MERANCANG BULETIN DAN PAPAN INFORMASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MERANCANG BULETIN DAN PAPAN INFORMASI"

Transkripsi

1 MERANCANG BULETIN DAN PAPAN INFORMASI

2 BULETIN Info Umum Buletin termasuk jenis media cetak yang produksinya dilakukan secara rutin/berkala. Ukuran buletin umumnya sebesar buku tulis atau kertas A4/folio. Buletin umumnya juga dilengkapi dengan gambar/foto/ilustrasi yang diharapkan dapat menarik minat pembaca untuk mau membaca seluruh isinya sampai selesai. Isi buletin lebih banyak dibanding leaflet/brosur. Topik bahasan juga yang lebih banyak dan beragam, seperti berita kegiatan program, informasi agenda kegiatan, laporan kegiatan, komentar pembaca, dan sebagainya. Karena itu biasanya buletin dibuat lebih dari 2 halaman.

3 Jenis dan Ukuran Huruf Agar mudah dibaca, buletin sebaiknya menggunakan jenis dan ukuran huruf yang tepat. Hindari menggunakan ukuran huruf dengan ukuran kecil karena menyulitkan untuk dibaca. Khususnya, bagi orang tua yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang. Keindahan dan variasi huruf perlu. Tetapi, huruf yang mudah dibaca jauh lebih penting. Untuk ukuran huruf dapat menggunakan ukuran 6-10 poin tergantung tipe hurufnya. Penggunaan Bahasa Sebaiknya menggunakan Bahasa Indonesia yang umum digunakan. Jika terpaksa menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing, sebaiknya diberi terjemahan atau penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

4 Isi/Tulisan Bagi sebagian masyarakat, membaca media dengan banyak tulisan macam buletin mungkin terasa memberatkan. Penggunaan gambar (foto, ilustrasi atau kartun) yang menarik dapat membuat masyarakat menjadi tertarik untuk membaca, mengurangi kejenuhan, dan membantu memahami informasi atau pesan yang disampaikan. Gambar yang Memancing Minat untuk Membaca Masyarakat cenderung lebih suka membaca berita yang dilengkapi dengan foto kegiatan. Terlebih, bila foto tersebut berisi gambar kegiatan program yang dilakukan di wilayah setempat.

5

6 Warna yang Mengundang Selera Buletin tampak lebih menarik jika berwarna. Namun, jika terpaksa penggandaan buletin dilakukan dengan cara fotokopi, gunakan sedikit jenis warna, atau gunakan warna yang terang saja. Sebaiknya penggandaan dengan cara fotokopi ini dihindari. Sebab, akan mengurangi daya tarik tampilan buletin dan mengurangi minat baca masyarakat. Jumlah Halaman Berapa banyak halaman buletin yang cocok untuk dikonsumsi masyarakat? Tidak ada patokan baku. Tetapi, dengan kecenderungan terbatasnya minat baca masyarakat, buletin dengan 4-8 halaman sudah cukup ideal.

7 Frekuensi Terbit Frekuensi terbit buletin sebisa mungkin tidak terlalu renggang. Ada baiknya penerbitan buletin dilakukan minimal satu bulan sekali. Namun, yang terpenting harus dipastikan buletin bisa terbit rutin secara berkala dan tepat waktu. Jenis Informasi Buletin dianggap penting sebagai media tukar pengalaman dan saling belajar mengenai pelaksanaan program dari berbagai daerah. Namun banyak masyarakat juga ingin agar buletin lebih banyak memuat kegiatan program yang dilakukan di lokasi yang dekat dengan lingkungan mereka. Buletin dapat menyajikan kombinasi kedua jenis informasi tersebut, ditambah informasi tentang manajemen program maupun isu-isu lain yang terkait dengan program penanggulangan kemiskinan.

8 Cakupan Penyebaran Sebaiknya buletin dibagikan sebanyak mungkin ke masyarakat di lokasi program. Tapi jika jumlahnya memang terbatas, alternatifnya buletin dapat dibagikan: - Saat pertemuan saja - Tempel pada papan informasi - Diberikan pada tokoh masyarakat untuk dijelaskan ke masyarakat

9

10 Minat Terhadap Buletin Tingkat pendidikan, minat baca, budaya lisan/meniru dan tingkat kebutuhan akan informasi mempengaruhi minat masyarakat terhadap buletin. Namun, tampilan dan isi buletin mungkin juga akan mempengaruhi minat baca masyarakat. Karenanya, perlu dicari tahu model buletin yang paling cocok di masing-masing daerah. Penjelasan Isi Buletin Pesan dalam buletin cukup banyak dan beragam. Sebagian masyarakat kemungkinan menemui kesulitan memahami seluruh isi buletin, baik yang berupa tulisan, gambar, tabel, diagram, peta atau lainnya. Penjelasan dari pengelola program/fasilitator tetap diperlukan.

11

12 Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Buletin Buletin berpeluang menjadi media komunikasi dua arah antara pengelola program dan masyarakat. Pada buletin masyarakat dapat turut berpartisipasi mengirimkan informasi atau tulisan berupa surat pembaca, informasi kegiatan program, artikel, dan lainnya untuk dimuat dalam buletin tersebut. Potensi pengelolaan buletin program di tingkat lokal oleh masyarakat sendiri juga menarik dan mungkin untuk dilakukan. Meskipun ada sejumlah prasayarat yang harus dipenuhi terkait dengan kemampuan jurnalistik dasar, ketersediaan alat, biaya serta manajemen pengelolaannya.

13 PAPAN INFORMASI Info Umum Papan informasi umumnya berupa papan yang menjadi tempat ditempelkannya berbagai informasi mengenai program. Papan informasi biasanya semacam papan tulis yang diberi kaki-kaki sehingga dapat dipasang berdiri, atau papan yang ditempelkan di dinding. Papan informasi merupakan media untuk membangun proses konsultasi publik sehingga transparansi, partisipasi, dan desentralisasi dapat dilaksanakan. Pemasangan papan informasi proyek biasanya di kantor desa atau tempat lain yang dianggap strategis agar mudah diketahui dan dibaca oleh masyarakat.

14 Huruf dan Tulisan Jenis huruf atau tulisan mempengaruhi penampilan papan informasi secara keseluruhan. Jenis huruf/tulisan hasil ketikan atau komputer terkesan lebih resmi. Sedangkan tulisan tangan apalagi yang warna-warni-- terkesan lebih akrab dan semarak. Kombinasi antar keduanya mungkin akan membuat papan informasi terlihat lebih menarik. Penulisan judul dengan huruf yang besar, warna menyolok dan bernada provokatif dapat dicoba untuk menarik perhatian masyarakat. Penggunaan Bahasa Sebaiknya menggunakan Bahasa Indonesia yang umum digunakan. Jika terpaksa menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing, sebaiknya diberi terjemahan atau penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

15

16 Gambar pada Papan Informasi Gambar penting untuk membantu masyarakat lebih mudah memahami pesan yang disampaikan. Gambar yang bagus juga dapat menjadi daya tarik utama bagi papan informasi. Gambar bisa berupa guntingan majalah/koran, gambar ilustrasi, kartun, foto, dan lain-lain. Masyarakat umumnya suka jika ada foto kegiatan mereka yang dipasang di papan informasi. Warna, Ukuran dan Tampilan Papan informasi yang berwarna umumnya lebih disukai. Tidak ada masalah dengan warna tertentu maupun penggunaan gambargambar lucu.

17 Agar informasi yang ditempel lebih awet, papan informasi sebaiknya diberi atap dan kaca. Tujuannya agar papan informasi lebih rapih dan tidak mudah dirusak tangan jahil. Ukuran papan informasi beragam. Namun, sebaiknya jangan terlalu kecil agar dapat cukup banyak menyajikan informasi. Ukuran minimum papan informasi adalah 0,8 x 1,2 m2.

18 Jenis Informasi Jenis informasi yang dianggap perlu dipasang di papan informasi adalah desain program, mekanisme, agenda dan laporan kegiatan, rencana dan laporan keuangan, daftar peserta program, masalah yang menghambat program dan sebagainya. Informasi mengenai masalah aktual yang relevan dengan program dan kehidupan masyarakat (kesehatan, pendidikan, dll) perlu juga sebagai selingan. Penggantian Isi Papan Informasi Isi papan informasi harus diganti secara berkala. Semisal, setiap satu atau dua minggu, agar masyarakat dapat memperoleh informasi lebih banyak mengenai program.

19

20 Jumlah dan Lokasi Jumlah dan lokasi penempatan mempengaruhi akses dan minatmasyarakat untuk membaca papan informasi. Semakin banyak jumlah papan informasi yang ada, semakin mudah masyarakat untuk mengaksesnya. Lokasi papan informasi yang cukup strategis berada di depan jalan masuk desa yang selalu dilalui warga setiap hari. Isi Papan Informasi Perlu Dijelaskan ke Masyarakat Papan informasi memuat berbagai informasi yang mungkin tidak seluruhnya dipahami masyarakat. Perlu penjelasan dari pengelola program/fasilitator pada saat pertemuan.

21 Minat Masyarakat Terhadap Papan Informasi Pada prinsipnya semua media sifatnya saling melengkapi. Papan informasi dapat memberikan informasi secara rinci mengenai program yang kurang atau belum disampaikan media lain, seperti poster, pertemuan dan lainnya. Keterkaitan dan sifat saling melengkapi antar media ini juga perlu dijelaskan ke masyarakat. Ada kecenderungan apabila bila program berjalan cukup baik, minat baca masyarakat terhadap papan informasi juga lebih tinggi.

22 Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Papan Informasi Papan informasi biasanya hanya dikelola oleh pengelola program di tingkat lokal atau fasilitator saja. Potensi partisipasi masyarakat untuk turut terlibat mengisi papan informasi perlu didorong. Semisal, dengan meminta tiap kelompok masyarakat yang terlibat dalam program untuk memberikan informasi atau mengirimkan tulisan/foto kegiatan mereka.

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Definisi dari multimedia menurut Hofstetter dalam Juhaeri (2012), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar

Lebih terperinci

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI KABUPATEN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI KABUPATEN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI KABUPATEN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR... 3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI... 4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT...

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Kampanye Gambar 5.1 Logo Kampanye Logo utama kampanye NGANTUK JANGAN DILAWAN terdiri dari logotype. Logo itu sendiri dibuat menggunakan logotype karena memudahkan

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK Waktu: 140 menit A. PENGANTAR Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang

Lebih terperinci

PENYAJIAN LISAN KARYA ILMIAH

PENYAJIAN LISAN KARYA ILMIAH PENYAJIAN LISAN KARYA ILMIAH Tujuan instruksional khusus Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menyajikan karya ilmiah secara lisan dengan efektif dan efisien. Seminar Sarana komunikasi ilmiah

Lebih terperinci

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) 70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 I. Penjelasan Umum PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 Secara umum pengertian statistika

Lebih terperinci

No II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Laporan Keuangan Tahunan yang telah dipertanggungjawabkan dalam rapat umum pem

No II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Laporan Keuangan Tahunan yang telah dipertanggungjawabkan dalam rapat umum pem TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6097 KEUANGAN OJK. BPR. Kondisi Keuangan. Transparansi. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 154) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK

Lebih terperinci

VISUAL DESIGN. Media Pendidikan Ponco WP FT UNY

VISUAL DESIGN. Media Pendidikan Ponco WP FT UNY VISUAL DESIGN Media Pendidikan Ponco WP FT UNY Mengapa kita menggunakan visual? Untuk meyakinkan lebih dari 43% audiens Kurang lebih material yang sama dapat mencakup 25-40% Meningkatkan ingatan sampai

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDATAAN SERTA PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN BAGI PENDUDUK RENTAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN MEDIA 2 DIMENSI Disusun oleh: SAIFUL AMIEN sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar 1. Media Grafis 2. Media bentuk papan 3. Media

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BEBERAPA ALAT BANTU DALAM PENYULUHAN

PENGGUNAAN BEBERAPA ALAT BANTU DALAM PENYULUHAN PENGGUNAAN BEBERAPA ALAT BANTU DALAM PENYULUHAN 1. Papan tulis a. Pasanglah papan tulis diposisi tempat yang cukup cahaya, tidak menyilaukan dipandang dari berbagai arah para hadirin. b. Jarak terdekat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan BUKU 4e SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

b. Standar Pelayanan Pemantauan dan Analisis Berita di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan

b. Standar Pelayanan Pemantauan dan Analisis Berita di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan - 41 - b. Standar Pelayanan Pemantauan dan Analisis Berita di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS BERITA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN BAGIAN KESATU

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang ingin dicapai Menyebutkan macam-macam

Lebih terperinci

Biografi. Jadwal Penilaian

Biografi. Jadwal Penilaian Biografi Ringkasan Unit Setelah mendengarkan dan membaca beberapa biografi, keduanya dalam bentuk buku-buku dan majalah, para murid sekolah dasar mengungkapkan pendapat tentang apa yang menyebabkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan merokok ini sudah menjadi kegiatan umum dan meluas dikalangan masyarakat.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Mengapa kita menggunakan visual?

Mengapa kita menggunakan visual? VISUAL DESIGN Media Pendidikan Ponco WP FT UNY Mengapa kita menggunakan visual? Untuk meyakinkan lebih dari 43% audiens Kurang lebih material yang sama dapat mencakup 25-40% Meningkatkan ingatan sampai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, khususnya melalui pemanfaatan berita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, khususnya melalui pemanfaatan berita 103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Bersadarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, khususnya melalui pemanfaatan berita politik pada

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan

Lebih terperinci

Kurikulum Circuit. Minggu 3

Kurikulum Circuit. Minggu 3 Kurikulum Circuit Minggu 3 Pendahuluan (10 menit) Pertama-tama Anda mengulang kembali materi yang dibawakan minggu sebelumnya yaitu tentang Penghantar dan Penghambat listrik. Berikan pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU (KPPG)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU (KPPG) KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU (KPPG) Materi A2 (Guru Pembelajar dan Literasi) Panitia Sertifikasi Guru Sub Rayon 149 Universitas Ahmad Dahlan PROGRAM GURU PEMBELAJAR 2 PERAN STRATEGIS GURU Pengaruh

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 202 - STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS BERITA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT PRESIDEN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 202 - STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS BERITA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT PRESIDEN - 202-5) Standar Pelayanan Pemantauan dan Analisis Berita di Lingkungan Sekretariat Presiden STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS BERITA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT PRESIDEN BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Lebih terperinci

1. Tujuan Menjamin bahwa Implementasi Pendokumentasian, berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan harapan pemangku kepentingan.

1. Tujuan Menjamin bahwa Implementasi Pendokumentasian, berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan harapan pemangku kepentingan. 1. Tujuan Menjamin bahwa Implementasi Pendokumentasian, berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan harapan pemangku kepentingan. 2. Ruang Lingkup Urusan Dokumentasi meliputi pembuatan Kliping,

Lebih terperinci

SISTEM UANG PASAR (Marketplace Currency System)

SISTEM UANG PASAR (Marketplace Currency System) Stephen DeMeulenaere, 2002 stephen@strohalm.nl Uraian Masalah: SISTEM UANG PASAR (Marketplace Currency System) Sebagian masyarakat mengalami kesulitan karena kekurangan persediaan sarana pertukaran yang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah media internal memiliki peranan yang sangat penting. Tidak hanya sebagai wadah komunikasi antara perusahaan/instansi dengan karyawan/pegawai, sebuah

Lebih terperinci

1. Bahan Cetakan (Media Visual Diam) Media cetakan dan grafis didalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling sering digunakan.

1. Bahan Cetakan (Media Visual Diam) Media cetakan dan grafis didalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling sering digunakan. MEDIA VISUAL TIDAK DI PROYEKSIKAN 1. Bahan Cetakan (Media Visual Diam) Media cetakan dan grafis didalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini termasuk kategori media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seperti, majalah, name card, poster dan lain-lainya. dengan keperluannya. Hasil karya desainer grafis digunakan sebagai iklan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seperti, majalah, name card, poster dan lain-lainya. dengan keperluannya. Hasil karya desainer grafis digunakan sebagai iklan 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada saat ini, desain dalam segala bidang usaha sangat dibutuhkan dalam dunia teknologi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya bidang usaha yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM. PERATURAN BUPATI KABUPATEN SIKKA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN SPPIP

FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN SPPIP FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN SPPIP FORM MONITORING DAN EVALUASI DALAM LINGKUP KEGIATAN PERSIAPAN FORM 1.1S : MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN SOSIALISASI SPPIP Kegiatan : Sosialisasi Peserta : Hari/Tanggal

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i

Lebih terperinci

Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium

Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium P3AI ITS p3ai@its.ac.id Share ITS adalah singkatan dari Sharable and Reusable elearning ITS. Share ITS merupakan sistem e- pembelajaran resmi

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PENJELASAN ATAS PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK No.1, 2010 TAMBAHAN BERITA NEGARA RI KOMISI INFORMASI. Informasi Publik. Layanan. Standar. (Penjelasan Atas Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 272) PENJELASAN ATAS PERATURAN KOMISI INFORMASI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Informasi lebih lanjut, kunjungi website KINERJA USAID Program Kinerja dilaksanakan oleh:

Informasi lebih lanjut, kunjungi website KINERJA USAID  Program Kinerja dilaksanakan oleh: Saya sangat senang sekali mendapatkan kesempatan untuk belajar hal yang menarik yaitu menjadi jurnalis cilik, dan harapan saya kedepan saya dapat menjadi seorang jurnalis yang hebat dan tangguh sehingga

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA).

ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA). TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PENDAHULUAN ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA).

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, Keputusan Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 Tentang : Keterlibatan Masyarakat Dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berakhirnya pemerintahan orde baru, industri pers di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai implementasi

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2009 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI UNDANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan sebagai pemersatu identitas bangsa, dimana hal ini menjadi awal mula dikenalnya bahasa nasional (national language). Bahasa daerah adalah bahasa ibu

Lebih terperinci

Terhitung sejak tanggal 1 April 2008, seluruh proses pengajuan dan penerbitan ISSN dilakukan secara online melalui sarana ini.

Terhitung sejak tanggal 1 April 2008, seluruh proses pengajuan dan penerbitan ISSN dilakukan secara online melalui sarana ini. 1 of 6 2/9/2012 11:21 AM Kamis, 9 Februari 2012 PDII LIPI LIPI Halaman Depan» Informasi mengenai ISSN dan prosedur terkait : kontak kami» Prosedur pengajuan ISSN Persyaratan pengajuan ISSN Kodebar untuk

Lebih terperinci

Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia Juli 2006

Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia Juli 2006 Teknik Penulisan Ilmiah Populer Kuswanto Pemimpin Redaksi Unit Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI BERKLASIFIKASI MILIK PEMERINTAH

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI BERKLASIFIKASI MILIK PEMERINTAH PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI BERKLASIFIKASI MILIK PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 3 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG HUBUNGAN LEMBAGA DESA DENGAN PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PENJELASAN ATAS PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PENJELASAN ATAS PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK I. UMUM Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik merupakan jaminan hukum

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH WASMEN MANALU

TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH WASMEN MANALU TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH WASMEN MANALU PENDAHULUAN ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH,

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional mulai memberlakukan kurikulum terbaru, yakni kurikulum 2013. Kurikulum

Lebih terperinci

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi :

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi : ACCESS Profil Masyarakat Petunjuk 5 Sesi : 1. Analisa Organisasi Pengelola 2. Analisa Pengambilan Keputusan: Matrik Pengambilan Keputusan 3. Analisa Partisipasi : Matrik Partisipasi 4. Analisa Hubungan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PELATIHAN DALAM ORGANISASI (Tinjauan Teori Pembelajaran Orang Dewasa)

PENGELOLAAN PELATIHAN DALAM ORGANISASI (Tinjauan Teori Pembelajaran Orang Dewasa) I. PENGELOLAAN PELATIHAN Manajemen dipahami sebagai kegiatan untuk mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana serta berbagai potensi lainnya yang tersedia atau yang dapat disediakan untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI BERKLASIFIKASI MILIK PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI BERKLASIFIKASI MILIK PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN 2012, No.808 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN INFORMASI BERKLASIFIKASI MILIK PEMERINTAH A. LATAR BELAKANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Ibrahim.alifauzi@gmail.com PENGANTAR: Hampir semua media (cetak dan online) menyediakan rubrik opini dan di antaranya menyediakan honorarium untuk opini yang dimuat. RAGAM OPINI: Ekonomi, sosial, politik,

Lebih terperinci

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. II

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. II SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. II A. Pendahuluan Setelah melaksanakan tahap keempat atau tahap Laboratorium Kepemimpinan, setiap peserta wajib menyerahkan Laporan Proyek Perubahan

Lebih terperinci

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat; Rencana Pembelajaran; Bahan Ajar; Bahan Tayang. PUSDIKMIN LEMDIKLAT http://www.pusdikmin.com Diklat Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih pemimpinnya secara langsung. Hal ini mempunyai makna yang sangat strategis bagi masa depan bangsa

Lebih terperinci

PENULISAN PR EKSTERNAL

PENULISAN PR EKSTERNAL Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL REVIEW MEDIA EKSTERNAL: KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations REVIEW Public Relations membutuhkan kemampuan

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1, 2005 HAKI. Industri. Desain. Pemohon. Pemegang. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

Prakata. iii. Bandung, September Penulis Prakata Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu,

Lebih terperinci

Masyarakat yang Setara

Masyarakat yang Setara Masyarakat yang Setara Kelas: 11 Kode Unit: 1101 Unit ini mengintegrasikan kompetensi dasar berikut dari Ekonomi dan Kewarganegaraan: Kompetensi Dasar (K 2013) Ekonomi Kewarganegaraan 3.1 Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

PRODUKSI MEDIA PR CETAK Modul ke: PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI MEDIA IN HOUSE MAGAZINE Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Pengertian In House Magazine In

Lebih terperinci

10 Des. #GrabYourRights. HUMAN RIGHTS DAY #GrabYourRights. Petunjuk

10 Des. #GrabYourRights.  HUMAN RIGHTS DAY #GrabYourRights. Petunjuk www.kontras.org HUMAN RIGHTS DAY 2014 Petunjuk Kampaye Hari HAM Jakarta, 10 ember 2014 HUMAN RIGHTS DAY 2014 I. Latar Belakang I. LATAR BELAKANG Dasar Pemikiran Masyarakat Semakin antusias terhadap isu

Lebih terperinci

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung PETA PERSAMPAHAN BANDUNG Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung permasalahan 1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Walaupun

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, -1- -1- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI WEBSITE UNIT KEMKES 2017 http://www.pusat3.litbang.kemkes.go.id/ Tanggal Captured 25 09 17 Captured Halaman Beranda Kemudahan Pengunjung Mencari Informasi adalah Penting. Menentukan

Lebih terperinci

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit 05 PERUMUSAN ISU STRATEGIS TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk mengungkapkan pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima informasi

Lebih terperinci

TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH TEKNIK ILUSTRASI DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PENDAHULUAN ILUSTRASI ADALAH PENGGAMBARAN AKAN SESUATU. ILUSTRASI DAPAT BERUPA TABEL DAN GAMBAR (GRAFIK, FOTO, DIAGRAM, BAGAN, PETA, DENAH, DAN GAMBAR LAINNYA).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah salah satu aspek komunikasi yang penting, terutama pada masa sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancangan Poster pembelajaran ini mengangkat tema bencana gunung api dengan elemen-elemen visual gunung api yang terdapat dalam poster tersebut. Mulai dari

Lebih terperinci

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI Untuk mencapai tujuan, Kampanye ini harus memperhatikan dari segala aspek, mulai dari konsep visual, strategi pemilihan media dan juga teknis memproduksinya.dalam produksinya,

Lebih terperinci

PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI PRODUKSI MEDIA EVENT PR SPANDUK, HANGING BANNER DAN X BANNER

PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI PRODUKSI MEDIA EVENT PR SPANDUK, HANGING BANNER DAN X BANNER Modul ke: Fakultas FIKOM PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI PRODUKSI MEDIA EVENT PR SPANDUK, HANGING BANNER DAN X BANNER Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom

Lebih terperinci

POLA PENGEMBANGAN ENERGI PERDESAAN DENGAN SWADAYA MASYARAKAT

POLA PENGEMBANGAN ENERGI PERDESAAN DENGAN SWADAYA MASYARAKAT Latar Belakang POLA PENGEMBANGAN ENERGI PERDESAAN DENGAN SWADAYA MASYARAKAT 1. Sekitar 60 70 % penduduk Indonesia tinggal di daerah perdesaan, maka Pembangunan Perdesaan harus mendapat prioritas yang tinggi

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang :

Lebih terperinci

Penulisan Media PR Ekternal

Penulisan Media PR Ekternal Modul ke: Penulisan Media PR Ekternal Press Release Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Press Release Definisi Naskah sederhana yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karikatur adalah sebuah gambar atau penggambaran suatu objek konkret yang dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Karikatur sendiri berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi guna mendorong daya konsumtif masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi guna mendorong daya konsumtif masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam industri media saat ini disusul pula dengan tingkat konsumsi masyarakat akan suatu informasi sehingga semakin memunculkan beragam media, baik cetak

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2011

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2011 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2011 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2011 PANDUAN PENGAJUAN USULAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain komunikasi visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan

Lebih terperinci