : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar Waktu : 25 menit Hari / tanggal : Rabu, 30 April 2014
Lebih terperinciTEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK
TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078
Lebih terperinciPengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY
Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat Pendahuluan Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Sampah merupakan suatu barang yang dihasilkan dari aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA
BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh
Lebih terperinciDAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA
DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA Imran SL Tobing Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta ABSTRAK Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; sampah dianggap sebagai sesuatu
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA YANG BERBASIS PARTISIPASI PERAN AKTIF KELUARGA DAN PEMULUNG. Oleh: Haryono Zaini Rohmad ABSTRAK
IDENTIFIKASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA YANG BERBASIS PARTISIPASI PERAN AKTIF KELUARGA DAN PEMULUNG Oleh: Haryono Zaini Rohmad ABSTRAK Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN
Abdimas Unwahas, Vol.1, No.1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Ersila Devy Rinjani 1*, Linda Indiyarti Putri 1 1 Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan
Lebih terperinci1
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 161-170 PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH 1 Yanti Sri Rejeki, 2 M. Dzikron, 3 Nugraha, 4 Dewi Shofi M., 5 Chaznin
Lebih terperincipendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.
BAB VI POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KOMPLEKS PERUMAHAN BBS KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON BANTEN 6.1. Konsep Pemilahan Sampah Dalam usaha mengelola limbah atau sampah secara baik, ada beberapa pendekatan
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia dan khususnya di provinsi Riau akan memberi dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatifnya yaitu dengan
Lebih terperinciMulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.
90 Lampiran 1. Flowchart Penelitian Mulai Identifikasi Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Pengamatan Awal Secara Visual Menentukan Stakeholder Sistem Analisis Kebutuhan Tidak Lengkap? Ya Perumusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii RIWAYAT HIDUP... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh
Lebih terperinciInfrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat
Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang untuk memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan. Sadar atau tidak dalam proses pemanfaatan sumberdaya
Lebih terperinciSUMMARY. PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya)
SUMMARY PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya) Sri Wedari Rusmin Djuma, 811409010. 2013. Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas
Lebih terperinciINVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi
INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan
Lebih terperinciBAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian
BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK 6.1. Pewadahan Sampah Pewadahan individual Perumahan Cipinang Elok pada umumnya dibagi menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA M. Agphin Ramadhan Mahasiswa Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta Email: agphin.ramadhan@gmail.com ABSTRACT Waste
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Hendrik L. Blum dalam Haryanto Kusnoputranto (2005) dikatakan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Bidang kesehatan telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yang dinyatakan dalam Indonesia Sehat 2015. Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut
Lebih terperinciLAMPIRAN 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 1 dan 2
LAMPIRAN 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Tingkat Kelas/Semester : IPA Terapan : SMK : X I (Duabelas/II (Dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 4 X 45 menit Kompetensi Inti : 1.
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah
BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK 7.1. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah Total timbulan sampah yang diangkut dari Perumahan Cipinang Elok memiliki volume rata-rata
Lebih terperinciIbM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KAMPUNG PRO IKLIM (PROKLIM)
IbM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KAMPUNG PRO IKLIM (PROKLIM) Karmanah 1), Dyah Budibruri Wibaningwati 2), Abdul Rahman Rusli 3) 1 PS. Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciProfil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah
Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah Profil Perusahaan Nama Perusahaan : ORGIC'S HOME GENERASI MUDA PEDULI SAMPAH Logo Perusahaan : Nama Pengusaha : Team ORGIC'S HOME Alamat : Wonorejo Rt 02
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.
Lebih terperinciPARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD No Komponen Pengukuran/Indikator Keterangan. 1 Jumlah murid masukkan angka. 2 Jumlah guru masukkan angka
PARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD 201 SUMBER DAYA MANUSIA 1 Jumlah murid 2 Jumlah guru 3 Jumlah tenaga administrasi Jumlah tenaga kebersihan Pelatihan yang pernah diikuti guru / karyawan terkait pelestarian
Lebih terperinciPengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1
Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) Mojosongo Kota Surakarta Oleh : Bhian Rangga JR NIM K 5410012 P. Geografi FKIP UNS A. PENDAHULUAN Sebagian
Lebih terperinciPENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam
PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA 1 Sampah adalah segala hasil samping, atau sisa yang tidak sesuai kegunaannya serta tidak memiliki arti dan fungsi yang tepat. 2 Jenis jenis Sampah Secara garis besar, sampah
Lebih terperinci1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 283-290 PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING 1 Reni Amaranti, 2 Eri Achiraeniwati,
Lebih terperinciPengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG
Pengolahan Sampah Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember 2017 PENDAHULUAN Latar Belakang: Penanganan sampah/problem tentang sampah khususnya di daerah perkotaan belum bisa teratasi
Lebih terperinciPraktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung
Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI Talangagung Tantangan Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah adalah salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia. Sebagian besar tempat pemrosesan akhir sampah di Indonesia
Lebih terperinciUji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI
Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi Oleh:
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016
BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016 Kota Cirebon memiliki luas wilayah administratif yang relatif sempit dibandingkan dengan Kota-Kota lainnya di Propinsi
Lebih terperinciEVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO
EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO Silvia Yulita Ratih Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta Jl. Raya Palur KM 05 Surakarta E-mail : kenabim_249@yahoo.com
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan membahas mengenai kesimpulan dan rekomendasi yang didapat dari hasil analisis tata kelola persampahan berkelanjutan di Kawasan Perkotaan Sumedang yang
Lebih terperinciDINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari
Lebih terperinciSAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA
SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Masalah sampah sebagai hasil aktivitas manusia di daerah perkotaan memberikan tekanan yang besar terhadap lingkungan, terutama
Lebih terperinciPotensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang
Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Sudiro 1), Arief Setyawan 2), Lukman Nulhakim 3) 1),3 ) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penumpukan sampah yang disebabkan oleh bertambahnya populasi manusia semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau sampah merupakan material
Lebih terperincimassa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bidang konstruksi semakin berkembang. Salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton, karena mudah dibentuk dan harga
Lebih terperinciPROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07
PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07 Menuju Gresik Berhias dan Gresik Mandiri Kelola Sampah DESA GADUNG KECAMATAN DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK Daftar kegiatan yang sudah dilakukan dalam menciptakan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang
Lebih terperinciPELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI ANEKA KREASI DAUR ULANG DI LINGKUNGAN RW 06 KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KOTA PEKANBARU
PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI ANEKA KREASI DAUR ULANG DI LINGKUNGAN RW 06 KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KOTA PEKANBARU Muthia Anggraini ABSTRAK: Produksi sampah semakin hari semakin meningkat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari sebuah pembangunan. Angka pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota yang makin meningkat drastis akan berdampak
Lebih terperinciPELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER
PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER Anitarakhmi Handaratri, Yuyun Yuniati Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Email: anita.hand@gmail.com, yuyun.yuniati@machung.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.
Lebih terperinciPELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK
PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK Ekadina Dzawil Ulya Universitas Negeri Semarang Email : dinadzawil@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah bisa juga diartikan oleh manusia menurut keterpakaiannya,
Lebih terperinciKonsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9
Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi Oleh Kelompok 9 Kondisi Eksisting TPS Balubur : Jalan Taman Sari Wilayah cakupan : Kelurahan Sekeloa, Kelurahan Taman Sari, dan Kelurahan Lebak Gede Jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persampahan merupakan isu penting khususnya di daerah perkotaan yang selalu menjadi permasalahan dan dihadapi setiap saat. Akibat dari semakin bertambahnya jumlah
Lebih terperinciKajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung
Reka Lingkungan [Teknik Lingkungan] Itenas No.1 Vol.3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Februari 2015] Kajian Timbulan Sistem Pengelolaan Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten
Lebih terperinciSampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya
Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya Di Indonesia saat ini sampah kota yang disebut sebagai municipal solid waste atau MSW masih belum diolah secara Terpadu. Standar
Lebih terperinci2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemberdayaan dalam arti luas merupakan suatu tindakan untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional agar secara
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN
PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN PROYEK PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK KEGIATAN 3R DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sampah di Kota Bandung merupakan masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Sebagai kota besar, jumlah penduduk Kota Bandung semakin bertambah.
Lebih terperinciMulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek
Lampiran 1. Bagan Alir Penelitian Mulai Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Analisis Kondisi Aktual Menentukan stakeholder sistem Kondisi Saat Ini Menentukan kebutuhan stakeholder sistem Ya
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT DI DAERAH
) KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT DI DAERAH (Studi Kasus Pengelolaan Sampah di DIY) Yeni Widowaty, Septi Nur wijayanti Laras Astuti, dan Reni Budi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah telah lama menjadi masalah besar diberbagai kota besar yang ada di Indonesia, meningkatnya jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah sangat berkembang dan terus semakin berkembang. Segala macam produk dan jasa yang disediakan oleh
Lebih terperinciIBM KELOMPOK IBU-IBU PKK : PENERAPAN TEKNOLOGI BIOPORI YANG DIPERKAYA INOKULAN MIKROBA DI PERUMAHAN BANYUMANIK SEMARANG
IBM KELOMPOK IBU-IBU PKK : PENERAPAN TEKNOLOGI BIOPORI YANG DIPERKAYA INOKULAN MIKROBA DI PERUMAHAN BANYUMANIK SEMARANG S. Utami, R. Rahadian, L. K. Perwati Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas manusia dan lingkungan yang sudah tidak diinginkan lagi keberadaannya. Sampah sudah semestinya dikumpulkan dalam suatu tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sembarangan karena tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan sampah merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja.persoalan sampah dapat berpotensi menjadi masalah kultural karena dampaknya yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan haruslah diperhatikan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang bersih dan sehat merupakan dambaan setiap individu maupun masyarakat, karena lingkungan yang bersih dan sehat menjamin mahluk hidup yang tinggal dilingkungan
Lebih terperinci