KESEPIAN DAN PENGUNGKAPAN DIRI MELALUI MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA. Muhammad Lathief Syaifussalam Susilo Wibisono. Intisari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESEPIAN DAN PENGUNGKAPAN DIRI MELALUI MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA. Muhammad Lathief Syaifussalam Susilo Wibisono. Intisari"

Transkripsi

1 KESEPIAN DAN PENGUNGKAPAN DIRI MELALUI MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA Muhammad Lathief Syaifussalam Susilo Wibisono Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kesepian pada mahasiswa dengan pengungkapan diri melalui media sosial. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara kesepian dan pengungkapan diri pada mahasiswa. Artinya, semakin tinggi kesepian yang di alami mahasiswa maka semakin tinggi pula pengungkapan diri melalui media sosial. Responden berjumlah 196 orang. Rentang usia antara tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan mahasiswa perguruan tinggi Universitas Islam Indonesia (UII), laki-laki 29,1% dan perempuan 70,9%. Data diperoleh dari skala pengungkapan diri Revised Self-Disclosure Scale (RSDS) whelees & Grotz, 1978 (Leung, 2002) dan skala kesepian R- UCLA loneliness scale (Russel, dkk 1980). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi Product moment untuk menguji apakah terdapat hubungan atau tidak antara pengungkapan diri dan kesepian pada mahasiswa di Universitas Islam Indonesia, dengan menggunakan fasilitas program SPSS versi 20.0 sebagai alat bantu analisis secara statistik. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar dan p= (p>0.05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara pengungkapan diri melalui media sosial dengan kesepian pada mahasiswa. Jadi, hipotesis tidakditerima. Kata kunci: Pengungkapan diri, media sosial, kesepian, mahasiswa

2 Hidup dalam era teknologi menjalin hubungan sudah serba difasilitasi. Komunikasi yang mengharuskan untuk saling tatap muka telah menjadi hal yang mudah diabaikan dan digantikan dengan fasilitas media sosial. Facebook, Twitter, Blackberry Messanger, WhatsApp atau Line telah menjadi alasan mengapa orang tidak perlu untuk berinteraksi secara langsung. Mahasiswa membutuhkan kehidupan sosial yang baik. Artinya mahasiswa perlu memiliki kemampuan hubungan dengan banyak orang serta dapat membina jaringan sosial yang bagus melalui hubungan yang terjalin. Dalam usaha meciptakan hubungan yang baik diantaranya melalui pengungkapan diri secara langsung. Namun, Penelitian Alia (2003) menemukan bahwa 49, 51% keterbukaan diri subjek berada pada tingkat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang cenderung enggan untuk terbuka pada orang lain. Sulitnya membuka perasaan disebabkan karena kondisi yang tidak nyaman dan cenderung membuat mereka jauh dari keluarga, tetangga, masyarakat, karang taruna, teman mahasiswa. Sedangkan, menurut Sprecher dan Hendrick (2004) menemukan bahwa hasil positif ditemukan antara pengungkapan diri dan harga diri. Jika pengungkapan diri dilakukan salah satu dari dua orang secara intim akan mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap orang lain yang mengungkapkan diri dan responsiveness. Artinya orang yang mengungkapkan diri cenderung 1

3 2 memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap orang lain lebih tinggi. Pengungkapan diri juga positif berhubungan dengan kualitas hubungan (kepuasan, cinta, dan komitmen). Bargh, McKenna dan Fitzsimons (2002), yang dianggap sebagai diri sejati akan lebih mudah diungkapkan melalui media sosial online dibandingkan dengan bertatap muka oleh subjek yang pemalu dan mempunyai keterampilan sosial yang rendah. Orang berkepribadian introvert berbagi informasi lebih intim pada bagian mereka dibandingkan ekstrovert, orang dengan kepribadian tertutup signifikan lebih tinggi dalam keterbukaan diri melalui update status (Schmit, 2012). Pengguna Twitter di Indonesia berada di urutan tertinggi kelima di dunia, dengan 19,5 juta pengguna. Sedangkan untuk total pengguna jasa internet di Indonesia sebanyak 55 juta orang. Penggunaan jejaring sosial yang berlebihan ini termasuk masalah sosial yang terjadi di Indonesia (Sasongko, 2012). Data terakhir dilansir Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Sesuai survei APJII tahun 2012, 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan Internet. Sebanyak 95 persen aktivitas populasi itu saat mengakses dunia maya adalah membuka media sosial (Ardyan, 2013). Tingkat keintiman di dunia nyata telah direduksi oleh adanya komunikasi melalui media sosial karena seseorang tidak bisa secara langsung mengidentifikasi perilaku, ekspresi, suara serta tampilan fisik seseorang (Abadi, Sukmawan dan Utari, 2013). Altman menyatakan bahwa pengungkapan diri yang tinggi melalui media sosial akan berdampak negatif pada aspek privasi dalam diri seseorang. Menurut Westin, aspek privasi berfungsi

4 3 untuk membantu evaluasi diri, mengembangkan identitas pribadi, mengembangkan dan mengelola perasaan otonomi (personal autonomy) berupa kebebasan, kesadaran dalam memilih serta kemerdekaan karena terbebas dari orang lain (Prabowo, 1998). Pengungkapan diri membutuhkan timbal balik (Barak & Gluck-Ofri, 2007; Joinson, 2001b; Rollman & Parente, 2001 dalam Blau, 2011). Pengungkapan diri akan mendapatkan timbal balik yang sesuai karena melalui komunikasi secara langsung untuk mempererat kehidupan sosial sekelompok orang. Mahasiswa yang memiliki kontrol emosi yang baik dan dapat mengungkapkan diri dengan baik memiliki kapasitas perilaku yang dapat menangani emosi negatifnya (Paramitasari & Alfian, 2012). Oleh karena itu, kontrol emosi dan pengungkapan diri yang tepat pada mahasiswa akan berdampak positif bagi dirinya. Didukung oleh hasil observasi peneliti lakukan pada beberapa pengguna sosial media seperti Facebook, Twitter, Blacberry Messanger, Line, dan WhatsApp menunjukkan bahwa pengungkapan diri yang dilakukan mahasiswa di media sosial adalah pengungkapan diri yang hanya sekadar untuk berkomunikasi melalui tulisan. Komunikasi tersebut tidak sama sekali masuk ke dalam hal-hal yang mendalam tentang diri individu yang hanya dapat diketahui melalui pengungkapan diri secara verbal atau secara langsung. Sehingga, pengungkapan diri yang dilakukan melalui media sosial tidak mempunyai dampak yang berarti terhadap permasalahan yang sedang dihadapi mahasiswa. Sedangkan,Weidler dan Clark (2011) menemukan bahwa kehadiran orang lain dalam pengungkapan diri mempunyai andil dalam kualitas komitmen dan kepuasan dalam hubungan.

5 4 Hasil tersebut memperkuat bahwa pengungkapan diri akan membuat seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain yang ada di lingkungan mereka. Seperti kita ketahui bahwa kepribadian introvert jarang sekali berkomunikasi, sehingga update status sering dipandang sebagai sarana yang tepat untuk mengungkapkan diri mereka. Berdasarkan apa yang sudah diketahui, maka penelitian akan mengkaji lebih jauh lagi mengenai hubungan antara pengungkapan diri (self-disclosure) melalui media sosial dengan kesepian (loneliness) pada mahasiswa, karena ketika mahasiswa merasa kesepian media sosial sering menjadi sarana untuk mengungkapkan diri agar mendapatkan kepuasan atau perhatian secara tulisan dari kontak yang ada dalam media sosial. Bruno (2000) mengungkapkan bahwa kesepian (loneliness) adalah perasaan sepi yang dialami oleh seseorang. Keadaan tersebut dikarenakan hal-hal seperti kurangnya komunikasi, ketrampilan sosial, cacat fisik, dan dapat mempengaruhi kesehatan mental orang tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Solano, Batten dan Parish (Sears, Freedman & Peplau, 1994) menyatakan bahwa mahasiswa yang kesepian biasanya memiliki pola pengungkapan diri yang tidak wajar, mencurahkan isi hati kepada seseorang yang baru saja dikenal atau mengungkapkan hal yang luarnya saja tentang dirinya sendiri. Orang-orang yang sangat rentan terhadap kesepian sering pemalu, introvert, kurang mau mengambil risiko sosial, lebih cemas, depresi, neurotik (Hojat, 1982;. Peplau & Perlman, 1982, p 9; Solano & Koester, 1989; Stokes, 1985 dalam Sawir 2007). Oleh karena itu, tingkat kesepian berkaitan dengan aktifitas komunikasi. Facebook dianggap

6 sebagai media yang berguna untuk mengungkapkan diri secara sosial dan terkoneksi. Itulah yang dilihat oleh individu-individu yang mengalami kesepian (Jin,2013 dalam Clayton, Osborne, Miller, dan Oberle, 2013) Kesepian adalah keadaan yang bersifat menetap dan mendalam. Kesepian yang dialami subjek dapat mendorong subjek untuk mengungkapkan diri, akan tetapi karena lemahnya keterampilan sosial dan komunikasi dari orang yang kesepian maka media sosial sering digunakan untuk mengungkapkan diri. Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan penelitiannya adalah apakah ada hubungan antara kesepian (loneliness) pada mahasiswa dengan pengungkapan diri (self-disclosure) melalui media sosial internet? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan korelasional karena penelitian ini unuk menguji apakah variabel bebas mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap variabel tergantung. Subjek dari penelitian ini adalah Mahasiswa laki-laki dan perempuan di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki dan perempuan angkatan usia tahun di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. 1

7 2 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif, sedangkan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket. Metode pengumpulan data menggunakan skala pengungkapan diri dan skala kesepian. Metode penyusunan skala penyesuaian diri dan skala dukungan sosial menggunakan skala sikap model Likert. Skala penyesuaian diri memiliki 5 alternatif pilihan jawaban yang dimana subjek diminta untuk mengisi sejumlah pertanyaan dengan memilih salah satu dari keempat jawaban yang paling sesuai atau sama dengan kondisi yang dialami subjek. Penyekoran pernyataan favourable dari 1 5, sedangkan untuk penyekoran pernyataan unfavourable bergerak dari 5 1. Skala dukungan sosial memiliki 5 alternatif pilihan jawaban yang dimana subjek diminta untuk mengisi sejumlah pertanyaan dengan memilih salah satu dari kelima jawaban yang paling sesuai atau sama dengan kondisi yang dialami subjek. Penyekoran pernyataan favourable dari 1 5, sedangkan untuk penyekoran pernyataan unfavourable bergerak dari 5 1. Alat Ukur A. Kesepian Variabel kesepian akan diukur dengan menggunakan R-UCLA loneliness scale (Ru ssel, dkk 1980) merevisi skala dengan 20-item mengukur kesepian yang berisi dua sub-skala yang bernama "intimate others" dan "social others". (russel, dkk 1980). Skala ini menggunakan 20 pernyataan dengan 10 pernyataan favourable dan 10 pernyataan unfavourable. Berikut distribusi skala Kesepian:

8 3 Tabel 2 Distribusi Pernyataan pada Skala Penelitian Kesepian Nomor Pernyataan Terseleksi Aspek Favourable Unfavourable Jumlah Personality (17) (6),9,10, (15) 5 Social Desirability 2,7,8,12 1,5,20 7 Depression 3,11,13,14,18 4,16,19 8 Jumlah B. Pengungkapan Diri. Variabel pengungkapan diri akan diukur dengan skala pengungkapan diri Revised Self-Disclosure Scale (RSDS) Wheeles dan Grotz 1978 (Leung, 2002). Skala ini menggunakan 19 pernyataan dengan 13 pernyataan favourable dan 6 pernyataan unfavourable. Berikut distribusi skala pengungkapan diri: Tabel 1 Distribusi Pernyaataan pada skala Penelitian Pengungkapan Diri Aspek Nomor Pernyataan Terseleksi Favourable Unfavourable Jumlah Kedalaman (intimacy) 1,2,3,5,6,7 4 8 Ketepatan dan kejujuran 8,10, Jumlah (amount) 13,(14) 12 3 Valensi (valence) 15,16,17 3 Maksud (intention) 18,19 2 Jumlah Metode Analisis Data Metode Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode teknik korelasi Pearson Correlation dari Pearson. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS version Uji asumsi dilakukan dengan melakukan uji normalitas dan uji

9 4 linieritas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data pada masingmasing variabel. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis Kolmogorov-Smirnov. Selain uji asumsi, uji reliabiltas juga dilakukan dalam penelitian ini. Analisis reliabiltas dilakukan dengan melihat besarnya skor koefisien reliabilitas Cronbach s Alpha. A. Deskripsi Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN Jumlah keseluruhan dalam penelitian ini adalah 196 mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya dan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Berikut ini tabel deskripsi subjek penelitian: Tabel 3 Deskripsi Subjek Penelitian No Keterangan Jumlah Presentase 1 Jenis Kelamin Laki-laki 57 29,1% Perempuan ,9% 2 3 Usia Angkatan ,9% 9,1% 0,5% 7,1% 16,8% 32,7% 42,9%

10 5 B. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diperoleh gambaran mengenai data penelitian yang berisi fungsi-fungsi dasar statistik. Deskripsi dari data penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Deskripsi Data Penelitian Hipotetik Empirik Variabel Min Max Rerata SD Min Max Rerata SD PENGUNGKAPAN ,08 4,33 2,6475 0,50794 DIRI * KESEPIAN ,67 1,00 3,89 2,3609 0,44183 Dari hasil penelitian akan disajikan lima kategorisasi yang akan diungkap, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Kategorisasi diperlukan untuk melihat berapa banyak frekuensi keberagaman seluruh subjek yang mengisi skala penyesuaian diri dan skala dukungan sosial. Tabel 5 Norma Kategorisasi Norma Kategorisasi X<P20 P20 < X < P40 P40 < X < P60 P60 < X < P80 X > 80 Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Tabel 6 Distribusi Skor Pengungkapan Diri Subjek Penelitian Norma Kategorisasi Kategori Jumlah Presentase X < 21,6 Sangat Rendah 8 4,08% 21,6 x 31,2 Rendah 85 43,37% 31,2< x 40,8 Sedang 92 46,94% 40,8< x 50,4 Tinggi 10 5,10% x 50,4 Sangat Tinggi 1 0,51% Jumlah %

11 6 C. Uji Asumsi Uji asumsi terdiri atas uji normalitas dan uji linieritas. Uji asumsi dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji hipotesis. a) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah bentuk sebaran data dari skor jawaban subjek normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan terhadap distribusi skor pengungkapan diri kesepian dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogorov Smirnov. Tes data dilakukan menggunakan program komputer SPSS for windows kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data adalah jika p>0.05 maka sebaran dinyatakn normal, namun jika p<0.05 maka sebaran data dinyatakan tidak normal. Dari hasil pengolahan data pegungkapan diri di media sosial diperoleh koefisien K-SZ= 1,028 dengan p= 0,241 (p>0.05). Sedangkan hasil pengolahan data kesepian mahasiswa K-SZ= 1,038 dengan p= 0,232 (p>0.05). Hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa data pengungkapan diri dan interaksi sosial terdistribusi secara normal. Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Variabel Statistik Taraf Signifikansi Keterangan Pengungkapan Diri* 1, Normal Kesepian Normal

12 7 b) Uji Linieritas Uji inieritas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubugan antara variabel pengungkapan diri dengan kesepian mengikuti garis linier atau tidak dengan menggunakan program komputer SPSS for windows Dari hasil pengolahan data diperoleh F= dengan P= Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara pengungkapan diri dengan kesepian bersifat linier atau mengikuti garis lurus. Tabel 8 Hasil Uji Linieritas Variabel Koefisien Linearitas (F) Taraf Signifikansi (p) Keterangan Penungkapan Diri* Kesepian Linier D. Uji Hipotesis Uji normalitas dan uji linieritas sebelumnya menunjukkan bahwa data penelitian memenuhi syarat normalitas yaitu skor kedua variabel berdistribusi normal sedangkan data menunjukkan korelasi tidak linier. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Correlation elasi product moment dari Pearson tidak terpenuhi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kesepian dan pengungkapan diri melalui media sosial online. Pengujian tehadapt

13 8 hipotesis tersebut menggunakan teknik korelasi Spearman rho pada program komputer SPSS for Windows Tabel 9 Hasil Uji Hipotesis Variabel Pengungkapan Diri* Kesepian Koefisien Korelasi (r) r 2 Taraf Signifikansi (p) Keterangan Tidak Signifikan Hasil analisis data di atas menunjukkan korelasi antara variabel pengungkapan diri dan kesepian r = dengan p = (p > 0.05). Hasil tersebut menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengungkapan diri dan kesepian, sehingga hipotesis yang diajukan tidak diterima. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis penelitian tidak terdapat hubungan antara kesepian pada mahasiswa dan pengungkapan melalui media sosial. Ditolaknya hipotesis salah satu penyebabnya adalah kelemahan dalam penelitian yang harus diperbaiki. Penelitian tentang kesepian dan pengungkapan diri melalui media sosial memang belum banyak dilakukan. Hal ini merupakan salah satu yang membuat peneliti sedikit menemui kendala seperti alat ukur yang digunakan, teori yang mendukung, referensi dan dinamika yang terjadi antara kesepian pada mahasiswa dengan pengungkapan diri melalui media sosial. Akan tetapi, kekurangan dari peneliti menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.

14 9 Subjek dalam penelitian ini mahasiswa laki-laki dan perempuan dengan presentase 29,1% dan 70,9% rentang usia antara tahun. Menurut Hurlock (1990) mengatakan pada usia tersebut masuk dalam masa usia remaja akhir dan dewasa awal. Masa ini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, yang mana pada masa ini individu menurut Erickson dalam Monks, Knoers & Haditono (2001) mengungkapkan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Pada masa dewasa awal ini juga individu sudah mulai matang dalam mengendalikan perasaan pribadi. Artinya, seseorang yang matang dapat menyetir perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan- perasaannya dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi mempertimbangkan pula perasaan- perasaan orang lain. Penelitian ini melibatkan 90,9% subjek yang termasuk dalam usia dewasa awal. Akhirnya, penelitian dengan menggunakan subjek pada masa usia ini kurang tepat. Kesepian yang dialami dapat secara signifkan berhubungan dengan kesepian jika terjadi pada remaja (Butaran dan Helmi, 2015). Penelitian tentang kesepian dan pengungkapan diri dilakukan oleh Leung (2002) level penggunaan ICQ I seek You yang merupakan sebuah aplikasi percakapan di dunia maya tidak berhubungan dengan kesepian pada mahasiswa di kebanyakan universitas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

15 10 usia sangat mempengaruhi keberhasilan dalam penelitian, terutama penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Butaran dan Helmi (2015) bahwa terdapat kaitan antara kesepian dan pengungkapan diri yang dimoderasi oleh kepercayaan interpersonal pada remaja pengguna situs jejaring sosial online dan didapatkan bahwa kesepian terkait dengan penungkapan diri seseorang karena adanya kepercayaan interpersonal. Alat ukur dalam penelitian juga dapat menjadi alasan mengapa penelitian tidak terbukti hipotesisnya. Alat ukur dalam penelitian dapat juga menjadi faktor yang menyebabkan hipotesis tidak diterima. Peneliti menggunakan alat ukur adaptasi dari Russel dkk, (1980) yaitu R-UCLA loneliness scale untuk mengukur variabel kesepian dan Wheeless dan Grotz,1976 dalam leung, 2002 untuk mengukur variabel pengungkapan diri. Memang alat ukur adaptasi akan dinilai telah teruji validitasnya dan reliabilitasnya. Namun, kemampuan peneliti mengadaptasi alat ukur yang menjadi alat ukur mungkin menjadi kurang sesuai dengan konteks budaya, nilai, dan persepsi subjek di mana penulis tinggal. Kita ketahui bahwa tahapan adaptasi tidak hanya melakukan ekuivalensi dalam hal bahasa namun juga semantik atau makna berdasarkan apa yang dimaksud dalam budaya tertentu. Selain itu, peneliti harus memperhatikan kosep alat ukur adaptasi yang akan digunakan pada budaya yang berbeda. Mempertimbangkan variabel penelitian dapat memperkecil tidak terbuktinya hipotesis. Artinya, variabel psikologis penelitian tidak selalu ada dalam konteks di belahan dunia lain yang berbeda secara geografis,

16 11 budaya, bahasa dan kehidupan sosial. Pengungkapan diri melalui media sosial tidak semata karena subjek kesepian. Solano, Batten dan Parish (Sears, Freedman & Peplau, 1994) menyatakan bahwa orang yang kesepian biasanya memiliki pola pengungkapan diri yang tidak wajar, mencurahkan isi hati kepada seseorang yang baru saja dikenal atau mengungkapkan hal yang luar biasa sedikit tentang dirinya sendiri. Dalam penelitian ini rerata hipotetik variabel pengungkapan diri mahasiswa lebih tinggi dibandingkan rerata empirik. Artinya, subjek mempunyai tingkat pengungkapan diri yang cukup tinggi. Pengguna media sosial memang mengungkapkan informasi lebih banyak di media sosial, tetapi aspek kontrol informasi dan privasi tetap penting bagi mereka. Selain itu, kebutuhan untuk populer atau branding tentang suatu profesi yang dimiliki, menambah kepercayaan diri, tingkat kepercayaan individu juga dapat menjadi penyebab pengungkapan diri melalui media sosial juga (Christofides, Muise, Desmarais, 2009). Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan mampu mengungkap variabel lain yang mempengaruhi individu untuk menggunakan media sosial sebagai alat mengungkapkan diri. Memilih alat ukur skala psikologi yang tepat, lebih baik lagi menggunakan alat ukur yang paling baru, karena alat ukur yang terbaru karena adanya peneliti yang mengetahui kelemahankelemahan alat ukur yang lama sehingga peneliti berusaha melakukan perbaikan atau penyempurnaan alat ukur tersebut.

17 12 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara kesepian dan pengungkapan diri melalui media sosial pada mahasiswa Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta sehingga hipotesis tidak diterima. SARAN Dalam penelitian ini tentunya masih ada beberapa kekurangan sehingga peneliti merasa perlu adanya saran-saran yang membangun ditujukan kepada beberapa pihak. Agar manfaat yang diperoleh lebih komprehensif dan aplikatif saran-saran tersebut ditujukan kepada: 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik ingin mengkaji tema pengungkapan diri di media sosial dengan kesepian diharapkan agar mempertimbangakan variabel-variabel lain. Terungkapnya variabelvariabel lain yang berkaitan dengan kesepian akan memperkaya referensi mengenai kesepian. Penelitian dengan metode lain seperti kualitatif dan menggunakan metode analisis yang mendetail seperti studi kasus sebaiknya juga bisa dilakukan jika ingin menggunakan variabel yang sama. Selain itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya bisa menemukan teori yang baru dan relevan dengan subjek penelitian. Peneliti selanjutnya juga perlu memperhatikan karakteristik subjek-subjek yang digunakan agar lebih spesifik.

18 13 DAFTAR PUSTAKA Bargh, J. A., McKenna, K. Y. A., & Fitzsimons, G. M. (2002). Can you see the real me? Activation an expressionof the true self on the internet. Journal of Social Issues, 58(1),33-48 Buntaran, Firman Alamsyah Ario, Helmi, Avin Fadilla Peran Kepercayaan Interpersonal Remaja yang Kesepian dalam Memoderasi Pengungkapkan Diri pada Media Jejaring Sosial Online. Gadjah Mada Journal Of Psychology, (1) 2, Bruno. F. J Menaklukkan Kesepian. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Blau, I. (2011). Application Use, Online Relationship Types, Self-Disclosure, and Internet Abuse Among Children And Youth: Implications For Education and Internet Safety Programs. Journal Educational Computing Research, 45(1) Christofides, Emily, Muise, Amy & Desmarais, Serge,(2009). Information Disclosure and Control on Facebook: Are They Two Sides of the Same Coin or Two Different Processes?. Cyberpsychology & Behavior.12(3), Hurlock,E.B Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga. Jin, B. (2013). How lonely people use and perceive Facebook. Computers in Human Behavior, 29(6) Leung, Louis Loneliness, Self-Disclosure, and ICQ ( I Seek You ) Use. Cyberpsychology & Behavior, 5(3), Monks,F.J., Knoers,A.M.P & Hadinoto S.R Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Muhamad, Ardyan Di 5 media sosial ini, orang Indonesia pengguna terbesar sedunia. indonesia-pengguna-terbesar-dunia.html. Diakses pada 26 Januari 2016

19 14 Sprecher, S & Hendrick, S.S.(2004). Self Disclosure In Intimate Relationships: Associations With Individual and Relationship Characteristics Over Time. Journal of Social and Clinical Psychology, 23(6), Schmit, L.(2012). Personality and Its Effects On Facebook and Self- Disclosure. Stylus, 3.(2) Sears, D. O., Jonathan L. F., & Anne, L. P. (1994). Psikologi sosial Jilid 1. Alih bahasa: Michael Adryanto, Savitri Soekrisno. Jakarta: Erlangga. Weidler, D. J. &Clark, E. M.(2011). A Distinct Association: Inclusion of Other in the Self and Self-Disclosure. The New School Psychology Bulletin, 9 (1), Sasongko (2013).Index.Php/Search/All/Berita+Penggunaan+Media+S osial. Diakses pada 13 april 2014

20 15 IDENTITAS PENULIS Nama Alamat Kampus : Muhammad Lathief Syaifussalam : Jalan Kaliurang KM 14,5 Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Alamat Rumah : Jalan Selokan Mataram, Dabag, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Nomor Telepon/HP : Alamat lathiefsyaifussalam@gmail.com

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. mudah diabaikan dan digantikan dengan fasilitas media sosial.

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. mudah diabaikan dan digantikan dengan fasilitas media sosial. BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Hidup dalam era teknologi menjalin hubungan sudah serba difasilitasi. Komunikasi yang mengharuskan untuk saling tatap muka telah menjadi hal yang mudah diabaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesepian (loneliness) 1. Pengertian Kesepian Menurut Sullivan (1955), kesepian (loneliness) merupakan pengalaman sangat tidak menyenangkan yang dialami ketika seseorang gagal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang akan diteliti adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang akan diteliti adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kesepian dan pengungkapan diri mahasiswa melalui media sosial internet. Untuk membuktikan

Lebih terperinci

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

Hubungan Kesepian Dengan Keterbukaan Diri Pengguna Online Dating Pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan

Hubungan Kesepian Dengan Keterbukaan Diri Pengguna Online Dating Pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan Hubungan Kesepian Dengan Keterbukaan Diri Pengguna Online Dating Pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan Oleh : Nurliah Dosen Pembimbing : Dr. Mahargyantari Purwani Dewi, M.Si BAB 1 Tugas perkembangan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2010) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DALAM FACEBOOK DENGAN KECEMBURUAN PADA PASANGAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DALAM FACEBOOK DENGAN KECEMBURUAN PADA PASANGAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DALAM FACEBOOK DENGAN KECEMBURUAN PADA PASANGAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Larangan yang berjumlah 138 orang dalam rentang usia tahun. 1) Deskripsi Subjek Berdasarkan Panti Asuhan

BAB IV ANALISIS DATA. Larangan yang berjumlah 138 orang dalam rentang usia tahun. 1) Deskripsi Subjek Berdasarkan Panti Asuhan BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Deskripsi subjek penelitian ini diuraikan berdasarkan panti asuhan, jenis kelamin dan usia. Subjek penelitian ini adalah anak asuh panti asuhan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja akhir merupakan masa yang telah mengalami penyempurnaan kematangan secara fisik, psikis dan sosial. Masa remaja akhir berada direntang usia 18-21

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: Variabel tergantung Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. BAB III METODE PENELITIAN a. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel motif afiliasi dengan keterbukaan diri mahasiswa pengguna facebook yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan kontrol diri dan perilaku bullying. Untuk membuktikan secara empiris hipotesis tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dari skala kepuasan perkawinan dan keterbukaan diri peneliti melakukan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL Ursa Majorsy 1 Annes Dwininta Kinasih 2 Inge Andriani 3 Warda Lisa 4 1,2,3,4 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi menyangkut uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor dari variabel kepuasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Partisipan Penelitian dilakukan kepada 70 karyawan PT. YMMI. Gambaran umum partisipan penelitian merupakan gambaran demografis penyebaran partisipan dilihat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 4.1.1. Persiapan Uji Coba Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala berupa skala regulasi emosi yaitu kuesioner AERQ (Academic

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Penelitian. melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Penelitian. melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan pengumpulan data yang diawali dengan melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between the density (density) in a boarding house with student learning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan oleh penelitian adalah persiapan penelitian terlebih

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. tatap muka secara langsung menjadi komunikasi yang termediasi oleh teknologi.

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. tatap muka secara langsung menjadi komunikasi yang termediasi oleh teknologi. BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Terjadi perubahan dalam cara berkomunikasi dari bentuk komunikasi tatap muka secara langsung menjadi komunikasi yang termediasi oleh teknologi. Situs jejaring sosial online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

Agresivitas. Persahabatan. Kesepian. Penolakan

Agresivitas. Persahabatan. Kesepian. Penolakan HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA MADYA DI SMA X BOGOR LATAR BELAKANG MASALAH Agresivitas Persahabatan Kesepian Penolakan AGRESIVITAS Perilaku merugikan atau menimbulkan korban pihak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian & Teknik Sampling 3.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa dan siswi Pesantren X dengan rentang usia 13-17 tahun yang duduk di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, telah dibuktikan melalui uji hipotesa bahwa terdapat korelasi antara self-disclosure online dengan penggunaan internet bermasalah pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. sesuatu yang berkenaan dengan penelitian. Penelitian dilaksanakan di wilayah

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. sesuatu yang berkenaan dengan penelitian. Penelitian dilaksanakan di wilayah 40 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi kancah penelitian Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya memahami kancah atau tempat penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY

HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY DENGAN COMPUTER STRESS Oleh: Muhammad Rumi Adiyan 97 320 016 4 5 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005 6 HUBUNGAN ANTARA

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Setiap individu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain.

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Setiap individu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain. BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Beberapa waktu lalu cara seseorang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari skala perilaku konsumtif dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Setelah semua data penelitian diperoleh, maka dilakukan uji asumsi sebagai syarat untuk melakukan analisis data. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan

Lebih terperinci

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA SISWA-SISWI DI SMA NEGERI 8 BEKASI Putri Ratna Juwita Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk sosial yang kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehadiran orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki ke

PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk sosial yang kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehadiran orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki ke Kebutuhan Afiliasi dan Keterbukaan Diri pada Remaja Pengguna Facebook Yoseptian Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No 100, Depok Yoseptian.lee@gmail.com Abstrak Manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self BAB III METODE PEELITIA A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasi dengan menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan penelitian yang memiliki dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Subyek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi responden, yaitu inisial, usia, jenis kelamin responden,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 76 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan pendekatan kuantitatif, yang menggunakan pengukuran. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA. Gani Tri Utomo H. Fuad Nashori INTISARI

HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA. Gani Tri Utomo H. Fuad Nashori INTISARI HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA Gani Tri Utomo H. Fuad Nashori INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan kematangan emosi pada remaja.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data dan linear atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitain Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Creswell (dalam Alsa, 2003, h.13) menunjukkan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional

Lebih terperinci