ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA"

Transkripsi

1 ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo Program Studi ( S-1 ) Pembimbing I Pembimbing II : Dra. Hj. Rena L. Madina M.Pd : Irvan Usman S.Psi, M.Si Abstrak Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dengan Guru BK sebagai sumber (utama), Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran sebagai sumber (pendukung). Observasi dan dokumentasi sebagai pendukung dalam melengkapi data yang ada dilapangan. Sifat dari laporan penenlitian ini adalah deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dari hasil wawancara langsung dengan 3 orang Guru BK, 4 orang siswa, Kepala Sekolah dan 3 orang Guru Mata Pelajaran. Dari gambaran hasil wawancara langsung dengan Guru BK menunjukkan bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah sudah berjalan dengan optimal. Dikatakan optimal karena pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan berdasarkan aspek-aspek yang perlu dievaluasi yakni; 1) evaluasi terhadap program bimbingan dan konseling yang direncanakan, 2) evaluasi terhadap proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan, dan 3) evaluasi terhadap hasil yang di capai dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan. Kemudian dari hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa mereka telah benar-benar merasakan layanan yang di berikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah. Demikian pula hasil wawancara dengan kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran menunjukkan bahwa peran BK sangat penting dalam membantu terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Olehnya itu, seluruh personil sekolah terutama Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran bersedia untuk membantu terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah demi tercapainya tujuan sekolah. Kata Kunci : Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling 1

2 Pelayanan bimbingan dan konseling menekankan komponen nilai dan sikap dalam tujuan pendidikan nasional seperti ; perkembangan diri yang optimal, mengembangkan sikap tabah dalam menghadapi tantangan hidup serta memiliki tanggung jawab atas tindakan-tindakanya sendiri. Oleh karena itu bimbingan dan konseling merupakan bagian pelengkap dalam proses pendidikan dan pengajaran, yang memiliki posisi strategis dalam membantu peserta didik mengatasi masalah yang dihadapinya serta berperan memfasilitasi perkembangan potensi yang mereka miliki. Depdikbud (dalam Suherman, 2009:10) mengemukakan tiga tujuan yang ingin dicapai dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu : 1) memahami, menerima, mengarahkan, mengembangkan minat, bakat dan kemampuan siswa secara optimal, 2) menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, 3) merencanakan kehidupan masa depan yang sesuai dengan tuntutan dunia pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Menurut M. Luddin ( 2010 :68) dalam rangka pencapaian tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, terdapat beberapa jenis layanan yang diberikan kepada siswa, diantaranya: 1) layanan orientasi, 2) layanan informasi, 3) layanan penempatan dan penyaluran, 4) layanan penguasaan konten, 5) layanan konseling individu, 6) layanan bimbingan kelompok, 7) layanan konseling kelompok, dan 8) layanan mediasi. Berdasarkan jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling tersebut maka adanya bimbingan dan konseling di sekolah pada dasarnya bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik mengefektifkan kegiatan belajarnya, memberi arah bagi tercapainya kesuksesan sepanjang hayat, baik pada rentang tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Olehnya itu perlu adanya pengelolaan layanan bimbingan dan konseling yang optimal sehingga dapat memberikan sumbangan bagi pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang ideal. 2

3 Menurut Nurihsan (2005:39) dalam melakukan pengelolaan layanan bimbingan dan konseling, perlu memperhatikan beberapa aspek diantaranya: 1) Perencanaan program dan waktu pelaksanaan layanan, 2) Pengorganisasian program layanan, 3) Pengadministrasian program layanan dan 4) Evaluasi program layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan aspek-spek pengelolaan layanan bimbingan dan konseling tersebut, guru bimbingan dan konseling di sekolah telah memiliki acuan pokok sehingga dapat melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling dengan baik dan optimal. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan optimal dalam pengelolaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, maka perlu dilakukan penilaian terhadap program yang akan dijalankan. Sehingga dapat diketahui kemajuan dan prestasi yang telah dicapai. Proses penilaian yang dimaksud dalam pengelolaan layanan bimbingan dan konseling dikenal dengan istilah evaluasi program bimbingan dan konseling. Menurut Stone (dalam Sukardi, 2003:50) evaluasi program bimbingan dan konseling adalah upaya untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh karena itu dengan melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling sesuai prosedur-prosedur evaluasinya, guru bimbingan dan konseling di sekolah akan mengetahui keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah direncanakan. Sejalan dengan hal tersebut, prosedurprosedur evaluasi bimbingan dan konseling akan lebih terarah apabila guru bimbingan dan konseling terlebih dahulu memperhatikan aspek-aspek yang akan dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling. Menurut Tohirin (2009:88) aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling, diantaranya: 1) Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan layanan, 2) Keterlaksanaan program yang telah direncanakan, 3) Dampak layanan bimbingan dan konseling terhadap kegiatan belajar mengajar, 4) Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan dan konseling dan 5) Kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajarnya. 3

4 Berdasarkan penjelasan tentang prosedur dan aspek-aspek yang dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling, maka dapat disimpulkan bahwa di samping memperhatikan prosedur-prosedur pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling perlu juga diketahui aspek-aspek yang harus dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling agar proses pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan optimal. Namun kenyataan dilapangan, guru bimbingan dan konseling di sekolah sering mengalami hambatan dalam melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling dengan baik sesuai prosedur-prosedur dan aspek-aspek yang harus dievaluasi, sehingga proses pengelolaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlaksana dengan baik. Hal tersebut merupakan temuan peneliti pada saat melakukan PPL-BK di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango, bahwa guru bimbingan dan konseling masih mengalami hambatan-hambatan dalam pelaksanaan evaluasi diantaranya; 1) Guru bimbingan dan konseling di sekolah tidak mempunyai waktu yang memadai untuk melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling, 2) Guru bimbingan dan konseling memiliki latar belakang pendidikan yang bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang pendidikan maupun program studinya, sehingga kemampuannya dalam mengevaluasi program bimbingan dan konseling dapat bervariasi. Dengan melihat permasalahan-permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian secara empiris untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Maka dari itu peneliti merumuskan penelitian dengan judul Analisis Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. 4

5 Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Proses Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat: (a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian tentang peningkatan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. (b) Memberikan sumbangan pengetahuan yang lebih kepada guru pembimbing (konselor) tentang cara pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah, serta menambah wawasan peneliti dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. KAJIAN TEORI Pengertian Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Yusuf (dalam Tohirin, 2009:60) mengemukakan bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program bimbingan dan konseling yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Prasetyo (2010:50) evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah usaha penelitian dengan cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif, mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan, pengembangan dan pengarahan staf. Nurihsan (2005:35) evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu proses pengumpulan informasi untuk mengetahui dan menentukan efektivitas dari program bimbingan dan konseling dalam membantu para siswa untuk mengetahui serta memahami kebutuhan-kebutuhan dan kelemahannya. 5

6 Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang sangat penting, karena berdasarkan hasil evaluasi itulah dapat diambil suatu kesimpulan apakah kegiatan yang telah dilakukan itu mencapai sasaran yang diharapkan secara efektif dan efesien atau tidak, serta apakah kegiatan tersebut perlu diteruskan atau tidak. Tujuan Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Menurut Hastuti (dalam Sukardi, 2008:86) evaluasi program bimbingan dan konseling memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, diantaranya : a. Tujuan umum Secara umum, penyelenggaraan evaluasi program bimbingan dan konseling bertujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling. 2. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. 3. Secara operasional penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling ditujukan untuk: a) Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan konseling. b) Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan. c) Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling. b. Tujuan khusus Sedangkan secara khusus, penyelenggaraan evaluasi program bimbingan dan konseling bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah ( madrasah ). 6

7 2. Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan kedalam program bimbingan dan konseling untuk perbaikan layanan yang diberikan. 3. Untuk membantu kepala sekolah ( madrasah ), guru-guru termasuk pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja mereka dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tiap siswa. 4. Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program bimbingan yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan. 5. Untuk mendorong semua personil bimbingan dan konseling agar bekerja lebih giat dalam mengembangkan program-program bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan penjelasan mengenai tujuan dari pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang tujuan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, sehingga mampu untuk mendorong semua personil bimbingan dan konseling di sekolah agar lebih giat dalam mengembangkan program layanan bimbingan dan konseling. Prinsip Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Mitchell (dalam Prasetyo, 2010:80) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperankan dalam penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut: a. Evaluasi yang efektif menuntut pengenalan terhadap tujuan-tujuan program. Adapun tujuan dari program bimbingan dan konseling yakni untuk menghasilkan tenaga professional dalam bidang bimbingan dan konseling yang menguasai konsep-konsep layanan bimbingan dan konseling, serta terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan tentang bimbingan dan konseling. b. Evaluasi yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang jelas. c. Evaluasi melibatkan berbagai unsur yang professional. d. Evaluasi yang efektif hendaknya terencana dan berkesinambungan. 7

8 Hal ini bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling bukan merupakan kegiatan yang bersifat insidental, melainkan proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan. Berdasarkan prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi tersebut, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keefektifan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling haruslah menuntut adanya umpan balik (feed back) dan tindak lanjut (follow-up) dari pelaksanaan evaluasi, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk membuat kebijakan / keputusan. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Menurut Surya (2006:40) dalam mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah harus melalui prosedur-prosedur evaluasi yakni sebagai berikut: a. Identifikasi tujuan yang akan dicapai dalam program pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling Melakukan identifikasi terhadap tujuan yang ingin dicapai sangatlah penting karena memberikan arah terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan, artinya selama melakukan evaluasi tetap mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. b. Pengembangan rencana evaluasi program bimbingan dan konseling Pengembangan rencana evaluasi merupakan langkah lanjutan setelah menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Zikri (dalam Surya, 2006:42) mengemukakan bahwa komponenkomponen rencana evaluasi program bimbingan dan konseling yang perlu dikembangkan adalah : 1. Data atau informasi yang dibutuhkan 2. Alat pengumpulan data yang digunakan 3. Sumber data atau informasi yang dapat dihubungi 4. Personil pelaksanaan 5. Waktu pelaksanaan 6. Kriteria penilaian dan 7. Bagaimana pelaporan serta pada siapa laporan disampaikan. 8

9 c. Proses pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling Setelah rencana disusun dan disetujui, pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling bergantung pada metode yang digunakan. Prinsip pelaksanaan evaluasi perlu memperhatikan faktor-faktor yang telah direncanakan sehingga terjadi interaksi antara faktor yang satu dengan lainnya dan dapat membantu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. d. Pelaporan dan pemanfaatan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling Pelaporan dan pemanfaatan hasil evaluasi dianggap sangat penting sebab langkah ini merupakan bentuk konkrit sikap akuntabilitas atas program dan hasil kegiatan yang telah dilakukan seorang guru bimbingan dan konseling sekolah beserta staf lainnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Loflan (dalam Maleong, 2001:112) berpendapat bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini digunakan jenis atau bentuk penelitian deskriptif (pemaparan). Sugiono (2011:116) mengemukakan pendapatnya bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango Jln. Nani Wartabone No 39. Adapun pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama kurang lebih 2 bulan mulai dari bulan Mei sampai bulan Juni. Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: (a) Observasi, (b) Studi Dokumen, dan (c) Wawancara. Ketika data telah terkumpul secara keseluruhan melalui berbagai instrumen pengumpul data, maka langsung diadakan analisis data sebagaimana yang dikemukakan Mashury (2009:21) bahwa tahap-tahap dalam melakukan analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu : (a) Reduksi data, (b) Penyajian data, dan (c) Penarikan kesimpulan. 9

10 Selanjutnya, untuk pengecekan keabsahan data pada penelitian ini, dilakukan dengan cara trianggulasi. Menurut Denzim (dalam Mashury; 2009:112) bentuk trianggulasi yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data antara lain: (a) Triangulasi sumber data; triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. (b) Triangulasi metode; triangulasi metode ditempuh dengan cara mengecek kebenaran data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang lain. Adapun tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah: (a) Tahap persiapan, (b) Tahap pelaksanaan, (c) Tahap pengolahan data, dan (d) Tahap penyusunan laporan hasil penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang Guru BK, dapat diperoleh kesimpulan bahwa : a) Sebelum membuat program bimbingan dan konseling, Guru BK melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui hal apa saja yang menjadi kebutuhan siswa berkaitan dengan program layanan yang akan diberikan nanti. b) Guru BK juga mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling seperti ; Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran, dan Orang Tua agar pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan baik. c) Program yang telah direncanakan sesuai dengan layanan yang diberikan kepada peserta didik. d) Guru BK juga melakukan evaluasi terhadap hasil pelayanan yang telah diberikan kepada siswa, agar dapat diketahui hal-hal apa saja yang akan diperbaiki atau dikembangkan. e) Dalam melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah, Guru BK juga mengalami kendala/hambatan seperti ; kurangnya waktu memadai untuk melakukan evaluasi, kurangnya dana untuk proses pelaksanaan evaluasi, masih terdapat sebagian orang tua yang kurang mendukung program yang dibuat oleh Guru BK di sekolah. 10

11 Namun hal tersebut tidak sepenuhnya menjadi penghambat untuk berhasilnya pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. f) Di samping kendala/hambatan yang dialami oleh Guru BK, hal-hal yang menjadi upaya Guru BK untuk keberhasilan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah yakni; menelusuri secara terus menerus keadaan siswa yang menjadi tanggungan dari masing-masing Guru BK agar siswa tersebut dapat terkontrol dengan baik, menekankan kerja sama yang baik dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah serta melakukan kerjasama yang baik antar Guru BK, terkait dengan kurangnya dana untuk pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan 4 orang Siswa SMP Negeri 1 Kabila bahwa mereka telah merasakan layanan yang diberikan oleh Guru BK yang ada di sekolah tersebut. Layanan yang pernah di rasakan oleh siswa tersebut terdiri dari layanan orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling individu, layanan bimbingan dan kelompok, layanan konseling kelompok dan layanan mediasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program BK di sekolah sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan sekolah, kemudian kepala sekolah siap untuk melakukan kerjasama dengan Guru BK dalam pelaksanaan layanan BK di sekolah, selanjutnya untuk alokasi khusus pembiayaan kegiatan pelaksanaan layanan BK diambil dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang Guru Mata Pelajaran, diperoleh informasi bahwa peran BK di sekolah sangatlah penting karena setiap Guru Mata Pelajaran telah sibuk untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran sehingga sulit untuk mengontrol anak didiknya. Oleh karena itu, dengan berkonsultasi kepada Guru BK maka akan diketahui karakter dari masing-masing anak didik. Sehingga hal itu dapat mempermudah terlaksananya proses pembelajaran yang baik. 11

12 Kemudian Jika Guru BK meminta jam pelajaran kepada Guru mata pelajaran di sekolah, untuk memberikan layanan, maka Guru Mata Pelajaran bersedia untuk memberikan kesempatan kepada Guru BK untuk memberikan layanan pada jam pelajaran mereka jika hal itu sangat penting. Pembahasan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah akan berjalan dengan optimal jika Guru BK melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling dengan mengacu pada aspek-aspek yang harus dievaluasi seperti ; evaluasi terhadap program yang akan direncanakan, evaluasi terhadap proses pelaksanaan layanan yang diberikan kepada siswa, serta evaluasi terhadap hasil yang dicapai dari pelaksanaan layanan yang telah diberikan kepada siswa. Olehnya itu juga apabila siswa di sekolah benar-benar merasakan layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling, maka hal tersebut akan mendukung terwujudnya pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling yang optimal. Kemudian dengan adanya kerjasama yang baik antara Guru BK dengan personil sekolah seperti; Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran, maka pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta tujuan sekolah untuk menjadikan anak didik yang berakhlak mulia dan mampu berkompetensi di bidang akademik maupun teknologi dapat tercapai. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 orang Guru BK, 4 orang Siswa, Kepala Sekolah serta 3 orang Guru Mata Pelajaran di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dapat diperoleh data bahwa pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah tersebut sudah berjalan dengan optimal, hal tersebut berdasarkan pada tercapaianya aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling seperti; 1) evaluasi terhadap program bimbingan dan konseling yang akan direncanakan, 2) evaluasi terhadap proses pelaksanaan layanan yang diberikan, dan 3) evaluasi terhadap hasil yang 12

13 dicapai dari proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang telah diberikan. Sehubungan dengan tercapainya aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling di sekolah, Siswa sebagai pengguna layanan juga benar-benar merasakan layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran menilai bahwa peran BK di sekolah sangatlah penting dalam memenuhi kebutuhan sekolah serta mampu membantu terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Kemudian pula Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam proses pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Olehnya itu dengan adanya kerja sama yang baik antara Guru BK dengan personil sekolah, kemudian jika Guru BK dapat melaksanakan evaluasi berdasarkan aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling, maka pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan dengan optimal. Saran a) Demi tercapainya pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling yang optimal. Diharapkan kepada Guru BK agar dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling tetaplah memperhatikan aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling. b) Diharapkan kepada siswa agar bersungguh-sunggulah dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, agar bisa mengatasi permasalahan yang datang dalam kehidupan sehari-hari. c) Diharapkan kepada personil sekolah terutama Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran, agar tetap mengadakan kerjasama yang baik dengan Guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Jika terjadi kerjasama yang baik antara Guru BK dengan personil sekolah, maka tujuan sekolah dalam mewujudkan proses pembelajaran dengan baik akan tercapai. 13

14 DAFTAR PUSTAKA Maleong, J Lexy Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : P.T Remaja Rosdakarya. M. Luddin, Abu Bakar Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori Dan Praktik. Bandung : P.T Cijotang Indah. Mashury Metodologi Penelitian. Bandung : P.T Rafika Aditama Nurihsan, Juntika Ahmad Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung : P.T Rafika Aditama Nurihsan, Juntika Ahmad Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung : P.T Rafika Aditama Prasetyo Penilaian BK. Parung : Naskah Bahan Ajar BK. Prayitno Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Rizqi Press Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sudrajat, Akhmad Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling. (online) Di akses 26 April 2013 Pukul Wita Suherman Uman Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Sukardi, Ketut Dewa Manajemen Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Bandung : Alfabeta CV Sukardi, Ketut Dewa Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta : P.T Rineka Cipta Surya, Muhammad Profesionalisme Konselor Dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : P.T Rafika Aditama Syahril Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Angkasa Raya Tenblog, Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling. (online) dan konseling Di akses 26 April 2013 Pukul Wita Tohirin, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali 14

15 Yusuf, Gunawan Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Prenhallindo. 15

BAB I PENDAHULUAN. profesionalitas dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. profesionalitas dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu tidak cukup dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan harus didukung oleh peningkatan profesionalitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Sesuai dengan hakikat pekerjaan bimbingan dan konseling yang berbeda dari pekerjaan pengajaran, maka sasaran pelayanan bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Loflan (dalam Maleong, 2001:112) berpendapat bahwa sumber

Lebih terperinci

DESKIPSI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS NEGERI GORONTALO. Irma Amir, Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa ABSTRAK

DESKIPSI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS NEGERI GORONTALO. Irma Amir, Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa ABSTRAK DESKIPSI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS NEGERI GORONTALO Irma Amir, Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan layanan bimbingan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak terkait sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak terkait sesuai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berikut ini gambaran hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak terkait sesuai dengan

Lebih terperinci

Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM)

Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM) Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM) Abstraksi Evaluasi program BK di sekolah adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang

Lebih terperinci

DESKRIPSI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KECAMATAN KWANDANG DAN KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA

DESKRIPSI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KECAMATAN KWANDANG DAN KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA DESKRIPSI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KECAMATAN KWANDANG DAN KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh : Suprandi Yusuf Jurusan Bimbingan dan Konseling Gorontalo Universitas Negeri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan (field Research). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING

TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Serta kini telah diterapkan kurikulum baru

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Serta kini telah diterapkan kurikulum baru 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini bangsa Indonesia melakukan pembenahan diberbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Diawali dari perubahan kurikulum yang dipandang oleh banyak kalangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAANBIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN MOJOLANGU 1 MALANG SKRIPSI OLEH: YULIA FITRIANI NIM :

ANALISIS PELAKSANAANBIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN MOJOLANGU 1 MALANG SKRIPSI OLEH: YULIA FITRIANI NIM : ANALISIS PELAKSANAANBIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN MOJOLANGU 1 MALANG SKRIPSI OLEH: YULIA FITRIANI NIM : 201210430311006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi individu. Secara filosofis dan historis pendidikan menggambarkan suatu proses yang melibatkan

Lebih terperinci

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir Konselor Volume 5 Number 2 June 2016 ISSN: Print 1412-9760 Received April 19, 2016; Revised May 19, 2016; Accepted June 30, 2016 Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir Amrina Asfarina, Indra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah cara tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22 BAB IV ANALISIS A. Optimalisasi manajemen layanan bimbingan dan konseling di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Pendidikan merupakan aset yang tidak akan ternilai bagi individu dan masyarakat, pendidikan

Lebih terperinci

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL Oleh: SUSI SUSANTI NPM: 12060191 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP Juftiar Mahendra Zainur Putera Dr. Tamsil Muis Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam menjalani pengalaman pembelajaran di sekolah, dengan demikian

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Taufik Yusuf * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULIAN. memberikan informasi kepada siswa terkait pembentukan konsep diri.

BAB I PEDAHULIAN. memberikan informasi kepada siswa terkait pembentukan konsep diri. 1 BAB I PEDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan bimbingan dan konseling bisa dilakukan dalam setting lembaga pendidikan (sekolah atau madrasah), keluarga, masyarakat, organisasi, industri, dan lain

Lebih terperinci

SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46)

SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46) SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46) http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/suluh PEMILIHAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PEMILIHAN JURUSAN PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen program bimbingan dan konseling merupakan siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Siklus tersebut senantiasa saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk pribadi yang memiliki karakteristik yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk pribadi yang memiliki karakteristik yang unik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk pribadi yang memiliki karakteristik yang unik, spesifik, dan berbeda dengan satu sama lain, serta manusia memiliki pribadi yang khas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikankan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN Oleh : SYUKRI MARZUKI NPM: 11060269 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL 0 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL LAURA SUKMAWATI NPM: 11060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling perlu dilakukan sehingga pelayanan BK benar-benar memberikan kontribusi pada pencapaian visi, misi, dan tujuan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN

PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN Rismawati. Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dalam penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi kemampuan lebih dibanding makhluk lain. Kelebihan dan keunggulan manusia dibandingkan dengan

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN 79 EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN Oleh: Ivani Mirasari 1 Dra. Gantina Komalasari, M.Psi. 2 Dra. Retty Filiani 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan menilai keberadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar untuk memajukan dan mengembangkan potensi intelektual, emosional, dan spiritual. Tinggi rendahnya perkembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango Jalan Nani Wartabone nomor 39. Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah pasti akan menghadapi penjurusan sesuai dengan yang ada di sekolahnya masingmasing. Pemilihan

Lebih terperinci

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK 1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ruang lingkup pendidikan, tujuan proses pembelajaran diharapkan mampu memperoleh hasil yang optimal. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 1 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERUBAHAN KARAKTERISTIK DAN PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Gatot Kurniawan (11500071)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu melakukan penelitian ini selama 7 (Tujuh) bulan dengan rincian sebagai berikut : Waktu Pelaksanaan No. Kegiatan Jan

Lebih terperinci

JURNAL STUDI TENTANG SIKAP DASAR ROGERIAN YANG DIMILIKI KONSELOR SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI

JURNAL STUDI TENTANG SIKAP DASAR ROGERIAN YANG DIMILIKI KONSELOR SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI JURNAL STUDI TENTANG SIKAP DASAR ROGERIAN YANG DIMILIKI KONSELOR SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI THE STUDY OF THE BASIC ATTITUDE ROGERIAN OWNED COUNSELOR VOCATIONAL HIGH SCHOOL PGRI 4 KEDIRI Oleh: Irma Rahma Wati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi

Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Kartika Dewi (09220672) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Dengan berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan atau Field Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan atau Field Research. 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan atau Field Research. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriprif kualitatif adalah jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita individu. Pendidikan secara filosofis merupakan proses yang melibatkan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 29 Januari sampai dengan 29 Maret 2013. Waktu yang tersedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun suatu bangsa, pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang berkemampuan, cerdas, dan handal dalam pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berkenaan dengan perubahan tingkah laku yang diharapkan baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan tingkah laku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari segi tempat, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII B

BAB V PENUTUP. hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII B BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan masalah penelitian serta pembahasan dan interpretasi data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII B pada SMP Swasta Diakui Adhyaksa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTsN-2 Palangka Raya. Kemudian alasan peneliti melakukan kegiatan penelitian di sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak cukup hanya dilakukan melalui transformasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian deskriptifkualitatif. Adapun tujuan penelitian deskriptif kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Alasan pemilihan studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan berbeda

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI Pelaksanaan Layanan Bimbingan (Deddy Setyo Nugroho) 3.005 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI TUTORING SERVICES IN THE FOURTH GRADE SDN 1 SUKORINI Oleh: Deddy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research, yaitu penelitian yang di lakukan secara intensif, terinci dan mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metodologi kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAUD Mekar Indah Desa Poowo Barat Kabupaten Bone Bolango. Peneliti melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. PAUD Mekar Indah Desa Poowo Barat Kabupaten Bone Bolango. Peneliti melakukan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Latar pada penelitian ini adalah lokasi yang dituju. Adapun lokasi penelitiannya adalah di PAUD Mekar Indah Desa Poowo Barat Kabupaten Bone Bolango. Peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat. Pendidikan tidak pernah dapat dideskripsikan secara gamblang hanya dengan mencatat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan. Penelitian ini bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 8 MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* ABSTRAK Pokok persoalan dalam penelitian adalah 1) Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan adalah layanan konseling individual. Hal ini berbeda jauh saat pelaksanaannya. Terkadang, pada saat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan adalah layanan konseling individual. Hal ini berbeda jauh saat pelaksanaannya. Terkadang, pada saat A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau Konselor adalah salah satu pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam proses pendidikan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu jalan untuk memperoleh kembali permasalahan. 1 Dalam metode penelitian dijekaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Junita SK Nanda NPM:

PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Junita SK Nanda NPM: PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK Oleh: Junita SK Nanda NPM: 11060297 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis Penelitian Lapangan dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang pengumpulan datanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organ reproduksi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organ reproduksi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organ reproduksi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan setiap manusia. Dulu, pembicaraan tentang organ reproduksi masih sangat tabu, bukan berarti sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, 54 BAB III METODE PENELITIAN Istilah metodologi penelitian (research metodology) berasal dari kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, metode artinya suatu cara untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah di Indonesia sebenarnya telah dirintis sejak tahun 1960 dan baru mulai 1975 secara resmi memasuki sekolah-sekolah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI GORONTALO. Maspa Mardjun, Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI GORONTALO. Maspa Mardjun, Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa 1 2 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VIII B DI MTS. AL-KHAIRAAT KOTA GORONTALO Maspa Mardjun, Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yakni, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam 15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. 1 Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif lapangan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian field research yaitu

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling

BAB II KERANGKA TEORI. 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling BAB II KERANGKA TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling a. Pengertian Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

Lebih terperinci

PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA DI KOTA BANJARMASIN

PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA DI KOTA BANJARMASIN ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016 STKIP PGRI Banjarmasin PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA DI KOTA BANJARMASIN Rezkyanor

Lebih terperinci

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Konselor Volume 3 Number 1 March 2014 ISSN: 1412-9760 Received January 25, 2014; Revised February 22, 2014; Accepted March 30, 2014 Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Bimbingan Dan Konseling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mendalam mengenai stategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas siswa dengan pendekatan kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Tohirin penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup. (2004). Bandung: Alfabeta.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup. (2004). Bandung: Alfabeta. 178 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Badawi R. (2004). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Pustaka Pelajar Offset. Alwi Suparman dan Purwanto. (1997). Analisis Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M. KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN Sofyan Kasiaradja,Ansar,Asrin ¹ Jurusan Manajemen Pendidikan, Program Studi S1, Manajemen Pendidikan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan dalam menghadapi era globalisasi, pembentukan manusia yang berkualitas ditentukan oleh kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tergantung pada keberadaan sumber data dan tujuan penelitian. Selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. tergantung pada keberadaan sumber data dan tujuan penelitian. Selain itu 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono tidak ada cara yang mudah untuk menentukan berapa lama penelitian dilaksanakan. Tetapi lamanya penelitian

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR Nofianti Eka Permadi Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci