BAB I PENDAHULUAN. Umur dan produktifitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak
|
|
- Hengki Herman Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Umur dan produktifitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak selamanya seseorang dapat terus bekerja dan menghasilkan suatu karya pada suatu perusahaan.pada suatu saat dia harus berhenti dari pekerjaannya dan menikmati masa tuanya. Namun, dalam menikmati masa tuanya seseorang tidak ingin pengahsilannya berhenti seperti juga berhenti dari pekerjaanya. Sebagian masyarakat sampai saat ini masih memiliki persepsi bahwa yang mendapatkan pension adalah pegawai negeri sipil dengan tujuan untuk memiliki masa tua yang lebih baik. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang sangat berharga karena mereka memberikan kontribusinya dalam pencapaian target perusahaan, dimana perhatian yang paling utama adalah masa depan karyawan itu sendiri. Perhatian tersebut sangat dibutuhkan ketika mereka memasuki usia lanjut dimana mereka sudah tidak produktif lagi atau dapat dikatakan mereka tidak dapat lagi mengandalkan kekuatan fisik atau kegiatan berfikirnya untuk memperoleh penghasilan. Salah satu wujud perhatian perusahaan tersebut adalah melalui dana pensiun. Dana pensiun merupakan sarana penghimpun dana guna meningkatkan kesejahteraan peserta. Peserta merupakan orang yang memenuhi persyaratan Peraturan Dana Pensiun untuk menjadi penerima Manfaat Pensiun. Program Pensiun selain memberikan manfaat bagi karyawan karyawan juga bermanfaat
2 bagi pemberi kerja atau perusahaan. Bagi pemberi kerja, program pensiun merupakan salah satu cara yang dapat perusahaan lakukan untuk mengoptimalkan kinerja karyawannya, karena keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari kinerja karyawannya. Menyadari pentingnya jaminan kesejahteraan bagi karyawan yang telah memasuki masa pensiun maka pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai pembentukan Dana Pensiun melalui UU No 11 tahun 1992, PP No. 76/1992 tentang Dana Pensiun Pemberi kerja dan PP no. 77/1992 tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Melalui Peraturan tersebut kini pensiun bukan hanya hak pegawi negeri sipil saja. Hak untuk mendapatkan dana pensiun terbuka untuk semua pekerjaan baik pekerjaan swasta maupun pekerjaan perorangan atau pekerja mandiri. Melalui Undang-undang tersebut juga ditegaskan pembentukan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). DPPK dapat menyelenggarakan dua macam program pensiun, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) atau Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).Sementara DPLK hanya boleh menyelenggarakan PPIP.Pada PPMP manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu dengan perhitungan aktuaria berdasarkan penghasilan masa kerjanya, pada PPIP iuran lah yang ditentukan terlebih dahulu dan baru kemudian manfaatnya.dari perspektif pekerja, PPMP lebih memberikan kepastian atas manfaat yang kelak diterima peserta.sehingga pemberi kerja yang menyelenggarakan PPMP relative lebih banyak dari pada menyelenggarakan PPIP.
3 Terlepas dari manfaat yang diperoleh dari penyelenggaraan DPPK, fakta di Indonesia menunjukan adanya kecenderungan semakin banyaknya perusahaan menghentikan DPPK. Laporan Keuangan Tahunan Dana Pensiun 2008 menyebutkan bahwa pada tahun 2004, terdapat 294 institusi DPPK dan 27 DPLK pada tahun Secara agregat telah terjadi pengurangan 39 institusi DPPK dan 2 institusi DPLK. (Arnold Kaudin:Info Dana Pensiun;28). Kondisi di atas lebih buruk karena pada tahun 2008 sendiri terdapat 125 Dana Pensiun yang telah memperoleh pengesahan pembubaran dimana 114 diantaranya adalah DPPK. Penutupan DPPK didominasi oleh DPPK yang menyelenggarakan PPMP dimana periode jumlah penyelenggaraan PPMP telah berkurang dari 262 menjadi 216 institusi. Sebaliknya DPPK Penyelenggara PPIP tampaknya lebih mampu bertahan dan bahkan jumlahnya meningkat dari 32 institusi pada tahun 2004 menjadi 39 institusi di tahun (Arnold Kaudin: Info Dana Pensiun;28-29). Hasil evaluasi Biro Dana pensiun dengan Sistem Pemeringkat Risiko (SPERIS) menunjukan bahwa dari 33 DPPK-PPMP yang dievaluasi, tujuh diantaranya terindikasi berisiko sangat tinggi. Artinya terdapat potensi kegagalan yang sangat besar dana pensiun dalam memenuhi kewajibannya. Selanjutnya, 13 dana pensiun lainnya tergolong berisiko tinggi, dan 11 berisiko rendah. Arnold Kaudin:Info Dana Pensiun;29). Setidaknya ada beberapa faktor yang menjadi kelemahan DPPK- PPMP.Pertama, Penyelenggaraan PPMP tidak memiliki fleksibilitas sebagaimana PPIP.Pada PPIP manfaat pensiun ditetapkan berdasarkan iuran dan hasil investasi.
4 Sementara pada PPMP perusahaan harus menanggung risiko pendanaan dan investasi dana pensiunnya. DPPK-PPMP harus tetap memberikan manfaat sesuai dengan jumlah yang besarnya telah ditentukan sebelumnya, sehingga bila investasi yang dilakukan DPPK-PPMP tidak memperoleh hasil memadai, maka penyelenggaraan DPPK-PPMP dalam mengalami kesulitan pembayaran manfaat pensiun. (Arnold Kaudin:Info Dana Pensiun;29). Fakator yang mempengaruhi berikutnya adalah bahwa perusahaan menghadapi tuntutan alamiah untuk mengelola perencanaan pensiun karyawannya sebaik-baiknya. Namun karena dana pensiun bukan merupakan bisnis inti perusahaan, maka perusahaan harus merekrut dana mengalokasikan sumber daya manusia berkeahlian khusus secara penuh waktu untuk mengelola dana pensiun dan melakukan investasi pada berbagai sarana fisik. Oleh karena itu, pengelolaan dana pensiun bukanlah sesuatu yang mudah dan murah, karena DPPK-PPMP harus memiliki tim pengelola investasi dan menggunakan jasa aktuaris. Tim pengelola investasi dijalankan oleh pengurus dana pensiun. Tugasnya untuk melakukan kegiatan investasi pada instrumen investasi yang diperbolehkan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku dana pensiun. Tujuannya adalah untuk menghasilkan return yang optimal guna menjamin pembayaran manfaaat pensiun tepat waktu. Sampai akhir tahun 2005 jumlah dana yang dikelola oleh dana pensiun di Indonesia mencapai 60 triliun, dengan penambahan berupa hasil pengembangan dan iuran pensiun (disamping pengurangan berupa pembayaran Manfaat Pensiun) jumlah tersebut diperkirakan akan semakin meningkat dan semakin besar (Suharsono: Asosiasi Dana Pensiun Indonesia).
5 Sehingga untuk mengelola dana yang besar keahlian investasi dana pensiun. Untuk itu, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Mentri Keuangan Nomor 199/PMK.010 tahun 2008, yang isinya mengenai investasi Dana Pensiun dan Pelakasanaannya pada Dana Pensiun biasanya dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun (RKADP). Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun (RKADP) merupakan rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan Dana Pensiun.RKADP dapat berfungsi sebagai tolak ukur kinerja investasi. Karena dalam rencana tersebut salah satunya disebutkan target investasi yang akan dicapai dana pensiun dalam satu periode untuk membayar manfaat pensiun. Ukuran hasil investasi biasanya digunakan Return On Investment (ROI). ROI membandingkan return (hasil) yang diperoleh dari kegiatan investasi dalam satu periode yang sama. Semakin tinggi ROI maka menunjukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mengelola aktiva investasi dan sebaliknya. RKAD juga dijadikan sebagai pengendalian, anggaran digunakan sebagai alat pembanding (tolok ukur) untuk melakukan penilaian hasil kerja dari unit-unit organisasi yang ada di perusahaan.dengan membandingkan antara penerapan anggaran dengan realisasinya, dapat diketahui informasi mengenai selisih diantaranya kedua.informasi tersebut dapat memberitahukan penyimpanganpenyimpangan yang terjadi sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang dimilki Dana Pensiun.Hal ini dapat digunakan oleh para manajer sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun rencana-rencana secara matang dan lebih
6 akurat.dengan adanya perencanaan dan pengendalian yang akurat diharapkan dapat membantu tercapainya hasil yang optimal dengan biaya yang efisien. Kekayaan Dana Pensiun bersumber dari iuran normal peserta dan iuran Pemberi Kerja.Iuran Pemberi Kerja terdiri dari iuran normal dan iuran tambahan Pemberi Kerja serta hasil pengembangan investasi. Iuran normal adalah iuran yang dibayarkan oleh peserta dan pendiri sesuai dengan hasil perhitungan aktuaris, Sedangkan Iuran tambahan merupakan Iuran yang dibayarkan pemberi kerja untuk menutupi kekurangan kewajiban aktuaria dana pensiun terhadap peserta pensiun. Besarnya iuran pensiun yang disetorkan oleh Pemberi Kerja ditentukan oleh aktuaris. Hal ini dilakukan karena iuran pensiun yang disetorkan Pemberi Kerja, selain digunakan sebagai sumber investasi pada periode berikutnya, juga digunakan sebagai tambahan dalam rangka terjadi kekurangan dana untuk pembayaran manfaa pensiun. Dalam perhitungan ini terdapat berbagai faktor yang dapat digunakan salah satunya adalah tingkat kecukupan dana (Rasio Kecukupan Dana/RKD) pada Dana Pensiun. RKD sering digunakan sebagai indikator dalam mengukur kemampuan dana pensiun dalam memenuhi kewajiban aktuarianya. Seiring dengan meningkatnya hasil dari investasi dengan ROI sebagai indikatornya, yang kemudian akan berpangaruh pada meningkatnya Rasio Kecukupan Dana, akan menyebabkan tersedianya dana yang cukup untuk membayar manfaat pensiun. Dengan demikian iuran pensiun yang harus disetorkan oleh Pemberi Kerja akan lebih kecil karena kebutuhan untuk memenuhi kekurangan dana untuk membayar manfaat pensiun pun menjadi lebih kecil.
7 Manajemen Dana Pensiun berkewajiban untuk mengendalikan seluruh kegiatan investasi yang dilakukan.satu permasalahan yang menjadi Perhatian Dana Pensiun adalah resiko dari kegiatan investasi dari Dana Pensiun itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas penulis melihat fenomina mengenai Return On Investment dan Rasio Kecukupan Dana dalam memenuhi kewajiban membayar manfaat pensiun. Dengan melakukan investasi yang tepat pada akhirnya akan menentukan jumlah iuran yang harus dibayar oleh pemberi kerja untuk membayar manfaat pensiun bagi peserta dana pensiun. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dilakukan oleh Hendra Gunawan (Skripsi Unpas Tahun 2008 : tidak dipublikasikan) tentang pengaruh ROI dan RKD terhadap Iuran Pensiun Pemberi Kerja (Studi Kasus Pada Dapen Bank Jabar) menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara ROI dan RKD terhadap Iuran Pemberi Kerja baik secara Parsial maupun secara simultan. Penelitian pada Dapen Bank Jabar yang sama dilakukan oleh Herry Damawandi (Skripsi Unpad tahun 2007 : tidak dipublikasikan), Herry melakukan penelitian tentang pengaruh tingkat bunga deposito berjangka dan RKD terhadap iuran pensiun. Hasilnya menunjukan bahwa Rasio Kecukupan Dana tidak memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung terhadap Iuran Pensiun meskipun diantara keduanya terdapat hubungan sedang yang cukup berarti.hasil Penelitian ini sangat berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendra Gunawan yang menyatakan bahwa ada hubungan antara ROI dan RKD terhadap Iuran Pensiun.Untuk itu penulis tertarik melakukan kembali penelitian tentang variable tersebut untuk meyakinkan pengaru ROI dan RKD terdahap Iuran
8 Pensiun. Dan untuk membedakan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendra Gunawan akan dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 1.1 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan Kriteria Penelitian Terdahulu Penelitian Yang Akan Dilakukan Subjek Penelitian Dana Pensiun BJB Dana Pensiun Len Objek Penelitian ROI, RKD, Iuran Pensiun Pemberi Kerja Komposisi Investasi Deposito = 35,18% Saham = 0,37% Property = 1,23% Obligasi = 58,28 % Reksadana = 1,37% Lain-lain = 3,56% ROI, RKD, Iuran Pensiun Pemberi Kerja Deposito = 37,05% Saham = 13,84% Property = - Obligasi = 41,52% Reksadana = 7,56% Lain-lain = 0,03% Populasi dan Sampel Laporan Tahunan, Laporan Semesteran, Yang Digunakan tahun tahun Dari tabel di atas penulis mencoba menguraikan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan penulis dan diduga akan berpengaruh pada hasil penelitian, yaitu sebagai berikut :
9 1. Secara umum Dana Pensiun BJB ataupun Len melakukan investasi lebih besar pad deposito dan obligasi. Hal ini dilakukan karena jenis investasi ini memiliki tingkat resiko yang rendah meskipun dengan return yang diperoleh tidak terlalu besar bbahkan cenderung stabil. Di urutan beriukutnya Dapen BJB lebih memilih membagi porsi investasi pada jenis investasi yang masih terbilang aman yaitu unit reksadanadan property, sedangkan investasi pada saham yang terbilang berisiko tinggi hanya dialokasikan rata-rata 0,37% dari total investasinya. Dengan komposisi investasi seperti ini maka return atas investasi pada Dapen BJB akan lebih stabil. Berbeda dengan Dapen Len, meskipun terdapat kesamaan yaitu porsi investasi pada deposito dan obligasi lebih besar, namun di urutan ketiga porsi investasiny, Dapen Len lebih mau mengambil resiko investasi dengan mengalokasikan 13,84% untuk investasi saham. Dengan komposisi investasi seperti ini return yang diperoleh Dapen Len akan lebih Fluktuatif. Sehingga pengaruh return akan lebih terlihat terhadap Iuran Pensiun yang akan dibayarkan pemberi kerja. 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya sebanyak 5 buah dengan menggunakan Laporan Keuangan Tahunan, sedangakan pada penelitian ini penulis mengambil sampel 10 buah dengan menggunakan Laporan Keuangan Smesteran. Dengan menggunakan Laporan Keuangan Semesteran dan penbambahan jumlah sampel menjadi 10 penulis berharap akan dapat melihat pengaruh yang lebih jelas antara variabel yang diteliti.
10 Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Return On Investment dan Rasio Kecukupan Dana Terhadap Jumlah Iuran Pensiun Pemberi Kerja Pada Program Pensiun Manfaat Pasti (Studi Kasus Pada Dana Pensiun PT Len Industri) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Bagaimana Return On Investment yang terdapat pada Dana Pensiun Len Industri (Persero) 2 Bagaimana Rasio Kecukupan Dana yang terdapat pada Dana Pensiun PT Len Industri (Persero). 3 Bagaimana Iuran Pensiun yang terdapat pada Dana Pensiun PT Len Industri (Persero). 4 Seberapa Besar Pengaruh Return On Investment dan Rasio Kecukupan Dana terhadap Iuran Pensiun pemberi Kerja secara parsial maupun simultan pada Dana Pensiun PT Len Industri (Persero). 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tingkat pengambilan investasi melalui analisis Return On Investment (ROI) yang terdapat pada Dana Pensiun PT Len Industri (Persero).
11 2. Untuk mengetahui Rasio Kecukupan Dana yang terdapat pada Dana Pensiun Pada PT Len Industri (Persero). 3. Untuk mengetahui Iuran Pensiun dan Pemberi Kerja yang terdapat pada Dana Pensiun PT Len Industri (Persero). 4. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh antara Return On Investment (ROI) dan Rasio Kecukupan Dana terhadap jumlah Iuran Pensiun Pemberi Kerja pada Dana Pensiun PT Len Industri (Persero). 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memiliki kegunaan praktis diantaranya : a. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai Jumlah Iuran Pensiun yang dibayarkan oleh Pemberi Kerja serta faktor-faktor yang memepengaruhinya, seperti Return On Investment (ROI) dan Rasio Kecukupan Dana pada Dana Pensiun dan untuk melengkapi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. b. Bagi Perusahaan Untuk menginformasikan bahwa fungsi pengelolaan investasi merupakan salah satu fungsi penting dalam usaha memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun bagi para peserta pensiun.
12 c. Bagi Pihak Lain Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi baru dalam pengembangan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah iuran pensiun pemberi kerja. 1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian Dalam memperoleh dana informasi yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Dana Pensiun PT Len Industri (Persero) Jalan Soekarno-Hatta No 442 Bandung, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.
BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dengan pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran manfaat pensiun. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi utama lembaga Dana Pensiun bagi karyawan atau pegawai adalah memberikan jaminan kesinambungan penghasilan bagi dirinya sendiri, bagi istri/suami dan anaknya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dana pensiun merupakan salah satu pilihan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada para pekerja atau karyawan. Jaminan tersebut salah satunya berupa jaminan pensiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap orang mendambakan hidup tenang, tenteram, bahagia dan sejahtera. Berbagai cara dilakukan untuk dapat memperolehnya. Hal yang biasa dilakukan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa dalam rangka upaya memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua, perlu
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I.
- 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I. Laporan Bulanan Dana Pensiun meliputi: a. laporan keuangan bulanan; dan b. laporan analisis kesesuian aset dan liabilitas. II. Pedoman
Lebih terperinciLampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN I. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada saat tertentu dan terdiri dari kekayaan (aktiva) yang
Lebih terperinciLaporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009
Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009 I. Pendahuluan Dana Pensiun Perhutani (DPP) didirikan oleh Direksi Perum Perhutani pada 9 Mei 1997 dan telah disetujui
Lebih terperinciMengenal. Dana Pensiun
Mengenal Dana Pensiun Definisi dan Istilah Pensiun Program Pensiun: Program yang menjanjikan pembayaran sejumlah uang secara berkala setelah peserta berhenti bekerja karena mencapai usia pensiun Dana Pensiun:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan. menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undangundang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undangundang no 11 tahun 1992). Menurut
Lebih terperinciDANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH
- 11 - LAPORAN AKTIVA BERSIH Per. Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Dalam bab ini akan diulas bagaimana strategi imunisasi multiperiode dapat diterapkan pada salah satu institusi Lembaga Keuangan yang dalam studi kasus ini adalah Dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia lebih banyak mengenal bahwa program pensiun hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak mengherankan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan keuangan dana pensiun mengalami perubahan seiring diterbitkannya PSAK 18 Revisi 2010. Ada 3 (tiga) alternatif bentuk laporan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus dilalui. Tahap pertama adalah ketika ia berusia kanak-kanak, dimana segala kebutuhan hidupnya,
Lebih terperinciMENGENAL DANA PENSIUN
MENGENAL DANA PENSIUN 1 I. Pengertian 1. Menurut UU No 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun a. Dana pensiun adalah badan hukum yang menyelenggarakan program pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pensiun Pensiun sejauh ini dianggap sebagai ungkapan rasa terima kasih. Para pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara mereka sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan baik berupa Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, di Indonesia telah banyak berdiri lembaga keuangan baik berupa Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. Salah satu lembaga keuangan Non Bank
Lebih terperinciS A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciStatistik Dana Pensiun Kupas Tuntas Permasalahan Dana pensiun Menuju Stabilitas Industri
Statistik Dana Pensiun Kupas Tuntas Permasalahan Dana pensiun Menuju Stabilitas Industri Direktorat Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan Jakarta, 28 Nopember 2016 Statistik Dana Pensiun Per
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dana Pensiun Undang Undang dana pensiun yang dikeluarkan tahun 1992 yaitu Undang Undang No 11 Tahun 1992 tentang dana pensiun. Tujuan di keluarkannya Undang Undang tersebut untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tabungan dan Asuransi Pensiun Tabungan dan asuransi pensiun merupakan tabungan jangka panjang yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dana Pensiun Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
Lebih terperinciDANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Pernyataan Pengurus Ekshibit Laporan Auditor Independen Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar di Indonesia. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, industri
Lebih terperinciLAMPIRAN VI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN
LAMPIRAN VI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2344 /LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN INVESTASI DANA
Lebih terperinciA. LAPORAN PENGURUS. I. Kepesertaan 1. Jumlah Peserta per 31 Desember 2010.
A. LAPORAN PENGURUS Dalam rangka memenuhi kewajiban DP PERTAMINA, dengan ini disampaikan perkembangan Kepesertaan, Laporan Valuasi Aktuaria dan Laporan Keuangan DP PERTAMINA Tahun 2010 Dalam menjalankan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberadaan dana pensiun pada saat ini sangat penting, tidak hanya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan dana pensiun pada saat ini sangat penting, tidak hanya oleh karyawan yang bekerja, tetapi juga menyangkut berbagai pihak. Secara mikm tujuan dari pengadaan
Lebih terperinciINFORMASI UMUM. Lampiran IIC Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus
- 1 - Sheet: Umum INFORMASI UMUM 1. Nomor Buku Daftar Umum (NBDU) 2. Nama Dana Pensiun 3. Nama Akuntan Publik 4. Kantor Akuntan Publik 5. Opini 6. Kode Laporan - 2 - Sheet: Aktiva Bersih LAPORAN AKTIVA
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN KEUANGAN DAN INVESTASI TAHUN 2011 ( Audited)
( Audited) Sehubungan dengan telah berakhirnya tahun buku 2011, maka berikut ini kami sajikan Ringkasan Laporan Keuangan dan Investasi DAPEN LIA per 31 Desember 2011 dan per 31 Desember 2010 yang telah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Dana Pensiun Sesuai UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun Dalam PP No. 77 Tahun
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH I. UMUM Industri jasa keuangan syariah di Indonesia telah mengalami
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN
STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN PENDIRI DEWAN PENGAWAS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR INVESTASI SEKRETARIAT INTERNAL AUDIT DIREKTUR ADM. & KEUANGAN p e n g u r u s BAGIAN PENGEMBANGAN DANA BAGIAN MANAJEMEN RESIKO
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruk, Variabel Penelitian 2.1.1 Landasan Teori Bagian ini akan membahas lebih mendalam mengenai teori-teori dan pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POSISI PENDANAAN DANA PENSIUN PLN TERHADAP KENAIKAN MANFAAT PENSIUN
BAB IV ANALISIS POSISI PENDANAAN DANA PENSIUN PLN TERHADAP KENAIKAN MANFAAT PENSIUN 4.1 Gambaran Posisi Pendanaan Dana Pensiun PLN Pendanaan Dana Pensiun adalah kemampuan dana pensiun dalam memenuhi kewajibannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan yang dimiliki organisasi. Dana yang
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA DANA PENSIUN UNIVERSITAS SURABAYA
ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA DANA PENSIUN UNIVERSITAS SURABAYA Diah Anugrah Sharasanti* diahsharasanti@yahoo.com Ratnawati HP* budi2012@yahoo.com Abstract In accordance with the Act of Pension
Lebih terperinciBahan Mata Acara RUPSLB Tahun PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk
Bahan Mata Acara RUPSLB Tahun 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk Mata Acara Pertama: Pengembalian Dana Sinoman Tahun Buku 2015 ke Cadangan Umum Latar Belakang: Diperlukan wadah/ organisasi
Lebih terperinciTabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 34.768 35.601 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124
Lebih terperinciTabungan/ Deposito On Call/
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 31.302 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 Tabungan/ 146 117 244 274 230 219 141 124 156
Lebih terperinciLaporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124 156 Deposito On Call/ 1.419
Lebih terperinci- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH
Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Ketenagakerjaan, bahwa diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang sangat berharga karena mereka memberikan kontribusinya demi pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu sudah
Lebih terperinciKEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN
KEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN Disampaikan Dalam SEMINAR NASIONAL PERKUMPULAN ADPI Jakarta, 28 Nopember 2016 Sularno Sekretaris Perkumpulan ADPI Dirut DAPENMA PAMSI Untuk Masa Depan Pegawai
Lebih terperinci- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH
Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana
Lebih terperinciDana Pensiun (Pension Fund)
Dana Pensiun (Pension Fund) Dana pensuin adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (UU No.11 tahun 1992). Dana pensiun adalah dana yang secara khusus dihimpun
Lebih terperinciREKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:
REKSADANA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang Disusun Oleh: Fitria Mayasari Evi Atikah Sari Arif Puji Utomo B.241.09.0051 B.241.10.0017 B.241.10.0047 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii vi xii xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinci(Program Pensiun Iuran Pasti)
(Program Pensiun Iuran Pasti) 1. Sejarah Dana Pensiun Bank Bukopin Dapen Bukopin merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Karyawan Bank Umum Koperasi Indonesia yang dibentuk berdasarkan akta Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pensiun atau Tunjangan Hari Tua merupakan dambaan setiap karyawan. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari siklus hidup manusia, yaitu siklus yang ditandai
Lebih terperinciJakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB
SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian,
Lebih terperinciAKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA
ISSN 0000-0000 AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA Sutjipto Ngumar *) ABSTRAK Program pensiun di Indonesia, tidak hanya dinikmati pegawai negeri atau ABRI saja, tetapi karyawan swasta dan pekerja mandiripun
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN DENGAN
Lebih terperinciHasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015
Hasil Pengawasan Atas Pengelolaan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu Tahun Buku 2015 Menunjuk Peraturan Dana Pensiun Bank Mandiri Satu yang telah disahkan oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup seseorang haruslah bekerja, baik bekerja secara mandiri atau berwirausaha maupun bekerja menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH I. UMUM Industri jasa keuangan syariah di Indonesia telah mengalami
Lebih terperinciPada akhir tahun 2016 kualitas pendanaan pada Kualitas Pendanaan Tingkat I (Fully Funded)
. KATA PENGANTAR Dana Pensiun Bank DKI merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dimana Peserta dan Pemberi Kerja bersama-sama membayar Iuran. Peserta
Lebih terperinciPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN Dana Pensiun berperan sangat penting dalam
Lebih terperinciPenerimaan iuran pensiun tahun... sebesar Rp. 000,- terjadi kenaikan Rp. 000,- atau 0,00% dari tahun. Uraian Tahun Tahun
LAPORAN TAHUNAN HASIL PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS TAHUN... ============================================================================= Laporan Tahunan Dewan Pengawas ini merupakan hasil pengawasan pengelolaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak semua orang siap menghadapi masa tuanya. Terdapat banyak faktor yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara alami setiap orang di muka bumi ini akan menjadi tua. Namun tidak semua orang siap menghadapi masa tuanya. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan mereka kurang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dana Pensiun Dalam setiap perekonomian diperlukan faktor produksi. Salah satu faktor produksi terpenting dalam perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) atau yang lebih sering
Lebih terperinciSURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013
REPUBLIK INDONESIA SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013 KUESIONER KHUSUS PERUSAHAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN Tujuan: Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan ekonomi yang tak berkesudahan. Namun ada juga perusahaan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bekerja keras dengan hasil yang diperoleh disebut dengan penghasilan atau karya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja merupakan sifat kodrati manusia sebagai kewajiban dasar manusia untuk dapat melanjutkan hidupnya. Manusia dikatakan bermartabat apabila dia mampu bekerja keras
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pembangunan nasional salah satunya memiliki tujuan untuk mensejahterakan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Kunci keberhasilan
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012
LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012 Laporan Tahunan Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI ini merupakan hasil pengawasan terhadap pengelolaan Dana Pensiun BRI periode tahun 2012, dan merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada laporan akuntansi DPLK AIAF, periode akuntasi (tahun buku) adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember. A. Jurnal Pencatatan Akuntansi Dana Pensiun Pencatatan Transaksi
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 02 /BL/2007 TENTANG BENTUK DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Investasi merupakan hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut dan
Lebih terperinciPresiden Direktur : Farida Taher Dir Administrasi&Kepensiunan : Nanang Hendriana Dir Keuangan & Investasi : A.B. Hadi Karyono
DP PERTAMINA merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dimana Peserta dan Pemberi Kerja bersama-sama membayar Iuran. Peserta Program Pensiun di DP
Lebih terperinciSOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA
PONTIANAK, 02 OKTOBER 2013 SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA OLEH : Dikdik Purwana Table of Contents Section Section Title I. Sekilas
Lebih terperinciSekilas tentang Dana Pensiun
Jakarta, 20 Agustus 2009 Yang terhormat, Para Peserta Dana Pensiun Seluruh Karyawan ABFI Institute Perbanas Di Jakarta Dalam rangka melaksanakan amanat dari Pemberi Kerja/Yayasan Pendidikan Perbanas untuk
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama melaksanaan kuliah kerja praktek di Bank Jabar Banten Tbk Cabang Banjar penulis ditempatkan pada divisi Pemasaran, dimana
Lebih terperinciDANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016
A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Surat Berharga Negara 43.996.444.448 100.081.670.878 Tabungan 2.581.094.681 2.983.430.198 Deposito on call 30.000.000.000 0 Deposito Berjangka 77.060.000.000
Lebih terperinciPertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL
Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling
Lebih terperinciINFORMASI UMUM. Lampiran IIA Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus
- 1 - Sheet: Umum INFORMASI UMUM 1. Nomor Buku Daftar Umum (NBDU) 2. Nama Dana Pensiun 3. Nama Akuntan Publik 4. Kantor Akuntan Publik 5. Opini 6. Kode Laporan - 2 - Sheet: Aktiva Bersih LAPORAN AKTIVA
Lebih terperinciKRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dana Pensiun memiliki konsep yang menimbulkan beragam pengertian,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjuan Umum Dana Pensiun 2.1.1. Definisi Dana Pensiun Dana Pensiun memiliki konsep yang menimbulkan beragam pengertian, sebagaimana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan operasional yang dilakukan suatu perusahaan, baik melalui pengembangan usaha maupun perluasan investasi tentunya membutuhkan dana dalam jumlah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, sebagai sarana untuk pendanaan bagi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
116 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Profitabilitas
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015
Lebih terperinciSeminar Economic Outlook 2017
Seminar Economic Outlook 2017 Direktorat Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan ADPI Komda VI, Jawa Timur & Sekitarnya Lombok, 21 November 2016 AGENDA Statistik Dana Pensiun Rencana Relaksasi
Lebih terperinciBAB II PERANAN DANA PENSIUN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA. A. Pengaturan Dana Pensiun didalam Undang-Undang Dana Pensiun
BAB II PERANAN DANA PENSIUN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA A. Pengaturan Dana Pensiun didalam Undang-Undang Dana Pensiun Nomor 11 Tahun 1992 Program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Kebijakan Penerapan Akuntansi Dana Pensiun Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teori Dana Pensiun 1. Pengertian Dana Pensiun Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan kebijakan dalam menentukan penggunaan laba yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada pemegang
Lebih terperinciDANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015
A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Semester II 2015 Semester I 2015 Surat Berharga Negara 20.056.075.000 5.058.305.000 Tabungan 4.684.964.144 5.714.635.010 Deposito on call 0 0 Deposito
Lebih terperinciKRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 113/PMK.05/2005 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 113/PMK.05/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 510/ KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS
Lebih terperinci