TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING"

Transkripsi

1 TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. & Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. Oleh IMAN ROHIMAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

2 A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan. Tanpa penilaian, kita tidak mungkin dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain bahwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat lewat kegiatan penilaian. Sehubungan dengan penilaian ini, Shertzer dan Stone (1966) mengemukakan pendapatnya: Evaluation consist of making systematic judgements of the relative effectiveness with which goals are attained in relation to special standards. Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan. Penilaian kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan. Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan perilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik.

3 Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah: 1. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling. 2. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah. B. Aspek-aspek yang Dievaluasi Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektivan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain: 1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan; 2. Keterlaksanaan program; 3. Hambatan-hambatan yang dijumpai; 4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;

4 5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan; 6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat. Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini. 1. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan. 2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya. 3. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan bimbingan. 4. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih lanjut. 5. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan). 6. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan. Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya berbentuk angka atau skor, maka hasil evaluasi bimbingan dan konseling berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi (seperti partisipasi/aktivitas dan pemahaman siswa; kegunaan layanan menurut siswa; perolehan siswa dari layanan; dan minat siswa terhadap layanan lebih lanjut; perkembangan siswa dari waktu ke waktu; perolehan guru pembimbing; komitmen pihak-pihak terkait; serta kelancaran dan suasana penyelenggaraan kegiatan). Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan layanan/pendukung memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan

5 perkembangan dan/atau memberikan bahan atau kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap siswa. C. Langkah-langkah Evaluasi Dalam melaksanakan evaluasi program ditempuh langkah-langkah berikut. 1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. Karena tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh data yang diperlukan untuk mengambil keputusan, maka konselor perlu mempersiapkan pertanyaanpertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan dievaluasi. Pertanyaan-pertanyaan itu pada dasarnya terkait dengan dua aspek pokok yang dievaluasi yaitu : (1) tingkat keterlaksanaan program (aspek proses), dan (2) tingkat ketercapaian tujuan program (aspek hasil). 2. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. Untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrumen itu diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. 3. Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data diperoleh maka data itu dianalisis, yaitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai. 4. Melakukan tindak lanjut (Follow Up). Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan, yaitu (1) memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat, atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, dan (2) mengembangkan program, dengan cara merubah atau menambah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program.

6 Penilaian di tingkat sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah yang dibantu oleh pembimbing khusus dan personel sekolah lainnya. Di samping itu penilaian kegiatan bimbingan dilakukan juga oleh pejabat yang berwenang (pengawas bimbingan dan konseling) dari instansi yang lebih tinggi (Departemen Pendidikan Nasional Kota atau kabupaten). Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini antara lain siswa, kepala sekolah, para wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, tokoh masyarakat, para pejabat depdikbud, organisasi profesi bimbingan, sekolah lanjutan, dan sebagainya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan alat seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis hasil kerja siswa, dan sebagainya. Penilaian perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dalam tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program layanan bimbingan. Dengan dilakukan penilaian secara komprehensif, jelas dan cermat maka diperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. Data dan informasi ini dapat dijadikan bahan untuk pertanggungjawaban/ akuntabiltas pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Secara skematis evaluasi program bimbingan dan konseling tersebut dapat digambarkan pada bagan 1.

7 Bagan1. Skema Evaluasi Program Pengawas melakukan pembinaan dan pengawasan dalam bentuk mendorong konselor dan personil layanan bimbingan dan konseling untuk melakukan evaluasi program dan keterlaksanaan program. Minimal evaluasi dilakukan pada akhir tahun ajaran dan menjadi slaah satu dasar pengembangan program untuk tahun ajaran berikutnya. Evaluasi proses sebaiknya dilakukan setiap bulan melalui

8 forum pertemuan staf (MGBK di sekolah) dan dapat dihadiri oleh unsur pimpinan sekolah. Konselor dapat mengembangkan instrumen yang dapat menjaring umpan balik secara triangulasi yaitu dari siswa sebagai objek dan subjek bimbingan, dari pendidik di sekolah sebagai person yang terlibat dan berinteraksi langsung dengan siswa, pimpinan sekolah terkait dengan ketercapaian tujuan dan dukungan terhadap program sekolah, orang tua terkait dengan perubahan perilaku dan perkembangan siswa. Dokumen pelaksanaan evaluasi menjadi salah satu indikator unjuk kerja konselor.

9 KISI KISI ANGKET Aspek Persiapan evaluasi layanan Pelaksanaan evaluasi layanan Pelaporan evaluasi layanan Tindak lanjut evaluasi layanan Indikator No Item F UF a. Penetapan aspek yang 1, 18 35, dievaluasi. b. Penetapan kriteria keberhasilan 2, 19 36, 53 evaluasi c. Persiapan dan pengembangan 3, 20 37, 54 alat atau instrumen evaluasi. d. Penetapan prosedur evaluasi 4, 21 38, 55 e. Penetapan tim evaluator 5, 22 39, 56 f. Penetapan waktu evaluasi 6, 23 40, 57 a. Evaluasi proses 7, 24 41, b. Evaluasi hasil 8, 25 42, 59 c. Analisis hasil evaluasi 9, 26 43, 60 a. Pelaporan hasil evaluasi 10, 27 44, b. Peserta didik 11, 28 45, 62 c. Guru mata pelajaran 12, 29 46, 63 d. Orangtua 13, 30 47, 64 e. Administrator sekolah 14, 31 48, 65 a. Penetapan arah tindak lanjut 15, 32 49, b. Melaksanakan rencana tindak 16, 33 50, 67 lanjut c. Menggunakan hasil 17, 34 51, 68 pelaksanaan evaluasi Jumlah

10 A. Petunjuk Pengisian Berikut petunjuk pengisian angket ini yaitu: 1. Isilah identitas Bapak/Ibu pada tempat yang telah disediakan. 2. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan 3. Isilah kolom pilihan yang sesuai dengan hati nurani dan kondisi Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda chek ( ) pada setiap kolom yang tersedia untuk salah satu pilihan jawaban yaitu : SL (Selalu) : Jika pernyataan tersebut Selalu dilaksanakan SR (Sering) :Jika pernyataan tersebut Sering dilaksanakan JR (Jarang) :Jika pernyataan tersebut Jarang dilaksanakan TP dilaksanakan Contoh: (Tidak Pernah) : Jika pernyataan tersebut Tidak Pernah NO PERNYATAAN SL SR JR TP 1. Saya melaksanakan evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengetahui kesesuaian antara layanan yang telah dirancang dengan pelaksanaannya. 2. Saya mengetahui keberhasilan layanan bimbingan klasikal, diantaranya dengan melihat jumlah siswa bermasalah yang berkurang. 4. Bapak/Ibu tidak perlu ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya. Peneliti akan menjamin seluruh kerahasiaan identitas dan jawaban anda. 5. Bila Bapak/Ibu telah selesai mengerjakan, periksalah kembali jangan sampai ada nomor yang dilewati. TERIMA KASIH & SELAMAT MENGERJAKAN

11 A. Identitas Diri 1. Nama : 2. NIP : 3. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan (coret yang tidak sesuai) 4. Pendidikan Terakhir : S-1 BK / non BK (coret yang tidak sesuai) Lainnya : 5. Nama Sekolah : 6. Tanggal Pengisian : B. Pernyataan NO PERNYATAAN SL SR JR TP 1. Saya melaksanakan evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengetahui kesesuaian antara layanan yang telah dirancang dengan pelaksanaannya. 2. Saya mengetahui keberhasilan layanan bimbingan klasikal, diantaranya dengan melihat jumlah siswa bermasalah yang berkurang. 3. Saya menyiapkan instrumen angket untuk melaksanakan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal. 4. Saya melaksanakan evaluasi layanan konseling kelompok berdasarkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 5. Saya melibatkan kepala sekolah sebagai tim evaluator layanan bimbingan dan konseling. 6. Saya melaksanakan evaluasi hasil setelah layanan bimbingan kelompok. 7. Saya melakukan evaluasi proses layanan bimbingan klasikal dengan cara mengamati partisipasi peserta didik, diantaranya peserta didik mendengarkan materi yang disampaikan, terlibat dalam kegiatan, mengikuti tanya jawab. 8. Saya melaksanakan evaluasi hasil setelah kegiatan layanan bimbingan klasikal. 9. Saya menggunakan teknik analisis data kuantitatif berupa presentase untuk menggambarkan pencapaian tujuan bimbingan klasikal. 10. Saya menginformasikan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti siswa, orangtua, kepala sekolah, dan guru mata pelajaran.

12 NO PERNYATAAN SL SR JR TP 11. Saya menginformasikan hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok kepada semua siswa di kelompok tersebut. 12. Saya menginformasikan hasil evaluasi refferal dari siswa yang bermasalah kepada guru mata pelajaran. 13. Saya menyusun laporan evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada orangtua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan siswa. 14. Saya melaporkan evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah pada akhir semester. 15. Saya melaksanakan layanan alih tangan kasus apabila saya mengalami keterbatasan kemampuan atau keahlian dalam memberikan pertolongan kepada siswa. 16. Saya membuat rencana alih tangan kasus untuk siswa yang memiliki masalah diluar kemampuan saya. 17. Saya memanfaatkan hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok untuk memperbaiki layanan selanjutnya. 18. Saya merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. 19. Saya menentukan kriteria keberhasilan evaluasi layanan bimbingan klasikal, diantaranya melihat ketertarikan peserta didik dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah. 20. Saya menggunakan instrumen observasi untuk melaksanakan evaluasi proses. 21. Saya melaksanakan prosedur evaluasi layanan, dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tindak lanjut. 22. Saya melibatkan orangtua peserta didik sebagai tim evaluator layanan bimbingan dan konseling. 23. Saya melaksanakan evaluasi proses pada saat layanan bimbingan kelompok berlangsung. 24. Saya menggunakan instrumen observasi untuk melakukan kegiatan evaluasi proses layanan bimbingan kelompok. 25. Saya memantau perkembangan siswa setelah diberikan layanan konseling individu. 26. Saya menganalisis hasil evaluasi bimbingan klasikal untuk mengetahui keberhasilan layanan tersebut. 27. Saya menyusun laporan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling pada akhir semester. NO PERNYATAAN SL SR JR TP 28. Saya menginformasikan hasil layanan bimbingan kelompok kepada siswa untuk membantu pemahaman mereka menjadi lebih baik.

13 29. Saya menginformasikan kepada guru mata pelajaran, hasil layanan konseling individu terhadap siswa yang dianggap bermasalah oleh guru tersebut. 30. Saya melaporkan hasil evaluasi siswa tertentu kepada orangtua yang bersangkutan. Misalkan, siswa yang bermasalah, mendapat keluhan dari guru mata pelajaran, penurunan prestasi, dan lain sebagainya. 31. Saya melaporkan evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada koordinator BK di sekolah pada akhir bulan. 32. Saya melaksanakan layanan konseling individu untuk siswa yang bermasalah. 33. Saya melaksanakan Home Visit (kunjungan rumah) untuk permasalahan siswa yang belum terselesaikan dengan layanan konseling individu di sekolah. 34. Saya memanfaatkan hasil evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengembangkan layanan selanjutnya. 35. Saya melaksanakan evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengetahui keterlaksanaan layanan. 36. Saya menentukan kriteria keberhasilan layanan bimbingan klasikal sesuai keinginan saya. 37. Saya menyiapkan instrumen angket untuk melaksanakan evaluasi proses layanan bimbingan klasikal. 38. Saya melaksanakan evaluasi layanan konseling kelompok tanpa melihat tujuan yang akan dicapai. 39. Saya melaksanakan evaluasi sendiri tanpa melibatkan tim evaluator, seperti kepala sekolah, orangtua. 40. Saya melaksanakan evaluasi proses setelah layanan bimbingan kelompok. 41. Saya lupa melaksanakan evaluasi proses pada saat layanan bimbingan klasikal berlangsung. 42. Saya melaksanakan evaluasi hasil hanya dalam layanan konseling kelompok. 43. Saya menganalisis hasil data evaluasi layanan bimbingan klasikal dengan cara mendeskripsikan sendiri, tanpa menggunakan teknik analisis data kuantitatif maupun kualitatif. NO PERNYATAAN SL SR JR TP 44. Saya menginformasikan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti siswa, orangtua, kepala sekolah, dan guru mata pelajaran apabila diminta. 45. Saya menginformasikan hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang bermasalah saja.

14 46. Saya menggunakan hasil evaluasi layanan konseling individu hanya untuk kepentingan layanan bimbingan dan konseling. 47. Saya menginformasikan hasil layanan bimbingan dan konseling kepada orangtua hanya apabila siswa bermasalah di sekolah. 48. Saya sibuk, sehingga saya tidak ada waktu untuk melaporkan evaluasi layanan BK kepada kepala sekolah. 49. Saya melaksanakan layanan alih tangan kasus meski saya masih mampu menyelesaikan masalah siswa. 50. Saya membuat rencana alih tangan kasus untuk semua permasalahan siswa. 51. Saya merasa kesulitan memanfaatkan hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok untuk memperbaiki layanan selanjutnya. 52. Saya melaksanakan layanan bimbingan kelompok tanpa merencanakan tujuan layanan. 53. Saya menjadikan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal sebagai satu-satunya kriteria keberhasilan evaluasi layanan. 54. Saya menggunakan instrumen tes untuk melaksanakan evaluasi proses. 55. Saya melaksanakan prosedur evaluasi layanan tanpa melalui tahap perencanaan. 56. Saya melibatkan orangtua peserta didik dalam melaksanakan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal. 57. Saya melaksanakan evaluasi proses dan hasil layanan bimbingan kelompok secara bersamaan yaitu pada akhir kegiatan. 58. Saya menggunakan instrumen angket dalam melakukan kegiatan evaluasi proses layanan bimbingan kelompok. 59. Saya lupa menanyakan rencana kegiatan yang akan dilakukan siswa setelah mendapat layanan konseling individu. NO PERNYATAAN SL SR JR TP 60. Saya menganalisis hasil layanan bimbingan klasikal tanpa melihat tujuan mana saja yang telah atau belum tercapai. 61. Saya menyusun laporan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling untuk kepentingan penilaian guru oleh pengawas. 62. Saya menyimpan hasil evaluasi layanan bimbingan klasikal tanpa memanfaatkan untuk kepentingan layanan berikutnya. 63. Saya menginformasikan hasil layanan konseling individu kepada guru mata pelajaran yang dekat dengan saya.

15 64. Saya melaporkan hasil evaluasi layanan konseling individu kepada orangtua siswa apabila diminta. 65. Saya melaporkan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada kepada sekolah jika diminta. 66. Saya menyelesaikan permasalahan siswa tanpa merencanakan upaya tindak lanjut. 67. Saya melaksanakan Home Visit (kunjungan rumah) apabila diminta oleh kepala sekolah atau guru mata pelajaran. 68. Saya merasa kesulitan dalam memanfaatkan hasil evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengembangkan layanan selanjutnya.

Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM)

Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM) Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM) Abstraksi Evaluasi program BK di sekolah adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media BK Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Sesuai dengan hakikat pekerjaan bimbingan dan konseling yang berbeda dari pekerjaan pengajaran, maka sasaran pelayanan bimbingan

Lebih terperinci

TEST, PENGUKURAN, ASSESMEN, EVALUASI

TEST, PENGUKURAN, ASSESMEN, EVALUASI TEST, PENGUKURAN, ASSESMEN, EVALUASI Sugiyatno, M.Pd sugiyatno@uny.ac.id TEST Seperangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait/sifat/atribut dimana tiap butir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd & Dr. Ali Muhtadi, M. Pd.

PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd & Dr. Ali Muhtadi, M. Pd. PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd &

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. melakukan pengumpulan data tentang Pengaruh Kompetensi dan independensi Auditor

KUESIONER PENELITIAN. melakukan pengumpulan data tentang Pengaruh Kompetensi dan independensi Auditor KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir program sarjana, penulis berusaha melakukan pengumpulan data tentang Pengaruh Kompetensi dan independensi Auditor Internal

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo Program

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Taufik Yusuf * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengembangan (research and development) dalam upaya menghasilkan

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI G PROFESIONAL : PENILAIAN DALAM BK Direktorat

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR)

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR) TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR) Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

Lampiran 5 Angket Penelitian PENGANTAR

Lampiran 5 Angket Penelitian PENGANTAR Lampiran 5 Angket Penelitian PENGANTAR Perihal : Permohonan Pengisian Angket Lampiran : Satu berkas Kepada Yth : Sdr Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar Dengan hormat, Dalam rangka penulisan tesis yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning

LAMPIRAN. Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning LAMPIRAN Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning Lampiran 3 Tabulasi Skor Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 4 Tabulasi Skor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

MODUL GURU PEMBELAJAR

MODUL GURU PEMBELAJAR MODUL GURU PEMBELAJAR Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelompok Kompetensi G Profesional: Penilaian dalam BK Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan, baik secara

Lebih terperinci

Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa

Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa I. Informasi Umum Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa 1. Nama :. 2. Umur :..... 3. Kelas :. 4. Jenis Kelamin :... II. Petunjuk Pengisian Umum Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, antara bulan juli sampai bulan september 2013 di SDN Kemligi

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP Juftiar Mahendra Zainur Putera Dr. Tamsil Muis Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Subjek dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneliti ini dilakukan di SDN Tlogo. SDN Tlogo terletak di lingkungan perdesaan dan jauh dari pasar sehingga suasana di SDN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan melalui pencatatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan melalui pencatatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan melalui pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang berkemampuan, cerdas, dan handal dalam pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PASUNDAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS PASUNDAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS PASUNDAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Jalan Tamansari No. 6-8 Bandung Telp (022) 4233646 4208363 Faks. 4208363 e-mail : fekon@unpas.ac.id Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai Makassar Telepon 0411-590591 Fax : 0411-590595 PO-BOX : 176 Yth. Dekan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya. 46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014 77 KUESIONER PENELITIAN SETELAH UJI VALIDITAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014. Responden :... (Diisi peneliti) Petunjuk pengisian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi,

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN WAWANCARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum yang saat ini diberlakukan oleh pemerintah Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan bagian dari upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk mengubah perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2011-2012, antara bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012 di SDN

Lebih terperinci

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak pada atau tidaknya landasan hukum (perundang-undangan).

Lebih terperinci

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Data Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Arikunto, Suharsimi.dkk. (2009:104) menjelaskan bahwa PTK merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA DI SUSUN OLEH : SURANTO HARIYO H RIAN DWI S YUNITA SETIA U YUYUN DESMITA S FITRA VIDIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas sendiri difokuskan pada penelitian yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini adalah perpaduan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING Pengantar : Di bawah ini terdapat pernyataan - pernyataan yang berhubungan dengan penyelengaraan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Anda diminta untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelas I SD Negeri 3 Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan tahun pembelajaran 2011 / 2012 dengan jumlah siswa 33 orang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian

Lebih terperinci

KM-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN KOMITE SEKOLAH

KM-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN KOMITE SEKOLAH INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 201 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN KOMITE SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i iii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Deskripsi Singkat... 2 C. Tujuan Pembelajaran... 2 D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok... 3 E.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta,

Lebih terperinci

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen. Variabel X Sub Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Supervisi

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen. Variabel X Sub Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Supervisi Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen No 1 2 Variabel X Sub Variabel Indikator Sub Indikator No. Item 1 2 3 4 5 Isi Pekerjaan Kualitas pekerjaan 1, 2, 3,4 Beban pekerjaan 5 Supervisi Pembinaan professional 6,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR

PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Instrumen Dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. dan Dr. Ali Muhtadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Surakarta kelas X MIA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, untuk selanjutnya dideskripsikan agar mendapatkan gambaran keterampilan penyesuaian sosial peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Syaodih, 2005:164)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran obyektif tentang profil siswa dengan perilaku menyimpang di SMP

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pedoman Kuesioner

Lampiran 1. Pedoman Kuesioner Lampiran 1 Pedoman Kuesioner Memenuhi sebagian persyaratan dalam penyelesaian pendidikan pada program studi Pendidikan Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, sebagai bahan penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 01 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran 2. Subjek Penelitian Subjek dalam

Lebih terperinci

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH I. Struktur Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V ini dipaparkan hal-hal yang berkenaan dengan simpulan dan rekomendasi penelitian. Simpulan penelitian dikemukakan secara sistematis sesuai dengan pertanyaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek, Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 semester genap SD Negeri Jolosekti UPT Disdikpora Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif didasari oleh filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal classroom

Lebih terperinci

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah) ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah) Petunjuk Pengisian : 1. Setiap Pertanyaan hanya bisa diisi satu pilihan 2. Pilihan ditandai dengan Membubuhkan tanda centang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Arikunto (2010: 203) adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Pemilihan metode ini didasarkan

Lebih terperinci

FAKTOR PENGHAMBAT OPERASIONALISASI KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) DI SMA NEGERI SE- KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015

FAKTOR PENGHAMBAT OPERASIONALISASI KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) DI SMA NEGERI SE- KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 FAKTOR PENGHAMBAT OPERASIONALISASI KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) DI SMA NEGERI SE- KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi. i. Daftar Tabel... Daftar Gambar.. Daftar Grafik. BAB I PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi. i. Daftar Tabel... Daftar Gambar.. Daftar Grafik. BAB I PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI Daftar Isi. i Daftar Tabel... Daftar Gambar.. Daftar Grafik. iv v vi BAB I PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang Penelitian 1 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah. 5 C. Tujuan Penelitian 6 D. Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan agar peserta didik lebih siap bersaing dalam persaingan global nantinya. Usaha peningkatan pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di seluruh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) kota Cimahi pada tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SD Negeri 1 Gedong Air kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Alasan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan

BAB III PENYAJIAN DATA. mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini, penulis akan menyajikan segala data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui penyebaran angket, wawancara, dan dokumentasi. Angket adalah merupakan daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa terkecuali dituntut untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. tanpa terkecuali dituntut untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi dan modernisasi, banyak terjadi perubahanperubahan dalam berbagai sisi kehidupan yang mengharuskan setiap manusia tanpa terkecuali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN

ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN RESPONDEN KEPALA SEKOLAH ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN (Studi pada Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan yang akan dilaksanakan oleh konselor untuk mencapai tujuan, 1. Tujuan program layanan bimbingan dan konseling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan yang akan dilaksanakan oleh konselor untuk mencapai tujuan, 1. Tujuan program layanan bimbingan dan konseling BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Pengertian program bimbingan dan konseling adalalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh konselor untuk mencapai tujuan, meliputi

Lebih terperinci