S1 Manajemen. Operasional
|
|
- Hartono Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasional Ruang Lingkup Manajemen Operasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen (A41314ML) Abstract Fungsi Operasi, Evolusi Manajemen Operasi, Globalisasi, Produktifitas dan kemampuan kompetitif, Strategi & operasi. Kompetensi Memahami pentingnya manajemen operasi dan ruang lingkupnya dalam lingkungan bisnis global
2 Operation Function Operations management Manajemen Operasi mendesain, melakukan operasi, dan meningkatkan produktifitas sistem operasi. Makanan, film, toko-toko dan buku adalah beberapa produk dari orang-orang dalam operasi. Manajer operasi ada di bank, rumah sakit, pabrik, dan pemerintah. Mereka merancang sistem, memastikan kualitas, menghasilkan produk, dan memberikan layanan. Mereka bekerja dengan pelanggan dan pemasok, teknologi terbaru, dan mitra global. Mereka memecahkan masalah, proses rekayasa ulang, berinovasi, dan mengintegrasikannya. Operasi lebih dari perencanaan dan pengendalian. Operasi mengelola kualitas unggul, kecepatan ke pasar, kustomisasi, atau biaya rendah, sehingga keunggulan dalam suatu manajemen operasi adalah kesuksesan suatu perusahaan. Operations Operasi adalah suatu proses transformasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Input (seperti sebagai bahan baku, mesin, tenaga kerja, manajemen, dan modal) ditransformasi menjadi output (barang dan jasa). Keinginan dan umpan balik dari pelanggan digunakan untuk mengatur faktor-faktor pada proses transformasi, yang pada gilirannya dapat mengubah input. Manajemen operasi memastikan bahwa proses transformasi dilakukan secara efisien dan nilai (value) output lebih besar dari input. Dengan demikian, peran operasi adalah untuk menciptakan nilai (value). Transformasi proses merupakan rangkaian kegiatan sepanjang rantai nilai (value chain) dari pemasok sampai pelanggan. Gambar 1. Operasi berfungsi sebagai proses transformasi 2
3 The Operations Function Kegiatan dalam manajemen operasi (operations management / OM) meliputi pengorganisasian kerja, proses memilih, mengatur layout, fasilitas lokasi, merancang pekerjaan, pengukuran kinerja, pengendalian kualitas, penjadwalan pekerjaan, mengelola persediaan, dan perencanaan produksi. Manajer operasi menangani orang-orang, teknologi, dan tenggat waktu (lead time). Para manajer memerlukan baik kemampuan teknis, konseptual, dan juga keterampilan perilaku. Kegiatan mereka sangat erat terkait dengan bidang fungsional lainnya dari perusahaan. Keempat bidang fungsional utama dari perusahaan adalah pemasaran, keuangan, operasi, dan sumberdaya manusia. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, untuk sebagian besar perusahaan, operasi adalah inti teknis atau hubungan pengelolaan organisasi yang berinteraksi dengan bidang fungsional lainnya dan pemasok untuk memproduksi barang dan memberikan layanan bagi pelanggan. Misalnya, untuk mendapatkan sumber daya moneter untuk produksi, operasi menyediakan keuangan dan akuntansi dengan data produksi dan persediaan, permintaan penganggaran modal, dan perluasan kapasitas dan rencana teknologi. Keuangan membayar pekerja dan pemasok, melakukan biaya analisis, menyetujui investasi modal, dan mengkomunikasikan kebutuhan pemegang saham dan pasar keuangan. Pemasaran menyediakan operasi dengan perkiraan penjualan, pesanan pelanggan, pelanggan umpan balik, dan informasi tentang promosi dan pengembangan produk. Operasi, pada gilirannya, memberikan informasi tentang produk atau layanan ketersediaan, perkiraan lead-time, status pesanan, dan jadwal pengiriman. Untuk kebutuhan personil, operasi bergantung pada sumber daya manusia untuk merekrut, melatih, mengevaluasi, dan kompensasi pekerja dan untuk membantu dengan masalah hukum, desain pekerjaan, dan serikat pekerja. Di luar organisasi, operasi berinteraksi dengan pemasok untuk memesan bahan atau jasa, berkomunikasi produksi dan persyaratan pengiriman, sertifikasi mutu, negosiasi kontrak, dan menyelesaikan spesifikasi desain. 3
4 Gambar 2. Operasi sebagai pusat teknis The Evolution of Operation Management Craft Production Meskipun sejarah penuh produksi menakjubkan seperti piramida Mesir, tembok besar Cina, jalan dan saluran air, namun manajemen operasi tidak dimulai sampai Revolusi Industri pada 1700-an. Sebelum itu, pengrajin memproduksi untuk nasabah perorangan dari studio di rumah mereka sendiri dan setiap bagian adalah unik. Proses ini dikenal sebagai Craft Production. Meskipun produksi kerajinan masih ada saat ini, ketersediaan batu bara, bijih besi dan tenaga uap diatur untuk menggerakkan serangkaian penemuan industry dan mesin yang merevolusi cara kerja yang dilakukan. Division of Labor Pada waktu yang bersamaan, Adam Smith (1776) mengusulkan Division Labor / pembagian kerja, di mana proses produksi dipecah menjadi serangkaian tugas kecil, dan 4
5 dilakukan oleh pekerja yang berbeda. Spesialisasi pekerja dengan tugas yang berulang memungkinkan mereka untuk menjadi yang sangat ahli. Interchangeable Parts Interchangeable Parts dikenalkan oleh Eli Whitney (1790) yang memungkinkan untuk pembuatan senjata api, jam, jam tangan, mesin jahit, dan barang-barang lainnya, beralih dari satu produksi untuk satu waktu menjadi produksi massal dengan standarisasi komponen. Untuk itu, pabrik memerlukan sistem pengukuran dan inspeksi, metode standar produksi, dan pengawas untuk memeriksa kualitas produk. Scientific Management Pada awal 1900-an seorang buruh (dan kemudian menjadi chief engineer) di Midvale Steel Works yang bernama Frederick W. Taylor melakukan perbaikan pekerjaan melalui pengamatan, pengukuran, dan analisis. Filsafat Taylor dikenal sebagai manajemen ilmiah / Scientific Management. Ide-ide Taylor kemudian dikembangkan oleh Frank dan Lillian Gilbreth, Henry Gantt, dan lain-lain. Salah satu pendukung terbesar Taylor adalah Henry Ford. Mass Production Henry Ford menerapkan manajemen ilmiah untuk memproduksi Model T pada tahun 1913 sehingga dapat mengurangi merakit mobil dari 728 jam menjadi 1,5 jam. Chassis Model T pindah perlahan-lahan melalui ban berjalan dengan enam pekerja yang mengambil komponen dengan hati-hati. Ruang tumpukan di lantai sesuai dengan mereka dan 1 chassis. Waktu perakitan per mobil yang singkat memungkinkan T model diproduksi dalam volume tinggi, atau "secara massal," atau dikenal sebagai mass production. Quality Revolution Dari Revolusi Industri hingga 1960-an, Amerika Serikat adalah produsen terbesar di dunia serta sumber utama keahlian manajerial dan teknis. Namun pada tahun 1970 dan 1980-an, keunggulan manufaktur AS ditantang oleh biaya yang lebih rendah dan kualitas yang lebih tinggi dari produsen asing, yang dipimpin oleh Jepang. Beberapa penelitian menegaskan bahwa konsumen AS menilai produk masa itu tidak bisa bersaing di pasar dunia. Rasionalisasi 5
6 awal bahwa Keberhasilan di bidang manufaktur Jepang adalah fenomena budaya dibantah oleh keberhasilan pabrik Jepang yang didirikan di Amerika Serikat. Dimana Matsushita membeli pabrik televisi Quasar di Chicago dari Motorola. Bagian dari kontrak pembelian yang ditentukan adalah Matsushita harus mempertahankan seluruh tenaga kerja yang berjumlah 1000 orang. Setelah hanya dua tahun, dengan para pekerja yang identik, setengah staf manajemen, dan sedikit atau tidak ada modal investasi, Matsushita bisa berproduksi dua kali lipat, yaitu dengan menurunkan perbaikan perakitan dari 130% menjadi 6%, dan menurunkan biaya garansi dari $ 16 juta per tahun menjadi $ 2 juta per tahun. Quality revolution menunjukkan bahwa produksi harus terikat kepada permintaan konsumen permintaan. Lean Production Singkatnya siklus hidup produk, singkatnya pengembangan produk, perubahan teknologi, customized product, dan pasar tersegmentasi tidak cocok dengan asumsi mass production. Melalui konsep just-in-time, Toyota mengubah aturan produksi dari produksi massal menjadi produksi ramping (lean production), yaitu sistem yang fleksibel (bukan hanya efisien) dan kualitas (bukan hanya kuantitas). Supply Chain Management Dengan semakin banyak kegiatan yang terjadi di luar perusahaan di pabrik-pabrik, pusat distribusi, kantor dan toko di luar negeri, manajer dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan dalam mengkoordinasikan operasi di seluruh rantai pasokan global. Bidang manajemen rantai pasokan (supply chain management) lahir untuk mengelola arus informasi, produk, dan layanan di seluruh jaringan pelanggan, perusahaan, dan mitra supply chain. Tabel 1. Historical Events in Operations Management Era Events/Concepts Dates Originator Industrial Revolution Scientific Management Steam engine 1769 James Watt Division of labor 1776 Adam Smith Interchangeable parts 1790 Eli Whitney Principles of scientific management 1911 Frederick W. Taylor Time and motion studies 1911 Frank and Lillian Gilbreth Activity scheduling chart 1912 Henry Gantt Moving assembly line 1913 Henry Ford Hawthorne studies 1930 Elton Mayo Human Relations Motivation theories 1940s Abraham Maslow 1950s Frederick Herzberg 6
7 1960s Douglas McGregor Era Events/Concepts Dates Originator Linear programming 1947 George Dantzig Digital computer 1951 Remington Rand Operations Research Quality Revolution Internet Revolution Globalization Simulation, waiting line theory, decision theory, PERT/CPM 1950s MRP, EDI, EFT, CIM 1960s, 1970s Operations research groups Joseph Orlicky, IBM and others JIT (just-in-time) 1970s Taiichi Ohno (Toyota) TQM (total quality management) Strategy and operations Business process reengineering 1980s 1980s 1990s W. Edwards Deming, Joseph Juran Wickham Skinner, Robert Hayes Michael Hammer, James Champy Six Sigma 1990s GE, Motorola Internet, WWW, ERP, supply chain management 1990s ARPANET, Tim Berners-Lee SAP, i2 Technologies, ORACLE E-commerce 2000s Amazon, Yahoo, ebay, Google, and others WTO, European Union, and other trade agreements, global supply chains, outsourcing, BPO, Services Science 1990s 2000s Numerous countries and companies Globalization Dua pertiga dari bisnis saat ini beroperasi secara global melalui pasar global, operasi global, pembiayaan global, dan rantai pasokan global. Globalisasi dapat mengambil bentuk penjualan pasar dalam negeri, memproduksi negeri lain, pembelian dari pemasok luar negeri, atau bermitra dengan perusahaan asing. Perusahaan "go global" untuk mengambil keuntungan dari biaya yang menguntungkan, untuk mendapatkan akses ke pasar internasional, agar lebih responsif terhadap perubahan permintaan, untuk membangun supplier terpercaya, dan terus mengikuti tren terbaru dan teknologi. 7
8 The China Factor 20% populasi dunia ada di China, selain itu China juga memiliki manufaktur dan tenaga kerja terbesar di dunia melebihi US, UK, Japan, Italy dan Perancis. 1,3 Milyar penduduk China bukan hanya sebagai sumber tenaga kerja, tetapi sekaligus pangsa pasar yang menjanjikan. Meningkatnya industri di China meningkatkan pula kebutuhan mesin dan bahan baku. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan pindah ke Cina, begitu juga pemasok dan pemasok pemasok mereka. Meskipun pada awalnya yang berkembang adalah produksi yang berteknologi rendah seperti mainan, tekstil, dan mebel, saat ini Cina telah menjadi basis manufaktur strategis untuk hampir setiap industri di seluruh dunia. Skala manufaktur di Cina mencengangkan, misalnya, Foxconn (nama dagang Hon Hai Precision Industry Company Taiwan) memiliki dua kompleks industri besar di Cina daratan. Provinsi Guangdong mempekerjakan dan menampung sekitar tenaga kerja, dengan asrama sendiri, restoran, rumah sakit, kepolisian, peternakan ayam, dan stadion sepak bola. Ada 40 fasilitas produksi terpisah "di kampus," masing-masing didedikasikan untuk pelanggan utama seperti Apple, Dell, Motorola, Sony, Nintendo, dan HP. Foxconn adalah produsen elektronik terbesar di dunia dan China adalah eksportir terbesar. Sementara kemampuan manufaktur China tampak tak terkalahkan, banyak perusahaan telah berusaha untuk mengurangi risiko sumber dari hanya satu negara dengan memperluas hubungan perdagangan yang rendah dengan negara lainnya seperti India, Bangladesh, Pakistan, Vietnam, dan pada tingkat lebih rendah, Indonesia dan Eropa Timur. India, The World s Service Provider Meskipun kita mungkin berpikir globalisasi lebih dalam konteks produk daripada service, telah terjadi peningkatan dramatis dalam outsourcing global service. Akuntansi, pemrosesan klaim, dan pemrograman komputer, call center, perusahaan pialang, analisis keuangan, penelitian dan pengembangan, rekayasa, diagnosa medis, desain arsitektur, dan lebih maju bekerja di informasi teknologi. Jika Cina dikenal sebagai produsen di dunia, India terkenal untuk ekspor jasa. India memiliki sumber daya besar insinyur sangat terampil, ilmuwan, dan secara teknis dilatih pekerja tersedia kurang dari setengah biaya yang berlokasi di negara-negara maju. Pada 8
9 tahun 2009, India mengekspor $ dalam layanan TI, angka yang diperkirakan akan mencapai $ pada tahun Perusahaan India, seperti Wipro, Infosys, dan Tata Consultancy Services, adalah pemimpin dunia dalam pengembangan dan bisnis perangkat lunak. Beberapa ekspansi terjadi di negara-negara klien, seperti Amerika Serikat. IBM, perusahaan multinasional terbesar di India, mempekerjakan pekerja IT dan mempekerjakan tambahan pekerja pada tahun Productivity and Competitiveness Pasar global untuk produk dan jasa menyebabkan lebih banyak pelanggan dan kompetisi yang ketat. Dalam istilah yang lebih luas, kita berbicara tentang daya saing mengacu pada negara lain daripada perusahaan lain. Itu karena seberapa efektif suatu bangsa bersaing di global pasar, mempengaruhi keberhasilan ekonomi bangsa dan kualitas hidup bagi warganya. OECD (Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) mendefinisikan daya saing sebagai "sejauh mana suatu bangsa dapat memproduksi barang dan jasa yang memenuhi permintaan pasar internasional sekaligus mempertahankan atau memperluas pendapatan riil warganya". Ukuran daya saing adalah produktivitas. Peningkatan produktivitas memungkinkan upah meningkat tanpa inflasi, sehingga meningkatkan standar kehidupan. Peningkatan produktivitas juga mewakili seberapa cepat ekonomi dapat memperluas kapasitas untuk memasok barang dan jasa. Contoh perhitungan produktivitas: Osborne Industries is compiling the monthly productivity report for its Board of Directors. From the following data, calculate (a) labor productivity, (b) machine productivity, and (c) the multifactor productivity of dollars spent on labor, machine, materials, and energy. The average labor rate is $15 an hour, and the average machine usage rate is $10 an hour. 9
10 Produksi (unit) Jam tenaga kerja Jam mesin Biaya bahan baku Biaya energi 100,000 10,000 5,000 $35,000 $15,000 Jawaban: (a) Produktivitas Tenaga Kerja = Output = 100,000 = 10 unit/jam Jam tenaga kerja 10,000 (b) Produktivitas Mesin = Output = 100,000 = 20 unit/jam Jam mesin 5,000 (c) Produktifitas Multifaktor =. Output = Biaya TK+Biaya mesin+biaya Bahan baku+biaya energy = 0,4 unit per dollar Strategy and Operation Strategi adalah bagaimana cara mencapai misi perusahaan. Strategi menyatukan organisasi, memberikan konsistensi dalam pengambilan keputusan, dan membuat organisasi bergerak ke arah yang benar. Operasi dan manajemen rantai pasok (SCM) memainkan peran penting dalam strategi perusahaan. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3, proses perencanaan strategis melibatkan hirarki pengambilan keputusan. Manajemen senior, dengan masukan dan partisipasi dari berbagai tingkat organisasi, mengembangkan rencana strategis perusahaan yang sesuai dengan misi dan visi perusahaan, kebutuhan pelanggan (suara pelanggan), dan kondisi bisnis. Rencana strategis berfokus pada kesenjangan antara penglihatan perusahaan dan posisi saat ini, kemudian mengidentifikasi dan memprioritaskan apa yang perlu dilakukan untuk menutup kesenjangan, dan memberikan arah bagi perumusan strategi dalam fungsional bidang perusahaan, seperti pemasaran, operasi, dan keuangan, sehingga strategi pada masingmasing bidang fungsional internal konsisten. 10
11 Gambar 3. Perencanaan Strategis Formulasi strategi terdiri dari lima langkah dasar, yaitu: 1. Defining a primary task 2. Assessing core competencies 3. Determining order winners and order qualifier 4. Positioning the firm 5. Deploying the strategy Primary Task Primary Task merepresentasikan tujuan perusahaan, apa saja bisnis yang dilakukan dan tidak boleh didefinisikan terlalu sempit. Norfolk Southern Railways bergerak dalam bisnis transportasi, bukan hanya kereta api. Paramount dalam bisnis komunikasi, bukan hanya membuat film. Bisnis Amazon adalah menyediakan tercepat, termudah, dan memberikan pengalaman belanja yang paling menyenangkan, sementara Disney membuat orang bahagia. Primery Task dinyatakan dalam misi perusahaan Pernyataan misi menjelaskan apa bidang bisnis perusahaan. Misalnya Levi Levi Strauss it s branded casual apparel ; for Intel it s supplying building blocks to the Internet economy ; for Binney & Smith (Crayola) it s colorful visual expression ; for Currency Doubleday it s ideas that link business with life s meaning ; for ebay it s trading communities ; and for Merck it s preserving and improving human life. Pernyataan misi merupakan "konstitusi" bagi suatu organisasi, 11
12 Core Competencies Core Competencies adalah apa yang dapat perusahaan lakukan lebih baik dari yang lain, dan merupakan kompetensi khas. Kompetensi inti perusahaan dapat berupa layanan yang luar biasa, kualitas yang lebih tinggi, pengiriman yang lebih cepat, atau biaya yang lebih murah. Satu perusahaan mungkin berusaha untuk menjadi yang pertama di pasar dengan desain yang inovatif, sedangkan perusahaan lainnya kemungkinan melihat sukses melalui kualitas yang lebih baik. Berdasarkan pengalaman, pengetahuan (knowledge) dan know-how, kompetensi inti merupakan kelanjutan dari keunggulan kompetitif. Untuk itu produk dan teknologi jarang menjadi kompetensi inti. Hal ini disebabkan keuntungan yang mereka berikan berumur pendek, dan perusahaan lainnya dapat dengan mudah membeli, meniru, atau memperbaiki. Kompetensi inti lebih cenderung menjadi proses, kemampuan perusahaan untuk melakukan hal-hal tertentu lebih baik daripada pesaing. Jadi, produk tertentu sementara bukan merupakan kompetensi inti. Proses pengembangan produk baru. Misalnya, saat ipod memproduksi produk terobosan, itu adalah kemampuan Apple untuk mematikan produk hit (misalnya, iphone, ipad, MacBook, dll) yang memberikan keunggulan kompetitif. Kompetensi inti tidak statis. Kompetensi inti harus dipelihara, ditingkatkan dan dikembangkan dari waktu ke waktu. Selalu menghubungi pelanggan adalah penting untuk memastikan bahwa kompetensi tidak menjadi usang. Kompetensi inti yang tidak berkembang dan tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan dapat menjadi inti kekakuan perusahaan. Walmart dan Dell, perusahaan yang tampaknya tak tersaingi dibidangnya, namun gagal memperbaharui kompetensi mereka mengikuti perubahan keinginan pelanggan. untuk Dell, dengan biaya lebih murah, melakukan pengiriman produk komputer melalui pos, hal ini tidak sesuai dengan keinginan pelanggan yang ingin melihat dan menguji komputer sebelum membeli, atau menerima layanan setelah pembelian secara pribadi. Walmart, dengan obsesi biaya yang lebih rendah menyebabkan masalah citra sebuah perusahaan raksasa karena memberikan perhatian yang sedikit untuk karyawan, pemasok, atau masyarakat lokal. Pelanggan lebih suka membayar sedikit mahal untuk produk yang lebih baik jika komunitasnya dilibatkan. Order Winner & Order Qualifier Sebuah perusahaan dalam kesulitan jika melakukan yang terbaik, tetapi dianggap tidak penting bagi pelanggan. Itu mengapa penting untuk melihat apa yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka. 12
13 Order qualifier adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang dipertimbangkan untuk dibeli oleh pelanggan. Order winner adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang unggul di pasar yang merupakan faktor akhir penentu pembelian. Sebagai contoh, ketika membeli DVD atau Blu-ray player, pelanggan dapat menentukan kisaran harga (urutan kualifikasi), dan kemudian memilih produk dengan fitur yang terbaik (pemenang order) dalam kisaran harga. Positioning The Firm Tidak ada perusahaan yang bisa menjadi segalanya bagi semua orang. Strategi Positioning adalah memilih satu atau dua hal penting untuk kemudian menjadi konsentrasi dan melakukannya dengan sangat baik. Strategi positioning suatu perusahaan mendefinisikan nilai unik apa yang akan diberikan kepada pelanggan. Sebuah strategi positioning yang efektif mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan organisasi, kebutuhan pasar, dan posisi para kompetitor. Mari kita lihat perusahaan-perusahaan yang telah memposisikan diri untuk bersaing pada biaya, kecepatan, mutu, dan fleksibilitas. Competing on cost Berkompetisi dengan minimasi biaya dilakukan dengan: (1) menurunkan waste, secara terus menerus menghapus semua waste; (2) pemeriksaan struktur biaya sehingga menemukan potensi pengurangan biaya; dan (3) lean production, yaitu menggunakan biaya rendah pada setiap operasi Competing on speed Kecepatan menjadi sumber keunggulan kompetitif padasaat ini. Internet digunakan untuk mendapatkan tanggapan langsung pelanggan dan pengiriman produk yang lebih cepat. Industri jasa selalu berkompetisi pada kecepatan (McDonald, LensCrafters, dan Federal Express). Industri Manufaktur juga berkompetisi terhadap kecepatan, melalui produksi buildto-order dn efisiensi supply chain. Industri fashion juga cenderung pada permintaan saat ini., seperti pada Zara, retailer Spanyol, dari memerlukan 6 bulan dari proses desain sampai ke rak penjualan, saat ini hanya memerlukan 9 hari. Competing on quality Banyak perusahaan melakukan pendekatan kualitas defensif atau reaktif. Kualitas hanya terbatas pada bagaimana mengurangi laju cacat atau untuk menyesuaikan dengan standar. 13
14 Agar dapat bersaing dengan kualitas, perusahaan harus memandang kualitas sebagai pemenuhan kepuasan konsumen, bukan hanya penyelesaian masalah atau menurunkan biaya perbaikan. Hotel Ritz-Carlton adalah pemenang Baldrige Award yaitu pengakuan terhadap kualitas. Keseluruhan sistem pelayanan didesain untuk memahami keinginan lebih dari 500,000 konsumen dan menjadikan konsumen move heaven to earth dan memuaskan mereka. Setiap pekerja diberdayakan untuk mengambil tindakan segera untuk memuaskan pelanggan atau menyelesaikan permasalahan. Prosesnya seragam dan terdefinisikan dengan baik. Setiap hotel memiliki pimpinan berkualitas yang melayani dan mengawal pengembangan dan implementasi setiap perencanaan. Competing on flexibility Pihak marketing selalu menginginkan lebih banyak variasi untuk ditawarkan ke konsumen. Pihak manufaktur menolak tren ini karena akan mengganggu stabilitas (dan efisiensi) dan akan meningkatkan biaya sistem produksi. Flexibility telah menjadi senjata untuk berkompetisi. Flexibility mencakup kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam produk dan merespon pelanggan dengan cepat. Perusahaan National Bicycle menawarkan 20 atau 30 model standar, menerima lebih dari variasi dengan waktu pengiriman dua minggu dan biaya hanya 10% di atas model standar. Sepuluh Keputusan Strategis MO 1. Perancangan barang dan Jasa Perancangan barang dan jasam menetapkan sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas, dan sumberdaya manusia bergantung pada keputusan perancangan. Merancang biasanya menetapkan batasan biaya terendah dan kualitas tertinggi. 2. Kualitas Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur dilakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut. 3. Perancangan proses dan kapasitas Pilihan-pilihan proses tersedia untuk brang dan jasa. Keputusan proses yang diambil membuat manajemen mengambil komitmen dalam hal teknologi, kualitas, penggunaan sumber daya manusia dan pemeliharaan yang spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan strktur biaya dasar suatu perusahaan. 14
15 4. Pemilihan lokasi Keputusan lokasi orgnisasi manufktur dan jasa menentukan kesuksesan perusahaan. Kesalahan yang dibuat pada langkah ini akan mempengaruhi efisiensi. 5. Perancangan tata letak Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan tingkat karyawan, keputusan teknologi, dan kebutuhan persediaan memengaruhi tata letak. 6. Sumberdaya manusia dan rancangan pekerjaan Manusia merupakan bagian yang integral dan mahal dari selruh rancangan system. Karenanya kualitas lingungn kerja yang diberikan, bakat dan keahlian yang dibutuhkan, dan upah harus ditentukan dengan jelas. 7. Manajemen rantai pasok Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa yang harus dibeli. Pertimbangan terletak pada kualitas, pengiriman dan inovasi, semuanya harus pada tingkat harga yang ditentukan. Kepercayaan antara pembeli dan penjual sangat dibutuhkan untuk proses pembelian yang efektif. 8. Persediaan Keputusan persediaan dapa dioptimalkan hanya jika kepuasan pelanggan, pemasok, perencanaan produksi, dan sumberdaya manusia dipertimbangkan. 9. Penjadwalan Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan. Permintaan sumberdaya manusia dan fasilitas harus terlebih dahulu ditetapkan dan dikendalikan. 10. Pemeliharaan Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandaan dan stabilitas yang diinginkan. Sistem harus dibuat untuk menjaga kehandalan dan stabilitas tersebut. Daftar Pustaka Russel, R. & Taylor, B.W. (2010). Operation Management, 7 th Ed. New York: John Wiley & Son. Heizer, J. & Render, B. (2009). Operation Management, 9 th Ed. New Jersey: Person Educaton Inc. 15
MANAJEMEN Operasional
https://www.primahan.com/operations-management/ MANAJEMEN Operasional By Fanlia Prima Jaya, SE., MM. Peremuan I Manajemen Operasional dalam bisnis Kegiatan menghasilkan Produksi Good s & Service Merupakan
Lebih terperinciSTRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL
STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.
Lebih terperinciOPERASI DAN PRODUKTIFITAS
OPERASI DAN PRODUKTIFITAS Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI
Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI
Lebih terperinciOPERASI DAN PRODUKTIVITAS
OPERASI DAN PRODUKTIVITAS SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL Secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir yang antara lain adalah: Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan
Lebih terperinciOVERVIEW OPERATIONS MANAGEMENT
SEBUAH PENGANTAR MANAJEMEN OPERASI (MO) OVERVIEW OPERATIONS MANAGEMENT Apa yang dimaksud dengan MO PRODUKSI adalah proses penciptaan barang dan jasa MANAJEMEN OPERASI adalah kegiatan yang berhubungan dengan
Lebih terperinciJadwal : Rabu, di R.307 Dosen : Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Jadwal : Rabu, 18.30-21.00 di R.307 Dosen : Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menggunakan dan menerapkan teoriteori dalam pengelolaan operasi untuk memastikan keberlangsungan bisnis
Lebih terperinciManajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo. 2007 Oleh: Dr. Ir. Eddy Herjanto, SE. MSc
Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo. 2007 Oleh: Dr. Ir. Eddy Herjanto, SE. MSc PENGANTAR MANAJEMEN OPERASI Bab 1 Pengertian Kegiatan operasi merupakan kegiatan kompleks, mencakup pelaksanaan
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab
Lebih terperinciProgram Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?
Studi Kasus dalam merancang intervensi tingkat perusahaan mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA
1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi
Lebih terperinciSiklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis
Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa
Lebih terperinciStrategi Operasi. Perspektif Global
Strategi Operasi Perspektif Global Globalisasi Semakin berkurangnya faktor faktor pembatas dalam produktivitas Meningkatnya perdagangan dunia Pasar modal global Pergerakan penduduk seluruh dunia Perusahaan
Lebih terperinciJust In Time & Operasi Ramping
Just In Time & Operasi Ramping The Toyota Ways Teknik operasi yang dikembangkan oleh Toyota hingga mampu mencapai prestasi sebagai produsen kendaraan bermotor terbesar di dunia Just In Time dan TSP (Toyota
Lebih terperinciEMA302 - Manajemen Operasional Materi #5 Ganjil 2015/2016 STRATEGI OPERASI. EMA302 Manajemen Operasional
STRATEGI OPERASI Materi #5 EMA302 Manajemen Operasional Strategi Operasi 2 Adalah rencana kegiatan organisasi (perusahaan) untuk mencapai misi. Setiap bidang fungsional memiliki strategi untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini menunjukan perubahan
Lebih terperinciBAB I. OPERASI DAN PRODUKTIVITAS
NAMA : MARIYATUL QIBTIYAH TUGAS : 1 NIM : 14230109 TANGGAL : 13/02/2016 BAB I. OPERASI DAN PRODUKTIVITAS A. Pengorganisasian untuk Menghasilkan Barang dan Jasa Definisi Manajemen Operasional Manajemen
Lebih terperinciBusiness Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom
Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa
Lebih terperinciBab 14 MANAJEMEN PRODUKSI YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Bab 14 MANAJEMEN PRODUKSI YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN MULTINASIONAL A. Pendahuluan Pemeriksaan yang bertujuan menemukan barang-barang yang jelek dan membuangnya adalah cara yang sudah terlambat, tidak
Lebih terperinciKonsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk
Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran
BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berupa informasi yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer
Lebih terperinciAddr : : Contact No :
email Addr : heriyanto.lucky@gmail.com : dewa_emas@yahoo.com Contact No : 081318170013 SISTEM INDUSTRI MANUFAKTUR Industri manufaktur didefinisikan sebagai industri yang membuat produk dari bahan mentah
Lebih terperinciSTRATEGI RANTAI PASOKAN
STRATEGI RANTAI PASOKAN Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut : 1. Banyak Pemasok (Many Supplier) Strategi ini memainkan
Lebih terperinciBab 2 Strategi Supply Chain
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 2 Strategi Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 2-1 Competitive and Supply Chain Strategies Competitive strategy: Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciANALISIS PELUANG INTERNASIONAL
ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya
Lebih terperinciPERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
Lebih terperinciMenghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus
PENERAPAN JUST IN TIME PADA INDUSTRI FASHION SEBAGAI PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) ABSTRAKSI Sistem Just in Time telah menjadi satu pendekatan umum dalam pengelolaan bahan baku/persediaan. Semakin
Lebih terperinciJURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.
Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) INTRODUCTION T I P F T P U B KONTRAK 50 % UTS 30 % Tugas 20 % Kuis/ present WHAT IS SUPPLY CHAIN? Sebuah rantai pasokan yang terdiri dari semua pihak yang terlibat, secara
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKTIVITAS
MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKTIVITAS EKA MUSTAVIDA RATNASARI 14310098 EVA DAMAYANTI A.C.S 14310180 BULANDARI FITRI SUSANTI 14310563 MUHAMAD LUKMAN 14310108 TOMY AGUS S 14310167 BUDI SUHERMANTO 14310164
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam tugas akhir ini memerlukan teori-teori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai
Lebih terperinciTeori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)
Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory) Resource Dependence Theory adalah studi tentang bagaimana sumber daya eksternal organisasi mempengaruhi perilaku organisasi. Teori
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA
BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA Kualitas didefinisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin, konsultan komputer terkenal, mendeskripsikan kualitas perangkat lunak sebagai tepat
Lebih terperinciSIKLUS PRODUKSI. Tiga fungsi SIA dasar dalam siklus produksi, yaitu:
SIKLUS PRODUKSI Siklus produksi adalah serangkaian kegiatan usaha yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait berhubungan dengan pembuatan produk. Tiga fungsi SIA dasar dalam siklus produksi,
Lebih terperinciMRP Pertemuan 6 BAB 6 IMPLIKASI STRATEGI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
BAB 6 IMPLIKASI STRATEGI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Implikasi Secara Umum 1. Pengembangan manajemen logistik Manajemen Rantai Pasokan pada hakikatnya pengembangan lebih lanjut dari manajemen logistik, yaitu
Lebih terperinciBAB II TELAAH KEPUSTAKAAN
BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran:
Bab I PENDAHULUAN Tujuan Pembelajaran: 1. Mendeskripsikan lingkungan operasi global 2. Menjelaskan pengertian Misi dan Strategi Operasi 3. Menjelaskan pilihan strategi operasi global PENGERTIAN PRODUKSI
Lebih terperinciPembahasan Materi #8
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Implikasi Secara Umum Implikasi Terhadap Manajemen Mutu Implikasi Terhadap Arus Barang Implikasi Terhadap Organisasi Implikasi Biaya & Nilai Tambah Implikasi
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan rantai pasok dalam organisasi 1. Rancangan rantai pasok dalam organisasi 2. Rantai pasok pada
Lebih terperinciManajemen Operasi & Produktivitas. Dosen : Dhyah Wulansari, SE., MM.
Manajemen Operasi & Produktivitas Dosen : Dhyah Wulansari, SE., MM. Pengertian Manajemen Operasi Jay Heizer dan Barry Render: manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam
Lebih terperinciManajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng
1 Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng 5. MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI STRATEGI TINGKAT FUNGSIONAL 1. Strategi Functional Level adalah: Upaya untuk meningkalkan efektivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar
Lebih terperinciMinggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi
Minggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Hasil Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan pengertian
Lebih terperinciManajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasi Modul Final Semester Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 09 MK, ST, MBA Abstract Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan
Lebih terperinciDEFINISI MANAJEMEN OPERASI. Oleh : Ibrahim Al Chanif, S.Kom.
DEFINISI MANAJEMEN OPERASI Oleh : Ibrahim Al Chanif, S.Kom. PROGRAM STUDI MANAJEMEN ANGKATAN XXII.A PROGRAM PASCASARJANA (M.Si.) UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA 2016 A. Pendahuluan Manajemen operasi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. strategi rantai pasok tersebut umumnya terjadi trade off antara kecepatan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah sebuah pendekatan yang digunakan secara efisien dalam mengintegrasikan pemasok, pabrik, gudang, dan
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM
Lebih terperinciLean Thinking dan Lean Manufacturing
Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis Persaingan di dunia usaha yang sangat ketat dewasa ini terjadi karena setiap perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciPENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU. Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak
PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak Tingginya tingkat persaingan yang terjadi sebagai akibat adanya globalisasi ekonomi mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Just In Time Pada tahun 1970 konsep Just In Time mulai dipopulerkan oleh Mr. Taiichi Ohno dan rekannya di Toyota Motor Company, Jepang. Akar dari konsep Just In Time dapat ditelusuri
Lebih terperinciPerencanaan Sumber Daya
MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya E-Business Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Magister Teknik Resource Pascasarjana Industri Planning 11 Abstract - Electronic enterprise,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyaman, aman dan mampu memberikan nilai lebih (value) bagi pemakainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produk Foot wear (alas kaki) atau lazim disebut dengan sepatu dan sandal, merupakan bagian dari kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh manusia, terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi bergerak sangat pesat ditandai dengan munculnya begitu banyak perusahaan lokal, nasional maupun multinasional. Hal ini menyebabkan persaingan
Lebih terperinciMateri Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan
M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output).
BAB I 1.1 Latar belakang PENDAHULUAN Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi hasil (output). Manajemen
Lebih terperinciManajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016
Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2016 Strategi Kompetitif-Strategi Supply Chain Strategi Kompetitif : strategi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen melalui barang dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang
Lebih terperinciStrategi Operasi untuk Barang & Jasa
Strategi Operasi untuk Barang & Jasa Contoh : Perusahaan Haier Perusahaan dari China Membangun pabrik di California Selatan, Amerika Serikat --- Haier responsif terhadap kebutuhan pelanggan Haier secara
Lebih terperinciEkonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA http://kominfo.pekalongankota.go.id/ Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis Kamis, 10 Maret 2016-14:32:23WIB Diposting oleh : Administrator Kategori : ARSIP BERITA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah sebuah pendekatan yang digunakan secara efisien dalam mengintegrasikan pemasok, pabrik, gudang, dan
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu dengan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Balanced Scorecard Balanced scorecard adalah suatu pendekatan untuk memberi penilaian hasil kerja suatu organisasi yang ditemukan oleh Kaplan dan Norton di tahun 1992 dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh pihak manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi yang sangat pesat, akan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
1 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. Definisi Produk
BAB I PENDAHULUAN Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasiorganisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PRODUK BARU DALAM PERSPEKTIF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
BAB 3 PERANCANGAN PRODUK BARU DALAM PERSPEKTIF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 3.1 Pendahuluan Dalam perspektif supply chain, perancangan produk baru adalah salah satu fungsi vital yang sejajar dengan fungsi-fungsi
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :
TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASI. Operasi dan Produktivitas
MANAJEMEN OPERASI Operasi dan Produktivitas Apa yang dimaksud dengan manajemen operasi Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa Manajemen Operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari
Lebih terperinciBAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga
BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim
Lebih terperinciSISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa
SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN DIANA RAHMAWATI SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasar bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi perekonomian global sekarang ini, yang ditunjukkan dengan hilangnya batas-batas negara dan segi investasi, individu, dan informasi pada umumnya, serta
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI MATERI 1. Konsep dasar operasi dan produktivitas 2. Strategi Operasi 3. Perencanaan pengendalian operasi, Perencanaan dan 4. persediaan 5. Perencanaan Kebutuhan Bahan (MRP)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
Lebih terperinciManajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (1) TIP FTP UB 2015
Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (1) TIP FTP UB 2015 Bagaimana membangun strategi SCM? STARBUCKS COFFEE - 17.000+ toko di seluruh dunia - 70.000 pengiriman tiap minggu - Pasar global di 5 benua - 9
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning
MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046
Lebih terperinciSCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar
Lebih terperinciManajemenStrategi. Aleria Irma Hatneny S.E., M.M.
ManajemenStrategi Aleria Irma Hatneny S.E., M.M. KontrakKuliah Proporsi penilaian secara umum 1. Kehadiran = 10 % 2. Tugas = 20 % 3. UTS = 30 % 4. UAS = 40 % Berpakaianrapidansopan, menjaga kebersihankelassertadilarangmakandi
Lebih terperinciSTRATEGI INTERNASIONAL
STRATEGI INTERNASIONAL Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar domestik perusahaan. Salah satu alasan diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar
Lebih terperinciStrategi Peningkatan Produktivita s
MODUL PERKULIAHAN Strategi Peningkatan Produktivita s Sejarah Toyota Production System (TPS) Fakultas Program Pascasarjana Program Studi Magister Teknik Industri Tatap Kode MK Muka 01 B11536CA (M-203)
Lebih terperinciBentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government
KERANGKA E BUSINESS Definisi E-Business A. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan
Lebih terperinciRantai Pasokan Global (Global Supply Chains)
Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Gambaran rantai pasokan global Kondisi Ekonomi global sebagai alasan
Lebih terperinciTUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciKewirausahaan III. Kewirausahaan & Manajemen Operasional. Mustika Sari, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Sistem Informasi
Kewirausahaan III Modul ke: Kewirausahaan & Manajemen Operasional Fakultas Fasilkom Mustika Sari, MMTr Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pengertian Manajemen Operasional Manajemen Operasi
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL
ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari gelombang globalisasi menuntut para pelaku usaha atau perusahaan untuk lebih responsif dalam menghadapi
Lebih terperinciPembahasan Materi #5
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan
Lebih terperinci