BAB V PEMBAHASAN. dengan temuan yang ada di lapangan. Terkadang apa yang ada di dalam kajian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PEMBAHASAN. dengan temuan yang ada di lapangan. Terkadang apa yang ada di dalam kajian"

Transkripsi

1 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas dan menghubungkan antara kajian pustaka dengan temuan yang ada di lapangan. Terkadang apa yang ada di dalam kajian pustaka dengan kenyataan yang ada di lapangan tidak sama dengan kenyataan, atau sebaliknya. Keadaan inilah yang perlu dibahas lagi, sehingga perlu penjelasan lebih lanjut antara kajian pustaka yang ada dengan dibuktikan dengan kenyataan yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini akan menjawab fokus penelitian, maka dalam bab ini akan membahas satu persatu fokus penelitian yang ada. Berdasarkan hasil wawancara dari para narasumber, observasi dan dokumentasi yang telah peneliti lakukan di SDIT Nurul Fikri Tulungagung dalam penerapan atau implementasi metode Wafa dalam belajar Al-Qur an siswa, peneliti menemukan beberapa hasil penelitian yang sama dengan fokus penelitian peneliti, yaitu: 1. Implementasi Metode Wafa dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Al-Qur an Siswa di SDIT Nurul Fikri Tulungagung Metode Wafa juga sering disebut dengan metode otak kanan yang mana dalam pembelajarannya menggunakan aspek multisensorik atau perpaduan dari berbagai indera, seperti visual, auditorial dan kinestetik. 112

2 113 Tiga bagian otak dibagi menjadi dua belahan kanan dan belahan kiri. Dua belahan ini lebih dikenal dengan istilah otak kanan dan otak kiri. Masing-masing belahan otak bertanggung jawab terhadap cara berfikir, dan masing-masing mempunyai spesialisasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu. Cara berfikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif dan holistic. Cara berfikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat non verbal seperti perasaan, emosi, kesadaran yang berkaitan dengan perasaan, pengenalan bentuk, pola, musik, seni, kepekaan warna kreativitas dan visualisasi. Di sisi lain salah satu kelebihan otak kanan yaitu lebih bisa menyimpan memori dalam jangka panjang. Dengan metode Wafa atau otak kanan ini diharapkan akan tercipta pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. 1 Dalam penerapannya untuk meningkatkan kemampuan belajar Al- Qur an siswa dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu kegiatan membaca, menulis, dan menghafal Implementasi Metode Wafa dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Membaca Al-Qur an Siswa di SDIT Nurul Fikri Tulungagung Temuan penelitian ini mengemukakan tentang data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai penerapan atau iplementasi Metode Wafa 1 Tim Wafa, Buku Pintar Guru Wafa (Surabaya: Yaqin, 2012), hal

3 114 dalam meningkatkan kemampuan belajar membaca Al-Qur an siswa di SDIT Nurul Fikri. Pembelajaran dilakukan secara klasikal, yakni semua siswa dalam kelompok membaca halaman yang sama dalam buku tilawah Wafa. Dengan menggunakan pembelajaran pola TANDUR. Quantum teaching adalah strategi pembelajaran yang digunakan dalam metode Wafa. Quantum teaching ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Dalam pelaksanaannya menggunakan langkah-langkah yang sudah ditetapkan dalam buku panduan Wafa yaitu buku pintar guru Wafa. Metode Wafa adalah metode otak kanan yang dalam pelaksanaan proses pembelajarannya memadukan dari berbagai indera yaitu visual, auditorial dan kinestetik (VAK). 2 Dalam pembelajaran metode Wafa dikemas dengan strategi quantum teaching (TANDUR) yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. 3 Pembelajaran quantum dapat dipandang sebagai strategi pembelajaran yang ideal, karena menekankan pada kerja sama antara peserta didik dan guru untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran quantum mencakup petunjuk spesifik, untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang rencana pembelajaran, menyampaikan 2 Tim Wafa, Buku Pintar Guru,hal Ibid., hal

4 115 isi, dan memudahkan proses belajar. Bobby De Porter, mengembangkan strategi pembelajaran quantum melalui istilah TANDUR, yaitu: 1) Tumbuhkan Tumbuhkan yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga sejak awal kegiatan siswa telah termotivasi untuk belajar. Tahapan ini bertujuan untuk melibatkan atau menyertakan diri siswa. Kemudian siswa dapat memahami Apa Manfaat Bagiku (AMBAK). Tahapan ini merupakan tahapan yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan tahaptahap selanjutnya. 2) Alami Maksudnya berikan pengalaman nyata kepada peserta didik untuk mencoba. Peserta didik akan menjadi aktif dalam proses pembelajaran, tidak hanya melihat akan tetapi ikut beraktivitas. 3) Namai Namai adalah tahap saat guru memberikan data tepat dan saat minat siswa memuncak. Penamaan untuk memberikan identitas, menguatkan dan mendefisinikan. Penamaan dibagun di atas pengetahuan dan keingintahuan peserta didik saat itu. 4) Demonstrasikan Yaitu tahap di mana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya. Tahap demonstrasi 115

5 116 diartikan sebagai penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi selama proses pembelajaran untuk didemonstrasikan atau dipresentasikan. 5) Ulangi Yaitu mengulangi apa yang telah dipelajari sehingga setiap peserta didik merasakan langsung di mana kesulitan yang akhirnya mendatangkan kesuksesan. Dengan adanya pengulangan maka akan memperkuat koneksi saraf. 6) Rayakan Maksudnya sebagai respon pengakuan yang baik. Dengan merayakan setiap hasil yang didapatkan oleh peserta didik yang dirayakan akan menambah kepuasan dan kebanggaan pada kemampuan pribadi dan pemupukan percaya diri masing-masing peserta didik. 4 Dilakukan secara bersama-sama dengan dicontohkan oleh guru terlebih dahulu. Setelah guru meberikan contoh bacaan, siswa menirukan secara bersama-sama dengan tetap melihat/membaca buku panduan, lalu beberapa anak dan yang terakhir anak diminta untuk membaca sendiri-sendiri. 4 Nandang Kosasih & Dede Sumarna, Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi Kecerdasan (Bandung: Alfabeta, 2013), hal

6 117 Dalam membaca harus tetap memperhatikan makhorijul huruf dan hukum bacaan tajwidnya. Dalam pelaksanaan belajar membaca AL- Qur an metode Wafa harus memperhatiakan mkahrarijul huruf, hukum bacaa, panjang pendek bacaan dan hukum tajwidnya. Disamping proses pembeljaran yang menyenangkan, dalam dalam proses pembelajaran ini juga harus disesuaikan dengan pedoman bagaimana membaca Al-Qur an dengan benar, tepat dan sempurna dengan memberikan setiap huruf akan haknya dari segi makhraj, sifat dan harakatnya yang bertujuan untuk menjaga atau memelihara lidah dari kesalahan dalam membaca kitab Allah SWT. Pedoman ini dinamakan dengan Tajwid. 5 Dan penilalian menggunakan kartu laporan hasil belajar membaca Al-Qur an metode Wafa, sesuai dengan aspek-aspek yang dinilai dalam buku panduan guru. Kriteria penilaian yang dinilai dalam pembelajaran Al-Qur an metode Wafa ini ada beberapa aspek, yakni: Membaca Al-Qur an (Tilawah) a. Kelancaran (membaca tanpa pikir dan tartil) b. Fashohah (tempat keluarnya huruf dan sifat-sifatnya) c. Tajwid (panjang, tekan, dengung, pantul, tanda baca). 6 5 Nasrulloh, Lentera Qur ani: Cara Mudah Membaca Al-Qur an dan Memahami Keutamaanya. (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hal. 9 6 Tim Wafa, Buku Pintar Guru Wafa, (Surabaya: Yaqin, 2012), hal

7 118 Dalam proses belajar mengajar, guru tidak lepas dari sarana prasarana. Karena sarana prasarana sangat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik. Sarana prasarana digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan. Jadi selaku pihak penyelenggara pendidikan sudah semestinya menyediakan sarana prasarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran, karena sarana prasarana memiliki peran penting yang menjadi faktor pendukung dalam membantu berlangsungnya proses pembelajaran, agar tujuan pembelajaran bisa tercapai secara maksimum. Dalam pelaksanaannya sumber belajar atau sarana prasarana yang digunakan untuk menunjang berlangsungnya proses pembelajaran adalah buku tilawah Wafa jilid 1 sampai 5, buku tajwid dan buku ghorib. Selain itu alat pendukung berupa alat peraga maupun gambar. Selain dari sarana prasarana tersebut faktor pendukung lain dalam membantu berlangsungnya proses pembelajaran adalah adanya guru-guru pembimbing yang berkompeten sesuai standar Wafa. Dalam penerapannya menggunakan panduan buku belajar membaca Al-Qur an metode wafa jilid 1 sampai 5, buku ghorib dan buku tajwid. 1) Buku Satu : Menguasai Makharijul huruf 2) Buku Dua : Menguasai buku 1 dan panjang dua harakat. 118

8 119 3) Buku Tiga : Menguasai buku 1, 2 dan bacaan tekan (sukun dan tasydid) 4) Buku Empat : Menguasai buku 1, 2, 3 dan bacaan dengung 5) Buku Lima : Menguasai buku 1, 2, 3, 4 dan qalqolah, bacaan jelas dan tanda baca. 6) Buku Ghorib : Menguasai bacaan gharib musykilat 7) Buku Tajwid : Menguasai hukum-hukum bacaan tajwid. 7 Dalam penerapan metode wafa di SDIT Nurul Fikri ini disesuaikan dengan kemampuan anak, dimana pengelompokannya tidak berdasarkan tingkatan kelas, tetapi pada kemampuan anak sesuai buku panduan yang sedang dipelajarinya Implementasi Metode Wafa dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Menulis Al-Qur an Siswa di SDIT Nurul Fikri Tulungagung Selain belajar membaca Al-Qur an metode wafa juga menerapkan belajar menulis Al-Qur an. Dari deskripsi lapangan mengenai penerapan/implementasi metode wafa dalam meningkatkan kemampuan belajar menulis Al-Qur an sisawa, peneliti menemukan beberapa hal 7 Ibid,. hal

9 120 yang berkaitan dengan fokus penelitian diatas. Dalam penerapannya pelaksanaan kegiatan menulis Al-Qur an menggunakan buku menulis wafa ini adalah untuk mendampingi kegiatan membaca Al-Qur an. Penerapan belajar menulis huruf hijaiyah menggunakan buku panduan menulis al-qur an metode wafa yang terdiri dari jilid/buku 1 sampai buku 4. Dan dilakukan untuk mendampingi dan menunjang kegiatan belajar membaca ataupun menghafal Al-Qur an. 1) Buku Satu : Menebali dan menulis huruf tunggal 2) Buku Dua : Menulis huruf tunggal bersambung 3) Buku Tiga : Mengurai kalimat menjadi huruf 4) Buku Empat : Menyambung huruf-huruf menjadi kalimat. 5) Imla : Menulis Ayat. 8 Dalam penulisan huruf hijaiyah harus memperhatikan kaidah khot naskhi. Dengan di berikan bimbingan maupun contoh oleh guru. Penilalian dilakukan langsung pada lembar halaman buku menulis wafa pada tabel penilalian di bagian bawah, sesuai dengan aspek-aspek yang dinilai. Dalam kegiatan menulis Al- Qur an aspek-aspek yang dinilai diantaranya adalah : a. Ketepatan kaidah penulisan b. Kerapian. 9 8 Ibid,. hal

10 Implementasi Metode Wafa dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur an Siswa di SDIT Nurul Fikri Tulungagung Dari deskripsi lapangan mengenai penerapan/implementasi metode wafa dalam meningkatkan kemampuan menghafa Al-Qur an sisawa, peneliti menemukan beberapa hal yang berkaitan dengan fokus penelitian diatas, dalam penerapannya seperti di bawah ini: Sama halnya dengan belajar membaca Al-Qur an metode Wafa, belejar menghafal Al-Qur an metode wafa juga dilakukan secara klasikal menggunakan pembelajaran pola TANDUR. Kegiatan ini berkesinambungan dengan kegiatan belajar membaca dan menulis Al- Qur an. Setelah apa yang sebelumnya dibaca dan ditulis anak mulai menghafal surat-sura pendek. Karena Al-Qur an adalah paling utamanya kitab yang diturunkan, begitu juga Nabi yang dituruni juga paling utamanya utusan, umatnya juga lebih utama-utamanya umat, orang yang mementingkan Al-Qur an juga paling utamanya manusia, para penghafalnya juga paling mulianya manusia dan guru yang mengajarkan juga paling utamnya orang, pekerjaanyapun merupakan pekerjaan agama yang paling utama Ibid,. hal Maftuh Basthul Birri, Al-Qur an Hidangan Segar: Bergizi Tinggi, Pemberkah Penyegar dan Pembangkit Umat. (Kediri: Madrasah Murottilil Qur-Anil Karim, 2008), hal

11 122 Dalam menghafal Al-Qur an juga harus tetap memperhatikan makhorijul huruf dan hukum bacaan tajwidnya. Sama seperti halnya membaca Al-Qur an, menghafalkannya pun juga harus senantiasa memperhatikan hukum-hukum bacaan maupun tajwidnya. Ketiga, kegiatan belajar Al-Qur an metode Wafa ini di mulai dengan menghafal juz 30 Surat An-Naba kebelakang, jika sudah hafal juz 30, maka dilanjutkan dengan menghafal juz 29 dimulai dari surat Al- Mulk ke belakang. Dilakhir kegiatan siswa menyetorkan hafalannya secara sendiri-sendiri kepada guru pembimbing. Penilaian dilakukan menggunakan kartu hafalan A-Qur an siswa sesuai dengan kriteria dan aspek-aspek penilaian yang telah ditetapkan yakni: a. Kelancaran (membaca tanpa pikir dan tartil) b. Fashohah (tempat keluarnya huruf dan sifat-sifatnya) c. Tajwid (panjang, tekan, dengung, pantul, tanda baca). 11 Dalam proses pendidikan Islam disebutkan bahwasanya metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan. Karena ia menjadi sarana yang bermakna terhadap materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan. Sehingga apa yang diajarkan akan mudah diterima, difahami, ataupun diserap oleh peserta didik Ibid,. hal Hamdan & Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal

12 123 Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara praktis akan menghambat proses belajar mengajar yang akan berakibat membuang waktu dan tenaga dengan percuma. Karena metode adalah syarat untuk efisiensi dalam aktifitas proses pendidikan Islam. Hal ini berarti bahwa metode termasuk persoalan yang esensial, karena tujuan pendidikan Islam itu akan tercapai secara tepat guna manakala jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu tersebut benar-benar tepat. 13 Dengan metode Wafa ini, diharapkan pembelajaran Al-Qur'an lebih menyenangkan dan melekat di hati para santri. Dengan menggunakan manajemen Wafa yang terprogram dengan baik, sehingga pembelajaran terkontrol dengan baik dan hasilnya maksimal. 13 Al Rasyidin & Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Historis Teoritis Praktik (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian data hasil

Lebih terperinci

Belajar Al-Qur an Metode Otak Kanan

Belajar Al-Qur an Metode Otak Kanan Company Profile of WAFA Belajar Al-Qur an Metode Otak Kanan Komprehensif Mudah Menyenangkan و ا آن Dan sesungguhnya Kami telah mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran

Lebih terperinci

Mufidah, Lailatul Skripsi,

Mufidah, Lailatul Skripsi, ABSTRAK Mufidah, Lailatul. 2016. Implementasi Pembelajaran Al-Qur'an melalui Metode Wafa di Griya Al-Qur'an Al-Furqon Ponorogo. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota. Blitar, maka penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota. Blitar, maka penulis simpulkan sebagai berikut: BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang Program Ekstrakurikuler Bengkel Al- Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota Blitar, maka penulis simpulkan sebagai

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran : Al-Qur an Hadis Kelas : I (Satu) Semester : Ganjil SILABUS PEMBELAJARAN Kompetensi Inti : KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 : Menerima dan menjalankan ajaran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal BAB V PEMBAHASAN A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur an Di SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung Seorang guru perlu memiliki kemampuan untuk merancang dan mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengenal al-qur an sejak dini merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran yang lainnya. Bagi setiap muslim menanamkan nilai-nilai al-qur an

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG Bentuk penelitian dalam skripsi kualitatif, yakni penelitian dengan cara memaparkan dalam bentuk kualitatif

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo. 114 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pada bagian ini merupakan bab terakhir dari laporan hasil penelitian tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN R P P RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. MATA PELAJARAN AL~QUR`AN HADITS MI AL~FALAH KELAS 2 SEMESTER 1 Oleh : Anita

PERANGKAT PEMBELAJARAN R P P RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. MATA PELAJARAN AL~QUR`AN HADITS MI AL~FALAH KELAS 2 SEMESTER 1 Oleh : Anita PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN R P P MATA PELAJARAN AL~QUR`AN HADITS MI AL~FALAH KELAS 2 SEMESTER 1 Oleh : Anita RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : MI AL-FALAH

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah penulis mengadakan penelitian dengan seksama menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw, melalui perantaraan malaikat Jibril. Nabi Muhammad berasal dari daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu dibutuhkan landasan dan konsep pendidikan yang kuat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) suatu bahan kajian terpadu yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) suatu bahan kajian terpadu yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) suatu bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari konsep-konsep dan ketrampilan-ketrampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Srengat dengan metode interview, observasi, dan dokumentasi, maka dapat dipaparkan data sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Karena penulis memang terjun ke lapangan secara langsung, untuk memetik hasil

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk Guru:

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk Guru: LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA Kepala Madrasah/ tim pengembang kurikulum: 1. Bagaimana sejarah Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Bandar Lampung 2. Apa Visi dan Misi Madrasah ini 3. Apa tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman

BAB I PENDAHULUAN. Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Al-Qur an merupakan salah satu dari mata pelajaran agama Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman Allah) baik huruf-huruf

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil 74 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil penelitian observasi, interview maupun dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa dan memodifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya bangsa sehingga membentuk manusia yang berkualitas. pendidikan. penting untuk berkomunikasi (Chaer, 2003:29).

BAB I PENDAHULUAN. budaya bangsa sehingga membentuk manusia yang berkualitas. pendidikan. penting untuk berkomunikasi (Chaer, 2003:29). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar menyiapkan peserta didik untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewariskan nilai nilai luhur budaya bangsa sehingga membentuk manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi Qur ani menjadi target yang sangat digemari masyarakat dalam era globalisasi saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang berminat

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mata Pelajaran : Al-Qur an Hadis Kelas : I ( Satu ) Semester : 1 (satu) / Ganjil SILABUS PEMBELAJARAN Kompetensi Inti : KI-1 : Menerima menjalankan ajaran agama

Lebih terperinci

KOLABORASI METODE IQRA DAN KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN

KOLABORASI METODE IQRA DAN KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN KOLABORASI METODE IQRA DAN KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN Lia Suryanto SD Muhammadiyah Nitikan e-mail : liasuryanto13@gmail.com Abstrak Penelitian dengan kolaborasi metode iqra dan kartu huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperoleh dari lapangan. Dan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi, baik informasi yang berupa ilmu pengetahuan umum, teknologi, maupun yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan berikutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Dari masingmasing temuan hasil penelitian akan dibahas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE THORIQATU TAKRIRY

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE THORIQATU TAKRIRY BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE THORIQATU TAKRIRY AL-QIRAATI AL-JUZ I VERSI AL-QOSIMI DALAM PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR AN DI SDIT FAJRUL ISLAM KAMPIL WIRADESA A. Analisa Metode Thoriqotu Takriry Al-Qiraati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 74 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian di MTs Al-Huda Bandung dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, dapat didiskripsikan data dan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di SMP 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data ini, mengemukakan data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi penelitian 1) Sejarah berdirinya SDN Anjiran SDN Anjiran didirikan sejak tahun ajaran 1974, yang beralamat di jalan Anjiran Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan proses pembelajaran karena proses pembelajaran merupakan salah satu segi terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

1. Apa yang dimaksud dengan Metode Wafa? 2. Bagaimana sejarah dari Metode Wafa? 3. Apa saja pembahasan yang terdapat dalam Metode Wafa?

1. Apa yang dimaksud dengan Metode Wafa? 2. Bagaimana sejarah dari Metode Wafa? 3. Apa saja pembahasan yang terdapat dalam Metode Wafa? Lampiran 2: Instrumen Wawancara A. Metode Wafa 1. Apa yang dimaksud dengan Metode Wafa? 2. Bagaimana sejarah dari Metode Wafa? 3. Apa saja pembahasan yang terdapat dalam Metode Wafa? 4. Bagaimana sistim

Lebih terperinci

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif PEDOMAN WAWANCARA A. KONDISI UMUM 1. Bagaimana sejarah berdirinya TPQ al-ikhsan? 2. Siapa tokoh yang merintis berdirinya TPQ al-ikhsan? 3. Motif apa yang mendasari berdirinya TPQ al-ikhsan? 4. Mengapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.

Lebih terperinci

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan : 1 MODALITAS BELAJAR Nama : Faridatul Fitria NIM : 152071200008 Prodi/SMT : PGMI A1/ V Email Ringkasan : : faridatulfitria05@gmail.com Artikel ini membahas tentang modalitas belajar. Definisi model belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh materi pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. seluruh materi pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum. Tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar dan pembelajaran anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan pendidikan lanjutan, hal ini menyebabkan beberapa mahasiswa baru mengalami kegagalan dalam belajar.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir. metode drill dengan jalan: 1) siswa harus mengetahui pengetahuan membaca

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir. metode drill dengan jalan: 1) siswa harus mengetahui pengetahuan membaca 84 BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN A. Usaha guru dalam meningkatkan kemampuan belajar membaca al- Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir Berdasarkan temuan penelitian tentang usaha yang dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU QURAN LPIT THARIQ BIN ZIYAD. Oleh: TIM QURAN LPIT THARIQ BIN ZIYAD

SISTEM PENJAMINAN MUTU QURAN LPIT THARIQ BIN ZIYAD. Oleh: TIM QURAN LPIT THARIQ BIN ZIYAD SISTEM PENJAMINAN MUTU QURAN LPIT THARIQ BIN ZIYAD Oleh: TIM QURAN LPIT THARIQ BIN ZIYAD LANDASAN Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan bagi manusia, memerintahkan yang ma ruf dan mencegah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia agar dapat mengembangkan pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia agar dapat mengembangkan pekerti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanggung jawab keluarga khususnya ayah dan ibu dalam menanamkan pendidikan sejak dini adalah sangat vital, karena pada fase ini anak berada dalam periode ketergantungan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MED IA AUD IO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AYAT AL-QUR AN

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MED IA AUD IO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AYAT AL-QUR AN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang Allah SWT turunkan sebagai agama yang penuh dengan rahmat dan keberkahan. Allah menurunkan agama sejatinya untuk menjadikan kendali,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH 51 BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH DENASRI KULON KAB. BATANG A. Analisis Perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi semakin pesat. Untuk itu diperlukan ilmu keagamaan sebagai penguat iman dan bekal manusia

Lebih terperinci

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oman Farhurohman 35 Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oleh: Oman Farhurohman 1 Abstrak Upaya dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran, seyogyanya ketika proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dari hari ke hari semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Tinjauan Historis Pondok Pesantren Nurul Amin Kaliwungu Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Amin berawal dari sebuah Majlis Ta lim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini dalam rangka mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini berlangsung dalam jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Made Pidarta, Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

SILABUS. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Bahan. Siswa Dapat: iman) iman) iman)

SILABUS. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Bahan. Siswa Dapat: iman) iman) iman) Nama Sekolah : SDIT INSAN KAMIL KARANGANYAR Mata Pelajaran : PAI Kelas/Semester : 3/2 Tema : Profesi SILABUS Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran : Al- Kelas : II (Dua) Semester : Ganjil SILABUS PEMBELAJARAN Kompetensi Inti : KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN. (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG

BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN. (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG A. Analisis Penerapan Metode Pembelajaran BTQ Siswa Kelas III MI Al Futuhiyyah Sumurkidang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah Kedungglugu Gondang Nganjuk Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

No Ayat MH HBNSAT HBMS W S G T 1 Q.S. al-baqorah ayat

No Ayat MH HBNSAT HBMS W S G T 1 Q.S. al-baqorah ayat BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah data-data yang diperlukan telah dapat dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut guna memperoleh

Lebih terperinci

3. Apa kendala pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Ponorogo?

3. Apa kendala pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Ponorogo? Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA SKRIPSI PEMBELAJARAN AL QUR AN BERBASIS OTAK KANAN (IMPLEMENTASI METODE WAFA DI GRIYA AL QUR AN AL FURQON PONOROGO) TAHUN 2016 1. Bagaimana implementasi pembelajaran Al Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab Allah yang diturunkan ke dunia yang harus diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman.

BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an dan As-Sunnah merupakan pedoman hidup manusia yang mana manusia harus berpegang teguh pada keduanya supaya selamat dunia dan akhirat. Al-Qur an sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses bukan karena ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses bukan karena ilmu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses bukan karena ilmu finance yang ia pelajari di Sorbonne Perancis, akan tetapi karena kemampuan daya imajinasi

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo Latar belakang berdirinya TPQ ini bermula dari gagasan para pengelola masjid baitul

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pendidikan IPS bertujuan membentuk manusia yang memiliki pengetahuan dalam bidang sosial, terampil dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pendidikan IPS bertujuan membentuk manusia yang memiliki pengetahuan dalam bidang sosial, terampil dalam BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pendidikan IPS bertujuan membentuk manusia yang memiliki pengetahuan dalam bidang sosial, terampil dalam memecahkan masalah sosial, serta berpegang teguh terhadap nilai-nilai

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 291 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ibnu R. Khoeron 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti kebenaran atas kenabian muhammad) yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang tertulis di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Gaya Belajar 2.1.1 Pengertian Gaya Belajar Gaya belajar menurut Winkel (2005) adalah cara belajar yang khas bagi siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur an telah terhimpun

BAB I PENDAHULUAN. sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur an telah terhimpun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab yang mulia, sebagai rahmat untuk alam semesta dan sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur an telah terhimpun dasar-dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia,Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, Hal. 6 2 Ibid, Hal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia,Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, Hal. 6 2 Ibid, Hal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap

Lebih terperinci

Efektivitas Penerapan Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar

Efektivitas Penerapan Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME NOMOR, JULI 0 Efektivitas Penerapan Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar H. Muchtar Ibrahim dan Andi Mifthahul Janna Murti (Lektor Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Qiroati di TPQ Nurussalam Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya menganalisis

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN QUANTUM TEACHING M.Gade*

PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN QUANTUM TEACHING M.Gade* PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN QUANTUM TEACHING M.Gade* Abstrak Kegiatan pembelajaran quantum teaching dapat mewujudkan pembelajaran yang bervariasi terpusat pada peserta didik dan dapat dimaksimalkan

Lebih terperinci

KISI-KISI UTS AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI UTS AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI UTS AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KELAS : 1 1 6.1 Mengenal kisah teladan Nabi Idris as Siswa dapat mengetahui tempat kelahiran Nabi Idris as Siswa dapat mengetahui tentang nikmat Allah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Model Quantum Teaching Quantum memiliki arti interaksi yang mengubah energi cahaya. Quantum Teaching adalah penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Quran merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan pikiran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang sangat penting dalam kehidupannya karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai studi deskriptif tentang pembelajaran Al-Qur'an dengan metode tilawati pada siswa kelas VII di MTs Assakinah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persoalan pelik, namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan pelik, namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan pelik, namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan tugas negara yang amat penting. Bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan dasar dalam membentuk seorang anak agar lebih dapat mengenal tentang pembelajaran yang dipelajarinya di sekolah. Pada proses belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Dedy Mulyana metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam penelitian. 1 Sedangkan menurut Sukardi, penelitian berarti usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat dengan jenis yang beragam mulai dari game strategy, adventure,

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat dengan jenis yang beragam mulai dari game strategy, adventure, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi informasi, saat ini perkembangan game begitu pesat dengan jenis yang beragam mulai dari game strategy, adventure, arcade, puzzle, sport,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY

Lebih terperinci

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang di bukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an al-karim adalah firman Allah SWT yang berisi serangkaian ajaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menunjukkan kepada manusia jalan kebahagiaan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style siswa yaitu cara ia bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Setiap muslim percaya bahwa apa

BAB I PENDAHULUAN. dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Setiap muslim percaya bahwa apa BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Al-Qur an merupakan kitab yang keauntetikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Setiap muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi.

BAB I PENDAHULUAN. dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyelenggarakan proses pembelajaran matematika yang lebih baik dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Sudah bukan zamannya lagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya TPQ Roudlotul Qur an Jabalsari Dengan semakin bebasnya budaya luar yang masuk ditambah masuknya pergaulan di era globalisasi

Lebih terperinci