BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. tatap muka secara langsung menjadi komunikasi yang termediasi oleh teknologi.
|
|
- Sucianty Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Terjadi perubahan dalam cara berkomunikasi dari bentuk komunikasi tatap muka secara langsung menjadi komunikasi yang termediasi oleh teknologi. Situs jejaring sosial online misalnya telah menjadi bentuk komunikasi baru bagi kalangan remaja, dewasa hingga orang tua sekalipun. Situs jejaring sosial merupakan produk dari revolusi teknologi komunikasi yang berkembang dengan pesat. Situs jejaring sosial online saat ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat dan mengubah cara berkomunikasi yang dimediasi oleh perangkat komputer atau gadget. Masyarakat saling terhubung satu sama lain dalam sebuah wadah yang disebut dengan situs jejaring sosial. Adapun aktivitas yang dilakukan dalam situs jejaring sosial seperti data yang diberikan Mari (2013) mendeskripsikan mengenai apa yang dilakukan individu ketika aktif pada situs jejaring sosial. Diantara aktivitas tersebut dapat dikategorisasi menjadi lima kategori yaitu berbagi isi, pesan, mengikuti dan menjadi konsumer, dan lain-lain. Berdasarkan piranti keras yang digunakan PC atau komputer meja menempati urutan pertama yang digunakan masyarakat dalam mengakeses situs jejaring sosial, disusul handphone atau gadget, dan tablet menempati posisi terakhir. Berdasarkan data yang dilaporkan PewResearch pada tahun 2012, 95 % remaja dengan rentang usia tahun aktif secara online. Survei yang melibatkan 802 remaja tersebut melaporkan bahwa 81 % remaja menggunakan situs jejaring sosial online. Ada 77 % remaja aktif dan menggunakan Facebook, 1
2 2 dan 24 % menggunakan Twitter. Aktifitas remaja selama aktif dalam jejaring sosial online diantaranya adalah menempel foto akun jejaring sosial online, 49 % memposting nama sekolah, menempel kota asal, memberitahu nama asli, posting kesukaan seperti film, musik dan buku, posting tanggal lahir, posting status hubungan pacaran, dan posting video tentang diri. SocialBakers (2013) mencatat bahwa hingga bulan Maret tahun 2013, pengguna Facebook di Indonesia mencapai angka juta jiwa dengan persentase pria sebanyak 59 persen dan sisanya pengguna wanita dengan persentase 41 persen, dengan rincian golongan umur tahun dengan persentase 10,4 persen, golongan umur 16 hingga 17 tahun dengan persentase 14,4 persen, dan golongan umur 18 hingga 24 tahun dengan persentase terbesar sejumlah 42,8 persen. Jika dilihat pada golongan umur remaja, maka terdapat 24,8 persen penggunanya adalah kalangan remaja. Indonesia menempati urutan ke 4 dengan jumlah terbesar pengguna Facebook. Popularitas yang besar pada media sosial online Facebook belum pernah terjadi sebelumnya dari situs jejaring sosial. Facebook merupakan fenomena sosial yang sangat baru. Kemudian timbul pertanyaan apakah yang memotivasi mengapa individu menggunakan situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, Linkedin, path dan lain-lainnya. Pertanyaan ini akan mendasari dalam penelitian ini. Pertemanan dalam jejaring sosial online saat ini merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Remaja menempati proporsi paling besar pengguna komunikasi elektronik baru seperti instant messaging, , dan pesan teks, serta komunikasi via situs internet seperti blog, jaringan sosial online, dan situs internet (Subrahmanyam & Greenfield, 2008).
3 3 Remaja memiliki kebutuhan untuk memiliki dan bersama dalam jaringan sosialnya serta meningkatkan hubungan interpersonal untuk mengaktualisasikan diri melalui keterampilan interpersonal. Pengungkapan diri merupakan ketrampilan interpersonal yang penting dalam perkembangan remaja. Namun sebagian besar dari remaja memiliki ketrampilan sosial yang rendah (Goldner, 2008). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bargh, McKenna, dan Fitzsimons (2002), tampak bahwa remaja yang pemalu dan ketrampilan sosial yang rendah mampu mengekspresikan apa yang mereka anggap menjadi "diri sejati" mereka lebih mudah melalui media jejaring sosial online dibandingkan melalui interaksi tatap muka. Individu yang introvert dilaporkan memiliki motivasi yang signifikan untuk bergabung dalam Facebook (Amichai-Hamburger, Wainapel, dan Fox dalam Baron dan Branscombe, 2012). Berdasarkan data yang dilaporkan PewResearch pada tahun 2012, 95 % remaja dengan rentang usia tahun aktif secara online. Survei yang melibatkan 802 remaja tersebut melaporkan bahwa 81 % remaja menggunakan situs jejaring sosial online. Ada 77 % remaja aktif dan menggunakan Facebook, dan 24 % menggunakan Twitter. Aktifitas remaja selama aktif dalam jejaring sosial online diantaranya adalah menempel foto akun jejaring sosial online, 49 % memposting nama sekolah, menempel kota asal, memberitahu nama asli, posting kesukaan seperti film, musik dan buku, posting tanggal lahir, posting status hubungan pacaran, dan posting video tentang diri. Goldner (2008) mengemukakan bahwa alasan kuat remaja aktif di jejaring sosial adalah untuk meningkatkan popularitas diri dikalangan kelompok sebaya remaja. Hipotesis kompensasi sosial (social compensation hypothesis) menjelaskan bahwa remaja yang mengalami kecemasan sosial mengalami
4 4 kesulitan mengembangkan persahabatan secara tatap muka sehingga cenderung menggunakan Facebook sebagai cara untuk megatasai ketidakmampuan berinteraksi secara tatap muka (Zywicka dan Danowski, 2008; Baron dan Branscombe (2012). Yat (2012) melakukan sebuah studi yang bertujuan untuk meneliti faktorfaktor yang berkontribusi terhadap pengungkapan diri. Dari faktor-faktor yang berkontribusi tersebut diantaranya adalah kenyamanan mempertahankan hubungan yang ada, membangun hubungan baru, presentasi diri, kenikmatan dan kolektivisme yang dirasakan. Di antara semua anteseden pengungkapan diri, pengaruh sosial ditemukan memiliki dampak yang signifikan tertinggi pada pengungkapan diri secara online. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa resiko privasi yang dirasakan tidak memiliki dampak penting pada niat siswa untuk mengungkapkan informasi pribadi mereka pada Facebook. Taddei dan Contena (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sejumlah masalah privasi, kontrol yang dirasakan pada informasi, kepercayaan dan pengungkapan diri secara online, dengan menyoroti sudut pandang yang berbeda untuk memahami hubungan tersebut. Dalam penelitian tersebut variabel keparcayaan merupakan variabel mediator antara privasi pada komunikasi online dengan variabel pengungkapan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa privasi berinteraksi secara positif dengan kepercayaan dalam mempengaruhi pengungkapan diri, serta memberikan kekuatan penjelas yang lebih besar terhadap hipotesis mediasi pada pengaruh antara variabel-variabel. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kepribadian orang yang menggunakan Facebook. Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa tersebut
5 5 bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepribadian mempengaruhi penggunaan atau non-penggunaan Facebook. Dalam penelitian yang dilakukan, sampel terdiri dari 1324 pengguna Internet di Australia pengguna Facebook dan 166 non pengguna Facebook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna Facebook cenderung lebih ekstrovert dan narsis, dan kurang cermat serta secara sosial kesepian, dibandingkan non pengguna. Selanjutnya, frekuensi penggunaan Facebook dan preferensi penggunaan fitur spesifik juga terbukti bervariasi sebagai akibat dari karakteristik tertentu, seperti neurotisisme, kesepian, rasa malu dan narsisme (Ryan & Xenos, 2011). Nadkarni dan Hofmann (2012) (melakukan penelitian terkait pertanyaan mengapa masyarakat menggunakan Facebook. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk meninjau literatur tentang faktor yang berkontribusi terhadap penggunaan Facebook. Adapun model yang menunjukkan bahwa penggunaan Facebook dimotivasi oleh dua kebutuhan primer yaitu kebutuhan untuk bersama dan kebutuhan untuk presentasi diri. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Faktor demografi dan budaya berkontribusi terhadap kebutuhan untuk bersama, sedangkan neurotisisme, narsisme, rasa malu, dan harga diri berkontribusi secara positif terhadap kebutuhan presentasi diri. Sementara Lou (2010) melakukan sebuah studi yang berusaha untuk menentukan apakah intensitas penggunaan Facebook bisa meningkatkan harga diri melalui persahabatan secara offline pada mahasiswa tahun pertama kuliah dari satu universitas dan satu perguruan tinggi di Amerika Serikat Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, intensitas penggunaan Facebook dapat mengurangi tingkat kesepian yang dirasakan siswa.
6 6 Skues, Williams, dan Wise (2012) melakukan penelitian yang bertujuan menguji hubungan antara tiga dari Big Five Personality (neurotisisme, extraversion, dan pengungkapan diri), harga diri, kesepian dan narsisme, dan penggunaan Facebook. Model regresi binomial negatif menunjukkan bahwa mahasiswa dengan tingkat pengungkapan yang lebih tinggi dilaporkan menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook dan memiliki lebih banyak teman di Facebook. Menariknya mahasiswa dengan tingkat kesepian yang tinggi dilaporkan memiliki lebih banyak teman Facebook. Dapat disimpulkan bahwa siswa yang tinggi dalam pengungkapan diri pada penggunaan Facebook terhubung dengan orang lain untuk membahas berbagai kepentingan, sedangkan siswa dengan kesepian yang tinggi menggunakan situs untuk mengkompensasi kurangnya hubungan offline. Ekstraversion, neurotisisme, harga diri dan narsisisme tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan Facebook. Penelitian yang dilakukan Jin (2013), Clayton, Osborne, Miller, dan Oberle (2013) juga menguatkan hipotesis mengenai kesepian dan pengungkapan diri. Dalam penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan antara kesepian dan berbagai aspek penggunaan Facebook termasuk aktivitas pengungkapan diri, sikap, dan kepuasan. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa tingkat kesepian terkait kegiatan berkomunikasi. Individu-individu yang kesepian melihat Facebook sebagai media yang berguna untuk mengungkapan diri secara sosial dan terkoneksi. Leung (2011) melakukan penelitian mengenai aktivitas sosial online pada remaja untuk mengungkap hubungan antara preferensi berinteraksi sosial online dengan kesepian, dukungan sosial dan efek mediasi eksperimen identitas
7 7 online. Analisis mengungkapkan bahwa individu-individu yang kesepian dan memiliki tingkat dukungan sosial offline yang lebih rendah berpeluang untuk bereksperimen identitas secara online lebih memuaskan daripada mereka yang kurang kesepian atau tidak kesepian. Kesepian dan dukungan sosial offline ditemukan secara signifikan berkaitan dengan preferensi untuk berinteraksi pada jejaring sosial online, tetapi hubungan tersebut dimediasi oleh eksperimen identitas online. Sebuah studi ekploratif dengan menggunakan wawancara mendalam pada 32 remaja (15 remaja perempuan dan 17 remaja laki-laki) yang dilakukan oleh Davis (2012) yang bertujuan untuk mengeksplorasi peran teknologi media digital terhadap pengalaman remaja pada persahabatan dan identitas. Para remaja diminta untuk menggambarkan sifat dasar mereka ketika melakukan pertukaran informasi secara online dengan komunitas teman dan nilai yang mereka anggap berasal dari percakapan tersebut. Berdasarkan analisis tematik tanggapan yang dsampaikan, mengungkapkan bahwa komunikasi dengan rekan online dapat meningkatkan rasa memiliki dan pengungkapan diri pada remaja, dua proses penting yang mendukung rekan perkembangan identitas selama masa remaja. Dan kedua hal tersebut merupakan proses penting yang mendukung perkembangan identitas selama masa remaja. Media sosial berpengaruh pada kemampuan individu untuk berinteraksi dan berkomunikasi, menurut Booth (Keller, 2013) media sosial mempengaruhi bagaimana masyarakat terlibat antara satu sama lain pada berbagai tempat dan pada semua tingkat usia. Telah ada pergeseran dalam cara masyarakat berkomunikasi, masyarakat cenderung lebih memilih komunikasi yang dimediasi media. Masyarakat lebih suka memilih daripada bertemu secara tatap
8 8 muka, masyarakat lebih menyukai pesan teks daripada berbicara di telepon. Menurut Booth (dalam Keller, 2013) penelitian telah menunjukkan bahwa individu benar-benar menjadi lebih sosial dan lebih interaktif dengan orang lain, namun terdapat perubahan dalam gaya berkomunikasi. Situs jejaring sosial telah menjadi bagian penting dalam masyarakat. Schwartz (2010) melakukan penelitian tentang hubungan penggunaan Facebook dengan tingkat kesepian pada penggunanya, dari penelitian yang dilakukannya dapat disimpulkan bahwa kesepiaan berkorelasi positif dengan penggunaan Facebook, sikap terhadap penggunaan Facebook, dan sikap terhadap update status. Salah satu aktivitas utama pada penggunaan Facebook adalah memperoleh teman di Facebook. Individu terhubung dengan orang lain melalui permintaan otomatis untuk memiliki status sebagai teman. Satu orang meminta status pertemanan dengan orang lain. Setelah permintaan diterima, keduanya adalah teman di Facebook, foto profil dan nama teman muncul pada setiap halaman profil, yang berfungsi sebagai hyperlink ke profil teman di Facebook (Freeman, 2011). Sementara Kim, LaRose, dan Peng (2009) berangkat dari hipotesisnya yang mengatakan bahwa yang mendorong orang untuk menggunakan internet adalah untuk melepaskan masalah-masalah psikososial seperti depresi dan kesepian. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang kesepian atau tidak memiliki keterampilan sosial yang baik dapat mengembangkan perilaku kompulsif yang kuat terhadap penggunaan Internet sehingga mengakibatkan hasil yang negatif (misalnya, merugikan kegiatan penting lainnya seperti bekerja dan sekolah) dan tidak meredakan masalah terhadap masalah kesepian individu tersebut. Serta
9 9 membuat individu terisolasi dari kegiatan sosial yang sehat dan menjadikan mereka ke dalam kondisi kesepian. Leung (2011) dalam studinya menyampaikan bahwa individu yang kesepian cenderung lebih senang melakukan eksperimen identitas secara online dibandingkan dengan individu yang kurang kesepian atau tidak kesepian. Hasilnya menunjukkan bahwa kesepian adalah prediktor signifikan dari eksperimen identitas yang menunjukkan bahwa remaja secara psikososial tertekan, terutama mereka yang kesepian, cenderung menikmati kesempatan untuk bereksperimen dengan identitas atau fantasi online. Berger (2011) meneliti tentang peran kepercayaan interpersonal pada jejaring sosial online. Berger (2011) berpendapat bahwa kepercayaan online telah lama dipahami sebagai salah satu hambatan terbesar untuk e-commerce dan bisnis online. Kepercayaan interpersonal telah dikecualikan karena internet dianggap sebagai media impersonal. Berger berargumen bahwa internet bersifat lebih pribadi, dan bahwa kepercayaan interpersonal penting dalam situs jejaring sosial online. Hasil penelitian yang dikemukakan Berger (2011) bahwa kepercayaan interpersonal dapat terjadi secara online dan harus menjadi dasar untuk kepercayaan online. Vishwanath (2004) berpendapat bahwa internet terus berkembang secara global, pemahaman tentang hubungan tingkat mikro antara budaya dan interaksi online adalah penting dari perspektif ilmiah. Penelitian yang dilakukan membahas efek dari nilai-nilai sosial kepercayaan interpersonal terhadap interaksi online. Dengan menggunakan data dari World Values Survey dan Inglehart (Vishwanath, 2004) pada nilai kepercayaan interpersonal, penelitian membandingkan nilai kepercayaan interpersonal pada partisipasi lelang online di
10 10 tiga negara. Hasil menunjukkan interaksi yang signifikan antara budaya, tingkat kepercayaan interpersonal, dan peringkat penjual pada persepsi pembeli. Budaya yang menunjukkan tingkat kepercayaan antar pribadi yang tinggi cenderung untuk berpartisipasi dalam lelang online terlepas dari peringkat penjual. Namun, dalam budaya kepercayaan yang rendah, peringkat penjual memiliki dampak yang signifikan pada pembeli. Tingkat efek tampaknya tergantung pada tingkat kepercayaan interpersonal. B. Rumusan Permasalan Adapun rumusan masalah yang ingin diteliti berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah apakah terdapat kaitan antara kesepian dengan pengungkapan diri yang dimoderasi kepercayaan interpersonal (interpersonal trust) pada remaja? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan antara kesepian dengan pengungkapan diri yang dimoderasi kepercayaan interpersonal (interpersonal trust) pada remaja. Dari tujuan tersebut, diharapakan penelitian ini bermanfaat sebagai: 1. Manfaat teoritis Penelitian mempunyai ekspektasi yakni dapat memberikan sumbangsih pemikiran, wacana, ide dan informasi terhadap pengembangan psikologi sosial terutama dalam bahasan psikologi komunikasi terkait pengungkapan diri pada situs jejaring sosial online.
11 11 2. Manfaat praktis Studi ini diharapkan mampu memberikan informasi yang penting bagi masyarakat luas terutama bagi keluarga terkait pengungkapan diri pada situs jejaring sosial pada remaja, meningkatkan kesadaran untuk membangun hubungan yang hangat antar anggota keluarga untuk dapat berkomunikasi maupun membangun hubungan interpersonal dengan baik dan positif. D. Perbedaan dengan penelitian Sebelumnya Popularitas situs jejaring sosial di kalangan remaja telah berkembang pesat, dengan sedikit penelitian untuk memahami pengaruh pada keterlibatan remaja dengan teknologi ini. Dalam menyusun hipotesis penelitian ini relatif sulit menemukan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang mengkaji antara kesepian remaja terkait pengungkapan diri secara online yang dimoderasi oleh kepercayaan interpersonal. Penelitian yang dilakukan Leung (2002) yang mengkaji kaitan antara Kesepian dan pengungkapan diri, dalam penelitian ini kesepian tidak berhubungan dengan tingkat penggunaan aplikasi ICQ kalangan mahasiswa yang berjumlah 446 mahasiswa. meskipun aplikasi äku mencarimu (ICQ) mempunyai potensi untuk memungkinkan orang kesepian untuk masuk ke dalam hubungan interpersonal yang dimediasi tanpa mengambil tatap muka risiko sosial, mahasiswa kesepian tidak berpaling ke ICQ untuk pengentasan perasaan kesepian mereka. Dalam penelitian tersebut tidak dijelaskan secara jelas dinamika hubungan interpersonal yang menguatkan mengapa remaja membuka diri pada aplikasi ICQ online. Namun dilaporkan bahwa kesepian terkait dengan hubungan interpersonal seseorang yang dibina.
12 12 Morahan dan Schumacher (2003) juga melakukan penelitian mengenai kesepian dan fungsi sosial pada internet. Kesepian terkait dengan dengan bertambahnya intensitas penggunaan internet. Individu-individu yang kesepian aktif secara sosial pada situs jejaring sosial online karena bertambahnya persahabatan yang potensial, sehingga mengubah pola interaksi sosial secara online, serta sebagai cara untuk memodulasi suasana hati (mood) yang negatif yang diasosiasikan dengan kesepian dan fungsi sosial pada penggunaan internet. Studi yang dilakukan pada 277 mahasiswa tersebut dilakukan untuk mengukur pola penggunaan internet antara mahasiswa yang kesepian dan mahasiswa yang tidak kesepian. Kesepian diukur dengan menggunakan skala kesepian UCLA, skor mahasiswa yang kesepian dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak kesepian. Individu-individu yang kesepian menggunakan internet dan dengan intensitas tinggi, serta untuk mencari dukungan emosional. Perilaku sosial individu-individu yang kesepian konsisten dengan peningkatan intensitas penggunaan jejaring sosial online. Dilaporkan juga bahwa individu-individu yang kesepian mencari teman baru dan mencari kepuasan dengan teman pada jejaring sosial online. Namun dalam penelitian tersebut tidak dijelaskan secara spesifik faktor utama terkait kesepian dan penggunaan internet.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, akses internet menjadi semakin mudah dan murah. Hal tersebut memberikan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah internet. Menurut data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan salah satu media yang paling diminati banyak orang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet merupakan salah satu media yang paling diminati banyak orang. Awalnya, internet merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan komunikasi atau sering disebut dengan Information and Communication
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi atau sering disebut dengan Information and Communication Technology
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan dalam menyajikan berbagai informasi secara aktual. Pesatnya perkembangan internet saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 49% berusia tahun, 33,8% berusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mengungkapkan, pengguna internet di Indonesia tahun 2014 mencapai 88,1 juta orang dari total penduduk Indonesia. Dari
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Manusia dihadapi dengan berbagai permasalahan, khususnya sebagai
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Manusia dihadapi dengan berbagai permasalahan, khususnya sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain untuk menjalankan roda kehidupan. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Problematic Internet Use 2.1.1 Pengertian Problematic Internet Use (PIU) Problematic Internet Use atau PIU merupakan sindrom multi-dimensi dengan gejala kognitif maladatif dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...
9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan Internet memengaruhi cara orang-orang menghabiskan waktu luang. Internet merupakan salah satu cara mudah, relatif murah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat modern, termasuk masyarakat Indonesia. Tentu masyarakat masih mengingat bahwa pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa
Lebih terperinci2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya media komunikasi internet dalam kehidupan manusia menghadirkan suatu peradaban baru khususnya dalam proses komunikasi dan informasi. Ellison dan Boyd dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem informasi sebagai elemen penting dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu tren dalam teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan sangat pesat.penggunaan internet pun digunakan dari berbagai kalangan mulai dari mulai dari anak-anak,
Lebih terperinciFENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI
FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situs web, atau chatting. Dengan aneka fasilitas tersebut individu dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin maju, khususnya perkembangan teknologi internet. Melalui teknologi internet, individu dapat menggunakan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam hampir semua aktivitas manusia. Internet sendiri awalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet di jaman globalisasi seperti saat ini telah mengambil peran penting dalam hampir semua aktivitas manusia. Internet sendiri awalnya diperkenalkan pada
Lebih terperinciMENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y
MENGAPA MEDIA SOSIAL Selamat Datang di Era Generasi Y 1 Media Sosial di Indonesia 2 Dokter, Pasien, dan Media sosial Sisi positif Sisi Negatif 3 MENGENAL MEDIA SOSIAL Masihkah Anda ingat dengan perangko,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna situs media sosial saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media sosial mendominasi
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih
Lebih terperinciLaporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif
Laporan Hasil Penelitian PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif Anak-anak dan remaja yang jumlahnya mencapai hampir sepertiga penduduk yang berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Internet singkatan dari Interconected networking yang apabila di artikan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, begitu juga dengan perkembangan internet. Hampir setiap orang sekarang terhubung dengan internet baik melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan internet sudah hampir diperlakukan sebagai salah satu kebutuhan sehari-hari. Beragam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, pola interaksi sosial antar individu dalam hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media Sosial adalah interaksi sosial antara manusia dalam berbagi dan bertukar informasi. Media sosial mencakup gagasan dan berbagai konten dalam komunitas virtual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Problematic Internet Use (PIU) 2.1.1 Definisi Problematic Internet Use Problematic Internet Use (PIU) didefinisikan sebagai penggunaan internet yang menyebabkan sejumlah gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu bagian penting bagi kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan jaman, beragam media komunikasi dan cara berinteraksi mulai berubah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat. Salah satunya adalah internet, internet merupakan hasil dari kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Facebook sangat memungkinkan penggunanya dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Setiap individu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain.
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Beberapa waktu lalu cara seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan. Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja akhir merupakan masa yang telah mengalami penyempurnaan kematangan secara fisik, psikis dan sosial. Masa remaja akhir berada direntang usia 18-21
Lebih terperinciBAB 2 Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Kesepian Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan ketidakpuasan yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian antara jenis hubungan sosial yang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motif-motif yang harus dipenuhinya. Maslow (dalam Sobur, 2003) dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehadiran orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki motif-motif yang harus
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi sudah semakin berkembang dan bertumbuh di berbagai Negara termasuk di Indonesia. Teknologi juga sangat bermanfaat untuk banyak orang, salah satunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian yang dilakukan oleh We Are Social pada Januari 2016, dari 7,395 milyar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Jejaring sosial merupakan layanan berbasis internet yang dapat menghubungkan individu dengan individu lainnya sehingga dapat berkomunikasi serta berbagi informasi (Boyd
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan yang artinya sesuatu hal yang dilakukan berdasarkan atas tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang, dan perkembangannya setiap hari semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang menginginkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg dan mulai resmi dapat di akses secara umum pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diakses dengan menggunakan rangkaian seperti Internet atau private local
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laman web atau lebih popular bagi masyarakat Indonesia sebagai website atau web site terdiri dari teks, image, audio, video atau lain-lain. Biasanya laman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang berkembang, internet merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, dimana terjadi perubahan biologis, psikologis, dan sosial (Notoatmodjo, 2007). Salah satu
Lebih terperinci2015 PENGARUH DATING ANXIETY DAN KESEPIAN TERHADAP ADIKSI INTERNET PADA DEWASA AWAL LAJANG DI KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah yang mendasari penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial, secara kodrati manusia hidup bersama dengan orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat cepat dan pesat dari waktu ke waktu. Adanya perubahan dan perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan ini. Pertumbuhan penggunaan internet yang pesat juga terjadi di Indonesia, beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan orang untuk melakukan hal apapun. Mulai dari kemudahan berkomunikasi hingga berbisnis bisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini pengguna jejaring sosial facebook di Indonesia khususnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini pengguna jejaring sosial facebook di Indonesia khususnya pada remaja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Situs jejaring sosial facebook
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand tidak hanya milik suatu perusahaan atau produk saja. Di luar sana banyak sekali yang membutuhkannya, termasuk dalam kehidupan pribadi seseorang pun sering disadarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang berkembang di era globalisasi saat ini berfungsi untuk mempermudah, mempercepat, atau memberikan alternatif lain bagi pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Tanpa komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup. Pentingnya komunikasi terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah jam hanya untuk mengakses internet dan layanan teknologi baru lainnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, saat ini individu tidak hanya hidup di dunia nyata, tetapi juga memiliki kehidupan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam dua dasa warsa terakhir hingga saat ini, terlebih dengan semakin banyak sekolah dan instansi pendidikan lainya
Lebih terperinciTeknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Masalah Penelitian Pada zaman mordernisasi ini, kemajuan dari fungsi telepon genggam semakin berkembang pesat. Tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesepian (loneliness) 1. Pengertian Kesepian Menurut Sullivan (1955), kesepian (loneliness) merupakan pengalaman sangat tidak menyenangkan yang dialami ketika seseorang gagal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era digital seperti sekarang, semuanya bergantung kepada teknologi, salah satu hasil dari teknologi adalah internet, yang mengandung banyak situs di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan sosial. Jaringan sosial itu sendiri terdiri dari berbagai macam media sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang kemajuan internet sungguhlah pesat, terutama di jaringan sosial. Jaringan sosial itu sendiri terdiri dari berbagai macam media sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fenomena menarik dalam perkembangan teknologi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fenomena menarik dalam perkembangan teknologi adalah adanya internet yang dapat memberi kemudahan baik setiap individu untuk berhubungan dalam jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, internet menjadi salah satu inovasi teknologi komunikasi yang banyak digunakan. Kehadiran internet tidak hanya menjadi sekadar media komunikasi, tetapi juga
Lebih terperinciDAMPAK NEGATIF dan POSITIF SOCIAL NETWORKING
DAMPAK NEGATIF dan POSITIF SOCIAL NETWORKING Dela Putri Lestari delaputrilestari@raharja.info :: http://www.this-is-dela.tumblr.com Abstrak Dengan menjamurnya media jaringan sosial (social networking)
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, 2008). Melalui internet, orang-orang dapat mengakses informasi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dibidang teknologi dan informasi memberikan kemudahan bagi manusia untuk melakukan aktivitas seharihari. Salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.
22 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komunikasi tidak jauh dari perkembangan teknologi komunikasi yang berdampak pada cara berkomunikasi. Semua berawal saat kita mengenal media sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet yang terus meningkat mengindikasikan bahwa komputer sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer dan internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Internet awalnya hanya digunakan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, teknologi sangat erat kaitannya dengan internet. Perkembangan internet sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara berkomunikasi seseorang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menyebabkan begitu banyak perubahan dalam berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Globalisasi telah menyebabkan begitu banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang teknologi. Perkembangan teknologi mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal abad ke-21, istilah internet sudah dikenal berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, terlepas dari usia, tingkat pendidikan, dan status sosial.
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet kini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang. Sejak internet masuk ke Indonesia jumlah pengguna internet di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1: PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan pertumbuhan tubuh.
BAB 1: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa remaja keadaan fisik, psikologis, dan seksualitas akan mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan pertumbuhan tubuh.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini fenomena digital mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemudahan dalam penggunaannya menjadi kelebihan digital dibandingkan pendahulunya yaitu analog.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebutuhan, menempatkan kebutuhan individu akan harga diri sebagai kebutuhan pada level
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maslow berpendapat bahwa manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan diri sendiri berdasarkan kekuatan-kekuatan dalam diri, maka teori hierarki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. networking facebook yang fungsinya kira-kira hampir sama dengan friendster.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini kita sering mendengar tentang social networking facebook yang fungsinya kira-kira hampir sama dengan friendster. Hampir semua orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Popularitas situs jejaring sosial yang semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social commerce.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang menjadi serba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses membangun peradaban dalam masyarakat guna mengembangkan potensi dan mampu menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang baik. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang pesat dalam teknologi informasi, pada masa sekarang dan dimasa yang akan datang mampu memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- Kasasbeh, 2011).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan sebuah media massa baru (new media) yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Internet merupakan sebuah media massa baru (new media) yang memungkinkan kita untuk memperoleh informasi dalam bentuk teks, gambar, dan audiovisual dalam beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Bidang teknologi informasi saat ini telah berkembang secara massal dan cepat. Teknologi tersebut telah berhasil mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari munculnya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kebutuhan dan selera pasar terus berkembang seiring waktu dan perkembangan jaman. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk bersaing dengan melakukan inovasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat. Internet membawa pengaruh yang sangat besar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang semakin modern,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu tidak akan pernah dapat hidup sendirian, mereka selalu membutuhkan orang lain untuk dapat diajak berteman atau pun bercerita dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi kini dapat mengaksesnya melalui
Lebih terperinci